Pulpitis irreversibel

Post on 18-Jul-2015

940 views 13 download

Transcript of Pulpitis irreversibel

PULPITIS IRREVERSIBEL

Pembimbing:

Drg. Wan Fajriatul M, Sp.KG

KEPANITERAAN KLINIK

COMMUNITY ORIENTED MEDICAL EDUCATION (COME)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU

PUSKESMAS SIAK HULU II

KAMPAR

2015

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. Y

Umur : 31 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Desa Teratak Buluh

Agama : Islam

RM : 002213

ANAMNESIS

• Nyeri pada gigi geraham kiri atas

• Sejak 2 minggu yang lalu, pasienmengeluhkan gigi geraham kiri atas terasa

nyeri, nyeri dirasakan berdenyut dan menjalar sampai ke kepala bagian kiri

• Nyeri dirasakan hilang timbul. Nyeribertambah saat terkena makanan dingin

dan masuk makanan

Chief complaint:

• Nyeri hilang jika pasien mengkonsumsi obat penghilangnyeri

• Pasien memiliki kebiasaan membersihkan gigi dan mulut tidak

teratur, namun minimal membersihkan mulut 1 kali yaitu di pagi hari

• Pasien memiliki kebiasaan memakan makanan manis dan dingin, tetapi

setelah makan tidak ada kumur-kumur

ANAMNESIS

Wajah, Bibir, TMJ dan Kelenjar Lymphonodi : Dalam batas normal

Keadaan Umum : Compos MentisPupil Mata : Normal (Isokor)Vital Sign

Tekanan darah : 120/80 mmHgNadi : 84x/menitNafas : 20x/menitSuhu : Afebris

PEMERIKSAAN OBJEKTIF

Debris : Terdapat pada regio 1, 2, 3, dan 4Kalkulus : tabel…..OHI-S : BurukPerdarahan Interdental : -Gingiva : Edema pada gigi 31, 32, 33, 34, 41,42,43

Status Pasien

EkstraOral

Intra oral

KALKULUS11 Kalkulus (+) Kalkulus (+) 21

12 Kalkulus (+) Kalkulus (+) 22

13 Kalkulus (+) Kalkulus (+) 23

14 Kalkulus (+) Kalkulus (+) 24

15 Kalkulus (+) Kalkulus (+) 25

16 Kalkulus (+) Kalkulus (+) 26

17 Kalkulus (+) - 27

18 - Karies (+) 28

41 Kalkulus (+) Kalkulus (+) 31

42 Kalkulus (+) Kalkulus (+) 32

43 Kalkulus (+) Kalkulus (+) 33

44 Kalkulus (+) Kalkulus (+) 34

45 Kalkulus (+) Kalkulus (+) 35

46 - - 36

47 - Kalkulus (+) 37

Kalkulus (+) -

Wajah, Bibir, TMJ dan Kelenjar Lymphonodi : Dalam batas normal

Keadaan Umum : Compos MentisPupil Mata : Normal (Isokor)Vital Sign

Tekanan darah : 120/80 mmHgNadi : 84x/menitNafas : 20x/menitSuhu : Afebris

Mukosa : Dalam batas normalPalatum : Dalam batas normalLidah : Dalam batas normalDasar Mulut : Dalam batas normalHubungan Rahang : Dalam batas normal

Status Pasien

EkstraOral

Intra oral

PEMERIKSAAN OBJEKTIF

PEMERIKSAAN OBJEKTIF

• Perkusi : (-) • Palpasi : (-)• Sondasi : (+), adanya kavitas gigi 28,

pulpa (+)• Chlor etil : (+)

ODONTOGRAM

Keterangan :

O : Karies

DIAGNOSIS• Diagnosis Puskesmas :

Periodontitis 8

• Diagnosis Seharusnya : – Pulpitis irreversibel 28

– Ginggivitis 31, 32, 33, 34, 41,42, 43

– Karies 28 ICDAS D6

– Kalkulus 11,12,13,14,15,16,17,21,22,23,24,25,26,28,31,32,33,34,35,37,41,42,43,44,45,48.

RENCANA PERAWATAN• Tatalaksana yang diberikan di

puskesmas:

–Premedikasi

–Asam mefenamat 3x500 mg

–Ranitidin 2x150mg

–Amoxicilin 3 x 500 mg

–Rencana pencabutan gigi 28 setelah obat habis (3 hari)

RENCANA PERAWATAN• Rencana perawatan yang seharusnya:

– Promotif

Memberikan penjelasan tentang bahan-bahan yang dapat menyebabkan pembentukan karies (minuman asam yang berkarbonat, makan dan minuman yang mengandung gula).

• Rencana perawatan yang seharusnya:

– Promotif• Menjelaskan perlunya tindakan pembersihan gigi

dan mulut secara rutin (menyikat gigi minimal 2 kali sehari, yaitu sebelum atau sesudah sarapan dan sebelum beristirahat di malam hari).

• Kumur-kumur setelah makan atau minum makanan yang manis.

–Preventif• Mengurangi mengkonsumsi makanan atau

minuman yang manis.

• Mengurangi konsumsi minuman yang mengandung karbonat

• menyikat gigi minimal 2 kali sehari (1 kali sebelum atau sesudah sarapan dan sebelum istirahat di malam hari).

–Kuratif

•Rongent gigi

•Penambalan sementara denganpemberian ogenol

•Pencabutan gigi 28

–Rehabilitatif

•Pembuatan prothesa pada gigi 18, 27, 36, 38, 46, 47

EDUKASI

• Kurangi makan makanan yang merangsang seperti manis, asam dan dingin.

• Sikat gigi minimal 2 kali sehari setelah sarapan pagi dan sebelum tidur dengan cara yang benar.

• Kembali kontrol ke puskesmas setelah obat habis

• Rencana dirujuk ke rumah sakit untuk pencabutan gigi

• Periksa gigi rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali

ANATOMI • ANATOMI DENTIS

Setiap gigi memiliki mahkota dan akar gigi.

Mahkota gigi dilapisi oleh enamel dan akar gigi dilapisi sementum.

Mahkota dan akar gigi dihubungkan oleh cementoenamel junction (CEJ).

Komponen utama gigi adalah dentin.

Pada potongan melintang, tampak rongga pulpa dan saluran pulpa yang normalnya berisi jaringan pulpa. Rongga pulpa terdapat di mahkota gigi dan saluran pulpa terdapat di akar gigi. Rongga pulpa dan saluran pulpa bersambung membentuk kavitas pulpa.

ANATOMI DAN FISIOLOGI PULPA

• Pulpa adalah jaringan lunak yang terletak di tengah-tengah gigi yang di dalamnya terdapat pembuluh darah, limfe dan saraf

• Pulpa berasal dari jaringan mesenkim dan memiliki fungsi formatik, nutritif, sensorik dan protektif

• Di dalam pulpa terdapat berbagai jenis sel, yaitu:

– Odontoblas

– Preodontoblas

– Fibroblast

– Sel cadangan

– Sel-sel sistem imun

KARIES• Karies gigi adalah sebuah proses penyakit

bakteri yang disebabkan oleh asam dari metabolisme bakteri yang berdifusi ke dalam email dan dentin dan menyebabkan meleburnya mineral gigi

Symposium Report. Dental caries : A dynamic disease process. Autrsalian Dental Journal. 2008

ETIOLOGI4 KOMPONEN YANG SALING BERINTERAKSI

• Komponen dari gigi dan air ludah (saliva) yang meliputi: Komposisi gigi, morphologi gigi, posisi gigi, Ph Saliva, Kuantitas saliva, kekentalan saliva

• Komponen mikroorganisme; Streptococcus, Laktobasil

• Komponen makanan, yang sangat berperan adalah makanan yang mengandung karbohidrat misalnya sukrosa dan glukosa yang dapat diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam

• Komponen waktu

KLASIFIKASI KARIESKlasifikasi Karies Berdasarkan ICDAS (International Caries Detection And Assesment System)

• D1, terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat kering

• D2, terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat basah

• D3, karies mencapai email

• D4, karies hampir menyerang dentin (mencapai DEJ)

• D5, karies menyerang dentin

• D6, karies menyerang pulpa

KLASIFIKASI MENURUT MOUNT AND HUME

Keterangan: • Minimal lesion : Suatu lesi yang hanya sedikit

mengenai daerah remineralisasi. • Moderate size : Suatu kavitas yang lebih besar, tapi

masih tersedia cukup struktur gigi guna mendukung restorasi.

• Enlarged: Mahkota giginya telah melemah karena kavitas telah meluas sehingga tonjolan gigi yang masih ada perlu dilindungi agar tidak pecah. Dengan demikian harus dimodifikasi dan diperluas sehingga terlindungi.

• Extensive : Sudah terdapat kavitas yang sangat luas missal sudah kehilangan satu tonjol atau ujung insisal.

KLASIFIKASI KARIES GIGI MENURUT MOUNT & HUME

Perlu pemeriksaan radiografi untuk mendeteksinya

LOKASI

Karies permukaan

halus

Karies proksimal/ karies interproksimal

terbentuk pada permukaan halus antara batas gigi

Karies akar

pada permukaan akar gigi

Karies celah dan fissure

Karies tipe-3

terbentuk pada permukaan lainnya

KARIES BERDASARKAN KEDALAMANNYA

Karies Superfisial

Karies yang hanya mengenai email

Karies Media

Karies yang mengenai email dan

telah mencapai setengah dentin

Karies Profunda

Karies yang mengenai lebih dari setengah dentin dan bahkan menembus

pulpa

DIAGNOSIS KARIES GIGI DAN PENANGANANNYA

Karies Dini/karies email tanpa kapitas yaitu karies yang pertama terlihat secara klinis, berupa

bercak putih setempat pada email

An

amn

esi

s

Terdapatnya bintik putih pada gigi

Pe

me

riks

aan

Ob

jekt

ifEkstra oral ; tidak ada kelainan

Intra oral ; Kavitas (-) , lesi putih (+)

Tera

pi

Pembersihan gigi, diulas dengan flour

Edukasi pasien/ Dental Health Education

Karies dini/karies email dengan kavitas yaitu karies yang terjadi pada email sebagai

lanjutan dari karies dini

Gigi bisa terasa ngilu

Ekstra oral ; tidak ada kelainan

Intra oral ; Kavitas (+) baru mengenai email

Dengan penambalan

Karies dengan dentin terbuka/dentin Hipersensitif yaitu peningkatan sensitive akibat

terbukanya dentin

Kadang-kadang rasa ngilu waktu kemasukan

makanan

Waktu minum dingin, asam dan asin

Rasa ngilu hilang setelah rangsangan dihilangkan

Tidak ada rasa sakit spontan

Pemeriksaan ekstraoral tidak ada kelainan

Pemeriksaan intraoral : kavitas baru mengenai

email

Dengan penambalan

PULPITIS

Pulpitis adalah inflamasi pada pulpa dentis yang dapat terjadi ketika karies atau produk bakteri

mencapai rongga pulpa yang kemudian menyebabkan infeksi

ETIOLOGI PULPITIS

Kelompok Contoh

Mikroba Karies

Trauma Fraktur, luksasi, avulsi, oklusi traumatik

Iatrogenik Radioterapi untuk tatalaksana karsinoma

Bahan kimia Bahan asam, makanan

Lainnya Penurunan aliran darah ke gigi

PATOFISIOLOGI PULPITIS

Demineralisasi enamel serta dentin

Flora normal Fermentasi

GULA

ASAM Memfasilitasi infiltrasi bakteri ke dentin dan pulpa

Invasi flora normal mulut yang umumnya gram positif ke

jaringan lunak gigi kemudian melibatkan mikroorganisme gram negatif dan anaerob

Respon pulpa terhadap bakteri tergantung pada berbagai faktor seperti kecepatan invasi bakteri dan kecepatan produksi karies. Respon pulpa terhadap infeksi juga dipengaruhi oleh ketebalan dan derajat kalsifikasi dari dentin yang tersisa

KLASIFIKASI

inflamasi rongga pulpa yang dapat sembuh

apabila faktor pencetusnya dieliminasi

Apabila inflamasi pada pulpitis reversibel tidak ditangani dengan baik,

maka akan terjadi kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi

MANIFESTASI KLINIS PULPITIS PULPITIS REVERSIBEL PULPITIS IREVERSIBEL

• Nyeri dengan durasi yang singkat dan menghilang setelah pencetus dieliminasi.

• Nyeri muncul akibat stimulus panas, dingin dan makanan manis.

• Tidak terdapat nyeri gigi pada perkusi.

• Lokasi nyeri yang pasti sulit ditentukan.

• Gigi kadang memberikan respon yang berlebihan pada tes vitalitas.

• Pemeriksaan radiologi menunjukkan gambaran normal, tidak tampak pelebaran dari ligamen periodontal

• Riwayat nyeri gigi yang muncul secara spontan tanpa ada faktor pencetus. Nyeri berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa jam.

• Pemberian cairan panas atau dingin dapat menimbulkan nyeri yang berkepanjangan. Pada tahap lanjut, stimulus panas dapat meningkatkan rasa nyeri, sedangkan dingin dapat mengurangi rasa nyeri.

• Nyeri menyebar sehingga pasien sulit menentukan lokasi nyeri yang tepat. Tetapi, apabila inflamasi telah melibatkan ligamen periodontal, nyeri akan terlokalisir.

• Pada perkusi akan terasa nyeri bila inflamasi telah melibatkan ligamen periodontal.

• Hasil pemeriksaan radiologi akan menunjukkan pelebaran ligamen peridontal pada pulpitis ireversibel stadium lanjut.

PEMERIKSAAN FISIK PULPITIS

• Pemeriksaan visual dan taktil

• Perkusi

• Palpasi

• Mobilitas

• Uji termal– Panas

– Dingin

– Tes EPT

• Tes Sondasi

• Tes kavitasi

PEMERIKSAAN PENUNJANG PULPITIS

• Radiografi gigi

Pada pemeriksaan radiografi, harus ditentukan bagaimana kondisi rongga pulpa (kalsifikasi), karies pada rongga pulpa, kedalaman karies, bentuk saluran akar, konfigurasi saluran akar, keadaan periapikal, keadaan periodontal dan keseragaman ligamen periodontal

PENATALAKSANAAN

• Pada pulpitis reversibel, terapi awal yang dapat diberikan, yaitu dengan menghilangkankaries dan kemudian direstorasi.

• Pada pulpitis ireversibel, terapi pilihan yang dilakukan adalah pemeliharan saluran akardengan pengangkatan pulpa total (pulpectomy) atau ekstraksi gigi

• Pada keadaan apexogenesis, pengangkatanpulpa parsial (pulpotomy) dilakukan

GINGIVITIS• Gingivitis merupakan penyakit gingival yang

ditandai dengan adanya inflamasi berupa perubahan warna, perubahan konsistensi, perubahan tekstur permukaan, prubahan atau pertumbuhan size atau ukuran, perubahan kontur/bentuk pendarahan pada probing

Gingivitis

Gingivitis Akut

Gingivitis Ulseratif Nekrosis Akut

(GUNA)

Gingivostomatitis herpetis akut

Gingivitis Kronis

Gingivitis simpel / tidak berkomplikasi

Gingivitis berkomplikasi

Gingivitis deskuamatif

Gingivitis yang tidak berkitan dengan

plak bakteri

KLASIFIKASI GINGIVITIS MENURUT LOKASINYA

• Gingivitis Lokalisata

• Gingivitis Generalisata

• Gingivitis Marginalis

• Gingivitis Dims

• Gingivitis Papilaris

DIAGNOSIS GINGIVITIS

• Perdarahan• Perubahan warna • Perubahan konsistensi menjadi lunak dan

menggembung serta berlekuk apabila ditekan.• Perubahan tekstur permukaan.• Perubahan kontur / bentuk berupa tepi giginya

membulat dan papila interdental menjdi tumpul akibat pemberan gingival.

• Perubahan saku gusi • Resesi Halitosis (nafas yang terasa berbau).• Nyeri terutama saat menyikat gigi.

PENATALAKSANAAN GINGIVITIS

• Perawatan inisial merupakan satu-satunya prosedur perawatan periodontal yang dibutuhkan. Perawatan insial berupa : instruksi kontrol plak, penskeleran dan penyerutan akar, perbaikan restorasi yang cacat, penumpatan lesi karies, pemolesan.

PEMBAHASANApakah diagnosis pasien ini sudah tepat?• Diagnosis pada pasien ini adalah periodontitis 8. • Hal ini tidak tepat karena diagnosis yang seharusnya

adalah pulpitis 28, karies 28 ICDAS D6 kalkulus 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 41, 42, 43, 44, 45 dan 48 sertagingivitis 31, 32, 33, 34, 41,42, 43.

• Penulisan diagnosis masih menggunakan sistemnomenklatur lama, seharusnya ditulis berdasarkannomenklatur terbaru yaitu sistem 2 angka dari Federation Dental International (FDI).

• Diagnosis pulpitis 28 karena berdasarkan anamnesis didapatkan keluhan nyeri nyerihilang timbul yang muncul terutama saatkonsumsi makanan dingin dan jika masukmakanan. Pada pasien ini dikatakan pulpitis ireversibel karena nyeri timbul spontan tanpadidahului stimulus.

Kalkulus

• Pada semua gigi pasien terdapat kalkulus, tampak plak yang sudah mengeras.

Gingivitis

• Pada pasien didapatkan adanya udem padaginggiva, hal ini dapat disebabkan olehbeberapa faktor berupa adanya kalkulus, karies, masalah nutrisi dan oral hygiene.

Karies 28 ICDAS D5

• Pada pasien didapatkan adanya karies padagigi 28 yang telah mengenai dentin. Jikadimasukkan kedalam klasifikasi Mount and Hume maka karies pasien berada pada bagianpit fissure dengan ukuran 3 (Enlarged).

Apakah penanganan awal pasien ini sudah tepat?

• Penanganan awal pasien ini kurang tepat.

• Pada pasien ini diberikan

– asam menfenamat 3 x 500mg

– Amoxicilin 3x500mg

– Ranitidin 2x150mg

• Pada pasien seharusnya dilakukanpembersihan karies terlebih dahulu kemudiandilakukan penambalan sementara denganogenol disertai dengan pemberianpremedikasi berupa

– ibuprofen 600 mg 4 kali sehari sebagai analgetik.

– Pemberian antibiotik pada pasien ini bergunauntuk mengeradikasi bakteri patogen penyebabinflamasi.

Apakah rencana penatalaksanaanpada pasien ini sudah tepat?

• Rencana penatalaksanaan pasien ini kurangtepat. Pasien direncanakan untuk pencabutan gigi 28 setelah obat habis. Seharusnya setelah dilakukan rontgen gigi dilakukan perawatansaluran akar atau ekstraksi.

KESIMPULAN

• Diagnosis pasien ini di Puskesmas kurang tepat. Diagnosis pasien seharusnya adalah pulpitis 28, kalkulus 11,12,13,14,15,16,17,21,22,23 24,25,26,28,31,32,33,34,35,37,41,42,43,44,45,48

• Penanganan awal pada pasien di Puskesmassudah tepat.

• Rencana penatalaksanaanpada pasien ini tidaktepat. Pelaksanaan yang seharusnya adalahrontgen gigi sebelum pencabutan gigi 28.

• Prognosis pasien ini adalah dubia ad bonam.

Terimakasih atas perhatiannya