Post on 09-Mar-2019
Properti Akan Kembali Membumi
layouter: tanzilia
RADAR SURABAYA l JUMAT, 28 OKTOBER 2016 HALAMAN 16
Sidoarjo Masih Jadi Favorit Pengembang
BANYAK pihak yang mulai memprediksi bahwa di tahun 2017 dan 2018 penjualan di sektor properti kembali meningkat. Be berapa faktor digadanggadang sebagai pemicu peningkatan tersebut. Mulai dari program pe merintah untuk menurunkan loan-to-value (LTV), BI rate hingga 4,75 persen, serta keberhasilan tax amnesty yang melancarkan pertukaran dana perbankan.
Ini pula yang coba ditangkap oleh Pakuwon Group. Salah satu pelaku bisnis properti terbesar di Surabaya ini membenarkan dan menangkap peluang tersebut. Sejumlah rencana pembangunan pun telah disiapkan, khususnya untuk pembangunan berkonsep mixed used atau superblok. Apalagi di Surabaya perkembangan properti didukung dengan pemba ngunan infrastruktur yang mema dai. Salah satunya seperti pem bangunan Jalur Luar Lingkar Timur (JLLT) dan Jalur Luar Li ngkar Barat (JLLB).
“Semester I tahun ini memang sulit, semeter II mulai menggeliat. Ini dilihat dari pasar yang sudah merealisasi produkproduk baru yang kami launching,” ujar Di rektur Komersial Pakuwon Gro up, Sutan di Purnomosidi.
Untuk mempersiapkan hal terse but, saat ini Pakuwon Group te lah menyiapkan sejumlah produk yang dapat dinikmati oleh masyarakat Surabaya. Kedua arah pun diambil oleh Pakuwon, baik di Surabaya Barat dan Timur. Diantaranya Pakuwon telah me miliki East Coast Center yang nantinya diatasnya akan ada apartemen.
Sementara untuk area barat saat ini pihaknya berkonsentrasi terhadap pembangunan superblok yang nantinya terbesar di In donesia. Bahkan Supermall akan menjadi mall terbesar di In donesia dengan luas 180 ribu meter persegi.
“Grand Indonesia luasnya 150 ribu meter persegi, sedangkan Tunjungan Plaza 1 hingga 6 luasnya 165 ribu meter persegi. Jadi kedepan akan ada dua mall terbesar di Indonesia yang
berlokasi di Surabaya. Keduanya milik Pakuwon semua,” terang pria yang sudah 15 tahun ber gabung bersama Pakuwon ini.
Terkait dua potensi antara barat dan timur, menurut Sutandi kedua daerah tersebut memiliki potensi yang berbeda dan tidak dapat dibandingkan. Suraba ya Timur memiliki seg men tasi masyarakat sendiri, dan Sura baya Barat memiliki seg men tasi masyarakat sendiri.
Sementara itu Direktur Gunawangsa Group Triandi Gu nawan melihat meskipun program tax amnesty berhasil dan BI rate mulai turun, tetapi belum tentu terhadap kondisi ekonomi global. Oleh karena itu Gunawangsa Group masih memilih untuk wait and see meskipun muncul banyak faktor pemicu melambungnya properti.
“Kami melihat dengan tax
amnesty, bunga diturunkan maka akan terjadi intensi PPh properti yang berdampak sangat bagus. Akan tetapi kondisi makro dunia menurut saya belum membaik,” ujar Triandi kepada Radar Surabaya.
Meskipun begitu, Triandi optimis terhadap Indonesia. Karena Indonesia memiliki per for ma yang cukup bagus diban di ng negara lainnya seperti Tiong kok, Vietnam, dan lainnya. Namun, kon disi ekonomi makro global ma sih menjadi penentu utama pengembangan bisnis Triandi.
“Karena jika ekonomi lesu properti yang paling berhimbas. Dan jika ekonomi membaik yang berimbas paling akhir adalah properti,” tuturnya.
Gunawangsa Group sejak awal masih menyentuh Surabaya Timur dan pusat. Di kawasan Timur, hampir 90 persen dari 2.700
unit apartemen telah ter ju al. Begitu pula di pusat, dari 2.100 unit 60 persennya telah terjual. Sementara ini, Guna wa ngsa masih mengambil sikap untuk wait and see terhadap pe ngembangan properti di Sura ba ya khususnya di Jatim.
Kedepan, Gunawangsa ingin kon sentrasi dalam pengem ba ngan Surabaya Barat atau lebih kearah barat, seperti Gresik dan Mojo kerto, dengan segmentasi landed house dan pergudangan. Na mun ti dak menutup kemung ki nan pihaknya masih akan me ngem bangkan area di Sura baya Barat.
“Kami masih ingin di Su ra baya Timur, apalagi saat ini Gunawa ng sa Apartement di MERR ter pe ngaruh penjualannya dengan adanya MERR yang tak lain adalah Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT),” tandas Triandi Gu na wan. (dia/nur)
naikan harga properti di Citra-Garden cukup signifi kan.
“Rata-rata per tahun naik 25 persen sehingga customer senang. Harga property-nya semakin tinggi,” tambah Vica.
Ila Fardha Aulia, mar-keting manager
Ci t raGarden menam-
bahkan, optimisme juga di-dorong makin membaiknya pasar properti pasca tax am-nesty tahap pertama. Banyak pemilik modal sekarang me-lirik properti sebagai ajang investasinya.
Apalagi kebijakan pemer-intah dengan melonggarkan loan to value (LTV) sehingga memantik minat beli kon-sumen. Sebab uang muka
(DP) semakin ringan. Kalau sebelum-
Citra GardenRilis Rumah Mewahdi Pusat Kota Sidoarjo
Kebutuhan rumah mewah dua lantai di Sidoarjo kini semakin tumbuh. Terbukti ham-pir setiap ada tipe baru selalu direspond baik oleh pembeli. Demikian juga tipe baru di pe-rumahan CitraGarden Sidoarjo milik Ciputra Group.
Menurut Vica Yustisiana, general manager CitraGarden Sidoarjo, saat ini kondisi pasar property di kota udang berbeda. Kalau dulu rumah middle up sulit diterima pasar. Seka-rang rumah dengan harga diatas Rp 1 miliar sudah cukup banyak peminatnya.
Sebab itu, CitraGar-
den kembali menawarkan rumah dua lantai di cluster GreenHill. Ada dua tipe yang dita-warkan yakni Keira dan Cristallo dengan luas masing-masing 69/108 dan 86/126. Hargan-ya relatif terjangkau yakni Rp 1,2 dan Rp 1,4 miliar.
“Lokasi kami masih yang terbagus di Sido-arjo. Di kota dan dekat akses jalan tol. Kami juga memberikan DP ringan dan bunga KPR 6,5 persen,” kata Vica.
Terbukti, meskipun baru dirilis dua pekan lalu, namun hingga kini sudah terjual 70 pers-en lebih dari total 33 unit yang ditawarkan. Yang menarik, pembeli CitraGarden sebagian besar justru enduser.
Bahkan banyak yang melakukan pembe-lian ulang atau repeat buying untuk
anaknya atau familinya. Namun ada juga yang sengaja
membeli lagi sebagai investasi. Se-
bab ke-
nya untuk rumah pertama kedua dan ketiga mereka ha-rus membayar DP 20, 30 dan 40 persen, namun sekarang cukup membayar 15,20 dan 25 persen saja.
“Rumah kedua sekarang juga bisa indent. Sehingga proses KPR nya cepat, tidak nunggu rumah jadi,” ujar Ila.
Jaga Kualitas - Tambah Fasilitas Untuk mengantisipasi me-
ningkatnya kompetisi rumah kelas middle up di Sidoarjo, CitraGarden terus memacu diri. Diantaranya meningkat-kan kualitas bangunan dan menambah fasilitas hunian.
Menurut Ila Fardha Aulia, marketing manager CitraGar-den Sidoarjo, kompetisi tidak bisa dihindarkan. Sebab di Sidoarjo mulai banyak devel-oper yang membangun rumah kelas middle up dengan harga mulai Rp 800-an juta.
“Kedepan kami akan terus tingkatkan kualitas dan tam-bah fasilitas. Lingkungan juga terus kami perbaiki agar se-makin green,” ujar Ila Fardha.
Dikatakan, CitraGarden
memiliki sejumlah keunggu-lan. Selain di kota dan dekat akses jalan tol, juga dikelilingi berbagai fasilitas umum sep-erti rumah sakit, pusat per-belanjaan, stadion olah raga dan sarana hiburan lainnya.
Fasilitasnya juga lengkap, seperti waterpark, sekolah, area komersial, children play-ground, outdoor fi tness dan jogging track. CitraGarden juga memiliki Divisi Estate Manajemen profesional yang berpengalaman menangani pengelolaan kawasan, peme-liharaan lingkungan, pen-erangan jalan sehingga men-jamin kenyamanan.
Penghuni juga bisa menik-mati layanan internet dan tv kabel gratis selama 6 bulan. Lingkungannya modern, hi-jau, bersih, nyaman dan se-hat dengan infrastruktur un-derground, keamanan 24 jam yang dilengkapi CCTV.
“Kami juga akan melengka-pi dengan smart gate system agar semakin aman dan nya-man. Privasi penghuni lebih terjaga. Tahun ini akan kami operasikan,” tandas Ila meya-kinkan. (fi x)
ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA
NEW: Vica Yustisiana (kanan) bersama Ila Fardha Aulia menjelaskan pengembangan tipe baru di CitraGarden yang sekarang mulai dipasarkan.
ELEGAN: Deretan rumah contoh tipe kecil di CitraGarden berharga mulai Rp 1,2 Miliar yang kini makin banyak diminati.
DOK
ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA
SUPERBLOK: Direktur Komersial Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi (kanan) menunjukan proyek pembangunan apartemen yang ada di Surabaya Barat.
DOKUMEN/RADAR SIDOARJO
PILIHAN UTAMA EKSPANSI: Sa lah satu kawasan perumahan di Sidoarjo. Pengembang masih men jadikan Sidoarjo sebagai lo ka si favorit untuk mengem ba ng kan usahanya.
KETERTARIKAN pengembang untuk ber ekspansi ke Sidoarjo masih te tap tinggi. Kota ini masih menjadi favorit sebagai penyangga Surabaya dalam hal hunian properti. Ini terlihat dari jumlah pengembang yang tergabung di REI Sidoarjo yang sudah mencapai 240 anggota.
Ketua Komisariat Real Estate Indonesia (REI) Sidoarjo Susilo Efendy menga takan, geliat properti di Sidoarjo masih akan terus tumbuh. Apalagi, saat ini untuk mencari rumah baru dengan harga ratusan juta rupiah masih banyak ditemukan di kota udang ini. Sementara di Sur a baya, harga unit rumah yang baru sudah mencapai harga miliaran rupiah.
“Sidoarjo masih menjadi favorit sebagai kawasan hunian penyangga Sura ba ya. Masyarakat kelas me nengah juga masih bisa me njangkau harga unit rumah di Sidoarjo ke timbang di Su rabaya,” ka ta Susilo kepada Radar Si doarjo.
Dia mengaku, akan se makin banyak kawasan pe mukiman yang tumbuh di Sidoarjo. Baik itu di kem bang kan oleh pengem ba ng lama maupun pe ngem bang baru. Bahkan po tensi pasar pro perti ya ng dinilai mengun tungkan ini mampu mena rik pe ngem bang besar dalam ne geri maupun luar
negeri untuk berinvestasi.“Sidoarjo masih menjadi
pi lihan bagi masyarakat mencari hunian baru yang tentunya tidak jauh dari Surabaya. Ini yang men jadikan pengembang me milih Sidoarjo. Bahkan, REI Sidoarjo memiliki anggota pa ling banyak dibanding yang lain,” ungkap dia.
Hunian landed atau rumah masih menjadi pilihan saat ini. Karena masih ba nyaknya ketersediaan ta nah di Sidoarjo maka men cari hunian landed ma sih menjadi pilihan ketimbang apartemen. Meskipun ke mu ng kinan akan banyak apar te men tumbuh di Si doarjo.
“Dengan adanya per aturan daerah tentang apar temen menjadi sinyal semakin banyaknya per min taan untuk pem ba ngunan ver ti-cal housing. Na mun, mu ngkin belum untuk saat ini. Ka lau un tuk investasi mung kin bi sa, namun untuk pilihan hu nian masih belum,” ka ta Susilo.
Sementara itu, program tax amnesty untuk wajib pa jak pada periode per ta ma JuliSepetmber lalu berdampak langsung pada pen jualan properti. Ini di rasakan karena end user mau pun investor memilih untuk memulihkan kem bali keua ngan nya pasca program pe ngampunan pa jak ini. (gun/hen)