Post on 19-Oct-2015
description
EKSTRAKSI OLEORESIN JAHE (Zingiber officinale) MENGGUNAKAN EKSTRAKSI DENGAN PELARUTAngga Yuhistira A. F351080201 Renny Utami S. F351080111 Yeni Sulastri F351080121
Latar BelakangEkstraksi dengan pelarutPotensiProdukOleoresin
Menghitung neraca massa dari proses ekstraksi oleoresin jahe Menghitung rendemen oleoresin dari proses ekstraksiTujuan PraktikumMengetahui proses ekstraksi oleoresin dari rimpang jahe dengan menggunakan pelarut organik
MetodologiProses ekstraksi oleoresinOleoresin jaheJahe SegarPengeringanPenggilinganJahe BubukEkstraksi
Diagram alir ekstraksi oleoresin jahe dengan metode perkolasi Metodologi
Jahe gajah segar
Potongan jahe gajah
Pembersihan dan pengirisan(5 10 mm)
Pengringan oven(T = 50C, t = 18 jam)
Jahe gajah kering
Penggilingan (40 mesh)
Bubuk jahe gajah
Analisa proksimat(Kadar air, lemak, abu, dan serat kasar)
Ekstraksi dengan pelarut(etanol : serbuk jahe = 1:4, T = 78C,t = 2 jam)
Etanol
Penyaringan ekstrak jahe
Corong buchner
Oleoresin jahe kasar
Penguapan etanol
Ampas
Etanol yang terecovery
Etanol yang menguap
Oleoresin jahe
Analisa (rendemen oleoresin)
Hasil dan PembahasanDeskripsi tanaman jaheDivisio : SpermatophytaSub division : AngiospermaeKelas : MonocotyledoneaeOrdo : Zingiberales Famili : ZingiberaceaeGenus : Zingiber Spesies : Zingiber officinalle
Hasil dan PembahasanJenis jahe berdasarkan rimpang : Jahe putih atau kuning besar (jahe gajah) Jahe putih kecil Jahe merah
SNI 01-3179-1992 Persyaratan umum mutu jahe segar
Persyaratan khusus mutu jahe segar SNI 01-3179-1992
Hasil analisa proksimat jahe kering
Hasil proksimat jahe gajah (%)
Chart1
7.6
10.3
6.9
6.9
22.4
45.9
Sheet1
Air7.6
Abu10.3
Protein kasar6.9
Lemak6.9
Serat22.4
Karbohidrat selain serat45.9
Pati-
Minyak atsiri-
Sheet1
Kandungan Jahe Gajah
Sheet2
Sheet3
Jenis pelarut dan titih didihnya Merck (2002)
Neraca Massa
Oleoresin jaheCampuran resin dan minyak atsiri yang dapat diekstrak dengan pelarut organik dari rimpang jahe Oleoresin berbentuk padat atau semi padat dan biasa konsistensinya lengketKetaren (1985) Rendemen oresin 7,7%
Komponen kimia oleoresin jaheZingerol rasa pedasZingerone kurang pedasShogaol kurang pedas
Daftar Isi
Pohon Industri Jahe
Jahe
Industri Benih
Budidaya On-farm
Rimpang
Segar
Simplisia
Pati
Minyak atsiri
Oleoresin
Makanan/ minuman
Kosmetika
FarmasiIndustri Obat TradisionalIndustri Kecil Obat Tradisional
Sirup
Instant
Makanan padat
Bedak
Lulur
Tablet
Kapsul
Sirup
Neraca Massa
Karakteristik PelarutSumber : Merck (2002)
PelarutSemakin besar volume pelarut yang digunakan maka rendemen oleoresin yang dihasilkan juga semakin besar, sehingga hasilnya akan bertambah sampai pada titik jenuh pelarut. Jika volumenya bertambah maka daya larutnya juga bertambah sehingga mencapai titik optimum dimana pelarut tersebut menjadi jenuh. Daya larut akan meningkat ketika volume pelarut ditambahkan ke dalam proses ekstraksi hingga mencapai titik jenuh.Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung jumlah terlarut berlebihan sedemikian rupa, pada suhu tertentu sehingga kelebihan itu tak lagi mau melarut. Jenuh berarti pelarut telah seimbang dengan zat terlarutnya, atau jika larutan tidak kuasa lagi melarutkan zat terlarut yang ditambahkan, artinya konsentrasinya sudah maksimal.
Rumus Zingerol
Rumus molekul zingerone [1-(4-hidroksi-3-methoksiphenil)-3-butanon]
Rumus struktur shogaol [(4-hidroksi-3-metoksi phenil)-etil-n heptenil keton]
Perubahan ZingerolJahe yang mengalami pengolahan lebih lanjut akan mengalami proses perubahan kimia seperti halnya zingerol dapat berubah menjadi shogaol atau zingerone yang hasilnya akan memberikan rasa kurang pedas. Persenyawaan zingerone dalam jahe tidak dalam bentuk persenyawaan keton bebas, tetapi dalam bentuk persenyawaan kondensasi dengan aldehid alifatis jenuh, terutama persenyawaan n-heptanal. Penambahan larutan basa (NaOH) ke dalam zingerol akan menghasilkan zingerone bebas. Zingerone mempunyai rumus molekul C11H14O3, dengan titik cair 40 41 oC
Rendemen & mutufaktor yang mempengaruhi rendemen dan mutu oleoresin yaitu varietas, kondisi, ukuran serbuk rempah, pemilihan pelarut, kondisi ekstraksi dan proses penguapan pelarut. Ukuran bahan diusahakan seragam yang dilakukan dengan pengecilan ukuran dengan tujuan memperbesar luas permukaan bahan yang kontak dengan pelarut. Selain itu, kantong minyak yang terdapat dalam jahe akan lebih banyak terbuka sehingga besar kesempatan etanol kontak dengan bahan sehingga semakin besar pula kesempatan etanol untuk mengekstrak oleoresin jahe. Kondisi proses pada suasana panas akan mempermudah pelarut untuk melarutkan oleoresin yaitu dengan cara polaritas pelarut sehingga mempermudah dan mempercepat ekstraksi.
Keuntungan OleoresinPenggunaan oleoresin siap pakai mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan penggunaan rempah-rempah secara tradisional, terutama untuk penggunaannya dalam skala industri, keuntungan tersebut antara lain: 1) bahan dapat distandardisasi dengan tepat, terutama flavor dan warnanya, sehingga kualitas produk akhir dapat dikontrol, 2) bahan lebih homogen dan lebih mudah ditangani, 3) bahan bebas enzim lipase, bakteri, kotoran atau bahan asing dan 4) bahan mudah didispersikan secara merata kedalam bahan pangan
Perbandingan jahe gajah, jahe emprit, dan jahe merah
Ekstraksi oleoresin Langsung mencampur bahan yang telah halus dengan pelarut Co. Perkolasi dan Soxhlet
Bertahap - menyuling minyak atsiri - ampas diekstraksi dengan pelarut- minyak dicampur kembali dengan oleoresin
***************************