Post on 18-Aug-2015
Presentasi Hasil Riset Ekologi Komunikasi
Dalam Rangka Penyusunan Kebijakan USO Kementerian Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia
Disusun dan dikembangkan berdasarkan hasil riset ekologi komunikasi wilayah 3T (tertinggal, terdalam, terluar) khususnya desa nelayan, desa pertanian, dan desa pegunungan di
Seram Utara Barat – Maluku Tengah, Malinau – Kalimantan Utara, dan Timor Tengah Utara – Nusa Tenggara Timur pada April – Mei 2015 yang dilakukan oleh Pusat Kajian Komunikasi – Universitas Indonesia dengan dukungan
Direktorat Jenderal Penyelenggaran Pos dan Informatika – Kementerian Komunikasi dan Informatika dan ICT Watch
Tujuan: 1. Bagaimana TIK dapat bermanfaat bagi masyarakat? 2. Apa kendala masyarakat dalam memanfaatkan TIK?
Metodologi: 1. Pemetaan sosial via FGD, wawancara, pengamatan, survey 2. Responden: pencari nafkah, pegiat masyarakat, guru dan
siswa
Tujuan dan Metodologi
1. 3 T: Tertinggal, Terpencil, Terluar 2. 3 desa mewakili kondisi 3T di setiap wilayah 3. 3 Wilayah: Seram Utara Barat, Timor Tengah Utara, Malinau
Lokasi Prioritas 3T
Timur Tengah Utara
Malinau
Seram Utara Barat
Pencari Nafkah 1. Manfaat TIK akses informasi harga pasar, menghubungi antar-
jemput hasil tani/hutan/laut 2. Yang dihadapi update harga, produksi membusuk
Pegiat Masyarakat 1. Manfaat TIK akses info kesehatan keluarga, ibu & balita, panggilan
darurat terkait keamanan/keselamatan 2. Yang dihadapi kesulitan menghubungi petugas kesehatan,
kesulitan menyampaikan kabar genting
Guru / Siswa 1. Manfaat TIK
a) Guru: akses pengetahuan & bahan pengajaran, akses info administrasi terkait kepegawaian
b) Murid: akses informasi yang dibutuhkan terkait proses belajar 2. Yang dihadapi
a) Guru: sulit mengikuti kurikulum pusat, tertundanya proses pengangkatan status kepegawaian, biaya tinggi untuk sampaikan laporan online karena harus ke kota, tidak terbaharukannya pengetahuan yang dimilliki
b) Murid: kendala mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam proses belajar
Temuan Pokok
Rekomendasi 1: Terkait Pelaksanaan Riset
a. Penyusunan Kebijakan (PLAN) • Menggunakan hasil temuan di lapangan (melalui riset) untuk
membangun kebijakan evidence-based policy
b. Implementasi Kebijakan (Action) • Melaksanakan pembangunan mengacu pada strategi yang
disusun berdasarkan kebijakan berbasiskan hasil riset b. Evaluasi Kebijakan (REVIEW)
• Melakukan riset berkala dan bertautan satu dengan lainnya, sebagai bagian dari pengembangan kebijakan berkelanjutan
Kemkominfo memiliki kebijakan di internal dan kerjasama multistakeholder untuk mendukung evidence-based policy yang berkelanjutan, dengan penyiapan sumber daya yang memadai.
Alat penelitian bekerjasama dengan lembaga penelitian SDM penelitian bekerjasama dengan komunitas seperti RTIK Dana penelitian bekerjasama dengan pengampu kebijakan
HARAPAN
Rekomendasi 2: Terkait Kebijakan TIK
Menyegerakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di lokasi prioritas dengan penggunaan dana USO secara transparan dan akuntabel.
Memfasilitasi pengembangan aplikasi dan teknologi tepat guna dari mitra swasta ataupun komunitas, berdasarkan prioritas kebutuhan riil masyarakat.
Mengembangkan dialog dan diskusi multistakeholder yang inklusif untuk kian mendorong tata kelola TIK Indonesia yang transparan, akuntabel dan profesional.
Rekomendasi 3: Terkait Aplikasi & Teknologi
e-Agraris: Sehat! Warga Kampung/Desa A
Warga Kampung/Desa B
Tower Wi-Fi
Tenaga Medis Desa
Aplikasi e-Agraris: Sehat! ini menggunakan teknologi paling minimum yaitu Wi-Fi (Mesh Network), jika tidak ada sinyal seluler operator. Warga di kampung tertentu tetap bisa mengirimkan permintaan bantuan darurat, informasi terkait data Kartu Menuju Sehat (KMS / Pos Yandu) ataupun menerima notifikasi kesehatan ke/dari tenaga medis terdekat. Setiap warga dengan menggunakan gadget standar (berbasiskan android) kemudian dapat terhubung ke database Puskesmas dan/atau langsung ke tenaga medis. Lalu tenaga medis desa, aparat desa dan/atau warga desa terdekat dapat merespon atau melakukan tindakan yang dibutuhkan.
repeater lokal
repeater lokal
1. Informasi in/out dengan sinyal Wi-Fi via repeater
1. Informasi in/out dengan sinyal Wi-Fi via repeater
2. Informasi diteruskan
3.a. Informasi diterima / dikirim tenaga medis
4. Tindakan / respon aparat desa atau tenaga medis
3.b. Informasi diterima / dikirim pula ke aparat desa jika SOS!
Server Database
Aparat Desa
3.c. Informasi SOS diterima pula oleh kerabat / rekan yang diset sebelumnya.
Fitur Aplikasi antara lain: - Tombol SOS (Panic Button)
- Preset data: identitas diri, alamat, lokasi GPS (bila ada), daftar kerabat.
- e – Pos Yandu - Pushed Notification - Komunikasi / notifikasi antar Warga - dll
Warga Desa
VSAT
Alternatif 1
e-Agraris: Sehat! Warga Kampung/Desa A
Warga Kampung/Desa B
Tower OpenBTS
Tenaga Medis Desa
Aplikasi e-Agraris: Sehat! ini menggunakan teknologi paling minimum yaitu OpenBTS (radius 5 Km), jika tidak ada sinyal seluler operator. Warga di kampung tertentu tetap bisa mengirimkan permintaan bantuan darurat, informasi terkait data Kartu Menuju Sehat (KMS / Pos Yandu) ataupun menerima notifikasi kesehatan ke/dari tenaga medis terdekat. Setiap warga dengan menggunakan gadget standar (berbasiskan android) kemudian dapat terhubung ke database Puskesmas dan/atau langsung ke tenaga medis. Lalu tenaga medis desa, aparat desa dan/atau warga desa terdekat dapat merespon atau melakukan tindakan yang dibutuhkan.
1. Informasi in/out dengan sinyal GSM 3G via OpenBTS
2.a. Informasi diterima / dikirim tenaga medis
3. Tindakan / respon aparat desa atau tenaga medis
2.b. Informasi diterima / dikirim pula ke aparat desa jika SOS!
Server Database
Aparat Desa
2.c. Informasi SOS diterima pula oleh kerabat / rekan yang diset sebelumnya.
Fitur Aplikasi antara lain: - Tombol SOS (Panic Button)
- Preset data: identitas diri, alamat, lokasi GPS (bila ada), daftar kerabat.
- e – Pos Yandu - Pushed Notification - Komunikasi / notifikasi antar Warga - dll
Warga Desa
VSAT
1. Informasi in/out dengan sinyal GSM 3G via OpenBTS
Alternatif 2
Warga Kampung/Desa A
Warga Kampung/Desa B
Fitur Aplikasi a/l: - Cek Harga! - Komoditi Unggulan - Pupuk & Perawatan - Komunikasi antar Warga - dll
Aplikasi e-Agraris: Pasar! ini menggunakan teknologi paling minimum yaitu Wi-Fi (Mesh Network), jika tidak ada sinyal seluler operator. Warga di kampung / desa tertentu bisa mendapatkan informasi tentang harga hasil jual (harga pasar) atas komoditi hasil berladang / berkebun ataupun mengumpulkan hasil alam di hutan. Dengan mengetahui harga tersebut, maka warga bisa memiliki daya tawar yang kuat saat berhadapan dengan perantara (tengkulak) ataupun memperhitungkan mekanisme untuk mendapatkan penghasilan lebih baik (misal: langsung menjual sendiri ke pasar, diversifikasi tanaman ladang/kebun atau lainnya).
repeater lokal
repeater lokal
1. Informasi in/out dengan sinyal Wi-Fi via repeater
1. Informasi in/out dengan sinyal Wi-Fi via repeater
3. Informasi komoditi diperbaharuai oleh petugas secara berkala secara remote.
Tower Wi-Fi 2. Informasi diteruskan
e-Agraris: Pasar!
Server Database
VSAT
Alternatif 1
Warga Kampung/Desa A
Warga Kampung/Desa B
Fitur Aplikasi a/l: - Cek Harga! - Komoditi Unggulan - Pupuk & Perawatan - Komunikasi antar Warga - dll
Aplikasi e-Agraris: Pasar! ini menggunakan teknologi paling minimum yaitu OpenBTS (radius 5 Km), jika tidak ada sinyal seluler operator. Warga di kampung / desa tertentu bisa mendapatkan informasi tentang harga hasil jual (harga pasar) atas komoditi hasil berladang / berkebun ataupun mengumpulkan hasil alam di hutan. Dengan mengetahui harga tersebut, maka warga bisa memiliki daya tawar yang kuat saat berhadapan dengan perantara (tengkulak) ataupun memperhitungkan mekanisme untuk mendapatkan penghasilan lebih baik (misal: langsung menjual sendiri ke pasar, diversifikasi tanaman ladang/kebun atau lainnya).
1. Informasi in/out dengan sinyal GSM 3G via OpenBTS
1. Informasi in/out dengan sinyal GSM 3G via OpenBTS
3. Informasi komoditi diperbaharuai oleh petugas secara berkala secara remote.
Tower OpenBTS
e-Agraris: Pasar!
Server Database
VSAT
Alternatif 2
Garis Pantai
Tower Wi-Fi dan/atau OpenBTS
e-Nelayan: Melaut!
Server Database
VSAT
1. Sinkronisasi data dari KKP dan BMG via VSAT
Aplikasi e-Nelayan: Melaut! ini menggunakan teknologi paling minimum yaitu Wi-Fi, jika tidak ada sinyal seluler operator. Setiap sebelum pergi melaut, nelayan dapat secara mandiri mengunduh sejumlah data ke gadget mereka di lokasi / sentra nelayan. Gadget tak harus terkoneksi ke Internet atau sinyal selular operator, karena data sudah tersedia di server lokal dan siap diunduh menggunakan wi-fi. Adapun data di server lokal diperbaharui berkala dengan cara push atau pull via Internet (VSAT), terintegrasi ke BMG untuk data cuaca dan tinggi gelombang laut serta KKP untuk daerah potensi / penangkapan ikan.
Data Terbarukan: - Daerah potensi ikan (GPS) - Daerah penangkapan ikan (GPS) - Tinggi gelombang laut - Cuaca, temperatur dan kelembaban udara - dll Fitur penting: SOS! / Tolong!
2. Sinkronisasi data dari server lokal ke gadget / aplikasi nelayan 3. Nelayan pergi melaut
mengunakan data terbaru
Jarak jangkauan standar OpenBTS 5 Kilometer
Jarak jangkauan OpenBTS (dengan penguat) 20-30 Kilometer
Garis Pantai
Tower OpenBTS dan/atau Wi-Fi
1. TOLONG!
3. respon kapal terdekat
Preset Data: - Nama Kapal - Jenis Kapal - Nama Awak - Lokasi GPS Tambahan SOS Fitur: - Pilihan Informasi Kejadian - Call(back) Voice - dll
4. respon / reaksi otoritas
Aplikasi e-Nelayan: Tolong! ini menggunakan teknologi paling minimum yaitu OpenBTS, jika tidak ada sinyal seluler operator. Dalam keadaan darurat, nelayan dapat mengirimkan pesan SOS menggunakan sinyal GSM 3G via OpenBTS ke pihak otoritas di darat, juga ke kapal terdekat (sepanjang sama-sama menggunakan aplikasi yang sama). Sementara menunggu respon pihak otoritas (SAR atau Polisi Perairan), kapal terdekat bisa merespon atau melakukan tindakan tertentu atas permintaan tolong (SOS) tersebut. Info teknologi 3G OpenBTS dan jangkauan: - http://www.rangenetworks.com/press/range-networks-enhances-openbts-with-3g-data-capability - http://www.rangenetworks.com/solutions/customers/antarctica
e-Nelayan: Tolong!
Server Database 1. TOLONG!
Jarak melaut kapal nelayan kecil 10-15 Kilometer
VSAT
2. Permintaan tolong juga diterima kapal lain