Post on 09-Apr-2018
P A N D U A N 3Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik
P A N D U A N 3
Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik
INI YANG HARUS DIBACA TERLEBIH DULU• Tantanganberatbagisemuaorangdalameraglobalisasiadalahpersaingan
yang ketat dalam hal mutu sumberdayamanusia, komoditas/produk serta
mutupelayanan.Persaingantidakhanyapadatingkat lokal,nasional, tetapi
internasional. Oleh karena itu setiap individu/organisasi harus melakukan
upayapembenahanatas kompetensi, usaha, ataubisnisnya secaraproaktif
supaya bisa dapat bertahan. Tidak terkecuali organisasi Petani. Organisasi
Petanimenempatiposisiyangsangatpentinguntukmendorongpertumbuhan
perekonomianmasyarakatIndonesiapadaumumnyadanKalbarkhususnya.
Namun fakta di lapangan sampai saat ini, sektor pertanian/perkebunan
belumsecaramenyeluruhmampumeningkatkanproduktivitasdankualitas
produknya.
• OrganisasiPetanipadasaatinimestimenyiapkandirimampubersaingdiera
pasarglobal.Untukbisabertahandieraglobalisasi,makaorganisasipetani
harus berani dan berkomitmen untuk berubah secara bertahap menjadi
organisasiyangprofesional.Perencanaanadalahciriorganisasiprofessional.
• GIZ–SREGIPKalbarberinisiatifmengambilperanmemberdayakanPOKTAN
Karet,Lada,danSawit.BukuPanduanPerencanaanProgramKerjaPOKTAN
adalahsalahsatukontribusiberhargayangdiwariskanbagiPOKTAN.
• Ada beberapa model Perencanaan yang dilakukan oleh organisasi atau
lembaga. Model Perencanaan yang dipilih, disesuaikan dengan bobot
organisasiataulembagaitusendiri.MengingatorganisasiPOKTANdiIndonesia
padaumumnyadandiKalBarkhususnya,masihsederhanadanpadatahap
ditumbuhkan, maka model perencanaan tingkat dasar adalah model yang
paling tepat untuk digunakan.Oleh karena itu bukuPanduanPerencanaan
ProgramKerjabagiPOKTANinidiupayakansangatsederhanasupayamudah
dimengertidandipraktekkan.
• Buku Panduan Peserta Perencanaan Program Kerja POKTAN ini, merupakan
bagian dari paket modul Perencanaan Program Kerja Bagi POKTAN. Modul
sudah diujicobakan kepada satu kelompok POKTAN dengan feedback yang
cukup optimis dari peserta bahwa modul bisa diterapkan karena dari sisi
bahasa mudah dimengerti, penyajian cukup sederhana, namun perlu
dipertimbangankan soal alokasi waktu. Semoga dapat membantu dan
mempermudah peserta POKTAN dalam melakukan proses Perencanaan.
2 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
3
PRAKTEK PENANGANAN PANEN & PASKA PANEN TANAMAN KARET YANG BAIK
I. PENDAHULUAN Penyadapan(eksploitasi)merupakankegiatanpemanenangetahkaret(lateks)dengancaramengirisdanataumenusukkulitbatangtanamankaretsedemikianrupa,sehinggapembuluhlateksterpotongdanlatekskeluar.
Tujuanpenyadapanuntukmenghasilkanproduksikaretkeringtinggi,yangsesuaidenganpotensifisiologitanamandanberkelanjutan.Untukmencapaitujuantersebut,penyadapanharusdilakukanmengikutinormadankaidahyangtepat.
Faktoryangmempengaruhiperolehanproduksikaret:
1. Bibit
Bibityangditanamharusmemenuhikriteria:
• Mutugenetis:menggunakanklonunggulanjuran,klonal(hasilokulasi)
• Mutufisiologis:bibityangjagur(cepatpertumbuhannya)
• Mutufisik:normal,tidakcacatdansehat
Klonkaretanjuranadalahsebagaiberikut(Lasminingsih,2009):
a. Klonpenghasillateks:IRR104,IRR112,IRR118,IRR220,BPM24,BPM107,BPM109,PB260,PB330,PB340.
b. Klonpenghasillateks–kayu:IRR5,IRR107,IRR119,RRIC,100,BPM1
c. Klonpenghasilkayu:IRR70,IRR71,IRR72,IRR78
2. Kondisi agroekosistem (pengelolaan lingkungan disesuaikan dengan kebutuhantanaman)
Produktivitastanamankaretmenjadioptimalapabilakondisiagroklimat(tanahdaniklim)sesuaidengankebutuhantanaman.
Faktor tanah yangberpengaruhpadatanamankaretadalahteksturtanah,pH(derajatkeasamantanah),drainase(pengairan)dankedalamanefektif.Tanamankaretberproduksioptimalpadateksturtanahbukanliatberat(clay)ataupasir(sand),pHberkisar4.0–6.5,drainasebaikdankedalamanefektiflebihdari100cm.
Faktor iklim yangmendukungkegiatansadapantanamankaretadalahsuhuudaradancurahhujan.Suhuudaraberpengaruhterhadapaliranlateksdanfotosintesis(pembentukanzatmakananolehtumbuhan).Curahhujanberpengaruhpadatingkatlowongsadapdanseranganpenyakitgugurdaun(PGD).
3. Pemeliharaan tanaman
PemeliharaantanamanmeliputipemeliharaantanamanselamaTBMdanTM,pemenuhanunsurharanutrisi/harabagitanamanmelaluipemupukandan,pengendalianseranganhamadanpenyakit.
4. Penyadapan tanaman
Manajemenpenyadapanmeliputipenerapantatagunapaneldansistemsadapyangtepat,teknispenyadapanyangnormatif,penggunaanstimulanyangefektifdanefisien,aktivitaskontrolsadapyangbaikdanlain-lain.
5. Umur tanaman
Tanamankaretpadaumumnyamempunyaitrenkenaikanproduktivitasdariumursadap1(TM1)s.dTM10,kemudainterusmengalamipenurunan.
Kelimaimafaktortersebutperludiperhatikansecarakomprehensifagartujuanpenyadapandapatdicapai,dengantetapmemperhatikankesehatantanamandanmemperhitungkanmarginkeuntunganusahaperkebunankaret.
4 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
5
II. PERSIAPAN PENYADAPAN
A. Persyaratan pohon karaet siap di sadap. Kriteria Buka Sadap
Pohonkaretbaikyangtanamanasaldariokulasi(Klonal)maupundaribiji(Seedling),dapatdiambillatexnyaapabilatelahmemenuhipersyaratansebagaiberikut:Kebunkaretbaikpadatanamanasalokulasi(klonal)maupuntanamanasalbiji(seedling/zailing),dapatdibukaapabilatelahmemenuhikriteriasebagaiberikut:
• Matangsadappohon
Yaituukuranlilitbatangminimal45cmpadaketinggian100cmdaripertautanokulasi(kakigajah).
• Matangsadapkebun/populasi
Jumlahtanamanyangtelahmencapaimatangsadappohon≥60%dariseluruhtanamanyangada.
Gambar 1. Pengukuran lilit batang pada ketinggian 100 cm
B. Penyiapan Perlengkapan Penyadapan
Peralatandanperlengkapanpenyadapanyangdibutuhkansebagaiberikut:
1. Alatbukasadap
• Meterankain• Penggariskayu• Pisaumal(pakucengkok)• Alatmalsadapdengansudut30-40o,ukuranpanjang25cmdanlebar5cm.
Meteran Paku cengkok 2. Alatyangmenempeldipohon
• Mangkok,ukuran500-700ml.• Talang.Bentukpersegipanjangdenganukuranpanjang±8cmdanlebar2,5cm.• Tali/kawat/paku
3. Alatyangdibawapenyadap
• Pisausadap• Batuasah• Emberpenampunglateks• Keranjangpenampunggetahtarikataulump• Lampusenterkepala
Pisau tarik untuk sadap SKB Pisau pacekung untuk sadap SKA
6 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
7
C. Pembukaan Sadap
Pembukaansadapdimulaidaripenentuanletakbidangsadap,panjangirisantinggibukaan,arahdansudutkemiringanirisan,sertapemasangantalangdanmangkok.Prosedurpembukaansadaptersebutdilakukandenganmetodeyangsama,baikpadatanamanklonalmaupunseedling.
1. Letak bidang sadap
Letakbidangsadapdianjurkansearahdenganarahbarisan/larikantanamandengantujuanagarlebihcepatdanmemudahkanpelaksanaanpenyadapandanpengawasannya.
Gambar 2. Letak bidang sadap searah dengan larikan tanaman
2. Tinggi bukaan sadap
Tinggibukaansadapdiaturdandilaksanakansebagaiberikut:
Gambar 3. Tinggi bukaan sadap
• Bukaansadapdimulaidariketinggian130cmdiataskakigajah.
• Apabilakakigajahtidaknampak,makapengukurannyadimulaidaripermukaantanah(Gambar3).
3. Panjang irisan sadap.
Panjangirisansadapmaksimumyangdianjurkanadalahseparohlingkaranbatangatausetengahspiral(½SatauS/2).Panjangirisandapatdilakukanmenjadiseperempatspiral(¼SatauS/4),atausepertigaspiral(�SatauS/3).
Berikutinilangkahyangdilakukanuntukmenentukanpanjangirisansadap:
• Apabilakitamenggunakanirisansetengahspiral(S/2),makabidangsadapdibagimenjadiduabagiansamabesar.
• Apabilakitamenggunakanirisanseperempatspiral(S/4),makabidangsadapdibagimenjadiempatbagiansamabesar.
• Buatlahgarisvertikalpadasetiapsisimasing-masingbidang.
• Pasangkanmaluntukmenentukanarahdansudutirisansadap.
4. Arah dan sudut kemiringan irisan sadap
Penentuanarahdansudutkemiringanirisansadapdilakukansebagaiberikut:
• Arahirisansadapadalahdarimiringdarikiriataskekananbawah(padapenyadapankearahbawah/SKB),ataudarikananbawahkekiriatas(padapenyadapankearahatas(SKA).
• Irisansadapmembentuksudutkemiringan:
- SadapanSKBberkisarantara30-40terhadapbidangdatar.
- SadapanSKAberkisarantara40-45terhadapbidangdatar.
Gambar 4. Tinggi bukaan sadap, arah dan sudut irisan sadap
8 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
9
5. Penggambaran mal sadap
Setelahletak,ketinggian,arahdansudutdiketahui,langkahselanjutnyaadalahbidandigambarmalsadap.Berikutini8langkahpembuatandanpenggambaranmalsadap:
1). Pembuatangarisbatasdepanhinggapadaketinggian130cm
2). Penentuantitikpertamadenganmembagibatangmenjadi2bagian(½S)yangsamabesar
3). Penentuantitikkeduadenganmembagibatangmenjadi2bagian(½S)yangsamabesar
4). Pembuatangarisbatasbelakang
5). Pembuatansudutkemiringanirisandenganarahdarikiriataskekananbawahdanmembuatgarismalsadapbulanan.
6,7dan8).Penebalangarismalsadap
Gambar 5. Alur penggambaran bidang sadap
6. Pemasangan talang dan mangkuk sadap
• Talangdipasangpadajarak10-15cmdibawahujungirisansadapterendah.• Mangkuksadapdipasangpadajarak10-15cmdibawahtalangsadap.• Mangkuksadapdisanggameggunakantali/kawat,ataudigantungkanpadapaku.
Gambar 6. Pemasangan talang dan mangkok sadap
10 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
11
III. NORmA DAN TEKNIS PENYADAPAN
A. Tata Guna Panel
• Tatagunapanelmerupakansalahsatubagiandarimanajemenproduksitanamankaretyangmenyangkutpenggunaaankulit,sistemsadap,umurtanaman,danpenggunaanstimulansia.
• Dalamsistemeksploitasidikenaldenganbeberapaistilahpanel/bidangsadapyaitu:
a. BO-1 :bidangsadapbawahkulitperawanke-1b. BO-2 :bidangsadapbawahkulitperawanke-2c. B1-1 :bidangsadapbawahkulitpulihanke-1d. B1-2 :bidangsadapbawahkulitpulihanke-1e. HO-1:bidangsadapataskulitperawanke-1f. HO-2:bidangsadapataskulitperawanke-2
Gambar 7. Bidang / panel penyadapan tanaman karet
B. Teknis Penyadapan
1. Kedalaman Irisan Sadap
• Kedalamanirisanpenyadapansangatmempengaruhiproduksilatekskarenaberhubungandenganjumlahpembuluhlateksyangterpotong.
• Semakindalamirisannya,makasemakinbanyakpulapembuluhlateksterpotong,sehinggasemakinbanyaklateksmengalir.
• Kedalamanirisansadapyangdianjurkanadalah5-8mm,ataumenyisakan1–1,5mmdarikambium.
Gambar 8. Anatomi kulit pohon karet
• Irisansadapyangterlaludalamhinggamengenaikambiumataukayumenyebabkan
prosespembentukankulitpulihanakanmengalamigangguan.Dampaknyaakan
terbentuklukakayu(Gambar9A).
• Irisansadapyangnormatifakanmenghasilkankulitpulihanbaikdanpotensialdisadapdikemudianhari.
12 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
13
Gambar 9. (A) Luka kayu karena penyadapan terlalu dalam. (B) Kulit pulihan baik karena penyadapan normatif
Berikutinicaramengukurkedalamanirisansadap:
• Gunakanbarktestersebagaialatpengukurkedalamanirisansadap.• Ujungalatditusukkankebekaspanelsadap.• Apabilalangsungmengenaikayuberartiirisansadapterlaudalam.• Apabilatidakmengenaikayudanangka/skalayangditunjukkanolehalattusuk<
1,0-1,5mmberartikedalamanirisannormatif.
Gambar 10. Pengukuran kedalaman irisan sadap
2. Ketebalan Irisan Sadap
• Padaprinsipnyairisansadaphanyauntukmembukasumbatanpembuluhlateksberupalapisankarettipis(skrep).Tidakbenarjikasemakintebalirisanmakasemakinbanyaklateksyangmengalir.
• Irisanyangtelalutebalhanyaakanmemboroskankonsumsikulit,sehinggaakanmemperpendekumurekonomistanaman.
• Ketebalanirisansadapyangdianjurkanadalahantara1,5–1,75mm.
Tabel 1. Tebal irisan dan konsumsi kulit pada penyadapan tiga hari sekali (d3)
Tebal irisan per hari Konsumsi kulit
Per bulan Per tahun Per 5 tahun 1,50 mm 15,0 mm 180 mm 90 cm 1,75 mm 17,5 mm 210 mm 105 cm 2,00 mm 20,0 mm 240 mm 120 cm 2,50 mm 25,0 mm 300 mm 150 cm Berikutinicaramengukurketebalanirisansadap:
• Gunakanjangkasorongsebagaialatpengukurketebalanirisansadap.• Angka/skalayangditunjukkanolehjangkasorongmenunjukkantebalirisansadap.• Pengukuran/kontrolkonsumsikulitdilakukansetiap1bulansekalimenggunakan
jangkasorongataumeteran.
Gambar 11. Pengukuran (A) ketebalan irisan sadap; dan (B) konsumsi kulit dalam 1 bulan
3. Frekuensi Penyadapan
• Frekuensiatauintensitaspenyadapanadalahjumlahpenyadapanyangdilakukandalamjangkawaktutertentu.Penentuanfrekuensipenyadapansangateratkaitannyadenganpanjangirisandanintensitaspenyadapan.
• Prosespembentukanlateksdidalamtanamanberlangsungsekitar48jamatau2hari.
14 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
15
• Olehkarenaitu,frekuensipenyadapanyangbaikadalah2harisekali(d2),sehinggalateksdikeluarkansebandingdenganlateksyangdiolah/dihasilkantanaman.
4. Waktu Penyadapan
• Jumlahdankecepatanlateksyangdikeluarkandipengaruhiolehtekananturgor.
• Tekananturgormengalamitrennaikmulaijam18–24,kemudianturun.Tekananturgorpalingrendahmulaipagiharijam6–12siang.
• Olehkarenaitu,penyadapanyangpalingidealadalahdilakukanpadadinihari(mulaijam3dinihari).
• NamunberdasarkankarakteristiklokalpetanikaretdiKalimantan Barat, penyadapan masih ditolerir apabila dilakukan pada sore hari (jam 18.00)danlateksdirucatpadapagihari(jam05.00).Waktupenyadapandemikianumumnyaakanmenghasilkanlumpmangkok.Hanyasajapencuriandangangguanhujanharusdapatdiantisipasidenganbaik.
Gambar 12. Grafik hubungan antara tekanan turgor dan temperatu
16 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
17
IV. APLIKASI STImULANSIA
Aplikasistimulanpadatanamankaretbertujuanuntukmeningkatkanproduktivitassesuaidenganpotensitanaman,danmenurunkanbiayapenyadapan.Aplikasistimulanharusdilakukandengantepatagarkesehatantanamanterjaga.
• Terdapat2jenisstimulan,yaitustimulancairdangas
• Keduajenisstimulantersebutmemilikikesamaanfungsidalammeningkatkankecepatandanlamaaliranlateks,sehinggameningkatkanproduktivitaskaret.
• PerbedaanhanyadiBAHANAKTIF.
Stimulancair:Etefon
Stimulangas:Gasetilen
• Persyaratanpenggunaanstimulansia:
1. StimulanetefonsebaiknyadiaplikasikanmulaipadaTM2,sedangkanstimulangasetilendiaplikasipadaTM>15tahun
2. Stimulanetefonmaksimumdilakukan9bulanpertahun3. Selamamusimgugurdaundanpembentukandaun-daunbarustimulandihentikan4. Stimulandilakukanpadasistemsadapberfrekuensirendah(d3,d4ataud5dst)5. Stimulantidakbolehdigunakanpadasistemsadapberfrekuensitinggi(d/1atau
d/2)6. Tanamantidaksedangterserangpenyakit7. Tanamanharusdiberipupuksesuaikebutuhannya.
• Bagipetanikaretrakyatyanghendakmenggunakkanstimulansiadisarankanmenggunakanstimulancairsaja.
• Berikutiniposedurpenggunaanstimulancair:
1. Stimulancairdiaplikasikandengankonsentrasi2,5%.Biasanyastimulancairberbahanaktifetefonyangdijualdipasaranmengandungetefonsebesar10%.Olehkarenaitustimulantersebutperludiencerkanterlebihdahulu.Rumuspengenceran:
M1 x V1 = M2 X V2
Keterangan:
M1 = Konsentrasicampuran
V1 = Volumecampuran
M2 = Konsentrasistimulancair(etefon)V2=Volumestimulancair(etefon)
Contoh:
PakAgusmemilikikebunkaretsebanyak1000pohon.PakAgushendakmengaplikasikanstimulancairyangmengandungbahanaktifefeton.Didalamkemasan,stimulantersebutmengandungetefonsebesar10%.
Apabilatanamankarettersebuthendakdiaplikasistimulancairdengankonsentrasi2,5%,dandosisaplikasiperpohonadalah1ml/pohon,makaberapavolumestimulancair(etefon)danairyangdibutuhkan?
Caramenghitung:
Diketahui : M1 = 2,5%M2 = 10%V1 = 1mlx1000pohon=1000ml
Ditanyakan:V2?
Jawaban : M1xV1= M2xV22,5%x1000ml = 10%xV2V2 = 2,5%x1000ml
10%V2 = 250ml
Jadi,volumestimulancair(etefon)yangdibutuhkanadalah250ml,sedangkanvolumeairyangditambahkandapatdihitungdengancarasebagaiberikut:
Vair = V1-V2Vair = 1000ml–250mlVair = 750 ml
Dengandemikianuntukmendapatkankonsentrasi2,5%daristimulancair10%,makaperbandinganstimulancairdanairadalah250mldan750ml,ataudenganperbandingan1:3.
2. Dosisaplikasistimulanyangsudahdilarutkanadalah1ml/pohon/aplikasi.
3. Aplikasistimulancairdiaplikasimaksimal15harisekalidanmaksimal9bulan/tahun.
4. Padasaatbulankemarauatautajukmengalamigugurdaun,makaaplikasistimulandihentikan.
18 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
19
• Teknis aplikasi stimulan cair:
1. Grove Application System (Ga)
Gambar 13. metode aplikasi stimulan secara Ga
ProseduraplikasistimulandenganmetodeGaadalahsebagaiberikut:
• Terlebihdahulu.menarikskrepyangmenempelpadaalursadap.
• Stimulancairyangsudahdiencerkanmenjadi2,5%dioleskanpadaalursadap
• BiasanyadiaplikasikanpadaSKB
2. Bark Application System (Ba)
Gambar 14. metode aplikasi stimulan secara Ba
ProseduraplikasistimulandenganmetodeBaadalahsebagaiberikut:
• Kulitbatangdikerokselebar0,5-0,75cmuntukmenghilangkanlapisanpasir• Stimulandioleskanpadakulitbatangyangtelahdikerok• BiasanyadilakukanpadaSKA.
3. Panel application system (Pa)
Gambar 15. metode aplikasi stimulan secara Pa
ProseduraplikasistimulandenganmetodePaadalahsebagaiberikut:
• StimulandioleskandiatasalursadappadasadapanSKB,ataudibawahalursadappadasadapanSKA.
• BiasanyadilakukanpadaSKBatauSKA.
4. Panel application system (La)
• MetodeaplikasihampirsamadenganmetodeaplikasisecaraGa,hanyasajapadametodeLatidakdilakukanpengambilanskrepterlebihdahulu.
• Stimulandioleskanpadaatasalursadapdengantidakmenarikskrepyangmenempelpadaalursadap.
• BiasanyadilakukanpadaSKB.
20 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
21
V. TEKNOLOGI PENYADAPAN
A. Penyadapan tipologi klonal
1. Pengelompokan jenis klon menurut metabolisme lateks
DarihasilkajianterhadapklonyangsudahdibudidayakandiIndonesiadapatdiklasifikasikankedalamklonslowstarter(SS)antaralainadalahAVROS2037,BPM1,BPM24,BPM107,BPM109,GT1,IRR9,PB217,PB330,PR255,PR261,PR300,PR303,RRIC100,RRIC102,RRIC110,RRIM600,RRIM717,TM2,TM6,TM8,TM9,IRR130,IRR133,IRR135,IRR136,IRR137,IRR142,IRR143,danIRR106.
KlonSSadalahklonmetabolismerendahsampaisedangyangmemilikicirispesifikdiantaranyaresponsifterhadappemberianstimulan,relatiflebihtahanterhadaptekananeksploitasidankulitpulihanumumnyatebalsehinggapotensialuntukdimanfaatkan(Siregaretal.,2008).
Adapunklonquickstarter(QS)adalahklondengan
metabolismetinggiyangmemilikisifatantaralainkurangresponsifterhadappemberianstimulan,rentanterhadapKAS,dankulitpulihanyangkurangpotensial.ContohkloniniantaralainadalahPB235,PB260,PB280,PB340,RRIM712,IRR1,IRR2,IRR3,IRR4,IRR5,IRR6,IRR7,IRR8,IRR10,IRR103,IRR104,IRR105,IRR106,IRR107,IRR109,IRR110,IRR111,IRR112,IRR
117,IRR118,IRR119,IRR120,IRR121,IRR123,IRR124,IRR125,IRR126,IRR127,IRR128,IRR131,IRR134,IRR138,IRR222,IRR224,IRR228,IRR230,IRR231,IRR232,IRR234,IRR235,danIRR243.
2. Tata Guna panel konvensional
Gambar 16. Tata Guna Panel Eksploitasi Konvensional
3. Tata Guna penel pada klon Slow Starter (SS)
Gambar 17. Tata Guna Panel Eksploitasi Untuk Klon Slow Starter
22 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
23
Tabel 2. Sistem Eksploitasi Klon Slow Starter
Tahun sadap Panel Sistem sadap
1 B0-1 Sadapan dengan panjang irisan ½S ke arah bawah (SKB). Frekuensi sadap 3 hari sekali.
2 – 5 B0-1 Sadapan dengan panjang irisan ½S ke arah bawah (SKB).
Frekuensi sadap 3 hari sekali. menggunakan stimulan cair 2,5%
6 – 9 B0-2 Sadapan dengan panjang irisan ½S ke arah bawah (SKB).
Frekuensi sadap 3 hari sekali. menggunakan stimulan cair 2,5%
10 – 14 BI-1+H0-1 Sadapan irisan ganda ( ½ S ke arah bawah / SKB dan ¼ S ke arah atas / SKA). Frekuensi sadap 3 hari sekali. menggunakan stimulan cair 2,5% pada panel atas.
15 – 18 BI-2+H0-2 Sadapan irisan ganda ( ½ S ke arah bawah / SKB dan ¼ S ke arah atas / SKA). Frekuensi sadap 3 hari sekali. menggunakan stimulan cair 2,5% pada panel atas.
19 - Sadap bebas
20 - Sadap bebas
Tabel 3. Standar Produktivitas Tanaman Karet Klon Slow Starter dalam Satu Siklus Ekonomi
Umur (tahun sadap)
Produksi karet kering per
pohon per sadap
(gps)
Jumlah pohon per ha (ph/ha)
Jumlah hari sadap per
tahun (hari/th)
Produksi karet kering per ha
per tahun (kg/ha/th)
Panel
1 15 500 113 848 B0-1 2 23 530 113 1377 B0-1 3 26 540 113 1587 B0-1 4 30 520 113 1763 B0-1 5 27 520 113 1587 B0-1 6 32 500 113 1808 B0-2 7 36 450 113 1831 B0-2 8 35 420 113 1661 B0-2 9 34 410 113 1575 B0-2 10 32 400 113 1446 B0-2 11 50 390 113 2204 H0-1/BI-1 12 51 380 113 2190 H0-1/BI-1 13 51 370 113 2132 H0-1/BI-1 14 52 360 113 2115 H0-1/BI-1
15 52 350 113 2057 H0-2/BI-2 16 53 340 113 2036 H0-2/BI-2 17 53 330 113 1976 H0-2/BI-2 18 55 320 113 1989 H0-2/BI-2 19 50 310 120 1860 Sadap bebas 20 40 300 120 1440 Sadap bebas TOTAL 35481
4. Tata guna panel klon Quick Starter (QS)
Gambar 18. Tata Guna Panel Eksploitasi Untuk Klon Slow Starter
Tabel 3. Sistem Eksploitasi Klon Quick Starter
Tahun sadap Panel Sistem sadap 1 B0-1 Sadapan dengan panjang irisan ½S ke arah bawah (SKB). Frekuensi sadap 3 hari sekali. 2 – 5 B0-1 Sadapan dengan panjang irisan ½S ke arah bawah (SKB). Frekuensi sadap 3 hari sekali. Menggunakan stimulan cair 2,5% 6 – 9 H0-1 Sadapan dengan panjang irisan ¼ S ke arah atas (SKA). Frekuensi sadap 3 hari sekali. Menggunakan stimulan cair 2,5% 10 – 14 B0-2 Sadapan dengan panjang irisan ½S ke arah bawah (SKB). Frekuensi sadap 3 hari sekali. Menggunakan stimulan cair 2,5% 15 – 18 H0-2 Sadapan dengan panjang irisan ¼ S ke arah atas (SKA). Frekuensi sadap 3 hari sekali. Menggunakan stimulan cair 2,5% 19 - Sadap bebas 20 - Sadap bebas
24 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
25
Tabel 4. Standar Produktivitas Tanaman Karet Klon Quick Starter dalam Satu Siklus Ekonomi Umur (tahun sadap) Produksi karet kering per pohon per sadap (gps) Jumlah pohon per ha (ph/ha) Jumlah hari sadap per tahun (hari/th) Produksi karet kering per ha per tahun (kg/ha/th) Panel 1 22 500 113 1243 B0-1 2 35 530 113 2096 B0-1 3 40 540 113 2441 B0-1 4 44 520 113 2585 B0-1 5 42 510 113 2420 B0-1 6 53 490 113 2935 H0-1 7 55 440 113 2735 H0-1 8 58 400 113 2622 H0-1 9 54 380 113 2319 H0-1 10 59 360 113 2400 B0-2 11 60 340 113 2305 B0-2 12 61 320 113 2206 B0-2 13 61 300 113 2068 B0-2 14 60 290 113 1966 B0-2 15 64 280 113 2025 H0-2 16 63 260 113 1851 H0-2 17 62 240 113 1681 H0-2 18 60 220 113 1492 H0-2 19 50 210 120 1260 Sadap bebas 20 40 200 120 960 Sadap bebas
TOTAL 41610
B. Teknologi Rainguard
Hujanyangtidakmenentumerupakansalahsatupermasalahanpadaperkebunankaret.Akibatdarihujan,penyadaptidakdapatmenyadaptanamankaretsehinggacapaianproduktivitasdanpendapatpenyadapdapatturundrastis.Rainguardmerupakansalahsatucarayangdapatdigunakanuntukmenanggulangimasalahtersebut.
Rainguardataupelindunghujanbiasanyaterbuatdaribahanplastikdandirekatkankebatangtanamankaret.Fungsinyaadalahmelindungialursadap/panelsadapsaatturunhujansehinggapenyadapanmasihtetapberlangsungmeskipunsaathujan.Selainmelindungipanelsadap,rainguardjugadapatmencegahairhujanmasukkedalammangkoktempatlateksditampungsehinggatidakmerusaklateks.
PadapenelitianyangdilakukanWijaya(2013)menyatakanselamapengamatanditahun2012tidakterdapatkehilanganproduksiakibathujan.Produksidibagikedalamduakomponenyaitulateksdanlumpmangkok.Rata-rataproduksiyangdihasilkandenganaplikasirainguardadalah40,9g/p/ssedangkantanpaaplikasirainguardadalah33,9g/p/s.Hujankebanyakanterjadisaatsiangdanmalamhari.
Gambar 19. Aplikasi rainguard pada tanaman karet
Prosedurpemasanganrainguard:
1). Posisikanrainguardsekitar15cmdiatasalursadapuntukpanelbawahdanbersihkanbidangsadapdenganpengerokantipisGambar 20. Pemasangan rainguard di panel BO (Dok. Balit Sembawa)
2). Lekatkanrainguarddenganstaples(ukuranNo.3)pada3posisi(atas,tengah,bawah).Posisikanrainguardagarterbukadenganmengatursudutnya
26 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
27
Gambar 21. Ikatan dasar rainguard dengan staples (Dok. Balit Sembawa)
Gambar 22. Ikatan dasar staples di panel HO pada kulit perawan (Dok. Balit Sei Putih)
3). Siapkanlemrainguard
Gambar 23. Lem rainguard bersifat liat (Dok. Balit Sei Putih)
4). Lumastangandenganminyakgorengagarlemtidakmelekatketanganpadasaatmelekatkanlemkepohon
5). PilinlemrainguardhinggakuranglebihsebesarpensilGambar 24. Lem rainguard setelah dipilin (Dok. Balit Sembawa)
6). Lekatkanlemkepertemuanbatangkaretdenganrainguard.Batangkaretharusdalamkondisikeringsaatmelekatkanlem.
28 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
29
Gambar 25. Cara merekatkan lem pada salah satu model rainguard (Dok. Balit Sembawa)
Bentukrainguardyanglainyaitumodelrainguardberbentuktalangberkanopi(Gambar26).Modelrainguardinimempunyaisudutbukaantalangairlebihlebardankanopiberfungsimembantumelindungipanelsadapdibawahnyadenganarealebihpanjang.Gambar 26. Pemasangan rainguard pada model talang berkanopi (Dok. Balit Sei Putih)
30 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
31
VI. PENYAKIT BIDANG SADAP
A. PENYAKIT BIDANG SADAP MOULDY ROT
Penyebab
JamurCeratocystisfimbriataEll.etHalse,Ceratostormellafimbriata(Ell.EtHall.Ell.)atauSphaeronemafimbriata(Ell.EtHall)Sacc.
Gejala Serangan
1. Miselium(benang-benang)jamurterlihatsepertibercak-bercakputihkeabu-abuanpadapermukaanjalursadapanbaru.
2. Bercakmenyatuberwarnahitammembentukalursejajaralursadap.3. Kulitpulihantidaksempurna,terjadilukakayu/benjolanpadapemukaankulit.4. Serangan berat mengakibatkankulitpulihantidakdapatdisadap.
Gambar 27. Gejala mouldy rot
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Penyakit
Kelembabankebuntinggi,curahhujantinggi,gulmalebat,drainasejelek.Bahantanamrentan:GT1,RRIM600,PR107,AVROS2037danLCB1320.Penularanpenyakitmelaluisporayangterbawapisausadap,angindanserangga.
Pengendalian Penyakit
1. Tidakmenanamklonrentan.2. Mengurangikelembabankebun,menggunakanjaraktanamnormal,pengendalian
gulma,memperbaikisalurandrainase.3. Menyehatkantanamanagartidakmudahsakit.Pemupukanoptimal/ekstradan
pengurangifrekuensisadap.4. Penyadaptidakberpindahdariarealsakitkearealsehat.5. Pisausadapdicelupkankedalamdesinfektan(formalin2–4%ataualkohol70%).6. Pengolesanfungisidadengankuaslebar5cmdiatasdansepanjangalursadap,
interval7-10harisewaktubukanharisadap.
Gambar 28. Pengolesan fungisida
B. PENYAKIT KANKER GARIS
Penyebab
Phytophtorapalmivora(Butl.)atauPhytophtorafaberiMaubl.
Gejala
1. Permukaanbidangsadapberbercakcekungberwarnaputih,jikakulitpulihandikerokterlihatgaris-garisvertikalcoklatkehitaman(Gambar29A)
2. Permukaanbidangsadapmenjadilukaberkayuyangmerupakangabungangarisvertikal,terkadanggaristersebutmengeluarkanlateks(Gambar29B).
32 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
33
Gambar 29. Gejala kanker garis
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Penyakit
Kelembabankebuntinggi,curahhujantinggi,gulma,drainasejelek.Bahantanamrentan:PR107,WR101,RRIM600,PR255,danPB86.Penularanpenyakit/sporaterbawamelaluipisausadap,angindanserangga.
Pengendalian Penyakit
1. Tidakmenanamklonrentan.2. Mengurangikelembabankebun,menggunakanjaraktanamnormal,pengendalian
gulma,memperbaikisalurandrainase.3. Menyehatkantanamanagartidakmudahsakit.Pemupukanoptimal/ekstradan
mengurangifrekuensisadap.4. Penyadaptidakberpindahdariarealsakitkearealsehat.5. Pisausadapdicelupkankedalamdesinfektan(formalin2–4%ataualkohol70%).6. Pengolesanfungisidadengankuaslebar5cmdiatasdansepanjangalursadap,
interval7-10harisewaktubukanharisadap.
C. KERING ALUR SADAP (KAS) atau BROWN BAST (BB)
Penyebab
Kekeringanpadaalursadapmengakibatkanlatekstidakmengalir,namunpenyakittersebuttidakmematikantanaman.
Penyakittersebutdisebabkanolehpenyadapanyangterlalusering,terlebihjikadisertaidenganpenggunaanbahanperangsanglateks“ethepon”.Adanyakekeringanalursadapmula-muladitandaidengantidakmengalirnyalatekspadasebagianalursadap.Kemudiandalambeberapaminggusajakeseluruhanalursadapinikeringtidakmengeluarkanlateks.Bagianyangkeringakanberubahwarnanyamenjadicokelatkarenapadabagianiniterbentukgum(blendok).
Gejala
1. Tanamandisadaptidakmengeluarkanlatekpadaseluruhatausebagianlaursadap.2. Kulittanamanyangtidakmengeluarkanlatekberwarnacoklat.3. SeranganKASbiassebagianatauseluruhkulittanaman.
Gambar 30. Gejala KAS
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Penyakit
1. Kelelahanfisiologis-Overtapping
- Intensitassadaplebihdarid/2- Frekuensietefontinggi(>2/bln)- Dosis/konsentrasietefonterlalutinggi
2. Kulitpulihanterlalutipis(<6mm)- BO-1habislebihcepat(<5th)- PenyadapanBO-1kenakayu- Kurangpupuk
3. Kesalahansadapmengakibatkanlukakayu.4. KlonyangrentanKAS:BPM1,PB235,PB260,PB330,PR261,RRIC100.
Pengendalian Penyakit
1. Pengerokankulit/barkscraping3-4mmdarikambium.
2. Aplikasizatkimiatertentu:NoBB.3. Pencegahhamabubuk/penggerekdenganinsektisida.4. 3bulantanamanistirahat.5. Penyadapankulitsehatdapatditeruskansetelahprosespengobatan(>3blnbagianyg
sehatdapatdisadap).6. KulitKASdapatpulih(>7mm)setelah12bulan.7. Diberikanpupukekstrauntukmempercepatpemulihankulit.8. MenghindaripenyadapanyangterlaluseringdanmengurangipemakaianEthepon
34 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
35
terutamapadaklonyangrentanterhadapkeringalursadapyaituBPM1,PB235,PB260,PB330,PR261danRRIC100.
Gambar 31. Pengendalian KAS
Gambar 32. Jadwal aplikasi No BB untuk pengendalian KAS
Daftar Pestisida Anjuran Untuk Pengendalian Penyakit Sadapan tanaman Karet
No. Sasaran Pestisida
Bahan aktif Nama dagang 1 Bidang sadap mouldy rot Triadimefon Benomil Bayleton 2PA Benstar. Benlate, MasalginCarbendazim Bavistin 50WP, Derosal 60WP, Thiophanate metyl Topsin M70 WP 2 Bidang sadap kanker garis KarbendazimThiophanate metyl Delsen MX 200 Topsin M70 WP Metalaxyl Ridomil MZ 8/64 WP Oxadixil+mankozeb Sandofan MZ 10/56 WP 3 KAS Hormon tumbuh No BBHormon tumbuh + Antico F-96
36 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
37
VII. KESEImBANGAN HARA
A. Pemupukan
• Bertujuanuntukmemberikannutrisibagitanamansehinggaprosesmetabolismeberjalanbaikdanmampumenghasilkanproduksidenganoptimalsesuaipotensitanaman.
• DosisumumpemupukanpadaTMkaretdisajikanpadaTabel5,namunpenentuandosispemupukansebaiknyadilakukanberdasarkanhasilanalisisharadaundantanah.
Tabel 5. Dosis umum pemupukan pada tanaman Tm karet
UmUR (thn)
PUPUK (g/ph/thn) Frekuensi pemupukan
Urea SP36 KCl Kieserite
15-Jun 350 250 300 50 2 kali/th
16-25 300 200 250 50 2 kali/th
>25 200 -150 - 2 kali/th
• Dalamaplikasipemupukanharusmemenuhiprinsip:
- tepatjenis- tepatdosis- tepatwaktu- tepatfrekuensi,- tepatletak- tepatcara
Gambar 33. Aplikasi pemupukan pada TM karet
B. Menjaga Kesehatan Daun
• Daunmerupakantempatberlangsungnyaprosesfotosintersis.• Kondisidaunyangtidaknormalkarenagangguanpenyakitmaupungugurdaunalami
akanmenggangguaktivitasmetabolismetanaman.Olehkarenaitu,kesehatandaunperludiperhatikandandijaga.
• Penyakitgugurdaunpadatanamankaret:- PenyakitgugudaunOidium- PenyakitgugurdaunColletrotrichum- PenyakitgugurdaunCorynespora...
1. PGD Oidium
• PenyakitgugurdaunOidiumtimbuldanberkembangbersamaandenganwaktugugurdaunalamidantumbuhnyaflushbaru.
• Perkembanganpenyakitinisangatdibantuolehsedikithujan,tidakbanyaksinarmatahari,dansuhuyangagakrendah.
• Pengendalian:- Penghembusanbelerangdengandosis5-7kg/ha,interval3-7haridan6kali
aplikasidandilakukanpadajam02.00-05.00.
- PenyemprotanfungisidaberbahanaktifTriadimefon(Bayleton250EC)konsentrasi0,25%.Dosisyangdianjurkanadalah600l/ha.
38 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
39
2. PGD Colletotrichum
• PGDColletotrichummerupakanPGDsekunder,biasanyaterjadiapabilapengendalianpenyakitgugurdaunOidiumyangmenyerangsebelumnyakurangsempurna.
• Apabilahaltersebutterjadi,makatanamanakanmengalamigugurdaunberulangsehinggaakangundulsepanjangtahun.
• Selainitu,bisadisebabkankarenakondisitanamantidaksehatkarenakurangpemeliharaan.Suhuudara29-300C,kelembabanudaratinggi>95%,terdapatairpadapermukaandaunatauranting.
• Klonrentan:GT1,PR300,PR303,TM5.• Pengendalian:
- PengendalianPGDColletotrichumdilakukanmelaluipemeliharaantanamandanpenggunaanfungisida.
- Pengendalianmenggunakanfungisidaberbahanaktifmankozeb(Dithane-M4580WP)2kg/hadengancaradihembuskanuntukcarierditambahkanbelerang5-10kg/ha.
- Penghembusaninterval5-7haridan6kaliaplikasidandilakukanpadajam02.00-05.00.
- Pengendaliandapatdilakukandengancaradisemprot,konsentrasi0,25%,dosis400-600l/hadaninterval5-7hari.
3. PGD Corynespora
• Seranganpadatunasmudamengakibatkandaunkeringmenggulungdanlayu.Daunmudayangberwarnahijaumenjadikuningmeratakarenatoxinyangdikeluarkanjamur.
• Gejalaseranganpadadaunberbentukbercakmenyiripsepertitulangikan.• Tanamanyangterserangmengalamigugurdaunberulangsehinggameranggas
sepanjangtahun.Pucukrantingataucabangmenjadikeringdanakhirnyatanamanmati.
• FaktoryangMempengaruhiPerkembanganPenyakit:- Kelembabantinggi>89%,suhu260C-290Cdanadanyapembentukantunas-tunas
baru.
- Penularanpenyakitmelaluisporaditerbangkanolehangindanserangga.
- KlonkaretyangrentanyaituRRIC103,KRS1,RRIM600,RRIM725,PPN2058,PPN2444,PPN2447,TM5,PR300danGT1.
• Pengendalian:- Menanamklonresisten:BPM107,BPM109,PR255,BPM1,IRR21,IRR39,IRR
42,IRR118danBPM24(moderat
- Menjagakesehatantanamandanmengurangikelembabankebundengancaramemeliharatanamansecaraoptimaldanmengendalikangulma.
- Menghambatberkembangnyapenyakitdenganmelindungitunas-tunasmudadenganbelerangataufungisidadengancaradihembuskan/pengabutanataudisemprotkanberbahanaktifMancozeb,Benomil,Chlorotalonil,Karbendazim,konsentrasi0,25%,interval7-10hari,dosis400-600l/ha.
40 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
41
VIII. PENGELOLAAN PASCA PANEN
A. Pengutipan Lateks
• Lateksdipungutpadahariitujuga,dimulaipadasaatlateksdipohonsudahmulaiberhentimenetes.
• Apabilaadapemberianstimulansia,makapenyadapanpertamadankeduasetelahaplikasistimulandiadakanpemungutantetesanlanjut.
• Setelahaplikasistimulansiacairbisamencapai6-8jamsetelahsadap,sedangkanstimulangasetilenbisamencapai10-12jamataubahkanlebih.
Gambar 34. Tetes lanjut pada aplikasi stimulansia dan pengutipan
B. Pengangkutan Hasil • Apabiladiperlukandapatdibuattempatpenampunganhasil(TPH)padalokasistrategis.• Lateksharusdisaringterlebihdahulusebelumditimbanguntukmemisahkanlateks
denganlumpataukotoranlainnya.• Dilakukanpengukurankadarkaretkering(KKK)• LatekskebunbermutubaikapabilaKKKnormal(>25%),bersih,tidakterjadi
prakoagulasi.• Prakoagulasidisebabkanoleh:
- teknisbudidaya- jenisklon- pengangkutan- aktivitasenzimatikdanmikroorganisme- iklim- kontaminasikotoranluar
• Pencegahanprakoagulasi:
- Alat-alatpenyadapandanpengangkutanharusbersihdantahankarat- Latekssegeradiangkutketempatpengolahantanpabanyakguncangan- Menggunakanantikoagulansepertiamoniak(NH
3)ataunatriumsulfit(Na
2SO
3).
Penggunaanantikoagulanmerupakanalternatifterakhirkarenamebutuhkanbiayatambahan
• SetelahditimbangdanditentukanKKK,lateksdimasukkantangkidandiberiamoniakdengandosissesuaianjuran.
C. Pengenceran dan Pembekuan Bahan Olah Karet (Bokar)
• Syarat bokar bermutu tinggi : - Tidakditambahbahannonkaret- Dibekukandenganmenggunakanbahankoagulanyangdianjurkandengandosis
danjenisyangtepat.- Disimpanditempatyangteduhdanterlindung- Tidakdirendamdidalamair
• Pegenceran lateks/anti koagulan1. Amoniak(NH3)
- Konsentrasi2,5%- Dosis5–10ml/literlateks- Kelemahan:amoniakcepatmenguapsehinggaharusditutup.Selainitudalam
prosespenggumpalandiperlukanasamformat(asamsemut)yanglebihbanyak.
2. NatriumSulfit(Na2SO
3)-Konsentrasi10%.
- Dosis5–10ml/literlateks- Berupaserbukputihberkadar90-98%,higroskopis,mudahteroksidasioleh
udara.Sehinggaharusdisimpandalambotoltertutup,keringdandingin.
42 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
43
• Penggumpalan/koagulan1. Asamformat/asamformiat/asamcuka/asamsemut.
- Konsentrasiawalasamsemutadalah98%- Sebelumdipakaidiencerkanterlebihdahulumenjadi2%- Dosisaplikasiadalah55ml/literlateks
2. Deorub- MerupakanpengumpanasapcairhasilinovasiBalaiPenelitianSembawa.- FungsiDeorub:
• Penggumpallateks
• Mencegahdanmenghilangkanbaubusukgumpalan
• Memberikanbaukhasasap
• MempertahankannilaiPodanPRI
- Adaduajenisdeorub,yaitudeorubmurnidanformuladeorub.• Deorubmurni(10%).Sebelumdigunakan,diencerkandengan
perbandinganantaradeorubdenganairbersihadalah1:9.
• Formuladeorub/DeorubK/DeorubSOP(5%)Sebelumdigunakan,diencerkandenganperbandinganantaradeorubdenganairbersihadalah1:19.
- Dosisaplikasi100ml/literlateksatauperbandinganantaralateksdenganairadalah10:1.
- Setelahitudilakukanpengadukancampuranlateksdankoagulan,kemudiandibiarkanmembeku.
D. Jenis Bokar
1. Lump mangkok
• Merupakanlatekskebunyangdibiarkanmembekusecaraalamiahdalammangkuk.
• Padamusimpenghujan,untukmempercepatprosespembekuanlateksditambahkankoagulankedalammangkok.
• Keuntungan:
- Curahantenagarelatiflebihsedikit- Tidakadaresikoprakoagulasi- Mudahdanpraktis
• Kekurangan:
- Rawanmanipulasikecuranganberatlump- TeknikpengukuranKKKyangakurattidakmudah- Mutubokar(PRIdanlajuvulkanisasi)mudahmenurunapabilapenyimpanantidak
tepat- Tidakdapatdihasilkankaretremahmutuprima
Gambar 35. Lump mangkok (Dokumentasi Balit Sembawa)
2. Sleb/Lump bekuan asap cair
Gambar 36. Sleb/lump bekuan (Dokumentasi Balit Sembawa)
• Merupakanlateksyangdibekukanmenggunakanbahankoagulandidalambakpenampung.
44 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
45
• Keuntungan:
- Mudahmenggumpalkarenamenggunakankoagulan-Mendapatkankeunggulandarimanfaatkoagulan(misalnyadarideorub).
• Kekurangan:- Perlutambahanbiayapengadaankoagulandanbakpenampung.- Rawanmanipulasikecuranganberatlump- TeknikpengukuranKKKyangakurattidakmudah
3. Sleb tipis/giling
Gambar 37. (A) Sleb tipis. (B) Slep digiling dengan hand mangel (Dokumentasi Balit Sembawa)
• Merupakanbekuantipisterbuatdaricampuranlateksdenganlumpmangkokyangdibekukandengankoagulandidalambakpembeku(60cmx40cmx6cm),kemudiandibiarkan(slebtipis)ataugilingmenggunakanhandmangel(slebgiling).
• Keuntungan:
- MutuseragamdenganKKKsekitar50%- Tidakadaresikoprakoagulasi- Mudahdalampengangkutan
• Kekurangan:
- Perlutambahanbiayapengadaankoagulandanbakpenampungsertaalatpenggiling.
- Rawanmanipulasikecuranganberatlump
4 Blanket
• Merupakanslebtipisyangdiolehmelaluipenggilingandenganmesinminicreper.Penggilingandilakukansebanyak4-6kalisembaridisemprotdenganairbersihuntukmenghilangkankotorandidalamsleb.
• Keuntungan:
- Mutuseragam.Ketebalansekitar0,6–1,0cmdenganKKKsekitar65-75%.- Mudahdalampengangkutan- NilaiPRItinggi- Dapatdijuallangsungkepadaindustribarangjadikaret
• Kekurangan:
- Perlutambahanbiayapengadaanmesin- Lokasipengolahanharusdekatdengansumberair- Prosespengerjaannyaharusdilakukansecarakelompok- Perlupengetahuandanketrampilanpengelolaanmesin.
Gambar 38. Blanket (Dokumentasi Balit Sembawa)
5. Sit angin (Unsmoked sheet/USS)
• Merupakanlembarankarethasilbekuanlateksyangdigilingdandikering-anginkan
Gambar 39. Sit angin (Dokumentasi Balit Sembawa)
46 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
47
• Tahapanpengolahansitangin:
- PenerimaandanpenyaringanlateksLateksdisaringmenggunakansaringan40-60mesh.
KemudiandilakukanpengujianKKK.- Pengenceran
PengencerandilakukandenganmenambahkanairbersihkedalamlatekshinggadiperolehKKKbaku(12-15%).Rumuspengenceran:
VA =–––––––––––––––––––––––––––
KKKa–KKKb xVL
KKKb
VA = Volumeairyangditambahkan(liter)KKKa = KKKlateksasliataukebun(%)KKKb = KKKbaku(%)VL = Volumelatekskebun(liter)
Tujuanpengenceranuntukmemperolehmutuyangseragam,mempermudahpenggilingan,mempermudahkeluarnyagelembungudaradaridalamlateks.
- Pembekuan
Lateksyangtelahdiencerkansebanyak5-6literdituangkedalambakaluminum/plastikberukuran50cmx25cmdan6cm.Kemudianditambahkan370mlasamformat/semut1%atau300mllarutandeorub10%untuksetiapliterlateks,laludiaduk.Busayangadadibuang,kemudianlateksdibiarkanmembeku.
- Pemeraman
Setelah15-30menitdibekukan,kemudianditambahkanairdibagianatasbekuanuntukmencucisisaasamdanmencegahterjadinyaoksidasienzimyangmenyebabkantimbulnyawarnagelap.Lamapemeramansekitar1jam.
- Penggilingan
Bekuandigiling5-6kalisambildisemprotair
- Pencucian
Dimasukkankedalambakpencuciuntukmenghilangkansisaasam,sisaserumdankotoranyangmenempelselamapenggilingan.
- Penirisan
Ditiriskanselama15menituntukmenghilangkanairdipermukaanlembaransit.
- Pengeringan
Dikering-anginkandidalamgudangpengeirngselamasekitar1-5hari.
• Keuntungan:
- DapatdiolahmenjadiRSS3,RSS4atauSIR5- MemilikiKKKtinggidanmutukonsisten- Biayapengangkutandanpengolahanpabriklebihefisien
• Kekurangan:
- Perlutambahanbiayainvestasialatpengolahan,koagulan,dantempatpengeringan- Diperlukandisiplinpetaniyangtinggi- Perlutambahancurahantenagakerjayangrelatiftinggi- Perlutersediaair
DAFTAR PUSTAKA Anwar,C.2006.Manajemendanteknologibudidayakaret.Makalah PelatihanTeknoEkonomi
BalaiPenelitianGetas.2011.VademecumPerkebunanKaret.(tidakdipublikasikan)
Kuswanhadi,danE.Herlinawati.2012.Penyadapan.SaptabinaUsahataniKaretRakyat(edisikeenam).PusatPenelitianKaret,BalaiPenelitianSembawa,Palembang.
Rouf,A.,Setiono,H.Hadi,danM.Z.Arrodli.UpayaMeningkatkanProduktivitasTanamanKaretDiPanelB1-1MelaluiAplikasiStimulanGasEtilen.Pros.Lok.Nas.AgribisnisKaret2008.Yogyakarta,20–21Agustus2008.Hal.217–232.
Siregar,THS.,Junaidi,Sumarmadji,N.Siagian,danKaryudi.2008.PerkembanganPenerapanRekomendasiSistemEksploitasiTanamanKaretdiPerusahaanBesarNegara.Pros.Lok.Nas.
AgribisnisKaret2008.Yogyakarta,20–21Agustus2008.Hal.217–232.
Solichin,M.,D.Suwardin,A.Vachlepi.2012.Pengolahan.SaptabinaUsahataniKaretRakyat(edisikeenam).PusatPenelitianKaret,BalaiPenelitianSembawa,Palembang.
Sumarmadji,R.Tistama,THSSiregar,danKaryudi.2006.PedomanPenyadapanTanamanKaret.BukuSaku.BalaiPenelitianSungaiPutih.
Sumarmadji,Junaidi,Atminingsih,Kuswanhadi,danA.Rouf.2012.PaketTeknologiPenyadapanUntukOptimasiProduksiSesuai
TipologiKlon.Pros.Konf.Nas.Karet,Yogyakarta18-20September2012
ThomasWijaya,A.N.Cahyo,R.Ardika,danA.Rouf.2012.AnomaliIklimdanDampaknyaTerhadapPoduksiPerkebunanKaret.Pros.Konf.Nas.Karet,Yogyakarta18-20September2012
ThomasWijaya.2013.TheEffectofRainGuardonReducingLatexLoss.JournalofMaterialsScienceandEngineeringA3(8)(2013)564-568
Agribisnis Karet di PT FABA Indonesia Konsultan. Jakarta, 18 Mei 2006
48 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Panduan
Hak Cipta 2016Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbHSemua hak dilindungi undang-undang/dicetak di IndonesiaPenerbitDeutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbHWisma Bakrie 2, Lt. 5Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B2Jakarta 12920 - Indonesia Phone +62 21 5794 5740Fax +62 21 5794 5740 Email jakarta@sregip.or.idInternet www.sregip.or.idReproduksiDilarang mereproduksi publikasi ini baik seluruhnya maupun sebagian dalam bentuk apa pun tanpa izin dari pemegang hak cipta, kecuali untuk tujuan pendidikan atau nirlaba, dengan ketentuan bahwa pengakuan sumber harus dibuat dan salinannya diberikan kepada GIZ.DisclaimerInformasi yang terdapat dalam publikasi ini diambil dari sumber-sumber yang diyakini dapat diandalkan. Namun, tidak ada pernyataan atau jaminan yang diberikan sehubungan dengan keakuratan, kelengkapan atau keandalannya. GIZ tidak bertanggung jawab atas setiap akibat/ kerugian karena penggunaan isi publikasi ini.
S I L A B U SPRESENTASI 3Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik
PRESENTASI 3Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik
3
Analog penyadapan
Definisi penyadapan:
PEMANENAN lateks dengan CARA mengiris atau melukai KULIT batang
SEDEMIKIAN RUPA, sehingga pembuluh lateks TERPOTONG dan lateks KELUAR.
Tujuan penyadapan menghasilkan produksi karet kering yang :
1. Tinggi
2. Sesuai potensi fisiologi tanaman
3. Berkelanjutan
Pendahuluan
Faktor produksi lateks (getah karet)
KEADAAN TANAH DAN TANAMAN
KLON UNGGUL
TEHNIK DAN MANAJEMEN PENYADAPAN
4 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
5
Faktor Penentu Produktivitas
A. Bahan tanam
• Pemilihan klon unggul anjuran
• Hasil okulasi
• Bibit jagur
• Juvenil - bukan entres tua/percabangan
• Normal/sehat
• Tidak cacat
Mutu
Genetis
Mutu
Fisiologis
Mutu
Fisik
BAHAN TANAM 60%
Agroekosistem 40%
Manajemen pemeliharaan & pemanenan
PRODUKTIVITAS
6Klon-klon unggul anjuran
a. Klon penghasil lateks
IRR 104, IRR 112, IRR 118, IRR 220, BPM 24, BPM 107,
BPM 109, PB 260, PB 330, PB 340
b. Klon penghasil lateks dan kayu
IRR 5, IRR 107, IRR 119, RRIC 100, BPM 1
c. Klon penghasil kayu
IRR 70, IRR 71, IRR 72, IRR 78
Pola pertumbuhan & produksi setiap klon berbeda
Faktor Penentu Produktivitas
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
7
B. Agroekosistem
Faktor tanah dan iklim harus sesuai
C. Manajemen budidaya / pemeliharaan
Meliputi: pemeliharaan TBM & TM, pemupukan,
pengendalian serangan hama & penyakit, manajemen
tajuk dsb.
D. Manajemen pemanenan
Meliputi: tata guna panel, sistem sadap, teknis
penyadapan, aplikasi stimulansia, kontrol sadap,
pengolahan dan penyimpanan
E. Umur tanaman
Pada umumnya protas pada TM 1 s.d 10 tren naik, kemudian setelahnya turun
8Faktor klon & agroekosistem
Klon & respon terhadap penyakit
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
9
Persiapan Penyadapan
A. Kriteria buka sadap
Matang Sadap
Pohon
Matang Sadap
Populasi/Kebun
Jumlah tanaman (per
hanca) yang sudah matang
sadap pohon ≥60 %
Lilit batang ≥ 45 cm
diukur setinggi 1 m
dari pertautan okulasi
(kaki gajah).
Memudahkan cek & hitung matang sadap dilakukan penandaan
10B. Penyiapan Perlengkapan Sadap
Alat buka sadap Alat di pohonAlat dibawa penyadap
• Meteran
• Penggaris kayu
• Pisau mal
• Mal sadap
• Mangkok
• Talang
• Tali/kawat/paku
• Pisau sadap
• Batu asah
• Ember
• Keranjang
• Lampu
• kepala
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
11
C. Pembukaan Sadap
1. Letak bidang sadap
Searah dengan arah barisan/larikan tanaman, agar cepat & mudah dalam
penyadapan dan pengawasan.
D. Pembukaan Sadap
2. Tinggi bukaan sadap
• Dimulai pada ketinggian 130 cm dari kaki gajah.
• Apabila kaki gajah tidak nampak, maka
• pengukurannya dimulai dari permukaan tanah
3. Panjang irisan sadap
Maksimum separoh lingkaran batang (½S atau S2) Cara
membuat panjang irisan sadap:
• Jika menggunakan irisan setengah spiral (S/2), maka
bidang sadap dibagi menjadi dua bagian sama besar.
• Jika menggunakan irisan seperempat spiral (S/4), maka
bidang sadap dibagi menjadi empat bagian sama besar.
• Buatlah garis vertikal pada setiap sisi bidang.
• Pasangkan mal untuk menentukan arah dan sudut irisan
sadap.
124. Arah & kemiringan irisan sadap
• Arah irisan sadap adalah dari miring dari kiri atas
ke kanan bawah (pada penyadapan ke arah
bawah / SKB), atau dari kanan bawah ke kiri atas
(pada penyadapan ke arah atas (SKA).
• Irisan sadap membentuk sudut kemiringan :
• Sadapan SKB : 300-400 terhadap bidang datar.
• Sadapan SKA : 400-400 terhadap bidang datar.
5. Pembuatan Mal Sadap
Tahapan:
• Pembuatan garis batas depan hingga pada ketinggian 130 cm
• Penentuan titik pertama dengan membagi batang menjadi 2 bagian
(½S) yang sama besar
• Penentuan titik kedua dengan membagi batang menjadi 2 bagian
(½S) yang sama besar
• Pembuatan garis batas belakang
• Pembuatan sudut kemiringan irisan dengan arah dari kiri atas ke
kanan bawah dan membuat garis mal sadap bulanan.
• 6, 7 dan 8. Penebalan garis mal sadap
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
13
Pemasangan talang & mangkok sadap
• Talang 10-15 cm dari ujung irisan terendah
• Mangkok 10-15 cm dari bawah talang
Mangkok digantung di paku atau disangga menggunakan tali/kawat
14 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
15
Norma dan Teknis Penyadapan
A. Tata guna panel
Merupakan bagian dari manajemen produksi
tanaman karet, meliputi :
• Penggunaan kulit
• Sistem sadap
• Umur tanaman
• Penggunaan stimulan
Prinsip tataguna panel dalam sadapan :
Ada kesinambungan antara Ke, Ks, dan bagian atas pohon sebagai prekursor lateks
Point Penting:
Perlunya B1 - sbg dasar penyadapan dimulai dari
ketinggian 130 cm, agar cukup waktu untuk memulihkan
kulit kembali (0,6-0,8 mm/th) & siap disadap
Arah sadapan ke
bawah (SKB)
Ke : kulit eksploitasi
Ks : kulit suksesi
16B. Teknis Penyadapan
1. Kedalaman irisan sadap
• Kedalaman irisan mempengaruhi
produksi lateks karena berhubungan
dengan jumlah pembuluh lateks yang
terpotong.
• Semakin dalam - semakin banyak
berkas pembuluh lateks yang terpotong -
semakin banyak lateks yang mengalir.
• Kedalaman irisan sadap yang dianjurkan
adalah dengan menyisakan 1 – 1,5 mm
DARI KAMBIUM
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
17
Grafik Pengaruh Kedalaman irisan sadap terhadap
Persentase Pembuluh Lateks yang Terpotong
Point Penting:
Itulah mengapa kedalaman irisan sadap
maksimal 1-1,5 mm dari kambium
Dampak irisan kena kambium,
menyebabkan luka kayu dan kulit
pulihan tidak baik
Irisan sadap normatif,
Menghasilkan kulit pulihan baik
& kelak dapat disadap kembali
18Cara mengetahui ukuran kedalamanirisan sadap :
• Gunakan bark tester sebagai alat
pengukur kedalaman irisan sadap.
• Ujung alat ditusukkan ke bekas panel
sadap.
• Apabila langsung mengenai kayu
berarti irisan sadap terlalu dalam.
• Apabila tidak mengenai kayu dan
angka/skala yang ditunjukkan oleh alat
tusuk < 1,0-1,5 mm berarti kedalaman
irisan normatif.
2. Ketebalan Irisan Sadap
• Ketebalan irisan sadap yang dianjurkan adalah 1,5 – 1,75
mm/sadap.
• Irisan yang telalu tebal hanya akan memboroskan konsumsi kulit, sehingga akan
memperpendek umur ekonomis tanaman.
Konsumsi kulit pada penyadapan tiga hari sekali (d3)
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
19
Cara mengetahui ukuran ketebalan irisan sadap :
• Gunakan jangka sorong sebagai alat pengukur ketebalan irisan sadap.
• Angka/skala yang ditunjukkan oleh jangka sorong menunjukkan tebal irisan
sadap.
• Pengukuran/kontrol konsumsi kulit dilakukan setiap 1 bulan sekali
• menggunakan jangka sorong atau meteran.
• Berkaitan : panjang irisan
& intensitas sadap
• Waktu pembentukan lateks
± 48 jam.
3. Frekuensi Sadap
Point Penting:
Pada sistem sadap S2 d/2 (panjang irisan ½ lingkaran
dengan frekuensi sadap 2 hari sekali) - jumlah lateks yang
keluar (disadap) = dibentuk (regenerasi).
204. Waktu penyadapan
• Dilakukan pada saat tekanan turgor sel OPTIMUM
• Tekanan turgor mengalami tren naik mulai jam 18 – 24, kemudian turun.
Tekanan turgor paling rendah mulai pagi hari jam 6 – 12 siang.
• Penyadapan paling ideal dilakukan pada dini hari (mulai jam 3 dini hari).
• Namun berdasarkan karakteristik lokal petani karet di Kalimantan Barat,
penyadapan masih ditolerir apabila dilakukan pada sore hari (jam 18.00) dan
lateks dirucat pada pagi hari (jam 05.00). Waktu penyadapan demikian umumnya
akan menghasilkan lump mangkok. Hanya saja pencurian dan gangguan hujan
harus dapat diantisipasi dengan baik.
Grafik hubungan antara tekanan turgor - temperatur
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
21
Aplikasi Stimulansia
Tujuan:
• Meningkatkan produktivitas sesuai potensi tanaman
• Menurunkan biaya penyadapan
• Aplikasi stimulan harus dilakukan dengan tepat
agar kesehatan tanaman terjaga.
• Terdapat 2 jenis stimulan, yaitu stimulan cair
dan gas
• Kedua jenis stimulan tersebut memiliki
kesamaan fungsi dalam meningkatkan
kecepatan dan lama aliran lateks, sehingga
meningkatkan produktivitas karet.
• Perbedaan hanya di BAHAN AKTIF.
Stimulan cair : Etefon
Stimulan gas : Gas etilen
Syarat menggunakan stimulan:
1. Stimulan etefon sebaiknya diaplikasikan mulai pada TM 2, sedangkan stimulan
gas etilen diaplikasi pada TM > 15 tahun
2. Stimulan etefon maksimum dilakukan selama 9 bulan per tahun
3. Selama musim gugur daun dan pembentukan daun-daun baru stimulan
dihentikan
4. Stimulan dilakukan pada sistem sadap berfrekuensi rendah (d3, d4 atau d5 dst)
5. Stimulan tidak boleh digunakan pada sistem sadap berfrekuensi tinggi
(d/1 atau d/2)
6. Tanaman tidak sedang terserang penyakit
7. Tanaman harus diberi pupuk sesuai kebutuhannya.
22
Contoh:
• Pak Agus memiliki kebun karet sebanyak 1000 pohon. Pak Agus hendak
mengaplikasikan stimulan cair yang mengandung bahan aktif efeton. Di dalam
kemasan, stimulan tersebut mengandung etefon sebesar 10%.
• Apabila tanaman karet tersebut hendak diaplikasi stimulan cair dengan
konsentrasi 2,5 %, dan dosis aplikasi per pohon adalah 1 ml/pohon, maka berapa
volume stimulan cair (etefon) dan air yang dibutuhkan?
• Bagi petani karet rakyat yang hendak menggunakkan stimulan disarankan
menggunakan stimulan cair saja.
• Posedur penggunaan stimulan cair:
• Stimulan cair diaplikasikan dengan konsentrasi 2,5%. Biasanya stimulan cair
berbahan aktif etefon yang dijual di pasaran mengandung etefon sebesar
10%. Oleh karena itu stimulan tersebut perlu diencerkan terlebih dahulu.
• Rumus pengenceran:
Keterangan:
M1 = Konsentrasi campuran V1 = Volume campuran
M2 = Konsentrasi stimulan cair (etefon) V2 = Volume stimulan cair (etefon)
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
23
Pada umumnya, stimulan cair dijual di pasaran dengan konsentrasi bahan aktif
(etefon) 10%.Dengan demikian, cara mudah untuk mendapatkan konsentrasi anjuran
(2,5%), maka perbandingan antara stimulan dengan etefon adalah 1:3
siap digunakanAduk campuran tersebut sampai
homogen
24
dioleskan pada alur sadapSKREP diambil
Ada beberapa metode aplikasi stimulansia.Grove Application System (Ga) adalah
metode yang paling praktis dan efektif, dilakukan dengan cara mengambil skrep
(lateks yang mengering di aliur sadap) kemudian mengoleskannya.
Akibat penggunaan stimulan
berlebihan :
1. Perubahan elastisitas dinding sel
pembuluh lateks
2. Perubahan tekanan turgor
3. Penurunan jumlah produksi lateks
4. Penambahan persentase dan
ukuransel batu - KAS
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
25
Sel batu
A. Penyadapan tipologi klonal
• Klon metabolisme tinggi : PB 235, PB 260, PB 280, PB 340, RRIM 712, IRR 1, IRR
2, IRR 3, IRR 4, IRR 5, IRR 6, IRR 7, IRR 8, IRR 10, IRR 103, IRR 104, IRR 105, IRR
106, IRR 107, IRR 109, IRR 110, IRR 111, IRR 112, IRR 117, IRR 118, IRR 119, dan
IRR 120.
• Klon metabolisme sedang : GT 1, BPM 1, BPM 24, PR 255, PR
• 261, PR 300, PB 330, RRIC 100, RRIC 110, RRIM 717, dan IRR 9.
• Klon metabolisme rendah : AVROS 2037, BPM 107, BPM 109, PB 217, RRIC 102,
PR 303, TM 2, TM 6, TM 8, dan TM 9.
(Sumber : Sumarmadji, 2012)
26Klon metabolisme tinggi umumnya tergolong quick starter, sedangkan klon
dengan metabolisme rendah dan sedang umumnya tergolong slow starter.
Quick Starter
• Puncak prod. di depan
• Kurang tanggap terhadap stimulan
• Rentan KAS
• Kulit pulihan kurang potensial.
Slow Starter
• Puncak prod. di belakang
• Relatif tanggap terhadap stimulan
• Relatif tahan KAS
• Kulit pulihan potensial.
Pola umum produktivitas quick starter dan slow starter
Pro
du
ksi
ra
ta –
ra
ta (
kg
/ha
)
Tahun Sadap
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
500
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Slow starter
Quick starter
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
27
Penyadapan secara Konvensional
Penyadapan pada klon slow starter
28Penyadapan pada klon quick starter
Standar Produktivitas dalam Satu Siklus Ekonomi
Klon Slow Starter Klon Quick Starter
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
29
B. Rainguard
• Salah satu kendala dalam perkebunan karet adalah
hujan pagi hari.
• Rainguard digunakan untuk melindungi alur sadap dari
hujan
• Ada beberapa jenis bentuk rainguard, antara lain
berbentuk talang, sarung, topi dll
• Fungsi rainguard:
• Melindungi alur sadap / panel sadap saat turun hujan
sehingga penyadapan masih tetap berlangsung
meskipun saat hujan.
• mencegah air hujan masuk ke dalam mangkok
tempat lateks ditampung sehingga tidak merusak
lateks.
basah
kering
Efektif melindungi bidang sadap dari hujan
Air yang masuk ke mangkok hanya 20%
306 langkah mudah cara aplikasi rainguard:
1. Pasang rainguard sekitar 15 cm
di atas alur sadap
3. Siapkan lem rainguard
2. Lekatkan rainguard dengan staples di 3
posisi (atas, tengah, dan bawah).
4. Olesi tangan dengan minyak agar lem
tidak lengket
5. Pilin lem memanjang seukuran pensil
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
31
6. Lekatkan lem ke batang tanaman. Rainguard sudah dapar berfungsi dengan baik
32 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
33
Penyakit lainnya (bidang sadap)
Penyakit kering alur sadap
Penyakit mouldyrot
Penyakit kanker garis
Gejala
• Tanaman disadap tidak mengeluarkan latek pada seluruh atau sebagian laur
sadap.
• Kulit tanaman yang tidak mengeluarkan latek berwarna coklat.
• Serangan KAS bisa sebagian atau seluruh kulit tanaman.
34• Kelelahan fisiologis – Overtapping
• Intensitas sadap sering (sehari sekali)
• Frekuensi etefon tinggi (>2/bln)
• Dosis/konsentrasi etefon terlalu tinggi
• Kulit pulihan terlalu tipis (< 6 mm)
• Penyadapan boros kulit (1 panel < 5 th)
• Penyadapan melukai kayu
• Kurang pupuk
• Kesalahan tata guna panel
• Klon rentan KAS : BPM 1, PB 235, PB 260, PB
330, PR
• 261, RRIC 100.
Kas karena kesalahan sistem sadap
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
35
Perlakuan NoBB & Insektisida
Pengendalian
• Identifikasi, isolasi
• Pengerokan kulit
• Pelumasan NoBB
• Penyemprotan insektisida
• 3 bulan tanaman istirahat
• >3 bln bagian yg sehat dapat
disadap
• 1 – 1,5 th tan disadap kembali
• Kulit pulihan >7mm, 24 – 44g/
ph/sadap
36Penyakit Mouldy Rot
Faktor yang Mempengaruhi
• Jamur kelabu muda
• Kulit/kayu rusak
• Bidang sadap rusak, tak
ada
• kulit pulihan
• Jamur Ceratocystis
fimbriata
• Tidak menanam klon rentan.
• Mengurangi kelembaban kebun, menggunakan jarak tanam normal,
pengendalian gulma, memperbaiki saluran drainase.
• Menyehatkan tanaman agar tidak mudah sakit.
• Pemupukan optimal/ekstra dan mengurangi frekuensi sadap.
• Penyadap tidak berpindah dari areal sakit ke areal sehat.
• Pisau sadap dicelupkan ke dalam desinfektan (formalin 2 – 4% atau alkohol
70%).
• Pengolesan fungisida dengan kuas lebar 5 cm di atas dan sepanjang alur sadap,
interval 7-10 hari sewaktu bukan hari sadap.
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
37
Pengendalian
• Tidak menanam klon rentan.
• Mengurangi kelembaban kebun, menggunakan jarak tanam normal,
pengendalian gulma, memperbaiki saluran drainase.
• Menyehatkan tanaman agar tidak mudah sakit. Pemupukan optimal/ekstra dan
mengurangi frekuensi sadap.
• Penyadap tidak berpindah dari areal sakit ke areal sehat.
• Pisau sadap dicelupkan ke dalam desinfektan (formalin 2 –
• 4% atau alkohol 70%).
• Pengolesan fungisida dengan kuas lebar 5 cm di atas dan sepanjang alur sadap,
interval 7-10 hari sewaktu bukan hari sadap.
Kanker garis & kanker bercak
• Garis vertikal hitam
• Luka cekung, kulit & kayu rusak
• Tidak terbentuk kulit pulihan
• Phytopthora palmivora
38Faktor yang mempengaruhi
Pengendalian
• Kondisi lembab, musim hujan, sadapan dalam
• Penularan melalui pisau sadap
• Klon rentan: PR 107, WR 101, RRIM 600, PR 255
• Kulit rusak, tak terbentuk kulit pulihan
• Tidak menanam klon rentan.
• Mengurangi kelembaban kebun, menggunakan jarak tanam normal,
pengendalian gulma, memperbaiki saluran drainase.
• Menyehatkan tanaman agar tidak mudah sakit. Pemupukan optimal/ekstra dan
mengurangi frekuensi sadap.
• Penyadap tidak berpindah dari areal sakit ke areal sehat.
• Pisau sadap dicelupkan ke dalam desinfektan (formalin 2 – 4% atau alkohol
70%).
• Pengolesan fungisida dengan kuas lebar 5 cm di atas dan sepanjang alur sadap,
interval 7-10 hari sewaktu bukan hari sadap.
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
39
40 Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
41
Keseimbangan Hara
A. Pemupukan
• Prinsip pemupukan :
• Tepat jenis
• Tepat dosis
• Tepat waktu
• Tepat frekuensi
• Tepat letak
• Tepat cara
42B. Menjaga kesehatan daun
• Daun merupakan tempat fotosintesis
• Penyakit gugur daun (PGD):
• PGD Oidium
• PGD Colletotrichum
• PGD Corynespora
Jenis PGD Pengendalian
Oidium • Penghembusanbelerang.Dosis5-7kg/ha,interval3-7hari selama 6 kali. Dilakukan pagi jam 02.00-05.00
• FungisidabahanaktifTriadimefon(Bayleton250EC)konsentrasi 0,25%. Dosis 600 l/ha
Colletotrichum • FungisidaberbahanaktifMankozeb(DithaneM45-80WP). Dosis 2 kg/ha dihembuskan menggunakan carierbelerang 5-10 kg/ha
• Interval5-7hari,selama6kali.Dilakukanpagijam02.00-05.00
• Disemprotkonsentrasi0,25,dosis400-600l/ha,inter-val 5-7 hari
Corynespora • Klontahan:BPM24,BPM109,PR255,BPM1,IRR118
• Melindungitunas-tunasmudadenganbelerang/fung-isida dengan cara dihembuskan/pengabutan atau dis-emprotkanberbahanaktifMancozeb,Benomil,Chloro-talonil,Karbendazim,konsentrasi0,25%,interval7-10hari, dosis 400-600 l/ha.
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
43
Pengelolaan Pasca Panen
A. Pengutipan lateks
• Lateks dipungut pada hari itu juga, dimulai pada saat lateks di pohon sudah
mulai berhenti menetes.
• Apabila ada pemberian stimulan, maka penyadapan pertama dan kedua
setelah aplikasi stimulan diadakan pemungutan tetesan lanjut.
• Setelah aplikasi stimulansia cair bisa mencapai 6-8 jam setelah sadap,
sedangkan stimulan gas etilen bisa mencapai 10-12 jam atau bahkan lebih.
B. Pengangkutan
• Dijaga kualitas/mutu lateks
• Pencegahan terjadinya prakoagulasi :
• Alat-alat bersih dan tahan karat
• Lateks segera diangkut & tanpa banyak guncangan
• Menggunakan anti koagulan seperti amoniak (NH3) atau natrium sulfit
(Na2SO3) - sbg langkah terakhir.
44C. Pengenceran dan pembekuan bahan olah karet (bokar)
• Syarat bokar bermutu tinggi :
• Tidak ditambah bahan non karet
• Dibekukan dengan menggunakan bahan koagulan yang dianjurkan
dengan dosis dan jenis yang tepat.
• Disimpan di tempat yang teduh dan terlindung
• Tidak direndam di dalam air
• Pengenceran lateks / anti koagulan:
1. Amoniak (NH3)
• Konsentrasi 2,5%
• Dosis 5 – 10 ml/liter lateks
• Kelemahan : amoniak cepat menguap sehingga harus ditutup. Selain
itu dalam proses penggumpalan diperlukan asam format (asam semut)
yang lebih banyak.
2. Natrium Sulfit (Na2SO3)
• Konsentrasi 10%.
• Dosis 5 – 10 ml/liter lateks
• Berupa serbuk putih berkadar 90-98%, higroskopis, mudah teroksidasi oleh
udara. Sehingga harus disimpan dalam botol tertutup, kering dan dingin.
• Penggumpalan/koagulan:
• Asam format/asam formiat/asam cuka/asam semut.
• Konsentrasi awal asam semut adalah 98%
• Sebelum dipakai diencerkan terlebih dahulu menjadi 2%
• Dosis aplikasi adalah 55 ml/liter lateks
• Deorub
Merupakan penggumpal asap cair hasil inovasi Balai Penelitian Sembawa.
Fungsi Deorub :
• Penggumpal lateks
• Mencegah dan menghilangkan bau busuk gumpalan
• Memberikan bau khas asap
• Mempertahan kan nilai Po dan PRI
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
45
Ada dua jenis deorub, yaitu deorub murni dan formula deorub.
1. Deorub murni (10%).
Sebelum digunakan, diencerkan dengan perbandingan antara deorub dengan air
bersih adalah 1 : 9.
2. Formula deorub/Deorub K/Deorub SOP (5%)
Sebelum digunakan, diencerkan dengan perbandingan antara deorub dengan
air bersih adalah 1 : 19.
• Dosis aplikasi 100 ml/liter lateks atau perbandingan antara lateks dengan
air adalah 10:1.
• Setelah itu dilakukan pengadukan campuran lateks dan koagulan, kemudian
dibiarkan membeku.
D. Jenis Bokar
1. Lump mangkok
2. Sleb/lump bekuan asap cair
3. Sleb tipis/giling
4. Blanket/brow crep
5. Sit angin (Unsmoked sheet/USS)
6. Sit Asap (Ribbed Smoked Sheet/RSS)
7. Lateks pekat
46
1
2 4
6
3
5
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
47
Jenis bokar dan cara pengolahannya
Jenis Bokar Cara Pengolahan Kelebihan Kekurangan
Lump Mangkok Lateks kebun dibekukan secaraalami di mangkok
• Curahantenagarelatif lebih sedikit
• Tidakadaresikoprakoagulasi
• Mudahdanpraktis
• Rawanmanipulasikecuranganberat lump
• TeknikpengukuranKKKyangakurat tidak mudah
• Mutubokar(PRIdanlajuvulkanisasi) mudah menurunapabila penyimpanan tidaktepat
• Tidakdapatdihasilkankaretremah mutu prima
Sleb / lump bekuan
Lateks dibekukan di bak penampungan menggunakan bahan koagulan
• Mudahmenggumpalkarenamenggunakankoagulan
• Mendapatkankeunggulan darimanfaat koagulan(misalnya dari deorub).
• Perlutambahanbiayapengadaan koagulan dan bakpenampung.
• Rawanmanipulasikecuranganberat lump
• TeknikpengukuranKKKyangakurat tidak mudah
Sleb tipis/giling Bekuan tipis terbuat dari campuran lateks dan lump mangkok yang dibekukan dengan koagulan di dalam bak pembeku (60 cm x 40 cm x 6 cm), kemudian dibiarkan (sleb tipis) atau giling menggunakan hand mangel (sleb giling).
• Mutuseragamdengan KKK sekitar50%
• Tidakadaresikoprakoagulasi
• Mudahdalampengangkutan
• Perlutambahanbiayapengadaan koagulan danbak penampung serta alatpenggiling.
• Rawanmanipulasikecuranganberat lump
Blanket / brow crep
Merupakan sleb tipis yang dioleh melalui penggilingan dengan mesin mini creper. Penggilingan dilakukan sebanyak 4-6 kali sembari disemprot dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran di dalam sleb.
• Mutuseragam.Ketebalan sekitar0,6 – 1,0 cm denganKKK sekitar 65-75%.
• Mudahdalampengangkutan
• NilaiPRItinggi
• Dapatdijuallangsung kepadaindustri barang jadikaret
• Perlutambahanbiayapengadaan mesin
• Lokasipengolahanharusdekatdengan sumber air
• Prosespengerjaannyaharusdilakukan secara kelompok
• Perlupengetahuandanketrampilan pengelolaanmesin.
48Jenis Bokar Cara Pengolahan Kelebihan Kekurangan
Sit angin Merupakan lembaran karet hasil bekuan lateks yang digiling dan dikering- anginkan Tahapan: • Penerimaandan
penyaringan lateks
• Pengenceran(KKK12-15%)
• Pembekuan
Lateks 5-6 literdituang ke dalam bakaluminum/plastik(50 cm x 25 cm X6 cm). Kemudianditambahkan 370ml asam format/semut 1%; atau 300ml larutan deorub10% untuk setiap literlateks, lalu diaduk.Busa yang adadibuang, kemudian lateks dibiarkan membeku.
• Pemeraman
• Penggilingan
• Pencucian
• Penirisan
• Pengeringan
• Dapatdiolahmenjadi RSS 3, RSS4 atau SIR 5
• MemilikiKKKtinggidan mutu konsisten
• Biayapengangkutandan pengolahanpabrik lebih efisien
• Perlutambahanbiayainvestasialat pengolahan, koagulan, dantempat pengeringan
• Diperlukandisiplinpetaniyangtinggi
• Perlutambahancurahantenagakerja yang relatif tinggi
• Perlutersediaair
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
49
• Penerimaan dan
• Pengenceran (KKK 12-
• Pembekuan
• Pemeraman
• Penggilingan
• Pencucian
• Penirisan
• Pengeringan
• Dapat diolah
• Memiliki KKK tinggi
• Biaya pengangkutan
• Perlu tambahan biaya investasi
• Diperlukan disiplin petani yang
• Perlu tambahan curahan tenaga
• Perlu tersedia air
Jenis Bokar Cara Pengolahan Kelebihan Kekurangan
Sit asap • Prosespengolahansit asap hampir samadengan sit angin.
• Bedanyaterletakpadaproses pengeringan,yaitu sit asapdilakukan pengasapanpada suhu yangbetahap antara 40-60oC selama 4 hari.
• Pengaturansuhupengasapan danventilasi ruang asap:
- Hari pertama 40-45oC dan ventilasi ruang asap lebar
- Hari kedua 45-50oC dan ventilasi ruang asap sedang
- Hari ketiga 50-55oC dan ventilasi ruang asap tertutup
- Hari keempat 55-60oC dan ventilasi ruang asap tertutup
• RSSdapatlangsungdiekspor atausebagai bahan bakuindustri jadi
• Mutuprodukseragam dankonsisten
• Hargalebihtinggidibandingkan jenisbokar lainnya
• Perlutambahanbiayatinggiuntuk peralatan pengolahandan pembuatan kamar asap,
• Diperlukandisiplintinggidaripetani
• Perlutambahancurahantenagakerja yang relatif tinggi
• Perlutersediaair
Lateks Pekat • Merupakanlateks
kebun yang dipekatkan dengan disentrifugasi dari KKK 28-30% menjadi KKK 60-64%.
• Dapatlangsungdiekspor atau
• Tahapan:
1. Penerimaan danpenyaringanlateks
2. Penyiapanlarutan pendadih
3. Penuangan kedalam tangkipendadih
4. Pengeluaranserum,penambahalateks baru danpemanenanlateks pekat
• Darirata-rata20liter lateks kebunper hari akandiperoleh latekspekat rata-rata 9,1kg per hari.
• Perlutambahanbiayatinggiuntuk peralatan pengolahandan pembuatan kamar asap,
sebagai bahan baku industri jadi
• Mutuprodukseragamdankonsisten
• KKKmeningkatmenjadi60-64%
• Ongkosangkutlebihefisien
• Hargalebihtinggidibandingkanjenis bokar lainnya
50CaTaTan:
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
51
CaTaTan:
52CaTaTan:
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - Presentasi
Hak Cipta 2016Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbHSemua hak dilindungi undang-undang/dicetak di IndonesiaPenerbitDeutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbHWisma Bakrie 2, Lt. 5Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B2Jakarta 12920 - Indonesia Phone +62 21 5794 5740Fax +62 21 5794 5740 Email jakarta@sregip.or.idInternet www.sregip.or.idReproduksiDilarang mereproduksi publikasi ini baik seluruhnya maupun sebagian dalam bentuk apa pun tanpa izin dari pemegang hak cipta, kecuali untuk tujuan pendidikan atau nirlaba, dengan ketentuan bahwa pengakuan sumber harus dibuat dan salinannya diberikan kepada GIZ.DisclaimerInformasi yang terdapat dalam publikasi ini diambil dari sumber-sumber yang diyakini dapat diandalkan. Namun, tidak ada pernyataan atau jaminan yang diberikan sehubungan dengan keakuratan, kelengkapan atau keandalannya. GIZ tidak bertanggung jawab atas setiap akibat/ kerugian karena penggunaan isi publikasi ini.
S i l a b u S 3Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik
S i l a b u S 3Praktek Penanganan Panen dan Paska PanenTanaman Karet yang Baik
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - SilabusWaktu Pokok bahaSan kegiatan FaSilitator
08.00-08.20 Pembukaan Langkah-langkah:• Fasilitator membuka acara dengan menyampaikan
agenda acara.
• Sambutan dari pihak yang terkait (misal: GIZ, DinasPemerintah terkait)pihak-pihak terkait (misal:GIZ,Dinas Pemerintah terkait)
08.20-08.50(30’)
Perkenalan, harapan dan kekhawatiran (kendala peserta mengikuti proses belajar), serta kontrak belajar
Langkah-langkah:• Fasilitator menjelaskan teknik perkenalan yang akan
dilakukan
• Fasilitator membagikan potongan kertas denganwarna berbeda. Masing-masing dituliskan harapan dan kekhawatiran selama mengikuti pelatihan.
• Fasilitator mengajak peserta untuk menempelkan dikain/papan .
• Fasilitator meminta satu atau dua peserta untukmembaca harapan dan kekhawatiran
• Fasilitator mengulas dan mengelompokkan sesuaidengan kesamaan pendapat peserta (isu)
Pembahasan 1
Pembahasan 2 • Fasilitator meminta tanggapan peserta.
• Fasilitator menyimpulkan dan memotivasi pesertatentang upaya mencapai harapan dan upaya mengatasipermasalahan
Pembahasan 3 • Fasilitator mengajak peserta untuk menyepakati kontrakbelajar antara lain: jam belajar, kesepakatan di kelas,waktu istirahat, dan lain-lain.
• Peserta diminta juga memilih ketua kelas dan wakilnyayang membantu selama proses belajar.
• Fasilitator menayangkan jadwal dan meminta tanggapan
• Peserta. Fasilitator menyimpulkan.
2
3
kegiatan PeSerta Media/Catatan
•
•
Peserta menyimak Sound system
•
•
•
•
•
Peserta memperkenalkan diri: nama, asal, jabatan dalam kelompok taniPeserta menulis harapan dan permasalahan, kemudian menempelkannya di tempat yang sudah disediakan
InfokusLaptopKartuSpidolPotongan kertas (meta plan)Kain atau papan
Peserta yang ditunjuk membaca dan mengelompokkan atas bimbingan fasilitator. Peserta lain menyimak proses
Kain/papan, selotif, atau paku
•
•
Peserta 2-3 orang memberi tanggapan.Peserta menyimak
•
•
•
•
Peserta mengajukan gagasan tentang hal-hal yang disepakati selama proses belajar.Peserta memberikan tanggapan terhadap tawaran jadwal belajar
Jika tidak ada infokus, dapat digunakan kertas plano
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - SilabusWaktu Pokok bahaSan kegiatan FaSilitator
08.50-09.10(20’)
Pembagian dan Pengisian lembar soal pre test
• Fasilitator menjelaskan tentang isi lembar soal pre test .
• Fasilitator membagikan lembar soal pre test yangberisi pertanyaan pertanyaan tentang identitas peserta,gambaran umum tentang kepemahaman pesertaterhadap budidaya tanaman karet dsb.
• Catatan:
• Soal multiple choice, kemampuan peserta mengerjakansebanyak 60% adalah grade terendah
Pre test Fasilitator membagikan lembar pertanyaan berisi 20 soal multiple choice.
09.15-09.20(10’)
analisis singkat • Fasilitator meminta setiap peserta mengumpulkanlembar soal yang sudah dikerjakan
• Pada tahap awal, fasilitator menganalisis secara cepatdan singkat untuk mengetahui kondisi peserta.
• Pada tahap lanjutan, fasilitator menganalisis hasiljawaban peserta untuk penyusunan bahan laporankegiatan..
09.20-09.30(10’)
harapan fasilitator: hasil belajar
• Fasilitator menjelaskan maksud dan tujuanpembelajaran sesuai dengan pokok bahasan..Selanjutnya fasilitator menanyakan kepada pesertaapakah hal tersebut sudah pernah dilakukan atausudah ada di Poktan masing-masing . Jika sudah ada,apa yang dilakukan di Poktan tersebut. .
• Fasilitator mencatat hasil jawaban peserta. . Kemudianfasilitator menyimpulkan kondisi peserta danmemberikan pengantar untuk memasuki serangkaiankegiatan.
1. Materi Praktek baik Penanganan haSil karet
(25’) Pendahuluan • Fasilitator menyampaikan definisi penyadapan tanamankaret dan tujuannya.
• Fasilitator menjelaskan perumpaan penyadapan sepertidrum dan kran.
• Fasilitator menjelaskan faktor-faktor yang
• mempengaruhi produktivitas tanaman karet.
• Fasilitator bertanya dan mengajak peserta untukmendiskusikan berapa produktivitas tertinggi hasilpanen karet?.
4
5
kegiatan PeSerta Media/Catatan
•
•
•
•
Peserta menyimak dan memberi respon jika ada yang perlu ditanyakan
QuesionerAlat tulis bagi peserta
Peserta mengisi soal Pre Test Soal Pre Test
•
•
•
Peserta mengumpulkan dan menyerahkan lembar jawaban ke fasilitator
•
•
Peserta memberi respon terhadap pertanyaan yang diberikan oleh fasilitatorPeserta menyimak
In fokus atau kertas plano InfokusKertas, spidol, papan, selotif
•
•
•
•
Peserta menyimakPeserta merespon
InfokusSpidolWhiteboard
•
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - SilabusWaktu Pokok bahaSan kegiatan FaSilitator
(20’) Faktor penentu produktivitas tanaman karet Pembahasan 1: Pengaruh bahan tanam
• Fasilitator menjelaskan pengaruh mutu bahan tanamterhadap produktivitas.
• Fasilitator menekankan bahwa faktor terpenting penentuproduktivitas adalah bahan tanam
• Fasilitator mengajak diskusi jenis bahan tanam yangdipakai kebanyakan petani (peserta)
(30’) Pembahasan 2:Faktor lain penentu produktivitas
• Fasilitator menjelaskan faktor lain yang menentukanproduktivitas:
- Agroekosistem- Pemeliharaan- Pemanenan- Umur tanaman
• Fasilitator menggali informasi dari peserta apakahpeserta sudah memahami bagaimana faktor-faktorpenentu produktivitas tersebut di lapangan.
(10’) Persiapan penyadapan Pembahasan 1: kriteria buka sadap
• Fasilitator menjelaskan kepada peserta kriteria bukasadapFasilitator mengajak peserta berdiskusi apakahsudah sesuai dengan penerapan selama ini di lapangan .
(15’) Pembahasan 2: Penyiapan perlengkapan sadap
• Fasilitator menjelaskan jenis alat-alat sadap yang
• Dibutuhkan yaitu: alat buka sadap, alat yang
• menempel di pohon dan alat yang dibawa penyadap.
• Fasilitator menunjukkan alat-alat tersebut dan
• mengenalkannya (alat peraga)
(25’) Pembahasan 3: enentuan letak bidang sadap
• Fasilitator menjelaskan cara menentukan letak bidangsadap dan tujuannya;
• Fasilitator menjelaskan perbedaan penentuan bidangsadap pada daerah datar maupun berkontur
(15’) Pembahasan 4: tinggi dan panjang bukaan sadap
• Fasilitator menjelaskan tinggi bukaan sadap
• Fasilitator menjelaskan panjang irisan sadap danmaksimal adalah separoh lingkaran
• Fasilitator mengajak diskusi apakah hal tersebut sudahditerapkan di lapangan
(20’) Pembahasan 5: arah dan kemiringan sadap
• Fasilitator menjelaskan arah dan kemiringan irisan
• Fasilitator memberikan gambaran bahwa banyak petanikebanyakan tidak memperhatikan hal ini, sehinggabanyak dijumpai di lapangan arah dan kemiringan sadaptidak tepat
6
7
kegiatan PeSerta Media/Catatan
•
•
•
Peserta menyimakPeserta merespon pertanyaan fasilitator
•
•
Peserta menyimakPeserta merespon
• Peserta menyimak
•
•
•
•
•
Peserta menyimak Seperangkat alat sadap
•
•
•
•
•
Peserta menyimakPeserta merespon
Alat peraga pohon karet(pipa paralon)
•
•
Peserta menyimakPeserta merespon
Alat peraga pohon karet
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - SilabusWaktu Pokok bahaSan kegiatan FaSilitator
(20’) Pembahasan 6:Pembuatan mal sadap,pemasangan talang danmangkok
• Fasilitator menjelaskan tahapan pembuatan mal Sadap
• Fasilitator menjelaskan cara memasang talang danmangkok
(30’) norma dan teknisPenyadapanPembahasan 1:tataguna panel
• Fasilitator menjelaskan tata guna panel dan prinsip
• dasar penyadapan
(15’) Pembahasan 2:kedalaman irisan sadap
• Fasilitator menjelaskan anatomi kulit pohon karet;
• Fasilitator menjelaskan kedalaman normatif irisansadap dan dampaknya;
• Fasilitator menjelaskan cara mengetahui kedalamanirisan sadap
(20’) Pembahasan 3:kedalaman irisan sadap
• Fasilitator menjelaskan kembali panel sadap
• kaitannya dengan ketebalan irisan sadap
• Fasilitator menjelaskan ketebalan normatif irisan sadapdan dampaknya
• Fasilitator menjelaskan cara mengetahui kedalamanirisan sadap
(15’) Pembahasan 4:Frekuensi sadap
Fasilitator menjelaskan frekuensi sadapnormatif dan dampaknya
(30’) Pembahasan 5:Frekuensi sadap
• Fasilitator menjelaskan waktu sadap normatif dandampaknya
• Fasilitator mengajak diskusi pelaksanaan di lapangandisesuaikan dengan kondisional
(15’) Penyegaran Fasilitator memberikan permainan untuk penyegaran suasana
(30’) Coffee break
(15’) aplikasi StimulansiaPembahasan 1:tujuan, jenis stimulansia dan syarat dibolehkan menggunakan stimulan
• Fasilitator menjelaskan tujuan dan jenis stimulansia;
• Fasilitator menjelaskan syarat diperbolehkan
• menggunakan stimulansia;
• Fasilitator mengajak peserta berdiskusi tentang
• penerapan stimulan yang sudah pernah dilakukan
• peserta
Pembahasan 2:Metode pengenceran
• Fasilitator menjelaskan bahan aktif, konsentrasi
• bahan aktif dipasaran dan cara mengencerkan
• stimulansia;
• Fasilitator memberi contoh
8
9
kegiatan PeSerta Media/Catatan
•
•
Peserta menyimak Alat peraga pohon karet
•
•
Peserta menyimak Alat peraga pohon karetSelembar kertas karton
•
•
•
Peserta menyimak Bark tester
•
•
•
•
Peserta menyimak Jangka sorong
Peserta menyimak
•
•
Peserta menyimak
Peserta berdiri dan mengikuti instruksifasilitator
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Peserta menyimak dan berlatih menghitung SpidolWhiteboard
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - SilabusWaktu Pokok bahaSan kegiatan FaSilitator
Pembahasan 3:dampak negatifstimulansia
Fasilitator menjelaskan dampak negatif stimulanyang berlebihan
teknologiSistem sadaprainguardPembahasan 1:Penyadapan tipologi konal
• Fasilitator menjelaskan jenis klon dan
• Pengelompokannya;
• Fasilitator menjelaskan tataguna panel konvensional,tataguna panel untuk klon quick starter dan slowstarter;
• Fasilitator menjelaskan potensi produksi.;
• Fasilitator menggali informasi dari peserta dan
• mengajak diskusi apakah potensi produksi tersebutsesuai hasil yang diperoleh petani sekitar?
• Fasilitator mengaitkan dan mereview kembali faktor-faktor penentu produksi
Pembahasan 2:teknologi rainguard
• Fasilitator menjelaskan jenis, fungsi rainguard;
• Fasilitator menjelaskan tahapan pemasangan
• Rainguard
iShoMa
Penyakit bidang sadapdan pemeliharaanPembahasan 1:Penyakit kering alurSadap
• Fasilitator menjelaskan jenis-jenis penyakit bidangsadap;
• Fasilitator menjelaskan penyebab terjadinya penyakitkering alur sadap dan pengendaliannya
Pembahasan 2:Penyakit Mouldyrot
Fasilitator menjelaskan penyebab terjadinya penyakit mouldyrot dan pengendaliannya
Pembahasan 3:Penyakit kanker garis
Fasilitator menjelaskan penyebab terjadinya penyakit kanker aris dan pengendaliannya
Pembahasan 4:Pemeliharaan tanaman(pemupukan danpenjagaan kesehatandaun)
• Fasilitor menjelaskan pentingnya pemeliharaan
• tanaman berupa pemupukan dan penjagaan
• kesehatan daun;
• Fasilitator menggali informasi berkaitan denganrealisasi pemeliharaan tanaman oleh petanisekitar,kemudian dijadikan bahan diskusi
Pengelolaan pasca panenPembahasan 1:Pengutipan danpengangkutan lateks
Fasilitator menjelaskan tentang pengutipan lateksdan pengangkutan
10
11
kegiatan PeSerta Media/Catatan
Peserta menyimak
•
•
•
•
•
•
•
Peserta menyimakPeserta merespon2-3 orang memberikan gambaran hasilkebunnya
SpidolAlat peraga pohon
•
•
•
RainguardStaplesAlat peraga pohon
•
•
Peserta menyimak
Peserta menyimak
Peserta menyimak
•
•
•
•
Peserta menyimakPeserta merespon2 orang peserta menjelaskan gambaran yangsering dilakukan terhadap tanamannya
Peserta menyimak
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - SilabusWaktu Pokok bahaSan kegiatan FaSilitator
Pembahasan 2:Pengenceran danPembekuan
• Fasilitator menggali informasi bagaimana teknispengenceran dan pembekuan yang sering dilakukanpetani sekitar;
• Fasilitator menjelaskan tentang faktor penentu mutubokar;
• Fasilitator menjelaskan jenis-jenis pengencer / antikoagulan dan pembeku/koagulan;
• Fasilitator menjelaskan jenis koagulan yang dilarang
Pembahasan 3:Jenis bokar
Fasilitator menjelaskan dan mengajak diskusiberkaitan jenis-jenis bokar, teknis pengolahannyadan kelebihan maupun kekurangannya.
Pengantar praktekPenjelasan kegiatan,perlengakapan yangdibawa, pembagiankelompok
Fasilitator menjelaskan kegiatan praktek,perlengkapan yang perlu dibawa dan membagikelompok;
Materi 2. Praktek
Praktekkriteria buka sadap
Fasilitator meminta kepada setiap kelompok mencari 10-15 pohon secara urut kemudian memberi tanda
Membuat mal sadap Fasilitator meminta kepada setiap kelompok untukmembuat mal sadap sebanyak 10-15 pohon
evaluasi Fasilitator menilai hasil praktek setiap kelompok dan mengevaluasi
Praktek menyadap Skbdan tataguna panel Skb
Fasilitator meminta kepada setiap kelompokmelakukan praktek penyadapan SKB
evaluasi Fasilitator mengevaluasi hasil praktek meliputi tebal irisan, kedalaman irisan, sudut irisan, gerakan tubuh saat menyadap dll
Coffee break
Praktek menyadap Skadan tataguna panel Ska
Fasilitator meminta kepada setiap kelompokmelakukan praktek penyadapan SKB
12
13
kegiatan PeSerta Media/Catatan
•
•
•
•
Peserta menyimak dan mendiskusikan
Peserta menyimakPeserta dibagi menjadi beberapa kelompok.Setiap kelompok terdiri atas 3-5 orang
KertasSpidol
Peserta memilih memberi tanda pohonsampelnya dan membuat mal sadap
Spidol / catPisau sadapMeteran (kayu dan kain)
Peserta membuat mal sadap Spidol / catPisau sadapMeteran (kayu dan kain)Cengkok/pakuMal sadapBusur derajat
Peserta mempraktekkan penyadapan SKB Pisau sadap SKB
Peserta menyimak dan mencatat kesalahanyang dilakukan
Jangka sorongBarktesterMeteran
Peserta mempraktekkan penyadapan SKB Pisau sadap SKA
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - SilabusWaktu Pokok bahaSan kegiatan FaSilitator
evaluasi Fasilitator mengevaluasi hasil praktek meliputi tebal irisan, kedalaman irisan, sudut irisan, gerakan tubuh saat menyadap dll
Praktek pemasanganrainguard
Fasilitator meminta kepada setiap kelompokmelakukan praktek pemasangan rainguard
evaluasi
Praktek aplikasistimulansia
Fasilitator meminta kepada setiap kelompokmelakukan praktek aplikasi stimulansia, meliputipengenceran dan cara aplikasi
evaluasi
iShoMa
Pengenalan penyakitbidang sadap
Fasilitator mengenalkan jenis-jenis penyakit bidangsadap dan meminta kepada perwakilan pesertamempraktekkan cara pengendalian/pengobatan
Pemeliharaan tM Fasilitator meminta kepeda setiap pesertamempraktekkan pemupukan
Pengelolaan pasca panen Fasiliator mengajak berkunjung ke lokasi pengolahan milik petani, kemudian menjelaskan teknik pasca panen, jenis bokar
diskusi umum Fasilitator mengajak berdiskusi dan mengevaluasikeseluruhan praktek yang telah dilakukan
Post test Fasilitator membagikan lembar soal Post Test (20 soal multiple choice) yang di mana soal yang ditanyakan adalah sama tetapi dengan tampilan yang berbeda
Fasilitator juga melakukan scoring Post Test dengan minimum passing grade adalah 12 soal dijawab dengan benar.
14
15
kegiatan PeSerta Media/Catatan
Peserta menyimak dan mencatat kesalahanyang dilakukan
Jangka sorongBarktesterMeteran
Peserta mempraktekkan pemasanganrainguard
Alat rainguardLemStaples
Peserta mempraktekkan aplikasi stimulansia StimulansiaAirEmberKuas
2 orang penserta mempraktekkan PestisidaKuasEmber
Peserta mempraktekkan pemupukan Pupuk
Peserta menyimakPerwakilan peserta mempraktek pengolahanlbokar
LateksLumpAlat olah
Peserta menyimak dan mengevaluasiBersama
Peserta mengisi soal Post Test Soal PostTest
Modul 3: Praktek Penanganan Panen dan Paska Panen Tanaman Karet yang Baik - SilabusCATATAN:
16
Hak Cipta 2016Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbHSemua hak dilindungi undang-undang/dicetak di IndonesiaPenerbitDeutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbHWisma Bakrie 2, Lt. 5Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B2Jakarta 12920 - Indonesia Phone +62 21 5794 5740Fax +62 21 5794 5740 Email jakarta@sregip.or.idInternet www.sregip.or.idReproduksiDilarang mereproduksi publikasi ini baik seluruhnya maupun sebagian dalam bentuk apa pun tanpa izin dari pemegang hak cipta, kecuali untuk tujuan pendidikan atau nirlaba, dengan ketentuan bahwa pengakuan sumber harus dibuat dan salinannya diberikan kepada GIZ.DisclaimerInformasi yang terdapat dalam publikasi ini diambil dari sumber-sumber yang diyakini dapat diandalkan. Namun, tidak ada pernyataan atau jaminan yang diberikan sehubungan dengan keakuratan, kelengkapan atau keandalannya. GIZ tidak bertanggung jawab atas setiap akibat/ kerugian karena penggunaan isi publikasi ini.