Post on 01-Dec-2015
A. JUDUL PROGRAM
Pada kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa yang akan diikuti saat ini
mengambil judul PEMBUATAN GENERATOR LISTRIK FREE ENERGI
DENGAN MAGNET PERMANEN UNTUK SKALA RUMAH TANGGA,
yang akan diuraikan secara jelas pada penjelasan berikutnya.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu permasalahan yang sangat penting untuk dicari pemecahan di
negara Indonesia adalah krisi energi listrik. Ada banyak sekali sumber daya
primer alam yang terbarukan dan bisa digunakan untuk menghasilkan energi
listrik (Djiteng Marsudi, 2005) baik sumber bersifat alamiah seperti cahaya,
angin dan air maupun yang bersifat material fisika seperti magnet permanent,
perbedaan tekanan dan efek grafitasi. Semua itu bisa didayagunakan
berdasarkan analisis ilmiah dan eksperimen sehingga benar-benar didapatkan
hasil yang nyata.
Sudah beberapa Negara baik di asia, eropa dan amerika yang telah
mengembangkan pembangkit listrik dari sumber energi terbarukan sebagai
bentuk pemikiran dan kepedulian terhadap krisis energi listrik yang semakin
meresahkan. Kita tahu bahwasanya cadangan sumber energi tak terbarukan
seperti minyak bumi dan gas alam semakin lama akan semakin terkuras habis
untuk memenuhi kuota kebutuhan energi dunia, sedangkan untuk memulihkan
kembali akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Dengan semakin
ditemukannya teknologi tinggi oleh para peneliti, semakin mempermudah dan
memperlebar penerapannya khususnya optimalisasi sistem pembangkit energi
dari sumber terbarukan.
Penerapan teknologi tinggi sebagai langkah optimalisasi hasil dari sistem
pembangkit listrik dengan energi terbarukan merupakan bentuk bayaran
kompensasi terhadap kecilnya debit energi yang dihasilkan. Kita tahu bahwa
debit energi yang dihasilkan dari pembangkit energi terbarukan relatif lebih
kecil dibandingkan dengan debit energi dari sumber tak terbarukan (Djiteng
Marsudi, 2005). Akan tetapi dengan optimalisasi sistem diharapkan akan
mengahasilkan energi listrik dengan debit yang tidak kalah besar atau
1
setidaknya masyarakat sudah bisa mandiri dengan mempunyai pembangkit-
pembangkit listrik lokal yang bisa memenuhi kebutuhan energi listrik secara
swadaya.
Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang sudah mengkaji bahkan
menerapkan sistem pembangkit energi listrik memanfaatkan gaya fisika
magnetik seperti Mike Brady dengan tema penelitian Permanent Magnet
Machine (dapat dilihat http://www.youtube.com/watch?v=PFGiWiXMHn0),
Lawrence Tseung dengan tema penelitian Wang Shum Ho Generator (dapat
dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=0uKm7UCVxyg) dan John
Bedini dengan tema penelitian Bedini Motor (dapat dilihat di
http://www.youtube.com/watch?v=nlO8UDsc-Fc). Dari penelitian tersebut
menjadikan potensi ketertarikan untuk menganalisa lebih lanjut tentang
kemungkinan modifikasi atau bahkan menemukan metode baru dengan
harapan bisa diciptakan sebuah karya penelitian yang berkualitas.
C. PERUMUSAN MASALAH
Dalam melakukan percobaan penelitian mengenai sistem pembangkit
listrik memanfaatkan magnet permanen ini diterapkan beberapa rumusan
masalah yang akan membantu mempermudah dalam melakukan analisis
penelitian sehingga mengetahui sebab akibat sebuah kajadian yang diamati.
Adapun rumusan masalah yang diterapkan adalah:
1. Bagaimana mengetahui sifat magnet permanen dengan
mengamati garis flux magnet serta kekuatannya yang ditimbulkan dari
material magnet yang digunakan. Sehingga menemukan konsep
penempatan magnet yang menghasilkan gaya tarik dan tolak paling kuat
dan pada akhirnya menghasilkan torsi paling tinggi. (Martin A. Plonus,
1978)
2. Bagaimana menemukan konsep manifestasi hukum
kekekalan energi pada disain yang akan dibuat, sehingga benar-benar
menerapkan konsep konversi energi secara elektris tanpa melawan hukum
kekekalan energi.
2
3. Bagaimana mendapatkan nilai arus dan tegangan keluaran
yang optimal yang sesuai dengan kapasitas generator pencatu ulang
(charger) maupun generator utama (primer). (Djiteng Marsudi, 2005)
4. Bagaimana menjadikan penemuan akhir yang bersifat
mudah dioperasikan, handal dan ekonomis, sehingga manfaat dapat
manfaatkan oleh masyarakat luas tanpa terkendala faktor biaya yang
tinggi.
D. TUJUAN PROGRAM
Dalam melakukan sebuah penelitian, hasil akhirnya diharapkan mampu
memberikan kontribusi positif berupa manfaat baik kepada kelompok yang
dapat menerapkannya secara langsung maupun kepada kelompok yang
berkeinginan meneruskan hasil penelitian yang ada agar diperoleh
kesempurnaan. Adapun manfaat dari hasil karya penelitian ini diharapkan
penerapannya oleh:
1. Masyarakat Rawan Energi Listrik
Hasil dari penelitian ini bisa bisa langsung dimanfaatkan oleh
masyarakat yang tentunya disertai dengan kebijakan yang dikeluarkan
untuk mengendalikan penggunaannya agar bisa berjalan dengan baik dan
benar. Pada konsep penemuan skala kecil, diharapkan bisa terbentuk
komunitas terkecil masyarakat yang mandiri energi dimasa mendatang,
sehingga tidak terlalu tergantung pada energi tak terbarukan. Dan untuk
konsep penemua skala besar, diharapkan bisa membantu menekan
penggunaan sumberdaya energi fosil yang semakin menipis dan membantu
mencegah global warming sedini mungkin tanpa mengurangi pasokan
energi bagi masyarakat.
2. Komunitas Pelajar dan Peneliti
Berbeda dengan kelompok awam, kelompok pelajar dan peneliti
mempunyai tugas untuk senantiasa mengembangkan dan menemukan hal
baru (inovasi) dari hasil penelitian sebelumnya. Sehingga hasil penelitian
sebelumnya bermanfaat bagi kelompok cendekia dalam rangka
memperbaiki kinerja dan mengurangi kelemahan dari sistem yang sudah
3
ada dan menjadi titik awal terbukanya gerbang pemikiran yang luas
dengan dilakukan inovasi terus menerus dan up to date terhadap situasi
dan kondisi zaman yang ada. Hal baru yang diharapkan dapat ditemukan
bisa berupa varian teknologi sebelumnya atau bahkan memicu munculnya
teknologi pada bidang yang benar-benar baru sehingga terbukalah pintu
baru untuk teknologi baru pula.
3. Pemangku Kebijakan (Stakeholder)
Antara ide rancangan awal (konsep) sebuah teknologi dengan usaha
untuk mewujudkannya menjadi realita melibatkan kelompok-kelompok
yang harus sinergis. Peran pemerintah sangatlah diperlukan dalam rangka
menjembatani antara kebutuhan teknologi tepat guna oleh masyarakat
awam dan kemampuan serta keahlian dari kelompok cendekia dalam
menciptakan teknologi. Dengan adanya konsep penelitian teknologi
berkaitan dengan sistem pembangkit listrik terbarukan, diharapkan
pemerintah mampu membantu dalam mewujudkan ide rancangan
teknologi dari kelompok cendekia menjadi teknologi tepat guna yang
secara realita bermanfaat bagi masyarakat yang saat ini rawan krisis
energi.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis penelitian yang
menerapkan teknologi dengan hasil akhirnya ditujukan untuk masyarakat yang
rawan krisis energi. Sehingga luaran-luaran yang bisa diperoleh dari penelitian
ini yaitu antara lain;
1. Paten, jika hasil penelitian yang telah dilakukan
merupakan ide orisinil (murni) yang belum pernah dibuat sebelumnya dan
belum dipatenkan.
2. Model Disain, yang memberikan gambaran mengenai
komposisi dan struktur sistem yang menjadi kerangka dasar
pengembangan teknologi selanjutnya.
3. Produk dan Jasa, yang merupakan implikasi dari hasil
penelitian dan tentunya sudah melalui uji kualitas dan kelayakan (fit and
4
proper test) agar bisa digunakan oleh masyarakat yang merasa
membutuhkan energi listrik dari sumber terbarukan, tanpa polusi dan
murah.
5
F. KEGUNAAN PROGRAM
Program penelitian ini memiliki kegunaan sebagai langkah penemuan
untuk menemukan solusi terhadap permasalahan krisis energi listrik yang
selama ini menggunakan sumberdaya energi terbarukan serta mengakibatkan
efek global warming yang meresahkan saat ini. Untuk itu hasil dari penelitian
ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas dalam menjawab
kebutuhan energi listrik dari sumber daya terbarukan dan bisa didapat secara
mudah dan murah tanpa menimbulkan dampak global.
Dari sisi ilmu pengetahuan dan teknologi tentu akan memperoleh
khasanah keilmuan dan tinjauan pustaka baru dalam rangka menyempurnakan
sistem yang sudah terbangun atau bahkan sebagai pemicu terhadap penemuan
baru yang jauh lebih efektif dan efisien dengan maksud dan tujuan sama.
Dengan melakukan diskusi ilmiah meliputi pengujian kehandalan terhadap
sistem hingga bisa dibuktikan bahwa sistem memiliki tingkat kesalahan nol
(zero defects).
G. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam merancang dan membangun sistem pembangkit listrik free energi
menggunakan magnet permanen terdapat beberapa kajian teori yang dijadikan
acuan pemikiran (pembentukan konsep) hingga terwujud satu kesatuan
rancangan. Adapun beberapa kajian teori dasar berhubungan dengan konsep
penelitian yang akan dilakukan adalah:
1. Kajian Teori Dasar Eksperimen Magnetika
Terkait dengan hukum coulomb yang banyak memiliki turunan konsep
pemikiran mulai dari magnetika murni maupun elektro-magnetika dengan
banyak gejala-gejala yang bisa diamati dan disimpulkan. Sesuai hukum
Coulomb bahwa muatan yang dipercepat sehingga memiliki arah gerak
tertentu akan menghasilkan gaya magnet dengan arah tertentu pula, arah
dari gaya magnet itu menentukan adanya aksi tarik atau tolak antar
muatan, sehingga disimpulkan bahwa Torsi putar dari sebuah generator
listrik DC berbanding lurus dengan salah satunya adalah kuat medan
6
magnet dan perbedaan sudut antar garis gaya magnetnya (Martin A.
Plonus, 1978).
Dari pengamatan terhadap densitas flux magnet, disimpulkan bahwa
yang paling besar nilainya pada magnet permanen yaitu terletak di ujung
kutub-kutubnya dan garis gaya magnet selalu mengarah dari kutub utara
megnet menuju kutub selatan magnet kemudian akan saling bertolak jika
terdapat kutub yang sama yang cenderung berdekatan, begitu juga
sebaliknya (Richard J. Fowler, 2003).
Sesuai hukum Biot Savart yang menyatakan medan magnet konstan
dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber berupa sebuah magnet permanen,
atau sebuah medan listrik yang berubah secara linier sering waktu atau dari
sebuah arus listrik searah (William H. Hayt Jr. & John A. Buck, 2006).
2. Kajian Teori Dasar Mekanika
Hubungan tentang perpindahan kecepatan dan percepatan titik-titik
yang bergerak sepanjang lintasan lurus atau lintasan lengkung pada benda
diperhitungkan gerak rotasionalnya, sehingga kinematika benda tegar
melibatkan besaran linier maupun besaran sudut. Dan apabila sebuah
benda berotasi terhadap suatu sumbu tetap maka semua titik kecuali yang
berada pada sumbu tersebut bergerak terhadap lingkaran konsentris
terhadap sumbu tetapnya (James S. Gere & Stephen P. Timoshenko,
1997).
Momen yang diterapkan pada sebuah sumbu putar dan mengakibatkan
sumbu tersebut berputar menunjukkan keberadaan momen torsi pada
sumbu tersebut dan penggunaan batang (sumbu) lingkaran yang paling
penting adalah untuk menyalurkan daya mekanis dari suatu titik ke titik
yang lain dan besarnya tergantung pada torsi dan kecepatan putarnya (J.L.
Meriam & L.G. Kraige, 1993)
3. Eksperimen oleh Profesional
Pada tahun 1969 Michael J. Brady dan Hans Badenhorst membuat
sebuat prototipe motor dengan magnet permanent dengan bahan
pendukung dari kayu, kemudian mereka memiliki ide bahwa konsep motor
7
magnet mereka bisa diterapkan sebagai generator permanen, setelah itu
diikuti penelitian yang menghasilkan sebuah konsep generator magnetik
dengan bahan magnet permanen. Kemudian hasil penelitian mereka diberi
nama Motor Perendev. Prinsip dasar dari Motor Perendev adalah
menerapkan hukum-hukum magnetika seperti Coulomb dan Biot-Savart,
yaitu menimbulkan momen putar pada poros lingkaran yang pada sisi-sisi
tepi lingkaran terdapat garis-garis magnet yang melawan terhadap garis-
garis magnet yang berlawanan pada sisi sekeliling luar lingkaran. Kuat
magnet dan sudut tolak-menolak gaya magnet menentukan kecepatan
putar dan torsinya. Eksperimen Brady tidak memerlukan catu daya
tambahan melainkan hanya mengandalkan ciri khas disain mekaniknya
yang memperhitungkan pola garis-garis gaya magnetnya.
(http://www.fdp.nu/perendev/ diakses tanggal 21 oktober 2009)
Di sisi lain, John Bedini juga mengembangkan penemuan tidak hanya
menggunakan magnet permanen saja akan tetapi dikombinasikan dengan
prinsip elektromagnetika dengan pola pemicuan pulsa oleh komponen
semikonduktor. Konsep dasarnya adalah pengisian dan pengosongan
muatan induktor yang secara periodik menghasilkan GGL induksi yang
diperoleh dari garis-garis medan magnet permanen secara periodik pula.
Sehingga konsep bedini menggunakan 1 atau 2 buah komponen
penampung muatan (kapasitor) atau bahkan lebih yang dijadikan media
pegisian dan pengosongan muatan agar generator senantiasa bergerak.
Konsep ini lebih jelas dalam menjelaskan terhadap prinsip hukum
kekekalan energi dibandingkan dengan konsep yang dimiliki Mike Brady.
(http://rpmgt.org/ diakses tanggal 21 oktober 2009)
4. Jurnal Ilmiah
Pudji Irasari (2008), melakukan penelitian tentang generator magnet
permanen yang tertulis dalam jurnal Ketenagalistrikan dan Energi
Terbarukan P3TKEBT LIPI Vol.7 No.1 Juni 2008 menjelaskan mengenai
metode melakukan perancangan generator dengan bahan magnet permanen
yang digunakan pada turbin angin dengan memanfaatkan dimensi stator
8
yang sudah ada dipasaran. Magnet permanen yang digunakan adalah jenis
NdFeB. Parameter masukannya adalah dimensi dan struktur stator serta
kerapatan fluks magnet permanen (Bm). Konfigurasi lilitan dipilih dengan
model lap winding, lebar magnet permanen ditentukan sedemikian rupa
sehingga rasio busur magnet terhadap kisaran kutub ( ) adalah 0,6 yang
merupakan rasio minimal teoritis. Dari salah satu jenis stator yang tersedia
di pasaran telah dirancang untuk generator AC 3 fase 220V. Hasilnya
menunjukkan bahwa pada putaran 218 rpm, generator mampu
menghasilkan daya 660 watt dengan regulasi 4,45% dan efisiensi 63,7%
dengan suhu stabil dikisaran 45°C.
Dari hasil penelitian tersebut sangat membantu dalam merancang
turbin yang akan dibangkitkan dayanya, apalagi dalam skala besar menjadi
generator primer yang mensuplai arus bolak-balik (AC) dengan daya yang
besar memanfaatkan magnet permanen.
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Konsep yang akan diterapkan pada program penelitian ini menggunakan
perpaduan sistem yang cenderung lebih banyak memanfaatkan konsep motor
bedini dengan menggunakan multiple monopole (2-4-6-dst) dan dengan bagian
generator yang terpisah tetapi tetap satu sumbu putar.
Adapun metode pelaksanaan program mengandung beberapa proses
penting, yaitu sebagai berikut:
1. Mendapatkan data masukan berupa karakteristik
mekanika fisika dari motor dan turbin generator.
2. Mendapatkan data masukan berupa konsep disain
mekanik dan elektrik dari sistem secara keseluruhan.
3. Mendapatkan data masukan untuk proses pengujian
meliputi kecepatan dan torsi putar serta daya total keluaran terhadap
gangguan yang ada.
Sehingga proses-proses dari metode pelaksanaan yang akan digunakan untuk
menyelesaikan program penelitian ini dapat difahami seperti yang ditunjukkan
pada diagram alir berikut:
9
10
Gambar 1. Diagram Alir Metode Pelaksanaan
1. Rancangan Rotor, Stator dan Monopole
Berikut ini akan diberikan gambaran singkat mengenai rancangan
rotor, stator dan monopole yang akan digunakan dalam penelitian ini,
seperti ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 2. Rancangan Rotor
Dari rancangan pada gambar 2 dijelaskan bahwa terdapat 4 buah
magnet permanen pada bagian rotor yang semua kutub U mengarah
menuju sisi luar. Garis fluks dari ke-empat magnet tersebut yang akan
dijadikan daya tolak terhadap garis fluks magnet induksi dari monopole
pada sisi stator.
11
Gambar 3. Rancangan Stator
Dari rancangan pada gambar 3 dijelaskan bahwa untuk menimbulkan
reaksi terhadap garis fluks magnet permanen maka pada stator diberikan
monopole yang akan menghasilkan medan magnet dari aliran arus searah
pada kumparan. Kuat medan magnet yang ditimbulkan tergantung pada
kuat arus dan induktansi yang digunakan pada monopole. Dengan
menggunakan bahan inti yang memiliki reluktansi besar terhadap medan
magnet maka akan diperoleh konsentrasi garis fluks magnet yang semakin
padat pada ujung monopole.
Gambar 4. Konsep Motor Bedini 4 Monopole
Dari gambar 4 dapatlah difahami konsep rancangan motor bedini yang
sudah dimodifikasi dengan menggunakan 4 monopole, dengan asumsi
akan menghasilkan torsi dan kecepatan putar yang optimal pada rotor.
Putaran pada rotor sangat menentukan daya keluaran dari turbin generator
listrik .
Dalam setiap monopole terdapat dua jenis induktansi, yaitu induktansi
untuk memicu saklar semikonduktor pada proses pembentukan medan
12
elektromagnetik dan dan induktansi penghasil medan magnit yang juga
berfungsi untuk pengisian ulang muatan.
13
2. Rancangan Elektronik Pengendali
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa motor bedini selain
menggunakan magnet permanen, juga menerapkan sistem pensaklaran
semikonduktor (solid state relay-SSR) pada proses pembentukan medan
magnit dan pengisian ulang muatan. Adapun konsep rancangan elektronis
pengendali seperti digambarkan pada diagram berikut:
Gambar 5. Blok Diagram Elektronik Pengendali
Dari diagram yang ditunjukkan pada gambar 5 dapat difahami bahwa
untuk melakukan pengendalian putaran membutuhkan 2 buah induktansi
yang pada realisasinya berupa monopole. Output dari tiap induktansi
adalah GGL induksi yang memiliki amplitudo masukan sesuai dengan
kuat magnet yang memperngaruhinya. Arus GGL induksi pada keluaran
induktansi pemicu SSR (gambar 6) bersifat variabel sehingga arus yang
digunakan untuk membentuk medan elektromagnetik pada induktansi
pembentuk medan magnet juga bisa dikendalikan, disinilah fungsi
pengendali elektronik berbasis SSR.
Gambar 6. Bentuk Sinyal Induktansi Pemicu SSR
14
3. Rancangan Turbin Generator Magnet Permanen
Pada kenyataan penerapannya, antar generator dan motor
manggunakan sumbu rotor yang sama akan tetapi tidak terintegrasi
menjadi satu, walaupun ada konsep rancangan lain yang menjadikan
antara generator dan motor menjadi satu bagian. Semua unsur modifikasi
bisa diterapkan selama bisa memberikan hasil yang optimal. Pada gambar
7 bisa difahami konsep rancangan generator dengan magnet permanen.
Mirip halnya dengan motor, akan tetapi tidak ada konsep monopole yang
kemudian diganti dengan induktor GGL induksi magnet dengan jumlah
yang lebih banyak begitu juga magnet permanen pada sisi rotor dengan
asumsi menghasilkan total GGL induksi lebih besar.
Gambar 7. Konsep Rancangan Generator Magnet Permanen
Untuk menghasilkan arus listrik searah lebih mudah pengaturannya
dibandingkan dengan menghasilkan arus listrik bolak-balik. Untuk
penerapan generator arus bolak-balik terdapat beberapa kosntruksi yang
tak sesederhana seperti pada gambar 7 yang menunjukkan penerapan
generator arus searah. Pada penelitian Pudji Irasari (2008) bisa ditemukan
dengan jelas konsep pembuatan generator listrik arus bolak-balik. Akan
tetapi pada konsep ini masih sangat mungkin diterapkan generator arus
listrik bolak-balik dengan daya keluaran yang besar.
15
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Dalam melaksanakan program penelitian, akan dilakukan berdasarkan
jadwal kegiatan yang sudah disusun dengan memberikan prioritas waktu
sesuai dengan urutan-urutan seperti yang terumus dalam metode penelitian ini.
Adapun jadwal kegiatan bisa dilihat pada tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Program
No.
Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-41 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Disain Sistem
2 Survei Komponen
3 Perakitan Prototipe
4 Pengujian Prototipe
5 Evaluasi Hasil
6 Pemantapan Sistem
7 Pengujian Akhir
8 Laporan Riset
J. RANCANGAN BIAYA
Rancangan penelitian yang akan dilakukan tentu membutuhkan
pembiayaan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan komponen
yang menyusun sistem secara keseluruhan baik bahan baku utama maupun
bahan pendukungnya. Adapun rincian biaya yang dibutuhkan pada penelitian
ini adalah:
Tabel 2. Rincian Biaya Penelitian
No Nama Item Harga Satuan Jumlah Total Harga
1 Magnet Neomidium 100.000 30 3.000.000
2 Rangka Acrylic Stator & Rotor 1.000.000 1 1.000.000
3 Inti Induktor 100.000 10 1.000.000
4 Kawat Email 200.000 1 200.000
5 Baterai Kering 12VDC 5AH 250.000 2 500.000
16
6 Komponen Solid State Relay (SSR) 1.000.000 1 1.000.000
7 Box Panel Elektronik 100.000 1 100.000
8 Kabel Instalasi 100.000 1 100.000
9 Lampu TL 220VAC 10W 35.000 2 70.000
10 Material Instalasi 100.000 1 100.000
11 Kertas Laporan 40.000 2 80.000
12 Tinta Printer (hitam putih & warna) 100.000 2 200.000
T O T A L 8.500.000
K. DAFTAR PUSTAKA
Martin A. Plonus. 1978. Applied Electromagnetics. McGRAW-HILL.
Richard J. Fowler. 2003. Electricity-Principles and Applications. McGRAW HILL.
William H. Hayt Jr. dan John A. Buck. 2006. Elektromagnetika. Penerbit ERLANGGA.
James S. Gere dan Stephen P. Timoshenko. 1997. Mekanika Bahan. Edisi ke Empat. Penerbit ERLANGGA.
J.L. Meriam dan L.G. Kraige. 1993. Mekanika Teknik: Dinamika. Edisi ke Dua. Penerbit ERLANGGA.
Djiteng Marsudi. 2005. Pembangkitan Energi Listrik. Penerbit ERLANGGA.
Pudji Irasari. 2008. Metode Perancangan Generator Magnet Permanen Berbasis pada Dimensi Stator yang Sudah Ada. Jurnal Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol.7 No.1 Juni 2008 ISSN:1978-2365. P3TKEBT LIPI.
17
L. LAMPIRAN
BIODATA KETUA & ANGGOTA KELOMPOK
1. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Bekti Nurwantob. NIM : 4055211008c. Fakultas/Program Studi : Fakultas Sains Dan Teknologi/
Teknik Elektro ALAMAT ,TELP/HP/EMAIL :d. Perguruan Tinggi : Universitas Teknologi Yogyakartae. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam/minggu
2. Anggota Pelaksanaa. Nama Lengkap : Anton Budi Setiyonob. NIM : 4055211011c. Fakultas/Program Studi : Fakultas Sains Dan Teknologi/
Teknik Elektrod. Perguruan Tinggi : Universitas Teknologi Yogyakartae. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam/minggu
3. Anggota Pelaksanaa. Nama Lengkap : Fajar Firdaosb. NIM : 3085111140c. Fakultas/Program Studi : Fakultas Sains Dan Teknologi/
Teknik Informatika d. Perguruan Tinggi : Universitas Teknologi Yogyakartae. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam/minggu
BIODATA DOSEN PENDAMPING
Nama Lengkap dan Gelar = M.S. HENDRIYAWAN A, ST.
Golongan Pangkat dan NIP = -
Jabatan Fungsional = -
Jabatan Struktural = -
Fakultas/Program Studi = Sains & Teknologi / Teknik Elektro
Perguruan Tinggi = Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY)
Bidang Keahlian = Instrumentasi & Kendali Elektronika
Waktu Untuk Kegiatan PKM = 28 Jam/Minggu
ALAMAT : KANTOR UTY
18
TELP : UTY (0274) 623310
19