Post on 05-Jul-2015
Profil KPPN Purwakarta 1
PROFILE KPPN PURWAKARTA
A. Sejarah Singkat Berdirinya KPPN Purwakarta
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) adalah instansi vertikal
Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Kantor Wilayah, yang dipimpin oleh Kepala Kantor.
Awal sejarah pembentukan KPPN Purwakarta terjadi pada tahun 1969 dengan
nomenklatur Kantor Pembantu Bendahara Negara (KPBN) Purwakarta beralamat di
Jalan Veteran No.77 Purwakarta, yang secara struktural bertanggung jawab kepada
Kantor Bendahara Negara di Jakarta dengan wilayah kerja meliputi Kabupaten/Kota
Bekasi, Karawang, Purwakarta dan Subang. Pada tahun 1970 ditingkatkan statusnya
menjadi Kantor Bendahara Negara dibawah Pembinaan Direktorat Perbendaharaan dan
Tata Laksana Anggaran di Jakarta.
Pada tahun 1975 organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Anggaran mengalami
reorganisasi, sehingga Kantor Bendahara Negara (KBN) Purwakarta berubah menjadi
dua unit kerja yaitu Kantor Kas Negara (KKN) dan Kantor Perbendaharaan Negara
(KPN) masing-masing institusi tersebut berada dibawah Pembinaan Kanwil Direktorat
Jenderal Anggaran.
Seiring dengan perkembangan dan penyederhanaan organisasi khususnya organisasi
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Anggaran maka berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Keuangan RI No.645/KMK.01/1989 tanggal 12 Juni 1989 dan Surat Edaran Direktur
Jenderal Anggaran No.1077/A/1989 tanggal 14 September 1989 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal DJA, pada tahun 1990 Kantor Perbendaharaan Negara
Purwakarta dan Kantor Kas Negara Purwakarta
digabung menjadi satu institusi dengan nama Kantor
Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) Purwakarta
yang merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal
Anggaran Departemen Keuangan RI. KPKN ini
melaksanakan fungsi ordonateur dan comptabel
dalam satu atap. Adapun wilayah kerja KPKN
Purwakarta meliputi Kabupaten Purwakarta dan
Kabupaten Subang
Berdasarkan surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 32/KMK.01/2004,
terhitung mulai tanggal 01 Oktober 2004 Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara
Profil KPPN Purwakarta 2
(KPKN) Purwakarta mengalami perubahan
menjadi Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN) Purwakarta Tipe B.
Selanjutnya dalam rangka meningkatkan
kinerja Kantor Vertikal di lingkungan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan, serta
penyempurnaan terhadap organisasi dan tata
kerja Kantor Wilayah dan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara maka sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
101/PMK.01/2008 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Purwakarta Tipe B
mengalami perubahan lagi menjadi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
Purwakarta Tipe A2.
KPPN Purwakarta mempunyai wilayah kerja yang meliputi Kabupaten Purwakarta
dan Kabupaten Subang dengan jumlah 78 satker pada tahun 2010 dan 86 satker pada
tahun 2011.
Sejak berdiri pada tahun 1969 KPPN Purwakarta telah mengalami beberapa kali
pergantian kepala kantor. Pergantian ini seiring dengan kebijakan mutasi di lingkungan
Departemen Keuangan.
No Nama Periode
1 Soekartono Kartobroto 1973 s.d. 1975
2 Drs. Basil Kaslim 1975 s.d. 1979
3 Syafei Tujung, BA 1979 s.d. 1981
4 Drs. Sanusi 1981 s.d. 1982
5 Drs. Soewito 1982 s.d. 1985
6 Drs. Soeharso Setyodarmodjo 1985 s.d. 1990
7 Drs. Mardan Ginting 1990 s.d. 1993
8 Dra. Sriwarniningsih 1993 s.d. 1994
9 Dra. Endang Srinani 1994 s.d. 1996
10 Drs. Djoko Wihantoro 1996 s.d. 1997
11 Dra. Sujatmi 1997 s.d. 1999
12 Drs. Syamsudin Siegar 1999 s.d. 2002
13 Drs. Soemardjo 2002 s.d. 2004
14 Dra. Ida palembina LT, MM 2004 s.d. 2008
15 Thoif, SE 2008 s.d. 2009
16 Sulaimansyah, SE 2009 s.d. 2010
17 Aris Saputro, SE. MM 2010 s.d. sekarang
Profil KPPN Purwakarta 3
B. Tugas Dan Fungsi Serta Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.01/2008 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwakarta mempunyai tugas dan fungsi sebagai
berikut :
Tugas :
Melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum, penyaluran
pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran
anggaran melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Fungsi :
1. Pengujian terhadap dokumen surat perintah pembayaran berdasarkan peraturan
perundang-undangan;
2. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari kas negara atas nama
Menteri Keuangan (Bendahara Umum Negara);
3. Penyaluran pembiayaan atas beban APBN;
4. Penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah disalurkan;
5. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas negara;
6. Pengiriman dan penerimaan kiriman uang;
7. Penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara;
8. Penyusunan laporan realisasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman dan hibah
luar negeri;
9. Penatausahaan PNBP;
10. Penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi;
11. Pembuatan tanggapan dan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan;
12. Pelaksanaan kehumasan;
13. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
Sebagai Organisasi vertikal dibawah Direktorat Jenderal Perbendaharaan KPPN
Purwakarta terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum;
Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,
keuangan, tata usaha, rumah tangga dan kehumasan, penyusunan laporan
kepegawaian, keuangan instansi, pembukuan bendahara dan barang milik negara,
Profil KPPN Purwakarta 4
penyelesaian temuan hasil pemeriksaan dan menerbitkan Surat Perintah
Membayar (SPM).
2. Seksi Pencairan Dana;
Seksi Pencairan Dana mempunyai tugas melakukan pengelolaan basis data
pelaksanaan anggaran, pengujian terhadap dokumen perintah membayar,
penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas nama Menteri Keuangan
(Bendahara Umum Negara), pengelolaan basis data pembayaran gaji, pengesahan
Surat Keterangan Penghentian Pembayaran, dan penyusunan laporan realisasi
pencairan anggaran.
3. Seksi Bank/Giro Pos;
Seksi Bank/Giro Pos mempunyai tugas melakukan pencairan dana dan
penatausahaannya, penelitian dan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran
anggaran melalui dan dari kas negara, pelaksanaan pengelolaan kas (cash
forecasting dan Treasury Single Account), pengiriman dan penerimaan kiriman
uang, pembukuan bendahara umum dan penyusunan Laporan Kas Posisi.
4. Seksi Verfikasi dan Akuntansi;
Seksi Verifikasi dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan verifikasi
transaksi keuangan dan akuntansi, penelitian, penilaian, rekonsiliasi dan
penyusunan LKPP serta melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban
bendahara instansi.
C. Visi, Misi Dan Motto Pelayanan
Sebagai organisasi dibawah Direktorat Jenderal Perbendaharaan di daerah yang
memegang peran cukup strategis dalam hal pelayanan langsung kepada masyarakat, yang
melaksanakan kewenangan Perbendaharaan dan Kuasa Bendahara Umum, penyaluran
pembiayaan atas beban anggaran serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran
anggaran melalui dan dari Kas Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, KPPN Purwakarta telah menetapkan Visi dan Misi sebagai berikut :
Visi
“ MENJADI FUNGSI BENDAHARA UMUM NEGARA DI DAERAH YANG
PROFESIONAL, TRANSPARAN, DAN AKUNTABEL UNTUK
MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA”
Profil KPPN Purwakarta 5
Misi
1. Menjamin Kelancaran Pencairan Dana Anggaran Belanja Negara Secara Tepat
Sasaran, Tepat Jumlah dan Tepat Waktu.
2. Menatausahakan Penerimaan Negara Secara Profesional.
3. Mewujudkan Pelaporan Pertanggungjawaban APBN Yang Transparan, Akurat,
Akuntabel dan Tepat Waktu.
4. Memberikan Pelayanan Prima kepada Stakeholders.
Untuk meningkatkan semangat dalam memberikan pelayanan kepada stakeholders
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwakarta mempunyai Motto Pelayanan dan
Janji Layanan, yaitu:
Motto Layanan :
“ Mitra Terbaik Dalam Pembangunan , Prima Dalam Pelayanan”
Janji Layanan :
”Layanan Kami Ikhlas Tanpa Biaya“
D. Sumber Daya Manusia
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwakarta adalah KPPN Tipe A2 dengan
susunan pejabat sebagai berikut :
� Kepala KPPN : Aris Saputro, SE. MM
� Kepala Subbagian Umum : Sudarisman, SH
� Kepala Seksi Pencairan Dana : Akhmadi, SE
� Kepala Seksi Bank/Giro Pos : Ruhiyat, SE
� Kepala Seksi Verak : Rd. Yen Yen Nuryeni, S. Sos. MSE
Dalam melaksanakan tugas, Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada pada KPPN
Purwakarta berjumlah 37 pegawai, dengan komposisi berdasarkan jenis kelamin dan
berdasarkan tingkat pendidikan, dengan penjelasan sebagai berikut :
Profil KPPN Purwakarta 6
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai
S2 2
S1 6
D3 1
D1 3
SLTA 23
SLTP -
SD 2
Jumlah Pegawai 37
Sumber Daya Manusia merupakan modal utama dalam suatu organisasi dan
merupakan bagian yang melekat dalam pelaksanaan kegiatan kantor dalam rangka
pencapai sasaran yang telah ditetapkan. Menyadari pentingnya pemanfaatan dan
pemberdayaan SDM secara optimal untuk membentuk SDM yang berkualitas KPPN
Purwakarta telah mengikusertakan para pegawai untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan. Adapun pendidikan dan pelatihan yang telah diikuti oleh para pegawai KPPN
Purwakarta antara lain :
1. Bimtek Jaringan dan Komputer
2. DTSS Bendahara Pengeluaran
3. PPAKP ( Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah)
4. Diklat Pengadaan Barang dan Jasa
5. DTSS Perbendaharaan
6. DTSS Kuasa BUN
7. Bimtek Web
8. Bimtek Aplikasi ( Aplikasi SP2D, Bendum dan Vera)
9. Bimtek Aplikasi SAI dan SIMAK-BMN
10. Pelatihan Service Excellent
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Pegawai
Laki-Laki 26
Perempuan 11
Jumlah Seluruh Pegawai 37
Profil KPPN Purwakarta 7
E. Sarana Dan Prasarana
Dalam rangka peningkatan layanan kepada Stakeholders di bidang keuangan yang
cepat, tepat, akuntabel dan tanpa biaya merupakan target yang harus diwujudkan dalam
menjalankan reformasi birokrasi. Sebagai upaya meningkatkan layanan yang bergerak
dalam bidang layanan publik peningkatan sarana dan prasana yang memadai mutlak
dilakukan.
Bentuk konkrit peningkatan pelayanan dilakukan dengan melahirkan ide-ide
kreatif/inovasi baru dengan trigger yaitu dari yang “kurang bagus menjadi bagus”, dari
yang “belum ada menjadi ada”, yaitu :
1. Pada saat ini KPPN Purwakarta telah menempati gedung baru yang lebih
representatif dengan luas ± 986 M2
yang lebih berorientasi kepada peningkatan
pelayanan publik seperti :
a) Sarana parkir yang lebih luas
b) Sarana olah raga
c) Smoking area
d) Toilet khusus tamu
e) Poliklinik
f) Mushola
g) Perpustakaan
h) Ruang Arsip
i) Gudang ATK
j) Saung Pinter ( Sarana
Unggulan – Penuh Interaksi )
k) Aula
l) Pantry
2. Penyempurnaan lay out ruangan telah dilakukan untuk memenuhi berjalannnya
proses SOP Percontohan yang berdasarkan fungsi dan layanan “one stop service”
dengan design dan lay out sesuai dengan KPPN percontohan, yang terdiri dari
Front Office , Middle Office dan Back Office.
3. Mengganti dan melengkapi sarana yang ada, seperti mebeulair, meja dan kursi
kerja, kursi tamu ruang tunggu, persyaratan penerbitan SP2D dan pengesahan
SKPP, alur/proses penyelesaian SP2D dan loket pelayanan.
4. Penyediaan monitor untuk menampilkan webservice untuk menyajikan proses
penyelesaian SPM dan SP2D yang dapat dipantau oleh petugas stakeholders di
ruang tunggu.
Profil KPPN Purwakarta 8
5. Membangun website dengan alamat www.kppn-purwakarta.net untuk menyajikan
informasi di bidang perbendaharaan dan keuangan negara, dengan didukung secure
system yang memadai, yaitu :
a) Informasi realisasi APBN setiap hari
b) Monitoring penyelesaian SP2D
c) Monitoring sisa pagu, Sisa UP, download
aplikasi, dan peraturan
d) Liputan terkini, berita, profile dan artikel
e) Konsultasi On Line
f) Dokumentasi kegiatan
6. Menyediakan layanan SMS-center dengan nama “ KPPN Purwakarta Mobile
System”, berupa :
a) Informasi realisasi, sisa pagu dan sisa UP
b) Informasi proses penyelesaian SP2D
c) Sarana untuk menyampaikan keluhan, saran,
masukan via SMS
d) Sarana untuk menyampaikan data rencana
penarikan dana harian oleh satuan kerja
7. Penggunaan Aplikasi Persuratan dalam rangka ketertiban tata persuratan,
digunakan sebagai berikut :
a. Pengadministrasian surat masuk
b. Pengadministrasian surat keluar
c. Pengadministrasian pelaporan periodik
d. Monitoring penyelesaian surat masuk oleh
seksi terkait
e. Pemberian disposisi oleh sekretaris dari
Kepala Kantor
8. Penggunaan Aplikasi Elektronik Filling system dalam rangka ketertiban/penataan
sistem pengarsipan, digunakan sebagai :
a. Pengadministrasian arsip berkas masing-masing
seksi
b. Pengadministrasian arsip berkas SP2D lembar ke-3
c. Pengadministrasian berkas pelaporan periodik
d. Monitoring kearsipan pada arsip gudang terpadu
Profil KPPN Purwakarta 9
9. Pemasangan televisi layar datar ( Flat Screen ) di
lobby/ruang tunggu sebagai media informasi dan
hiburan.
10. Pemasangan mesin antrian yang telah terintegrasi dengan Barcode KIPS.
Alat yang dapat dipergunakan oleh satuan kerja untuk
mengambil nomor antrian dengan cara men-scan KIPS
satker masing-masing.
11. Mesin absensi telah terpasang
Digunakan sebagai sarana pegawai untuk melakukan
absen harian.
12. Finger Door Closer
Sistem Secure yang menghubungkan antara ruang layanan
dengan middle office dan back office dimana hanya para
pegawai yang telah teregistrasi pada alat tersebut yang bisa
masuk ruangan middle office ataupun back office
13. Telah terpasang 4 (empat) kamera CCTV
System Secure dan juga sekaligus menjadi media bagi
Kepala KPPN untuk memantau seluruh aktifitas yang
berada di ruang layanan, middle office, back office serta
ruang operasional.
14. Banner
Banner merupakan media informasi yang didesain menarik dan eyecatching sehingga
message yang ingin disampaikan dapat dengan cepat dibaca oleh stakeholders
Profil KPPN Purwakarta 10
KEBIJAKAN INTERNAL DAN INOVASI
A. Peningkatan Kualitas Layanan
Kebijakan dalam rangka meningkatkan pelayanan
Sebagai ujung tombak pelayanan di lingkungan Ditjen Perbendaharaan, KPPN
Purwakarta berusaha memberikan layanan terbaik bagi semua stakeholders. Langkah-
langkah terus diupayakan dalam meningkatkan kinerja pelayanan agar stakeholders
mendapatkan service excellent. Beberapa kebijakan yang telah dilakukan oleh KPPN
Purwakarta sebagai bukti layanan terbaik terhadap stakeholders. KPPN Purwakarta
senantiasa berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan terhadap
tugas dan fungsi dalam rangka meraih capaian kinerja yang prosesnya dilakukan secara
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai kontribusi terhadap perwujudan
good governance dan clean government, upaya tersebut diwujudkan dalam berbagai
kebijakan, antara lain :
- Menyediakan informasi yang cepat melalui saran elektronik terkait pelaksanaan
APBN satuan kerja;
- Memberikan motivasi kepada satuan kerja untuk mengelola anggaran negara secara
profesional dan akuntabel dengan diberikan penghargaan kepada tiga satker terbaik
setiap tahunnya atas penyampaian laporan keuangan, LPJ Bendahara, dan Perencanaan
Kas yang disampaikan kepada KPPN sebagai BUN di daerah. Penghargaan ini
diserahkan pada saat sosialisasi dengan mengundang seluruh stakeholder dengan
maksud memberikan tekanan publik yang kuat terhadap prestasi yang diraihnya;
- Memberikan layanan sarana unggulan dimana satker dapat berinteraksi secara intensif
”Kupas Tuntas” dengan petugas KPPN terhadap suatu permasalahan yang
dihadapinya;
- Berupaya untuk mengetahui sejauh mana pemahaman satker terhadap
aturan/ketentuan/aplikasi pengelolaan anggaran, serta tingkat kepuasan satker terhadap
kualitas pelayanan KPPN;
- Memberikan sarana edukasi bagi satker maupun para pegawai KPPN dalam rangka
mengupgrade ilmu pengetahuan terkait pengetahuan, aturan,/juklak, maupun berita-
berita seputar perbendaharaan dan ilmu-ilmu umum lainnya
- Memberikan proteksi kepada komputer FO terkait pengenaan sanksi SP2S/SP3S
- Menjalin komunikasi yang intensif dan berkualitas pada level pimpinan sehingga
setiap hari Senin/hari pertama dalam satu minggu diadakan monday meeting yang
dipimpin langsung oleh Kepala Kantor
- Memberikan informasi yang cepat dan tepat kepada satker terhadap kebutuhan
ataupun kebijakan yang harus segera diketahui oleh satker yang tersedia pada ruang
layanan
Profil KPPN Purwakarta 11
- Memberikan kepastian kepada satker dokumen apa saja yang harus dilengkapi pada
saat pelaksanaan rekonsilasi dan memberikan gambaran historis kelengkapan dan
ketepatan waktu pelaksanaannya selama satu tahun
- Memberikan layanan ekstra kepada para bendaharawan sebelum menyampaikan LPJ
kepada KPPN melalui sarana email
- Memberikan bekal spiritual bagi seluruh pegawai KPPN sebelum melaksanakan tugas
dan kewajiban pada pagi hari yang menjadi amanahnya.
- Memberikan kemudahan kepada para pegawai middle office pada seksi pencairan dana
untuk melakukan administrasi belanja pegawai satuan kerja non GPP, sehingga tidak
menulis secara manual pada kartu belanja pegawai perorangan.
- Membuka akses yang luas kepada stakeholders untuk mengetahui jumlah dana yang
menjadi tanggung jawabnya secara terbuka dan transparan. Stakeholders dapat
mengetahui apakah pengajuan dananya telah diproses dan selesai ataukah belum. Dan
semua ini dapat diperoleh stakeholders secara terbuka, transparan dan tanpa biaya
apapun.
Inovasi
1. Monthly Meeting Rekonsiliasi Imbalan Jasa Perbankan dengan Pihak Perbankan
Dalam rangka pelaksanaan
penandatanganan BAR IJP, setiap awal
bulan melakukan pertemuan rekonsiliasi
di KPPN dengan seluruh Bank/Pos
Persepsi. Keuntungan adanya pertemuan
ini selain dapat digunakan untuk
mempercepat proses penandatangan BAR
(karena rekonsiliasi langsung), juga
digunakan sebagai media dalam rangka
mendiskusikan hal-hal yang sekiranya
belum jelas seperti permasalahan
Unmatch/Parsial match dan sebagainya,
sehingga permasalahan dengan Bank/pos
Persepsi dapat segera diselesaikan.
2. Cek List Penerimaan LHP Dari Perbankan
Laporan MPN yang berbentuk ADK pada
saat ini seringkali dikirim melalui e-mail,
sedangkan untuk hardcopy masih dikirim
melalui jasa kurir atau dikirim langsung
oleh petugas Bank yang bersangkutan.
Agar Bank/Pos dapat mengetahui bahwa
laporannya telah diterima KPPN maka
dibuat lembar Tanda Terima yang
didalamnya memuat ringkasan dari
Laporan MPN tersebut. Tanda terima
tersebut ditandatangani oleh pihak
Bank/Pos Persepsi dan petugas KPPN
apabila data telah sesuai dengan ADK
kemudian dikirimkan kembali satu copy
Profil KPPN Purwakarta 12
kepada pihak Bank bersangkutan sebagai
tanda terima.
Tanda Terima ini menguntungkan kedua
belah pihak baik pihak bank maupun
pihak KPPN untuk dapat saling
mengcrosschek data masing-masing,
sehingga data yang terkirim ke LKP
akurat. KPPN tidak perlu membuka
kembali laporan MPN secara keseluruhan
kecuali jika terdapat permasalahan.
Keuntungan lainnya menghemat waktu
penyelesaian LKP dengan benar.
3. Rekap Konfirmasi PNBP
Permohonan konfirmasi atas bukti
penerimaan Negara yang biasa digunakan
untuk pengajuan SPP PNBP selama ini
diajukan oleh Satker langsung ke petugas
Bendum di Front Office tanpa ada surat
permohonan. Hal ini menindikasikan
konfirmasi tersebut berjalan tanpa
koordinasi dan memberi kesan kurang
tertib. Sejatinya, setiap permohonan yang
melibatkan/berkaitan dengan KPPN
dilakukan secara formal melalui lembar
permohonan konfirmasi yang dilampiri
dengan daftar SSBP yang akan
ditandatangani petugas yang berisi Kode
Akun, Nomor NTPN, dan Nilai SSBP.
Keuntungan lembar konfirmasi, Seksi
Pencairan Dana dapat menggunakan
lembar konfirmasi tersebut sebagai bukti
bahwa penerimaan negara tersebut telah
disetorkan ke Kas Negara. Untuk masa
yang akan datang konfirmasi ini akan
ditindak lanjuti dengan aplikasi dimana
Satker akan diberikan aplikasi untuk
membuat ADK yang akan disampaikan ke
KPPN. Dengan ADK tersebut pelaksanaan
konfirmasi di KPPN dapat cepat
terselesaikan karena tidak dilakukan secara
manual, data-data yang diajukan satker
akan dibandingkan dengan data-data MPN
di database KPPN secara aplikasi dan akan
secara otomatis tercetak dan hal ini selain
akan memudahkan/mempercepat dalam
pelaksanaanya juga akan menjadi tertib
dalam pengadministrasiannya.
4.Aplikasi FKU
Laporan Faktur Kiriman Uang dan
laporan Penerimaan/ Pelimpahan
Penerimaan negara harus disampaikan
setiap hari ke Kanwil dan Bandung I
sebagai KPPN Induk sudah
Profil KPPN Purwakarta
13
menggunakan aplikasi, yang selama ini
dibuat secara manual.
Keuntungan Aplikasi ini dapat
membuat laporan hanya dengan
mengetik tanggal laporan, maka akan
terbentuk laporan yang dimaksud dan
dapat segera dikirim. Disamping itu
akurasi laporan dapat dipertanggung
jawabkan karena data diambil langsung
dari database server.
5.Pengkartuan Belanja Pegawai TNI/Polri Secara Elektronik
Sebelum diserahkannya pengelolaan
administrasi belanja pegawai ke
masing-masing satuan kerja dan belum
adanya aplikasi GPP untuk
pengawasan pembayaran belanja
pegawai seluruh pegawai pada satuan
kerja dikartukan dalam kartu belanja
gaji perorangan secara manual oleh
KPPN, seiring telah di launching-nya
aplikasi belanja pegawai atau aplikasi
GPP, KPPN tidak lagi mengkartukan
belanja pegawai perorangan secara
manual, namun pengkartuan telah
dilaksanakan melalui sistem aplikasi
secara elektronik.
Namun dalam pelaksanaannya
tidak semua satuan kerja (TNI/Polri)
bersedia menggunakan aplikasi GPP
dalam pengelolaan administrasi
pembayaran belanja pegawainya.
Sehingga KPPN masih melakukan
pengkartuan secara manual dan untuk
memudahkan pengkartuan belanja gaji
perorangan dimaksud, maka KPPN
melakukan inovasi pengkartuan secara
elektronik dalam format excel dan pada
saat ini sedang dikembangkan melalui
Microsoft Access.
6.Validasi Rekening Penerima Belanja Pegawai Non Gaji Induk oleh Bank Penerima
Dengan diberlakukannya pembayaran
belanja pegawai non gaji induk ke
rekening masing-masing penerima,
dalam perjalanannya mengalami
banyak kendala antara lain dengan
banyaknya rekening retur dengan
berbagai alasan pengembalian,
disebabkan nomor rekening salah,
nama rekening beda, rekening berstatus
pasif dan telah tutup.
Profil KPPN Purwakarta 14
Dengan adanya permasalahan tersebut,
KPPN melakukan upaya antisipasi dengan
cara mewajibkan seluruh satuan kerja agar
dalam pengajuan belanja pegawai non gaji
induk agar daftar rekening para penerima
terlebih dahulu dilakukan validasi oleh
pihak bank penerima. Tujuannya agar ada
kepastian bahwa daftar rekening yang
diajukan ke KPPN adalah data valid dan
dapat mengurangi tingkat return SP2D.
7. Map Status Rekonsiliasi
Dengan banyaknya lampiran
rekonsiliasi yang harus dibawa ke
KPPN serta volume rekonsiliasi
meningkat, tingkat ketelitian baik
petugas rekon maupun satker menurun,
sehingga diperlukan suatu tools untuk
memudahkan pelaksanaan rekonsiliasi.
Untuk mengatasi permasalahan yang
sifatnya berulang dibuat “map status”
yang telah dimodifikasi sedemikian
rupa, berisi nama satuan kerja serta
check list data-data yang harus
disertakan pada saat rekonsiliasi
bulanan. Dengan adanya map tersebut
system pengendalian dan verifikasi
laporan akan efektif dan efisien.
8.Menyediakan sarana melalui e-mail untuk Pengiriman LPJ Bendahara Prarekonsiliasi
LPJ Bendahara Penerimaan/
Pengeluaran merupakan salah satu
laporan yang rutin dikirimkan setiap
bulannya ke KPPN sebagai bentuk
pertanggungjawaban bendahara dalam
tugasnya sebagai pejabat fungsional.
Dalam pelaksanaanya di lapangan,
ternyata bendahara
penerimaan/pengeluaran tersebut
belum sepenuhnya memahami teknis
pengisian yang terdapat pada form LPJ
bendahara, akibatnya seringkali LPJ
yang telah mereka sampaikan
dikembalikan karena tidak sesuai
dengan perdirjen perbendaharaan
nomor PER-47/PB/2009.
Pengembalian tersebut menjadi kurang
efisien terutama untuk satker yang
Profil KPPN Purwakarta 15
lokasinya sangat jauh dari KPPN
Purwakarta. Sebagaimana rekonsiliasi
yang telah menerapkan E-rekon, maka
satuan kerja difasilitasi menyampaikan
data LPJ Bendahara lebih awal melalui
email sebagai bentuk konfirmasi satker
ke KPPN tentang kebenaran LPJ
tersebut. Teknis penyampaian data LPJ
melalui e-mail tersebut adalah :
� Satuan kerja melakukan upload file LPJ Bendahara penerimaan /pengeluaran bulan
berkenaan yang telah lengkap terisi datanya namun belum di tandatangani oleh Pejabat
Penandatangan LPJ (KPA dan Bendahara) ke alamat e-mail KPPN Purwakarta
� KPPN c.q seksi Verak KPPN kemudian melakukan download file LPJ tersebut untuk
kemudian melakukan verifikasi kebenaran data termasuk perbandingan saldo awal LPJ
dengan saldo akhir LPJ bulan sebelumnya.
� Setelah verifikasi, Seksi Verak KPPN kemudian melakukan konfirmasi ke satuan kerja
terkait melalui reply e-mail balasan untuk menginformasikan bahwa LPJ tersebut
benar atau salah.
9. Capacity Building
Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir
disemua bidang pekerjaan atau seksi
KPPN terjadi kesenjangan kapasitas
yang dimiliki antar pegawai meskipun
masih dalam bidang pekerjaan yang
sama, hal ini dapat dilihat pada adanya
ketergantungan pada salah satu
SDM/pegawai. Untuk mengatasi
adanya kesenjangan tersebut maka
pada setiap seksi dilakukan transfer
knowledge untuk memeratakan
kapasitas staff yang ada. Capacity
building adalah bentuk pembelajaran
bersama yang dilakukan oleh setiap
seksi. System pembelajaran bersama
ini mirip dengan GKM, perbedaannya
yaitu GKM pesertanya semua staff
KPPN namun capacity building
pesertanya terbatas pada seksi masing-
masing dan cenderung membahas
masalah teknis pekerjaan pada masing-
masing seksi.
10.Buku Konsultasi
Selama ini permasalahan-permasalahan
yang terjadi belum diinventarisir
dengan baik oleh hampir disemua
KPPN. Sehingga apabila terjadi
Profil KPPN Purwakarta 16
permasalahan yang sama namun pada
satker yang berbeda harus dijelaskan
dengan berulangkali. Dengan adanya
buku konsultasi, akan diidentifikasi
permasalahan-permasalahan yang
dialami oleh satker untuk kemudian
dijadikan buku saku “permasalahan
dan solusi” dan dijadikan pedoman
bersama dalam menjawab
permasalahan yang terjadi dilapangan.
Dimasa yang akan datang diharapkan
dengan adanya buku saku ini, satker
yang mempunyai permasalahan dapat
membaca dahulu buku saku tersebut
sebelum mengajukan pertanyaan ke
KPPN Purwakarta.
11. Survei Tingkat Pemahaman Pengelolaan Anggaran dan Tingkat Kepuasan Satker
Tahun 2010
Telah dilakukan survey tingkat
pemahaman pengelolan anggaran dan
kepuasan satker pada interval triwulan
II 2010. untuk mengukur sejauh mana
tingkat pemahaman satuan kerja dalam
aturan/ketentuan/aplikasi yang harus
dikuasainya, serta sejauh mana tingkat
kepuasan satuan kerja terhadap
pelayanan KPPN Purwakarta.
Berdasarkan hasil survey tersebut
kemudian dilakukan evaluasi tingkat
keberhasilan kinerja dan pelayanan
KPPN purwakarta untuk selanjutnya
dijadikan dasar dalam menyusun
kebijakan-kebijakan manajerial.
12.Character Building
Dalam rangka pembentukan watak
atau budi pekerti para pegawai KPPN
Purwakarta telah diselenggarakan
kegiatan Character Building yang
dilakukkan pada tahun 2010. Pada
kesempatan itu dihadirkan pula
motivator yang turut memberikan
materi
Profil KPPN Purwakarta 17
13.Warning Alert untuk SP2S (Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi)
Warning alert merupakan sistem
peringatan dini yang melekat pada
komputer front office pada KPPN
Purwakarta. Dasar penggunakan sistem
tambahan ini karena adanya
kekhawatiran dari KPPN Purwakarta
atas lolosnya SPM yang diajukan oleh
satker yang dikenakan sanksi SP2S.
System ini akan memberikan
peringatan pada saat komputer booting
yang berisi data satker dikenakan sanksi
SP2S/SP3S maka petugas front office akan
menolak SPM yang disampaikan oleh
satker
14. Reward bagi Satker Terbaik
Reward ataupun penghargaan bagi para
satker terbaik telah dilaksanakan mulai
tahun 2010 atas penyampaian laporan
keuangan tahun 2009. Hal ini
dilakukan sebagai bentuk pemberian
motivasi kepada satuan kerja dalam
pelaksanaan rekonsiliasi laporan
keuangan, penyampaian laporan
pertanggungjawaban bendahara serta
penyampaian rencana Pencairan dana
dan Cash Disbursement secara tertib,
tepat waktu dan akuntabel,
Pemberiaan penghargaan ini
merupakan agenda rutin tahunan.
Penilaian
terhadap satker diwilayah kerja KPPN
Purwakarta. Dasar pertimbangan
penilaian Rekonsiliasi Laporan
Keuangan , Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara serta
Pencairan Dana dan Cash
Disbursement antara lain : faktor
ketepatan waktu penyampaian laporan,
faktor akurasi data , faktor
kelengkapan, faktor volume transaksi,
faktor akurasi dokumen pada
pengajuan SPM dan konsistensi
pelaksanaan Cash Disbursement.
15.Doa Pagi
Doa pagi hari merupakan bekal
spirititual sebelum melaksanakan
pekerjaan rutin agar diberi kemudahan
dan kelancaraan serta dijauhkan dari
hal-hal yang tidak diinginkan.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan rutin
Profil KPPN Purwakarta 18
setiap hari dan disampaikan secara
bergilir oleh para pegawai. Selain dari
doa, disampikan pula kata-kata bijak
yang membangun motivasi sebagai
penyemangat dalam melaksanakan
tugas.
16.Saung Pinter
Fungsi KPPN yang dituntut sebagai
guru dan pelayan masyarakat
mendorong lahirnya Sarana Unggulan
Penuh Interaksi (SaUng PInter).
Wujud saung pinter adalah bentuk
saung (tempat rileks) yang
dimodifikasi untuk tempat belajar
mengajar. Metode pembelajarannya
dimulai dengan diumumkan melalui
website, tentang materi bimtek yang
akan dilaksanakan dengan kapasitas
peserta maksimal 10 orang. 10
(sepuluh) pendaftar pertama diberikan
kesempatan untuk mengikuti kegiatan
tersebut.
17.Perpustakaan
Perpustakaan merupakan sarana
penting dalam upaya meningkatkan
kualitas SDM, namun seringkali
perpustakaan dijadikan sebagai
pelengkap sehingga fungsi dari
perpustakaan itu sendiri tidak berjalan
dengan optimal. Keberadaan
perpustakaan yang unik merupakan
salah satu cara guna memberikan
semangat kepada para pegawai untuk
memanfaatkan perpustakaan. Saat ini
KPPN purwakarta sedang
mengembangkan perpustakaan dimana
lay out perpustakaan itu sendiri
didesain khusus dan lebih menarik
diantaranya :
� Rak Buku yang didesain dengan
bentuk yang variatif
� Pendataan buku yang
menggunakan program khusus
� Koleksi buku yang variatif
Profil KPPN Purwakarta 19
18.KMS (KPPN Mobile System)
Terobosan lain
dalam rangka
memberikan
pelayanan
kepada
stakeholders
diwilayah kerja
KPPN Prwakarta adalah menyediakan
Aplikasi KPPN Mobile System.
Aplikasi KMS merupakan sebuah
aplikasi berbasis SMS (Short message
service) yang cara penggunaannya
mirip dengan aplikasi SMS Banking
pada sektor perbankan. Aplikasi ini
bertujuan untuk memudahkan para
satuan kerja (stakeholders) dalam hal
mendapatkan informasi data keuangan
dengan cara mengirimkan SMS.
Beberapa menu yang terdapat dalam
KPPN Mobile System antara lain :
• Informasi realisasi, sisa pagu dan
sisa UP
• Informasi proses penyelesaian SP2D
• Sarana untuk menyampaikan
keluhan, saran, masukan via SMS
• Sarana untuk menyampaikan data
rencana penarikan dana harian oleh
satuan kerja
19.Website
Seiring dengan semangat reformasi
birokrasi Kementerian Keuangan
khususnya Direktorat Jenderal
Perbendaharaan untuk selalu
memberikan layanan terbaik kepada
masyarakat, untuk memenuhi
keinginan masyarakat terhadap
perbaikan kualitas pelayanan
pemerintah yang dari tahun ke tahun
semakin besar.
Kenyataan ini merupakan issue yang
sangat krusial dalam lingkup
manajemen sektor publik, khususnya di
bidang pelayanan perbendaharaan.
Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara selaku Kuasa Bendahara
Umum Negara mendukung
pelaksanaan operasional Pemerintahan,
dengan turut memberi kontribusi dalam
Profil KPPN Purwakarta 20
percepatan pelaksanaan program-
program Pemerintah..
Untuk itu pembuatan website pada
KPPN Purwakarta diharapkan dapat
memberikan sumbangan dalam proses
perbaikan kualitas pelayanan
perbendaharaan KPPN Purwakarta
kepada stakeholders. Disamping itu,
dengan dibangunnya website ini,
diharapkan juga dapat memberikan
suatu dampak yang positif kepada
masyarakat umum dan pegawai KPPN
Purwakarta dalam hal peningkatan
pengetahuan di bidang
Perbendaharaan, Keuangan Negara,
dan teknologi informasi untuk
memudahkan pelaksanaan tugas pokok
KPPN Purwakarta.
20. Running text
Dalam rangka menyampaikan
informasi-informasi penting terkait
pelaksanaan anggaran kepada
stakehodes secara up to date KPPN
Purwakarta menempatkan sebuah
running text pada ruang Front Office.
21. LCD/Web service untuk pengumuman
Dalam rangka memberikan informasi
terkait proses penyelesaian SPM dan
SP2D serta memberikan informasi /
edukasi peraturan-peraturan berkaitan
dengan keuangan negara kepada
stakeholders telah terpasang LCD/Web
service pada ruang Front Office.
Profil KPPN Purwakarta 21
B. PRESTASI
Beberapa prestasi yang telah diperoleh KPPN Purwakarta dalam perjalanan tugasnya
melayani stakeholders yaitu :
a. Peringkat 1 LKP Tingkat Kanwil Tahun 2009
Penghargaan ini diberikan oleh Kanwil Ditjen. Perbendaharaan Provinsi Jawa
Barat sebagai apresiasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwakarta
atas Kinerja Penyampaian Laporan Kas Posisi Akhir Tahun Anggaran 2009.
b. Peringkat 3 LKPP Tingkat Kanwil Tahun 2009
Penghargaan ini diberikan oleh Kanwil Ditjen. Perbendaharaan Provinsi Jawa
Barat sebagai apresiasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwakarta
atas Kinerja Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun Anggaran
2009.
c. Peringkat 25 LKPP Tingkat Nasional Tahun 2009
Penghargaan ini diberikan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan sebagai
apresiasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwaarta atas Kinerja
Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2009, dimana
sebelumnya KPPN Purwakarta pada tahun 2008 menempati peringkat 120 dan pada
tahun 2007 menempati peringkat 139.
d. Peringkat 5 Perencanaan Kas Tingkat Kanwil Tahun 2009
Penghargaan ini diberikan oleh Kanwil Ditjen. Perbendaharaan Provinsi Jawa
Barat sebagai apresiasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwakarta
atas Kinerja Penyampaian Laporan Perencanaan Kas Akhir Tahun Anggaran 2009
periode Triwulan IV.
e. Peringkat ke-2 Pembinaan Kinerja KPPN Tingkat Kanwil Tahun 2010
Penghargaan ini diberikan oleh Kanwil Ditjen. Perbendaharaan Provinsi Jawa
Barat sebagai apresiasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwakarta
atas kinerja pelayanan KPPN tahun 2010
f. Peringkat ke-2 dalam rangka HUT Keuangan ke-64 Tahun 2010
Penghargaan ini diberikan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan sebagai
apresiasi kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purwaarta atas
pelaksanaan kegiatan ke Stakeholders dan gerakan penghijauan (Go Green) dalam
rangka memperingati HUT Keuangan ke-64 Tahun 2010.