Penyuluhan Gigi Prolanis

13
DIABETES MELLITUS

description

j

Transcript of Penyuluhan Gigi Prolanis

Page 1: Penyuluhan Gigi Prolanis

DIABETES MELLITUS

Page 2: Penyuluhan Gigi Prolanis

KANDIDIASIS

infeksi di dalam mulut yang disebabkan oleh jamur, sejumlah kecil jamur candida ada di dalam mulut. Pada penderita Diabetes Melites kronis dimana tubuh rentan terhadap infeksi sehingga sering menggunakan antibiotik dapat mengganggu keseimbangan kuman di dalam mulut yang mengakibatkan jamur candida berkembang tidak terkontrol sehingga menyebabkan thrush

Page 3: Penyuluhan Gigi Prolanis

gingivitis

Gingivitis adalah radang pada gusi dimana pada jaringan gusi terlihat kemerah-merahan disertai pembengkakan dan bila disikat dengan sikat gigi akan berdarah. Gingivitis akan menimbulkan kehilangan perlekatan antara gigi dan tulang sehingga gigi goyang dan akhirnya tanggal.Periodontitis (radang pada jaringan tulang dan pendukung gigi) berawal dari akumulasi bakteri yang melekat pada lapisan (plak) gigi. Bakteri dapat memproduksi racun yang menyebabkan kerusakan ikatan jaringan pendukung gigi dan tulang.

Page 4: Penyuluhan Gigi Prolanis

Karang gigi

Pada penderita diabetes mellitus terjadi pengingkatan jumlah kalsium pada air ludah. Meningkatnya kadar kalsium ini mendorong terbentuknya protein dan meningkatkan deposit materi pada permukaan gigi-geligi, selanjutnya akan membuat plak pada gigi menjadi keras.

Page 5: Penyuluhan Gigi Prolanis

• Xerostomia (mulut kering)• Jumlah gula dalam darah yang berlebihan mengakibatkan meningginya

jumlah urin sehingga cairan dalam tubuh berkurang dan sekresi ludah juga berkurang. Dengan berkurangnya ludah dapat mengakibatkan terjadinya mulut kering. Dalam rongga mulut yang sehat, ludah mengandung enzim-enzim antimikroba dan dapat mencegah pertumbuhan jamur yang berlebihan. Pada keadaan dimana terjadinya perubahan pada rongga mulut yang disebabkan berkurangnya aliran ludah, maka rongga mulut menjadi rentan terhadap infeksi bakteri sehingga menimbulkan perlukaan atau sariawan yang sakit. Pasien diabetes mellitus yang mengalami kondisi mulut kering juga dapat mengalami bau mulut

Page 6: Penyuluhan Gigi Prolanis

• Gigi berlubang (karies)Diabetes Mellitus bisa menjadi faktor pencetus gigi berlubang. Keadaan

tersebut diperkirakan karena pada diabetes aliran cairan darah mengandung banyak gula. Pada penderita Diabetes Melitus telah diketahui bahwa jumlah ludah berkurang sehingga makanan melekat pada permukaan gigi, dan bila yang melekat adalah makanan dari golongan karbohidrat bercampur dengan kuman yang ada pada permukaan gigi dan tidak langsung dibersihkan dapat mengakibatkan keasaman didalam mulut menurun, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya lubang atau karies

Page 7: Penyuluhan Gigi Prolanis

Perawatan gigi pada penderita diabetes melitus pada prinsipnya yaitu meningkatkan atau memperbaiki status kebersihan mulut penderita. •PencegahanMelakukan perbaikan kebersihan mulut dengan cara menyikat gigi yang baik dan benar, waktu menyikat gigi yang baik, penggunaan dental floss. Pasien diminta rutin melakukan kontrol kadar gula darah, dan konsultasi kepada dokter spesialis penyakit dalam untuk melakukan pengobatan. •Pembersihan karang gigiPada saat prosedur ini, kadar glukosa harus <200. Karang gigi atau kalkulus harus dipastikan bersih tidak ada yang tersisa. Kontrol dilakukan 1-2 minggu kemudian. •Penambalan Melakukan penambalan gigi yang berlubang, sehingga infeksi dari bakteri tidak berkembang semakin dalam, dan gigi yang masih tersisa dapat dipertahankan, serta dapat digunakan sesuai fungsinya. •Terapi peningkatan individuPeningkatan kualitas individu meliputi modulasi bakteri dengan pemberian obat kumur dan terapi antibiotik berbentuk gel yang diaplikasikan pada jaringan pendukung gigi. Namun hal tersebut harus dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter gigi.

Page 8: Penyuluhan Gigi Prolanis

HIPERTENSI

Page 9: Penyuluhan Gigi Prolanis

• Xerostomia atau mulut kering• Xerostomia atau mulut kering merupakan keadaan rongga mulut yang

paling banyak dikeluhkan. Keadaan ini umumnya berhubungan dengan berkurangnya aliran ludah, namun adakalanya jumlah atau aliran ludah normal tetapi seseorang tetap mengeluh mulutnya kering.

Page 10: Penyuluhan Gigi Prolanis

• Pembesaran gusi• Salah satu efek samping obat-obatan yang paling sering adalah

pembesaran gusi atau juga dikenal dengan hiperplasia gingiva. Beberapa penyebab dari pembesaran gusi tidak diketahui, namun yang paling banyak diketahui bahwa hal ini disebabkan karena penggu naan obat-obatan termasuk obat antihipertensi. Pembesaran ukuran dari gusi diperparah dengan buruknya kebersihan rongga mulut seseorang.

Page 11: Penyuluhan Gigi Prolanis

• Sindroma mulut terbakar (SMT)• Gangguan ini ditandai dengan adanya rasa terbakar atau rasa gatal

pada ujung dan lateral lidah, bibir, dan palatum anterior, dan terkadang dikaitkan dengan perubahan pengecapan dan mulut kering. Ada tiga tipe sindroma ini yaitu:

• SMT tipe 1 : Rasa terbakar tidak terjadi pada waktu bangun pagi hari tetapi akan terasa bila hari telah siang.

• SMT tipe 2 : Rasa terbakar dirasakan pada pagi hari segera setelah bangun tidur dan menetap sampai penderita tidur lagi.

• SMT tipe 3 : Rasa terbakar hilang timbul dan menyerang tempat-tempat yang tidak umum, seperti dasar mulut dan tenggorokan.

Page 12: Penyuluhan Gigi Prolanis

• Gangguan pengecapan• Gangguan pengecapan adalah suatu keadaan dimana terjadinya

gangguan dalam hal pengecapan dan terkadang disertai gangguan dalam hal penciuman yang dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti rokok, xerostomia, obat-obatan hipertensi dan antibiotik. Gangguan ini juga dihubungkan dengan sindroma mulut terbakar

Page 13: Penyuluhan Gigi Prolanis

• Pencegahan dan Peningkatan Kesehatan Rongga Mulut Penderita Hipertensi

• Perawatan gigi dan mulut pada penderita hipertensi pada prinsipnya yaitu meningkatkan atau memperbaiki status kebersihan mulut penderita dan pola hidup sehat untuk mengurangi komplikasi hipertensi serta efek samping yang ditimbulkan pada pemakaian obat antihipertensi seperti menyikat gigi dengan baik dan teratur setelah makan dengan sikat gigi yang halus, mengurangi asupan garam (Na), K, Mg, menghentikan kebiasaan merokok, minum alkohol, mengurangi berat badan dengan olahraga, dan hindari stres. Penderita hipertensi yang mempunyai kelainan di gigi dan mulut segera memeriksakannya kedokter gigi dan memberitahukan riwayat penyakit hipertensi untuk mencegah komplikasi dalam tindakan perawatan gigi.