Presentasi Perancangan PLTU Dan PLTGU

Post on 14-Aug-2015

189 views 5 download

Transcript of Presentasi Perancangan PLTU Dan PLTGU

L/O/G/O

Nama : Rendi Veriyandi (11-2009-047)

Aji Tri Mulyanto (11-2011-093)

PERANCANGAN ENERGI ELEKTRIKPERANCANGAN ENERGI ELEKTRIK

PLTU atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah salah satu pembangkit listrik yang memanfaatkan suatu uap air panas hasil dari pembakaran Batu Bara yang memanaskan suatu Boiler

PLTUPLTU

Prinsip kerja PLTUPrinsip kerja PLTU

Prinsip Kerja dari PLTU dimana batu bara dijadikan dahulu menjadi bubuk atau pulverized coal di hembuskan ke dalam api yang telah di buat sebelumnya, bedak batu bara akan terbakar dan akibat panas yang dihasilkan membuat bioler menjadi panas dan membuat air yang ada di dalamnya menjadi panas dan berubah menjadi uap air, uap air tadi akan terkumpul di suatu penampung yang bernama steam drum, uap yang telah terkumpul kemudian masuk ke pipa – pipa yang telah dirancang ukuran diameternya agar didapatkan tekanan yang dapat memutarkan turbin uap dimana turbin uap tersebut telah di hubungkan ke generator listrik sehingga dapat menghasilkan energi listrik

12 3

4

5

27

20

21 20

23

18

24

16

28

25

25

31

29

17

15

30

11

10

13

14

23 KV

STACK

6

9

78

12

1. STICKER RECLAIMER

2. TELESCOPIC CUT

3. JUNTION HOUSE

4. SCRAPPER CONVEYOR

5. COAL BUNKER

6. COAL FEEDR

7. PULVERIZER

8. P.A.FAN

9. COAL BURNER

10. F.D.FAN

11. AIR HEATER

12. I.D.FAN

13. ELECTRIC PRESIPITATOR

14. STACK

15. SUPER HEATER

16. H.P.TURBINE

17. REHEATER

18. I.P.TURBINE

19. L.P.TURBINE

20. ROTOR GENERATOR

21. STATOR GENERATOR

22. GENERATOR TRANSFORMER

23. CONDENSOR

24. CONDENSAT EXT PUMP

25. L.P.HEATER

26. SEA WATER

27. DEAERATOR

28. B.F.PUMP

29. H.P.HEATER

30.ECONOMIZER

31. STEAM DRUM

32. CIRCULATING WATER PUMP

.1.232 0C

134 0C

BABCOCK & WILCOX - USA

Raw coalCoal fineness

Motor

Primary Air

MillMill

ISO 9001:2000 ISO 14001:1996 SMK3

PULVERIZER

Spesific Fuel Consumption ( SFC ) = 0,465 Kg / Kwh

UNIT SATUAN BATU BARA1 Ton 1862 Ton 1863 Ton 1864 Ton 1865 Ton 2796 Ton 279

7 Ton 279

1,581 Total

Pem BBPem BB

SlagingSlaging

SlagingSlaging

CAROLINA TYPE, RADIANT BOILER

FROM HTX 8

FROM HP TURBINE

TO HP TURBINE

TO LP TURBINE

SDCC

TO EP

BoilerBoiler

FURNACEUk. 18 x 13 x t. 64 m

BABCOCK & WILCOX – USAKapasitas : 1.168 Ton / HrTekanan uap : 174 Kg/cm2Temperatur uap : 540 C

Generator

GeneratorGenerator

LP Turbines

Turbin

TurbinTurbin

Komponen utama turbin Pompa Minyak Pelumas Berfungsi untuk memompakan minyak

pelumas dari dalam tanki ke bantalan –bantalan dan atau alat-alat pengatur.

Oil Cooler berfungsi untuk mendinginkan minyak pelumas yang mengalir dari pompa ke bantalan-bantalan turbin dan generator.

Turning Gear pada turbin berfungsi untuk memutar rotor turbin, alat tersebut dipergunakan pada waktu turbin melakukan pemanasan dan pendinginan waktu akan dilakukan Start Up.

Governoor Valve dipasang dibagian atas dan depan pada turbin yang berfungsi untuk mengatur uap masuk ke turbin. 

Main Valve (Emergency Stop Valve) pada turbin dipasang sebelum governoor valve yang berfungsi untuk membuka atau menutup pada waktu start up atau stop dan untuk menutup uap secara otomatis pada saat turbin mengalami gangguan pada waktu operasi.

CONDENSATEOUTLET

CONDENSATEINLET

DRAINOUTLET

DRAININLET

STEAMINLET

TUBE AND SHELL HEAT EXCHANGER( CONDENSATE HEATER )

TUBE AND SHELL HEAT EXCHANGER( CONDENSER )

LP TURBINE EXHAUST

HOTWELLCONDENSATEOUTLET

SEA WATERINLET

SEA WATEROUTLET

PABRIK PEMBUAT : MITSUBISHI ELECTRIC CORPORATION, LTDCOOLING SURFACE : 32.000 m2CONDENSER VACUUM : 697 mmHgDESIGN PRESSURE : 4 kg/cm2 (tube) , 1,1 kg/cm2 (shell)DESIGN TEMPERATURE : 50 oC (tube) , 100 oC (shell)WEIGHT : 300 ton

CondCond

TUBE AND SHELL HEAT EXCHANGER( CLOSED COOLING WATER )

SEA WATERINLET

SEA WATEROUTLET

COOLING WATERINLET

COOLING WATEROUTLET

28 kg/Cm 2. 40 O C

180 kg/Cm 2, 142 O C

condenser

169 kg/Cm 2, 538 O C

40 kg/Cm 2, 336 OC

39 kg/Cm 2, 538 OC

10 kg/Cm 2, 330 O C

174 kg/Cm 2

251O C

12 kg/Cm 2, 109 O C

G

SUBFP

DEAERATOR

LP HEATER

LP HEATER

LP HEATER 4

LP HEATER 3

LP HEATER 2

HP HEATER 6

HP HEATER 8

HP HEATER 7

BFP

HP IPLP 1 LP 2

HP BY PASS

LP BY PASS

MAIN DRUM

BOILER

SUPERHEATER

REHEATER

ECONOMIZER

DESALT PLANT

FWT

DEMINPLANT

COND.PUMP COND

POLISHING

T U R B I N E S

SEA WATER

GLAND STCOND

FUEL

BOTTOM ASH

SIKLUS UAP AIR PLTU

Na3PO

4

N2H4

NH4OH

DEMINE WT RFWT

t.1.232 0C

10 kg/cm²330 C

ECONOMIZER

UaiUai

174 kg/cm²251 °C

180 kg/cm²142 C

BFPT

HP HEATER 6

HP HEATER 8

HP HEATER 7

BFP

MAIN DRUM

BOILER

SUPERHEATER

BOTTOM ASH

Flame

SPRAY WATER

PRIMARY

SCONDARY

N2H4

CONDENSSOR

169 kg/cm²538 C

40 kg/cm²336 C

39 kg/cm²538 °C

28 kg/cm²40 °C

12 kg/cm²109 °C

GENERATOR

DEAERATOR

LP HEATER

LP HEATER

LP HEATER 4

LP HEATER 3

LP HEATER 2

HP IP

LP 1 LP 2

HP BY PASS

LP BY PASS

REHEATER

DESALT PLANT

FWT

DEMIN PLANT

COND.PUMP.

CONDPOLISH

T U R B I N E S

GLAND STCOND

FUEL

BY PASS

BY PASS

IP

DWT

RFWT

Na3PO4

SEA WATER

N2H4

NH3

Anti Scal,Anti Foam

RAW WATER

FANT

BACK WASH OUT

BACK WASH IN

HCl

Demine Water

NaOH

STEAM

SUMP

R - OH R - H

R - OH R - H

Reaksi Servis Pertukaran Ion :Resin Anion :R - OH + Cl- ----> R - Cl + OH-

R - OH + SiO3-- ----> R - SiO3 + 2OH- R - OH + SiO4-- ----> R - SiO4 + 2OH-

Resin Kation :R - H + Na- ------> R - Na + H+

R - H + Mg++ ------> R - Mg + 2 H+

R - H + Ca++ ------> R - Ca++ + 2 H+

DEMINE WATER :H+ + OH- ------> H2O

Reaksi Regenerasi Pertukaran Ion :Resin Anion :

R - Cl + OH- ------> R - OH + Cl-

Resin Kation :

R - Na + H+ ------> R - H + Na+

WATER TREATMENT

No NAMA BAHAN KIMIA RUMUS KIMIA LOKASI KEGUNAAN

1 Trisodium Phospate Na3PO4 MAIN DRUM Mengikat garam - garam

2 Hydrazine N2H4 DAERATOR Mengikat Oksigen

3 Amonium Hydroxyde NH4OH CONDENSER Menaikan pH

4 Hypo Chloride NaOCl AIR PENDINGIN COND Pencegah Pertumbuhan Plankton

5 Anti Scale - Desalination Plant Mengikat Garam - Garam

6 Ati Foam - Desalination Plant Mencegah Pembusaan

7 Caustic Soda NaOH WTP Regenerasi Resin Anion

8 Hidrochlorid Acid HCl WTP/Desalination Plant Regenerasi Resin KationAcid Cleaning DSLT

9 Lime/Kapur Ca(OH)2 WWTP Menaikan pH

10 Alum Al2SO4 WWTP Koagulan

11 Ferrous Sulfat Fe2SO4 WWTP Koagulan

12 Polymer Anion - WWTP Koagulan ( Meperbesar BJ )

13 Polymer Kation - WWTP Koagulan (mempercepat Pengerasan)

14 Inhibitor - Desalination Plant Acid Cleaning

BAHAN KIMIA YANG DIPERGUNAKAN DI PLTU. SURALAYA

S I S T E M P E M B U A N G A N A B U

GAS - IN

GAS -OUT

DUST HOPPER

Collecting plate

Discharge Electrode

EPEP

ELECTROSTATIC PRECIPITATOR

GASFLOW

CLEAN GASEXIT

DISCHARGEELECTRODE

COLLECTING PLATE

+ +

+ +

- - - - -

UNIT SATUAN ABU SISA PEMBAKARAN1 Ton 13,022 Ton 13,023 Ton 13,024 Ton 13,025 Ton 19,536 Ton 19,53

7 Ton 19,53

111 Total

ASH SAMPLING AND ANALYSIS( As Received )

C. ASH ANALYSIS ( % by wt )

BUKIT ASAM ADARO BERAU

1. Silica ( SiO2 ) 75 38.73 30.87

2. Iron (Fe2O3) 7 15.55 11.67

3. Aluminium Oxide ( Al2O3 ) 33 24.66 10.32

4. Calcium Oxide (CaO ) 3 8.99 16.76

5. Magnesium Oxide (MgO) 1.5 2.28 6.56

6. Sodium Oxide ( Na2O) 3.5 1.12 3.15 7. Pottassium Oxide (K2O) 0.7 0.97 1.09

8. Titanium Dioxcide ( Tio2 ) - 1.06 0.56

9. Phospathe Pentoxide (P2O5) - 0.12 0.18

D. FUSION POINT OF ASH ( °C ) 1. Initial 1279 1150

1110 2. Softning 1395 1180 1130 3. Fluid 1443 1250 1140

t.1.232 0C

t..5110

C

t..9210

C

t..2420

C

t. 1520C

Coal In

t. 1400C

t. 138 0Ct. 134 0C

SILO BETON

Elektric Presipitator

STACK

ASH FALLEY

ID FAN FD FAN

KE ASH FALLEY

SILO JUMBO

AIR HEATER

STEAM COILAIR HEATER

SISTIM ALIRAN UDARA, GAS DAN ABU

BOILER

CHUTE# 3/ 4

RMVLDDCC

SDCC

MARINETOWER# 3/ 4

RMVLDDCC

RMVLDDCC

Mill Reject

SDCCSDCC

SILO ATRANS. BIN TRANS. BIN TRANS. BIN

TRANSPORTERSTRANSPORTERS TRANSPORTERS

JUMBOTRANPORTERS

JUMBOTRANPORTERS

CONV. 12

CONV. 11

CO

NV.

1

4

CO

NV.

1

3

CO

NV.

9

A

VIB.GRID &ASH CRUSHER

VIB.GRID &ASH CRUSHER

VIB.GRID &ASH CRUSHER

VIB.GRID &ASH CRUSHER

CO

NV.

4

CO

NV.

3

CO

NV.

2

A

CO

NV.

1

A

CONV. 6

CONV. 5

CO

NV.

1

0B

CO

NV.

9

B

CONV. 8A

CONV. 7A

SILO B

DISTRIBUTION BOX

CHUTECONV.

DISTRIBUTION BOX

MARINETOWER# 1/ 2

CHUTE# 1/ 2

CONV. 8B

CONV. 7B

CONV. 20

CONV. 19 CONV. 17

CONV. 18

CONV. 15

CONV. 16

SSCSSCSSCSSC

VIB.SCN &CRUSHER

VIB.SCN &CRUSHER

VIB.SCN &CRUSHER

Collect.DDCC

Collect.DDCC

Collect.DDCC

1ST & 2NDTRANSF DDCC

1ST & 2NDTR. DDCC

1ST & 2NDTR. DDCC

CHAIN CONV. A

CHAIN CONV. B

COND. U/L 1A

CONV U/L. 2A

CONV U/L. 1B

COND. U/L. 2B

FLY ASH CONV. A

FLY ASH CONV. B

Dust HopperDust Hopper

CO

NV.

2

B

CO

NV.

1

B

EMERG. MOBILE CONV.

MOBILE CONV.

CO

NV.

8 C

ON

V. 7

Mill RejectMill Reject Mill Reject

Mill Reject

Mill Reject

Mill Reject Mill Reject Mill Reject

Dust HopperDust Hopper

CO

NV.

1

0A

Dust Collector Dust Collector Dust Collector Dust Collector

ELECTROSTATICPRECIPITATOR #4

ELECTROSTATICPRECIPITATOR #3

ELECTROSTATICPRECIPITATOR #1

ELECTROSTATICPRECIPITATOR #2

JUMBOTRANPORTERS

ASH VALLEY

CONCRETESILO

SISTIM ASH HANDLING PLTU SURALAYAUNIT 1 ~ 7

KondensorKondensor

Kondensor merupakan peralatan untuk mengembunkan kembali uap yang telah dimanfaatkan untuk memutar turbin uap. Hal ini diperlukan untuk menghemat sumber air yang ada disekitarnya serta menjamin kemurnian air yang digunakan dalam sistem turbin uap agar tidak terjadi pengendapan maupun kotoran-kotoran yang dapat merusak.

Peralatan pada KondensorPeralatan pada Kondensor

Ejector Fungsinya adalah untuk membuat ruangan kondensasi di dalam kondensor menjadi vaccum (Hampa) sehingga uap bekas dari turbin mengalir ke ruang kondensor tersebut dengan cepat dan bersinggungan terhadap pipa-pipa pendingin kondensor yang akhirnya uap tersebut menjadi air kondensat.

Pompa Air Kondensat (Condensat Pump) untuk memompakan air kondensat dari dalam bak penampungan (Hotwell) ke tanki air pengisi.

Pompa Air Pendingin (Cooling Water Pump) untuk memompakan air kedalam kondensor dan lat pendingin lainnya yang dipompakan dari sungai, laut atau bak penampungan bagi unit yang menggukan pendingin tertutup.

Proses KondensorProses Kondensor

Uap air yang telah melewati turbin selanjutnya akan masuk ke kondensor untuk didinginkan agar kembali menjadi air, dalam kondensor air didinginkan dengan dua cara, melalui cooling water tower dimana air akan di pompa ke atas tower dan di jatuhkan seperti hujan dimana pada sisi – sisi jalan air terdapat kipas – kipas yang menghembuskan angin sehingga air menjadi lebih dingin, setelah itu air kembali dimasukan ke kondensor dan disuplai ke feed water untuk di tampung, dan kemudian di suplai kembali ke boiler namun sebelumnya melewati deaerator terlebih dahulu untuk memisahkan gas – gas yang tercampur dalam air, setelah itu air di masukan terlebih dahulu ke economizer untuk dinaikan kembali suhu air sehingga lebih cepat mendidih saat ada di boiler, setelah itu masuk lagi ke boiler dan terjadi kembali siklus karena sistemnya menggunakan loop tertutup

Con

den

sor

DIA

GR

AM

BLO

K S

IKLU

S

UA

P S

ED

ER

HA

NA

DIA

GR

AM

BLO

K S

IKLU

S

UA

P S

ED

ER

HA

NA

SIK

LU

S R

AN

KIN

E

SED

ER

HA

NA

SIK

LU

S R

AN

KIN

E

SED

ER

HA

NA

Harga efisiensi dipengaruhi oleh garis 2-3 dan garis 4-5. makin tinggi tekanan, maka makin rendah tekanan vakum, sehingga efisiensi yang didapat akan semakin besar. Tetapi harga tekanan P2 dan P5 dibatasi oleh kemampuan teknis. Seperti terlihat pada gambar selanjutnya bagaimana pengaruh tekanan P2 dan P5 terhadap efisiensinya.

Dari gambar dapat dilihat bahwa makin tinggi P2 dan makin rendah P5 (tekanan vakum) maka makin besar efisiensi dari sistem tersebut.

PENGARUH TEKANAN PADA EFISIENSIPENGARUH TEKANAN PADA EFISIENSI

SIK

LU

S R

AN

KIN

E D

EN

GA

N

REG

EN

ER

AS

IS

IKLU

S R

AN

KIN

E D

EN

GA

N

REG

EN

ER

AS

I

Dari gambar diatas pemanasan awal air kondensat dilakukan oleh turbin. Tetapi proses rankine pada gambar diatas hanya berlaku secara ideal. Secara teknis akan sulit untuk dilaksanakan, proses rankine yang dapat dilaksanakan tertera pada gambar selanjutnya. Dimana pemberian panas pada air kondensat dilakukan secara bertingkat pada pemanas (heater).

ISO 9001:2000 ISO 14001:1996

CONT ROOM UNIT I-IV CONT ROOM UNIT V-VII

TURBINE HALL UNIT I-IVLP.TURBINE

PLTG DAN PLTGU

PendahuluanPendahuluan

PLTG merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga gas dan uap. jadi disini suadah jelas ada dua mode pembangkitan. yaitu pembangkitan dengan turbin gas dan pembangkitan dengan turbin uap. turbin gas lebih dikenal dengan istilah GTG (Gas Turbin Generator) sedangkan turbin uap dikenal dengan STG(Steam Turbin Generator), tidak hanya itu saja, terdapat juga bagian yang namanya HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Untuk GTG, Gas yang digunakan bukanlah gas alam , melainkan gas hasil pembakaran bahan bakar High Speed Diesel (HSD) dan Marine Fuel Oil (MFO) sehingga menghasilkan emisi sisa pembakaran. Emisi ini diolah sedemikian rupa sehingga kadar zat berbahayanya tidak melebihi standar yang ditetapkan pemerintah. Bahan bakar ini disuplai ke tangki-tangki penampungan bahan bakar melalui pipa bawah laut.

Turbin gas dapat dioperasikan dalam dua mode yaitu : konfigurasi simple cyle

Dalam keadaan simple cycle turbin gas atau biasa dikenal Gas Turbin Generator (GTG) bekerja sendiri sehingga tidak ada pemanfaatan kembali sisa energi dari gas panas yang terbuang. Gas buang langsung di alirkan ke atmosfir.

konfigurasi combined cycle.

Dalam keadaan simple cycle turbin gas atau biasa dikenal Gas Turbin Generator (GTG) bekerja sendiri sehingga tidak ada pemanfaatan kembali sisa energi dari gas panas yang terbuang. Gas buang langsung di alirkan ke atmosfir. Pada keadaan combined cycle pada umumnya terdiri dari beberapa turbin gas dimana energi sisa pada gas buangnya akan dimanfaatkan kembali untuk pemanasan air di Heat Recovery Steam Generator (HRSG) untuk menghasilkan uap yang akan digunakan untuk pembangkitan turbin uap atau Steam Turbin Generator (STG).

SIMPLE CYCLE CONFIGURATIONSIMPLE CYCLE CONFIGURATION

Pada dasarnya sistem pengoperasian simple cycle bukanlah sebuah sistem yang hanya terdiri dari compressor, combustor, turbin dan generator. Semua sistem pembangkitan sudah didesain untuk keadaan combined cycle. Hanya saja terdapat diverter damper box untuk mengatur apakah gas sisa hasil pembangkitan di STG akan dikirim ke HRSG untuk digunakan kembali atau langsung dibuang ke atmosfir melalui cerobong asap (stack). Dalam keadaan symple cycle , hubungan ke HRSG ditutup sehingga gas langsung dibuang.

Pengoperasian simple cycle digunakan jika permintaan beban tidak terlalu tinggi. Namun bisanya hanya dalam waktu sekejap, karena sistem ini kurang efesien. Hal ini terbukti, dalam keadaan jika hanya mengandalkan GTG saja untuk pembangkitan dengan bahan bakar HSD ataupun MFO maka perusahaan akan cenderung rugi karena tidak seimbangnya harga bahan bakar dengan harga jual listrik ke masyarakat yang disubsidi. Jika ada pemanfaatan kembali, paling tidak telah menekan pengeluaran untuk bahan bakar untuk jumlah listrik yang dihasilkan sama.

COMBINED CYCLE CONFIGURATIONCOMBINED CYCLE CONFIGURATION

Perbedaan mendasar sistem ini dengan simple cycle yaitu adanya pemanfaatan kembali energi dari sisa panas yang terbuang. Panas ini digunakan untuk pemanasan air di HRSG sehingga menghasilkan uap untuk menggerakan turbin uap di STG.

Combined cycle dimana gas buang dari turbin gas akan dimanfaatkan kembali untuk mengoperasikan turbin uap. Dibutuhkan HRSG (Heat Recovery Steam Generator) yang prinsip kerjanya sama dengan boiler. Gas buang dari turbin gas tidak langsung dibuang melalui bypass stack akan tetapi masuk ke HRSG. Setelah masuk ke HRSG maka gas tadi akan berubah menjadi uap bertekanan tinggi yang kemudian digunakan untuk memutar High Pressure Steam Turbine (HPST), kemudian HPST memutar Low Pressure Steam Turbine (LPST) yng akhirnya akan membangkitkan generator. Hasil pembuangan LPST akan dikondensasi dan dialirkan ke pompa. Dari pompa kemudian dilairkan kembali ke HRSG. Begitu seterusnya sehingga terbentuk siklus tertutup.

PLTGUPLTGU

KOMPONEN UTAMA PLTGU

Cranking MotorCranking Motor

Cranking Motor adalah motor yang digunakkan sebagai penggerak awal saat turbin belum menghasilkan tenaga penggerak generator ataupun compressor. Motor Crangking mendapatkan suplai listrik yang berasal dari jaringan tegangan tinggi 150 KV / 500 KV Jawa – Bali.

Air FilterAir Filter

Air Filter merupakan filter yang berfungsi untuk menyaring udara bebas agar udara yang mengalir menuju ke compressor merupakan udara yang bersih.

CompressorCompressor

Compressor adalah sebagai penghisap udara luar dengan terlebih dahulu melalui airluar, dengan terlebih dahulu melalui air filter.

Compressor menghisap udara atmosfer dan menaikkan tekanannya menjadi beberapa kali lipat ( sampai 8 kali ) tekanan semula. Udara luar ini akan diubah menjadi udara atomizing untuk sebagian kecil pembakaran dan sebagian besar sebagai pendingin turbin.

Combustion ChamberCombustion Chamber

Combustion chamber ( ruang bakar ) adalah ruang yang dipakai sebagai tempat pembakaran bahan bakar ( solar ) dan udara atomizing. Gas panas yang dihasilkan dari proses pembakaran di combustion chamber digunakan sebagai penggerak turbin gas.

Gas TurbineGas Turbine

Gas Turbine adalah turbin yang berputar dengan menggunakan energi Gas panas yang dihasilkan dari combustion chamber. Hasil putaran dari turbin inilah yang akan diubah oleh generator untuk menghasilkan listrik.

Selector ValveSelector Valve

Selector Valve merupakan valve yang berfungsi untuk mengatur gas buangan dari turbin gas, apakah akan dibuang langsung ke udara atau akan dialirkan menuju ke HRSG.

Gas Turbine Generator (GTG)Gas Turbine Generator (GTG)

Generator jenis ini berfungsi sebagai alat pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga putaran yang dihasilkan dari turbin gas. Pada PLTGU, satu buah generator ini menghasilkan daya 100 MW.

Steam TurbineSteam Turbine

Steam Turbine ( Turbin Uap ) adalah turbin yang berputar dengan menggunakan energi uap. Uap ini diperoleh dari penguapan air yang berasal dari HRSG ( Heat Recovery Steam Generator ).

Steam Turbine Generator (STG)Steam Turbine Generator (STG)

Steam Turbine Generator merupakan generator berfungsi sebagai alat generator berfungsi sebagai alat pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga putaran yang diperoleh dari turbin uap. Tenaga penggeraknya berasal dari uap kering yang dihasilkan oleh HRSG dengan putaran 3000 RPM, berpendingin hidrogen dan tegangan keluar 11,5 KV. Pada PLTGU, satu buah generator ini menghasilkan daya kurang lebihnya sekitar 200 MW

HRSG ( Heat Recovery Steam Generator )HRSG ( Heat Recovery Steam Generator )

HRSG (Heat Recovery Steam Generator) adalah ketel uap atau boiler yang memanfaatkan energi panas sisa gas buang suatu unit turbin gas untuk memanaskan air dan mengubahnya menjadi uap, dan kemudian uap tersebuT dipergunakan untuk menggerakkan turbin uap.

Gambar HRSGGambar HRSG

EKONOMISEREKONOMISER

Ekonomiser berfungsi untuk memanaskan air pengisi sebelum memasuki steam drum dan evaporator sehingga proses penguapan lebih ringan dengan memanfaatkan gas buang dari HRSG yang masih tinggi sehingga memperbesar efisiensi HRSG karena dapat memperkecil kerugian panas pada HRSG tersebut .

PREHEATERPREHEATER

Preheater bertujuan menaikan suhu sebelum masuk tangki air umpan, yang nantinya akan diteruskan ke ekonomiser.

SUPERHEATERSUPERHEATER

Superheater merupakan alat yang berfungsiuntuk menaikan temperatur uap jenuh sampai menjadi uap panas lanjut (superheat vapour).

EVAPORATOREVAPORATOR

Evaporator merupakan elemen HRSG yang berfungsi untuk mengubah air hingga menjadi uap jenuh, pipa-pipa evaporator pada ketel uap biasanya terletak pada lantai (water floor) dan juga pada dinding (water wall).

DAERATORDAERATOR

Deaerator merupakan salah satu komponen di dalam instalasi suatu Pembangkit Tenaga Uap. Fungsi dari peralatan ini adalah untuk mengurangi kandungan oksigen di dalam air sebelum air dimasukkan ke dalam sistem ketel uap serta sebagai tangki penyimpan air untuk mensuplai kebutuhan air ketel. Proses deaerasi dilakukan dengan memanfaatkan sebagian uap sebelum masuk turbin uap untuk dipakai sebagai pemanas air yang masuk ke dalam deaerator.

TERIMAKASIH