Post on 16-Jan-2016
description
Sosialisasi Sanitasi Lingkungan Berbasis
MasyarakatKota Blitar TA 2015
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHANKOTA BLITAR
Potret Sanitasi Indonesia?
Berbagai Masalah Sanitasi di Indonesia
Penyebab Timbulnya Permasalahan SanitasiJarak Antara Sumur dan Septictank Antar Rumah
Berdekatan
Bagus! Tepat 10 meter dari toilet!
Penyebab Timbulnya Permasalahan SanitasiTidak Adanya Saluran Buangan Rumah Tangga
Mesti dibuang
kemana ya?
Apa Itu Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat?
Sanitasi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk menyediakan prasarana penyehatan lingkungan permukiman berbasis masyarakat, terdiri dari:
1. Pengembangan prasarana dan sarana air limbah komunal,
2. pengembangan fasilitas pengurangan sampah dengan pola 3R (reduce, reuse dan recycle)
3. pengembangan prasarana dan sarana drainase mandiri yang berwawasan lingkungan
Sarana Air Limbah KomunalTempat pengolahan limbah rumah tangga secara terpusat
Sistim Komunal Pemipaan
Septik Tank Bersama
Sistim Komunal MCK Plus
Kebijakan Sanitasi Berbasis Masyarakat
Menjadikan Masyarakat Berdaya!
– Menerapkan Pendekatan Tanggap Kebutuhan
– Peran pemerintah: provider fasilitator
– Memberikan pilihan yang diinformasikan (informed choice): aspek teknologi, pembiayaan, lingkungan, sosial budaya dan kelembagaan
Butir-Butir Kebijakan Sanitasi Berbasis Masyarakat (1)
1. Air merupakan benda sosial & ekonomi
2. Pilihan yang diinformasikan sebagai Dasar Pendekatan Tanggap Kebutuhan
3. Pembangunan berwawasan lingkungan
4. Pendidikan Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS)
5. Keberpihakan pada masyarakat miskin
Butir-Butir Kebijakan SanitasiBerbasis Masyarakat (2)
6. Peran perempuan dalam pengambilan keputusan
7. Akuntabilitas proses pembangunan
8. Peran pemerintah sebagai fasilitator
9. Peran aktif masyarakat10. Pelayanan optimal dan
tepat sasaran
Isu dan Tantangan-1Fakta dari Kajian Fasilitas Sanitasi Komunal Berbasis
Masyarakat*
• Perbaikan signifikan dalam bidang kesehatan dan kebersihan**– Penurunan jumlah BABS; lingkungan lebih bersih– Penurunan diare pada anak di bawah usia 5 tahun sebesar
70%.
• Kualitas efluen baik• Jumlah pengguna per lokasi jauh lebih rendah dari yang
direncanakan: 100 jiwa vs 100 KK• Tingkat penggunaan MCK yang tinggi adalah di area-area
sbb:– Wilayah dengan lahan terbatas untuk membangun toilet pribadi– Wilayah dengan lingkungan yang menantang (rawan banjir, penurunan
tanah, dll) – Pengguna umum yang banyak (dekat dengan fasilitas umum/penduduk
yang tidak permanen)– Fasilitas sanitasi memberikan akses sumber air
• Banyak struktur manajemen masyarakat yang tidak berperan dengan baik
*) DEWATS Study, WSP 2012**) Health Impacts Assessment, BORDA 2010
Isu dan Tantangan-2Fakta dari Kajian Fasilitas Sanitasi Komunal
Berbasis Masyarakat*
• Iuran yang di +40% fasilitas sangat rendah sehingga tidak dapat mendukung operasi dan pengelolaan
• Mayoritas fasilitas komunal yang terbangun adalah MCK
• Yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh masyarakat sebagai pengelola sarana:
Dapat dilakukan Mungkin Tidak dapat dilakukan
• Membersihkan fasilitas• Menjaga agar jaringan
pipa tidak tersumbat• Mengumpulkan iuran• Pemeliharaan rutin
bangunan• Perbaikan ringan
(keran, saluran mampet)
• Memeriksa inlet• Mengelola operator
• Melakukan de-scum settler
• Memeriksa outlets
• Memonitor kualitas effluent Melakukan desludging
• Melakukan perbaikan berat
• Melakukan perbaikan pasca bencana
Sanitasi OLEH masyarakat
Sanitasi BERSAMA
masyarakat
Perlu dukungan semua pihak
Hal yang Harus Diperhatikan
• Poin utama sanitasi berbasis masyarakat: Perubahan Perilaku!!
• Pemilihan lokasi dan jenis teknologi didasarkan pada kebutuhan
• Keberlanjutan harus didukung dengan berbagai aspek paska konstruksi– Pembinaan KSM dan operator – Dukungan dan monitoring pasca
konstruksi oleh pemerintah– Pengelolaan lumpur tinja
Contoh IPAL
Contoh IPAL
Contoh IPAL
Contoh IPAL
Sekian Terima Kasih