Pohtik Kongkalikongpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/07/... · 2012. 7. 26. · Jadi apa...

Post on 30-Nov-2020

3 views 0 download

Transcript of Pohtik Kongkalikongpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/07/... · 2012. 7. 26. · Jadi apa...

Pikiran Rakyat

Pohtik KongkalikongPRESIDEN Susilo Bam-

bang Yudhoyono men-gaku senang dengan

terungkapnya kasus-kasuspenyimpangan penggunaananggaran yang melibatkanoknum eksekutif dan legislatif,terutama jajaran pemerintahandan DPR. "Boleh saya sebutdengan istilah kongkalikong, se-jak perencanaan sudah kongka-likong, pelaksanaannya kongka-likong, negara dirugikan." (Piki-ran Rakyat, 20 Juli 2012).Pernyataan SBY tersebut

tidak hanya menegaskan adanyapraktik pelanggaran hukum dilingkaran istana (eksekutif) danSenayan (legislatif), juga betapagamang dan sulitnya praktikkerja sama negatif, kolusi, dankorupsi diberantas di ranahbirokrasi. lronisnya, hal ini ter-jadi di lingkaran pusatkekuasaan. Dan logika seder-hananya, bagaimana pula prak-tik kongkalikong (kerja samadalam hal yang negatif) ini ditingkat birokrasi di daerah, yangjauh dari pengawasan presiden?Jadi apa yang disampaikan

SBYibarat "menepuk air di du-lang terpercik muka sendiri".Bukan hanya legislatif dan ek-sekutif juga yudikatif sama-sama bermasalah dengan prak-tik kongkalikong yang sangatparah dan klasik.Untuk keluardari masalah ini, tentu bukanhanya melalui sindiran atausekadar tahu banyak. Perlu tin-dakan nyata dan keberanianSBY.Jika tidak dimulai, akumulasi

kemarahan dan kekesalanmasyarakat akan terus berkeca-

muk tanpa kepastian dan suatusaat akan berubah wujud men-jadi ''bola panas".Syahwat untuk melakukan

kongkalikong merupakan cikalbakal dalam melakukan tin-dakan korupsi dan kolusi. Inibersumber dari kondisi mentalyang paling Iinti dalam dirimanusia dan setiap manusiamemiliki potensi untukmelakukannya. Jika ada tuntu-tan, dorongan, dan kesempatan.Bisa karena kebutuhan

mendesak, sifat rakus yang luarbiasa yang diciptakan melaluinaluri biologis terhadap materidan kekuasaan.Sifat dasar buruk manusia ini

semakin menemukan ruang,tempat dan waktu, ketika ne-gara (pemerintah) telah lemahdan tak berdaya menegakkanpayung hukum sebagai pedo-inan bersama baik dalam men-gelola birokrasi dan atau sosialkemasyarakatan. Maka munculsosok-sosok elite negara danmasyarakat (politisi) yang men-ganggap kongkalikong, tahusama tahu, saling pengertian,saling menguntungkan, patgulipat wewenang dankekuasaan menjadi satu tuntu-tan dan atau keharusan.Jika tidak, akan m~njadi

sosok manusia yang "tidaknor-mal" atau melawan arus situasi,dan risikonya, orang yang masihdianggap jujur di lingkaran iniakan dianggap penghalang, sokbersih, munafik, moralis, danlain sebagainya.Dan yang lebih menyedihkan

dan menyakitkan, praktikkongkalikong ini tidak menge-nal identitas dan ideologi danagama apapun. Banyak orangtak menyangka bahwa pen-gadaan Alquran saja masih sajapenuh dengan syahwat kongka-likong. Demikian juga denganpemotongan gaji, raskin, BLT,dan bantuan sosial lainnya.Lembaga penegak hukum alih-alih menjadi lembaga steril darikongkalikong dan terdepandalam menegakkan VU Antiko-rupsi, malah sebaliknya.Jenis pelajaran dan pengala-

man praktik sosial politik apala-gi yanghendak disampaikanSBYmelalui wacana keprihati-nannya? Menurut data IndeksPersepsi Korupsi Indonesia limatahun terakhir sampai zon,menempatkanIndonesia beradapada peringkat 100 dari total183 negara yang disurvei,mungkin ada sedikitpen-ingkatan dalam IPK dari 2.3 pa-da tahun 2007 menjadi 3 pada

di tahun 2011,Pemberitaan media massa

dan jejaring sosial tentangberbagai kasus pelanggaranhukum oleh para elite birokrasi,politisi dan atau pengusaha, disatu sisi benar-benar luar biasabebasnya. Akan tetapi di sisi lainkebebasan yang tidak disertaitanggung jawab sosial dan ke- I

sadaran .akan berdampaknegatif. Maka yang munculadalah satu panggung peradilanoleh pers dan masyarakat luas,termasuk di media jejaringsosial. Dan khusus pada mediatelevisi (dengan waktu yang san-gat terbatas), seringkali topikkorupsi yang dibahas tak men-dapat solusi apapun, kecualiperdebatan dan menyulut ter-jadinya konflik serta memban-gun opini negatif masyarakat.Harapan masyarakat untuk

bisa keluar dari politik kongka-likong alias KKNyang semakinhari semakin parah, tentu diala-matkan pada negara (pemerin-tah) dengan .segala 'kapasitasdan kapabilitasnya, untuk be-rani mengambil langkah-langkah progresif dan terukur.Sebab, pertaruhannya adalahnegara dalam konteks NKRIdan global. Sehingga diperlukangaya kepemimpinan yang tegasdan profesional tanpa pilihtebang, tebang pilih dalammenegakkan kepastian hukum.Pemerintahan demokratis

akan mendistribusikan kembalikekuasaan antara dua level yangberbeda guna meningkatkanpertanggungjawaban secaramenyeluruh dari agensi-agensi.yang bertanggungjawab ter-

hadap pemeriritahaii aan Juga I

,menyediakan kerangka hukumyang menjamin hak-hakdemokratis bagi semua orang.David Held (1991) men-gungkapkan bahwa prinsipotonomi yang rnerupakan jan-tung demokrasi memberikanpeluang bagi setiap orang hamsmenikmati hak-hakyang sama(disertai kewajiban yang samapula) dalamkerangka yangmembangkitkan sekaligusmembatasikesempatan-kesem-patan yang ada; bahwa merekabebas dan mempunyai per-samaan hak dalam menentukanhidup mereka sendiri sepanjangtidak meniadakan hak oranglain. Semoga mimpi Indonesiabersih dari KKN dan rakyat se-jahtera cepat terwujud.***

Iqlplnl Hum;s Unpad 2012