Post on 03-Dec-2015
description
ANALISIS PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KOMPETENSI,
KINERJA MANAJERIAL, DAN LINGKUNGAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
ANALYSIS OF INFLUENCE EMOTIONAL INTELLIGENCE, COMPETENCY,
MANAGERIAL ABILITY, AND WORK ENVIRONMENT
ON EMPLOYEE PERFORMANCE
I. Latar Belakang
Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan dalam hal
strategi yang tepat agar dapat bersaing di lingkungan industri yang semakin ketat
dan kompetitif. Keputusan tersebut menyangkut keputusan di dalam semua bidang
fungsional. Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam
mengelola fungsi-fungsi manajemennya adalah bagaimana mengelola sumber
daya manusia untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja.
Kesuksesan dan kinerja perusahaan bisa dilihat dari kinerja yang telah dicapai
oleh karyawannya, oleh sebab itu perusahaan menuntut agar para karyawannya
mampu menampilkan kinerja yang optimal karena baik buruknya kinerja yang
dicapai oleh karyawan akan berpengaruh pada kinerja dan keberhasilan
perusahaan secara keseluruhan.
II. Rumusan Masalah
Dari masalah yang dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan dalam
pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Apakah pengaruh kompetensi kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Bekasi ?
2. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kinerja pegawai Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi ?
III. Tujuan dan Manfaat Penelitian
3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja
karyawan.
2. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan.
3. Untuk mengetahui pengaruh kinerja manajerial terhadap kinerja karyawan.
4. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.
5. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional, kompetensi, kinerja
manajerial, lingkungan kerja.
3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi pihak organisasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan
berkaitan dengan kompetensi kerja dan lingkungan kerja fisik untuk
meningkatkan kinerja karyawan.
2. Bagi pihak akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran dan
pengaplikasian ilmu pengetahuan di bidang manajemen, khususnya dalam
bidang manajemen sumber daya manusia.
3. Bagi pihak lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan rujukan bagi
penelitian selanjutnya serta sebagai pertimbangan bagi organisasi yang
menghadapi masalah serupa.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang menjadi dasar penelitian ini adalah terjadinya penurunan
PSB atau pasang baru speedy di wilayah kota Semarang selama bulan Januari
sampai pertengahan bulan September 2011. Hal tersebut perlu diperhatikan oleh
PT Telkom Semarang untuk dapat kembali meningkatkan kepuasan pelanggan
melalui keunggulan produk, keunggulan kualitas, rasa kepercayaan konsumen dan
persepsi harga. Berdasarkan uraian tersebut maka yang menjadi pertanyaan
penelitian yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh variabel kualitas produk terhadap kepuasan
pelanggan produk Telkom Speedy di wilayah kota Semarang ?
2. Apakah terdapat pengaruh variabel rasa kepercayaan terhadap kepuasan
pelanggan produk Telkom Speedy di wilayah kota Semarang ?
3. Apakah teradapat pengaruh variabel harga yang kompetitif terhadap kepuasan
pelanggan produk Telkom Speedy di wilayah kota Semarang ?
11
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan
pelanggan produk Telkom Speedy di wilayah kota Semarang.
2. Untuk menganalisis pengaruh rasa kepercayaan terhadap kepuasan
pelanggan produk Telkom Speedy di wilayah kota Semarang.
3. Untuk menganalisis pengaruh harga yang kompetitif terhadap
kepuasan pelanggan produk Telkom Speedy di wilayah kota
Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian
Setelah melakukan penelitian, manfaat yang diharapkan bagi peneliti
adalah :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini dilaksananan untuk mempraktekkan ilmu yang telah
diajarkan selama kuliah serta dengan harapan dapat menambah ilmu
pengetahuan dan pengalaman tentang dunia kerja di bidang
telekomunikasi, khususnya pengaruh kualitas produk, rasa
kepercayaan dan harga yang kompetitif terhadap kepuasan pelanggan.
2. Bagi Perusahaan
a) Memberikan kontribusi dengan menunjukkan hasil penelitian
tentang pengaruh kualitas produk, rasa kepercayaan dan harga yang
kompetitif terhadap kepuasan pelanggan.
12
b) Memotivasi perusahaan untuk mempertahankan bahkan
meningkatkan kualitas dan pelayanan jasa dalam bidang
telekomunikasi.
3. Bagi universitas
Merupakan tambahan informasi dan sebagai bahan referensi
perpustakaan bagi penelitian selanjutnya di Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
4. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui produk Speedy dari PT. Telkom dengan
dengan kualitas dan keunggulan produk yang baik didukung dengan
harga kompetitif yang diberikan oleh PT Telkom khususnya di kota
Semarang.
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam perusahaan maupun
perusahaan. Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus
memiliki karyawan yang berpengetahuan, berketrampilan tinggi serta usaha untuk
mengelola perusahaan seoptimal mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat.
Kinerja karyawan merupakan hasil atau prestasi kerja karyawan yang dinilai dari
segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh
pihak perusahaan. Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja
yang sesuai standar perusahaan dan mendukung tercapainya tujuan perusahaan.
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang berusaha meningkatkan
kemampuan sumber daya manusianya, karena hal tersebut merupakan faktor
kunci untuk meningkatkan kinerja karyawan (Setiyawan & Waridin, 2006:124).
Kinerja (performance) dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor individual yang
terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar belakang dan demografi. Faktor ke dua
yaitu faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, attitude (sikap), personality
(kepribadian), pembelajaran, dan motivasi. Factor ke tiga adalah faktor organisasi
yang terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur, dan job
design (Mangkunegara, 2005: 14).
Motivasi adalah dorongan, upaya dan keinginan yang ada di dalam diri manusia
yang mengaktifkan, memberi daya serta mengarahkan perilaku untuk
melaksanakan tugastugas dengan baik dalam lingkup pekerjaannya. Motivasi
sebagai proses yang bermula dari kekuatan dalam hal fisiologis dan psikologis
atau kebutuhan yang mengakibatkan perilaku atau dorongan yang ditujukan pada
sebuah tujuan atau insentif (Hakim, 2006:147). Motivasi merupakan sebuah
keahlian dalam mengarahkan karyawan pada tujuan organisasi agar mau bekerja
dan berusaha sehingga keinginan para karyawan dan tujuan organisasi dapat
tercapai. Motivasi seseorang melakukan suatu pekerjaan karena adanya suatu
kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan
ekonomis yaitu untuk memperoleh uang, sedangkan kebutuhan non ekonomis
dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk memperoleh penghargaan dan keinginan
lebih maju. Dengan segala kebutuhan tersebut, seseorang dituntut untuk lebih giat
dan aktif dalam bekerja, untuk mencapai hal ini diperlukan adanya motivasi dalam
melakukan pekerjaan, karena dapat mendorong seseorang bekerja dan selalu
berkeinginan untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu jika pegawai yang
mempunyai motivasi kerja yang tinggi biasanya mempunyai kinerja yang tinggi
pula (Malayu S.P Hasibuan, 2006: 146). Menurut Suharto dan Cahyono (2005),
salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu faktor motivasi, dimana faktor
motivasi merupakan kondisi yang menggerakan seseorang berusaha untuk
mencapai tujuan atau mencapai hasil yang diinginkan. Semakin kuat motivasi
kerja, kinerja pegawai akan semakin tinggi. Hal ini berarti bahwa setiap
peningkatan motivasi kerja pegawai akan memberikan peningkatan yang sangat
berarti bagi peningkatan kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya
(Rivai, 2004:145).
Kemampuan manajerial adalah kemampuan untuk mengatur, mengkoordinasikan
dan menggerakkan para bawahan kearah pencapaian tujuan yang telah ditentukan
organisasi, tak soal apakah organisasi itu kecil atau besar. Dalam organisasi yang
besar, kesempatan manajer untuk mengadakan kontak dengan seluruh bawahan
relatif kecil sekali. Lebih-lebih dalam organisasi yang besar ruang lingkup
operasinya nasional atau internasional, dimana kegiatan mengintegrasikan,
mengkoordonasikan dan menggerakkan para bawahan oleh team leader sebagai
manajer puncak dilakukan melalui pendelegasian wewenang kepada manajer
menengah dan manejer pengawas (Supadi, 2013:116).
Kemampuan manejerial itu sendiri adalah sesuatu yang tidak given. Kemampuan
itu lahir dari suatu proses yang panjangnya yang terjadi secara berlahan-lahan
melalui proses pengamatan dan belajar. Bukti dari kemampuan manajerial adalah
sejauh mana team kerja mereka mampu berkinerja secara optimal. Dalam hal ini
team leader pimpinan di semua tingkatan haruslah mampu menunjukkan bahwa
mereka sanggup dekat secara emosional pada bawahan sehingga bawahan
memberikan dukungan dengan komitmen yang kuat pada team kerjanya (Supadi,
2013:125). Adanya kinerja manajerial yang dihasilkan merupakan bukti bahwa
mereka mampu memahami secara jelas kinerja yang diharapkan darikegiatan
mereka. Kinerja tentu yang diharapkan dari manajer akan menentukan peran yang
disandang oleh team leader. Kinerja dan peran yang diharapkan dari team leader
akan menentukan bakat dan kemampuan apa yang diperlukan untuk mewujudkan
kinerja memalui peran yang dimiliki oleh team leader tentang peran mereka yang
tidak akan menghasilkan kinerja tertentu yang diharapkan dari mereka, jika tidak
disertai dengan usaha keras (Supadi, 2013:125).
INDEPENDENT VARIABLE DEPENDENT VARIABLE
Competency(X2)
Emotional Intellegence
(X1)
Work Environment (X4)
Managerial Abilty (X3)
Kinerja Karyawan (Y)
H1
H2
H3
H4
H5