ppt blok 22

Post on 23-Jan-2016

33 views 0 download

description

stroke

Transcript of ppt blok 22

SKENARIOSeorang laki-laki berusia 62 tahun, sejak 3 hari

terakhir merasa lengan dan tungkai kanannya

lemah, bicara mulai pelo.Pasien masih biasa

berjalan walaupun terasa lebih sulit.Sejak kemarin

pagi, lengan dan tungkai kanan sama sekali tidak

bisa digerakkan dan pasien tidak bisa bicara.Mulai

tadi malam, pasien tampai tidur terus , tidak bisa

dibangunkan , tidak bisa makan atau minum

sampai akhirnya dibawa ke rumah sakit.

IDENTIFIKASI ISTILAH

Pelo – percakapan yang tidak jelas / tidak

dapat menyebutkan kata-kata dengan

lafaz yang betul.

RUMUSAN MASALAH Laki-laki 62 tahun, sejak 3 hari lengan dan

tungkai kanan lemah,bicala pelo dan jalan

sulit.

Sejak kemarin pagi, lengan dan tungkai

kanan tidak bisa digerak dan tidak bisa

bicara.

Malam tadi, pasien tidur terus dan tidak bisa

dibangunkan.

ANALISIS MASALAH

RUMUSAN MASALAH

ANAMNESIS

PEMERIKSAAN-FISIK

-PENUNJANG

DIAGNOSA-KERJA

BANDING

ETIOLOGI-FAKTOR RISIKO EPIDEMIOLOGI

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS

PENATALAKSANAAN-MMNMM

KOMPLIKASI

PENCEGAHAN

PROGNOSIS

HIPOTESIS Laki-laki berumur 62 tahun menderita stroke

SASARAN BELAJAR Anamnesis

Pemeriksaan fisik dan penunjang Diagnosis kerja dan diagnosis banding

Etiologi dan faktor risiko Epidemiologi Patofisiologi

Manifestasi klinik Penatalaksaan

Komplikasi Pencegahan Prognosis

ANAMNESIS Alloanamnesis

Identitas

Keluhan utama

Riwayat penyakit sekarang

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat keluarga

PEMERIKSAAN FISIKa)Keadaan umum

Kesadaran

Suara bicara

Tanda-tanda vital

b)Pemeriksaan ekstremitas

Sering didapatkan kelumpuhan pada salah

satu sisi tubuh.

c)Pemeriksaan Saraf umum

PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan radiologi :

CT scan

Untuk mempelihatkan secara spesifik letak edema,

posis hematoma, adanya jaringan otak yang infark

atau iskemia dan posisinya secara pasti.

MRI

Menentukan posisi dan besar/luasnya terjadinya

perdarahan otak.Hasil pemeriksaan biasanya

didapatkan area yang mengalami lesi dan infark

akibat hemoragik.

Pemeriksaan foto thorax.

Dapat memperlihatkan keadaan jantung,

apakah terdapat pembesaran ventrikel kiri

yang merupakan salah satu tanda hipertensi

kronis pada penderita stroke.

Pemeriksaan laboratorium :

Pungsi lumbal

Pemeriksaan kimia darah: Gula darah

Pemeriksaan darah lengkap

WORKING DIAGNOSIS

Stroke

PEMBAGIAN STROKE Terbagi 2:

Stroke iskemik

Sekitar 80-85 % stroke adalah stroke

iskemik.Pada dasarnya disebabkan oleh

oklusi pembuluh darah otak yang kemudian

menyebabkan terhentinya pasokan oksigen

dan glukosa ke otak.

Stroke hemoragik

Stroke hemarogik dapat terjadi apabila

pembuluh darah otak rupture atau pecah

sehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang

subaraknoid atau langsung ke dalam jaringan

otak.Dibedakan menjadi perdarahn

intraserebral ( PIS ) dan pedarahan

subaraknoid ( PAS ).

DIAGNOSIS DIFFERENTIAL1. Serangan iskemik transien ( TIA )

TIA merupakan serangan-serangan deficit

neurologis yang mendadak dan singkat akibat

iskemia otak fokal yang cenderung membaik

dengan kecepatan dan tingkat penyembuhan

bervariasi tetapi biasanya dalam tempoh 24 jam.

Serangan-serangan ini menimbulkan beragam

gejala, bergantung pada lokasi jaringan otak yang

terkena dan disebabkan oleh vaskular yang sama

dengan yang menyebabkan stroke.

STROKE NON HEMORAGIK STROKE HEMORAGIK TUMOR OTAK

biasanya saat pasien

sedang tidak melakukan

aktivitas

nyeri kepala sifatnya

ringan atau sangat

ringan.

Tidak ditemukan adanya

kejang atau muntah

saat serangan

Penurunan kesadaran

bersifar ringan atau

sangat ringan.

Biasanya terjadi saat

pasien beraktifitas.

Pasien mengalami nyeri

kepala yang hebat.

Adanya kejang atau

muntah saat serangan

terjadi.

Penurunan kesadaran

bersifat sangat nyata.

Biasanya adanya emosi

(marah-marah) yang

mendahului sebelum

serangan.

Pada tumor otak, nyeri

kepala yang hebat saat

beraktifitas

penyebabkan

peninggian intracranial

nyeri kepala menurun

apabila tidak

beraktifitas.

Keadaan mudah lesu,

gangguan daya ingat

dan penurunan

kesadaran.

Gejala deficit neurologi

sangat lambat bahkan

sampai berbulan-bulan.

3. Abses Otak

Abses otak disebabkan oleh peradangan intracranial

dengan pembentukan abses.Infeksi dapat memasuki

intracranial secara langsung atau tidak langsung.Antara

gejala yang didapatkan ialah :

Nyeri kepala- 70%

Perubahan status mental ( indikasi edema cerebral)-65%

Deficit neurologis fokal – 65%

Demam-50%

Kejang-25-35%

Mual muntah-40%

Gangguan motor dan sensorik fokal

ETIOLOGISTROKE ISKEMIK STROKE HEMORAGIK

Trombosis

Emboli.

Hal yang dapat

menyebabkan terhentinya

aliran darah otak contohnya

syok dan hipovolemia

Hiperkoagulabilitas darah

Perdarahan intraserebrum.

Perdarahan subaraknoid

Penyalahgunaan kokain dan

amfetamin

Perdarahan akibat tumor

otak

Infark hemoragik

EPIDEMIOLOGI Di seluruh dunia, stroke merupakan penyakit

yang terutama mengenai populasi usia

lanjut. Insidens pada usia 75-84 tahun sekitar

10 kali dari populasi berusia 55-64 tahun

FAKTOR RISIKO

Hipertensi

Diabetes Millitus

TIA

Hiperkolesterolernia

Perokok

Post stroke

Peminum alkohol

Obesitas

Kurang olah raga

Abnormalitas lipoprotein

Stress fisik dan mental

Umur

Ras/bangsa: Afrika

(Negro) , Jepang dan

Cina lebih berisiko

terkena Stroke

Jenis kelamin laki-

laki

Riwayat keluarga

YG BISA DIKONTROL TIDAK BISA DIKONTROL

PATOFISIOLOGI

Arterotrombolitik, trombus,emboli dll.

Perubahan perfusi darah dan oksigen pada otak

hipoksia

Iskemik otak

Defisit neurologis sementara

Sel otak mati parmenan dan meyebabkan infark pada otak.

Waktu singkat Waktu

lama

STROKE ISKEMIK

Perdarahan subaraknoid , perdarahan intraserebral dll,

darah sendiri dalam ruangan intrakranial akan menjadi massa yang menempati ruangan ( space-ocuppying space)

Penekanan pada jaringan otak

Mekanisme regulasi otak menjaga keseimbangan dgn meningkatkan tekanan darah agar tekanan perfusi serebral dapat dipertahankan.Kenaikan tekanan intracranial akan memaksa cairan serebrospinal mengalir keluar dan dengan demikian memulihkan keseimbangan tersebut

Pembuluh darah yang ruptur akan berkontriksi untuk mengatasi kehilangan darah

Vasospasme ini ganggu aliran darah sehingga terjadi iskemik

p.kecil-defisit neurologis yang minimal sahaja

Kerusakan sel yang lebih berat.

p.besar-tekanan mningkat dgn cepat dan perfusi berhenti

STROKE HEMORAGIK

MANIFESTASI KLINISGejala umumnya berupa

Baal atau lemas mendadak di wajah , lengan,

atau tungkai terutama pada di salah satu sisi

tubuh

Gangguan penglihatan.

Kesulitan berbicara

Hilangnya keseimbangan atau koordinasi

Nyeri kepala mendadak tanpa kausa yang jelas.

Perubahan tingkat kesadaran

Gejala klinis Stroke hemoragik(PIS)

Stroke hemoragik(PSA)

Stroke iskemik

Gejala defisit fokal

Berat Ringan Berat/ringan

Awitan(onset) Menit/jam 1-2 menit Pelan(jam/hari)

Nyeri kepala Hebat Hebat Ringan/tidak ada

Muntah pada awalnya

Sering Sering Tidak kecuali lesi pada batang otak

Hipertensi Hampir selalu Biasanya tidak Sering

Kaku kuduk Jarang Biasanya ada Tidak ada

Kesadaran Bisa hilang Bisa hilang sebentar

Dapat hilang

Hemi pareses Sering sejak awal Awalnya tidak ada Sering sejak awal

Deviasi mata Bisa ada Jarang Mungkin ada

Likuor Sering bertambah berdarah jernih

PENATALAKSANAAN Non-medikamentosa

Secara umum, penatalaksanaan pada pasien stroke adalah:

Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat, posisi miring

jika muntah dan boleh dimulai mobilisasi bertahap jika

hemodinamika stabil

Bebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi yang

adekuat, bila perlu diberikan oksigen sesuai kebutuhan

Tanda-tanda vital diusahakan stabil

Bed rest

Koreksi adanya hiperglikemia atau hipoglikemia

Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

Pemberian cairan intravena berupa kristaloid

atau koloid dan hindari penggunaan glukosa

murni atau cairan hipotonik

Hindari kenaikan suhu, batuk, konstipasi,

atau suction berlebih yang dapat

meningkatkan TIK

Nutrisi per oral hanya diberikan jika fungsi

menelan baik. Jika kesadaran menurun atau

ada gangguan menelan sebaiknya dipasang

NGT.

Medika Mentosa

Tatalaksana medikamentosa

Menurunkan neurologi injury & menurunkan

mortalitas & disability jangka panjang

Mencegah komplikasi sekunder dr imobilitas

dan disfungsi neurologi

Mencegah stroke berulang

Obat yang digunakan :

Anti hipertensi – kaptopril, clonidin

Anti platelet – aspirin,dipiridamol

Anti koagulan – heparin , warfirin

Trombolisis -alteplase

Tatalaksana Stroke Iskemik Akut

tPA(tissue Plasminogen Activator) pada 3 jam

pertama serangan

oksigen dan cairan harus cukup

Aspirin, 48 jam setelah serangan

Antihipertensi (pertimbangan: Tekanan Darah Pasien)

Jika terjadi sumbatan diberikan Heparin

Istrirahat cukup selama seminggu, jika stress

diberikan Alprazolam

Nutrisi yang sesuai dan diberikan obat Antikolesterol.

KOMPLIKASI Bengkak otak ( edema )

Kejang

Hiccup

Hidrosefalus obstruktif

Demam dan infeksi

Gangguan fungsi menelan

Abnormalitas jantung

Inkontinensia alvi dan konstipasi

PENCEGAHANPENCEGAHAN PRIMER

Menghindari : rokok,alcohol,kegemukan,konsumsi

garam berlebihan,obat-obatan golongan

amfetamin,kokain dan sejenisnya.

Mengurangi : kolesterol dan lemak dalam makanan

Mengendalikan : hipertensi, diabetes mellitus,

penyakit jantung, penyakit vaskular aterosklerotik

yang lainnya.

Menganjurkan : konsumsi gizi seimbang dan olah

raga teratur.

PENCEGAHAN SEKUNDER mencegah terjadinya kekambuhan stroke

PROGNOSIS Prognosis berdasarkan lokasi dan luasnya

daerah otak

Semakin lambat penanganan, semakin buruk

prognosis

Pada rehabilitasi aktif, quality of life pasien

meningkat.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembelajaran yang dikaji,

dapat disimpulkan bahwa hasil hipotesis

yang disepakati, yaitu “Laki-laki berusia 62

tahun menderita stroke .” Dapat diterima.