Post on 17-Feb-2015
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sebuah penelitian terkini memaparkan bahaya yang ditimbulkan dari polusi udara. pakar
ekologi dari Universitas Cornell di Amerika Serikat (AS), David Pimentel, mengungkapkan
selain polusi air dan polusi tanah, polusi udara memberikan kontribusi yang besar bagi
bertambahnya tingkat kematian yang terjadi di seluruh dunia pada saat ini. Hal ini dibuktikan
dengan data yang dikumpulkan mengenai tingkat kematian bahwa beriringan dengan factor
lingkungan lain, polusi udara menjadi penyumbang alasan terjadinya 62 juta kematian atau 40
persen dari total kematian di umat manusia di dunia. Mengingat pentingnya peran serta
masyarakat global dalam mengurangi penyebab timbulnya polusi udara, maka dari itu
diharapkan melalui makalah ini, akan tercipta kesadaran social terhadap pentingnya menjaga
kondisi lingkungan agar tetap stabil dan alami. Maka dari itu di dalam makalah ini akan dibahas
mengenai dampak dari polusi udara serta sample kegiatan yang dapat dilakukan oleh masyarakat
guna mengurangi timbulnya polusi udara yang lebih parah lagi.
1.2 Tujuan Pembahasan
Makalah yang berjudul, ―Polusi Udara ‖ ini, disusun dengan maksud dan tujuan sebagai
berikut:
1. Memberikan penjelasan mengenai polusi udara.
2. Memberikan pemaparan secara umum mengenai dampak dari berbagai aspek.
3. Sebagai bentuk tanggung jawab mahasiswa/i terhadap tugas yang diberikan.
1.3 Permasalahan
Topik utama yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah pembahasan secara umum
mengenai definisi, penyebab dan dampak dari polusi Udara.
1.4 Metode Pengolahan Data
Untuk membantu menganalisa permasalahan di atas, penyusun melakukan beberapa tahap
pengolahan data sebagai pendekatan dalam penyusunan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 2
1. Melakukan pencarian data dengan bantuan literature buku.
2. Melalui surfing di beberapa website yang mendukung pembahasan topic Ms. Access
khususnya mengenai polusi udara ini.
3. Mengadakan diskusi antar anggota dan antar kelompok secara informal mengenai
pembahasan tema makalah terkait dengan tema yang diambil.
1.5 Tinjauan Pustaka
www.google.com
www.wikipedia.com
http://www.defra.gov.uk
1.6 Sistematika Pembahasan
Makalah yang membahas tentang polusi udara ini, terbagi dalam tiga bab pokok yang
natinya akan memudahkan untuk pemahaman lebih lanjut secara sistematis. Ketiga bab tersebut
akan diperinci sebagai berikut.:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab pertama ini akan dibahas mengenai latar belakang dari dilakukannya
pembahasan terhadap polusi udara tersebut. Kemudian dibahas pula mengenai tujuan
dilakukannya penyusunan terhadap makalah dengan topic terkait dan pembahasan
permasalahan, Serta penambahan sub bab seperti metode pengambilan data, tinjauan
pustaka, dan sistematika pembahasan.
BAB II : POLUSI UDARA
Selanjutnya pada bab kedua ini akan diberikan penjelasan mengenai polusi udara.
BAB II : PENUTUP
Sebagai bab terakhir dalam karya tulis ini, penyusun akan menarik kesimpulan dari
penyusunan data mengenai polusi udara yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 3
BAB II
POLUSI UDARA
2.1 Definisi
Polusi atau pencemar merupakan masuknya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen
lain kedalam lingkungan yang menyebabkan berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau proses alam. Polusi dapat juga diartikan sebagai masuknya bahan pencemar
(Polutan) sebagai akibat dari kegiatan manusia atau proses alam yang ditemukan di tempat, saat,
dan jumlah yang tidak selayaknya.
Pencemaran udara merupakan kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
makhluk hidup lainnya, mengganggu estetika dan kenyamanan dalam kegiatan beraktifitas
manusia, serta dalam kondisi tertentu dapat merusak properti.Pencemaran udara dapat
ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun dari kegiatan manusia seperti kegiatan aktivitas
pabrik dan industry – industry besar. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara,
panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara
mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun
global. Definisi lain menyebutkan bahwa polusi udara adalah penambahan komponen di udara
atau pula suatu bahan kimia yang kehadirannya dalam jumlah tertentu dapat membahayakan
organism suara.
Sumber polusi udara dibedakan menjadi dua yakni yang tergolong pencemaran primer
dan pencemaran sekunder Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan
pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari
sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer
karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemaran primer merupakan Polutan yang bentuk
dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut sebagai pencemar primer,
antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai partikel.. Pencemar
sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di
atmosfer. Pencemar sekunder dapat dijelaskan pula sebagai berbagai bahan pencemar
kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar baru, yang justru lebih
membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 4
katalisator, seperti sinar matahariPembentukan ozon (O3) dalam smog fotokimia adalah sebuah
contoh dari pencemaran udara sekunder. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek
dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global yg
mempengaruhi;
2.2 Penyebab Polusi Udara
Secara umum definisi udara tercemar adalah perbedaan komposisi udara aktual dengan
kondisi udara normal dimana komposisi udara aktual tidak mendukung kehidupan manusia.
Bahan atau zat pencemaran udara sendiri dapat berbentuk gas dan partikel. Dalam bentuk gas
dapat dibedakan menjadi:
Golongan belerang (sulfur dioksida, hidrogen sulfida, sulfat aerosol).
Golongan nitrogen (nitrogen oksida, nitrogen monoksida, amoniak, dan nitrogen dioksida).
Golongan karbon (karbon dioksida, karbon monoksida, hidrokarbon).
Golongan gas yang berbahaya (benzene, vinyl klorida, air raksa uap).
Sedagkan jenis pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi tiga, yaitu:
Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
Bahan organik yang terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, benzene.
Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
Sementara itu, jenis pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi
dua, yaitu:
Pencemaran udara bebas meliputi secara alamiah (letusan gunung berapi, pembusukan, dan
lain-lain) dan bersumber kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah
tangga, asap kendaraan bermotor.
Pencemaran udara ruangan meliputi dari asap rokok, bau tidak sedap di ruangan.
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 5
2.3 Parameter Polusi Udara
Dibawah ini merupakan jenis parameter pencemar udara didasarkan pada baku mutu
udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999 dan pengaruh zat tersebut
terhadap makhluk hidup apabila keberadaan zat tersebut di lingkungan telah melebihi ambang
batas, yakni meliputi:
Sulfur dioksida (SO2)
Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas
yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), yang keduanya
disebut sulfur oksida (SOx). Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem
pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2
sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar
1-2 ppm. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua
dan penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.
Karbon monoksida (CO)
Karbon monoksida merupakan senyawa yang tidak berbau, tidak berasa dan pada suhu udara
normal berbentuk gas yang tidak berwarna. Tidak seperti senyawa lain, CO mempunyai potensi
bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah
yaitu haemoglobin.
Nitrogen dioksida (NO2)
NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat
mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh
gejala pembengkakan paru (edema pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan
mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau
kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap
manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas.
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 6
Ozon (O3)
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen dan
oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan ozon sangat
berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara pada
ketinggian 30km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara
perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung dari jumlah molekul
O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari
dengan kuat di daerah panjang gelombang 240-320 nm.
Hidro karbon (HC)
Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan
baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah
industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan
merangsang terbentuknya sel-sel kanker.
Khlorin (Cl2)
Gas Khlorin (Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas
khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin
sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1.Selain bau yang
menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas
khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat
membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan.
Gas khlorin juga dapat mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada
proses yang terjadi di bawah ini.
Partikulat Debu (TSP)
Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang
dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti
bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikulat yang
lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi.
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 7
Kategori Rentang Karbon monoksida (CO)
Nitrogen (NO2)
Ozon (O3) Sulfur dioksida (SO2)
Partikulat
Baik 0-50 Tidak ada efek
Sedikit berbau
Luka pada Beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan SO2 (Selama 4 Jam)
Luka pada Beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan O3 (Selama 4 Jam)
Tidak ada efek
Sedang 51 - 100
Perubahan kimia darah tapi tidak terdeteksi
Berbau
Luka pada Beberapa spesies tumbuhan
Luka pada Beberapa spesies tumbuhan
Terjadi penurunan pada jarak pandang
Tidak Sehat
101 - 199
Peningkatan pada kardiovaskular pada perokok yang sakit jantung
Bau dan kehilangan warna. Peningkatan reaktivitas pembuluh tenggorokan pada penderita asma
Penurunan kemampuan pada atlit yang berlatih keras
Bau, Meningkatnya kerusakan tanaman
Jarak pandang turun dan terjadi pengotoran debu di mana-mana
Sangat Tidak Sehat
200-299
Meningkatnya kardiovaskular pada orang bukan perokok yang berpenyakit Jantung, dan akan tampak beberapa kelemahan yang terlihat secara nyata
Meningkatnya sensitivitas pasien yang berpenyakit asma dan bronchitis
Olah raga ringan mengakibatkan pengaruh parnafasan pada pasien yang berpenyaklt paru-paru kronis
Meningkatnya sensitivitas pada pasien berpenyakit asma dan bronchitis
Meningkatnya sensitivitas pada pasien berpenyakit asma dan bronchitis
Berbahaya 300 - lebih
Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar
Tabel 2.3a Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)
Sumber: Bapedal [1]
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 8
Pencemar Sumber Keterangan
Karbon monoksida (CO)
Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses industri
Standar kesehatan: 10 mg/m3 (9 ppm)
Sulfur dioksida (S02)
Panas dan fasilitas pembangkit listrik
Standar kesehatan: 80 ug/m3 (0.03 ppm)
Partikulat Matter
Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses industri
Standar kesehatan: 50 ug/m3 selama 1 tahun; 150 ug/m3
Nitrogen dioksida (N02)
Buangan kendaraan bermotor; panas dan fasilitas
Standar kesehatan: 100 pg/m3 (0.05 ppm) selama 1 jam
Ozon (03) Terbentuk di atmosfir Standar kesehatan: 235 ug/m3 (0.12 ppm) selama 1 jam
Tabel 2.3b Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang
Sumber: Bapedal [2]
Pada Tabel 2 memperlihatkan sumber emisi dan standar kesehatan yang ditetapkan oleh
pemerintah melalui keputusan Bapedal. BPLHD Propinsi DKI Jakarta pun mencatat bahwa
adanya penurunan yang signifikan jumlah hari dalam kategori baik untuk dihirup dari tahun ke
tahun sangat mengkhawatirkan. Dimana pada tahun 2000 kategori udara yang baik sekitar 32%
(117 hari dalam satu tahun) dan di tahun 2003 turun menjadi hanya 6.85% (25 hari dalam satu
tahun). Hal ini menandakan Indonesia sudah seharusnya memperketat peraturan tentang
pengurangan emisi baik sektor industri maupun sektor transportasi darat/laut. Selain itu tentunya
penemuan-penemuan teknologi baru pengurangan emisi dilanjutkan dengan pengaplikasiannya
di masyarakat menjadi suatu prioritas utama bagi pengendalian polusi udara di Indonesia.
2.4 Dampak Polusi Udara
1. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui
sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada
jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian
atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-
paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 9
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran
pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan
lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian
prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun
1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di
tahun 2015.
2. Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik
hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses
fotosintesis.
Gambar 2.4a Polusi Udara yang diakibatkan oleh pabrik & industry
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 10
3. Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti
SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:
Mempengaruhi kualitas air permukaan.
Merusak tanaman.
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi
kualitas air tanah dan air permukaan.
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.
4. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O
di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Gambar 2.4b Alur terjadinya efek rumah kaca
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 11
5. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.
Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di
stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan
laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
NO BAHAN PENCEMAR SUMBER DAMPAK/AKIBAT PADA INDIVIDU/MASYARAKAT
1.
Sulfur Dioksida (SO2)
Batu bara atau bahan bakar minyak yang
mengandung Sulfur.
Pembakaran limbah pertanah.
Proses dalam industri.
Menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak
nafas.
2. Hidrogen Sulfa (H2S) Dari kawah gunung yang
masih aktif. Menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat
merusak indera penciuman (nervus olfactory)
3.
Nitrogen Oksida (N2O)
Nitrogen Monoksida (NO)
Nitrogen Dioksida (NO2)
Berbagai jenis pembakaran.
Gas buang kendaran bermotor.
Peledak, pabrik pupuk.
Menggangu sistem pernapasan.
Melemahkan sistem pernapasan paru dan saluran nafas sehingga paru mudah terserang
infeksi.
4.
Amoniak (NH3)
Proses Industri
Menimbulkan bau yang tidak sedap/menyengat.
Menyebabkan sistem pernapasan, Bronchitis, merusak indera penciuman.
5.
Karbon Dioksida (CO2)Karbon Monoksida
(CO)Hidrokarbon
Semua hasil pembakaran.Proses
Industri
.
Menimbulkan efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang
amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akaibatnya apabila otak kekurangan oksigen
dapat menimbulkan kematian.
Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berfikir, gerakan otot, gangguan
jantung.
Tabel 2.4 Dampak pencemaran udara berupa gas
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 12
2.5 Upaya Pengurangan Polusi Udara
Berikut di bawah ini merupakan sebgian upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat
global utuk mengurangi polusi udara yang terjadi di ingkungab kita, antara lain:
1. Mengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik sepeda, kendaraan
umum, atau naik satu kendaraan pribadi bersama teman-teman (car pooling).
2. Selalu merawat mobil dengan seksama agar tidak boros bahan bakar dan asapnya tidak
mengotori udara.
3. Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi.
4. Mematuhi batas kecepatan dan jangan membawa beban terlalu berat di mobil agar
pemakaian bensin lebih efektif.
5. Meminimalkan penggunaan bahan kimia.
6. Membeli bensin yang bebas timbal (unleaded fuel).
7. Memilih produk yang ramah lingkungan. Misalnya parfum non-CFC.
8. Memakai plastik berulang kali. Sampah plastik sulit diurai dan kalau dibakar menimbulkan
zat beracun.
9. Tidak merokok.
10. Memilah antara sampah basah dan sampah kering dan menyediakan tempat untuk
keduanya.
11. memelihara tanaman kota
12. larangan pemakaian insektisida berbahaya
13. Memfotokopi secara bolak-balik atau memakai kertas yang sisinya masih kosong.
Menghemat kertas berarti mengurangi penggundulan hutan. Bumi yang hijau dapat
menyerap polusi lingkungan lebih baik.
14. Menggunakan lampu dengan kapasitas yang tepat.
15. Bila kita menggunakan kamar kecil, jangan lupa mematikan air setelah kita pakai. Ingat,
semakin banyak air terbuang percuma berarti kita turut memboroskan sumber daya alam.
16. Menghiasi rumah dan lingkungan dengan tanaman asli.
17. Kalau toilet menggunakan pengharum ruangan, pilih yang tidak mengandung aerosol.
18. Jangan membuang sampah sembarangan, terutama di sungai, selokan dan laut.
19. Menggunakan lebih banyak barang-barang yang terbuat dari kaca/keramik, bukan plastik
atau styrofoam.
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 13
20. Sebisa mungkin menghindari menggunakan barang/produk dengan kemasan kecil (sachet)
karena akan menambah jumlah sampah.
21. Membiasakan menggosok gigi dengan menggunakan gelas, bukan menyalakan keran terus-
menerus. Jangan sia-siakan air bersih.
22. Sebisa mungkin menggunakan lap atau sapu tangan untuk menggantikan tisu yang terbuat
dari kertas.
23. Mengurangi belanja yang tidak perlu agar tidak menimbulkan sampah di kemudian hari.
NO BAHAN
PENCEMAR PENANGGULANGAN KETERANGAN
1.
Sulfur Dioksida
(SO2)
Hidrogen Suldfida
(H2S)
Nitrogen Oksida
(N2O)
Nitrogen Monoksida
(NO)
Nitrogen Dioksida
(NO2)
Amoniak (NH3)
Karbondioksidak
(CO2)Karbon
Monoksida
(CO)Hidrokarbon
Absorbsi
Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan
padat yang dapat menyerap polutan. Berbagai
tipe adsorben yang dipergunakan antara lain
karbon aktif dan silikat. Adsorben mempunyai
daya kejenuhan sehingga selalu diperlukan
pergantian, bersifat disposal (sekali pakai buang)
atau dibersihkan kemudian dipakai kembali.
Pembakaran
Mempergunakan proses oksidasi panas untuk
menghancurkan gas hidrokarbon yang terdapat
didalam polutan. Hasil pembakaran berupa
(CO2) dan (H2O). Alat pembakarannya adalah
Burner dengan berbagai tipe dan temperaturnya
adalah 1200o—1400
o F
Reaksi Kimia
Banyak dipergunakan pada emisi golongan
Nitrogen dan golongan Be-lerang. Biasanya cara
kerja ini merupakan kombinasi dengan cara -
cara lain, hanya dalam pembersihan polutan
udara dengan reaksi kimia yang dominan.
Membersihkan gas golongan nitrogen , caranya
dengan diinjeksikan Amoniak (NH3) yang akan
bereaksi kimia dengan Nox dan membentuk
bahan padat yang mengendap. Untuk
menjernihkan golongan belerang dipergunakan
Copper Oksid atau kapur dicampur arang.
Tabel 2.5a Penanggulangan pencemaran udara berbentuk gas
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 14
NO BAHAN
PENCEMAR PENANG-GULANGAN KETERANGAN
1.
Debu - partikelTimah
hitam
(Pb)BenzenPartikel
polutan bersifat
biologis berupa
:Bakteri, jamur, virus,
telur cacing.
Membersihkan(Scrubbing)Menggunakan
filterMempergunakan Kolektor
MekanisProgram langit biruMenggalakkan
penanaman Tumbuhan
Mempergunakan cairan
untuk memisahkan polutan,
dalam keadaan alamiah
(turun hujan) maka polutan
partikel dapat turut dibawa
bersama air hujan. Alat
scrubbing ada berbagai
jenis, yaitu berbentuk plat,
masif, fibrous dan spray.
Dengan filtrasi
dimaksudkan menangkap
polutan partikel pada
permukaan flter. Filter yang
digunakan berukuran sekecil
mungkin.
Dengan menggunakan
tenaga gravitasi dan tenaga
kinetis atau kombinasi untuk
mengendapkan polutan
partikel. Sebagai kolektor
dipergunakan gaya
sentripetal yang memakai
silikon. Semakin besar
partikel secepat mungkin
proses pembersihan
Program langit biru yang
dikumandangkan oleh
pemerintah Indonesia adalah
mengurangi pencemaran
udara, khususnya dari akibat
transportasi. Ada 3 tindakan
yang dilakukan terhadap
pencemaran udara akibat
transportasi yaitu mengganti
bahan bakar, mengubah
mesin kendaraan, memasang
alat-alat pembersih polutan
pada kendaraan.
Mempertahankan ―paru-
paru‖ kota dengan
memperluas pertamanan dan
penanaman berbagai jenis
tumbuh-tumbuhan sebagai
penangkal pencemaran
udara.
Tabel 2.5b Penanggulangan pencemaran udara berbentuk partikel
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 15
Sedangkan di bawah ini merupakan sebagain kecil usaha pemerintah untuk mendukung
pengurangan polusi udara:
1. Pengujian emisi gas buang secara berkala dari setiap kendaraan yang ada di ibukota.
Kendaraan yang tidak lolos uji emisi harus masuk bengkel untuk diperbaiki sehingga
memenuhi standar emisi yang berlaku.Hal ini sudah berjalan di Jakarta dengan keluarnya
Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 95 Tahun 2000 Tentang Pemeriksaan
Emisi Dan Perawatan Mobil Penumpang Pribadi di Propinsi DKI Jakarta.
Gambar 2.5a Kabut yang ditimbulkan oleh polusi udara yang
berasal dari pembuangan emisi BBM
2. Pemberi insentif bagi kendaraan bermotor yang memakai bahan bakar gas:
Keringanan pajak kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar gas berupa
PBBKB (Pajak Bahan Bakar Kendaran Bermotor). Ref. PERPU. No.21 tahun 1997
Pemberian keringanan pajak untuk bea-impor conversion kit, sehingga harga jualnya
dapat ditekan dan terjangkau oleh masyarakat
Peraturan pemerintah yang mewajibkan kepada Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM)
untuk memasang Catalytic Converter pada setiap kendaraan baru yang sudah diproduksi
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 16
Tabel 2.5 Sumber dan standar kesehatan emisi gas buang
3. Pembuatan Bahan Bakar Nabati (BBN). Kebijakan pemerintah untuk percepatan pembuatan
BBN antara lain:
Peraturan Pemerintah (PP) No.5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional.
Instruksi Presiden (Inpres) No.1 tahun 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan BBN.
Keputusan Presiden (Keppres) No.10 tahun 2006 tentang Tim Nasional pengembangan
BBN untuk percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran.
Solusi BBN untuk transportasi adalah sebagai pengganti/subtitusi solar atau bensin. Untuk
solar digunakan bio-diesel, sedangkan untuk bensin digunakan bio-ethanol. Bio-diesel
merupakan bentuk ester dari minyak nabati (sawit, minyak kelapa, jarak pagar,dll). Sedangkan
bio-ethanol merupakan anhydrous alkohol berasal dari fermentasi tetes/nira tebu, singkong,
jagung atau sagu.
Gambar 2.5 Alur pembuatan bio-diesel
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 17
Blending 10% (B10) adalah bahan bakar dengan komposisi 10% minyak nabati dan 90%
minyak solar. B10 jauh lebih ramah lingkungan dan memiliki nilai cetane lebih tinggi. Angka
cetane B10 sekitar 64 sehingga membuat tarikan/kinerja mesin kendaraan jauh lebih tinggi
dibandingkan solar biasa. Sementara nilai opasitas (kadar asap) turun antara 10-20 persen.
Penurunan juga terjadi pada kandungan sulfur pada biodiesel hasil pencampuran tersebut.
Tabel 2.5 Perbandingan Bio-diesel dengan minyak diesel (BBM)
2.6 Negara Penghasil Polusi CO2 Terbesar di Dunia
Peningkatan efek rumah kaca itu sendiri di sebabkan oleh meningkatnya kadar gas
karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Selama ini negara-negara di dunia ketiga
alias negara berkembang selalu di tuding sebagai biang dari meningkatnya kadar gas CO2
tersebut. Industri yang tidak ramah lingkungan, penebangan hutan secara liar, meningkatnya
jumlah kendaraan menjadi beberapa alasan di antaranya. Sebuah lembaga riset independen yang
berbasis di Amerika, CGD (Center for Global Development), menunjukkan di mana penghasil
gas CO2 berada dan berapa banyak gas CO2 yang dilepaskan ke atmosfer dan menyebabkan
kenaikan efek rumah kaca. CGD menjelaskan bahwa pembangkit listrik merupakan kontributor
terbesar penghasil CO2 (sekitar 25 % dari total emisi CO2).
CGD mengumpulkan data dari sekitar 50.000 pembangkit listrik di seluruh dunia dan
mengumpulkannya dalam suatu database yang disebut CARMA (Carbon Monitoring For
Action). Data yang dikumpulkan dalam CARMA berasal dari laporan pemerintah dan
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 18
pembangkit itu sendiri. Bila data yang diperoleh masih kurang, CARMA melakukan perkiraan
emisi dengan metode statistik berdasarkan jenis dan umur pembangkit listrik, bahan bakar yang
digunakan, serta jumlah energi yang di hasilkan. CARMA berhasil mengumpulkan daftar negara
penghasil emisi CO2 terbesar dari sektor pembangkit listrik serta daftar pembangkit listrik di
seluruh dunia yang paling banyak menghasilkan emisi CO2.
Inilah daftar 25 negara penghasil emisi CO2 terbesar :
1. Amerika 2.790.000.000
2. China 2.680.000.000
3. Rusia 661.000.000
4. India 583.000.000
5. Jepang 400.000.000
6. Jerman 356.000.000
7. Australia 226.000.000
8. Afrika Selatan 222.000.000
9. United Kingdom 212.000.000
10. Korea Selatan 185.000.000
11. Polandia 166.000.000
12. Italia 165.000.000
13. Taiwan 153.000.000
14. Spanyol 148.000.000
15. Kanada 144.000.000
16. Turki 102.000.000
17. Meksiko 101.000.000
18. Indonesia 92.900.000
19. Iran 86.200.000
20. Ukraina 79.100.000
21. Thailand 76.400.000
22. Arab Saudi 75.900.000
23. Kazakhstan 62.300.000
24. Malaysia 61.100.000
25. Belanda 58.900.000
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 19
Sedangkan berikut ini adalah daftar pembangkit listrik di dunia penghasil emisi CO2
terbesar :No Pembangkit Listrik Negara Jumlah CO2 yang dihasilkan (dalam ton)
1. Taichung, Taiwan 41.300.000
2. Poryong, Korea Selatan 37.800.000
3. Castle Peak, China 35.800.000
4. Reftinskaya SDPP, Rusia 33.000.000
5. Tuoketo-1, China 32.400.000
6. Mailiao FP, Taiwan 32.400.000
7. Vindhyachal, India 29.000.000
8. Hekinan, Jepang 28.900.000
9. Kendal Korea, Selatan 28.600.000
10. Janschwalde, Jerman 27.400.000
11. Surabaya, Indonesia 27.200.000
12. Tangjin Korea, Selatan 26.900.000
13. Majuba Afrika, Selatan 26.500.000
14. Taean Korea, Selatan 26.400.000
15. Beilungang, China 26.000.000
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 20
BAB III
ARTIKEL
Laporan Organisasi EarthSave Terkait Pencemaran Udara Dan Global Warming:
Sebuah Strategi Pemanasan Global yang Baru:
Kenapa Pengamat Lingkungan Mengesampingkan Vegetarianisme sebagai Alat yang Paling
Efektif Melawan Perubahan Iklim di dalam Hidup Kita oleh Noam Mohr
Pendahuluan.
Pemanasan global merupakan salah satu ancaman paling serius terhadap lingkungan global
yang pernah dihadapi dalam sejarah umat manusia. Akan tetapi, dengan memusatkan perhatian
sepenuhnya hanya pada emisi karbon dioksida, organisasi-organisasi lingkungan besar gagal
memperhitungkan data yang dipublikasikan bahwa gas-gas lain merupakan penyumbang utama
dibalik pemanasan global yang kita saksikan saat ini. Akibatnya, mereka mengabaikan apa yang
merupakan strategi paling efektif untuk mengurangi pemanasan global saat ini: yaitu
menganjurkan diet vegetarian.
Pemanasan Global dan Karbon Dioksida
Komunitas lingkungan seharusnya mengenali pemanasan global sebagai salah satu
ancaman yang sangat jelas terhadap bumi. Temperatur global saat ini lebih tinggi dibandingkan
sebelumnya paling tidak di akhir milenium ini, dan laju peningkatannya terus naik bahkan lebih
cepat dari yang diperkirakan oleh para ilmuwan. Akibat yang dapat diperkirakan meliputi banjir
di pesisir pantai, peningkatan iklim yang ekstrim, penyebaran penyakit, dan kepunahan massal.
Sayangnya, komunitas lingkungan hanya memusatkan upayanya hanya dalam
mengurangi emisi karbon dioksida (CO2). Upaya-upaya dewan perwakilan rakyat dalam negeri
berfokus pada peningkatkan standar ekonomi bahan bakar, membatasi emisi CO2 dari pabrik
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 21
pembangkit listrik, dan berinvestasi dalam sumber energi alternatif. Rekomendasi terhadap para
konsumen juga hanya berfokus pada CO2 yaitu: agar membeli mobil dan alat rumah tangga
yang hemat bahan bakar dan meminimalkan penggunaannya.
Hal ini merupakan kesalahan perhitungan yang serius. Data yang dipublikasikan oleh
Dr. James Hansen dan yang lainnya menunjukan bahwa emisi CO2 dari hasil pengamatan bukan
merupakan penyebab utama pemanasan atmosfer. Walau ini tampaknya merupakan karya yang
meragukan mengenai pemanasan global, tetapi tidak demikian: Hansen adalah Direktur Institut
Goddard NASA untuk Studi Luar Angkasa yang dijuluki “seorang kakek teori pemanasan
global.” Beliau adalah pendukung lama aksi melawan pemanasan global, yang dikutip oleh Al
Gore dan sering juga dikutip oleh organisasi lingkungan lain, dan yang telah membantah
kecurigaan atas rongrongan proses ilmiah. Hasil temuannya diterima secara umum oleh para
ahli pemanasan global, termasuk orang penting seperti Dr. James McCarthy, wakil ketua dari
Kelompok Kerja II Panel Internasional untuk Perubahan Iklim.
Titik berat hanya pada CO2 disebabkan sebagian oleh konsep yang salah. Adalah benar
bahwa aktivitas manusia menghasilkan lebih banyak CO2
dari pada semua gas rumah kaca lain
bila digabungkan. Namun, hal ini tidak berarti ia bertanggung jawab terhadap sebagian besar
pemanasan bumi. Banyak gas rumah kaca lain yang menangkap panas jauh lebih kuat daripada
CO2, beberapa diantaranya puluhan ribu kali lebih kuat. Ketika menghitung potensi pemanasan
global dari berbagai macam gas---artinya adalah jumlah panas yang dihasilkan oleh gas selama
periode seratus tahun ke depan---hasilnya ternyata gas-gas selain CO2 merupakan penyebab
utama masalah pemanasan global.
Bahkan hal ini terlalu membesar-besarkan dampak CO2, karena sumber utama dari
emisi ini---mobil dan pembangkit tenaga listrik---juga menghasilkan aerosol. Aerosol
sebenarnya mempunyai efek mendinginkan suhu global, dan kekuatan untuk mendinginkannya
kira-kira mampu meredam efek pemanasan dari CO2. Hasil yang mengejutkan adalah bahwa
sumber emisi CO2 ini hampir tidak memiliki dampak apapun terhadap suhu global dalam kurun
waktu yang tak terlalu lama.
Hasil ini tidak diketahui luas oleh komunitas lingkungan, karena adanya ketakutan
bahwa industri yang menyebabkan polusi akan menggunakannya sebagai alasan untuk
menampik emisi gas rumah kaca mereka. Sebagai contoh, Perkumpulan Ilmuwan yang Peduli
memiliki data yang juga diulas oleh ahli iklim lainnya, yang membenarkan kesimpulan milik
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 22
Hansen. Namun, organisasi itu juga mengutip penyalahgunaan data oleh para penentang iklim
untuk melawan pembatasan CO2. Pemutaran fakta ini tidak dapat dibenarkan.
Walaupun CO2 memiliki pengaruh yang kecil dalam waktu yang tak terlalu lama,
pengurangan CO2 masih merupakan hal yang penting untuk menghadapi perubahan iklim
jangka panjang. Aerosol berumur pendek, hilang di udara setelah beberapa bulan, sementara
CO2 terus memanaskan atmosfer selama puluhan tahun hingga berabad-abad berikutnya. Selain
itu, kita tidak dapat mengganggap bahwa emisi aerosol dapat menyeimbangkan peningkatan
emisi CO2. Bila kita gagal untuk mulai mengurangi CO2 saat ini, akan sangat terlambat untuk
bertindak saat emisi itu berpengaruh buruk pada kita. Meskipun demikian, pada kenyataannya
sumber-sumber gas rumah kaca non- CO2 jelas bertanggung jawab terhadap pemanasan global
yang kita lihat saat ini, dan semua pemanasan global yang akan kita lihat dalam jangka waktu
lima puluh tahun ke depan. Bila kita berharap dapat menghentikan pemanasan global dalam
masa setengah abad kedepan, kita harus menerapkan strategi untuk mengatasi emisi non- CO2.
Strategi dengan dampak yang paling besar adalah vegeterianisme.
Metana dan Vegetarianisme
Sejauh ini gas rumah kaca non- CO2yang paling penting adalah metana, dan sumber
nomor satu metana di seluruh dunia adalah peternakan hewan.Metana bertanggung jawab
terhadap pemanasan global hampir sama besarnya dengan semua gas rumah kaca non- CO2
lainnya bila digabungkan. Metana 21 kali lebih kuat sebagai gas rumah kaca dibandingkan
dengan CO2. Sementara konsentrasi CO2 di atmosfer telah meningkat sekitar 31% sejak masa
pra-industri, konsentrasi metana naik lebih dari dua kali lipatnya. Sementara CO2 dari manusia
jumlahnya hanya sekitar 3% dari emisi alami, produksi metana manusia satu setengah kali lipat
lebih besar dari semua sumber alami. Pada kenyataannya, emisi metana kita juga berperan
sebagai penginduksi panas yang kemudian menstimulasi pembusukan materi organik oleh
bakteri di lahan basah---yang merupakan sumber alami utama gas metana.
Karena emisi gas metana menyebabkan sekitar separuh dari pemanasan global yang
disebabkan oleh manusia di bumi, pengurangan gas metana harus menjadi prioritas. Metana
dihasilkan dari berbagai sumber, antara lain penambangan batubara dan tempat pembuangan
sampah---tetapi sumber nomor satu di dunia adalah peternakan hewan. Peternakan hewan
menghasilkan lebih dari 100 juta ton metana dalam setahun. Dan sumber ini sedang mengalami
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 23
peningkatan: konsumsi daging secara global telah meningkat lima kali lipat dalam 50 tahun
terakhir, dan hanya menunjukan sedikit pengurangan. Sekitar 85% metana dihasilkan oleh
proses pencernaan hewan di peternakan, dan sementara seekor sapi melepaskan relatif sedikit
gas metana, namun dampak kolektif dari ratusan juta hewan ternak terhadap lingkungan
sangatlah besar. Tambahan 15% emisi metana peternakan hewan berasal dari danau
penampungan limbah peternakan yang tidak diolah, dan sudah menjadi target para pengamat
lingkungan karena peran mereka sebagai sumber nomor satu polusi air di Amerika Serikat.
Kesimpulannya sederhana: faktanya jelas, jalan terbaik untuk mengurangi pemanasan
global di masa hidup kita adalah dengan mengurangi atau menghapuskan konsumsi produk
hewani. Hanya dengan menjadi vegetarian (atau, dengan tegas, vegan),,, kita dapat
menghilangkan satu sumber utama emisi metana, gas rumah kaca yang bertanggung jawab
terhadap hampir separuh pemanasan global yang sedang mendera bumi saat ini.
Manfaat Vegetarianisme terhadap Pengurangan CO2
Selain bermanfaat dalam mengurangi pemanasan global secara cepat, menghindari
penggunaan sumber makanan penghasil emisi metana jauh lebih mudah dibandingkan
memangkas karbon dioksida.
Pertama, tidak ada batasnya dalam pengurangan sumber gas rumah kaca yang dapat
dicapai melalui diet vegetarian ini. Pada prinsipnya, 100% pengurangan pun dapat dicapai
dengan sedikit dampak negatif. Sebaliknya, pemangkasan yang sama terhadap karbon dioksida
tidak mungkin terjadi tanpa efek merugikan pada ekonomi. Bahkan strategi pengurangan karbon
dioksida yang paling ambisius pun hanya dapat memotong emisi separuhnya saja.
Kedua, beralih ke diet yang lebih rendah emisi gas rumah kacanya lebih cepat
dibandingkan beralih dari teknologi berbahan bakar fosil yang menghasilkan karbon dioksida.
Tingkat perputaran barang pada sebagian besar peternakan adalah satu atau dua tahun
sehingga konsumsi daging akan segera menurunkan emisi metana. Tingkat perputaran barang
untuk mobil dan pembangkit tenaga listrik, di sisi lain, bisa memakan waktu puluhan tahun.
Sekalipun murah, sumber-sumber bahan bakar beremisi nol tersedia saat ini, akan tetapi mereka
akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun dan secara perlahan menggantikan
infrastruktur padat dimana ekonomi kita bergantung padanya saat ini. Sama halnya, tidak
seperti karbon dioksida yang dapat tetap berada di udara selama lebih dari satu abad, siklus
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 24
habis metana di atmosfer hanya membutuhkan waktu delapan tahun, maka emisi metana yang
lebih rendah akan segera mendinginkan bumi.
Ketiga, usaha untuk memangkas karbon dioksida melibatkan perlawanan terhadap
kepentingan bisnis yang kuat dan mapan seperti industri mobil dan minyak. Kelompok-kelompok
lingkungan telah melobi selama bertahun-tahun agar tersedia SUV yang efisien bahan bakar
atau menghapus pembangkit tenaga listrik secara bertahap yang tidak sesuai dengan standar
lingkungan modern tanpa keberhasilan. Pada saat yang sama, makanan vegetarian sudah
tersedia, dan pemangkasan emisi metana peternakan dapat dicapai setiap kali kita makan.
Selain itu, jajak pendapat menunjukkan bahwa kepedulian terhadap pemanasan global
telah meluas, dan para aktivis lingkungan sering merasa tak berdaya untuk menindaklanjutinya.
Kecuali ketika kebetulan membeli sebuah mobil atau peralatan rumah tangga, kebanyakan
orang yang ingin melakukan sesuatu yang berbeda hanya mampu berbuat sedikit, di samping
menyurati dewan perwakilan rakyat dan memadamkan lampu mereka. Mengurangi atau
menghilangkan konsumsi daging adalah sesuatu yang dapat dilakukan setiap hari oleh warga
yang peduli untuk membantu bumi.
Akhirnya, penting dicatat bahwa pengurangan sumber gas rumah kaca ini memiliki
banyak manfaat terhadap lingkungan. Lebih sedikit metana artinya lebih sedikit ozon
troposferik, polutan yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan pertanian. Selain itu, pabrik
peternakan yang bertanggung jawab atas emisi metana ini juga menghabiskan persediaan air
negara, dan menggunduli banyak hutan belantara untuk ladang merumput dan menanam
tanaman pakan ternak. Membuka lahan merumput untuk memenuhi nafsu makan bangsa barat
akan daging yang terus bertambah telah menjadi sumber utama penggundulan hutan dan
pembentukan gurun pasir di negara-negara dunia ketiga. Danau pembuangan limbah
peternakan menjadi penyebab utama polusi air di Amerika Serikat. Lagi pula, karena kebutuhan
peternakan yang tinggi terhadap bahan bakar fosil, maka rata-rata diet orang Amerika
menghasilkan jauh lebih banyak polusi CO2 dibandingkan orang dengan diet berbasis
tumbuhan.
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 25
Rekomendasi
Organisasi-organisasi harus berpikir untuk mendukung vegetarianisme sebagai bagian utama
dari kampanye pemanasan global mereka. Paling tidak, aktivis lingkungan harus menyebutkan
vegetarianisme dalam setiap informasi mengenai aksi individu yang dapat dilakukan untuk
mengatasi pemanasan global. Kebijakan pemerintah harus mendukung diet vegetarian.
Mekanisme yang mungkin meliputi pajak lingkungan terhadap daging sama seperti yang telah
direkomendasikan atas bensin, peralihan subsidi dari peternakan untuk mendukung pertanian,
atau peningkatan tekanan pada makanan vegetarian dalam program yang dijalankan oleh
pemerintah seperti program makan siang anak sekolah atau token makanan.
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 26
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebegitu banyak permsalahan yang dihadapi makhluk hidup. Tapi hanya ada satu
permasalahan yang sangat berbahaya bagi kehidupan yakni polusi. Polusi merupakan penyebaran
zat – zat yang berbahaya dan mengotori udara, air atau tanah . Salah satu contoh yang mengotori
udara adalah karbon dioksida (CO2), Karbon monoksida (CO) dan Clorofluorocarbon (CFC)
yang sangat berbahaya dari polutan – polutan lainnya. Dari ketiga polutan tersebut ada satu yang
paling parah dampaknya yakni karbon monoksida. Polutan ini merupakan hasil pembakaran yang
tidak sempurna yang jika diserap akan lebih reaktif diikat oleh hemoglobin sehingga seseorang
akan kekurangan oksigen dan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, kita harus peduli pada
lingkungan dengan cara mengikuti peraturan – peraturan lingkungan dan etika lingkungan
3.2 Saran
Pencemaran udara di kota – kota besar semakin marak apalagi dijalanan asap – asap
kendaraan kian berterbangan. Bukan dijalanan saja tetapi dekat pabrik – pabrik yang
engakibatkan polusi udara semakin menyabar. Adapun solusi yang harus kita lakukan demi
mengurangi polusi ini adalah sebagai berikut:
a. Memilih lokasi industri di tempat yang jauh dari permukaan pada lahan yang tidak produktif.
b. Melengkapi cerobong asap pabrik dengan alat penyaring udara serta mempertinggi cerobong
tersebut.
c. Menanami hutan – hutan gundul dengan tumbuhan – tumbuhan pelindung.
d. Merawat mesin – mesin kendaraan.
e. Merawat benda – benda yang mudah berkarat seperti besi, baja dan lain – lain
Universitas Mercu Buana April 2010
Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 27
DAFTAR PUSTAKA
http://www.acehforum.or.id/daftar-negara-penghasil-
t17856.html?s=7d6bf3972c682060dd3dc1681756ba2c&
http://www.defra.gov.uk/News/2008/080124a.htm
http://suprememastertv.com/ina/bbs/board.php?bo_table=sos_ina&wr_id=23&goto_url=&sca=s
os_2&url=
http://www.kpbb.org/download.html,
SUARA PEMBARUAN DAILY, 28/9/04
http://goslink.wordpress.com/2007/11/29/efek-rumah-kaca/