Post on 04-Aug-2015
TIM PENYUSUN
Pengarah; dr. Candra Safei, SpOG
(Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara)
Penanggung Jawab; Drs. Abdul Gani Sitepu
(Kepala Sub Dinas Bina Penyusunan Program)
Ketua; Tiodison Siregar, SKM, M.Kes
(Ka. Seksi Pengumpulan, Pengolahan Data & Informasi Kesehatan)
Sekretaris; Elisa, SKM, M.Kes
( Sie.Pengumpulan, Lahta & Infokes )
Anggota; Jenni H Silitonga, SKM,M.Kes ( Sie.Pengumpulan, Lahta & Infokes )
Kontributor;
Suhadi, SKM,M.Kes (Subdis Bina P2P & PL) Rosari Nova, SKM (Subdis Bina Promosi Kesehatan & JPKM)
Magdarentha N, SKM, M.Kes ( Subdis Bina Tenaga Kesehatan ) Rena Masintan, SKM (Subdis Bina Kesehatan Keluarga)
Dra.Duma C Simarmata, Apt (Subdis Bina Farmasi & Makmin) Susilawaty, SKM (Subdis Bina Yankes & Rujukan)
Frans Sitepu, SKM (Bagian Tata Usaha)
K A T A P E N G A N T A R
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayah-Nya, Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2008 ini dapat diselesaikan dan diterbitkan. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara ini menggambarkan hasil pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2008 oleh pelaksana program kesehatan yaitu Dinas Kesehatan & RSUD Kabupaten/Kota, Sub Dinas / Seksi dan Bagian / Sub Bagian serta Unit
Pelaksana Teknis pada jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Sumber data dalam penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara adalah dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, RSUD Kabupaten/Kota dan Sub Dinas/Bagian, Seksi/Sub Bagian juga dari UPT pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara serta dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Data yang diperoleh lebih dahulu didiskusikan dan dibahas dengan pelaksana program terkait, baik melalui koordinasi maupun pertemuan khusus pemutakhiran data.
Sesuai dengan tujuannya Profil Kesehatan ini diharapkan menjadi salah satu bahan/sumber data dan informasi dalam penyusunan kebijakan atau pengambilan keputusan serta perencanaan di dalam pembangunan kesehatan terutama untuk meningkatkan keterpaduan, efektifitas dan efisiensi, dengan demikian pembangunan kesehatan yang dilaksanakan lebih berdaya guna dan berhasil guna untuk mendorong pertumbuhan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2008 ini tentu masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan, agar Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun-tahun selanjutnya lebih sempurna lagi. Salam Indonesia Sehat 2010. Medan, Oktober 2009 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Dr. Candra Syafei, Sp.OG Pembina Utama Muda
NIP. 140 202 045
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GRAFIK v
BAB I. PENDAHULUAN 1
BAB II. GAMBARAN UMUM 4
2.1. LOKASI DAN KEADAAN GEOGRAFIS 4 2.2. KEPENDUDUKAN 8 2.3. SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA 10
2.3.1. Pendidikan 10 2.3.2. Agama 11 2.3.3. Ketenagakerjaan 11
2.4. KEADAAN LINGKUNGAN 12 2.4.1. Rumah Sehat 12 2.4.2. Persentase Rumah Tangga Memiliki Akses terhadap Air 14 Minum 2.4.3. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Sarana 15 Pembuangan Kotoran/Tinja/BAB 2.4.4. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat 18 2.5. KADAAN PERILAKU MASYARAKAT 19 2.5.1. Perilaku Merokok 19 2.5.2. Perilaku Konsumsi Buah & Sayur 22 2.5.3. Perilaku Konsumsi Minuman Beralkohol 24 2.5.4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 26 2.5.5. Upaya Penduduk Dalam Mencari Pengobatan 27
BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN 3.1. MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN) 32
3.1.1. Angka Kematian Bayi (AKB) 32 3.1.2. Angka Kematian Balita (AKABA) 34 3.1.3. Angka Kematian Ibu (AKI) 35 3.1.4. Umur Harapan Hidup (UHH) 36
3.2. MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN) 37 3.2.1. Penyakit Menular 39 3.2.2. Penyakit Tidak Menular 54
i
3.3. STATUS GIZI MASYARAKAT 56 3.3.1. Balita dengan KEP 56 3.3.2. Kurang Vitamin A (KVA) 59 3.3.3. Anemia Gizi Besi (AGB) 60 3.3.4. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) 60
BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN 61
4.1. Visi Pembangunan Kesehatan Daerah 61 4.2. Misi Pembangunan Kesehatan Daerah 62 4.3 Tujuan Pembangunan Kesehatan Daerah 62
4.4. Program Pembangunan Kesehatan Daerah 63 4.4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar 63 1. Pelayanan Kesehatan Ibu & Anak 63 2. Pelayanan Keluarga Berencana 68 3. Pelayanan Imunisasi 69 4.4.2. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang 71 1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit 71 2. Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes 73 3. RS yg menyelenggarakan 4 Yankes Spesialistik Dasar 73 4. Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan 73 5. Pelayanan Kesehatan JPK Bagi Masyarakat Miskin 74 4.4.3 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 76 1. Pengendalian Penyakit Polio 76 2. Pengendalian TB Paru 77 3. Pengendalian Penyakit ISPA 78 4. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS & PMS 79 5. Pengendalian Penyakit DBD 80 6. Pengendalian Penyakit Malaria 81 7. Pengendalian Penyakit Kusta 83 8. Pengendalian Penyakit Filaria 83 9. Pengendalian Penyakit Flu Burung 84 10. Penyelenggaraan Sistem Surveilen & Kewaspadaan Dini serta Penanggulangan KLB 85 4.4.4. Perbaikan Gizi Masyarakat 86 1. Pemberian Kapsul Vit A 86 2. Pemberian Tablet Besi (Fe) 87 3. Cakupan ASI Eksklusif 88 4. Pemberian Makanan Pendamping ASI 89
BAB V. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 90
5.1. SARANA KESEHATAN 90 5.1.1. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas 90 5.1.2. Rumah Sakit 91 5.1.3. Sarana Kesehatan Bersumber daya Masyarakat 94
ii
5.2. TENAGA KESEHATAN 96 5.2.1. Persebaran SDM Kesehatan 97 5.2.2. SDM Kesehatan di RS 99 5.2.3. SDM Kesehatan di Puskesmas 100 5.2.4. SDM Kesehatan Status Pegawai Tidak Tetap 100 5.3. PEMBIAYAAN KESEHATAN 101 5.3.1. Pembiayaan Kesehatan Oleh Pemerintah 101 5.3.2. Pembiayaan Kesehatan Oleh Masyarakat 103 5.4. MANAJEMEN KESEHATAN 104 5.4.1. Kabupaten/Kota yang Mempunyai Dokumen Sistem Kesehatan dan Contingency Plan 104 5.4.2. Persentase Kabupaten Kota yang Melakukan Surkesda 104 5.4.3. Persentase Kab/Kota yang membuat Profil Kesehatan 105 5.4.4. Persentase Kab/Kota yang memiliki DHA 105 5.4.5. Sistem Informasi Kesehatan Nasional Online 105
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 106
6.1. Kesimpulan 106 6.2. Saran-saran 108
DAFTAR LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Ketinggian Kabupaten/Kota Dari Permukaan Laut di Sumatera Utara
Tabel 2.2 : Luas Daerah Menurut Kabupaten / Kota di Sumatera Utara
Tabel 2.3 : Jarak Ibukota Provinsi Ke Ibukota Kab / Kota di Sumatera Utara
Tabel 2.4 : Persentase Rumah Tangga Menurut Kepemilikan Fasilitas Tempat Buang Air Besar Menurut Kabupaten/Kota di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007
Tabel 2.5 : Persentase Penduduk Umur 10 Tahun Keatas Menurut Kebiasaan Merokok Menurut Kab/Kota di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007
Tabel 2.6 : Prevalensi Perokok Dalam Rumah Ketika Bersama Anggota RT yang lain menurut Kab/Kota di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007
Tabel 2.7 : Prevalensi Kurang Makan Buah & Sayur Penduduk 10 Tahun Keatas menurut Kab/Kota di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007
Tabel 2.8 : Prevalensi Peminum Alkohol 12 Bulan Terakhir & 1 Bulan Terakhir Menurut Kab/Kota di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007
Tabel 2.9 : Prevalensi Penduduk 10 Tahun Keatas Berprilaku Benar BAB & Cuci Tangan Menurut Kab/Kota di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007
Tabel 2.10 : Persentase Penduduk Rawat Jalan & Inap Menurut Tempat Berobat di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007
Tabel 3.1 : Pola 10 Penyakit Terbesar Pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008
Tabel 3.2 : Pola 10 Penyakit Terbesar Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008
Tabel 3.3 : Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas di Provinsi Sumatera Utara tahun 2008
Tabel 3.4 : Frekuensi, Jumlah Penderita dan CFR KLB Campak di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003-2008
iv
Tabel 3.5 : Frekuensi, Jumlah Penderita Dan CFR KLB Diare di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003-2008
Tabel 3.6 : Jumlah Kasus Flu Burung (Avian Influenza) Berdasarkan Kab/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2007
Tabel 3.7 : Prevalensi Sepuluh Penyakit Tidak Menular di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2007
Tabel 3.8 : Prevalensi Balita Menurut Status Gizi (BB/U) di Kab/Kota di Prov. Sumatera Utara Tahun 2008
Tabel 4.1 : Pencapaian Utilisasi Sarana Kesehatan Rujukan (RSU) Milik Pemerintah di Prov.Sumatera Utara Tahun 2008
Tabel 4.2 : Capaian Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan di Prov.Sumatera UtaraTahun 2005-2008
Tabel 5.1 : Nama Rumah Sakit, Kelas Dan Jumlah Tempat Tidur Berdasarkan Kabupaten / Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008
Tabel 5.2 : Jumlah Posyandu Menurut Strata di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2008
Tabel 5.3 : Jumlah Tenaga Kesehatan Dan Rasio Tenaga Kesehatan Per 100.000 Penduduk di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2007-2008
v
vi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 : Piramida Penduduk Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008
Grafik 2.2 : Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Sumatera Utara Tahun 1993-2007
Grafik 2.3 : Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum di Prov. Sumatera Utara Tahun 2007
Grafik 2.4 : Persentase Rumah Tangga Menurut Kepemilikan Fasilitas Buang Air Besar di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007
Grafik 2.5 : Proporsi Penduduk Umur 10 Tahun Keatas Tentang Kebiasaan Merokok di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007
Grafik 2.6 : Prevalensi Kurang Makan Buah & Sayur Penduduk Sumatera Utara Tahun 2007
Grafik 2.7 : Persentase Penduduk Dalam Menangani Keluhan Kesehatan Sebulan Yang Lalu di provinsi Sumatera Utara Tahun 2007
Grafik 2.8 : Proporsi Tempat Berobat Yang Dikunjungi Oleh Penduduk Yang Memilih Berobat Jalan di Sumatera Utara Tahun 2008
Grafik 3.1 : Estimasi Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1.000 Kelahiran Hidup di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2002 – 2007
Tabel 3.2 : Estimasi Angka Kematian Balita ( AKABA ) Per 1.000 Kelahiran Hidup di Indonesia Tahun 1991 – 2007
Tabel 3.3 : Angka Kematian Ibu (AKI) Per 100.000 Kelahiran Hidup di Indonesia Tahun 2002 – 2007
Tabel 3.4 : Estimasi Angka Harapan Hidup Waktu Lahir (UHH) di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004 - 2008
Grafik 3.5 : Kecenderungan Kasus Malaria di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 S/D 2008
Grafik 3.6 : Cakupan CDR dan Succes Rate Tb Paru BTA (+) di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 – 2008
Grafik 3.7 : Cakupan Penemuan Kasus ISPA Pada Balita di Prov.Sumatera Utara Tahun 2003-2008
vii
Grafik 3.8 : Jumlah Penderita HIV/AIDS di Provinsi Sumatera UtaraTahun 2002-2008
Grafik 3.9 : AFP Rate Dan Non Polio AFP di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003- 2008
Grafik 3.10 : Angka Kasus (IR) Dan Angka Kematian (CFR) DBD di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2002-2008
Grafik 3.11 : Prevalensi Status Gizi Balita di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2000 – 2007
Grafik 3.12 : Prevalensi Balita Menurut Status Gizi (BB/U) di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007
Grafik 4.1 : Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 – 2008
Grafik 4.2 : Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 – 2008
Grafik 4.3 : Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 – 2008
Grafik 4.4 : Proporsi Jenis Alat Kontrasepsi Yang digunakan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2006 – 2008
Grafik 4.5 : Persentase Pencapaian UCI di Tingkat Desa/Kelurahan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004 – 2008
Grafik 4.6 : Jumlah Penduduk Miskin Terlindungi Pemeliharaan Kesehatannya di Prov.Sumatera Utara Tahun 2005-2008
Grafik 4.7 : Cakupan CDR dan Succes Rate Tb Paru BTA (+) di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 – 2008
Grafik 4.8 : Persentase Cakupan Balita Pneumonia ditangani di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 – 2008
Grafik 4.9 : Annual Malaria Incidence (AMI) di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 – 2008
Grafik 4.10 : Trend Cakupan Pemberian Vitamin A di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005 - 2008
Grafik 4.11 : Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi Pada Ibu Hamil di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 – 2008
viii
Grafik 4.12 : Persentase Pemberian ASI Ekslusif di Prov.Sumatera Utara Tahun 2004-2008
Grafik 5.1 : Proporsi SDM Kesehatan Pada Institusi Pelayanan Kesehatan Pemerintah di Prov.Sumatera Utara Tahun 2008
Grafik 5.2 : Proporsi Tenaga Kesehatan di RS di Prov.Sumatera Utara Tahun 2008
Grafik 5.3 : Proporsi Anggaran Kesehatan Berdasarkan Sumbernya di Prov. Sumatera Utara Tahun 2008
Grafik 5.4 : Pembiayaan Kesehatan Bersumber di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004-2008
1
Profil Kesehatan Provinsi merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan
untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian hasil pembangunan
kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal yang telah
dilakukan oleh kabupaten/kota serta Provinsi yang diukur berdasarkan Indikator
Indonesia Sehat 2010 dan Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Kabupaten/Kota.
Profil Kesehatan Provinsi diterbitkan secara berkala setiap setahun sekali.
Penerbitan Profil Kesehatan berdasarkan data tahun kelender yaitu Profil Kesehatan
Tahun 2008 berisi data bulan Januari s/d Desember 2008. Ada 2 (dua) tahap dalam
penyusunan profil ini yaitu tahap pertama kumpulan lampiran-lampiran atau tabel
(draft) dan tahap kedua berupa narasi dan kumpulan lampiran (finalisasi).
Penyusunan Profil Kesehatan Sumatera Utara ini berupaya untuk
menggambarkan secara umum tentang kondisi derajat kesehatan, upaya kesehatan,
sumber daya kesehatan dan faktor-faktor terkait lainnya serta data yang bersumber
dari survey.
Data dianalisis dengan sederhana untuk beberapa masalah kesehatan yang
dianggap penting akan dianalisis lebih lanjut dan lebih rinci yang disajikan dalam
bentuk tabel, grafik maupun gambar.
Dalam setiap penerbitan Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, selalu
dilakukan berbagai upaya perbaikan, baik dari segi materi, analisis maupun bentuk
tampilan fisiknya, sesuai masukan dari para pengelola program di Dinas Kesehatan
Provinsi maupun Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan para pemakai pada
umumnya.
Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2008, diharapkan dapat
memberikan data yang dibutuhkan oleh para penentu kebijakan sebagai suatu bukti
untuk dapat dilakukannya pengambilan keputusan berdasarkan fakta (evidence
BAB I P E N D A H U L U A N
2
based decision making). Selain itu, Profil Kesehatan ini dapat digunakan sebagai
sarana penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi dan perencanaan
kegiatan – kegiatan, serta dapat juga digunakan sebagai sarana pembinaan dan
pengawasan pelaksanaan upaya kesehatan di Kabupaten / Kota sebagai mana
diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, maupun yang
telah diuraikan dalam UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dimana
kesehatan merupakan salah satu urusan Wajib Pemerintah Daerah.
Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2008 ini, terdiri dari 6 (enam)
bab yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya
Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara ini serta sistematika
penyajiannya.
BAB II : GAMBARAN UMUM
Bab ini berisi tentang gambaran umum Provinsi Sumatera Utara yang
meliputi letak geografis, demografis, pendidikan, ekonomi dan
informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor
lingkungan dan perilaku.
BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Bab ini berisi uraian tentang indikator mortalitas (angka kematian),
morbiditas (angka kesakitan) dan angka status gizi masyarakat.
BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN
Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah
dilakukan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2008 untuk
tercapainya dan berhasilnya program pembangunan di bidang
kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan yang telah dilakukan
3
ini meliputi persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan
dasar, persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan rujukan
dan berbagai upaya lain yang berupa gambaran pelayanan program
kesehatan lainnya.
BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang
kesehatan sampai tahun 2008. Gambaran tentang keadaan sumber
daya kesehatan ini mencakup tentang keadaan tenaga, sarana dan
fasilitas kesehatan yang ada.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu
menjadi perhatian dan ditelaah lebih lanjut tentang pencapaian
pembangunan kesehatan serta saran yang dibutuhkan untuk
perbaikan kedepan.
LAMPIRAN : Terdiri dari rekapitulasi angka pencapaian Provinsi dan 63 tabel data
yang merupakan gabungan Tabel Indikator Kabupaten Sehat dan
Indikator pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang
kesehatan.
4
2.1. Lokasi dan Keadaan Geografis Provinsi Sumatera Utara secara geografis terletak pada 10 – 40 Lintang Utara,
dan 980 – 1000 Bujur Timur. Sebelah Utara perbatasan dengan Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam (NAD), sebelah Timur berbatasan dengan Negara Malaysia di selat
Malaka, di sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera
Barat, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia.
Luas daratan Provinsi Sumatera Utara adalah 71.680,69 km2 sebagian besar
berada didaratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil di Pulau Nias, pulau-pulau Batu
serta beberapa pulau kecil baik dibagian barat maupun bagian timur pantai Pulau
Sumatera. Berdasarkan luas daerah menurut kabupaten/kota di Sumatera Utara,
luas daerah terbesar adalah Kabupaten Labuhan Batu dengan luas 9.223,18 km2
atau 12,87%, diikuti Kabupaten Mandailing Natal dengan luas 6.620,70 km2 (9,23%)
dan Kabupaten Langkat dengan luas 6.263,29 km2 (8,73%). Sedangkan luas daerah
terkecil adalah Kota Sibolga dengan luas 10,77 km2 atau 0,02% dari total luas
wilayah Sumatera Utara. Berdasarkan kondisi letak dan kondisi alam, Sumatera
Utara dibagi dalam 3 (tiga) kelompok wilayah yaitu Pantai Barat, Dataran Tinggi dan
Pantai Timur.
Provinsi Sumatera Utara tergolong ke dalam daerah beriklim tropis, kisaran
suhu antara 13,40 C – 34,20C, mempunyai musim kemarau (Juni s/d September) dan
musim hujan (Nopember s/d Maret), diantara kedua musim itu diselingi oleh musim
pancaroba.
Secara administratif, Sumatera Utara pada tahun 2008 memiliki 28 Kab / Kota
yaitu 7 kota dan 21 Kabupaten, dengan letak ketinggian dari permukaan laut untuk
masing – masing kabupaten / kota adalah sebagai berikut :
BAB II GAMBARAN UMUM
5
TABEL 2.1
KETINGGIAN KABUPATEN/KOTA DARI PERMUKAAN LAUT DI SUMATERA UTARA
NO NAMA KABUPATEN / KOTA KETINGGIAN DARI PERMUKAAN LAUT
1 Kota Medan 2,5 – 37,5 m
2 Kota Binjai 28 m
3 Kota Tebing Tinggi 26 – 34 m
4 Kota Pematang Siantar 400 m
5 Kota Tanjung Balai 0 – 3 m
6 Kota Sibolga 0 – 50 m
7 Kota Padang Sidempuan 260 – 1.100 m
8 Kabupaten Langkat 0 – 1.200 m
9 Kabupaten Deli Serdang 0 – 500 m
10 Kabupaten Karo 140 – 1.400 m
11 Kabupaten Dairi 700 – 1.250 m
12 Kabupaten Simalungun 0 – 369 m
13 Kabupaten Asahan 0 – 1.000 m
14 Kabupaten Labuhan Batu 0 – 2.151 m
15 Kabupaten Toba Samosir 300 – 2.200 m
16 Kabupaten Tapanuli Utara 300 – 1.500 m
17 Kabupaten Tapanuli Tengah 0 – 1.266 m
18 Kabupaten Tapanuli Selatan 0 – 1.915 m
19 Kabupaten Mandailing Natal 0 – 500 m
20 Kabupaten Nias 0 – 800 m
21 Kabupaten Serdang Bedagai 0 – 500 m
22 Kabupaten Samosir 300 – 2.200 m
23 Kabupaten Pakpak Bharat 700 – 1.500 m
24 Kabupaten Humbanghasundutan 330 – 2.075 m
25 Kabupaten Nias Selatan 0 – 800 m
Sumber : BPS Sumatera Utara 2008
6
TABEL 2.2
LUAS DAERAH MENURUT KABUPATEN / KOTA DI SUMATERA UTARA
NO NAMA KAB / KOTA LUAS / AREA (Km2)
RASIO (%)
1 Kota Medan 265,10 0,37
2 Kota Binjai 90,24 0,133 Kota Tebing Tinggi 38,44 0,054 Kota Pematang Siantar 79,97 0,115 Kota Tanjung Balai 61,52 0,096 Kota Sibolga 10,77 0,027 Kota Padang Sidempuan 114,65 0,168 Kabupaten Langkat 6.263,29 8,74
9 Kabupaten Deli Serdang 2.486,14 3,46
10 Kabupaten Karo 2.127,25 2,9611 Kabupaten Dairi 1.927,80 2,6912 Kabupaten Simalungun 4.368,80 6,1213 Kabupaten Asahan 3.675,79 5,1314 Kabupaten Labuhan Batu 9.223,18 12,8715 Kabupaten Toba Samosir 2.352,35 3,2816 Kabupaten Tapanuli Utara 3.764,65 5,2517 Kabupaten Tapanuli Tengah 2.158,00 3,0118 Kabupaten Tapanuli Selatan 4.352,86 6,0719 Kabupaten Mandailing Natal 6.620,70 9,2320 Kabupaten Nias 3.495,39 4,8821 Kabupaten Serdang Bedagai 1.913,33 2,6722 Kabupaten Samosir 2.433,50 3,3923 Kabupaten Pakpak Bharat 1.218,30 1,7024 Kab.Humbang Hasundutan 2.297,20 3,2025 Kabupaten Nias Selatan 1.625,91 2,2626 Kabupaten Batu Bara 904,96 1,2627 Kabupaten Padang Lawas 3.892,74 5,4328 Kab.Padang Lawas Utara 3.918,05 5,46
Sumber : BPS Sumatera Utara 2008
7
Jarak ibukota Provinsi ke ibukota kabupaten / kota adalah sebagai berikut :
TABEL 2.3
JARAK IBUKOTA PROVINSI KE IBUKOTA KAB / KOTA DI SUMATERA UTARA
NO NAMA KABUPATEN / KOTA JARAK ( KM )
1 Kota Medan 0
2 Kota Binjai 22
3 Kota Tebing Tinggi 78
4 Kota Pematang Siantar 125
5 Kota Tanjung Balai 184
6 Kota Sibolga 347
7 Kota Padang Sidempuan 389
8 Kabupaten Langkat (Stabat) 42
9 Kab. Deli Serdang (Lubuk Pakam) 28
10 Kabupaten Karo (Kabanjahe) 78
11 Kabupaten Dairi (Sidikalang) 151
12 Kabupaten Simalungun (Parapat) 175
13 Kabupaten Asahan (Kisaran) 158
14 Kab. Labuhan Batu (Rantau Prapat) 285
15 Kabupaten Toba Samosir (Balige) 232
16 Kabupaten Tapanuli Utara (Tarutung) 281
17 Kabupaten Tapanuli Tengah (Pandan) 357
18 Kab. Tapanuli Selatan (P.Sidempuan) 389
19 Kab. Mandailing Natal (Penyabungan) 460
Sumber : BPS Sumatera Utara 2008
8
2.2. KEPENDUDUKAN
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, jumlah
penduduk Sumatera Utara pada tahun 2008 tercatat sebesar 13.042.317 jiwa
dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 181,95 per km2 .
Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi didominasi oleh daerah perkotaan.
Kabupaten/Kota yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah Kota Sibolga
sebesar 8.601 jiwa per km2. Kota Medan merupakan wilayah yang memiliki
kepadatan penduduk tertinggi ke-2 dengan kepadatan 7.932 jiwa per km2. Kota
dengan kepadatan penduduk tertinggi ke-3 yaitu Kota Tebing Tinggi sebesar 3.712
jiwa per km2. Kepadatan penduduk terendah di kabupaten Pak-Pak Barat yaitu
hanya 34 jiwa per km2, Padang Lawas merupakan kabupaten dengan tingkat
kepadatan penduduk terendah ke-2 yaitu sebesar 48 jiwa per km2, kemudian diikuti
oleh kabupaten Padang Lawas Utara dengan kepadatan 49 jiwa per km2. Jumlah
penduduk dan angka kepadatan penduduk per kab/kota dapat dilihat pada lampiran
tabel 1.
Penduduk laki-laki lebih sedikit dibandingkan perempuan, berdasarkan sex
ratio ( perbandingan jenis kelamin), jumlah penduduk Sumatera Utara pada tahun
2008, berjenis kelamin perempuan sebanyak 6.556.369 jiwa dan laki-laki 6.490.800
jiwa, berarti sex ratio sebesar 98,99%.
Bila dilihat berdasarkan rata-rata banyaknya anggota keluarga di Sumatera
Utara pada tahun 2008 adalah sebesar 4,38 (yang berarti rata-rata pada setiap
keluarga terdiri dari 4-5 anggota keluarga). Kabupaten yang rata-rata jumlah
anggota keluarganya paling banyak adalah Kabupaten Nias yaitu 5,41 orang dan
yang paling sedikit adalah Kabupaten Karo yaitu 3,81 orang.
Berdasarkan jumlah penduduk dari BPS Sumatera Utara Tahun 2008,
dapat diperoleh gambaran piramida penduduk sebagai berikut.
9
GRAFIK 2.1. PIRAMIDA PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
0 - 45 - 9
10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 64
65+
Kel
ompo
k U
mur
Laki-Laki Perempuan
Komposisi penduduk Sumatera Utara menurut kelompok umur, menunjukkan
bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 31,79%, yang berusia
produktif (15-64 tahun) sebesar 64,29% dan yang berusia tua (>65 tahun) sebesar
3,90%. Dengan demikian maka Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)
penduduk Sumatera Utara tahun 2008 sebesar 55,53%. Angka ini mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2007 sebesar 56,37%.
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara mengalami turun naik
dari tahun 1993-2007. Jumlah penduduk miskin tahun 1993 sebesar 1,33 juta orang
atau sebesar 12,31% dari total seluruh penduduk Sumatera Utara. Tahun 1996
jumlah penduduk Sumatera Utara yang tergolong miskin hanya 1,23 juta jiwa
(10,92%). Namun karena terjadi krisis moneter secara nasional termasuk Sumatera
Utara, penduduk miskin tahun 1999 meningkat menjadi 16,74% dari total penduduk
Sumatera Utara yaitu sebanyak 1,97 juta jiwa. Pada tahun 2003 terjadi penurunan
penduduk miskin baik secara absolut maupun secara persentase, yaitu menjadi 1,89
juta jiwa atau sekitar 15,89%, sedangkan tahun 2004 turun lagi menjadi 1,80 juta
jiwa (14,93%) kemudian tahun 2005 penduduk miskin turun menjadi 1,76 juta jiwa
(14,28%), namun akibat dampak kenaikan BBM pada Maret dan oktober 2005,
10
penduduk miskin tahun 2006 meningkat menjadi 1,98 juta jiwa (15,66%). Pada
tahun 2007 turun sedikit menjadi 1,77 juta jiwa atau 13,90% (SUDA 2008).
GRAFIK 2.2 JUMLAH PENDUDUK MISKIN
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 1993-2007
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
1.33 1.23 1.97 1.89 1.80 1.76 1.98 1.771993 1996 1999 2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : BPS Sumatera Utara (SUDA 2008) Bila dilihat berdasarkan kabupaten/kota, maka jumlah penduduk miskin
tertinggi adalah Kabupaten Nias Selatan sebesar 33,84% dari total jumlah
penduduknya (91.100 jiwa), tertinggi kedua adalah Kabupaten Nias yaitu 31,75%
dari jumlah penduduknya (139.300 jiwa). Sedangkan Kabupaten/Kota yang paling
sedikit penduduk miskinnya adalah Kabupaten Deli Serdang yaitu 5,67% dari jumlah
penduduknya (94.800 jiwa) dan terendah kedua adalah Kota Binjai sebesar 5,72%
dari jumlah penduduknya atau 14.000 jiwa (SUDA 2008).
2.3. SOSIAL dan BUDAYA
2.3.1. Pendidikan
Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang sering ditelaah dalam
mengukur tingkat pembangunan manusia suatu negara. Melalui pengetahuan,
pendidikan berkontribusi terhadap perubahan prilaku kesehatan. Pengetahuan yang
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus
11
(predisposing) yang berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk
berperilaku sehat.
Dari hasil Survei Angkatan Kerja Nasional bulan Agustus 2007, dapat dilihat
tingkat pendidikan Angkatan kerja berumur 15 tahun keatas di Sumatera Utara, yang
tidak pernah sekolah 1,42%, tidak tamat SD; 9,04%, tamat SD; 31%, tamat SMP;
23,42%, tamat SMA 28,93%, diploma I/II/III/IV, universitas; 6,16%. (SUDA 2008).
Dari data diatas menggambarkan bahwa tingkat pendidikan di Sumatera Utara masih
rendah.
Kemampuan membaca dan menulis tercermin dari Angka Melek Huruf, yaitu
persentase penduduk usia 10 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf
latin dan huruf lainnya. Kondisi tahun 2007, persentase penduduk Sumatera Utara
yang melek huruf di daerah perkotaan mencapai 97,90% sedangkan daerah pedesaan
mencapai 94,84% (BPS-Statistik Kesra 2007). Persentase penduduk berumur 10
tahun keatas yang melek huruf per kab/kota tahun 2008 tidak tergambar dengan jelas
karena datanya tidak lengkap (lampiran tabel 5).
2.3.2. Agama
Sesuai dengan falsafah negara pelayanan kehidupan beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan dan
ditingkatkan untuk membina kehidupan masyarakat dan mengatasi berbagai
masalah sosial budaya yang mungkin menghambat kemajuan bangsa. Berdasarkan
data BPS Sumatera Utara, sarana ibadah umat beragama juga mengalami kenaikan
setiap tahun, sampai tahun 2007 jumlah Mesjid di Sumatera Utara terdapat
sebanyak 9.199 buah, Langgar/Musollah 10.325 buah, Gereja Protestan 10.277
buah, Geraja Katolik 2.134 buah, Kuil 63 buah dan Wihara 367 buah (SUDA 2008).
2.3.3. Ketenagakerjaan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Sumatera Utara setiap tahunnya
tampak berfluktuasi. Pada tahun 2000, TPAK di daerah ini sebesar 57,34%, tahun
2005 naik menjadi 71,94%, tahun 2006 menjadi 66,90% dan tahun 2007 naik
menjadi 67,49%.
12
Angkatan Kerja di Sumatera Utara sebagian besar masih berpendidikan SD
kebawah (41,47%), setingkat SMTP (23,42%), setingkat SMTA (28,94%), sedangkan
sisanya 6,17% berpendidikan diatas SMTA. Dengan masih rendahnya pendidikan
angkatan kerja memungkinkan produktivitasnya juga masih belum optimal.
Jika dilihat dari status pekerjaannya sepertiga (32,10%) penduduk yang
bekerja di Sumatera Utara adalah buruh atau karyawan. Jumlah penduduk Sumatera
Utara yang merupakan angkatan kerja tahun 2007 adalah sebanyak 5,65 juta jiwa
yang terdiri dari 5,08 juta jiwa terkategori bekerja dan sebesar 571 ribu jiwa
terkategori mencari kerja dan tidak bekerja (pengangguran terbuka).
Berdasarkan lapangan pekerjaan utama, penduduk Sumatera Utara yang
terbanyak adalah di sektor pertanian (tdd; perkebunan, perikanan dan peternakan)
yaitu 47,60%, kemudian diikuti di sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar
18,80%, jasa (perorangan, perusahaan dan jasa pemerintahan) sebesar 12,90%,
sedangkan penduduk yang bekerja di sektor industri hanya sekitar 7,60% saja.
Selebihnya bekerja disektor Penggalian dan Pertambangan, sektor listrik, gas dan air
minum, bangunan, angkutan dan komunikasi dan sektor keuangan (SUDA, 2008).
2.4 KEADAAN LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang sering mendapat perhatian
khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat, variabel lainnya adalah faktor
perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik. Keempat variable di atas dapat
menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat. Untuk
menggambarkan keadaan lingkungan, berikut ini akan disajikan indikator-indikator
yaitu Persentase Rumah Sehat, persentase rumah tangga memiliki akses terhadap
air minum, persentase rumah tangga menurut sumber air minum, persentase rumah
tangga yang memiliki sarana penampungan akhir kotoran/tinja/BAB.
2.4.1. Rumah Sehat.
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan
13
sampah, sarana pembuangan limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian
rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah.
Ukuran rumah yang relatif kecil dan berdesak-desakan dapat mempengaruhi
tumbuh kembang mental atau jiwa anak-anak. Anak-anak memerlukan lingkungan
bebas, tempat bermain luas yang mampu mendukung daya kreativitasnya. Dengan
kata lain, rumah bila terlampau padat disamping merupakan media yang cocok
untuk terjadinya penularan penyakit khususnya penyakit saluran nafas juga dapat
mempengaruhi perkembangan anak.
Kepadatan hunian diperoleh dengan cara membagi jumlah anggota rumah
tangga dengan luas lantai rumah dalam meter persegi. Hasil perhitungan
dikategorikan sesuai kriteria Permenkes tentang rumah sehat, yaitu memenuhi
syarat bila ≥8 m2/kapita (tidak padat) dan tidak memenuhi syarat bila <8m2/kapita
(padat).
Data Susenas 2007, menunjukkan bahwa sebagian besar rumah tangga di
Sumatera Utara (80,7%) tingkat huniannya tidak padat (memenuhi syarat) dan
sebagian kecil lainnya (19,3%) belum memenuhi syarat. Bila dilihat berdasarkan
jenis lantainya, sebagian besar rumah tangga menempati rumah yang berlantai
bukan tanah. Persentase penggunaan lantai “bukan tanah” di Provinsi Sumatera
Utara sudah mencapai 94,5%, dimana Kota Tanjung Balai merupakan Kota tertinggi
dan Kabupaten Nias Selatan yang terendah dengan persentase masing-masing
98,4% dan 80,8%. Bila dibandingkan menurut daerah tempat tinggal, rumah tangga
diperkotaan yang lantai rumahnya bukan dari tanah lebih banyak dibandingkan
dengan rumah tangga di perdesaan (97,3% berbanding 92,3%).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008,
dari seluruh rumah yang ada yaitu 2.683.062 unit, yang diperiksa sebanyak
1.197.322 unit (44,63%), dari jumlah yang diperiksa diketahui bahwa 761.699
rumah yang memenuhi syarat kesehatan (63,62%). Persentase rumah sehat
berdasarkan kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 47.
14
2.4.2 Persentase Rumah Tangga memiliki akses terhadap air minum
Berdasarkan Statistik Kesejahteraan Rakyat tahun 2007 yang diterbitkan oleh
BPS, sumber air minum yang digunakan rumah tangga dikategorikan menjadi 2
kelompok besar, yaitu sumber air minum terlindung dan tidak terlindung. Sumber air
minum terlindung terdiri dari air kemasan, ledeng, pompa, mata air terlindung,
sumur terlindung dan air hujan. Sedangkan sumber air minum tak terlindung terdiri
dari sumur tak terlindung, mata air tak terlindung, air sungai dan lainnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas)
tahun 2007, diperoleh bahwa persentase rumah tangga di Provinsi Sumatera Utara
yang memiliki sumber air minum terlindung sebesar 76,8%, sedangkan persentase
rumah tangga yang memiliki sumber air minum tak terlindung sebesar 23,2%.
Kabupaten/Kota dengan persentase terbesar untuk rumah tangga yang memiliki
sumber air minum terlindung adalah Kota Pematang Siantar 97,4%, diikuti oleh Kota
Medan sebesar 97,0% dan Kota Tebing Tinggi 94,4%. Persentase rumah tangga
yang memiliki sumber air minum terlindung paling rendah berada di Kabupaten Nias
sebesar 27,6%, diikuti oleh Kabupaten Samosir (29%) dan Kabupaten Nias Selatan
(34,6%).
GRAFIK 2.3 PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER AIR MINUM
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007
Terlindung, 76.8
Tak Terlindung, 23.2
TerlindungTak Terlindung
Sumber : Riskesdas Tahun 2007
15
Pada kelompok sumber air minum terlindung, sebagian besar rumah tangga
di Sumatera Utara memiliki sumur terlindung dengan persentase 25,8%. Persentase
rumah tangga yang menggunakan sumber air minum ledeng eceran menempati
urutan ke-2 yaitu 19,2%, kemudian sumur bor/pompa (17,7%), mata air terlindung
(6,3%), air kemasan (3,2%), ledeng meteren (2,4%) dan air hujan 2,2%.
Sedangkan pada kelompok air minum tidak terlindung, rumah tangga di Sumatera
Utara sebagian besar memanfaatkan sumur tidak terlindung dengan persentase
11,4%, diikuti oleh mata air tak terlindung sebesar 6,6%, air sungai sebesar 4,5%
dan yang lainnya sebesar 0,7%. Persentase rumah tangga menurut sumber air
minum di Kab/Kota Sumatera Utara secara rinci disajikan pada lampiran tabel 48ª.
2.4.3. Persentase Rumah Tangga yang memiliki Sarana Pembuangan Kotoran/Tinja/BAB
Statistik Kesra tahun 2007 membagi rumah tangga berdasarkan kepemilikan
fasilitas tempat buang air besar yang terdiri atas; milik sendiri, milik bersama, umum
dan tidak ada. Bersadarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, di Provinsi
Sumatera Utara, persentase rumah tangga yang memiliki sendiri fasilitas tempat
buang air besar sebesar 71,8%, rumah tangga yang memiliki bersama 6,8%, umum
sebesar 4% dan tidak ada/tidak memiliki sebesar 17,4%.
16
GRAFIK 2.4 PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KEPEMILIKAN FASILITAS
TEMPAT BUANG AIR BESAR DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007
Tidak Ada, 17.4
Umum, 4
Bersama, 6.8
Sendiri, 71.8
Sumber : Riskesdas Tahun 2007
Berdasarkan data hasil Riskesdas maka diketahui bahwa persentase rumah
tangga yang belum/tidak memiliki fasilitas tempat pembuangan air besar ada
sebanyak 17,4%. Bila dilihat berdasarkan lokasi desa dan kota maka diketahui
bahwa, persentase rumah tangga yang memiliki sendiri fasilitas tempat buang air
besar di perkotaan dan perdesaan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.
Persentase di perkotaan sebesar 88,6%, sedangkan di perdesaan sebesar 58,5%.
17
TABEL 2.4 PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KEPEMILIKAN FASILITAS TEMPAT
BUANG AIR BESAR MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007
No
Kab/Kota
Sendiri Bersama Umum Tidak Ada
1 Nias 29.1 5.9 4.2 60.8 2 Mandailing Natal 27.9 2.4 22.5 47.2 3 Tapanuli Selatan 22.8 4.6 26.0 46.6 4 Tapanuli Tengah 39.6 3.6 4.2 52.6 5 Tapanuli Utara 52.6 5.1 2.0 40.3 6 Toba Samosir 53.7 6.1 3.5 36.7 7 Labuhan Batu 82.6 7.8 2.1 7.5 8 Asahan 82.7 8.5 1.4 7.4 9 Simalungun 66.2 4.3 3.0 26.5
10 Dairi 58.5 0.8 3.6 37.2 11 Karo 64.6 7.5 10.6 17.3 12 Deli Serdang 82.1 10.4 1.2 6.2 13 Langkat 83.0 7.9 0.9 8.2 14 Nias Selatan 39.5 5.5 1.4 53.6 15 Humbahas 58.3 1.0 4.0 36.7 16 Pakpak Bharat 43.8 6.3 6.3 43.8 17 Samosir 44.4 1.2 0.6 53.8 18 Serdang Bedagai 83.6 7.3 0.5 8.6 19 Sibolga 92.0 4.4 1.8 1.8 20 Tanjung Balai 78.0 9.1 1.6 11.3 21 Pematang Siantar 93.6 2.6 0.0 3.8 22 Tebing Tinggi 83.7 12.4 1.1 2.8 23 Medan 92.3 6.8 0.6 0.3 24 Binjai 87.2 10.7 0.9 1.2 25 P.Sidempuan 61.6 4.7 12.9 20.7 Provinsi 71.8 6.8 4.0 17.4
Sumber : Riskesdas Tahun 2007.
Kabupaten/Kota dengan persentase rumah tangga yang memiliki sendiri
fasilitas tempat buang air besar tertinggi adalah Kota Pematang Siantar 93,6%,
diikuti oleh Kota Medan 92,3% dan Kota Sibolga 92%. Sedangkan persentase rumah
tangga yang memiliki sendiri fasilitas tempat buang air besar terendah terdapat di
Kabupaten Tapanuli Selatan 22,8%, diikuti Kabupaten Mandailing Natal 27,9% dan
18
Kabupaten Nias 29,1%. Bila dilihat dari jumlah rumah tangga yang tidak memiliki
fasilitas tempat buang air besar, yang tertinggi adalah Kabupaten Nias sebesar
60,8%, diikuti dengan Kabupaten Samosir sebesar 53,8% dan Nias Selatan 53,6%.
Rumah tangga yang menggunakan jamban leher angsa sebesar 66%,
cemplung/cubluk sebesar 19,9%, plengsengan 9,2% dan yang tidak pakai kloset
sebesar 4,8%. Penggunaan jenis kloset leher angsa di perkotaan (81,8%) lebih
besar dibandingkan di perdesaan (49,1%). Sementara penggunaan jenis kloset
cemplung/cubluk di perdesaan (31,1%) lebih banyak dibandingkan di perkotaan
(9,5%).(Riskesdas 2007)
2.4.4. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat
Yang termasuk TUPM adalah hotel, restoran, bioskop, pasar, terminal dll.
TUPM sehat adalah tempat umum dan pengelolaan makanan yang memenuhi syarat
kesehatan yaitu yang memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai yang sesuai dengan
banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang sesuai.
Pada tahun 2008, dari 18.436 tempat-tempat umum dan pengelolaan
makanan yang ada di Sumatera Utara, baru 10.920 TUPM (59,22%) yang diperiksa.
Dari jumlah yang telah diperiksa diperoleh bahwa sebanyak 7.224 TUPM (66,15%)
memenuhi syarat kesehatan. Angka ini masih dibawah target IS 2010 yaitu 80%.
Persentase TUPM sehat menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel
50.
Sedangkan berdasarkan jumlah institusi yang dibina kesehatan lingkungannya
sampai akhir tahun 2008, dari 34.677 institusi yang ada di Provinsi Sumatera Utara
baru 18.955 institusi (54,66%) yang dibina kesehatan lingkungannya (lampiran tabel
51), angka ini masih dibawah target IS 2010 yaitu 70%, sehingga perlu upaya dari
program terkait dalam peningkatan cakupannya.
19
2.5. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT
Untuk mengambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh
terhadap derajat kesehatan, berikut ini akan disajikan tentang perilaku merokok,
perilaku konsumsi buah dan sayur, perilaku konsumsi minuman beralkohol, aktivitas
fisik dan persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2.5.1. Perilaku Merokok
Merujuk hasil Riskesdas tahun 2007 tentang kebiasaan merokok di Sumatera
Utara dapat digambarkan pada grafik berikut ini.
GRAFIK 2.5 PROPORSI PENDUDUK UMUR 10 TAHUN KEATAS TENTANG KEBIASAAN
MEROKOK DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007
23.3
5.52.2
69
Merokok Tiap Hari Kadang-KadangMantan Perokok Tidak Merokok
Sumber; Riskesdas, 2007
Berdasarkan grafik 2.5 diketahui bahwa proporsi penduduk Provinsi Sumatera
Utara umur 10 tahun keatas yang merokok tiap hari sebesar 23,3%, perokok
kadang-kadang sebesar 5,5%, mantan perokok 2,2% dan tidak merokok sebesar
69%.
20
Bila dilihat perbandingan antar kabupaten diketahui bahwa kabupaten yang
terendah jumlah penduduknya perokok adalah Nias (16,4%) diikuti Kabupaten Nias
Selatan (17%) dan Kota Medan (19,3%) sedangkan Kab/Kota yang jumlah
penduduknya tertinggi sebagai perokok adalah Kabupaten Karo (40,6%) diikuti
Kabupaten Samosir (31,9%) dan Kabupaten Dairi (30,9%). Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
TABEL 2.5 PERSENTASE PENDUDUK UMUR 10 TAHUN KEATAS
MENURUT KEBIASAAN MEROKOK MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007
Perokok saat ini Tidak Merokok
Kab/Kota Perokok setiap hari
Perokok kadang2
Mantan Perokok
Bukan Perokok
Nias 16.4 6.6 2.9 74.1 Mandailing Natal 26.6 5.3 1.2 66.9 Tapanuli Selatan 26.5 5.3 1.3 66.9 Tapanuli Tengah 23.6 3.9 2.2 70.3 Tapanuli Utara 26.0 4.1 2.7 67.2 Toba Samosir 26.1 4.4 2.8 66.7 Labuhan Batu 21.2 7.6 2.3 68.9 Asahan 26.4 3.7 2.1 67.7 Simalungun 25.5 9.3 1.9 63.4 Dairi 30.9 3.6 1.4 64.1 Karo 40.6 3.8 1.7 53.8 Deli Serdang 21.9 4.3 1.5 72.3 Langkat 23.1 3.8 3.8 69.2 Nias Selatan 17 10.3 3.2 69.4 Humbahas 25.2 3.0 5.9 65.9 Pakpak Bharat 28.3 7.2 2.4 62.1 Samosir 31.9 4.1 3.1 60.9 Serdang Bedagai 21.5 6.9 1.7 70.0 Sibolga 21.9 7 3.2 67.9 Tanjung Balai 26.4 4.2 2 67.4 Pematang Siantar 23.7 3.6 2.2 70.5 Tebing Tinggi 25.4 3.3 2.9 68.4 Medan 19.3 6.2 2.1 72.4 Binjai 21.1 2.4 3.2 73.3 P. Sidempuan 26.8 5.2 3.3 64.7 Provinsi 23.3 5.5 2.2 69.0
Sumber : Riskesdas 2007
21
Proporsi merokok setiap hari menurut umur sudah dimulai sejak umur 10-14
tahun (0,3%), kemudian meningkat menjadi 14% pada umur 15-24 tahun. Proporsi
merokok terus meningkat seiring bertambahnya umur dan pada puncaknya pada
umur 45-54 tahun (36,6%). Selanjutnya proporsi merokok menurun setelah
berumur 54 tahun. Perokok umumnya pada laki-laki dan menurut pendidikan
terbanyak pada yang berpendidikan tamat SMA (29,3%) selanjutnya tamat SMP
(Riskesdas, 2007).
Bila dilihat berdasarkan kebiasaan, di Provinsi Sumatera Utara 86,1% perokok
melakukan kebiasaan merokok di dalam rumah ketika bersama dengan anggota
keluarga lainnya. Hal ini tentu membahayakan bagi anggota keluarga lain yang tidak
merokok. Bila dilihat berdasarkan Kab/Kota, kebiasaan merokok di dalam rumah
paling tinggi adalah di Kabupaten Karo (94,5%) diikuti Kabupaten Samosir (94,4%)
dan Pakpak Barat serta Tanjung Balai sebesar 92,9%. Sementara yang terendah
secara berturut-turut, Nias Selatan (72,4%), Humbahas (78,9%) dan Tapsel
(80,6%). Berikut ini akan disajikan perilaku merokok penduduk berdasarkan
Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.
22
TABEL 2.6 PREVALENSI PEROKOK DALAM RUMAH KETIKA BERSAMA ANGGOTA RT
YANG LAIN MENURUT KAB/KOTA DI SUMATERA UTARA TAHUN 2007
KABUPATEN/KOTA PEROKOK DALAM RUMAH
Nias 89.4 Mandailing Natal 88.8 Tapanuli Selatan 80.6 Tapanuli Tengah 86.0 Tapanuli Utara 92.8 Toba Samosir 91.8 Labuhan Batu 86.9 Asahan 92.3 Simalungun 82.2 Dairi 89.0 Karo 94.5 Deli Serdang 83.4 Langkat 84.5 Nias Selatan 72.4 Humbang Hasundutan 78.9 Pakpak Bharat 92.9 Samosir 94.4 Serdang Bedagai 85.7 Sibolga 85.4 Tanjung Balai 92.9 Pematang Siantar 87.9 Tebing Tinggi 87.9 Medan 86.3 Binjai 82.9 Padang Sidempuan 88.5 Provinsi 86.1
Sumber ; Riskesdas 2007
2.5.2. Perilaku Konsumsi Buah & Sayur
Penduduk dikategorikan ’cukup’ mengkonsumsi sayur dan buah apabila
mengkonsumsi sayur dan buah tiap hari dengan perimbangan minimal 5 porsi sayur
dan buah selama 7 hari dalam seminggu. Dikategorikan ’kurang’ apabila konsumsi
sayur dan buah kurang dari ketentuan diatas.
23
GRAFIK 2.6 PREVALENSI KURANG MAKAN BUAH DAN SAYUR
PENDUDUK SUMATERA UTARA TAHUN 2007
Sumber Riskesdas, 2007
Berdasarkan hasil riskesdas 2007, menunjukkan bahwa secara keseluruhan
hanya 5,5% penduduk Provinsi Sumatera Utara umur 10 tahun ke atas yang cukup
mengkonsumsi sayur dan buah. Bahkan di Kabupaten Nias dan Nias Selatan masih
di bawah satu persen atau dapat dikatakan kurang makan buah dan sayur.
Berikut ini akan disajikan prevalensi kurang makan buah dan sayur penduduk
10 tahun ke atas berdasarkan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2007.
Kurang makan buah & sayur,
94.5
Cukup makan buah & sayur,
5.5
24
TABEL 2.7 PREVALENSI KURANG MAKAN BUAH & SAYUR
PENDUDUK 10 TAHUN KEATAS MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007
KABUPATEN/KOTA KURANG MAKAN BUAH & SAYUR
Nias 99.6 Mandailing Natal 93.3 Tapanuli Selatan 95.2 Tapanuli Tengah 99.1 Tapanuli Utara 88.9 Toba Samosir 97.4 Labuhan Batu 86.1 Asahan 93.0 Simalungun 99.2 Dairi 84.1 Karo 93.6 Deli Serdang 95.2 Langkat 92.7 Nias Selatan 99.9 Humbang Hasundutan 98.5 Pakpak Bharat 97.6 Samosir 98.6 Serdang Bedagai 97.5 Sibolga 99.2 Tanjung Balai 98.9 Pematang Siantar 98.7 Tebing Tinggi 96.6 Medan 94.6 Binjai 89.3 Padang Sidempuan 96.5 Provinsi 94.5
Sumber; Riskesdas 2007.
2.5.3. Perilaku Konsumsi Minuman Beralkohol
Salah satu faktor resiko kesehatan adalah kebiasaan mengkonsumsi alkohol.
Berikut ini akan disajikan prilaku minum alkohol 12 bulan terakhir dan 1 bulan
terakhir berdasarkan kabupaten/kota di Sumatera Utara.
25
TABEL 2.8 PREVALENSI PEMINUM ALKOHOL 12 BULAN TERAKHIR &
1 BULAN TERAKHIR MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007
KABUPATEN/KOTA 12 BULAN TERAKHIR 1 BULAN TERAKHIR
Nias 16.9 29.4 Mandailing Natal 0.9 37.9 Tapanuli Selatan 3.6 73.2 Tapanuli Tengah 9.4 88.0 Tapanuli Utara 17.8 78.2 Toba Samosir 20.8 94.7 Labuhan Batu 4.5 64.9 Asahan 3.2 80.7 Simalungun 12.1 86.8 Dairi 21.6 97.4 Karo 2.9 80.2 Deli Serdang 4.1 72.0 Langkat 2.4 21.9 Nias Selatan 9.1 44.6 Humbang Hasundutan 19.1 81.7 Pakpak Bharat 11.2 94.2 Samosir 21.0 92.0 Serdang Bedagai 3.3 63.3 Sibolga 4.5 74.1 Tanjung Balai 3.6 66.5 Pematang Siantar 6.3 90.8 Tebing Tinggi 7.1 64.2 Medan 3.4 69.9 Binjai 1.8 67.6 Padang Sidempuan 2.2 46.6 Provinsi 6.1 71.9
Sumber; Riskesdas 2007
Berdasarkan hasil riskesdas, di Sumatera Utara prevalensi peminum alkohol
12 bulan terakhir sebanyak 6,1%, mengkonsumsi alkohol satu bulan terakhir 71,9%.
Beberapa kabupaten/kota prevalensi minum alkohol terlihat tinggi seperti Kabupaten
Samosir, Toba Samosir dan Humbang Hasundutan.
26
2.5.4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan
suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan
membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat, melalui
pendekatan pimpinan (advocasy), bina suasana (social suport) dan pemberdayaan
masyarakat (empowerment). Strategi PHBS memfokuskan pada lima program
prioritas yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Gizi, Kesehatan Lingkungan,
Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan (JPK).
Salah satu indikator PHBS adalah perilaku hiegenis, dalam hal ini meliputi
kebiasaan/perilaku buang air besar (BAB) dan perilaku benar mencucui tangan.
Perilaku BAB yang dianggap benar apabila penduduk melakukannya di jamban.
Sedangkan mencuci tangan yang benar apabila penduduk melakukan cuci tangan
pakai sabun sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, setelah buang air
besar, setelah menceboki bayi/anak dan setelah memegang unggas/binatang.
Merujuk hasil Riskesdas tahun 2007, dii Provinsi Sumatera Utara perilaku BAB
di jamban proporsinya mencapai 76,2%. Sedangkan yang berperilaku cuci tangan
dengan benar sangat bervariasi menurut kabupaten/kota dengan rata-rata 14,5%.
Bila dilihat perilaku BAB yang benar berdasarkan Kab/Kota yang tertinggi, secara
berurutan adalah Kota Binjai (99,6%), Pematang Siantar (98,2%) dan Medan 96%
sedangkan yang terendah secara berurutan, Kabupaten Tapanuli Selatan (30,4%),
Mandailing Natal (37,3%) dan Samosir (46,4%). Sedangkan perilaku cuci tangan
yang benar secara berurutan dari yang tertinggi adalah Kabupaten Nias (45,8%),
Nias Selatan (40%) dan Binjai 31,4%,. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
27
TABEL 2.9 PREVALENSI PENDUDUK 10 TAHUN KEATAS BERPERILAKU BENAR
BAB & CUCI TANGAN MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007
BERPRILAKU BENAR BERPRILAKU BENAR
KABUPATEN/KOTA DALAM BAB DLM CUCI TANGAN
Nias 53.5 45.8 Mandailing Natal 37.3 25.6 Tapanuli Selatan 30.4 15.8 Tapanuli Tengah 50.5 8.7 Tapanuli Utara 62.4 0.1 Toba Samosir 69.5 11.8 Labuhan Batu 72.5 1.5 Asahan 64.2 5.0 Simalungun 81.3 9.4 Dairi 51.4 2.2 Karo 83.1 7.6 Deli Serdang 85.9 7.5 Langkat 92.0 9.2 Nias Selatan 65.1 40.0 Humbang Hasundutan 62.3 12.3 Pakpak Bharat 59.2 0.2 Samosir 46.4 0.3 Serdang Bedagai 74.6 13.6 Sibolga 86.4 22.5 Tanjung Balai 69.2 17.5 Pematang Siantar 98.2 29.5 Tebing Tinggi 95.1 28.7 Medan 96.0 24.6 Binjai 99.6 31.4 Padang Sidempuan 68.4 7.0 Provinsi 76.2 14.5
Sumber; Riskesdas 2007
2.5.5. Upaya Penduduk dalam Mencari Pengobatan
Berdasarkan Statistik Kesra Tahun 2007 diperoleh data bahwa persentase
penduduk Sumatera Utara yang memilih untuk mengobati sendiri keluhan kesehatan
yang dialami selama sebulan yang lalu, ternyata lebih besar dibandingkan
persentase penduduk yang berobat jalan seperti grafik dibawah ini.
28
GRAFIK 2.7 PERSENTASE PENDUDUK DALAM MENANGANI KELUHAN KESEHATAN
SELAMA SEBULAN YANG LALU DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007
65.36
42.55
Berobat Sendiri Berobat Jalan
Sumber : BPS, Statistik Kesra 2007
Dari grafik 2.7, diketahui bahwa sebanyak 65,36% penduduk yang memiliki keluhan
kesehatan selama sebulan yang lalu, memilih untuk mengobati sendiri. Sedangkan
yang memilih untuk berobat jalan hanya sebesar 42,55% dari seluruh penduduk
yang memiliki keluhan kesehatan sebulan yang lalu.
Dari penduduk yang mengobati sendiri, 89,18% diantaranya menggunakan
obat modern, 27,09% menggunakan obat tradisional dan 8,24% menggunakan obat
lainnya.
Bila dilihat dari tempat berobat yang dikunjungi oleh penduduk yang memilih
berobat jalan diketahui bahwa jumlah masyarakat Sumatera Utara yang mengunjungi
praktek dokter/tenaga kesehatan untuk mendapatkan pengobatan lebih dominan dari
pada ke Puskesmas/Rumah Sakit milik pemerintah seperti terlihat pada grafik berikut ini.
29
GRAFIK 2.8 PROPORSI TEMPAT BEROBAT YANG DIKUNJUNGI OLEH PENDUDUK YANG MEMILIH BEROBAT JALAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2007
28.2
22.1520.58
7.71
6.86
4.91
0.359.25
Praktek dokter Nakes Pkm/Pustu RS swastaRS Pemerintah P.Tradisional Dukun Lainnya
Sumber : BPS, Statistik Kesra 2007
Dari grafik 2.8 dapat dilihat persentase secara berurutan mulai dari yang
tertinggi adalah sebagai berikut;, Praktek Dokter 28,20%, Praktek Nakes 22,15%,
Puskesmas/Pustu 20,58%, RS Swasta 7,71%, RS Pemerintah 6,86%, Praktek
Pengobatan Tradisional 4,91% dan Dukun 0,35% lainnya 9,25% (BPS, Statistik
Kesra 2007).
Bila kita bandingkan menurut BPS (Statistik Kesra 2007) dengan hasil Riskesdas 2007,
maka tidak jauh berbeda. Berdasarkan Riskesdas jumlah masyarakat Sumatera Utara
yang memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah untuk melakukan rawat
jalan lebih rendah dibandingkan dengan swasta, seperti yang terlihat pada tabel berikut
ini.
30
TABEL 2.10 PERSENTASE PENDUDUK RAWAT JALAN DAN INAP
MENURUT TEMPAT BEROBAT DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007
TEMPAT BEROBAT
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
RS Pemerintah 1,1 1,6
RS Swasta 1,5 2,3
RS Luar Negeri 1,0 0,1
RS Bersalin 6,6 0,9
Puskesmas 3,3 0,2
Tenaga Kesehatan 18,2 0,6
Pengobatan Tradisional 0,8 0,1
Lainnya 0,3 0,1
Di rumah 1,2 -
Sumber : Riskesdas 2007
Dari tabel 2.10, diketahui bahwa untuk rawat jalan, terbanyak masyarakat menggunakan
tenaga kesehatan yaitu sekitar 18,2% disusul dengan RS Bersalin yaitu 6,6%.
Penggunaan fasilitas pelayanan pemerintah untuk rawat jalan yaitu RS hanya 1,1% dan
Puskesmas yaitu 3,3%. Untuk mendapatkan pelayanan rawat inap, masyarakat Sumatera
Utara lebih memilih menggunakan RS Swasta (2,3%) dibandingkan RS Pemerintah
(1,6%) dan Puskesmas (0,2%).
31
Derajat Kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup serta
unsur– unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya, yaitu morbiditas dan status
gizi. Untuk kualitas hidup, yang digunakan sebagai indikator adalah Angka Harapan
Hidup Waktu Lahir. Sedangkan untuk mortalitas telah disepakati tiga indikator, yaitu
Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Balita per–1.000
Kelahiran Hidup, dan Angka Kematian Ibu Maternal per–100.000 Kelahiran Hidup.
Untuk morbiditas disepakati 14 (empat belas) indikator, yaitu, Angka “ Acute Flaccid
Paralysis” (AFP) pada anak Usia <15 Tahun per–100.000 Anak, Angka Kesembuhan
Penderita TB Paru BTA +, Persentase Balita dengan pneumonia ditangani,
Persentase HIV/AIDS ditangani, Prevalensi HIV (Persentase Kasus terhadap
Penduduk Beresiko), Persentase Infeksi Menular Seksual (IMS) diobati, Angka
Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per–100.000 Penduduk, persentase DBD
ditangani, Angka Kesakitan Malaria per–1.000 Penduduk, persentase penderita
malaria diobati, persentase penderita kusta selesai berobat, kasus penyakit filaria
ditangani, jumlah kasus dan angka kesakitan penyakit menular yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I). Sementara itu untuk status gizi telah disepakati 5 (lima)
indikator, yaitu Persentase Kunjungan Neonatus, Persentase Kunjungan Bayi,
Persentase BBLR ditangani, Persentase Balita dengan Gizi Buruk dan Persentase
Kecamatan Bebas Rawan Gizi.
3.1. MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN)
Angka kematian masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran
perkembangan derajat kesehatan masyarakat dan dapat juga digunakan sebagai
indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program
pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung
dengan melakukan survei dan penelitian. Perkembangan tingkat kematian dan
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
32
penyakit-penyakit penyebab utama kematian yang terjadi di Sumatera Utara sampai
akhir 2008 akan diuraikan dibawah ini.
3.1.1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator
yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat, baik pada
tataran provinsi maupun nasional. Selain itu, program pembangunan kesehatan di
Indonesia banyak menitikberatkan pada upaya penurunan AKB. Angka Kematian
Bayi merujuk kepada jumlah bayi yang meninggal pada fase antara kelahiran hingga
bayi belum mencapai umur 1 tahun per 1000 kelahiran hidup.
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, mengestimasi Angka Kematian
Bayi pada tahun 2007 sebesar 26,90 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini menurun
bila dibandingkan dengan AKB tahun sebelumnya yang sebesar 28,2 per 1.000
kelahiran hidup.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan AKB, antara lain
tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari
tenaga medis yang terampil dan kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan
tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan. Pendapatan
masyarakat yang meningkat juga dapat berperan melalui perbaikan gizi yang pada
gilirannya mempengaruhi daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.
Gambaran perkembangan terakhir mengenai estimasi AKB dari Badan Pusat
Statistik Sumatera Utara dapat dilihat pada grafik 3.1 berikut ini.
33
GRAFIK 3.1 ESTIMASI ANGKA KEMATIAN BAYI PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2002 – 2007
36.728.2 26.929.6
3740
0
20
40
60
80
100
AK
B p
er 1
000
KH
40 37 36.7 29.6 28.2 26.9
2002 2003 2004 2005 2006 2007
Sumber : SDKI 2002-2003 BPS – Susenas 2006-2007 (SUDA 2008)
Bila dilihat berdasarkan Kabupaten/Kota, AKB terendah dimiliki oleh
Kabupaten Karo sebesar 11,50/1000 kelahiran hidup, diikuti Kota Pematang
Siantar sebesar 13,70/1000 kelahiran hidup dan Kota Medan sebesar 13,80/1000
kelahiran hidup. Sedangkan AKB tertinggi dimiliki oleh Kabupaten Mandailing
Natal sebesar 41,50/1000 kelahiran hidup, diikuti Kabupaten Labuhan Batu
sebesar 35,10/1000 kelahiran hidup dan Kabupaten Asahan sebesar 34,70/1000
kelahiran hidup (BPS-SUDA 2008).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) yang dilaksanakan
oleh Departemen Kesehatan pada tahun 2007 menunjukkan bahwa
penyebab kematian terbanyak pada kelompok bayi 0-6 hari didominasi oleh
gangguan/kelainan pernafasan (35,9%), prematuritas (32,4%) dan sepsis
(12%). Untuk penyebab utama kematian bayi pada kelompok 7-28 hari yaitu
Sepsis (20,5%), malformasi kongenital (18,1%) dan pnemonia (15,4%). Dan
penyebab utama kematian bayi pada kelompok 29 hari–11 bulan yaitu Diare
(31,4%), pnemonia (23,8) dan meningitis/ensefalitis (9,3%). Dilain pihak
faktor utama ibu yang berkontribusi terhadap lahir mati dan kematian bayi
0-6 hari adalah hipertensi maternal (23,6%), komplikasi kehamilan dan
34
kelahiran (17,5%), ketuban pecah dini dan pendarahan antepartum masing-
masing 12,7%.
3.1.2. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka kematian balita menggambarkan peluang untuk meninggal pada fase
antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Berdasarkan hasil Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 diperoleh bahwa angka kematian balita
(AKABA) di Sumatera Utara sebesar 67/1000 kelahiran hidup. Sedangkan angka
rata-rata nasional pada tahun 2007 sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini
lebih rendah dibandingkan AKABA pada tahun 2002-2003 yang sebesar 46 per 1000
kelahiran hidup. Gambaran perkembangan AKABA pada tahun 1991-2007 disajikan
pada grafik 3.2 berikut ini.
GRAFIK 3.2 ESTIMASI ANGKA KEMATIAN BALITA PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP
DI INDONESIA TAHUN 1991 – 2007
58
4446
8197
0
20
40
60
80
100
AK
AB
A p
er 1
000
KH
97 81 58 46 44
1991 1994 1997 2002-2003 2007
Sumber : BPS, 2008
Secara umum AKABA di Indonesia dari tahun ketahun cenderung
mengalami penurunan.
35
3.1.3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu Maternal dan Angka Kematian Bayi merupakan indikator
keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. AKI mengacu pada jumlah
kematian ibu mulai dari masa kehamilan, persalinan dan nifas. Berdasarkan laporan
dari profil kab/kota (tabel 7) AKI maternal yang dilaporkan di Sumatera Utara hanya
123/100.000 kelahiran hidup, namun ini belum bisa menggambarkan AKI yang
sebenarnya di populasi. Berdasarkan estimasi bahwa AKI di Sumatera Utara tahun
2008 adalah 290/100.000 kelahiran hidup. Bila kita lihat angka nasional, hasil Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI
tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini turun dibandingkan
AKI tahun 2002 yang mencapai 307/100.000 KH. Berikut ini akan ditampilkan Angka
Kematian Ibu di Indonesia periode 1992-2007.
GRAFIK 3.3 ANGKA KEMATIAN IBU PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP
DI INDONESIA TAHUN 1992 – 2007
334
228
307
390425
0
100
200
300
400
500
AK
I per
100
.000
KH
425 390 334 307 228
1992 1994 1997 2002 2007
Sumber; BPS, 2008
Jumlah kematian ibu maternal dan jumlah kelahiran hidup per Kab/Kota di
Sumatera Utara dapat dilihat pada lampiran tabel 7.
36
3.1.4. Umur Harapan Hidup (UHH)
Umur Harapan Hidup (UHH) digunakan juga untuk menilai derajat kesehatan
dan secara tidak langsung juga memberi gambaran tentang adanya peningkatan
kualitas hidup masyarakat baik di kabupaten/kota, provinsi maupun negara. Adanya
perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada
sektor kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan angka harapan
hidup saat lahir.
Angka harapan hidup penduduk Sumatera Utara diperkirakan mengalami
peningkatan yang bermakna dalam 5 (lima) tahun terakhir (periode 2004 -2008),
berikut ini akan disajikan data umur harapan hidup 5 tahun terakhir.
GRAFIK 3.4
ESTIMASI ANGKA HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (UHH) DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2004 – 2008
68.9 70.269.368.768.2
0
20
40
60
80
100
UH
H
68.2 68.7 68.9 69.3 70.2
2004 2005 2006 2007 2008
Sumber ; BPS-SUDA 2008
Grafik diatas menunjukkan gambaran mengenai umur harapan hidup di
Sumatera Utara 5 (lima) tahun terakhir yang cenderung meningkat setiap tahunnya.
Kabupaten/Kota dengan estimasi UHH tertinggi pada tahun 2007 adalah Kabupaten
Dairi sebesar 87,6 tahun, diikuti oleh Karo sebesar 71,9 tahun dan Pematang
Siantar sebesar 71,7 tahun. Sedangkan Kabupaten Mandailing Natal menjadi
kabupaten dengan UHH terendah sebesar 63,6 tahun yang diikuti oleh Pakpak
Barat sebesar 66,8 tahun dan Tapanuli Selatan sebesar 67,2 tahun. (BPS-SUDA
2008)
37
3.2. MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN)
Tingkat kesakitan suatu negara juga mencerminkan situasi derajat kesehatan
masyarakat yang ada didalamnya. Bahkan tingkat angka kesakitan penyakit menular
tertentu yang terkait dengan komitmen internasional senantiasa menjadi sorotan
dalam membandingkan kondisi kesehatan antar negara.
Berikut ini akan disajikan gambaran morbiditas penyakit-penyakit menular
dan tidak menular yang dapat menggambarkan keadaan derajat kesehatan
masyarakat di Sumatera Utara sepanjang tahun 2008.
Penyakit Diare merupakan penyakit yang menempati urutan teratas pada 10
penyakit menular terbanyak (kasus baru) pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit
tahun 2008 dengan persentase 43,66%. Berikut ini akan disajikan pola 10 penyakit
terbanyak pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit.
TABEL 3.1 POLA 10 PENYAKIT TERBESAR PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
NO JENIS PENYAKIT
JLH KUNJUNGAN
%
1 Diare 5.680 43,66
2 Influensa 2.753 21,16
3 Tersangka TB Paru 1.624 12,48
4 Diare Berdarah 812 6,24
5 Tipus Perut Widal/Kultur 661 5,08
6 TBC Paru BTA (+) 346 2,66
7 Pneumonia 316 2,43
8 Typus Perut Klinis 305 2,34
9 Hepatitis Hbs Ag (+) 193 1,48
10 DBD 186 1,43
Sumber; Subdis P2P-PL Dinkes Prov.SU
38
Gambaran pola 10 penyakit menular terbanyak pada pasien rawat inap di
Rumah Sakit tahun 2008 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
TABEL 3.2
POLA 10 PENYAKIT TERBESAR PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH KUNJUNGAN
%
1 Diare 5.056 42,79
2 Typus Perut Widal Kultur 1.276 10,80
3 DBD 1.094 9,26
4 Tersangka TB Paru 1.018 8,61
5 Diare Berdarah 869 7,35
6 TBC Paru BTA (+) 630 5,33
7 Pneumonia 388 3,47
8 Typus Perut Klinis 355 3,28
9 Influensa 287 2,43
10 Hepatitis Klinis 209 1,77
Sumber : Subdis P2P – PL Dinkes Prov.Sumut
Tabel 3.2 menunjukkan dari 10 penyakit utama rawat inap di rumah sakit (RS) di
Sumatera Utara pada tahun 2008, yang terbanyak adalah penyakit diare 5.056
kunjungan (42,79%), diikuti penyakit typus perut widal kultur sebanyak 1.276
kunjungan (10,80%) serta demam berdarah dengue (DBD) sebanyak 1.094
kunjungan (13,91%).
Sedangkan pola penyakit menular terbanyak di puskesmas termasuk
puskesmas sentinel di Provinsi Sumatera Utara disajikan pada tabel berikut ini;
39
TABEL 3.3 POLA 10 PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKESMAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
NO JENIS PENYAKIT JLH KUNJUNGAN
%
1 Influenza 271.098 57,63
2 Diare 94.261 20,03
3 Malaria Klinis 30.673 6,52
4 Tersangka TBC Paru 16.965 3,60
5 Diare Berdarah 16.840 3,58
6 Typus Perut Klinis 10.387 2,20
7 TBC Paru BTA (+) 5.688 1,21
8 Pneumonia 4.801 1,02
9 Campak 2.228 0,47
10 Batuk Rejan 1.607 0,34
Sumber : Subdis P2P – PL Dinkes Prov.Sumut
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh pasien
rawat jalan di puskesmas tahun 2008 adalah penyakit influensa 57,63%, diikuti
penyakit diare 20,03% dan penyakit malaria klinis 6,52%.
Selanjutnya untuk menggambarkan angka kesakitan di Sumatera Utara,
berikut ini akan disajikan situasi beberapa penyakit yang dikelompokkan kedalam
penyakit menular (Communicable Diseases), penyakit menular yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I), penyakit potensial KLB/Wabah serta penyakit tidak
menular (Non Communicable Diseases).
3.2.1. Penyakit Menular (Communicable Diseases)
Penyakit menular yang dapat disajikan dalam bagian ini antara lain penyakit
malaria, TB Paru, ISPA, AFP, DBD, Frambusia, Diare, Kusta, Filariasis, dan Rabies,
serta penyakit menular baru yaitu ; Demam Chikungunya, Avian Influenza dan HIV-
AIDS.
40
a. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya penurunan
kasusnya terkait dengan komitmen internasional dalam MDGs. Kabupaten yang
merupakan daerah endemis penyakit malaria di Provinsi Sumatera Utara adalah
Asahan, Labuhan Batu, Langkat, Karo, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Nias
dan Nias Selatan.
Dalam 6 (enam) tahun terakhir, mulai tahun 2003 s/d 2004 angka kasus
malaria mengalami penurunan dari 60.268 kasus turun menjadi 49.844 kasus
(AMI 3,82/1.000 pddk), namun tahun 2005 mengalami peningkatan kembali
dengan jumlah 68.005 kasus dengan angka kesakitan akibat malaria (AMI)
meningkat menjadi 6,1 per 1000 penduduk. Pada tahun 2006 jumlah kasus turun
kembali menjadi 64.116 kasus dengan AMI 5,5 per 1000 penduduk. Tahun 2007,
kasus malaria mengalami kenaikan menjadi 99.692 kasus (AMI 7,77 per 1000
penduduk), tahun 2008 turun kembali menjadi 91.609 kasus (termasuk
penderita klinis) dengan angka kesakitan malaria menjadi 7,02 per 1.000
penduduk.
GRAFIK 3.5 KECENDERUNGAN KASUS MALARIA DI PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2003 s/d 2008
0
50,000
100,000
150,000
60,268 49,844 68,005 64,116 99,692 91609
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Sumber : Subdis P2M Dinkes Prop.SU Profil Kab/Kota Tahun 2008
41
Berdasarkan persentase penderita malaria yang mendapat pengobatan di
Sumatera Utara diketahui bahwa pada tahun 2008 hanya 74,66% penderita
malaria diobati. Dari 28 Kab/Kota, 24 kab/Kota yang melaporkan adanya kasus
malaria, secara berurutan 3 kabupaten yang tertinggi jumlah penderitanya
adalah Deli Serdang 23.012 penderita, Nias Selatan 15.543 penderita dan
Mandailing Natal dengan 15.397 penderita. Kabupaten/Kota yang melaporkan
tidak ada kasus adalah Tebing Tinggi, Medan, Binjai dan Toba Samosir,
(lampiran tabel 11).
b. TB Paru
Berikut ini akan disajikan angka penemuan (CDR) dan kesembuhan
(Succes Rate) penderita TB Paru BTA (+), 5 (lima) tahun terakhir.
GRAFIK 3.6 CAKUPAN CDR DAN SUCCES RATE TB PARU BTA(+)
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008
82.7
65.8 68.5
7991.2 91.8 91.8 91.8 90.5
69.180
46
0
20
40
60
80
100
CDR 46 80 69.1 82.7 65.8 68.5
Succes Rate 79 91.2 91.8 91.8 91.8 90.5
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Sumber : Subdis P2M Dinkes Prop.SU Profil Kes. Kab/Kota Thn 2008
Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa pencapaian CDR BTA (+)
mengalami tren naik turun, tahun 2003 – 2004 mengalami kenaikan dari 46%
menjadi 80%, namun tahun 2005 menurun menjadi 69,1% kemudian pada
tahun 2006 naik kembali menjadi 82,7% tetapi tahun 2007 turun menjadi
42
65,8% dan tahun 2008 naik kembali menjadi 68,5%, namun masih dibawah
target nasional yaitu sebesar 70%. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal
antara lain pendistribusian OAT (Obat Anti Tuberkulosis) dari Depkes ke
Provinsi yang masih kurang, masih banyaknya RSU di kabupaten/kota yang
belum ikut serta dalam pelaksanaan strategi DOTS, sering terlambatnya
penerimaan dana program dari Global Fund pada tahun 2008, dan seringnya
terjadi pergantian wasor/petugas TB puskesmas terlatih tanpa
mempertimbangkan kesinambugan program TB.
Sedangkan bila dilihat angka kesembuhan (Succes Rate) trennya naik
terus dari tahun 2003 sebesar 79% meningkat menjadi 91,8% tahun 2007,
tahun 2008 ada sedikit penurunan menjadi 90,5%, namun bila dibandingkan
dengan target nasional tahun 2010 angka kesembuhan (SR) 85%, maka
Sumatera Utara dapat dikatakan telah mencapai target.
c. Infeksi Saluran Pernafasan bagian Atas (ISPA)/Pneumonia
Proporsi kematian balita dan bayi karena pneumonia di dunia adalah sebesar
19% dan 26% (WHO, 2005), di Sumatera Utara berdasarkan laporan tahun
2008, ditemukan 29.124 balita menderita pneumonia. Berikut ini akan
ditampilkan jumlah kasus ISPA pada balita dalam 6 (enam) tahun terakhir di
Sumatera Utara.
43
GRAFIK 3.7
CAKUPAN PENEMUAN KASUS ISPA PADA BALITA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008
0
20,000
40,000
60,000
23,603 30,120 52,893 41,373 36,965 29124
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Sumber : Subdis P2P – PL Dinkes Prov.Sumut Profil Kes Kab/Kota Tahun 2008
Penemuan kasus ISPA pada Balita menunjukkan penurunan dari tahun 2005
s/d 2008 yaitu dari 52.893 kasus turun menjadi 29.124 kasus. Berdasarkan
kabupaten/kota, jumlah kasus ISPA 3 tertinggi secara berturut-turut adalah Kota
Medan (7.885 kasus), Kabupaten Simalungun (4.804 kasus), dan Kabupaten
Labuhan Batu (4.194 kasus). Berdasarkan data profil, diketahui bahwa 6 (enam)
Kab/Kota melaporkan tidak menemukan kasus ISPA pada balita yaitu Asahan,
Dairi, Langkat, Nias Selatan, Pakpak Barat dan Sibolga. Jumlah kasus
ISPA/Pneumonia pada balita berdasarkan Kab/Kota dapat dilihat pada lampiran
tabel 9.
d. HIV / AIDS
Sejak tahun 2006 Indonesia sudah dikategorikan sebagai negara yang
berada dalam tahap “epidemi terkonsentrasi HIV/AIDS” (concrentrated epidemic)
yaitu suatu keadaan yang mengindikasikan bahwa tingkat penularan HIV/AIDS
sudah cukup tinggi pada sub populasi beresiko. Hal ini dikuatkan dengan hasil
44
Survey Terpadu HIV dan Perilaku menemukan 55,6% populasi IDUs di Kota Medan
terinfeksi HIV (+) dan 4 % wanita pekerja seks positif menderita HIV. Dalam
sepuluh tahun terakhir, peningkatan HIV (+) di Sumatera Utara telah mencapai
683 kali. Sampai akhir Desember 2008, 20 Kabupten/Kota telah melaporkan
ditemukannya kasus HIV/AIDS dengan total penderita sebanyak 1.426 kasus
(angka kumulatif dari Tahun 1997-2008), terdiri dari HIV 787 penderita dan AIDS
639 penderita. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan disajikan jumlah kasus
HIV/AIDS di Provinsi Sumatera Utara dalam 7 (tujuh) tahun terakhir.
GRAFIK 3.8 JUMLAH PENDERITA HIV/AIDS DI PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2002-2008
1318 37
787700
331175157
17122
74
280
484639
-100
50
200
350
500
650
800
HIV 18 37 157 175 331 700 787
AIDS 13 17 74 122 280 484 639
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Sumber : Subdis P2P-PL Dinkes Prov.SU
Grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah kasus HIV/AIDS di Sumatera Utara
dalam 7 (tujuh) tahun terakhir mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dari
18 kasus HIV tahun 2002 menjadi 787 kasus tahun 2008. Demikian juga dengan
jumlah penderita AIDS, dari 13 penderita tahun 2002 meningkat tajam menjadi
639 penderita tahun 2008. Dari jumlah kasus tersebut dilaporkan sampai akhir
Desember 2008, jumlah penderita HIV yang meninggal adalah sebanyak 13 orang,
AIDS sebanyak 114 orang.
Karakteristik penderita AIDS secara kumulatif hingga Desember 2008 dapat
digambarkan bahwa sebagian besar penderita adalah pria 85,45% (546 orang)
45
dan wanita 13,46% (86 orang) dan tidak diketahui jenis kelaminnya 1,09% (7
orang). Sumber penularan terbanyak melalui hubungan heteroseksual 44,5% dan
pengguna jarum suntik (Intra Drug User=IDUs) 40,4%. Persentase penularan dari
ibu ke bayi (parenteral) meningkat dari 0,6% tahun 2007 menjadi 1,05% tahun
2008. Berdasarkan golongan umur yaitu 82,53% adalah kelompok usia 20-39 tahun.
Berdasarkan kebangsaan diketahui 98,04% adalah Warga Negara Indonesia (WNI).
e. Kusta
Provinsi Sumatera Utara secara umum telah mencapai tahap eliminasi
kusta, dimana prevalensi penyakit ini pada tahun 2008 mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2007, yaitu dari 0,17/10.000 penduduk menjadi 0,16/10.000
penduduk. Satu-satunya daerah yang memiliki prevalensi di atas 1/10.000
penduduk adalah Kota Sibolga dengan prevalensi 1,21/10.000 penduduk, sehingga
dalam intervensi pemberantasan penyakit kusta ini perlu lebih diprioritaskan ke
kota Sibolga serta daerah-daerah lain dengan prevalensi di atas 1/10.000
penduduk, sehingga semua kab/kota di Provinsi Sumatera Utara benar-benar telah
mencapai eradikasi kusta. Hal ini juga berkaitan dengan masih ditemukan kasus
pada anak <15 tahun yang cenderung mengalami peningkatan dari 9,9% tahun
2006 menjadi 11,1% tahun 2007 dan 13,8% di tahun 2008. Ini menunjukkan
bahwa masih terjadi dan masih ada sumber penularan di masyarakat.
f. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan
pelaksanaan program imunisasi. PD3I yang dibahas di bawah ini mencakup penyakit
Difteri, Pertusis (Batuk Rejan), Tetanus, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio dan
Hepatitis B. Jumlah kasus penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi
menurut kab/kota tahun 2008, dapat dilihat pada lampiran tabel 14.
1) Difteri
Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relatif rendah.
Rendahnya kasus difteri ini sangat dipengaruhi dengan adanya program
46
imunisasi. Pada tahun 2008 tidak ditemukan kasus difteri di Kab/Kota Sumatera
Utara.
2) Pertusis (Batuk Rejan)
Sampai akhir tahun 2008, ditemukan kasus pertusis (batuk rejan) di 4 (empat)
Kab/Kota di Provinsi Sumatera Utara dengan total 86 kasus. Jumlah kasus
terbesar ditemukan di Kabupaten Simalungun dengan 74 kasus, kabupaten Nias
10 kasus, Asahan dan Sibolga masing-masing 1 kasus.
3) Tetanus
Pada tahun 2008, hanya ditemukan 2 (dua) kasus tetanus di Provinsi Sumatera
Utara yaitu di Kabupaten Asahan.
4) Tetanus Neonatorum
Pencegahan terhadap terjadinya kasus tetanus neonatorum dapat dilakukan
dengan pertolongan persalinan harus secara higienis serta ditunjang dengan
imunisasi Tetanus Toxoid (TT) sewaktu ibu hamil. Pada tahun 2008 ada
penurunan jumlah kasus dari tahun sebelumnya yaitu dari 17 kasus menjadi 7
kasus. Kasus tetanus tersebut terdapat di Kabupaten/Kota; Dairi 2 kasus, Sibolga
2 kasus serta Nias, Tapanuli Selatan dan Serdang Bedagai masing-masing 1
kasus.
5) Campak
Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar
biasa (KLB). Frekuensi KLB Campak 5 (lima) tahun terakhir di Sumatera Utara
cenderung fluktuatif. Pada tahun 2003, dilaporkan telah terjadi KLB Campak
sebanyak 1 (satu) kali dengan jumlah penderita 30 orang dan 4 orang
diantaranya meninggal (CFR=13,33%) namun tahun 2004 tidak ditemukan
adanya KLB, tahun 2005 kembali terjadi KLB sebanyak 1 (satu) kali dengan
jumlah penderita 10 orang serta tidak ada yang meninggal (CFR=0), tahun 2006
tidak ditemui adanya KLB Campak, namun tahun 2007 ditemui KLB campak
47
sebanyak 2 kali dengan jumlah penderita 864 orang namun tidak ada penderita
yang meninggal (CFR=0). Sedangkan pada tahun 2008 dilaporkan telah terjadi
KLB Campak sebanyak 29 kali dengan jumlah penderita 555 orang, penderita
meninggal 2 (dua) orang (CFR 0,4). Perkembangan frekuensi KLB Campak,
jumlah penderita dan CFR dalam 5 tahun terakhir di Sumatera Utara dapat dilihat
pada tabel berikut.
TABEL 3.4
FREKUENSI, JUMLAH PENDERITA DAN CFR KLB CAMPAK DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003-2008
TAHUN FREKUENSI KLB JLH PENDERITA
CFR (%)
2003 1 30 13,33
2004 0 0 0
2005 1 10 0
2006 0 0 0
2007 2 864 0
2008 29 555 0,4
Sumber : Subdis P2P – PL Dinkes Prov.Sumut Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
6) Polio ( AFP-Accute Flacide Paralysis/Lumpuh Layu Akut)
Kejadian AFP diproyeksikan sebagai indikator untuk menilai keberhasilan
program Eradikasi Polio (Erapo). Erapo dilaksanakan melalui gerakan Pekan
Imunisasi Nasional (PIN) dan untuk memantau keberhasilan erapo ini
dilaksanakan kegiatan “surveilens secara aktif ” untuk menemukan kasus AFP.
Upaya ini dimaksudkan untuk mendeteksi secara dini munculnya virus polio liar
yang mungkin ada dimasyarakat sehingga dapat segera dilakukan
48
penanggulangannya. Berikut ini akan disajikan angka AFP di Sumatera Utara 6
(enam) tahun terakhir.
GRAFIK 3.9
AFP RATE DAN NON POLIO AFP DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003- 2008
1.8
2.52 2.47
1.14 0.971.3
1.82.52 2.42
1.19 1.08
1.71
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
AFP Rate 1.19 1.08 1.71 1.8 2.52 2.47
Non Polio 1.14 0.97 1.3 1.8 2.52 2.42
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Sumber : Subdis P2M Dinkes Prop.SU
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa angka AFP rate dari tahun 2003
sampai tahun 2004 mengalami penurunan yaitu dari 1,19/100.000 menjadi
1,08/100.000, namun tahun 2005 sampai 2007 mengalami peningkatan yaitu
1,71/100.000 menjadi 2,52/100.000. Namun tahun 2008 mengalami penurunan
sedikit menjadi 2,47/100.000. Untuk pencapaian Non Polio AFP Rate
menunjukkan peningkatan dari tahun 2006 yaitu 1,8/100.000 anak <15 tahun
menjadi 2,52/100.000 anak >15 tahun di tahun 2007, turun menjadi 2,42 pada
tahun 2008, namun angka ini masih di atas target yang ditetapkan yaitu minimal
2/100.000 anak <15 tahun). Dari 26 kabupaten/kota, terdapat 6 kabupaten/kota
yang tidak mencapai target penemuan kasus AFP yaitu Kabupaten Simalungun,
Asahan, Labuhan Batu, Dairi, dan Nias Selatan.
7) Hepatitis B
Berdasarkan data profil kesehatan kabupaten/kota, jumlah kasus Hepatitis
B hanya ditemui di 2 (dua) kabupaten di Sumatera Utara dengan jumlah 48
49
kasus dengan rincian kabupaten Simalungun 46 kasus, dan Samosir 2 kasus.
Jumlah kasus penyakit Hepatitis B menurut kabupaten/kota pada tahun 2008
disajikan pada lampiran tabel 14.
g. Penyakit Potensial KLB/Wabah
Beberapa penyakit menular berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB)
atau wabah, berikut ini akan disajikan beberapa penyakit yang berpotensi
menimbulkan KLB/Wabah.
1) Diare
Berdasarkan laporan Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, pada
tahun 2008 tingkat kematian pada penyakit diare mengalami peningkatan
dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2008 CFR akibat diare sebesar 4,78%
dengan 10 penderita meninggal dari 209 kasus. Angka ini naik dari tahun
sebelumnya yaitu dengan CFR 1,31% dengan 4 penderita meninggal dari 304
kasus. Perkembangan KLB penyakit diare 6 (enam) tahun terakhir dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
TABEL 3.5 FREKUENSI, JUMLAH PENDERITA DAN CFR KLB DIARE
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003-2008
TAHUN FREKUENSI KLB
JLH PENDERITA
MENINGGAL
CFR (%)
2003 1 67 2 2,98
2004 2 68 3 4,41
2005 7 687 19 2,76
2006 12 1.013 21 2,07
2007 5 304 4 1,31
2008 2 209 10 4,78
Sumber : Subdis P2P – PL Dinkes Prov.Sumut
50
Berdasarkan data profil dari kab/kota tahun 2008, diperoleh bahwa jumlah
penderita diare di Sumatera Utara tahun 2008 adalah 208.024 penderita, dari
jumlah tersebut 98.768 (47,48%) adalah kasus pada balita. Jumlah kasus ini
mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2007 yaitu 178.968 kasus, sehingga
angka kesakitan diare pada penduduk (Incident Rate) mengalami kenaikan dari
13,94/1.000 penduduk menjadi 15,95/1.000 penduduk di tahun 2008. Angka
IR ini lebih rendah dari sasaran program yaitu 220/1.000 penduduk. Walaupun
angka IR ini rendah namun data tersebut belum menggambarkan keadaan
yang sebenarnya di masyarakat (menurunnya kejadian penyakit diare pada
masyarakat), karena angka ini bersifat facility based, sehingga ada
kemungkinan masih banyak kasus-kasus yang tidak terdata dan tidak
terlaporkan (under reporting cases). Jumlah kasus diare per kab/kota dapat
dilihat pada lampiran tabel 10.
2) Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit DBD telah menyebar luas ke seluruh wilayah Provinsi Sumatera Utara
sebagai KLB dengan angka kesakitan dan kematian yang relatif tinggi.
Berdasarkan KLB wilayah Provinsi Sumatera Utara dapat diklasifikasikan sbb:
a. Daerah Endemis DBD : Kota Medan, Deli Serdang, Binjai, Langkat,
Asahan, Tebing Tinggi, Pematang Siantar dan Kabupaten Karo.
b. Daerah Sporadis DBD : Kota Sibolga, Tanjung Balai, Simalungun,
Tapanuli Utara, Toba Samosir, Dairi, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal,
Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, Labuhan Batu, Humbang
Hasundutan, Pak-Pak Barat, Serdang Bedagai dan Kabupaten Samosir.
c. Daerah Potensial/Bebas DBD : Kabupaten Nias dan Nias Selatan
Berikut ini akan disajikan data angka kesakitan DBD di Sumatera Utara dalam 6
(enam) tahun terakhir.
51
GRAFIK 3.10 ANGKA KASUS (IR) DAN ANGKA KEMATIAN (CFR) DBD
Di PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2002-2008
3.67.66 8.79
30.75
17.58
34.5 33.74
2.842.52 2.2 1.130.831.531.8
0
20
40
IR 3.6 7.66 8.79 30.75 17.58 34.5 33.74
CFR 2.84 2.52 2.2 1.8 1.53 0.83 1.13
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Sumber : Subdis P2M Dinkes Prop.SU Profil Kes Kab/Kota Thn 2008
Dari grafik 3.10, dapat dilihat bahwa angka kesakitan (IR-Incidence Rate) DBD
di Sumatera Utara sampai tahun 2007 mengalami peningkatan kemudian turun
sedikit tahun 2008 (33,74/100.000 penduduk), angka ini masih jauh dari target
Indonesia Sehat 2010 yaitu 2/100.000 penduduk.
Pada tahun 2008 dilaporkan terjadi 3 kali KLB DBD di 3 Kota yaitu Tanjung
Balai (179 penderita, 5 orang meninggal), Tebing Tinggi (62 penderita, 2 orang
meninggal) dan Pematang Siantar (28 penderita, 1 orang meninggal). Total
jumlah penderita sebanyak 269 orang dan 8 diantaranya meninggal dunia
(CFR= 2,97%).
Pada tahun 2008, jumlah penduduk yang terserang DBD di Sumatera Utara
sebanyak 4.401 orang dan yang meninggal sebanyak 50 orang. Dibandingkan
dengan tahun 2007, angka kesakitan (IR) tidak menunjukkan penurunan yang
signifikan sebaliknya angka kematian (CFR) mengalami peningkatan yaitu
0,83% menjadi 1,13%.
Berdasarkan kabupaten/kota, IR per 100.000 penduduk, yang tertinggi yaitu di
Kota Tanjung Balai (293,98) disusul oleh Kota Pematang Siantar (199,45), Kota
Tebing-Tinggi (120,77), Binjai (104,74), dan Kota Medan (88,35). Kabupaten
52
dengan CFR tertinggi yaitu di Kabupaten Tapanuli Selatan (50%), disusul
Kabupaten Batubara (8,51%), Samosir (6,67%), Toba Samosir (5,26%) dan
Labuhan Batu (4,26%).
Berdasarkan kabupaten/kota, IR per 100.000 penduduk, yang tertinggi dimiliki
oleh Kota Tebing Tinggi (295,27), tertinggi kedua Kota Pematang Siantar
(291,14) serta tertinggi ketiga Kota Medan (97,36).
3) Demam Chikungunya
KLB Demam chikungunya pertama sekali terjadi di Sumatera Utara pada tahun
2005 dengan jumlah penderita 220 orang dengan CFR=0. pada tahun 2006
terjadi peningkatan kasus KLB di 3 kabupaten/kota yaitu Deli serdang, Binjai
dan Asahan dengan jumlah penderita 418 orang dimana menyerang berbagai
kelompok umur. Namun dari seluruh penderita tidak ada yang meninggal
(CFR=0). Pada tahun 2008, KLB Demam Cikungunya terjadi sebanyak 2 (dua)
kali yaitu di Kota Binjai dan Tebing Tinggi, dengan jumlah penderita masing-
masing 91 dan 102 penderita dan menyerang berbagai kelompok umur dan
tidak ada penderita yang meninggal dunia (CFR 0%).
h. Filariasis
Penyakit filariasis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Sumatera
Utara dan dari hasil mapping sampai dengan tahun 2008 dilaporkan bahwa,
kasus filariasis masih ditemui di 16 kab/kota di Sumatera Utara. Sampai akhir
tahun 2008, tercatat 110 kasus lama dan ditemukan 9 kasus baru yaitu dari
Kabupaten Madina (6 kasus), Labuhan Batu, Nias dan Pakpak Barat masing-
masing 1 (satu) kasus. Bila dilihat dari jumlah kasus, maka Kabupaten Labuhan
Batu memiliki persentase kasus terbesar yaitu 26% (31 kasus), disusul Tapanuli
Selatan 16,80% (20 kasus), Asahan 15,12% (18 kasus) dan Serdang Bedagai
10,08% (12 kasus).
53
Berdasarkan kasus filariasis yang ditangani di Provinsi Sumatera Utara sampai
tahun 2008 sudah mencapai 91,60 %, angka ini sudah di atas target Indonesia
Sehat Tahun 2010 yakni 90 %. Jumlah kasus penyakit filaria menurut
kabupaten/kota pada tahun 2008 disajikan pada lampiran tabel 13.
i. Rabies
Pada tahun 2007, ditemukan 1.936 kasus gigitan dimana 1.456 kasus diberikan
VAR (Virus Anti Rabies) dan 5 kasus dinyatakan positif. Kelima kasus tersebut
ditemukan di Kabupaten Deli Serdang, Simalungun, Tapanuli Utara masing-
masing 1 kasus dan Kabupaten Dairi sebanyak 2 kasus. Sedangkan pada tahun
2008, ditemukan 2.644 kasus gigitan 2.050 diantaranya diberikan VAR dan 7
diantaranya dinyatakan positif. Kasus positif seluruhnya ditemukan di Kota
Medan. Dibandingkan tahun 2007, kasus gigitan dan positif mengalami
peningkatan yaitu dari 1.936 kasus gigitan, 5 kasus positif meningkat menjadi
2.644 kasus gigitan, 7 kasus positif di tahun 2008.
j. Avian Influenza (AI)
Tahun 2008 tidak ditemukan kasus Avian Influenza di Sumatera Utara. Avian
Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus infulenza tipe A, termasuk
dalam family Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat berubah bentuk (
drift, shift ) sehingga dapat menyebabkan epidemic dan pandemic. Strain yang
sangat virulen penyebab flu burung di Indonesia adalah subtype A H5N1. virus
flu burung dapat dari unggas ke unggas dan dari unggas ke manusia. Di
Sumatera Utara kasus suspect penyakit AI pada manusia mulai muncul sejak
tahun 2005 dengan menyerang 9 orang penderita yang berasal dari Kota Binjai
(6 orang), Kab.Deli Serdang (2 orang) dan Kab.Simalungun (1 orang). Hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan negatif AI.
Pada tahun 2006 kasus suspect AI meningkat dengan menyerang 15 penderita,
yaitu Kab.Karo (7 orang), Kab.Deli Serdang (3 orang), Kota Medan (2 orang)
54
Kabupaten Serdang Bedagai (2 orang) dan Kabupaten Simalungun (1 orang).
Dari seluruh kasus, kejadian di Kabupaten Karo mempunyai tingkat kematian
tertinggi di Indonesia (CFR=85%) dan merupakan kluster terbesar di dunia.
Pada tahun 2007 ditemukan 20 kasus suspect, 1 positif dan meninggal dunia
(CFR 100%). Dari 28 Kab/kota, 10 kab/kota dilaporkan terserang flu burung,
dengan rincian seperti tabel dibawah ini :
TABEL 3.6 JUMLAH KASUS FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA) BERDASARKAN
KAB/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2005-2007
NO KAB/KOTA JLH SUSPECT
HASIL LAB
1 Binjai 6 Neg
2 Deli Serdang 10 1 Pos
3 Karo 15 7 Pos, 8 Neg
4 Medan 6 Neg
5 Simalungun 2 Neg
6 Serdang Bedagai 2 Neg
7 Padang Sidempuan 1 Neg
8 Langkat 1 Neg
9 Asahan 3 Neg
10 Tapanuli Utara 1 Neg
Jumlah 51 8 Pos, 43 Neg
Sumber : Subdis P2P – PL Dinkes Prov.Sumut
3.2.2. Penyakit Tidak Menular (Non Communicable Diseases)
Pengaruh globalisasi disegala bidang, perkembangan teknologi dan industri
telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat serta
situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya
aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi lingkungan.
55
Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi kontribusi terhadap terjadinya
transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak
menular seperti; jantung, tumor, diabetes, hipertensi, gagal ginjal dan sebagainya.
Demikian juga dengan pola penyakit penyebab kematian menunjukkan adanya
transisi epidemiologi, yaitu bergesernya penyebab kematian utama dari penyakit
infeksi ke penyakit non-infeksi (degeneratif).
Merujuk kepada hasil Riskesdas 2007 di Sumatera Utara, dari 10 jenis
penyakit tidak menular diketahui bahwa penyakit persendian memiliki prevalensi
tertinggi diikuti oleh jantung, gangguan mental dan hipertensi.
Kasus persendian tertinggi di Kabupaten Nias Selatan yaitu 26% dan
terendah di Kabupaten Tapanuli Utara yaitu 4,2%. Prevalensi penyakit jantung
tertinggi di Kabupaten Mandailing Natal yaitu 12,1% dan terendah di Kabupaten
Tapanuli Selatan yaitu 0,9%. Prevalensi penyakit gangguan mental emosional
tertinggi di Kabupaten Mandailing Natal yaitu 14,2% dan terendah di Kota Medan
dan Kabupaten Toba Samosir masing-masing 3,6%. Prevalensi Hipertensi
tertinggi di Kabupaten Nias Selatan 9,6% dan terendah di Kabupaten Serdang
Bedagai yaitu 2,4%. Kejadian cedera tertinggi di Kota Sibolga yaitu 9,7% dan
terendah di Kabupaten Karo yaitu 0,9%. Prevalensi penyakit Diabetes tertinggi di
Kabupaten Pakpak Bharat yaitu 1,6% dan terendah di Kabupaten Tapanuli Utara
yaitu 0,2%. Prevalensi Stroke tertinggi ada di Kabupaten Nias Selatan yaitu 9,6%
dan terendah di Kabupaten Serdang Bedagai yaitu 2,4%. Prevalensi penyakit
Asma tertinggi di Kabupaten Mandailing Natal 6,4% dan terendah di 0,5% di
Kabuapetn Langkat. Prevalensi penyakit Tumor tertinggi di Kota Tebing Tinggi
0,6%. Prevalensi penyakit gangguan jiwa berat tertinggi di Kabupaten Karo dan
Deli Serdang masing-masing 0,4%.
56
TABEL 3.7 PREVALENSI SEPULUH PENYAKIT TIDAK MENULAR
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007
No
JENIS PENYAKIT TDK MENULAR
PREVALENSI (%)
1. Persendian 12
2. Jantung 6,98
3. Gangguan Mental Emosional 6,9
4. Hipertensi 5,8
5. Cedera 3,8
6. Asma 3,27
7. Diabetes 1,21
8. Stroke 0,5
9. Tumor 0,5
10. Gangguan Jiwa Berat 0,1
Sumber : Riskesdas 2007, Depkes 2008
3.3. STATUS GIZI MASYARAKAT
Provinsi Sumatera Utara mempunyai 4 (empat) masalah gizi utama yaitu ;
1. Balita dengan Kurang Energi Protein (KEP)
2. Kurang Vitamin A
3. Anemi Gizi Besi (AGB)
4. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)
3.3.1. Balita dengan KEP
Balita yang mengalami KEP dapat diukur berdasarkan 3 pengukuran
yaitu Tinggi Badan (TB)/Umur disebut juga balita pendek ( stunting ), BB/TB
disebut juga balita kurus ( wasting ) dan BB/Umur disebut juga kurang berat
badan (under weight). Berdasarkan data, dalam 5 (lima) tahun terakhir
57
persentase balita gizi kurang fluktuatif di Sumatera Utara, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada grafik berikut ini.
GRAFIK 3.11
PREVALENSI STATUS GIZI BALITA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2000 - 2007
20.8218.8
9.1612.3
8.82 8.14.4
15.7818.59
17.3
0
5
10
15
20
25
Kurang 17.3 18.59 15.78 20.82 18.8
Buruk 9.16 12.3 8.82 8.1 4.4
2000 2003 2005 2006 2007
Sumber: Survey Status Gizi FK, FKM USU & Dinkes SU 2005-2006 Survey PSG Tahun 2007
Berdasarkan survey PSG tahun 2005-2007, tahun 2007 terjadi penurunan yang
cukup bermakna dibandingkan tahun 2006, dimana gizi kurang 18,8% dan gizi
buruk 4,4%, namun prevalensi gizi kurang dan gizi buruk masih lebih tinggi bila
dibandingkan dengan tahun 2005. Dengan angka sebesar 23,2% prevalensi
gizi kurang dan gizi buruk di Sumatera Utara masih termasuk dalam kategori
tinggi. (standart WHO; 5-9% rendah, 10-19% medium, 20-39% tinggi, >40%
sangat tinggi).
Merujuk laporan Riskesdas 2007 di Sumatera Utara, menunjukkan
bahwa balita dengan gizi buruk dan kurang masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di Provinsi Sumatera Utara. Lebih lanjut diketahui pula
bahwa Provinsi Sumatera Utara bukan hanya berhadapan dengan balita gizi
buruk dan kurang, tetapi juga balita kurus dan balita pendek.
Prevalensi gizi buruk + kurang di Provinsi Sumatera Utara lebih tinggi di
bandingkan angka nasional, yaitu 22,7% berbanding 18,4%. Prevalensi balita
dengan gizi buruk+kurang terendah di Kabupaten Langkat (11,4%) dan
58
tertinggi di Kabupaten Tapanuli Utara yaitu 38,3%, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
TABEL 3.8
PREVALENSI BALITA MENURUT STATUS GIZI (BB/U) DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007
Kategori status gizi BB/U
Kabupaten/Kota Gizi Buruk
Gizi Kurang
Gizi Baik
Gizi Lebih
Gizi Buruk + Kurang
Nias 16.2 21.1 60.6 2.1 37.3 Mandailing Natal 10.1 16 70.1 3.8 26.1 Tapanuli Selatan 14.3 13 66.9 5.8 27.3 Tapanuli Tengah 11.1 16.7 69.9 2.3 27.8 Tapanuli Utara 19.5 18.8 59.7 2.1 38.3 Toba Samosir 3.7 9.1 83.6 3.7 12.8 Labuhan Batu 10.4 12.3 69.4 7.9 22.7 Asahan 7.2 19 72 1.7 26.2 Simalungun 13.3 13 70.8 2.9 26.3 Dairi 5.1 14.3 78 2.6 19.4 Karo 2.3 12.7 83.5 1.5 15 Deli Serdang 6.1 16.8 75 2.1 22.9 Langkat 3.8 7.6 80.3 8.3 11.4 Nias Selatan 13.9 18.1 67.2 0.8 32 Humbahas 16.8 13.3 63.7 6.2 30.1 Pakpak Bharat 14 10.5 70.8 4.7 24.5 Samosir 4.3 7.2 85.9 2.6 11.5 Serdang Bedagai 10.6 15.5 69.1 4.8 26.1 Sibolga 17.7 15.1 71.1 4.9 32.8 Tanjung Balai 6.2 20 84.5 2.7 26.2 Pematang Siantar 2.4 12.2 74.6 0.8 14.6 Tebing Tinggi 5.1 17.7 74.5 2.6 22.8 Medan 4.4 12.6 74.6 8.5 17 Binjai 10 15.8 74.5 4.2 25.8 Padang Sidempuan 3.2 9.5 70 1.9 12.7 Sumatera Utara 8.4 14.3 85.3 4.5 22.7 Indonesia 5.4 13 77.2 4.3 18.4
Sumber: Riskesdas, 2007
59
Target program perbaikan gizi nasional tahun 2015 yaitu menurunkan
prevalensi gizi buruk + kurang maksimal 20%. Sebanyak 17 kabupaten/kota
masih memiliki prevalensi diatas 20% dan 8 kabupaten/kota prevalensinya
sudah di bawah 20% yaitu Kabupaten Toba Samosir, Dairi, Karo, Langkat,
Samosir, Kota Pematang Siantar, Medan dan Padang Sidempuan.
GRAFIK 3.12 PREVALENSI BALITA MENURUT STATUS GIZI (BB/U) DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007
Sumber : Riskesdas 2007
Prevalensi gizi lebih Provinsi Sumatera Utara di atas angka nasional
(4,3%). Secara umum prevalensi di tiap kabupaten/kota masih berada di bawah
10%. Namun Kota Medan dan Kabupaten Langkat perlu waspada mengingat
prevalensi balita dengan gizi lebih sudah mendekati 10%, yaitu masing-masing
8,5% dan 8,3%.
3.3.2. Kurang Vitamin A (KVA)
Berdasarkan Survei Pemetaan Vitamin A yang dilakukan di Provinsi
Sumatera Utara tahun 1992 dilaporkan bahwa prevalensi Xeropthalmia sebesar
0,12% lebih rendah dari batas WHO yaitu sebesar 0,5%. Dapat disimpulkan
bahwa Provinsi Sumatera Utara telah berhasil menekan timbulnya penyakit
xeropthalmia sehingga diharapkan penyakit ini tidak menjadi masalah
8.4
14.3
72.7
4.5
Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih
60
kesehatan masyarakat lagi. Namun, bila dilihat dari kecendrungan pencapaian
cakupan pemberian Kapsul Vitamin A yang mengalami penurunan sejak tahun
2005, dikhawatirkan muncul kembali kasus tersebut.
3.3.3. Anemia Gizi Besi (AGB)
Berdasarkan survei anemia yang dilaksanakan tahun 2005 di 4 kab/kota
di Sumatera Utara, yaitu Kota Medan, Binjai, Kab.Deli Serdang dan Langkat,
diketahui bahwa 40,50% pekerja wanita menderita anemia. Salah satu upaya
yang dilakukan untuk menurunkan prevalensi anemia adalah dengan pemberian
tablet besi (Fe) sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Cakupan ibu hamil
yang mendapat 90 tablet besi di Sumatera Utara menunjukkan kenaikan yaitu
33,03% tahun 2003, naik menjadi 53,09% tahun 2005 dan menjadi 76,67% di
tahun 2006 serta mengalami penurunan sedikit menjadi 75% di tahun 2007 dan
tahun 2008 turun menjadi 68,85%, angka ini masih jauh dari target yang
ditentukan yaitu 80%.
3.3.4. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)
Hasil survey GAKY pada tahun 2005 menunjukkan bahwa di Provinsi
Sumatera Utara hanya terdapat 1 (satu) kabupaten sebagai daerah endemis
berat GAKY yaitu Kabupaten Dairi.
Berdasarkan hasil Riskesdas (2007) diketahui bahwa hampir 90% rumah
tangga (RT) di Sumatera Utara telah mengkonsumsi garam yang mengandung
cukup iodium. Kabupaten Karo dan Kota Pematang Siantar persentase RT
mengkonsumsi garam beryodium mencapai 100%. Kabupaten dengan
presentase terendah adalah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal
yaitu di bawah 50%. Konsumsi garam mengandung cukup iodium merupakan
upaya prevalensi penderita GAKY.
61
Pelaksanaan upaya kesehatan diarahkan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan yaitu mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya melalui peningkatan keterjangkauan (accesibility), kemampuan
(affordability), kualitas (quality) pelayanan kesehatan sehingga mampu
mengantisipasi perubahan, perkembangan, masalah dan tantangan dalam
pembangunan kesehatan.
4.1. VISI PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH
Dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah serta berbagai
kecenderungan pembangunan kesehatan ke depan serta dalam mencapai sasaran
pembangunan kesehatan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2006-2009, maka telah
ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi Sumatera Utara yaitu “Menjadi
penggerak pembangunan kesehatan menuju Sumatera Utara Sehat
melalui pemberdayaan masyarakat dan kemitrausahaan swasta”
Sumatera Utara Sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat Sumatera
Utara hidup sehat secara fisik, sosial, maupun mental dengan memiliki kesadaran,
kemauan dan kemampuan untuk mengenali, mencegah dan mengatasi
permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan
kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan
akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk
hidup sehat, dimana Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara berperan sebagai
agent penggerak peranan masyarakat dan swasta dalam pembangunan kesehatan
melalui penerapan prinsip pemberdayaan dan kemitrausahaan.
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
62
4.2. MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH
Untuk mewujudkan visi “Menjadi penggerak pembangunan kesehatan menuju
Sumatera Utara Sehat melalui pemberdayaan masyarakat dan kemitrausahaan
swasta” maka Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mempunyai misi :
1) Mengerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan
2) Meningkatkan kualitas aparatur kesehatan menuju pelayanan prima
3) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
beserta Lingkungannya
4) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan
terjangkau.
5) Mendorong kemandirian masyarakat dan kemitrausahaan swasta dalam bidang
kesehatan.
4.3. TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH
Sebagai penjabaran dari Visi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, maka
tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan yang
berkesinambungan, berhasil-guna dan berdaya-guna serta serasi dan seimbang
dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran sebagaimana
tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun
2004-2009 serta RPJM Transisi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2006-2009, yaitu :
1. Meningkatnya umur harapan hidup menjadi 69,2 tahun.
2. Menurunnya angka kematian bayi menjadi 26 per 1.000 kelahiran hidup.
3. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan menjadi 275 per 100.000 kelahiran
hidup.
4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita menjadi dibawah 20,0 %.
63
4.4. PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH
4.4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang
sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat,
diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi.
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan adalah sebagai berikut;
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Peran seorang ibu sangat besar dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak. Ibu hamil yang mengalami gangguan kesehatan bisa
berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan
masa pertumbuhan bayi dan anaknya.
a. Pelayanan Antenatal ( K1 dan K4)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan profesional (dokter spesialis obgyn, dokter umum, bidan dan
perawat) seperti pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan
tinggi fundus uteri, imunisasi tetanus toxoid (TT) serta pemberian tablet besi
kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan
antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif.
Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan
pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran
besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan
stándar serta paling sedikit empat kali kunjungan dengan distribusi, sekali pada
triwulan pertama, sekali pada triwulan dua dan dua kali pada triwulan ketiga
umur kehamilan. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas
pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
64
Cakupan K4 dalam 6 (enam) tahun terakhir di Sumatera Utara dapat dilihat
pada grafik dibawah ini :
GRAFIK 4.1 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K4 IBU HAMIL
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008
79.5377.9580.48
67.7663.6468.32
0102030405060708090
2003 2004 2005 2006 2007 2008Cakupan K4 Ibu Hamil
Sumber : Subdis Kesga Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Thn 2008
Dari grafik diatas terlihat bahwa cakupan kunjungan K4 ibu hamil di Sumatera
Utara bersifat fluktuatif, tahun 2003 s/d tahun 2005 mengalami penurunan dari
68,32% turun menjadi 67,76%, tahun 2006 naik menjadi 80,48%, namun
turun kembali di tahun 2007 menjadi 77,95% dan tahun 2008 mengalami
kenaikan menjadi 79,53%. Bila dibandingkan dengan target nasional 90%,
Sumatera Utara belum mencapai target tersebut. Untuk itu diperlukan upaya-
upaya yang lebih komprehensif serta berhasil guna untuk meningkatkan
cakupan K4 tersebut pada masa-masa mendatang. Berdasarkan
kabupaten/kota cakupan K4 ibu hamil tertinggi adalah Kota Sibolga (92,31%),
tertinggi kedua Kabupaten Batubara (92,17%) dan tertinggi ketiga Kota Medan
(90,66%) sedangkan cakupan pelayanan K4 terendah adalah kabupaten
Pakpak Barat (50,34%), Samosir (52,77%) dan Dairi (53,18%). Data cakupan
kunjungan ibu hamil K1 dan K4 menurut kabupaten/kota tahun 2008 disajikan
pada lampiran tabel 17.
65
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan
Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa disekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan. Dalam
kurun waktu 6 tahun terakhir, cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2007 cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 81,66% meningkat sebanyak 0,79%
dari tahun 2006 yakni 80,87%namun turun sebesar 0,05% menjadi 81,61%
pada tahun 2008. Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
tahun 2003-2008 dapat dilihat pada grafik berikut ini.
GRAFIK 4.2 PERSENTASE CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008
81.6181.6680.87
79.88
78.677.95
76
77
78
79
80
81
82
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Sumber : Subdis Kesga Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Thn 2008
Bila dilihat berdasarkan kabupaten/kota, cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan tahun 2008 dengan cakupan tertinggi adalah Kabupaten
Pakpak Barat (99,44%), Toba Samosir (94,27%) dan Simalungun (91,29%),
sedangkan kabupaten/kota dengan cakupan terendah adalah Kabupaten
Tapanuli Tengah (57,35%), Samosir (58,54%), dan Nias (59,33%). Data
66
cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut kabupaten/kota
tahun 2008 disajikan pada lampiran tabel 17.
c. Rujukan Kasus Risti dan Penanganan Komplikasi
Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan
puskesmas, beberapa ibu hamil yang memiliki resiko tinggi (risti) dan
memerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya kemampuan dalam
memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke
unit pelayanan kesehatan yang memadai.
Risti atau komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang
secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.
Risti/komplikasi kebidanan meliputi; Hb<8 g %, tekanan darah tinggi
(sistole>140 mmHg, diastole>90 mmHg), oedema nyata, eklamsia, perdarahan
pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan>32 minggu,
letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur. Ibu
hamil risti yang dirujuk dan ditangani tahun 2008 sebesar 75,87% meningkat
sebesar 5,25% dari tahun 2007 sebesar 70,62%. Data cakupan Ibu Hamil Risti
yang ditangani menurut kabupaten/kota tahun 2008 disajikan pada lampiran
tabel 28.
Neonatal risti/komplikasi meliputi asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis,
trauma lahir, BBLR (berat badan lahir <2.500 gr), sindroma gangguan
pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatal risti/komplikasi yang tertangani
adalah neonatal risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga
kesehatan terlatih, dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan
rumah sakit. Persentase cakupan neonatal risti yang telah dirujuk dan ditangani
tahun 2008 adalah sebesar 68,73% naik sebesar 25,5% dari tahun 2007
(43,23%). Data selengkapnya menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada
lampiran tabel 28.
67
d. Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN2)
Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang
memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan dilakukan
untuk mengurangi resiko tersebut, antara lain dengan melakukan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28
hari) minimal dua kali, satu kali pada usia 0-7 hari (KN1) dan satu kali lagi pada
usia 8-28 hari (KN2).
Petugas kesehatan dalam melaksanakan pelayanan neonatus disamping
melakukan pemeriksaan kesehatan bayi, juga dilakukan konseling perawatan
bayi kepada ibunya. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal
dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan
eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan
pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, manajemen terpadu balita muda
(MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.
Cakupan kunjungan neonatal (KN2) tahun 2003-2008 cenderung mengalami
kenaikan, tahun 2008 sebesar 82,99%, mengalami peningkatan sebesar 3,2%
dari tahun 2007 (79,79%). Cakupan KN2 dalam 6 tahun terakhir dapat dilihat
pada grafik berikut ini.
GRAFIK 4.3 PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008
82.9979.7977.5779.9679.4769.09
0102030405060708090
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Sumber : Subdis Kesga Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Thn 2008
68
Bila dilihat berdasarkan kabupaten/kota, cakupan kunjungan neonatus tertinggi
adalah Kabupaten Toba Samosir (100%), Batubara (99,80%), Sibolga (99,45%),
sedangkan kab/kota dengan cakupan terendah adalah Nias (54,93%), Dairi
(60,33%) dan Tapanuli Tengah (62,66%). Data cakupan kunjungan neonatus
menurut kabupaten/kota tahun 2008 disajikan pada lampiran tabel 15.
2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Keberhasilan program KB biasanya diukur dengan beberapa indikator,
diantaranya proporsi peserta KB Baru menurut metode kontrasepsi, persentase
KB Aktif terhadap jumlah pasangan usia subur (PUS) dan persentase baru
metode kontrasepsi jangka panjang ( MKJP).
Cakupan secara lengkap menurut kabupaten/kota dari pelayanan KB dapat
dapat dilihat pada lampiran tabel 19-21. Sampai tahun 2008, berdasarkan data
pada profil kesehatan kab/kota , jumlah peserta KB baru adalah 12,10%, ada
peningkatan sedikit dibandingkan dengan tahun 2007 (11,84%) sebesar 0,26%.
Berdasarkan jenis alat kontrasepsi yang digunakan peserta KB selama tahun
2008 tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan tahun 2006-2007
sebagaimana terlihat pada grafik berikut ini.
GRAFIK 4.4 PROPORSI JENIS ALAT KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN PESERTA KB AKTIF
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2006 – 2008
35.24 35.9433.61
12.9810.16
13.27
8.16
31.67 34.18 33.77
8.188.54
6.866.887.38
05
10152025303540
2006 2007 2008
Pil Suntik IUD MOP/MOW Implant
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Thn 2008
69
Dari grafik 4.4. diatas menunjukkan bahwa selama tahun 2006-2007 alat
kontrasepsi yang paling banyak diminati adalah pil dan suntikan KB. Pada tahun
2008 pemakai kontrasepsi jenis pil dan suntikan KB mengalami sedikit penurunan
dibandingkan tahun 2007, sedangkan pemakaian kontrasepsi IUD dan
MOP/MOW mengalami kenaikan persentase dibandingkan dengan tahun 2007.
Rincian persentase pemakaian jenis kontrasepsi berdasarkan kabupaten/kota
tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran tabel 20.
3. Pelayanan Imunisasi
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi kepada bayi umur
0-1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur
/Ibu Hamil (TT) dan imunisasi untuk anak SD (kelas 1 : DT dan kelas 2-3: TT),
sedangkan kegiatan imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukan
masalah seperti Desa Non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya
virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis.
Pencapaian UCI (Universal Child Immunization) merupakan proksi terhadap
cakupan atas imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI
dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut
tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd immunity)
terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Dalam hal ini pemerintah mentargetkan pencapaian UCI pada wilayah
administrasi desa/kelurahan. Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI
apabila >80% bayi di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi
lengkap.
Berdasarkan angka provinsi, pencapaian UCI tingkat desa/kelurahan
selama 5 (lima) tahun terakhir mengalami penurunan yaitu 80,47% tahun 2004
menurun menjadi 74,07% ditahun 2008, hasil ini belum mencapai target yang
ditetapkan Provinsi Sumatera Utara tahun 2008 yaitu sebesar 80%. Cakupan
desa/kelurahan UCI di Sumatera Utara 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada
grafik berikut ini.
70
GRAFIK 4.5 PERSENTASE PENCAPAIAN UCI DI TINGKAT DESA/KELURAHAN
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2004 – 2008
74.0775.23
77.0378.85
80.47
70
72
74
76
78
80
82
2004 2005 2006 2007 2008
Sumber : Subdis P2P-PL Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Thn 2008
Dari seluruh kabupaten/kota yang dipantau di Sumatera Utara tahun 2008, baru
3 (tiga) Kabupaten/kota yang memenui target nasional sebesar 100% yaitu Toba
Samosir, Karo dan Sibolga. Rendahnya cakupan ini dapat menjadi faktor
predisposisi timbulnya KLB PD3I di Sumatera Utara sehingga upaya yang dapat
dilakukan untuk mencegah terjadinya KLB PD3I ini adalah dengan meningkatkan
cakupan imunisasi sampai dengan diatas 95%. Di samping itu, kecendrungan
pencapaian yang fluktuatif setiap tahunnya menunjukkan belum mantapnya
manajemen pelaksanaan program imunisasi termasuk di dalamnya kemampuan
petugas imunisasi di puskesmas di dalam pengelolaan vaksin, pencatatan
pelaporan dan ketrampilan di dalam pemberian vaksin.
Pencapaian desa/kelurahan UCI menurut kabupaten/kota tahun 2008 dapat
dilihat pada lampiran tabel 22.
71
4.4.2. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG
Sesuai dengan kebijakan pembangunan kesehatan di Provinsi Sumatera Utara
yang dituangkan dalam rencana strategisnya, salah satunya adalah upaya kesehatan
perorangan yang bertujuan meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas
pelayanan kesehatan yang baik melaui sarana pelayanan kesehatan perorangan
(puskesmas, RSU dll). Untuk menggambarkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
di Provinsi Sumatera Utara, akan disajikan capaian beberapa indikator diantaranya;
persentase penduduk yang memanfaatkan Puskesmas dan RS, persentase sarana
pelayanan kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan dan persentase
RS yang menyelenggarakan 4 pelayanan kesehatan spesialistik dasar serta
persentase obat generik berlogo dalam persediaan obat.
1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Upaya kesehatan perorangan dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat serta swasta untuk memelihara, meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menyembuhkan/memulihkan kesehatan perorangan. Upaya
pelayanan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi masyarakat yang
mendapat gangguan kesehatan ringan dan pelayanan rawat inap baik secara
langsung maupun melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapatkan
gangguan kesehatan sedang hingga berat.
Berdasarkan data profil kabupaten/kota tahun 2008, jumlah kunjungan rawat
jalan dan inap di seluruh RS di Sumatera Utara adalah 1.860.149 kunjungan. Bila
kita lihat dari tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit yaitu tingkat
pemakaian sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan, belum sesuai dengan yang
diharapkan. Berdasarkan indikator pemanfaatan tempat tidur (BOR; bed ocoupancy
rate) di rumah sakit di Sumatera Utara baru mencapai 48,81% ditahun 2008 (angka
ideal yang diharapkan 60%-80%). Berikut ini akan disajikan BOR dari masing-
masing RSU Pemerintah di Sumatera Utara.
72
TABEL 4.1 PENCAPAIAN UTILISASI SARANA KESEHATAN RUJUKAN (RSU)
MILIK PEMERINTAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
Sumber ; Subdis Yankes & Rujukan Dinkes Prov.SU
Profil Kesehatan Kab/Kota 2008
JUMLAH NO RSU TT KELAS
BOR (%)
1 H. Adam Malik Mdn 600 A 82,5 2 Dr.Pirngadi Medan 677 B 78,74 3 Pematang Siantar 243 B 68,83 4 Padang Sidempuan 136 B 66 5 Lubuk Pakam 200 B 86,85 6 Binjai 204 B 82,08 7 Tarutung 225 B 41,50 8 Sipirok 50 C 37 9 Rantau Prapat 200 C 72 10 Sibolga 187 C 71 11 Tanjung Balai 115 C 67,6 12 Kisaran 126 C 34,4 13 Tanjung Pura 92 C 43 14 Kabanjahe 151 C 70 15 Sidikalang 60 C 55 16 Porsea 100 C 16,80 17 Penyabungan 82 C 61 18 Tebing Tinggi 288 C 60 19 Dolok Sanggul 80 C 48 20 Gunung Sitoli 136 C 50 21 Pangururan 70 C 32 22 Parapat 40 D 24 23 Sibuhuan 20 D 14 24 Gunung Tua 30 D 19 25 Tapanuli Tengah 40 D 46 26 Perdagangan 50 D 35 27 Lukas Nisel 40 D 20 28 Salak 40 D 12 29 Sultan Sulaiman 176 D 9 30 Natal 82 D 61
Rata – rata - - 48,81 Standart - - 60 – 80
73
2. Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan
Sarana kesehatan yang telah mempunyai kemampuan laboratorium
kesehatan dapat dirinci sbb ; RSU : 92%, RS Jiwa 100%, RS Khusus 80,95% dan
Puskesmas 45,44% (lampiran tabel 43). Pemeriksaan laboratorium merupakan
pelayanan kesehatan penunjang dalam menegakkan diagnosa suatu penyakit.
3. Rumah Sakit yang menyelenggarakan 4 (empat) Pelayanan Kesehatan
Spesialistik Dasar
Yang dimaksud dengan 4 (empat) jenis pelayanan kesehatan spesialistik
dasar adalah ; spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, spesialis anak dan spesialis
kebidanan dan kandungan. Empat spesialis dasar ini merupakan persyaratan
minimal yang harus dipenuhi oleh RSU kelas C. Sementara untuk RSU kelas A & B
disamping memenuhi syarat tersebut, harus juga menyelenggarakan pelayanan
spesialistik lainnya. Untuk mendukung pelayanan keempat spesialistik dasar tersebut
disyaratkan tiga pelayanan penunjang yaitu; radiologi, anestesi dan patologi klinik.
Sampai akhir tahun 2008, terdapat 3 (tiga) RSU kelas C yang belum
mempunyai tenaga dokter spesialis dasar, yaitu RSUD Sidikalang, RSUD Dolok
Sanggul dan RSUD Sipirok. Merujuk kepada target nasional (IS 2010) maka
diharapkan seluruh RSU kelas C seluruhnya ( 100%) harus memiliki empat
spesialis dasar.
4. Ketersediaan Obat sesuai Kebutuhan
Pencapaian ketersediaan obat essensial, obat generik dan penulisan obat
generik di Provinsi Sumatera Utara sampai dengan akhir tahun 2008 terangkum
pada tabel berikut ini:
74
TABEL 4.2 CAPAIAN KETERSEDIAAN OBAT SESUAI KEBUTUHAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 -2008
Capaian Hasil (%)
NO Indikator Program Target IS2010 (%) 2005 2006 2007 2008
1 Ketersediaan Obat sesuai
kebutuhan 90 70 79 81 81
2 Pengadaan Obat Essensial 100 80 84 86 95
3 Pengadaan Obat Generik 100 70 86 87 90
4 Persentase Penulisan Obat Generik
90 80 74 76 80
Sumber : Subdin Bina Farmasi dan Makanan Tahun 2008.
Dari tahun 2007 ke 2008 terlihat bahwa terjadi peningkatan persentase pengadaan
obat esensial dari 86% menjadi 95%, obat generik dari 87% menjadi 90% dan
penulisan obat generik dari 76% naik menjadi 80%. Sementara itu ketersediaan
obat sesuai kebutuhan cenderung mengalami stagnasi yaitu 81%.
5. Pelayanan Kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (JPK MM/JAMKESMAS)
Pada tahun 2008 program Askeskin berganti nama menjadi Jamkesmas
(Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat). Program ini merupakan salah satu
upaya pemerintah dalam bidang kesehatan untuk membantu masyarakat miskin
mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis. Tujuan program ini adalah untuk
meningkatkan aksesibilitas masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan.
Jumlah masyarakat miskin di Sumatera Utara yang mendapatkan pelayanan ini
meningkat dari 1.800.060 jiwa pada tahun 2005 menjadi 4.124.247 jiwa tahun
2008. Sedangkan jumlah dana Rp. 223.314.108.899 di tahun 2007 meningkat
sebesar 10,81% menjadi Rp. 247.454.820.000 di tahun 2008. Berikut ini akan
75
disajikan jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara 4 (empat) tahun terakhir yang
terlindungi melalui program Jamkesmas.
GRAFIK 4.6 JUMLAH PENDUDUK MISKIN TERLINDUNGI PEMELIHARAAN
KESEHATANNYA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2005–2008
1,800,060
2,867,820
4,124,247 4,124,247
20082007200620050
500000
1000000
1500000
2000000
2500000
3000000
3500000
4000000
4500000
Sumber : Subdis Promkes & JPKM 2008
Dari grafik terlihat bahwa jumlah masyarakat miskin yang tercakup dalam
program pemeliharaan kesehatan Departemen Kesehatan pada tahun 2008
mencakup sekitar 33% penduduk, melebihi persentase penduduk miskin menurut
data BPS yaitu 13,90% atau 1.768.500 jiwa. Dapat disimpulkan bahwa program
pemeliharan kesehatan telah mencakup bukan hanya masyarakat miskin tetapi juga
masyarakat dalam kategori abu-abu yaitu mereka yang jatuh miskin akibat sakit.
Beberapa kabupaten/kota mengembangkan program pelayanan kesehatan
gratis dengan mencakup seluruh masyarakat di kabupaten/kota tersebut melalui dana
APBD kabupaten/kota , antara lain Kabupaten Toba Samosir dengan program
TOBAMAS-nya dilaksanakan pada tahun 2006, Kota Medan dengan Program Medan
Sehat dilaksanakan tahun 2008, dan Kabupaten Labuhan Batu meluncurkan
pelayanan gratis bagi masyarakat miskin pada tahun 2008.
76
4.4.3. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT Provinsi Sumatera Utara menghadapi beban ganda dalam pembangunan
kesehatan yaitu meningkatnya beberapa penyakit menular, dipihak lain penyakit
tidak menular (degeneratif) sudah menunjukkan eksistensinya ditambah lagi dengan
munculnya penyakit-penyakit menular baru. Program pencegahan dan
pemberantasan penyakit bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian
dan kecacatan dari penyakit menular dan mencegah penyebaran serta mengurangi
dampak sosial akibat penyakit sehingga tidak menjadi masalah kesehatan. Berikut
ini akan diuraikan secara singkat berbagai upaya yang telah dilakukan di Provinsi
Sumatera Utara.
1. Pengendalian Penyakit Polio Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan dengan
gerakan imunisasi polio serta ditindak lanjuti dengan kegiatan surveilans
epidemiologi secara aktif terhadap kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok
umur <15 tahun hingga dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan
adanya virus polio liar yang berkembang dimasyarakat dengan pemeriksaan
spesimen tinja dari kasus AFP yang ditemukan. Penemuan kasus AFP dilaksanakan
melalui surveilans berbasis rumah sakit dan berbasis masyarakat.
Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan program nasional telah melaksanakan
kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yaitu pemberian vaksin polio pada anak <
5 tahun selama tiga tahun berturut-turut. Keberhasilan dari pelaksanaan imunisasi
tambahan ini harus dibarengi dengan persentase penemuan penderita AFP yaitu
2/100.000 anak berusia < 15 tahun per tahun. Pencapaian AFP Rate di tahun 2008
yaitu 2,47 dan Non Polio AFP Rate 2,42 per 100.000 anak usia < 15 tahun,
mengalami penurunan sedikit dibandingkan pencapaian tahun 2007 yaitu 2,5 per
100.000 anak < 15 tahun).
77
2. Pengendalian TB Paru
Upaya pencegahan dan pemberantasan TB Paru dilakukan dengan pendekatan
DOTS ( Directly Observed Treatment Shortcource Chemotherapy) atau pengobatan
TB Paru dengan pengwasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO).
Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak
disarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan.
Dalam penanganan program, semua penderita TB yang ditemukan
ditindaklanjuti dengan paket-paket pengobatan intensif. Melalui paket pengobatan
yang diminum secara teratur dan lengkap, diharapkan penderita akan dapat
disembuhkan dari penyakit TB yang dideritanya. Namun tidak tertutup kemungkinan
terjadi kegagalan pengobatan akibat dari paket pengobatan yang tidak terselesaikan
atau drop out (DO), terjadinya resistensi obat atau kegagalan dalam penegakan
diagnosa diakhir pengobatan.
Keberhasilan program pengendalian TB dapat dilihat dari beberapa indikator,
diantaranya adalah angka penemuan kasus (CDR; case detection rate) dan angka
keberhasilan pengobatan ( SR; succes rate). Berikut ini akan disajikan lima tahun
terakhir di Sumatera Utara.
GRAFIK 4.7 CAKUPAN CDR DAN SUCCES RATE TB PARU BTA(+)
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008
82.7
65.8 68.5
7991.2 91.8 91.8 91.8 90.5
69.180
46
0
20
40
60
80
100
CDR 46 80 69.1 82.7 65.8 68.5
Succes Rate 79 91.2 91.8 91.8 91.8 90.5
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Sumber : Subdis P2M Dinkes Prop.SU
78
Tingkat kesembuhan dari penderita pasca pengobatan biasanya sangat sulit
ditegakkan oleh karena kendala dari penderita dalam mengeluarkan dahak yang
memenuhi persyaratan, sehingga dalam pemantauan hasil akhir lebih diarahkan
pada tingkat kelengkapan pengobatan atau success rate (SR).
Angka kesembuhan rata-rata di Provinsi Sumatera Utara sampai tahun 2008
sebesar 90,5%, sedangkan berdasarkan kabupaten/kota dengan angka kesembuhan
tertinggi adalah; Pematang Siantar (99,68%), Labuhan Batu (99,34%) dan Dairi
(98,22%), sedangkan kab/kota yang angka kesembuhan rendah adalah Asahan
(22,19%), Medan (30,74%), dan Karo (30,74%). Rincian secara lengkap
berdasarkan Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 9.
3. Pengendalian Penyakit ISPA Upaya dalam rangka pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan
Akut ( P2 ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dan tata laksana
kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita Pneumonia Balita yang ditemukan.
Upaya ini dikembangkan melalui suatu manajemen terpadu dalam penanganan
balita sakit (MTBS). Melalui pendekatan MTBS semua penderita ISPA langsung
ditangani di unit yang menemukan, namun bila kondisi balita sudah berada dalam
pneumonia berat sedangkan peralatan tidak mencukupi maka penderita langsung
dirujuk ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap. Berikut ini akan disajikan cakupan
penanganan balita pneumonia di Sumatera Utara 6 (enam) tahun terakhir.
79
GRAFIK 4.8 PERSENTASE CAKUPAN BALITA PNEUMONIA DITANGANI
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008
99.3599.9499.6799.9999.92
92.7588
90
92
94
96
98
100
102
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Sumber : Subdis P2P-PL Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Thn 2008 Dalam enam tahun terakhir persentase penanganan balita dengan pneumonia
cenderung fluktuatif, namun dari tahun 2006 ke tahun 2007 ada peningkatan
sebesar 0,27% namun turun sebesar 0,59% di tahun 2008. Rincian data cakupan
penanganan balita pneumonia menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran
tabel 9.
4. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS Upaya penanggulangan penyakit HIV/AIDS disamping ditujukan kepada
penanganan penderita yang ditemukan, juga diarahkan pada upaya pencegahan
melalui penemuan penderita secara dini yang dilanjutkan dengan kegiatan
konseling. Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap
darah donor, pemetaan populasi beresiko tinggi, pemantauan pada kelompok
beresiko tinggi (Sero Surveilans) pada penderita Penyakit Menular Seksual (PMS)
seperti Penjaja Seks Komersial (PSK), Waria/Gay, penyalahguna obat dan suntikan
(IDUs), penghuni lembaga pemasyarakatan (LP) atau sesekali dilakukan penelitian
pada kelompok beresiko rendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya.
80
Sampai tahun 2008, di Sumatera Utara telah dibangun 7 (tujuh) buah klinik
VCT (Voluntary Counselling and Testing) HIV/AIDS di rumah sakit, yaitu di RSU
H.Adam Malik Medan, RSU Dr.Pirngadi Medan, RSU Lubuk Pakam, RS Haji Medan,
RS Bayangkara Medan, Lapas Tanjung Gusta Medan dan di Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP) Belawan Medan. Klinik VCT ini membantu masyarakat mengenal
perilaku atau kegiatan yang dapat menjadi sarana penularan HIV/AIDS,
menyediakan informasi tentang HIV/AIDS, testing HIV/AIDS, pencegahan dan
pengobatannya. Sosialisasi pemanfataan klinik VCT ini dilakukan juga melalui radio
sport, media masa, media KIE (leaflet, booklet, poster) serta bekerjasama dengan
lembaga swadaya masyarakat (LSM) khususnya dalam pendampingan penderita.
Disamping pendirian klinik VCT, dilakukan juga penambahan rumah sakit untuk
pengobatan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) atau sering disebut dengan Care
Support & Treatment (CST).
Sampai tahun 2008 tercatat 1.426 kasus mengalami peningkatan dari tahun 2007
yaitu 1.184 kasus HIV/AIDS. Cakupan pengobatan ARV (atri retro viral) pada ODHA
telah mencapai target yaitu 100%.
5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Upaya pemberantasan demam berdarah dapat dibagi dalam 3 kegiatan yaitu
1) Peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor, 2) Diagnosis dini
dan pengobatan dini, 3) Peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit
DBD. Upaya pemberantasana DBD dititik beratkan pada penggerakan potensi
masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk
(PSN) melalui 3 M plus (menguras, menutup dan mengubur) plus menabur
larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air, penggerakan juru
pemantau jentik (jumantik) serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di
rumah tangga. Angka Bebas Jentik (ABJ) digunakan sebagai tolok ukur upaya
pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat
dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang
berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan
81
baru. Upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
adalah antara lain ;
• Umpan balik data dan peringatan kewaspadaan terhadap peningkatan kasus
DBD di Sumatera Utara kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota di Provinsi
Sumatera Utara
• Pelatihan Tatalaksana kasus DBD di RS, bagi petugas medis dan paramedis di
Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta Daerah Endemis Sumut
• Pertemuan Konsultasi/Supervisi Tim Pokjanal DBD Pusat
• Pemberitahuan tentang kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus
penyakit dan KLB kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota di Provinsi Sumatera
Utara
• Pertemuan, konsultasi/diskusi penanggulangan DBD yang terjadi di Kota
Medan
• Distribusi peralatan dan bahan pemberantasan penyakit DBD (Mesin Fogging,
Insektisida, Larvasida) kepada Kab/Kota yang diprioritaskan
• Menyampaikan laporan tertulis hasil pengamatan kasus DBD di Provinsi
Sumatera Utara kepada Gubernur Sumatera Utara dan Depkes RI Jakarta
• Dialog interaktif penanggulangan penyakit DBD di TVRI Sumut dan berbagai
radio
• Monitoring/evaluasi dan bimbingan/pengendalian Tim Propinsi ke RS
• Monitoring/evaluasi dan konsultasi penanggulangan DBD berkala ke Posko
DBD Pemko Medan dan Kab/Kota terjangkit
6. Pengendalian Penyakit Malaria
Ada dua model pendekatan dalam upaya penegakan diagnosa penderita
malaria, yaitu untuk wilayah Jawa-Bali dilakukan secara aktif (Active Case Detection)
oleh Juru Malaria Desa dengan mendatangi warga yang mengeluh gejala klinis
malaria, sedangkan untuk wilayah diluar Jawa-Bali, dilakukan secara pasif dengan
menunggu pasien datang berobat kepelayanan kesehatan. Upaya pengobatan tidak
82
hanya diberikan kepada penderita klinis atau penderita dengan konfirmasi
laboratorium namun juga diberikan pada kelompok tertentu untuk tujuan profilaksis.
Berikut ini akan disajikan Annual Malaria Incidence (AMI) di Sumatera Utara
keadaan 6 (enam) tahun terakhir.
GRAFIK 4.9 ANNUAL MALARIA INCIDENCE (AMI)
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008
7
55.56.1
3.824.4
012345678
2003 2004 2005 2006 2007 2008
AM
I PER
100
0 PE
ND
UD
UK
Sumber : Subdis P2P-PL Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Thn 2008 Pada tahun 2005 ada peningkatan hampir 2 kali lipat dari tahun 2004 yaitu dari 3,82
menjadi 6,1 per 1000 penduduk, namun angka ini kembali menurun pada tahun
2006 dan 2007. Pada tahun 2008 terdapat sebesar 91.609 penderita malaria klinis
dan 74,66% diantaranya yang mendapatkan pengobatan. Adapun pola penanganan
malaria yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara antara lain :
Peningkatan kerjasama lintas program dan sektoral, penambahan jumlah peralatan
(spray can) , penerapan metode pengobatan malaria baru, peningkatan frekwensi
penyuluhan kesehatan masyarakat, menyampaikan informasi kepada sarana-sarana
kesehatan tentang perlunya pencatatan / pengiriman pelaporan kasus ke Dinkes
setempat dalam upaya pencegahan & penanggulangan lebih awal dan peningkatan
peran serta masyarakat serta perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan.
83
7. Pengendalian Penyakit Kusta
Upaya pelayanan terhadap penderita penyakit kusta antara lain adalah
melakukan penemuan penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak
dan pemeriksaan intensif penderita yang datang ke pelayanan kesehatan dengan
keluhan atau kontak dengan penderita penyakit kusta
Semua penderita yang ditemukan langsung diberikan pengobatan paket MDT yang
terdiri atas Rifampicin, Lampren dan DDS selama kurun waktu tertentu. Sedangkan
untuk penderita yang ditemukan sudah dalam kondisi parah akan dilakukan
rehabilitasi melalui institusi pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas pelayanan
lebih lengkap.
Hasil penemuan kasus baru pada tahun 2008, pada anak <15 tahun sebesar 13,8%,
ada peningkatan dari tahun 2007 (11,1%) sebesar 2,7%. Ini menunjukkan masih
terjadi dan masih ada sumber penularan di masyarakat.
8. Pengendalian Penyakit Filaria
Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO
tahun 2000 yaitu “ The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public
Health Problem the year 2020” yang merupakan realisasi dari resolusi WHA (World
Health Assembly) pada tahun 1997.
Program eliminasi ini dilaksanakan melalui dua pilar kegiatan yaitu :
a. Pengobatan massal kepada semua penduduk di kabupaten endemis filariasis
dengan menggunakan DEC 6 mg/kg BB dikombinasikan dengan Albendazole 400
mg sekali setahun selama 5 tahun, guna memutuskan rantai penularan.
b. Tatalaksana kasus klinis filariasis guna mencegah dan mengurangi kecacatan.
Tatalaksana kasus kronis filariasis harus dilakukan pada semua penderita, tujuannya
untuk mencegah atau mengurangi kecacatan penderita dan agar penderita menjadi
mandiri dalam merawat dirinya. Setiap penderita dibuatkan status rekam medisnya
84
di puskesmas dan mendapatkan kunjungan dari petugas kesehatan minimal 3 kali
dalam setahun. Penatalaksanaan kasus kronis filariasis merupakan kewajiban
kabupaten/kota. Sampai akhir 2008, di Sumatera Utara tercatat 110 kasus lama dan
9 kasus baru (total 119 kasus). Dari 110 kasus lama, 1 penderita meninggal dunia.
Diharapkan kedepan kasus kronis filariasis yang ditatalaksana dapat meningkat
sehingga tidak ditemukan lagi penderita yang meninggal.
9. Pengendalian Penyakit Flu Burung
Virus influenza ada 3 tipe, yaitu tipe A (pada unggas), tipe B dan C (pada
manusia). Influenza tipe A terdiri dari dari beberapa strain antara lain, H1N1, H3N2,
H5N1 dll. Influenza A (H5N1) merupakan penyebab wabah flu burung yang sangat
mematikan di Hongkong, Vietnam, Thailand, Indonesia dan Jepang. Di Sumatera
Utara kasus suspect penyakit AI pada manusia mulai muncul sejak tahun 2005
dengan menyerang 9 orang penderita yang berasal dari Kota Binjai (6 orang),
Kab.Deli Serdang (2 orang) dan Kab.Simalungun (1 orang). Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan negatif AI.
Pada tahun 2006 kasus suspect AI meningkat dengan menyerang 15 penderita,
yaitu Kab.Karo (7 orang), Kab.Deli Serdang (3 orang), Kota Medan (2 orang)
Kabupaten Serdang Bedagai (2 orang) dan Kabupaten Simalungun (1 orang). Dari
seluruh kasus, kejadian di Kabupaten Karo mempunyai tingkat kematian tertinggi di
Indonesia (CFR=85%) dan merupakan kluster terbesar di dunia.
Pada tahun 2007 ditemukan 20 kasus suspect, 1 positif dan meninggal dunia (CFR
100%). Namun pada tahun 2008, tidak ditemukan kasus Afian Flu di Sumatera
Utara.
Upaya pencegahan penularan dilakukan dengan cara menghindari bahan
yang terkontaminasi tinja dan sekret unggas, dengan beberapa tindakan seperti :
- mencuci tangan dengan sabun cair pada air mengalir sebelum dan sesudah
melakukan suatu pekerjaan.
- Melaksanakan kebersihan lingkungan dan kebersihan diri
85
- Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna
unggas harus menggunakan pelindung (master, kacamata khusus)
- Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas seperti tinja harus ditatalaksana
dengan baik (ditanam atau dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi
orang sekitarnya.
- Alat-alat yang digunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfectan
- Mengkonsumsi daging ayam yang telah dimasak dengan suhu 800 derajat Celsius
selama satu menit, telur unggas dipanaskan dengan suhu 640 derajat Celsius
selama lima menit.
10. Penyelenggaraan Sistem Surveilans dan Kewaspadaan Dini serta Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Sistem Surveilans Terpadu Penyakit (STP) telah dilaksanakan di 118 rumah
sakit, 25 rumah sakit sentinel, 440 puskesmas dan 25 puskesmas sentinel.
Ada 2 (dua) hal yang menentukan mantap tidaknya STP, yaitu kelengkapan laporan
dan ketepatan waktu lapor. Sejak tahun 2004, terlihat ada peningkatan dalam
kelengkapan dan ketepatan waktu lapor setiap tahunnya, namun belum mampu
mencapai target yaitu 90% untuk kelengkapan laporan dan 80% untuk ketepatan
waktu lapor. Begitu juga untuk laporan KLB, sampai tahun 2008, kelengkapan
laporan dari puskesmas hanya mencapai 57,49% dan rumah sakit sebesar 64,49%.
Sedangkan untuk ketepatan laporan lebih rendah, yaitu 50,69% untuk puskesmas
dan 40,12% untuk rumah sakit.
Rendahnya persentase pencapaian ini menyebabkan sistem STP dan KLB di
Provinsi Sumatera Utara kurang sensitif untuk mendeteksi KLB, sehingga tindakan
yang dilaksanakan kurang optimal untuk mencegah terjadinya KLB penyakit di
masyarakat.
86
4.4.4. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Upaya perbaikan gizi pada dasarnya bertujuan untuk menangani
permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Di Provinsi Sumatera Utara upaya
yang telah dilakukan meliputi pemberian kapsul vitamin A dan pemberian tablet Fe.
1. Pemberian Kapsul Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh tubuh yang
berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata.
Kekurangan vitamin A dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan
terjadinya gangguan pada mata, dan bila anak tidak segera mendapatkan vitamin A
bisa menimbulkan kebutaan.
Dalam rangka penanggulangan masalah gizi khususnya sasaran yang
mengalami kurang vitamin A terutama bayi dan balita, telah dilakukan upaya
distribusi kapsul Vitamin A dosis tinggi kepada bayi dan balita yang diberikan
sebanyak 2 kali dalam setahun. Berikut ini akan disajikan gambaran pemberian
kapsul vitamin A dalam 4 (empat) tahun terakhir di Sumatera Utara.
GRAFIK 4.10
TREND CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 - 2008
78.3977.0273.1189.1
0102030405060708090
100
2005 2006 2007 2008VITAMIN A
Sumber: Subdis Kesga Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota 2008
87
Dari grafik 4.10 dapat dilihat bahwa pada tahun 2008 ada peningkatan cakupan
pemberian Vit A dibandingkan tahun 2007. Untuk mencegah kemungkinan
timbulnya penyakit Xeropthalmia di Provinsi Sumatera Utara, diharapkan
peningkatan cakupan pemberian Vitamin A dapat lebih ditingkatkan kembali serta
perlu digalakkan fortifikasi makanan yang mengandung vitamin A terhadap
masyarakat Sumatera Utara.
Persentase cakupan pemberian kapsul vitamin A pada anak balita tahun 2008
menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 24.
2. Pemberian Tablet Besi
Pelayanan pemberian tablet besi dimaksudkan untuk mengatasi kasus Anemia
serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami
ibu hamil. Trend cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil ( Fe-1 dan Fe-3) di
Sumatera Utara dalam 6 (enam) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut ini.
GRAFIK 4.11 CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI (Fe) PADA IBU HAMIL
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008
75.5564.2868.51
26.6165.04 56.53
68.8562.7166.73
53.0962.21
26.34
020406080
100120140160
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Fe 1 Fe 3
Sumber : Subdis Kesga Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Thn 2008
88
Pada grafik diatas terlihat bahwa trend cakupan pemberian tablet besi (Fe-1 dan Fe-
3) mulai dari tahun 2003 -2008 cenderung fluktuatif, namun tahun 2007 ke tahun
2008 mengalami kenaikan. Pada tahun 2008, kabupaten/kota dengan cakupan Fe-3
tertinggi adalah Tapanuli Selatan (89,97%), Batubara (89,05%) dan Labuhan Batu
(88,49%) sedangkan kabupaten/kota dengan cakupan Fe-3 terendah adalah
Tanjung Balai (13,93%), Nias (18,47%) dan Binjai (28,50%). Cakupan pemberian
tablet besi (Fe-1 dan Fe-3) kepada ibu hamil menurut kabupaten/kota di Sumatera
Utara tahun 2008, dapat dilihat pada lampiran tabel 25.
3. Cakupan ASI Ekslusif
Persentase pemberian ASI Eksklusif pada bayi mulai tahun 2004 s/d 2008
tidak menunjukkan peningkatan yang cukup memuaskan seperti tergambar pada
grafik dibawah ini.
GRAFIK 4.12 PERSENTASE PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2004-2008
36.72
26.3929.16
35.2542.6
05
1015202530354045
2004 2005 2006 2007 2008
Sumber : Subdis Kesga Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008 Cakupan persentase bayi yang diberi ASI Eksklusif dari tahun 2004-2007 cenderung
menurun secara signifikan, namun pada tahun 2008 ada peningkatan yang cukup
berarti yaitu sebesar 10,33% dibandingkan tahun 2007.
89
4. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
Pemberian MP-ASI diprioritas untuk bayi dari keluarga miskin untuk
mengurangi prevalensi kurang energi protein (KEP). Persentase bayi yang
mendapatkan MP-ASI cendrung mengalami peningkatan yaitu 34,44% (2006)
meningkat menjadi 68,8% tahun 2007 dan pada tahun 2008 mencapai 73,5%.
Namun demikian, dengan masih tingginya prevalensi balita dengan masalah gizi
mengindikasikan belum mampu kegiatan ini memberikan kontribusi yang bermakna
dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat khususnya pada bayi dan balita.
90
Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan menjadi sarana
kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
5.1. SARANA KESEHATAN
Pada bagian ini akan diuraikan tentang sarana kesehatan diantaranya
Puskesmas, Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM).
5.1.1. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Pelayanan kesehatan di Puskesmas diupayakan terus meningkat. Jumlah
puskesmas dari tahun ketahun mengalami peningkatan sehingga diharapkan
pelayanan kesehatan dapat terjangkau oleh masyarakat dan merata sampai ke
daerah terpencil. Selain penambahan jumlah, peningkatan status puskesmas juga
dilakukan, yaitu peningkatan status puskesmas yang awalnya adalah puskesmas non
perawatan menjadi puskesmas perawatan atau peningkatan status puskesmas dari
yang sebelumnya puskesmas pembantu menjadi puskesmas induk.
Sampai tahun 2008, jumlah puskesmas di Provinsi Sumatera Utara adalah
493 unit, setiap kecamatan di Provinsi Sumatera Utara sudah memiliki paling sedikit
1 (satu) puskesmas. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Sumatera Utara
(13.042.317 jiwa), maka 1 puskesmas melayani 26.455 jiwa, bila dibandingkan
dengan standar nasional (IS 2010), 1 (satu) puskesmas melayani 30.000 jiwa,
berarti Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah mampu menyediakan sarana
kesehatan khususnya puskesmas mencapai standar nasional tersebut.
Merujuk profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2008, jumlah kunjungan
rawat jalan dan inap di seluruh puskesmas di Provinsi Sumatera Utara adalah
4.432.863 kunjungan, bila diperkirakan rata-rata tiap penduduk memanfaatkan
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
91
puskesmas adalah 1,5 kali, maka tahun 2008 diperkirakan persentase penduduk
yang memanfaatkan puskesmas adalah 22,65%. Bila dibandingkan dengan target
nasional (IS 2010) yaitu 15%, maka Sumatera Utara telah melampaui target.
Selain pelayanan kesehatan di puskesmas, pelayanan kesehatan masyarakat
juga dilakukan melalui kegiatan luar gedung dengan memanfaatkan sarana
puskesmas keliling. Pada tahun 2008, jumlah puskesmas keliling yang ada di
Provinsi Sumatera Utara adalah 516 unit. Jika dibandingkan dengan keadaan tahun
2007 (514 unit), jumlah puskesmas keliling ini mengalami kenaikan.
5.1.2. Rumah Sakit
Rumah Sakit adalah sarana pelayanan kesehatan rujukan. Indikator yang
digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan
angka pemanfaatan tempat tidur (BOR), lama pasien dirawat (LOS), dan interval
pemakaian tempat tidur (TOI). Jika dilihat tabel 63 (lampiran profil), dari 30 rumah
sakit pemerintah (29 RSUD dan 1 RSUP) yang paling tinggi BOR-nya adalah RSUD
Padang Sidempuan (98,78%), yang paling rendah adalah RSUD Lukas (Nias
Selatan) 6,48%. Bila dilihat dari indikator lamanya pasien dirawat (LOS), yang paling
tinggi angkanya adalah RSU Kabanjahe (6,76 hari) dan yang paling rendah adalah
RSUD Luka (Nias Selatan) 0,19 hari. Sedangkan untuk indikator TOI, rumah sakit
yang paling tinggi angkanya adalah RSUD Gunung Tua (Kabupaten Padang Lawas
Utara) 25,64 hari dan yang paling rendah adalah RSU Tanjung Pura (Langkat) -2,23
hari.
Sampai akhir tahun 2008 jumlah RS di Sumatera Utara adalah 190 unit
dengan rincian, 62 unit RS Pemerintah dan 128 unit RS Swasta. Berdasarkan
jenisnya, 21 buah RS Khusus dan 169 buah RS Umum. Berdasarkan
penyelenggaraan dan kepemilikan, RS Pemerintah (62 unit) terbagi atas 1 unit RS
Pusat Depkes, 1 unit RS BHMN USU, 29 RS Pemerintah Kabupaten / Kota, 9 unit RS
TNI/Polri dan 19 unit RS BUMN. Dari 62 unit RS Pemerintah terdapat 4 unit RSK
yaitu 2 unit RSK Kusta, 1 Unit RSK Jiwa dan 1 unit RSK Gigi dan Mulut (BHMN USU).
Selanjutnya RS Swasta terdiri dari 111 unit RSU dan 17 unit RS Khusus.
92
Hampir seluruh kabupaten / kota di Sumatera Utara telah memiliki RS
Pemerintah, kecuali Kabupaten pemekaran yaitu Kabupaten Batu Bara. Rumah sakit
pemerintah itu terbagi atas rumah sakit kelas B, kelas C dan kelas D. Jumlah tempat
tidur rumah sakit itu juga bervariasi dari hanya 13 tempat tidur sampai dengan 677
tempat tidur.
Berikut ini akan disajikan nama rumah sakit, kelas dan jumlah tempat tidur
khususnya RSU milik Pemerintah di Sumatera Utara.
93
TABEL 5.1. NAMA RUMAH SAKIT, KELAS DAN JUMLAH TEMPAT TIDUR BERDASARKAN
KABUPATEN KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
No Nama Rumah Sakit Kls Jlh TT Kota / Kab
1 RSUP H.Adam Malik Medan A 600 Kota Medan 2 RSU Dr.Pirngadi Medan B 677 Kota Medan 3 RSUD Dr.Djasamen Saragih B 243 Kota Pematangsiantar 4 RSUD Padangsidempuan B 136 Kota Padangsidempuan 5 RSU Swadana Tarutung B 225 Kab. Tapanuli Utara 6 BPRSU Dr.Djoelham Binjai B 204 Kota Binjai 7 RSU Kabanjahe C 151 Kab. Karo 8 RSU Sidikalang C 60 Kab. Dairi 9 BPRSU Deli Serdang B 200 Kab. Deli Serdang
10 RSU Tanjung Pura C 92 Kab. Langkat 11 RSUD dr.H Kumpulan Pane C 288 Kota Tebing Tinggi 12 BPRSU Rantauprapat C 200 Kab. Labuhan Batu 13 RSU Mandailing Natal C 82 Kab. Mandailing Natal 14 RSU Dr. Ferdinand Lbn Tobing C 187 Kota Sibolga 15 BPRSU dr.Tengku Mansyur C 115 Kota Tanjung Balai 16 RSU H. Abd. Manan Simatupang C 142 Kab. Asahan 17 RSU Gunung Sitoli C 136 Kab. Nias 18 RSU Sipirok C 50 Kab. Tapanuli Selatan 19 RSU Porsea C 100 Kab. Toba Samosir 20 RSU Sibuhuan D 200 Kab. Padang Lawas 21 RSU Gunung Tua D 25 Kab. Padang Lawas Utara 22 RSU Pandan D 40 Kab. Tapanuli Tengah 23 RSU Dolok Sanggul C 80 Kab. Humbanghasundutan 24 RSU Dr. Hadrianus Sinaga C 70 Kab. Samosir 25 RSU Parapat D 40 Kab. Simalungun 26 RSU Lukas Hilisimaetano D 50 Kab. Nias Selatan 27 RSU Salak D 13 Kab. Pakpak Bharat 28 RSUD Pardagangan D 50 Kab. Simalungun 29 RSUD Sultan Sulaiman C 176 Kab. Serdang Bedagai 30 RSUD Natal D 82 Kab. Mandailing Natal
Sumber : Subdis Yankes & Rujukan Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008 Dari tabel 5.1. terlihat bahwa dari 30 RSU Pemerintah yang ada di Provinsi
Sumatera Utara sebagian besar RS adalah RS kelas C (50%), disusul dengan RS
94
kelas B (20%) dan kelas D (26,67%). Sementara RS kelas A hanya 1, yaitu RS H.
Adam Malik milik Depkes RI.
5.1.3. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan, perlu dilibatkan peran
serta masyarakat sebagai obyek sekaligus subyek pembangunan kesehatan
tersebut. Berbagai upaya dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan
sumber daya yang ada di masyarakat. Baik itu penggalangan dana, pemanfaatan
sumber daya manusia, pemanfaatan sumber daya alam termasuk teknologi tepat
guna dalam bidang kesehatan. Dalam Profil Kesehatan ini yang dapat digambarkan
dari Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) adalah kegiatan
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin Desa), Pos
Kesehatan Desa dan Desa Siaga
Posyandu adalah salah satu upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
yang menyelenggarakan minimal 5 (lima) program prioritas, yaitu Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), perbaikan gizi, imunisasi dan
penanggulangan diare. Kegiatan posyandu ini disamping menggambarkan tingkat
kemandirian dan peran serta masyarakat, juga menggambarkan kepedulian
(perilaku) masyarakat tentang pentingnya menjaga dan memelihara kesehatan.
Oleh karena itu dalam penyelenggaraan kegiatannya masyarakat yang berperan
aktif, sementara petugas kesehatan dan aparat desa / kelurahan diharapkan hanya
sebagai fasilitator dan pelaksana kegiatan kesehatan / medis.
Untuk memantau perkembangannya, posyandu dikelompokkan ke dalam 4
strata, yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Ada empat kriteria
penggolongan posyandu tersebut; yaitu jumlah kader, frekuensi kegiatan selama
setahun, pencapaian kegiatan, dan adanya program tambahan selain program
dasar.
Disebut posyandu mandiri (strata tertinggi) adalah apabila jumlah kadernya 5
orang dan aktif, frekuensi kegiatan 12 kali/tahun (ada kegiatan setiap bulannya),
95
cakupan 5 program dasar >50%, ada program tambahan dan ada dana sehat /
dana bersumber dari swadaya masyarakat.
Berikut ini akan disajikan perkembangan posyandu di Sumatera Utara dalam 4 tahun
terakhir.
TABEL 5.2. JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2005-2008
2005 2006 2007 2008
Strata Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Posyandu
Pratama
5.026 36,94 5.245 36,16 4.960 34,13 3.795 25,92
Posyandu
Madya
6.377 46,87 7.014 48,36 7.054 48,54 6.153 42,03
Posyandu
Purnama
2.131 15,66 2.160 14,89 2.338 16,09 2.962 20,23
Posyandu
Mandiri
77 0,54 86 0,59 181 1,25 1.730 11,82
Jumlah 13.607 100 14.505 100 14.533 100 14.640 100
Sumber : Subdis Promkes & JPKM Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2008
Dari tabel 5.2, dapat dilihat bahwa ada peningkatan jumlah posyandu secara
keseluruhan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Khusus persentase
posyandu purnama dan mandiri sampai dengan tahun 2007 baru mencapai 17,34%,
angka ini masih jauh dari target IS 2010 yaitu 40%. Namun pada tahun 2008,
persentase ini mengalami peningkatan yang cukup berarti menjadi 32,05%
walaupun masih dibawah target IS 2010. Semoga tahun yang akan datang jumlah
ini akan terus mengalami peningkatan.
Bila kita lihat rasio posyandu terhadap desa / kelurahan di Sumatera Utara adalah
2,81 atau rata-rata pada tiap desa / kelurahan terdapat 3 posyandu.
96
Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka
mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat pertolongan
persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana.
Pada tahun 2007, jumlah polindes di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 1.857 buah.
Sedangkan pada tahun 2008 jumlah polindes sebanyak 1.646 unit. Jumlah ini
mengalami penurunan karena ada beberapa kabupaten yang tidak ada data
polindesnya. Rasio polindes terhadap desa / kelurahan adalah 0,29. Data lengkap
tentang UKBM menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 62
lampiran.
Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) adalah salah satu bentuk peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan dimana petugas kesehatan dan masyarakat,
melalui kader kesehatan, bekerja sama mengelola masalah kesehatan dan
menanggulanginya dengan memanfaatkan potensi yang ada, sebelum dirujuk ke
tingkat yang lebih tinggi.
Poskesdes menjadi salah satu kriteria untuk menetapkan desa siaga. Setiap
desa siaga diharuskan mempunyai minimal 1 poskesdes di wilayahnya. Tenaga
Poskesdes tersebut terdiri dari minimal 1 (satu) bidan dan 2 (dua) orang kader.
Pada tahun 2008 jumlah poskesdes di Provinsi Sumatera Utara adalah 1.816 unit.
Jumlah ini lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2007 (637 unit).
Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya
dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Jumlah desa siaga di Sumatera Utara tahun 2007 adalah 2.041 buah. Jumlah ini
mengalami peningkatan pada tahun 2008 menjadi 3.227 unit.
5.2. TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang berkualitas harus
97
didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas disamping ketersediaan
sumber daya yang lain. Hal yang penting diperhatikan dalam pengadaan sumber
daya manusia adalah jumlah, jenis, persebaran / distribusi tenaga kesehatan dan
rasionya terhadap jumlah penduduk.
5.2.1. Persebaran SDM Kesehatan
Berdasarkan data dari kabupaten / kota, sampai akhir tahun 2008, tenaga
kesehatan yang bekerja di institusi pelayanan kesehatan pemerintah (Dinkes,
puskesmas, RSU, UPT di Provinsi maupun di kabupaten / kota) sebanyak 26.697
orang dengan proporsi terbesar pada sarana kesehatan puskesmas (termasuk pustu
dan polindes/poskesdes) yaitu 63,94%, diikuti dengan rumah sakit 24,70%. Data
rincinya terlihat pada grafik 5.1.
GRAFIK 5.1.
PROPORSI SDM KESEHATAN PADA INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN PEMERINTAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
0.215.29 1.654.21
63.9424.7
PuskesmasRumah SakitDiklat/DiknakesSarkes lainDinkes Kab/kotaDinkes Prov&UPT
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2008
Untuk mengetahui jenis ketenagaan dan rasionya terhadap jumlah penduduk,
berikut ini akan disajikan jumlah tenaga kesehatan menurut masing-masing disiplin
ilmu dan profesi di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2007 dan 2008.
98
TABEL 5.3 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DAN RASIO TENAGA KESEHATAN PER 100.000
PENDUDUK DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007 DAN 2008
Jumlah Tenaga Rasio per 100.000 penduduk No Jenis Tenaga
2007 2008 2007 2008
1 Dokter Spesialis
685 654
5,34 5,01
2 Dokter Umum
1.727 2.595
13,46 19,90
3 Dokter Gigi
520 660
4,05 5,06
4 Perawat
8.553 9224
66,64 70,72
5 Bidan
7.639 9130
59,52 70
6 Apoteker 321 220 2,50 1,69
7 Asisten Apoteker 784 882 6,11 6,76
8 Sarjana Kesmas 594 741 4,63 5,68
9 Sanitarian (D3) 217 325 4,24 4,78
10 Gizi (D3-D4) 297 448 2,31 3,43
11 Keterapian Fisik 86 72 0,67 0,55
12 Keteknisan Medis 729 896 5,68 6,87 Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2008 Dari tabel 5.3. dapat diketahui bahwa pada tahun 2008 terjadi peningkatan
jumlah tenaga dan rasionya terhadap jumlah penduduk. Jumlah tenaga kesehatan
yang mengalami peningkatan itu adalah dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan,
asisten apoteker, sarjana kesehatan masyarakat, sanitarian, gizi. dan teknisi medis.
99
5.2.2. SDM Kesehatan di RS
Jumlah SDM Kesehatan yang bertugas di rumah sakit tahun 2008 adalah
6.593 orang, terdiri dari 1.274 orang tenaga medis (19,32%), 4.117 tenaga perawat
& bidan (62,44%), 354 orang tenaga farmasi (5,37%), 195 orang tenaga gizi
(2,96%), 478 orang tenaga teknisi medis (7,25%), 84 orang tenaga sanitasi
(1,27%), 91 orang tenaga kesehatan masyarakat (1,38%).
GRAFIK 5.2 PROPORSI TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
1.27
1.38
7.252.96
5.37 19.32
62.44
Medis Perawat & bidan Gizi Teknisi medis Sanitasi Kesmas Farmasi
Sumber: Profil Kesehatan kab/kota
Daerah yang paling banyak jumlah tenaga kesehatan di rumah sakit adalah
Kota Medan (4.035 orang tersebar pada 49 RS), disusul dengan Kabupaten Deli
Serdang ( 983 orang tersebar pada 14 RS) dan Kota Pematangsiantar (896 orang
tersebar pada 7 RS). Sedangkan daerah yang paling sedikit jumlah tenaga
kesehatan di rumah sakit adalah Kabupaten Padang Lawas (21 orang hanya pada 1
RS) dan Kabupaten Batu Bara (29 orang hanya pada 1 RS) .
100
5.2.3. SDM Kesehatan di Puskesmas
Seperti diuraikan sebelumnya, sebagian besar tenaga kesehatan di Provinsi
Sumatera Utara bertugas di puskesmas (62,43%). Dari 16.446 tenaga kesehatan
yang ada, sebagian besar adalah tenaga perawat dan bidan (78,04%) lalu disusul
tenaga medis (dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi) sebanyak 9,74%.
Bila dibandingkan jumlah puskesmas yang ada (493 unit) dengan jumlah
dokter umum yang tersebar di puskesmas (1.140 orang), maka diperoleh gambaran
bahwa rata-rata tiap puskesmas dilayani oleh 2-3 orang dokter umum. Jika
dibandingkan dengan jumlah dokter gigi (459 orang), berarti belum semua
puskesmas memiliki dokter gigi.
Kalau dibandingkan jumlah perawat (5.766 orang) dan bidan (7.690) dengan
jumlah puskesmas, maka rata-rata tiap puskesmas memiliki 11-12 orang tenaga
perawat dan 15-16 orang tenaga bidan. Data rinci per jenis tenaga dapat dilihat
pada lampiran tabel 55-59.
5.2.4. SDM Kesehatan Status Pegawai Tidak Tetap
Dinas Kesehatan memiliki 3 jenis tenaga Pegawai Tidak Tetap (PTT) yaitu
dokter, dokter gigi dan bidan. Keadaaan tahun 2008 tercatat bahwa ketiga jenis
tenaga PTT ini masih aktif dilapangan sebanyak 5.198 orang dengan rincian 349
dokter, 78 dokter gigi dan 4.711 bidan. Kalau dibandingkan dengan tahun 2007
(4.751 orang), jumlah tenaga PTT tahun 2008 ini mengalami peningkatan.
Daerah yang paling banyak dokter PTT-nya adalah Kabupaten Tapanuli Utara
(33 orang) dan Kabupaten Nias (32 orang), sedangkan daerah yang paling sedikit
jumlah dokter PTT-nya adalah Kota Binjai (1 orang).
Dokter gigi PTT terbanyak berada di Kabupaten Langkat yaitu 9 orang
(11,54%), disusul Kabupaten Simalungun yaitu 8 orang (10,26%) dan Kabupaten
Tapanuli Utara yaitu 7 orang (8,97%). Dari uraian sebelumnya disebutkan bahwa
jumlah dokter gigi di puskesmas masih kurang, masih ada puskesmas yang tidak
mempunyai tenaga dokter gigi. Bila dibandingkan dengan jumlah dokter gigi PTT
yang hanya berjumlah 78 orang, kebutuhan dokter gigi masih perlu dipenuhi.
101
Dari 4.222 tenaga Bidan PTT tahun 2007 meningkat menjadi 4.771 bidan PTT
tahun 2008. Daerah yang paling banyak memiliki bidan PTT adalah Kabupaten Deli
Serdang yaitu 366 orang (7,67%), sedangkan kabupaten yang paling sedikit
memiliki bidan PTT adalah Pakpak Barat yaitu 77 orang (1,61%).
5.3. PEMBIAYAAN KESEHATAN
5.3.1. Pembiayaan Kesehatan oleh Pemerintah
Pembiayaan kesehatan oleh pemerintah di Provinsi Sumatera Utara biasanya
bersumber dari APBD kabupaten/kota, APBD provinsi, APBN, pinjaman luar negeri
dan sumber lainnya. Kalau dilihat proporsinya, maka pembiayaan kesehatan yang
paling tinggi bersumber dari APBD kabupaten/kota (56,95%), disusul dari APBN
(37,25%) dan APBD provinsi (5,78%). Untuk lebih jelasnya lihat grafik berikut ini.
GRAFIK 5.3 PROPORSI ANGGARAN KESEHATAN BERDASARKAN SUMBERNYA
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
56.95
5.78
37.25
0.02APBD Kab/kotaAPBD ProvAPBNPinjaman LN
Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008 dan Subdis Binram Dinkes Prov.SU Keterangan: Dana APBN tdd DAK, Jamkesmas, Dekonsentrasi, dll
Alokasi anggaran untuk sektor kesehatan setiap tahunnya mengalami
peningkatan baik yang bersumber pemerintah pusat, provinsi maupun kab/kota,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini;
102
GRAFIK 5.4 PEMBIAYAAN KESEHATAN BERDASARKAN SUMBER DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2004-2008
0.00
100,000,000.00
200,000,000.00
300,000,000.00
400,000,000.00
500,000,000.00
600,000,000.00
700,000,000.00
800,000,000.00
900,000,000.00
1,000,000,000.00
APBD Kab/kota 223,871,059.50 399,773,274.80 635,356,739.50 577,517,824.30 951,539,044
APBD Prov 25,219,157.50 30,047,000 66,237,330 84,932,446 96,571,201
APBN 149,689,352 238,127,126 371,152,552 646,666,616.40 622,349,568.40
Sumber lain 63,061,534.30 685,860 87,952,999.80 17,434,800 365,565.20
2004 2005 2006 2007 2008
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten / Kota dan Subdis Binram Dinkes Prov.SU Keterangan: anggaran dalam ribuan rupiah
Dari grafik 5.3. dapat dilihat bahwa jumlah dana yang bersumber dari APBD
kabupaten / kota mengalami peningkatan yang berarti selama tahun 2004-2006,
kecuali pada pada tahun 2007 mengalami penurunan, namun pada tahun 2008
meningkat kembali secara bermakna. Selama 5 tahun terkhir (2004-2008), anggaran
kesehatan yang bersumber dari APBD kabupaten / kota paling banyak berkontribusi
dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan di Provinsi Sumatera Utara, kecuali
pada tahun 2007 lebih didominasi dari anggaran kesehatan bersumber APBN.
Dari grafik diatas juga dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 dana bersumber
dari APBN meningkat tajam bila dibandingkan dengan tahun 2006, salah satunya
karena dana askeskin yang dialokasikan oleh Depkes RI ke Sumatera Utara cukup
tinggi yaitu sebesar Rp. 223.314.108.899,00. Pada tahun 2008, anggaran kesehatan
103
bersumber dari APBN ini juga cukup tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2006,
tetapi masih lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2007.
Anggaran kesehatan bersumber dari APBD Provinsi terus mengalami kenaikan
sepanjang tahun, dari Rp 25.219.157.470,00 pada tahun 2004 meningkat terus
menjadi Rp 96.571.201.000,00 pada tahun 2008. Anggaran kesehatan bersumber
APBD ini menempati urutan ketiga dalam menyumbang anggaran untuk
pelaksanaan pembangunan kesehatan di Provinsi Sumatera Utara.
Bila dihitung pembiayaan kesehatan perkapita di Provinsi Sumatara Utara
pada tahun 2008, hasilnya adalah Rp 128.110 / kapita (hasil pembagian total dana
APBN, APBD Prop dan Kab/Kota, sumber lain dan dana Jamkesmas dengan total
penduduk Prov. Sumatera Utara). Angka ini sudah mencapai target nasional yaitu
Rp.100.000 / kapita namun belum mencapai standard WHO yaitu $US 12 / kapita
untuk negara-negara berkembang. Angka ini juga lebih tinggi jika dibandingkan
dengan tahun 2007, yaitu Rp 104.350 / kapita.
5.3.2. Pembiayaan Kesehatan oleh Masyarakat
Salah satu kebijakan pemerintah yang sedang terus digalakkan adalah
pembiayaan kesehatan dengan pola pra-bayar (Pre-payment). Hal ini dilakukan
dengan memanfaatkan sistem asuransi kesehatan (Health Insurence). Pada saat ini
berkembang berbagai cara pembiayaan kesehatan pra-upaya antara lain; dana
sehat, asuransi kesehatan (askes), asuransi tenaga kerja (astek)/ jaminan
kesehatan tenaga kerja (jamsostek), jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
(JPKM) dan asuransi jiwa lainnya. Khusus untuk masyarakat miskin dewasa ini
dikenal dengan asuransi kesehatan masyarakat miskin (askeskin), dimana
masyarakat tidak perlu membayar pelayanan kesehatan yang diperoleh karena akan
ditanggung / dibayar oleh pemerintah.
Cakupan atau kepesertaan masyarakat Sumatera Utara terhadap berbagai
jaminan pembiayaan kesehatan ini pada tahun 2008 masih rendah, dari 13.042.317
penduduk di Sumatera Utara, baru 42,35% (5.524.009 penduduk) yang memiliki
jaminan pemeliharaan kesehatan pra-bayar, sedangkan target tahun 2010 cakupan
104
ini adalah 80%. Kalau dibandingkan dengan tahun 2007 (29,42%) terjadi
penigkatan cakupan penduduk yang memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan pra-
bayar pada tahun 2008 (42,35%), walaupun masih belum mencapai target nasional.
Diharapkan 2 tahun kedepan persentase masyarakat Sumatera Utara yang memiliki
jaminan pemeliharaan kesehatan pra-bayar lebih meningkat.
5.4. MANAJEMEN KESEHATAN Manajemen kesehatan meliputi administrasi kesehatan, sistem informasi
kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kesehatan khususnya dalam
peningkatan manajamen pada penanggulangan bencana, dan penelitian-penelitian
dibidang kesehatan.
Dalam profil ini yang disajikan tentang pelaksanaan manajemen kesehatan adalah
sebagai berikut :
5.4.1. Kabupaten/Kota yang Mempunyai Dokumen Sistem Kesehatan dan Contingency Plan
Sampai akhir tahun 2008, terdapat 3 Kabupaten/Kota yang telah menyusun
dokumen Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota yaitu Kota Medan, Kabupaten Langkat
dan Nias. Penyusunan contingency plan masih dalam tahap persiapan.
5.4.2. Persentase Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Surkesda
Pelaksanaan Survey Kesehatan Daerah (Surkesda) merupakan salah satu
upaya dalam meningkatkan penyediaan data dan informasi kesehatan bersifat
community-based . Pada tahun 2006, terdapat 13 Kabupaten/kota atau 52% yang
telah melaksanakan Surkesda. Kabupaten/Kota yang telah melaksanakan surkesda
yaitu Kota Sibolga, Pematang Siantar, Tanjunga Balai serta 10 kabupaten yaitu
Tapanuli Utara, Toba Samosir, Samosir, Pakpak Bharat, Simalungun, Asahan,
Labuhan Batu, Dairi, Langkat, dan Humbang Hasundutan. Pada tahun 2007 telah
dilaksanakan Riset Kesehatan Dasar oleh Departemen Kesehatan yang meliputi
seluruh kabupaten/kota.
105
5.4.3. Persentase Kabupaten/Kota yang Membuat Profil Kesehatan
Pada tahun 2008, dari 28 kabupaten / kota yang ada di Provinsi Sumatera
Utara, semuanya telah membuat profil kesehatan (100%). Tetapi bila dilihat dari
persentase pengisian tabel-tabel yang telah tersedia, masih banyak kabupaten /
kota yang belum mengisinya dengan lengkap. Hal ini mungkin karena ketiadaan
data, kesulitan mendapatkannya, atau faktor-faktor lain.
Karena ketidaklengkapan data tersebut mengakibatkan ketidaklengkapan
informasi yang disajikan. Data yang dihasilkan belum dapat menggambarkan kondisi
keadaan yang sebenarnya dari pencapaian / pelaksanaan pembangunan kesehatan
di Provinsi Sumatera Utara.
5.4.4. Persentase Kabupaten/Kota yang Memiliki District Health Account (DHA)
Sampai akhir 2008, seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara
dipersiapkan untuk membentuk DHA di daerah masing-masing.
5.4.5. Sistem Informasi Kesehatan Nasional On-line
Sejak tahun 2007 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara sudah terkoneksi
dengan sistem informasi kesehatan yang online baik dengan kabupaten / kota,
maupun dengan Depkes RI. Dari 28 kabupaten / kota di Provinsi Sumatera Utara,
sebanyak 21 Kabupaten / kota yang telah terpasang jaringan SIKNAS on-line (75%),
sedangkan sebanyak 7 kabupaten / kota yang belum terpasang (25%). Kabupaten /
kota yang belum termasuk dalam sistem ini adalah Kabupaten Nias Selatan,
Kabupaten Pakpak Barat, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan,
Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Padang Lawas, dan Kabupaten Padang Lawas
Utara. Kabupaten / kota tersebut adalah kabupaten / kota pemekaran dari
kabupaten induk
106
6.1. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan yang disajikan di Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
tahun 2008, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Derajat kesehatan masyarakat Provinsi Sumatera Utara semakin meningkat,
dilihat dari penurunan AKB dan AKI serta morbiditas penyakit, peningkatan
status gizi masyarakat dan umur harapan hidup namun belum menunjukkan hasil
yang optimal.
2. Beberapa penyakit menular (TB Paru, DBD, malaria dsb) masih menjadi masalah
kesehatan di Provinsi Sumatera Utara, ditambah lagi dengan penyakit-penyakit
baru seperti demam chikungunya dan Avian Flu serta semakin tingginya angka
kasus HIV/AIDS.
3. Pelaksanaan Upaya Kesehatan yang dilakukan di Provinsi Sumatera Utara dapat
digambarkan sebagai berikut;
a. Cakupan K4 sebanyak 79,53%
b. Cakupan Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 81,61%.
c. Cakupan kunjungan Neonatus mencapai 82,99%
d. Cakupan UCI sebesar 74,07%
e. Pengendalian berbagai penyakit yang telah dilakukan antara lain;
- Gerakan imunisasi polio dan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif
khususnya terhadap AFP
- Pencegahan dan pemberantasan TB Paru dengan pendekatan DOTS
(Directly Observed Treatment Shortcource Chemotherapy) atau
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
107
pengobatan TB Paru dan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan
Obat (PMO)
- Peningkatan tatalaksana berbagai kasus penyakit dengan cepat dan tepat
- Pendirian Klinik VCT (Voluntary Conselling and Testing) untuk HIV/AIDS
antara lain RSU H Adam Malik, RSU Dr.Pirngadi Medan, RSU Lubuk
Pakam, RS Haji Medan, RS Bayangkara, Lapas Tanjung Gusta dan KKP
Belawan.
- Pemberian Kapsul Vitamin A kepada balita dengan capaian 78,39%
- Pemberian tablet Fe1 sebesar 75,55% dan Fe3 sebesar 68,85% kepada
ibu hamil di Sumatera Utara.
4. Adanya peningkatkan ratio sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling dan Rumah Sakit) dan ratio tenaga kesehatan
terhadap jumlah penduduk, dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Jumlah Rumah Sakit di Sumatera Utara sebanyak 190 buah dengan rincian 62
buah RS Pemerintah dan 128 buah RS Swasta.
b. Jumlah Puskesmas sampai akhir tahun 2008 sebanyak 493 buah dan setiap
kecamatan telah memiliki minimal 1 puskesmas.
c. Jumlah Puskesmas Pembantu sampai akhir tahun 2008 sebanyak 1.933 buah.
d. Jumlah Puskesmas Keliling sampai akhir tahun 2008 sebanyak 514 buah.
e. Jumlah Dokter Umum sebanyak 2.595 orang dan rasionya terhadap jumlah
penduduk Sumatera Utara adalah 19,90/100.000 penduduk
f. Jumlah dokter spesialis sebanyak 654 orang, rasionya terhadap jumlah
penduduk Sumatera Utara adalah 5,01/100.000 penduduk.
g. Jumlah dokter gigi sebanyak 660 orang, rasionya terhadap jumlah penduduk
Sumatera Utara adalah 5,06/100.000 penduduk.
h. Jumlah perawat sebanyak 9.224 orang, rasionya terhadap jumlah penduduk
Sumatera Utara adalah 70,72/100.000 penduduk.
108
i. Jumlah bidan sebanyak 9.130 orang, rasionya terhadap jumlah penduduk
Sumatera Utara adalah 70/100.000 penduduk.
j. Jumlah pos kesehatan desa sampai dengan akhir 2008 sebanyak 1.816 buah.
k. Jumlah desa siaga sampai akhir 2008 sebanyak 3.227 buah.
5. Pembiayaan kesehatan bersumber pemerintah, terutama APBD Kab/Kota
mengalami peningkatan setiap tahunnya, walaupun belum mencapai
kesepakatan alokasi sebesar 15% untuk sektor kesehatan dari total APBD
Kab/Kota.
6. Masih lemahnya sistem pelaporan khususnya penyampaian profil kesehatan
kab/kota sehingga mengakibatkan terlambatnya penyelesaian profil kesehatan
provinsi.
6.2. SARAN - SARAN
1. Perlu peningkatan alokasi anggaran kesehatan terutama dari APBD Kab/Kota
guna mendukung pembangunan sektor kesehatan.
2. Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) melalui peningkatan
kemampuan tenaga kesehatan di dalam pengolahan dan analisa data,
khususnya teknis pengisian data kedalam tabel profil kesehatan, sehingga
kedepan profil yang dihasilkan lebih baik lagi.
3. Diharapkan adanya keseragaman dalam pengisian format (tabel) yang telah
ditentukan serta ketepatan waktu dalam pengiriman profil kabupaten/kota
sehingga memudahkan dalam penyusunan Profil Kesehatan Provinsi di tahun
mendatang.
4. Diharapkan Profil Kesehatan ini dapat mendukung kebutuhan data dan informasi
di dalam penyusunan program kesehatan di Provinsi Sumatera Utara dalam
rangka mencapai Indonesia Sehat 2010.
109
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 8 JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 9 AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 10 HIV/AIDS, INFEKSI MENULAR SEKSUAL, DBD DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 11 PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 12 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 13 KASUS PENYAKIT FILARIASIS DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 14 JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 15 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 16 STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 17 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFAS MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 18 CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD/SMP/SMU MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 19 JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 20 JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 21 PELAYANAN KB BARU MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 22 PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 23 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 24 CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 25 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe1, Fe3 MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 26 JUMLAH WANITA USIA SUBUR DENGAN STATUS IMUNISASI TT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 27 PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 28 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 29 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 30 JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 31 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN SERTA JUMLAH KABUPATEN/KOTA TERSERANG KLB PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 32 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 33 PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 34 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 35 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 36 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 37 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 38 PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 39 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 40 CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 41 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 42 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 43 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 44 KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 44a DATA ANGGARAN OBAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2008 DI PROVINSI SUMATERA UTARA
TABEL 45 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 46 JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 47 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 48 PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 48A PERSENTASE RT MENURUT JENIS SUMBER AIR DI KAB/KOTA PROV.SUMATERA UTARA TAHUN 2007
TABEL 49 KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 50 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 51 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 52 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA DAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 53 PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 54 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 55 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 56 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 57 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 58 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 59 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 60 ANGGARAN KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 61 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 62 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 63 INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA
SUMATERA UTARA 2008
LUAS JUMLAH JUMLAH RATARATA KEPADATAN WILAYAH PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK (km 2 ) TANGGA TANGGA /km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KABUPATEN
1 NIAS 3,495.39 439 4 443 443,492 82,024 5.41 127 2 MANDAILING NATAL 6,620.70 363 32 395 423,712 101,802 4.16 64 3 TAPANULI SELATAN 4,352.86 491 12 503 263,812 60,490 4.36 61 4 TAPANULI TENGAH 2,158.00 156 21 177 314,632 66,282 4.75 146 5 TAPANULI UTARA 3,764.65 232 11 243 267,595 62,565 4.28 71 6 TOBA SAMOSIR 2,352.35 170 22 192 171,833 42,699 4.02 73 7 LABUHAN BATU 9,223.18 209 33 242 1,027,964 227,887 4.51 111 8 ASAHAN 3,675.79 177 27 204 688,529 157,670 4.37 187 9 SIMALUNGUN 4,368.60 343 24 367 853,112 216,036 3.95 195 10 DAIRI 1,927.80 161 8 169 271,983 66,419 4.09 141 11 KARO 2,127.26 252 10 262 360,880 94,810 3.81 170 12 DELI SERDANG 2,486.14 389 14 403 1,738,431 388,195 4.48 699 13 LANGKAT 6,263.29 240 37 277 1,042,523 246,338 4.23 166 14 NIAS SELATAN 1,625.91 212 2 214 272,848 51,561 5.29 168 15 HUMBANG HASUNDUTAN 2,297.20 143 1 144 155,290 36,321 4.28 68 16 PAKPAK BHARAT 1,218.30 52 52 41,062 7,859 5.22 34 17 SAMOSIR 2,433.50 111 6 117 131,549 31,274 4.21 54 18 SERDANG BEDAGAI 1,913.33 237 6 243 630,728 149,702 4.21 330 19 BATUBARA 904.96 93 7 100 382,474 87,116 4.39 423 20 PADANG LAWAS 3,892.74 303 1 304 185,209 42,055 4.40 48 21 PADANG LAWAS UTARA 3,918.05 386 386 193,278 45,597 4.24 49
KOTA 22 SIBOLGA 10.77 17 17 94,614 20,565 4.60 8,601 23 TANJUNG BALAI 61.52 31 31 163,679 32,757 4.80 2,640 24 PEMATANG SIANTAR 79.97 43 43 238,773 56,863 4.20 2,985 25 TEBING TINGGI 38.44 35 35 141,059 31,717 4.45 3,712 26 MEDAN 265.10 151 151 2,102,105 472,025 4.45 7,932 27 BINJAI 90.24 37 37 252,652 59,582 4.24 2,807 28 PADANG SIDEMPUAN 114.65 42 37 79 188,499 41,284 4.57 1,639
JUMLAH (KAB/KOTA) 71,680.69 5,201 629 5,830 13,042,317 2,979,495 4.38 181.95
Sumber: BPS SU (Buku Saku) Tahun 2009
JUMLAH
PROVINSI TAHUN
NO KAB/KOTA DESA KELURAHAN DESA+KEL.
12/4/2009
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA
SUMATERA UTARA 2008
JUMLAH PENDUDUK
LAKILAKI (TAHUN) PEREMPUAN (TAHUN) <1 14 514 1544 4564 >=65 JML <1 14 514 1544 4564 >=65 JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 KABUPATEN
1 NIAS 443,492 217,942 226,000 96.43 2 MANDAILING NATAL 423,712 5,614 23,145 59,038 90,778 22,952 5,949 207,476 5,853 24,163 61,635 94,425 23,924 6,235 216,235 82.57 95.95 3 TAPANULI SELATAN 263,812 2,995 12,202 32,253 47,999 26,599 8,170 130,218 3,564 13,468 34,021 50,626 22,948 8,967 133,594 78.04 97.47 4 TAPANULI TENGAH 314,632 22,363 45,918 67,786 17,688 4,441 158,196 21,800 42,779 67,478 18,547 5,832 156,436 83.46 101.13 5 TAPANULI UTARA 267,595 3,428 12,433 37,031 54,174 18,361 5,963 131,390 3,457 11,528 34,572 52,297 24,494 9,856 136,205 79.20 96.47 6 TOBA SAMOSIR 171,833 5,422 12,609 28,491 33,859 4,194 84,575 6,180 13,260 29,720 32,916 5,182 87,258 37.48 96.93 7 LABUHAN BATU 1,027,964 11,383 55,573 150,764 246,741 43,986 10,847 519,294 10,080 54,704 148,950 245,599 39,978 9,359 508,670 78.37 102.09 8 ASAHAN 688,529 342,907 345,622 99.21 9 SIMALUNGUN 853,112 8,050 36,592 99,848 203,525 61,841 17,516 427,372 12,047 33,204 94,095 198,542 65,447 22,405 425,740 61.16 100.38 10 DAIRI 271,983 18,609 38,204 55,751 17,948 4,517 135,029 17,581 36,019 55,718 20,859 6,777 136,954 80.99 98.59 11 KARO 360,880 3,826 15,167 36,234 77,539 38,569 6,302 177,637 4,056 19,328 34,634 85,769 30,202 9,254 183,243 55.50 96.94 12 DELI SERDANG 1,738,431 99,404 201,484 443,349 99,963 26,719 870,919 94,474 192,670 454,940 95,325 30,730 868,139 59.02 100.32 13 LANGKAT 1,042,523 11,280 44,841 116,730 266,364 64,359 17,910 521,484 11,196 43,908 114,782 270,157 62,199 18,797 521,039 57.22 100.09 14 NIAS SELATAN 272,848 2,434 17,664 37,909 43,627 22,289 10,847 134,770 7,281 21,584 39,288 45,660 13,794 10,471 138,078 117.63 97.60 15 HUMBANG HASUNDUTAN 155,290 2,073 7,473 20,589 28,153 13,641 4,835 76,764 2,113 8,206 20,315 25,309 16,030 6,555 78,528 86.80 97.75 16 PAKPAK BHARAT 41,062 286 1,460 2,878 15,399 248 20,271 187 563 1,451 2,941 15,373 276 20,791 12.22 97.50 17 SAMOSIR 131,549 1,613 4,468 14,945 30,527 11,060 3,502 66,115 1,635 4,437 14,425 29,416 13,760 5,162 68,835 59.21 96.05 18 SERDANG BEDAGAI 630,728 30,732 69,108 153,097 53,106 10,702 316,745 39,273 61,700 151,060 46,888 15,062 313,983 56.06 100.88 19 BATUBARA 382,474 22,578 46,982 92,686 21,687 7,006 190,939 22,368 49,418 80,304 31,689 7,756 191,535 68.96 99.69 20 PADANG LAWAS 185,209 91,264 93,945 97.15 21 PADANG LAWAS UTARA 193,278 2,412 14,966 24,249 25,130 21,044 7,391 95,192 2,580 14,807 25,567 20,273 26,592 8,267 98,086 86.90 97.05
KOTA 22 SIBOLGA 94,614 1,125 4,725 10,097 22,695 7,298 1,480 47,420 765 4,112 10,678 22,408 8,316 915 47,194 55.83 100.48 23 TANJUNG BALAI 163,679 1,247 6,773 19,126 42,429 10,070 2,573 82,218 1,233 6,671 18,998 42,040 9,979 2,540 81,461 56.60 100.93 24 PEMATANG SIANTAR 238,773 2,453 10,022 28,154 56,110 16,561 4,557 117,857 2,199 9,636 27,205 58,068 17,684 6,124 120,916 60.87 97.47 25 TEBING TINGGI 141,059 1,690 4,395 14,877 33,446 10,976 2,393 69,233 1,739 3,892 14,720 32,481 12,099 6,895 71,826 56.85 96.39 26 MEDAN 2,102,105 15,289 69,521 185,224 564,137 166,864 38,672 1,039,707 16,614 74,753 196,073 564,709 165,401 44,848 1,062,398 43.87 97.86 27 BINJAI 252,652 2,321 9,834 28,284 66,768 14,530 3,628 125,365 2,107 9,313 27,454 69,763 14,449 4,201 127,287 52.65 98.49 28 PADANG SIDEMPUAN 188,499 2,013 8,149 21,875 46,828 11,429 2,837 93,131 1,934 7,830 21,030 50,078 11,415 3,081 95,368 57.41 97.65
JUMLAH (KAB/KOTA) 13,042,317 81,532 557,051 1,352,992 2,791,008 842,079 213,199 6,491,430 90,640 567,783 1,335,739 2,799,781 840,308 255,547 6,555,366 61.25 99.02
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 BPS SU (Buku Saku) Tahun 2009
PROVINSI TAHUN
RASIO BEBAN TANG
GUNGAN
RASIO JENIS
KELAMIN NO KAB/KOTA JUMLAH
PENDUDUK
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
JUMLAH PENDUDUK LAKILAKI PEREMPUAN LAKILAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 4 712.4 687 1399.4 2 5 9 681.2 659.7 1340.9 3 10 14 712.7 694 1406.7 4 15 19 705.1 681.9 1387 5 20 24 665.8 644.2 1310 6 25 29 577.6 580.4 1158 7 30 34 467.3 501.5 968.8 8 35 39 410.8 446.4 857.2 9 40 44 377.4 404 781.4 10 45 49 338.4 350.7 689.1 11 50 54 280.4 280.4 560.8 12 55 59 200.7 202.8 403.5 13 60 64 129.2 140.4 269.6 14 65+ 229.6 280 509.6
Sumber: BPS SU (Buku Saku) Tahun 2009
6553.4
SUMATERA UTARA TAHUN 2008
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
JUMLAH (KAB/ KOTA)
PROVINSI
6488.6 13,042
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK LAKILAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN/KOTA
SUMATERA UTARA 2008
LAKILAKI PEREMPUAN
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD
SD/MI SLTP/ MTs SLTA/ MA
AK/ DIPLO MA
UNIVERS ITAS JUMLAH
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD
SD/MI SLTP/ MTs
SLTA/ MA
AK/ DIPLO MA
UNIVERS ITAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 KABUPATEN
1 NIAS TDA 2 MANDAILING NATAL TDA 3 TAPANULI SELATAN 6,293 10,231 23,457 18,092 16,815 2,732 2,531 80,151 6,948 11,131 25,730 21,993 19,060 3,634 2,405 90,901 4 TAPANULI TENGAH 2,127 29,593 32,030 21,013 15,581 1,363 1,549 103,256 2,987 34,396 30,848 18,307 15,653 885 999 104,075 5 TAPANULI UTARA 20,275 6,302 5,055 5,393 7,067 664 560 45,316 21,089 5,380 5,380 5,644 7,941 485 1,360 47,280 6 TOBA SAMOSIR 942 14,173 19,630 20,489 20,158 1,604 1,065 78,062 2,296 15,324 19,152 18,223 17,584 1,353 386 74,318 7 LABUHAN BATU 3,115 52,448 39,986 34,273 4,154 133,976 10,173 55,953 50,867 20,347 5,087 142,427 8 ASAHAN TDA 9 SIMALUNGUN 13,400 14,804 27,505 21,970 20,063 3,284 2,503 103,529 12,287 16,484 38,323 21,534 18,092 3,172 2,308 112,200 10 DAIRI 178 2,952 2,258 1,744 7,132 73 4,077 3,121 2,409 9,680 11 KARO 23,648 9,524 6,297 39,469 22,904 9,704 6,510 39,118 12 DELI SERDANG 2,162 108,929 168,641 166,413 185,675 4,914 18,607 655,341 14,850 126,187 186,285 152,839 155,139 11,368 10,250 656,918 13 LANGKAT 56,075 66,308 191,818 96,564 83,686 13,133 12,748 520,332 53,661 63,952 195,198 95,634 82,171 8,425 8,023 507,064 14 NIAS SELATAN 17,984 3,053 35,779 21,468 14,311 1,304 1,243 95,142 21,580 2,749 41,148 20,579 12,343 520 247 99,166 15 HUMBANG HASUNDUTAN 18,319 24,475 22,070 24,169 19,075 1,264 1,231 110,603 10,575 13,997 16,201 16,157 13,543 1,213 1,028 72,714 16 PAKPAK BHARAT 980 2,138 2,449 1,785 2,018 280 191 9,841 1,258 1,467 2,808 1,664 1,845 397 188 9,627 17 SAMOSIR 7,069 7,689 11,589 11,178 13,943 897 486 52,851 11,720 12,952 8,023 9,002 11,319 1,787 961 55,764 18 SERDANG BEDAGAI 1,537 43,559 65,224 46,115 59,711 3,661 4,078 223,885 6,457 54,899 63,926 48,635 48,923 3,997 3,152 229,989 19 BATUBARA TDA 20 PADANG LAWAS TDA 21 PADANG LAWAS UTARA 6,973 7,791 42,780 16,333 11,810 1,505 915 88,107 7,073 8,176 20,905 18,923 11,800 1,352 895 69,124
KOTA 22 SIBOLGA 1,541 10,854 9,317 9,474 13,925 607 1,702 47,420 2,029 11,073 9,417 8,627 12,814 1,779 1,455 47,194 23 TANJUNG BALAI 887 16,533 25,872 16,384 18,514 1,192 2,836 82,218 2,249 16,219 24,169 15,412 19,282 1,841 2,289 81,461 24 PEMATANG SIANTAR TDA 25 TEBING TINGGI 778 12,973 9,614 13,253 836 1,338 38,792 585 3,082 2,822 4,225 1,438 1,242 13,394 26 MEDAN 4,679 133,914 172,591 184,651 423,057 29,424 91,391 1,039,707 15,298 147,461 211,417 215,348 354,522 40,902 77,449 1,062,397 27 BINJAI 363 9,987 20,987 23,393 37,711 658 5,107 98,206 712 14,103 26,652 21,410 30,922 1,223 5,212 100,234 28 PADANG SIDEMPUAN 3,652 5,313 11,805 12,265 15,329 7,354 5,787 61,505 4,736 6,445 10,961 12,695 17,642 8,230 6,071 66,780
JUMLAH (KAB/KOTA) 168,373 516,602 980,619 778,531 1,034,017 76,677 160,021 3,714,840 207,979 563,054 1,022,559 789,140 884,085 94,000 131,008 3,691,825
BPS SU 2008 Ket: TDA=tidak ada data
Sumber:Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
NO KAB/KOTA
PROVINSI TAHUN
SUMATERA UTARA 2008
JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KABUPATEN 1 NIAS TDA 2 MANDAILING NATAL TDA 3 TAPANULI SELATAN 102,798 99,579 96.87 109,659 105,428 96.14 212,457 205,007 96.49 4 TAPANULI TENGAH TDA 5 TAPANULI UTARA 99,281 103,083 202,364 6 TOBA SAMOSIR 36,715 21,937 59.75 42,824 23,161 54.08 79,539 45,098 56.70 7 LABUHAN BATU 74,888 74,296 99.21 86,136 85,248 98.97 161,024 159,544 99.08 8 ASAHAN TDA 9 SIMALUNGUN 329,181 317,166 96.35 333,442 321,271 96.35 662,623 638,437 96.35 10 DAIRI 392 33 8.42 579 147 25.39 971 180 18.54 11 KARO TDA 12 DELI SERDANG 442,719 454,940 897,659 892,847 99.46 13 LANGKAT 407,095 407,026 99.98 398,925 398,845 99.98 806,020 805,871 99.98 14 NIAS SELATAN 169,724 121,631 71.66 136,651 93,094 68.13 306,375 214,725 70.09 15 HUMBANG HASUNDUTAN 84,189 23,072 27.41 73,441 23,233 31.63 157,630 46,305 29.38 16 PAKPAK BHARAT 6,452 4,521 70.07 6,910 5,074 73.43 13,362 9,595 71.81 17 SAMOSIR 52,851 290 0.55 55,764 234 0.42 108,615 524 0.48 18 SERDANG BEDAGAI TDA 19 BATUBARA TDA 20 PADANG LAWAS TDA 21 PADANG LAWAS UTARA 87,342 2,153 2.47 93,442 3,420 3.66 180,784 5,573 3.08
KOTA 22 SIBOLGA TDA 20 TANJUNG BALAI 9,899 9,702 9,702 21 PEMATANG SIANTAR 97,167 96,548 99.36 102,459 101,537 99.10 199,626 198,085 99.23 22 TEBING TINGGI 53,448 41,498 77.64 57,929 55,067 95.06 111,377 96,565 86.70 23 MEDAN 862,906 858,069 99.44 875,907 860,164 98.20 1,738,813 1,718,233 98.82 24 BINJAI 98,206 97,735 99.52 100,234 99,272 99.04 198,440 197,007 99.28 28 PADANG SIDEMPUAN 47,135 53,931 114.42 53,916 62,043 115.07 101,051 115,974 114.77
3,052,489 2,229,384 73.03 3,095,943 2,237,238 72.26 6,148,432 5,349,570 87.0
Ket : TDA = Tidak Ada Data
TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
PROVINSI TAHUN
KAB/KOTA
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
LAKILAKI PEREMPUAN LAKILAKI + PEREMPUAN NO
TABEL 6
JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KABUPATEN/KOTA
LAHIR HIDUP+ % LAHIR MATI LAHIR MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KABUPATEN
1 NIAS 22 7,337 50 7,387 0.68 55 44,692 8 2 MANDAILING NATAL 26 7,491 76 7,567 1.00 248 40,952 1,746 3 TAPANULI SELATAN 15 5,985 30 6,015 0.50 19 32,229 33 4 TAPANULI TENGAH 17 4,930 29 4,959 0.58 61 31,339 71 5 TAPANULI UTARA 18 5,068 30 5,098 0.59 24 20,448 6 TOBA SAMOSIR 18 3,848 14 3,862 0.36 56 17,514 18 7 LABUHAN BATU 36 20,048 97 20,145 0.48 267 99,777 154 8 ASAHAN 18 13,897 54 13,951 0.39 44 75,678 9 SIMALUNGUN 34 17,205 86 17,291 0.50 88 66,638 44 10 DAIRI 18 4,017 7 4,024 0.17 7 40,634 11 KARO 19 6,218 33 6,251 0.53 87 38,244 107 12 DELI SERDANG 32 40,472 66 40,538 0.16 126 164,472 25 13 LANGKAT 28 23,086 56 23,142 0.24 78 108,908 14 NIAS SELATAN 21 6,092 28 6,120 0.46 20 50,253 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 3,376 20 3,396 0.59 21 17,158 24 16 PAKPAK BHARAT 8 823 6 829 0.72 13 5,016 3 17 SAMOSIR 11 2,477 11 2,488 0.44 48 11,611 1 18 SERDANG BEDAGAI 17 12,909 51 12,960 0.39 46 21,609 8 19 BATUBARA 9 8,530 26 8,556 0.30 86 38,985 20 PADANG LAWAS 11 1,738 3 1,741 0.17 21 PADANG LAWAS UTARA 12 4,839 5 4,844 0.10 18 29,773 19
KOTA 22 SIBOLGA 4 1,910 12 1,922 0.62 11 10,658 15 23 TANJUNG BALAI 8 3,407 19 3,426 0.55 31 21,220 49 24 PEMATANG SIANTAR 17 4,536 12 4,548 0.26 24 24,886 5 25 TEBING TINGGI 9 3,140 9 3,149 0.29 12 13,085 44 26 MEDAN 39 41,623 12 41,635 0.03 20 245,220 4 27 BINJAI 8 3,919 6 3,925 0.15 22,057 28 PADANG SIDEMPUAN 8 3,808 18 3,826 0.47 12 23,176 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 262,729 866 263,595 0.33 1,522 1,316,232 2,383
5.8 9.1
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
JUMLAH BALITA MATI NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH BAYI
MATI LAHIR HIDUP LAHIR MATI JUMLAH BALITA
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
JUMLAH
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN JUMLAH IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS
1 2 3 4 5 6 7 8 KABUPATEN
1 NIAS 22 7,337 5 16 21 2 MANDAILING NATAL 26 7,491 7 7 3 17 3 TAPANULI SELATAN 15 5,985 3 10 7 20 4 TAPANULI TENGAH 17 4,930 3 6 3 12 5 TAPANULI UTARA 18 5,068 1 2 4 7 6 TOBA SAMOSIR 18 3,848 1 2 3 7 LABUHAN BATU 36 20,048 5 22 11 38 8 ASAHAN 18 13,897 17 17 9 SIMALUNGUN 34 17,205 8 17 4 29 10 DAIRI 18 4,017 4 4 11 KARO 19 6,218 7 1 8 12 DELI SERDANG 32 40,472 32 32 13 LANGKAT 28 23,086 3 9 2 14 14 NIAS SELATAN 21 6,092 15 22 8 45 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 3,376 1 1 2 16 PAKPAK BHARAT 8 823 1 2 3 17 SAMOSIR 11 2,477 2 1 3 18 SERDANG BEDAGAI 17 12,909 13 10 23 19 BATUBARA 9 8,530 13 13 20 PADANG LAWAS 11 1,738 21 PADANG LAWAS UTARA 12 4,839 2 4 6
KOTA 22 SIBOLGA 4 1,910 3 1 4 23 TANJUNG BALAI 8 3,407 5 5 24 PEMATANG SIANTAR 17 4,536 2 1 1 4 25 TEBING TINGGI 9 3,140 5 5 26 MEDAN 39 41,623 6 2 5 13 27 BINJAI 8 3,919 28 PADANG SIDEMPUAN 8 3,808 3 2 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 262,729 69 220 64 353
ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (DILAPORKAN) 134.36
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Keterangan:
Jumlah kematian ibu maternal = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas Angka Kematian Ibu Maternal (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 7
NO PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 8
2008
MATI LUKA BERAT LUKA RINGAN JML % THD TOTAL
KORBAN MATI LUKA BERAT LUKA RINGAN JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KABUPATEN
1 NIAS 284 60 126 296 482 2.74 12.45 26.14 61.41 100.00 1.70 2 MANDAILING NATAL 91 53 79 73 205 1.16 25.85 38.54 35.61 100.00 2.25 3 TAPANULI SELATAN 133 16 28 89 133 0.76 12.03 21.05 66.92 100.00 1.00 4 TAPANULI TENGAH 490 8 213 269 490 2.78 1.63 43.47 54.90 100.00 1.00 5 TAPANULI UTARA 30 24 15 25 64 0.36 37.50 23.44 39.06 100.00 2.13 6 TOBA SAMOSIR 490 16 332 994 1,342 7.63 1.19 24.74 74.07 100.00 2.74 7 LABUHAN BATU 203 144 208 221 573 3.26 25.13 36.30 38.57 100.00 2.82 8 ASAHAN 617 24 86 537 647 3.68 3.71 13.29 83.00 100.00 1.05 9 SIMALUNGUN 6,405 103 527 5,564 6,194 35.20 1.66 8.51 89.83 100.00 0.97 10 DAIRI 922 13 182 727 922 5.24 1.41 19.74 78.85 100.00 1.00 11 KARO 62 43 50 64 157 0.89 27.39 31.85 40.76 100.00 2.53 12 DELI SERDANG 89 67 29 79 175 0.99 38.29 16.57 45.14 100.00 1.97 13 LANGKAT 139 127 106 143 376 2.14 33.78 28.19 38.03 100.00 2.71 14 NIAS SELATAN 706 51 199 379 629 3.57 8.11 31.64 60.25 100.00 0.89 15 HUMBANG HASUNDUTAN 189 18 30 161 209 1.19 8.61 14.35 77.03 100.00 1.11 16 PAKPAK BHARAT 11 8 43 140 191 1.09 4.19 22.51 73.30 100.00 17.36 17 SAMOSIR 22 22 2 9 33 0.19 66.67 6.06 27.27 100.00 1.50 18 SERDANG BEDAGAI 60 72 22 55 149 0.85 48.32 14.77 36.91 100.00 2.48 19 BATUBARA TDA 20 PADANG LAWAS TDA 21 PADANG LAWAS UTARA 219 13 134 279 426 2.42 3.05 31.46 65.49 100.00 1.95
KOTA 22 SIBOLGA 27 15 16 24 55 0.31 27.27 29.09 43.64 100.00 2.04 23 TANJUNG BALAI 1,658 10 497 1,151 1,658 9.42 0.60 29.98 69.42 100.00 1.00 21 PEMATANG SIANTAR 54 23 34 44 101 0.57 22.77 33.66 43.56 100.00 1.87 22 TEBING TINGGI 69 55 46 51 152 0.86 36.18 30.26 33.55 100.00 2.20 23 MEDAN 880 272 978 293 1,543 8.77 17.63 63.38 18.99 100.00 1.75 24 BINJAI 247 32 51 345 428 2.43 7.48 11.92 80.61 100.00 1.73 25 PADANG SIDEMPUAN 273 26 43 194 263 1.49 9.89 16.35 73.76 100.00 0.96
JUMLAH (KAB/KOTA) 14,370 1,315 4,076 12,206 17,597 100.00 7.47 23.16 69.36 100.00 1.22 134.92
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Ket: TDA= Tidak Ada Data
RASIO PER 100.000 PENDUDUK
% KORBAN JUMLAH KEJADIAN
KECELAKAAN NO KECAMATAN
RASIO KORBAN PER KEJADIAN KECELAKAAN
JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK
DIRINCI MENURUT KABUPATEN/KOTA
JUMLAH KORBAN
TAHUN
TABEL 9
TB PARU
KLINIS (+) DIOBATI SEMBUH % SEMBUH
JML PENDERITA
JML PEND BALITA
BALITA DITANGANI
% BALITA DITANGANI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 KABUPATEN
1 NIAS 22 6 8,002 832 848 825 97.29 333 333 333 100 2 MANDAILING NATAL 26 0 5,815 650 655 642 98.02 2,260 0 0 3 TAPANULI SELATAN 15 5 1,132 313 313 186 59.42 253 199 199 100 4 TAPANULI TENGAH 17 4,050 413 413 251 60.77 26 5 5 100 5 TAPANULI UTARA 18 3,104 276 276 206 74.64 289 278 278 100 6 TOBA SAMOSIR 18 1,123 116 155 102 65.81 289 261 261 100 7 LABUHAN BATU 36 10 6,253 1,067 1,067 1,060 99.34 5,807 4,194 4,194 100 8 ASAHAN 18 6,421 631 631 140 22.19 9 SIMALUNGUN 34 9 1,743 705 862 627 72.74 4,857 4,804 4,620 96.17 10 DAIRI 18 1 2,904 337 337 331 98.22 11 KARO 19 4 86 283 283 87 30.74 69 69 69 100 12 DELI SERDANG 32 14 13,221 1,276 1,276 624 48.90 3,734 3,280 3,280 100 13 LANGKAT 28 16,212 1,285 1,285 1,258 97.90 3,546 3,546 3,546 100 14 NIAS SELATAN 21 3,166 313 313 258 82.43 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 809 149 145 130 89.66 83 83 83 100 16 PAKPAK BHARAT 8 101 17 17 13 76.47 17 SAMOSIR 11 2 1,458 103 108 94 87.04 8 3 3 100 18 SERDANG BEDAGAI 17 3,527 377 377 321 85.15 8,268 3,344 3,344 100 19 BATUBARA 9 3,810 335 335 241 71.94 15 15 9 60 20 PADANG LAWAS 11 102 102 21 PADANG LAWAS UTARA 12 963 264 248 208 83.87 32 32 32 100
KOTA 22 SIBOLGA 4 1 1,144 114 114 110 96.49 23 TANJUNG BALAI 8 4 1,427 134 134 131 97.76 21 10 10 100 24 PEMATANG SIANTAR 17 4 3,505 316 316 315 99.68 125 125 100 25 TEBING TINGGI 9 0 790 159 159 137 86.16 927 495 495 100 26 MEDAN 39 12 10,508 1,606 2,505 770 30.74 8,073 7,885 7,885 100 27 BINJAI 8 1 656 116 116 41 35.34 41 38 38 100 28 PADANG SIDEMPUAN 8 2 2,960 354 354 282 79.66 138 125 125 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 75 104,992 12,541 13,744 9,390 68.32 39,069 29,124 28,934 99.35 ANGKA KESAKITAN 1.88
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis P2P & PL Dinkes Prov. SU
Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS
AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI
PNEUMONIA
PUSKESMAS KECAMATAN NO AFP < 15 TH
DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 10
HIV/AIDS DBD
JML KASUS
DITANGAN I
% DITANGAN
I
JML KASUS DITANGANI %
DITANGANI JML KASUS DITANGANI %
DITANGAN I
JML KASUS JML DIARE
PADA BALITA
DIARE PADA BALITA
DITANGANI
% DITANGANI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15 16 KABUPATEN
1 NIAS 22 1 4,114 2,255 2,255 100.00 2 MANDAILING NATAL 26 7,664 4,003 4,003 100.00 3 TAPANULI SELATAN 15 4 4 4 100.00 4 4 100.00 6,115 2,335 2,335 100.00 4 TAPANULI TENGAH 17 1 93 93 100.00 16 16 100.00 3,769 340 340 100.00 5 TAPANULI UTARA 18 11 1 9.09 10 10 100.00 21 21 100.00 5,585 2,968 2,968 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 57 11 19.30 5,087 1,844 1,844 100.00 7 LABUHAN BATU 36 8 5 100.00 186 186 100.00 47 47 100.00 13,238 6,866 6,866 100.00 8 ASAHAN 18 12 82 82 100.00 8,240 4,357 4,357 100.00 9 SIMALUNGUN 34 46 5 10.87 19 19 100.00 289 289 100.00 27,076 13,443 13,357 99.36 10 DAIRI 18 10 5 5 100.00 575 575 100.00 11 KARO 19 33 99 300.00 599 599 100.00 66 66 100.00 9,768 3,098 3,098 100.00 12 DELI SERDANG 32 102 123 100.00 1,144 983 85.93 325 325 100.00 20,901 6,788 6,788 100.00 13 LANGKAT 28 8 4 50.00 341 341 100.00 197 197 100.00 17,303 9,343 9,343 100.00 14 NIAS SELATAN 21 645 645 645 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 24 24 100.00 5,314 3,290 3,320 100.91 16 PAKPAK BHARAT 8 3 3 100.00 608 350 334 95.43 17 SAMOSIR 11 6 13 216.67 3 3 100.00 16 16 100.00 4,223 1,688 1,688 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 4 5 100.00 1,149 1,149 100.00 62 62 100.00 11,021 4,489 4,489 100.00 19 BATUBARA 9 1 1 100.00 47 29 61.70 3,324 3,324 3,324 100.00 20 PADANG LAWAS 11 1,187 1,187 21 PADANG LAWAS UTARA 12 2,515 1,150 1,110 96.52
KOTA 22 SIBOLGA 4 3 2 100.00 64 64 100.00 1,367 836 836 100.00 23 TANJUNG BALAI 8 3 3 100.00 113 113 100.00 448 437 97.54 4,480 2,709 847 18.91 24 PEMATANG SIANTAR 17 40 14 100.00 487 487 100.00 2,369 1,254 1,254 ###### ### 25 TEBING TINGGI 9 12 176 176 100.00 1,608 812 812 ###### ### 26 MEDAN 39 1,046 525 50.19 3,095 3,095 100.00 1,703 1,703 100.00 36,497 17,435 17,435 100.00 27 BINJAI 8 15 1 6.67 2 2 100.00 328 328 100.00 2,086 381 381 100.00 28 PADANG SIDEMPUAN 8 2 2 100.00 18 18 100.00 1,920 1,003 1,003 52.24
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 1,423 812 57.06 6,787 6,626 97.63 4,401 4,372 99.34 208,024 98,768 95,607 96.80 ANGKA KESAKITAN 33.74 15.95
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis P2P & PL Dinkes Prov. SU Kasus HIV/AIDS Kumulatif sd 2008
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS
HIV/AIDS, INFEKSI MENULAR SEKSUAL, DBD DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI
DIARE
NO PUSKESMAS
IMS
KECAMATAN
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 11
PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI
MALARIA KLINIS POSITIF % POSTIF DIOBATI % DIOBATI
1 2 3 4 5 6 7 8 KABUPATEN
1 NIAS 22 14,196 195 1.37 195 100.00 2 MANDAILING NATAL 26 15,397 1,704 11.07 15,397 100.00 3 TAPANULI SELATAN 15 1,687 59 3.50 59 3.50 4 TAPANULI TENGAH 17 2,572 251 9.76 2,572 100.00 5 TAPANULI UTARA 18 174 170 98.00 6 TOBA SAMOSIR 18 7 LABUHAN BATU 36 3,755 536 14.00 3,755 100.00 8 ASAHAN 18 351 3 0.85 351 100.00 9 SIMALUNGUN 34 4,029 19 0.47 2,313 57.41 10 DAIRI 18 109 109 100.00 11 KARO 19 1,075 6 1.00 1,082 100.65 12 DELI SERDANG 32 23,012 23,012 100.00 13 LANGKAT 28 6,089 156 2.56 156 2.56 14 NIAS SELATAN 21 15,543 320 2.06 15,543 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 9 6 66.67 1 11.11 16 PAKPAK BHARAT 8 234 234 100.00 17 SAMOSIR 11 24 24 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 1,012 1,012 100.00 19 BATUBARA 9 1,329 153 11.51 1,482 111.51 20 PADANG LAWAS 11 436 436 100.00 21 PADANG LAWAS UTARA 12 307 252 82.08 252 82.08
KOTA 22 SIBOLGA 4 77 28 36.36 77 100.00 23 TANJUNG BALAI 8 80 4 5.00 58 72.50 24 PEMATANG SIANTAR 17 4 4 100.00 25 TEBING TINGGI 9 26 MEDAN 39 27 BINJAI 8 28 PADANG SIDEMPUAN 8 108 100 92.59
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 91,609 3,692 4.03 68,394 74.66 ANGKA KESAKITAN (API/AMI) PER 1000 PDDK 7.02 0.28
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis P2P & PL Dinkes Prov. SU
Ket : API untuk wilayah Jawa dan Bali (Malaria positif per 1000 penduduk) AMI untuk wilayah luar Jawa dan Bali (Malaria klinis per 1000 penduduk)
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
NO PUSKESMAS KECAMATAN
TABEL 12 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT
PEND PB RFT PB % RFT PB PEND MB RFT MB % RFT MB 1 2 3 4 5 6 7 8 9
KABUPATEN 1 NIAS 22 2 MANDAILING NATAL 26 2 2 100.00 3 TAPANULI SELATAN 15 13 5 38.46 4 TAPANULI TENGAH 17 6 5 83.33 5 TAPANULI UTARA 18 2 3 1 33.33 6 TOBA SAMOSIR 18 2 2 100.00 7 LABUHAN BATU 36 1 25 2 8.00 8 ASAHAN 18 9 SIMALUNGUN 34 5 2 40.00 10 7 70.00 10 DAIRI 18 2 11 KARO 19 5 3 60.00 12 DELI SERDANG 32 10 13 LANGKAT 28 2 2 100.00 14 NIAS SELATAN 21 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 1 1 1 100.00 16 PAKPAK BHARAT 8 17 SAMOSIR 11 18 SERDANG BEDAGAI 17 6 6 100.00 19 BATUBARA 9 12 12 6 50.00 20 PADANG LAWAS 11 39 21 PADANG LAWAS UTARA 12 10 1 10.00
KOTA 22 SIBOLGA 4 11 11 100.00 7 4 57.14 23 TANJUNG BALAI 8 5 3 60.00 24 PEMATANG SIANTAR 17 1 1 100.00 25 TEBING TINGGI 9 2 26 MEDAN 39 8 6 75.00 35 3 8.57 27 BINJAI 8 3 28 PADANG SIDEMPUAN 8 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 91 22 24.18 151 51 33.77
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis P2P & PL Dinkes. Prov. SU
Keterangan : Penderita PB tahun X 1, Penderita MB tahun X 2 X = tahun data.
MENURUT KABUPATEN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
KUSTA KABUPATEN KOTA NO PUSKESMAS
TABEL 13
KASUS PENYAKIT FILARIASIS DITANGANI
JUMLAH DITANGANI % DITANGANI 1 2 3 4 5 6
KABUPATEN 1 NIAS 22 7 7 100.00 2 MANDAILING NATAL 26 10 3 TAPANULI SELATAN 15 20 20 100.00 4 TAPANULI TENGAH 17 2 2 100.00 5 TAPANULI UTARA 18 6 TOBA SAMOSIR 18 7 LABUHAN BATU 36 31 31 100.00 8 ASAHAN 18 18 18 100.00 9 SIMALUNGUN 34 10 DAIRI 18 1 1 100.00 11 KARO 19 12 DELI SERDANG 32 7 7 100.00 13 LANGKAT 28 2 2 100.00 14 NIAS SELATAN 21 1 1 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 16 PAKPAK BHARAT 8 1 1 17 SAMOSIR 11 18 SERDANG BEDAGAI 17 12 12 100.00 19 BATUBARA 9 20 PADANG LAWAS 11 1 1 100.00 21 PADANG LAWAS UTARA 12
KOTA 22 SIBOLGA 4 23 TANJUNG BALAI 8 1 1 100.00 24 PEMATANG SIANTAR 17 25 TEBING TINGGI 9 26 MEDAN 39 1 1 100.00 27 BINJAI 8 4 4 100.00 28 PADANG SIDEMPUAN 8
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 119 109 91.60
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis P2P & PL Dinkes Prov. SU
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
PENDERITA PENY. FILARIASIS KABUPATEN/KOTA NO PUSKESMAS
TABEL 14
JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)
JUMLAH KASUS PD3I
DIFTERI PERTUSIS TETANUS TETANUS NEONATORUM CAMPAK POLIO HEPATITIS B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KABUPATEN
1 NIAS 22 10 1 43 2 MANDAILING NATAL 26 503 3 TAPANULI SELATAN 15 1 121 4 TAPANULI TENGAH 17 94 5 TAPANULI UTARA 18 1 6 TOBA SAMOSIR 18 132 7 7 LABUHAN BATU 36 16 8 ASAHAN 18 1 2 4 9 SIMALUNGUN 34 74 85 46 10 DAIRI 18 11 KARO 19 18 12 DELI SERDANG 32 36 13 LANGKAT 28 125 14 NIAS SELATAN 21 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 272 12 9 16 PAKPAK BHARAT 8 17 SAMOSIR 11 120 2 18 SERDANG BEDAGAI 17 1 46 19 BATUBARA 9 18 20 PADANG LAWAS 11 187 21 PADANG LAWAS UTARA 12 25
KOTA 22 SIBOLGA 4 1 2 343 23 TANJUNG BALAI 8 292 24 PEMATANG SIANTAR 17 17 25 TEBING TINGGI 9 11 26 MEDAN 39 305 27 BINJAI 8 2 28 PADANG SIDEMPUAN 8 101
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 86 2 5 2,917 12 64
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis P2P & PL Dinkes Prov. SU
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
NO PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA
TABEL 15
JUMLAH KN2 % JML BAYI KUNJ % JML LAHIR HIDUP DITIMBANG %
DITIMBANG BBLR % BBLR BBLR DITANGANI
% BBLR DITANGANI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 KABUPATEN
1 NIAS 22 11,064 6,078 54.93 11,064 4,731 42.76 7,337 6,885 93.84 72 0.98 57 79.17 2 MANDAILING NATAL 26 6,270 5,060 80.70 10,021 7,491 3 TAPANULI SELATAN 15 6,731 4,645 69.01 6,731 5,428 80.64 5,985 5,985 100.00 60 1.00 60 100.00 4 TAPANULI TENGAH 17 4,930 3,089 62.66 7,343 6,604 89.94 4,930 4,930 100.00 31 0.70 31 100.00 5 TAPANULI UTARA 18 5,164 4,088 79.16 6,782 4,974 73.34 5,068 5,068 100.00 11 0.22 11 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 1,106 1,106 100.00 3,273 3,273 100.00 3,848 3,848 100.00 30 0.78 30 100.00 7 LABUHAN BATU 36 20,048 19,417 96.85 24,133 22,011 91.21 20,048 20,048 100.00 31 0.15 31 100.00 8 ASAHAN 18 15,477 14,128 91.28 15,835 13,629 86.07 13,897 13,897 100.00 14 0.10 12 85.71 9 SIMALUNGUN 34 18,200 15,534 85.35 20,097 16,103 80.13 17,205 12,285 71.40 133 0.77 118 88.72 10 DAIRI 18 6,536 3,943 60.33 7,093 5,195 73.24 4,017 30 0.75 28 93.33 11 KARO 19 8,386 5,533 65.98 8,386 4,542 54.16 6,218 6,218 100.00 46 0.74 37 80.43 12 DELI SERDANG 32 40,439 34,390 85.04 40,346 32,680 81.00 40,472 40,472 100.00 375 0.93 375 100.00 13 LANGKAT 28 23,086 19,259 83.42 26,255 15,484 58.98 23,086 23,086 100.00 149 0.65 149 100.00 14 NIAS SELATAN 21 6,092 4,540 74.52 6,092 4,376 71.83 6,092 4,845 79.53 98 1.61 95 96.94 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 3,499 3,312 94.66 3,732 3,464 92.82 3,376 2,842 84.18 4 0.12 4 100.00 16 PAKPAK BHARAT 8 823 763 92.71 994 825 83.00 823 823 100.00 6 0.73 6 100.00 17 SAMOSIR 11 3,122 2,152 68.93 3,122 2,607 83.50 2,477 2,273 91.76 14 0.57 14 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 14,833 12,406 83.64 14,530 5,603 38.56 12,909 11,909 92.25 15 0.12 15 100.00 19 BATUBARA 9 8,473 8,456 99.80 8,470 8,440 99.65 8,530 8,530 100.00 48 0.56 48 100.00 20 PADANG LAWAS 11 4,544 21 PADANG LAWAS UTARA 12 4,839 3,793 78.38 4,839 2,611 53.96 4,839 3,793 78.38 25 0.52 25 100.00
KOTA 22 SIBOLGA 4 1,830 1,820 99.45 2,023 1,830 90.46 1,910 1,910 100.00 21 1.10 15 71.43 23 TANJUNG BALAI 8 4,963 3,407 68.65 4,632 2,305 49.76 3,407 3,407 100.00 6 0.18 6 100.00 24 PEMATANG SIANTAR 17 4,480 3,995 89.17 5,873 4,380 75.00 4,536 4,536 100.00 17 0.37 14 82.35 25 TEBING TINGGI 9 3,140 2,803 89.27 3,427 3,104 90.57 3,140 3,140 100.00 12 0.38 12 100.00 26 MEDAN 39 46,244 40,354 87.26 46,244 40,752 88.12 41,623 41,623 100.00 64 0.14 60 93.75 27 BINJAI 8 6,005 4,559 75.92 6,006 4,559 75.91 3,919 3,919 100.00 28 PADANG SIDEMPUAN 8 4,277 3,412 79.78 4,334 3,443 79.44 3,808 3,725 97.82 3 0.08 3 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 280,057 232,042 82.86 306,221 222,953 72.81 260,991 239,997 91.96 1,315 0.50 1,256 95.51
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI
BAYI BAYI LAHIR NEONATUS
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 16
STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI
JUMLAH BALITA
BALITA YANG ADA DITIMBANG BB NAIK BGM Gizi
Buruk DITIMBANG BB NAIK BGM Gizi Buruk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 KABUPATEN
1 NIAS 22 44,255 26,627 18,765 5,732 2,130 60.17 70.47 21.53 8.00 4 2 MANDAILING NATAL 26 40,952 18,688 12,189 431 73 45.63 65.22 2.31 0.39 3 TAPANULI SELATAN 15 32,229 25,480 16,831 1,003 46 79.06 66.06 3.94 0.18 4 TAPANULI TENGAH 17 31,339 20,797 15,609 1,410 83 66.36 75.05 6.78 0.40 17 5 TAPANULI UTARA 18 20,448 14,183 12,125 157 17 69.36 85.49 1.11 0.12 6 TOBA SAMOSIR 18 19,117 13,184 10,231 106 332 68.96 77.60 0.80 2.52 7 LABUHAN BATU 36 99,777 88,670 79,156 452 42 88.87 89.27 0.51 0.05 22 8 ASAHAN 18 75,678 50,144 37,705 842 265 66.26 75.19 1.68 0.53 6 9 SIMALUNGUN 34 66,638 42,104 41,674 243 187 63.18 98.98 0.58 0.44 10 DAIRI 18 40,634 13,921 11,159 1,617 150 34.26 80.16 11.62 1.08 11 KARO 19 38,244 24,734 20,396 223 53 64.67 82.46 0.90 0.21 12 DELI SERDANG 32 164,472 143,142 93,194 755 8 87.03 65.11 0.53 0.01 13 LANGKAT 28 108,908 94,298 78,647 2,803 345 86.59 83.40 2.97 0.37 14 NIAS SELATAN 21 50,253 36,715 15,153 3,931 2,514 73.06 41.27 10.71 6.85 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 17,671 12,252 10,059 566 196 69.33 88.10 4.62 1.60 16 PAKPAK BHARAT 8 5,016 2,436 1,475 122 50 48.56 29.41 5.01 2.05 8 17 SAMOSIR 11 11,611 8,534 6,912 968 32 73.50 80.99 11.34 0.37 18 SERDANG BEDAGAI 17 61,971 42,220 35,550 2,461 95 68.13 84.20 5.83 0.23 19 BATUBARA 9 39,478 39,476 17,352 78 51 99.99 93.95 0.20 0.13 20 PADANG LAWAS 11 21 PADANG LAWAS UTARA 12 29,773 20,648 16,337 91 10 69.35 79.12 0.44 0.05
KOTA 22 SIBOLGA 4 10,658 8,775 7,935 477 1 82.33 74.45 5.44 0.01 4 23 TANJUNG BALAI 8 21,220 6,533 5,139 261 20 30.79 78.66 4.00 0.31 24 PEMATANG SIANTAR 17 24,886 18,777 16,435 443 44 75.45 87.53 2.36 0.23 25 TEBING TINGGI 9 13,085 10,654 9,137 100 26 81.42 85.76 0.94 0.24 5 26 MEDAN 39 245,200 133,730 119,530 1,572 460 54.54 48.75 1.18 0.34 21 27 BINJAI 8 22,057 10,250 9,382 367 46.47 91.53 3.58 28 PADANG SIDEMPUAN 8 23,176 12,919 10,249 378 5 55.74 79.33 2.93 0.04
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 1,358,746 939,891 728,326 27,589 7,235 69.17 77.49 2.94 0.77 87
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
KEC BEBAS RAWAN GIZI
PUSKESMAS NO KABUPATEN/KOTA
% BALITA
TABEL 17
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH DITOLONG NAKES % JUMLAH MENDAPAT
YAN.NIFAS %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 KABUPATEN
1 NIAS 22 11,949 9,381 78.51 7,173 60.03 11,506 6,826 59.33 11,506 7,243 62.95 2 MANDAILING NATAL 26 11,348 8,912 78.53 7,018 61.84 10,761 7,491 69.61 10,761 7,491 69.61 3 TAPANULI SELATAN 15 7,180 6,164 85.85 5,558 77.41 6,015 4,944 82.19 6,015 4,332 72.02 4 TAPANULI TENGAH 17 8,080 6,614 81.86 4,596 56.88 7,660 4,393 57.35 4,393 3,141 71.50 5 TAPANULI UTARA 18 7,460 6,048 81.07 5,849 78.40 6,876 5,068 73.71 4,440 4,440 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 4,726 3,565 75.43 4,084 86.42 4,082 3,848 94.27 3,105 2,972 95.72 7 LABUHAN BATU 36 26,537 23,482 88.49 21,596 81.38 25,386 20,093 79.15 24,908 18,927 75.99 8 ASAHAN 18 17,421 16,018 91.95 14,228 81.67 16,628 13,995 84.17 16,628 16,628 100.00 9 SIMALUNGUN 34 23,678 18,722 79.07 16,546 69.88 17,668 16,130 91.29 16,632 16,114 96.89 10 DAIRI 18 7,557 5,036 66.64 4,019 53.18 7,280 4,638 63.71 7,323 4,668 63.74 11 KARO 19 9,224 7,902 85.67 6,707 72.71 8,804 6,234 70.81 6,218 6,218 100.00 12 DELI SERDANG 32 44,520 39,705 89.18 38,287 86.00 42,495 37,396 88.00 42,495 38,246 90.00 13 LANGKAT 28 26,508 25,949 97.89 23,476 88.56 25,484 22,225 87.21 25,484 22,225 87.21 14 NIAS SELATAN 21 10,120 8,457 83.57 8,168 80.71 9,614 7,238 75.29 7,221 6,875 95.21 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 4,429 3,977 89.79 3,492 78.84 3,752 3,374 89.93 3,476 3,190 91.77 16 PAKPAK BHARAT 8 1,039 963 92.69 523 50.34 712 708 99.44 831 826 99.40 17 SAMOSIR 11 3,299 2,598 78.75 1,741 52.77 3,087 1,807 58.54 1,807 1,807 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 15,875 14,686 92.51 13,923 87.70 15,210 13,121 86.27 15,044 12,659 84.15 19 BATUBARA 9 9,899 9,713 98.12 9,124 92.17 9,430 8,565 90.83 8,543 8,543 100.00 20 PADANG LAWAS 11 21 PADANG LAWAS UTARA 12 4,756 3,907 82.15 3,447 72.48 3,361 2,526 75.16 3,361 2,526 75.16
KOTA 22 SIBOLGA 4 2,224 2,083 93.66 2,053 92.31 2,123 1,922 90.53 2,123 1,922 90.53 23 TANJUNG BALAI 8 5,183 4,396 85.00 3,344 64.52 4,509 3,407 76.00 4,509 3,973 88.11 24 PEMATANG SIANTAR 17 6,514 5,276 80.99 4,075 62.56 6,230 3,879 62.26 4,013 4,009 99.90 25 TEBING TINGGI 9 3,806 3,605 91.33 3,333 87.57 3,140 2,841 90.48 3,140 3,140 100.00 26 MEDAN 39 50,874 48,332 95.00 46,123 90.66 48,562 42,250 87.00 42,250 42,250 100.00 27 BINJAI 8 6,671 5,021 75.27 4,661 69.87 6,156 4,851 78.80 6,156 4,851 78.80 28 PADANG SIDEMPUAN 8 4,766 4,186 87.83 3,804 79.82 4,182 3,789 90.60 3,911 3,740 95.63 JUMLAH (KAB/KOTA) 493 335,643 294,698 87.80 266,948 79.53 310,713 253,559 81.61 286,293 252,956 88.36
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN
PUSKESMAS NO KABUPATEN/KOTA
IBU HAMIL
MENURUT KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 18
CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD/SMP/SMU
JUMLAH DIDETEKSI % JUMLAH DIPERIKSA % JUMLAH DIPERIKSA %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KABUPATEN
1 NIAS 22 34,384 1,628 4.73 18,379 11,874 64.61 5,304 1,902 35.86 2 MANDAILING NATAL 26 32,537 0 3 TAPANULI SELATAN 15 32,229 20,121 62.43 23,457 4,571 19.49 7,696 3,474 45.14 4 TAPANULI TENGAH 17 31,339 936 2.99 32,030 2,624 8.19 22,548 3,526 15.64 5 TAPANULI UTARA 18 20,448 12,198 59.65 7,682 33,502 6 TOBA SAMOSIR 18 19,470 11,181 57.43 19,968 16,387 82.07 11,572 6,526 56.39 7 LABUHAN BATU 36 99,777 4,292 4.30 148,283 64,297 43.36 86,875 27,557 31.72 8 ASAHAN 18 89,799 13,513 15.05 74,712 35,630 9 SIMALUNGUN 34 28,505 14,227 49.91 37,688 34,072 90.41 32,617 26,125 80.10 10 DAIRI 18 40,933 9,924 24.24 11 KARO 19 38,244 24,208 63.30 49,139 28,875 12 DELI SERDANG 32 198,434 148,946 75.06 173,140 164,652 95.10 363,255 50,962 14.03 13 LANGKAT 28 93,268 12,952 13.89 191,818 14 NIAS SELATAN 21 43,162 35,472 82.18 76,927 65,762 85.49 68,701 58,607 85.31 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 17,158 9,839 57.34 22,070 17,676 80.09 16,033 8,177 51.00 16 PAKPAK BHARAT 8 2,449 17 SAMOSIR 11 11,611 811 6.98 11,589 642 5.54 17,536 89 0.51 18 SERDANG BEDAGAI 17 53,428 27,804 52.04 65,224 60,095 92.14 30,986 24,324 78.50 19 BATUBARA 9 2,266 55,496 23,792 42.87 33,595 20 PADANG LAWAS 11 21 PADANG LAWAS UTARA 12 29,773 18,839 63.28 42,780 26,259 61.38 37,247 20,331 54.58
KOTA 22 SIBOLGA 4 9,013 7,399 82.09 9,317 23 TANJUNG BALAI 8 21,220 167 0.79 25,872 315 1.22 10,997 6,388 58.09 24 PEMATANG SIANTAR 17 15,074 6,781 44.98 19,760 17,075 86.41 24,399 9,658 39.58 25 TEBING TINGGI 9 14,241 14,241 100.00 12,973 16,661 128.43 23,509 26 MEDAN 39 277,564 166,849 60.11 55,313 24,764 44.77 156,108 22,466 14.39 27 BINJAI 8 22,057 20,249 91.80 28,649 26,768 93.43 24,557 21,958 89.42 28 PADANG SIDEMPUAN 8 15,095 4,626 30.65 11,805 7,106 60.19 19,812 12,179 61.47
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 1,291,029 587,203 45.48 1,216,520 585,392 48.12 1,091,354 304,249 27.88
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
SISWA SD/MI SISWA SMP/SMU NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
ANAK BALITA (PRA SEKOLAH)
TABEL 19
JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA
PESERTA KB BARU JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 KABUPATEN
1 NIAS 22 70,186 9,693 13.81 34,884 49.70 2 MANDAILING NATAL 26 58,979 7,392 12.53 34,809 59.02 3 TAPANULI SELATAN 15 38,338 6,454 16.83 23,605 61.57 4 TAPANULI TENGAH 17 56,335 571 1.01 26,578 47.18 5 TAPANULI UTARA 18 32,996 7,936 24.05 18,359 55.64 6 TOBA SAMOSIR 18 19,927 2,094 10.51 11,312 56.77 7 LABUHAN BATU 36 173,147 10,474 6.05 94,300 54.46 8 ASAHAN 18 112,542 18,925 16.82 76,216 67.72 9 SIMALUNGUN 34 136,817 24,486 17.90 87,306 63.81 10 DAIRI 18 35,958 5,197 14.45 19,459 54.12 11 KARO 19 52,104 7,327 14.06 36,123 69.33 12 DELI SERDANG 32 282,391 28,520 10.10 197,474 69.93 13 LANGKAT 28 181,692 25,527 14.05 116,042 63.87 14 NIAS SELATAN 21 26,376 2,797 10.60 15,925 60.38 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 21,164 1,605 7.58 6,661 31.47 16 PAKPAK BHARAT 8 4,573 1,924 42.07 2,904 63.50 17 SAMOSIR 11 13,929 3,756 26.97 10,054 72.18 18 SERDANG BEDAGAI 17 103,935 1,700 1.64 69,335 66.71 19 BATUBARA 9 62,032 7,990 12.88 15,333 24.72 20 PADANG LAWAS 11 0.00 21 PADANG LAWAS UTARA 12 28,458 1,605 5.64 18,553 65.19
KOTA 22 SIBOLGA 4 13,068 4,649 35.58 11,109 85.01 23 TANJUNG BALAI 8 25,562 5,654 22.12 15,674 61.32 24 PEMATANG SIANTAR 17 33,349 7,437 22.30 23,200 69.57 25 TEBING TINGGI 9 24,377 5,045 20.70 17,867 73.29 26 MEDAN 39 314,366 34,402 10.94 199,860 63.58 27 BINJAI 8 9,072 1,186 13.07 6,112 67.37 28 PADANG SIDEMPUAN 8 31,319 3,125 9.98 19,353 61.79
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 1,962,992 237,471 12.10 1,208,407 61.56
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
PESERTA KB AKTIF JUMLAH PUS NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
TABEL 20
JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI
JUMLAH PESERTA KB AKTIF % PESERTA KB AKTIF MKJP NON MKJP MKJP NON MKJP
IUD MOP/ MOW IMP LANT SUNTIK PIL KONDOM OBAT
VAGINA LAIN NYA IUD MOP/ MOW IMP LANT SUNTIK PIL KONDOM OBAT
VAGINA LAIN NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 KABUPATEN
1 NIAS 7,009 2,879 2,609 11,677 8,431 2,087 34,692 20.20 8.30 7.52 33.66 24.30 6.02 2 MANDAILING NATAL 1,795 1,262 2,901 17,419 11,727 3,339 38,443 4.67 3.28 7.55 45.31 30.50 8.69 100.00 3 TAPANULI SELATAN 1,919 863 2,530 9,509 6,818 1,966 23,605 8.13 3.66 10.72 40.28 28.88 8.33 100.00 4 TAPANULI TENGAH 16 4 278 197 70 565 2.83 0.71 49.20 34.87 12.39 100.00 5 TAPANULI UTARA 1,630 3,246 2,393 4,906 4,751 1,431 18,357 8.88 17.68 13.04 26.73 25.88 7.80 100.00 6 TOBA SAMOSIR 736 1,705 771 3,275 3,480 923 2 10,892 6.76 15.65 7.08 30.07 31.95 8.47 0.02 100.00 7 LABUHAN BATU 3,233 5,454 232 5,848 6,571 1,247 744 23,329 13.86 23.38 0.99 25.07 28.17 5.35 3.19 100.00 8 ASAHAN 12,280 8,109 4,431 19,986 29,265 1,073 75,144 16.34 10.79 5.90 26.60 38.95 1.43 100.00 9 SIMALUNGUN 9,454 13,317 5,976 26,718 26,906 5,586 132 88,089 10.73 15.12 6.78 30.33 30.54 6.34 99.85 10 DAIRI 30,365 3,730 2,918 6,920 3,065 1,591 48,589 62.49 7.68 6.01 14.24 6.31 3.27 100.00 11 KARO 5,858 5,098 4,197 11,119 7,827 2,024 36,123 16.22 14.11 11.62 30.78 21.67 5.60 100.00 12 DELI SERDANG 20,291 11,461 12,800 67,361 79,282 6,279 197,474 10.28 5.80 6.48 34.11 40.15 3.18 100.00 13 LANGKAT 8,578 8,241 7,479 40,074 47,242 4,428 116,042 7.39 7.10 6.45 34.53 40.71 3.82 100.00 14 NIAS SELATAN 1,431 636 11,947 1,115 478 320 15,927 8.98 3.99 75.01 7.00 3.00 2.01 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 769 814 625 2,122 1,280 739 6,349 12.11 12.82 9.84 33.42 20.16 11.64 100.00 16 PAKPAK BHARAT 99 374 563 729 264 149 2,178 4.55 17.17 25.85 33.47 12.12 6.84 100.00 17 SAMOSIR 1,326 1,373 1,181 2,949 2,372 853 10,054 13.19 13.66 11.75 29.33 23.59 8.48 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 5,492 4,528 4,051 26,636 31,127 1,272 73,106 6.19 5.54 36.43 42.58 1.74 92.49 19 BATUBARA 1,176 1,043 367 3,693 8,829 225 15,333 7.67 6.80 2.39 24.09 57.58 1.47 100.00 20 PADANG LAWAS 21 PADANG LAWAS UTARA 2,750 22 781 7,598 6,898 504 18,553 14.82 0.12 4.21 40.95 37.18 2.72 100.00
KOTA
22 SIBOLGA 2,883 657 1,726 3,106 2,396 341 11,109 25.95 5.91 15.54 27.96 21.57 3.07 100.00 23 TANJUNG BALAI 749 611 1,615 5,103 6,911 685 15,674 4.78 3.90 10.30 32.56 44.09 4.37 100.00 24 PEMATANG SIANTAR 2,728 3,031 2,502 6,756 5,992 2,191 23,200 11.76 13.06 10.78 29.12 25.83 9.44 100.00 25 TEBING TINGGI 838 1,836 1,853 6,786 6,060 494 17,867 4.69 10.28 10.37 37.98 33.92 2.76 100.00 26 MEDAN 27,723 13,395 11,526 74,146 66,864 6,936 200,590 13.82 6.68 5.75 36.96 33.33 3.46 100.00 27 BINJAI 2,548 1,686 1,966 9,140 9,634 503 25,477 10.00 6.62 7.72 35.88 37.81 1.97 100.00 28 PADANG SIDEMPUAN 1,068 664 1,312 7,983 6,607 1,468 250 19,352 5.52 3.43 6.78 41.25 34.14 7.59 98.71
JUMLAH (KAB/KOTA) 154,744 95,399 79,945 393,784 391,911 48,882 1,448 1,166,113 13.27 8.18 6.86 33.77 33.61 4.19 100.00
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
MKJP + NON MKJP
MKJP + NON MKJP
NO KABUPATEN/KOTA
TABEL 21
JUMLAH PESERTA KB BARU % PESERTA KB BARU MKJP NON MKJP MKJP NON MKJP
IUD MOP/ MOW IMP LANT SUN TIK PIL KONDOM OBAT
VAGINA LAIN NYA IUD MOP/
MOW IMP LANT SUN TIK PIL KONDO M
OBAT VAGINA
LAIN NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 KABUPATEN
1 NIAS 764 835 5,052 1,741 1,186 9,578 7.98 8.72 52.75 18.18 12.38 2 MANDAILING NATAL 263 7 572 3,866 2,129 555 7,392 3.56 0.09 7.74 52.30 28.80 7.51 100.00 3 TAPANULI SELATAN 382 98 849 2,454 2,017 645 6,445 5.93 1.52 13.17 38.08 31.30 10.01 100.00 4 TAPANULI TENGAH 17 278 197 70 562 3.02 49.47 35.05 12.46 100.00 5 TAPANULI UTARA 215 330 811 3,254 1,898 839 7,347 2.93 4.49 11.04 44.29 25.83 11.42 100.00 6 TOBA SAMOSIR 279 660 239 1,253 575 383 3,389 8.23 19.47 7.05 36.97 16.97 11.30 100.00 7 LABUHAN BATU 296 306 232 4,569 4,964 1,116 648 12,131 2.44 2.52 1.91 37.66 40.92 9.20 5.34 100.00 8 ASAHAN 1,116 50 650 6,104 9,960 1,045 18,925 5.90 0.26 3.43 32.25 52.63 5.52 100.00 9 SIMALUNGUN 2,272 1,851 1,336 8,485 8,085 1,907 1,391 25,327 8.97 7.31 5.28 33.50 31.92 7.53 5.49 100.00 10 DAIRI 156 700 766 2,294 875 406 5,197 3.00 13.47 14.74 44.14 16.84 7.81 100.00 11 KARO 388 317 534 3,368 2,281 438 7,326 5.30 4.33 7.29 45.97 31.14 5.98 100.00 12 DELI SERDANG 2,214 254 2,737 9,399 12,362 1,554 28,520 7.76 0.89 9.60 32.96 43.35 5.45 100.00 13 LANGKAT 1,182 715 1,403 8,437 11,691 2,099 25,527 4.63 2.80 5.50 33.05 45.80 8.22 100.00 14 NIAS SELATAN 251 110 2,100 196 85 54 2,796 8.98 3.93 75.11 7.01 3.04 1.93 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 179 135 287 976 192 92 1,861 9.62 7.25 15.42 52.44 10.32 4.94 100.00 16 PAKPAK BHARAT 24 43 333 503 192 95 1,190 2.02 3.61 27.98 42.27 16.13 7.98 100.00 17 SAMOSIR 423 200 421 1,402 747 563 3,756 11.26 5.32 11.21 37.33 19.89 14.99 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 563 112 493 481 51 1,700 33.12 6.59 29.00 28.29 3.00 100.00 19 BATUBARA 205 41 346 2,652 4,407 428 8,079 2.54 0.51 4.28 32.83 54.55 5.30 100.00 20 PADANG LAWAS 21 PADANG LAWAS UTARA 182 2 132 606 659 24 1,605 11.34 0.12 8.22 37.76 41.06 1.50 100.00
KOTA 22 SIBOLGA 805 252 732 1,534 1,143 183 4,649 17.32 5.42 15.75 33.00 24.59 3.94 100.00 23 TANJUNG BALAI 69 32 261 2,058 2,114 294 4,828 1.43 0.66 5.41 42.63 43.79 6.09 100.00 24 PEMATANG SIANTAR 308 810 471 2,759 2,450 639 7,437 4.14 10.89 6.33 37.10 32.94 8.59 100.00 25 TEBING TINGGI 164 500 361 2,273 1,477 270 5,045 3.25 9.91 7.16 45.05 29.28 5.35 100.00 26 MEDAN 2,758 1,908 1,553 15,650 11,299 1,234 34,402 8.02 5.55 4.51 45.49 32.84 3.59 100.00 27 BINJAI 480 68 423 1,130 1,063 85 3,249 14.77 2.09 13.02 34.78 32.72 2.62 100.00 28 PADANG SIDEMPUAN 176 44 177 1,332 996 400 3,125 5.63 1.41 5.66 42.62 31.87 12.80 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 16,131 9,323 16,683 94,281 86,191 16,686 2,093 241,388 6.68 3.86 6.91 39.06 35.71 6.91 0.87 100.00
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
PELAYANAN KB BARU MENURUT KABUPATEN/KOTA
MKJP + NON MKJP
NO KABUPATEN/KOTA MKJP + NON MKJP
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 22
1 2 3 4 5 6 KABUPATEN
1 NIAS 22 443 343 77.43 2 MANDAILING NATAL 26 395 346 87.59 3 TAPANULI SELATAN 15 503 379 75.35 4 TAPANULI TENGAH 17 177 61 34.46 5 TAPANULI UTARA 18 243 158 65.02 6 TOBA SAMOSIR 18 192 192 100.00 7 LABUHAN BATU 36 242 225 92.98 8 ASAHAN 18 204 108 52.94 9 SIMALUNGUN 34 367 365 99.46 10 DAIRI 18 169 125 73.96 11 KARO 19 262 262 100.00 12 DELI SERDANG 32 403 363 90.07 13 LANGKAT 28 277 250 90.25 14 NIAS SELATAN 21 214 101 47.20 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 144 136 94.44 16 PAKPAK BHARAT 8 52 46 88.46 17 SAMOSIR 11 117 81 69.23 18 SERDANG BEDAGAI 17 243 213 87.65 19 BATUBARA 9 100 58 58.00 20 PADANG LAWAS 11 304 21 PADANG LAWAS UTARA 12 386 184 47.67
KOTA 22 SIBOLGA 4 17 17 100.00 23 TANJUNG BALAI 8 31 12 38.71 24 PEMATANG SIANTAR 17 43 37 86.05 25 TEBING TINGGI 9 35 34 97.14 26 MEDAN 39 151 147 97.35 27 BINJAI 8 37 24 64.86 28 PADANG SIDEMPUAN 8 79 51 64.56
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 5,830 4,318 74.07
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA
% DESA/KEL UCI NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 23
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KABUPATEN/KOTA
JUMLAH IMUNISASI DO NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS BAYI BCG DPT1+HB1 DPT3+HB3 POLIO3 CAMPAK HEPATITIS B3 (%)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
KABUPATEN 1 NIAS 22 11,064 10,126 91.52 11,260 101.77 10,159 91.82 10,619 95.98 10,993 99.36 2.37 2 MANDAILING NATAL 26 10,021 9,264 92.45 6,250 62.37 8,479 84.61 9,753 97.33 9,408 93.88 (50.53) 3 TAPANULI SELATAN 15 6,731 5,703 84.73 6,206 92.20 5,873 87.25 5,780 85.87 6,015 89.36 5,873 87.25 3.08 4 TAPANULI TENGAH 17 7,343 6,747 91.88 6,967 94.88 6,463 88.02 6,484 88.30 6,604 89.94 1,447 19.71 5.21 5 TAPANULI UTARA 18 6,782 5,663 83.50 6,062 89.38 5,646 83.25 5,665 83.53 5,414 79.83 3,634 53.58 10.69 6 TOBA SAMOSIR 18 3,273 3,593 109.78 3,593 109.78 3,569 109.04 3,623 110.69 3,521 107.58 3,554 108.59 2.00 7 LABUHAN BATU 36 24,133 23,600 97.79 23,157 95.96 22,192 91.96 22,794 94.45 22,590 93.61 7,717 31.98 2.45 8 ASAHAN 18 15,835 14,994 94.69 15,493 97.84 14,725 92.99 14,575 92.04 14,383 90.83 7.16 9 SIMALUNGUN 34 20,097 18,410 91.61 20,527 102.14 19,114 95.11 19,441 96.74 19,296 96.01 12,561 62.50 6.00 10 DAIRI 18 7,093 5,549 78.23 6,072 85.61 5,822 82.08 5,840 82.33 5,729 80.77 5.65 11 KARO 19 8,386 8,549 101.94 8,701 103.76 8,608 102.65 8,596 102.50 8,233 5.38 12 DELI SERDANG 32 40,346 38,619 95.72 39,075 96.85 36,711 90.99 38,132 94.51 35,184 87.21 36,711 90.99 9.96 13 LANGKAT 28 26,255 22,373 85.21 23,813 90.70 23,009 87.64 23,023 87.69 23,637 90.03 0.74 14 NIAS SELATAN 21 6,092 3,099 50.87 3,187 52.31 2,868 47.08 2,939 48.24 2,415 39.64 24.22 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 3,732 4,233 113.42 3,885 104.10 3,853 103.24 3,912 104.82 3,779 101.26 2,916 78.14 2.73 16 PAKPAK BHARAT 8 994 755 75.96 772 77.67 751 75.55 778 78.27 762 76.66 17 SAMOSIR 11 3,122 2,757 88.31 2,813 90.10 2,620 83.92 2,758 88.34 2,568 82.25 8.71 18 SERDANG BEDAGAI 17 14,530 13,320 91.67 13,665 94.05 13,269 91.32 13,190 90.78 12,832 88.31 9,835 67.69 6.10 19 BATUBARA 9 8,470 8,489 100.22 8,834 104.30 8,391 89.97 8,633 101.92 7,888 84.58 4,652 54.92 10.71 20 PADANG LAWAS 11 4,544 5,135 113.01 4,157 91.48 4,958 92.70 4,277 94.12 3.45 21 PADANG LAWAS UTARA 12 4,839 3,501 72.35 3,685 76.15 3,274 67.66 3,501 72.35 3,404 70.35 3,358 69.39 7.63
KOTA 22 SIBOLGA 4 2,023 2,618 129.41 2,236 110.53 2,163 106.92 2,438 120.51 2,157 106.62 2,163 106.92 3.53 23 TANJUNG BALAI 8 4,632 4,195 90.57 4,075 87.97 3,587 77.44 3,681 79.47 3,627 78.30 3,669 79.21 10.99 24 PEMATANG SIANTAR 17 5,873 7,550 128.55 6,542 111.39 6,304 107.34 6,330 107.78 6,379 108.62 6,304 107.34 2.49 25 TEBING TINGGI 9 3,427 3,643 106.30 3,639 106.19 3,552 103.65 3,381 98.66 3,628 105.87 0.30 2 MEDAN 39 46,244 49,192 106.37 50,749 109.74 47,388 92.36 47,526 102.77 48,318 94.18 30,512 59.47 4.79 27 BINJAI 8 6,006 5,887 98.02 5,559 92.56 5,496 91.51 5,434 90.48 5,332 88.78 4.08 28 PADANG SIDEMPUAN 8 4,334 3,786 87.36 3,547 81.84 3,353 77.37 3,376 77.90 3,496 80.66 3,052 70.42 1.44
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 306,221 286,215 93.47 295,499 96.50 277,239 90.54 286,359 93.51 282,550 92.27 142,235 46.45 4.38 % BAYI DIIMUNISASI LENGKAP 92.27
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 24
BAYI BGM ANAK BALITA (14TAHUN) BALITA GIZI BURUK
JUMLAH MP ASI % JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X % JUMLAH MENDAPAT
PERAWATAN %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KABUPATEN
1 NIAS 22 2,688 1,446 53.79 44,692 28,803 64.45 2,130 14 0.66 2 MANDAILING NATAL 26 436 73 16.74 40,952 25,588 62.48 73 73 100.00 3 TAPANULI SELATAN 15 1,111 1,111 100.00 32,229 29,111 90.33 46 5 10.87 4 TAPANULI TENGAH 17 775 206 26.58 31,339 26,818 85.57 83 83 100.00 5 TAPANULI UTARA 18 157 61 38.85 20,448 17,876 87.42 17 17 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 106 106 100.00 17,514 16,134 92.12 37 37 100.00 7 LABUHAN BATU 36 452 452 100.00 99,777 76,377 76.55 42 42 100.00 8 ASAHAN 18 842 382 45.37 56,523 52,571 93.01 265 265 100.00 9 SIMALUNGUN 34 6,680 354 5.30 66,638 37,947 56.94 187 173 92.51 10 DAIRI 18 1,617 216 13.36 40,634 26,066 64.15 28 11 KARO 19 38,244 29,898 78.18 77 77 100.00 12 DELI SERDANG 32 346 346 100.00 164,472 108,865 66.19 8 8 100.00 13 LANGKAT 28 36,663 15,891 43.34 108,908 92,690 85.11 345 159 46.09 14 NIAS SELATAN 21 1,828 1,654 90.48 50,253 40,424 80.44 6,530 5,566 85.24 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 243 221 90.95 17,158 12,445 72.53 183 153 83.61 16 PAKPAK BHARAT 8 520 520 100.00 5,016 3,047 60.75 50 17 SAMOSIR 11 61 40 65.57 11,611 8,787 75.68 32 32 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 2,461 411 16.70 21,609 44,664 206.69 51 51 100.00 19 BATUBARA 9 78 43 55.13 38,985 29,024 74.45 51 51 100.00 20 PADANG LAWAS 11 357 300 84.03 1,834 6 6 100.00 21 PADANG LAWAS UTARA 12 753 663 88.05 29,773 22,685 76.19 10 10 100.00
KOTA 22 SIBOLGA 4 10,658 9,909 92.97 1 1 100.00 23 TANJUNG BALAI 8 261 110 42.15 21,220 16,976 80.00 20 20 100.00 24 PEMATANG SIANTAR 17 6 6 100.00 24,886 18,670 75.02 44 44 100.00 25 TEBING TINGGI 9 100 100 100.00 13,085 7,356 56.22 26 26 100.00 26 MEDAN 39 260 38 14.62 245,220 201,389 82.13 548 548 100.00 27 BINJAI 8 367 367 100.00 22,057 13,572 61.53 28 PADANG SIDEMPUAN 8 291 291 100.00 23,176 17,314 74.71 5 5 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 59,459 25,408 42.73 1,297,077 1,016,840 78.39 10,867 7,494 68.96
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA
NO PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 25
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe1, Fe3 MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
Fe1 Fe3 JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 KABUPATEN
1 NIAS 22 11,949 6,636 55.54 2,207 18.47 2 MANDAILING NATAL 26 11,348 6,223 54.84 5,112 45.05 3 TAPANULI SELATAN 15 7,180 6,460 89.97 6,460 89.97 4 TAPANULI TENGAH 17 8,080 6,263 77.51 5,521 68.33 5 TAPANULI UTARA 18 7,460 4,802 64.37 3,853 51.65 6 TOBA SAMOSIR 18 4,726 4,661 98.62 4,084 86.42 7 LABUHAN BATU 36 26,537 21,596 81.38 23,482 88.49 8 ASAHAN 18 17,421 15,847 90.96 14,676 84.24 9 SIMALUNGUN 34 23,678 7,936 33.52 12,381 52.29 10 DAIRI 18 7,557 3,910 51.74 2,831 37.46 11 KARO 19 9,224 5,845 63.37 4,298 46.60 12 DELI SERDANG 32 44,520 39,582 88.91 37,903 85.14 13 LANGKAT 28 26,508 26,422 99.68 23,376 88.18 14 NIAS SELATAN 21 10,120 8,126 80.30 8,143 80.46 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 4,429 3,211 72.50 2,826 63.81 16 PAKPAK BHARAT 8 1,039 802 77.19 472 45.43 17 SAMOSIR 11 3,299 2,358 71.48 1,672 50.68 18 SERDANG BEDAGAI 17 15,875 14,390 90.65 13,437 84.64 19 BATUBARA 9 9,899 9,679 97.78 8,815 89.05 20 PADANG LAWAS 11 5,503 3,275 59.51 2,683 48.76 21 PADANG LAWAS UTARA 12 4,756 1,790 37.64 1,410 29.65
KOTA 22 SIBOLGA 4 2,224 1,813 81.52 1,653 74.33 23 TANJUNG BALAI 8 5,183 722 13.93 722 13.93 24 PEMATANG SIANTAR 17 6,514 5,158 79.18 4,093 62.83 25 TEBING TINGGI 9 3,806 3,485 91.57 3,321 87.26 26 MEDAN 39 50,874 39,084 76.83 34,400 67.62 27 BINJAI 8 6,671 3,801 56.98 1,901 28.50 28 PADANG SIDEMPUAN 8 4,766 3,849 80.76 3,142 65.93
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 341,146 257,726 75.55 234,874 68.85
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Kesga Dinkes Prov. SU
KABUPATEN/KOTA JUMLAH IBU HAMIL NO PUSKESMAS
TABEL 26
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TT 4 TT 5 JML % JML % JML % JML % JML %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 KABUPATEN 7,337
1 NIAS 22 99,918 4,231 4.23 3,723 3.73 1,850 1.8515 1,180 1.18 1,002 1.00 2 MANDAILING NATAL 26 7,491 5,035 67.21 4,584 61.193 0 3 TAPANULI SELATAN 15 64,141 4,921 7.67 4,359 6.80 1,160 1.81 437 0.68 38 0.06 4 TAPANULI TENGAH 17 75,243 6,323 8.40 5,041 6.70 0.00 5 TAPANULI UTARA 18 44,022 4,433 10.07 3,918 8.90 1,243 2.82 778 1.77 586 1.33 6 TOBA SAMOSIR 18 36,398 2,741 7.53 2,736 7.52 2,712 7.45 2,668 7.33 2,638 7.25 7 LABUHAN BATU 36 133,663 14,702 11.00 13,701 10.25 7,571 5.66 5,081 3.80 4,493 3.36 8 ASAHAN 18 160,836 944 0.59 3,224 2.00 6,863 4.27 12,794 7.95 14,464 8.99 9 SIMALUNGUN 34 88,573 16,741 18.90 11,865 13.40 5,608 6.33 4,517 5.10 5,868 6.63 10 DAIRI 18 75,510 3,616 4.79 3,243 4.29 53 0.07 16 0.02 11 KARO 19 64,203 6,274 9.77 5,043 7.85 3,724 5.80 3,079 4.80 2,859 4.45 12 DELI SERDANG 32 391,447 25,123 6.42 23,805 6.08 17,313 4.42 14,353 3.67 11,778 3.01 13 LANGKAT 28 245,288 154,558 63.01 150,710 61.44 139,617 56.92 117,671 47.97 109,065 44.46 14 NIAS SELATAN 21 25,448 0.00 0.00 0.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 18,190 2,432 13.37 1,562 8.59 427 2.35 621 3.41 562 3.09 16 PAKPAK BHARAT 8 9,308 748 8.04 705 7.57 758 8.14 766 8.23 765 8.22 17 SAMOSIR 11 28,716 2,122 7.39 1,545 5.38 265 0.92 118 0.41 69 0.24 18 SERDANG BEDAGAI 17 206,866 15,114 7.31 12,644 6.11 8,943 4.32 3,602 1.74 2,381 1.15 19 BATUBARA 9 77,289 511 0.66 404 0.52 797 1.03 945 1.22 782 1.01 20 PADANG LAWAS 11 0.00 0.00 0.00 21 PADANG LAWAS UTARA 12 24,971 6,006 24.05 7,936 31.78 2,686 10.76 1,913 7.66 1,434 5.74
KOTA 22 SIBOLGA 4 22,375 3,981 17.79 3,850 17.21 1,528 6.83 1,272 5.68 56 0.25 23 TANJUNG BALAI 8 31,320 3,485 11.13 3,193 10.19 1,080 3.45 169 0.54 206 0.66 24 PEMATANG SIANTAR 17 61,982 7,008 11.31 6,883 11.10 1,714 2.77 1,714 2.77 1,291 2.08 25 TEBING TINGGI 9 32,450 3,485 10.74 3,265 10.06 1,292 3.98 745 2.30 641 1.98 26 MEDAN 39 58,438 4,862 8.32 4,451 7.62 3,041 5.20 2,767 4.73 2,314 3.96 27 BINJAI 8 61,395 2,190 3.57 2,038 3.32 967 1.58 567 0.92 594 0.97 28 PADANG SIDEMPUAN 8 48,984 3,040 6.21 2,985 6.09 387 0.79 367 0.75 324 0.66
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 2,201,802 304,626 13.84 287,413 13.05 211,599 9.61 178,140 8.09 164,210 7.46
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Kesga Dinkes Prov. SU
JUMLAH WANITA USIA SUBUR DENGAN STATUS IMUNISASI TT
KAB/KOTA WUS NO PUSKESMAS TT 1 TT 2 TT 3
TABEL 27
PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK
MEMERLUKAN DARAH
MENDAPAT DARAH % MEMERLUKAN
DARAH MENDAPAT DARAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 RUMAH SAKIT 339 283 83.48 507 481 94.87
2 PUSKESMAS 28
JUMLAH (KAB/KOTA) 367 283 77.11 507 481 94.87
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
JUMLAH NEONATUS YANG DIRUJUK JUMLAH IBU HAMIL YANG DIRUJUK SARANA PELAYANAN KESEHATAN NO
TABEL 28
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
KABUPATEN 1 NIAS 22 11,949 1,088 45.53 1,050 96.51 11,064 107 0.97 59 55.14 2 MANDAILING NATAL 26 11,348 6,270 3 TAPANULI SELATAN 15 7,180 886 61.70 885 99.89 6,731 73 1.08 73 100.00 4 TAPANULI TENGAH 17 8,080 1,610 99.63 1,051 65.28 4,930 359 7.28 359 100.00 5 TAPANULI UTARA 18 7,460 412 5.52 412 100.00 5,164 31 0.60 31 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 4,726 436 9.23 419 96.10 1,106 56 5.06 56 100.00 7 LABUHAN BATU 36 26,537 880 3.32 807 91.70 20,048 494 2.46 444 89.88 8 ASAHAN 18 17,421 997 5.72 48 4.81 15,477 149 0.96 44 29.53 9 SIMALUNGUN 34 23,678 4,527 19.12 2,520 55.67 18,200 895 4.92 525 58.66 10 DAIRI 18 7,557 491 6.50 494 100.61 6,536 491 7.51 491 100.00 11 KARO 19 9,224 826 8.95 411 49.76 8,386 57 0.68 57 100.00 12 DELI SERDANG 32 44,520 4,930 11.07 3,897 79.05 40,439 2,342 5.79 1,943 82.96 13 LANGKAT 28 26,508 2,358 8.90 2,082 88.30 23,086 277 1.20 277 100.00 14 NIAS SELATAN 21 10,120 1,322 13.06 1,058 80.03 6,092 908 14.90 730 80.40 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 4,429 189 4.27 108 57.14 3,499 6 0.17 6 100.00 16 PAKPAK BHARAT 8 1,039 302 29.07 240 79.47 823 6 0.73 6 100.00 17 SAMOSIR 11 3,299 951 28.83 66 6.94 3,122 8 0.26 8 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 15,875 165 1.04 165 100.00 14,833 19 BATUBARA 9 9,899 361 3.65 361 100.00 8,473 77 0.91 77 100.00 20 PADANG LAWAS 11 21 PADANG LAWAS UTARA 12 4,756 25 0.53 32 128.00 4,839 2,970 61.38 2,970 100.00
KOTA 22 SIBOLGA 4 2,224 428 19.24 424 99.07 1,830 11 0.60 11 100.00 23 TANJUNG BALAI 8 5,183 9 0.17 9 100.00 4,963 6 0.12 6 100.00 24 PEMATANG SIANTAR 17 6,514 311 4.77 306 98.39 4,480 20 0.45 17 85.00 25 TEBING TINGGI 9 3,806 481 12.64 481 100.00 3,140 17 0.54 17 100.00 26 MEDAN 39 50,874 3,379 6.64 3,379 100.00 46,244 29 0.06 29 100.00 27 BINJAI 8 6,671 6,005 28 PADANG SIDEMPUAN 8 4,766 370 7.76 338 91.35 4,277 10 0.23 6 60.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 335,643 27,734 8.26 21,043 75.87 280,057 9,399 3.36 8,242 87.69
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
BUMIL RISTI/ KOMPLIKASI
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI NO PUSKESMAS
BUMIL RISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI KABUPATEN/KOTA JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH NEONATAL
TABEL 29
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 150 147 98.00
2 RUMAH SAKIT JIWA 6 6 100.00
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 21 21 100.00
4 PUSKESMAS 493 227 46.04
5 SARANA YANKES.LAINNYA 690 12 1.74
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,360 413 30.37
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Yankes & Ruj Dinkes Prov.SU
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR)
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 30
JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6 7 KABUPATEN
1 NIAS 22 443 9 9 100.00 2 MANDAILING NATAL 26 395 5 5 100.00 3 TAPANULI SELATAN 15 503 21 21 100.00 4 TAPANULI TENGAH 17 177 2 2 100.00 5 TAPANULI UTARA 18 243 3 3 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 192 7 LABUHAN BATU 36 242 36 36 100.00 8 ASAHAN 18 204 2 2 100.00 9 SIMALUNGUN 34 367 10 DAIRI 18 169 11 KARO 19 262 12 DELI SERDANG 32 403 13 LANGKAT 28 277 19 19 100.00 14 NIAS SELATAN 21 214 65 65 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 144 16 PAKPAK BHARAT 8 52 36 36 100.00 17 SAMOSIR 11 117 7 7 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 243 1 1 100.00 19 BATUBARA 9 100 27 14 51.85 20 PADANG LAWAS 11 304 21 PADANG LAWAS UTARA 12 386 17 2 11.76
KOTA 22 SIBOLGA 4 17 23 TANJUNG BALAI 8 31 31 29 93.55 24 PEMATANG SIANTAR 17 43 25 TEBING TINGGI 9 35 1 1 100.00 26 MEDAN 39 151 2 2 100.00 27 BINJAI 8 37 34 34 100.00 28 PADANG SIDEMPUAN 8 79 7 7 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 5,830 325 295 90.77
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
DESA/KEL TERKENA KLB NO PUSKESMAS JUMLAH DESA /
KEL KABUPATEN/KOTA
TABEL 31
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN SERTA JUMLAH KABUPATEN/KOTA DAN DESA YANG TERSERANG KLB
YANG TERSERANG
JUMLAH KAB JUMLAH DESA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Campak 11 29 10,488 521 2 4.97 0.38
2 DBD 3 3 146,919 269 8 0.18 2.97
3 Diare 3 3 6,563 209 10 3.18 4.78
4 Spc. Cikungunya 2 2 43,052 193 0 0.45 0
5 Keracunan Makanan 2 2 296 83 8 28.04 9.64
6 Tetanus Neo (TN) 2 2 9,363 2 1 0.02 50.00
7 Spc. Pertusis 1 1 10
8 Rabies 1 2 4,906 52 1 1.06 1.92
Sumber: Subdis P2P & PL Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota 2008
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
ATTACK RATE (%) CFR (%) JUMLAH
PENDERITA NO JUMLAH
PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEMATIAN
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
TABEL 32
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH % 1 2 3 4 5 6
KABUPATEN
1 NIAS 22 11,064 1,028 9.29 2 MANDAILING NATAL 26 10,021 6,194 61.81 3 TAPANULI SELATAN 15 6,731 987 14.66 4 TAPANULI TENGAH 17 7,343 4,442 60.49 5 TAPANULI UTARA 18 6,782 444 6.55 6 TOBA SAMOSIR 18 3,273 2,398 73.27 7 LABUHAN BATU 36 24,133 11,675 48.38 8 ASAHAN 18 15,835 8,405 53.08 9 SIMALUNGUN 34 20,097 3,484 17.34 10 DAIRI 18 7,093 4,384 61.81 11 KARO 19 8,386 2,842 33.89 12 DELI SERDANG 32 40,346 11,776 29.19 13 LANGKAT 28 26,255 12,948 49.32 14 NIAS SELATAN 21 6,092 4,894 80.33 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 3,732 1,742 46.68 16 PAKPAK BHARAT 8 994 144 14.49 17 SAMOSIR 11 3,122 1,240 39.72 18 SERDANG BEDAGAI 17 14,530 12,890 88.71 19 BATUBARA 9 8,470 2,220 26.21 20 PADANG LAWAS 11 21 PADANG LAWAS UTARA 12 4,839 1,366 28.23
KOTA 22 SIBOLGA 4 2,023 1,355 66.98 23 TANJUNG BALAI 8 4,632 3,119 67.34 24 PEMATANG SIANTAR 17 5,873 2,166 36.88 25 TEBING TINGGI 9 3,427 2,861 83.48 26 MEDAN 39 46,244 427 0.92 27 BINJAI 8 6,006 4,376 72.86 28 PADANG SIDEMPUAN 8 4,334 979 22.59
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 301,677 110,786 36.72
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH BAYI PUSKESMAS NO KABUPATEN/KOTA
TABEL 33
PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK
1 2 3 4 5 6 KABUPATEN
1 NIAS 22 29 15 51.72 2 MANDAILING NATAL 26 3 TAPANULI SELATAN 15 1,230 766 62.28 4 TAPANULI TENGAH 17 5 TAPANULI UTARA 18 35 14 40.00 6 TOBA SAMOSIR 18 274 274 100.00 7 LABUHAN BATU 36 242 242 100.00 8 ASAHAN 18 9 SIMALUNGUN 34 367 120 32.70 10 DAIRI 18 169 169 100.00 11 KARO 19 262 12 DELI SERDANG 32 403 403 100.00 13 LANGKAT 28 277 277 100.00 14 NIAS SELATAN 21 346 278 80.35 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 134 42 31.34 16 PAKPAK BHARAT 8 0 0 0 17 SAMOSIR 11 18 SERDANG BEDAGAI 17 243 171 70.37 19 BATUBARA 9 100 100 100.00 20 PADANG LAWAS 11 0 0 21 PADANG LAWAS UTARA 12 386 386 100.00
KOTA 22 SIBOLGA 4 23 TANJUNG BALAI 8 24 PEMATANG SIANTAR 17 25 TEBING TINGGI 9 26 MEDAN 39 27 BINJAI 8 37 37 100.00 28 PADANG SIDEMPUAN 8 79 79 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 4613 3,373 73.12
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
JUMLAH DESA/KEL DG GARAM
BERYODIUM YG BAIK
% DESA/KEL DG GARAM BERYODIUM
YG BAIK NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL
DISURVEI
TABEL 34
PELAYANAN DASAR GIGI UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) MURID SD/MI DIPERIKSA MURID SD/MI
JUMLAH % PERLU PERAWATAN
JUMLAH MENDAPAT PERAWATAN
% MENDAPAT PERAWATA
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
KABUPATEN
1 NIAS 22 353 1,276 1,629 0.28 65,170 18,560 28.48 557 557 100.00 2 MANDAILING NATAL 26 391 633 1,024 0.62 50,310 49,987 99.36 3,883 2,385 61.42 3 TAPANULI SELATAN 15 263 693 956 0.38 49,157 13,462 27.39 2,487 761 30.60 4 TAPANULI TENGAH 17 121 240 361 0.50 49,461 877 1.77 5 TAPANULI UTARA 18 7,682 6 TOBA SAMOSIR 18 496 908 1,404 0.55 19,968 7,988 40.00 3,269 2,452 75.01 7 LABUHAN BATU 36 2,266 15,534 17,800 0.15 163,185 452 0.28 1,038 1,024 98.65 8 ASAHAN 18 71 2,399 2,470 0.03 74,712 5,539 7.41 7,915 2,463 31.12 9 SIMALUNGUN 34 841 2,031 2,872 0.41 37,688 14,012 37.18 3,174 3,052 96.16 10 DAIRI 18 40 40 10 10 100.00 11 KARO 19 178 985 1,163 0.18 49,139 3,978 8.10 585 128 21.88 12 DELI SERDANG 32 361 3,692 4,053 0.10 173,140 6,138 3.55 2,506 1,301 51.92 13 LANGKAT 28 706 246 952 2.87 191,818 2,559 1,515 59.20 14 NIAS SELATAN 21 54 609 663 0.09 76,927 47,419 61.64 1,896 1,896 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 56 368 424 0.15 22,070 10,351 46.90 2,407 1,092 45.37 16 PAKPAK BHARAT 8 75 100 175 0.75 6 17 SAMOSIR 11 33 263 296 0.13 11,589 649 5.60 1,166 426 36.54 18 SERDANG BEDAGAI 17 71 2,306 2,377 0.03 29,865 4,859 1,717 35.34 19 BATUBARA 9 20 PADANG LAWAS 11 21 PADANG LAWAS UTARA 12 15 35 50 0.43 42,780 345 0.81 24 15 62.50
KOTA 22 SIBOLGA 4 691 691 9,317 470 5.04 23 TANJUNG BALAI 8 182 446 628 0.41 25,872 24 PEMATANG SIANTAR 17 625 3,277 3,902 0.19 19,760 25 TEBING TINGGI 9 623 963 1,586 0.65 19,657 15,733 80.04 4,226 2,096 49.60 26 MEDAN 39 1,398 17,388 18,786 0.08 259,774 439,503 169.19 18,418 3,628 19.70 27 BINJAI 8 185 1,408 1,593 0.13 28,649 26,768 93.43 4,329 130 3.00 28 PADANG SIDEMPUAN 8 121 673 794 0.18 11,805 3,216 27.24 2,080 455 21.88
JUMLAH (KAB/ KOTA) 493 9,485 57,204 66,689 0.17 1,216,520 695,312 57.16 67,394 27,103 40.22
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
NO PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TUMPATAN GIGI TETAP JUMLAH
RASIO TAMBAL/ CABUT
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS
JUMLAH MURID SD
PENCABUTA N GIGI TETAP
MENURUT KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 35
PENYULUHAN KESEHATAN JUMLAH SELURUH KEGIATAN
PENYULUHAN
JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN MASSA
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 KABUPATEN (Puskesmas)
1 NIAS 22 1,942 35 1,977 2 MANDAILING NATAL 26 41 4 45 3 TAPANULI SELATAN 15 83 83 4 TAPANULI TENGAH 17 1,018 1,018 5 TAPANULI UTARA 18 241 241 6 TOBA SAMOSIR 18 326 43 369 7 LABUHAN BATU 36 1,249 1,194 2,443 8 ASAHAN 18 1,499 89 1,588 9 SIMALUNGUN 34 198 198 10 DAIRI 18 4,584 4,584 11 KARO 19 2,458 14 2,472 12 DELI SERDANG 32 579 384 963 13 LANGKAT 28 144 56 200 14 NIAS SELATAN 21 299 104 403 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 2,329 642 2,971 16 PAKPAK BHARAT 8 90 90 17 SAMOSIR 11 226 5 231 18 SERDANG BEDAGAI 17 41 30 71 19 BATUBARA 9 108 108 216 20 PADANG LAWAS 11 21 PADANG LAWAS UTARA 12 44 17 61
KOTA 22 SIBOLGA 4 166 166 23 TANJUNG BALAI 8 24 PEMATANG SIANTAR 17 5,092 5,092 25 TEBING TINGGI 9 485 122 607 26 MEDAN 39 17,029 17,029 27 BINJAI 8 1,130 1 1,131 28 PADANG SIDEMPUAN 8 512 85 597
SUB JUMLAH I 493 41,715 3,131 44,846 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 324 105 429 2 Rumah Sakit 291 258 549
JUMLAH (KAB/KOTA) 42,330 3,494 45,824
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 36
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
ASKES JAMSOSTEK JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KABUPATEN
1 NIAS 22 443,492 24,632 306,418 331,050 74.65 2 MANDAILING NATAL 26 423,712 12,897 175,187 188,084 44.39 3 TAPANULI SELATAN 15 263,812 15,124 3,161 123,284 12,098 153,667 58.25 4 TAPANULI TENGAH 17 314,632 20,275 164,770 185,045 58.81 5 TAPANULI UTARA 18 267,595 32,278 114,795 147,073 54.96 6 TOBA SAMOSIR 18 171,833 13,895 818 48,096 32,000 94,809 55.18 7 LABUHAN BATU 36 1,027,964 40,388 83,966 233,773 649,058 1,007,185 97.98 8 ASAHAN 18 688,529 24,463 148,477 172,940 25.12 9 SIMALUNGUN 34 853,112 46,952 13,272 110,904 17,898 189,026 22.16 10 DAIRI 18 271,983 43,308 129,695 173,003 63.61 11 KARO 19 360,880 33,509 95,523 129,032 35.75 12 DELI SERDANG 32 1,738,431 69,698 377,561 446,188 25.67 13 LANGKAT 28 1,042,523 43,835 62,081 371,243 28,364 505,523 48.49 14 NIAS SELATAN 21 272,848 218,136 218,136 79.95 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 155,290 2,733 61,954 779 65,466 42.16 16 PAKPAK BHARAT 8 41,062 2,718 25,790 28,508 69.43 17 SAMOSIR 11 131,549 8,888 76,900 85,788 65.21 18 SERDANG BEDAGAI 17 630,728 17,654 181,022 198,676 31.50 19 BATUBARA 9 382,474 13,855 2,347 110,269 126,471 33.07 20 PADANG LAWAS 11 185,209 77,309 77,309 41.74 21 PADANG LAWAS UTARA 12 193,278 8,044 68,970 77,014 39.85
KOTA 22 SIBOLGA 4 94,614 15,532 751 21,900 211 38,394 40.58 23 TANJUNG BALAI 8 163,679 12,285 44,903 20,000 77,188 47.16 24 PEMATANG SIANTAR 17 238,773 33,706 8,161 53,959 17,247 113,073 47.36 25 TEBING TINGGI 9 141,059 18,022 2,751 23,919 5,877 50,569 35.85 26 MEDAN 39 2,102,105 130,107 412,249 542,356 25.80 27 BINJAI 8 252,652 12,116 1,031 18,594 31,741 12.56 28 PADANG SIDEMPUAN 8 188,499 26,614 106 43,027 948 70,695 37.50
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 13,042,317 723,528 178,445 3,838,627 784,480 5,524,009 42.35 PERSENTASE 5.55 1.37 29.43 6.01 42.35
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Promkes & JPKM Dinkes Prov.SU
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
NO PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK*
KABUPATEN/KOTA
TABEL 37
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN
JUMLAH % Rawat Jalan % Rawat Inap % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6.00 7 8.00 9 10.00 11 12 13 KABUPATEN
1 NIAS 22 329,925 177,850 53.91 152,276 46.15 120 0.03 2,688 1,446 53.79 2 MANDAILING NATAL 26 175,187 175,187 100.00 123,055 70.24 17 0.01 284 284 100.00 3 TAPANULI SELATAN 15 128,376 123,284 96.03 19,753 15.39 16 0.01 490 490 100.00 4 TAPANULI TENGAH 17 164,770 164,770 100.00 30,321 18.40 39 0.02 672 206 30.65 5 TAPANULI UTARA 18 114,795 114,795 100.00 41,081 35.79 78 0.07 57 57 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 11,815 11,815 100.00 11,411 96.58 7 LABUHAN BATU 36 233,773 233,773 100.00 27,135 11.61 620 0.27 309 294 95.15 8 ASAHAN 18 148,477 148,477 100.00 41,564 27.99 230 0.15 9 SIMALUNGUN 34 125,911 110,904 88.08 122,948 97.65 79 0.06 180 173 96.11 10 DAIRI 18 129,695 129,695 100.00 19,454 15.00 1,297 1.00 11 KARO 19 95,523 95,523 100.00 18,763 19.64 89 0.09 12 DELI SERDANG 32 377,591 377,561 99.99 308,668 81.75 1,504 0.40 346 346 100.00 13 LANGKAT 28 380,734 380,657 99.98 118,484 31.12 116 0.03 3,737 3,737 100.00 14 NIAS SELATAN 21 218,136 189,134 86.70 153,409 70.33 345 0.16 3,931 3,931 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 76,656 50,983 66.51 39,101 51.01 52 0.07 152 140 92.11 16 PAKPAK BHARAT 8 25,688 25,688 100.00 4,835 18.82 69 0.27 418 417 99.76 17 SAMOSIR 11 76,900 76,900 100.00 30,319 39.43 23 0.03 61 40 65.57 18 SERDANG BEDAGAI 17 197,254 180,099 91.30 188,437 95.53 13 0.01 180 180 100.00 19 BATUBARA 9 110,269 29,957 27.17 29,847 27.07 110 0.10 20 PADANG LAWAS 11 93,390 86,213 92.32 21 PADANG LAWAS UTARA 12 87,019 68,969 79.26 26,359 30.29 13 0.01 753 663 88.05
KOTA 22 SIBOLGA 4 21,900 21,900 100.00 7,996 36.51 23 TANJUNG BALAI 8 44,903 45,261 100.80 46,398 103.33 24 PEMATANG SIANTAR 17 53,950 53,950 100.00 26,396 48.93 6 6 100.00 25 TEBING TINGGI 9 29,796 23,919 80.28 25,783 86.53 1,469 4.93 100 100 100.00 26 MEDAN 39 412,249 412,249 100.00 217,239 52.70 355 0.09 27 BINJAI 8 32,997 32,997 100.00 29,757 90.18 474 1.44 232 194 83.62 28 PADANG SIDEMPUAN 8 46,842 38,188 81.53 17,919 38.25 291 291 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 3,944,521 3,580,698 90.78 1,878,708 47.63 7,128 0.18 14,887 12,995 87.29
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Promkes & JPKM Dinkes Prov.SU
MENURUT KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
BAYI MASY.MISKIN BGM MENDAPAT MP
ASI JUMLAH BAYI MASY.MISKIN
BGM
PELAYANAN BAYI MASY.MISKIN
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES
MASYARAKAT MISKIN
DICAKUP JAMKESMAS
JUMLAH PEKERJA FORMAL
JUMLAH YANG DILAYANI %
1 2 3 4 5 6 KABUPATEN
1 NIAS 22 2 MANDAILING NATAL 26 3 TAPANULI SELATAN 15 1,425 933 65.47 4 TAPANULI TENGAH 17 5 TAPANULI UTARA 18 29,941 22,447 74.97 6 TOBA SAMOSIR 18 5,893 1,108 18.80 7 LABUHAN BATU 36 37,454 37,454 100.00 8 ASAHAN 18 9 SIMALUNGUN 34 10 DAIRI 18 265 265 100.00 11 KARO 19 9,194 12 DELI SERDANG 32 13 LANGKAT 28 14 NIAS SELATAN 21 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 46,936 16 PAKPAK BHARAT 8 17 SAMOSIR 11 4,136 18 SERDANG BEDAGAI 17 14,904 9,131 61.27 19 BATUBARA 9 40,098 20 PADANG LAWAS 11 21 PADANG LAWAS UTARA 12 3,483 2,652 76.14
KOTA 22 SIBOLGA 4 4,608 3,420 74.22 23 TANJUNG BALAI 8 24 PEMATANG SIANTAR 17 13,334 1,060 7.95 25 TEBING TINGGI 9 41,626 26 MEDAN 39 46,994 16,301 34.69 27 BINJAI 8 10,390 9,083 87.42 28 PADANG SIDEMPUAN 8 26,642 15,903 59.69
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 290,387 166,693 57.40
TABEL 38
NO KABUPATEN/KOTA
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
MENURUT KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
PUSKESMAS
PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL
TABEL 39
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA
JUMLAH DILAYANI KES
% JUMLAH DILAYANI KES
% JUMLAH DILAYANI KES
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KABUPATEN
1 NIAS 22 4,307 3,893 8,200 3,879 47.30 2 MANDAILING NATAL 26 7,794 7,143 91.65 9,931 9,427 94.92 17,725 16,570 93.48 3 TAPANULI SELATAN 15 24,446 12,030 49.21 9,795 6,352 64.85 34,241 18,382 53.68 4 TAPANULI TENGAH 17 29,093 23,542 80.92 16,710 10,417 62.34 45,803 33,959 74.14 5 TAPANULI UTARA 18 32,141 1,137 3.54 23,933 2,982 12.46 56,074 4,119 7.35 6 TOBA SAMOSIR 18 14,574 10,896 74.76 10,337 8,388 81.15 24,911 19,284 77.41 7 LABUHAN BATU 36 3,173 1,537 48.44 2,003 881 43.98 5,176 2,418 46.72 8 ASAHAN 18 39,759 28,408 71.45 5,754 2,221 38.60 45,513 30,629 67.30 9 SIMALUNGUN 34 105,046 20,872 19.87 62,163 14,118 22.71 167,209 34,990 20.93 10 DAIRI 18 13,044 12,382 25,426 11 KARO 19 74,851 1,758 2.35 26,926 1,820 6.76 101,777 3,578 3.52 12 DELI SERDANG 32 162,423 72,686 44.75 90,314 40,575 44.93 252,737 113,261 44.81 13 LANGKAT 28 90,700 69,432 160,132 14 NIAS SELATAN 21 38,518 24,006 62.32 12,122 7,348 60.62 50,640 31,354 61.92 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 14,920 6,994 46.88 12,002 6,953 57.93 26,922 13,947 51.81 16 PAKPAK BHARAT 8 2,528 742 29.35 1,921 847 44.09 4,449 1,589 35.72 17 SAMOSIR 11 14,514 625 4.31 8,513 747 8.77 23,027 1,372 5.96 18 SERDANG BEDAGAI 17 56,562 24,282 42.93 55,676 24,425 43.87 112,238 48,707 43.40 19 BATUBARA 9 8,148 8,148 100.00 10,542 10,542 100.00 18,690 18,690 100.00 20 PADANG LAWAS 11 21 PADANG LAWAS UTARA 12 37,117 11,601 31.26 29,807 8,363 28.06 66,924 19,964 29.83
KOTA 22 SIBOLGA 4 10,662 7,463 70.00 2,621 1,835 70.01 13,283 9,298 70.00 23 TANJUNG BALAI 8 343 227 66.00 542 333 61.00 885 560 63.28 24 PEMATANG SIANTAR 17 28,148 355 1.26 10,681 1,103 10.33 38,829 1,458 3.75 25 TEBING TINGGI 9 20,150 11,967 59.39 9,816 6,537 66.60 29,966 18,504 61.75 26 MEDAN 39 126,877 24,295 19.15 102,383 31,601 30.87 229,260 55,896 24.38 27 BINJAI 8 22,636 436 1.93 12,494 1,732 13.86 35,130 2,168 6.17 28 PADANG SIDEMPUAN 8 10,075 5,532 54.91 4,579 2,934 64.08 14,654 8,466 57.77
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 992,549 306,682 30.90 617,272 202,481 32.80 1,609,821 509,163 31.63
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
PRA USILA DAN USILA PUSKESMAS NO KABUPATEN/KOTA
USILA (60TH+) PRA USILA (4559 TH)
TABEL 40
CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM
WUS DI DESA/KEL. ENDEMIS SEDANG & BERAT
JUMLAH WUS JUMLAH YANG DIBERI KAPSUL
YODIUM
% YANG DIBERI KAPSUL YODIUM
1 2 3 4 5 6 7 KABUPATEN
1 NIAS 22 96,918 2 MANDAILING NATAL 26 3 TAPANULI SELATAN 15 40,847 4 TAPANULI TENGAH 17 5 TAPANULI UTARA 18 6 TOBA SAMOSIR 18 7 LABUHAN BATU 36 167,302 8 ASAHAN 18 9 SIMALUNGUN 34 45,092 10,382 23.02 10 DAIRI 18 161 35,910 13,200 36.76 11 KARO 19 12 DELI SERDANG 32 391,447 13 LANGKAT 28 14 NIAS SELATAN 21 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 47 23,783 1,110 4.67 16 PAKPAK BHARAT 8 0 17 SAMOSIR 11 28,716 18 SERDANG BEDAGAI 17 241 194,048 19 BATUBARA 9 20 PADANG LAWAS 11 21 PADANG LAWAS UTARA 12
KOTA 22 SIBOLGA 4 23 TANJUNG BALAI 8 24 PEMATANG SIANTAR 17 25 TEBING TINGGI 9 26 MEDAN 39 27 BINJAI 8 28 PADANG SIDEMPUAN 8 79 48,984
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 528 1,073,047 24,692 2.30
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
MENURUT KABUPATEN /KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL ENDEMIS
TABEL 41
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIVAIDS
JUMLAH PENDONOR
JML SAMPEL DARAH DIPERIKSA
JML POSTIF HIV/AIDS
% POSITIF HIV AIDS
1 2 3 4 5 6
1 Palang Merah Indonesia (PMI) 36,635 36,715 17 0.05
2 RS 566 3,044
JUMLAH 37,201 39,759 17 0.04
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
DONOR DARAH
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
TABEL 42
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 I KAB/KOTA (Puskesmas)
1 NIAS 159,921 120 160,041 7 0.004 2 MANDAILING NATAL 211,213 170 211,383 40 0.019 3 TAPANULI SELATAN 155,773 401 156,174 115 0.074 4 TAPANULI TENGAH 72,607 224 72,831 5 TAPANULI UTARA 134,030 196 134,226 6 TOBA SAMOSIR 53,959 323 54,282 25 0.046 7 LABUHAN BATU 204,534 2,610 207,144 301 0.145 8 ASAHAN 164,653 234 164,887 7 0.004 9 SIMALUNGUN 250,461 377 250,838 10 DAIRI 85,298 248 85,546 11 KARO 181,369 377 181,746 208 0.114 12 DELI SERDANG 446,373 1,357 447,730 504 0.113 13 LANGKAT 14 NIAS SELATAN 216,107 344 216,451 58 0.027 15 HUMBANG HASUNDUTAN 43,006 99 43,105 15 0.035 16 PAKPAK BHARAT 5,359 69 5,428 17 SAMOSIR 65,397 53 65,450 59 0.090 18 SERDANG BEDAGAI 19 BATUBARA 87,898 177 88,075 20 PADANG LAWAS 21 PADANG LAWAS UTARA 42,892 22 42,914 22 SIBOLGA 47,727 47,727 23 TANJUNG BALAI 141,722 141,722 24 PEMATANG SIANTAR 129,824 129,824 25 TEBING TINGGI 180,264 180,264 26 MEDAN 1,068,064 309 1,068,373 1,759 27 BINJAI 172,451 172,451 28 PADANG SIDEMPUAN 64,322 64,322 152 0.236
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
Sub jumlah 4,385,224 7,710 4,392,934 3,250 0.074
II RUMAH SAKIT 1 NIAS 2 MANDAILING NATAL 39,926 6,008 45,934 1 0.002 3 TAPANULI SELATAN 765 253 1,018 14 1.375 4 TAPANULI TENGAH 11,872 2,990 14,862 21 0.141 5 TAPANULI UTARA 19,345 11,425 30,770 6 TOBA SAMOSIR 9,426 18,058 27,484 7 LABUHAN BATU 98,361 40,525 138,886 26 0.019 8 ASAHAN 82,277 34,060 116,337 9 SIMALUNGUN 4,284 12,535 16,819 10 DAIRI 11 KARO 44,325 33,762 78,087 12 DELI SERDANG 175,005 29,745 204,750 26 0.013 13 LANGKAT 14 NIAS SELATAN 10,042 775 10,817 13 0.120 15 HUMBANG HASUNDUTAN 9,537 1,702 11,239 16 PAKPAK BHARAT 2,793 448 3,241 17 SAMOSIR 12,968 2,112 15,080 9 0.060 18 SERDANG BEDAGAI 19 BATUBARA 1,500 1,300 2,800 20 PADANG LAWAS 21 PADANG LAWAS UTARA 1,812 324 2,136 22 SIBOLGA 7,464 581 8,045 23 TANJUNG BALAI 39,388 5,400 44,788 24 PEMATANG SIANTAR 124,714 43,099 167,813 2,052 1.22 25 TEBING TINGGI 77,316 17,803 95,119 26 MEDAN 471,848 146,087 617,935 27 BINJAI 130,565 19,639 150,204 200 0.13 28 PADANG SIDEMPUAN 50,449 5,536 55,985
Sub Jumlah 1,425,982 434,167 1,860,149 2,362 0.127
III Sarana Yankes lainnya 1 NIAS 2 MANDAILING NATAL 3 TAPANULI SELATAN 4 TAPANULI TENGAH 5 TAPANULI UTARA 6 TOBA SAMOSIR
7 LABUHAN BATU 8 ASAHAN 9 SIMALUNGUN 10 DAIRI 11 KARO 28,464 28,464 12 DELI SERDANG 13 LANGKAT 14 NIAS SELATAN 7,601 446 8,047 15 HUMBANG HASUNDUTAN 16 PAKPAK BHARAT 17 SAMOSIR 18 SERDANG BEDAGAI 19 BATUBARA 20 PADANG LAWAS 21 PADANG LAWAS UTARA 22 SIBOLGA 3,691 190 3,881 23 TANJUNG BALAI 24 PEMATANG SIANTAR 25 TEBING TINGGI 26 MEDAN 27 BINJAI 28 PADANG SIDEMPUAN
Sub Jumlah 39,756 636 40,392 JUMLAH (KAB/KOTA) 5,850,962 442,513 6,293,475 11,224 0.178 JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 13,042,317 13,042,317 JUMLAH PELAYANAN CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 44.86 3.39
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
TABEL 43
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
JUMLAH YANG MEMILIKI % YANG MEMILIKI
LABKES 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
LABKES 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 150 138 85 92.00 56.67
2 RUMAH SAKIT JIWA 6 6 100.00
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 21 17 80.95
4 PUSKESMAS 493 224 45.44
JUMLAH (KAB/KOTA) 670 385 85 57.46 12.69
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 44
JUMLAH % 1 2 3 4 5
KABUPATEN
1 NIAS 215,755 46,854 21.7 2 MANDAILING NATAL 220,596 99,941 45.3 3 TAPANULI SELATAN 32,040,912 26,700,760 83.3 4 TAPANULI TENGAH 97,230 73,039 75.1 5 TAPANULI UTARA 140,910 66,708 47.3 6 TOBA SAMOSIR 0 0 0.0 7 LABUHAN BATU 24,410,742 22,760,798 93.2 8 ASAHAN 7,348,809 5,236,196 71.3 9 SIMALUNGUN 278,930 226,702 81.3 10 DAIRI 11 KARO 14,815,319 20,346,887 137.3 12 DELI SERDANG 120 120 100.0 13 LANGKAT 14 NIAS SELATAN 142 42 29.6 15 HUMBANG HASUNDUTAN 0 0 0.0 16 PAKPAK BHARAT 17 SAMOSIR 0 0 0.0 18 SERDANG BEDAGAI 90,159 36,435 40.4 19 BATUBARA 0 0 0.0 20 PADANG LAWAS 0 0 0.0 21 PADANG LAWAS UTARA 245,948 80,118 32.6
KOTA 22 SIBOLGA 2,277,220 4,364,520 191.7 23 TANJUNG BALAI 4,638,541 6,966,161 150.2 24 PEMATANG SIANTAR 6,961,470 7,830,075 112.5 25 TEBING TINGGI 29,094,423 15,381,523 52.9 26 MEDAN 11,755,284 14,625,146 124.4 27 BINJAI 5,380,401 4,126,644 76.7 28 PADANG SIDEMPUAN 56,657 33,957 59.9
JUMLAH KAB/KOTA 140,069,568 129,002,626 92.1
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
NO KABUPATEN/KOTA KEBUTUHAN KETERSEDIAAN
Tabel 44a
Total Dana Jumlah Biaya Obat APBN APBD KAB/KOTA ( 3 + 4 ) Penduduk Per kapita
1 2 3 4 5 6 7 1 Medan 2,126,567,002 1,909,000,390 4,035,567,392 2,102,105 1,919.77 2 P. Siantar 279,438,301 900,000,000 1,179,438,301 238,773 4,939.58 3 T. Balai 233,486,401 580,120,000 813,606,401 163,679 4,970.74 4 T. Tinggi 82,633,180 1,000,000,000 1,082,633,180 141,059 7,675.04 5 Binjai 173,470,718 300,000,000 473,470,718 252,652 1,874.00 6 Sibolga 113,711,435 663,373,513 777,084,948 94,614 8,213.21 7 P. Sidempuan 242,693,155 382,000,000 624,693,155 188,499 3,314.04 8 D. Serdang 1,953,945,802 3,050,000,000 5,003,945,802 1,738,431 2,878.43 9 Langkat 1,966,336,121 3,500,000,000 5,466,336,121 1,042,523 5,243.37 10 Karo 608,764,075 1,154,260,500 1,763,024,575 360,880 4,885.35 11 Simalungun 1,325,419,373 3,700,000,000 5,025,419,373 853,112 5,890.69 12 Asahan 768,368,814 756,281,400 1,524,650,214 688,529 2,214.36 13 Lab. Batu 1,200,914,118 6,419,948,000 7,620,862,118 1,027,964 7,413.55 14 Tapanuli Utara 593,135,833 570,000,000 1,163,135,833 267,595 4,346.63 15 Toba Samosir 425,002,330 779,458,495 1,204,460,825 171,833 7,009.48 16 Tapanuli Tengah 853,693,858 512,934,491 1,366,628,349 314,632 4,343.58 17 Tapanuli Selatan 81,066,680 3,499,999,410 3,581,066,090 263,812 13,574.31 18 Mandailing Natal 909,771,383 1,137,912,462 2,047,683,845 423,712 4,832.73 19 Nias 1,714,778,988 1,000,000,000 2,714,778,988 443,492 6,121.37 20 Dairi 710,554,463 531,623,800 1,242,178,263 271,983 4,567.12 21 Humbahas 383,888,059 487,000,000 870,888,059 155,290 5,608.14 22 Pakpak Bharat 134,779,242 450,000,000 584,779,242 41,062 14,241.37 23 Serdang Bedagai 932,890,239 1,075,000,000 2,007,890,239 630,728 3,183.45 24 Samosir 398,440,845 1,229,353,952 1,627,794,797 131,549 12,374.06 25 Nias Selatan 1,095,188,090 2,100,000,000 3,195,188,090 272,848 11,710.51 26 Batu Bara 570,339,709 747,492,466 1,317,832,175 382,474 3,445.55 27 Padang Lawas 667,146,495 667,146,495 185,209 3,602.13 28 Padang Lawas Utara 775,175,030 775,175,030 193,278 4,010.67
21,321,599,739 38,435,758,879 59,757,358,618 13,042,317 164,403.23 Sumber: Subdis Farmasi & Makmin Dinkes Prov.SU
Keterangan : 1 Anggaran Obat perkapita tahun 2008 Rp 5.869, 2 Anggaran Obat Buffer Pusat tahun 2008 untuk Dinas Kesehatan Prov. Sumut Rp 1.022.319.316,
32
Total
DATA ANGGARAN OBAT KABUPATEN / KOTA TAHUN 2008
N O KAB/KOTA Dana Pengadaan Obat
PROVINSI SUMATERA UTARA
JUMLAH DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6 KABUPATEN
1 NIAS 22 392 369 94.13 2 MANDAILING NATAL 26 3 TAPANULI SELATAN 15 23,324 10,885 46.67 4 TAPANULI TENGAH 17 5 TAPANULI UTARA 18 56,345 24,916 44.22 6 TOBA SAMOSIR 18 12,897 7,016 54.40 7 LABUHAN BATU 36 72,224 37,800 52.34 8 ASAHAN 18 630 136 21.59 9 SIMALUNGUN 34 57,437 40,647 70.77 10 DAIRI 18 5,937 1,027 17.30 11 KARO 19 27,156 15,700 57.81 12 DELI SERDANG 32 4,620 2,988 64.67 13 LANGKAT 28 210 68 32.38 14 NIAS SELATAN 21 68,187 41,525 60.90 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 30,597 11,167 36.50 16 PAKPAK BHARAT 8 309 73 23.62 17 SAMOSIR 11 31,274 12,510 40.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 139,164 80,638 57.94 19 BATUBARA 9 88,197 25,630 29.06 20 PADANG LAWAS 11 21 PADANG LAWAS UTARA 12 3,880 2,047 52.76
KOTA 22 SIBOLGA 4 23 TANJUNG BALAI 8 24 PEMATANG SIANTAR 17 630 328 52.06 25 TEBING TINGGI 9 22,500 16,689 74.17 26 MEDAN 39 291,808 234,756 80.45 27 BINJAI 8 28 PADANG SIDEMPUAN 8 22,537 10,385 46.08
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 960,255 577,300 60.12
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
TABEL 45
NO KABUPATEN/KOTA
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
RUMAH TANGGA PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT
TABEL 46
JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA
JUMLAH POSYANDU PERSENTASE POSYANDU %
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH POSYANDU AKTIF
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 KABUPATEN
1 NIAS 22 295 174 18 487 60.57 35.73 3.70 100 3.70 2 MANDAILING NATAL 26 360 39 6 405 88.89 9.63 1.48 100 1.48 3 TAPANULI SELATAN 15 204 198 131 2 535 38.13 37.01 24.49 0.37 100 24.86 4 TAPANULI TENGAH 17 162 233 395 41.01 58.99 100 5 TAPANULI UTARA 18 251 123 14 388 64.69 31.70 3.61 100 3.61 6 TOBA SAMOSIR 18 27 161 85 2 275 9.82 58.55 30.91 0.73 100 31.64 7 LABUHAN BATU 36 301 409 433 43 1,186 25.38 34.49 36.51 3.63 100 40.13 8 ASAHAN 18 266 404 130 116 916 29.04 44.10 14.19 12.66 100 26.86 9 SIMALUNGUN 34 675 337 216 80 1,308 51.61 25.76 16.51 6.12 100 22.63 10 DAIRI 18 127 174 190 2 493 25.76 35.29 38.54 0.41 100 38.95 11 KARO 19 83 349 12 1 445 18.65 78.43 2.70 0.22 100 2.92 12 DELI SERDANG 32 206 907 254 1,367 15.07 66.35 18.58 100 18.58 13 LANGKAT 28 520 723 13 1,256 41.40 57.56 1.04 100 58.60 14 NIAS SELATAN 21 302 302 100.00 100 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 29 174 21 3 227 12.78 76.65 9.25 1.32 100 10.57 16 PAKPAK BHARAT 8 62 25 0 0 87 71.26 28.74 100 17 SAMOSIR 11 126 54 180 70.00 30.00 100 30.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 193 477 143 17 830 23.25 57.47 17.23 2.05 100 19.27 19 BATUBARA 9 68 363 61 4 496 13.71 73.19 12.30 0.81 100 13.10 20 PADANG LAWAS 11 336 336 100.00 100 21 PADANG LAWAS UTARA 12 127 155 88 2 372 34.14 41.67 23.66 0.54 100 24.19
KOTA 22 SIBOLGA 4 28 37 21 8 94 29.79 39.36 22.34 8.51 100 30.85 23 TANJUNG BALAI 8 115 115 100.00 100 24 PEMATANG SIANTAR 17 13 216 12 241 5.39 89.63 4.98 100 94.61 25 TEBING TINGGI 9 21 84 18 123 17.07 68.29 14.63 100 82.93 26 MEDAN 39 1,405 1,405 100.00 100 100.00 27 BINJAI 8 8 199 33 240 3.33 82.92 13.75 100 13.75 28 PADANG SIDEMPUAN 8 21 84 29 2 136 15.44 61.76 21.32 1.47 100 22.79
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 3,795 6,153 2,962 1,730 14,640 25.92 42.03 20.23 11.82 100 32.05
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Promkes & JPKM Dinkes Prov.SU
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
TABEL 47
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
RUMAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH %
SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT 1 2 3 4 5 6 7 8
KABUPATEN
1 NIAS 22 26,081 900 3.45 320 35.56 2 MANDAILING NATAL 26 110,575 3 TAPANULI SELATAN 15 58,383 36,428 62.39 19,589 53.77 4 TAPANULI TENGAH 17 66,282 47,961 72.36 26,588 55.44 5 TAPANULI UTARA 18 56,345 56,345 100.00 24,916 44.22 6 TOBA SAMOSIR 18 43,580 320 0.73 174 54.38 7 LABUHAN BATU 36 201,298 150,525 74.78 102,637 68.19 8 ASAHAN 18 138,034 19,935 14.44 8,049 40.38 9 SIMALUNGUN 34 205,988 141,281 68.59 112,893 79.91 10 DAIRI 18 5,937 1,422 23.95 11 KARO 19 80,264 10,730 13.37 8,230 76.70 12 DELI SERDANG 32 367,561 46,356 12.61 31,394 67.72 13 LANGKAT 28 190,412 70,425 36.99 53,051 75.33 14 NIAS SELATAN 21 97,409 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 38,286 31,051 81.10 19,033 61.30 16 PAKPAK BHARAT 8 7,835 4,357 55.61 1,231 28.25 17 SAMOSIR 11 26,798 2,200 8.21 181 8.23 18 SERDANG BEDAGAI 17 139,164 128,617 92.42 80,750 62.78 19 BATUBARA 9 87,563 87,563 100.00 20 PADANG LAWAS 11 21 PADANG LAWAS UTARA 12 38,176 9,735 25.50 2,373 24.38
KOTA 22 SIBOLGA 4 18,869 1,320 7.00 1,013 76.74 23 TANJUNG BALAI 8 36,245 23,158 63.89 13,691 59.12 24 PEMATANG SIANTAR 17 50,522 42,599 84.32 31,702 74.42 25 TEBING TINGGI 9 31,829 21,579 67.80 17,955 83.21 26 MEDAN 39 518,657 242,443 46.74 208,146 85.85 27 BINJAI 8 37,045 13,088 35.33 7,802 59.61 28 PADANG SIDEMPUAN 8 42,597 23,576 55.35 13,439 57.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 2,721,735 1,213,914 44.60 785,157 64.68
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
PUSKESMAS NO KABUPATEN/KOTA
TABEL 48
LEDENG
SPT
SGL
PAH
KEMAS
AN
LAINNYA
JUMLA
H
LEDENG
SPT
SGL
PAH
KEMAS
AN
LAINNYA
JUMLA
H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 KABUPATEN
1 NIAS 22 37,189 7,922 21.30 1,368 11 1,655 664 35 3,733 36.65 0.29 44.33 17.79 0.94 100 2 MANDAILING NATAL 26 110,575 28,539 25.81 253 1,091 8,963 18,236 28,543 0.89 3.82 31.40 63.89 100 3 TAPANULI SELATAN 15 59,294 27,773 46.84 3,134 149 9,453 215 133 11,048 24,132 12.99 0.62 39.17 0.89 0.55 45.78 100 4 TAPANULI TENGAH 17 66,282 46,273 69.81 19,447 871 7,224 2,553 193 6,946 37,234 52.23 2.34 19.40 6.86 0.52 18.65 100 5 TAPANULI UTARA 18 57,051 45,749 80.19 17,782 8,350 3,885 16,134 46,151 38.53 18.09 8.42 34.96 100 6 TOBA SAMOSIR 18 43,563 28,681 65.84 8,003 1,254 10,337 1,152 7,985 28,731 27.85 4.36 35.98 4.01 27.79 100 7 LABUHAN BATU 36 254,766 145,562 57.14 8,090 24,172 79,897 8,638 2,353 22,410 145,560 5.56 16.61 54.89 5.93 1.62 15.40 100 8 ASAHAN 18 138,034 19,935 14.44 1,377 18,277 281 19,935 6.91 91.68 1.41 100 9 SIMALUNGUN 34 205,988 150,629 73.13 27,199 12,527 44,278 36,474 39 6,566 127,083 21.40 9.86 34.84 28.70 0.03 5.17 100 10 DAIRI 18 61,673 4,737 7.68 2,385 30 1,340 224 698 4,677 50.99 0.64 28.65 4.79 14.92 100 11 KARO 19 81,656 31,958 39.14 34,415 3,057 5,621 3,471 2,642 30,207 79,413 43.34 3.85 7.08 4.37 3.33 38.04 100 12 DELI SERDANG 32 382,731 55,802 14.58 18,852 4,316 25,597 317 1,192 50,274 37.50 8.58 50.91 0.63 2.37 100 13 LANGKAT 28 238,537 203,178 85.18 28,484 29,201 79,615 20,995 158,295 17.99 18.45 50.30 13.26 100 14 NIAS SELATAN 21 97,409 24,991 25.66 4,570 357 11,482 1 8,581 24,991 18.29 1.43 45.94 0.00 34.34 100 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 38,863 37,106 95.48 6,451 1,162 4,822 8,835 1,050 9,589 31,909 20.22 3.64 15.11 27.69 3.29 30.05 100 16 PAKPAK BHARAT 8 8,543 5,244 61.38 710 701 172 3,547 1,621 6,751 10.52 10.38 2.55 52.54 24.01 66.63 17 SAMOSIR 11 31,274 2,200 7.03 1,570 1,616 1,954 564 76 12,689 18,469 8.50 8.75 10.58 3.05 0.41 68.70 100 18 SERDANG BEDAGAI 17 139,305 128,646 92.35 10,917 8,405 51,267 42,624 113,213 9.64 7.42 45.28 37.65 100 19 BATUBARA 9 83,944 3,413 4.07 3,412 1 3,413 99.97 0.03 100 20 PADANG LAWAS 11 0 21 PADANG LAWAS UTARA 12 38,176 9,735 25.50 803 4,142 421 4,369 9,735 8.25 42.55 4.32 44.88 100
KOTA 22 SIBOLGA 4 19,885 1,320 6.64 1,077 84 159 1,320 81.59 6.36 12.05 100 23 TANJUNG BALAI 8 33,394 30,149 90.28 20,683 20,683 41,366 50.00 50.00 100 24 PEMATANG SIANTAR 17 51,322 37,539 73.14 31,517 6,922 38,439 ##### # 18.01 100 25 TEBING TINGGI 9 31,829 21,579 67.80 8,730 5,173 7,327 349 21,579 40.46 23.97 33.95 1.62 100 26 MEDAN 39 520,343 298,967 57.46 287,942 1,696 9,329 298,967 96.31 0.57 3.12 100 27 BINJAI 8 59,528 13,088 21.99 7,441 5,137 510 13,088 56.85 39.25 3.90 100 28 PADANG SIDEMPUAN 8 43,288 22,119 51.10 5,815 10,556 5,748 22,119 26.29 47.72 25.99 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 2,934,442 1,432,834 48.83 559,015 95,759 408,981 71,656 7,166 256,543 1,399,120 39.95 6.84 29.23 5.12 0.51 18.34 100
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
% KELUARGA DIPERIKSA
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA
PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH
% AKSES AIR BERSIH JUMLAH
KELUARGA YANG ADA
AKSES AIR BERSIH
NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
Tabel 48a
Air Ledeng Ledeng Sumur Sumur Sumur tdk Mata Air Mata Air Air Kemasan Eceran Meteren Bor/Pompa Terlindung terlindung terlindung tdk terlindung Sungai
Nias 0.6 1.3 1.1 4.7 9.7 36.6 6.8 31.7 4.2 3.4 0.0 Mandailing Natal 0.7 0.2 0.2 1.7 44.9 13.4 7.7 8.4 19.4 2.9 0.3 Tapanuli Selatan 0.1 0.9 0.1 0.5 41.6 18.8 14.4 11.7 11.6 0.2 0.0 Tapanuli Tengah 0.3 22.9 2.1 0.8 9.6 19.3 16.1 26.3 2.6 0.0 0.0 Tapanuli Utara 0.3 13.1 0.9 16.8 8.0 6.6 22.5 20.2 2.6 8.5 0.6 Toba Samosir 0.4 12.1 0.0 19.0 14.3 10.8 10.0 19.0 6.9 1.3 6.1 Labuhan Batu 0.3 1.1 0.7 23.4 33.5 17.1 0.3 0.2 9.8 12.0 1.1 Asahan 0.9 7.0 4.9 30.3 37.5 11.4 0.1 0.7 4.2 2.8 0.1 Simalungun 1.3 9.0 2.7 42.5 5.8 3.7 18.7 11.1 3.8 0.8 0.6 Dairi 0.5 16.3 0.8 2.7 3.3 2.2 19.8 16.6 22.8 13.0 1.9 Karo 0.5 32.6 3.8 17.7 8.7 3.8 16.8 14.4 1.3 0.2 0.2 Deli Serdang 6.6 17.2 1.6 12.8 45.7 9.6 4.7 0.6 1.1 0.0 0.0 Langkat 2.1 3.7 1.4 24.6 36.6 26.1 0.5 1.1 3.3 0.3 0.3 Nias Selatan 0.3 1.4 0.0 0.7 9.9 13.0 15.1 42.1 10.3 7.2 0.0 Humbahas 0.0 3.0 1.0 12.1 14.6 7.5 19.1 32.2 3.5 6.5 0.5 Pakpak Bharat 0.0 4.3 0.0 0.0 2.1 2.1 44.7 21.3 21.3 4.3 0.0 Samosir 0.6 5.2 0.6 6.4 3.5 3.5 8.1 21.4 23.7 4.6 22.0 Serdang Bedagai 1.3 0.1 0.2 48.4 27.5 18.0 4.0 0.1 0.0 0.0 0.4 Sibolga 0.9 78.6 1.8 0.0 2.7 0.0 2.7 11.6 0.0 0.0 1.8 Tanjung Balai 2.2 64.7 20.7 1.1 0.0 1.6 0.0 0.0 7.6 1.6 0.5 Pematang Siantar 1.0 89.5 0.6 3.2 2.5 0.3 0.6 1.9 0.0 0.0 0.3 Tebing Tinggi 0.0 18.0 0.6 61.8 14.0 5.6 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 Medan 10.0 54.5 5.7 11.0 15.8 2.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.8 Binjai 1.8 16.6 0.6 13.6 54.4 12.1 0.3 0.0 0.6 0.0 0.0 Padang Sidempuan 0.9 23.8 2.6 9.5 39.4 14.7 3.5 5.2 0.4 0.0 0.0 Provinsi 3.2 19.2 2.4 17.7 25.8 11.4 6.3 6.6 4.5 2.2 0.7 Sumber : Riskesdas 2007
Kab/Kota Lainnya Air Hujan
Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Sumber Air di Kab/Kota Prov.Sumatera Utara
TABEL 49
KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KABUTEN/KOTA
JUMLA
H
KK
DIPER
IKS
A
JUMLA
H
KK
MEM
ILIKI
JUMLA
H
SEHAT
% KK
MEM
ILIKI
% SEH
AT
JUMLA
H
KK
DIPER
IKS
A
JUMLA
H
KK
MEM
ILIKI
JUMLA
H
SEHAT
% KK
MEM
ILIKI
% SEH
AT
JUMLA
H
KK
DIPER
IKS
A
JUMLA
H
KK
MEM
ILIKI
JUMLA
H
SEHAT
% KK
MEM
ILIKI
% SEH
AT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 KABUPATEN
1 NIAS 22 26,081 6,398 2,278 2,278 35.605 35.605 6,396 2,148 2,148 33.58 33.58 6,396 2,924 2,924 45.72 100.00 2 MANDAILING NATAL 26 110,575 28,539 11,251 39.423 0 28,539 7,498 26.27 0.00 28,539 996 3.49 0.00 3 TAPANULI SELATAN 15 59,294 27,773 16,871 9,073 60.746 53.779 27,773 16,627 7,187 59.87 43.22 24,438 13,196 6,634 54.00 50.27 4 TAPANULI TENGAH 17 66,282 44,586 33,794 29,012 75.80 85.85 43,091 30,846 25,813 71.58 83.68 33,563 11,152 8,131 33.23 72.91 5 TAPANULI UTARA 18 57,051 45,758 29,487 64.441 0 45,758 16,094 35.17 0.00 45,758 13,723 29.99 0.00 6 TOBA SAMOSIR 18 43,563 40,800 27,134 20,678 66.505 76.207 40,800 20,190 7,115 49.49 35.24 40,800 27,019 9,103 66.22 33.69 7 LABUHAN BATU 36 254,766 145,562 107,004 99,265 73.51 92.77 150,231 98,024 89,224 65.25 91.02 150,231 90,254 86,257 60.08 95.57 8 ASAHAN 18 138,034 19,935 19,935 14,444 100 72.455 19,935 6,275 6,275 31.48 100.00 19,935 19,935 8,392 100.00 42.10 9 SIMALUNGUN 34 205,988 162,309 127,222 79,300 78.383 62.332 151,582 117,905 67,657 77.78 57.38 155,276 118,067 69,307 76.04 58.70 10 DAIRI 18 61,673 4,737 3,688 2,139 77.855 58.00 4,707 1,225 141 26.03 11.51 4,727 766 132 16.20 17.23 11 KARO 19 81,656 53,952 46,540 25,568 86.262 54.938 47,570 35,465 11,482 74.55 32.38 30,672 21,190 8,515 69.09 40.18 12 DELI SERDANG 32 382,731 41,002 32,345 24,706 78.886 76.383 41,002 35,304 28,577 86.10 80.95 41,002 28,765 20,976 70.16 72.92 13 LANGKAT 28 238,537 151,628 138,407 114,400 91.281 82.655 95,912 71,410 60,399 74.45 84.58 137,672 71,410 1,666 51.87 2.33 14 NIAS SELATAN 21 97,409 0 0 0.00 0.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 38,863 36,423 26,901 19,697 73.857 73.22 30,502 10,883 6,451 35.68 59.28 15,344 4,804 4,032 31.31 83.93 16 PAKPAK BHARAT 8 8,543 4,496 3,426 1,581 76.62 46.15 3,424 1,671 537 49.59 5.19 17 SAMOSIR 11 31,274 2,200 1,216 328 55.273 26.974 2,200 1,160 635 52.73 54.74 2,200 796 305 36.18 38.32 18 SERDANG BEDAGAI 17 139,164 128,624 110,796 68,388 86.139 61.724 128,624 90,416 75,168 70.29 83.14 128,625 95,006 63,470 73.86 66.81 19 BATUBARA 9 83,844 65,647 65,647 39,387 100 59.998 65,647 65,647 39,387 100.00 60.00 65,647 65,647 39,387 100.00 60.00 20 PADANG LAWAS 11 0 0 0.00 0.00 0.00 0.00 21 PADANG LAWAS UTARA 12 38,176 9,735 4,563 1,882 46.872 41.245 9,735 3,928 1,243 40.35 31.64 9,735 2,099 840 21.56 40.02
KOTA 22 SIBOLGA 4 19,885 1,320 760 641 57.576 84.342 1,320 834 721 63.18 86.45 1,320 715 646 54.17 90.35 23 TANJUNG BALAI 8 33,394 23,527 15,974 11,182 67.896 70.00 19,207 10,433 7,303 54.32 70.00 14,942 6,446 4,512 43.14 70.00 24 PEMATANG SIANTAR 17 51,322 38,437 34,884 34,384 90.756 98.567 38,437 22,525 21,691 58.60 96.30 38,437 30,137 28,389 78.41 94.20 25 TEBING TINGGI 9 31,829 21,579 20,068 17,955 93.00 89.471 21,579 19,500 17,700 90.37 90.77 21,581 18,086 16,610 83.81 91.84 26 MEDAN 39 520,343 298,967 250,844 201,803 83.904 80.45 298,967 238,913 176,279 79.91 73.78 298,967 228,575 162,990 76.45 71.31 27 BINJAI 8 59,528 13,088 8,501 8,501 64.953 100 13,088 8,501 8,501 64.95 100.00 13,088 8,501 8,501 64.95 100.00 28 PADANG SIDEMPUAN 8 43,307 22,012 17,512 14,597 79.557 83.354 19,435 13,558 10,766 69.76 79.41 20,376 13,932 11,658 68.37 83.68
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 2,923,112 1,439,034 1,157,048 841,189 80.404 72.701 1,355,461 946,980 672,400 69.86 71.00 1,349,271 894,141 563,377 66.27 63.01
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TEMPAT SAMPAH PENGELOLAAN AIR LIMBAH
NO JUMLAH KK KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
JAMBAN
TABEL 50
JUMLA
H YG
ADA
JUMLA
H
DIPER
IKSA
JUMLA
H
SEHAT
% SEH
AT
JUMLA
H YG
ADA
JUMLA
H
DIPER
IKSA
JUMLA
H
SEHAT
% SEH
AT
JUMLA
H YG
ADA
JUMLA
H
DIPER
IKSA
JUMLA
H
SEHAT
% SEH
AT
JUMLA
H YG
ADA
JUMLA
H
DIPER
IKSA
JUMLA
H
SEHAT
% SEH
AT
JUMLA
H YG
ADA
JUMLA
H
DIPER
IKSA
JUMLA
H
SEHAT
% SEH
AT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 KABUPATEN
1 NIAS 22 18 9 7 77.78 72 56 21 37.50 29 22 19 86.36 72 67 30 44.78 112 99 77 77.78 2 MANDAILING NATAL 26 3 11 14 3 TAPANULI SELATAN 15 1 1 1 100.00 134 134 72 53.73 28 28 0 0.00 312 312 123 39.42 475 475 196 41.26 4 TAPANULI TENGAH 17 11 10 5 50.00 105 84 62 73.81 26 26 0 0.00 4 4 4 100.00 104 75 71 94.67 5 TAPANULI UTARA 18 15 8 8 100.00 147 17 131 310 8 8 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 11 11 11 100.00 132 96 55 57.29 12 12 12 100.00 755 240 104 43.33 910 359 182 50.70 7 LABUHAN BATU 36 23 23 22 95.65 382 373 313 83.91 79 79 56 70.89 1,978 1,673 1,352 80.81 2,462 2,148 1,743 81.15 8 ASAHAN 18 9 9 9 100.00 166 43 13 12 73 24 24 261 88 33 37.50 9 SIMALUNGUN 34 23 23 22 95.65 546 385 279 72.47 35 33 16 48.48 523 319 234 73.35 1,127 760 551 72.50 10 DAIRI 18 6 6 6 100.00 14 20 6 6 100.00 11 KARO 19 22 2 2 100.00 598 135 82 60.74 19 10 4 40.00 2,596 677 379 55.98 3,235 824 467 56.67 12 DELI SERDANG 32 71 71 51 71.83 135 121 86 71.07 22 22 22 100.00 19 19 13 68.42 248 234 172 73.93 13 LANGKAT 28 2 1 1 100.00 593 343 343 100.00 23 728 215 215 100.00 1,346 559 559 100.00 14 NIAS SELATAN 21 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 7 7 7 100.00 372 365 52 14.25 14 10 7 70.00 100 52 42 80.77 493 434 108 24.88 16 PAKPAK BHARAT 8 1 37 7 17 SAMOSIR 11 72 40 40 100.00 368 40 40 100.00 10 101 551 80 80 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 4 4 2 50.00 143 41 12 29.27 41 5 516 23 9 39.13 673 48 23 43.75 19 BATUBARA 9 52 28 28 100.00 7 7 1,185 815 1 28 100.00 20 PADANG LAWAS 11 21 PADANG LAWAS UTARA 12 3 3 3 100.00 242 133 62 46.62 12 12 81 81 24 29.63 338 229 89 38.86
KOTA 22 SIBOLGA 4 26 26 16 61.54 41 41 23 56.10 6 6 6 100.00 36 36 26 72.22 109 109 71 65.14 23 TANJUNG BALAI 8 7 3 3 100.00 77 57 42 73.68 9 8 6 75.00 77 51 49 96.08 170 119 100 84.03 24 PEMATANG SIANTAR 17 7 7 7 100.00 23 23 19 82.61 1 1 1 100.00 1,425 1,425 694 48.70 1,456 1,456 721 49.52 25 TEBING TINGGI 9 3 3 3 100.00 57 20 20 100.00 5 71 71 51 71.83 136 94 74 78.72 26 MEDAN 39 618 534 510 95.51 964 895 836 93.41 40 40 34 85.00 1,622 1,469 1,380 93.94 27 BINJAI 8 4 4 4 100.00 84 3 3 3 85.00 95 95 95 100.00 186 102 102 100.00 28 PADANG SIDEMPUAN 8 22 22 17 77.27 194 171 120 70.18 12 12 5 41.67 1,162 672 389 57.89 1,390 877 531 60.55
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 989 827 757 91.54 5,664 3,584 2,567 71.62 495 348 191 54.89 12,040 6,056 3,857 63.69 18,563 10,653 7,372 69.20
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
JUMLAH TUPM
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
NO PUSKESMAS
HOTEL PASAR TUPM LAINNYA RESTORAN/RMAKAN
JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %
1 2 3 4 5 6.00 7 8 9.00 10 11 12.00 13 14 15.00 16 17 18.00 19 20 21.00 KABUPATEN
1 NIAS 22 161 101 62.73 615 295 47.97 776 396 51.03 2 MANDAILING NATAL 26 56 55 98.21 395 263 66.58 912 275 30.15 182 39 21.43 1,544 632 40.93 3 TAPANULI SELATAN 15 623 528 84.75 415 335 80.72 732 606 82.79 101 59 58.42 1,871 1,528 81.67 4 TAPANULI TENGAH 17 18 18 100.00 18 18 100.00 5 TAPANULI UTARA 18 721 676 93.76 676 676 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 316 243 76.90 281 177 62.99 406 242 59.61 77 36 46.75 24 14 58.33 1,104 712 64.49 7 LABUHAN BATU 36 523 455 87.00 908 631 69.49 1,559 1,041 66.77 477 340 71.28 622 468 75.24 4,089 2,935 71.78 8 ASAHAN 18 266 266 100.00 632 752 288 1,938 266 13.73 9 SIMALUNGUN 34 297 158 53.20 956 412 43.10 1,990 571 28.69 308 176 57.14 18 18 100.00 3,569 1,335 37.41 10 DAIRI 18 253 125 49.41 370 115 31.08 945 20 2.12 63 20 31.75 1,503 280 18.63 11 KARO 19 477 460 96.44 470 390 82.98 823 281 34.14 269 128 47.58 1 1 100.00 2,023 1,260 62.28 12 DELI SERDANG 32 464 454 97.84 526 169 32.13 1,486 584 39.30 358 188 52.51 289 234 80.97 3,113 1,629 52.33 13 LANGKAT 28 488 352 72.13 668 490 73.35 1,489 1,024 68.77 178 54 54 100.00 2,741 1,920 70.05 14 NIAS SELATAN 21 438 438 100.00 294 205 69.73 338 225 66.57 1,070 868 81.12 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 183 149 81.42 305 215 70.49 581 262 45.09 120 31 25.83 2 2 100.00 1,157 659 56.96 16 PAKPAK BHARAT 8 88 88 100.00 85 0 198 38 19.19 49 2 4.08 19 0 439 128 29.16 17 SAMOSIR 11 241 11 4.56 260 409 156 33 1,099 11 1.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 280 67 23.93 1,198 230 19.20 1,265 297 23.48 19 BATUBARA 9 20 PADANG LAWAS 11 21 PADANG LAWAS UTARA 12 181 181 100.00 162 36 22.22 81 33 40.74 99 40 40.40 523 290 55.45
KOTA 22 SIBOLGA 4 35 30 85.71 96 64 66.67 37 32 86.49 45 38 84.44 19 15 78.95 232 179 77.16 23 TANJUNG BALAI 8 74 23 31.08 56 56 100.00 34 13 38.24 27 140 92 65.71 24 PEMATANG SIANTAR 17 123 305 294 209 71.09 98 98 100.00 329 1,026 307 29.92 25 TEBING TINGGI 9 24 24 100.00 194 194 100.00 214 136 63.55 55 40 72.73 10 5 50.00 497 399 80.28 26 MEDAN 39 165 148 89.17 796 721 90.58 665 587 88.27 574 416 72.47 2,200 1,872 85.04 27 BINJAI 8 470 470 100.00 124 124 100.00 306 38 95 95 100.00 1,033 689 66.70 28 PADANG SIDEMPUAN 8 60 37 61.67 212 152 71.70 324 52 16.05 101 711 241 33.90
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 7,025 5,557 79.10 9,125 5,044 55.28 15,773 6,461 40.96 3,663 1,651 45.07 1,515 906 59.80 35,633 19,619 55.06
SARANA LAIN SARANA KESEHATAN
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
PUSKESMAS
TABEL 51
NO KABUPATEN/KOTA
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA
JUMLAH SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN
TABEL 52
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA DAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8
KABUPATEN 1 NIAS 22 26,081 ; 2 MANDAILING NATAL 26 110,575 1,120 1.01 1,000 89.29 3 TAPANULI SELATAN 15 58,383 27,921 47.82 21,165 75.80 4 TAPANULI TENGAH 17 66,282 3,124 4.71 2,916 93.34 5 TAPANULI UTARA 18 56,345 147 0.26 141 95.92 6 TOBA SAMOSIR 18 34,201 20,652 60.38 16,366 79.25 7 LABUHAN BATU 36 201,298 9,272 4.61 1,729 18.65 8 ASAHAN 18 138,034 5,004 3.63 4,831 96.54 9 SIMALUNGUN 34 205,988 33,464 16.25 23,600 70.52 10 DAIRI 18 5,937 4,737 79.79 2,993 63.18 11 KARO 19 80,264 2,010 2.50 2,009 99.95 12 DELI SERDANG 32 367,561 42,100 11.45 36,264 86.14 13 LANGKAT 28 190,412 16,800 8.82 14,957 89.03 14 NIAS SELATAN 21 97,409 1,180 1.21 1,180 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 38,286 17,469 45.63 12,165 69.64 16 PAKPAK BHARAT 8 7,835 3,504 44.72 506 14.44 17 SAMOSIR 11 26,798 2,200 8.21 175 7.95 18 SERDANG BEDAGAI 17 139,164 24,000 17.25 23,615 98.40 19 BATUBARA 9 87,563 4,307 4.92 4,199 97.49 20 PADANG LAWAS 11 38,114 1,112 2.92 1,032 92.81 21 PADANG LAWAS UTARA 12 38,176 2,373 6.22 734 30.93
KOTA 22 SIBOLGA 4 18,869 2,541 13.47 2,498 98.31 23 TANJUNG BALAI 8 36,245 23,158 63.89 13,691 59.12 24 PEMATANG SIANTAR 17 50,522 46,893 92.82 37,445 79.85 25 TEBING TINGGI 9 31,829 9,024 28.35 8,364 92.69 26 MEDAN 39 518,657 106,074 20.45 100,781 23.19 27 BINJAI 8 37,045 13,088 35.33 5,696 43.52 28 PADANG SIDEMPUAN 8 42,597 20,059 47.09 16,359 81.55
JUMLAH ( KAB/KOTA) 493 2,750,470 443,333 16.12 356,411 80.39
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis P2P & PL Dinkes Prov.SU
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NO PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA
JUMLAH RUMAH/BANGUNAN
YANG ADA
TABEL 53
PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN
UNIT KERJA
JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 1,655 42.34 13,456 72.95 534 45.92 468 56.87 379 38.32 357 57.21 221 29.74 17,070 63.94
2 1,274 32.59 4,117 22.32 354 30.44 195 23.69 478 48.33 84 13.46 91 12.25 6,593 24.70
3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES 1 0.03 46 0.25 1 0.12 9 1.21 57 0.21
4 SARANA KESEHATAN LAIN 724 18.52 238 1.29 61 5.25 27 3.28 23 2.33 16 2.56 36 4.85 1,125 4.21
5 DINKES KAB/KOTA 176 4.50 466 2.53 158 13.59 105 12.76 72 7.28 125 20.03 309 41.59 1,411 5.29
6 Dinkes Provinsi & UPT 79 2.02 123 0.67 56 4.82 27 3.28 37 3.74 42 6.73 77 10.36 441 1.65
JUMLAH 3,909 100.00 18,446 100.00 1,163 100.00 823 100.00 989 100.00 624 100.00 743 100.00 26,697 100.00
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Tekes Dinkes Prov.SU
Keterangan: Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi Perawat & bidan : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dll Gizi : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
% GIZI TEKNISI MEDIS NO MEDIS PERAWAT &
BIDAN FARMASI KESMAS JUMLAH
PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan POLINDES/POSKESDES)
RUMAH SAKIT
2
SANITASI
TABEL 54 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
TENAGA KESEHATAN
MEDIS PERAWAT & BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI
MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PUSKESMAS ……… KABUPATEN
1 NIAS 59 451 1 3 2 5 8 529 2 MANDAILING NATAL 41 592 6 3 8 5 2 657 3 TAPANULI SELATAN 18 515 5 4 2 3 547 4 TAPANULI TENGAH 50 799 7 17 3 6 5 887 5 TAPANULI UTARA 34 335 6 15 3 29 2 424 6 TOBA SAMOSIR 44 404 13 13 13 5 492 7 LABUHAN BATU 128 1,387 15 17 4 15 13 1,579 8 ASAHAN 34 621 12 11 2 15 4 699 9 SIMALUNGUN 146 734 21 58 11 21 991 10 DAIRI 28 368 10 18 6 18 4 452 11 KARO 100 724 24 25 11 37 5 926 12 DELI SERDANG 186 1,507 64 40 34 33 27 1,891 13 LANGKAT 184 1,156 23 23 18 31 9 1,444 14 NIAS SELATAN 12 284 5 2 1 2 17 323 15 HUMBANG HASUNDUTAN 28 263 8 8 2 1 4 314 16 PAKPAK BHARAT 17 166 5 2 5 2 1 198 17 SAMOSIR 41 312 5 5 9 4 376 18 SERDANG BEDAGAI 40 302 14 14 3 7 9 389 19 BATUBARA 32 228 6 4 3 2 1 276 20 PADANG LAWAS 5 107 2 2 116 21 PADANG LAWAS UTARA 22 179 4 3 3 4 215
KOTA 22 SIBOLGA 15 108 7 4 5 4 4 147 23 TANJUNG BALAI 22 171 13 7 5 5 2 225 24 PEMATANG SIANTAR 52 299 33 37 13 9 12 455 25 TEBING TINGGI 30 116 13 19 8 15 14 215 26 MEDAN 231 940 194 93 199 76 50 1,783 27 BINJAI 39 191 13 15 14 4 3 279 28 PADANG SIDEMPUAN 17 197 7 6 5 8 1 241
1,655 13,456 534 468 379 357 221 17,070 RUMAH SAKIT ….. KABUPATEN
1 NIAS 11 123 9 6 9 1 6 165 2 MANDAILING NATAL 33 77 13 4 19 3 1 150 3 TAPANULI SELATAN 4 42 2 1 49 4 TAPANULI TENGAH 9 21 6 2 8 7 53 5 TAPANULI UTARA 15 55 9 9 12 1 101 6 TOBA SAMOSIR 18 99 10 6 1 1 1 136 7 LABUHAN BATU 74 266 14 5 24 1 7 391 8 ASAHAN 68 236 15 6 28 4 357 9 SIMALUNGUN 10 22 2 3 2 3 42 10 DAIRI 18 94 8 8 11 5 9 153 11 KARO 37 134 9 9 1 12 7 209 12 DELI SERDANG 347 490 51 22 61 4 8 983 13 LANGKAT 25 48 8 1 7 3 92 14 NIAS SELATAN 5 29 3 3 4 1 45 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 85 4 6 2 2 1 110 16 PAKPAK BHARAT 9 8 4 2 6 1 1 31 17 SAMOSIR 10 52 6 3 7 1 4 83 18 SERDANG BEDAGAI 12 40 1 4 2 59 19 BATUBARA 4 23 2 29 20 PADANG LAWAS 4 9 3 2 2 1 21 21 PADANG LAWAS UTARA 4 34 2 2 1 43
KOTA 22 SIBOLGA 30 146 7 2 20 3 3 211 23 TANJUNG BALAI 25 104 9 3 13 3 5 162 24 PEMATANG SIANTAR 122 603 47 27 83 7 7 896 25 TEBING TINGGI 39 253 13 7 20 2 3 337 26 MEDAN 174 501 56 32 85 7 855 27 BINJAI 136 373 30 14 50 15 9 627 28 PADANG SIDEMPUAN 21 150 11 8 9 2 2 203
1,274 4,117 354 195 478 84 91 6,593
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Tekes Dinkes Prov.SU
Keterangan: Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM & Penata Rontgen, Penata Anestesi, dan Fisioterapi Perawat : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan Lingkungan Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dll Gizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
NO UNIT KERJA
TABEL 55
JUMLAH TENAGA MEDIS
DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH DOKTER KELUARGA
1 2 3 4 5 6 7 1 Puskesmas ……… 3 1,185 467 1,655
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 1,185 467 1,655 1 RS ………… 376 783 115 1,274 dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 376 783 115 1,274 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 1 SARANA KESEHATAN LAIN 257 454 13 724 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 11 114 51 176 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 647 2,537 646 3,830
DiINKES PROVINSI & UPT 7 58 14 79
JUMLAH TOTAL 654 2,595 660 3,909
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 5.01 19.90 5.06
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
NO UNIT KERJA
TABEL 56
TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI APOTEKER S1 FARMASI DIII FARMASI ASS APOTEKER JUMLAH DIV/S1 GIZI DIII GIZI DI GIZI JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Puskesmas ……… 45 69 420 534 26 192 250 468
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 45 69 420 534 26 192 250 468 1 RS ………… 56 8 292 356 12 80 103 195 dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 56 8 292 356 12 80 103 195 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT SARANA KESEHATAN LAIN 40 21 61 9 7 16 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 66 6 106 178 44 58 14 116 SUB JUMLAH (KAB/KOTA) 207 6 77 839 1,129 91 337 367 795 DINKES PROVINSI & UPT 13 43 56 10 10 7 27 JUMLAH TOTAL 220 6 77 882 1,185 101 347 374 822 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 1.69 0.77 2.66
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Tekes Dinkes Prov.SU
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 57
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
TENAGA KEPERAWATAN PERAWAT BIDAN
SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Puskesmas ……… 29 1,959 3,778 5,766 1,742 5,948 7,690
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 29 1,959 3,778 5,766 1,742 5,948 7,690 1 RS ………… 48 1,770 1,063 2,881 796 440 1,236 dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 48 1,770 1,063 2,881 796 440 1,236 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 16 16 32 3 11 14 SARANA KESEHATAN LAIN 6 12 21 39 4 4 8 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 4 187 113 304 38 124 162 JUMLAH (KAB/KOTA) 103 3,944 4,975 9,022 2,583 6,527 9,110 JUMLAH PROVINSI & UPT 21 91 90 202 20 20 JUMLAH TOTAL (KAB/KOTA & PROV) 124 4,035 5,065 9,224 2,583 6,547 9,130 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 70.72 70.00
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
NO UNIT KERJA
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 58
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI SARJANA KESMAS [a] DIII KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 1 Puskesmas ……… 221 221 169 188 357
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 221 221 169 188 357 1 RS ………… 91 91 60 24 84 dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 91 91 60 24 84 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 7 7 SARANA KESEHATAN LAIN 36 36 9 7 16 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 309 309 67 58 125 JUMLAH (KAB/KOTA) 664 664 305 277 582 JMLAH DINKES PROV & UPT 77 20 22 42 JUMLAH TOTAL (KAB/KOTA& PROV) 741 664 325 299 624 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 5.68 4.78
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Tekes Dinkes Prov.SU
Keterangan: [a] Termasuk S2 dan S3
NO UNIT KERJA
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 59
TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 1 Puskesmas ……… 307 75 1 4 387
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 307 75 1 4 387 1 RS ………… 205 160 26 57 448 dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 205 160 26 57 448 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT SARANA KESEHATAN LAIN 6 2 7 9 24 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 56 16 72 JUMLAH (KAB/KOTA) 574 253 34 70 931 JUMLAH DINKES PROV & UPT 26 9 2 37 JUMLAH TOTAL (KAB/KOTA & PROV) 600 262 34 72 968 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 4.60 2.01 0.26 0.55 7.42
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Tekes Dinkes Prov.SU
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 60
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 951,539,043,899 56.95
2 APBD PROVINSI 96,571,201,336 5.78
3 APBN :
Dana Alokasi Khusus (DAK) 228,656,000,000 13.69
Jamkesmas 247,454,820,000 14.81
Dekonsentrasi 111,267,301,000 6.66
Lainlain (sebutkan) 34,971,465,411 2.09
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 365,565,250 0.02
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
1,670,825,396,896 100
11,833,364,612,231.00
8.04
128.11
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Binram Dinkes Prov.SU
ANGGARAN KESEHATAN
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TOTAL APBD KAB/KOTA
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 61 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
PEM.PUSAT PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 29 10 16 98 154 2 RUMAH SAKIT JIWA 1 4 5 3 RUMAH SAKIT BERSALIN 2 2 4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 3 5 8 5 PUSKESMAS PERAWATAN 145 145 6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 348 348 7 PUSKESMAS KELILING 514 514 8 PUSKESMAS PEMBANTU 1,933 1,933 9 RUMAH BERSALIN 4 5 193 202 10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 18 9 663 690 11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 3 11 14 12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 98 1 2,211 2,310 13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 36 36 14 POLINDES 1,693 1,693 15 POSKESDES 1,671 1,671 16 POSYANDU 14,593 14,593 17 APOTEK 37 7 689 733 18 TOKO OBAT 45 650 695 19 GFK 19 19 20 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 21 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 71 71 22 POS OBAT DESA 47 47 23 POS UKK 35 35
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Yankes dan Ruj. Dinkes Prov.SU
NO FASILITAS KESEHATAN
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
TABEL 62
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
1 2 3 4 5 6 7 KABUPATEN
1 NIAS 443 443 30 51 487 2 MANDAILING NATAL 395 385 385 0 405 3 TAPANULI SELATAN 503 137 3 200 735 4 TAPANULI TENGAH 177 40 50 138 395 5 TAPANULI UTARA 243 200 28 239 388 6 TOBA SAMOSIR 192 40 31 74 275 7 LABUHAN BATU 242 152 152 86 1,186 8 ASAHAN 204 145 69 916 9 SIMALUNGUN 367 56 50 0 1,308 10 DAIRI 169 49 49 127 493 11 KARO 262 241 209 445 12 DELI SERDANG 403 226 95 181 1,367 13 LANGKAT 277 136 30 173 1,256 14 NIAS SELATAN 214 120 33 302 15 HUMBANG HASUNDUTAN 144 144 144 227 16 PAKPAK BHARAT 52 50 50 2 89 17 SAMOSIR 117 117 27 142 322 18 SERDANG BEDAGAI 243 76 76 0 830 19 BATUBARA 100 20 6 14 496 20 PADANG LAWAS 304 55 99 336 21 PADANG LAWAS UTARA 386 55 4 120 492
KOTA 22 SIBOLGA 17 17 12 94 23 TANJUNG BALAI 31 31 115 24 PEMATANG SIANTAR 43 43 43 241 25 TEBING TINGGI 35 35 35 123 26 MEDAN 151 160 151 1,405 27 BINJAI 37 14 14 240 28 PADANG SIDEMPUAN 79 40 40 136
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,830 3,227 1,816 1,646 15,104
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Promkes & JPKM Dinkes Prov.SU
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH
POSYANDU DESA/ KELURAHAN DESA SIAGA POLINDES POSKESDES
TABEL 63
JENIS PELAYANAN
UMUM/KHUSUS KELUAR (HIDUP + MATI)
MATI SELURUHNYA
MATI >= 48 JAM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 RSU Gunungsitoli UMUM 105 17,013 279 91 4,324 11.28 0.25 2.00 16.40 5.35 2 RSUD Mandailing Natal UMUM 83 3,424 11,538 39.00 3.37 5.48 3 RSUD Natal UMUM 82 61.00 4 RSUD Sipirok UMUM 65 965 29 24 5,303 22.35 5.50 19.09 30.05 24.87 5 RSUD Sibuhuan UMUM 20 14.00 6 RSUD Gunungtua UMUM 25 324 13 5 818 8.96 2.52 25.64 40.12 15.43 7 RSUD Pandan UMUM 50 2,990 62 41 9,280 50.85 3.10 3.00 20.74 13.71 8 RSUD Tarutung UMUM 175 5,207 234 115 29,447 46.10 5.66 6.61 44.94 22.09 9 RSU Porsea UMUM 100 3,617 16,279 16.80 4.50 5.59 10 RSUD Rantauprapat UMUM 140 599 75.00 1.80 5.10 53.00 85.00 11 RSU Abdul Manan Simatupang UMUM 142 7,955 515 222 51,830 34.00 6.52 64.74 27.91 12 RSU Perdagangan UMUM 50 35.00 13 RSU Parapat UMUM 40 24.00 14 RSUD SIDIKALANG UMUM 75 28,103 218 93 0.00 0.97 7.76 3.31 15 RSU KABANJAHE UMUM 131 4,998 370 177 33,762 70.61 6.76 9.00 74.03 35.41 16 RSU Deli Serdang UMUM 116 7,513 365 138 27,317 64.52 3.64 2.00 48.58 18.37 17 RSU Tanjung Pura (Langkat) UMUM 90 2,648 36 33 8,472 25.79 3.20 9.21 13.60 12.46 18 RSUD Lukas UMUM 50 6,155 15 1,183 6.48 0.19 2.77 2.44 19 RSUD Doloksanggul UMUM 75 1,702 63 32 5,111 18.67 3.00 13.08 37.02 18.80 20 RSUD SALAK UMUM 10 272 12.00 2.00 2.00 5.00 21 RSU dr. Hadrianus Sinaga UMUM 70 2,112 72 35 5,375 21.04 2.54 9.55 34.09 16.57 22 RSU Sultan Sulaiman (Sergei) UMUM 176 9.00 23 RSU. Dr. Ferdinand Lumbantobing UMUM 125 5,028 200 64 18,569 40.70 3.69 5.38 39.78 12.73 24 RSU.dr.T.Mansyur (T.Balai) UMUM 115 4,997 353 126 17,747 42.28 3.55 4.85 70.64 25.22 25 RSU Dr. DJASAMEN SARAGIH UMUM 220 5,801 321 140 32,167 40.06 5.55 8.30 55.34 24.13 26 RSU Dr. H. Kumpulan Pane UMUM 101 4,995 270 193 23,695 64.28 4.74 2.64 54.05 38.64 27 RSU dr. Pirngadi Medan UMUM 677 78.74 28 RSU dr. Djoelham Binjai UMUM 112 6,770 455 134 33,558 82.09 4.96 1.08 67.21 19.79 29 RSUD Padangsidimpuan UMUM 144 6,020 275 123 21,697 41.28 3.60 5.13 45.68 20.43 30 RSUP H. Adam Malik Medan UMUM 600 82.50
Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Yankes dan Rujukan Dinkes Prov.SU
Keterangan: [a] termasuk rumah sakit swasta Ket : BOR = klm 8 / (klm 4 x 365 hr) x 100 LOS = klm 8 / klm 5 TOI = (klm 4 x 365 klm 8) / klm 5 GDR = klm 6 / klm 5 x 1000 NDR = klm 7 / klm 5 x 1000
TOI GDR
INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT
NO NAMA RUMAH SAKIT[a] JUMLAH PASIEN JUMLAH
TEMPAT TIDUR
JUMLAH HARI PERAWATAN NDR BOR
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008
LOS