Post on 03-Oct-2021
PRAKTIKUM
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
PANDUAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM MESIN LISTRIK DASAR
(TEE 200P)
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK
TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
MESIN LISTRIK DASAR
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK
TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI
TATA TERTIB/KETENTUAN P R A K T I K U M
KETENTUAN DAN TATA TERTIB :
• Praktikan dibagi ke dalam kelompok-kelompok masing-
masing 3 mahasiswa. Pembagian dilaksanakan pada
praktikum yang pertama.
• Tiap kelompok akan menjalani 1 unit praktikum tiap pekannya.
• Praktikum akan dibagi ke dalam 2 tahapan :
a. Pre-Tes (sesuai bab praktikumnya) : 20 menit
b. Pelaksanaan Praktikum (Pengambilan Data) : 160 menit
• Praktikan harus sudah hadir di tempat 10 menit sebelum
praktikum dimulai, jika terlambat lebih dari 5 menit tidak
diperbolehkan mengikuti pretest. Apabila terlambat lebih dari
10 menit maka praktikan diharap mengganti jadwal praktikum
di hari yang lain. Kemudian jika terlambat lebih dari 15 menit
maka tidak diperkenankan inhal/mengganti praktikum pada hari
lain.
• Dalam pelaksanaan praktikum, praktikan harus benar-
benar aktif, serius, dan memperhatikan petunjuk-petunjuk
asisten demi keamanan dan keselamatan bersama.
• Laporan Praktikum harus diselesaikan dan dikumpulkan paling
lambat 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan praktikum.
Keterlambatan pengumpulan laporan akan dikenai sanksi yang
melekat padanya.
• Inhal hanya diizinkan untuk praktikan yang berhalangan hadir
dengan alasan yang jelas dan dengan Surat Izin yang
ditunjukkan kepada Kepala Laboratorium Teknik Tenaga
Listrik. Inhal dilaksanakan pada hari selanjutnya sesuai
kesepakatan dengan asisten dan dengan seijin Laboran.
• Perlu diperhatikan bahwa, inhal hanya diberikan 1 kali
kesempatan dan batas maksimum inhal adalah 3 kali dengan
konsekuensi yang melekat di dalamnya.
• Diwajibkan memakai sepatu dan kemeja (pemakaian kaos
berkerah hanya disarankan), apabila memakai kaos oblong tak
berkerah dan/atau memakai sandal dan/atau sepatu sandal,
serta disarankan tidak memakai jaket. Apabila praktikan
menggunakan/memakai salah satunya, praktikan akan diminta
menggantinya.
PENILAIAN :
PRESENSI : 10 poin
PRAKTIKUM : 10 poin
PRE-TEST : 15 poin
LAPORAN : 35 poin
RESPONSI : 40 poin
+
TOTAL : 100 poin
DAFTAR UNIT
PRAKTIKUM 1 :
UNIT 1. TES POLARITAS DAN PENENTUAN PERBANDINGAN
TRANSFORMASI
UNIT 2. PENENTUAN NILAI PARAMETER RANGKAIAN EKUIVALEN
PADA TRANSFOMATOR
PRAKTIKUM 2 :
UNIT 3. GENERATOR DC MEDAN TERPISAH
UNIT 4. GENERATOR DC SHUNT
UNIT 5. MOTOR DC SHUNT
PRAKTIKUM 3 :
UNIT 6. PENGUJIAN TANPA BEBAN MOTOR INDUKSI (ASINKRON)
UNIT 7. PENGUJIAN BLOCK ROTOR MOTOR INDUKSI (ASINKRON)
PRAKTIKUM 4 :
UNIT 8. PENGUJIAN BERBEBAN MOTOR INDUKSI/ASINKRON
SANGKAR TUPAI
PRAKTIKUM 5 :
UNIT 9. PENGUJIAN TANPA BEBAN DAN BERBEBAN MOTOR SINKRON
UNIT 10. PENGUJIAN GENERATOR SINKRON
1. UNIT 1. TES POLARITAS TRAFO DAN PENENTUAN PERBANDINGAN
TRANSFORMASI
1.1. Maksud Percobaan
a. Menentukan polaritas relatif antara terminal promer dan terminal
sekunder sebuah transformator
b. Mengetahui kegunaan dan proses tes polaritas
c. Menentukan nilai perbandingan transformasi pada suatu transformator
d. Mengetahui kegunaan dan proses penentuan nilai perbandingan
transformasi
1.2. Dasar Teori
Terminal primer trafo/transformator secara bergantian akan bertegangan
posistif satu terhadap yang lain, karena sumber memberikan tegangan AC.
Hal yang sama juga terjadi pada terminal sekunder. Apabila sebuah trafo
atau lebih akan diparalel, atau trafo 1 fase digunakan sebagai trafo 3 fase,
polaritas relatif antara terminal primer dan terminal sekunder setiap trafo
perlu diketahui agar proses penyambungan dapat dilaksanakan dengan
benar.
Polaritas trafo relatif terminal primer terhadap terminal sekunder dapat
diketahui dari tes polaritas, dimana rangkaian yang digunakan dapat dilihat
pada Gambar 1.1. berikut.
Gambar 1.1. Rangkaian Tes Polaritas suatu Transformator.
Apabila hasil dari pengukuran tegangan antara terminal primer dan
terminal sekunder menghasilkan:
a. Tegangan terukur antara terminal primer dan sekunder lebih besar
dari pada tegangan primer atau tegangan terukur antara terminal
primer dan sekunder hampir sama dengan penjumlahan tegangan
terukur dari tegangan primer dan tegangan sekunder maka
polaritas trafo adalah additive
b. Tegangan terukur antara terminal primer dan sekunder lebih kecil
dari pada tegangan primer atau tegangan terukur antara terminal
primer dan sekunder hampir sama dengan pengurangan tegangan
terukur dari tegangan primer dan tegangan sekunder maka
polaritas trafo adalah substractive
Selanjutnya adalah penentuan nilai perbandingan transformasi. Nilai
perbandingan transformasi ini merupakan suatu bilangan yang dinotasikan
dalam simbol “a” yang merupakan suatu nilai perbandingan antara sisi
primer dengan sisi sekunder dalam hal tegangan, arus, dan jumlah lilitan.
Sehingga diperoleh hubungan seperti berikut.
Eprimer
Esekunder=Nprimer
Nsekunder=Vprimer
Vsekunder=Isekunder
Iprimer=a
Penentuan nilai perbandingan transformasi ini sering digunakan untuk
pengecekan desain trafo. Selain itu, nilai perbandingan transformasi akan
sangat berguna pada saat melakukan perhitungan nilai-nilai parameter
rangkaian ekuivalen dan juga pada saat menghitung rugi-rugi yang muncul.
1.3. Peralatan Praktikum
1. Trafo 1 Fase 220/110V
2. Voltmeter AC
3. Amperemeter AC
4. Variac 1 Fase
1.4. Skema Praktikum
1. Tes Polaritas
2. Penentuan Nilai Perbandingan Transformasi
1.5. Langkah Praktikum
Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai praktikum tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.
3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan
dengan urutan kelompok jadwal praktikum.
4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum yang
sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek oleh
Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta pada
Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan sementara, kemudian fotokopi lembar pengamatan
(asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).
1.6. Pertanyaan
1. Apa manfaat dilakukannya tes polaritas pada trafo? Jelaskan!
2. Apa jenis polaritas trafo yang diuji? Berikan alasannya!
3. Berapa nilai perbandingan transformasinya?
4. Bagaimana pengaruh besar nilai perbandingan transformasi pada desain
dan konstruksi trafo tersebut?
5. Sebutkan jenis-jenis trafo beserta fungsinya!
2. UNIT 2. PENENTUAN PENENTUAN NILAI PARAMETER RANGKAIAN
EKUIVALEN PADA TRANSFOMATOR
2.1. Maksud Percobaan
a. Mengetahui rangkaian ekuivalen trafo dan nilainya
b. Mengetahui fungsi dan proses tes hubung buka dan hubung singkat pada
trafo
c. Mengetahui nilai parameter rangkaian ekuivalen trafo berdasarkan
perhitungan
2.2. Dasar Teori
Transformator atau trafo adalah salah satu jenis mesin listrik yang
termasuk ke dalam kategori mesin listrik non-rotating. Rangkaian ekuivalen
trafo dapat dilihat pada Gambar 2.1. berikut.
Nilai-nilai pada rangkaian ekuivalen tersebut dapat diperoleh dari
persamaan berikut. Pada pengujian hubung singkat akan berlaku hubungan
berikut;
Zsc� R1�jX1�Rc�Xm��a2�R2�jX2�
Kemudian dengan asumsi Rc dan Xm lebih kecil dari pada a2R2 dan a
2X2,
maka persamaan di atas menjadi seperi berikut;
Zsc� �R1�a2R2��j�X1�a2X2�� Req�Xeq
Gambar 2.1. Rangkaian Ekuivalen Trafo 1 fase.
Selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh dari pengujian berupa nilai
daya trafo pada kondisi hubung singkat (Psc), tegangan hubung singkat (Vsc)
dan arus pada kondisi hubung singkat (Isc), maka diperoleh hubungan
seperi berikut;
Req� PscIsc2
Zsc� VscIsc
Xeq� �Zsc2 ‐Req2
Dengan memperhatikan hubungan berikut;
R1�a2R2�R2'
X1�a2X2�X2'
Maka persamaan di atas menjadi;
X1�X2' �12Xeq
Persamaan di atas digunakan apabila nilai Rdc belum diketahui. Namun bila
nilai Rdc diketahui maka nilai kerapatan arus antara sisi primer dan
sekunder trafo akan mengalami perbedaan. Sehingga akan berlaku
hubungan seperti berikut;
R1� R1 dcR1 dc�a2R2 dc �Req
R2' �Req‐ R1
Sementara itu, untuk pengujian hubung buka akan diperoleh suatu nilai
hasil pengujian, antara lain adalah daya trafo (Poc), tegangan hubung buka
(Voc) dan arus hubung buka (Ioc). Berdasarkan rangkaian ekuivalen di atas
dan kondisi rangkaian yang terhubung buka maka diketahui bahwa nilai I2 =
I2’ = 0, maka diperoleh nilai impedan menjadi;
Zoc� R1�jX1�Rc�Xm�
Kemudian dengan asumsi nilai Rc dan Xm lebih besar dari pada nilai R1 dan
X1, maka persamaan di atas akan menjadi;
Zoc� Rc�Xm�
Sehingga dengan pendekatan seperti persamaan di atas maka;
��� � !
Maka akan diperoleh persamaan berikut;
Rc� Voc2Poc
Dan;
Xm� VocIm � Voc"Ioc2 ‐�Voc Rc⁄ �2
2.3. Peralatan Praktikum
1. Trafo 1 Fase 220/110V
2. Voltmeter AC
3. Amperemeter AC
4. Wattmeter 1 Fase
5. Variac 1 Fase
2.4. Skema Praktikum
1. Tes Hubung Buka
2. Tes Hubung Singkat
IcPc
Vc TRTT
2.5. Langkah Praktikum
Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.
3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan
dengan urutan kelompok jadwal praktikum.
4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum
yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan sementara, kemudian fotokopi lembar
pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).
2.6. Pertanyaan
1. Apa kegunaan tes hubung buka dan hubung singkat pada trafo?
2. Sebut dan jelaskan rugi-rugi yang muncul di trafo!
3. Sebutkan tes apa saja yang dilakukan untuk sebuah trafo berdasarkan
IEC-60076-1! Jelaskan!
4. Mengapa pada tes hubung buka, tegangan sisi primer tidak boleh
menggunakan Tegangan Kerja (rated voltage)?
3. UNIT 3. GENERATOR DC MEDAN TERPISAH
3.1. Maksud Percobaan
a. Mengetahui watak tanpa beban generator DC medan terpisah
b. Menentukan besar tegangan output pada kondisi arus medan (arus
pacu/arus eksitasi) diubah, dengan kecepatan tetap dan dalam keadaan
tanpa beban
c. Menentukan besar tegangan output pada kondisi arus medan (arus
pacu/arus eksitasi) diubah, dengan kecepatan tetap dan dalam keadaan
berbeban
3.2. Dasar Teori
Mesin arus searah merupakan mesin yang menggunakan dan menghasilkan
sumber arus searah (DC). Pada konstruksi mesin ini memiliki perbedaan
dengan konstruksi pada trafo sebelumnya, pada mesin listrik ini terdapat
bagian yang dapat bergerak (rotor) dan yang diam (stator).
Namun rangkaian ekuivalen mesin ini dapat didekati menggunakan
rangkaian ekuivalen trafo dengan mengalami modifikasi pada bagaian
sela/celah udaranya.
Gambar
Apabila bekerja sebagai generator maka akan berlaku persamaan berikut.
Dengan E merupakan tegangan ggl dan R
menyebabkan jatuh tegangan pada terminal.
persamaan berikut.
Berdasarkan rangkaian kumparan jangkar dan kumparan medan, mesin DC
terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Generator:
1) Medan terpisah
2) Shunt
3) Seri
4) Kompon (kumulatif dan diferensial)
Gambar 3.1. Rangkaian Mesin DC. (a) medan terpisah.
(b) seri. (c) shunt. (d) kompon.
Apabila bekerja sebagai generator maka akan berlaku persamaan berikut.
Dengan E merupakan tegangan ggl dan Ra adalah resistan jangkar yang
menyebabkan jatuh tegangan pada terminal. Dimana nilai E diperoleh dari
persamaan berikut.
φ..ncE = atau ( )I fkcE φ..=
Berdasarkan rangkaian kumparan jangkar dan kumparan medan, mesin DC
terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Generator:
Medan terpisah
Shunt
Seri
Kompon (kumulatif dan diferensial)
. Rangkaian Mesin DC. (a) medan terpisah.
Apabila bekerja sebagai generator maka akan berlaku persamaan berikut.
adalah resistan jangkar yang
Dimana nilai E diperoleh dari
Berdasarkan rangkaian kumparan jangkar dan kumparan medan, mesin DC
b. Motor:
1) Shunt
2) Seri
3) Kompon (kumulatif dan diferensial)
Pada praktikum ini akan digunakan generator DC medan terpisah. Pada
generator jenis ini sumber tegangan DC yang mencatu kumparan medan
dicatu oleh sumber yang berbeda dengan sumber yang mencatu kumparan
armature/jangkar.
Kemudian pada praktikum ini akan menguji watak berbeban dan tanpa
beban generator DC medan terpisah. Penggerak mula yang digunakan
adalah motor DC shunt.
3.3. Peralatan Praktikum
1. Mesin DC
2. Panel Mesin DC
3. Voltmeter DC
4. Amperemeter DC
5. DC-Supply variabel
6. Tachometer
3.4. Skema Praktikum
3.5. Langkah Praktikum
Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.
3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan
dengan urutan kelompok jadwal praktikum.
4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum
yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan sementara, kemudian fotokopi lembar
pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).
3.6. Pertanyaan
1. Mengapa pada saat arus pacu/eksitasi pada posisi 0 volt masih terdapat
tegangan di terminal pembangkit?
2. Bagaimana cara membalik polaritas pembangkit DC? Berikan alasan!
3. Sebut dan jelaskan apa saja yang mempengaruhi besar tegangan terminal
pada generator DC medan terpisah!
4. Mengapa neutral zone pada mesin DC harus diperhatikan pada saat
pemasangan sikat?
4. UNIT 4. GENERATOR DC SHUNT
4.1. Maksud Praktikum
a. Mengetahui watak generator DC Shunt
b. Menentukan besar tegangan terminal pada kondisi tanpa beban dengan
mengeset kecepatan dan tahanan medan pada kondisi konstan
c. Menentukan besar tegangan terminal pada kondisi berbeban dengan
mengeset kecepatan dan tahanan medan pada kondisi konstan
d. Mampu menyusun grafik unjuk kerja generator DC shunt
4.2. Dasar Teori
Pada praktikum ini digunakan generator DC shunt, perbedaan generator
jenis ini dengan generator DC medan terpisah (yang digunakan pada unit 3)
terletak pada suplai tegangan DC untuk tahanan medan (Rf).
Pada generator ini suplai untuk tahanan medan diambilkan dari terminal
armature, karena dipasang secara paralel dengan beban. Seperti yang
tersaji pada Gambar 4.1. berikut.
Pada generator ini juga berlaku yang sama dengan generator DC medan
terpisah, apabila bekerja sebagai generator maka akan berlaku persamaan
berikut.
Vt�E ‐ IaRa
Gambar 4.1. Rangkaian Mesin DC Shunt.
Dengan E merupakan tegangan ggl dan Ra adalah resistan jangkar yang
menyebabkan jatuh tegangan pada terminal. Dimana nilai E diperoleh dari
persamaan berikut.
φ..ncE = atau ( )I fkcE φ..=
Kemudian apabila memperhatikan rugi-rugi sikat dan reaksi jangkar maka
akan berlaku hubungan berikut.
eERIEV RAbaaAt−−−= ∆
Dengan ΔEb adalah rugi pada sikat dan eRA adalah rugi-rugi akibat reaksi
jangkar. Apabila mesin dilengkapi dengan kutub bantu atau belitan
kompensasi maka eRA = 0.
4.3. Peralatan Praktikum
1. Mesin DC
2. Panel Mesin DC
3. Voltmeter DC
4. Amperemeter DC
5. DC-Supply variabel
6. Tachometer
4.4. Skema Praktikum
4.5. Langkah Praktikum
Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.
3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan
dengan urutan kelompok jadwal praktikum.
4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum
yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan sementara, kemudian fotokopi lembar
pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).
4.6. Pertanyaan
1. Mengapa penurunan akibat pembebanan pada generator DC shunt lebih
besar daripada generator DC medan terpisah?
2. Mengapa apabila terjadi hubung singkat di terminal generator DC shunt
tidak mengakibatkan kerusakan?
3. Sebut dan jelaskan hal-hal yang menyebabkan kegagalan dalam
pembentukan tegangan pada generator shunt?
4. Apa kelebihan generator DC shunt daripada generator DC seri? Jelaskan!
5. UNIT 5. MOTOR DC SHUNT
5.1. Maksud Praktikum
a. Mengetahui watak motor DC shunt
b. Menentukan pengaruh pembebanan terhadap kecepatan putar motor DC
shunt
c. Mampu menggambar grafik watak motor DC shunt
5.2. Dasar Teori
Motor DC shunt merupakan salah satu tipe motor DC yang sering
digunakan. Secara prinsip rangkaian sama dengan rangkaian pada
generator DC shunt. Dimana kumparan medan akan memperoleh suplai
yang sama dengan suplai untuk kumparan armatur/jangkar.
Gambar 5.1. Rangkaian Mesin DC Shunt.
Pada motor DC shunt berlaku hubungan, seperti berikut:
IKT aφ=
RIEV aa+=
φNcE =
Sehingga akan diperoleh persamaan seperti berikut:
φc
RIUN
aa−
=
5.3. Perlatan Praktikum
1. Mesin DC
2. Panel Mesin DC
3. Voltmeter DC
4. Amperemeter DC
5. DC-Supply variabel
6. Tachometer
5.4. Skema Praktikum
5.5. Langkah Praktikum
Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.
3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan
dengan urutan kelompok jadwal praktikum.
4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum
yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan sementara, kemudian fotokopi lembar
pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).
5.6. Pertanyaan
1. Sebut dan jelaskan kelebihan motor DC shunt dibandingan motor DC tipe
yang lain!
2. Sebut dan jelaskan metode pengendalian kecepatan putar motor DC!
3. Sebut dan jelaskan rugi-rugi yang muncul di motor DC!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lilitan peng-kompensasi
(compensating winding)!
6. UNIT 6. PENGUJIAN TANPA BEBAN MOTOR INDUKSI (ASINKRON)
6.1. Maksud Praktikum
a. Mampu menentukan nilai parameter rangkaian ekuivalen motor induksi
b. Mengetahui karakteristik/watak motor induksi saat tanpa beban
c. Mampu memisahkan rugi-rugi (rugi-rugi stator, rugi tembaga, dan rugi
gesek bantalan dan angin
d. Mampu menggambarkan karakteristik arus stator pada variasi tegangan
input dalam kondisi kecepatan tetap
6.2. Dasar Teori
Mesin induksi merupakan mesin dengan catu daya tegangan AC, ada yang
menggunakan tegangan 3-fase dan ada pula yang menggunakan tegangan
1-fase sebagai catu dayanya. Di dalam berputarnya, mesin induksi ini
memiliki slip. Slip ini timbul karena terdapatnya selisih antara kecepatan
putar jangkar (kecepatan mekanis) dengan kecepatan putar medan
(kecepatan sinkron). Karena untuk menghasilkan tegangan GGL pada rotor
diperlukan perbedaan fluks sehingga untuk mengatasinya kecepatan putar
medan dan kecepatan putar jangkar dibuat berbeda.
Guna mempermudahkan di dalam menganalisis, rangkaian ekuivalen trafo
dapat diterapkan sebagai dasar pada rangkaian ekuivalen mesin listrik ini.
Hanya saja rangkaian tersebut mengalami modifikasi.
Gambar
Parameter yang terdapat pada rangkaian ekuivalen di atas diperoleh
berdasarkan nilai
dilakukan untuk mendapatkan nilai tersebut adalah pengujian block
dan pengujian tanpa beban. Pada pengujian block
beberapa hasil pengujian yaitu: arus masukan (I
dan daya masukan per fase (P
Pada pengujian tanpa beban akan diperoleh nilai parameter R
Pada kondisi pengujian ini kecepatan putar mekanik akan mendekati
kecepatan sinkronnya (
akan diperoleh data hasil p
beban (Inl), tegangan masukan tanpa beban (V
Guna mempermudahkan di dalam menganalisis, rangkaian ekuivalen trafo
dapat diterapkan sebagai dasar pada rangkaian ekuivalen mesin listrik ini.
anya saja rangkaian tersebut mengalami modifikasi.
Gambar 6.1. Rangkaian Ekuivalen Mesin Induksi.
Parameter yang terdapat pada rangkaian ekuivalen di atas diperoleh
berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh pada pengujian. Pengujian yang
dilakukan untuk mendapatkan nilai tersebut adalah pengujian block
dan pengujian tanpa beban. Pada pengujian block-rotor akan diperoleh
beberapa hasil pengujian yaitu: arus masukan (Ibr), tegangan masukan (V
masukan per fase (Pbr).
pengujian tanpa beban akan diperoleh nilai parameter R
Pada kondisi pengujian ini kecepatan putar mekanik akan mendekati
kecepatan sinkronnya ( ). Kemudian pada pengujian ini
akan diperoleh data hasil pengujian berupa arus masukan kondisi tanpa
), tegangan masukan tanpa beban (Vnl) dan daya input per fase
Guna mempermudahkan di dalam menganalisis, rangkaian ekuivalen trafo
dapat diterapkan sebagai dasar pada rangkaian ekuivalen mesin listrik ini.
Rangkaian Ekuivalen Mesin Induksi.
Parameter yang terdapat pada rangkaian ekuivalen di atas diperoleh
pada pengujian. Pengujian yang
dilakukan untuk mendapatkan nilai tersebut adalah pengujian block-rotor
rotor akan diperoleh
), tegangan masukan (Vbr)
pengujian tanpa beban akan diperoleh nilai parameter Rc dan Xm.
Pada kondisi pengujian ini kecepatan putar mekanik akan mendekati
). Kemudian pada pengujian ini
engujian berupa arus masukan kondisi tanpa
) dan daya input per fase
(Pnl) serta kecepatan putar poros (nnl, ωnl). Frekuensi rated eksitasi
digunakan untuk memperbaiki nilai Rc yang sensitif terhadap frekuensi.
Kemudian sudut fase antara Inl& yang mendahului Vnl
'''' sehingga diperoleh
persamaan berikut;
θnl� cos‐1 + PnlVnlInl,
Kemudian;
E1'''� V1-00‐ Inl-‐θnl�R1�jX1�
Sehingga akan diperoleh persamaan berikut;
I2'&� E1'''R2'snl �jX2'
Dengan
snl� ωs‐ ωnlωs
� ns‐ nnlns
Selanjutnya nilai daya terdisipasi dapat dihitung dengan nilai Rc, sehingga
diperoleh;
Pc� Pnl‐I12R1‐ 0I2' 12 R2's
Berdasarkan persamaan di atas maka nilai Rc dapat dihitung langsung
melalui persamaan berikut;
Rc�E12Pc
Untuk parameter lainnya, Xm digunakan perhitungan berdasarkan nilai daya
reaktif yang mengalir melalui Xm tersebut. Sehingga berlaku persamaan
berikut;
Qm� VnlInl sin�θnl�‐ Inl2 X1‐ 0I2' 12X2'
Xm� E12
Qm
Daya input total;
PT�3V1I1 cos�-V1‐ -I1�
Kecepatan putar rotor;
nm��1‐s�ns
Rugi-rugi F dan W;
PFW� PFWs 8nmns 9n
Dengan PFWs merupakan nilai rugi-rugi friksi gesekan bantalan dan angin
pada kecepatan sinkron dan n merupakan nilai pangkat eksponen yang
sesuai.
6.3. Peralatan Praktikum
1. Mesin induksi 3 fase bertipe rotot lilit
2. Panel Mesin induksi 3 fase
3. Voltmeter AC
4. Amperemeter AC
5. Wattmeter AC 3 fase
6. 3 fase AC-Supply variabel
7. Tachometer
6.4. Skema Praktikum
6.5. Langkah Praktikum
Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.
3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan
dengan urutan kelompok jadwal praktikum.
4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum
yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan sementara, kemudian fotokopi lembar
pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).
6.6. Pertanyaan
1. Sebutkan jenis/tipe motor induksi beserta keuntungan dan
kekurangannya!
2. Carilah dan salinlah nilai-nilai empiris reaktansi ekuivalen yang diberikan
oleh NEMA untuk mesin induksi!
3. Bagaimana cara membalik arah putaran motor induksi? Jelaskan!
4. Apakah slip pada motor induksi dapat bernilai 1? Jika ya, jelaskan kapan
hal itu terjadi?
7. UNIT 7. PENGUJIAN BLOCK ROTOR MOTOR INDUKSI (ASINKRON)
7.1. Maksud Praktikum
a. Mampu menghitung tahanan rotor (R2) dan reaktansi ekuivalen (Xeq)
b. Menggambarkan karakteristik arus hubung singkat (Isc) terhadap variasi
tegangan dalam kondisi slip 1
c. Menggambarkan karakteristik daya input terhadap variasi tegangan
dalam kondisi slip 1
d. Mampu menghitung nilai-nilai parameter rangkaian ekuivalen pada
motor induksi
7.2. Dasar Teori
Pada pengujian block-rotor akan diperoleh beberapa hasil pengujian yaitu:
arus masukan (Ibr), tegangan masukan (Vbr) dan daya masukan per fase
(Pbr). Kemudian berdasarkan rangkaian ekuivalen di atas maka diperoleh
persamaan seperti berikut.
Zbr � R1�R2' �j0X1�X2' 1� Req�jXeq
Dengan asumsi nilai Rc dan nilai Xm lebih besar daripada nilai R1, X1, R2’ dan
X2’, maka diperoleh persamaan berikut;
Req� PbrIbr2 Zbr� VbrIbr
Xbr� ��Zbr2 ‐ Req2 �
Kemudian dengan mendasarkan kepada kesepadanan pada rangkaian
ekuivalen mesin induksi dengan rangkaian ekuivalen trafo dan persamaan-
persamaan di atas sehingga diperoleh persamaan berikut. Dimana nantinya
akan diperoleh nilai-nilai parameter rangkaian ekuivalen, seperti: R1, R2’, X1,
dan X2’.
R1� 12VdcIdc
R2' � Req‐ R1 Xeq� ffbr Xbr
Dengan f adalah frekuensi jala-jala dan fbr adalah frekuensi pada kondisi
pengujian block-rotor. Adapun nilai distribusi X1 dan X2’ yang diperoleh
berdasarkan Xeq dapat dilihat pada tabel NEMA design untuk mesin induksi.
Berdasarkan tabel tersebut, nilai empiris untuk rotor lilit adalah:
Xeq = X1 + X2
7.3. Peralatan Praktikum
1. Mesin induksi 3 fase bertipe rotot lilit
2. Panel Mesin induksi 3 fase
3. Voltmeter AC
4. Amperemeter AC
5. Wattmeter AC 3 fase
6. 3 fase AC-Supply variabel
7. Tachometer
7.4. Skema Praktikum
7.5. Langkah Praktikum
Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.
3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan
dengan urutan kelompok jadwal praktikum.
4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum
yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan sementara, kemudian fotokopi lembar
pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).
7.6. Pertanyaan
1. Jelaskan kegunaan tes hubung buka dan hubung singkat pada motor
induksi!
2. Jelaskan prinsip kerja motor induksi!
3. Sebutkan macam rugi-rugi yang muncul di motor induksi!
4. Jelaskan mengapa pada motor induksi muncul slip!
8. UNIT 8. PENGUJIAN BERBEBAN MOTOR INDUKSI/ASINKRON SANGKAR TUPAI
8.1. Maksud Praktikum
a. Menentukan besar tegangan per fase dan arus motor induksi sangkar
tupai pada kondisi tanpa beban dan kumparan stator terhubung delta
dan wye
b. Menentukan besar tegangan per fase dan arus motor induksi sangkar
tupai pada kondisi berbeban dan kumparan stator terhubung delta dan
wye
c. Menentukan besar slip motor induksi sangkar tupai pada beban yang
bervariasi
d. Mengetahui pengaruh asutan terhadap besar arus start (starting current)
e. Mengetahui pengaruh pembebanan yang bervariasi terhadap kecepatan
putar motor induksi
8.2. Dasar Teori
Motor induksi sangkar tupai merupakan salah satu jenis mesin asinkron
yang cukup banyak digunakan. Nama sangkar tupai diperoleh dari susunan
batang konduktor pada bagian rotornya menyerupai sangkar tupai.
Secara rangkaian ekuivalen motor ini sama dengan motor induksi rotor lilit.
Kemudian salah satu metode untuk melakukan pengasutan adalah metode
starting wye-delta.
Motor induksi rotor sangkar tupai mempunyai 3 lilitan stator yang dapat
dihubungkan secara wye-delta. Pemilihan hubungan wye-delta ditentukan
oleh kemampuan tegangan pada masing-masing lilitan. Pada waktu
tegangan jala-jala pada tegangan kerjanya dan kumparan stator dihubung
delta maka berlaku:
V = Tegangan Kerja (Volt)
Ip = Arus yang mengalir/√3 (ampere)
Sedangkan bila terhubung wye akan berlaku:
V = Tegangan Kerja/√3 (Volt)
Ip = Arus yang mengalir (ampere)
Kemudian kecepatan motor induksi rotor sangkar tupai dipengaruhi beban.
Jika beban motor induksi sangkar tupai bertambah, maka kecepatan putar
akan berkurang. Kecepatan rotor lebih kecil dari kecepatan sinkronm
timbul slip (S).
s
ms
n
nnS
−=
Adanya slip menyebabkan pemotongan garis gaya fluks medan putar oleh
penghantar rotor, sehingga di dalam penghantar rotor timbul ggl induksi.
Oleh karena penghantar pada rotor dalam kondisi kalang tertutup sehingga
menimbulkan arus pada penghantar tersebut. Arus inilah yang
menyebabkan adanya gaya Lorentz pada rotor yang menimbulkan torsi
sehingga rotor pun berputar.
8.3. Peralatan Praktikum
1. Mesin induksi 3 fase bertipe rotor sangkar tupai
2. Panel Mesin induksi 3 fase
3. Voltmeter AC
4. Amperemeter AC
5. Wattmeter AC 3 fase
6. Tachometer
7. Beban Resitif geser
8.4. Skema Praktikum
8.5. Langkah Praktikum
Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.
3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan
dengan urutan kelompok jadwal praktikum.
4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum
yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan sementara, kemudian fotokopi lembar
pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).
8.6. Pertanyaan
1. Mengapa motor induksi induksi ini mendapatkan nama sangakr tupai?
2. Mengapa kecepatan motor induksi pada waktu tanpa beban lebih kecil
daripada kecepatan sinkron?
3. Mengapa motor induksi sangkar tupai banyak digunakan di dalam
industri?
4. Apakah mesin induksi dapat dijadikan sebagai generator? Jika jawabnya
Ya, jelaskan?
9. UNIT 9. PENGUJIAN TANPA BEBAN DAN BERBEBAN MOTOR SINKRON
9.1. Maksud Praktikum
a. Mengetahui pengaruh arus pacuan/eksitasi terhadap arus jangkar
b. Mengetahui watak motor sinkron (kurva V)
c. Mengetahui karakteristik motor sinkron pada saat berbeban dan tanpa
beban
9.2. Dasar Teori
Motor sinkron hanya bekerja pada kecapatan sinkron saja, dimana
kecepatan sinkron ini dipengaruhi oleh frekuensi tegangan jala-jala.
p
fns
120=
Dengan p adalah jumlah kutub dan f adalah frekuensi jala-jala dalam Hertz
dan ns adalah kecepatan sinkron dalam rpm.
Maka dengan perubahan beban, kecepatan motor sinkron tidak mengalami
perubahan. Pengaruh perubahan beban pada motor sinkron hanya
menyebabkan perubahan kecepatan putar dan fase sesaat saja, lalu
kemudian akan kembali menuju ke kecepatan dan fase sinkron.
Factor daya (PF) motor sinkron dapat diubah-ubah melalui pengaturan arus
eksitasi/pacuan. Motor sinkron dapat berada dalam kondisi over-exited
atau under-exited tergantung arus pemacunya, untuk pemacu yang
melebihi normal, terjadi pemacuan lebih, sehingga motor akan mengambil
arus “Leading”.
Pemacuan dapat pula dibuat sedemikian rupa sehinggha motor sinkron
bekerja dengan P.F = 1.
Dalam keadaan tanpa beban dengan pemacuan = 0, tetapi bekerja pada
kecepatan sinkron, maka arus jala dapat 150 % dari arus “rated” atau lebih.
Bila arus medan dc dinaikkan dari nol, maka arus input ke motor akan
berkurang sampai dicapai arus minimum pada PF = 1 diatas titik ini motor
akan bekerja pada PF “Leading”.
Pertambahan selanjutnya pada arus medan akan mengurangi “Power
Factor” dan PF “Leading” dan arus jala yang ditarik motor akan besar
untuk mempertahankan daya input yang sama.
Bila motor dibebani lebih kecil dari pada beban penuh, maka untk suatu
harga If, arus input yang diperlukan lebih kecil dari arus input pada beban
penuh.
Dengan pengertian – pengertian diatas dapat dibuat bentuk umum watak
berbeban motor sinkron yang disebut pula “V curve” yaitu sebagai berikut
9.3. Peralatan Praktikum
1. Mesin Sinkron 3 fase
2. Panel Mesin sinkron 3 fase
3. Mesin DC
4. Voltmeter AC dan DC
5. Amperemeter AC dan DC
6. Wattmeter AC 3 fase
7. Cos-Phi-meter dan frekuensi-meter
8. Tachometer
9. Beban Resitif
10. Suplai AC 3 fase dan DC
9.4. Skema Praktikum
9.5. Langkah Praktikum
Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.
3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan
dengan urutan kelompok jadwal praktikum.
4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum
yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan sementara, kemudian fotokopi lembar
pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).
9.6. Pertanyaan
1. Sebutkan hal-hal yang menguntungan dan merugikan pada motor sinkron
bila dibandingkan dengan motor asinkron!
2. Sebutkan aplikasi motor sinkron!
3. Jelaskan secara singkat mengenai liku-liku pada karakteristik kurva V!
4. Mengapa pada posisi starting motor sinkron, terminal medan harus
dihubung singkat?
10. UNIT 10. PENGUJIAN GENERATOR SINKRON
10.1. Maksud Praktikum
a. Menentukan besar tegangan terminal/jepit sebagai fungsi arus
penguatan untuk pembangkit sinkron pada arus beban Ia, faktor daya
P.F dan frekuensi konstan. (menentukan watak berbeban pembangkit
sinkron).
b. Menentukan besar tegangan terminal sebagai fungsi arus beban Pada
arus penguatan, frekuensi dan faktor daya yang konstan. (menentukan
watak luar pembangkit sinkron).
10.2. Dasar Teori
Pengujian berbeban pembangkit sinkron yaitu pengujian untuk
mendapatkan watak berbeban dan watak luar pembangkit. Menentukan
watak berbeban pembangkit sinkron Untuk ini, pembangkit dibebani
sedemikian rupa sehingga beban besarnya tetap (full load caracteristic
pada tegangan “rated”). dan arus penguatan If diubah – ubah mulai dari
nol hingga mencapai tegangan “rated” = U
0
Ea
U
N
R
B
P
IX a
N'
P'
FoQ M FIf
A
Volt
Q
tanpa beban
Cos Cos
Cos
arus penguatan
= 0= 0,8
= 1
.
Berdasarkan gambar di atas maka diketahui bahwa:
Liku ONR = liku watak tanpa beban
Liku Fo P = liku watak beban penuh, faktor daya nol
A = IX. M reaksi jangkar
IX = FP = tegangan “rated”
FR = tegangan terminal terbuka, kalau pengatan = CF
NQ = Ixa = jatuh tegangan pada reaksi jangkar.
RS = penurunan tegangan karena reaksi jangkar.
Jika pembangkit disambung dengan beban induktif murni, diperoleh
Liku watak beban penuh, faktor daya fbl (full load zero p.f)
(caracteristics), yaitu liku FoP pada gambar. Tetapi jika faktor daya tidak
nol, melainkan 0 < P.F < 1, letak liku Yang bersangkutan ada diantara
liku ONR dan FoP.
Selanjutnya guna menentukan watak luar pembangkit sinkron. Untuk
beban induktif pada 0 < φ < 2
π , reaksi jangkar dan penurunan Potensial
Ia ( Ra + j Xa ) menyebabkan tegangan terminal turun, oleh Karena itu
watak luar untuk keadaan tersebut diatas mempunyai bagi an yang
menurun (untuk keadaan Cos ϕ yang lebih kecil maka penurunan
tegangan lebih besar).
Untuk keadaan “Leading Cos ϕ, pada 0 > ϕ > 2
π , dua faktor tersebut
diatas bergerak pada penambahan tegangan. Untuk Cos ϕ yang lebih
kecil, penambahan tegangannya lebih cepat Pada terminal = 0 ( U = 0 ,
“short circuit”) maka liku watak luar untuk berbagai Cos, akan berpotong
pada satu titik, yaitu menunjukkan nilai Isc : 3 fase.
0Ia
Un
Ia
Liku watak pembangkit Sinkron
Cos = 0
Cos > 0
Cos = 0 > 0
Cos < 0Cos < 0= 0,8 = 0
= 0,8
= 1
Tampak : Untuk keadaan “lagging” terjadi kenaikan tegangan, untuk
keadaan “Leading”.terjadi penurunan tegangan.
Catatan : Untuk mesin sinkron dengan “nonsaient pole” (turbo
pembangkit) armature reaksinya lebih besar dari pada mesin dengan
“salient pole”, maka penurun tegangan pada keadaan beban kapasitif
akan lebih besar.
10.3. Peralatan Praktikum
1. Mesin Sinkron 3 fase
2. Panel Mesin sinkron 3 fase
3. Mesin DC
4. Voltmeter AC dan DC
5. Amperemeter AC dan DC
6. frekuensi-meter
7. Tachometer
8. Beban Resitif
9. Suplai DC
10.4. Skema Praktikum
10.5. Langkah Praktikum
Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang
harus dilaksanakan, antara lain:
1. Baca modul praktikum dan buku teori yang mendukung terlebih
dahulu.
2. Mengisi presensi terlebih dahulu, apabila sampai selesai tidak
presensi maka dianggap tidak hadir.
3. Menempati posisi sesuai unit praktikum, unit praktikum disesuaikan
dengan urutan kelompok jadwal praktikum.
4. Mengerjakan pretes tertulis yang diberikan oleh Asisten Praktikum
yang sifatnya BUKU TERTUTUP, dikerjakan selama 20 menit.
5. Bila telah selesai mengerjakan pretes, dipersilakan merangkai panel
sesuai skema rangkaian unit praktikum yang dilaksanakan.
6. Cek kelengkapan alat ukur dan batas alat ukur, yang kemudian dicek
oleh Asisten.
7. Asisten mengecek rangkaian yang telah disusun oleh praktikan.
8. Melakukan pengambilan data sesuai kebutuhan data yang diminta
pada Lembar Pengamatan.
9. Buatlah kesimpulan sementara, kemudian fotokopi lembar
pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten).
10.6. Pertanyaan
1. Apa kelebihan dan kekurangan generator sinkron dibandingkan generator
jenis yang lain?
2. Mengapa pembangkit listrik yang berkapasitas besar lebih melilih
menggunakan generator sinkron daripada teknologi generator yang
lainnya?
3. Sebut dan jelaskan komponen yang menyusun generator sinkron! Beserta
fungsinya?
4. Sebutkan teknologi generator sinkron yang didasarkan pada arah flux
magnetik rotor!
PENYUSUNAN LAPORAN
PRAKTIKUM
I. KERANGKA LAPORAN PRAKTIKUM
1. Bagian Awal Laporan Praktikum
Judul praktikum disesuaikan dengan judul unit praktikum yang dilaksanakan
dan dibuat laporannya. Pada bagian ini terdiri atas:
- Cover Sampul Praktikum-harus berlogo UGM
- Judul unit praktikum
- Nama dan NIM praktikan
- Tanggal praktikum dan sesi praktikum
Pada bagian ini diperbolehkan dalam bentuk cetak/printing
2. Pendahuluan
Pendahuluan ini terdiri atas:
- Dasar teori
Tulislah dasar teori seperlunya yang sangat menunjang penulisan pada
bagian pembahasan. Bagian ini dapat menyadur dari buku maupun
sumber referensi lainnya yang nantinya ditulis pada bagian Daftar
Pustaka
- Skema Praktikum
Gambarlah rangkaian yang digunakan pada praktikum yang dijalankan,
baik rangkaian sederhana, rangkaian ekuivalen, dan rangkaian lengkap.
Pada bagian Pendahuluan ini harus berupa tulisan tangan dan tidak
diperkenankan menggunakan metode cetak/printing.
3. Pembahasan
Pada bagian ini terdiri atas:
- Grafik hasil pengamatan
Hasil pengamatan yang diperoleh selama praktikum
divisualisasikan/digambarkan ke dalam suatu grafik (jumlah dan
komposisi grafik terserah praktikan)
- Pembahasan hasil pengamatan
Bagian ini merupakan bagian batang tubuh dari laporan praktikum.
Pada bagian ini harus menjelaskan apa saja yang terjadi dan penyebab
terjadinya kejadian yang muncul selama praktikum. Serta menjelaskan
hasil praktikum yang telah dilaksanakan. Penjelasan dan pembahasan
pada bagian ini harus sejelas-jelasnya namun jangan terlalu banyak.
Pada bagian ini harus ditulis dengan tangan dan tidak diperbolehkan
menggunakan metode cetak/printing.
4. Kesimpulan
Pada bagian ini menyajikan kesimpulan dari hasil pembahasan yang
disajikan pada bagian sebelumnya. Kesimpulan bukan merupakan
ringkasan pembahasan, sehingga simpulkan secara tepat apa yang
dibahas. Bagian ini juga harus ditulis tangan dan tidak diperkenankan
menggunakan metode cetak/printing.
5. Jawaban Pertanyaan
Pada bagian ini merupakan bagian jawaban atas pertanyaan yang
diberikan kepada praktikan yang diambil dari panduan praktikum untuk
setiap unitnya. Bagian ini harus mutlak ada dan harus berupa tulisan
tangan (tidak diperkenankan berupa hasil cetak/printing termasuk
fotokopi)
6. Daftar Pustaka
Merupakan bagian dari laporan praktikum yang menyajikan sumber
referensi yang digunakan praktikan untuk menyusun bagian pendahuluan
dan pembahasan. Bagian ini harus mutlak ada dan harus berupa tulisan
tangan (tidak diperkenankan berupa hasil cetak/printing termasuk
fotokopi)
7. Lampiran Laporan Sementara (Hasil Pengamatan)
Hasil pengamatan/laporan sementara dilampirkan sebagai bukti praktikan
telah melaksanakan praktikum sesuai unit yang dilaksanakan. Apabila
bagian ini tidak ada maka laporan praktikum dinyatakan ditolak.
Kerangka laporan ini bersifat mutlak dan harus ada pada setiap laporan
praktikum. Apabila salah satu poin di atas tidak terdapat di dalam laporan
praktikum maka laporan praktikum akan tetap diterima tetapi akan
mengalami pengurangan nilai laporan.
II. KETENTUAN DAN TATA TERTIB LAPORAN PRAKTIKUM
1. Batas pengumpulan laporan praktikum adalah 1 (minggu) tanpa ada
toleransi, apabila melanggar akan dikenakan sanksi yang berlaku.
2. Laporan merupakan salah satu prasyarat untuk mengikuti praktikum pada
minggu selanjutnya.
3. Laporan praktikum adalah hasil karya individu yang dapat/bisa
merupakan hasil diskusi bersama (tapi bukan hasil karya bersama),
apabila terdapat laporan praktikum yang mem-fotokopi, menyalin,
menyadur, meng-plagiat akan dikenakan sanksi.
4. Apabila hendak menggunakan laporan praktikum praktikan lain sebagai
referensi harus mencantumkan laporan praktikum referensi. Apabila
tidak mencantumkan namun diketahui terdapat kemiripan atau
kesamaan dengan laporan praktikum praktikan lain, maka akan dicap
sebagai plagiat (lihat poin ke-2 di atas).
5. Laporan praktikum harus menggunakan kertas HVS-A4 dan menggunakan
tinta hitam, apabila tidak sesuai maka diminta untuk menyesuaikan.
6. Sanksi yang berlaku:
a. Apabila terlambat mengumpulkan laporan;
i. Kurang dari 1 jam : pengurangan nilai pada bagian
kedisiplinan
ii. Lebih dari 1 jam : pengurangan nilai total laporan pada unit
bersangkutan
iii. Lebih dari 1 hari : pengurangan nilai total laporan
mencapai 50% dari poin yang diperoleh
iv. Hingga akhir masa praktikum belum mengumpulkan maka
nilai praktikum tidak akan dikeluarkan hingga melengkapi
kekurangan yang ada
b. Apabila mem-fotokopi, menyalin, mem-plagiat laporan praktikum
praktikan lain, maka:
i. Membagi nilai maksimal yang diperoleh dengan jumlah
laporan yang sama (isi dan tulisannya)
ii. Pengurangan nilai total laporan praktikum
iii. Pemberian nilai 0 (nol) pada nilai total laporan praktikum
iv. Pembatalan nilai harian untuk unit yang bersangkutan
III. CONTOH COVER PRAKTIKUM
PRAKTIKUM MESIN LISTRIK DASAR
(TEE 200P)
LEMBAR PENGAMATAN
LEMBAR PENGAMATAN
PRAKTIKUM 1 : TRANSFORMATOR 1 FASE
1. TES POLARITAS TRAFO
Tegangan Primer (Vp) = …………………. Volt
Tegangan Sekunder (Vs) = …………………. Volt
Tegangan Antar Terminal (V3) =………………….. Volt
Polaritas Trafo = ………………………….
2. PENENTUAN NILAI PERBANDINGAN TRANSFORMASI
Sumber tegangan dari sisi Tegangan Tinggi (TT)
Percobaan Tanpa Beban
Tegangan Primer (Vp) = ………………. Volt
Tegangan Sekunder (Vs) = ………………. Volt
Percobaan Berbeban
Tegangan Primer (Vp) = ………………. Volt
Arus Primer (Ip) = ………………. Ampere
Tegangan Sekunder (Vs) = ………………. Volt
Arus Sekunder (Is) = ………………. Ampere
Nilai Perbandingan Transformasi = ….. : …..
3. PENGUJIAN HUBUNG BUKA
Sumber tegangan dari sisi Tegangan Rendah (TR)
Daya tanpa beban (Po) = ………………… Watt
Tegangan kerja (Vo) = ………………… Volt
Arus (Io) = ................... Ampere
4. PENGUJIAN HUBUNG SINGKAT
Sumber tegangan dari sisi Tegangan Tinggi (TT)
Daya tanpa beban (Psc) = ………………… Watt
Tegangan kerja (Vsc) = ………………… Volt
Arus (Isc) = ................... Ampere
Kesimpulan Sementara
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Tanggal:
Nama Praktikan: NIM
1. ……………………….. (……………)
2. ……………………….. (……………)
3. ……………………….. (……………)
Asisten:
1. ………………….
2. ………………….
LEMBAR PENGAMATAN
PRAKTIKUM 2 : MESIN DC
Terpacu Terpisah
E = E (Ifield)
No If (A) E (V)
1 0
2 10
3 20
4 30
5 40
6 50
7 60
8 70
9 80
10 90
11 100
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Generator DC Shunt
VOut = f (ILoad)
No ILoad (A) VOut (V)
1 0 110
2 1 ,
3 2 ,
4 3 ,
5 4 ,
6 5 ,
7 6 ,
8 7 ,
9 8 ,
10 9 ,
11 10 ,
Motor DC Shunt
N = f (IA)
No IA(A) N(Rpm)
1 2 , 1500
2 3
3 4
4 5
5 6
6 7
7 8
8 9
9 10
Kesimpulan Sementara
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Tanggal:
Nama Praktikan: NIM
1. ……………………….. (……………)
2. ……………………….. (……………)
3. ……………………….. (……………)
Asisten:
1. ………………….
2. ………………….
LEMBAR PENGAMATAN
PRAKTIKUM 3 : MESIN ASINKRON (INDUKSI) ROTOR LILIT
1. Test Tanpa Beban
N : 1400 rpm (dijaga konstan)
No V(Volt) IA (A) W(watt)
1 380
2 360
3 340
4 320
5 300
6 280
7 260
8 240
9 220
10 200
11 180
12 160
13 140
14 120
2. Block Rotor Test
No IA (A) V(Volt) W(watt)
1 2
2 2.25
3 2.5
4 2.75
5 3
6 3.25
7 3.5
8 3.75
9 4
10 4.25
11 4.5
12 4.75
13 5
14
Kesimpulan Sementara
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Tanggal:
Nama Praktikan: NIM
1. ……………………….. (……………)
2. ……………………….. (……………)
3. ……………………….. (……………)
Asisten:
1. ………………….
2. ………………….
LEMBAR PENGAMATAN
PRAKTIKUM 4 : MESIN ASINKRON (INDUKSI) ROTOR SANGKAR
TUPAI
Stator Hubung Y
Arus Start (Is) : ………… A
Tegangan Sumber (VS) : …………. Volt
No IA (A) N(rpm) P (Watt)
1 1,
2 1,3
3 1,5
4 1,8
5 2,
6 2,3
7 2,5
8 2,8
9 3,
Stator Hubung ∆
Arus Start (Is) : ……….... A
Tegangan Sumber (VS) : …..…….. Volt
No IA (A) N(rpm) P (Watt)
1 4,5
2 4,7
3 4,9
4 5,1
5 5,3
6 5,5
7 5,7
8 6,0
Kesimpulan Sementara
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Tanggal:
Nama Praktikan: NIM
1. ……………………….. (……………)
2. ……………………….. (……………)
3. ……………………….. (……………)
Asisten:
1. ………………….
2. ………………….
LEMBAR PENGAMATAN
PRAKTIKUM 5 : MESIN SINKRON
1. Motor Sinkron
1.1. Tanpa Beban
No IF (A) IA (A)
1 0
2 0.01
3 0.02
4 0.03
5 0.04
6 0.05
7 0.06
8 0.07
9 0.08
10 0.09
11 0.10
12 0.11
13 0.12
14 0.13
15 0.14
16 0.15
1.2. Berbeban
No IF (A) IA (A)
1 0
2 0.01
3 0.02
4 0.03
5 0.04
6 0.05
7 0.06
8 0.07
9 0.08
10 0.09
11 0.10
12 0.11
13 0.12
14 0.13
15 0.14
16 0.15
Kesimpulan Sementara
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Tanggal:
Nama Praktikan: NIM
1. ……………………….. (……………)
2. ……………………….. (……………)
3. ……………………….. (……………)
Asisten:
1. ………………….
2. ………………….
2. Generator Sinkron
2.1. Arus Jangkar Tetap
Arus Jangkar (IA) : 0,150 A
N : konstan 1500 rpm
R (beban) awalnya minimum
No IF (mA) U(V)
1 20
2 25
3 30
4 35
5 40
6 45
7 50
8 55
9 60
10 65
11
12
13
14
15
2.2. Arus Field Tetap
Arus Field (If) : ………………….. mA
N : konstan 1500 rpm
No IA (A) U(V)
1 0 380
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Kesimpulan Sementara
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Tanggal:
Nama Praktikan: NIM
1. ……………………….. (……………)
2. ……………………….. (……………)
3. ……………………….. (……………)
Asisten:
1. ………………….
2. ………………….