Prov Sumut 2008

190
TIM PENYUSUN Pengarah; dr. Candra Safei, SpOG (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara) Penanggung Jawab; Drs. Abdul Gani Sitepu (Kepala Sub Dinas Bina Penyusunan Program) Ketua; Tiodison Siregar, SKM, M.Kes (Ka. Seksi Pengumpulan, Pengolahan Data & Informasi Kesehatan) Sekretaris; Elisa, SKM, M.Kes ( Sie.Pengumpulan, Lahta & Infokes ) Anggota; Jenni H Silitonga, SKM,M.Kes ( Sie.Pengumpulan, Lahta & Infokes ) Kontributor; Suhadi, SKM,M.Kes (Subdis Bina P2P & PL) Rosari Nova, SKM (Subdis Bina Promosi Kesehatan & JPKM) Magdarentha N, SKM, M.Kes ( Subdis Bina Tenaga Kesehatan ) Rena Masintan, SKM (Subdis Bina Kesehatan Keluarga) Dra.Duma C Simarmata, Apt (Subdis Bina Farmasi & Makmin) Susilawaty, SKM (Subdis Bina Yankes & Rujukan) Frans Sitepu, SKM (Bagian Tata Usaha)

Transcript of Prov Sumut 2008

Page 1: Prov Sumut 2008

TIM PENYUSUN

Pengarah; dr. Candra Safei, SpOG

(Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara)

Penanggung Jawab; Drs. Abdul Gani Sitepu

(Kepala Sub Dinas Bina Penyusunan Program)

Ketua; Tiodison Siregar, SKM, M.Kes

(Ka. Seksi Pengumpulan, Pengolahan Data & Informasi Kesehatan)

Sekretaris; Elisa, SKM, M.Kes

( Sie.Pengumpulan, Lahta & Infokes )

Anggota; Jenni H Silitonga, SKM,M.Kes ( Sie.Pengumpulan, Lahta & Infokes )

Kontributor;

Suhadi, SKM,M.Kes (Subdis Bina P2P & PL) Rosari Nova, SKM (Subdis Bina Promosi Kesehatan & JPKM)

Magdarentha N, SKM, M.Kes ( Subdis Bina Tenaga Kesehatan ) Rena Masintan, SKM (Subdis Bina Kesehatan Keluarga)

Dra.Duma C Simarmata, Apt (Subdis Bina Farmasi & Makmin) Susilawaty, SKM (Subdis Bina Yankes & Rujukan)

Frans Sitepu, SKM (Bagian Tata Usaha)

Page 2: Prov Sumut 2008

K A T A P E N G A N T A R

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayah-Nya, Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2008 ini dapat diselesaikan dan diterbitkan. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara ini menggambarkan hasil pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2008 oleh pelaksana program kesehatan yaitu Dinas Kesehatan & RSUD Kabupaten/Kota, Sub Dinas / Seksi dan Bagian / Sub Bagian serta Unit

Pelaksana Teknis pada jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Sumber data dalam penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara adalah dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, RSUD Kabupaten/Kota dan Sub Dinas/Bagian, Seksi/Sub Bagian juga dari UPT pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara serta dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Data yang diperoleh lebih dahulu didiskusikan dan dibahas dengan pelaksana program terkait, baik melalui koordinasi maupun pertemuan khusus pemutakhiran data.

Sesuai dengan tujuannya Profil Kesehatan ini diharapkan menjadi salah satu bahan/sumber data dan informasi dalam penyusunan kebijakan atau pengambilan keputusan serta perencanaan di dalam pembangunan kesehatan terutama untuk meningkatkan keterpaduan, efektifitas dan efisiensi, dengan demikian pembangunan kesehatan yang dilaksanakan lebih berdaya guna dan berhasil guna untuk mendorong pertumbuhan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2008 ini tentu masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan, agar Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun-tahun selanjutnya lebih sempurna lagi. Salam Indonesia Sehat 2010. Medan, Oktober 2009 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Dr. Candra Syafei, Sp.OG Pembina Utama Muda

NIP. 140 202 045

Page 3: Prov Sumut 2008

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI i

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GRAFIK v

BAB I. PENDAHULUAN 1

BAB II. GAMBARAN UMUM 4

2.1. LOKASI DAN KEADAAN GEOGRAFIS 4 2.2. KEPENDUDUKAN 8 2.3. SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA 10

2.3.1. Pendidikan 10 2.3.2. Agama 11 2.3.3. Ketenagakerjaan 11

2.4. KEADAAN LINGKUNGAN 12 2.4.1. Rumah Sehat 12 2.4.2. Persentase Rumah Tangga Memiliki Akses terhadap Air 14 Minum 2.4.3. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Sarana 15 Pembuangan Kotoran/Tinja/BAB 2.4.4. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat 18 2.5. KADAAN PERILAKU MASYARAKAT 19 2.5.1. Perilaku Merokok 19 2.5.2. Perilaku Konsumsi Buah & Sayur 22 2.5.3. Perilaku Konsumsi Minuman Beralkohol 24 2.5.4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 26 2.5.5. Upaya Penduduk Dalam Mencari Pengobatan 27

BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN 3.1. MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN) 32

3.1.1. Angka Kematian Bayi (AKB) 32 3.1.2. Angka Kematian Balita (AKABA) 34 3.1.3. Angka Kematian Ibu (AKI) 35 3.1.4. Umur Harapan Hidup (UHH) 36

3.2. MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN) 37 3.2.1. Penyakit Menular 39 3.2.2. Penyakit Tidak Menular 54

i

Page 4: Prov Sumut 2008

3.3. STATUS GIZI MASYARAKAT 56 3.3.1. Balita dengan KEP 56 3.3.2. Kurang Vitamin A (KVA) 59 3.3.3. Anemia Gizi Besi (AGB) 60 3.3.4. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) 60

BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN 61

4.1. Visi Pembangunan Kesehatan Daerah 61 4.2. Misi Pembangunan Kesehatan Daerah 62 4.3 Tujuan Pembangunan Kesehatan Daerah 62

4.4. Program Pembangunan Kesehatan Daerah 63 4.4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar 63 1. Pelayanan Kesehatan Ibu & Anak 63 2. Pelayanan Keluarga Berencana 68 3. Pelayanan Imunisasi 69 4.4.2. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang 71 1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit 71 2. Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes 73 3. RS yg menyelenggarakan 4 Yankes Spesialistik Dasar 73 4. Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan 73 5. Pelayanan Kesehatan JPK Bagi Masyarakat Miskin 74 4.4.3 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 76 1. Pengendalian Penyakit Polio 76 2. Pengendalian TB Paru 77 3. Pengendalian Penyakit ISPA 78 4. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS & PMS 79 5. Pengendalian Penyakit DBD 80 6. Pengendalian Penyakit Malaria 81 7. Pengendalian Penyakit Kusta 83 8. Pengendalian Penyakit Filaria 83 9. Pengendalian Penyakit Flu Burung 84 10. Penyelenggaraan Sistem Surveilen & Kewaspadaan Dini serta Penanggulangan KLB 85 4.4.4. Perbaikan Gizi Masyarakat 86 1. Pemberian Kapsul Vit A 86 2. Pemberian Tablet Besi (Fe) 87 3. Cakupan ASI Eksklusif 88 4. Pemberian Makanan Pendamping ASI 89

BAB V. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 90

5.1. SARANA KESEHATAN 90 5.1.1. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas 90 5.1.2. Rumah Sakit 91 5.1.3. Sarana Kesehatan Bersumber daya Masyarakat 94

ii

Page 5: Prov Sumut 2008

5.2. TENAGA KESEHATAN 96 5.2.1. Persebaran SDM Kesehatan 97 5.2.2. SDM Kesehatan di RS 99 5.2.3. SDM Kesehatan di Puskesmas 100 5.2.4. SDM Kesehatan Status Pegawai Tidak Tetap 100 5.3. PEMBIAYAAN KESEHATAN 101 5.3.1. Pembiayaan Kesehatan Oleh Pemerintah 101 5.3.2. Pembiayaan Kesehatan Oleh Masyarakat 103 5.4. MANAJEMEN KESEHATAN 104 5.4.1. Kabupaten/Kota yang Mempunyai Dokumen Sistem Kesehatan dan Contingency Plan 104 5.4.2. Persentase Kabupaten Kota yang Melakukan Surkesda 104 5.4.3. Persentase Kab/Kota yang membuat Profil Kesehatan 105 5.4.4. Persentase Kab/Kota yang memiliki DHA 105 5.4.5. Sistem Informasi Kesehatan Nasional Online 105

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 106

6.1. Kesimpulan 106 6.2. Saran-saran 108

DAFTAR LAMPIRAN

iii

Page 6: Prov Sumut 2008

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Ketinggian Kabupaten/Kota Dari Permukaan Laut di Sumatera Utara

Tabel 2.2 : Luas Daerah Menurut Kabupaten / Kota di Sumatera Utara

Tabel 2.3 : Jarak Ibukota Provinsi Ke Ibukota Kab / Kota di Sumatera Utara

Tabel 2.4 : Persentase Rumah Tangga Menurut Kepemilikan Fasilitas Tempat Buang Air Besar Menurut Kabupaten/Kota di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007

Tabel 2.5 : Persentase Penduduk Umur 10 Tahun Keatas Menurut Kebiasaan Merokok Menurut Kab/Kota di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007

Tabel 2.6 : Prevalensi Perokok Dalam Rumah Ketika Bersama Anggota RT yang lain menurut Kab/Kota di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007

Tabel 2.7 : Prevalensi Kurang Makan Buah & Sayur Penduduk 10 Tahun Keatas menurut Kab/Kota di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007

Tabel 2.8 : Prevalensi Peminum Alkohol 12 Bulan Terakhir & 1 Bulan Terakhir Menurut Kab/Kota di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007

Tabel 2.9 : Prevalensi Penduduk 10 Tahun Keatas Berprilaku Benar BAB & Cuci Tangan Menurut Kab/Kota di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007

Tabel 2.10 : Persentase Penduduk Rawat Jalan & Inap Menurut Tempat Berobat di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007

Tabel 3.1 : Pola 10 Penyakit Terbesar Pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008

Tabel 3.2 : Pola 10 Penyakit Terbesar Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008

Tabel 3.3 : Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas di Provinsi Sumatera Utara tahun 2008

Tabel 3.4 : Frekuensi, Jumlah Penderita dan CFR KLB Campak di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003-2008

iv

Page 7: Prov Sumut 2008

Tabel 3.5 : Frekuensi, Jumlah Penderita Dan CFR KLB Diare di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003-2008

Tabel 3.6 : Jumlah Kasus Flu Burung (Avian Influenza) Berdasarkan Kab/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2007

Tabel 3.7 : Prevalensi Sepuluh Penyakit Tidak Menular di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2007

Tabel 3.8 : Prevalensi Balita Menurut Status Gizi (BB/U) di Kab/Kota di Prov. Sumatera Utara Tahun 2008

Tabel 4.1 : Pencapaian Utilisasi Sarana Kesehatan Rujukan (RSU) Milik Pemerintah di Prov.Sumatera Utara Tahun 2008

Tabel 4.2 : Capaian Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan di Prov.Sumatera UtaraTahun 2005-2008

Tabel 5.1 : Nama Rumah Sakit, Kelas Dan Jumlah Tempat Tidur Berdasarkan Kabupaten / Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008

Tabel 5.2 : Jumlah Posyandu Menurut Strata di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2008

Tabel 5.3 : Jumlah Tenaga Kesehatan Dan Rasio Tenaga Kesehatan Per 100.000 Penduduk di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2007-2008

v

Page 8: Prov Sumut 2008

vi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 : Piramida Penduduk Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008

Grafik 2.2 : Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Sumatera Utara Tahun 1993-2007

Grafik 2.3 : Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum di Prov. Sumatera Utara Tahun 2007

Grafik 2.4 : Persentase Rumah Tangga Menurut Kepemilikan Fasilitas Buang Air Besar di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007

Grafik 2.5 : Proporsi Penduduk Umur 10 Tahun Keatas Tentang Kebiasaan Merokok di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007

Grafik 2.6 : Prevalensi Kurang Makan Buah & Sayur Penduduk Sumatera Utara Tahun 2007

Grafik 2.7 : Persentase Penduduk Dalam Menangani Keluhan Kesehatan Sebulan Yang Lalu di provinsi Sumatera Utara Tahun 2007

Grafik 2.8 : Proporsi Tempat Berobat Yang Dikunjungi Oleh Penduduk Yang Memilih Berobat Jalan di Sumatera Utara Tahun 2008

Grafik 3.1 : Estimasi Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1.000 Kelahiran Hidup di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2002 – 2007

Tabel 3.2 : Estimasi Angka Kematian Balita ( AKABA ) Per 1.000 Kelahiran Hidup di Indonesia Tahun 1991 – 2007

Tabel 3.3 : Angka Kematian Ibu (AKI) Per 100.000 Kelahiran Hidup di Indonesia Tahun 2002 – 2007

Tabel 3.4 : Estimasi Angka Harapan Hidup Waktu Lahir (UHH) di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004 - 2008

Grafik 3.5 : Kecenderungan Kasus Malaria di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 S/D 2008

Grafik 3.6 : Cakupan CDR dan Succes Rate Tb Paru BTA (+) di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 – 2008

Grafik 3.7 : Cakupan Penemuan Kasus ISPA Pada Balita di Prov.Sumatera Utara Tahun 2003-2008

Page 9: Prov Sumut 2008

vii

Grafik 3.8 : Jumlah Penderita HIV/AIDS di Provinsi Sumatera UtaraTahun 2002-2008

Grafik 3.9 : AFP Rate Dan Non Polio AFP di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003- 2008

Grafik 3.10 : Angka Kasus (IR) Dan Angka Kematian (CFR) DBD di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2002-2008

Grafik 3.11 : Prevalensi Status Gizi Balita di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2000 – 2007

Grafik 3.12 : Prevalensi Balita Menurut Status Gizi (BB/U) di Prov.Sumatera Utara Tahun 2007

Grafik 4.1 : Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 – 2008

Grafik 4.2 : Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 – 2008

Grafik 4.3 : Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 – 2008

Grafik 4.4 : Proporsi Jenis Alat Kontrasepsi Yang digunakan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2006 – 2008

Grafik 4.5 : Persentase Pencapaian UCI di Tingkat Desa/Kelurahan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004 – 2008

Grafik 4.6 : Jumlah Penduduk Miskin Terlindungi Pemeliharaan Kesehatannya di Prov.Sumatera Utara Tahun 2005-2008

Grafik 4.7 : Cakupan CDR dan Succes Rate Tb Paru BTA (+) di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 – 2008

Grafik 4.8 : Persentase Cakupan Balita Pneumonia ditangani di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 – 2008

Grafik 4.9 : Annual Malaria Incidence (AMI) di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 – 2008

Grafik 4.10 : Trend Cakupan Pemberian Vitamin A di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005 - 2008

Grafik 4.11 : Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi Pada Ibu Hamil di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003 – 2008

Page 10: Prov Sumut 2008

viii

Grafik 4.12 : Persentase Pemberian ASI Ekslusif di Prov.Sumatera Utara Tahun 2004-2008

Grafik 5.1 : Proporsi SDM Kesehatan Pada Institusi Pelayanan Kesehatan Pemerintah di Prov.Sumatera Utara Tahun 2008

Grafik 5.2 : Proporsi Tenaga Kesehatan di RS di Prov.Sumatera Utara Tahun 2008

Grafik 5.3 : Proporsi Anggaran Kesehatan Berdasarkan Sumbernya di Prov. Sumatera Utara Tahun 2008

Grafik 5.4 : Pembiayaan Kesehatan Bersumber di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004-2008

Page 11: Prov Sumut 2008

1

Profil Kesehatan Provinsi merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan

untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian hasil pembangunan

kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal yang telah

dilakukan oleh kabupaten/kota serta Provinsi yang diukur berdasarkan Indikator

Indonesia Sehat 2010 dan Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Kabupaten/Kota.

Profil Kesehatan Provinsi diterbitkan secara berkala setiap setahun sekali.

Penerbitan Profil Kesehatan berdasarkan data tahun kelender yaitu Profil Kesehatan

Tahun 2008 berisi data bulan Januari s/d Desember 2008. Ada 2 (dua) tahap dalam

penyusunan profil ini yaitu tahap pertama kumpulan lampiran-lampiran atau tabel

(draft) dan tahap kedua berupa narasi dan kumpulan lampiran (finalisasi).

Penyusunan Profil Kesehatan Sumatera Utara ini berupaya untuk

menggambarkan secara umum tentang kondisi derajat kesehatan, upaya kesehatan,

sumber daya kesehatan dan faktor-faktor terkait lainnya serta data yang bersumber

dari survey.

Data dianalisis dengan sederhana untuk beberapa masalah kesehatan yang

dianggap penting akan dianalisis lebih lanjut dan lebih rinci yang disajikan dalam

bentuk tabel, grafik maupun gambar.

Dalam setiap penerbitan Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, selalu

dilakukan berbagai upaya perbaikan, baik dari segi materi, analisis maupun bentuk

tampilan fisiknya, sesuai masukan dari para pengelola program di Dinas Kesehatan

Provinsi maupun Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan para pemakai pada

umumnya.

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2008, diharapkan dapat

memberikan data yang dibutuhkan oleh para penentu kebijakan sebagai suatu bukti

untuk dapat dilakukannya pengambilan keputusan berdasarkan fakta (evidence

BAB I P E N D A H U L U A N

Page 12: Prov Sumut 2008

2

based decision making). Selain itu, Profil Kesehatan ini dapat digunakan sebagai

sarana penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi dan perencanaan

kegiatan – kegiatan, serta dapat juga digunakan sebagai sarana pembinaan dan

pengawasan pelaksanaan upaya kesehatan di Kabupaten / Kota sebagai mana

diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, maupun yang

telah diuraikan dalam UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dimana

kesehatan merupakan salah satu urusan Wajib Pemerintah Daerah.

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2008 ini, terdiri dari 6 (enam)

bab yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara ini serta sistematika

penyajiannya.

BAB II : GAMBARAN UMUM

Bab ini berisi tentang gambaran umum Provinsi Sumatera Utara yang

meliputi letak geografis, demografis, pendidikan, ekonomi dan

informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor

lingkungan dan perilaku.

BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Bab ini berisi uraian tentang indikator mortalitas (angka kematian),

morbiditas (angka kesakitan) dan angka status gizi masyarakat.

BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN

Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah

dilakukan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2008 untuk

tercapainya dan berhasilnya program pembangunan di bidang

kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan yang telah dilakukan

Page 13: Prov Sumut 2008

3

ini meliputi persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan

dasar, persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan rujukan

dan berbagai upaya lain yang berupa gambaran pelayanan program

kesehatan lainnya.

BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang

kesehatan sampai tahun 2008. Gambaran tentang keadaan sumber

daya kesehatan ini mencakup tentang keadaan tenaga, sarana dan

fasilitas kesehatan yang ada.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu

menjadi perhatian dan ditelaah lebih lanjut tentang pencapaian

pembangunan kesehatan serta saran yang dibutuhkan untuk

perbaikan kedepan.

LAMPIRAN : Terdiri dari rekapitulasi angka pencapaian Provinsi dan 63 tabel data

yang merupakan gabungan Tabel Indikator Kabupaten Sehat dan

Indikator pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang

kesehatan.

Page 14: Prov Sumut 2008

4

2.1. Lokasi dan Keadaan Geografis Provinsi Sumatera Utara secara geografis terletak pada 10 – 40 Lintang Utara,

dan 980 – 1000 Bujur Timur. Sebelah Utara perbatasan dengan Provinsi Nanggroe

Aceh Darussalam (NAD), sebelah Timur berbatasan dengan Negara Malaysia di selat

Malaka, di sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera

Barat, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia.

Luas daratan Provinsi Sumatera Utara adalah 71.680,69 km2 sebagian besar

berada didaratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil di Pulau Nias, pulau-pulau Batu

serta beberapa pulau kecil baik dibagian barat maupun bagian timur pantai Pulau

Sumatera. Berdasarkan luas daerah menurut kabupaten/kota di Sumatera Utara,

luas daerah terbesar adalah Kabupaten Labuhan Batu dengan luas 9.223,18 km2

atau 12,87%, diikuti Kabupaten Mandailing Natal dengan luas 6.620,70 km2 (9,23%)

dan Kabupaten Langkat dengan luas 6.263,29 km2 (8,73%). Sedangkan luas daerah

terkecil adalah Kota Sibolga dengan luas 10,77 km2 atau 0,02% dari total luas

wilayah Sumatera Utara. Berdasarkan kondisi letak dan kondisi alam, Sumatera

Utara dibagi dalam 3 (tiga) kelompok wilayah yaitu Pantai Barat, Dataran Tinggi dan

Pantai Timur.

Provinsi Sumatera Utara tergolong ke dalam daerah beriklim tropis, kisaran

suhu antara 13,40 C – 34,20C, mempunyai musim kemarau (Juni s/d September) dan

musim hujan (Nopember s/d Maret), diantara kedua musim itu diselingi oleh musim

pancaroba.

Secara administratif, Sumatera Utara pada tahun 2008 memiliki 28 Kab / Kota

yaitu 7 kota dan 21 Kabupaten, dengan letak ketinggian dari permukaan laut untuk

masing – masing kabupaten / kota adalah sebagai berikut :

BAB II GAMBARAN UMUM

Page 15: Prov Sumut 2008

5

TABEL 2.1

KETINGGIAN KABUPATEN/KOTA DARI PERMUKAAN LAUT DI SUMATERA UTARA

NO NAMA KABUPATEN / KOTA KETINGGIAN DARI PERMUKAAN LAUT

1 Kota Medan 2,5 – 37,5 m

2 Kota Binjai 28 m

3 Kota Tebing Tinggi 26 – 34 m

4 Kota Pematang Siantar 400 m

5 Kota Tanjung Balai 0 – 3 m

6 Kota Sibolga 0 – 50 m

7 Kota Padang Sidempuan 260 – 1.100 m

8 Kabupaten Langkat 0 – 1.200 m

9 Kabupaten Deli Serdang 0 – 500 m

10 Kabupaten Karo 140 – 1.400 m

11 Kabupaten Dairi 700 – 1.250 m

12 Kabupaten Simalungun 0 – 369 m

13 Kabupaten Asahan 0 – 1.000 m

14 Kabupaten Labuhan Batu 0 – 2.151 m

15 Kabupaten Toba Samosir 300 – 2.200 m

16 Kabupaten Tapanuli Utara 300 – 1.500 m

17 Kabupaten Tapanuli Tengah 0 – 1.266 m

18 Kabupaten Tapanuli Selatan 0 – 1.915 m

19 Kabupaten Mandailing Natal 0 – 500 m

20 Kabupaten Nias 0 – 800 m

21 Kabupaten Serdang Bedagai 0 – 500 m

22 Kabupaten Samosir 300 – 2.200 m

23 Kabupaten Pakpak Bharat 700 – 1.500 m

24 Kabupaten Humbanghasundutan 330 – 2.075 m

25 Kabupaten Nias Selatan 0 – 800 m

Sumber : BPS Sumatera Utara 2008

Page 16: Prov Sumut 2008

6

TABEL 2.2

LUAS DAERAH MENURUT KABUPATEN / KOTA DI SUMATERA UTARA

NO NAMA KAB / KOTA LUAS / AREA (Km2)

RASIO (%)

1 Kota Medan 265,10 0,37

2 Kota Binjai 90,24 0,133 Kota Tebing Tinggi 38,44 0,054 Kota Pematang Siantar 79,97 0,115 Kota Tanjung Balai 61,52 0,096 Kota Sibolga 10,77 0,027 Kota Padang Sidempuan 114,65 0,168 Kabupaten Langkat 6.263,29 8,74

9 Kabupaten Deli Serdang 2.486,14 3,46

10 Kabupaten Karo 2.127,25 2,9611 Kabupaten Dairi 1.927,80 2,6912 Kabupaten Simalungun 4.368,80 6,1213 Kabupaten Asahan 3.675,79 5,1314 Kabupaten Labuhan Batu 9.223,18 12,8715 Kabupaten Toba Samosir 2.352,35 3,2816 Kabupaten Tapanuli Utara 3.764,65 5,2517 Kabupaten Tapanuli Tengah 2.158,00 3,0118 Kabupaten Tapanuli Selatan 4.352,86 6,0719 Kabupaten Mandailing Natal 6.620,70 9,2320 Kabupaten Nias 3.495,39 4,8821 Kabupaten Serdang Bedagai 1.913,33 2,6722 Kabupaten Samosir 2.433,50 3,3923 Kabupaten Pakpak Bharat 1.218,30 1,7024 Kab.Humbang Hasundutan 2.297,20 3,2025 Kabupaten Nias Selatan 1.625,91 2,2626 Kabupaten Batu Bara 904,96 1,2627 Kabupaten Padang Lawas 3.892,74 5,4328 Kab.Padang Lawas Utara 3.918,05 5,46

Sumber : BPS Sumatera Utara 2008

Page 17: Prov Sumut 2008

7

Jarak ibukota Provinsi ke ibukota kabupaten / kota adalah sebagai berikut :

TABEL 2.3

JARAK IBUKOTA PROVINSI KE IBUKOTA KAB / KOTA DI SUMATERA UTARA

NO NAMA KABUPATEN / KOTA JARAK ( KM )

1 Kota Medan 0

2 Kota Binjai 22

3 Kota Tebing Tinggi 78

4 Kota Pematang Siantar 125

5 Kota Tanjung Balai 184

6 Kota Sibolga 347

7 Kota Padang Sidempuan 389

8 Kabupaten Langkat (Stabat) 42

9 Kab. Deli Serdang (Lubuk Pakam) 28

10 Kabupaten Karo (Kabanjahe) 78

11 Kabupaten Dairi (Sidikalang) 151

12 Kabupaten Simalungun (Parapat) 175

13 Kabupaten Asahan (Kisaran) 158

14 Kab. Labuhan Batu (Rantau Prapat) 285

15 Kabupaten Toba Samosir (Balige) 232

16 Kabupaten Tapanuli Utara (Tarutung) 281

17 Kabupaten Tapanuli Tengah (Pandan) 357

18 Kab. Tapanuli Selatan (P.Sidempuan) 389

19 Kab. Mandailing Natal (Penyabungan) 460

Sumber : BPS Sumatera Utara 2008

Page 18: Prov Sumut 2008

8

2.2. KEPENDUDUKAN

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, jumlah

penduduk Sumatera Utara pada tahun 2008 tercatat sebesar 13.042.317 jiwa

dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 181,95 per km2 .

Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi didominasi oleh daerah perkotaan.

Kabupaten/Kota yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah Kota Sibolga

sebesar 8.601 jiwa per km2. Kota Medan merupakan wilayah yang memiliki

kepadatan penduduk tertinggi ke-2 dengan kepadatan 7.932 jiwa per km2. Kota

dengan kepadatan penduduk tertinggi ke-3 yaitu Kota Tebing Tinggi sebesar 3.712

jiwa per km2. Kepadatan penduduk terendah di kabupaten Pak-Pak Barat yaitu

hanya 34 jiwa per km2, Padang Lawas merupakan kabupaten dengan tingkat

kepadatan penduduk terendah ke-2 yaitu sebesar 48 jiwa per km2, kemudian diikuti

oleh kabupaten Padang Lawas Utara dengan kepadatan 49 jiwa per km2. Jumlah

penduduk dan angka kepadatan penduduk per kab/kota dapat dilihat pada lampiran

tabel 1.

Penduduk laki-laki lebih sedikit dibandingkan perempuan, berdasarkan sex

ratio ( perbandingan jenis kelamin), jumlah penduduk Sumatera Utara pada tahun

2008, berjenis kelamin perempuan sebanyak 6.556.369 jiwa dan laki-laki 6.490.800

jiwa, berarti sex ratio sebesar 98,99%.

Bila dilihat berdasarkan rata-rata banyaknya anggota keluarga di Sumatera

Utara pada tahun 2008 adalah sebesar 4,38 (yang berarti rata-rata pada setiap

keluarga terdiri dari 4-5 anggota keluarga). Kabupaten yang rata-rata jumlah

anggota keluarganya paling banyak adalah Kabupaten Nias yaitu 5,41 orang dan

yang paling sedikit adalah Kabupaten Karo yaitu 3,81 orang.

Berdasarkan jumlah penduduk dari BPS Sumatera Utara Tahun 2008,

dapat diperoleh gambaran piramida penduduk sebagai berikut.

Page 19: Prov Sumut 2008

9

GRAFIK 2.1. PIRAMIDA PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

0 - 45 - 9

10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 64

65+

Kel

ompo

k U

mur

Laki-Laki Perempuan

Komposisi penduduk Sumatera Utara menurut kelompok umur, menunjukkan

bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 31,79%, yang berusia

produktif (15-64 tahun) sebesar 64,29% dan yang berusia tua (>65 tahun) sebesar

3,90%. Dengan demikian maka Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)

penduduk Sumatera Utara tahun 2008 sebesar 55,53%. Angka ini mengalami

penurunan dibandingkan tahun 2007 sebesar 56,37%.

Jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara mengalami turun naik

dari tahun 1993-2007. Jumlah penduduk miskin tahun 1993 sebesar 1,33 juta orang

atau sebesar 12,31% dari total seluruh penduduk Sumatera Utara. Tahun 1996

jumlah penduduk Sumatera Utara yang tergolong miskin hanya 1,23 juta jiwa

(10,92%). Namun karena terjadi krisis moneter secara nasional termasuk Sumatera

Utara, penduduk miskin tahun 1999 meningkat menjadi 16,74% dari total penduduk

Sumatera Utara yaitu sebanyak 1,97 juta jiwa. Pada tahun 2003 terjadi penurunan

penduduk miskin baik secara absolut maupun secara persentase, yaitu menjadi 1,89

juta jiwa atau sekitar 15,89%, sedangkan tahun 2004 turun lagi menjadi 1,80 juta

jiwa (14,93%) kemudian tahun 2005 penduduk miskin turun menjadi 1,76 juta jiwa

(14,28%), namun akibat dampak kenaikan BBM pada Maret dan oktober 2005,

Page 20: Prov Sumut 2008

10

penduduk miskin tahun 2006 meningkat menjadi 1,98 juta jiwa (15,66%). Pada

tahun 2007 turun sedikit menjadi 1,77 juta jiwa atau 13,90% (SUDA 2008).

GRAFIK 2.2 JUMLAH PENDUDUK MISKIN

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 1993-2007

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

1.33 1.23 1.97 1.89 1.80 1.76 1.98 1.771993 1996 1999 2003 2004 2005 2006 2007

Sumber : BPS Sumatera Utara (SUDA 2008) Bila dilihat berdasarkan kabupaten/kota, maka jumlah penduduk miskin

tertinggi adalah Kabupaten Nias Selatan sebesar 33,84% dari total jumlah

penduduknya (91.100 jiwa), tertinggi kedua adalah Kabupaten Nias yaitu 31,75%

dari jumlah penduduknya (139.300 jiwa). Sedangkan Kabupaten/Kota yang paling

sedikit penduduk miskinnya adalah Kabupaten Deli Serdang yaitu 5,67% dari jumlah

penduduknya (94.800 jiwa) dan terendah kedua adalah Kota Binjai sebesar 5,72%

dari jumlah penduduknya atau 14.000 jiwa (SUDA 2008).

2.3. SOSIAL dan BUDAYA

2.3.1. Pendidikan

Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang sering ditelaah dalam

mengukur tingkat pembangunan manusia suatu negara. Melalui pengetahuan,

pendidikan berkontribusi terhadap perubahan prilaku kesehatan. Pengetahuan yang

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus

Page 21: Prov Sumut 2008

11

(predisposing) yang berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk

berperilaku sehat.

Dari hasil Survei Angkatan Kerja Nasional bulan Agustus 2007, dapat dilihat

tingkat pendidikan Angkatan kerja berumur 15 tahun keatas di Sumatera Utara, yang

tidak pernah sekolah 1,42%, tidak tamat SD; 9,04%, tamat SD; 31%, tamat SMP;

23,42%, tamat SMA 28,93%, diploma I/II/III/IV, universitas; 6,16%. (SUDA 2008).

Dari data diatas menggambarkan bahwa tingkat pendidikan di Sumatera Utara masih

rendah.

Kemampuan membaca dan menulis tercermin dari Angka Melek Huruf, yaitu

persentase penduduk usia 10 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf

latin dan huruf lainnya. Kondisi tahun 2007, persentase penduduk Sumatera Utara

yang melek huruf di daerah perkotaan mencapai 97,90% sedangkan daerah pedesaan

mencapai 94,84% (BPS-Statistik Kesra 2007). Persentase penduduk berumur 10

tahun keatas yang melek huruf per kab/kota tahun 2008 tidak tergambar dengan jelas

karena datanya tidak lengkap (lampiran tabel 5).

2.3.2. Agama

Sesuai dengan falsafah negara pelayanan kehidupan beragama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan dan

ditingkatkan untuk membina kehidupan masyarakat dan mengatasi berbagai

masalah sosial budaya yang mungkin menghambat kemajuan bangsa. Berdasarkan

data BPS Sumatera Utara, sarana ibadah umat beragama juga mengalami kenaikan

setiap tahun, sampai tahun 2007 jumlah Mesjid di Sumatera Utara terdapat

sebanyak 9.199 buah, Langgar/Musollah 10.325 buah, Gereja Protestan 10.277

buah, Geraja Katolik 2.134 buah, Kuil 63 buah dan Wihara 367 buah (SUDA 2008).

2.3.3. Ketenagakerjaan

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Sumatera Utara setiap tahunnya

tampak berfluktuasi. Pada tahun 2000, TPAK di daerah ini sebesar 57,34%, tahun

2005 naik menjadi 71,94%, tahun 2006 menjadi 66,90% dan tahun 2007 naik

menjadi 67,49%.

Page 22: Prov Sumut 2008

12

Angkatan Kerja di Sumatera Utara sebagian besar masih berpendidikan SD

kebawah (41,47%), setingkat SMTP (23,42%), setingkat SMTA (28,94%), sedangkan

sisanya 6,17% berpendidikan diatas SMTA. Dengan masih rendahnya pendidikan

angkatan kerja memungkinkan produktivitasnya juga masih belum optimal.

Jika dilihat dari status pekerjaannya sepertiga (32,10%) penduduk yang

bekerja di Sumatera Utara adalah buruh atau karyawan. Jumlah penduduk Sumatera

Utara yang merupakan angkatan kerja tahun 2007 adalah sebanyak 5,65 juta jiwa

yang terdiri dari 5,08 juta jiwa terkategori bekerja dan sebesar 571 ribu jiwa

terkategori mencari kerja dan tidak bekerja (pengangguran terbuka).

Berdasarkan lapangan pekerjaan utama, penduduk Sumatera Utara yang

terbanyak adalah di sektor pertanian (tdd; perkebunan, perikanan dan peternakan)

yaitu 47,60%, kemudian diikuti di sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar

18,80%, jasa (perorangan, perusahaan dan jasa pemerintahan) sebesar 12,90%,

sedangkan penduduk yang bekerja di sektor industri hanya sekitar 7,60% saja.

Selebihnya bekerja disektor Penggalian dan Pertambangan, sektor listrik, gas dan air

minum, bangunan, angkutan dan komunikasi dan sektor keuangan (SUDA, 2008).

2.4 KEADAAN LINGKUNGAN

Lingkungan merupakan salah satu variabel yang sering mendapat perhatian

khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat, variabel lainnya adalah faktor

perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik. Keempat variable di atas dapat

menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat. Untuk

menggambarkan keadaan lingkungan, berikut ini akan disajikan indikator-indikator

yaitu Persentase Rumah Sehat, persentase rumah tangga memiliki akses terhadap

air minum, persentase rumah tangga menurut sumber air minum, persentase rumah

tangga yang memiliki sarana penampungan akhir kotoran/tinja/BAB.

2.4.1. Rumah Sehat.

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat

kesehatan, yaitu memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan

Page 23: Prov Sumut 2008

13

sampah, sarana pembuangan limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian

rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah.

Ukuran rumah yang relatif kecil dan berdesak-desakan dapat mempengaruhi

tumbuh kembang mental atau jiwa anak-anak. Anak-anak memerlukan lingkungan

bebas, tempat bermain luas yang mampu mendukung daya kreativitasnya. Dengan

kata lain, rumah bila terlampau padat disamping merupakan media yang cocok

untuk terjadinya penularan penyakit khususnya penyakit saluran nafas juga dapat

mempengaruhi perkembangan anak.

Kepadatan hunian diperoleh dengan cara membagi jumlah anggota rumah

tangga dengan luas lantai rumah dalam meter persegi. Hasil perhitungan

dikategorikan sesuai kriteria Permenkes tentang rumah sehat, yaitu memenuhi

syarat bila ≥8 m2/kapita (tidak padat) dan tidak memenuhi syarat bila <8m2/kapita

(padat).

Data Susenas 2007, menunjukkan bahwa sebagian besar rumah tangga di

Sumatera Utara (80,7%) tingkat huniannya tidak padat (memenuhi syarat) dan

sebagian kecil lainnya (19,3%) belum memenuhi syarat. Bila dilihat berdasarkan

jenis lantainya, sebagian besar rumah tangga menempati rumah yang berlantai

bukan tanah. Persentase penggunaan lantai “bukan tanah” di Provinsi Sumatera

Utara sudah mencapai 94,5%, dimana Kota Tanjung Balai merupakan Kota tertinggi

dan Kabupaten Nias Selatan yang terendah dengan persentase masing-masing

98,4% dan 80,8%. Bila dibandingkan menurut daerah tempat tinggal, rumah tangga

diperkotaan yang lantai rumahnya bukan dari tanah lebih banyak dibandingkan

dengan rumah tangga di perdesaan (97,3% berbanding 92,3%).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008,

dari seluruh rumah yang ada yaitu 2.683.062 unit, yang diperiksa sebanyak

1.197.322 unit (44,63%), dari jumlah yang diperiksa diketahui bahwa 761.699

rumah yang memenuhi syarat kesehatan (63,62%). Persentase rumah sehat

berdasarkan kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 47.

Page 24: Prov Sumut 2008

14

2.4.2 Persentase Rumah Tangga memiliki akses terhadap air minum

Berdasarkan Statistik Kesejahteraan Rakyat tahun 2007 yang diterbitkan oleh

BPS, sumber air minum yang digunakan rumah tangga dikategorikan menjadi 2

kelompok besar, yaitu sumber air minum terlindung dan tidak terlindung. Sumber air

minum terlindung terdiri dari air kemasan, ledeng, pompa, mata air terlindung,

sumur terlindung dan air hujan. Sedangkan sumber air minum tak terlindung terdiri

dari sumur tak terlindung, mata air tak terlindung, air sungai dan lainnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas)

tahun 2007, diperoleh bahwa persentase rumah tangga di Provinsi Sumatera Utara

yang memiliki sumber air minum terlindung sebesar 76,8%, sedangkan persentase

rumah tangga yang memiliki sumber air minum tak terlindung sebesar 23,2%.

Kabupaten/Kota dengan persentase terbesar untuk rumah tangga yang memiliki

sumber air minum terlindung adalah Kota Pematang Siantar 97,4%, diikuti oleh Kota

Medan sebesar 97,0% dan Kota Tebing Tinggi 94,4%. Persentase rumah tangga

yang memiliki sumber air minum terlindung paling rendah berada di Kabupaten Nias

sebesar 27,6%, diikuti oleh Kabupaten Samosir (29%) dan Kabupaten Nias Selatan

(34,6%).

GRAFIK 2.3 PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER AIR MINUM

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007

Terlindung, 76.8

Tak Terlindung, 23.2

TerlindungTak Terlindung

Sumber : Riskesdas Tahun 2007

Page 25: Prov Sumut 2008

15

Pada kelompok sumber air minum terlindung, sebagian besar rumah tangga

di Sumatera Utara memiliki sumur terlindung dengan persentase 25,8%. Persentase

rumah tangga yang menggunakan sumber air minum ledeng eceran menempati

urutan ke-2 yaitu 19,2%, kemudian sumur bor/pompa (17,7%), mata air terlindung

(6,3%), air kemasan (3,2%), ledeng meteren (2,4%) dan air hujan 2,2%.

Sedangkan pada kelompok air minum tidak terlindung, rumah tangga di Sumatera

Utara sebagian besar memanfaatkan sumur tidak terlindung dengan persentase

11,4%, diikuti oleh mata air tak terlindung sebesar 6,6%, air sungai sebesar 4,5%

dan yang lainnya sebesar 0,7%. Persentase rumah tangga menurut sumber air

minum di Kab/Kota Sumatera Utara secara rinci disajikan pada lampiran tabel 48ª.

2.4.3. Persentase Rumah Tangga yang memiliki Sarana Pembuangan Kotoran/Tinja/BAB

Statistik Kesra tahun 2007 membagi rumah tangga berdasarkan kepemilikan

fasilitas tempat buang air besar yang terdiri atas; milik sendiri, milik bersama, umum

dan tidak ada. Bersadarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, di Provinsi

Sumatera Utara, persentase rumah tangga yang memiliki sendiri fasilitas tempat

buang air besar sebesar 71,8%, rumah tangga yang memiliki bersama 6,8%, umum

sebesar 4% dan tidak ada/tidak memiliki sebesar 17,4%.

Page 26: Prov Sumut 2008

16

GRAFIK 2.4 PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KEPEMILIKAN FASILITAS

TEMPAT BUANG AIR BESAR DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007

Tidak Ada, 17.4

Umum, 4

Bersama, 6.8

Sendiri, 71.8

Sumber : Riskesdas Tahun 2007

Berdasarkan data hasil Riskesdas maka diketahui bahwa persentase rumah

tangga yang belum/tidak memiliki fasilitas tempat pembuangan air besar ada

sebanyak 17,4%. Bila dilihat berdasarkan lokasi desa dan kota maka diketahui

bahwa, persentase rumah tangga yang memiliki sendiri fasilitas tempat buang air

besar di perkotaan dan perdesaan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.

Persentase di perkotaan sebesar 88,6%, sedangkan di perdesaan sebesar 58,5%.

Page 27: Prov Sumut 2008

17

TABEL 2.4 PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KEPEMILIKAN FASILITAS TEMPAT

BUANG AIR BESAR MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007

No

Kab/Kota

Sendiri Bersama Umum Tidak Ada

1 Nias 29.1 5.9 4.2 60.8 2 Mandailing Natal 27.9 2.4 22.5 47.2 3 Tapanuli Selatan 22.8 4.6 26.0 46.6 4 Tapanuli Tengah 39.6 3.6 4.2 52.6 5 Tapanuli Utara 52.6 5.1 2.0 40.3 6 Toba Samosir 53.7 6.1 3.5 36.7 7 Labuhan Batu 82.6 7.8 2.1 7.5 8 Asahan 82.7 8.5 1.4 7.4 9 Simalungun 66.2 4.3 3.0 26.5

10 Dairi 58.5 0.8 3.6 37.2 11 Karo 64.6 7.5 10.6 17.3 12 Deli Serdang 82.1 10.4 1.2 6.2 13 Langkat 83.0 7.9 0.9 8.2 14 Nias Selatan 39.5 5.5 1.4 53.6 15 Humbahas 58.3 1.0 4.0 36.7 16 Pakpak Bharat 43.8 6.3 6.3 43.8 17 Samosir 44.4 1.2 0.6 53.8 18 Serdang Bedagai 83.6 7.3 0.5 8.6 19 Sibolga 92.0 4.4 1.8 1.8 20 Tanjung Balai 78.0 9.1 1.6 11.3 21 Pematang Siantar 93.6 2.6 0.0 3.8 22 Tebing Tinggi 83.7 12.4 1.1 2.8 23 Medan 92.3 6.8 0.6 0.3 24 Binjai 87.2 10.7 0.9 1.2 25 P.Sidempuan 61.6 4.7 12.9 20.7 Provinsi 71.8 6.8 4.0 17.4

Sumber : Riskesdas Tahun 2007.

Kabupaten/Kota dengan persentase rumah tangga yang memiliki sendiri

fasilitas tempat buang air besar tertinggi adalah Kota Pematang Siantar 93,6%,

diikuti oleh Kota Medan 92,3% dan Kota Sibolga 92%. Sedangkan persentase rumah

tangga yang memiliki sendiri fasilitas tempat buang air besar terendah terdapat di

Kabupaten Tapanuli Selatan 22,8%, diikuti Kabupaten Mandailing Natal 27,9% dan

Page 28: Prov Sumut 2008

18

Kabupaten Nias 29,1%. Bila dilihat dari jumlah rumah tangga yang tidak memiliki

fasilitas tempat buang air besar, yang tertinggi adalah Kabupaten Nias sebesar

60,8%, diikuti dengan Kabupaten Samosir sebesar 53,8% dan Nias Selatan 53,6%.

Rumah tangga yang menggunakan jamban leher angsa sebesar 66%,

cemplung/cubluk sebesar 19,9%, plengsengan 9,2% dan yang tidak pakai kloset

sebesar 4,8%. Penggunaan jenis kloset leher angsa di perkotaan (81,8%) lebih

besar dibandingkan di perdesaan (49,1%). Sementara penggunaan jenis kloset

cemplung/cubluk di perdesaan (31,1%) lebih banyak dibandingkan di perkotaan

(9,5%).(Riskesdas 2007)

2.4.4. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat

Yang termasuk TUPM adalah hotel, restoran, bioskop, pasar, terminal dll.

TUPM sehat adalah tempat umum dan pengelolaan makanan yang memenuhi syarat

kesehatan yaitu yang memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,

sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai yang sesuai dengan

banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang sesuai.

Pada tahun 2008, dari 18.436 tempat-tempat umum dan pengelolaan

makanan yang ada di Sumatera Utara, baru 10.920 TUPM (59,22%) yang diperiksa.

Dari jumlah yang telah diperiksa diperoleh bahwa sebanyak 7.224 TUPM (66,15%)

memenuhi syarat kesehatan. Angka ini masih dibawah target IS 2010 yaitu 80%.

Persentase TUPM sehat menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel

50.

Sedangkan berdasarkan jumlah institusi yang dibina kesehatan lingkungannya

sampai akhir tahun 2008, dari 34.677 institusi yang ada di Provinsi Sumatera Utara

baru 18.955 institusi (54,66%) yang dibina kesehatan lingkungannya (lampiran tabel

51), angka ini masih dibawah target IS 2010 yaitu 70%, sehingga perlu upaya dari

program terkait dalam peningkatan cakupannya.

Page 29: Prov Sumut 2008

19

2.5. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT

Untuk mengambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh

terhadap derajat kesehatan, berikut ini akan disajikan tentang perilaku merokok,

perilaku konsumsi buah dan sayur, perilaku konsumsi minuman beralkohol, aktivitas

fisik dan persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

2.5.1. Perilaku Merokok

Merujuk hasil Riskesdas tahun 2007 tentang kebiasaan merokok di Sumatera

Utara dapat digambarkan pada grafik berikut ini.

GRAFIK 2.5 PROPORSI PENDUDUK UMUR 10 TAHUN KEATAS TENTANG KEBIASAAN

MEROKOK DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007

23.3

5.52.2

69

Merokok Tiap Hari Kadang-KadangMantan Perokok Tidak Merokok

Sumber; Riskesdas, 2007

Berdasarkan grafik 2.5 diketahui bahwa proporsi penduduk Provinsi Sumatera

Utara umur 10 tahun keatas yang merokok tiap hari sebesar 23,3%, perokok

kadang-kadang sebesar 5,5%, mantan perokok 2,2% dan tidak merokok sebesar

69%.

Page 30: Prov Sumut 2008

20

Bila dilihat perbandingan antar kabupaten diketahui bahwa kabupaten yang

terendah jumlah penduduknya perokok adalah Nias (16,4%) diikuti Kabupaten Nias

Selatan (17%) dan Kota Medan (19,3%) sedangkan Kab/Kota yang jumlah

penduduknya tertinggi sebagai perokok adalah Kabupaten Karo (40,6%) diikuti

Kabupaten Samosir (31,9%) dan Kabupaten Dairi (30,9%). Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

TABEL 2.5 PERSENTASE PENDUDUK UMUR 10 TAHUN KEATAS

MENURUT KEBIASAAN MEROKOK MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007

Perokok saat ini Tidak Merokok

Kab/Kota Perokok setiap hari

Perokok kadang2

Mantan Perokok

Bukan Perokok

Nias 16.4 6.6 2.9 74.1 Mandailing Natal 26.6 5.3 1.2 66.9 Tapanuli Selatan 26.5 5.3 1.3 66.9 Tapanuli Tengah 23.6 3.9 2.2 70.3 Tapanuli Utara 26.0 4.1 2.7 67.2 Toba Samosir 26.1 4.4 2.8 66.7 Labuhan Batu 21.2 7.6 2.3 68.9 Asahan 26.4 3.7 2.1 67.7 Simalungun 25.5 9.3 1.9 63.4 Dairi 30.9 3.6 1.4 64.1 Karo 40.6 3.8 1.7 53.8 Deli Serdang 21.9 4.3 1.5 72.3 Langkat 23.1 3.8 3.8 69.2 Nias Selatan 17 10.3 3.2 69.4 Humbahas 25.2 3.0 5.9 65.9 Pakpak Bharat 28.3 7.2 2.4 62.1 Samosir 31.9 4.1 3.1 60.9 Serdang Bedagai 21.5 6.9 1.7 70.0 Sibolga 21.9 7 3.2 67.9 Tanjung Balai 26.4 4.2 2 67.4 Pematang Siantar 23.7 3.6 2.2 70.5 Tebing Tinggi 25.4 3.3 2.9 68.4 Medan 19.3 6.2 2.1 72.4 Binjai 21.1 2.4 3.2 73.3 P. Sidempuan 26.8 5.2 3.3 64.7 Provinsi 23.3 5.5 2.2 69.0

Sumber : Riskesdas 2007

Page 31: Prov Sumut 2008

21

Proporsi merokok setiap hari menurut umur sudah dimulai sejak umur 10-14

tahun (0,3%), kemudian meningkat menjadi 14% pada umur 15-24 tahun. Proporsi

merokok terus meningkat seiring bertambahnya umur dan pada puncaknya pada

umur 45-54 tahun (36,6%). Selanjutnya proporsi merokok menurun setelah

berumur 54 tahun. Perokok umumnya pada laki-laki dan menurut pendidikan

terbanyak pada yang berpendidikan tamat SMA (29,3%) selanjutnya tamat SMP

(Riskesdas, 2007).

Bila dilihat berdasarkan kebiasaan, di Provinsi Sumatera Utara 86,1% perokok

melakukan kebiasaan merokok di dalam rumah ketika bersama dengan anggota

keluarga lainnya. Hal ini tentu membahayakan bagi anggota keluarga lain yang tidak

merokok. Bila dilihat berdasarkan Kab/Kota, kebiasaan merokok di dalam rumah

paling tinggi adalah di Kabupaten Karo (94,5%) diikuti Kabupaten Samosir (94,4%)

dan Pakpak Barat serta Tanjung Balai sebesar 92,9%. Sementara yang terendah

secara berturut-turut, Nias Selatan (72,4%), Humbahas (78,9%) dan Tapsel

(80,6%). Berikut ini akan disajikan perilaku merokok penduduk berdasarkan

Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.

Page 32: Prov Sumut 2008

22

TABEL 2.6 PREVALENSI PEROKOK DALAM RUMAH KETIKA BERSAMA ANGGOTA RT

YANG LAIN MENURUT KAB/KOTA DI SUMATERA UTARA TAHUN 2007

KABUPATEN/KOTA PEROKOK DALAM RUMAH

Nias 89.4 Mandailing Natal 88.8 Tapanuli Selatan 80.6 Tapanuli Tengah 86.0 Tapanuli Utara 92.8 Toba Samosir 91.8 Labuhan Batu 86.9 Asahan 92.3 Simalungun 82.2 Dairi 89.0 Karo 94.5 Deli Serdang 83.4 Langkat 84.5 Nias Selatan 72.4 Humbang Hasundutan 78.9 Pakpak Bharat 92.9 Samosir 94.4 Serdang Bedagai 85.7 Sibolga 85.4 Tanjung Balai 92.9 Pematang Siantar 87.9 Tebing Tinggi 87.9 Medan 86.3 Binjai 82.9 Padang Sidempuan 88.5 Provinsi 86.1

Sumber ; Riskesdas 2007

2.5.2. Perilaku Konsumsi Buah & Sayur

Penduduk dikategorikan ’cukup’ mengkonsumsi sayur dan buah apabila

mengkonsumsi sayur dan buah tiap hari dengan perimbangan minimal 5 porsi sayur

dan buah selama 7 hari dalam seminggu. Dikategorikan ’kurang’ apabila konsumsi

sayur dan buah kurang dari ketentuan diatas.

Page 33: Prov Sumut 2008

23

GRAFIK 2.6 PREVALENSI KURANG MAKAN BUAH DAN SAYUR

PENDUDUK SUMATERA UTARA TAHUN 2007

Sumber Riskesdas, 2007

Berdasarkan hasil riskesdas 2007, menunjukkan bahwa secara keseluruhan

hanya 5,5% penduduk Provinsi Sumatera Utara umur 10 tahun ke atas yang cukup

mengkonsumsi sayur dan buah. Bahkan di Kabupaten Nias dan Nias Selatan masih

di bawah satu persen atau dapat dikatakan kurang makan buah dan sayur.

Berikut ini akan disajikan prevalensi kurang makan buah dan sayur penduduk

10 tahun ke atas berdasarkan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2007.

Kurang makan buah & sayur,

94.5

Cukup makan buah & sayur,

5.5

Page 34: Prov Sumut 2008

24

TABEL 2.7 PREVALENSI KURANG MAKAN BUAH & SAYUR

PENDUDUK 10 TAHUN KEATAS MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007

KABUPATEN/KOTA KURANG MAKAN BUAH & SAYUR

Nias 99.6 Mandailing Natal 93.3 Tapanuli Selatan 95.2 Tapanuli Tengah 99.1 Tapanuli Utara 88.9 Toba Samosir 97.4 Labuhan Batu 86.1 Asahan 93.0 Simalungun 99.2 Dairi 84.1 Karo 93.6 Deli Serdang 95.2 Langkat 92.7 Nias Selatan 99.9 Humbang Hasundutan 98.5 Pakpak Bharat 97.6 Samosir 98.6 Serdang Bedagai 97.5 Sibolga 99.2 Tanjung Balai 98.9 Pematang Siantar 98.7 Tebing Tinggi 96.6 Medan 94.6 Binjai 89.3 Padang Sidempuan 96.5 Provinsi 94.5

Sumber; Riskesdas 2007.

2.5.3. Perilaku Konsumsi Minuman Beralkohol

Salah satu faktor resiko kesehatan adalah kebiasaan mengkonsumsi alkohol.

Berikut ini akan disajikan prilaku minum alkohol 12 bulan terakhir dan 1 bulan

terakhir berdasarkan kabupaten/kota di Sumatera Utara.

Page 35: Prov Sumut 2008

25

TABEL 2.8 PREVALENSI PEMINUM ALKOHOL 12 BULAN TERAKHIR &

1 BULAN TERAKHIR MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007

KABUPATEN/KOTA 12 BULAN TERAKHIR 1 BULAN TERAKHIR

Nias 16.9 29.4 Mandailing Natal 0.9 37.9 Tapanuli Selatan 3.6 73.2 Tapanuli Tengah 9.4 88.0 Tapanuli Utara 17.8 78.2 Toba Samosir 20.8 94.7 Labuhan Batu 4.5 64.9 Asahan 3.2 80.7 Simalungun 12.1 86.8 Dairi 21.6 97.4 Karo 2.9 80.2 Deli Serdang 4.1 72.0 Langkat 2.4 21.9 Nias Selatan 9.1 44.6 Humbang Hasundutan 19.1 81.7 Pakpak Bharat 11.2 94.2 Samosir 21.0 92.0 Serdang Bedagai 3.3 63.3 Sibolga 4.5 74.1 Tanjung Balai 3.6 66.5 Pematang Siantar 6.3 90.8 Tebing Tinggi 7.1 64.2 Medan 3.4 69.9 Binjai 1.8 67.6 Padang Sidempuan 2.2 46.6 Provinsi 6.1 71.9

Sumber; Riskesdas 2007

Berdasarkan hasil riskesdas, di Sumatera Utara prevalensi peminum alkohol

12 bulan terakhir sebanyak 6,1%, mengkonsumsi alkohol satu bulan terakhir 71,9%.

Beberapa kabupaten/kota prevalensi minum alkohol terlihat tinggi seperti Kabupaten

Samosir, Toba Samosir dan Humbang Hasundutan.

Page 36: Prov Sumut 2008

26

2.5.4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan

suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan

membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat, melalui

pendekatan pimpinan (advocasy), bina suasana (social suport) dan pemberdayaan

masyarakat (empowerment). Strategi PHBS memfokuskan pada lima program

prioritas yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Gizi, Kesehatan Lingkungan,

Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dan Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan (JPK).

Salah satu indikator PHBS adalah perilaku hiegenis, dalam hal ini meliputi

kebiasaan/perilaku buang air besar (BAB) dan perilaku benar mencucui tangan.

Perilaku BAB yang dianggap benar apabila penduduk melakukannya di jamban.

Sedangkan mencuci tangan yang benar apabila penduduk melakukan cuci tangan

pakai sabun sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, setelah buang air

besar, setelah menceboki bayi/anak dan setelah memegang unggas/binatang.

Merujuk hasil Riskesdas tahun 2007, dii Provinsi Sumatera Utara perilaku BAB

di jamban proporsinya mencapai 76,2%. Sedangkan yang berperilaku cuci tangan

dengan benar sangat bervariasi menurut kabupaten/kota dengan rata-rata 14,5%.

Bila dilihat perilaku BAB yang benar berdasarkan Kab/Kota yang tertinggi, secara

berurutan adalah Kota Binjai (99,6%), Pematang Siantar (98,2%) dan Medan 96%

sedangkan yang terendah secara berurutan, Kabupaten Tapanuli Selatan (30,4%),

Mandailing Natal (37,3%) dan Samosir (46,4%). Sedangkan perilaku cuci tangan

yang benar secara berurutan dari yang tertinggi adalah Kabupaten Nias (45,8%),

Nias Selatan (40%) dan Binjai 31,4%,. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Page 37: Prov Sumut 2008

27

TABEL 2.9 PREVALENSI PENDUDUK 10 TAHUN KEATAS BERPERILAKU BENAR

BAB & CUCI TANGAN MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007

BERPRILAKU BENAR BERPRILAKU BENAR

KABUPATEN/KOTA DALAM BAB DLM CUCI TANGAN

Nias 53.5 45.8 Mandailing Natal 37.3 25.6 Tapanuli Selatan 30.4 15.8 Tapanuli Tengah 50.5 8.7 Tapanuli Utara 62.4 0.1 Toba Samosir 69.5 11.8 Labuhan Batu 72.5 1.5 Asahan 64.2 5.0 Simalungun 81.3 9.4 Dairi 51.4 2.2 Karo 83.1 7.6 Deli Serdang 85.9 7.5 Langkat 92.0 9.2 Nias Selatan 65.1 40.0 Humbang Hasundutan 62.3 12.3 Pakpak Bharat 59.2 0.2 Samosir 46.4 0.3 Serdang Bedagai 74.6 13.6 Sibolga 86.4 22.5 Tanjung Balai 69.2 17.5 Pematang Siantar 98.2 29.5 Tebing Tinggi 95.1 28.7 Medan 96.0 24.6 Binjai 99.6 31.4 Padang Sidempuan 68.4 7.0 Provinsi 76.2 14.5

Sumber; Riskesdas 2007

2.5.5. Upaya Penduduk dalam Mencari Pengobatan

Berdasarkan Statistik Kesra Tahun 2007 diperoleh data bahwa persentase

penduduk Sumatera Utara yang memilih untuk mengobati sendiri keluhan kesehatan

yang dialami selama sebulan yang lalu, ternyata lebih besar dibandingkan

persentase penduduk yang berobat jalan seperti grafik dibawah ini.

Page 38: Prov Sumut 2008

28

GRAFIK 2.7 PERSENTASE PENDUDUK DALAM MENANGANI KELUHAN KESEHATAN

SELAMA SEBULAN YANG LALU DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007

65.36

42.55

Berobat Sendiri Berobat Jalan

Sumber : BPS, Statistik Kesra 2007

Dari grafik 2.7, diketahui bahwa sebanyak 65,36% penduduk yang memiliki keluhan

kesehatan selama sebulan yang lalu, memilih untuk mengobati sendiri. Sedangkan

yang memilih untuk berobat jalan hanya sebesar 42,55% dari seluruh penduduk

yang memiliki keluhan kesehatan sebulan yang lalu.

Dari penduduk yang mengobati sendiri, 89,18% diantaranya menggunakan

obat modern, 27,09% menggunakan obat tradisional dan 8,24% menggunakan obat

lainnya.

Bila dilihat dari tempat berobat yang dikunjungi oleh penduduk yang memilih

berobat jalan diketahui bahwa jumlah masyarakat Sumatera Utara yang mengunjungi

praktek dokter/tenaga kesehatan untuk mendapatkan pengobatan lebih dominan dari

pada ke Puskesmas/Rumah Sakit milik pemerintah seperti terlihat pada grafik berikut ini.

Page 39: Prov Sumut 2008

29

GRAFIK 2.8 PROPORSI TEMPAT BEROBAT YANG DIKUNJUNGI OLEH PENDUDUK YANG MEMILIH BEROBAT JALAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2007

28.2

22.1520.58

7.71

6.86

4.91

0.359.25

Praktek dokter Nakes Pkm/Pustu RS swastaRS Pemerintah P.Tradisional Dukun Lainnya

Sumber : BPS, Statistik Kesra 2007

Dari grafik 2.8 dapat dilihat persentase secara berurutan mulai dari yang

tertinggi adalah sebagai berikut;, Praktek Dokter 28,20%, Praktek Nakes 22,15%,

Puskesmas/Pustu 20,58%, RS Swasta 7,71%, RS Pemerintah 6,86%, Praktek

Pengobatan Tradisional 4,91% dan Dukun 0,35% lainnya 9,25% (BPS, Statistik

Kesra 2007).

Bila kita bandingkan menurut BPS (Statistik Kesra 2007) dengan hasil Riskesdas 2007,

maka tidak jauh berbeda. Berdasarkan Riskesdas jumlah masyarakat Sumatera Utara

yang memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah untuk melakukan rawat

jalan lebih rendah dibandingkan dengan swasta, seperti yang terlihat pada tabel berikut

ini.

Page 40: Prov Sumut 2008

30

TABEL 2.10 PERSENTASE PENDUDUK RAWAT JALAN DAN INAP

MENURUT TEMPAT BEROBAT DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007

TEMPAT BEROBAT

RAWAT JALAN

RAWAT INAP

RS Pemerintah 1,1 1,6

RS Swasta 1,5 2,3

RS Luar Negeri 1,0 0,1

RS Bersalin 6,6 0,9

Puskesmas 3,3 0,2

Tenaga Kesehatan 18,2 0,6

Pengobatan Tradisional 0,8 0,1

Lainnya 0,3 0,1

Di rumah 1,2 -

Sumber : Riskesdas 2007

Dari tabel 2.10, diketahui bahwa untuk rawat jalan, terbanyak masyarakat menggunakan

tenaga kesehatan yaitu sekitar 18,2% disusul dengan RS Bersalin yaitu 6,6%.

Penggunaan fasilitas pelayanan pemerintah untuk rawat jalan yaitu RS hanya 1,1% dan

Puskesmas yaitu 3,3%. Untuk mendapatkan pelayanan rawat inap, masyarakat Sumatera

Utara lebih memilih menggunakan RS Swasta (2,3%) dibandingkan RS Pemerintah

(1,6%) dan Puskesmas (0,2%).

Page 41: Prov Sumut 2008

31

Derajat Kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup serta

unsur– unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya, yaitu morbiditas dan status

gizi. Untuk kualitas hidup, yang digunakan sebagai indikator adalah Angka Harapan

Hidup Waktu Lahir. Sedangkan untuk mortalitas telah disepakati tiga indikator, yaitu

Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Balita per–1.000

Kelahiran Hidup, dan Angka Kematian Ibu Maternal per–100.000 Kelahiran Hidup.

Untuk morbiditas disepakati 14 (empat belas) indikator, yaitu, Angka “ Acute Flaccid

Paralysis” (AFP) pada anak Usia <15 Tahun per–100.000 Anak, Angka Kesembuhan

Penderita TB Paru BTA +, Persentase Balita dengan pneumonia ditangani,

Persentase HIV/AIDS ditangani, Prevalensi HIV (Persentase Kasus terhadap

Penduduk Beresiko), Persentase Infeksi Menular Seksual (IMS) diobati, Angka

Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per–100.000 Penduduk, persentase DBD

ditangani, Angka Kesakitan Malaria per–1.000 Penduduk, persentase penderita

malaria diobati, persentase penderita kusta selesai berobat, kasus penyakit filaria

ditangani, jumlah kasus dan angka kesakitan penyakit menular yang dapat dicegah

dengan imunisasi (PD3I). Sementara itu untuk status gizi telah disepakati 5 (lima)

indikator, yaitu Persentase Kunjungan Neonatus, Persentase Kunjungan Bayi,

Persentase BBLR ditangani, Persentase Balita dengan Gizi Buruk dan Persentase

Kecamatan Bebas Rawan Gizi.

3.1. MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN)

Angka kematian masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran

perkembangan derajat kesehatan masyarakat dan dapat juga digunakan sebagai

indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program

pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung

dengan melakukan survei dan penelitian. Perkembangan tingkat kematian dan

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Page 42: Prov Sumut 2008

32

penyakit-penyakit penyebab utama kematian yang terjadi di Sumatera Utara sampai

akhir 2008 akan diuraikan dibawah ini.

3.1.1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator

yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat, baik pada

tataran provinsi maupun nasional. Selain itu, program pembangunan kesehatan di

Indonesia banyak menitikberatkan pada upaya penurunan AKB. Angka Kematian

Bayi merujuk kepada jumlah bayi yang meninggal pada fase antara kelahiran hingga

bayi belum mencapai umur 1 tahun per 1000 kelahiran hidup.

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, mengestimasi Angka Kematian

Bayi pada tahun 2007 sebesar 26,90 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini menurun

bila dibandingkan dengan AKB tahun sebelumnya yang sebesar 28,2 per 1.000

kelahiran hidup.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan AKB, antara lain

tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari

tenaga medis yang terampil dan kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan

tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan. Pendapatan

masyarakat yang meningkat juga dapat berperan melalui perbaikan gizi yang pada

gilirannya mempengaruhi daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.

Gambaran perkembangan terakhir mengenai estimasi AKB dari Badan Pusat

Statistik Sumatera Utara dapat dilihat pada grafik 3.1 berikut ini.

Page 43: Prov Sumut 2008

33

GRAFIK 3.1 ESTIMASI ANGKA KEMATIAN BAYI PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2002 – 2007

36.728.2 26.929.6

3740

0

20

40

60

80

100

AK

B p

er 1

000

KH

40 37 36.7 29.6 28.2 26.9

2002 2003 2004 2005 2006 2007

Sumber : SDKI 2002-2003 BPS – Susenas 2006-2007 (SUDA 2008)

Bila dilihat berdasarkan Kabupaten/Kota, AKB terendah dimiliki oleh

Kabupaten Karo sebesar 11,50/1000 kelahiran hidup, diikuti Kota Pematang

Siantar sebesar 13,70/1000 kelahiran hidup dan Kota Medan sebesar 13,80/1000

kelahiran hidup. Sedangkan AKB tertinggi dimiliki oleh Kabupaten Mandailing

Natal sebesar 41,50/1000 kelahiran hidup, diikuti Kabupaten Labuhan Batu

sebesar 35,10/1000 kelahiran hidup dan Kabupaten Asahan sebesar 34,70/1000

kelahiran hidup (BPS-SUDA 2008).

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) yang dilaksanakan

oleh Departemen Kesehatan pada tahun 2007 menunjukkan bahwa

penyebab kematian terbanyak pada kelompok bayi 0-6 hari didominasi oleh

gangguan/kelainan pernafasan (35,9%), prematuritas (32,4%) dan sepsis

(12%). Untuk penyebab utama kematian bayi pada kelompok 7-28 hari yaitu

Sepsis (20,5%), malformasi kongenital (18,1%) dan pnemonia (15,4%). Dan

penyebab utama kematian bayi pada kelompok 29 hari–11 bulan yaitu Diare

(31,4%), pnemonia (23,8) dan meningitis/ensefalitis (9,3%). Dilain pihak

faktor utama ibu yang berkontribusi terhadap lahir mati dan kematian bayi

0-6 hari adalah hipertensi maternal (23,6%), komplikasi kehamilan dan

Page 44: Prov Sumut 2008

34

kelahiran (17,5%), ketuban pecah dini dan pendarahan antepartum masing-

masing 12,7%.

3.1.2. Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka kematian balita menggambarkan peluang untuk meninggal pada fase

antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Berdasarkan hasil Survei Demografi

dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 diperoleh bahwa angka kematian balita

(AKABA) di Sumatera Utara sebesar 67/1000 kelahiran hidup. Sedangkan angka

rata-rata nasional pada tahun 2007 sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini

lebih rendah dibandingkan AKABA pada tahun 2002-2003 yang sebesar 46 per 1000

kelahiran hidup. Gambaran perkembangan AKABA pada tahun 1991-2007 disajikan

pada grafik 3.2 berikut ini.

GRAFIK 3.2 ESTIMASI ANGKA KEMATIAN BALITA PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP

DI INDONESIA TAHUN 1991 – 2007

58

4446

8197

0

20

40

60

80

100

AK

AB

A p

er 1

000

KH

97 81 58 46 44

1991 1994 1997 2002-2003 2007

Sumber : BPS, 2008

Secara umum AKABA di Indonesia dari tahun ketahun cenderung

mengalami penurunan.

Page 45: Prov Sumut 2008

35

3.1.3. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu Maternal dan Angka Kematian Bayi merupakan indikator

keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. AKI mengacu pada jumlah

kematian ibu mulai dari masa kehamilan, persalinan dan nifas. Berdasarkan laporan

dari profil kab/kota (tabel 7) AKI maternal yang dilaporkan di Sumatera Utara hanya

123/100.000 kelahiran hidup, namun ini belum bisa menggambarkan AKI yang

sebenarnya di populasi. Berdasarkan estimasi bahwa AKI di Sumatera Utara tahun

2008 adalah 290/100.000 kelahiran hidup. Bila kita lihat angka nasional, hasil Survey

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI

tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini turun dibandingkan

AKI tahun 2002 yang mencapai 307/100.000 KH. Berikut ini akan ditampilkan Angka

Kematian Ibu di Indonesia periode 1992-2007.

GRAFIK 3.3 ANGKA KEMATIAN IBU PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP

DI INDONESIA TAHUN 1992 – 2007

334

228

307

390425

0

100

200

300

400

500

AK

I per

100

.000

KH

425 390 334 307 228

1992 1994 1997 2002 2007

Sumber; BPS, 2008

Jumlah kematian ibu maternal dan jumlah kelahiran hidup per Kab/Kota di

Sumatera Utara dapat dilihat pada lampiran tabel 7.

Page 46: Prov Sumut 2008

36

3.1.4. Umur Harapan Hidup (UHH)

Umur Harapan Hidup (UHH) digunakan juga untuk menilai derajat kesehatan

dan secara tidak langsung juga memberi gambaran tentang adanya peningkatan

kualitas hidup masyarakat baik di kabupaten/kota, provinsi maupun negara. Adanya

perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada

sektor kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan angka harapan

hidup saat lahir.

Angka harapan hidup penduduk Sumatera Utara diperkirakan mengalami

peningkatan yang bermakna dalam 5 (lima) tahun terakhir (periode 2004 -2008),

berikut ini akan disajikan data umur harapan hidup 5 tahun terakhir.

GRAFIK 3.4

ESTIMASI ANGKA HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (UHH) DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2004 – 2008

68.9 70.269.368.768.2

0

20

40

60

80

100

UH

H

68.2 68.7 68.9 69.3 70.2

2004 2005 2006 2007 2008

Sumber ; BPS-SUDA 2008

Grafik diatas menunjukkan gambaran mengenai umur harapan hidup di

Sumatera Utara 5 (lima) tahun terakhir yang cenderung meningkat setiap tahunnya.

Kabupaten/Kota dengan estimasi UHH tertinggi pada tahun 2007 adalah Kabupaten

Dairi sebesar 87,6 tahun, diikuti oleh Karo sebesar 71,9 tahun dan Pematang

Siantar sebesar 71,7 tahun. Sedangkan Kabupaten Mandailing Natal menjadi

kabupaten dengan UHH terendah sebesar 63,6 tahun yang diikuti oleh Pakpak

Barat sebesar 66,8 tahun dan Tapanuli Selatan sebesar 67,2 tahun. (BPS-SUDA

2008)

Page 47: Prov Sumut 2008

37

3.2. MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN)

Tingkat kesakitan suatu negara juga mencerminkan situasi derajat kesehatan

masyarakat yang ada didalamnya. Bahkan tingkat angka kesakitan penyakit menular

tertentu yang terkait dengan komitmen internasional senantiasa menjadi sorotan

dalam membandingkan kondisi kesehatan antar negara.

Berikut ini akan disajikan gambaran morbiditas penyakit-penyakit menular

dan tidak menular yang dapat menggambarkan keadaan derajat kesehatan

masyarakat di Sumatera Utara sepanjang tahun 2008.

Penyakit Diare merupakan penyakit yang menempati urutan teratas pada 10

penyakit menular terbanyak (kasus baru) pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit

tahun 2008 dengan persentase 43,66%. Berikut ini akan disajikan pola 10 penyakit

terbanyak pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit.

TABEL 3.1 POLA 10 PENYAKIT TERBESAR PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

NO JENIS PENYAKIT

JLH KUNJUNGAN

%

1 Diare 5.680 43,66

2 Influensa 2.753 21,16

3 Tersangka TB Paru 1.624 12,48

4 Diare Berdarah 812 6,24

5 Tipus Perut Widal/Kultur 661 5,08

6 TBC Paru BTA (+) 346 2,66

7 Pneumonia 316 2,43

8 Typus Perut Klinis 305 2,34

9 Hepatitis Hbs Ag (+) 193 1,48

10 DBD 186 1,43

Sumber; Subdis P2P-PL Dinkes Prov.SU

Page 48: Prov Sumut 2008

38

Gambaran pola 10 penyakit menular terbanyak pada pasien rawat inap di

Rumah Sakit tahun 2008 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

TABEL 3.2

POLA 10 PENYAKIT TERBESAR PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH KUNJUNGAN

%

1 Diare 5.056 42,79

2 Typus Perut Widal Kultur 1.276 10,80

3 DBD 1.094 9,26

4 Tersangka TB Paru 1.018 8,61

5 Diare Berdarah 869 7,35

6 TBC Paru BTA (+) 630 5,33

7 Pneumonia 388 3,47

8 Typus Perut Klinis 355 3,28

9 Influensa 287 2,43

10 Hepatitis Klinis 209 1,77

Sumber : Subdis P2P – PL Dinkes Prov.Sumut

Tabel 3.2 menunjukkan dari 10 penyakit utama rawat inap di rumah sakit (RS) di

Sumatera Utara pada tahun 2008, yang terbanyak adalah penyakit diare 5.056

kunjungan (42,79%), diikuti penyakit typus perut widal kultur sebanyak 1.276

kunjungan (10,80%) serta demam berdarah dengue (DBD) sebanyak 1.094

kunjungan (13,91%).

Sedangkan pola penyakit menular terbanyak di puskesmas termasuk

puskesmas sentinel di Provinsi Sumatera Utara disajikan pada tabel berikut ini;

Page 49: Prov Sumut 2008

39

TABEL 3.3 POLA 10 PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKESMAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

NO JENIS PENYAKIT JLH KUNJUNGAN

%

1 Influenza 271.098 57,63

2 Diare 94.261 20,03

3 Malaria Klinis 30.673 6,52

4 Tersangka TBC Paru 16.965 3,60

5 Diare Berdarah 16.840 3,58

6 Typus Perut Klinis 10.387 2,20

7 TBC Paru BTA (+) 5.688 1,21

8 Pneumonia 4.801 1,02

9 Campak 2.228 0,47

10 Batuk Rejan 1.607 0,34

Sumber : Subdis P2P – PL Dinkes Prov.Sumut

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh pasien

rawat jalan di puskesmas tahun 2008 adalah penyakit influensa 57,63%, diikuti

penyakit diare 20,03% dan penyakit malaria klinis 6,52%.

Selanjutnya untuk menggambarkan angka kesakitan di Sumatera Utara,

berikut ini akan disajikan situasi beberapa penyakit yang dikelompokkan kedalam

penyakit menular (Communicable Diseases), penyakit menular yang dapat dicegah

dengan imunisasi (PD3I), penyakit potensial KLB/Wabah serta penyakit tidak

menular (Non Communicable Diseases).

3.2.1. Penyakit Menular (Communicable Diseases)

Penyakit menular yang dapat disajikan dalam bagian ini antara lain penyakit

malaria, TB Paru, ISPA, AFP, DBD, Frambusia, Diare, Kusta, Filariasis, dan Rabies,

serta penyakit menular baru yaitu ; Demam Chikungunya, Avian Influenza dan HIV-

AIDS.

Page 50: Prov Sumut 2008

40

a. Malaria

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya penurunan

kasusnya terkait dengan komitmen internasional dalam MDGs. Kabupaten yang

merupakan daerah endemis penyakit malaria di Provinsi Sumatera Utara adalah

Asahan, Labuhan Batu, Langkat, Karo, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Nias

dan Nias Selatan.

Dalam 6 (enam) tahun terakhir, mulai tahun 2003 s/d 2004 angka kasus

malaria mengalami penurunan dari 60.268 kasus turun menjadi 49.844 kasus

(AMI 3,82/1.000 pddk), namun tahun 2005 mengalami peningkatan kembali

dengan jumlah 68.005 kasus dengan angka kesakitan akibat malaria (AMI)

meningkat menjadi 6,1 per 1000 penduduk. Pada tahun 2006 jumlah kasus turun

kembali menjadi 64.116 kasus dengan AMI 5,5 per 1000 penduduk. Tahun 2007,

kasus malaria mengalami kenaikan menjadi 99.692 kasus (AMI 7,77 per 1000

penduduk), tahun 2008 turun kembali menjadi 91.609 kasus (termasuk

penderita klinis) dengan angka kesakitan malaria menjadi 7,02 per 1.000

penduduk.

GRAFIK 3.5 KECENDERUNGAN KASUS MALARIA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TAHUN 2003 s/d 2008

0

50,000

100,000

150,000

60,268 49,844 68,005 64,116 99,692 91609

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : Subdis P2M Dinkes Prop.SU Profil Kab/Kota Tahun 2008

Page 51: Prov Sumut 2008

41

Berdasarkan persentase penderita malaria yang mendapat pengobatan di

Sumatera Utara diketahui bahwa pada tahun 2008 hanya 74,66% penderita

malaria diobati. Dari 28 Kab/Kota, 24 kab/Kota yang melaporkan adanya kasus

malaria, secara berurutan 3 kabupaten yang tertinggi jumlah penderitanya

adalah Deli Serdang 23.012 penderita, Nias Selatan 15.543 penderita dan

Mandailing Natal dengan 15.397 penderita. Kabupaten/Kota yang melaporkan

tidak ada kasus adalah Tebing Tinggi, Medan, Binjai dan Toba Samosir,

(lampiran tabel 11).

b. TB Paru

Berikut ini akan disajikan angka penemuan (CDR) dan kesembuhan

(Succes Rate) penderita TB Paru BTA (+), 5 (lima) tahun terakhir.

GRAFIK 3.6 CAKUPAN CDR DAN SUCCES RATE TB PARU BTA(+)

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008

82.7

65.8 68.5

7991.2 91.8 91.8 91.8 90.5

69.180

46

0

20

40

60

80

100

CDR 46 80 69.1 82.7 65.8 68.5

Succes Rate 79 91.2 91.8 91.8 91.8 90.5

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : Subdis P2M Dinkes Prop.SU Profil Kes. Kab/Kota Thn 2008

Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa pencapaian CDR BTA (+)

mengalami tren naik turun, tahun 2003 – 2004 mengalami kenaikan dari 46%

menjadi 80%, namun tahun 2005 menurun menjadi 69,1% kemudian pada

tahun 2006 naik kembali menjadi 82,7% tetapi tahun 2007 turun menjadi

Page 52: Prov Sumut 2008

42

65,8% dan tahun 2008 naik kembali menjadi 68,5%, namun masih dibawah

target nasional yaitu sebesar 70%. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal

antara lain pendistribusian OAT (Obat Anti Tuberkulosis) dari Depkes ke

Provinsi yang masih kurang, masih banyaknya RSU di kabupaten/kota yang

belum ikut serta dalam pelaksanaan strategi DOTS, sering terlambatnya

penerimaan dana program dari Global Fund pada tahun 2008, dan seringnya

terjadi pergantian wasor/petugas TB puskesmas terlatih tanpa

mempertimbangkan kesinambugan program TB.

Sedangkan bila dilihat angka kesembuhan (Succes Rate) trennya naik

terus dari tahun 2003 sebesar 79% meningkat menjadi 91,8% tahun 2007,

tahun 2008 ada sedikit penurunan menjadi 90,5%, namun bila dibandingkan

dengan target nasional tahun 2010 angka kesembuhan (SR) 85%, maka

Sumatera Utara dapat dikatakan telah mencapai target.

c. Infeksi Saluran Pernafasan bagian Atas (ISPA)/Pneumonia

Proporsi kematian balita dan bayi karena pneumonia di dunia adalah sebesar

19% dan 26% (WHO, 2005), di Sumatera Utara berdasarkan laporan tahun

2008, ditemukan 29.124 balita menderita pneumonia. Berikut ini akan

ditampilkan jumlah kasus ISPA pada balita dalam 6 (enam) tahun terakhir di

Sumatera Utara.

Page 53: Prov Sumut 2008

43

GRAFIK 3.7

CAKUPAN PENEMUAN KASUS ISPA PADA BALITA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008

0

20,000

40,000

60,000

23,603 30,120 52,893 41,373 36,965 29124

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : Subdis P2P – PL Dinkes Prov.Sumut Profil Kes Kab/Kota Tahun 2008

Penemuan kasus ISPA pada Balita menunjukkan penurunan dari tahun 2005

s/d 2008 yaitu dari 52.893 kasus turun menjadi 29.124 kasus. Berdasarkan

kabupaten/kota, jumlah kasus ISPA 3 tertinggi secara berturut-turut adalah Kota

Medan (7.885 kasus), Kabupaten Simalungun (4.804 kasus), dan Kabupaten

Labuhan Batu (4.194 kasus). Berdasarkan data profil, diketahui bahwa 6 (enam)

Kab/Kota melaporkan tidak menemukan kasus ISPA pada balita yaitu Asahan,

Dairi, Langkat, Nias Selatan, Pakpak Barat dan Sibolga. Jumlah kasus

ISPA/Pneumonia pada balita berdasarkan Kab/Kota dapat dilihat pada lampiran

tabel 9.

d. HIV / AIDS

Sejak tahun 2006 Indonesia sudah dikategorikan sebagai negara yang

berada dalam tahap “epidemi terkonsentrasi HIV/AIDS” (concrentrated epidemic)

yaitu suatu keadaan yang mengindikasikan bahwa tingkat penularan HIV/AIDS

sudah cukup tinggi pada sub populasi beresiko. Hal ini dikuatkan dengan hasil

Page 54: Prov Sumut 2008

44

Survey Terpadu HIV dan Perilaku menemukan 55,6% populasi IDUs di Kota Medan

terinfeksi HIV (+) dan 4 % wanita pekerja seks positif menderita HIV. Dalam

sepuluh tahun terakhir, peningkatan HIV (+) di Sumatera Utara telah mencapai

683 kali. Sampai akhir Desember 2008, 20 Kabupten/Kota telah melaporkan

ditemukannya kasus HIV/AIDS dengan total penderita sebanyak 1.426 kasus

(angka kumulatif dari Tahun 1997-2008), terdiri dari HIV 787 penderita dan AIDS

639 penderita. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan disajikan jumlah kasus

HIV/AIDS di Provinsi Sumatera Utara dalam 7 (tujuh) tahun terakhir.

GRAFIK 3.8 JUMLAH PENDERITA HIV/AIDS DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TAHUN 2002-2008

1318 37

787700

331175157

17122

74

280

484639

-100

50

200

350

500

650

800

HIV 18 37 157 175 331 700 787

AIDS 13 17 74 122 280 484 639

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : Subdis P2P-PL Dinkes Prov.SU

Grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah kasus HIV/AIDS di Sumatera Utara

dalam 7 (tujuh) tahun terakhir mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dari

18 kasus HIV tahun 2002 menjadi 787 kasus tahun 2008. Demikian juga dengan

jumlah penderita AIDS, dari 13 penderita tahun 2002 meningkat tajam menjadi

639 penderita tahun 2008. Dari jumlah kasus tersebut dilaporkan sampai akhir

Desember 2008, jumlah penderita HIV yang meninggal adalah sebanyak 13 orang,

AIDS sebanyak 114 orang.

Karakteristik penderita AIDS secara kumulatif hingga Desember 2008 dapat

digambarkan bahwa sebagian besar penderita adalah pria 85,45% (546 orang)

Page 55: Prov Sumut 2008

45

dan wanita 13,46% (86 orang) dan tidak diketahui jenis kelaminnya 1,09% (7

orang). Sumber penularan terbanyak melalui hubungan heteroseksual 44,5% dan

pengguna jarum suntik (Intra Drug User=IDUs) 40,4%. Persentase penularan dari

ibu ke bayi (parenteral) meningkat dari 0,6% tahun 2007 menjadi 1,05% tahun

2008. Berdasarkan golongan umur yaitu 82,53% adalah kelompok usia 20-39 tahun.

Berdasarkan kebangsaan diketahui 98,04% adalah Warga Negara Indonesia (WNI).

e. Kusta

Provinsi Sumatera Utara secara umum telah mencapai tahap eliminasi

kusta, dimana prevalensi penyakit ini pada tahun 2008 mengalami penurunan

dibandingkan tahun 2007, yaitu dari 0,17/10.000 penduduk menjadi 0,16/10.000

penduduk. Satu-satunya daerah yang memiliki prevalensi di atas 1/10.000

penduduk adalah Kota Sibolga dengan prevalensi 1,21/10.000 penduduk, sehingga

dalam intervensi pemberantasan penyakit kusta ini perlu lebih diprioritaskan ke

kota Sibolga serta daerah-daerah lain dengan prevalensi di atas 1/10.000

penduduk, sehingga semua kab/kota di Provinsi Sumatera Utara benar-benar telah

mencapai eradikasi kusta. Hal ini juga berkaitan dengan masih ditemukan kasus

pada anak <15 tahun yang cenderung mengalami peningkatan dari 9,9% tahun

2006 menjadi 11,1% tahun 2007 dan 13,8% di tahun 2008. Ini menunjukkan

bahwa masih terjadi dan masih ada sumber penularan di masyarakat.

f. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan

pelaksanaan program imunisasi. PD3I yang dibahas di bawah ini mencakup penyakit

Difteri, Pertusis (Batuk Rejan), Tetanus, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio dan

Hepatitis B. Jumlah kasus penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi

menurut kab/kota tahun 2008, dapat dilihat pada lampiran tabel 14.

1) Difteri

Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relatif rendah.

Rendahnya kasus difteri ini sangat dipengaruhi dengan adanya program

Page 56: Prov Sumut 2008

46

imunisasi. Pada tahun 2008 tidak ditemukan kasus difteri di Kab/Kota Sumatera

Utara.

2) Pertusis (Batuk Rejan)

Sampai akhir tahun 2008, ditemukan kasus pertusis (batuk rejan) di 4 (empat)

Kab/Kota di Provinsi Sumatera Utara dengan total 86 kasus. Jumlah kasus

terbesar ditemukan di Kabupaten Simalungun dengan 74 kasus, kabupaten Nias

10 kasus, Asahan dan Sibolga masing-masing 1 kasus.

3) Tetanus

Pada tahun 2008, hanya ditemukan 2 (dua) kasus tetanus di Provinsi Sumatera

Utara yaitu di Kabupaten Asahan.

4) Tetanus Neonatorum

Pencegahan terhadap terjadinya kasus tetanus neonatorum dapat dilakukan

dengan pertolongan persalinan harus secara higienis serta ditunjang dengan

imunisasi Tetanus Toxoid (TT) sewaktu ibu hamil. Pada tahun 2008 ada

penurunan jumlah kasus dari tahun sebelumnya yaitu dari 17 kasus menjadi 7

kasus. Kasus tetanus tersebut terdapat di Kabupaten/Kota; Dairi 2 kasus, Sibolga

2 kasus serta Nias, Tapanuli Selatan dan Serdang Bedagai masing-masing 1

kasus.

5) Campak

Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar

biasa (KLB). Frekuensi KLB Campak 5 (lima) tahun terakhir di Sumatera Utara

cenderung fluktuatif. Pada tahun 2003, dilaporkan telah terjadi KLB Campak

sebanyak 1 (satu) kali dengan jumlah penderita 30 orang dan 4 orang

diantaranya meninggal (CFR=13,33%) namun tahun 2004 tidak ditemukan

adanya KLB, tahun 2005 kembali terjadi KLB sebanyak 1 (satu) kali dengan

jumlah penderita 10 orang serta tidak ada yang meninggal (CFR=0), tahun 2006

tidak ditemui adanya KLB Campak, namun tahun 2007 ditemui KLB campak

Page 57: Prov Sumut 2008

47

sebanyak 2 kali dengan jumlah penderita 864 orang namun tidak ada penderita

yang meninggal (CFR=0). Sedangkan pada tahun 2008 dilaporkan telah terjadi

KLB Campak sebanyak 29 kali dengan jumlah penderita 555 orang, penderita

meninggal 2 (dua) orang (CFR 0,4). Perkembangan frekuensi KLB Campak,

jumlah penderita dan CFR dalam 5 tahun terakhir di Sumatera Utara dapat dilihat

pada tabel berikut.

TABEL 3.4

FREKUENSI, JUMLAH PENDERITA DAN CFR KLB CAMPAK DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003-2008

TAHUN FREKUENSI KLB JLH PENDERITA

CFR (%)

2003 1 30 13,33

2004 0 0 0

2005 1 10 0

2006 0 0 0

2007 2 864 0

2008 29 555 0,4

Sumber : Subdis P2P – PL Dinkes Prov.Sumut Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008

6) Polio ( AFP-Accute Flacide Paralysis/Lumpuh Layu Akut)

Kejadian AFP diproyeksikan sebagai indikator untuk menilai keberhasilan

program Eradikasi Polio (Erapo). Erapo dilaksanakan melalui gerakan Pekan

Imunisasi Nasional (PIN) dan untuk memantau keberhasilan erapo ini

dilaksanakan kegiatan “surveilens secara aktif ” untuk menemukan kasus AFP.

Upaya ini dimaksudkan untuk mendeteksi secara dini munculnya virus polio liar

yang mungkin ada dimasyarakat sehingga dapat segera dilakukan

Page 58: Prov Sumut 2008

48

penanggulangannya. Berikut ini akan disajikan angka AFP di Sumatera Utara 6

(enam) tahun terakhir.

GRAFIK 3.9

AFP RATE DAN NON POLIO AFP DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003- 2008

1.8

2.52 2.47

1.14 0.971.3

1.82.52 2.42

1.19 1.08

1.71

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

AFP Rate 1.19 1.08 1.71 1.8 2.52 2.47

Non Polio 1.14 0.97 1.3 1.8 2.52 2.42

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : Subdis P2M Dinkes Prop.SU

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa angka AFP rate dari tahun 2003

sampai tahun 2004 mengalami penurunan yaitu dari 1,19/100.000 menjadi

1,08/100.000, namun tahun 2005 sampai 2007 mengalami peningkatan yaitu

1,71/100.000 menjadi 2,52/100.000. Namun tahun 2008 mengalami penurunan

sedikit menjadi 2,47/100.000. Untuk pencapaian Non Polio AFP Rate

menunjukkan peningkatan dari tahun 2006 yaitu 1,8/100.000 anak <15 tahun

menjadi 2,52/100.000 anak >15 tahun di tahun 2007, turun menjadi 2,42 pada

tahun 2008, namun angka ini masih di atas target yang ditetapkan yaitu minimal

2/100.000 anak <15 tahun). Dari 26 kabupaten/kota, terdapat 6 kabupaten/kota

yang tidak mencapai target penemuan kasus AFP yaitu Kabupaten Simalungun,

Asahan, Labuhan Batu, Dairi, dan Nias Selatan.

7) Hepatitis B

Berdasarkan data profil kesehatan kabupaten/kota, jumlah kasus Hepatitis

B hanya ditemui di 2 (dua) kabupaten di Sumatera Utara dengan jumlah 48

Page 59: Prov Sumut 2008

49

kasus dengan rincian kabupaten Simalungun 46 kasus, dan Samosir 2 kasus.

Jumlah kasus penyakit Hepatitis B menurut kabupaten/kota pada tahun 2008

disajikan pada lampiran tabel 14.

g. Penyakit Potensial KLB/Wabah

Beberapa penyakit menular berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB)

atau wabah, berikut ini akan disajikan beberapa penyakit yang berpotensi

menimbulkan KLB/Wabah.

1) Diare

Berdasarkan laporan Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, pada

tahun 2008 tingkat kematian pada penyakit diare mengalami peningkatan

dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2008 CFR akibat diare sebesar 4,78%

dengan 10 penderita meninggal dari 209 kasus. Angka ini naik dari tahun

sebelumnya yaitu dengan CFR 1,31% dengan 4 penderita meninggal dari 304

kasus. Perkembangan KLB penyakit diare 6 (enam) tahun terakhir dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

TABEL 3.5 FREKUENSI, JUMLAH PENDERITA DAN CFR KLB DIARE

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003-2008

TAHUN FREKUENSI KLB

JLH PENDERITA

MENINGGAL

CFR (%)

2003 1 67 2 2,98

2004 2 68 3 4,41

2005 7 687 19 2,76

2006 12 1.013 21 2,07

2007 5 304 4 1,31

2008 2 209 10 4,78

Sumber : Subdis P2P – PL Dinkes Prov.Sumut

Page 60: Prov Sumut 2008

50

Berdasarkan data profil dari kab/kota tahun 2008, diperoleh bahwa jumlah

penderita diare di Sumatera Utara tahun 2008 adalah 208.024 penderita, dari

jumlah tersebut 98.768 (47,48%) adalah kasus pada balita. Jumlah kasus ini

mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2007 yaitu 178.968 kasus, sehingga

angka kesakitan diare pada penduduk (Incident Rate) mengalami kenaikan dari

13,94/1.000 penduduk menjadi 15,95/1.000 penduduk di tahun 2008. Angka

IR ini lebih rendah dari sasaran program yaitu 220/1.000 penduduk. Walaupun

angka IR ini rendah namun data tersebut belum menggambarkan keadaan

yang sebenarnya di masyarakat (menurunnya kejadian penyakit diare pada

masyarakat), karena angka ini bersifat facility based, sehingga ada

kemungkinan masih banyak kasus-kasus yang tidak terdata dan tidak

terlaporkan (under reporting cases). Jumlah kasus diare per kab/kota dapat

dilihat pada lampiran tabel 10.

2) Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit DBD telah menyebar luas ke seluruh wilayah Provinsi Sumatera Utara

sebagai KLB dengan angka kesakitan dan kematian yang relatif tinggi.

Berdasarkan KLB wilayah Provinsi Sumatera Utara dapat diklasifikasikan sbb:

a. Daerah Endemis DBD : Kota Medan, Deli Serdang, Binjai, Langkat,

Asahan, Tebing Tinggi, Pematang Siantar dan Kabupaten Karo.

b. Daerah Sporadis DBD : Kota Sibolga, Tanjung Balai, Simalungun,

Tapanuli Utara, Toba Samosir, Dairi, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal,

Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, Labuhan Batu, Humbang

Hasundutan, Pak-Pak Barat, Serdang Bedagai dan Kabupaten Samosir.

c. Daerah Potensial/Bebas DBD : Kabupaten Nias dan Nias Selatan

Berikut ini akan disajikan data angka kesakitan DBD di Sumatera Utara dalam 6

(enam) tahun terakhir.

Page 61: Prov Sumut 2008

51

GRAFIK 3.10 ANGKA KASUS (IR) DAN ANGKA KEMATIAN (CFR) DBD

Di PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2002-2008

3.67.66 8.79

30.75

17.58

34.5 33.74

2.842.52 2.2 1.130.831.531.8

0

20

40

IR 3.6 7.66 8.79 30.75 17.58 34.5 33.74

CFR 2.84 2.52 2.2 1.8 1.53 0.83 1.13

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : Subdis P2M Dinkes Prop.SU Profil Kes Kab/Kota Thn 2008

Dari grafik 3.10, dapat dilihat bahwa angka kesakitan (IR-Incidence Rate) DBD

di Sumatera Utara sampai tahun 2007 mengalami peningkatan kemudian turun

sedikit tahun 2008 (33,74/100.000 penduduk), angka ini masih jauh dari target

Indonesia Sehat 2010 yaitu 2/100.000 penduduk.

Pada tahun 2008 dilaporkan terjadi 3 kali KLB DBD di 3 Kota yaitu Tanjung

Balai (179 penderita, 5 orang meninggal), Tebing Tinggi (62 penderita, 2 orang

meninggal) dan Pematang Siantar (28 penderita, 1 orang meninggal). Total

jumlah penderita sebanyak 269 orang dan 8 diantaranya meninggal dunia

(CFR= 2,97%).

Pada tahun 2008, jumlah penduduk yang terserang DBD di Sumatera Utara

sebanyak 4.401 orang dan yang meninggal sebanyak 50 orang. Dibandingkan

dengan tahun 2007, angka kesakitan (IR) tidak menunjukkan penurunan yang

signifikan sebaliknya angka kematian (CFR) mengalami peningkatan yaitu

0,83% menjadi 1,13%.

Berdasarkan kabupaten/kota, IR per 100.000 penduduk, yang tertinggi yaitu di

Kota Tanjung Balai (293,98) disusul oleh Kota Pematang Siantar (199,45), Kota

Tebing-Tinggi (120,77), Binjai (104,74), dan Kota Medan (88,35). Kabupaten

Page 62: Prov Sumut 2008

52

dengan CFR tertinggi yaitu di Kabupaten Tapanuli Selatan (50%), disusul

Kabupaten Batubara (8,51%), Samosir (6,67%), Toba Samosir (5,26%) dan

Labuhan Batu (4,26%).

Berdasarkan kabupaten/kota, IR per 100.000 penduduk, yang tertinggi dimiliki

oleh Kota Tebing Tinggi (295,27), tertinggi kedua Kota Pematang Siantar

(291,14) serta tertinggi ketiga Kota Medan (97,36).

3) Demam Chikungunya

KLB Demam chikungunya pertama sekali terjadi di Sumatera Utara pada tahun

2005 dengan jumlah penderita 220 orang dengan CFR=0. pada tahun 2006

terjadi peningkatan kasus KLB di 3 kabupaten/kota yaitu Deli serdang, Binjai

dan Asahan dengan jumlah penderita 418 orang dimana menyerang berbagai

kelompok umur. Namun dari seluruh penderita tidak ada yang meninggal

(CFR=0). Pada tahun 2008, KLB Demam Cikungunya terjadi sebanyak 2 (dua)

kali yaitu di Kota Binjai dan Tebing Tinggi, dengan jumlah penderita masing-

masing 91 dan 102 penderita dan menyerang berbagai kelompok umur dan

tidak ada penderita yang meninggal dunia (CFR 0%).

h. Filariasis

Penyakit filariasis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Sumatera

Utara dan dari hasil mapping sampai dengan tahun 2008 dilaporkan bahwa,

kasus filariasis masih ditemui di 16 kab/kota di Sumatera Utara. Sampai akhir

tahun 2008, tercatat 110 kasus lama dan ditemukan 9 kasus baru yaitu dari

Kabupaten Madina (6 kasus), Labuhan Batu, Nias dan Pakpak Barat masing-

masing 1 (satu) kasus. Bila dilihat dari jumlah kasus, maka Kabupaten Labuhan

Batu memiliki persentase kasus terbesar yaitu 26% (31 kasus), disusul Tapanuli

Selatan 16,80% (20 kasus), Asahan 15,12% (18 kasus) dan Serdang Bedagai

10,08% (12 kasus).

Page 63: Prov Sumut 2008

53

Berdasarkan kasus filariasis yang ditangani di Provinsi Sumatera Utara sampai

tahun 2008 sudah mencapai 91,60 %, angka ini sudah di atas target Indonesia

Sehat Tahun 2010 yakni 90 %. Jumlah kasus penyakit filaria menurut

kabupaten/kota pada tahun 2008 disajikan pada lampiran tabel 13.

i. Rabies

Pada tahun 2007, ditemukan 1.936 kasus gigitan dimana 1.456 kasus diberikan

VAR (Virus Anti Rabies) dan 5 kasus dinyatakan positif. Kelima kasus tersebut

ditemukan di Kabupaten Deli Serdang, Simalungun, Tapanuli Utara masing-

masing 1 kasus dan Kabupaten Dairi sebanyak 2 kasus. Sedangkan pada tahun

2008, ditemukan 2.644 kasus gigitan 2.050 diantaranya diberikan VAR dan 7

diantaranya dinyatakan positif. Kasus positif seluruhnya ditemukan di Kota

Medan. Dibandingkan tahun 2007, kasus gigitan dan positif mengalami

peningkatan yaitu dari 1.936 kasus gigitan, 5 kasus positif meningkat menjadi

2.644 kasus gigitan, 7 kasus positif di tahun 2008.

j. Avian Influenza (AI)

Tahun 2008 tidak ditemukan kasus Avian Influenza di Sumatera Utara. Avian

Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus infulenza tipe A, termasuk

dalam family Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat berubah bentuk (

drift, shift ) sehingga dapat menyebabkan epidemic dan pandemic. Strain yang

sangat virulen penyebab flu burung di Indonesia adalah subtype A H5N1. virus

flu burung dapat dari unggas ke unggas dan dari unggas ke manusia. Di

Sumatera Utara kasus suspect penyakit AI pada manusia mulai muncul sejak

tahun 2005 dengan menyerang 9 orang penderita yang berasal dari Kota Binjai

(6 orang), Kab.Deli Serdang (2 orang) dan Kab.Simalungun (1 orang). Hasil

pemeriksaan laboratorium menunjukkan negatif AI.

Pada tahun 2006 kasus suspect AI meningkat dengan menyerang 15 penderita,

yaitu Kab.Karo (7 orang), Kab.Deli Serdang (3 orang), Kota Medan (2 orang)

Page 64: Prov Sumut 2008

54

Kabupaten Serdang Bedagai (2 orang) dan Kabupaten Simalungun (1 orang).

Dari seluruh kasus, kejadian di Kabupaten Karo mempunyai tingkat kematian

tertinggi di Indonesia (CFR=85%) dan merupakan kluster terbesar di dunia.

Pada tahun 2007 ditemukan 20 kasus suspect, 1 positif dan meninggal dunia

(CFR 100%). Dari 28 Kab/kota, 10 kab/kota dilaporkan terserang flu burung,

dengan rincian seperti tabel dibawah ini :

TABEL 3.6 JUMLAH KASUS FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA) BERDASARKAN

KAB/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2005-2007

NO KAB/KOTA JLH SUSPECT

HASIL LAB

1 Binjai 6 Neg

2 Deli Serdang 10 1 Pos

3 Karo 15 7 Pos, 8 Neg

4 Medan 6 Neg

5 Simalungun 2 Neg

6 Serdang Bedagai 2 Neg

7 Padang Sidempuan 1 Neg

8 Langkat 1 Neg

9 Asahan 3 Neg

10 Tapanuli Utara 1 Neg

Jumlah 51 8 Pos, 43 Neg

Sumber : Subdis P2P – PL Dinkes Prov.Sumut

3.2.2. Penyakit Tidak Menular (Non Communicable Diseases)

Pengaruh globalisasi disegala bidang, perkembangan teknologi dan industri

telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat serta

situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi lingkungan.

Page 65: Prov Sumut 2008

55

Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi kontribusi terhadap terjadinya

transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak

menular seperti; jantung, tumor, diabetes, hipertensi, gagal ginjal dan sebagainya.

Demikian juga dengan pola penyakit penyebab kematian menunjukkan adanya

transisi epidemiologi, yaitu bergesernya penyebab kematian utama dari penyakit

infeksi ke penyakit non-infeksi (degeneratif).

Merujuk kepada hasil Riskesdas 2007 di Sumatera Utara, dari 10 jenis

penyakit tidak menular diketahui bahwa penyakit persendian memiliki prevalensi

tertinggi diikuti oleh jantung, gangguan mental dan hipertensi.

Kasus persendian tertinggi di Kabupaten Nias Selatan yaitu 26% dan

terendah di Kabupaten Tapanuli Utara yaitu 4,2%. Prevalensi penyakit jantung

tertinggi di Kabupaten Mandailing Natal yaitu 12,1% dan terendah di Kabupaten

Tapanuli Selatan yaitu 0,9%. Prevalensi penyakit gangguan mental emosional

tertinggi di Kabupaten Mandailing Natal yaitu 14,2% dan terendah di Kota Medan

dan Kabupaten Toba Samosir masing-masing 3,6%. Prevalensi Hipertensi

tertinggi di Kabupaten Nias Selatan 9,6% dan terendah di Kabupaten Serdang

Bedagai yaitu 2,4%. Kejadian cedera tertinggi di Kota Sibolga yaitu 9,7% dan

terendah di Kabupaten Karo yaitu 0,9%. Prevalensi penyakit Diabetes tertinggi di

Kabupaten Pakpak Bharat yaitu 1,6% dan terendah di Kabupaten Tapanuli Utara

yaitu 0,2%. Prevalensi Stroke tertinggi ada di Kabupaten Nias Selatan yaitu 9,6%

dan terendah di Kabupaten Serdang Bedagai yaitu 2,4%. Prevalensi penyakit

Asma tertinggi di Kabupaten Mandailing Natal 6,4% dan terendah di 0,5% di

Kabuapetn Langkat. Prevalensi penyakit Tumor tertinggi di Kota Tebing Tinggi

0,6%. Prevalensi penyakit gangguan jiwa berat tertinggi di Kabupaten Karo dan

Deli Serdang masing-masing 0,4%.

Page 66: Prov Sumut 2008

56

TABEL 3.7 PREVALENSI SEPULUH PENYAKIT TIDAK MENULAR

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007

No

JENIS PENYAKIT TDK MENULAR

PREVALENSI (%)

1. Persendian 12

2. Jantung 6,98

3. Gangguan Mental Emosional 6,9

4. Hipertensi 5,8

5. Cedera 3,8

6. Asma 3,27

7. Diabetes 1,21

8. Stroke 0,5

9. Tumor 0,5

10. Gangguan Jiwa Berat 0,1

Sumber : Riskesdas 2007, Depkes 2008

3.3. STATUS GIZI MASYARAKAT

Provinsi Sumatera Utara mempunyai 4 (empat) masalah gizi utama yaitu ;

1. Balita dengan Kurang Energi Protein (KEP)

2. Kurang Vitamin A

3. Anemi Gizi Besi (AGB)

4. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

3.3.1. Balita dengan KEP

Balita yang mengalami KEP dapat diukur berdasarkan 3 pengukuran

yaitu Tinggi Badan (TB)/Umur disebut juga balita pendek ( stunting ), BB/TB

disebut juga balita kurus ( wasting ) dan BB/Umur disebut juga kurang berat

badan (under weight). Berdasarkan data, dalam 5 (lima) tahun terakhir

Page 67: Prov Sumut 2008

57

persentase balita gizi kurang fluktuatif di Sumatera Utara, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada grafik berikut ini.

GRAFIK 3.11

PREVALENSI STATUS GIZI BALITA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2000 - 2007

20.8218.8

9.1612.3

8.82 8.14.4

15.7818.59

17.3

0

5

10

15

20

25

Kurang 17.3 18.59 15.78 20.82 18.8

Buruk 9.16 12.3 8.82 8.1 4.4

2000 2003 2005 2006 2007

Sumber: Survey Status Gizi FK, FKM USU & Dinkes SU 2005-2006 Survey PSG Tahun 2007

Berdasarkan survey PSG tahun 2005-2007, tahun 2007 terjadi penurunan yang

cukup bermakna dibandingkan tahun 2006, dimana gizi kurang 18,8% dan gizi

buruk 4,4%, namun prevalensi gizi kurang dan gizi buruk masih lebih tinggi bila

dibandingkan dengan tahun 2005. Dengan angka sebesar 23,2% prevalensi

gizi kurang dan gizi buruk di Sumatera Utara masih termasuk dalam kategori

tinggi. (standart WHO; 5-9% rendah, 10-19% medium, 20-39% tinggi, >40%

sangat tinggi).

Merujuk laporan Riskesdas 2007 di Sumatera Utara, menunjukkan

bahwa balita dengan gizi buruk dan kurang masih merupakan masalah

kesehatan masyarakat di Provinsi Sumatera Utara. Lebih lanjut diketahui pula

bahwa Provinsi Sumatera Utara bukan hanya berhadapan dengan balita gizi

buruk dan kurang, tetapi juga balita kurus dan balita pendek.

Prevalensi gizi buruk + kurang di Provinsi Sumatera Utara lebih tinggi di

bandingkan angka nasional, yaitu 22,7% berbanding 18,4%. Prevalensi balita

dengan gizi buruk+kurang terendah di Kabupaten Langkat (11,4%) dan

Page 68: Prov Sumut 2008

58

tertinggi di Kabupaten Tapanuli Utara yaitu 38,3%, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

TABEL 3.8

PREVALENSI BALITA MENURUT STATUS GIZI (BB/U) DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007

Kategori status gizi BB/U

Kabupaten/Kota Gizi Buruk

Gizi Kurang

Gizi Baik

Gizi Lebih

Gizi Buruk + Kurang

Nias 16.2 21.1 60.6 2.1 37.3 Mandailing Natal 10.1 16 70.1 3.8 26.1 Tapanuli Selatan 14.3 13 66.9 5.8 27.3 Tapanuli Tengah 11.1 16.7 69.9 2.3 27.8 Tapanuli Utara 19.5 18.8 59.7 2.1 38.3 Toba Samosir 3.7 9.1 83.6 3.7 12.8 Labuhan Batu 10.4 12.3 69.4 7.9 22.7 Asahan 7.2 19 72 1.7 26.2 Simalungun 13.3 13 70.8 2.9 26.3 Dairi 5.1 14.3 78 2.6 19.4 Karo 2.3 12.7 83.5 1.5 15 Deli Serdang 6.1 16.8 75 2.1 22.9 Langkat 3.8 7.6 80.3 8.3 11.4 Nias Selatan 13.9 18.1 67.2 0.8 32 Humbahas 16.8 13.3 63.7 6.2 30.1 Pakpak Bharat 14 10.5 70.8 4.7 24.5 Samosir 4.3 7.2 85.9 2.6 11.5 Serdang Bedagai 10.6 15.5 69.1 4.8 26.1 Sibolga 17.7 15.1 71.1 4.9 32.8 Tanjung Balai 6.2 20 84.5 2.7 26.2 Pematang Siantar 2.4 12.2 74.6 0.8 14.6 Tebing Tinggi 5.1 17.7 74.5 2.6 22.8 Medan 4.4 12.6 74.6 8.5 17 Binjai 10 15.8 74.5 4.2 25.8 Padang Sidempuan 3.2 9.5 70 1.9 12.7 Sumatera Utara 8.4 14.3 85.3 4.5 22.7 Indonesia 5.4 13 77.2 4.3 18.4

Sumber: Riskesdas, 2007

Page 69: Prov Sumut 2008

59

Target program perbaikan gizi nasional tahun 2015 yaitu menurunkan

prevalensi gizi buruk + kurang maksimal 20%. Sebanyak 17 kabupaten/kota

masih memiliki prevalensi diatas 20% dan 8 kabupaten/kota prevalensinya

sudah di bawah 20% yaitu Kabupaten Toba Samosir, Dairi, Karo, Langkat,

Samosir, Kota Pematang Siantar, Medan dan Padang Sidempuan.

GRAFIK 3.12 PREVALENSI BALITA MENURUT STATUS GIZI (BB/U) DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007

Sumber : Riskesdas 2007

Prevalensi gizi lebih Provinsi Sumatera Utara di atas angka nasional

(4,3%). Secara umum prevalensi di tiap kabupaten/kota masih berada di bawah

10%. Namun Kota Medan dan Kabupaten Langkat perlu waspada mengingat

prevalensi balita dengan gizi lebih sudah mendekati 10%, yaitu masing-masing

8,5% dan 8,3%.

3.3.2. Kurang Vitamin A (KVA)

Berdasarkan Survei Pemetaan Vitamin A yang dilakukan di Provinsi

Sumatera Utara tahun 1992 dilaporkan bahwa prevalensi Xeropthalmia sebesar

0,12% lebih rendah dari batas WHO yaitu sebesar 0,5%. Dapat disimpulkan

bahwa Provinsi Sumatera Utara telah berhasil menekan timbulnya penyakit

xeropthalmia sehingga diharapkan penyakit ini tidak menjadi masalah

8.4

14.3

72.7

4.5

Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih

Page 70: Prov Sumut 2008

60

kesehatan masyarakat lagi. Namun, bila dilihat dari kecendrungan pencapaian

cakupan pemberian Kapsul Vitamin A yang mengalami penurunan sejak tahun

2005, dikhawatirkan muncul kembali kasus tersebut.

3.3.3. Anemia Gizi Besi (AGB)

Berdasarkan survei anemia yang dilaksanakan tahun 2005 di 4 kab/kota

di Sumatera Utara, yaitu Kota Medan, Binjai, Kab.Deli Serdang dan Langkat,

diketahui bahwa 40,50% pekerja wanita menderita anemia. Salah satu upaya

yang dilakukan untuk menurunkan prevalensi anemia adalah dengan pemberian

tablet besi (Fe) sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Cakupan ibu hamil

yang mendapat 90 tablet besi di Sumatera Utara menunjukkan kenaikan yaitu

33,03% tahun 2003, naik menjadi 53,09% tahun 2005 dan menjadi 76,67% di

tahun 2006 serta mengalami penurunan sedikit menjadi 75% di tahun 2007 dan

tahun 2008 turun menjadi 68,85%, angka ini masih jauh dari target yang

ditentukan yaitu 80%.

3.3.4. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

Hasil survey GAKY pada tahun 2005 menunjukkan bahwa di Provinsi

Sumatera Utara hanya terdapat 1 (satu) kabupaten sebagai daerah endemis

berat GAKY yaitu Kabupaten Dairi.

Berdasarkan hasil Riskesdas (2007) diketahui bahwa hampir 90% rumah

tangga (RT) di Sumatera Utara telah mengkonsumsi garam yang mengandung

cukup iodium. Kabupaten Karo dan Kota Pematang Siantar persentase RT

mengkonsumsi garam beryodium mencapai 100%. Kabupaten dengan

presentase terendah adalah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal

yaitu di bawah 50%. Konsumsi garam mengandung cukup iodium merupakan

upaya prevalensi penderita GAKY.

Page 71: Prov Sumut 2008

61

Pelaksanaan upaya kesehatan diarahkan untuk mencapai tujuan

pembangunan kesehatan yaitu mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya melalui peningkatan keterjangkauan (accesibility), kemampuan

(affordability), kualitas (quality) pelayanan kesehatan sehingga mampu

mengantisipasi perubahan, perkembangan, masalah dan tantangan dalam

pembangunan kesehatan.

4.1. VISI PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH

Dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah serta berbagai

kecenderungan pembangunan kesehatan ke depan serta dalam mencapai sasaran

pembangunan kesehatan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2006-2009, maka telah

ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi Sumatera Utara yaitu “Menjadi

penggerak pembangunan kesehatan menuju Sumatera Utara Sehat

melalui pemberdayaan masyarakat dan kemitrausahaan swasta”

Sumatera Utara Sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat Sumatera

Utara hidup sehat secara fisik, sosial, maupun mental dengan memiliki kesadaran,

kemauan dan kemampuan untuk mengenali, mencegah dan mengatasi

permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan

kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan

akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk

hidup sehat, dimana Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara berperan sebagai

agent penggerak peranan masyarakat dan swasta dalam pembangunan kesehatan

melalui penerapan prinsip pemberdayaan dan kemitrausahaan.

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

Page 72: Prov Sumut 2008

62

4.2. MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH

Untuk mewujudkan visi “Menjadi penggerak pembangunan kesehatan menuju

Sumatera Utara Sehat melalui pemberdayaan masyarakat dan kemitrausahaan

swasta” maka Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mempunyai misi :

1) Mengerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan

2) Meningkatkan kualitas aparatur kesehatan menuju pelayanan prima

3) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat

beserta Lingkungannya

4) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan

terjangkau.

5) Mendorong kemandirian masyarakat dan kemitrausahaan swasta dalam bidang

kesehatan.

4.3. TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH

Sebagai penjabaran dari Visi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, maka

tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan yang

berkesinambungan, berhasil-guna dan berdaya-guna serta serasi dan seimbang

dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran sebagaimana

tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun

2004-2009 serta RPJM Transisi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2006-2009, yaitu :

1. Meningkatnya umur harapan hidup menjadi 69,2 tahun.

2. Menurunnya angka kematian bayi menjadi 26 per 1.000 kelahiran hidup.

3. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan menjadi 275 per 100.000 kelahiran

hidup.

4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita menjadi dibawah 20,0 %.

Page 73: Prov Sumut 2008

63

4.4. PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH

4.4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang

sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat,

diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi.

Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan

kesehatan adalah sebagai berikut;

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Peran seorang ibu sangat besar dalam pertumbuhan bayi dan

perkembangan anak. Ibu hamil yang mengalami gangguan kesehatan bisa

berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan

masa pertumbuhan bayi dan anaknya.

a. Pelayanan Antenatal ( K1 dan K4)

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga

kesehatan profesional (dokter spesialis obgyn, dokter umum, bidan dan

perawat) seperti pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan

tinggi fundus uteri, imunisasi tetanus toxoid (TT) serta pemberian tablet besi

kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan

antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif.

Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.

Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan

kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan

pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran

besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan

stándar serta paling sedikit empat kali kunjungan dengan distribusi, sekali pada

triwulan pertama, sekali pada triwulan dua dan dua kali pada triwulan ketiga

umur kehamilan. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas

pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.

Page 74: Prov Sumut 2008

64

Cakupan K4 dalam 6 (enam) tahun terakhir di Sumatera Utara dapat dilihat

pada grafik dibawah ini :

GRAFIK 4.1 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K4 IBU HAMIL

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008

79.5377.9580.48

67.7663.6468.32

0102030405060708090

2003 2004 2005 2006 2007 2008Cakupan K4 Ibu Hamil

Sumber : Subdis Kesga Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Thn 2008

Dari grafik diatas terlihat bahwa cakupan kunjungan K4 ibu hamil di Sumatera

Utara bersifat fluktuatif, tahun 2003 s/d tahun 2005 mengalami penurunan dari

68,32% turun menjadi 67,76%, tahun 2006 naik menjadi 80,48%, namun

turun kembali di tahun 2007 menjadi 77,95% dan tahun 2008 mengalami

kenaikan menjadi 79,53%. Bila dibandingkan dengan target nasional 90%,

Sumatera Utara belum mencapai target tersebut. Untuk itu diperlukan upaya-

upaya yang lebih komprehensif serta berhasil guna untuk meningkatkan

cakupan K4 tersebut pada masa-masa mendatang. Berdasarkan

kabupaten/kota cakupan K4 ibu hamil tertinggi adalah Kota Sibolga (92,31%),

tertinggi kedua Kabupaten Batubara (92,17%) dan tertinggi ketiga Kota Medan

(90,66%) sedangkan cakupan pelayanan K4 terendah adalah kabupaten

Pakpak Barat (50,34%), Samosir (52,77%) dan Dairi (53,18%). Data cakupan

kunjungan ibu hamil K1 dan K4 menurut kabupaten/kota tahun 2008 disajikan

pada lampiran tabel 17.

Page 75: Prov Sumut 2008

65

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan

Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar

terjadi pada masa disekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak

dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan. Dalam

kurun waktu 6 tahun terakhir, cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga

kesehatan meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2007 cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 81,66% meningkat sebanyak 0,79%

dari tahun 2006 yakni 80,87%namun turun sebesar 0,05% menjadi 81,61%

pada tahun 2008. Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

tahun 2003-2008 dapat dilihat pada grafik berikut ini.

GRAFIK 4.2 PERSENTASE CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008

81.6181.6680.87

79.88

78.677.95

76

77

78

79

80

81

82

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : Subdis Kesga Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Thn 2008

Bila dilihat berdasarkan kabupaten/kota, cakupan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan tahun 2008 dengan cakupan tertinggi adalah Kabupaten

Pakpak Barat (99,44%), Toba Samosir (94,27%) dan Simalungun (91,29%),

sedangkan kabupaten/kota dengan cakupan terendah adalah Kabupaten

Tapanuli Tengah (57,35%), Samosir (58,54%), dan Nias (59,33%). Data

Page 76: Prov Sumut 2008

66

cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut kabupaten/kota

tahun 2008 disajikan pada lampiran tabel 17.

c. Rujukan Kasus Risti dan Penanganan Komplikasi

Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan

puskesmas, beberapa ibu hamil yang memiliki resiko tinggi (risti) dan

memerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya kemampuan dalam

memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke

unit pelayanan kesehatan yang memadai.

Risti atau komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang

secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.

Risti/komplikasi kebidanan meliputi; Hb<8 g %, tekanan darah tinggi

(sistole>140 mmHg, diastole>90 mmHg), oedema nyata, eklamsia, perdarahan

pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan>32 minggu,

letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur. Ibu

hamil risti yang dirujuk dan ditangani tahun 2008 sebesar 75,87% meningkat

sebesar 5,25% dari tahun 2007 sebesar 70,62%. Data cakupan Ibu Hamil Risti

yang ditangani menurut kabupaten/kota tahun 2008 disajikan pada lampiran

tabel 28.

Neonatal risti/komplikasi meliputi asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis,

trauma lahir, BBLR (berat badan lahir <2.500 gr), sindroma gangguan

pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatal risti/komplikasi yang tertangani

adalah neonatal risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga

kesehatan terlatih, dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan

rumah sakit. Persentase cakupan neonatal risti yang telah dirujuk dan ditangani

tahun 2008 adalah sebesar 68,73% naik sebesar 25,5% dari tahun 2007

(43,23%). Data selengkapnya menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada

lampiran tabel 28.

Page 77: Prov Sumut 2008

67

d. Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN2)

Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang

memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan dilakukan

untuk mengurangi resiko tersebut, antara lain dengan melakukan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28

hari) minimal dua kali, satu kali pada usia 0-7 hari (KN1) dan satu kali lagi pada

usia 8-28 hari (KN2).

Petugas kesehatan dalam melaksanakan pelayanan neonatus disamping

melakukan pemeriksaan kesehatan bayi, juga dilakukan konseling perawatan

bayi kepada ibunya. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal

dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan

eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan

pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, manajemen terpadu balita muda

(MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.

Cakupan kunjungan neonatal (KN2) tahun 2003-2008 cenderung mengalami

kenaikan, tahun 2008 sebesar 82,99%, mengalami peningkatan sebesar 3,2%

dari tahun 2007 (79,79%). Cakupan KN2 dalam 6 tahun terakhir dapat dilihat

pada grafik berikut ini.

GRAFIK 4.3 PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008

82.9979.7977.5779.9679.4769.09

0102030405060708090

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : Subdis Kesga Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Thn 2008

Page 78: Prov Sumut 2008

68

Bila dilihat berdasarkan kabupaten/kota, cakupan kunjungan neonatus tertinggi

adalah Kabupaten Toba Samosir (100%), Batubara (99,80%), Sibolga (99,45%),

sedangkan kab/kota dengan cakupan terendah adalah Nias (54,93%), Dairi

(60,33%) dan Tapanuli Tengah (62,66%). Data cakupan kunjungan neonatus

menurut kabupaten/kota tahun 2008 disajikan pada lampiran tabel 15.

2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Keberhasilan program KB biasanya diukur dengan beberapa indikator,

diantaranya proporsi peserta KB Baru menurut metode kontrasepsi, persentase

KB Aktif terhadap jumlah pasangan usia subur (PUS) dan persentase baru

metode kontrasepsi jangka panjang ( MKJP).

Cakupan secara lengkap menurut kabupaten/kota dari pelayanan KB dapat

dapat dilihat pada lampiran tabel 19-21. Sampai tahun 2008, berdasarkan data

pada profil kesehatan kab/kota , jumlah peserta KB baru adalah 12,10%, ada

peningkatan sedikit dibandingkan dengan tahun 2007 (11,84%) sebesar 0,26%.

Berdasarkan jenis alat kontrasepsi yang digunakan peserta KB selama tahun

2008 tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan tahun 2006-2007

sebagaimana terlihat pada grafik berikut ini.

GRAFIK 4.4 PROPORSI JENIS ALAT KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN PESERTA KB AKTIF

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2006 – 2008

35.24 35.9433.61

12.9810.16

13.27

8.16

31.67 34.18 33.77

8.188.54

6.866.887.38

05

10152025303540

2006 2007 2008

Pil Suntik IUD MOP/MOW Implant

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Thn 2008

Page 79: Prov Sumut 2008

69

Dari grafik 4.4. diatas menunjukkan bahwa selama tahun 2006-2007 alat

kontrasepsi yang paling banyak diminati adalah pil dan suntikan KB. Pada tahun

2008 pemakai kontrasepsi jenis pil dan suntikan KB mengalami sedikit penurunan

dibandingkan tahun 2007, sedangkan pemakaian kontrasepsi IUD dan

MOP/MOW mengalami kenaikan persentase dibandingkan dengan tahun 2007.

Rincian persentase pemakaian jenis kontrasepsi berdasarkan kabupaten/kota

tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran tabel 20.

3. Pelayanan Imunisasi

Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi kepada bayi umur

0-1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur

/Ibu Hamil (TT) dan imunisasi untuk anak SD (kelas 1 : DT dan kelas 2-3: TT),

sedangkan kegiatan imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukan

masalah seperti Desa Non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya

virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis.

Pencapaian UCI (Universal Child Immunization) merupakan proksi terhadap

cakupan atas imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI

dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut

tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd immunity)

terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Dalam hal ini pemerintah mentargetkan pencapaian UCI pada wilayah

administrasi desa/kelurahan. Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI

apabila >80% bayi di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi

lengkap.

Berdasarkan angka provinsi, pencapaian UCI tingkat desa/kelurahan

selama 5 (lima) tahun terakhir mengalami penurunan yaitu 80,47% tahun 2004

menurun menjadi 74,07% ditahun 2008, hasil ini belum mencapai target yang

ditetapkan Provinsi Sumatera Utara tahun 2008 yaitu sebesar 80%. Cakupan

desa/kelurahan UCI di Sumatera Utara 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada

grafik berikut ini.

Page 80: Prov Sumut 2008

70

GRAFIK 4.5 PERSENTASE PENCAPAIAN UCI DI TINGKAT DESA/KELURAHAN

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2004 – 2008

74.0775.23

77.0378.85

80.47

70

72

74

76

78

80

82

2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : Subdis P2P-PL Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Thn 2008

Dari seluruh kabupaten/kota yang dipantau di Sumatera Utara tahun 2008, baru

3 (tiga) Kabupaten/kota yang memenui target nasional sebesar 100% yaitu Toba

Samosir, Karo dan Sibolga. Rendahnya cakupan ini dapat menjadi faktor

predisposisi timbulnya KLB PD3I di Sumatera Utara sehingga upaya yang dapat

dilakukan untuk mencegah terjadinya KLB PD3I ini adalah dengan meningkatkan

cakupan imunisasi sampai dengan diatas 95%. Di samping itu, kecendrungan

pencapaian yang fluktuatif setiap tahunnya menunjukkan belum mantapnya

manajemen pelaksanaan program imunisasi termasuk di dalamnya kemampuan

petugas imunisasi di puskesmas di dalam pengelolaan vaksin, pencatatan

pelaporan dan ketrampilan di dalam pemberian vaksin.

Pencapaian desa/kelurahan UCI menurut kabupaten/kota tahun 2008 dapat

dilihat pada lampiran tabel 22.

Page 81: Prov Sumut 2008

71

4.4.2. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG

Sesuai dengan kebijakan pembangunan kesehatan di Provinsi Sumatera Utara

yang dituangkan dalam rencana strategisnya, salah satunya adalah upaya kesehatan

perorangan yang bertujuan meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas

pelayanan kesehatan yang baik melaui sarana pelayanan kesehatan perorangan

(puskesmas, RSU dll). Untuk menggambarkan akses dan mutu pelayanan kesehatan

di Provinsi Sumatera Utara, akan disajikan capaian beberapa indikator diantaranya;

persentase penduduk yang memanfaatkan Puskesmas dan RS, persentase sarana

pelayanan kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan dan persentase

RS yang menyelenggarakan 4 pelayanan kesehatan spesialistik dasar serta

persentase obat generik berlogo dalam persediaan obat.

1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Upaya kesehatan perorangan dilakukan oleh pemerintah dan atau

masyarakat serta swasta untuk memelihara, meningkatkan kesehatan serta

mencegah dan menyembuhkan/memulihkan kesehatan perorangan. Upaya

pelayanan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi masyarakat yang

mendapat gangguan kesehatan ringan dan pelayanan rawat inap baik secara

langsung maupun melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapatkan

gangguan kesehatan sedang hingga berat.

Berdasarkan data profil kabupaten/kota tahun 2008, jumlah kunjungan rawat

jalan dan inap di seluruh RS di Sumatera Utara adalah 1.860.149 kunjungan. Bila

kita lihat dari tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit yaitu tingkat

pemakaian sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan, belum sesuai dengan yang

diharapkan. Berdasarkan indikator pemanfaatan tempat tidur (BOR; bed ocoupancy

rate) di rumah sakit di Sumatera Utara baru mencapai 48,81% ditahun 2008 (angka

ideal yang diharapkan 60%-80%). Berikut ini akan disajikan BOR dari masing-

masing RSU Pemerintah di Sumatera Utara.

Page 82: Prov Sumut 2008

72

TABEL 4.1 PENCAPAIAN UTILISASI SARANA KESEHATAN RUJUKAN (RSU)

MILIK PEMERINTAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Sumber ; Subdis Yankes & Rujukan Dinkes Prov.SU

Profil Kesehatan Kab/Kota 2008

JUMLAH NO RSU TT KELAS

BOR (%)

1 H. Adam Malik Mdn 600 A 82,5 2 Dr.Pirngadi Medan 677 B 78,74 3 Pematang Siantar 243 B 68,83 4 Padang Sidempuan 136 B 66 5 Lubuk Pakam 200 B 86,85 6 Binjai 204 B 82,08 7 Tarutung 225 B 41,50 8 Sipirok 50 C 37 9 Rantau Prapat 200 C 72 10 Sibolga 187 C 71 11 Tanjung Balai 115 C 67,6 12 Kisaran 126 C 34,4 13 Tanjung Pura 92 C 43 14 Kabanjahe 151 C 70 15 Sidikalang 60 C 55 16 Porsea 100 C 16,80 17 Penyabungan 82 C 61 18 Tebing Tinggi 288 C 60 19 Dolok Sanggul 80 C 48 20 Gunung Sitoli 136 C 50 21 Pangururan 70 C 32 22 Parapat 40 D 24 23 Sibuhuan 20 D 14 24 Gunung Tua 30 D 19 25 Tapanuli Tengah 40 D 46 26 Perdagangan 50 D 35 27 Lukas Nisel 40 D 20 28 Salak 40 D 12 29 Sultan Sulaiman 176 D 9 30 Natal 82 D 61

Rata – rata - - 48,81 Standart - - 60 – 80

Page 83: Prov Sumut 2008

73

2. Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan

Sarana kesehatan yang telah mempunyai kemampuan laboratorium

kesehatan dapat dirinci sbb ; RSU : 92%, RS Jiwa 100%, RS Khusus 80,95% dan

Puskesmas 45,44% (lampiran tabel 43). Pemeriksaan laboratorium merupakan

pelayanan kesehatan penunjang dalam menegakkan diagnosa suatu penyakit.

3. Rumah Sakit yang menyelenggarakan 4 (empat) Pelayanan Kesehatan

Spesialistik Dasar

Yang dimaksud dengan 4 (empat) jenis pelayanan kesehatan spesialistik

dasar adalah ; spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, spesialis anak dan spesialis

kebidanan dan kandungan. Empat spesialis dasar ini merupakan persyaratan

minimal yang harus dipenuhi oleh RSU kelas C. Sementara untuk RSU kelas A & B

disamping memenuhi syarat tersebut, harus juga menyelenggarakan pelayanan

spesialistik lainnya. Untuk mendukung pelayanan keempat spesialistik dasar tersebut

disyaratkan tiga pelayanan penunjang yaitu; radiologi, anestesi dan patologi klinik.

Sampai akhir tahun 2008, terdapat 3 (tiga) RSU kelas C yang belum

mempunyai tenaga dokter spesialis dasar, yaitu RSUD Sidikalang, RSUD Dolok

Sanggul dan RSUD Sipirok. Merujuk kepada target nasional (IS 2010) maka

diharapkan seluruh RSU kelas C seluruhnya ( 100%) harus memiliki empat

spesialis dasar.

4. Ketersediaan Obat sesuai Kebutuhan

Pencapaian ketersediaan obat essensial, obat generik dan penulisan obat

generik di Provinsi Sumatera Utara sampai dengan akhir tahun 2008 terangkum

pada tabel berikut ini:

Page 84: Prov Sumut 2008

74

TABEL 4.2 CAPAIAN KETERSEDIAAN OBAT SESUAI KEBUTUHAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 -2008

Capaian Hasil (%)

NO Indikator Program Target IS2010 (%) 2005 2006 2007 2008

1 Ketersediaan Obat sesuai

kebutuhan 90 70 79 81 81

2 Pengadaan Obat Essensial 100 80 84 86 95

3 Pengadaan Obat Generik 100 70 86 87 90

4 Persentase Penulisan Obat Generik

90 80 74 76 80

Sumber : Subdin Bina Farmasi dan Makanan Tahun 2008.

Dari tahun 2007 ke 2008 terlihat bahwa terjadi peningkatan persentase pengadaan

obat esensial dari 86% menjadi 95%, obat generik dari 87% menjadi 90% dan

penulisan obat generik dari 76% naik menjadi 80%. Sementara itu ketersediaan

obat sesuai kebutuhan cenderung mengalami stagnasi yaitu 81%.

5. Pelayanan Kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (JPK MM/JAMKESMAS)

Pada tahun 2008 program Askeskin berganti nama menjadi Jamkesmas

(Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat). Program ini merupakan salah satu

upaya pemerintah dalam bidang kesehatan untuk membantu masyarakat miskin

mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis. Tujuan program ini adalah untuk

meningkatkan aksesibilitas masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan.

Jumlah masyarakat miskin di Sumatera Utara yang mendapatkan pelayanan ini

meningkat dari 1.800.060 jiwa pada tahun 2005 menjadi 4.124.247 jiwa tahun

2008. Sedangkan jumlah dana Rp. 223.314.108.899 di tahun 2007 meningkat

sebesar 10,81% menjadi Rp. 247.454.820.000 di tahun 2008. Berikut ini akan

Page 85: Prov Sumut 2008

75

disajikan jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara 4 (empat) tahun terakhir yang

terlindungi melalui program Jamkesmas.

GRAFIK 4.6 JUMLAH PENDUDUK MISKIN TERLINDUNGI PEMELIHARAAN

KESEHATANNYA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2005–2008

1,800,060

2,867,820

4,124,247 4,124,247

20082007200620050

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

3000000

3500000

4000000

4500000

Sumber : Subdis Promkes & JPKM 2008

Dari grafik terlihat bahwa jumlah masyarakat miskin yang tercakup dalam

program pemeliharaan kesehatan Departemen Kesehatan pada tahun 2008

mencakup sekitar 33% penduduk, melebihi persentase penduduk miskin menurut

data BPS yaitu 13,90% atau 1.768.500 jiwa. Dapat disimpulkan bahwa program

pemeliharan kesehatan telah mencakup bukan hanya masyarakat miskin tetapi juga

masyarakat dalam kategori abu-abu yaitu mereka yang jatuh miskin akibat sakit.

Beberapa kabupaten/kota mengembangkan program pelayanan kesehatan

gratis dengan mencakup seluruh masyarakat di kabupaten/kota tersebut melalui dana

APBD kabupaten/kota , antara lain Kabupaten Toba Samosir dengan program

TOBAMAS-nya dilaksanakan pada tahun 2006, Kota Medan dengan Program Medan

Sehat dilaksanakan tahun 2008, dan Kabupaten Labuhan Batu meluncurkan

pelayanan gratis bagi masyarakat miskin pada tahun 2008.

Page 86: Prov Sumut 2008

76

4.4.3. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT Provinsi Sumatera Utara menghadapi beban ganda dalam pembangunan

kesehatan yaitu meningkatnya beberapa penyakit menular, dipihak lain penyakit

tidak menular (degeneratif) sudah menunjukkan eksistensinya ditambah lagi dengan

munculnya penyakit-penyakit menular baru. Program pencegahan dan

pemberantasan penyakit bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian

dan kecacatan dari penyakit menular dan mencegah penyebaran serta mengurangi

dampak sosial akibat penyakit sehingga tidak menjadi masalah kesehatan. Berikut

ini akan diuraikan secara singkat berbagai upaya yang telah dilakukan di Provinsi

Sumatera Utara.

1. Pengendalian Penyakit Polio Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan dengan

gerakan imunisasi polio serta ditindak lanjuti dengan kegiatan surveilans

epidemiologi secara aktif terhadap kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok

umur <15 tahun hingga dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan

adanya virus polio liar yang berkembang dimasyarakat dengan pemeriksaan

spesimen tinja dari kasus AFP yang ditemukan. Penemuan kasus AFP dilaksanakan

melalui surveilans berbasis rumah sakit dan berbasis masyarakat.

Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan program nasional telah melaksanakan

kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yaitu pemberian vaksin polio pada anak <

5 tahun selama tiga tahun berturut-turut. Keberhasilan dari pelaksanaan imunisasi

tambahan ini harus dibarengi dengan persentase penemuan penderita AFP yaitu

2/100.000 anak berusia < 15 tahun per tahun. Pencapaian AFP Rate di tahun 2008

yaitu 2,47 dan Non Polio AFP Rate 2,42 per 100.000 anak usia < 15 tahun,

mengalami penurunan sedikit dibandingkan pencapaian tahun 2007 yaitu 2,5 per

100.000 anak < 15 tahun).

Page 87: Prov Sumut 2008

77

2. Pengendalian TB Paru

Upaya pencegahan dan pemberantasan TB Paru dilakukan dengan pendekatan

DOTS ( Directly Observed Treatment Shortcource Chemotherapy) atau pengobatan

TB Paru dengan pengwasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO).

Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak

disarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan.

Dalam penanganan program, semua penderita TB yang ditemukan

ditindaklanjuti dengan paket-paket pengobatan intensif. Melalui paket pengobatan

yang diminum secara teratur dan lengkap, diharapkan penderita akan dapat

disembuhkan dari penyakit TB yang dideritanya. Namun tidak tertutup kemungkinan

terjadi kegagalan pengobatan akibat dari paket pengobatan yang tidak terselesaikan

atau drop out (DO), terjadinya resistensi obat atau kegagalan dalam penegakan

diagnosa diakhir pengobatan.

Keberhasilan program pengendalian TB dapat dilihat dari beberapa indikator,

diantaranya adalah angka penemuan kasus (CDR; case detection rate) dan angka

keberhasilan pengobatan ( SR; succes rate). Berikut ini akan disajikan lima tahun

terakhir di Sumatera Utara.

GRAFIK 4.7 CAKUPAN CDR DAN SUCCES RATE TB PARU BTA(+)

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008

82.7

65.8 68.5

7991.2 91.8 91.8 91.8 90.5

69.180

46

0

20

40

60

80

100

CDR 46 80 69.1 82.7 65.8 68.5

Succes Rate 79 91.2 91.8 91.8 91.8 90.5

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : Subdis P2M Dinkes Prop.SU

Page 88: Prov Sumut 2008

78

Tingkat kesembuhan dari penderita pasca pengobatan biasanya sangat sulit

ditegakkan oleh karena kendala dari penderita dalam mengeluarkan dahak yang

memenuhi persyaratan, sehingga dalam pemantauan hasil akhir lebih diarahkan

pada tingkat kelengkapan pengobatan atau success rate (SR).

Angka kesembuhan rata-rata di Provinsi Sumatera Utara sampai tahun 2008

sebesar 90,5%, sedangkan berdasarkan kabupaten/kota dengan angka kesembuhan

tertinggi adalah; Pematang Siantar (99,68%), Labuhan Batu (99,34%) dan Dairi

(98,22%), sedangkan kab/kota yang angka kesembuhan rendah adalah Asahan

(22,19%), Medan (30,74%), dan Karo (30,74%). Rincian secara lengkap

berdasarkan Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 9.

3. Pengendalian Penyakit ISPA Upaya dalam rangka pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan

Akut ( P2 ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dan tata laksana

kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita Pneumonia Balita yang ditemukan.

Upaya ini dikembangkan melalui suatu manajemen terpadu dalam penanganan

balita sakit (MTBS). Melalui pendekatan MTBS semua penderita ISPA langsung

ditangani di unit yang menemukan, namun bila kondisi balita sudah berada dalam

pneumonia berat sedangkan peralatan tidak mencukupi maka penderita langsung

dirujuk ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap. Berikut ini akan disajikan cakupan

penanganan balita pneumonia di Sumatera Utara 6 (enam) tahun terakhir.

Page 89: Prov Sumut 2008

79

GRAFIK 4.8 PERSENTASE CAKUPAN BALITA PNEUMONIA DITANGANI

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008

99.3599.9499.6799.9999.92

92.7588

90

92

94

96

98

100

102

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : Subdis P2P-PL Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Thn 2008 Dalam enam tahun terakhir persentase penanganan balita dengan pneumonia

cenderung fluktuatif, namun dari tahun 2006 ke tahun 2007 ada peningkatan

sebesar 0,27% namun turun sebesar 0,59% di tahun 2008. Rincian data cakupan

penanganan balita pneumonia menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran

tabel 9.

4. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS Upaya penanggulangan penyakit HIV/AIDS disamping ditujukan kepada

penanganan penderita yang ditemukan, juga diarahkan pada upaya pencegahan

melalui penemuan penderita secara dini yang dilanjutkan dengan kegiatan

konseling. Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap

darah donor, pemetaan populasi beresiko tinggi, pemantauan pada kelompok

beresiko tinggi (Sero Surveilans) pada penderita Penyakit Menular Seksual (PMS)

seperti Penjaja Seks Komersial (PSK), Waria/Gay, penyalahguna obat dan suntikan

(IDUs), penghuni lembaga pemasyarakatan (LP) atau sesekali dilakukan penelitian

pada kelompok beresiko rendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya.

Page 90: Prov Sumut 2008

80

Sampai tahun 2008, di Sumatera Utara telah dibangun 7 (tujuh) buah klinik

VCT (Voluntary Counselling and Testing) HIV/AIDS di rumah sakit, yaitu di RSU

H.Adam Malik Medan, RSU Dr.Pirngadi Medan, RSU Lubuk Pakam, RS Haji Medan,

RS Bayangkara Medan, Lapas Tanjung Gusta Medan dan di Kantor Kesehatan

Pelabuhan (KKP) Belawan Medan. Klinik VCT ini membantu masyarakat mengenal

perilaku atau kegiatan yang dapat menjadi sarana penularan HIV/AIDS,

menyediakan informasi tentang HIV/AIDS, testing HIV/AIDS, pencegahan dan

pengobatannya. Sosialisasi pemanfataan klinik VCT ini dilakukan juga melalui radio

sport, media masa, media KIE (leaflet, booklet, poster) serta bekerjasama dengan

lembaga swadaya masyarakat (LSM) khususnya dalam pendampingan penderita.

Disamping pendirian klinik VCT, dilakukan juga penambahan rumah sakit untuk

pengobatan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) atau sering disebut dengan Care

Support & Treatment (CST).

Sampai tahun 2008 tercatat 1.426 kasus mengalami peningkatan dari tahun 2007

yaitu 1.184 kasus HIV/AIDS. Cakupan pengobatan ARV (atri retro viral) pada ODHA

telah mencapai target yaitu 100%.

5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Upaya pemberantasan demam berdarah dapat dibagi dalam 3 kegiatan yaitu

1) Peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor, 2) Diagnosis dini

dan pengobatan dini, 3) Peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit

DBD. Upaya pemberantasana DBD dititik beratkan pada penggerakan potensi

masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk

(PSN) melalui 3 M plus (menguras, menutup dan mengubur) plus menabur

larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air, penggerakan juru

pemantau jentik (jumantik) serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di

rumah tangga. Angka Bebas Jentik (ABJ) digunakan sebagai tolok ukur upaya

pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat

dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang

berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan

Page 91: Prov Sumut 2008

81

baru. Upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

adalah antara lain ;

• Umpan balik data dan peringatan kewaspadaan terhadap peningkatan kasus

DBD di Sumatera Utara kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota di Provinsi

Sumatera Utara

• Pelatihan Tatalaksana kasus DBD di RS, bagi petugas medis dan paramedis di

Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta Daerah Endemis Sumut

• Pertemuan Konsultasi/Supervisi Tim Pokjanal DBD Pusat

• Pemberitahuan tentang kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus

penyakit dan KLB kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota di Provinsi Sumatera

Utara

• Pertemuan, konsultasi/diskusi penanggulangan DBD yang terjadi di Kota

Medan

• Distribusi peralatan dan bahan pemberantasan penyakit DBD (Mesin Fogging,

Insektisida, Larvasida) kepada Kab/Kota yang diprioritaskan

• Menyampaikan laporan tertulis hasil pengamatan kasus DBD di Provinsi

Sumatera Utara kepada Gubernur Sumatera Utara dan Depkes RI Jakarta

• Dialog interaktif penanggulangan penyakit DBD di TVRI Sumut dan berbagai

radio

• Monitoring/evaluasi dan bimbingan/pengendalian Tim Propinsi ke RS

• Monitoring/evaluasi dan konsultasi penanggulangan DBD berkala ke Posko

DBD Pemko Medan dan Kab/Kota terjangkit

6. Pengendalian Penyakit Malaria

Ada dua model pendekatan dalam upaya penegakan diagnosa penderita

malaria, yaitu untuk wilayah Jawa-Bali dilakukan secara aktif (Active Case Detection)

oleh Juru Malaria Desa dengan mendatangi warga yang mengeluh gejala klinis

malaria, sedangkan untuk wilayah diluar Jawa-Bali, dilakukan secara pasif dengan

menunggu pasien datang berobat kepelayanan kesehatan. Upaya pengobatan tidak

Page 92: Prov Sumut 2008

82

hanya diberikan kepada penderita klinis atau penderita dengan konfirmasi

laboratorium namun juga diberikan pada kelompok tertentu untuk tujuan profilaksis.

Berikut ini akan disajikan Annual Malaria Incidence (AMI) di Sumatera Utara

keadaan 6 (enam) tahun terakhir.

GRAFIK 4.9 ANNUAL MALARIA INCIDENCE (AMI)

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008

7

55.56.1

3.824.4

012345678

2003 2004 2005 2006 2007 2008

AM

I PER

100

0 PE

ND

UD

UK

Sumber : Subdis P2P-PL Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Thn 2008 Pada tahun 2005 ada peningkatan hampir 2 kali lipat dari tahun 2004 yaitu dari 3,82

menjadi 6,1 per 1000 penduduk, namun angka ini kembali menurun pada tahun

2006 dan 2007. Pada tahun 2008 terdapat sebesar 91.609 penderita malaria klinis

dan 74,66% diantaranya yang mendapatkan pengobatan. Adapun pola penanganan

malaria yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara antara lain :

Peningkatan kerjasama lintas program dan sektoral, penambahan jumlah peralatan

(spray can) , penerapan metode pengobatan malaria baru, peningkatan frekwensi

penyuluhan kesehatan masyarakat, menyampaikan informasi kepada sarana-sarana

kesehatan tentang perlunya pencatatan / pengiriman pelaporan kasus ke Dinkes

setempat dalam upaya pencegahan & penanggulangan lebih awal dan peningkatan

peran serta masyarakat serta perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan.

Page 93: Prov Sumut 2008

83

7. Pengendalian Penyakit Kusta

Upaya pelayanan terhadap penderita penyakit kusta antara lain adalah

melakukan penemuan penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak

dan pemeriksaan intensif penderita yang datang ke pelayanan kesehatan dengan

keluhan atau kontak dengan penderita penyakit kusta

Semua penderita yang ditemukan langsung diberikan pengobatan paket MDT yang

terdiri atas Rifampicin, Lampren dan DDS selama kurun waktu tertentu. Sedangkan

untuk penderita yang ditemukan sudah dalam kondisi parah akan dilakukan

rehabilitasi melalui institusi pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas pelayanan

lebih lengkap.

Hasil penemuan kasus baru pada tahun 2008, pada anak <15 tahun sebesar 13,8%,

ada peningkatan dari tahun 2007 (11,1%) sebesar 2,7%. Ini menunjukkan masih

terjadi dan masih ada sumber penularan di masyarakat.

8. Pengendalian Penyakit Filaria

Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO

tahun 2000 yaitu “ The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public

Health Problem the year 2020” yang merupakan realisasi dari resolusi WHA (World

Health Assembly) pada tahun 1997.

Program eliminasi ini dilaksanakan melalui dua pilar kegiatan yaitu :

a. Pengobatan massal kepada semua penduduk di kabupaten endemis filariasis

dengan menggunakan DEC 6 mg/kg BB dikombinasikan dengan Albendazole 400

mg sekali setahun selama 5 tahun, guna memutuskan rantai penularan.

b. Tatalaksana kasus klinis filariasis guna mencegah dan mengurangi kecacatan.

Tatalaksana kasus kronis filariasis harus dilakukan pada semua penderita, tujuannya

untuk mencegah atau mengurangi kecacatan penderita dan agar penderita menjadi

mandiri dalam merawat dirinya. Setiap penderita dibuatkan status rekam medisnya

Page 94: Prov Sumut 2008

84

di puskesmas dan mendapatkan kunjungan dari petugas kesehatan minimal 3 kali

dalam setahun. Penatalaksanaan kasus kronis filariasis merupakan kewajiban

kabupaten/kota. Sampai akhir 2008, di Sumatera Utara tercatat 110 kasus lama dan

9 kasus baru (total 119 kasus). Dari 110 kasus lama, 1 penderita meninggal dunia.

Diharapkan kedepan kasus kronis filariasis yang ditatalaksana dapat meningkat

sehingga tidak ditemukan lagi penderita yang meninggal.

9. Pengendalian Penyakit Flu Burung

Virus influenza ada 3 tipe, yaitu tipe A (pada unggas), tipe B dan C (pada

manusia). Influenza tipe A terdiri dari dari beberapa strain antara lain, H1N1, H3N2,

H5N1 dll. Influenza A (H5N1) merupakan penyebab wabah flu burung yang sangat

mematikan di Hongkong, Vietnam, Thailand, Indonesia dan Jepang. Di Sumatera

Utara kasus suspect penyakit AI pada manusia mulai muncul sejak tahun 2005

dengan menyerang 9 orang penderita yang berasal dari Kota Binjai (6 orang),

Kab.Deli Serdang (2 orang) dan Kab.Simalungun (1 orang). Hasil pemeriksaan

laboratorium menunjukkan negatif AI.

Pada tahun 2006 kasus suspect AI meningkat dengan menyerang 15 penderita,

yaitu Kab.Karo (7 orang), Kab.Deli Serdang (3 orang), Kota Medan (2 orang)

Kabupaten Serdang Bedagai (2 orang) dan Kabupaten Simalungun (1 orang). Dari

seluruh kasus, kejadian di Kabupaten Karo mempunyai tingkat kematian tertinggi di

Indonesia (CFR=85%) dan merupakan kluster terbesar di dunia.

Pada tahun 2007 ditemukan 20 kasus suspect, 1 positif dan meninggal dunia (CFR

100%). Namun pada tahun 2008, tidak ditemukan kasus Afian Flu di Sumatera

Utara.

Upaya pencegahan penularan dilakukan dengan cara menghindari bahan

yang terkontaminasi tinja dan sekret unggas, dengan beberapa tindakan seperti :

- mencuci tangan dengan sabun cair pada air mengalir sebelum dan sesudah

melakukan suatu pekerjaan.

- Melaksanakan kebersihan lingkungan dan kebersihan diri

Page 95: Prov Sumut 2008

85

- Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna

unggas harus menggunakan pelindung (master, kacamata khusus)

- Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas seperti tinja harus ditatalaksana

dengan baik (ditanam atau dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi

orang sekitarnya.

- Alat-alat yang digunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfectan

- Mengkonsumsi daging ayam yang telah dimasak dengan suhu 800 derajat Celsius

selama satu menit, telur unggas dipanaskan dengan suhu 640 derajat Celsius

selama lima menit.

10. Penyelenggaraan Sistem Surveilans dan Kewaspadaan Dini serta Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)

Sistem Surveilans Terpadu Penyakit (STP) telah dilaksanakan di 118 rumah

sakit, 25 rumah sakit sentinel, 440 puskesmas dan 25 puskesmas sentinel.

Ada 2 (dua) hal yang menentukan mantap tidaknya STP, yaitu kelengkapan laporan

dan ketepatan waktu lapor. Sejak tahun 2004, terlihat ada peningkatan dalam

kelengkapan dan ketepatan waktu lapor setiap tahunnya, namun belum mampu

mencapai target yaitu 90% untuk kelengkapan laporan dan 80% untuk ketepatan

waktu lapor. Begitu juga untuk laporan KLB, sampai tahun 2008, kelengkapan

laporan dari puskesmas hanya mencapai 57,49% dan rumah sakit sebesar 64,49%.

Sedangkan untuk ketepatan laporan lebih rendah, yaitu 50,69% untuk puskesmas

dan 40,12% untuk rumah sakit.

Rendahnya persentase pencapaian ini menyebabkan sistem STP dan KLB di

Provinsi Sumatera Utara kurang sensitif untuk mendeteksi KLB, sehingga tindakan

yang dilaksanakan kurang optimal untuk mencegah terjadinya KLB penyakit di

masyarakat.

Page 96: Prov Sumut 2008

86

4.4.4. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Upaya perbaikan gizi pada dasarnya bertujuan untuk menangani

permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Di Provinsi Sumatera Utara upaya

yang telah dilakukan meliputi pemberian kapsul vitamin A dan pemberian tablet Fe.

1. Pemberian Kapsul Vitamin A

Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh tubuh yang

berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata.

Kekurangan vitamin A dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan

terjadinya gangguan pada mata, dan bila anak tidak segera mendapatkan vitamin A

bisa menimbulkan kebutaan.

Dalam rangka penanggulangan masalah gizi khususnya sasaran yang

mengalami kurang vitamin A terutama bayi dan balita, telah dilakukan upaya

distribusi kapsul Vitamin A dosis tinggi kepada bayi dan balita yang diberikan

sebanyak 2 kali dalam setahun. Berikut ini akan disajikan gambaran pemberian

kapsul vitamin A dalam 4 (empat) tahun terakhir di Sumatera Utara.

GRAFIK 4.10

TREND CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 - 2008

78.3977.0273.1189.1

0102030405060708090

100

2005 2006 2007 2008VITAMIN A

Sumber: Subdis Kesga Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota 2008

Page 97: Prov Sumut 2008

87

Dari grafik 4.10 dapat dilihat bahwa pada tahun 2008 ada peningkatan cakupan

pemberian Vit A dibandingkan tahun 2007. Untuk mencegah kemungkinan

timbulnya penyakit Xeropthalmia di Provinsi Sumatera Utara, diharapkan

peningkatan cakupan pemberian Vitamin A dapat lebih ditingkatkan kembali serta

perlu digalakkan fortifikasi makanan yang mengandung vitamin A terhadap

masyarakat Sumatera Utara.

Persentase cakupan pemberian kapsul vitamin A pada anak balita tahun 2008

menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 24.

2. Pemberian Tablet Besi

Pelayanan pemberian tablet besi dimaksudkan untuk mengatasi kasus Anemia

serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami

ibu hamil. Trend cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil ( Fe-1 dan Fe-3) di

Sumatera Utara dalam 6 (enam) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik berikut ini.

GRAFIK 4.11 CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI (Fe) PADA IBU HAMIL

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2003 – 2008

75.5564.2868.51

26.6165.04 56.53

68.8562.7166.73

53.0962.21

26.34

020406080

100120140160

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Fe 1 Fe 3

Sumber : Subdis Kesga Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Thn 2008

Page 98: Prov Sumut 2008

88

Pada grafik diatas terlihat bahwa trend cakupan pemberian tablet besi (Fe-1 dan Fe-

3) mulai dari tahun 2003 -2008 cenderung fluktuatif, namun tahun 2007 ke tahun

2008 mengalami kenaikan. Pada tahun 2008, kabupaten/kota dengan cakupan Fe-3

tertinggi adalah Tapanuli Selatan (89,97%), Batubara (89,05%) dan Labuhan Batu

(88,49%) sedangkan kabupaten/kota dengan cakupan Fe-3 terendah adalah

Tanjung Balai (13,93%), Nias (18,47%) dan Binjai (28,50%). Cakupan pemberian

tablet besi (Fe-1 dan Fe-3) kepada ibu hamil menurut kabupaten/kota di Sumatera

Utara tahun 2008, dapat dilihat pada lampiran tabel 25.

3. Cakupan ASI Ekslusif

Persentase pemberian ASI Eksklusif pada bayi mulai tahun 2004 s/d 2008

tidak menunjukkan peningkatan yang cukup memuaskan seperti tergambar pada

grafik dibawah ini.

GRAFIK 4.12 PERSENTASE PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2004-2008

36.72

26.3929.16

35.2542.6

05

1015202530354045

2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : Subdis Kesga Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008 Cakupan persentase bayi yang diberi ASI Eksklusif dari tahun 2004-2007 cenderung

menurun secara signifikan, namun pada tahun 2008 ada peningkatan yang cukup

berarti yaitu sebesar 10,33% dibandingkan tahun 2007.

Page 99: Prov Sumut 2008

89

4. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

Pemberian MP-ASI diprioritas untuk bayi dari keluarga miskin untuk

mengurangi prevalensi kurang energi protein (KEP). Persentase bayi yang

mendapatkan MP-ASI cendrung mengalami peningkatan yaitu 34,44% (2006)

meningkat menjadi 68,8% tahun 2007 dan pada tahun 2008 mencapai 73,5%.

Namun demikian, dengan masih tingginya prevalensi balita dengan masalah gizi

mengindikasikan belum mampu kegiatan ini memberikan kontribusi yang bermakna

dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat khususnya pada bayi dan balita.

Page 100: Prov Sumut 2008

90

Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan menjadi sarana

kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

5.1. SARANA KESEHATAN

Pada bagian ini akan diuraikan tentang sarana kesehatan diantaranya

Puskesmas, Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

(UKBM).

5.1.1. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

Pelayanan kesehatan di Puskesmas diupayakan terus meningkat. Jumlah

puskesmas dari tahun ketahun mengalami peningkatan sehingga diharapkan

pelayanan kesehatan dapat terjangkau oleh masyarakat dan merata sampai ke

daerah terpencil. Selain penambahan jumlah, peningkatan status puskesmas juga

dilakukan, yaitu peningkatan status puskesmas yang awalnya adalah puskesmas non

perawatan menjadi puskesmas perawatan atau peningkatan status puskesmas dari

yang sebelumnya puskesmas pembantu menjadi puskesmas induk.

Sampai tahun 2008, jumlah puskesmas di Provinsi Sumatera Utara adalah

493 unit, setiap kecamatan di Provinsi Sumatera Utara sudah memiliki paling sedikit

1 (satu) puskesmas. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Sumatera Utara

(13.042.317 jiwa), maka 1 puskesmas melayani 26.455 jiwa, bila dibandingkan

dengan standar nasional (IS 2010), 1 (satu) puskesmas melayani 30.000 jiwa,

berarti Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah mampu menyediakan sarana

kesehatan khususnya puskesmas mencapai standar nasional tersebut.

Merujuk profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2008, jumlah kunjungan

rawat jalan dan inap di seluruh puskesmas di Provinsi Sumatera Utara adalah

4.432.863 kunjungan, bila diperkirakan rata-rata tiap penduduk memanfaatkan

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Page 101: Prov Sumut 2008

91

puskesmas adalah 1,5 kali, maka tahun 2008 diperkirakan persentase penduduk

yang memanfaatkan puskesmas adalah 22,65%. Bila dibandingkan dengan target

nasional (IS 2010) yaitu 15%, maka Sumatera Utara telah melampaui target.

Selain pelayanan kesehatan di puskesmas, pelayanan kesehatan masyarakat

juga dilakukan melalui kegiatan luar gedung dengan memanfaatkan sarana

puskesmas keliling. Pada tahun 2008, jumlah puskesmas keliling yang ada di

Provinsi Sumatera Utara adalah 516 unit. Jika dibandingkan dengan keadaan tahun

2007 (514 unit), jumlah puskesmas keliling ini mengalami kenaikan.

5.1.2. Rumah Sakit

Rumah Sakit adalah sarana pelayanan kesehatan rujukan. Indikator yang

digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan

angka pemanfaatan tempat tidur (BOR), lama pasien dirawat (LOS), dan interval

pemakaian tempat tidur (TOI). Jika dilihat tabel 63 (lampiran profil), dari 30 rumah

sakit pemerintah (29 RSUD dan 1 RSUP) yang paling tinggi BOR-nya adalah RSUD

Padang Sidempuan (98,78%), yang paling rendah adalah RSUD Lukas (Nias

Selatan) 6,48%. Bila dilihat dari indikator lamanya pasien dirawat (LOS), yang paling

tinggi angkanya adalah RSU Kabanjahe (6,76 hari) dan yang paling rendah adalah

RSUD Luka (Nias Selatan) 0,19 hari. Sedangkan untuk indikator TOI, rumah sakit

yang paling tinggi angkanya adalah RSUD Gunung Tua (Kabupaten Padang Lawas

Utara) 25,64 hari dan yang paling rendah adalah RSU Tanjung Pura (Langkat) -2,23

hari.

Sampai akhir tahun 2008 jumlah RS di Sumatera Utara adalah 190 unit

dengan rincian, 62 unit RS Pemerintah dan 128 unit RS Swasta. Berdasarkan

jenisnya, 21 buah RS Khusus dan 169 buah RS Umum. Berdasarkan

penyelenggaraan dan kepemilikan, RS Pemerintah (62 unit) terbagi atas 1 unit RS

Pusat Depkes, 1 unit RS BHMN USU, 29 RS Pemerintah Kabupaten / Kota, 9 unit RS

TNI/Polri dan 19 unit RS BUMN. Dari 62 unit RS Pemerintah terdapat 4 unit RSK

yaitu 2 unit RSK Kusta, 1 Unit RSK Jiwa dan 1 unit RSK Gigi dan Mulut (BHMN USU).

Selanjutnya RS Swasta terdiri dari 111 unit RSU dan 17 unit RS Khusus.

Page 102: Prov Sumut 2008

92

Hampir seluruh kabupaten / kota di Sumatera Utara telah memiliki RS

Pemerintah, kecuali Kabupaten pemekaran yaitu Kabupaten Batu Bara. Rumah sakit

pemerintah itu terbagi atas rumah sakit kelas B, kelas C dan kelas D. Jumlah tempat

tidur rumah sakit itu juga bervariasi dari hanya 13 tempat tidur sampai dengan 677

tempat tidur.

Berikut ini akan disajikan nama rumah sakit, kelas dan jumlah tempat tidur

khususnya RSU milik Pemerintah di Sumatera Utara.

Page 103: Prov Sumut 2008

93

TABEL 5.1. NAMA RUMAH SAKIT, KELAS DAN JUMLAH TEMPAT TIDUR BERDASARKAN

KABUPATEN KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

No Nama Rumah Sakit Kls Jlh TT Kota / Kab

1 RSUP H.Adam Malik Medan A 600 Kota Medan 2 RSU Dr.Pirngadi Medan B 677 Kota Medan 3 RSUD Dr.Djasamen Saragih B 243 Kota Pematangsiantar 4 RSUD Padangsidempuan B 136 Kota Padangsidempuan 5 RSU Swadana Tarutung B 225 Kab. Tapanuli Utara 6 BPRSU Dr.Djoelham Binjai B 204 Kota Binjai 7 RSU Kabanjahe C 151 Kab. Karo 8 RSU Sidikalang C 60 Kab. Dairi 9 BPRSU Deli Serdang B 200 Kab. Deli Serdang

10 RSU Tanjung Pura C 92 Kab. Langkat 11 RSUD dr.H Kumpulan Pane C 288 Kota Tebing Tinggi 12 BPRSU Rantauprapat C 200 Kab. Labuhan Batu 13 RSU Mandailing Natal C 82 Kab. Mandailing Natal 14 RSU Dr. Ferdinand Lbn Tobing C 187 Kota Sibolga 15 BPRSU dr.Tengku Mansyur C 115 Kota Tanjung Balai 16 RSU H. Abd. Manan Simatupang C 142 Kab. Asahan 17 RSU Gunung Sitoli C 136 Kab. Nias 18 RSU Sipirok C 50 Kab. Tapanuli Selatan 19 RSU Porsea C 100 Kab. Toba Samosir 20 RSU Sibuhuan D 200 Kab. Padang Lawas 21 RSU Gunung Tua D 25 Kab. Padang Lawas Utara 22 RSU Pandan D 40 Kab. Tapanuli Tengah 23 RSU Dolok Sanggul C 80 Kab. Humbanghasundutan 24 RSU Dr. Hadrianus Sinaga C 70 Kab. Samosir 25 RSU Parapat D 40 Kab. Simalungun 26 RSU Lukas Hilisimaetano D 50 Kab. Nias Selatan 27 RSU Salak D 13 Kab. Pakpak Bharat 28 RSUD Pardagangan D 50 Kab. Simalungun 29 RSUD Sultan Sulaiman C 176 Kab. Serdang Bedagai 30 RSUD Natal D 82 Kab. Mandailing Natal

Sumber : Subdis Yankes & Rujukan Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008 Dari tabel 5.1. terlihat bahwa dari 30 RSU Pemerintah yang ada di Provinsi

Sumatera Utara sebagian besar RS adalah RS kelas C (50%), disusul dengan RS

Page 104: Prov Sumut 2008

94

kelas B (20%) dan kelas D (26,67%). Sementara RS kelas A hanya 1, yaitu RS H.

Adam Malik milik Depkes RI.

5.1.3. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan, perlu dilibatkan peran

serta masyarakat sebagai obyek sekaligus subyek pembangunan kesehatan

tersebut. Berbagai upaya dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan

sumber daya yang ada di masyarakat. Baik itu penggalangan dana, pemanfaatan

sumber daya manusia, pemanfaatan sumber daya alam termasuk teknologi tepat

guna dalam bidang kesehatan. Dalam Profil Kesehatan ini yang dapat digambarkan

dari Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) adalah kegiatan

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin Desa), Pos

Kesehatan Desa dan Desa Siaga

Posyandu adalah salah satu upaya kesehatan bersumber daya masyarakat

yang menyelenggarakan minimal 5 (lima) program prioritas, yaitu Kesehatan Ibu

dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), perbaikan gizi, imunisasi dan

penanggulangan diare. Kegiatan posyandu ini disamping menggambarkan tingkat

kemandirian dan peran serta masyarakat, juga menggambarkan kepedulian

(perilaku) masyarakat tentang pentingnya menjaga dan memelihara kesehatan.

Oleh karena itu dalam penyelenggaraan kegiatannya masyarakat yang berperan

aktif, sementara petugas kesehatan dan aparat desa / kelurahan diharapkan hanya

sebagai fasilitator dan pelaksana kegiatan kesehatan / medis.

Untuk memantau perkembangannya, posyandu dikelompokkan ke dalam 4

strata, yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Ada empat kriteria

penggolongan posyandu tersebut; yaitu jumlah kader, frekuensi kegiatan selama

setahun, pencapaian kegiatan, dan adanya program tambahan selain program

dasar.

Disebut posyandu mandiri (strata tertinggi) adalah apabila jumlah kadernya 5

orang dan aktif, frekuensi kegiatan 12 kali/tahun (ada kegiatan setiap bulannya),

Page 105: Prov Sumut 2008

95

cakupan 5 program dasar >50%, ada program tambahan dan ada dana sehat /

dana bersumber dari swadaya masyarakat.

Berikut ini akan disajikan perkembangan posyandu di Sumatera Utara dalam 4 tahun

terakhir.

TABEL 5.2. JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2005-2008

2005 2006 2007 2008

Strata Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Posyandu

Pratama

5.026 36,94 5.245 36,16 4.960 34,13 3.795 25,92

Posyandu

Madya

6.377 46,87 7.014 48,36 7.054 48,54 6.153 42,03

Posyandu

Purnama

2.131 15,66 2.160 14,89 2.338 16,09 2.962 20,23

Posyandu

Mandiri

77 0,54 86 0,59 181 1,25 1.730 11,82

Jumlah 13.607 100 14.505 100 14.533 100 14.640 100

Sumber : Subdis Promkes & JPKM Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2008

Dari tabel 5.2, dapat dilihat bahwa ada peningkatan jumlah posyandu secara

keseluruhan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Khusus persentase

posyandu purnama dan mandiri sampai dengan tahun 2007 baru mencapai 17,34%,

angka ini masih jauh dari target IS 2010 yaitu 40%. Namun pada tahun 2008,

persentase ini mengalami peningkatan yang cukup berarti menjadi 32,05%

walaupun masih dibawah target IS 2010. Semoga tahun yang akan datang jumlah

ini akan terus mengalami peningkatan.

Bila kita lihat rasio posyandu terhadap desa / kelurahan di Sumatera Utara adalah

2,81 atau rata-rata pada tiap desa / kelurahan terdapat 3 posyandu.

Page 106: Prov Sumut 2008

96

Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka

mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat pertolongan

persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana.

Pada tahun 2007, jumlah polindes di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 1.857 buah.

Sedangkan pada tahun 2008 jumlah polindes sebanyak 1.646 unit. Jumlah ini

mengalami penurunan karena ada beberapa kabupaten yang tidak ada data

polindesnya. Rasio polindes terhadap desa / kelurahan adalah 0,29. Data lengkap

tentang UKBM menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 62

lampiran.

Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) adalah salah satu bentuk peran serta

masyarakat dalam bidang kesehatan dimana petugas kesehatan dan masyarakat,

melalui kader kesehatan, bekerja sama mengelola masalah kesehatan dan

menanggulanginya dengan memanfaatkan potensi yang ada, sebelum dirujuk ke

tingkat yang lebih tinggi.

Poskesdes menjadi salah satu kriteria untuk menetapkan desa siaga. Setiap

desa siaga diharuskan mempunyai minimal 1 poskesdes di wilayahnya. Tenaga

Poskesdes tersebut terdiri dari minimal 1 (satu) bidan dan 2 (dua) orang kader.

Pada tahun 2008 jumlah poskesdes di Provinsi Sumatera Utara adalah 1.816 unit.

Jumlah ini lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2007 (637 unit).

Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya

dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah

kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.

Jumlah desa siaga di Sumatera Utara tahun 2007 adalah 2.041 buah. Jumlah ini

mengalami peningkatan pada tahun 2008 menjadi 3.227 unit.

5.2. TENAGA KESEHATAN

Tenaga kesehatan menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam

penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang berkualitas harus

Page 107: Prov Sumut 2008

97

didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas disamping ketersediaan

sumber daya yang lain. Hal yang penting diperhatikan dalam pengadaan sumber

daya manusia adalah jumlah, jenis, persebaran / distribusi tenaga kesehatan dan

rasionya terhadap jumlah penduduk.

5.2.1. Persebaran SDM Kesehatan

Berdasarkan data dari kabupaten / kota, sampai akhir tahun 2008, tenaga

kesehatan yang bekerja di institusi pelayanan kesehatan pemerintah (Dinkes,

puskesmas, RSU, UPT di Provinsi maupun di kabupaten / kota) sebanyak 26.697

orang dengan proporsi terbesar pada sarana kesehatan puskesmas (termasuk pustu

dan polindes/poskesdes) yaitu 63,94%, diikuti dengan rumah sakit 24,70%. Data

rincinya terlihat pada grafik 5.1.

GRAFIK 5.1.

PROPORSI SDM KESEHATAN PADA INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN PEMERINTAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

0.215.29 1.654.21

63.9424.7

PuskesmasRumah SakitDiklat/DiknakesSarkes lainDinkes Kab/kotaDinkes Prov&UPT

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2008

Untuk mengetahui jenis ketenagaan dan rasionya terhadap jumlah penduduk,

berikut ini akan disajikan jumlah tenaga kesehatan menurut masing-masing disiplin

ilmu dan profesi di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2007 dan 2008.

Page 108: Prov Sumut 2008

98

TABEL 5.3 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DAN RASIO TENAGA KESEHATAN PER 100.000

PENDUDUK DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2007 DAN 2008

Jumlah Tenaga Rasio per 100.000 penduduk No Jenis Tenaga

2007 2008 2007 2008

1 Dokter Spesialis

685 654

5,34 5,01

2 Dokter Umum

1.727 2.595

13,46 19,90

3 Dokter Gigi

520 660

4,05 5,06

4 Perawat

8.553 9224

66,64 70,72

5 Bidan

7.639 9130

59,52 70

6 Apoteker 321 220 2,50 1,69

7 Asisten Apoteker 784 882 6,11 6,76

8 Sarjana Kesmas 594 741 4,63 5,68

9 Sanitarian (D3) 217 325 4,24 4,78

10 Gizi (D3-D4) 297 448 2,31 3,43

11 Keterapian Fisik 86 72 0,67 0,55

12 Keteknisan Medis 729 896 5,68 6,87 Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2008 Dari tabel 5.3. dapat diketahui bahwa pada tahun 2008 terjadi peningkatan

jumlah tenaga dan rasionya terhadap jumlah penduduk. Jumlah tenaga kesehatan

yang mengalami peningkatan itu adalah dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan,

asisten apoteker, sarjana kesehatan masyarakat, sanitarian, gizi. dan teknisi medis.

Page 109: Prov Sumut 2008

99

5.2.2. SDM Kesehatan di RS

Jumlah SDM Kesehatan yang bertugas di rumah sakit tahun 2008 adalah

6.593 orang, terdiri dari 1.274 orang tenaga medis (19,32%), 4.117 tenaga perawat

& bidan (62,44%), 354 orang tenaga farmasi (5,37%), 195 orang tenaga gizi

(2,96%), 478 orang tenaga teknisi medis (7,25%), 84 orang tenaga sanitasi

(1,27%), 91 orang tenaga kesehatan masyarakat (1,38%).

GRAFIK 5.2 PROPORSI TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

1.27

1.38

7.252.96

5.37 19.32

62.44

Medis Perawat & bidan Gizi Teknisi medis Sanitasi Kesmas Farmasi

Sumber: Profil Kesehatan kab/kota

Daerah yang paling banyak jumlah tenaga kesehatan di rumah sakit adalah

Kota Medan (4.035 orang tersebar pada 49 RS), disusul dengan Kabupaten Deli

Serdang ( 983 orang tersebar pada 14 RS) dan Kota Pematangsiantar (896 orang

tersebar pada 7 RS). Sedangkan daerah yang paling sedikit jumlah tenaga

kesehatan di rumah sakit adalah Kabupaten Padang Lawas (21 orang hanya pada 1

RS) dan Kabupaten Batu Bara (29 orang hanya pada 1 RS) .

Page 110: Prov Sumut 2008

100

5.2.3. SDM Kesehatan di Puskesmas

Seperti diuraikan sebelumnya, sebagian besar tenaga kesehatan di Provinsi

Sumatera Utara bertugas di puskesmas (62,43%). Dari 16.446 tenaga kesehatan

yang ada, sebagian besar adalah tenaga perawat dan bidan (78,04%) lalu disusul

tenaga medis (dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi) sebanyak 9,74%.

Bila dibandingkan jumlah puskesmas yang ada (493 unit) dengan jumlah

dokter umum yang tersebar di puskesmas (1.140 orang), maka diperoleh gambaran

bahwa rata-rata tiap puskesmas dilayani oleh 2-3 orang dokter umum. Jika

dibandingkan dengan jumlah dokter gigi (459 orang), berarti belum semua

puskesmas memiliki dokter gigi.

Kalau dibandingkan jumlah perawat (5.766 orang) dan bidan (7.690) dengan

jumlah puskesmas, maka rata-rata tiap puskesmas memiliki 11-12 orang tenaga

perawat dan 15-16 orang tenaga bidan. Data rinci per jenis tenaga dapat dilihat

pada lampiran tabel 55-59.

5.2.4. SDM Kesehatan Status Pegawai Tidak Tetap

Dinas Kesehatan memiliki 3 jenis tenaga Pegawai Tidak Tetap (PTT) yaitu

dokter, dokter gigi dan bidan. Keadaaan tahun 2008 tercatat bahwa ketiga jenis

tenaga PTT ini masih aktif dilapangan sebanyak 5.198 orang dengan rincian 349

dokter, 78 dokter gigi dan 4.711 bidan. Kalau dibandingkan dengan tahun 2007

(4.751 orang), jumlah tenaga PTT tahun 2008 ini mengalami peningkatan.

Daerah yang paling banyak dokter PTT-nya adalah Kabupaten Tapanuli Utara

(33 orang) dan Kabupaten Nias (32 orang), sedangkan daerah yang paling sedikit

jumlah dokter PTT-nya adalah Kota Binjai (1 orang).

Dokter gigi PTT terbanyak berada di Kabupaten Langkat yaitu 9 orang

(11,54%), disusul Kabupaten Simalungun yaitu 8 orang (10,26%) dan Kabupaten

Tapanuli Utara yaitu 7 orang (8,97%). Dari uraian sebelumnya disebutkan bahwa

jumlah dokter gigi di puskesmas masih kurang, masih ada puskesmas yang tidak

mempunyai tenaga dokter gigi. Bila dibandingkan dengan jumlah dokter gigi PTT

yang hanya berjumlah 78 orang, kebutuhan dokter gigi masih perlu dipenuhi.

Page 111: Prov Sumut 2008

101

Dari 4.222 tenaga Bidan PTT tahun 2007 meningkat menjadi 4.771 bidan PTT

tahun 2008. Daerah yang paling banyak memiliki bidan PTT adalah Kabupaten Deli

Serdang yaitu 366 orang (7,67%), sedangkan kabupaten yang paling sedikit

memiliki bidan PTT adalah Pakpak Barat yaitu 77 orang (1,61%).

5.3. PEMBIAYAAN KESEHATAN

5.3.1. Pembiayaan Kesehatan oleh Pemerintah

Pembiayaan kesehatan oleh pemerintah di Provinsi Sumatera Utara biasanya

bersumber dari APBD kabupaten/kota, APBD provinsi, APBN, pinjaman luar negeri

dan sumber lainnya. Kalau dilihat proporsinya, maka pembiayaan kesehatan yang

paling tinggi bersumber dari APBD kabupaten/kota (56,95%), disusul dari APBN

(37,25%) dan APBD provinsi (5,78%). Untuk lebih jelasnya lihat grafik berikut ini.

GRAFIK 5.3 PROPORSI ANGGARAN KESEHATAN BERDASARKAN SUMBERNYA

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

56.95

5.78

37.25

0.02APBD Kab/kotaAPBD ProvAPBNPinjaman LN

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008 dan Subdis Binram Dinkes Prov.SU Keterangan: Dana APBN tdd DAK, Jamkesmas, Dekonsentrasi, dll

Alokasi anggaran untuk sektor kesehatan setiap tahunnya mengalami

peningkatan baik yang bersumber pemerintah pusat, provinsi maupun kab/kota,

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini;

Page 112: Prov Sumut 2008

102

GRAFIK 5.4 PEMBIAYAAN KESEHATAN BERDASARKAN SUMBER DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2004-2008

0.00

100,000,000.00

200,000,000.00

300,000,000.00

400,000,000.00

500,000,000.00

600,000,000.00

700,000,000.00

800,000,000.00

900,000,000.00

1,000,000,000.00

APBD Kab/kota 223,871,059.50 399,773,274.80 635,356,739.50 577,517,824.30 951,539,044

APBD Prov 25,219,157.50 30,047,000 66,237,330 84,932,446 96,571,201

APBN 149,689,352 238,127,126 371,152,552 646,666,616.40 622,349,568.40

Sumber lain 63,061,534.30 685,860 87,952,999.80 17,434,800 365,565.20

2004 2005 2006 2007 2008

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten / Kota dan Subdis Binram Dinkes Prov.SU Keterangan: anggaran dalam ribuan rupiah

Dari grafik 5.3. dapat dilihat bahwa jumlah dana yang bersumber dari APBD

kabupaten / kota mengalami peningkatan yang berarti selama tahun 2004-2006,

kecuali pada pada tahun 2007 mengalami penurunan, namun pada tahun 2008

meningkat kembali secara bermakna. Selama 5 tahun terkhir (2004-2008), anggaran

kesehatan yang bersumber dari APBD kabupaten / kota paling banyak berkontribusi

dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan di Provinsi Sumatera Utara, kecuali

pada tahun 2007 lebih didominasi dari anggaran kesehatan bersumber APBN.

Dari grafik diatas juga dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 dana bersumber

dari APBN meningkat tajam bila dibandingkan dengan tahun 2006, salah satunya

karena dana askeskin yang dialokasikan oleh Depkes RI ke Sumatera Utara cukup

tinggi yaitu sebesar Rp. 223.314.108.899,00. Pada tahun 2008, anggaran kesehatan

Page 113: Prov Sumut 2008

103

bersumber dari APBN ini juga cukup tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2006,

tetapi masih lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2007.

Anggaran kesehatan bersumber dari APBD Provinsi terus mengalami kenaikan

sepanjang tahun, dari Rp 25.219.157.470,00 pada tahun 2004 meningkat terus

menjadi Rp 96.571.201.000,00 pada tahun 2008. Anggaran kesehatan bersumber

APBD ini menempati urutan ketiga dalam menyumbang anggaran untuk

pelaksanaan pembangunan kesehatan di Provinsi Sumatera Utara.

Bila dihitung pembiayaan kesehatan perkapita di Provinsi Sumatara Utara

pada tahun 2008, hasilnya adalah Rp 128.110 / kapita (hasil pembagian total dana

APBN, APBD Prop dan Kab/Kota, sumber lain dan dana Jamkesmas dengan total

penduduk Prov. Sumatera Utara). Angka ini sudah mencapai target nasional yaitu

Rp.100.000 / kapita namun belum mencapai standard WHO yaitu $US 12 / kapita

untuk negara-negara berkembang. Angka ini juga lebih tinggi jika dibandingkan

dengan tahun 2007, yaitu Rp 104.350 / kapita.

5.3.2. Pembiayaan Kesehatan oleh Masyarakat

Salah satu kebijakan pemerintah yang sedang terus digalakkan adalah

pembiayaan kesehatan dengan pola pra-bayar (Pre-payment). Hal ini dilakukan

dengan memanfaatkan sistem asuransi kesehatan (Health Insurence). Pada saat ini

berkembang berbagai cara pembiayaan kesehatan pra-upaya antara lain; dana

sehat, asuransi kesehatan (askes), asuransi tenaga kerja (astek)/ jaminan

kesehatan tenaga kerja (jamsostek), jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat

(JPKM) dan asuransi jiwa lainnya. Khusus untuk masyarakat miskin dewasa ini

dikenal dengan asuransi kesehatan masyarakat miskin (askeskin), dimana

masyarakat tidak perlu membayar pelayanan kesehatan yang diperoleh karena akan

ditanggung / dibayar oleh pemerintah.

Cakupan atau kepesertaan masyarakat Sumatera Utara terhadap berbagai

jaminan pembiayaan kesehatan ini pada tahun 2008 masih rendah, dari 13.042.317

penduduk di Sumatera Utara, baru 42,35% (5.524.009 penduduk) yang memiliki

jaminan pemeliharaan kesehatan pra-bayar, sedangkan target tahun 2010 cakupan

Page 114: Prov Sumut 2008

104

ini adalah 80%. Kalau dibandingkan dengan tahun 2007 (29,42%) terjadi

penigkatan cakupan penduduk yang memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan pra-

bayar pada tahun 2008 (42,35%), walaupun masih belum mencapai target nasional.

Diharapkan 2 tahun kedepan persentase masyarakat Sumatera Utara yang memiliki

jaminan pemeliharaan kesehatan pra-bayar lebih meningkat.

5.4. MANAJEMEN KESEHATAN Manajemen kesehatan meliputi administrasi kesehatan, sistem informasi

kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kesehatan khususnya dalam

peningkatan manajamen pada penanggulangan bencana, dan penelitian-penelitian

dibidang kesehatan.

Dalam profil ini yang disajikan tentang pelaksanaan manajemen kesehatan adalah

sebagai berikut :

5.4.1. Kabupaten/Kota yang Mempunyai Dokumen Sistem Kesehatan dan Contingency Plan

Sampai akhir tahun 2008, terdapat 3 Kabupaten/Kota yang telah menyusun

dokumen Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota yaitu Kota Medan, Kabupaten Langkat

dan Nias. Penyusunan contingency plan masih dalam tahap persiapan.

5.4.2. Persentase Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Surkesda

Pelaksanaan Survey Kesehatan Daerah (Surkesda) merupakan salah satu

upaya dalam meningkatkan penyediaan data dan informasi kesehatan bersifat

community-based . Pada tahun 2006, terdapat 13 Kabupaten/kota atau 52% yang

telah melaksanakan Surkesda. Kabupaten/Kota yang telah melaksanakan surkesda

yaitu Kota Sibolga, Pematang Siantar, Tanjunga Balai serta 10 kabupaten yaitu

Tapanuli Utara, Toba Samosir, Samosir, Pakpak Bharat, Simalungun, Asahan,

Labuhan Batu, Dairi, Langkat, dan Humbang Hasundutan. Pada tahun 2007 telah

dilaksanakan Riset Kesehatan Dasar oleh Departemen Kesehatan yang meliputi

seluruh kabupaten/kota.

Page 115: Prov Sumut 2008

105

5.4.3. Persentase Kabupaten/Kota yang Membuat Profil Kesehatan

Pada tahun 2008, dari 28 kabupaten / kota yang ada di Provinsi Sumatera

Utara, semuanya telah membuat profil kesehatan (100%). Tetapi bila dilihat dari

persentase pengisian tabel-tabel yang telah tersedia, masih banyak kabupaten /

kota yang belum mengisinya dengan lengkap. Hal ini mungkin karena ketiadaan

data, kesulitan mendapatkannya, atau faktor-faktor lain.

Karena ketidaklengkapan data tersebut mengakibatkan ketidaklengkapan

informasi yang disajikan. Data yang dihasilkan belum dapat menggambarkan kondisi

keadaan yang sebenarnya dari pencapaian / pelaksanaan pembangunan kesehatan

di Provinsi Sumatera Utara.

5.4.4. Persentase Kabupaten/Kota yang Memiliki District Health Account (DHA)

Sampai akhir 2008, seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara

dipersiapkan untuk membentuk DHA di daerah masing-masing.

5.4.5. Sistem Informasi Kesehatan Nasional On-line

Sejak tahun 2007 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara sudah terkoneksi

dengan sistem informasi kesehatan yang online baik dengan kabupaten / kota,

maupun dengan Depkes RI. Dari 28 kabupaten / kota di Provinsi Sumatera Utara,

sebanyak 21 Kabupaten / kota yang telah terpasang jaringan SIKNAS on-line (75%),

sedangkan sebanyak 7 kabupaten / kota yang belum terpasang (25%). Kabupaten /

kota yang belum termasuk dalam sistem ini adalah Kabupaten Nias Selatan,

Kabupaten Pakpak Barat, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan,

Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Padang Lawas, dan Kabupaten Padang Lawas

Utara. Kabupaten / kota tersebut adalah kabupaten / kota pemekaran dari

kabupaten induk

Page 116: Prov Sumut 2008

106

6.1. KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan yang disajikan di Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

tahun 2008, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Derajat kesehatan masyarakat Provinsi Sumatera Utara semakin meningkat,

dilihat dari penurunan AKB dan AKI serta morbiditas penyakit, peningkatan

status gizi masyarakat dan umur harapan hidup namun belum menunjukkan hasil

yang optimal.

2. Beberapa penyakit menular (TB Paru, DBD, malaria dsb) masih menjadi masalah

kesehatan di Provinsi Sumatera Utara, ditambah lagi dengan penyakit-penyakit

baru seperti demam chikungunya dan Avian Flu serta semakin tingginya angka

kasus HIV/AIDS.

3. Pelaksanaan Upaya Kesehatan yang dilakukan di Provinsi Sumatera Utara dapat

digambarkan sebagai berikut;

a. Cakupan K4 sebanyak 79,53%

b. Cakupan Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 81,61%.

c. Cakupan kunjungan Neonatus mencapai 82,99%

d. Cakupan UCI sebesar 74,07%

e. Pengendalian berbagai penyakit yang telah dilakukan antara lain;

- Gerakan imunisasi polio dan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif

khususnya terhadap AFP

- Pencegahan dan pemberantasan TB Paru dengan pendekatan DOTS

(Directly Observed Treatment Shortcource Chemotherapy) atau

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Page 117: Prov Sumut 2008

107

pengobatan TB Paru dan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan

Obat (PMO)

- Peningkatan tatalaksana berbagai kasus penyakit dengan cepat dan tepat

- Pendirian Klinik VCT (Voluntary Conselling and Testing) untuk HIV/AIDS

antara lain RSU H Adam Malik, RSU Dr.Pirngadi Medan, RSU Lubuk

Pakam, RS Haji Medan, RS Bayangkara, Lapas Tanjung Gusta dan KKP

Belawan.

- Pemberian Kapsul Vitamin A kepada balita dengan capaian 78,39%

- Pemberian tablet Fe1 sebesar 75,55% dan Fe3 sebesar 68,85% kepada

ibu hamil di Sumatera Utara.

4. Adanya peningkatkan ratio sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas, Puskesmas

Pembantu, Puskesmas Keliling dan Rumah Sakit) dan ratio tenaga kesehatan

terhadap jumlah penduduk, dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Jumlah Rumah Sakit di Sumatera Utara sebanyak 190 buah dengan rincian 62

buah RS Pemerintah dan 128 buah RS Swasta.

b. Jumlah Puskesmas sampai akhir tahun 2008 sebanyak 493 buah dan setiap

kecamatan telah memiliki minimal 1 puskesmas.

c. Jumlah Puskesmas Pembantu sampai akhir tahun 2008 sebanyak 1.933 buah.

d. Jumlah Puskesmas Keliling sampai akhir tahun 2008 sebanyak 514 buah.

e. Jumlah Dokter Umum sebanyak 2.595 orang dan rasionya terhadap jumlah

penduduk Sumatera Utara adalah 19,90/100.000 penduduk

f. Jumlah dokter spesialis sebanyak 654 orang, rasionya terhadap jumlah

penduduk Sumatera Utara adalah 5,01/100.000 penduduk.

g. Jumlah dokter gigi sebanyak 660 orang, rasionya terhadap jumlah penduduk

Sumatera Utara adalah 5,06/100.000 penduduk.

h. Jumlah perawat sebanyak 9.224 orang, rasionya terhadap jumlah penduduk

Sumatera Utara adalah 70,72/100.000 penduduk.

Page 118: Prov Sumut 2008

108

i. Jumlah bidan sebanyak 9.130 orang, rasionya terhadap jumlah penduduk

Sumatera Utara adalah 70/100.000 penduduk.

j. Jumlah pos kesehatan desa sampai dengan akhir 2008 sebanyak 1.816 buah.

k. Jumlah desa siaga sampai akhir 2008 sebanyak 3.227 buah.

5. Pembiayaan kesehatan bersumber pemerintah, terutama APBD Kab/Kota

mengalami peningkatan setiap tahunnya, walaupun belum mencapai

kesepakatan alokasi sebesar 15% untuk sektor kesehatan dari total APBD

Kab/Kota.

6. Masih lemahnya sistem pelaporan khususnya penyampaian profil kesehatan

kab/kota sehingga mengakibatkan terlambatnya penyelesaian profil kesehatan

provinsi.

6.2. SARAN - SARAN

1. Perlu peningkatan alokasi anggaran kesehatan terutama dari APBD Kab/Kota

guna mendukung pembangunan sektor kesehatan.

2. Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) melalui peningkatan

kemampuan tenaga kesehatan di dalam pengolahan dan analisa data,

khususnya teknis pengisian data kedalam tabel profil kesehatan, sehingga

kedepan profil yang dihasilkan lebih baik lagi.

3. Diharapkan adanya keseragaman dalam pengisian format (tabel) yang telah

ditentukan serta ketepatan waktu dalam pengiriman profil kabupaten/kota

sehingga memudahkan dalam penyusunan Profil Kesehatan Provinsi di tahun

mendatang.

4. Diharapkan Profil Kesehatan ini dapat mendukung kebutuhan data dan informasi

di dalam penyusunan program kesehatan di Provinsi Sumatera Utara dalam

rangka mencapai Indonesia Sehat 2010.

Page 119: Prov Sumut 2008

109

Page 120: Prov Sumut 2008

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 8 JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 9 AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 10 HIV/AIDS, INFEKSI MENULAR SEKSUAL, DBD DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 11 PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 12 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 13 KASUS PENYAKIT FILARIASIS DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 14 JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 15 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 16 STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 121: Prov Sumut 2008

TABEL 17 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFAS MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 18 CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD/SMP/SMU MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 19 JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 20 JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 21 PELAYANAN KB BARU MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 22 PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 23 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 24 CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 25 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe1, Fe3 MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 26 JUMLAH WANITA USIA SUBUR DENGAN STATUS IMUNISASI TT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 27 PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 28 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 29 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 30 JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 31 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN SERTA JUMLAH KABUPATEN/KOTA TERSERANG KLB PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 32 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 33 PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 34 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 35 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 36 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 122: Prov Sumut 2008

TABEL 37 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 38 PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 39 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 40 CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 41 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 42 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 43 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 44 KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 44a DATA ANGGARAN OBAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2008 DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TABEL 45 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 46 JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 47 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 48 PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 48A PERSENTASE RT MENURUT JENIS SUMBER AIR DI KAB/KOTA PROV.SUMATERA UTARA TAHUN 2007

TABEL 49 KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 50 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 51 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 52 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA DAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 53 PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 54 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 55 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 123: Prov Sumut 2008

TABEL 56 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 57 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 58 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 59 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 60 ANGGARAN KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 61 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 62 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TABEL 63 INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 124: Prov Sumut 2008

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA

SUMATERA UTARA 2008

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA­RATA KEPADATAN WILAYAH PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK (km 2 ) TANGGA TANGGA /km 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KABUPATEN

1 NIAS 3,495.39 439 4 443 443,492 82,024 5.41 127 2 MANDAILING NATAL 6,620.70 363 32 395 423,712 101,802 4.16 64 3 TAPANULI SELATAN 4,352.86 491 12 503 263,812 60,490 4.36 61 4 TAPANULI TENGAH 2,158.00 156 21 177 314,632 66,282 4.75 146 5 TAPANULI UTARA 3,764.65 232 11 243 267,595 62,565 4.28 71 6 TOBA SAMOSIR 2,352.35 170 22 192 171,833 42,699 4.02 73 7 LABUHAN BATU 9,223.18 209 33 242 1,027,964 227,887 4.51 111 8 ASAHAN 3,675.79 177 27 204 688,529 157,670 4.37 187 9 SIMALUNGUN 4,368.60 343 24 367 853,112 216,036 3.95 195 10 DAIRI 1,927.80 161 8 169 271,983 66,419 4.09 141 11 KARO 2,127.26 252 10 262 360,880 94,810 3.81 170 12 DELI SERDANG 2,486.14 389 14 403 1,738,431 388,195 4.48 699 13 LANGKAT 6,263.29 240 37 277 1,042,523 246,338 4.23 166 14 NIAS SELATAN 1,625.91 212 2 214 272,848 51,561 5.29 168 15 HUMBANG HASUNDUTAN 2,297.20 143 1 144 155,290 36,321 4.28 68 16 PAKPAK BHARAT 1,218.30 52 ­ 52 41,062 7,859 5.22 34 17 SAMOSIR 2,433.50 111 6 117 131,549 31,274 4.21 54 18 SERDANG BEDAGAI 1,913.33 237 6 243 630,728 149,702 4.21 330 19 BATUBARA 904.96 93 7 100 382,474 87,116 4.39 423 20 PADANG LAWAS 3,892.74 303 1 304 185,209 42,055 4.40 48 21 PADANG LAWAS UTARA 3,918.05 386 ­ 386 193,278 45,597 4.24 49

KOTA 22 SIBOLGA 10.77 ­ 17 17 94,614 20,565 4.60 8,601 23 TANJUNG BALAI 61.52 ­ 31 31 163,679 32,757 4.80 2,640 24 PEMATANG SIANTAR 79.97 ­ 43 43 238,773 56,863 4.20 2,985 25 TEBING TINGGI 38.44 ­ 35 35 141,059 31,717 4.45 3,712 26 MEDAN 265.10 ­ 151 151 2,102,105 472,025 4.45 7,932 27 BINJAI 90.24 ­ 37 37 252,652 59,582 4.24 2,807 28 PADANG SIDEMPUAN 114.65 42 37 79 188,499 41,284 4.57 1,639

JUMLAH (KAB/KOTA) 71,680.69 5,201 629 5,830 13,042,317 2,979,495 4.38 181.95

Sumber: BPS SU (Buku Saku) Tahun 2009

JUMLAH

PROVINSI TAHUN

NO KAB/KOTA DESA KELURAHAN DESA+KEL.

12/4/2009

Page 125: Prov Sumut 2008

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA

SUMATERA UTARA 2008

JUMLAH PENDUDUK

LAKI­LAKI (TAHUN) PEREMPUAN (TAHUN) <1 1­4 5­14 15­44 45­64 >=65 JML <1 1­4 5­14 15­44 45­64 >=65 JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 KABUPATEN

1 NIAS 443,492 ­ ­ ­ ­ ­ 217,942 ­ ­ ­ ­ ­ ­ 226,000 ­ 96.43 2 MANDAILING NATAL 423,712 5,614 23,145 59,038 90,778 22,952 5,949 207,476 5,853 24,163 61,635 94,425 23,924 6,235 216,235 82.57 95.95 3 TAPANULI SELATAN 263,812 2,995 12,202 32,253 47,999 26,599 8,170 130,218 3,564 13,468 34,021 50,626 22,948 8,967 133,594 78.04 97.47 4 TAPANULI TENGAH 314,632 ­ 22,363 45,918 67,786 17,688 4,441 158,196 ­ 21,800 42,779 67,478 18,547 5,832 156,436 83.46 101.13 5 TAPANULI UTARA 267,595 3,428 12,433 37,031 54,174 18,361 5,963 131,390 3,457 11,528 34,572 52,297 24,494 9,856 136,205 79.20 96.47 6 TOBA SAMOSIR 171,833 ­ 5,422 12,609 28,491 33,859 4,194 84,575 ­ 6,180 13,260 29,720 32,916 5,182 87,258 37.48 96.93 7 LABUHAN BATU 1,027,964 11,383 55,573 150,764 246,741 43,986 10,847 519,294 10,080 54,704 148,950 245,599 39,978 9,359 508,670 78.37 102.09 8 ASAHAN 688,529 ­ ­ ­ ­ ­ ­ 342,907 ­ ­ ­ ­ ­ ­ 345,622 ­ 99.21 9 SIMALUNGUN 853,112 8,050 36,592 99,848 203,525 61,841 17,516 427,372 12,047 33,204 94,095 198,542 65,447 22,405 425,740 61.16 100.38 10 DAIRI 271,983 ­ 18,609 38,204 55,751 17,948 4,517 135,029 ­ 17,581 36,019 55,718 20,859 6,777 136,954 80.99 98.59 11 KARO 360,880 3,826 15,167 36,234 77,539 38,569 6,302 177,637 4,056 19,328 34,634 85,769 30,202 9,254 183,243 55.50 96.94 12 DELI SERDANG 1,738,431 99,404 201,484 443,349 99,963 26,719 870,919 ­ 94,474 192,670 454,940 95,325 30,730 868,139 59.02 100.32 13 LANGKAT 1,042,523 11,280 44,841 116,730 266,364 64,359 17,910 521,484 11,196 43,908 114,782 270,157 62,199 18,797 521,039 57.22 100.09 14 NIAS SELATAN 272,848 2,434 17,664 37,909 43,627 22,289 10,847 134,770 7,281 21,584 39,288 45,660 13,794 10,471 138,078 117.63 97.60 15 HUMBANG HASUNDUTAN 155,290 2,073 7,473 20,589 28,153 13,641 4,835 76,764 2,113 8,206 20,315 25,309 16,030 6,555 78,528 86.80 97.75 16 PAKPAK BHARAT 41,062 286 ­ 1,460 2,878 15,399 248 20,271 187 563 1,451 2,941 15,373 276 20,791 12.22 97.50 17 SAMOSIR 131,549 1,613 4,468 14,945 30,527 11,060 3,502 66,115 1,635 4,437 14,425 29,416 13,760 5,162 68,835 59.21 96.05 18 SERDANG BEDAGAI 630,728 ­ 30,732 69,108 153,097 53,106 10,702 316,745 ­ 39,273 61,700 151,060 46,888 15,062 313,983 56.06 100.88 19 BATUBARA 382,474 ­ 22,578 46,982 92,686 21,687 7,006 190,939 ­ 22,368 49,418 80,304 31,689 7,756 191,535 68.96 99.69 20 PADANG LAWAS 185,209 ­ ­ ­ ­ ­ ­ 91,264 ­ ­ ­ ­ ­ ­ 93,945 ­ 97.15 21 PADANG LAWAS UTARA 193,278 2,412 14,966 24,249 25,130 21,044 7,391 95,192 2,580 14,807 25,567 20,273 26,592 8,267 98,086 86.90 97.05

KOTA 22 SIBOLGA 94,614 1,125 4,725 10,097 22,695 7,298 1,480 47,420 765 4,112 10,678 22,408 8,316 915 47,194 55.83 100.48 23 TANJUNG BALAI 163,679 1,247 6,773 19,126 42,429 10,070 2,573 82,218 1,233 6,671 18,998 42,040 9,979 2,540 81,461 56.60 100.93 24 PEMATANG SIANTAR 238,773 2,453 10,022 28,154 56,110 16,561 4,557 117,857 2,199 9,636 27,205 58,068 17,684 6,124 120,916 60.87 97.47 25 TEBING TINGGI 141,059 1,690 4,395 14,877 33,446 10,976 2,393 69,233 1,739 3,892 14,720 32,481 12,099 6,895 71,826 56.85 96.39 26 MEDAN 2,102,105 15,289 69,521 185,224 564,137 166,864 38,672 1,039,707 16,614 74,753 196,073 564,709 165,401 44,848 1,062,398 43.87 97.86 27 BINJAI 252,652 2,321 9,834 28,284 66,768 14,530 3,628 125,365 2,107 9,313 27,454 69,763 14,449 4,201 127,287 52.65 98.49 28 PADANG SIDEMPUAN 188,499 2,013 8,149 21,875 46,828 11,429 2,837 93,131 1,934 7,830 21,030 50,078 11,415 3,081 95,368 57.41 97.65

JUMLAH (KAB/KOTA) 13,042,317 81,532 557,051 1,352,992 2,791,008 842,079 213,199 6,491,430 90,640 567,783 1,335,739 2,799,781 840,308 255,547 6,555,366 61.25 99.02

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 BPS SU (Buku Saku) Tahun 2009

PROVINSI TAHUN

RASIO BEBAN TANG

GUNGAN

RASIO JENIS

KELAMIN NO KAB/KOTA JUMLAH

PENDUDUK

Page 126: Prov Sumut 2008

TABEL 3

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

JUMLAH PENDUDUK LAKI­LAKI PEREMPUAN LAKI­LAKI+PEREMPUAN

1 2 3 4 5

1 0 ­ 4 712.4 687 1399.4 2 5 ­ 9 681.2 659.7 1340.9 3 10 ­ 14 712.7 694 1406.7 4 15 ­ 19 705.1 681.9 1387 5 20 ­ 24 665.8 644.2 1310 6 25 ­ 29 577.6 580.4 1158 7 30 ­ 34 467.3 501.5 968.8 8 35 ­ 39 410.8 446.4 857.2 9 40 ­ 44 377.4 404 781.4 10 45 ­ 49 338.4 350.7 689.1 11 50 ­ 54 280.4 280.4 560.8 12 55 ­ 59 200.7 202.8 403.5 13 60 ­ 64 129.2 140.4 269.6 14 65+ 229.6 280 509.6

Sumber: BPS SU (Buku Saku) Tahun 2009

6553.4

SUMATERA UTARA TAHUN 2008

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

JUMLAH (KAB/ KOTA)

PROVINSI

6488.6 13,042

Page 127: Prov Sumut 2008

TABEL 4

PERSENTASE PENDUDUK LAKI­LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN/KOTA

SUMATERA UTARA 2008

LAKI­LAKI PEREMPUAN

TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH

TIDAK/ BELUM TAMAT SD

SD/MI SLTP/ MTs SLTA/ MA

AK/ DIPLO MA

UNIVERS ITAS JUMLAH

TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH

TIDAK/ BELUM TAMAT SD

SD/MI SLTP/ MTs

SLTA/ MA

AK/ DIPLO MA

UNIVERS ITAS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 KABUPATEN

1 NIAS ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ TDA 2 MANDAILING NATAL ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ TDA 3 TAPANULI SELATAN 6,293 10,231 23,457 18,092 16,815 2,732 2,531 80,151 6,948 11,131 25,730 21,993 19,060 3,634 2,405 90,901 4 TAPANULI TENGAH 2,127 29,593 32,030 21,013 15,581 1,363 1,549 103,256 2,987 34,396 30,848 18,307 15,653 885 999 104,075 5 TAPANULI UTARA 20,275 6,302 5,055 5,393 7,067 664 560 45,316 21,089 5,380 5,380 5,644 7,941 485 1,360 47,280 6 TOBA SAMOSIR 942 14,173 19,630 20,489 20,158 1,604 1,065 78,062 2,296 15,324 19,152 18,223 17,584 1,353 386 74,318 7 LABUHAN BATU 3,115 ­ 52,448 39,986 34,273 ­ 4,154 133,976 10,173 ­ 55,953 50,867 20,347 ­ 5,087 142,427 8 ASAHAN ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ TDA 9 SIMALUNGUN 13,400 14,804 27,505 21,970 20,063 3,284 2,503 103,529 12,287 16,484 38,323 21,534 18,092 3,172 2,308 112,200 10 DAIRI ­ 178 2,952 2,258 1,744 ­ ­ 7,132 ­ 73 4,077 3,121 2,409 ­ ­ 9,680 11 KARO ­ ­ 23,648 9,524 6,297 ­ ­ 39,469 ­ ­ 22,904 9,704 6,510 ­ ­ 39,118 12 DELI SERDANG 2,162 108,929 168,641 166,413 185,675 4,914 18,607 655,341 14,850 126,187 186,285 152,839 155,139 11,368 10,250 656,918 13 LANGKAT 56,075 66,308 191,818 96,564 83,686 13,133 12,748 520,332 53,661 63,952 195,198 95,634 82,171 8,425 8,023 507,064 14 NIAS SELATAN 17,984 3,053 35,779 21,468 14,311 1,304 1,243 95,142 21,580 2,749 41,148 20,579 12,343 520 247 99,166 15 HUMBANG HASUNDUTAN 18,319 24,475 22,070 24,169 19,075 1,264 1,231 110,603 10,575 13,997 16,201 16,157 13,543 1,213 1,028 72,714 16 PAKPAK BHARAT 980 2,138 2,449 1,785 2,018 280 191 9,841 1,258 1,467 2,808 1,664 1,845 397 188 9,627 17 SAMOSIR 7,069 7,689 11,589 11,178 13,943 897 486 52,851 11,720 12,952 8,023 9,002 11,319 1,787 961 55,764 18 SERDANG BEDAGAI 1,537 43,559 65,224 46,115 59,711 3,661 4,078 223,885 6,457 54,899 63,926 48,635 48,923 3,997 3,152 229,989 19 BATUBARA ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ TDA 20 PADANG LAWAS ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ TDA 21 PADANG LAWAS UTARA 6,973 7,791 42,780 16,333 11,810 1,505 915 88,107 7,073 8,176 20,905 18,923 11,800 1,352 895 69,124

KOTA 22 SIBOLGA 1,541 10,854 9,317 9,474 13,925 607 1,702 47,420 2,029 11,073 9,417 8,627 12,814 1,779 1,455 47,194 23 TANJUNG BALAI 887 16,533 25,872 16,384 18,514 1,192 2,836 82,218 2,249 16,219 24,169 15,412 19,282 1,841 2,289 81,461 24 PEMATANG SIANTAR ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ TDA 25 TEBING TINGGI ­ 778 12,973 9,614 13,253 836 1,338 38,792 ­ 585 3,082 2,822 4,225 1,438 1,242 13,394 26 MEDAN 4,679 133,914 172,591 184,651 423,057 29,424 91,391 1,039,707 15,298 147,461 211,417 215,348 354,522 40,902 77,449 1,062,397 27 BINJAI 363 9,987 20,987 23,393 37,711 658 5,107 98,206 712 14,103 26,652 21,410 30,922 1,223 5,212 100,234 28 PADANG SIDEMPUAN 3,652 5,313 11,805 12,265 15,329 7,354 5,787 61,505 4,736 6,445 10,961 12,695 17,642 8,230 6,071 66,780

JUMLAH (KAB/KOTA) 168,373 516,602 980,619 778,531 1,034,017 76,677 160,021 3,714,840 207,979 563,054 1,022,559 789,140 884,085 94,000 131,008 3,691,825

BPS SU 2008 Ket: TDA=tidak ada data

Sumber:Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

NO KAB/KOTA

PROVINSI TAHUN

Page 128: Prov Sumut 2008

SUMATERA UTARA 2008

JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

KABUPATEN 1 NIAS ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ TDA 2 MANDAILING NATAL ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ TDA 3 TAPANULI SELATAN 102,798 99,579 96.87 109,659 105,428 96.14 212,457 205,007 96.49 4 TAPANULI TENGAH ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ TDA 5 TAPANULI UTARA 99,281 ­ ­ 103,083 ­ ­ 202,364 ­ ­ 6 TOBA SAMOSIR 36,715 21,937 59.75 42,824 23,161 54.08 79,539 45,098 56.70 7 LABUHAN BATU 74,888 74,296 99.21 86,136 85,248 98.97 161,024 159,544 99.08 8 ASAHAN ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ TDA 9 SIMALUNGUN 329,181 317,166 96.35 333,442 321,271 96.35 662,623 638,437 96.35 10 DAIRI 392 33 8.42 579 147 25.39 971 180 18.54 11 KARO ­ ­ ­ ­ TDA 12 DELI SERDANG 442,719 ­ ­ 454,940 ­ ­ 897,659 892,847 99.46 13 LANGKAT 407,095 407,026 99.98 398,925 398,845 99.98 806,020 805,871 99.98 14 NIAS SELATAN 169,724 121,631 71.66 136,651 93,094 68.13 306,375 214,725 70.09 15 HUMBANG HASUNDUTAN 84,189 23,072 27.41 73,441 23,233 31.63 157,630 46,305 29.38 16 PAKPAK BHARAT 6,452 4,521 70.07 6,910 5,074 73.43 13,362 9,595 71.81 17 SAMOSIR 52,851 290 0.55 55,764 234 0.42 108,615 524 0.48 18 SERDANG BEDAGAI ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ TDA 19 BATUBARA ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ TDA 20 PADANG LAWAS ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ TDA 21 PADANG LAWAS UTARA 87,342 2,153 2.47 93,442 3,420 3.66 180,784 5,573 3.08

KOTA 22 SIBOLGA ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ TDA 20 TANJUNG BALAI ­ 9,899 ­ 9,702 ­ ­ 9,702 ­ ­ 21 PEMATANG SIANTAR 97,167 96,548 99.36 102,459 101,537 99.10 199,626 198,085 99.23 22 TEBING TINGGI 53,448 41,498 77.64 57,929 55,067 95.06 111,377 96,565 86.70 23 MEDAN 862,906 858,069 99.44 875,907 860,164 98.20 1,738,813 1,718,233 98.82 24 BINJAI 98,206 97,735 99.52 100,234 99,272 99.04 198,440 197,007 99.28 28 PADANG SIDEMPUAN 47,135 53,931 114.42 53,916 62,043 115.07 101,051 115,974 114.77

3,052,489 2,229,384 73.03 3,095,943 2,237,238 72.26 6,148,432 5,349,570 87.0

Ket : TDA = Tidak Ada Data

TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

PROVINSI TAHUN

KAB/KOTA

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS

JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

LAKI­LAKI PEREMPUAN LAKI­LAKI + PEREMPUAN NO

Page 129: Prov Sumut 2008

TABEL 6

JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KABUPATEN/KOTA

LAHIR HIDUP+ % LAHIR MATI LAHIR MATI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KABUPATEN

1 NIAS 22 7,337 50 7,387 0.68 55 44,692 8 2 MANDAILING NATAL 26 7,491 76 7,567 1.00 248 40,952 1,746 3 TAPANULI SELATAN 15 5,985 30 6,015 0.50 19 32,229 33 4 TAPANULI TENGAH 17 4,930 29 4,959 0.58 61 31,339 71 5 TAPANULI UTARA 18 5,068 30 5,098 0.59 24 20,448 ­ 6 TOBA SAMOSIR 18 3,848 14 3,862 0.36 56 17,514 18 7 LABUHAN BATU 36 20,048 97 20,145 0.48 267 99,777 154 8 ASAHAN 18 13,897 54 13,951 0.39 44 75,678 ­ 9 SIMALUNGUN 34 17,205 86 17,291 0.50 88 66,638 44 10 DAIRI 18 4,017 7 4,024 0.17 7 40,634 ­ 11 KARO 19 6,218 33 6,251 0.53 87 38,244 107 12 DELI SERDANG 32 40,472 66 40,538 0.16 126 164,472 25 13 LANGKAT 28 23,086 56 23,142 0.24 78 108,908 ­ 14 NIAS SELATAN 21 6,092 28 6,120 0.46 20 50,253 ­ 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 3,376 20 3,396 0.59 21 17,158 24 16 PAKPAK BHARAT 8 823 6 829 0.72 13 5,016 3 17 SAMOSIR 11 2,477 11 2,488 0.44 48 11,611 1 18 SERDANG BEDAGAI 17 12,909 51 12,960 0.39 46 21,609 8 19 BATUBARA 9 8,530 26 8,556 0.30 86 38,985 ­ 20 PADANG LAWAS 11 1,738 3 1,741 0.17 ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 4,839 5 4,844 0.10 18 29,773 19

KOTA 22 SIBOLGA 4 1,910 12 1,922 0.62 11 10,658 15 23 TANJUNG BALAI 8 3,407 19 3,426 0.55 31 21,220 49 24 PEMATANG SIANTAR 17 4,536 12 4,548 0.26 24 24,886 5 25 TEBING TINGGI 9 3,140 9 3,149 0.29 12 13,085 44 26 MEDAN 39 41,623 12 41,635 0.03 20 245,220 4 27 BINJAI 8 3,919 6 3,925 0.15 ­ 22,057 ­ 28 PADANG SIDEMPUAN 8 3,808 18 3,826 0.47 12 23,176 5

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 262,729 866 263,595 0.33 1,522 1,316,232 2,383

5.8 9.1

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

Keterangan : ­ Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

JUMLAH BALITA MATI NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH BAYI

MATI LAHIR HIDUP LAHIR MATI JUMLAH BALITA

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

JUMLAH

Page 130: Prov Sumut 2008

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN JUMLAH IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS

1 2 3 4 5 6 7 8 KABUPATEN

1 NIAS 22 7,337 5 16 ­ 21 2 MANDAILING NATAL 26 7,491 7 7 3 17 3 TAPANULI SELATAN 15 5,985 3 10 7 20 4 TAPANULI TENGAH 17 4,930 3 6 3 12 5 TAPANULI UTARA 18 5,068 1 2 4 7 6 TOBA SAMOSIR 18 3,848 1 ­ 2 3 7 LABUHAN BATU 36 20,048 5 22 11 38 8 ASAHAN 18 13,897 ­ 17 ­ 17 9 SIMALUNGUN 34 17,205 8 17 4 29 10 DAIRI 18 4,017 4 ­ ­ 4 11 KARO 19 6,218 ­ 7 1 8 12 DELI SERDANG 32 40,472 ­ 32 ­ 32 13 LANGKAT 28 23,086 3 9 2 14 14 NIAS SELATAN 21 6,092 15 22 8 45 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 3,376 ­ 1 1 2 16 PAKPAK BHARAT 8 823 1 2 ­ 3 17 SAMOSIR 11 2,477 ­ 2 1 3 18 SERDANG BEDAGAI 17 12,909 ­ 13 10 23 19 BATUBARA 9 8,530 ­ 13 ­ 13 20 PADANG LAWAS 11 1,738 ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 4,839 2 4 ­ 6

KOTA 22 SIBOLGA 4 1,910 ­ 3 1 4 23 TANJUNG BALAI 8 3,407 ­ 5 ­ 5 24 PEMATANG SIANTAR 17 4,536 2 1 1 4 25 TEBING TINGGI 9 3,140 ­ 5 ­ 5 26 MEDAN 39 41,623 6 2 5 13 27 BINJAI 8 3,919 ­ ­ ­ ­ 28 PADANG SIDEMPUAN 8 3,808 3 2 ­ 5

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 262,729 69 220 64 353

ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (DILAPORKAN) 134.36

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Keterangan:

­ Jumlah kematian ibu maternal = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas ­ Angka Kematian Ibu Maternal (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

TABEL 7

NO PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA JUMLAH LAHIR HIDUP

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 131: Prov Sumut 2008

TABEL 8

2008

MATI LUKA BERAT LUKA RINGAN JML % THD TOTAL

KORBAN MATI LUKA BERAT LUKA RINGAN JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KABUPATEN

1 NIAS 284 60 126 296 482 2.74 12.45 26.14 61.41 100.00 1.70 2 MANDAILING NATAL 91 53 79 73 205 1.16 25.85 38.54 35.61 100.00 2.25 3 TAPANULI SELATAN 133 16 28 89 133 0.76 12.03 21.05 66.92 100.00 1.00 4 TAPANULI TENGAH 490 8 213 269 490 2.78 1.63 43.47 54.90 100.00 1.00 5 TAPANULI UTARA 30 24 15 25 64 0.36 37.50 23.44 39.06 100.00 2.13 6 TOBA SAMOSIR 490 16 332 994 1,342 7.63 1.19 24.74 74.07 100.00 2.74 7 LABUHAN BATU 203 144 208 221 573 3.26 25.13 36.30 38.57 100.00 2.82 8 ASAHAN 617 24 86 537 647 3.68 3.71 13.29 83.00 100.00 1.05 9 SIMALUNGUN 6,405 103 527 5,564 6,194 35.20 1.66 8.51 89.83 100.00 0.97 10 DAIRI 922 13 182 727 922 5.24 1.41 19.74 78.85 100.00 1.00 11 KARO 62 43 50 64 157 0.89 27.39 31.85 40.76 100.00 2.53 12 DELI SERDANG 89 67 29 79 175 0.99 38.29 16.57 45.14 100.00 1.97 13 LANGKAT 139 127 106 143 376 2.14 33.78 28.19 38.03 100.00 2.71 14 NIAS SELATAN 706 51 199 379 629 3.57 8.11 31.64 60.25 100.00 0.89 15 HUMBANG HASUNDUTAN 189 18 30 161 209 1.19 8.61 14.35 77.03 100.00 1.11 16 PAKPAK BHARAT 11 8 43 140 191 1.09 4.19 22.51 73.30 100.00 17.36 17 SAMOSIR 22 22 2 9 33 0.19 66.67 6.06 27.27 100.00 1.50 18 SERDANG BEDAGAI 60 72 22 55 149 0.85 48.32 14.77 36.91 100.00 2.48 19 BATUBARA ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ TDA 20 PADANG LAWAS ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ TDA 21 PADANG LAWAS UTARA 219 13 134 279 426 2.42 3.05 31.46 65.49 100.00 1.95

KOTA 22 SIBOLGA 27 15 16 24 55 0.31 27.27 29.09 43.64 100.00 2.04 23 TANJUNG BALAI 1,658 10 497 1,151 1,658 9.42 0.60 29.98 69.42 100.00 1.00 21 PEMATANG SIANTAR 54 23 34 44 101 0.57 22.77 33.66 43.56 100.00 1.87 22 TEBING TINGGI 69 55 46 51 152 0.86 36.18 30.26 33.55 100.00 2.20 23 MEDAN 880 272 978 293 1,543 8.77 17.63 63.38 18.99 100.00 1.75 24 BINJAI 247 32 51 345 428 2.43 7.48 11.92 80.61 100.00 1.73 25 PADANG SIDEMPUAN 273 26 43 194 263 1.49 9.89 16.35 73.76 100.00 0.96

JUMLAH (KAB/KOTA) 14,370 1,315 4,076 12,206 17,597 100.00 7.47 23.16 69.36 100.00 1.22 134.92

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Ket: TDA= Tidak Ada Data

RASIO PER 100.000 PENDUDUK

% KORBAN JUMLAH KEJADIAN

KECELAKAAN NO KECAMATAN

RASIO KORBAN PER KEJADIAN KECELAKAAN

JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK

DIRINCI MENURUT KABUPATEN/KOTA

JUMLAH KORBAN

TAHUN

Page 132: Prov Sumut 2008

TABEL 9

TB PARU

KLINIS (+) DIOBATI SEMBUH % SEMBUH

JML PENDERITA

JML PEND BALITA

BALITA DITANGANI

% BALITA DITANGANI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 KABUPATEN

1 NIAS 22 6 8,002 832 848 825 97.29 333 333 333 100 2 MANDAILING NATAL 26 0 5,815 650 655 642 98.02 2,260 0 0 ­ 3 TAPANULI SELATAN 15 5 1,132 313 313 186 59.42 253 199 199 100 4 TAPANULI TENGAH 17 ­ 4,050 413 413 251 60.77 26 5 5 100 5 TAPANULI UTARA 18 ­ 3,104 276 276 206 74.64 289 278 278 100 6 TOBA SAMOSIR 18 ­ 1,123 116 155 102 65.81 289 261 261 100 7 LABUHAN BATU 36 10 6,253 1,067 1,067 1,060 99.34 5,807 4,194 4,194 100 8 ASAHAN 18 ­ 6,421 631 631 140 22.19 ­ ­ ­ ­ 9 SIMALUNGUN 34 9 1,743 705 862 627 72.74 4,857 4,804 4,620 96.17 10 DAIRI 18 1 2,904 337 337 331 98.22 ­ ­ ­ ­ 11 KARO 19 4 86 283 283 87 30.74 69 69 69 100 12 DELI SERDANG 32 14 13,221 1,276 1,276 624 48.90 3,734 3,280 3,280 100 13 LANGKAT 28 ­ 16,212 1,285 1,285 1,258 97.90 3,546 3,546 3,546 100 14 NIAS SELATAN 21 ­ 3,166 313 313 258 82.43 ­ ­ ­ ­ 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 ­ 809 149 145 130 89.66 83 83 83 100 16 PAKPAK BHARAT 8 ­ 101 17 17 13 76.47 ­ ­ ­ ­ 17 SAMOSIR 11 2 1,458 103 108 94 87.04 8 3 3 100 18 SERDANG BEDAGAI 17 ­ 3,527 377 377 321 85.15 8,268 3,344 3,344 100 19 BATUBARA 9 ­ 3,810 335 335 241 71.94 15 15 9 60 20 PADANG LAWAS 11 ­ 102 ­ 102 ­ ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 ­ 963 264 248 208 83.87 32 32 32 100

KOTA 22 SIBOLGA 4 1 1,144 114 114 110 96.49 ­ ­ ­ ­ 23 TANJUNG BALAI 8 4 1,427 134 134 131 97.76 21 10 10 100 24 PEMATANG SIANTAR 17 4 3,505 316 316 315 99.68 ­ 125 125 100 25 TEBING TINGGI 9 0 790 159 159 137 86.16 927 495 495 100 26 MEDAN 39 12 10,508 1,606 2,505 770 30.74 8,073 7,885 7,885 100 27 BINJAI 8 1 656 116 116 41 35.34 41 38 38 100 28 PADANG SIDEMPUAN 8 2 2,960 354 354 282 79.66 138 125 125 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 75 104,992 12,541 13,744 9,390 68.32 39,069 29,124 28,934 99.35 ANGKA KESAKITAN 1.88

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis P2P & PL Dinkes Prov. SU

Keterangan: ­ Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS

AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI

PNEUMONIA

PUSKESMAS KECAMATAN NO AFP < 15 TH

DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 133: Prov Sumut 2008

TABEL 10

HIV/AIDS DBD

JML KASUS

DITANGAN I

% DITANGAN

I

JML KASUS DITANGANI %

DITANGANI JML KASUS DITANGANI %

DITANGAN I

JML KASUS JML DIARE

PADA BALITA

DIARE PADA BALITA

DITANGANI

% DITANGANI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15 16 KABUPATEN

1 NIAS 22 1 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 4,114 2,255 2,255 100.00 2 MANDAILING NATAL 26 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 7,664 4,003 4,003 100.00 3 TAPANULI SELATAN 15 4 ­ ­ 4 4 100.00 4 4 100.00 6,115 2,335 2,335 100.00 4 TAPANULI TENGAH 17 1 ­ ­ 93 93 100.00 16 16 100.00 3,769 340 340 100.00 5 TAPANULI UTARA 18 11 1 9.09 10 10 100.00 21 21 100.00 5,585 2,968 2,968 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 57 11 19.30 ­ ­ ­ ­ ­ ­ 5,087 1,844 1,844 100.00 7 LABUHAN BATU 36 8 5 100.00 186 186 100.00 47 47 100.00 13,238 6,866 6,866 100.00 8 ASAHAN 18 12 ­ ­ ­ ­ ­ 82 82 100.00 8,240 4,357 4,357 100.00 9 SIMALUNGUN 34 46 5 10.87 19 19 100.00 289 289 100.00 27,076 13,443 13,357 99.36 10 DAIRI 18 10 ­ ­ ­ ­ ­ 5 5 100.00 ­ 575 575 100.00 11 KARO 19 33 99 300.00 599 599 100.00 66 66 100.00 9,768 3,098 3,098 100.00 12 DELI SERDANG 32 102 123 100.00 1,144 983 85.93 325 325 100.00 20,901 6,788 6,788 100.00 13 LANGKAT 28 8 4 50.00 341 341 100.00 197 197 100.00 17,303 9,343 9,343 100.00 14 NIAS SELATAN 21 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 645 645 645 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 ­ ­ ­ 24 24 100.00 ­ ­ ­ 5,314 3,290 3,320 100.91 16 PAKPAK BHARAT 8 ­ ­ ­ 3 3 100.00 ­ ­ ­ 608 350 334 95.43 17 SAMOSIR 11 6 13 216.67 3 3 100.00 16 16 100.00 4,223 1,688 1,688 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 4 5 100.00 1,149 1,149 100.00 62 62 100.00 11,021 4,489 4,489 100.00 19 BATUBARA 9 1 1 100.00 ­ ­ ­ 47 29 61.70 3,324 3,324 3,324 100.00 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 1,187 1,187 ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 2,515 1,150 1,110 96.52

KOTA 22 SIBOLGA 4 3 2 100.00 ­ ­ ­ 64 64 100.00 1,367 836 836 100.00 23 TANJUNG BALAI 8 3 3 100.00 113 113 100.00 448 437 97.54 4,480 2,709 847 18.91 24 PEMATANG SIANTAR 17 40 14 100.00 ­ ­ ­ 487 487 100.00 2,369 1,254 1,254 ###### ### 25 TEBING TINGGI 9 12 ­ ­ ­ ­ ­ 176 176 100.00 1,608 812 812 ###### ### 26 MEDAN 39 1,046 525 50.19 3,095 3,095 100.00 1,703 1,703 100.00 36,497 17,435 17,435 100.00 27 BINJAI 8 15 1 6.67 2 2 100.00 328 328 100.00 2,086 381 381 100.00 28 PADANG SIDEMPUAN 8 ­ ­ ­ 2 2 100.00 18 18 100.00 1,920 1,003 1,003 52.24

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 1,423 812 57.06 6,787 6,626 97.63 4,401 4,372 99.34 208,024 98,768 95,607 96.80 ANGKA KESAKITAN 33.74 15.95

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis P2P & PL Dinkes Prov. SU Kasus HIV/AIDS Kumulatif sd 2008

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS

HIV/AIDS, INFEKSI MENULAR SEKSUAL, DBD DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI

DIARE

NO PUSKESMAS

IMS

KECAMATAN

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 134: Prov Sumut 2008

TABEL 11

PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI

MALARIA KLINIS POSITIF % POSTIF DIOBATI % DIOBATI

1 2 3 4 5 6 7 8 KABUPATEN

1 NIAS 22 14,196 195 1.37 195 100.00 2 MANDAILING NATAL 26 15,397 1,704 11.07 15,397 100.00 3 TAPANULI SELATAN 15 1,687 59 3.50 59 3.50 4 TAPANULI TENGAH 17 2,572 251 9.76 2,572 100.00 5 TAPANULI UTARA 18 174 ­ ­ 170 98.00 6 TOBA SAMOSIR 18 ­ ­ ­ ­ ­ 7 LABUHAN BATU 36 3,755 536 14.00 3,755 100.00 8 ASAHAN 18 351 3 0.85 351 100.00 9 SIMALUNGUN 34 4,029 19 0.47 2,313 57.41 10 DAIRI 18 109 ­ ­ 109 100.00 11 KARO 19 1,075 6 1.00 1,082 100.65 12 DELI SERDANG 32 23,012 ­ ­ 23,012 100.00 13 LANGKAT 28 6,089 156 2.56 156 2.56 14 NIAS SELATAN 21 15,543 320 2.06 15,543 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 9 6 66.67 1 11.11 16 PAKPAK BHARAT 8 234 ­ ­ 234 100.00 17 SAMOSIR 11 24 ­ ­ 24 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 1,012 ­ ­ 1,012 100.00 19 BATUBARA 9 1,329 153 11.51 1,482 111.51 20 PADANG LAWAS 11 436 ­ ­ 436 100.00 21 PADANG LAWAS UTARA 12 307 252 82.08 252 82.08

KOTA 22 SIBOLGA 4 77 28 36.36 77 100.00 23 TANJUNG BALAI 8 80 4 5.00 58 72.50 24 PEMATANG SIANTAR 17 4 ­ ­ 4 100.00 25 TEBING TINGGI 9 ­ ­ ­ ­ ­ 26 MEDAN 39 ­ ­ ­ ­ ­ 27 BINJAI 8 ­ ­ ­ ­ ­ 28 PADANG SIDEMPUAN 8 108 ­ ­ 100 92.59

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 91,609 3,692 4.03 68,394 74.66 ANGKA KESAKITAN (API/AMI) PER 1000 PDDK 7.02 0.28

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis P2P & PL Dinkes Prov. SU

Ket : API untuk wilayah Jawa dan Bali (Malaria positif per 1000 penduduk) AMI untuk wilayah luar Jawa dan Bali (Malaria klinis per 1000 penduduk)

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

NO PUSKESMAS KECAMATAN

Page 135: Prov Sumut 2008

TABEL 12 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT

PEND PB RFT PB % RFT PB PEND MB RFT MB % RFT MB 1 2 3 4 5 6 7 8 9

KABUPATEN 1 NIAS 22 ­ ­ ­ ­ ­ ­ 2 MANDAILING NATAL 26 ­ ­ ­ 2 2 100.00 3 TAPANULI SELATAN 15 ­ ­ ­ 13 5 38.46 4 TAPANULI TENGAH 17 ­ ­ ­ 6 5 83.33 5 TAPANULI UTARA 18 2 ­ ­ 3 1 33.33 6 TOBA SAMOSIR 18 2 2 100.00 ­ ­ ­ 7 LABUHAN BATU 36 1 ­ ­ 25 2 8.00 8 ASAHAN 18 ­ ­ ­ ­ ­ ­ 9 SIMALUNGUN 34 5 2 40.00 10 7 70.00 10 DAIRI 18 ­ ­ ­ 2 ­ ­ 11 KARO 19 ­ ­ ­ 5 3 60.00 12 DELI SERDANG 32 ­ ­ ­ 10 ­ ­ 13 LANGKAT 28 ­ ­ ­ 2 2 100.00 14 NIAS SELATAN 21 ­ ­ ­ ­ ­ ­ 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 1 ­ ­ 1 1 100.00 16 PAKPAK BHARAT 8 ­ ­ ­ ­ ­ ­ 17 SAMOSIR 11 ­ ­ ­ ­ ­ ­ 18 SERDANG BEDAGAI 17 ­ ­ ­ 6 6 100.00 19 BATUBARA 9 12 ­ ­ 12 6 50.00 20 PADANG LAWAS 11 39 ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 10 1 10.00 ­ ­ ­

KOTA 22 SIBOLGA 4 11 11 100.00 7 4 57.14 23 TANJUNG BALAI 8 ­ ­ ­ 5 3 60.00 24 PEMATANG SIANTAR 17 ­ ­ ­ 1 1 100.00 25 TEBING TINGGI 9 ­ ­ ­ 2 ­ ­ 26 MEDAN 39 8 6 75.00 35 3 8.57 27 BINJAI 8 ­ ­ ­ 3 ­ ­ 28 PADANG SIDEMPUAN 8 ­ ­ ­ 1 ­ ­

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 91 22 24.18 151 51 33.77

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis P2P & PL Dinkes. Prov. SU

Keterangan : Penderita PB tahun X ­ 1, Penderita MB tahun X ­ 2 X = tahun data.

MENURUT KABUPATEN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

KUSTA KABUPATEN KOTA NO PUSKESMAS

Page 136: Prov Sumut 2008

TABEL 13

KASUS PENYAKIT FILARIASIS DITANGANI

JUMLAH DITANGANI % DITANGANI 1 2 3 4 5 6

KABUPATEN 1 NIAS 22 7 7 100.00 2 MANDAILING NATAL 26 10 ­ ­ 3 TAPANULI SELATAN 15 20 20 100.00 4 TAPANULI TENGAH 17 2 2 100.00 5 TAPANULI UTARA 18 ­ ­ ­ 6 TOBA SAMOSIR 18 ­ ­ ­ 7 LABUHAN BATU 36 31 31 100.00 8 ASAHAN 18 18 18 100.00 9 SIMALUNGUN 34 ­ ­ ­ 10 DAIRI 18 1 1 100.00 11 KARO 19 ­ ­ ­ 12 DELI SERDANG 32 7 7 100.00 13 LANGKAT 28 2 2 100.00 14 NIAS SELATAN 21 1 1 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 ­ ­ ­ 16 PAKPAK BHARAT 8 1 1 ­ 17 SAMOSIR 11 ­ ­ ­ 18 SERDANG BEDAGAI 17 12 12 100.00 19 BATUBARA 9 ­ ­ ­ 20 PADANG LAWAS 11 1 1 100.00 21 PADANG LAWAS UTARA 12 ­ ­ ­

KOTA 22 SIBOLGA 4 ­ ­ ­ 23 TANJUNG BALAI 8 1 1 100.00 24 PEMATANG SIANTAR 17 ­ ­ ­ 25 TEBING TINGGI 9 ­ ­ ­ 26 MEDAN 39 1 1 100.00 27 BINJAI 8 4 4 100.00 28 PADANG SIDEMPUAN 8 ­ ­ ­

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 119 109 91.60

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis P2P & PL Dinkes Prov. SU

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

PENDERITA PENY. FILARIASIS KABUPATEN/KOTA NO PUSKESMAS

Page 137: Prov Sumut 2008

TABEL 14

JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)

JUMLAH KASUS PD3I

DIFTERI PERTUSIS TETANUS TETANUS NEONATORUM CAMPAK POLIO HEPATITIS B

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KABUPATEN

1 NIAS 22 ­ 10 ­ 1 43 ­ ­ 2 MANDAILING NATAL 26 ­ ­ ­ ­ 503 ­ ­ 3 TAPANULI SELATAN 15 ­ ­ ­ 1 121 ­ ­ 4 TAPANULI TENGAH 17 ­ ­ ­ ­ 94 ­ ­ 5 TAPANULI UTARA 18 ­ ­ ­ ­ 1 ­ ­ 6 TOBA SAMOSIR 18 ­ ­ ­ ­ 132 ­ 7 7 LABUHAN BATU 36 ­ ­ ­ ­ 16 ­ ­ 8 ASAHAN 18 ­ 1 2 ­ 4 ­ ­ 9 SIMALUNGUN 34 ­ 74 ­ ­ 85 ­ 46 10 DAIRI 18 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 11 KARO 19 ­ ­ ­ ­ 18 ­ ­ 12 DELI SERDANG 32 ­ ­ ­ ­ 36 ­ ­ 13 LANGKAT 28 ­ ­ ­ ­ 125 ­ ­ 14 NIAS SELATAN 21 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 ­ ­ ­ ­ 272 12 9 16 PAKPAK BHARAT 8 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 17 SAMOSIR 11 ­ ­ ­ ­ 120 ­ 2 18 SERDANG BEDAGAI 17 ­ ­ ­ 1 46 ­ ­ 19 BATUBARA 9 ­ ­ ­ ­ 18 ­ ­ 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ ­ 187 ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 ­ ­ ­ ­ 25 ­ ­

KOTA 22 SIBOLGA 4 ­ 1 ­ 2 343 ­ ­ 23 TANJUNG BALAI 8 ­ ­ ­ ­ 292 ­ ­ 24 PEMATANG SIANTAR 17 ­ ­ ­ ­ 17 ­ ­ 25 TEBING TINGGI 9 ­ ­ ­ ­ 11 ­ ­ 26 MEDAN 39 ­ ­ ­ ­ 305 ­ ­ 27 BINJAI 8 ­ ­ ­ ­ 2 ­ ­ 28 PADANG SIDEMPUAN 8 ­ ­ ­ ­ 101 ­ ­

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 ­ 86 2 5 2,917 12 64

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis P2P & PL Dinkes Prov. SU

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

NO PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA

Page 138: Prov Sumut 2008

TABEL 15

JUMLAH KN2 % JML BAYI KUNJ % JML LAHIR HIDUP DITIMBANG %

DITIMBANG BBLR % BBLR BBLR DITANGANI

% BBLR DITANGANI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 KABUPATEN

1 NIAS 22 11,064 6,078 54.93 11,064 4,731 42.76 7,337 6,885 93.84 72 0.98 57 79.17 2 MANDAILING NATAL 26 6,270 5,060 80.70 10,021 ­ ­ 7,491 ­ ­ ­ ­ ­ ­ 3 TAPANULI SELATAN 15 6,731 4,645 69.01 6,731 5,428 80.64 5,985 5,985 100.00 60 1.00 60 100.00 4 TAPANULI TENGAH 17 4,930 3,089 62.66 7,343 6,604 89.94 4,930 4,930 100.00 31 0.70 31 100.00 5 TAPANULI UTARA 18 5,164 4,088 79.16 6,782 4,974 73.34 5,068 5,068 100.00 11 0.22 11 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 1,106 1,106 100.00 3,273 3,273 100.00 3,848 3,848 100.00 30 0.78 30 100.00 7 LABUHAN BATU 36 20,048 19,417 96.85 24,133 22,011 91.21 20,048 20,048 100.00 31 0.15 31 100.00 8 ASAHAN 18 15,477 14,128 91.28 15,835 13,629 86.07 13,897 13,897 100.00 14 0.10 12 85.71 9 SIMALUNGUN 34 18,200 15,534 85.35 20,097 16,103 80.13 17,205 12,285 71.40 133 0.77 118 88.72 10 DAIRI 18 6,536 3,943 60.33 7,093 5,195 73.24 4,017 ­ ­ 30 0.75 28 93.33 11 KARO 19 8,386 5,533 65.98 8,386 4,542 54.16 6,218 6,218 100.00 46 0.74 37 80.43 12 DELI SERDANG 32 40,439 34,390 85.04 40,346 32,680 81.00 40,472 40,472 100.00 375 0.93 375 100.00 13 LANGKAT 28 23,086 19,259 83.42 26,255 15,484 58.98 23,086 23,086 100.00 149 0.65 149 100.00 14 NIAS SELATAN 21 6,092 4,540 74.52 6,092 4,376 71.83 6,092 4,845 79.53 98 1.61 95 96.94 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 3,499 3,312 94.66 3,732 3,464 92.82 3,376 2,842 84.18 4 0.12 4 100.00 16 PAKPAK BHARAT 8 823 763 92.71 994 825 83.00 823 823 100.00 6 0.73 6 100.00 17 SAMOSIR 11 3,122 2,152 68.93 3,122 2,607 83.50 2,477 2,273 91.76 14 0.57 14 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 14,833 12,406 83.64 14,530 5,603 38.56 12,909 11,909 92.25 15 0.12 15 100.00 19 BATUBARA 9 8,473 8,456 99.80 8,470 8,440 99.65 8,530 8,530 100.00 48 0.56 48 100.00 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ 4,544 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 4,839 3,793 78.38 4,839 2,611 53.96 4,839 3,793 78.38 25 0.52 25 100.00

KOTA 22 SIBOLGA 4 1,830 1,820 99.45 2,023 1,830 90.46 1,910 1,910 100.00 21 1.10 15 71.43 23 TANJUNG BALAI 8 4,963 3,407 68.65 4,632 2,305 49.76 3,407 3,407 100.00 6 0.18 6 100.00 24 PEMATANG SIANTAR 17 4,480 3,995 89.17 5,873 4,380 75.00 4,536 4,536 100.00 17 0.37 14 82.35 25 TEBING TINGGI 9 3,140 2,803 89.27 3,427 3,104 90.57 3,140 3,140 100.00 12 0.38 12 100.00 26 MEDAN 39 46,244 40,354 87.26 46,244 40,752 88.12 41,623 41,623 100.00 64 0.14 60 93.75 27 BINJAI 8 6,005 4,559 75.92 6,006 4,559 75.91 3,919 3,919 100.00 ­ ­ ­ ­ 28 PADANG SIDEMPUAN 8 4,277 3,412 79.78 4,334 3,443 79.44 3,808 3,725 97.82 3 0.08 3 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 280,057 232,042 82.86 306,221 222,953 72.81 260,991 239,997 91.96 1,315 0.50 1,256 95.51

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI

BAYI BAYI LAHIR NEONATUS

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 139: Prov Sumut 2008

TABEL 16

STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI

JUMLAH BALITA

BALITA YANG ADA DITIMBANG BB NAIK BGM Gizi

Buruk DITIMBANG BB NAIK BGM Gizi Buruk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 KABUPATEN

1 NIAS 22 44,255 26,627 18,765 5,732 2,130 60.17 70.47 21.53 8.00 4 2 MANDAILING NATAL 26 40,952 18,688 12,189 431 73 45.63 65.22 2.31 0.39 3 TAPANULI SELATAN 15 32,229 25,480 16,831 1,003 46 79.06 66.06 3.94 0.18 ­ 4 TAPANULI TENGAH 17 31,339 20,797 15,609 1,410 83 66.36 75.05 6.78 0.40 17 5 TAPANULI UTARA 18 20,448 14,183 12,125 157 17 69.36 85.49 1.11 0.12 ­ 6 TOBA SAMOSIR 18 19,117 13,184 10,231 106 332 68.96 77.60 0.80 2.52 ­ 7 LABUHAN BATU 36 99,777 88,670 79,156 452 42 88.87 89.27 0.51 0.05 22 8 ASAHAN 18 75,678 50,144 37,705 842 265 66.26 75.19 1.68 0.53 6 9 SIMALUNGUN 34 66,638 42,104 41,674 243 187 63.18 98.98 0.58 0.44 ­ 10 DAIRI 18 40,634 13,921 11,159 1,617 150 34.26 80.16 11.62 1.08 ­ 11 KARO 19 38,244 24,734 20,396 223 53 64.67 82.46 0.90 0.21 ­ 12 DELI SERDANG 32 164,472 143,142 93,194 755 8 87.03 65.11 0.53 0.01 ­ 13 LANGKAT 28 108,908 94,298 78,647 2,803 345 86.59 83.40 2.97 0.37 ­ 14 NIAS SELATAN 21 50,253 36,715 15,153 3,931 2,514 73.06 41.27 10.71 6.85 ­ 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 17,671 12,252 10,059 566 196 69.33 88.10 4.62 1.60 16 PAKPAK BHARAT 8 5,016 2,436 1,475 122 50 48.56 29.41 5.01 2.05 8 17 SAMOSIR 11 11,611 8,534 6,912 968 32 73.50 80.99 11.34 0.37 ­ 18 SERDANG BEDAGAI 17 61,971 42,220 35,550 2,461 95 68.13 84.20 5.83 0.23 19 BATUBARA 9 39,478 39,476 17,352 78 51 99.99 93.95 0.20 0.13 ­ 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 29,773 20,648 16,337 91 10 69.35 79.12 0.44 0.05 ­

KOTA 22 SIBOLGA 4 10,658 8,775 7,935 477 1 82.33 74.45 5.44 0.01 4 23 TANJUNG BALAI 8 21,220 6,533 5,139 261 20 30.79 78.66 4.00 0.31 ­ 24 PEMATANG SIANTAR 17 24,886 18,777 16,435 443 44 75.45 87.53 2.36 0.23 ­ 25 TEBING TINGGI 9 13,085 10,654 9,137 100 26 81.42 85.76 0.94 0.24 5 26 MEDAN 39 245,200 133,730 119,530 1,572 460 54.54 48.75 1.18 0.34 21 27 BINJAI 8 22,057 10,250 9,382 367 ­ 46.47 91.53 3.58 ­ ­ 28 PADANG SIDEMPUAN 8 23,176 12,919 10,249 378 5 55.74 79.33 2.93 0.04 ­

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 1,358,746 939,891 728,326 27,589 7,235 69.17 77.49 2.94 0.77 87

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

KEC BEBAS RAWAN GIZI

PUSKESMAS NO KABUPATEN/KOTA

% BALITA

Page 140: Prov Sumut 2008

TABEL 17

JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH DITOLONG NAKES % JUMLAH MENDAPAT

YAN.NIFAS %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 KABUPATEN

1 NIAS 22 11,949 9,381 78.51 7,173 60.03 11,506 6,826 59.33 11,506 7,243 62.95 2 MANDAILING NATAL 26 11,348 8,912 78.53 7,018 61.84 10,761 7,491 69.61 10,761 7,491 69.61 3 TAPANULI SELATAN 15 7,180 6,164 85.85 5,558 77.41 6,015 4,944 82.19 6,015 4,332 72.02 4 TAPANULI TENGAH 17 8,080 6,614 81.86 4,596 56.88 7,660 4,393 57.35 4,393 3,141 71.50 5 TAPANULI UTARA 18 7,460 6,048 81.07 5,849 78.40 6,876 5,068 73.71 4,440 4,440 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 4,726 3,565 75.43 4,084 86.42 4,082 3,848 94.27 3,105 2,972 95.72 7 LABUHAN BATU 36 26,537 23,482 88.49 21,596 81.38 25,386 20,093 79.15 24,908 18,927 75.99 8 ASAHAN 18 17,421 16,018 91.95 14,228 81.67 16,628 13,995 84.17 16,628 16,628 100.00 9 SIMALUNGUN 34 23,678 18,722 79.07 16,546 69.88 17,668 16,130 91.29 16,632 16,114 96.89 10 DAIRI 18 7,557 5,036 66.64 4,019 53.18 7,280 4,638 63.71 7,323 4,668 63.74 11 KARO 19 9,224 7,902 85.67 6,707 72.71 8,804 6,234 70.81 6,218 6,218 100.00 12 DELI SERDANG 32 44,520 39,705 89.18 38,287 86.00 42,495 37,396 88.00 42,495 38,246 90.00 13 LANGKAT 28 26,508 25,949 97.89 23,476 88.56 25,484 22,225 87.21 25,484 22,225 87.21 14 NIAS SELATAN 21 10,120 8,457 83.57 8,168 80.71 9,614 7,238 75.29 7,221 6,875 95.21 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 4,429 3,977 89.79 3,492 78.84 3,752 3,374 89.93 3,476 3,190 91.77 16 PAKPAK BHARAT 8 1,039 963 92.69 523 50.34 712 708 99.44 831 826 99.40 17 SAMOSIR 11 3,299 2,598 78.75 1,741 52.77 3,087 1,807 58.54 1,807 1,807 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 15,875 14,686 92.51 13,923 87.70 15,210 13,121 86.27 15,044 12,659 84.15 19 BATUBARA 9 9,899 9,713 98.12 9,124 92.17 9,430 8,565 90.83 8,543 8,543 100.00 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 4,756 3,907 82.15 3,447 72.48 3,361 2,526 75.16 3,361 2,526 75.16

KOTA 22 SIBOLGA 4 2,224 2,083 93.66 2,053 92.31 2,123 1,922 90.53 2,123 1,922 90.53 23 TANJUNG BALAI 8 5,183 4,396 85.00 3,344 64.52 4,509 3,407 76.00 4,509 3,973 88.11 24 PEMATANG SIANTAR 17 6,514 5,276 80.99 4,075 62.56 6,230 3,879 62.26 4,013 4,009 99.90 25 TEBING TINGGI 9 3,806 3,605 91.33 3,333 87.57 3,140 2,841 90.48 3,140 3,140 100.00 26 MEDAN 39 50,874 48,332 95.00 46,123 90.66 48,562 42,250 87.00 42,250 42,250 100.00 27 BINJAI 8 6,671 5,021 75.27 4,661 69.87 6,156 4,851 78.80 6,156 4,851 78.80 28 PADANG SIDEMPUAN 8 4,766 4,186 87.83 3,804 79.82 4,182 3,789 90.60 3,911 3,740 95.63 JUMLAH (KAB/KOTA) 493 335,643 294,698 87.80 266,948 79.53 310,713 253,559 81.61 286,293 252,956 88.36

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

IBU NIFAS

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN

PUSKESMAS NO KABUPATEN/KOTA

IBU HAMIL

MENURUT KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 141: Prov Sumut 2008

TABEL 18

CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD/SMP/SMU

JUMLAH DIDETEKSI % JUMLAH DIPERIKSA % JUMLAH DIPERIKSA %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KABUPATEN

1 NIAS 22 34,384 1,628 4.73 18,379 11,874 64.61 5,304 1,902 35.86 2 MANDAILING NATAL 26 32,537 ­ ­ 0 ­ ­ ­ ­ ­ 3 TAPANULI SELATAN 15 32,229 20,121 62.43 23,457 4,571 19.49 7,696 3,474 45.14 4 TAPANULI TENGAH 17 31,339 936 2.99 32,030 2,624 8.19 22,548 3,526 15.64 5 TAPANULI UTARA 18 20,448 12,198 59.65 7,682 ­ ­ 33,502 ­ ­ 6 TOBA SAMOSIR 18 19,470 11,181 57.43 19,968 16,387 82.07 11,572 6,526 56.39 7 LABUHAN BATU 36 99,777 4,292 4.30 148,283 64,297 43.36 86,875 27,557 31.72 8 ASAHAN 18 89,799 13,513 15.05 74,712 ­ ­ 35,630 ­ ­ 9 SIMALUNGUN 34 28,505 14,227 49.91 37,688 34,072 90.41 32,617 26,125 80.10 10 DAIRI 18 40,933 9,924 24.24 ­ ­ ­ ­ ­ ­ 11 KARO 19 38,244 24,208 63.30 49,139 ­ ­ 28,875 ­ ­ 12 DELI SERDANG 32 198,434 148,946 75.06 173,140 164,652 95.10 363,255 50,962 14.03 13 LANGKAT 28 93,268 12,952 13.89 191,818 ­ ­ ­ ­ ­ 14 NIAS SELATAN 21 43,162 35,472 82.18 76,927 65,762 85.49 68,701 58,607 85.31 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 17,158 9,839 57.34 22,070 17,676 80.09 16,033 8,177 51.00 16 PAKPAK BHARAT 8 ­ ­ ­ 2,449 ­ ­ ­ ­ ­ 17 SAMOSIR 11 11,611 811 6.98 11,589 642 5.54 17,536 89 0.51 18 SERDANG BEDAGAI 17 53,428 27,804 52.04 65,224 60,095 92.14 30,986 24,324 78.50 19 BATUBARA 9 2,266 ­ ­ 55,496 23,792 42.87 33,595 ­ ­ 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 29,773 18,839 63.28 42,780 26,259 61.38 37,247 20,331 54.58

KOTA 22 SIBOLGA 4 9,013 7,399 82.09 9,317 ­ ­ ­ ­ ­ 23 TANJUNG BALAI 8 21,220 167 0.79 25,872 315 1.22 10,997 6,388 58.09 24 PEMATANG SIANTAR 17 15,074 6,781 44.98 19,760 17,075 86.41 24,399 9,658 39.58 25 TEBING TINGGI 9 14,241 14,241 100.00 12,973 16,661 128.43 23,509 ­ ­ 26 MEDAN 39 277,564 166,849 60.11 55,313 24,764 44.77 156,108 22,466 14.39 27 BINJAI 8 22,057 20,249 91.80 28,649 26,768 93.43 24,557 21,958 89.42 28 PADANG SIDEMPUAN 8 15,095 4,626 30.65 11,805 7,106 60.19 19,812 12,179 61.47

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 1,291,029 587,203 45.48 1,216,520 585,392 48.12 1,091,354 304,249 27.88

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

SISWA SD/MI SISWA SMP/SMU NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS

ANAK BALITA (PRA SEKOLAH)

Page 142: Prov Sumut 2008

TABEL 19

JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA

PESERTA KB BARU JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 KABUPATEN

1 NIAS 22 70,186 9,693 13.81 34,884 49.70 2 MANDAILING NATAL 26 58,979 7,392 12.53 34,809 59.02 3 TAPANULI SELATAN 15 38,338 6,454 16.83 23,605 61.57 4 TAPANULI TENGAH 17 56,335 571 1.01 26,578 47.18 5 TAPANULI UTARA 18 32,996 7,936 24.05 18,359 55.64 6 TOBA SAMOSIR 18 19,927 2,094 10.51 11,312 56.77 7 LABUHAN BATU 36 173,147 10,474 6.05 94,300 54.46 8 ASAHAN 18 112,542 18,925 16.82 76,216 67.72 9 SIMALUNGUN 34 136,817 24,486 17.90 87,306 63.81 10 DAIRI 18 35,958 5,197 14.45 19,459 54.12 11 KARO 19 52,104 7,327 14.06 36,123 69.33 12 DELI SERDANG 32 282,391 28,520 10.10 197,474 69.93 13 LANGKAT 28 181,692 25,527 14.05 116,042 63.87 14 NIAS SELATAN 21 26,376 2,797 10.60 15,925 60.38 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 21,164 1,605 7.58 6,661 31.47 16 PAKPAK BHARAT 8 4,573 1,924 42.07 2,904 63.50 17 SAMOSIR 11 13,929 3,756 26.97 10,054 72.18 18 SERDANG BEDAGAI 17 103,935 1,700 1.64 69,335 66.71 19 BATUBARA 9 62,032 7,990 12.88 15,333 24.72 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ ­ 0.00 21 PADANG LAWAS UTARA 12 28,458 1,605 5.64 18,553 65.19

KOTA 22 SIBOLGA 4 13,068 4,649 35.58 11,109 85.01 23 TANJUNG BALAI 8 25,562 5,654 22.12 15,674 61.32 24 PEMATANG SIANTAR 17 33,349 7,437 22.30 23,200 69.57 25 TEBING TINGGI 9 24,377 5,045 20.70 17,867 73.29 26 MEDAN 39 314,366 34,402 10.94 199,860 63.58 27 BINJAI 8 9,072 1,186 13.07 6,112 67.37 28 PADANG SIDEMPUAN 8 31,319 3,125 9.98 19,353 61.79

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 1,962,992 237,471 12.10 1,208,407 61.56

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

PESERTA KB AKTIF JUMLAH PUS NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS

Page 143: Prov Sumut 2008

TABEL 20

JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI

JUMLAH PESERTA KB AKTIF % PESERTA KB AKTIF MKJP NON MKJP MKJP NON MKJP

IUD MOP/ MOW IMP LANT SUNTIK PIL KONDOM OBAT

VAGINA LAIN NYA IUD MOP/ MOW IMP LANT SUNTIK PIL KONDOM OBAT

VAGINA LAIN NYA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 KABUPATEN

1 NIAS 7,009 2,879 2,609 11,677 8,431 2,087 ­ ­ 34,692 20.20 8.30 7.52 33.66 24.30 6.02 ­ ­ ­ 2 MANDAILING NATAL 1,795 1,262 2,901 17,419 11,727 3,339 ­ ­ 38,443 4.67 3.28 7.55 45.31 30.50 8.69 ­ ­ 100.00 3 TAPANULI SELATAN 1,919 863 2,530 9,509 6,818 1,966 ­ ­ 23,605 8.13 3.66 10.72 40.28 28.88 8.33 ­ ­ 100.00 4 TAPANULI TENGAH 16 ­ 4 278 197 70 ­ ­ 565 2.83 ­ 0.71 49.20 34.87 12.39 100.00 5 TAPANULI UTARA 1,630 3,246 2,393 4,906 4,751 1,431 ­ ­ 18,357 8.88 17.68 13.04 26.73 25.88 7.80 ­ ­ 100.00 6 TOBA SAMOSIR 736 1,705 771 3,275 3,480 923 ­ 2 10,892 6.76 15.65 7.08 30.07 31.95 8.47 ­ 0.02 100.00 7 LABUHAN BATU 3,233 5,454 232 5,848 6,571 1,247 ­ 744 23,329 13.86 23.38 0.99 25.07 28.17 5.35 ­ 3.19 100.00 8 ASAHAN 12,280 8,109 4,431 19,986 29,265 1,073 ­ ­ 75,144 16.34 10.79 5.90 26.60 38.95 1.43 ­ ­ 100.00 9 SIMALUNGUN 9,454 13,317 5,976 26,718 26,906 5,586 ­ 132 88,089 10.73 15.12 6.78 30.33 30.54 6.34 ­ ­ 99.85 10 DAIRI 30,365 3,730 2,918 6,920 3,065 1,591 ­ ­ 48,589 62.49 7.68 6.01 14.24 6.31 3.27 ­ ­ 100.00 11 KARO 5,858 5,098 4,197 11,119 7,827 2,024 ­ ­ 36,123 16.22 14.11 11.62 30.78 21.67 5.60 ­ ­ 100.00 12 DELI SERDANG 20,291 11,461 12,800 67,361 79,282 6,279 ­ ­ 197,474 10.28 5.80 6.48 34.11 40.15 3.18 ­ ­ 100.00 13 LANGKAT 8,578 8,241 7,479 40,074 47,242 4,428 ­ ­ 116,042 7.39 7.10 6.45 34.53 40.71 3.82 ­ ­ 100.00 14 NIAS SELATAN 1,431 ­ 636 11,947 1,115 478 ­ 320 15,927 8.98 ­ 3.99 75.01 7.00 3.00 ­ 2.01 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 769 814 625 2,122 1,280 739 ­ ­ 6,349 12.11 12.82 9.84 33.42 20.16 11.64 ­ ­ 100.00 16 PAKPAK BHARAT 99 374 563 729 264 149 ­ ­ 2,178 4.55 17.17 25.85 33.47 12.12 6.84 ­ ­ 100.00 17 SAMOSIR 1,326 1,373 1,181 2,949 2,372 853 ­ ­ 10,054 13.19 13.66 11.75 29.33 23.59 8.48 ­ ­ 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 5,492 4,528 4,051 26,636 31,127 1,272 ­ ­ 73,106 6.19 5.54 36.43 42.58 1.74 ­ ­ 92.49 19 BATUBARA 1,176 1,043 367 3,693 8,829 225 ­ ­ 15,333 7.67 6.80 2.39 24.09 57.58 1.47 ­ ­ 100.00 20 PADANG LAWAS ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 2,750 22 781 7,598 6,898 504 ­ ­ 18,553 14.82 0.12 4.21 40.95 37.18 2.72 ­ ­ 100.00

­ KOTA ­

22 SIBOLGA 2,883 657 1,726 3,106 2,396 341 ­ ­ 11,109 25.95 5.91 15.54 27.96 21.57 3.07 ­ ­ 100.00 23 TANJUNG BALAI 749 611 1,615 5,103 6,911 685 ­ ­ 15,674 4.78 3.90 10.30 32.56 44.09 4.37 ­ ­ 100.00 24 PEMATANG SIANTAR 2,728 3,031 2,502 6,756 5,992 2,191 ­ ­ 23,200 11.76 13.06 10.78 29.12 25.83 9.44 ­ ­ 100.00 25 TEBING TINGGI 838 1,836 1,853 6,786 6,060 494 ­ ­ 17,867 4.69 10.28 10.37 37.98 33.92 2.76 ­ ­ 100.00 26 MEDAN 27,723 13,395 11,526 74,146 66,864 6,936 ­ ­ 200,590 13.82 6.68 5.75 36.96 33.33 3.46 ­ ­ 100.00 27 BINJAI 2,548 1,686 1,966 9,140 9,634 503 ­ ­ 25,477 10.00 6.62 7.72 35.88 37.81 1.97 ­ ­ 100.00 28 PADANG SIDEMPUAN 1,068 664 1,312 7,983 6,607 1,468 ­ 250 19,352 5.52 3.43 6.78 41.25 34.14 7.59 ­ ­ 98.71

JUMLAH (KAB/KOTA) 154,744 95,399 79,945 393,784 391,911 48,882 ­ 1,448 1,166,113 13.27 8.18 6.86 33.77 33.61 4.19 ­ ­ 100.00

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

MKJP + NON MKJP

MKJP + NON MKJP

NO KABUPATEN/KOTA

Page 144: Prov Sumut 2008

TABEL 21

JUMLAH PESERTA KB BARU % PESERTA KB BARU MKJP NON MKJP MKJP NON MKJP

IUD MOP/ MOW IMP LANT SUN TIK PIL KONDOM OBAT

VAGINA LAIN NYA IUD MOP/

MOW IMP LANT SUN TIK PIL KONDO M

OBAT VAGINA

LAIN NYA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 KABUPATEN

1 NIAS 764 ­ 835 5,052 1,741 1,186 ­ ­ 9,578 7.98 ­ 8.72 52.75 18.18 12.38 ­ ­ ­ 2 MANDAILING NATAL 263 7 572 3,866 2,129 555 ­ ­ 7,392 3.56 0.09 7.74 52.30 28.80 7.51 ­ ­ 100.00 3 TAPANULI SELATAN 382 98 849 2,454 2,017 645 ­ ­ 6,445 5.93 1.52 13.17 38.08 31.30 10.01 ­ ­ 100.00 4 TAPANULI TENGAH 17 ­ ­ 278 197 70 ­ ­ 562 3.02 ­ ­ 49.47 35.05 12.46 ­ ­ 100.00 5 TAPANULI UTARA 215 330 811 3,254 1,898 839 ­ ­ 7,347 2.93 4.49 11.04 44.29 25.83 11.42 ­ ­ 100.00 6 TOBA SAMOSIR 279 660 239 1,253 575 383 ­ ­ 3,389 8.23 19.47 7.05 36.97 16.97 11.30 ­ ­ 100.00 7 LABUHAN BATU 296 306 232 4,569 4,964 1,116 ­ 648 12,131 2.44 2.52 1.91 37.66 40.92 9.20 ­ 5.34 100.00 8 ASAHAN 1,116 50 650 6,104 9,960 1,045 ­ ­ 18,925 5.90 0.26 3.43 32.25 52.63 5.52 ­ ­ 100.00 9 SIMALUNGUN 2,272 1,851 1,336 8,485 8,085 1,907 ­ 1,391 25,327 8.97 7.31 5.28 33.50 31.92 7.53 ­ 5.49 100.00 10 DAIRI 156 700 766 2,294 875 406 ­ ­ 5,197 3.00 13.47 14.74 44.14 16.84 7.81 ­ ­ 100.00 11 KARO 388 317 534 3,368 2,281 438 ­ ­ 7,326 5.30 4.33 7.29 45.97 31.14 5.98 ­ ­ 100.00 12 DELI SERDANG 2,214 254 2,737 9,399 12,362 1,554 ­ ­ 28,520 7.76 0.89 9.60 32.96 43.35 5.45 ­ ­ 100.00 13 LANGKAT 1,182 715 1,403 8,437 11,691 2,099 ­ ­ 25,527 4.63 2.80 5.50 33.05 45.80 8.22 ­ ­ 100.00 14 NIAS SELATAN 251 ­ 110 2,100 196 85 ­ 54 2,796 8.98 ­ 3.93 75.11 7.01 3.04 ­ 1.93 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 179 135 287 976 192 92 ­ ­ 1,861 9.62 7.25 15.42 52.44 10.32 4.94 ­ ­ 100.00 16 PAKPAK BHARAT 24 43 333 503 192 95 ­ ­ 1,190 2.02 3.61 27.98 42.27 16.13 7.98 ­ ­ 100.00 17 SAMOSIR 423 200 421 1,402 747 563 ­ ­ 3,756 11.26 5.32 11.21 37.33 19.89 14.99 ­ ­ 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 563 ­ 112 493 481 51 ­ ­ 1,700 33.12 ­ 6.59 29.00 28.29 3.00 ­ ­ 100.00 19 BATUBARA 205 41 346 2,652 4,407 428 ­ ­ 8,079 2.54 0.51 4.28 32.83 54.55 5.30 ­ ­ 100.00 20 PADANG LAWAS ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 182 2 132 606 659 24 ­ ­ 1,605 11.34 0.12 8.22 37.76 41.06 1.50 ­ ­ 100.00

KOTA 22 SIBOLGA 805 252 732 1,534 1,143 183 ­ ­ 4,649 17.32 5.42 15.75 33.00 24.59 3.94 ­ ­ 100.00 23 TANJUNG BALAI 69 32 261 2,058 2,114 294 ­ ­ 4,828 1.43 0.66 5.41 42.63 43.79 6.09 ­ ­ 100.00 24 PEMATANG SIANTAR 308 810 471 2,759 2,450 639 ­ ­ 7,437 4.14 10.89 6.33 37.10 32.94 8.59 ­ ­ 100.00 25 TEBING TINGGI 164 500 361 2,273 1,477 270 ­ ­ 5,045 3.25 9.91 7.16 45.05 29.28 5.35 ­ ­ 100.00 26 MEDAN 2,758 1,908 1,553 15,650 11,299 1,234 ­ ­ 34,402 8.02 5.55 4.51 45.49 32.84 3.59 ­ ­ 100.00 27 BINJAI 480 68 423 1,130 1,063 85 ­ ­ 3,249 14.77 2.09 13.02 34.78 32.72 2.62 ­ ­ 100.00 28 PADANG SIDEMPUAN 176 44 177 1,332 996 400 ­ ­ 3,125 5.63 1.41 5.66 42.62 31.87 12.80 ­ ­ 100.00

­ JUMLAH (KAB/KOTA) 16,131 9,323 16,683 94,281 86,191 16,686 ­ 2,093 241,388 6.68 3.86 6.91 39.06 35.71 6.91 ­ 0.87 100.00

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

PELAYANAN KB BARU MENURUT KABUPATEN/KOTA

MKJP + NON MKJP

NO KABUPATEN/KOTA MKJP + NON MKJP

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 145: Prov Sumut 2008

TABEL 22

1 2 3 4 5 6 KABUPATEN

1 NIAS 22 443 343 77.43 2 MANDAILING NATAL 26 395 346 87.59 3 TAPANULI SELATAN 15 503 379 75.35 4 TAPANULI TENGAH 17 177 61 34.46 5 TAPANULI UTARA 18 243 158 65.02 6 TOBA SAMOSIR 18 192 192 100.00 7 LABUHAN BATU 36 242 225 92.98 8 ASAHAN 18 204 108 52.94 9 SIMALUNGUN 34 367 365 99.46 10 DAIRI 18 169 125 73.96 11 KARO 19 262 262 100.00 12 DELI SERDANG 32 403 363 90.07 13 LANGKAT 28 277 250 90.25 14 NIAS SELATAN 21 214 101 47.20 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 144 136 94.44 16 PAKPAK BHARAT 8 52 46 88.46 17 SAMOSIR 11 117 81 69.23 18 SERDANG BEDAGAI 17 243 213 87.65 19 BATUBARA 9 100 58 58.00 20 PADANG LAWAS 11 304 ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 386 184 47.67

KOTA 22 SIBOLGA 4 17 17 100.00 23 TANJUNG BALAI 8 31 12 38.71 24 PEMATANG SIANTAR 17 43 37 86.05 25 TEBING TINGGI 9 35 34 97.14 26 MEDAN 39 151 147 97.35 27 BINJAI 8 37 24 64.86 28 PADANG SIDEMPUAN 8 79 51 64.56

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 5,830 4,318 74.07

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA

% DESA/KEL UCI NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 146: Prov Sumut 2008

TABEL 23

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KABUPATEN/KOTA

JUMLAH IMUNISASI DO NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS BAYI BCG DPT1+HB1 DPT3+HB3 POLIO3 CAMPAK HEPATITIS B3 (%)

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

KABUPATEN 1 NIAS 22 11,064 10,126 91.52 11,260 101.77 10,159 91.82 10,619 95.98 10,993 99.36 ­ ­ 2.37 2 MANDAILING NATAL 26 10,021 9,264 92.45 6,250 62.37 8,479 84.61 9,753 97.33 9,408 93.88 ­ (50.53) 3 TAPANULI SELATAN 15 6,731 5,703 84.73 6,206 92.20 5,873 87.25 5,780 85.87 6,015 89.36 5,873 87.25 3.08 4 TAPANULI TENGAH 17 7,343 6,747 91.88 6,967 94.88 6,463 88.02 6,484 88.30 6,604 89.94 1,447 19.71 5.21 5 TAPANULI UTARA 18 6,782 5,663 83.50 6,062 89.38 5,646 83.25 5,665 83.53 5,414 79.83 3,634 53.58 10.69 6 TOBA SAMOSIR 18 3,273 3,593 109.78 3,593 109.78 3,569 109.04 3,623 110.69 3,521 107.58 3,554 108.59 2.00 7 LABUHAN BATU 36 24,133 23,600 97.79 23,157 95.96 22,192 91.96 22,794 94.45 22,590 93.61 7,717 31.98 2.45 8 ASAHAN 18 15,835 14,994 94.69 15,493 97.84 14,725 92.99 14,575 92.04 14,383 90.83 ­ ­ 7.16 9 SIMALUNGUN 34 20,097 18,410 91.61 20,527 102.14 19,114 95.11 19,441 96.74 19,296 96.01 12,561 62.50 6.00 10 DAIRI 18 7,093 5,549 78.23 6,072 85.61 5,822 82.08 5,840 82.33 5,729 80.77 ­ ­ 5.65 11 KARO 19 8,386 8,549 101.94 8,701 103.76 8,608 102.65 8,596 102.50 8,233 ­ ­ ­ 5.38 12 DELI SERDANG 32 40,346 38,619 95.72 39,075 96.85 36,711 90.99 38,132 94.51 35,184 87.21 36,711 90.99 9.96 13 LANGKAT 28 26,255 22,373 85.21 23,813 90.70 23,009 87.64 23,023 87.69 23,637 90.03 ­ ­ 0.74 14 NIAS SELATAN 21 6,092 3,099 50.87 3,187 52.31 2,868 47.08 2,939 48.24 2,415 39.64 ­ ­ 24.22 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 3,732 4,233 113.42 3,885 104.10 3,853 103.24 3,912 104.82 3,779 101.26 2,916 78.14 2.73 16 PAKPAK BHARAT 8 994 755 75.96 772 77.67 751 75.55 778 78.27 762 76.66 ­ ­ ­ 17 SAMOSIR 11 3,122 2,757 88.31 2,813 90.10 2,620 83.92 2,758 88.34 2,568 82.25 ­ ­ 8.71 18 SERDANG BEDAGAI 17 14,530 13,320 91.67 13,665 94.05 13,269 91.32 13,190 90.78 12,832 88.31 9,835 67.69 6.10 19 BATUBARA 9 8,470 8,489 100.22 8,834 104.30 8,391 89.97 8,633 101.92 7,888 84.58 4,652 54.92 10.71 20 PADANG LAWAS 11 4,544 ­ ­ 5,135 113.01 ­ ­ 4,157 91.48 4,958 92.70 4,277 94.12 3.45 21 PADANG LAWAS UTARA 12 4,839 3,501 72.35 3,685 76.15 3,274 67.66 3,501 72.35 3,404 70.35 3,358 69.39 7.63

KOTA 22 SIBOLGA 4 2,023 2,618 129.41 2,236 110.53 2,163 106.92 2,438 120.51 2,157 106.62 2,163 106.92 3.53 23 TANJUNG BALAI 8 4,632 4,195 90.57 4,075 87.97 3,587 77.44 3,681 79.47 3,627 78.30 3,669 79.21 10.99 24 PEMATANG SIANTAR 17 5,873 7,550 128.55 6,542 111.39 6,304 107.34 6,330 107.78 6,379 108.62 6,304 107.34 2.49 25 TEBING TINGGI 9 3,427 3,643 106.30 3,639 106.19 3,552 103.65 3,381 98.66 3,628 105.87 ­ ­ 0.30 2 MEDAN 39 46,244 49,192 106.37 50,749 109.74 47,388 92.36 47,526 102.77 48,318 94.18 30,512 59.47 4.79 27 BINJAI 8 6,006 5,887 98.02 5,559 92.56 5,496 91.51 5,434 90.48 5,332 88.78 ­ ­ 4.08 28 PADANG SIDEMPUAN 8 4,334 3,786 87.36 3,547 81.84 3,353 77.37 3,376 77.90 3,496 80.66 3,052 70.42 1.44

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 306,221 286,215 93.47 295,499 96.50 277,239 90.54 286,359 93.51 282,550 92.27 142,235 46.45 4.38 % BAYI DIIMUNISASI LENGKAP 92.27

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 147: Prov Sumut 2008

TABEL 24

BAYI BGM ANAK BALITA (1­4TAHUN) BALITA GIZI BURUK

JUMLAH MP ASI % JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X % JUMLAH MENDAPAT

PERAWATAN %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KABUPATEN

1 NIAS 22 2,688 1,446 53.79 44,692 28,803 64.45 2,130 14 0.66 2 MANDAILING NATAL 26 436 73 16.74 40,952 25,588 62.48 73 73 100.00 3 TAPANULI SELATAN 15 1,111 1,111 100.00 32,229 29,111 90.33 46 5 10.87 4 TAPANULI TENGAH 17 775 206 26.58 31,339 26,818 85.57 83 83 100.00 5 TAPANULI UTARA 18 157 61 38.85 20,448 17,876 87.42 17 17 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 106 106 100.00 17,514 16,134 92.12 37 37 100.00 7 LABUHAN BATU 36 452 452 100.00 99,777 76,377 76.55 42 42 100.00 8 ASAHAN 18 842 382 45.37 56,523 52,571 93.01 265 265 100.00 9 SIMALUNGUN 34 6,680 354 5.30 66,638 37,947 56.94 187 173 92.51 10 DAIRI 18 1,617 216 13.36 40,634 26,066 64.15 ­ 28 ­ 11 KARO 19 ­ ­ ­ 38,244 29,898 78.18 77 77 100.00 12 DELI SERDANG 32 346 346 100.00 164,472 108,865 66.19 8 8 100.00 13 LANGKAT 28 36,663 15,891 43.34 108,908 92,690 85.11 345 159 46.09 14 NIAS SELATAN 21 1,828 1,654 90.48 50,253 40,424 80.44 6,530 5,566 85.24 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 243 221 90.95 17,158 12,445 72.53 183 153 83.61 16 PAKPAK BHARAT 8 520 520 100.00 5,016 3,047 60.75 50 ­ ­ 17 SAMOSIR 11 61 40 65.57 11,611 8,787 75.68 32 32 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 2,461 411 16.70 21,609 44,664 206.69 51 51 100.00 19 BATUBARA 9 78 43 55.13 38,985 29,024 74.45 51 51 100.00 20 PADANG LAWAS 11 357 300 84.03 ­ 1,834 ­ 6 6 100.00 21 PADANG LAWAS UTARA 12 753 663 88.05 29,773 22,685 76.19 10 10 100.00

KOTA 22 SIBOLGA 4 ­ ­ ­ 10,658 9,909 92.97 1 1 100.00 23 TANJUNG BALAI 8 261 110 42.15 21,220 16,976 80.00 20 20 100.00 24 PEMATANG SIANTAR 17 6 6 100.00 24,886 18,670 75.02 44 44 100.00 25 TEBING TINGGI 9 100 100 100.00 13,085 7,356 56.22 26 26 100.00 26 MEDAN 39 260 38 14.62 245,220 201,389 82.13 548 548 100.00 27 BINJAI 8 367 367 100.00 22,057 13,572 61.53 ­ ­ ­ 28 PADANG SIDEMPUAN 8 291 291 100.00 23,176 17,314 74.71 5 5 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 59,459 25,408 42.73 1,297,077 1,016,840 78.39 10,867 7,494 68.96

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA

NO PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 148: Prov Sumut 2008

TABEL 25

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe1, Fe3 MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Fe1 Fe3 JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 KABUPATEN

1 NIAS 22 11,949 6,636 55.54 2,207 18.47 2 MANDAILING NATAL 26 11,348 6,223 54.84 5,112 45.05 3 TAPANULI SELATAN 15 7,180 6,460 89.97 6,460 89.97 4 TAPANULI TENGAH 17 8,080 6,263 77.51 5,521 68.33 5 TAPANULI UTARA 18 7,460 4,802 64.37 3,853 51.65 6 TOBA SAMOSIR 18 4,726 4,661 98.62 4,084 86.42 7 LABUHAN BATU 36 26,537 21,596 81.38 23,482 88.49 8 ASAHAN 18 17,421 15,847 90.96 14,676 84.24 9 SIMALUNGUN 34 23,678 7,936 33.52 12,381 52.29 10 DAIRI 18 7,557 3,910 51.74 2,831 37.46 11 KARO 19 9,224 5,845 63.37 4,298 46.60 12 DELI SERDANG 32 44,520 39,582 88.91 37,903 85.14 13 LANGKAT 28 26,508 26,422 99.68 23,376 88.18 14 NIAS SELATAN 21 10,120 8,126 80.30 8,143 80.46 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 4,429 3,211 72.50 2,826 63.81 16 PAKPAK BHARAT 8 1,039 802 77.19 472 45.43 17 SAMOSIR 11 3,299 2,358 71.48 1,672 50.68 18 SERDANG BEDAGAI 17 15,875 14,390 90.65 13,437 84.64 19 BATUBARA 9 9,899 9,679 97.78 8,815 89.05 20 PADANG LAWAS 11 5,503 3,275 59.51 2,683 48.76 21 PADANG LAWAS UTARA 12 4,756 1,790 37.64 1,410 29.65

KOTA 22 SIBOLGA 4 2,224 1,813 81.52 1,653 74.33 23 TANJUNG BALAI 8 5,183 722 13.93 722 13.93 24 PEMATANG SIANTAR 17 6,514 5,158 79.18 4,093 62.83 25 TEBING TINGGI 9 3,806 3,485 91.57 3,321 87.26 26 MEDAN 39 50,874 39,084 76.83 34,400 67.62 27 BINJAI 8 6,671 3,801 56.98 1,901 28.50 28 PADANG SIDEMPUAN 8 4,766 3,849 80.76 3,142 65.93

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 341,146 257,726 75.55 234,874 68.85

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Kesga Dinkes Prov. SU

KABUPATEN/KOTA JUMLAH IBU HAMIL NO PUSKESMAS

Page 149: Prov Sumut 2008

TABEL 26

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TT 4 TT 5 JML % JML % JML % JML % JML %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 KABUPATEN 7,337

1 NIAS 22 99,918 4,231 4.23 3,723 3.73 1,850 1.8515 1,180 1.18 1,002 1.00 2 MANDAILING NATAL 26 7,491 5,035 67.21 4,584 61.193 ­ 0 ­ ­ ­ ­ 3 TAPANULI SELATAN 15 64,141 4,921 7.67 4,359 6.80 1,160 1.81 437 0.68 38 0.06 4 TAPANULI TENGAH 17 75,243 6,323 8.40 5,041 6.70 ­ 0.00 ­ ­ ­ ­ 5 TAPANULI UTARA 18 44,022 4,433 10.07 3,918 8.90 1,243 2.82 778 1.77 586 1.33 6 TOBA SAMOSIR 18 36,398 2,741 7.53 2,736 7.52 2,712 7.45 2,668 7.33 2,638 7.25 7 LABUHAN BATU 36 133,663 14,702 11.00 13,701 10.25 7,571 5.66 5,081 3.80 4,493 3.36 8 ASAHAN 18 160,836 944 0.59 3,224 2.00 6,863 4.27 12,794 7.95 14,464 8.99 9 SIMALUNGUN 34 88,573 16,741 18.90 11,865 13.40 5,608 6.33 4,517 5.10 5,868 6.63 10 DAIRI 18 75,510 3,616 4.79 3,243 4.29 53 0.07 16 0.02 ­ ­ 11 KARO 19 64,203 6,274 9.77 5,043 7.85 3,724 5.80 3,079 4.80 2,859 4.45 12 DELI SERDANG 32 391,447 25,123 6.42 23,805 6.08 17,313 4.42 14,353 3.67 11,778 3.01 13 LANGKAT 28 245,288 154,558 63.01 150,710 61.44 139,617 56.92 117,671 47.97 109,065 44.46 14 NIAS SELATAN 21 25,448 ­ 0.00 ­ 0.00 ­ 0.00 ­ ­ ­ ­ 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 18,190 2,432 13.37 1,562 8.59 427 2.35 621 3.41 562 3.09 16 PAKPAK BHARAT 8 9,308 748 8.04 705 7.57 758 8.14 766 8.23 765 8.22 17 SAMOSIR 11 28,716 2,122 7.39 1,545 5.38 265 0.92 118 0.41 69 0.24 18 SERDANG BEDAGAI 17 206,866 15,114 7.31 12,644 6.11 8,943 4.32 3,602 1.74 2,381 1.15 19 BATUBARA 9 77,289 511 0.66 404 0.52 797 1.03 945 1.22 782 1.01 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ 0.00 ­ 0.00 ­ 0.00 ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 24,971 6,006 24.05 7,936 31.78 2,686 10.76 1,913 7.66 1,434 5.74

KOTA 22 SIBOLGA 4 22,375 3,981 17.79 3,850 17.21 1,528 6.83 1,272 5.68 56 0.25 23 TANJUNG BALAI 8 31,320 3,485 11.13 3,193 10.19 1,080 3.45 169 0.54 206 0.66 24 PEMATANG SIANTAR 17 61,982 7,008 11.31 6,883 11.10 1,714 2.77 1,714 2.77 1,291 2.08 25 TEBING TINGGI 9 32,450 3,485 10.74 3,265 10.06 1,292 3.98 745 2.30 641 1.98 26 MEDAN 39 58,438 4,862 8.32 4,451 7.62 3,041 5.20 2,767 4.73 2,314 3.96 27 BINJAI 8 61,395 2,190 3.57 2,038 3.32 967 1.58 567 0.92 594 0.97 28 PADANG SIDEMPUAN 8 48,984 3,040 6.21 2,985 6.09 387 0.79 367 0.75 324 0.66

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 2,201,802 304,626 13.84 287,413 13.05 211,599 9.61 178,140 8.09 164,210 7.46

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Kesga Dinkes Prov. SU

JUMLAH WANITA USIA SUBUR DENGAN STATUS IMUNISASI TT

KAB/KOTA WUS NO PUSKESMAS TT 1 TT 2 TT 3

Page 150: Prov Sumut 2008

TABEL 27

PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK

MEMERLUKAN DARAH

MENDAPAT DARAH % MEMERLUKAN

DARAH MENDAPAT DARAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 RUMAH SAKIT 339 283 83.48 507 481 94.87

2 PUSKESMAS 28 ­ ­ ­ ­ ­

JUMLAH (KAB/KOTA) 367 283 77.11 507 481 94.87

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

JUMLAH NEONATUS YANG DIRUJUK JUMLAH IBU HAMIL YANG DIRUJUK SARANA PELAYANAN KESEHATAN NO

Page 151: Prov Sumut 2008

TABEL 28

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

KABUPATEN 1 NIAS 22 11,949 1,088 45.53 1,050 96.51 11,064 107 0.97 59 55.14 2 MANDAILING NATAL 26 11,348 ­ ­ ­ ­ 6,270 ­ ­ ­ ­ 3 TAPANULI SELATAN 15 7,180 886 61.70 885 99.89 6,731 73 1.08 73 100.00 4 TAPANULI TENGAH 17 8,080 1,610 99.63 1,051 65.28 4,930 359 7.28 359 100.00 5 TAPANULI UTARA 18 7,460 412 5.52 412 100.00 5,164 31 0.60 31 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 4,726 436 9.23 419 96.10 1,106 56 5.06 56 100.00 7 LABUHAN BATU 36 26,537 880 3.32 807 91.70 20,048 494 2.46 444 89.88 8 ASAHAN 18 17,421 997 5.72 48 4.81 15,477 149 0.96 44 29.53 9 SIMALUNGUN 34 23,678 4,527 19.12 2,520 55.67 18,200 895 4.92 525 58.66 10 DAIRI 18 7,557 491 6.50 494 100.61 6,536 491 7.51 491 100.00 11 KARO 19 9,224 826 8.95 411 49.76 8,386 57 0.68 57 100.00 12 DELI SERDANG 32 44,520 4,930 11.07 3,897 79.05 40,439 2,342 5.79 1,943 82.96 13 LANGKAT 28 26,508 2,358 8.90 2,082 88.30 23,086 277 1.20 277 100.00 14 NIAS SELATAN 21 10,120 1,322 13.06 1,058 80.03 6,092 908 14.90 730 80.40 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 4,429 189 4.27 108 57.14 3,499 6 0.17 6 100.00 16 PAKPAK BHARAT 8 1,039 302 29.07 240 79.47 823 6 0.73 6 100.00 17 SAMOSIR 11 3,299 951 28.83 66 6.94 3,122 8 0.26 8 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 15,875 165 1.04 165 100.00 14,833 ­ ­ ­ ­ 19 BATUBARA 9 9,899 361 3.65 361 100.00 8,473 77 0.91 77 100.00 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 4,756 25 0.53 32 128.00 4,839 2,970 61.38 2,970 100.00

KOTA 22 SIBOLGA 4 2,224 428 19.24 424 99.07 1,830 11 0.60 11 100.00 23 TANJUNG BALAI 8 5,183 9 0.17 9 100.00 4,963 6 0.12 6 100.00 24 PEMATANG SIANTAR 17 6,514 311 4.77 306 98.39 4,480 20 0.45 17 85.00 25 TEBING TINGGI 9 3,806 481 12.64 481 100.00 3,140 17 0.54 17 100.00 26 MEDAN 39 50,874 3,379 6.64 3,379 100.00 46,244 29 0.06 29 100.00 27 BINJAI 8 6,671 ­ ­ ­ ­ 6,005 ­ ­ ­ ­ 28 PADANG SIDEMPUAN 8 4,766 370 7.76 338 91.35 4,277 10 0.23 6 60.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 335,643 27,734 8.26 21,043 75.87 280,057 9,399 3.36 8,242 87.69

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

BUMIL RISTI/ KOMPLIKASI

JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI

NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI

DITANGANI NO PUSKESMAS

BUMIL RISTI/KOMPLIKASI

DITANGANI KABUPATEN/KOTA JUMLAH IBU HAMIL

JUMLAH NEONATAL

Page 152: Prov Sumut 2008

TABEL 29

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR JUMLAH %

1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 150 147 98.00

2 RUMAH SAKIT JIWA 6 6 100.00

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 21 21 100.00

4 PUSKESMAS 493 227 46.04

5 SARANA YANKES.LAINNYA 690 12 1.74

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,360 413 30.37

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Yankes & Ruj Dinkes Prov.SU

PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR)

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 153: Prov Sumut 2008

TABEL 30

JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %

1 2 3 4 5 6 7 KABUPATEN

1 NIAS 22 443 9 9 100.00 2 MANDAILING NATAL 26 395 5 5 100.00 3 TAPANULI SELATAN 15 503 21 21 100.00 4 TAPANULI TENGAH 17 177 2 2 100.00 5 TAPANULI UTARA 18 243 3 3 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 192 ­ ­ ­ 7 LABUHAN BATU 36 242 36 36 100.00 8 ASAHAN 18 204 2 2 100.00 9 SIMALUNGUN 34 367 ­ ­ ­ 10 DAIRI 18 169 ­ ­ ­ 11 KARO 19 262 ­ ­ ­ 12 DELI SERDANG 32 403 ­ ­ ­ 13 LANGKAT 28 277 19 19 100.00 14 NIAS SELATAN 21 214 65 65 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 144 ­ ­ ­ 16 PAKPAK BHARAT 8 52 36 36 100.00 17 SAMOSIR 11 117 7 7 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 243 1 1 100.00 19 BATUBARA 9 100 27 14 51.85 20 PADANG LAWAS 11 304 ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 386 17 2 11.76

KOTA 22 SIBOLGA 4 17 ­ ­ ­ 23 TANJUNG BALAI 8 31 31 29 93.55 24 PEMATANG SIANTAR 17 43 ­ ­ ­ 25 TEBING TINGGI 9 35 1 1 100.00 26 MEDAN 39 151 2 2 100.00 27 BINJAI 8 37 34 34 100.00 28 PADANG SIDEMPUAN 8 79 7 7 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 5,830 325 295 90.77

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

DESA/KEL TERKENA KLB NO PUSKESMAS JUMLAH DESA /

KEL KABUPATEN/KOTA

Page 154: Prov Sumut 2008

TABEL 31

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN SERTA JUMLAH KABUPATEN/KOTA DAN DESA YANG TERSERANG KLB

YANG TERSERANG

JUMLAH KAB JUMLAH DESA

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Campak 11 29 10,488 521 2 4.97 0.38

2 DBD 3 3 146,919 269 8 0.18 2.97

3 Diare 3 3 6,563 209 10 3.18 4.78

4 Spc. Cikungunya 2 2 43,052 193 0 0.45 0

5 Keracunan Makanan 2 2 296 83 8 28.04 9.64

6 Tetanus Neo (TN) 2 2 9,363 2 1 0.02 50.00

7 Spc. Pertusis 1 1 ­ 10 ­ ­ ­

8 Rabies 1 2 4,906 52 1 1.06 1.92

Sumber: Subdis P2P & PL Dinkes Prov.SU Profil Kesehatan Kab/Kota 2008

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

ATTACK RATE (%) CFR (%) JUMLAH

PENDERITA NO JUMLAH

PENDUDUK TERANCAM

JUMLAH KEMATIAN

JENIS KEJADIAN LUAR BIASA

Page 155: Prov Sumut 2008

TABEL 32

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

JUMLAH % 1 2 3 4 5 6

KABUPATEN

1 NIAS 22 11,064 1,028 9.29 2 MANDAILING NATAL 26 10,021 6,194 61.81 3 TAPANULI SELATAN 15 6,731 987 14.66 4 TAPANULI TENGAH 17 7,343 4,442 60.49 5 TAPANULI UTARA 18 6,782 444 6.55 6 TOBA SAMOSIR 18 3,273 2,398 73.27 7 LABUHAN BATU 36 24,133 11,675 48.38 8 ASAHAN 18 15,835 8,405 53.08 9 SIMALUNGUN 34 20,097 3,484 17.34 10 DAIRI 18 7,093 4,384 61.81 11 KARO 19 8,386 2,842 33.89 12 DELI SERDANG 32 40,346 11,776 29.19 13 LANGKAT 28 26,255 12,948 49.32 14 NIAS SELATAN 21 6,092 4,894 80.33 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 3,732 1,742 46.68 16 PAKPAK BHARAT 8 994 144 14.49 17 SAMOSIR 11 3,122 1,240 39.72 18 SERDANG BEDAGAI 17 14,530 12,890 88.71 19 BATUBARA 9 8,470 2,220 26.21 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 4,839 1,366 28.23

KOTA 22 SIBOLGA 4 2,023 1,355 66.98 23 TANJUNG BALAI 8 4,632 3,119 67.34 24 PEMATANG SIANTAR 17 5,873 2,166 36.88 25 TEBING TINGGI 9 3,427 2,861 83.48 26 MEDAN 39 46,244 427 0.92 27 BINJAI 8 6,006 4,376 72.86 28 PADANG SIDEMPUAN 8 4,334 979 22.59

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 301,677 110,786 36.72

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH BAYI PUSKESMAS NO KABUPATEN/KOTA

Page 156: Prov Sumut 2008

TABEL 33

PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK

1 2 3 4 5 6 KABUPATEN

1 NIAS 22 29 15 51.72 2 MANDAILING NATAL 26 ­ ­ ­ 3 TAPANULI SELATAN 15 1,230 766 62.28 4 TAPANULI TENGAH 17 ­ ­ ­ 5 TAPANULI UTARA 18 35 14 40.00 6 TOBA SAMOSIR 18 274 274 100.00 7 LABUHAN BATU 36 242 242 100.00 8 ASAHAN 18 ­ ­ ­ 9 SIMALUNGUN 34 367 120 32.70 10 DAIRI 18 169 169 100.00 11 KARO 19 262 ­ ­ 12 DELI SERDANG 32 403 403 100.00 13 LANGKAT 28 277 277 100.00 14 NIAS SELATAN 21 346 278 80.35 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 134 42 31.34 16 PAKPAK BHARAT 8 0 0 0 17 SAMOSIR 11 ­ ­ ­ 18 SERDANG BEDAGAI 17 243 171 70.37 19 BATUBARA 9 100 100 100.00 20 PADANG LAWAS 11 0 0 ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 386 386 100.00

KOTA 22 SIBOLGA 4 ­ ­ ­ 23 TANJUNG BALAI 8 ­ ­ ­ 24 PEMATANG SIANTAR 17 ­ ­ ­ 25 TEBING TINGGI 9 ­ ­ ­ 26 MEDAN 39 ­ ­ ­ 27 BINJAI 8 37 37 100.00 28 PADANG SIDEMPUAN 8 79 79 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 4613 3,373 73.12

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

JUMLAH DESA/KEL DG GARAM

BERYODIUM YG BAIK

% DESA/KEL DG GARAM BERYODIUM

YG BAIK NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL

DISURVEI

Page 157: Prov Sumut 2008

TABEL 34

PELAYANAN DASAR GIGI UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) MURID SD/MI DIPERIKSA MURID SD/MI

JUMLAH % PERLU PERAWATAN

JUMLAH MENDAPAT PERAWATAN

% MENDAPAT PERAWATA

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

KABUPATEN

1 NIAS 22 353 1,276 1,629 0.28 65,170 18,560 28.48 557 557 100.00 2 MANDAILING NATAL 26 391 633 1,024 0.62 50,310 49,987 99.36 3,883 2,385 61.42 3 TAPANULI SELATAN 15 263 693 956 0.38 49,157 13,462 27.39 2,487 761 30.60 4 TAPANULI TENGAH 17 121 240 361 0.50 49,461 877 1.77 ­ ­ ­ 5 TAPANULI UTARA 18 ­ ­ ­ ­ 7,682 ­ ­ ­ ­ ­ 6 TOBA SAMOSIR 18 496 908 1,404 0.55 19,968 7,988 40.00 3,269 2,452 75.01 7 LABUHAN BATU 36 2,266 15,534 17,800 0.15 163,185 452 0.28 1,038 1,024 98.65 8 ASAHAN 18 71 2,399 2,470 0.03 74,712 5,539 7.41 7,915 2,463 31.12 9 SIMALUNGUN 34 841 2,031 2,872 0.41 37,688 14,012 37.18 3,174 3,052 96.16 10 DAIRI 18 ­ 40 40 ­ ­ ­ ­ 10 10 100.00 11 KARO 19 178 985 1,163 0.18 49,139 3,978 8.10 585 128 21.88 12 DELI SERDANG 32 361 3,692 4,053 0.10 173,140 6,138 3.55 2,506 1,301 51.92 13 LANGKAT 28 706 246 952 2.87 191,818 ­ ­ 2,559 1,515 59.20 14 NIAS SELATAN 21 54 609 663 0.09 76,927 47,419 61.64 1,896 1,896 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 56 368 424 0.15 22,070 10,351 46.90 2,407 1,092 45.37 16 PAKPAK BHARAT 8 75 100 175 0.75 ­ ­ ­ 6 ­ ­ 17 SAMOSIR 11 33 263 296 0.13 11,589 649 5.60 1,166 426 36.54 18 SERDANG BEDAGAI 17 71 2,306 2,377 0.03 ­ 29,865 ­ 4,859 1,717 35.34 19 BATUBARA 9 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 15 35 50 0.43 42,780 345 0.81 24 15 62.50

KOTA 22 SIBOLGA 4 ­ 691 691 ­ 9,317 470 5.04 ­ ­ ­ 23 TANJUNG BALAI 8 182 446 628 0.41 25,872 ­ ­ ­ ­ ­ 24 PEMATANG SIANTAR 17 625 3,277 3,902 0.19 19,760 ­ ­ ­ ­ ­ 25 TEBING TINGGI 9 623 963 1,586 0.65 19,657 15,733 80.04 4,226 2,096 49.60 26 MEDAN 39 1,398 17,388 18,786 0.08 259,774 439,503 169.19 18,418 3,628 19.70 27 BINJAI 8 185 1,408 1,593 0.13 28,649 26,768 93.43 4,329 130 3.00 28 PADANG SIDEMPUAN 8 121 673 794 0.18 11,805 3,216 27.24 2,080 455 21.88

JUMLAH (KAB/ KOTA) 493 9,485 57,204 66,689 0.17 1,216,520 695,312 57.16 67,394 27,103 40.22

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

NO PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TUMPATAN GIGI TETAP JUMLAH

RASIO TAMBAL/ CABUT

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS

JUMLAH MURID SD

PENCABUTA N GIGI TETAP

MENURUT KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 158: Prov Sumut 2008

TABEL 35

PENYULUHAN KESEHATAN JUMLAH SELURUH KEGIATAN

PENYULUHAN

JUMLAH KEGIATAN

PENYULUHAN MASSA

JUMLAH

1 2 3 4 5 6 KABUPATEN (Puskesmas)

1 NIAS 22 1,942 35 1,977 2 MANDAILING NATAL 26 41 4 45 3 TAPANULI SELATAN 15 83 ­ 83 4 TAPANULI TENGAH 17 1,018 ­ 1,018 5 TAPANULI UTARA 18 241 ­ 241 6 TOBA SAMOSIR 18 326 43 369 7 LABUHAN BATU 36 1,249 1,194 2,443 8 ASAHAN 18 1,499 89 1,588 9 SIMALUNGUN 34 ­ 198 198 10 DAIRI 18 4,584 ­ 4,584 11 KARO 19 2,458 14 2,472 12 DELI SERDANG 32 579 384 963 13 LANGKAT 28 144 56 200 14 NIAS SELATAN 21 299 104 403 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 2,329 642 2,971 16 PAKPAK BHARAT 8 90 ­ 90 17 SAMOSIR 11 226 5 231 18 SERDANG BEDAGAI 17 41 30 71 19 BATUBARA 9 108 108 216 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 44 17 61

KOTA 22 SIBOLGA 4 166 ­ 166 23 TANJUNG BALAI 8 ­ ­ ­ 24 PEMATANG SIANTAR 17 5,092 ­ 5,092 25 TEBING TINGGI 9 485 122 607 26 MEDAN 39 17,029 ­ 17,029 27 BINJAI 8 1,130 1 1,131 28 PADANG SIDEMPUAN 8 512 85 597

SUB JUMLAH I 493 41,715 3,131 44,846 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 324 105 429 2 Rumah Sakit 291 258 549

JUMLAH (KAB/KOTA) 42,330 3,494 45,824

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS

JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 159: Prov Sumut 2008

TABEL 36

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR

JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR

ASKES JAMSOSTEK JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KABUPATEN

1 NIAS 22 443,492 24,632 ­ 306,418 ­ 331,050 74.65 2 MANDAILING NATAL 26 423,712 12,897 ­ 175,187 ­ 188,084 44.39 3 TAPANULI SELATAN 15 263,812 15,124 3,161 123,284 12,098 153,667 58.25 4 TAPANULI TENGAH 17 314,632 20,275 ­ 164,770 ­ 185,045 58.81 5 TAPANULI UTARA 18 267,595 32,278 ­ 114,795 ­ 147,073 54.96 6 TOBA SAMOSIR 18 171,833 13,895 818 48,096 32,000 94,809 55.18 7 LABUHAN BATU 36 1,027,964 40,388 83,966 233,773 649,058 1,007,185 97.98 8 ASAHAN 18 688,529 24,463 ­ 148,477 ­ 172,940 25.12 9 SIMALUNGUN 34 853,112 46,952 13,272 110,904 17,898 189,026 22.16 10 DAIRI 18 271,983 43,308 ­ 129,695 ­ 173,003 63.61 11 KARO 19 360,880 33,509 ­ 95,523 ­ 129,032 35.75 12 DELI SERDANG 32 1,738,431 69,698 ­ 377,561 ­ 446,188 25.67 13 LANGKAT 28 1,042,523 43,835 62,081 371,243 28,364 505,523 48.49 14 NIAS SELATAN 21 272,848 ­ ­ 218,136 ­ 218,136 79.95 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 155,290 2,733 ­ 61,954 779 65,466 42.16 16 PAKPAK BHARAT 8 41,062 2,718 ­ 25,790 ­ 28,508 69.43 17 SAMOSIR 11 131,549 8,888 ­ 76,900 ­ 85,788 65.21 18 SERDANG BEDAGAI 17 630,728 17,654 ­ 181,022 ­ 198,676 31.50 19 BATUBARA 9 382,474 13,855 2,347 110,269 ­ 126,471 33.07 20 PADANG LAWAS 11 185,209 ­ ­ 77,309 ­ 77,309 41.74 21 PADANG LAWAS UTARA 12 193,278 8,044 ­ 68,970 ­ 77,014 39.85

KOTA 22 SIBOLGA 4 94,614 15,532 751 21,900 211 38,394 40.58 23 TANJUNG BALAI 8 163,679 12,285 ­ 44,903 20,000 77,188 47.16 24 PEMATANG SIANTAR 17 238,773 33,706 8,161 53,959 17,247 113,073 47.36 25 TEBING TINGGI 9 141,059 18,022 2,751 23,919 5,877 50,569 35.85 26 MEDAN 39 2,102,105 130,107 412,249 542,356 25.80 27 BINJAI 8 252,652 12,116 1,031 18,594 ­ 31,741 12.56 28 PADANG SIDEMPUAN 8 188,499 26,614 106 43,027 948 70,695 37.50

­ JUMLAH (KAB/KOTA) 493 13,042,317 723,528 178,445 3,838,627 784,480 5,524,009 42.35 PERSENTASE 5.55 1.37 29.43 6.01 42.35

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Promkes & JPKM Dinkes Prov.SU

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

NO PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK*

KABUPATEN/KOTA

Page 160: Prov Sumut 2008

TABEL 37

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN

JUMLAH % Rawat Jalan % Rawat Inap % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6.00 7 8.00 9 10.00 11 12 13 KABUPATEN

1 NIAS 22 329,925 177,850 53.91 152,276 46.15 120 0.03 2,688 1,446 53.79 2 MANDAILING NATAL 26 175,187 175,187 100.00 123,055 70.24 17 0.01 284 284 100.00 3 TAPANULI SELATAN 15 128,376 123,284 96.03 19,753 15.39 16 0.01 490 490 100.00 4 TAPANULI TENGAH 17 164,770 164,770 100.00 30,321 18.40 39 0.02 672 206 30.65 5 TAPANULI UTARA 18 114,795 114,795 100.00 41,081 35.79 78 0.07 57 57 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 11,815 11,815 100.00 11,411 96.58 ­ ­ ­ ­ ­ 7 LABUHAN BATU 36 233,773 233,773 100.00 27,135 11.61 620 0.27 309 294 95.15 8 ASAHAN 18 148,477 148,477 100.00 41,564 27.99 230 0.15 ­ ­ ­ 9 SIMALUNGUN 34 125,911 110,904 88.08 122,948 97.65 79 0.06 180 173 96.11 10 DAIRI 18 129,695 129,695 100.00 19,454 15.00 1,297 1.00 ­ ­ ­ 11 KARO 19 95,523 95,523 100.00 18,763 19.64 89 0.09 ­ ­ ­ 12 DELI SERDANG 32 377,591 377,561 99.99 308,668 81.75 1,504 0.40 346 346 100.00 13 LANGKAT 28 380,734 380,657 99.98 118,484 31.12 116 0.03 3,737 3,737 100.00 14 NIAS SELATAN 21 218,136 189,134 86.70 153,409 70.33 345 0.16 3,931 3,931 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 76,656 50,983 66.51 39,101 51.01 52 0.07 152 140 92.11 16 PAKPAK BHARAT 8 25,688 25,688 100.00 4,835 18.82 69 0.27 418 417 99.76 17 SAMOSIR 11 76,900 76,900 100.00 30,319 39.43 23 0.03 61 40 65.57 18 SERDANG BEDAGAI 17 197,254 180,099 91.30 188,437 95.53 13 0.01 180 180 100.00 19 BATUBARA 9 110,269 29,957 27.17 29,847 27.07 110 0.10 ­ ­ ­ 20 PADANG LAWAS 11 93,390 86,213 92.32 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 87,019 68,969 79.26 26,359 30.29 13 0.01 753 663 88.05

KOTA 22 SIBOLGA 4 21,900 21,900 100.00 7,996 36.51 ­ ­ ­ ­ ­ 23 TANJUNG BALAI 8 44,903 45,261 100.80 46,398 103.33 ­ ­ ­ ­ ­ 24 PEMATANG SIANTAR 17 53,950 53,950 100.00 26,396 48.93 ­ ­ 6 6 100.00 25 TEBING TINGGI 9 29,796 23,919 80.28 25,783 86.53 1,469 4.93 100 100 100.00 26 MEDAN 39 412,249 412,249 100.00 217,239 52.70 355 0.09 ­ ­ ­ 27 BINJAI 8 32,997 32,997 100.00 29,757 90.18 474 1.44 232 194 83.62 28 PADANG SIDEMPUAN 8 46,842 38,188 81.53 17,919 38.25 ­ ­ 291 291 100.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 3,944,521 3,580,698 90.78 1,878,708 47.63 7,128 0.18 14,887 12,995 87.29

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Promkes & JPKM Dinkes Prov.SU

MENURUT KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

BAYI MASY.MISKIN BGM MENDAPAT MP­

ASI JUMLAH BAYI MASY.MISKIN

BGM

PELAYANAN BAYI MASY.MISKIN

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH YANG ADA

MENDAPAT YANKES

MASYARAKAT MISKIN

DICAKUP JAMKESMAS

Page 161: Prov Sumut 2008

JUMLAH PEKERJA FORMAL

JUMLAH YANG DILAYANI %

1 2 3 4 5 6 KABUPATEN

1 NIAS 22 ­ ­ ­ 2 MANDAILING NATAL 26 ­ ­ ­ 3 TAPANULI SELATAN 15 1,425 933 65.47 4 TAPANULI TENGAH 17 ­ ­ ­ 5 TAPANULI UTARA 18 29,941 22,447 74.97 6 TOBA SAMOSIR 18 5,893 1,108 18.80 7 LABUHAN BATU 36 37,454 37,454 100.00 8 ASAHAN 18 ­ ­ ­ 9 SIMALUNGUN 34 ­ ­ ­ 10 DAIRI 18 265 265 100.00 11 KARO 19 9,194 ­ ­ 12 DELI SERDANG 32 ­ ­ ­ 13 LANGKAT 28 ­ ­ ­ 14 NIAS SELATAN 21 ­ ­ ­ 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 ­ 46,936 ­ 16 PAKPAK BHARAT 8 ­ ­ ­ 17 SAMOSIR 11 4,136 ­ ­ 18 SERDANG BEDAGAI 17 14,904 9,131 61.27 19 BATUBARA 9 40,098 ­ ­ 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 3,483 2,652 76.14

KOTA 22 SIBOLGA 4 4,608 3,420 74.22 23 TANJUNG BALAI 8 ­ ­ ­ 24 PEMATANG SIANTAR 17 13,334 1,060 7.95 25 TEBING TINGGI 9 41,626 ­ ­ 26 MEDAN 39 46,994 16,301 34.69 27 BINJAI 8 10,390 9,083 87.42 28 PADANG SIDEMPUAN 8 26,642 15,903 59.69

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 290,387 166,693 57.40

TABEL 38

NO KABUPATEN/KOTA

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

MENURUT KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

PELAYANAN KESEHATAN KERJA

PUSKESMAS

PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL

Page 162: Prov Sumut 2008

TABEL 39

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA

JUMLAH DILAYANI KES

% JUMLAH DILAYANI KES

% JUMLAH DILAYANI KES

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KABUPATEN

1 NIAS 22 4,307 ­ ­ 3,893 ­ ­ 8,200 3,879 47.30 2 MANDAILING NATAL 26 7,794 7,143 91.65 9,931 9,427 94.92 17,725 16,570 93.48 3 TAPANULI SELATAN 15 24,446 12,030 49.21 9,795 6,352 64.85 34,241 18,382 53.68 4 TAPANULI TENGAH 17 29,093 23,542 80.92 16,710 10,417 62.34 45,803 33,959 74.14 5 TAPANULI UTARA 18 32,141 1,137 3.54 23,933 2,982 12.46 56,074 4,119 7.35 6 TOBA SAMOSIR 18 14,574 10,896 74.76 10,337 8,388 81.15 24,911 19,284 77.41 7 LABUHAN BATU 36 3,173 1,537 48.44 2,003 881 43.98 5,176 2,418 46.72 8 ASAHAN 18 39,759 28,408 71.45 5,754 2,221 38.60 45,513 30,629 67.30 9 SIMALUNGUN 34 105,046 20,872 19.87 62,163 14,118 22.71 167,209 34,990 20.93 10 DAIRI 18 13,044 ­ ­ 12,382 ­ ­ 25,426 ­ ­ 11 KARO 19 74,851 1,758 2.35 26,926 1,820 6.76 101,777 3,578 3.52 12 DELI SERDANG 32 162,423 72,686 44.75 90,314 40,575 44.93 252,737 113,261 44.81 13 LANGKAT 28 90,700 ­ ­ 69,432 ­ ­ 160,132 ­ ­ 14 NIAS SELATAN 21 38,518 24,006 62.32 12,122 7,348 60.62 50,640 31,354 61.92 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 14,920 6,994 46.88 12,002 6,953 57.93 26,922 13,947 51.81 16 PAKPAK BHARAT 8 2,528 742 29.35 1,921 847 44.09 4,449 1,589 35.72 17 SAMOSIR 11 14,514 625 4.31 8,513 747 8.77 23,027 1,372 5.96 18 SERDANG BEDAGAI 17 56,562 24,282 42.93 55,676 24,425 43.87 112,238 48,707 43.40 19 BATUBARA 9 8,148 8,148 100.00 10,542 10,542 100.00 18,690 18,690 100.00 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 37,117 11,601 31.26 29,807 8,363 28.06 66,924 19,964 29.83

KOTA 22 SIBOLGA 4 10,662 7,463 70.00 2,621 1,835 70.01 13,283 9,298 70.00 23 TANJUNG BALAI 8 343 227 66.00 542 333 61.00 885 560 63.28 24 PEMATANG SIANTAR 17 28,148 355 1.26 10,681 1,103 10.33 38,829 1,458 3.75 25 TEBING TINGGI 9 20,150 11,967 59.39 9,816 6,537 66.60 29,966 18,504 61.75 26 MEDAN 39 126,877 24,295 19.15 102,383 31,601 30.87 229,260 55,896 24.38 27 BINJAI 8 22,636 436 1.93 12,494 1,732 13.86 35,130 2,168 6.17 28 PADANG SIDEMPUAN 8 10,075 5,532 54.91 4,579 2,934 64.08 14,654 8,466 57.77

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 992,549 306,682 30.90 617,272 202,481 32.80 1,609,821 509,163 31.63

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

PRA USILA DAN USILA PUSKESMAS NO KABUPATEN/KOTA

USILA (60TH+) PRA USILA (45­59 TH)

Page 163: Prov Sumut 2008

TABEL 40

CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM

WUS DI DESA/KEL. ENDEMIS SEDANG & BERAT

JUMLAH WUS JUMLAH YANG DIBERI KAPSUL

YODIUM

% YANG DIBERI KAPSUL YODIUM

1 2 3 4 5 6 7 KABUPATEN

1 NIAS 22 ­ 96,918 ­ ­ 2 MANDAILING NATAL 26 ­ ­ ­ ­ 3 TAPANULI SELATAN 15 ­ 40,847 ­ ­ 4 TAPANULI TENGAH 17 ­ ­ ­ ­ 5 TAPANULI UTARA 18 ­ ­ ­ ­ 6 TOBA SAMOSIR 18 ­ ­ ­ ­ 7 LABUHAN BATU 36 ­ 167,302 ­ ­ 8 ASAHAN 18 ­ ­ ­ ­ 9 SIMALUNGUN 34 ­ 45,092 10,382 23.02 10 DAIRI 18 161 35,910 13,200 36.76 11 KARO 19 ­ ­ ­ ­ 12 DELI SERDANG 32 ­ 391,447 ­ ­ 13 LANGKAT 28 ­ ­ ­ ­ 14 NIAS SELATAN 21 ­ ­ ­ ­ 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 47 23,783 1,110 4.67 16 PAKPAK BHARAT 8 0 ­ ­ ­ 17 SAMOSIR 11 ­ 28,716 ­ ­ 18 SERDANG BEDAGAI 17 241 194,048 ­ ­ 19 BATUBARA 9 ­ ­ ­ ­ 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 ­ ­ ­ ­

KOTA 22 SIBOLGA 4 ­ ­ ­ ­ 23 TANJUNG BALAI 8 ­ ­ ­ ­ 24 PEMATANG SIANTAR 17 ­ ­ ­ ­ 25 TEBING TINGGI 9 ­ ­ ­ ­ 26 MEDAN 39 ­ ­ ­ ­ 27 BINJAI 8 ­ ­ ­ ­ 28 PADANG SIDEMPUAN 8 79 48,984 ­ ­

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 528 1,073,047 24,692 2.30

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

MENURUT KABUPATEN /KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL ENDEMIS

Page 164: Prov Sumut 2008

TABEL 41

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV­AIDS

JUMLAH PENDONOR

JML SAMPEL DARAH DIPERIKSA

JML POSTIF HIV/AIDS

% POSITIF HIV­ AIDS

1 2 3 4 5 6

1 Palang Merah Indonesia (PMI) 36,635 36,715 17 0.05

2 RS 566 3,044 ­ ­

JUMLAH 37,201 39,759 17 0.04

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

DONOR DARAH

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

Page 165: Prov Sumut 2008

TABEL 42

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 I KAB/KOTA (Puskesmas)

1 NIAS 159,921 120 160,041 7 0.004 2 MANDAILING NATAL 211,213 170 211,383 40 0.019 3 TAPANULI SELATAN 155,773 401 156,174 115 0.074 4 TAPANULI TENGAH 72,607 224 72,831 ­ ­ 5 TAPANULI UTARA 134,030 196 134,226 ­ ­ 6 TOBA SAMOSIR 53,959 323 54,282 25 0.046 7 LABUHAN BATU 204,534 2,610 207,144 301 0.145 8 ASAHAN 164,653 234 164,887 7 0.004 9 SIMALUNGUN 250,461 377 250,838 ­ ­ 10 DAIRI 85,298 248 85,546 ­ ­ 11 KARO 181,369 377 181,746 208 0.114 12 DELI SERDANG 446,373 1,357 447,730 504 0.113 13 LANGKAT ­ ­ ­ ­ ­ 14 NIAS SELATAN 216,107 344 216,451 58 0.027 15 HUMBANG HASUNDUTAN 43,006 99 43,105 15 0.035 16 PAKPAK BHARAT 5,359 69 5,428 ­ ­ 17 SAMOSIR 65,397 53 65,450 59 0.090 18 SERDANG BEDAGAI ­ ­ ­ ­ ­ 19 BATUBARA 87,898 177 88,075 ­ ­ 20 PADANG LAWAS ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 42,892 22 42,914 ­ ­ 22 SIBOLGA 47,727 ­ 47,727 23 TANJUNG BALAI 141,722 ­ 141,722 ­ ­ 24 PEMATANG SIANTAR 129,824 ­ 129,824 ­ ­ 25 TEBING TINGGI 180,264 ­ 180,264 ­ ­ 26 MEDAN 1,068,064 309 1,068,373 1,759 ­ 27 BINJAI 172,451 ­ 172,451 ­ ­ 28 PADANG SIDEMPUAN 64,322 ­ 64,322 152 0.236

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 166: Prov Sumut 2008

Sub jumlah 4,385,224 7,710 4,392,934 3,250 0.074

II RUMAH SAKIT 1 NIAS ­ ­ ­ ­ ­ 2 MANDAILING NATAL 39,926 6,008 45,934 1 0.002 3 TAPANULI SELATAN 765 253 1,018 14 1.375 4 TAPANULI TENGAH 11,872 2,990 14,862 21 0.141 5 TAPANULI UTARA 19,345 11,425 30,770 ­ ­ 6 TOBA SAMOSIR 9,426 18,058 27,484 ­ ­ 7 LABUHAN BATU 98,361 40,525 138,886 26 0.019 8 ASAHAN 82,277 34,060 116,337 ­ ­ 9 SIMALUNGUN 4,284 12,535 16,819 ­ ­ 10 DAIRI ­ ­ ­ ­ ­ 11 KARO 44,325 33,762 78,087 ­ ­ 12 DELI SERDANG 175,005 29,745 204,750 26 0.013 13 LANGKAT ­ ­ ­ ­ ­ 14 NIAS SELATAN 10,042 775 10,817 13 0.120 15 HUMBANG HASUNDUTAN 9,537 1,702 11,239 ­ ­ 16 PAKPAK BHARAT 2,793 448 3,241 ­ ­ 17 SAMOSIR 12,968 2,112 15,080 9 0.060 18 SERDANG BEDAGAI ­ ­ ­ ­ ­ 19 BATUBARA 1,500 1,300 2,800 ­ ­ 20 PADANG LAWAS ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 1,812 324 2,136 ­ ­ 22 SIBOLGA 7,464 581 8,045 ­ ­ 23 TANJUNG BALAI 39,388 5,400 44,788 ­ ­ 24 PEMATANG SIANTAR 124,714 43,099 167,813 2,052 1.22 25 TEBING TINGGI 77,316 17,803 95,119 ­ ­ 26 MEDAN 471,848 146,087 617,935 ­ ­ 27 BINJAI 130,565 19,639 150,204 200 0.13 28 PADANG SIDEMPUAN 50,449 5,536 55,985 ­ ­

Sub Jumlah 1,425,982 434,167 1,860,149 2,362 0.127

III Sarana Yankes lainnya 1 NIAS ­ ­ ­ ­ ­ 2 MANDAILING NATAL ­ ­ ­ ­ ­ 3 TAPANULI SELATAN ­ ­ ­ ­ ­ 4 TAPANULI TENGAH ­ ­ ­ ­ ­ 5 TAPANULI UTARA ­ ­ ­ ­ ­ 6 TOBA SAMOSIR ­ ­ ­ ­ ­

Page 167: Prov Sumut 2008

7 LABUHAN BATU ­ ­ ­ ­ ­ 8 ASAHAN ­ ­ ­ ­ ­ 9 SIMALUNGUN ­ ­ ­ ­ ­ 10 DAIRI 11 KARO 28,464 ­ 28,464 ­ ­ 12 DELI SERDANG ­ ­ ­ ­ ­ 13 LANGKAT ­ ­ ­ ­ ­ 14 NIAS SELATAN 7,601 446 8,047 15 HUMBANG HASUNDUTAN ­ ­ ­ ­ ­ 16 PAKPAK BHARAT ­ ­ ­ ­ ­ 17 SAMOSIR ­ ­ ­ ­ ­ 18 SERDANG BEDAGAI ­ ­ ­ ­ ­ 19 BATUBARA ­ ­ ­ ­ ­ 20 PADANG LAWAS ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 22 SIBOLGA 3,691 190 3,881 ­ ­ 23 TANJUNG BALAI ­ ­ ­ ­ ­ 24 PEMATANG SIANTAR ­ ­ ­ ­ ­ 25 TEBING TINGGI ­ ­ ­ ­ ­ 26 MEDAN ­ ­ ­ ­ ­ 27 BINJAI ­ ­ ­ ­ ­ 28 PADANG SIDEMPUAN ­ ­ ­ ­ ­

Sub Jumlah 39,756 636 40,392 ­ JUMLAH (KAB/KOTA) 5,850,962 442,513 6,293,475 11,224 0.178 JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 13,042,317 13,042,317 JUMLAH PELAYANAN CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 44.86 3.39

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

Page 168: Prov Sumut 2008

TABEL 43

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR

JUMLAH YANG MEMILIKI % YANG MEMILIKI

LABKES 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR

LABKES 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR

1 2 3 4 5 6 7

1 RUMAH SAKIT UMUM 150 138 85 92.00 56.67

2 RUMAH SAKIT JIWA 6 6 ­ 100.00 ­

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 21 17 ­ 80.95 ­

4 PUSKESMAS 493 224 ­ 45.44 ­

JUMLAH (KAB/KOTA) 670 385 85 57.46 12.69

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 169: Prov Sumut 2008

TABEL 44

JUMLAH % 1 2 3 4 5

KABUPATEN

1 NIAS 215,755 46,854 21.7 2 MANDAILING NATAL 220,596 99,941 45.3 3 TAPANULI SELATAN 32,040,912 26,700,760 83.3 4 TAPANULI TENGAH 97,230 73,039 75.1 5 TAPANULI UTARA 140,910 66,708 47.3 6 TOBA SAMOSIR 0 0 0.0 7 LABUHAN BATU 24,410,742 22,760,798 93.2 8 ASAHAN 7,348,809 5,236,196 71.3 9 SIMALUNGUN 278,930 226,702 81.3 10 DAIRI ­ ­ ­ 11 KARO 14,815,319 20,346,887 137.3 12 DELI SERDANG 120 120 100.0 13 LANGKAT ­ ­ ­ 14 NIAS SELATAN 142 42 29.6 15 HUMBANG HASUNDUTAN 0 0 0.0 16 PAKPAK BHARAT ­ ­ ­ 17 SAMOSIR 0 0 0.0 18 SERDANG BEDAGAI 90,159 36,435 40.4 19 BATUBARA 0 0 0.0 20 PADANG LAWAS 0 0 0.0 21 PADANG LAWAS UTARA 245,948 80,118 32.6

KOTA 22 SIBOLGA 2,277,220 4,364,520 191.7 23 TANJUNG BALAI 4,638,541 6,966,161 150.2 24 PEMATANG SIANTAR 6,961,470 7,830,075 112.5 25 TEBING TINGGI 29,094,423 15,381,523 52.9 26 MEDAN 11,755,284 14,625,146 124.4 27 BINJAI 5,380,401 4,126,644 76.7 28 PADANG SIDEMPUAN 56,657 33,957 59.9

JUMLAH KAB/KOTA 140,069,568 129,002,626 92.1

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

NO KABUPATEN/KOTA KEBUTUHAN KETERSEDIAAN

Page 170: Prov Sumut 2008

Tabel 44a

Total Dana Jumlah Biaya Obat APBN APBD KAB/KOTA ( 3 + 4 ) Penduduk Per kapita

1 2 3 4 5 6 7 1 Medan 2,126,567,002 1,909,000,390 4,035,567,392 2,102,105 1,919.77 2 P. Siantar 279,438,301 900,000,000 1,179,438,301 238,773 4,939.58 3 T. Balai 233,486,401 580,120,000 813,606,401 163,679 4,970.74 4 T. Tinggi 82,633,180 1,000,000,000 1,082,633,180 141,059 7,675.04 5 Binjai 173,470,718 300,000,000 473,470,718 252,652 1,874.00 6 Sibolga 113,711,435 663,373,513 777,084,948 94,614 8,213.21 7 P. Sidempuan 242,693,155 382,000,000 624,693,155 188,499 3,314.04 8 D. Serdang 1,953,945,802 3,050,000,000 5,003,945,802 1,738,431 2,878.43 9 Langkat 1,966,336,121 3,500,000,000 5,466,336,121 1,042,523 5,243.37 10 Karo 608,764,075 1,154,260,500 1,763,024,575 360,880 4,885.35 11 Simalungun 1,325,419,373 3,700,000,000 5,025,419,373 853,112 5,890.69 12 Asahan 768,368,814 756,281,400 1,524,650,214 688,529 2,214.36 13 Lab. Batu 1,200,914,118 6,419,948,000 7,620,862,118 1,027,964 7,413.55 14 Tapanuli Utara 593,135,833 570,000,000 1,163,135,833 267,595 4,346.63 15 Toba Samosir 425,002,330 779,458,495 1,204,460,825 171,833 7,009.48 16 Tapanuli Tengah 853,693,858 512,934,491 1,366,628,349 314,632 4,343.58 17 Tapanuli Selatan 81,066,680 3,499,999,410 3,581,066,090 263,812 13,574.31 18 Mandailing Natal 909,771,383 1,137,912,462 2,047,683,845 423,712 4,832.73 19 Nias 1,714,778,988 1,000,000,000 2,714,778,988 443,492 6,121.37 20 Dairi 710,554,463 531,623,800 1,242,178,263 271,983 4,567.12 21 Humbahas 383,888,059 487,000,000 870,888,059 155,290 5,608.14 22 Pakpak Bharat 134,779,242 450,000,000 584,779,242 41,062 14,241.37 23 Serdang Bedagai 932,890,239 1,075,000,000 2,007,890,239 630,728 3,183.45 24 Samosir 398,440,845 1,229,353,952 1,627,794,797 131,549 12,374.06 25 Nias Selatan 1,095,188,090 2,100,000,000 3,195,188,090 272,848 11,710.51 26 Batu Bara 570,339,709 747,492,466 1,317,832,175 382,474 3,445.55 27 Padang Lawas 667,146,495 ­ 667,146,495 185,209 3,602.13 28 Padang Lawas Utara 775,175,030 ­ 775,175,030 193,278 4,010.67

21,321,599,739 38,435,758,879 59,757,358,618 13,042,317 164,403.23 Sumber: Subdis Farmasi & Makmin Dinkes Prov.SU

Keterangan : 1 Anggaran Obat perkapita tahun 2008 Rp 5.869,­ 2 Anggaran Obat Buffer Pusat tahun 2008 untuk Dinas Kesehatan Prov. Sumut Rp 1.022.319.316,­

32

Total

DATA ANGGARAN OBAT KABUPATEN / KOTA TAHUN 2008

N O KAB/KOTA Dana Pengadaan Obat

PROVINSI SUMATERA UTARA

Page 171: Prov Sumut 2008

JUMLAH DIPANTAU BER PHBS * %

1 2 3 4 5 6 KABUPATEN

1 NIAS 22 392 369 94.13 2 MANDAILING NATAL 26 ­ ­ ­ 3 TAPANULI SELATAN 15 23,324 10,885 46.67 4 TAPANULI TENGAH 17 ­ ­ ­ 5 TAPANULI UTARA 18 56,345 24,916 44.22 6 TOBA SAMOSIR 18 12,897 7,016 54.40 7 LABUHAN BATU 36 72,224 37,800 52.34 8 ASAHAN 18 630 136 21.59 9 SIMALUNGUN 34 57,437 40,647 70.77 10 DAIRI 18 5,937 1,027 17.30 11 KARO 19 27,156 15,700 57.81 12 DELI SERDANG 32 4,620 2,988 64.67 13 LANGKAT 28 210 68 32.38 14 NIAS SELATAN 21 68,187 41,525 60.90 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 30,597 11,167 36.50 16 PAKPAK BHARAT 8 309 73 23.62 17 SAMOSIR 11 31,274 12,510 40.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 139,164 80,638 57.94 19 BATUBARA 9 88,197 25,630 29.06 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 3,880 2,047 52.76

KOTA 22 SIBOLGA 4 ­ ­ ­ 23 TANJUNG BALAI 8 ­ ­ ­ 24 PEMATANG SIANTAR 17 630 328 52.06 25 TEBING TINGGI 9 22,500 16,689 74.17 26 MEDAN 39 291,808 234,756 80.45 27 BINJAI 8 ­ ­ ­ 28 PADANG SIDEMPUAN 8 22,537 10,385 46.08

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 960,255 577,300 60.12

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

TABEL 45

NO KABUPATEN/KOTA

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

RUMAH TANGGA PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT

Page 172: Prov Sumut 2008

TABEL 46

JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA

JUMLAH POSYANDU PERSENTASE POSYANDU %

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH POSYANDU AKTIF

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 KABUPATEN ­

1 NIAS 22 295 174 18 ­ 487 60.57 35.73 3.70 ­ 100 3.70 2 MANDAILING NATAL 26 360 39 6 ­ 405 88.89 9.63 1.48 ­ 100 1.48 3 TAPANULI SELATAN 15 204 198 131 2 535 38.13 37.01 24.49 0.37 100 24.86 4 TAPANULI TENGAH 17 162 233 ­ ­ 395 41.01 58.99 ­ ­ 100 ­ 5 TAPANULI UTARA 18 251 123 14 ­ 388 64.69 31.70 3.61 ­ 100 3.61 6 TOBA SAMOSIR 18 27 161 85 2 275 9.82 58.55 30.91 0.73 100 31.64 7 LABUHAN BATU 36 301 409 433 43 1,186 25.38 34.49 36.51 3.63 100 40.13 8 ASAHAN 18 266 404 130 116 916 29.04 44.10 14.19 12.66 100 26.86 9 SIMALUNGUN 34 675 337 216 80 1,308 51.61 25.76 16.51 6.12 100 22.63 10 DAIRI 18 127 174 190 2 493 25.76 35.29 38.54 0.41 100 38.95 11 KARO 19 83 349 12 1 445 18.65 78.43 2.70 0.22 100 2.92 12 DELI SERDANG 32 206 907 254 ­ 1,367 15.07 66.35 18.58 ­ 100 18.58 13 LANGKAT 28 ­ 520 723 13 1,256 ­ 41.40 57.56 1.04 100 58.60 14 NIAS SELATAN 21 302 ­ ­ ­ 302 100.00 ­ ­ ­ 100 ­ 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 29 174 21 3 227 12.78 76.65 9.25 1.32 100 10.57 16 PAKPAK BHARAT 8 62 25 0 0 87 71.26 28.74 ­ ­ 100 ­ 17 SAMOSIR 11 ­ 126 54 ­ 180 ­ 70.00 30.00 ­ 100 30.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 193 477 143 17 830 23.25 57.47 17.23 2.05 100 19.27 19 BATUBARA 9 68 363 61 4 496 13.71 73.19 12.30 0.81 100 13.10 20 PADANG LAWAS 11 ­ 336 ­ ­ 336 ­ 100.00 ­ ­ 100 ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 127 155 88 2 372 34.14 41.67 23.66 0.54 100 24.19

KOTA 22 SIBOLGA 4 28 37 21 8 94 29.79 39.36 22.34 8.51 100 30.85 23 TANJUNG BALAI 8 ­ 115 ­ ­ 115 ­ 100.00 ­ ­ 100 ­ 24 PEMATANG SIANTAR 17 ­ 13 216 12 241 ­ 5.39 89.63 4.98 100 94.61 25 TEBING TINGGI 9 ­ 21 84 18 123 ­ 17.07 68.29 14.63 100 82.93 26 MEDAN 39 ­ ­ ­ 1,405 1,405 ­ ­ ­ 100.00 100 100.00 27 BINJAI 8 8 199 33 ­ 240 3.33 82.92 13.75 ­ 100 13.75 28 PADANG SIDEMPUAN 8 21 84 29 2 136 15.44 61.76 21.32 1.47 100 22.79

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 3,795 6,153 2,962 1,730 14,640 25.92 42.03 20.23 11.82 100 32.05

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Promkes & JPKM Dinkes Prov.SU

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS

Page 173: Prov Sumut 2008

TABEL 47

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA

RUMAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH %

SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT 1 2 3 4 5 6 7 8

KABUPATEN

1 NIAS 22 26,081 900 3.45 320 35.56 2 MANDAILING NATAL 26 110,575 ­ ­ ­ ­ 3 TAPANULI SELATAN 15 58,383 36,428 62.39 19,589 53.77 4 TAPANULI TENGAH 17 66,282 47,961 72.36 26,588 55.44 5 TAPANULI UTARA 18 56,345 56,345 100.00 24,916 44.22 6 TOBA SAMOSIR 18 43,580 320 0.73 174 54.38 7 LABUHAN BATU 36 201,298 150,525 74.78 102,637 68.19 8 ASAHAN 18 138,034 19,935 14.44 8,049 40.38 9 SIMALUNGUN 34 205,988 141,281 68.59 112,893 79.91 10 DAIRI 18 5,937 1,422 23.95 ­ ­ 11 KARO 19 80,264 10,730 13.37 8,230 76.70 12 DELI SERDANG 32 367,561 46,356 12.61 31,394 67.72 13 LANGKAT 28 190,412 70,425 36.99 53,051 75.33 14 NIAS SELATAN 21 97,409 ­ ­ ­ ­ 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 38,286 31,051 81.10 19,033 61.30 16 PAKPAK BHARAT 8 7,835 4,357 55.61 1,231 28.25 17 SAMOSIR 11 26,798 2,200 8.21 181 8.23 18 SERDANG BEDAGAI 17 139,164 128,617 92.42 80,750 62.78 19 BATUBARA 9 87,563 87,563 100.00 ­ ­ 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 38,176 9,735 25.50 2,373 24.38

KOTA 22 SIBOLGA 4 18,869 1,320 7.00 1,013 76.74 23 TANJUNG BALAI 8 36,245 23,158 63.89 13,691 59.12 24 PEMATANG SIANTAR 17 50,522 42,599 84.32 31,702 74.42 25 TEBING TINGGI 9 31,829 21,579 67.80 17,955 83.21 26 MEDAN 39 518,657 242,443 46.74 208,146 85.85 27 BINJAI 8 37,045 13,088 35.33 7,802 59.61 28 PADANG SIDEMPUAN 8 42,597 23,576 55.35 13,439 57.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 2,721,735 1,213,914 44.60 785,157 64.68

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

PUSKESMAS NO KABUPATEN/KOTA

Page 174: Prov Sumut 2008

TABEL 48

LEDENG

SPT

SGL

PAH

KEMAS

AN

LAINNYA

JUMLA

H

LEDENG

SPT

SGL

PAH

KEMAS

AN

LAINNYA

JUMLA

H

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 KABUPATEN

1 NIAS 22 37,189 7,922 21.30 1,368 11 1,655 664 35 ­ 3,733 36.65 0.29 44.33 17.79 0.94 ­ 100 2 MANDAILING NATAL 26 110,575 28,539 25.81 253 1,091 8,963 ­ ­ 18,236 28,543 0.89 3.82 31.40 ­ ­ 63.89 100 3 TAPANULI SELATAN 15 59,294 27,773 46.84 3,134 149 9,453 215 133 11,048 24,132 12.99 0.62 39.17 0.89 0.55 45.78 100 4 TAPANULI TENGAH 17 66,282 46,273 69.81 19,447 871 7,224 2,553 193 6,946 37,234 52.23 2.34 19.40 6.86 0.52 18.65 100 5 TAPANULI UTARA 18 57,051 45,749 80.19 17,782 ­ 8,350 3,885 ­ 16,134 46,151 38.53 ­ 18.09 8.42 ­ 34.96 100 6 TOBA SAMOSIR 18 43,563 28,681 65.84 8,003 1,254 10,337 1,152 ­ 7,985 28,731 27.85 4.36 35.98 4.01 ­ 27.79 100 7 LABUHAN BATU 36 254,766 145,562 57.14 8,090 24,172 79,897 8,638 2,353 22,410 145,560 5.56 16.61 54.89 5.93 1.62 15.40 100 8 ASAHAN 18 138,034 19,935 14.44 1,377 ­ 18,277 ­ ­ 281 19,935 6.91 ­ 91.68 ­ ­ 1.41 100 9 SIMALUNGUN 34 205,988 150,629 73.13 27,199 12,527 44,278 36,474 39 6,566 127,083 21.40 9.86 34.84 28.70 0.03 5.17 100 10 DAIRI 18 61,673 4,737 7.68 2,385 ­ 30 1,340 224 698 4,677 50.99 ­ 0.64 28.65 4.79 14.92 100 11 KARO 19 81,656 31,958 39.14 34,415 3,057 5,621 3,471 2,642 30,207 79,413 43.34 3.85 7.08 4.37 3.33 38.04 100 12 DELI SERDANG 32 382,731 55,802 14.58 18,852 4,316 25,597 317 ­ 1,192 50,274 37.50 8.58 50.91 0.63 ­ 2.37 100 13 LANGKAT 28 238,537 203,178 85.18 28,484 29,201 79,615 ­ ­ 20,995 158,295 17.99 18.45 50.30 ­ ­ 13.26 100 14 NIAS SELATAN 21 97,409 24,991 25.66 4,570 357 11,482 1 ­ 8,581 24,991 18.29 1.43 45.94 0.00 ­ 34.34 100 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 38,863 37,106 95.48 6,451 1,162 4,822 8,835 1,050 9,589 31,909 20.22 3.64 15.11 27.69 3.29 30.05 100 16 PAKPAK BHARAT 8 8,543 5,244 61.38 710 701 172 3,547 ­ 1,621 6,751 10.52 10.38 2.55 52.54 ­ 24.01 66.63 17 SAMOSIR 11 31,274 2,200 7.03 1,570 1,616 1,954 564 76 12,689 18,469 8.50 8.75 10.58 3.05 0.41 68.70 100 18 SERDANG BEDAGAI 17 139,305 128,646 92.35 10,917 8,405 51,267 ­ ­ 42,624 113,213 9.64 7.42 45.28 ­ ­ 37.65 100 19 BATUBARA 9 83,944 3,413 4.07 ­ ­ 3,412 ­ ­ 1 3,413 ­ ­ 99.97 ­ ­ 0.03 100 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 0 21 PADANG LAWAS UTARA 12 38,176 9,735 25.50 803 ­ 4,142 ­ 421 4,369 9,735 8.25 ­ 42.55 ­ 4.32 44.88 100

KOTA 22 SIBOLGA 4 19,885 1,320 6.64 1,077 ­ 84 ­ ­ 159 1,320 81.59 ­ 6.36 ­ ­ 12.05 100 23 TANJUNG BALAI 8 33,394 30,149 90.28 20,683 ­ ­ ­ ­ 20,683 41,366 50.00 ­ ­ ­ ­ 50.00 100 24 PEMATANG SIANTAR 17 51,322 37,539 73.14 31,517 ­ ­ ­ ­ 6,922 38,439 ##### # ­ ­ ­ ­ 18.01 100 25 TEBING TINGGI 9 31,829 21,579 67.80 8,730 5,173 7,327 ­ ­ 349 21,579 40.46 23.97 33.95 ­ ­ 1.62 100 26 MEDAN 39 520,343 298,967 57.46 287,942 1,696 9,329 ­ ­ ­ 298,967 96.31 0.57 3.12 ­ ­ ­ 100 27 BINJAI 8 59,528 13,088 21.99 7,441 ­ 5,137 ­ ­ 510 13,088 56.85 ­ 39.25 ­ ­ 3.90 100 28 PADANG SIDEMPUAN 8 43,288 22,119 51.10 5,815 ­ 10,556 ­ ­ 5,748 22,119 26.29 ­ 47.72 ­ ­ 25.99 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 2,934,442 1,432,834 48.83 559,015 95,759 408,981 71,656 7,166 256,543 1,399,120 39.95 6.84 29.23 5.12 0.51 18.34 100

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

% KELUARGA DIPERIKSA

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA

PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH

% AKSES AIR BERSIH JUMLAH

KELUARGA YANG ADA

AKSES AIR BERSIH

NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS

Page 175: Prov Sumut 2008

Tabel 48a

Air Ledeng Ledeng Sumur Sumur Sumur tdk Mata Air Mata Air Air Kemasan Eceran Meteren Bor/Pompa Terlindung terlindung terlindung tdk terlindung Sungai

Nias 0.6 1.3 1.1 4.7 9.7 36.6 6.8 31.7 4.2 3.4 0.0 Mandailing Natal 0.7 0.2 0.2 1.7 44.9 13.4 7.7 8.4 19.4 2.9 0.3 Tapanuli Selatan 0.1 0.9 0.1 0.5 41.6 18.8 14.4 11.7 11.6 0.2 0.0 Tapanuli Tengah 0.3 22.9 2.1 0.8 9.6 19.3 16.1 26.3 2.6 0.0 0.0 Tapanuli Utara 0.3 13.1 0.9 16.8 8.0 6.6 22.5 20.2 2.6 8.5 0.6 Toba Samosir 0.4 12.1 0.0 19.0 14.3 10.8 10.0 19.0 6.9 1.3 6.1 Labuhan Batu 0.3 1.1 0.7 23.4 33.5 17.1 0.3 0.2 9.8 12.0 1.1 Asahan 0.9 7.0 4.9 30.3 37.5 11.4 0.1 0.7 4.2 2.8 0.1 Simalungun 1.3 9.0 2.7 42.5 5.8 3.7 18.7 11.1 3.8 0.8 0.6 Dairi 0.5 16.3 0.8 2.7 3.3 2.2 19.8 16.6 22.8 13.0 1.9 Karo 0.5 32.6 3.8 17.7 8.7 3.8 16.8 14.4 1.3 0.2 0.2 Deli Serdang 6.6 17.2 1.6 12.8 45.7 9.6 4.7 0.6 1.1 0.0 0.0 Langkat 2.1 3.7 1.4 24.6 36.6 26.1 0.5 1.1 3.3 0.3 0.3 Nias Selatan 0.3 1.4 0.0 0.7 9.9 13.0 15.1 42.1 10.3 7.2 0.0 Humbahas 0.0 3.0 1.0 12.1 14.6 7.5 19.1 32.2 3.5 6.5 0.5 Pakpak Bharat 0.0 4.3 0.0 0.0 2.1 2.1 44.7 21.3 21.3 4.3 0.0 Samosir 0.6 5.2 0.6 6.4 3.5 3.5 8.1 21.4 23.7 4.6 22.0 Serdang Bedagai 1.3 0.1 0.2 48.4 27.5 18.0 4.0 0.1 0.0 0.0 0.4 Sibolga 0.9 78.6 1.8 0.0 2.7 0.0 2.7 11.6 0.0 0.0 1.8 Tanjung Balai 2.2 64.7 20.7 1.1 0.0 1.6 0.0 0.0 7.6 1.6 0.5 Pematang Siantar 1.0 89.5 0.6 3.2 2.5 0.3 0.6 1.9 0.0 0.0 0.3 Tebing Tinggi 0.0 18.0 0.6 61.8 14.0 5.6 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 Medan 10.0 54.5 5.7 11.0 15.8 2.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.8 Binjai 1.8 16.6 0.6 13.6 54.4 12.1 0.3 0.0 0.6 0.0 0.0 Padang Sidempuan 0.9 23.8 2.6 9.5 39.4 14.7 3.5 5.2 0.4 0.0 0.0 Provinsi 3.2 19.2 2.4 17.7 25.8 11.4 6.3 6.6 4.5 2.2 0.7 Sumber : Riskesdas 2007

Kab/Kota Lainnya Air Hujan

Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Sumber Air di Kab/Kota Prov.Sumatera Utara

Page 176: Prov Sumut 2008

TABEL 49

KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KABUTEN/KOTA

JUMLA

H

KK

DIPER

IKS

A

JUMLA

H

KK

MEM

ILIKI

JUMLA

H

SEHAT

% KK

MEM

ILIKI

% SEH

AT

JUMLA

H

KK

DIPER

IKS

A

JUMLA

H

KK

MEM

ILIKI

JUMLA

H

SEHAT

% KK

MEM

ILIKI

% SEH

AT

JUMLA

H

KK

DIPER

IKS

A

JUMLA

H

KK

MEM

ILIKI

JUMLA

H

SEHAT

% KK

MEM

ILIKI

% SEH

AT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 KABUPATEN

1 NIAS 22 26,081 6,398 2,278 2,278 35.605 35.605 6,396 2,148 2,148 33.58 33.58 6,396 2,924 2,924 45.72 100.00 2 MANDAILING NATAL 26 110,575 28,539 11,251 ­ 39.423 0 28,539 7,498 ­ 26.27 0.00 28,539 996 ­ 3.49 0.00 3 TAPANULI SELATAN 15 59,294 27,773 16,871 9,073 60.746 53.779 27,773 16,627 7,187 59.87 43.22 24,438 13,196 6,634 54.00 50.27 4 TAPANULI TENGAH 17 66,282 44,586 33,794 29,012 75.80 85.85 43,091 30,846 25,813 71.58 83.68 33,563 11,152 8,131 33.23 72.91 5 TAPANULI UTARA 18 57,051 45,758 29,487 ­ 64.441 0 45,758 16,094 ­ 35.17 0.00 45,758 13,723 ­ 29.99 0.00 6 TOBA SAMOSIR 18 43,563 40,800 27,134 20,678 66.505 76.207 40,800 20,190 7,115 49.49 35.24 40,800 27,019 9,103 66.22 33.69 7 LABUHAN BATU 36 254,766 145,562 107,004 99,265 73.51 92.77 150,231 98,024 89,224 65.25 91.02 150,231 90,254 86,257 60.08 95.57 8 ASAHAN 18 138,034 19,935 19,935 14,444 100 72.455 19,935 6,275 6,275 31.48 100.00 19,935 19,935 8,392 100.00 42.10 9 SIMALUNGUN 34 205,988 162,309 127,222 79,300 78.383 62.332 151,582 117,905 67,657 77.78 57.38 155,276 118,067 69,307 76.04 58.70 10 DAIRI 18 61,673 4,737 3,688 2,139 77.855 58.00 4,707 1,225 141 26.03 11.51 4,727 766 132 16.20 17.23 11 KARO 19 81,656 53,952 46,540 25,568 86.262 54.938 47,570 35,465 11,482 74.55 32.38 30,672 21,190 8,515 69.09 40.18 12 DELI SERDANG 32 382,731 41,002 32,345 24,706 78.886 76.383 41,002 35,304 28,577 86.10 80.95 41,002 28,765 20,976 70.16 72.92 13 LANGKAT 28 238,537 151,628 138,407 114,400 91.281 82.655 95,912 71,410 60,399 74.45 84.58 137,672 71,410 1,666 51.87 2.33 14 NIAS SELATAN 21 97,409 ­ ­ ­ 0 0 ­ ­ ­ 0.00 0.00 ­ ­ ­ ­ ­ 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 38,863 36,423 26,901 19,697 73.857 73.22 30,502 10,883 6,451 35.68 59.28 15,344 4,804 4,032 31.31 83.93 16 PAKPAK BHARAT 8 8,543 4,496 3,426 1,581 76.62 46.15 3,424 1,671 537 49.59 5.19 ­ ­ ­ ­ ­ 17 SAMOSIR 11 31,274 2,200 1,216 328 55.273 26.974 2,200 1,160 635 52.73 54.74 2,200 796 305 36.18 38.32 18 SERDANG BEDAGAI 17 139,164 128,624 110,796 68,388 86.139 61.724 128,624 90,416 75,168 70.29 83.14 128,625 95,006 63,470 73.86 66.81 19 BATUBARA 9 83,844 65,647 65,647 39,387 100 59.998 65,647 65,647 39,387 100.00 60.00 65,647 65,647 39,387 100.00 60.00 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ ­ 0 0 ­ ­ ­ 0.00 0.00 ­ ­ ­ 0.00 0.00 21 PADANG LAWAS UTARA 12 38,176 9,735 4,563 1,882 46.872 41.245 9,735 3,928 1,243 40.35 31.64 9,735 2,099 840 21.56 40.02

KOTA 22 SIBOLGA 4 19,885 1,320 760 641 57.576 84.342 1,320 834 721 63.18 86.45 1,320 715 646 54.17 90.35 23 TANJUNG BALAI 8 33,394 23,527 15,974 11,182 67.896 70.00 19,207 10,433 7,303 54.32 70.00 14,942 6,446 4,512 43.14 70.00 24 PEMATANG SIANTAR 17 51,322 38,437 34,884 34,384 90.756 98.567 38,437 22,525 21,691 58.60 96.30 38,437 30,137 28,389 78.41 94.20 25 TEBING TINGGI 9 31,829 21,579 20,068 17,955 93.00 89.471 21,579 19,500 17,700 90.37 90.77 21,581 18,086 16,610 83.81 91.84 26 MEDAN 39 520,343 298,967 250,844 201,803 83.904 80.45 298,967 238,913 176,279 79.91 73.78 298,967 228,575 162,990 76.45 71.31 27 BINJAI 8 59,528 13,088 8,501 8,501 64.953 100 13,088 8,501 8,501 64.95 100.00 13,088 8,501 8,501 64.95 100.00 28 PADANG SIDEMPUAN 8 43,307 22,012 17,512 14,597 79.557 83.354 19,435 13,558 10,766 69.76 79.41 20,376 13,932 11,658 68.37 83.68

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 2,923,112 1,439,034 1,157,048 841,189 80.404 72.701 1,355,461 946,980 672,400 69.86 71.00 1,349,271 894,141 563,377 66.27 63.01

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

TEMPAT SAMPAH PENGELOLAAN AIR LIMBAH

NO JUMLAH KK KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS

JAMBAN

Page 177: Prov Sumut 2008

TABEL 50

JUMLA

H YG

ADA

JUMLA

H

DIPER

IKSA

JUMLA

H

SEHAT

% SEH

AT

JUMLA

H YG

ADA

JUMLA

H

DIPER

IKSA

JUMLA

H

SEHAT

% SEH

AT

JUMLA

H YG

ADA

JUMLA

H

DIPER

IKSA

JUMLA

H

SEHAT

% SEH

AT

JUMLA

H YG

ADA

JUMLA

H

DIPER

IKSA

JUMLA

H

SEHAT

% SEH

AT

JUMLA

H YG

ADA

JUMLA

H

DIPER

IKSA

JUMLA

H

SEHAT

% SEH

AT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 KABUPATEN

1 NIAS 22 18 9 7 77.78 72 56 21 37.50 29 22 19 86.36 72 67 30 44.78 112 99 77 77.78 2 MANDAILING NATAL 26 3 ­ ­ 11 ­ ­ ­ ­ ­ 14 ­ ­ ­ 3 TAPANULI SELATAN 15 1 1 1 100.00 134 134 72 53.73 28 28 0 0.00 312 312 123 39.42 475 475 196 41.26 4 TAPANULI TENGAH 17 11 10 5 50.00 105 84 62 73.81 26 26 0 0.00 4 4 4 100.00 104 75 71 94.67 5 TAPANULI UTARA 18 15 8 8 100.00 147 ­ ­ ­ 17 ­ ­ ­ 131 ­ ­ ­ 310 8 8 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 11 11 11 100.00 132 96 55 57.29 12 12 12 100.00 755 240 104 43.33 910 359 182 50.70 7 LABUHAN BATU 36 23 23 22 95.65 382 373 313 83.91 79 79 56 70.89 1,978 1,673 1,352 80.81 2,462 2,148 1,743 81.15 8 ASAHAN 18 9 9 9 100.00 166 43 ­ ­ 13 12 ­ ­ 73 24 24 ­ 261 88 33 37.50 9 SIMALUNGUN 34 23 23 22 95.65 546 385 279 72.47 35 33 16 48.48 523 319 234 73.35 1,127 760 551 72.50 10 DAIRI 18 6 6 6 100.00 ­ ­ ­ ­ 14 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 20 6 6 100.00 11 KARO 19 22 2 2 100.00 598 135 82 60.74 19 10 4 40.00 2,596 677 379 55.98 3,235 824 467 56.67 12 DELI SERDANG 32 71 71 51 71.83 135 121 86 71.07 22 22 22 100.00 19 19 13 68.42 248 234 172 73.93 13 LANGKAT 28 2 1 1 100.00 593 343 343 100.00 23 ­ ­ ­ 728 215 215 100.00 1,346 559 559 100.00 14 NIAS SELATAN 21 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 7 7 7 100.00 372 365 52 14.25 14 10 7 70.00 100 52 42 80.77 493 434 108 24.88 16 PAKPAK BHARAT 8 1 ­ ­ ­ 37 ­ ­ ­ 7 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 17 SAMOSIR 11 72 40 40 100.00 368 40 40 100.00 10 ­ ­ ­ 101 ­ ­ ­ 551 80 80 100.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 4 4 2 50.00 143 41 12 29.27 41 5 ­ ­ 516 23 9 39.13 673 48 23 43.75 19 BATUBARA 9 ­ ­ ­ ­ 52 28 28 100.00 7 7 ­ ­ 1,185 ­ ­ ­ 815 1 28 100.00 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 3 3 3 100.00 242 133 62 46.62 12 12 ­ ­ 81 81 24 29.63 338 229 89 38.86

KOTA 22 SIBOLGA 4 26 26 16 61.54 41 41 23 56.10 6 6 6 100.00 36 36 26 72.22 109 109 71 65.14 23 TANJUNG BALAI 8 7 3 3 100.00 77 57 42 73.68 9 8 6 75.00 77 51 49 96.08 170 119 100 84.03 24 PEMATANG SIANTAR 17 7 7 7 100.00 23 23 19 82.61 1 1 1 100.00 1,425 1,425 694 48.70 1,456 1,456 721 49.52 25 TEBING TINGGI 9 3 3 3 100.00 57 20 20 100.00 5 ­ ­ ­ 71 71 51 71.83 136 94 74 78.72 26 MEDAN 39 618 534 510 95.51 964 895 836 93.41 40 40 34 85.00 ­ ­ ­ ­ 1,622 1,469 1,380 93.94 27 BINJAI 8 4 4 4 100.00 84 ­ ­ ­ 3 3 3 85.00 95 95 95 100.00 186 102 102 100.00 28 PADANG SIDEMPUAN 8 22 22 17 77.27 194 171 120 70.18 12 12 5 41.67 1,162 672 389 57.89 1,390 877 531 60.55

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 989 827 757 91.54 5,664 3,584 2,567 71.62 495 348 191 54.89 12,040 6,056 3,857 63.69 18,563 10,653 7,372 69.20

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

KABUPATEN/KOTA

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

JUMLAH TUPM

PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA

NO PUSKESMAS

HOTEL PASAR TUPM LAINNYA RESTORAN/R­MAKAN

Page 178: Prov Sumut 2008

JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %

1 2 3 4 5 6.00 7 8 9.00 10 11 12.00 13 14 15.00 16 17 18.00 19 20 21.00 KABUPATEN

1 NIAS 22 161 101 62.73 615 295 47.97 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 776 396 51.03 2 MANDAILING NATAL 26 56 55 98.21 395 263 66.58 912 275 30.15 182 39 21.43 ­ ­ ­ 1,544 632 40.93 3 TAPANULI SELATAN 15 623 528 84.75 415 335 80.72 732 606 82.79 101 59 58.42 ­ ­ ­ 1,871 1,528 81.67 4 TAPANULI TENGAH 17 18 18 100.00 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 18 18 100.00 5 TAPANULI UTARA 18 721 676 93.76 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 676 676 100.00 6 TOBA SAMOSIR 18 316 243 76.90 281 177 62.99 406 242 59.61 77 36 46.75 24 14 58.33 1,104 712 64.49 7 LABUHAN BATU 36 523 455 87.00 908 631 69.49 1,559 1,041 66.77 477 340 71.28 622 468 75.24 4,089 2,935 71.78 8 ASAHAN 18 266 266 100.00 632 ­ ­ 752 ­ ­ 288 ­ ­ ­ ­ ­ 1,938 266 13.73 9 SIMALUNGUN 34 297 158 53.20 956 412 43.10 1,990 571 28.69 308 176 57.14 18 18 100.00 3,569 1,335 37.41 10 DAIRI 18 253 125 49.41 370 115 31.08 945 20 2.12 63 20 31.75 ­ ­ ­ 1,503 280 18.63 11 KARO 19 477 460 96.44 470 390 82.98 823 281 34.14 269 128 47.58 1 1 100.00 2,023 1,260 62.28 12 DELI SERDANG 32 464 454 97.84 526 169 32.13 1,486 584 39.30 358 188 52.51 289 234 80.97 3,113 1,629 52.33 13 LANGKAT 28 488 352 72.13 668 490 73.35 1,489 1,024 68.77 178 ­ ­ 54 54 100.00 2,741 1,920 70.05 14 NIAS SELATAN 21 438 438 100.00 294 205 69.73 338 225 66.57 ­ ­ ­ ­ ­ ­ 1,070 868 81.12 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 183 149 81.42 305 215 70.49 581 262 45.09 120 31 25.83 2 2 100.00 1,157 659 56.96 16 PAKPAK BHARAT 8 88 88 100.00 85 0 ­ 198 38 19.19 49 2 4.08 19 0 ­ 439 128 29.16 17 SAMOSIR 11 241 11 4.56 260 ­ ­ 409 ­ ­ 156 ­ ­ 33 ­ ­ 1,099 11 1.00 18 SERDANG BEDAGAI 17 280 67 23.93 ­ ­ ­ 1,198 230 19.20 ­ ­ ­ ­ ­ ­ 1,265 297 23.48 19 BATUBARA 9 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 20 PADANG LAWAS 11 ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 21 PADANG LAWAS UTARA 12 181 181 100.00 162 36 22.22 81 33 40.74 99 40 40.40 ­ ­ ­ 523 290 55.45

KOTA 22 SIBOLGA 4 35 30 85.71 96 64 66.67 37 32 86.49 45 38 84.44 19 15 78.95 232 179 77.16 23 TANJUNG BALAI 8 74 23 31.08 56 56 100.00 34 13 38.24 27 ­ ­ ­ ­ ­ 140 92 65.71 24 PEMATANG SIANTAR 17 123 ­ ­ 305 ­ ­ 294 209 71.09 98 98 100.00 329 ­ ­ 1,026 307 29.92 25 TEBING TINGGI 9 24 24 100.00 194 194 100.00 214 136 63.55 55 40 72.73 10 5 50.00 497 399 80.28 26 MEDAN 39 165 148 89.17 796 721 90.58 665 587 88.27 574 416 72.47 ­ ­ ­ 2,200 1,872 85.04 27 BINJAI 8 470 470 100.00 124 124 100.00 306 ­ ­ 38 ­ ­ 95 95 100.00 1,033 689 66.70 28 PADANG SIDEMPUAN 8 60 37 61.67 212 152 71.70 324 52 16.05 101 ­ ­ ­ ­ ­ 711 241 33.90

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 7,025 5,557 79.10 9,125 5,044 55.28 15,773 6,461 40.96 3,663 1,651 45.07 1,515 906 59.80 35,633 19,619 55.06

SARANA LAIN SARANA KESEHATAN

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

PUSKESMAS

TABEL 51

NO KABUPATEN/KOTA

PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA

JUMLAH SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN

Page 179: Prov Sumut 2008

TABEL 52

PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA DAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS

RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA

JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8

KABUPATEN 1 NIAS 22 26,081 ;­ ­ ­ ­ 2 MANDAILING NATAL 26 110,575 1,120 1.01 1,000 89.29 3 TAPANULI SELATAN 15 58,383 27,921 47.82 21,165 75.80 4 TAPANULI TENGAH 17 66,282 3,124 4.71 2,916 93.34 5 TAPANULI UTARA 18 56,345 147 0.26 141 95.92 6 TOBA SAMOSIR 18 34,201 20,652 60.38 16,366 79.25 7 LABUHAN BATU 36 201,298 9,272 4.61 1,729 18.65 8 ASAHAN 18 138,034 5,004 3.63 4,831 96.54 9 SIMALUNGUN 34 205,988 33,464 16.25 23,600 70.52 10 DAIRI 18 5,937 4,737 79.79 2,993 63.18 11 KARO 19 80,264 2,010 2.50 2,009 99.95 12 DELI SERDANG 32 367,561 42,100 11.45 36,264 86.14 13 LANGKAT 28 190,412 16,800 8.82 14,957 89.03 14 NIAS SELATAN 21 97,409 1,180 1.21 1,180 100.00 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 38,286 17,469 45.63 12,165 69.64 16 PAKPAK BHARAT 8 7,835 3,504 44.72 506 14.44 17 SAMOSIR 11 26,798 2,200 8.21 175 7.95 18 SERDANG BEDAGAI 17 139,164 24,000 17.25 23,615 98.40 19 BATUBARA 9 87,563 4,307 4.92 4,199 97.49 20 PADANG LAWAS 11 38,114 1,112 2.92 1,032 92.81 21 PADANG LAWAS UTARA 12 38,176 2,373 6.22 734 30.93

KOTA 22 SIBOLGA 4 18,869 2,541 13.47 2,498 98.31 23 TANJUNG BALAI 8 36,245 23,158 63.89 13,691 59.12 24 PEMATANG SIANTAR 17 50,522 46,893 92.82 37,445 79.85 25 TEBING TINGGI 9 31,829 9,024 28.35 8,364 92.69 26 MEDAN 39 518,657 106,074 20.45 100,781 23.19 27 BINJAI 8 37,045 13,088 35.33 5,696 43.52 28 PADANG SIDEMPUAN 8 42,597 20,059 47.09 16,359 81.55

JUMLAH ( KAB/KOTA) 493 2,750,470 443,333 16.12 356,411 80.39

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis P2P & PL Dinkes Prov.SU

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NO PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA

JUMLAH RUMAH/BANGUNAN

YANG ADA

Page 180: Prov Sumut 2008

TABEL 53

PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA

TENAGA KESEHATAN

UNIT KERJA

JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 1,655 42.34 13,456 72.95 534 45.92 468 56.87 379 38.32 357 57.21 221 29.74 17,070 63.94

2 1,274 32.59 4,117 22.32 354 30.44 195 23.69 478 48.33 84 13.46 91 12.25 6,593 24.70

3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES 1 0.03 46 0.25 ­ ­ 1 0.12 ­ ­ ­ ­ 9 1.21 57 0.21

4 SARANA KESEHATAN LAIN 724 18.52 238 1.29 61 5.25 27 3.28 23 2.33 16 2.56 36 4.85 1,125 4.21

5 DINKES KAB/KOTA 176 4.50 466 2.53 158 13.59 105 12.76 72 7.28 125 20.03 309 41.59 1,411 5.29

6 Dinkes Provinsi & UPT 79 2.02 123 0.67 56 4.82 27 3.28 37 3.74 42 6.73 77 10.36 441 1.65

JUMLAH 3,909 100.00 18,446 100.00 1,163 100.00 823 100.00 989 100.00 624 100.00 743 100.00 26,697 100.00

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Tekes Dinkes Prov.SU

Keterangan: Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi Perawat & bidan : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dll Gizi : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

% GIZI TEKNISI MEDIS NO MEDIS PERAWAT &

BIDAN FARMASI KESMAS JUMLAH

PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan POLINDES/POSKESDES)

RUMAH SAKIT

2

SANITASI

Page 181: Prov Sumut 2008

TABEL 54 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

TENAGA KESEHATAN

MEDIS PERAWAT & BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI

MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PUSKESMAS ……… KABUPATEN

1 NIAS 59 451 1 3 2 5 8 529 2 MANDAILING NATAL 41 592 6 3 8 5 2 657 3 TAPANULI SELATAN 18 515 5 4 ­ 2 3 547 4 TAPANULI TENGAH 50 799 7 17 3 6 5 887 5 TAPANULI UTARA 34 335 6 15 3 29 2 424 6 TOBA SAMOSIR 44 404 13 13 13 5 ­ 492 7 LABUHAN BATU 128 1,387 15 17 4 15 13 1,579 8 ASAHAN 34 621 12 11 2 15 4 699 9 SIMALUNGUN 146 734 21 58 ­ 11 21 991 10 DAIRI 28 368 10 18 6 18 4 452 11 KARO 100 724 24 25 11 37 5 926 12 DELI SERDANG 186 1,507 64 40 34 33 27 1,891 13 LANGKAT 184 1,156 23 23 18 31 9 1,444 14 NIAS SELATAN 12 284 5 2 1 2 17 323 15 HUMBANG HASUNDUTAN 28 263 8 8 2 1 4 314 16 PAKPAK BHARAT 17 166 5 2 5 2 1 198 17 SAMOSIR 41 312 5 5 9 4 ­ 376 18 SERDANG BEDAGAI 40 302 14 14 3 7 9 389 19 BATUBARA 32 228 6 4 3 2 1 276 20 PADANG LAWAS 5 107 ­ 2 ­ 2 ­ 116 21 PADANG LAWAS UTARA 22 179 4 3 3 4 ­ 215

KOTA 22 SIBOLGA 15 108 7 4 5 4 4 147 23 TANJUNG BALAI 22 171 13 7 5 5 2 225 24 PEMATANG SIANTAR 52 299 33 37 13 9 12 455 25 TEBING TINGGI 30 116 13 19 8 15 14 215 26 MEDAN 231 940 194 93 199 76 50 1,783 27 BINJAI 39 191 13 15 14 4 3 279 28 PADANG SIDEMPUAN 17 197 7 6 5 8 1 241

1,655 13,456 534 468 379 357 221 17,070 RUMAH SAKIT ….. KABUPATEN

1 NIAS 11 123 9 6 9 1 6 165 2 MANDAILING NATAL 33 77 13 4 19 3 1 150 3 TAPANULI SELATAN 4 42 2 1 ­ ­ ­ 49 4 TAPANULI TENGAH 9 21 6 2 ­ 8 7 53 5 TAPANULI UTARA 15 55 9 9 12 ­ 1 101 6 TOBA SAMOSIR 18 99 10 6 1 1 1 136 7 LABUHAN BATU 74 266 14 5 24 1 7 391 8 ASAHAN 68 236 15 6 28 4 ­ 357 9 SIMALUNGUN 10 22 2 3 ­ 2 3 42 10 DAIRI 18 94 8 8 11 5 9 153 11 KARO 37 134 9 9 1 12 7 209 12 DELI SERDANG 347 490 51 22 61 4 8 983 13 LANGKAT 25 48 8 1 7 ­ 3 92 14 NIAS SELATAN 5 29 3 3 4 ­ 1 45 15 HUMBANG HASUNDUTAN 10 85 4 6 2 2 1 110 16 PAKPAK BHARAT 9 8 4 2 6 1 1 31 17 SAMOSIR 10 52 6 3 7 1 4 83 18 SERDANG BEDAGAI 12 40 1 4 2 ­ ­ 59 19 BATUBARA 4 23 2 ­ ­ ­ ­ 29 20 PADANG LAWAS 4 9 3 2 2 ­ 1 21 21 PADANG LAWAS UTARA 4 34 2 ­ 2 ­ 1 43

KOTA 22 SIBOLGA 30 146 7 2 20 3 3 211 23 TANJUNG BALAI 25 104 9 3 13 3 5 162 24 PEMATANG SIANTAR 122 603 47 27 83 7 7 896 25 TEBING TINGGI 39 253 13 7 20 2 3 337 26 MEDAN 174 501 56 32 85 7 ­ 855 27 BINJAI 136 373 30 14 50 15 9 627 28 PADANG SIDEMPUAN 21 150 11 8 9 2 2 203

1,274 4,117 354 195 478 84 91 6,593

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Tekes Dinkes Prov.SU

Keterangan: Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM & Penata Rontgen, Penata Anestesi, dan Fisioterapi Perawat : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan Lingkungan Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dll Gizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

NO UNIT KERJA

Page 182: Prov Sumut 2008

TABEL 55

JUMLAH TENAGA MEDIS

DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH DOKTER KELUARGA

1 2 3 4 5 6 7 1 Puskesmas ……… 3 1,185 467 1,655 ­

­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 1,185 467 1,655 1 RS ………… 376 783 115 1,274 ­ dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin)

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 376 783 115 1,274 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT ­ 1 ­ 1 SARANA KESEHATAN LAIN 257 454 13 724 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 11 114 51 176 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 647 2,537 646 3,830

DiINKES PROVINSI & UPT 7 58 14 79

JUMLAH TOTAL 654 2,595 660 3,909

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 5.01 19.90 5.06

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

NO UNIT KERJA

Page 183: Prov Sumut 2008

TABEL 56

TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI APOTEKER S1 FARMASI D­III FARMASI ASS APOTEKER JUMLAH D­IV/S1 GIZI D­III GIZI D­I GIZI JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Puskesmas ……… 45 ­ 69 420 534 26 192 250 468

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 45 ­ 69 420 534 26 192 250 468 1 RS ………… 56 ­ 8 292 356 12 80 103 195 dst. (mencakup RS Pemerintah ­ ­ dan swasta dan termasuk ­ ­ pula Rumah Bersalin) ­ ­

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 56 ­ 8 292 356 12 80 103 195 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ SARANA KESEHATAN LAIN 40 ­ ­ 21 61 9 7 ­ 16 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 66 6 ­ 106 178 44 58 14 116 SUB JUMLAH (KAB/KOTA) 207 6 77 839 1,129 91 337 367 795 DINKES PROVINSI & UPT 13 ­ ­ 43 56 10 10 7 27 JUMLAH TOTAL 220 6 77 882 1,185 101 347 374 822 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 1.69 0.77 2.66

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Tekes Dinkes Prov.SU

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJA

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 184: Prov Sumut 2008

TABEL 57

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN

TENAGA KEPERAWATAN PERAWAT BIDAN

SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Puskesmas ……… 29 1,959 3,778 5,766 1,742 5,948 7,690

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 29 1,959 3,778 5,766 1,742 5,948 7,690 1 RS ………… 48 1,770 1,063 2,881 796 440 1,236 dst. (mencakup RS Pemerintah ­ ­ dan swasta dan termasuk ­ ­ pula Rumah Bersalin) ­ ­

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 48 1,770 1,063 2,881 796 440 1,236 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 16 16 ­ 32 3 11 14 SARANA KESEHATAN LAIN 6 12 21 39 4 4 8 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 4 187 113 304 38 124 162 JUMLAH (KAB/KOTA) 103 3,944 4,975 9,022 2,583 6,527 9,110 JUMLAH PROVINSI & UPT 21 91 90 202 ­ 20 20 JUMLAH TOTAL (KAB/KOTA & PROV) 124 4,035 5,065 9,224 2,583 6,547 9,130 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 70.72 70.00

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008

NO UNIT KERJA

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 185: Prov Sumut 2008

TABEL 58

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN

TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI SARJANA KESMAS [a] D­III KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 1 Puskesmas ……… 221 ­ 221 169 188 357

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 221 ­ 221 169 188 357 1 RS ………… 91 ­ 91 60 24 84 dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin)

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 91 ­ 91 60 24 84 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 7 ­ 7 ­ ­ ­ SARANA KESEHATAN LAIN 36 ­ 36 9 7 16 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 309 ­ 309 67 58 125 JUMLAH (KAB/KOTA) 664 ­ 664 305 277 582 JMLAH DINKES PROV & UPT 77 20 22 42 JUMLAH TOTAL (KAB/KOTA& PROV) 741 664 325 299 624 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 5.68 4.78

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Tekes Dinkes Prov.SU

Keterangan: [a] Termasuk S2 dan S3

NO UNIT KERJA

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 186: Prov Sumut 2008

TABEL 59

TENAGA TEKNISI MEDIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 1 Puskesmas ……… 307 75 1 4 387

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 307 75 1 4 387 1 RS ………… 205 160 26 57 448 dst. (mencakup RS Pemerintah ­ dan swasta dan termasuk ­ pula Rumah Bersalin) ­

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 205 160 26 57 448 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT ­ ­ ­ ­ ­ SARANA KESEHATAN LAIN 6 2 7 9 24 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 56 16 ­ ­ 72 JUMLAH (KAB/KOTA) 574 253 34 70 931 JUMLAH DINKES PROV & UPT 26 9 ­ 2 37 JUMLAH TOTAL (KAB/KOTA & PROV) 600 262 34 72 968 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 4.60 2.01 0.26 0.55 7.42

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Tekes Dinkes Prov.SU

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN

NO UNIT KERJA

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 187: Prov Sumut 2008

TABEL 60

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 951,539,043,899 56.95

2 APBD PROVINSI 96,571,201,336 5.78

3 APBN :

­ Dana Alokasi Khusus (DAK) 228,656,000,000 13.69

­ Jamkesmas 247,454,820,000 14.81

­ Dekonsentrasi 111,267,301,000 6.66

­ Lain­lain (sebutkan) 34,971,465,411 2.09

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 365,565,250 0.02

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN ­ ­

1,670,825,396,896 100

11,833,364,612,231.00

8.04

128.11

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Binram Dinkes Prov.SU

ANGGARAN KESEHATAN

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

TOTAL APBD KAB/KOTA

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 188: Prov Sumut 2008

TABEL 61 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN

PEMILIKAN/PENGELOLA

PEM.PUSAT PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 ­ 29 10 16 98 154 2 RUMAH SAKIT JIWA ­ 1 ­ ­ ­ 4 5 3 RUMAH SAKIT BERSALIN ­ ­ ­ ­ ­ 2 2 4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA ­ 3 ­ ­ ­ 5 8 5 PUSKESMAS PERAWATAN ­ ­ 145 ­ ­ ­ 145 6 PUSKESMAS NON PERAWATAN ­ ­ 348 ­ ­ ­ 348 7 PUSKESMAS KELILING ­ ­ 514 ­ ­ ­ 514 8 PUSKESMAS PEMBANTU ­ ­ 1,933 ­ ­ ­ 1,933 9 RUMAH BERSALIN ­ ­ 4 ­ 5 193 202 10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK ­ ­ 18 9 ­ 663 690 11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA ­ ­ 3 ­ ­ 11 14 12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN ­ ­ 98 1 ­ 2,211 2,310 13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL ­ ­ ­ ­ ­ 36 36 14 POLINDES ­ ­ 1,693 ­ ­ ­ 1,693 15 POSKESDES ­ ­ 1,671 ­ ­ ­ 1,671 16 POSYANDU ­ ­ 14,593 ­ ­ ­ 14,593 17 APOTEK ­ ­ 37 ­ 7 689 733 18 TOKO OBAT ­ ­ 45 ­ ­ 650 695 19 GFK ­ ­ 19 ­ ­ ­ 19 20 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ 21 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL ­ ­ ­ ­ ­ 71 71 22 POS OBAT DESA ­ ­ ­ ­ ­ 47 47 23 POS UKK ­ ­ ­ ­ ­ 35 35

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Yankes dan Ruj. Dinkes Prov.SU

NO FASILITAS KESEHATAN

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

Page 189: Prov Sumut 2008

TABEL 62

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

1 2 3 4 5 6 7 KABUPATEN

1 NIAS 443 443 30 51 487 2 MANDAILING NATAL 395 385 385 0 405 3 TAPANULI SELATAN 503 137 3 200 735 4 TAPANULI TENGAH 177 40 50 138 395 5 TAPANULI UTARA 243 200 28 239 388 6 TOBA SAMOSIR 192 40 31 74 275 7 LABUHAN BATU 242 152 152 86 1,186 8 ASAHAN 204 145 69 ­ 916 9 SIMALUNGUN 367 56 50 0 1,308 10 DAIRI 169 49 49 127 493 11 KARO 262 241 209 ­ 445 12 DELI SERDANG 403 226 95 181 1,367 13 LANGKAT 277 136 30 173 1,256 14 NIAS SELATAN 214 120 33 ­ 302 15 HUMBANG HASUNDUTAN 144 144 144 ­ 227 16 PAKPAK BHARAT 52 50 50 2 89 17 SAMOSIR 117 117 27 142 322 18 SERDANG BEDAGAI 243 76 76 0 830 19 BATUBARA 100 20 6 14 496 20 PADANG LAWAS 304 55 ­ 99 336 21 PADANG LAWAS UTARA 386 55 4 120 492

KOTA 22 SIBOLGA 17 17 12 ­ 94 23 TANJUNG BALAI 31 31 ­ ­ 115 24 PEMATANG SIANTAR 43 43 43 ­ 241 25 TEBING TINGGI 35 35 35 ­ 123 26 MEDAN 151 160 151 ­ 1,405 27 BINJAI 37 14 14 ­ 240 28 PADANG SIDEMPUAN 79 40 40 ­ 136

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,830 3,227 1,816 1,646 15,104

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Promkes & JPKM Dinkes Prov.SU

MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

NO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

POSYANDU DESA/ KELURAHAN DESA SIAGA POLINDES POSKESDES

Page 190: Prov Sumut 2008

TABEL 63

JENIS PELAYANAN

UMUM/KHUSUS KELUAR (HIDUP + MATI)

MATI SELURUHNYA

MATI >= 48 JAM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 RSU Gunungsitoli UMUM 105 17,013 279 91 4,324 11.28 0.25 2.00 16.40 5.35 2 RSUD Mandailing Natal UMUM 83 3,424 11,538 39.00 3.37 5.48 ­ ­ 3 RSUD Natal UMUM 82 ­ ­ ­ ­ 61.00 ­ ­ ­ ­ 4 RSUD Sipirok UMUM 65 965 29 24 5,303 22.35 5.50 19.09 30.05 24.87 5 RSUD Sibuhuan UMUM 20 ­ ­ ­ ­ 14.00 ­ ­ ­ ­ 6 RSUD Gunungtua UMUM 25 324 13 5 818 8.96 2.52 25.64 40.12 15.43 7 RSUD Pandan UMUM 50 2,990 62 41 9,280 50.85 3.10 3.00 20.74 13.71 8 RSUD Tarutung UMUM 175 5,207 234 115 29,447 46.10 5.66 6.61 44.94 22.09 9 RSU Porsea UMUM 100 3,617 ­ ­ 16,279 16.80 4.50 5.59 ­ ­ 10 RSUD Rantauprapat UMUM 140 599 ­ ­ ­ 75.00 1.80 5.10 53.00 85.00 11 RSU Abdul Manan Simatupang UMUM 142 7,955 515 222 51,830 34.00 6.52 ­ 64.74 27.91 12 RSU Perdagangan UMUM 50 35.00 ­ ­ ­ ­ 13 RSU Parapat UMUM 40 24.00 ­ ­ ­ ­ 14 RSUD SIDIKALANG UMUM 75 28,103 218 93 ­ 0.00 ­ 0.97 7.76 3.31 15 RSU KABANJAHE UMUM 131 4,998 370 177 33,762 70.61 6.76 9.00 74.03 35.41 16 RSU Deli Serdang UMUM 116 7,513 365 138 27,317 64.52 3.64 2.00 48.58 18.37 17 RSU Tanjung Pura (Langkat) UMUM 90 2,648 36 33 8,472 25.79 3.20 9.21 13.60 12.46 18 RSUD Lukas UMUM 50 6,155 15 ­ 1,183 6.48 0.19 2.77 2.44 ­ 19 RSUD Doloksanggul UMUM 75 1,702 63 32 5,111 18.67 3.00 13.08 37.02 18.80 20 RSUD SALAK UMUM 10 ­ ­ ­ 272 12.00 2.00 2.00 5.00 ­ 21 RSU dr. Hadrianus Sinaga UMUM 70 2,112 72 35 5,375 21.04 2.54 9.55 34.09 16.57 22 RSU Sultan Sulaiman (Sergei) UMUM 176 9.00 ­ ­ ­ ­ 23 RSU. Dr. Ferdinand Lumbantobing UMUM 125 5,028 200 64 18,569 40.70 3.69 5.38 39.78 12.73 24 RSU.dr.T.Mansyur (T.Balai) UMUM 115 4,997 353 126 17,747 42.28 3.55 4.85 70.64 25.22 25 RSU Dr. DJASAMEN SARAGIH UMUM 220 5,801 321 140 32,167 40.06 5.55 8.30 55.34 24.13 26 RSU Dr. H. Kumpulan Pane UMUM 101 4,995 270 193 23,695 64.28 4.74 2.64 54.05 38.64 27 RSU dr. Pirngadi Medan UMUM 677 78.74 ­ ­ ­ ­ 28 RSU dr. Djoelham Binjai UMUM 112 6,770 455 134 33,558 82.09 4.96 1.08 67.21 19.79 29 RSUD Padangsidimpuan UMUM 144 6,020 275 123 21,697 41.28 3.60 5.13 45.68 20.43 30 RSUP H. Adam Malik Medan UMUM 600 82.50

Sumber: Profil Dinkes Kab/Kota Tahun 2008 Subdis Yankes dan Rujukan Dinkes Prov.SU

Keterangan: [a] termasuk rumah sakit swasta Ket : BOR = klm 8 / (klm 4 x 365 hr) x 100 LOS = klm 8 / klm 5 TOI = (klm 4 x 365 ­ klm 8) / klm 5 GDR = klm 6 / klm 5 x 1000 NDR = klm 7 / klm 5 x 1000

TOI GDR

INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT

NO NAMA RUMAH SAKIT[a] JUMLAH PASIEN JUMLAH

TEMPAT TIDUR

JUMLAH HARI PERAWATAN NDR BOR

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2008

LOS