Post on 10-Apr-2016
description
www.bpjs-kesehatan.go.id
Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) BPJS Kesehatan
Jakarta, November 2014
ElfanettiKepala Departemen Manajemen Pelayanan Kesehatan
Pengantar
Latar Belakang
Pengelolaan penyakit kronis di era JKN
Progress Report Prolanis Semester I 2014
Agenda
Pengantar
Agenda
Transisi demografi peningkatan usia lanjutPeningkatan usila berdampak signifikan pada kecukupan biaya risiko penyakit kronis meningkat
Peningkatan kelompok usia lanjutSumber: UN-DESA: World Population Prospects, 2004, as cited in NIH: Why Aging Matters, 2007
PROYEKSI
Transisi demografi peningkatan usia lanjut Risiko peningkatan penyakit kronik (salah satunya Hipertensi) butuh Promotif
Preventif
Menurut Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment on High Blood Pressure VII (JNC-VII), hampir 1 milyar orang menderita hipertensi di dunia, 76% kasus belum terdiagnosa
WHO menyebutkan bahwa hipertensi merupakan penyebab nomor 1 kematian di dunia. Di Indonesia, angka penderita hipertensi mencapai 32% pada 2008 dengan kisaran usia di atas 25 tahun. Jumlah penderita pria mencapai 42,7% sedangkan 39,2% adalah wanita
Data tahun 2010 di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 28,6% orang dewasa berusia 18 tahun ke atas menderita hipertensi
PREVALENSI HIPERTENSI
27%
39%
10%
4%
8% 12%
Proporsi penyebab kematian pada Penyakit Tidak Menular secara Global
pada usia dibawah 70 tahunKankerPenyakit Kardiovasku-larPenyakit Pernafasan KronisDiabetes MelitusPenyakit PencernaanPenyakit Tidak Menu-lar lain
Sumber: Global NCD Survei WHO, 2010
Sumber: BPJS Kesehatan, 2014
Diagnosa Hipertensi merupakan Kasus Kunjungan terbanyak ke 4 di RS (Diagnosa INA CBGs)
Sampai dengan September 2014, Biaya Hipertensi peserta JKN telah mencapai 340 Milyar
(1) Pelayanan kesehatan yang dijamin terdiri atas:a. pelayanan kesehatan tingkat pertama,
meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik yang mencakup:
1. administrasi pelayanan;2. pelayanan promotif dan
preventif;3. pemeriksaan, pengobatan, dan
konsultasi medis;4. tindakan medis non spesialistik, baik
operatif maupun non operatif;5. pelayanan obat dan bahan medis
habis pakai;6. …… dst
Definisi pelayanan Promotif & Preventif bagi peserta BPJS. (Pasal 21)
Turunan Perpres
Isi Perpres: Konsep Kebijakan:
Regulasi Pelayanan Promotif dan Preventif
Perpres No.12 Tahun 2012 Pasal 22 ayat 1 (a)
Turunan Perpres
Isi Perpres: Konsep Kebijakan:
Regulasi Pelayanan Promotif dan Preventif
Perpres No.12 Tahun 2012 Pasal 22 ayat 1 (a)
(1) Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi pemberian pelayanan:a. penyuluhan kesehatan
perorangan;b. imunisasi dasar;c. keluarga berencana;
dand. skrining kesehatan.
Koordinasi dan Advokasi dengan stakeholder untuk• Uraian Benefit• Tata cara dan waktu
Pelayanan• Mekanisme monitoring dan
evaluasi• Penganggaran biaya pelkes
langsung yang efisien dan efektif
• Upaya mencegah dampak lanjutan/keparahan suatu penyakit
11
HARAPAN
TARGET PENCAPAIAN JUMLAH PESERTA HINGGA AKHIR TAHUN 2014 SEBANYAK 121,6 JUTA JIWA
TERJADI RISK POOLING DAN SUBSIDI SILANG ANTAR PESERTA
PERTUMBUHAN PESERTA SD TANGGAL 30 November 2014 sebanyak 131,8 juta peserta (108,39% dari target)
POTENSI ADVERSE SELECTION PADA PESERTA MANDIRI (VOLUNTARY)
TRIWULAN IV TAHUN 2014
Peserta BPJS Kesehatan
Latar Belakang
Agenda
Akan terjadi lonjakan peserta terdaftar di BPJS Kesehatan tanpa diketahui pasti status kesehatannya
Kemungkinan akan terjadi lonjakan peserta penyakit kronis (tidak menular), termasuk DM T2 dan Hipertensi yang harus di cover oleh BPJS Kesehatan
Sustainabiitas JKN perlu dijaga
Latar Belakang
Dibutuhkan sebuah Program untuk
menjaga peserta sehat tetap sehat dan peserta sakit tidak bertambah parah Konsep
Promotif Preventif
0-45-9
10-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-6465-6970-7475-7980-84
>85
(8,000,000) (6,000,000) (4,000,000) (2,000,000) - 2,000,000 4,000,000 6,000,000
PROPORSI PESERTA BERDASARKAN USIA
∑ Laki-Laki ∑ Wanita
Transisi Demografi Peningkatan
USILA
Sumber Laporan Grup Kepesertaan periode 19 September 2014
PROPORSI PESERTA BERDASARKAN USIA
Sumber: BPJS Kesehatan, 2014
Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14
16,330 34,905
63,981
103,844
148,052
194,372
230,402
275,826
308,248
Jumlah Penderita Hipertensi pada peserta JKN
Sumber: BPJS Kesehatan, 2014
Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14
12.60
30.90
60.98
100.97
149.44
199.03
244.46
298.35
340.40
Pembiayaan JKN untuk kasus HipertensiJan – Sept 2014 (Dalam Milyar)
www.ptaskes.comPaparan Resmi PT Askes (Persero)
Skrining Riwayat
Kesehatan
Skrining Sekunder
(Penegakan Dx)Perilaku hidup sehat(edukasi, olahraga)
Risiko TinggiSehat/Risiko Sedang
Pencegahan Sekunder & Tersier
(Disease Management Program PROLANIS PPDM - PPHT)
Diagnosa penyakit kronis
Pencegahan Primer• Gaya hidup sehat• Konseling pada Faskes
primer
High Risk but Un-diagnosed as Chronic
DETEKSI PENYAKIT KRONIS
Klasifikasi kelompok Risiko tinggi
Klasifikasi kelompok
diagnosa medis
Peserta BPJSK: Peningkatan benefit (Promotif & Preventif), Peningkatan kualitas kesehatan BPJS Kesehatan: Pengelompokan & pencegahan risiko sakit dan strategi pengendalian biaya
BPJS Kesehatan FKTP selaku Koordinator
- Evaluasi status kesehatan- Biaya pelayanan kesehatan- Workshop untuk Faskes pengelola oleh Organisasi Profesi
- Database peserta - Aktifitas Penunjang Program
(media promkes, klub RISTI, dsb)
- Pelayanan komprehensive & berjenjang
(Panduan Klinis Evidence Based) - Rujukan ke Spesialis - Edukasi Kesehatan - Monitoring Status Kesehatan - Peresepan obat kronis
Organisasi ProfesiDM (PERKENI); HIPERTENSI (PERHIMPUNAN HIPERTENSI)
Panduan Klinis
RS (Spesialis)
• Kontrol rujukan• RUJUK BALIK ke Faskes Primer
• Mentor & konsultan bagi Faskes Primer
Skema Pengelolaan Penyakit Kronis
Penyakit Kronis (DM Tipe 2 & Hipertensi )“big trigger” unutk penyakit lainnya penyerap biaya mahal (kardiovaskular, stroke, dsb)
Peserta penyandang penyakit kronis# laksanakan
pola hidup sehat #
PROLANIS BPJS Kesehatan
PPDM Tipe 2Penanganan komprehensif pada penyakit DM Tipe 2
Penatalaksanaan berdasarkan Panduan Klinis yang disusun bersama PERKENI
PPHTPenanganan komprehensif pada penyakit Hipertensi
Penatalaksanaan berdasarkan Panduan Klinis yang disusun bersama PAPDI, PERNEFRI dan PERKI
2010 – saat ini
2012 – saat ini
Pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS) di era JKN
Agenda
Benefit PROLANIS BPJS Kesehatan
Melanjutkan Benefit Peserta Askes Sosial saat menjadi Peserta BPJS Kesehatan
Definisi DMPPengelolaan Penyakit (Disease management) adalah sebuah
sistem yang memadukan sistem pelayanan kesehatan dan komunikasi kepada populasi yang memiliki kondisi dimana
kemandirian diri merupakan hal utamaThe Disease Management Association of America (DMAA)
Didukung oleh hubungan antara Dokter dan Pasien serta rencana pengelolaan penyakit
Pencegahan komplikasi penyakit melalui penggunaan Panduan Klinis dan strategi pengembangan pasien
Evaluasi hasil luaran klinis, ekonomi sebagai dasar penyusunan tujuan pencapaian kualitas kesehatan
2014 2015 2016 2017 2018 2019
TAHAP PENGUATAN
FKTP 22.768 Faskes
Primer 30.707 Faskes
Primer 36.309 Faskes
Primer 42.139 Faskes
Primer 43.273 Faskes
Primer 52.637 Faskes
Primer
Rasio Dokter : Peserta
1 : 5.000
Rasio Dokter : Peserta
1 : 5.000
Rasio Dokter : Peserta
1 : 4.500
Rasio Dokter : Peserta
1 : 4.000
Rasio Dokter : Peserta
1 : 4.000
Rasio Dokter : Peserta
1 : 4.000
20% FKTP berkinerja sesuai
Indikator yang ditetapkan
40% FKTP berkinerja sesuai
Indikator yang ditetapkan
55% FKTP berkinerja sesuai
Indikator yang ditetapkan
70% FKTP berkinerja sesuai Indikator (seluruh
Indikator yang
85% FKTP berkinerja sesuai Indikator (seluruh
Indikator yang
100% FKTP berkinerja sesuai Indikator (seluruh
Indikator yang 20% FKTP
menjalankan Prolanis 40% FKTP
menjalankan Prolanis
55% FKTP menjalankan
Prolanis
70% FKTP menjalankan
Prolanis
85% FKTP menjalankan
Prolanis
100 % FKTP menjalankan
Prolanis 70 % FKTP yang
bekerjasama lulus re-credentialing
80% FKTP yang bekerjasama lulus re-credentialing
90% FKTP yang bekerjasama lulus re-credentialing
100 % FKTP yang bekerjasama lulus re-credentialing
Norma Kapitasi berdasarkan
jumlah SDM,SDS, Jenis FKTP
Pay For Performance
Pay For Performance
Pay For Performance
Pay For Performance
Pay For Performance
70% FKTP memanfaatkan
PCare
100% FKTP memanfaatkan
PCare
Otomasi IT Pelayanan Primer
Otomasi IT Pelayanan Primer
Otomasi IT Pelayanan Primer
Otomasi IT Pelayanan Primer
TAHAP PENGUATAN PELAYANAN
TAHAP OPTIMALISASI PELAYANAN
ROADMAP PELAYANAN PRIMER TAHUN 2014 - 2019
FUNGSI INDIKATOR PENILAIAN
Kontak Pertama 1.Angka kontak komunikasi (Rate kontak komunikasi RJTP) (indikator wajib)
2.Rasio peserta berkunjung ke FKTP lain (RPBFL)Kontinuitas 1.Angka perpindahan peserta ke faskes lain (APPFL) (Indikator wajib)
2.Ratio ketersediaan family folder dalam bentuk tersedianya data riwayat pengobatan peserta dalam P-Care (Rasio Family Folder)
3.Rasio jumlah peserta PROLANIS yang rutin berkunjung ke FKTP (RPPB)
Koordinasi 1.Rasio Rujukan Kasus Non Spesialistik (RRNS) dari FKTP ke Faskes Tingkat Lanjutan
2.Tingkat keaktifan dalam forum komunikasi antar FKTP (TKFKTP)
Komprehensifitas 1.Frequensi Edukasi FKTP pada kegiatan kelompok RISTI per tahun (Frekuensi Edukasi)
2.Angka kesakitan peserta terdaftar di FKTP (AKPT)
Quality Indicator 9 (QI-9)Tools Monitor Kinerja Layanan FKTP
25
PROLANIS BPJS Kesehatan
JKN
JKNJKN
JKN
Pilar Prolanis
Integrasi Pelayanan
Panduan Klinis
Berbasis Pely. Prim
er
3 Kunci sukses : FOKUS, RUTIN, PANTAU
Fokus pada Pasien
Sustainabilitas Sustainabilitas
SustainabilitasSustainabilita
s
• Membangun jejaring komunikasi antara FKTP, Spesialis dan Peserta
• Pencatatan hasil pemantauan status kesehatan
• Enrollment peserta terdaftar• Pengembangan kegiatan (Best Practice)
Fokus
• Pertemuan berkala Faskes Tk I dengan Spesialis
• Kunjungan dan pemeriksaan Lab• Keikutsertaan/Peran aktif Peserta
dalam aktifitas klub dan edukasi• Keberadaan Faskes Tk I dan keter-
sediaan obat kronis
Rutin
• Peningkatan kompetensi Faskes Tk I• Kadar Laboratorium sesuai target
pengendalian output program• Kunjungan rutin ke Faskes Tk I• Pelaksanaan aktifitas rutin (Senam,
edukasi, dsb)
Pantau
Fokus, Rutin, Pantau ProlanisIntegrasi Pelayanan, Panduan Klinis, Fokus pada Pasien, Berbasis Pelayanan Primer
Outcome
Sustainabilitas JKN
Tahapan Menjadi Peserta PROLANIS
Peserta terdiagnosa DM T2/HT
Peserta mendaftar ke BPJS Kesehatan/BPJS Center baik secara mandiri/rekomendasi FKTP
Peserta mengisi Formulir kesediaan menjadi Peserta
Peserta berhak mengikuti aktifitas dalam PROLANIS
PROLANIS BPJS Kesehatan
Aktifitas Prolanis
• Edukasi/Konsultasi Medis
• Pemantauan Kesehatan
• Aktifitas Klub• Home Visit• Reminder• Pelayanan Obat
secara rutin Mencakup PRB
• Mentoring Faskes Primer oleh Faskes Lanjutan
BPJS memberikan support biaya untuk kegiatan Prolanis
PROLANIS BPJS Kesehatan
Edukasi/Konsultasi Medis
Dilakukan setiap bulan minimal 1x atau sesuai kebutuhan peserta
Faskes Tk I berperan sebagai Care Coordinator bagi peserta
Pemberi materi dapat dari Faskes Tk I, Spesialis ataupun dari sesama peserta (Duta Prolanis)
PROLANIS BPJS Kesehatan
Pemantauan KesehatanDilakukan secara rutin dengan mengacu pada Panduan
Klinis yang telah disusun bersama Organisasi Profesi
Tercatat by System dan merupakan data rekam Medik Peserta Prolanis yang harus dijaga kerahasiaannya
PROLANIS BPJS Kesehatan
Aktifitas KlubInisiasi pembentukan Klub oleh BPJS Kesehatan bersama Faskes Tk I
Kegiatan Klub dilaksanakan secara rutin dengan penjadwalannya sesuai kesepakatan klub
Setiap Klub terdapat susunan Pengurus dalam Klub
Klub dapat mendirikan center of edukasi (Rumah Sehat Prolanis) secara mandiri dengan pembiayaan berdasarkan swadaya anggota klub
Pemberian award bagi Klub Prolanis yang melakukan inovasi guna peningkatan kualitas
PROLANIS BPJS Kesehatan
Pelayanan ObatObat Kronis diberikan selama 30 hari melalui Resep Spesialis
yang diteruskan oleh Faskes Tk I dengan syarat kondisi peserta stabil
Tercantum pada buku Pemantauan Kesehatan tentang tabel konsumsi obat (tanggal, hari, jam diberikan oleh
Pendamping/peserta)
Pemberdayaan keluarga (orang terdekat) untuk memantau rutinitas minum obat bagi Peserta
PROLANIS BPJS Kesehatan
Mentoring Spesialis Bekerjasama dengan PERKENI dan PAPDI
Dilaksanakan pertemuan antara FKTP dengan Spesialis sebagai Pembina berisi pembahasan kasus yang dialami Faskes Tk I
selama pengelolaan Prolanis
Peran setiap Unsur dalam Prolanis(Peran Peserta, Dokter FKTP, Dokter Spesialis, Organisasi Profesi, & BPJS Kesehatan)
FKTP
Care Coordinator bagi peserta PROLANIS
Pemantau kondisi dan status kesehatan
peserta Pemberi Resep Obat Penyakit Kronis dan
obat rujuk balik sesuai resep dari Dokter
SpesialisGate keeper
RUMAH SAKIT
Pemberi pelayanan spesialistis
Konsultan dan pembimbing bagi FKTP
Mendorong optimalisasi
implementasi rujuk balik ke FKTP
APOTEK & LAB
Penyedia obat Penyakit Kronis dan berperan dalam mengedukasi
tentang obat
unit pelaksana pelayanan penunjang
diagnostik
Peserta
Mematuhi agenda terapi/kesehatan yang ditetapkan oleh FKTP
Proaktif dalam aktivitas PROLANIS
Pembiayaan PROLANIS
RJTPKAPITASI : Konsultasi Dokter, Home Visit NON KAPITASI : GDP, GDPP & GDS
RJTL & RITL
INA CBG’s : Pemeriksaan dokter, biaya rawat inap termasuk pelayanan obat, pemeriksaan penunjang
Diluar INA CBGs : Pemeriksaan rutin penunjang (A1C, Lipid Profile)
Kegiatan Penunjang (edukasi,
Reminder, dsb)
Anggaran Implementasi
Prolanis di Divisi Regional
Diharapkan peningkatan
Kualitas Hidup
Peserta dapat
tercapai
Monitoring status kesehatan
Item PeriodeEKG
1x per tahun
ECHO
Rontgen Thoraks
Funduscopy
ABI
Ureum
Creatinin
Albumin
SGOT
SGPT
Protein Kualitatif
Cholesterol Total
Choleterol LDL
Cholesterol HDL
Trigliserida
Item Periode
Glukosa Darah 1x per bulan
Sistole / Diastole
1x per bulan
Body Mass Index (BMI)
1x per bulan
HBA1C 1x per 6 bulan
Faskes SpesialisFaskes Primer
Progress Report Prolanis Semester I 2014
Agenda
Progress Report PROLANIS SEMESTER I 2014
JUMLAH FASKES YANG MELAYANI PROLANIS
DivreJumlah Faskes
PPDM PPHTI 205 157 II 408 400 III 69 64 IV 70 60 V 144 149 VI 815 815 VII 218 167 VIII 382 369 IX 188 145 X 235 241 XI 289 255 XII 28 28
TOTAL 3,051 2,850
Progress Report PROLANIS SEMESTER I 2014
JUMLAH KLUB PROLANIS PER DIVRE
DIVRE KLUB
I 13 II 9 III 16 IV 23 V 187 VI 533 VII 165 VIII 63 IX 142 X 56 XI 218 XII 25
Total 1,450
Progress Report PROLANIS SEMESTER I 2014
PESERTA PROLANIS (PPHT) RUTIN VISIT
Continuity of Visit 2010 - 2012
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Never been VisitRoutine Visit <10xRoutine Visit 10-19xRoutine Visit >19x
Divisi Regional
Routine Visit :- <10x : 44,29% dari peserta terdaftar (618 peserta)- 10 – 19x : 5,19% dari peserta terdaftar (5,026 peserta)- >19x : 0,64% dari peserta terdaftar (42,916 peserta)
Tidak Pernah Berkunjung 49,88%
Peserta terdaftar PPDM s.d. 2012 : 96,897 Peserta
Pengakuan Internasional terhadapPROLANIS
2010: Asia Pasific Scientific Health Insurance (APSHI)
2011 : Asia Pasific Academic Public Health Association (APAPCPH)
2011 : ASEAN Region Primary Care (ARPAC)
2012 : International Social Security (ISSA) Good Practice Award
2012 : International Social Security (ISSA) - Degenerative & Chronic
2013 : Harvard University – HTA Model in Indonesia
Penunjang Prolanis
Bagi Faskes Primer
Bagi Peserta
Bagi internal Askes
Leaflet and booklet untuk edukasi
Media Prolanis
2010
2011
2012
Aktifitas Prolanis
Aktifitas Fisik Prolanis corner
Pengantaran Obat Proses Edukasi
Pelatihan Faskes
T E R I M A K A S I H
Mari budayakan perilaku hidup sehat melalui Promotif
Preventif sejak dini untuk hidup sehat lebih lama