Prof. DR. IR. M ZULMAN HARJA UTAMA

Post on 23-Jan-2016

76 views 0 download

description

Prof. DR. IR. M ZULMAN HARJA UTAMA. KULTUR PADA BEBERAPA JENIS TANAMAN. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Prof. DR. IR. M ZULMAN HARJA UTAMA

11

Prof. DR. IR. M ZULMAN HARJA UTAMA

22

KULTUR PADA BEBERAPA JENIS TANAMAN

33

Kultur Anggrek

Teknik kultur jaringan dapat dipergunakan untuk memperbanyak tanaman anggrek secara cepat.

Apabila kita mempunyai anggrek yang bunganya bagus tetapi jumlahnya sedikit, maka kita dapat mengambil beberapa

tunasnya untuk diperbanyak.

Dengan menggunakan hormon yang tepat, tunas tersebut dapat digandakan.

Di samping itu, apabila kita telah mendapatkan buah anggrek hasil persilangan, buah yang berisi puluhan ribu embrio

didalamnya dapat kita tumbuhkan dengan kultur jaringan.

44

Kendala Pada Anggrek

55

Kontaminasi

Dalam satu buah anggrek terdapat beratus-ratus ribu biji anggrek. Apabila buah tersebut sudah masak,

maka dapat pecah dan bijinya keluar berhamburan.

Tidak hanya pecahnya buah menjadi masalah, tetapi kontaminasi oleh jamur ataupun bakteri sering terjadi

pada biji yang akan ditanam.

66

Buah Telah Pecah

Pada persilangan anggrek yang sangat langka, buah yang telah terlanjur pecah masih dapat diselamatkan.

Caranya ialah dengan disterilisasi memakai 10% larutan kaporit (CaOCI2). Buatlah larutan kaporit 10%

kemudian disaring.

Biji anggrek dimasukkan ke dalam botol-botol kecil, kemudian dimasukkan larutan kaporit dan digojog

selama 10 menit. Setelah itu di bilas dengan air steril dan baru di tanam.

77

Biji Tidak Masak

Jenis anggrek vanda spathulata setelah di silangkan tidak akan pernah mencapai stadium

buah masak (umur 6 bulan), dan biasanya setelah umur 3 bulan buahnya akan rontok.

Bila terjadi demikian, maka langkah yang paling

baik untuk menyelamatkan bijinya adalah dengan kultur embrio. Buah berumur 2,5 bulan dapat di

petik, bijinya di korek kemudian di tanam.

88

Overplanting Anggrek

Overplanting adalah pemindahan anggrek yang masih sangat kecil dari medium lama ke dalam

medium baru yang dilakukan secara aseptik di dalam entkas atau ruang penabur (laminair air flow).

Tujuannya adalah agar anggrek tersebut tetap mendapatkan unsur hara untuk pertumbuhannya.

99

Kultur Asparagus

1010

Kebutuhan akan bibit unggul dalam jumlah banyak dan kondisi pertumbuhan seragam terasa semangkin

sulit didapat, apalagi apabila bibit tersebut harus didapatkan dari luar negeri.

Asparagus saat ini semangkin digemari, terutama untuk membuat bahan sup. Cara membuat dengan menyeplit tidak akan menampung

kebutuhan yang semangkin meningkat.

Untuk memenuhi kebutuhan Asparagus tersebut sekarang sudah dapat diatasi dengan teknik kultur jaringan dengan menggunakan ujung

ranting muda yang berdaun lebat.

1111

Teknik Kultur Asparagus Teknik Kultur Asparagus

1212

Pemilihan Eksplan dan Sterilisasi

Biji asparagus yang akan dipakai sebagai eksplan harus dicuci terlebih dahulu dengan deterjen dan

dibilas dengan air sampai bersih.

Sterilisasi dengan clorox 10% dan dua tetes tween 20. Biji-biji tersebut dimasukan ke dalam sterilan

dan digojok selama lima menit dalam kondisi aseptik. Sesudah itu biji dibilas dengan air steril

sampai bersih.

1313

Cara Menanam Eksplan

Biji-biji asparagus yang sudah steril dimasukkan ke dalam petridis yang juga telah steril.

Dengan menggunakan dua buah pinset yang berujung runcing, kulit biji dilepaskan. Demikian juga embrio dilepaskan dari endosperm dengan menggunakan skalpel.

Endosperm yang telah dipisahkan dari embrio dan kulit biji ditanam ke dalam medium yang terdapat dalam botol menggunakan pinset steril yang panjang. Tiap botol diisi dengan empat eksplan.

Mulut botol ditutup kembali dan diberi label. Botol-botol diletakkan dalam ruang inkubator dengan

penerangan lampu TL 20 watt dan suhu ruangan kurang lebih 24C

1414

Medium yang digunakan

Medium yang digunakan untuk induksi kalus Medium yang digunakan untuk induksi kalus adalah MS yang dikombinasikan dengan 20g adalah MS yang dikombinasikan dengan 20g Ssakarosa per liternya dan 3-4 ppm 2,4 D atau Ssakarosa per liternya dan 3-4 ppm 2,4 D atau NAA. NAA.

Setelah terbentuk kalus akan lebih baik kalau Setelah terbentuk kalus akan lebih baik kalau dipindah pada medium deferensiasi, yaitu medium dipindah pada medium deferensiasi, yaitu medium MS padat ditambah NAA dan Kinetin dengan MS padat ditambah NAA dan Kinetin dengan perbandingan 2:3 ppm.perbandingan 2:3 ppm.

1515

Kultur Wortel

1616

Pemilihan eksplan

Eksplan yang digunakan untuk kultur jaringan adalah umbi akar, dan lebih baik jika memakai

jaringan kambium dan sekitarnya.

Umbi wortel yang diambil langsung dari lapangan jauh lebih baik dari pada yang di beli

dari pasar.

1717

Sterilisasi Umbi Wortel

1818

Sterilisasi Umbi Wortel

Sterilisasi terhadap umbi wortel yang akan dipakai sebagai eksplan dalam kultur jaringan adalah yang

terpenting, sebab umbi yang berasal dari tanah umumnya mudah sekali terkontaminasi dan

biasanya agak sulit sterilisasinya.

1919

Jenis Medium

Setelah dipotong-potong dengan ukuran 2 x 2 x 2 mm, maka umbi wortel tersebut siap untuk ditanam. Medium yang digunakan untuk induksi kalus adalah medium MS padat yang diberi zat tambahan 2,4 D

dan Kinetin dengan perbandingan 2:3. Sedangkan untuk pertumbuhan tunas dan akar,

medium yang digunakan adalah MS padat dengan zat tambahan IAA dan

Kinetin dengan perbandingan 2:3.

2020

APA YANG APA YANG HARUS HARUS

DIUBAH ?DIUBAH ?

2121

SELAMAT BEKERJASELAMAT BEKERJA

TTERIMA KASIHERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYAATAS PERHATIANNYA