Post on 29-Dec-2015
LAPORAN KASUSBLIGHTED OVUM
TUTOR : dr.Riady Sp.OG
DEDE HIDAYAT 2008730060
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. A• TTL : Cirebon, 27 agustus 1973• Usia : 35 tahun• Alamat : Jl. Kampung bahari no.9 RT/RW
003/10, KEL. Tanjung Priok• Jenis Kelamin : Perempuan • Pekerjaan : IRT• Tanggal Masuk RS : 22 desember 2013• No. RM : 00-18-45-35• Dokter yang merawat : dr. BOBBIN, Sp.OG
ANAMNESIS• Autoanamnesa 21 DESEMBER
2013/21:00 WIBKeluhan Utama :
Pasien merasa telat haid ± 2 bulan, keluar flek-flek coklat dari vagina sejak ± 3 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke poli kebidanan RSIJ
Sukapura dengan keluhan merasa telat haid ± 2 bulan, keluar flek-flek coklat dari vagina sejak ± 3 hari SMRS. Pasien juga mengeluh mules-mules dan sakit pinggang. Os juga mengeluhkan merasa lemas dan pusing, nyeri perut ringan, napsu makan baik.
RPD
•os belum pernah seperti ini sebelumnya
•Riwayat infeksi kandungan dan genitalia disangkal
•Riwayat abortus disangkal
•Riwayat trauma disangkal
•Asma (-), HT (-), DM (-)
RPK
•DM disangkal
•HT disangkal
•Asma disangkal
Riw.Pengobatan
•Os tidak mengkonsumsi obat-obatan
Riw.
Alergi
•Alergi makanan, cuaca, obat disangkal
R.Psikososial
•Os tidak merokok, tidak minum alkohol
•Tidak memelihara peliharaan dirumah
R.Haid
•Haid pertama umur 14 tahun, teratur, sakit, lama haid 7 hari, soklus haid 28 hari, HPHT (LUPA)
R.Perkawinan
•Kawin pertama, lama kawin 8 tahun
R.Operasi
•Os menyangkal adanya riwayat operasi
RIWAYAT PERSALINAN
NO Tempat bersali
n
Penolong
Tahun
Aterm
J.Persalinan
Penyulit
J.Kelamin
BB Keadaan
1 RB BIDA
N
2006 Ater
m
Spon
tan
- L 3500 Seha
t
2 RB BIDA
N
2013 Ater
m
Spon
tan
- P 3350 Seha
t
3 Hamil ini
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : tampak sakit sedang • Kesadaraan : composmentis • Status gizi : BB : 50 KG / TB : 155
cm• Tanda vital : TD : 110/80mmHG• Nadi : 80x/menit• RR : 16x/menit• suhu : 36.0 oC
STATUS GENERALISKepala Normocephal
Mata: conjunctiva anemis +/+, sklera tak ikterik -/-Hidung: sekret -/-, darah -/-Mulut: hiperemis (-), mukosa buccal basah, tonsil T1/T1 tak hiperemis, faring tak hiperemis
Leher KGB: tidak teraba membesar, massa (-)
Thoraks Bentuk dan gerak simetrisVesikuler+/+, sonor, wheezing (-), ronchi (-)BJ murni reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen Cembung, Nyeri tekan superfisial (+), bising usus (+) dalam batas normal.
Genitalia Terdapat plek-plek darah
Ekstremitas Akral hangat, udem a(-), RCT < 2 dtk
STATUS OBSTETRI
• Pemeriksaan luar
TFU : Tidak terdapat fundus uteri
Leopold I : Tidak dilakukan
Leopold II : Tidak dilakukan
Leopold III : Tidak dilakukan
Leopold IV : Tidak dilakukan
DJJ : (-)
PEMERIKSAAN DALAM
• Vulva/vagina : Tidak ada kelainan • Portio : Tebal lunak, nyeri
goyang (+)• Pembukaan : Tidak ada pembukaan• Corpus Uteri : Agak membesar• Kanan Uterus : Lemas, massa (-),
nyeri tekan (-)• Kiri Uterus : Lemas, massa (-), nyeri
tekan(-)• Cavum Douglas : Menonjol, nyeri
tekan (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• USG : Dilakukan pada tanggal 20 DESEMBER 2013
–Kantung gestasi (+) diamter 31 mm
–Mudigah tidak berkembang• Kesan : Blighted Ovum
LABORATORIUM Tgl : 22 desember 2013
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hematologi
LED
Hemaglobin
Leukosit
Differential :
Basofil
Eosinofil
Batang
N.segmen
Limfosit
Monosit
Hematokrit
Trombosit
65
12.7
6.000
0
7
2
29
52
10
37.6
233
mm/1 jam
g/dl
/mm3
%
%
%
%
%
%
%
Ribu/mm3
L= 0-15 P= 0-20
L= 13.8-17.0 P=
11.3-15.5
L= 4.5-10.8 P=
4.3-10.4
0 - 0.3 %
2 – 4 %
1 – 5 %
51 – 67 %
20 – 30 %
2 – 6 %
L = 40.0-54.0 P=
38.0-47.0
L = 185-402 P=
132-440
RESUME
Ny. F Pasien G2P2A0 datang ke poli kebidanan RSIJ Sukapura dengan keluhan merasa telat haid ± 2 bulan, keluar flek-flek coklat dari vagina sejak ± 3 hari SMRS. Pasien juga mengeluh mules-mules dan sakit pinggang. Os juga mengeluhkan merasa lemas dan pusing, nyeri perut ringan, napsu makan baik.
LANJUTAN ....
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan :• TD : 110/80mmhg• Nadi : 80x/menit• RR : 16X/menit• Suhu : 36,0
•USG : Dilakukan pada tanggal 20 desember 2013
•Kantung gestasi (+) diamter 31 mm•Mudigah tidak berkembang
Kesan : Blighted Ovum
GAMBARAN USG ABdOMINAL
Gambar 1 : Blighted Ovum
Gambar 2 : Kehamilan Normal
DIAGNOSIS : Blighted Ovum
DIAGNOSIS BANDING : 1. Mola Hidatidosa
2. Kehamilan Ektopik
RENCANA DAN TINDAKAN
Rencana terapi :1. Kuretage ( inform concent )2. Amoxicillin 3 x 500 mg3. Asam mefenamat 3 x 500 mg4. Hemobion 2 x 1
Rencana edukasi :•Menyarankan kepada pasien untuk menjalani terapi seperti yang direncanakan•Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur tindakan kuretage yang akan dilakukan
LAPORAN PEMBEDAHAN
• Pasien dalam posisi lithotomi • Tindakan asepsis dan antisepsis genetalia
eksterna dan sekitarnya• Kandung kencing dikosongkan• Dipasang spekulum bawah• Dipasang tenakulum pada bibir portio jam 12• Sondage masuk 9 cm, antefleksi• Dengan cunam abortus dikeluarkan jaringan
sebanyak ± 100 cc • Dengan kuret tumpul secara sistematis
dikeluarkan jaringan ± 50 cc• Setelah diyakini bersih, tindakan dihentikan
Jenis pembedahan : - Kuretage
Tanggal : 22 /12/2013Diagnosa post operasi : G3P2A1 - BO
FOLLW UPTanggal S O A P
22/12/13 Keluar flek-flek
dari vagina, mual
(+), lemes (+),
pusing (+)
Td :
100/70
N : 80
x/m
P : 18
x/m
S : 36.2
Hari
pertama
masuk
1. Kuretage (inform
concent)
2. Amoxicillin 3 x
500 mg
3. Asam mefenamat
3 x 500 mg
4. Hemobion 2 x 1
23/12/13 Os meminta ingin
pulang,
mengeluhkan
flek-flek (+),
lemes (+), pusing
(+),
Td :
100/80
N :
80x/m
P : 20
x/m
S : 36.2
Post
kuretag
e hari
pertama
1. Amoxicillin 3 x
500 mg
2. Asam mefenamat
3 x 500 mg
3. Hemobion 2 x 1
4. Metergin 3 x 1
24/12/13 Lemes (+), Td :
100/80
N : 85
x/m
P : 20
x/m
S : 36.3
Post
kuratag
e
1. Terapi lanjut
2. Pasien pulang
TINJAUAN PUSTAKA
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
DEFINISI
Blighted ovum (kehamilan kosong) merupakan salah satu jenis keguguran yang terjadi pada awal kehamilan. Disebut juga anembryonic pregnancy, blighted ovum terjadi ketika telur yang dibuahi berhasil melekat pada dinding rahim, tetapi tidak berisi embrio, hanya terbentuk plasenta dan kulit ketuban yang ditandai dengan adanya kantung gestasi.
ETIOLOGI
• Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sperma. Infeksi TORCH, rubella dan streptokokus, penyakit kencing manis (diabetes mellitus) yang tidak terkontrol, rendahnya kadar beta-hCG serta faktor imunologis seperti adanya antibodi terhadap janin juga dapat menyebabkan blighted ovum.
Risiko juga meningkat bila usia suami atau istri semakin tua karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun. Teori lain menunjukkan bahwa blighted ovum disebabkan sel telur yang normal dibuahi sperma yang abnormal
ETIOLOGI
FAKTOR GENETIK
KELAINAN ANATOMI
INFEKSI SALURAN REPRODUKSI
KELAINAN HORMONAL
GEJALA KLINIK
Seorang wanita yang mengalaminya juga merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat menstruasi, mual dan muntah pada awal kehamilan (morning sickness), payudara mengeras, serta terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan baik planotest maupun laboratorium hasilnya pun positif.
Gejala penderita dengan blighted ovum menyerupai keguguran pada umumnya. Keluhan antara lain berupa keluar bercak darah akibat berkurangya kadar hormon, dan keluhan kehamilan akan berkurang.
DIAGNOSIS
Blighted ovum dapat segera terdeteksi segera pada pemeriksaan ultrasonografi pada minggu 6, karena tidak tampaknya fetus. Pada usia 7 minggu dipastikan tidak ada fetus. Pencitraan USG dapat dilakukan transabdominal maupun transvaginal, namun cara yang kedua lebih akurat pada usia kehamilan yang sangat dini.
Gambar 1. Gambaran USG Blighted Ovum Dibandingkan dengan Kehamilan Normal
Tidak ditemukan fetal pole, dengan kantung gestasi (ges sac) diameter lebih dari 10 mm tanpa yolk sac, diameter 15 mm tanpa mudigah pada USG transvaginal atau lebih dari 25 mm pada USG transabdominal.
PENATALAKSANAAN
Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya adalah mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan dianalisis untuk memastikan apa penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya. Jika karena infeksi maka dapat diobati sehingga kejadian ini tidak berulang..
Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat dilakukan beberapa tindakan pencegahan seperti pemeriksaan TORCH, imunisasi rubella pada wanita yang hendak hamil, bila menderita penyakit disembuhkan dulu, dikontrol gula darahnya,
Beberapa peneliti menyatakan riwayat blighted ovum tidak memberikan risiko keguguran selanjutnya, dan 80-85% kehamilan selanjutnya pada berlangsung hingga aterm.
Pada terhentinya kehamilan pada trimester pertama, hasil konsepsi sebaiknya dikirim ke bagian histologi untuk konfirmasi diagnosis dan untuk kariotiping. Pada keguguran dimana fetus telah terbentuk maka kariotipe fetus harus diperiksa dan pasangan tersebut disarankan agar bersedia dilakukan pemeriksaan autopsiPada penelitian awal didapatkan adanya gambaran infark yang luas dan nekrosis pada plasenta wanita yang mengalami abortus yang disebabkan antifosfolipid antibodi
KESIMPULAN
1. Penyebab dari abortus ialah masalah genetik, abnormalitas anatomis, masalah endokrinologis, infeksi dan faktor imunologik. Serta dihubungkan dengan permasalahan lain yang beragam atau gabungan berbagai factor. Blighted ovum juga diperkirakan terjadi akibat pembuahan ovum oleh sperma yang abnormal.
2. Gambaran plasenta pada blighted ovum adalah villi yang hipovaskular, fibrosis, trombosis, infark, membrane yang sedikit vakulosinsitial.
3. Penting untuk didapatkan informasi mengenai keadaan pasien yang dapat membantu dalam perawatan untuk kehamilan berikutnya.