presentasi sistem rujukan puskesmas

Post on 05-Aug-2015

203 views 2 download

description

presentasi sistem rujukan puskesmas

Transcript of presentasi sistem rujukan puskesmas

Disusun Oleh:

Azizi H. Pranoko

Duta Dhanabhalan

LATAR BELAKANG

SISTEM KESEHATAN NASIONAL

• Hak asasi manusia• Sinergisme dan Kemitraan yang Dinamis• Komitmen dan Tata Kepemerintahan yang Baik• Dukungan Regulasi• Antisipatif dan Pro Aktif• Responsif Gender• Kearifan Lokal

Untuk mewujudkan pembangunan kesehatan

oleh semua potensi bangsa

diperlukan sistem rujukan yang tepat

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya

RUMUSAN MASALAH

Mengetahui dan memetakan segala aspek

sistem rujukan (sarana, prasarana, dan

pelaksanaan rujukan) di Puskesmas Batealit,

Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, periode

Oktober-November 2012.

TUJUAN

TUJUAN UMUM

Mengetahui dan memetakan segala aspek sistem

rujukan (sarana, prasarana, dan pelaksanaan

rujukan) di Puskesmas Batealit, Kecamatan Batealit,

Kabupaten Jepara, periode Oktober-November 2012

sejalan dengan pelaksanaan sistem rujukan yang

sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional

TUJUAN KHUSUS

a. Mengetahui tentang pelaksanaan rujukan yang ada di Pukesmas

Batealet, Kecamatan Batealit, Kanbupaten Jepara.

b. Mengetahui tentang prosedur sistem rujukan yang berlangsung di

Pukesmas Batealet, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara.

c. Mengetahui tentang kelengkapan sarana prasarana dalam kaitan

pelaksanaan rujukan yang berlangsung di Pukesmas Batealet,

Kecamatan Batealit, Kanbupaten Jepara.

d. Mengetahui tentang pemanfaatan sumber daya yang terdapat di

Puskesmas dalam kaitan pelaksanaan rujukan yang berlangsung di

Pukesmas Batealet, Kecamatan Batealit, Kanbupaten Jepara.

MANFAATPuskesmas

Sebagai data, masukan, dan bahan pertimbangan untuk evaluasi kelengkapan,

prasarana, ketepatan prosedur, maupun keefektivitasan pelaksanaan sistem rujukan di

Pukesmas Batealit.

Dokter

Menambah masukan tentang ketepatan prosedur dan indikasi dalam melaksanakan

sistem rujukan.

Penulis

Sebagai bahan untuk menambah ilmu dan pengetahuan agar dapat melaksanakan

sistem rujukan yang sesuai denganSistem Kesehatan nasional.

METODOLOGIINPUT

• Man

Mahasiswa kepaniteraan komprehensif, kepala puskesmas, pembimbing, dan tenaga kerja fungsional

Puskesmas Batealit.

• Money

Swadana mahasiswa kepaniteraan komprehensif.

• Material

Data Laporan Manajemen dan Kinerja Puskesmas Batealit Jepara.

• Metode

Observasi dan wawancara dengan tenaga kerja fungsional Puskesmas Batealit Jepara.

• Machine

Alat tulis, laptop, komputer, dan printer.

PROSES

PERENCANAAN (P1)• Menentukan judul laporan

• Pertemuan dengan Kepala Puskesmas Batealit untuk mendapatkan izin melakukan kegiatan di wilayah kerja Puskesmas Batealit.

• Pertemuan dengan tenaga kerja fungsional Puskesmas Batealit Jepara

PERGERAKAN DAN PELAKSANAAN (P2)• Pengorganisasian melalui pertemuan dengan pendamping

• Pengambilan data-data material yang diperlukan berupa laporan Manajemen dan Kinerja Puskesmas Batealit Jepara.

• Melakukan observasi dan wawancara dengan tenaga kerja fungsional Puskesmas Batealit Jepara

• Melakukan pencatatan hasil observasi dan wawancara dengan tenaga kerja fungsional Puskesmas Batealit Jepara

PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN PENILAIAN (P3)• Menganalisa sistem rujukan Puskesmas Batealit Jepara

• Menilai pelaksanaan sistem rujukan Puskesmas Batealit Jepara

OUTPUT

• Mengetahui sistem rujukan Puskesmas

Batealit.

• Mendeskripsikan dan menganalisis

sistem rujukan Puskesmas Batealit.

• Mengetahui pelaksanaan sistem rujukan

Puskesmas Batealit.

CARA KERJA

• Dengan menggunakan metode pendekatan sistem.

• Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi,

wawancara, dan pencatatan data . Pengolahan data dilakukan dengan cara analisis

deskriptif.

PEMBAHASAN

Puskesmas Batealit, dalam menentukan kegawatdaruratan penderita:

Keputusan untuk melakukan rujukan dilakukan apabila puskesmas

tidak dapat memberikan pelayanan medis dan/atau pemeriksaan

penunjang yang dibutuhkan pasien.

Instalasi gawat darurat: dilakukan oleh perawat dan dokter jaga

UGD.

Rawat inap: dilakukan oleh perawat dan dokter jaga UGD.

Rawat jalan: dilakukan oleh perawat dan dokter jaga BP.

PONED: dilakukan oleh bidan.

PEMBAHASAN

Puskesmas Batealit dalam menentukan tempat rujukan:

Sebagian besar pasien dirujuk ke RSU RA Kartini atau RS Islam

Jepara, atas saran dan penjelasan dari perawat, bidan, atau dokter

jaga, dengan persetujuan pasien dan keluarga.

PEMBAHASAN

Puskesmas Batealit dalam memberikan informasi kepada penderita dan keluarga:

Memberikan informasi mengenai alasan pasien dirujuk kepada

pasien dan keluarga pasien.

Instalasi gawat darurat: dilakukan oleh perawat dan dokter jaga

UGD.

Rawat inap: dilakukan oleh perawat dan dokter jaga UGD.

Rawat jalan: dilakukan oleh perawat dan dokter jaga BP.

PONED: dilakukan oleh bidan.

PEMBAHASAN

Puskesmas Batealit dalam mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju:

Tidak dilakukan pemberitahuan terlebih dahulu bahwa

akan ada penderita yang dirujuk.

PEMBAHASAN

Puskesmas Batealit dalam melakukan persiapan rujukan:

Persiapan Tenaga Kesehatan: tidak terdapat ketentuan

jumlah tenaga medis yang harus ikut mendampingi

pasien dan keluarga pasien hingga sampai di tempat

rujukan.

Persiapan Keluarga: pasien dan keluarga pasien

diberikan informasi mengenai alasan dilakukan

rujukan.

PEMBAHASAN Persiapan Surat: keluarga pasien diberi surat pengantar/surat rujukan yang

berisi identitas pasien, alasan rujukan, tindakan dan obat–obatan yang telah

diberikan pada pasien.

Pasien rujukan PONED diberikan surat rujukan dari puskesmas, surat dibuat

rangkap tiga, satu untuk dibawa pasien dan keluarga sebagai pengantar ke

tempat rujukan, satu disimpan oleh bidan, satu disimpan di instalasi PONED

puskesmas. Dilakukan pencatatan pasien yang dirujuk di buku rujukan.

Pasien rujukan instalasi gawat darurat dan rawat inap diberikan satu surat

rujukan sebagai pengantar ke tempat rujukan. Tidak dilakukan pencatatan

rujukan pasien dari instalasi gawat darurat dan rawat inap.

Pasien rujukan pasien rawat jalan/BP dilakukan untuk kepentingan

pendataan asuransi/jaminan kesehatan, dicatat di buku rujukan. Surat

rujukan memiliki format yang berbeda dengan surat rujukan instalasi gawat

darurat, rawat inap, dan PONED. Surat dibuat rangkap dua, satu untuk

pasien dan satu untuk disimpan puskesmas.

PEMBAHASAN Persiapan alat, obat, dan kendaraan:

Kendaraan yang digunakan sebagai ambulance Puskesmas

adalah Toyota Kijang F60 standard tahun pembuatan 2004

dengan kapasitas silinder 1781cc bernomor polisi K 9597 C

atas nama pemilik Pemerintah Kabupaten Jepara. Kondisi

ambulance dirasa kurang nyaman untuk pasien, keluarga

pasien, dan tenaga medis yang ikut mengantar karena AC

tidak dingin yang mungkin dikarenakan adanya gangguan

pada freon AC tersebut. Ketersediaan oksigen pada saat

mengantar juga harus menjadi perhatian serius,oksigen

sebaiknya harus selalu berada dalam kondisi penuh dan air

oksigen yang selalu terisi. Lampu sirine berwarna biru menyala

kurang terang dan pengeras sirine perlu diadakan servis agar

suara yang dihasilkan lebih keras.

PEMBAHASAN Persiapan alat, obat, dan kendaraan:

Tidak terdapat Tas PP.

Tidak terdapat alat pelindung diri.

Tidak terdapat perlengkapan medis di dalam mobil ambulance,

tenaga medis menyiapkan sendiri perlengkapan medis yang

diperlukan saat itu.

Tidak terdapat airway dan breathing set.

Tidak terdapat circulation set.

Tidak terdapat trauma set.

Alat angkut berupa stretcher beroda.

Tidak terdapat infus set, kantung muntah, kantung sampah, dan

perlengkapan tambahan lain di dalam mobil ambulance. Obat-

obatan, infus set, dan perlengkapan lain yang dibutuhkan saat itu

disiapkan sendiri oleh tenaga medis sesaat sebelum merujuk pasien.

PEMBAHASAN

Persiapan alat, obat, dan kendaraan:

Tidak terdapat alat komunikasi di dalam mobil

ambulance. Untuk berkomunikasi digunakan alat

komunikasi pribadi milik keluarga pasien atau tenaga

medis yang ikut mengantar.

PEMBAHASAN

Pengiriman penderita:

Dilakukan dengan mobil ambulance milik puskesmas,

kelengkapan mobil ambulance kurang, tidak memiliki

sopir ambulance tetap.

Tidak ada ketentuan jumlah tenaga medis yang harus

ikut mengantar dan mendampingi pasien dan keluarga

ke tempat rujukan.

PEMBAHASAN

Tindak lanjut penderita:

Puskesmas melakukan pelayanan medis lanjutan

kepada penderita yang datang ke puskesmas setelah

selesai mendapatkan pelayanan (pengobatan rawat

jalan, rawat inap, pemeriksaan penunjang tertentu) di

tempat rujukan.

Puskesmas memberikan surat pengantar rujukan ke

tempat rujukan sesuai permintaan pasien untuk

mendapatkan pelayanan medis di tempat rujukan.

KESIMPULAN

• Sistem rujukan di Puskesmas Batealit Kabupaten Jepara

sudah sesuai dengan pelaksanaan sistem rujukan yang

berpedoman kepada Sistem kesehatan Nasional.

• Tenaga medis yang ditunjuk merujuk oleh Kepala Puskesmas

Batealit sudah melaksanakan tugas dengan baik.

• Kekurangan yang masih ada:

a. Kurang lengkapnya sistem pencatatan dan pendataan rujukan.

b. Kondisi kendaraan yang kurang nyaman.

c. Kelengkapan sarana dan prasarana.

SARAN• Dibuat susunan form tertulis yang tetap setiap melakukan

tindakan rujukan.

• Karena tidak selalu ditandatangani dan dikarenakan kesibukan Kepala Puskesmas dan lain sebagainya, maka perlu dipertimbangkan redaksi pada surat rujukan dapat ditandatangani oleh dokter, perawat, maupun bidan yang bersangkutan saat erujuk.

• Dilakukan pencatatan dan pelaporan untuk kepentingan evaluasi seusai merujuk apakah sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional.

• Surat rujukan dibuat dalam dua rangkap.

• Dilakukan pengadaan alat-alat maupun sarana dan prasarana medis dan nonmedis untuk diintegrasikan secara komprehensif pada mobil ambulance puskesmas.

• Dilakukan komunikasi yang intensif antara puskesmas dengan pihak yang merujuk dan pihak tempat rujukan, terkait persiapan sebelum merujuk maupun pada saat penerimaan pasien di tempat rujukan (pentingnya pemberitahuan melalui telepon terlebih dahulu pada tempat rujukan).

TERIMA KASIH