Post on 26-Apr-2019
PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM IPA SEBAGAI
SUPLEMEN KURIKULUM 2013 UNTUK MENDORONG
SISWA KELAS IV BERPIKIR KRITIS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Theresia Dwi Kurniawati
111134061
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM IPA SEBAGAI
SUPLEMEN KURIKULUM 2013 UNTUK MENDORONG
SISWA KELAS IV BERPIKIR KRITIS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Theresia Dwi Kurniawati
111134061
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM IPA SEBAGAI
SUPLEMEN KURIKULUM 2013 UNTUK MENDORONG
SISWA KELAS IV BERPIKIR KRITIS
Theresia Dwi Kurniawati
NIM: 111134061
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Rohandi Ph.D. 13 Januari 2016
Pembimbing II
Wahyu Wido Sari, S.Si, M.Biotech 13 Januari 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM IPA
UNTUK MENDORONG BERPIKIR KRITIS
PADA SISWA KELAS IV SD KANISUS GANJURAN
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Theresia Dwi Kurniawati
NIM: 111134061
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal 27 Januari 2016
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap: Tanda Tangan
Ketua : Christiyanti Aprinastuti. S.Si., M.Pd ..........................
Sekretaris : Apri Damai Sagita Krissandi,S.S., M.Pd ..........................
Anggota : Rohandi, Ph.D. ..........................
Anggota : Wahyu Wido Sari, S.Si, M.Biotech ..........................
Anggota : Kintan Limiansih S.Pd, M.Pd ..........................
Yogyakarta, 27 Januari 2016
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Rohandi, Ph.D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan yang selalu memberiku berkat yang berlimpah
Almamater Universitas Sanata Dharma
Kedua orang tuaku tercinta, Yohanes Anthoin Taolin
dan Christiana Dwi Sri Handayani yang telah
memberikan doa, kasih, dukungan dan semangat.
Terima kasih atas semua yang telah diberikan
kepadaku.
Kakak ku tersayang Stefanus Kunses Kurniawan Taolin
yang stelah memberikan doa, dukungan dan semangat.
Sahabat-sahabat yang selalu memberiku omelan dan
semangat (Putri Penata Galak, Cicik Henny, Putri Tyas
Brindil, Intan Maya Irung, Mamih Rita Arum Kusuma,
Ikawati Prasiwi) terima kasih atas semuanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“ORA ET LABORA”
-MOTHER THERESA-
“Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah
kepada-Nya, dan Ia akan bertindak”
-Mazmur 37:5-
“Percayalah apa yang kamu perjuangkan saat ini, suatu hari nanti akan
kamu petik hasilnya”
-NN-
“
,
”
- -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 27 Januari 2016
Theresia Dwi Kurniawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Theresia Dwi Kurniawati
Nomor Mahasiswa : 111134061
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM IPA SEBAGAI SUPLEMEN
KURIKULUM 2013 UNTUK MENDORONG SISWA KELAS IV
BERPIKIR KRITIS
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mnegalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 13 Januari 2016
Yang menyatakan
Theresia Dwi Kurniawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Kurniawati, Theresia Dwi. 2016. Pengembangan Modul Praktikum IPA sebagai
Suplemen Kurikulum 2013 Mendorong Berpikir Kritis pada Siswa Kelas IV.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini berawal dari kebutuhan guru dan siswa akan modul
praktikum IPA yang mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah
Dasar. Peneliti membuat kuesioner dan melakukan observasi dan wawancara
untuk menganalisis kebutuhan tersebut. Tujuan utama dari penelitian ini adalah
menghasilkan suatu produk berupa modul praktikum IPA sebagai suplemen
kurikulum 2013 untuk mendorong berpikir kritis siswa kelas IV Sekolah Dasar.
Modul praktikum IPA tersebut diuji cobakan secara terbatas sebanyak dua kali di
kelas IV, pertama di SD Negeri 1 Bareng Lor Klaten dengan jumlah responden 4
siswa dan di SD Kanisius Ganjuran dengan jumlah responden 19 siswa. Jenis
penelitian ini adalah research dan development (R&D) yang menggunakan
prosedur pengembangan Borg & Gall dalam Sanjaya tetapi hanya sampai pada
langkah ke 7.
Hasil penelitian berdasarkan validasi produk oleh Guru kelas IV SD
Kanisius Ganjuran, 4 siswa kelas IV SDN 1 Bareng Lor Klaten, 19 siswa kelas IV
SD Kanisus Ganjuran dari keseluruhan hasil validasi tsersebut, diperoleh rata-rata
skor 3,3 dengan kategori layak. Dengan demikian, produk yang dikembangkan
dapat dikatakan layak untuk digunakan sebagai bahan ajar untuk siswa kelas IV
Sekolah Dasar pada mata pelajaran IPA.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama uji coba modul
praktikum IPA di SDN 1 Bareng Lor Klaten dan SD Kanisius Ganjuran, terlihat
bahwa siswa terdorong untuk berpikir kritis saat melakukan kegiatan praktikum.
Uji terbatas 5 siswa di SDN 1 Bareng Lor Klaten terdapat 7 indikator yang terlihat
dan pada uji coba 19 siswa di SD Kanisius Ganjuran seluruh indikator terlihat
pada saat pengujian modul praktikum IPA. Di SD Kanisius Ganjuran terdapat 1
siswa yang bertanya ketika melakukan praktikum dengan menggunakan modul
praktikum IPA. Dengan demikian modul praktikum IPA sudah layak digunakan
dalam pembelajaraan kelas IV sekolah dasar sebagai suplemen kurikulum 2013.
Kata kunci: modul praktikum IPA, kurikulum 2013, berpikir kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Kurniawati, Theresia Dwi. 2016. The Development of Science Experiment Work
Module Based on 2013 Curriculum to Encourage the Critical Thinking of the
Forth Grade Student of Elementary School. Elementary School Teacher
Education Study Program, Faculty of Teaching and Education, Sanata
Dharma University.
This study originated from the need of teachers and students for science’s
practicum module that refers to the 2013 curriculum for fourth grade elementary
school students. Researchers used questionnaires, observations and interviews to
analyze those needs. The main objective of this study is to produce a product in a
form of science practicum module to be a supplement for the curriculum 2013 to
encourage critical thinking of fourth grade students of Elementary School. The
science practicum module was tested twice on a limited basis to the fourth grade
students, first in SD Negeri 1 Bareng Lor Klaten with 4 respondents and in SD
Kanisius Ganjuran with 19 respondents. This research is a research and
development (R & D) that use the development procedure of Borg & Gall in
Sanjaya but only up to the 7th
step.
The results are based on product validation by teacher of fourth grade
students of Kanisius Ganjuran, for fourth grade students of SDN Bareng Lor 1
Klaten, 19 fourth grade students of Kanisus Ganjuran. From the validation, the
overall score of 3,3 is obtained as proper category. Accordingly, the product
developed can be said to be proper to be used as teaching materials for fourth
grade of elementary school students in science.
Based on observations made during the testing of the science experiment
module at SDN 1 Bareng Lor Klaten and SD Kanisius Ganjuran, it can be seen
that students are encouraged to think critically while doing lab activities. The
limited trial on 5 students in SDN 1 Bareng Lor Klaten showed 7 indicators of
critical thinking that were seen and in limited trial on 19 students in SD Kanisius
Ganjuran all indicators of critical thinking were seen when the science module
trial were conducted. Kanisius Ganjuran there is are students who asking
question when doing lab activities using the science practical work module. The
conclusion of this research is that the science practical work module is suitable to
use in 4 grade of elementary school as supplement for 2013 curriculum.
Keyword: Science practicum module, curriculum 2013, critical thinking
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai
waktu yang ditentukan. Begitu juga tidak lupa peneliti menyampaikan rasa hormat
dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang dengan tulus ikhlas membantu
selama proses penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini peneliti sampaikan
kepada:
1. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A selaku Kaprodi PGSD.
2. Christiyanti Aprinastuti. S.Si., M.Pd selaku wakil Kaprodi PGSD.
3. Rohandi, Ph.D. selaku dekan FKIP dan dosen pembimbing I yang telah
membimbing dan mendorong peneliti dari awal sampai akhir penelitian.
4. Wahyu Wido Sari, M.Biotech. selaku dosen pembimbing II yang telah
membantu membimbing dan mendorong penulis dalam proses
penyusunan skripsi ini.
5. HY. Budi Santoso S.Sos. Selaku Kepala Sekolah Dasar Kanisius
Ganjuran, yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan
penelitian.
6. Angelina Ratih Wulansari, S.Pd selaku guru kelas IV SD Kanisius
Ganjuran yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan
penelitian.
7. Eny Winarti, S.Pd., M.Hum. selaku validator instrumen analisis
kebutuhan dalam penelitian ini.
8. Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A. selaku validator instrumen
analisis kebutuhan dalam penelitian ini.
9. Dr. Y. Karmin., M.Pd selaku validator modul praktikum IPA dalam
penelitian ini.
10. Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. selaku validator modul praktikum IPA
dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
11. Siswa kelas IV SD Negeri 1 Bareng Lor Klaten dan siswa kelas IV SD
Kanisius Ganjuran tahun pelajaran 2014/2015 yang telah berpartisipasi
dalam proses penelitian ini.
12. Segenap staf dan karyawan PGSD yang telah memberi bantuan dan
dukungan.
13. Kedua orang tua, Bapak Yohanes Anthoin Taolin dan Ibu Christiana
Dwi Sri Handayani, S.Pd yang selalu mendukungku dalam segala hal,
doa, motivasi, semangat, dan perhatian yang sangat besar selama proses
penelitian ini.
14. Kakakku Stefanus Kunses Kurniawan Taolin, yang selalu mendukung
dan mendoakan.
15. Sahabat-sahabatku (Putri Penata, Rosalia Henny dan Rita Arum) yang
selalu mendukung, menyemangatiku, berjuang bersamaku dan
mengingatkanku.
16. Teman-teman kelas VII B 2011, teman-teman PGSD angkatan 2011,
teman-teman OMK (Steffani Tia Anjar pratiwi, Stefanus
Tito,Vicktorinus Raditya, dan mbak alvina) yang selalu mendukung,
menyemangati dan berproses bersama.
17. Edwardus Alvianto Sumartadi yang selalu sabar menemani ku, memberi
semangat dan mendukung ku.
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu penulis mengharapkan pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 27 Januari 2016
Peneliti
Theresia Dwi Kurniawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4
1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
1.6 Spesifikasi Produk ................................................................................. 6
1.7 Definisi Operasional .............................................................................. 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka ....................................................................................... 8
2.1.1. Metode Penelitian dan Pengembangan
(Research and Development/R&D) ........................................... 8
2.1.2 Media Pembelajaran .................................................................. 10
2.1.3 Modul ......................................................................................... 11
2.1.4 Kurikulum 2013 ......................................................................... 13
2.1.5 Berpikir Kritis ............................................................................ 14
2.1.6 IPA ............................................................................................. 15
2.2 Penelitian yang Relevan ........................................................................ 17
2.2.1 Penelitian yang Berhubungan dengan Modul ................................. 17
2.2.2 Penelitian yang Berhubungan dengan Berpikir Kritis .................... 18
2.3 Desain Diagram ..................................................................................... 21
2.4 Kerangka Berpikir ................................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 23
3.2 Setting Penelitian ................................................................................... 24
3.2.1 Subjek Penelitian ............................................................................ 24
3.2.2 Objek Penelitian ............................................................................. 24
3.2.3 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 24
3.3 Prosedur Pengembangan ........................................................................ 25
3.4 Uji Coba Produk .................................................................................... 28
3.5 Instrumen Penelitian .............................................................................. 29
3.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 35
3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................. 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3.7.1 Teknik Analisis Data Kualitatif ...................................................... 35
3.7.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif .................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Kajian Standar Kompetensi dan Materi Pembelajaran .......................... 39
4.2 Data Analisis Kebutuhan ....................................................................... 40
4.3 Deskripsi Produk Awal .......................................................................... 48
4.4 Data Validasi dan Revisi Produk ........................................................... 51
4.4.1 Data Validasi Ahli Bahasa Indonesia dan IPA ............................... 54
4.4.2 Data Validasi oleh Guru Kelas IV .................................................. 61
4.4.3 Data Uji Coba Terbatas dalam Kelompok Kecil ........................... 63
4.4.4 Data Uji Coba dalam Kelas ............................................................ 66
4.5 Pembahasan ........................................................................................... 68
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 75
5.2 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 76
5.3 Saran ...................................................................................................... 76
DAFTAR REFERENSI ................................................................................ 77
LAMPIRAN ................................................................................................... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan ..................................................... 21
Bagan 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan ..................................................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi Analisis Kebutuhan ......................................... 30
Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah ............ 30
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas ................... 31
Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa Kelas IV ............ 31
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Terhadap Siswa .............. 32
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Untuk Guru ..................... 32
Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Ideal (Sukardjo, 2006:5) .................................... 36
Tabel 3.8 Kriteria Skor Skala Empat .............................................................. 38
Tabel 4.1 Kompetensi Inti ............................................................................... 39
Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa .................................... 42
Tabel 4.3 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru ..................................... 43
Tabel 4.4 Kriteria Penilaian Ideal ................................................................... 53
Tabel 4.5 Kriteria Skor Skala Empat .............................................................. 54
Tabel 4.6 Hasil Validasi dari Dua Ahli ........................................................... 54
Tabel 4.7 Komentar dan Saran dari Ahli Bahasa Indonesia ........................... 56
Tabel 4.8 Komentar dan Saran dari Ahli IPA ................................................. 59
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Kualitas Modul oleh Guru Kelas IV ................ 61
Tabel 4.10 Hasil Observasi Berpikir Kritis Siswa dalam Kelompok Kecil .... 64
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Kualitas Modul dalam Kelompok Kecil ........ 65
Tabel 4.12 Tabel Komentar dan Saran Siswa Uji Terbatas Kelompok Kecil .. 65
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Kualitas Modul dalam Kelas .......................... 66
Tabel 4.14 Hasil Observasi Siswa pada Uji Terbatas di Kelas ....................... 67
Tabel 4.15 Rekapitulasi Validasi Guru Kelas IV dan Siswa Kelas IV ........... 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Gambar Sampul Modul Praktikum IPA ...................................... 50
Gambar 4.2 Gambar Isi Modul Praktikum IPA .............................................. 51
Gambar 4.3 Gambar Modul Bagian Tema 1 Sebelum Direvisi
(halaman 5) ................................................................................ 57
Gambar 4.4 Gambar Modul Bagian Tema 1 Sesudah Direvisi
(halaman 5) ................................................................................ 57
Gambar 4.5 Gambar Materi Subtema 2 Sebelum Direvisi
(halaman 10) .............................................................................. 58
Gambar 4.6 Gambar Materi Subtema 2 Sesudah Direvisi
(halaman 10) .............................................................................. 58
Gambar 4.7 Gambar Pertanyaan Pembahasan pada Percobaan 3 Subtema 2
Sebelum Direvisi (halaman 15) ................................................. 59
Gambar 4.8 Gambar Pertanyaan Pembahasan pada Percobaan 3 Subtema 2
Sesudah Direvisi (halaman 15) .................................................. 59
Gambar 4.9 Gambar Pertanyaan Pembahasan pada Percobaan 4 Subtema 2
Sebelum Direvisi (halaman 18) ................................................. 60
Gambar 4.10 Gambar Pertanyaan Pembahasan pada Percobaan 4 Subtema 2
Sesudah Direvisi (halaman 18) .................................................. 60
Gambar 4.11 Gambar Saat Uji Terbatas Dalam Kelompok Kecil .................. 65
Gambar 4.12 Gambar Saat Uji Terbatas Kelas ............................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 82
Lampiran 2 Validasi Instrumen Analisis Kebutuhan oleh Dosen 1 ................ 83
Lampiran 3 Validasi Instrumen Analisis Kebutuhan oleh Dosen 2 ................ 89
Lampiran 4 Lembar Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa ....... 95
Lampiran 5 Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah .......... 96
Lampiran 6 Lembar Wawancara Analaisis Kebutuhan Guru ......................... 97
Lampiran 7 Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru ........................................... 99
Lampiran 8 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa .......................................... 103
Lampiran 9 Validasi Modul oleh Ahli Bahasa Indonesia ............................... 106
Lampiran 10 Validasi Modul oleh Ahli IPA ................................................... 113
Lampiran 11 Validasi Modul oleh Guru Kelas IV .......................................... 119
Lampiran 12 Persepsi Siswa Terhadap Modul (kelompok 5 siswa) ............... 125
Lampiran 13 Persepsi Siswa Terhadap Modul (kelompok 21 siswa) ............. 128
Lampiran 14 Penilaian RPP oleh Dosen ......................................................... 131
Lampiran 15 Validasi RPP oleh Guru Kelas IV ............................................. 133
Lampiran 16 RPP Uji Coba Terbatas .............................................................. 135
Lampiran 17 Curriculum Vitae ....................................................................... 146
Lampiran 18 Produk Modul Praktikum IPA (Dicetak Terpisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3)
batasan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian, (6) spesifikasi
produk yang dikembangkan, serta (7) definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aktivitas yang berlangsung sepanjang hidup manusia
dan sangat penting untuk dilakukan oleh masyarakat untuk mengimbangi
kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini. Manusia akan selalu mengalami
proses belajar dan tidak akan pernah berhenti belajar karena manusia dalam
hidupnya akan dihadapkan pada permasalahan yang membutuhkan pemecahan
dan harus menghadapinya. Salah satunya manusia belajar IPA karena IPA dapat
diterapkan dan selalu ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian IPA adalah
pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya
(Darmojo dalam Samatowa, 2011:4). Alasan perlunya IPA diajarkan di sekolah
salah satunya adalah IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang memberikan
kesempatan berpikir kritis dan jika IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan
yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran
yang bersifat hapalan (Samatowa, 2011:4).
Pemerintah memberlakukan kurikulum baru untuk memajukan pendidikan
di Indonesia yaitu Kurikulum 2013. Menurut Hamalik (2007: 65), kurikulum
adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah)
bagi siswa. Dalam Kurikulum 2013 ini tidak secara khusus mengajarkan siswa
belajar IPA, Matematika, Bahasa Indonesia dan mata pelajaran lainnya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
terpisah, melainkan siswa belajar semua mata pelajaran dalam satu tema besar.
Dalam satu tema besar akan dibagi menjadi beberapa subtema dan di dalam
subtema akan dibagi lagi menjadi beberapa pembelajaran.
Peneliti melakukan observasi di kelas IV SD Kanisius Ganjuran Yogyakarta
pada tanggal 14 Oktober 2014, dari hasil observasi tersebut dapat terlihat bahwa
SD Kanisius Ganjuran sudah menerapkan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran.
Guru memberikan materi pelajaran IPA sudah menggunakan media yang berupa
bagian-bagian tumbuhan seperti daun, bunga, akar. Guru membuat pembelajaran
dalam kelompok-kelompok dan dipresentasikan di depan kelas.
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah pada
tanggal 20 Oktober 2014 mengenai Kurikulum 2013, beliau mengungkapkan
bahwa butuh penyesuaian untuk menerapkan dalam pembelajaran karena guru
menganggap Kurikulum 2013 ini sebagai sesuatu yang baru. Kepala Sekolah juga
merasakan bahwa guru-guru mengalami kesulitan mengenai Kurikulum 2013
yaitu ketika melakukan pembelajaran guru masih kurang menguasai pendekatan
saintifik, guru juga masih harus mempersiapkan anak-anak yang belum terbiasa
aktif dalam pembelajaran. Beliau juga mengungkapkan bahwa sekolah sangat
membutuhkan modul praktikum IPA karena pendekatan saintifik sangat dekat
dengan praktikum, sedangkan buku referensi yang digunakan guru-guru hanya
terbatas. Kepala sekolah juga mengungkapkan bahwa kriteria modul yang baik
adalah modul yang sesuai dengan tema dan keadaan lingkungan yang dapat
memfasilitasi siswa, serta tidak membebankan orang tua siswa.
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV SD
Kanisius Ganjuran yang telah menerapkan Kurikulum 2013 pada tanggal 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Oktober 2014. Guru kelas IV mengungkapkan bahwa pendekatan dengan saintifik
dalam Kurikulum 2013 sangat bagus karena pendekatan ini memancing anak
untuk kreatif mengeksplorasi apa yang sudah siswa pelajari. Beliau mengalami
kesulitan ketika harus mengkondisikan siswa karena siswa sudah terbiasa belajar
dengan mata pelajaran yang dipisah-pisah. Guru melakukan praktikum yang ada
di buku siswa saja, oleh karena itu beliau membutuhkan modul praktikum IPA.
Modul praktikum IPA tersebut dapat membantu serta mempermudah guru
melakukan praktikum. Menurut guru, kriteria modul praktikum IPA yang baik dan
menarik untuk siswa adalah dengan memberikan materi yang jelas dan mudah
dipahami serta diberi gambar pada setiap langkah kerja
Peneliti juga melakukan wawancara pada hari Jumat dan Selasa, tanggal 17
dan 21 Oktober 2014 di SD Kanisius Ganjuran dengan beberapa siswa terlihat
bahwa siswa belum begitu paham pada materi yang diajarkan oleh guru karena
keterbatasan sumber belajar. Sumber-sumber yang digunakan guru hanyalah buku
siswa, LKS dan buku sains yang dipunyai oleh guru mereka. Siswa-siswa juga
menyebutkan bahwa mereka membutuhkan modul praktikum IPA untuk
membantu mereka memahami materi yang masih sulit untuk mereka pahami.
Salah satu siswa mengatakan bahwa materi IPA yang belum begitu ia kuasai
adalah materi mengenai bunyi karena materi yang ada di buku belum lengkap.
Setelah melakukan wawancara, peneliti menyebarkan kuesioner yang diisi
oleh siswa kelas IV dan dapat disimpulkan bahwa siswa sangat menyukai belajar
IPA dengan melakukan praktikum. Sumber belajar yang digunakan adalah LKS
dan buku siswa. Siswa membutuhkan modul untuk membantu mereka memahami
materi dan sebagai petunjuk melakukan praktikum. Peneliti juga menyebarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kuesioner pada guru kelas IV yang dapat disimpulkan bahwa guru kelas IV
bersedia menggunakan modul praktikum IPA yang dibuat oleh peneliti untuk
memenuhi kebutuhan siswa. Beliau mengatakan bahwa urutan kriteria prioritas
untuk membuat modul IPA yang menarik dan berkualitas adalah bentuk modul,
ketebalan modul, bahan kertas, warna modul, isi modul, biaya modul, ukuran
kertas, keawetan modul. Modul praktikum IPA juga perlu diberi rangkuman
materi pembelajaran, langkah langkah praktikum agar lebih memudahkan siswa
dalam memahami materi.
Oleh karena itu peneliti akan mencoba melakukan pengembangan modul
Praktikum IPA di kelas IV SD Kanisius Ganjuran Yogyakarta. Dengan adanya
modul Praktikum IPA ini akan membantu guru melakukan praktikum IPA yang
tidak hanya ada di buku siswa yang telah diberikan oleh Dinas. Selain itu, modul
Praktikum IPA akan dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana mengembangkan modul praktikum IPA pada materi Tema 1
Indahnya Kebersamaan sebagai suplemen Kurikulum 2013 pada kelas IV
SD Kanisius Ganjuran pada semester gasal tahun pelajaran 2014/2015?
1.2.2 Bagaimana kualitas modul praktikum IPA pada materi Tema 1 Indahnya
Kebersamaan sebagai suplemen Kurikulum 2013 pada kelas IV SD Kanisius
Ganjuran pada semester gasal tahun pelajaran 2014/2015?
1.2.3 Bagaimana pengaruh penggunaan modul praktikum IPA pada materi Tema 1
Indahnya Kebersamaan sebagai suplemen Kurikulum 2013 pada kelas IV
SD Kanisius Ganjuran pada semester gasal tahun pelajaran 2014/2015?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini dilakukan agar penelitian dapat
dilakukan secara terarah dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Oleh
karena itu dalam penelitian ini peneliti membatasi hal-hal sebagai berikut:
1.3.1 Materi yang disajikan dalam Modul Praktikum IPA adalah materi pada
Tema 1 yaitu Indahnya Kebersamaan.
1.3.2 Sekolah Dasar yang dijadikan subjek peneliti adalah SD Kanisius
Ganjuran.
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Mengetahui cara mengembangkan modul praktikum IPA materi Tema 1
Indahnya Kebersamaan sebagai suplemen 2013 pada kelas IV SD Kanisius
Ganjuran pada semester gasal tahun pelajaran 2014/2015.
1.4.2 Mengetahui kualitas modul praktikum IPA pada materi bunyi sebagai
suplemen Kurikulum 2013 pada kelas IV SD Kanisius Ganjuran pada
semester gasal tahun pelajaran 2014/2015.
1.4.3 Mengetahui pengaruh penggunaan modul praktikum IPA pada materi bunyi
sebagai suplemen Kurikulum 2013 pada kelas IV SD Kanisius Ganjuran
pada semester gasal tahun pelajaran 2014/2015.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi peneliti:
Dengan adanya penelitian ini peneliti memiliki pengalaman dalam membuat
modul praktikum IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.5.2 Bagi guru:
Dengan adanya modul praktikum IPA dapat membantu guru dalam
menyampaikan materi melalui kegiatan praktikum.
1.5.3 Bagi siswa:
Dengan adanya modul praktikum IPA dalam kegiatan pembelajaran siswa
akan terbantu dalam memahami materi pelajaran.
1.5.4 Bagi sekolah:
Dengan adanya modul praktikum IPA dapat menambah sumber belajar
khususnya dalam pelaksanaan praktikum.
1.6 Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini yaitu bahan
ajar pada pembelajaran IPA berupa sebuah modul praktikum IPA. Produk yang
dikembangkan berupa modul praktikum IPA yang sesuai dengan kurikulum 2013.
Modul ini berisikan beberapa praktikum yang berkaitan dengan tema 1 “Indahnya
Kebersamaan”. Modul ini berisikan materi, langkah kerja praktikum, alat dan
bahan praktikum, dan soal. Modul praktikum IPA ini akan dikembangkan menjadi
pengembangan dan pemanfaatan bahan ajar pada mata pelajaran IPA materi
Bunyi kelas IV SD Kanisius Ganjuran tahun ajaran 2014/2015.
1.7 Definisi Operasional
1.7.1 Belajar adalah suatu proses yang terjadi pada semua orang selama masa
hidupnya.
1.7.2 IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala alam termasuk makhluk
hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.7.3 Modul adalah sumber belajar tambahan yang digunakan oleh guru.
1.7.4 Modul praktikum IPA adalah panduan yang digunakan guru dan siswa untuk
melakukan praktikum.
1.7.5 Berpikir kritis adalah kegiatan yang melatih rasa ingin tahu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas mengenai kajian pustaka yaitu (1) kajian teori yang
akan menjelaskan mengenai metode penelitian dan pengembangan (R&D), media
pembelajaran, modul, kurikulum 2013, berpikir kritis, IPA, (2) penelitian yang
relevan, (3) desain diagram dan (4) kerangka berpikir
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and
Development/R&D)
Dalam dunia pendidikan terdapat berbagai macam metode penelitian
pendidikan yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan
melakukan penelitian. Salah satu metode penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian dan pengembangan. Sukmadinata (2008:164) menyatakan
metode penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah
untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang
telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan. Menurut Sugiyono (2010:407),
metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and
Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian dan
pengembangan (R&D) adalah proses pengembangan dan validasi produk
pendidikan (Sanjaya 2013: 129).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Borg & Gall dalam Sanjaya (2013:133-134) memerinci langkah-langkah
penelitian dan pengembangan seperti:
1. Riset dan pengumpulan informasi termasuk studi literatur dan observasi
kelas.
2. Perencanaan yang meliputi merumuskan tujuan, menetapkan sekuen pelajaran
serta pengujian dalam skala terbatas.
3. Pengembangan produk awal (preliminary form of product) termasuk
mempersiapkan bahan-bahan pelajaran, buku pegangan, dan perangkat
penilaian.
4. Uji lapangan produk awal yang melibatkan satu sampai tiga sekolah dengan
mengikutsertakan 6 hingga 12 subjek dan menggunakan teknik wawancara,
observasi, dan angket dan hasilnya dianalisis untuk menemukan kelemahan-
kelemahannya. Pada tahap uji lapangan menekankan pada proses disamping
hasil belajar.
5. Berdasarkan hasil analisis, produk awal tersebut direvisi sehingga menjadi
produk yang lebih baik.
6. Uji lapangan terhadap produk yang diperbaiki dalam skala yang lebih luas.
Pada tahap ini selain data kualitatif untuk menilai proses, juga dikumpulkan
data kuantitatif hasil pre dan postes.
7. Revisi produk berdasarkan hasil uji produk tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
8. Uji lapangan skala yang lebih luas lagi dengan menggunakan teknik
wawancara, observasi dan angket, selanjutnya data tersebut dianalisis.
9. Revisi akhir produk berdasarkan hasil analisis data pada uji lapangan terakhir.
10. Desiminasi dan melaporkan produk akhir hasil penelitian dan pengembangan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan
metode penelitian untuk menghasilkan produk. Penelitian dan pengembangan
dilakukan dengan melakukan tahap perencanaan, pengumpulan informasi,
membuat produk, memvalidasi produk, memperbaiki produk, mengujikan produk
dengan uji terbatas, merevisi produk agar lebih baik, mengujikan kembali dengan
uji yang lebih luas, merevisi akhir produk, lalu melaporkan produk akhir
pengembangan.
2.1.2 Media Pembelajaran
Munadi (2010:7-8) menyatakan media pembelajaran dapat dipahami sebagai
segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber
secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Media
adalah sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di
lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Arsyad, 2007:5).
Gerlach & Ely dalam Arsyad (2007:3) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap. Media adalah berbagai jenis komponen dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar (Gagne:1970 dalam
Sadiman, dkk, 2009:6). Gagne dan Brigs dalam Arsyad (2007:4) secara implisit
mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan
untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku,
tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai),
foto, gambar, grafik, televisi dan komputer.
Jadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sumber belajar
yang dapat membantu siswa dan guru dalam memahami materi. Untuk
mendukung proses pembelajaran, guru membutuhkan media belajar yang dapat
digunakan sebagai sumber belajar pelengkap untuk menunjang pembelajaran.
2.1.3 Modul
Modul adalah sebuah bingkisan bahan pelajaran tertulis yang dapat
dipelajari oleh anak dengan auto aktivitasnya, dimana layanan dan bimbingan
guru/pamong diatur sedikit mungkin (Soemirat, 1980:3). Modul pada dasarnya
adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka,
agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan bantuan atau bimbingan yang
minimal dari pendidik (Prastowo, 2013:106). Menurut Nasution (1984:206-208)
modul adalah media pembelajaran yang di dalamnya terdiri dari kegiatan belajar
yang dibuat untuk membantu siswa mencapai tujuan sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki siswa.
Fungsi modul menurut Soemirat (1980:4) adalah sebagai alat untuk
mengkomunikasikan unit pelajaran kepada siswa secara individual, untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kemudian difahami, dimengerti dan dapat menyelesaikan tugas-tugas yang ada,
dengan sedikit mungkin layanan dan bimbingan dari guru. Tujuan penyusunan
atau pembuatan modul menurut Prastowo (2013:108-109), antara lain:
a. Agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan
pendidik (yang minimal).
b. Agar peran pendidik tidak terlalu dominan dan otoriter dalam kegiatan
pembelajaran.
c. Melatih kejujuran peserta didik.
d. Mengkamodasi berbagai tingkat dan kecepatan belajar peserta didik. Bagi
peserta didik yang kecepatan belajarnya tinggi, maka mereka dapat belajar
lebih cepat serta menyelesaikan modul dengan lebih cepat pula. Dan,
sebaliknya bagi yang lambat, maka mereka dipersilahkan untuk
mengulanginya kembali.
e. Agar peserta didik mampu mengukur sendiri tingkat penguasaan materi yang
telah dipelajari.
Jadi dapat disimpulkan bahwa modul adalah sumber belajar tambahan yang
dapat digunakan oleh guru dan siswa. Fungsi modul bagi siswa untuk melatih
siswa menjadi pribadi yang mandiri dalam melakukan kegiatan pembelajaran,
tidak selalu mengikuti apa yang dikatakan guru dan siswa menjadi mengerti
sejauh mana dirinya sudah memahami materi yang sedang dipelajari. Peran guru
hanya sebagai fasilitator yang menjadi pendamping siswa dan bukan menjadi
sumber satu-satunya ketika pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.1.4 Kurikulum 2013
Selama ini pendidikan di Indonesia sudah menggunakan berbagai kurikulum
yang sering berganti-ganti setiap beberapa tahun. Saat ini kurikulum yang
digunakan adalah kurikulum 2013. Menurut Dakir (2010:3) kurikulum ialah suatu
program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar
yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistematik atas dasar
norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran
bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Secara terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik untuk memperoleh
ijazah (Arifin, 2011:3).
Mulyasa (2014:68) menyatakan bahwa kurikulum 2013 yang berbasis
kompetensi dapat dimaknai sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan
pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan
standar perfomansi tertentu. Sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik,
berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Kurikulum 2013
memungkinkan para guru menilai hasil belajar peserta didik dalam proses
pencapaian sasaran belajar, yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman
terhadap apa yang dipelajari (Mulyasa, 2014:65).
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
kurikulum 2013 adalah kurikulum yang mengarahkan siswa untuk
mengembangkan kemampuan, sikap dan minat untuk melakukan sesuatu selama
kegiatan belajar mengajar. Kurikulum 2013 mengharapkan para guru untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
menilai siswa dari proses awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran bukan
dari hasil akhir.
2.1.5 Berpikir Kritis
Glaser dalam Fisher (2009:3) mendefinisikan berpikir kritis sebagai suatu
sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang
berada dalam jangkauan pengalaman seseorang; pengetahuan tentang metode-
metode pemeriksaan dan penalaran yang logis; dan semacam suatu keterampilan
untuk menerapkan metode-metode tersebut. Berpikir rasional dan kritis adaah
perwujudan perilaku terutama yang bertalian dengan pemecahan masalah (Syah,
1997:120).
Berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang
berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan (Ennis
dalam Fisher, 2009:4). Paul dalam Fisher (2009:4) menyatakan berpikir kritis
adalah metode berpikir – mengenai hal, substansi atau masalah apa saja – di mana
si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara
terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-
standar intelektual padanya.
Indikator berpikir kritis yang di jelaskan menurut Ennis (1998) dalam
Kuswana (2012:198-199), yaitu:
1. Menjelaskan:
Mengidentifikasi fokus masalah, pertanyaan dan kesimpulan
Menganalisis argumen
Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi atau tantangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Mengidentifikasi istilah keputusan dan menangani sesuai alasan
2. Menduga
Mengidentifikasi asumsi tak tertulis
Menyimpulkan dan menilai keputusan
3. Membuat pengandaian dan mengintegrasikan kemampuan
Mempertimbangankan alasan tanpa membiarkan ketidaksepakatan atau
keraguan yang mengganggu pemikiran (berpikir yang disangka benar).
4. Menggunakan kemampuan berpikir kritis
Dilakukan secara tertib sesuai situasi seperti:
Tindak lanjut langkah-langkah pemecahan masalah
Memantau pemikiran
Menandai pemikiran kritis yang rasional
Peka terhadap perasaan, tingkat pengetahuan dan derajat kehebatan orang
lain
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa berpikir
kritis adalah kegiatan yang melatih sikap aktif dan rasa ingin tahu. Maka diusia
SD, diharapkan siswa sudah dapat meningkatkan sikap berpikir kritis sehingga
saat dewasa nanti akan terbiasa berpikir terhadap terhadap lingkungan sekitarnya.
2.1.6 IPA
Samatowa (2011:3) menyatakan bahwa sains adalah ilmu pengetahuan yang
mempunyai objek dan menggunakan metode ilmiah. Wonorahardjo (2010:12)
menyatakan sains atau ilmu pengetahuan alam adalah sekumpulan pengetahauan
yang diperoleh melalui metode tertentu. Winaputra dalam Samatowa (2011:3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang
benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara
memecahkan masalah. Ilmu merupakan pengetahuan yang bersumber dari
pengalaman yang masuk melalui panca indera, melalui mata, telinga, hidung, dan
kulit dimana pengalaman itu dapat tersampaikan dengan melalui media-media
yang ada (Hamalik, 2007:13). Sedangkan menurut Trianto (2013:136-137) IPA
adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas
pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti
observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu,
terbuka, jujur, dsb.
Ilmu pengetahuan alam atau sains merupakan alat pendidikan yang berguna
untuk mencapai tujuan pendidikan, maka pendidikan IPA di sekolah mempunyai
tujuan-tujuan tertentu, yaitu:
a. Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia tempat hidup dan
bagaimana bersikap;
b. Menanamkan sikap hidup ilmiah;
c. Memberikan keterampilan untuk melakukan pengamatan;
d. Mendidik siswa untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta menghargai
para ilmuwan penemunya;
e. Menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan
masalah. (Laksmi (1986) dalam Trianto, 2013:142).
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengetian IPA adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang gejala alam termasuk makhluk hidup. IPA melatih untuk
anak berpikir kritis dan objektif sesuai dengan yang diamati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2.2 Penelitian yang Relevan
2.2.1 Penelitian yang Berhubungan dengan Modul
Elisabeth Dwi Astuti (2014) meneliti tentang “Pengembangan modul
bimbingan belajar Matematika berbasis kecerdasan kinestetik badani pada siswa
berprestasi rendah”. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan hasil validasi
kualitas produk modul bimbingan belajar Matematika berbasis kecerdasan
kinestetik dan untuk mengetahui produk modul bimbingan belajar dapat
meningkatkan prestasi rendah siswa. Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD
Kanisius Gayam I, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa modul
bimbingan belajar yang dikembangkan kualitasnya sudah baik dan layak
digunakan serta dapat meningkatkan prestasi belajar.
Christina Risma Marthawati (2014) meneliti tentang “Pengembangan modul
pembelajaran tematik berbasis Multiple Intelligence”. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui langkah pengembangan prototipe modul pembelajaran tematik dan
mengetahui kelayakan pengembangan prototipe modul pembelajaran tematik.
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD. Hasil penelitian menunjukan bahwa
pengembangan prototipe modul pembelajaran tematik berbasis Multiple
Intelligence menggunakan langkah sebagai berikut (1) Potensi dan masalah
diperoleh karena terbatasnya fasilitas pembelajaran yang disebabkan oleh
pergantian kurikulum (2) Pengumpulan informasi dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner ke delapan sekolah dan menganalisis hasil kuesioner tersebut (3) Desain
produk dalam tahap ini dilakukan dengan analisis kurikulum 2013,
mengumpulkan materi, menjadikan tematik, melabeli materi dengan kecerdasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
yang dikembangkan, mendesain gambar (4) Validasi dilakukan oleh tiga ahli, ahli
modul pembelajaran, ahli tematik dan ahli bahasa (5) Revisi desain dilakukan
sesuai kritis dan saran yang diberikan oleh validator setelah modul validasi;
sedangkan kualitas prototipe modul pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis
Multiple Intelligence adalah sangat baik.
Huda Restu Pramuditha (2014) meneliti tentang “Pengembangan modul
bimbingan belajar Matematika berbasis kecerdasan naturalis pada siswa
berprestasi rendah”. Penelitian ini dilakukan di kelas III A SDN Percobaan 3
Pakem. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan hasil validasi kualitas produk
modul bimbingan belajar dan untuk mengetahui produk modul bimbingan belajar
dapat meningkatkan prestasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan
modul bimbingan belajar matematika berbasis kecerdasan naturalis dikembangkan
dengan kualitas yang baik dan layak digunakan dalam pembelajaran tematik kelas
III serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan penelitian di atas dapat dilihat bahwa pengembangan modul
yang dilakukan untuk tematik dan mata pelajaran Matematika sedangkan
pengembangan modul praktikum IPA belum dikembangkan. Maka dari itu,
peneliti ingin mengembangkan modul praktikum IPA di kelas IV SD Kanisius
Ganjuran khususnya materi mengenai bunyi.
2.2.2 Penelitian yang Berhubungan dengan Berpikir Kritis
Maria Puji Rahayu (2011) meneliti tentang “Pengaruh penerapan metode
inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis kategori afektif umum pada
mata pelajaran IPA”. Penelitian dilakukan di kelas V SDK Ganjuran, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri
terhadap prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis pada kategori afektif
umum. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode inkuiri pada mata
pelajaran IPA tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar
siswa serta berpengaruh positif dan signifikan kemampuan berpikir kritis pada
kategori afektif umum.
Lisa Dwi Aryani (2011) meneliti tentang “Pengaruh metode inkuiri terhadap
prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada mata
pelajaran IPA”. Penelitian dilakukan di kelas V SDK Wirobrajan, Yogyakarta.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode inkuiri pada mata
pelajaran IPA terhadap prestasi belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis pada
kategori kognitif siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode
inkuiri pada mata pelajaran IPA berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis pada kategori kognitif.
Maria Putri Penata P (2015) meneliti tentang “Pengembangan modul
praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013 untuk mendorong berpikir
kritis”. Penelitian dilakukan di kelas IV SD Kanisius Sengkan, Yogyakarta.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan Modul Praktikum
IPA pada materi Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup pada kemampuan
berpikir kritis siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan Yogyakarta. Hasil penelitian
menunjukan bahwa modul praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013
dapat digunakan untuk mendorong berpikir kritis pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Berdasarkan penelitian terdahulu, dapat dilihat bahwa metode inkuiri dan
modul praktikum IPA dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Namun
peneliti berharap kemampuan berpikir kritis meningkat tidak hanya dengan
menggunakan metode inkuiri dan modul praktikum IPA pada tema 3. Maka,
peneliti ingin meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan
menggunakan modul praktikum IPA pada tema 1 di kelas IV SD Kanisius
Ganjuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2.3 Desain Diagram
Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan
Modul
Elisabeth Dwi Astuti (2014)
Hasilnya modul bimbingan belajar
yang dikembangkan kualitasnya sudah
baik dan layak digunakan
Maria Puji Rahayu (2011)
Hasilnya metode inkuiri pada mata
pelajaran IPA berpengaruh positif dan
signifikan kemampuan berpikir kritis
pada kategori afektif umum
Berpikir Kritis
Chritiana Risma Mathawati (2014)
Hasilnya kualitas prototipe modul
pembelajaran tematik kelas IV SD
berbasis Multiple Intelligence adalah
sangat baik.
Huda Restu Pramuditha (2014)
Hasilnya kualitas modul bimbingan
belajar matematika berbasis
kecerdasan naturalis adalah baik dan
layak digunakan dalam pembelajaran
tematik kelas III
Lisa Dwi Aryani (2011)
Hasilnya penerapan metode inkuiri
pada mata pelajaran IPA berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kemampuan berpikir kritis pada
kategori kognitif.
Maria Putri Penata P (2015)
Hasilnya modul praktikum IPA tema
3 sebagai suplemen kurikulum 2013
dapat digunakan untuk mendorong
berpikir kritis pada siswa.
Menghasilkan produk berupa modul Mengetahui dan meningkatkan
berpikir kritis
Judul Penelitian:
Pengembangan Modul Praktikum IPA Sebagai Suplemen Kurikulum 2013 untuk
Mendorong Berpikir Kritis Kelas IV SD Kanisius Ganjuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2.4 Kerangka Berpikir
IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang alam namun tidak
hanya yang berkaitan dengan alam saja. IPA juga mempelajari tentang apa yang
sering ditemui di lingkungan sekitar, yang hampir setiap hari dialami oleh
manusia. Bunyi merupakan salah satu materi yang sering sekali dialami dalam
kehidupan sehari-hari. Namun manusia tidak menyadari bahwa bunyi yang dapat
terdengar dapat diciptakan sendiri oleh manusia, tidak hanya dari alam atau pun
hewan. Padahal dengan benda-benda yang ada di sekitar lingkungan dapat
membantu untuk menciptakan sebuah bunyi yang sangat sederhana dan sangat
penting untuk diketahui oleh siswa.
Dalam kegiatan belajar mengajar guru perlu mengembangkan media
pembelajaran, salah satu contohnya adalah modul. Modul yang dikembangkan
dapat menjadi pelengkap sumber belajar yang dapat digunakan oleh guru. Modul
yang dikembangkan berisi praktikum-praktikum yang dapat dilakukan oleh siswa
dan bahan yang digunakan sangat mudah didapatkan di lingkungan sekitar. Selain
itu, modul juga dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir
kritis.
Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa maka penulis
mengembangkan modul praktikum mengenai bunyi yang diterapkan di SD
Kanisius Ganjuran Yogyakarta. Dengan menggunakan modul praktikum tersebut
diharapkan dapat meningkatkan sikap berpikir kritis pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3)
prosedur pengembangan, (4) uji coba produk, (5) instrumen penelitian, (6) teknik
pengumpulan data, (7) teknik analisis.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian R&D (Research and Development)
atau penelitian dan pengembangan. Sugiyono (2010:407) mengatakan metode
penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and
Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian ini
mengembangkan media pembelajaran berupa modul praktikum IPA kelas IV SD
Kanisius Ganjuran. Modul tersebut diharapkan dapat membantu siswa memahami
materi yang dipelajari dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Langkah pengembangan menurut Borg dan Gall dalam Sanjaya (2013:133-134),
yaitu: (1) pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk
awal, (4) uji produk awal, (5), revisi produk, (6) uji lapangan, (7) revisi produk uji
lapangan, (8) uji lapangan skala luas, (9) revisi akhir uji lapangan luas, (10)
laporan produk akhir. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian
ini dilakukan sampai langkah ketujuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Ganjuran yang
berjumlah 21 siswa.
3.2.2 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengembangan modul praktikum IPA pada
materi Tema 1 Indahnya Kebersamaan. Kompetensi inti yang digunakan adalah
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
mahkluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah dan tempat bermain. KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam
bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia. Kompetensi dasar yang digunakan adalah 3.5
Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan
indera pendengar.
3.2.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memilih SD Kanisius Ganjuran yang
beralamat di Dusun Jogodayon, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro,
Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan
selama 5 bulan, dimulai pada bulan Juli 2014 sampai Desember 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3.3 Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan penelitian ini mengarah pada produk berupa modul
praktikum IPA. Ada sepuluh langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg
& Gall dalam Sanjaya (2013:133-134) yaitu: (1) pengumpulan informasi, (2)
perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) uji produk awal, (5), revisi
produk, (6) uji lapangan, (7) revisi produk uji lapangan, (8) uji lapangan skala
luas, (9) revisi akhir uji lapangan luas, (10) laporan produk akhir. Peneliti
memodifikasi langkah penelitian dan pengembangan hanya sampai pada langkah
ke 7. Berikut adalah penjabaran dari ketujuh langkah secara lengkap pada bagan
3.1 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan
Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
Langkah 4 Langkah 5
Langkah 7 Langkah 6
L
Potensi dan masalah
Analisis kebutuhan Validasi
Observasi
Wawancara
Kuesioner
Pengumpulan data Hasil observasi
Hasil wawancara
Hasil kuesioner
Desain produk
sumber-sumber
bealajar kompetensi Inti kompetensi dasar indikator
materi Kegiatan praktikum
Memvalidasikan produk
pada ahli
Merevisi produk
Produksi modul
Uji coba produk terbatas (kelompok
kecil dan kelas) Merevisi produk
Modul praktikum IPA suplemen kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Langkah pertama adalah potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis
kebutuhan guru dan siswa dengan melakukan observasi di kelas IV pada
pembelajaran IPA. Setelah melakukan observasi, peneliti melakukan wawancara
dengan siswa, guru dan kepala sekolah SD Kanisius Ganjuran. Langkah kedua
adalah peneliti melakukan pengumpulan data dengan menyebar angket analisis
kebutuhan pada guru dan siswa serta melakukan wawancara dengan kepala
sekolah, guru kelas IV dan siswa kelas IV. Selanjutnya pada langkah ketiga
peneliti membuat desain produk dengan menganalisis sumber-sumber belajar
menetapkan KI, KD, indikator, materi, mengembangkan prosedur pengukuran
sikap berpikir kritis. Peneliti mengembangkan produk berupa modul praktikum
dengan materi mengenai bunyi kelas IV. Langkah ini dimulai dengan menyusun
konsep, menyusun praktikum-praktikum yang akan dilakukan siswa selanjutnya
pembuatan modul. Modul yang akan dibuat berisi:
a. Pendahuluan
Pendahuluan berisikan tentang kompetensi inti, tema, subtema, kompetensi
dasar dan indikator.
b. Isi
Bagian isi berisikan lamgkah-langkah praktikum berdasarkan materi yang
telah dipilih.
c. Penutup
Bagian penutup berisikan soal pembahasan dan pertanyaan yang mengajak
siswa untuk berpikir kritis pada setiap akhir praktikum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Langkah keempat adalah produk diuji oleh pakar. Produk hasil
pengembangan diuji cobakan oleh:
a. Pakar Bahasa Indonesia, yaitu orang yang ahli dalam Bahasa Indonesia
sehingga peneliti mengetahui kesalahan dalam penggunaan bahasa pada modul
dan mengetahui kelayakan produk yang sedang dikembangkan.
b. Pakar IPA, yaitu orang yang ahli dalam IPA sehingga peneliti mengetahui
praktikum-praktikum yang sudah dikembangkan sesuai dengan materi yang
dipilih dan mengetahui kelayakan produk yang sedang dikembangkan.
Langkah kelima adalah menganalisis dan merevisi produk berdasarkan
komentar dan saran validator. Pada langkah keenam adalah uji lapangan. Produk
yang telah direvisi diuji cobakan pada kelompok kecil yang terdiri dari 4 siswa
SDN 1 Bareng Lor Klaten. Setelah itu, dilakukan uji kelas di SD Kanisius
Ganjuran Yogyakarta kelas IV yang berjumlah 21 siswa. Pada langkah ketujuh
peneliti melakukan revisi terakhir berdasarkan hasil analisis validasi lapangan.
Hasil revisi terakhir akan menjadi salah satu sumber belajar yaitu modul
praktikum IPA yang layak digunakan untuk pembelajaran IPA kelas IV.
3.4 Uji Coba Produk
Uji produk modul praktikum IPA dilakukan untuk memperoleh penilaian
terhadap kelayakan produk yang telah dikembangkan peneliti. Data yang
diperoleh dari uji coba produk digunakan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan modul. Uji produk kepada para pakar bertujuan untuk
memperoleh masukan, kritikan dan penilaian terhadap kelayakan produk yang
dikembangkan peneliti. Uji terbatas dilakukan kepada 4 siswa kelas IV SDN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Bareng Lor. Sedangkan uji lapangan dilakukan kepada 19 siswa dari 21 siswa
kelas IV SD Kanisius Ganjuran. Uji lapangan ini bertujuan untuk meningkatkan
sikap berpikir kritis pada siswa.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam waktu
penelitian dengan menggunakan suatu metode (Arikunto, 2002:126). Dalam
penelitian ini, peneliti mengambil instrumen pengumpulan data berupa daftar
pertanyaan kuesioner, wawancara, observasi. Daftar pertanyaan kuesioner
diberikan kepada guru dan siswa untuk mengetahui analisis kebutuhan. Lembar
kuesioner berisi pertanyaan terhadap indikator terhadap produk Modul Praktikum
IPA yang dibuat peneliti. Daftar pertanyaan wawancara diberikan kepada siswa,
guru, dan kepala sekolah ketika melakukan wawancara untuk mengetahui analisis
kebutuhan. Observasi dilakukan pada saat pembelajaran IPA berlangsung untuk
analisis kebutuhan. Nilai akhir kuesioner dari pakar/ahli, guru kelas IV, dan siswa
digunakan sebagai bahan masukan dalam pengembangan modul praktikum IPA
sebagai suplemen kurikulum 2013. Kisi-kisi analisis kebutuhan dapat dilihat
dihalaman selanjutnya dalam tabel 3.1, tabel 3.2, tabel 3.3, tabel 3.4, tabel 3.5 dan
tabel 3.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi
No.
Item Kisi-kisi Observasi Objek yang Diamati
1,2 Ketersediaan modul praktikum IPA untuk
mengajar.
Adanya modul praktikum IPA yang
digunakan guru ketika mengajar.
3 Partisipasi siswa dalam praktikum IPA. Siswa mengikuti setiap proses
kegiatan belajar seperti melakukan
tahap-tahap praktikum, mengerjakan
soal, bertanya dan mau menjawab
pertanyaan dari guru.
4,5 Kesulitan belajar yang dialami siswa
dalam pembelajaran IPA.
Siswa mengalami kesulitan mengikuti
praktikum IPA di kelas.
Siswa mengalami kesulitan memahami
materi praktikum IPA yang diberikan
guru.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah
No Topik Pertanyaan No Pertanyaan
1 Informasi yang berkaitan dengan
pendekatan saintifik pada kurikulum 2013
1,2
2 Adanya kegiatan praktikum dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 pada
pembelajaran IPA
3
3 Kesulitan yang dialami guru dengan adanya
kurikulum 2013
4,5,6
4 Ketersediaan sumber belajar yang
digunakan di sekolah antara lain:
a. Modul praktikum IPA kelas IV
yang sudah ada di sekolah
b. Pengadaan modul praktikum IPA di
sekolah
7,8
5 Ketersediaan anggaran sekolah untuk
pengadaan modul praktikum dan kegiatan
praktikum dalam pembelajaran IPA.
9
6 Penggunaan modul praktikum IPA dalam
pembelajaran
10
7 Pendapat Bapak/Ibu kepala sekolah
mengenai modul praktikum IPA yang baik
dan menarik.
11
8 Pendapatan rata-rata orang tua siswa dan
kemampuan siswa untuk membeli modul.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas
No Topik Pertanyaan No Pertanyaan
1 Informasi yang berkaitan dengan
pendekatan saintifik pada kurikulum 2013
1,2
2 Kesulitan yang dialami guru dengan
adanya kurikulum 2013
3,4
3 Persiapan guru mengajar berdasarkan
kurikulum 2013
5
4 Adanya kegiatan praktikum dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 pada
pembelajaran IPA
6
5 Ketersediaan sumber belajar yang
digunakan di sekolah antara lain:
a. Modul praktikum IPA kelas IV yang
sudah ada di sekolah.
b. Pengadaan modul praktikum IPA di
sekolah.
7
6 Kesulitan yang dialami guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran IPA
8
7 Usaha yang dilakukan untuk mengatasi
kesulitan dalam menyampaikan materi.
9
8 Pendapat bapak/ibu guru dalam
penggunaan modul praktikum IPA sebagai
suplemen kurikulum 2013.
10,11
9 Pendapat Bapak/Ibu guru mengenai modul
praktikum IPA yang baik dan menarik.
12
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa Kelas IV
No Topik Pertanyaan No Pertanyaan
1. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran IPA
di kelas.
1
2. Penggunaan modul praktikum IPA dalam
pembelajaran di kelas.
2
3. Pemahaman siswa terhadap materi IPA yang
diajarkan
3
4. Penggunaan sumber belajar 4
5. Penggunaan modul praktikum 5,6
6. Pendapat siswa tentang modul yang menarik 7
7. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam
pembelajaran IPA
8,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan terhadap Siswa
No. Indikator No. Item
1. Adanya penggunaan modul praktikum IPA
dalam pembelajaran IPA di kelas.
1
2 Pendapat siswa tentang cara belajar 2
4 Keaktifan siswa saat pembelajaran di kelas 3
5 Penggunaan sumber belajar 4,5
6 Kesulitan yang dialami siswa dalam belajar
IPA
6,7
7 Pendapat siswa tentang modul yang baik dan
menarik
8,9
Tabel 3.6 Kisi- kisi kuesioner Analisis kebutuhan untuk guru
No. Indikator No. Item
1. Penggunaan modul praktikum IPA dalam
pembelajaran.
1,2,3,10
2 Kriteria modul praktikum IPA 4,5,9
3 Isi modul praktikum IPA 6,7
4 Kegiatan praktikum IPA 8
Data penilaian validasi instrumen analisis kebutuhan yang diperoleh dari
dua validator:
Penilaian validasi instrumen observasi:
Dosen 1 :
Total skor keseluruhan : 14
Skor terbobot (X) = × 10
= × 10
= 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Dosen 2 :
Total skor keseluruhan : 12
Skor terbobot (X) = × 10
= × 10
= 24
Penilaian validasi instrumen wawancara:
Dosen 1 :
Total skor keseluruhan : 14
Skor terbobot (X) = × 10
= × 10
= 28
Dosen 2 :
Total skor keseluruhan : 12
Skor terbobot (X) = × 10
= × 10
= 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Penilaian validasi instrumen kuesioner analisis kebutuhan:
Dosen 1 :
Total skor keseluruhan : 14
Skor terbobot (X) = × 10
= × 10
= 28
Dosen 2 :
Total skor keseluruhan : 13
Skor terbobot (X) = × 10
= × 10
= 32,5
Berdasarkan hasil penilaian dari dosen 1 diperoleh hasil validasi instrumen
observasi dengan skor 28, kuesioner dengan skor 28 dan wawancara dengan skor
28 maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan instrumen sudah layak digunakan
namun masih perlu diperbaiki. Sedangkan hasil penilaian dari dosen 2 diperoleh
hasil validasi instrumen observasi dengan skor 24, kuesioner dengan skor 26, dan
wawancara dengan skor 24 maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
instrumen sudah layak digunakan namun perlu diperbaiki. Setelah itu peneliti
melakukan perbaikan sesuai dengan saran yang diberikan oleh dosen.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti meliputi:
a. Observasi
Peneliti melakukan observasi pada saat pembelajaraan IPA di
kelas. Pengumpulan data yang dilakukan sebagai analisis kebutuhan.
b. Penyebaran kuesioner
Peneliti menggunakan kuesioner untuk analisis kebutuhan yang
diberikan kepada guru kelas IV dan siswa kelas IV. Kuesioner analisis
kebutuhan dibuat untuk mengetahui informasi mengenai kebutuhan
siswa dan guru di kelas.
c. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah, guru,
dan siswa sebelum melakukan uji coba. Pengumpulan data yang
dilakukan sebagai analisis kebutuhan sekolah, guru dan siswa.
3.7 Teknik Analisis
3.7.1 Teknik Analisis Data Kualitatif
Teknik analisis data kualitatif diperoleh dari observasi kelas, wawancara
pada kepala sekolah, guru kelas IV dan siswa. Dokumentasi berupa deskripsi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
video rekaman saat penelitian. Data kualitatif berupa komentar dan saran dari para
ahli yaitu pakar Bahasa Indonesia dan pakar IPA sebagai masukan untuk
perbaikan modul praktikum IPA. Pakar Bahasa Indonesia memberikan kritik dan
saran pada pengejaan, penulisan, dan gaya bahasa yang digunakan dalam modul
praktikum. Pakar IPA memberikan kritik dan saran pada praktikum yang
digunakan dalam modul praktikum.
3.7.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang diperoleh akan dianalisis menggunakan kriteria
penilaian ideal menurut Sukardjo (2006:53). Skala yang peneliti gunakan
memiliki empat pilihan. Skor tertinggi tiap butir adalah 4 dan yang terendah
adalah 1. Empat pilihan tersebut untuk memperjelas pendapat responden
mengenai kelayakan modul praktikum IPA. 4 pilihan tersebut mencakup angka 4
untuk sangat layak, angka 3 untuk layak, angka 2 untuk cukup layak dan angka 1
untuk kurang layak. Hasil pengukuran berupa skor angka. Menafsirkan hasil
pengukuran juga disebut dengan penilaian dan untuk menafsirkan hasil
pengukuran diperlukan suatu kriteria. Kriteria yang digunakan tergantung pada
jumlah butir yang digunakan. Dalam penelitian menggunakan empat kriteria yang
sama dalam kriteria penilaian menurut Sukardjo (2006:53). Berikut adalah tabel
yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Ideal
(Sukardjo, 2006:53)
No. Interval Skor Kategori
1 X > Xi + 1,80 Sbi Sangat layak
2 Xi + 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi Layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3 Xi – 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi Cukup layak
4 Xi – 1,80 Sbi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi Kurang layak
Keterangan:
X = skor akhir rata-rata
Xi = rerata ideal (dapat dicari dengan rumus
Xi = (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)
Sbi = (skor tertinggi ideal – skor terendah ideal)
Berdasarkan rumus konversi pada tabel 3.7, maka perlu dilakukan
perhitungan data-data kuantitatif untuk memperoleh data kualitatif. Adapun
penentuan rumus kuantitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi
dibawah ini.
Diketahui:
Skor maksimal ideal : 4
Skor minimal ideal : 1
Xi = x (4 + 1) = 2,5
Sbi = (4 - 1) = 0,5
Ditanyakan:
Interval skor kategori sangat layak, layak, cukup layak, kurang layak.
Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Kategori Sangat Layak = X > Xi + 1,80 Sbi
= X > 2,5 + (1,80 × 0,5)
= X > 3,4
Kategori Layak = Xi + 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi
= 2,5 + (0,60 × 0,5) < X ≤ 3,4
= 2,8 < X ≤ 3,4
Kategori Cukup Layak = Xi – 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi
= 2,5 – (0,60 × 0,5) < X ≤ 2,5 + (0,60 × 0,5)
= 2,5 – 0,3 < X ≤ 2,5 + 0,3
= 2,2 < X ≤ 2,8
Kategori Kurang Layak = Xi – 1,80 Sbi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi
= 2,5 – (1,80 × 0,5) < X ≤ 2,5 – (0,60 × 0,05)
= 2,5 – 0,9 < X ≤ 2,5 – 0,3
= 1,6 < X ≤ 2,2
Berdasarkan perhitungan skor yang telah dilakukan oleh peneliti, maka
didapatlah rentang kriteria skor skala empat untuk menilai kualitas kelayakan
modul praktikum IPA yang telah dibuat. Berikut tabel kriteria skor skala empat.
Tabel 3.8 Kriteria Skor Skala Empat
Interval Kategori
X > 3,4 Sangat layak
2,8 < X ≤ 3,4 Layak
2,2 < X ≤ 2,8 Cukup Layak
1,6 < X ≤ 2,2 Kurang Layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.8 digunakan sebagai acuan untuk melihat kategori penilaian yang
didapatkan oleh validasi pakar, guru kelas dan siswa terhadap modul praktikum
IPA yang telah dibuat oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan (1) kajian standar kompetensi dan materi
pembelajaran, (2) data analisis kebutuhan, (3) deskripsi produk awal, (4) data
validasi dan revisi produk, dan (5) pembahasan.
4.1 Kajian Standar Kompetensi dan Materi Pembelajaran
Pada penelitian ini menggunakan kompetensi inti dan kompetensi dasar
yang terdapat pada buku guru. Kompetensi inti yang tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.1
Tabel 4.1 Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
1 Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya.
3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, mahkluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah dan tempat bermain.
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi inti yang digunakan peneliti di dalam modul praktikum IPA adalah
kompetensi 3 memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, mahkluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah dan tempat bermain. Kompetensi 4 Menyajikan
pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Kompetensi
dasar yang digunakan dalam pembuatan modul praktikum IPA adalah 3.5
memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indera
pendengar.
4.2 Data Analisis Kebutuhan
Penelitian pengembangan ini dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan.
Analisis kebutuhan yang digunakan oleh peneliti adalah observasi pembelajaran
IPA di kelas, kuesioner analisis kebutuhan pada siswa dan guru kelas serta
wawancara dengan siswa, guru dan kepala sekolah SD Kanisius Ganjuran.
Peneliti melakukan observasi di kelas IV pada tanggal 14 Oktober 2014.
Observasi yang dilakukan pada jam 11.45 saat pembelajaran tematik khususnya
IPA. Hasil dari observasi adalah siswa bersama dengan guru kelas akan
melakukan pengamatan terhadap tumbuh-tumbuhan. Sebelum melakukan
pengamatan, guru meminta setiap siswa untuk mengeluarkan daun, bunga dan
akar yang telah dibawa dari rumah. Guru membagi siswa dalam tiga kelompok
besar. Siswa dan guru bersama-sama melakukan pengamatan, siswa melakukan
pengamatan dan guru memberikan penjelasan. Lalu siswa diberi tugas yang harus
dikerjakan secara individu yang ada pada buku siswa halaman 16. Saat siswa
melakukan pengamatan, sebagian besar siswa yang melakukannya dengan
sungguh-sungguh dan antusias namun ada beberapa siswa yang hanya bermain-
main. Setelah selesai melakukan pengamatan, guru membagi siswa dalam
kelompok yang terdiri dari tiga orang yang berasal dari kelompok akar, kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
bunga dan kelompok daun. Lalu, siswa melakukan diskusi dan saling bertukar
informasi dengan apa yang sudah mereka dapat dari kelompok sebelumnya.
Selama siswa melakukan pengamatan, 2 orang siswa bertanya pada guru
mengenai akar yang mereka bawa dari rumah dan 3 orang siswa yang bertanya
pada guru mengenai daun. Saat melakukan pengamatan, ada 1 orang siswa yang
ijin pergi ke kamar mandi. Selain itu, ada 1 siswa yang hanya diam saja dan
memperhatikan temannya dan 5 siswa mengobrol. Setelah selesai melakukan
pengamatan, guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok yang terdiri dari 3
orang siswa yang berasal dari kelompok daun, bunga dan akar. Lalu di dalam
kelompok siswa melakukan diskusi mengenai apa yang telah mereka dapatkan
dari kelompok sebelumnya. Guru meminta perwakilan dari 3 kelompok maju ke
depan kelas untuk membacakan hasil pengamatan yang sudah mereka dapatkan.
Selama kegiatan pengamatan di kelas berlangsung, hanya ada 5 orang siswa
bertanya mengenai bahan pengamatan yang mereka bawa. Sumber yang dipakai
guru dan siswa hanya buku dari pemerintah yaitu buku siswa dan buku guru.
Setelah itu peneliti menyebarkan kuesioner pada siswa dan guru kelas IV.
Kuesioner disebarkan untuk menganalisis kebutuhan siswa dan guru dan
disebarkan pada siswa kelas IV SD Kanisius Ganjuran yang berjumlah 21 siswa,
sedangkan yang hadir berjumlah 20 siswa. Hasil dari kuesioner analisis kebutuhan
siswa dapat dilihat pada tabel 4.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa
No Pertanyaan Jumlah
Responden
1.
Apakah gurumu pernah menggunakan modul praktikum
dalam pembelajaran IPA sebagai sumber belajar kurikulum
2013?
Tidak Pernah.
Pernah.
9
11
2.
Bagaimana cara belajar IPA yang kamu suka?
Belajar IPA dengan melakukan praktikum.
Belajar IPA tidak dengan melakukan praktikum.
20
3.
Apakah kamu terlibat aktif ketika praktikum IPA di kelas?
Sangat aktif.
Aktif.
9
11
4.
Apa saja sumber belajar yang kamu gunakan untuk
membantu memahami materi pembelajaran IPA?
Buku paket.
LKS.
8
12
5.
Apakah kamu pernah menggunakan benda-benda yang ada
disekitarmu untuk melaksanakan praktikum IPA sebagai
pendukung kurikulum 2013 (tematik)?
Pernah.
Tidak pernah.
20
6.
Apakah kamu mengalami kesulitan ketika melakukan
praktikum IPA tanpa menggunakan modul praktikum?
Sangat sering
Sering. 7
Jarang. 12
Tidak pernah. 1
7. Apakah kamu membutuhkan modul praktikum untuk
mempermudah melakukan praktikum IPA di kelas?
Sangat butuh. 5
Butuh. 15
Tidak butuh.
8.
Bagaimana pendapatmu tentang modul yang menarik untuk
dipelajari?
Terdapat banyak gambar. 13
Warnanya cerah. 7
9. Apakah kamu menyukai modul IPA yang mempunyai
banyak gambar dibandingkan banyak tulisan?
Sangat suka. 12
Suka. 6
Kurang suka. 2
Tidak suka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Berdasarkan kuesioner analisis kebutuhan yang telah diberikan kepada
siswa, peneliti melihat adanya kesulitan yang dialami siswa ketika melakukan
praktikum IPA tanpa menggunakan modul praktikum IPA. Siswa membutuhkan
modul praktikum IPA sebagai sumber belajar untuk mempermudah melakukan
praktikum IPA.
Tabel 4.3 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah Bapak/Ibu pernah
menggunakan modul praktikum
IPA dalam pembelajaran?
Tidak pernah.
Karena belum tersedia modul
2. Bagaimana kondisi siswa ketika
pembelajaran IPA saat melakukan
praktikum tidak dengan modul?
Pembelajaran masih berjalan dengan
baik, akan tetapi sumber/referensi masih
kurang dan terbatas.
3. Apakah Bapak/Ibu berkenan
memakai modul praktikum IPA
sesuai dengan kebutuhan siswa?
Ya.
Karena sebagai bahan tambahan dan
acuan untuk melakukan praktikum IPA
dan bahan ajar.
4. Menurut Bapak/Ibu modul
praktikum IPA seperti apakah
yang dapat digunakan dalam
pembelajaran?
Bergambar.
Berwarna.
5. Urutkan kriteria prioritas untuk
membuat modul praktikum IPA
yang menarik dan berkualitas!
1. Bentuk modul
Siswa akan lebih tertarik dengan
bentuk modul yang menarik, karena
yang pertama kali dilihat oleh siswa
adalah bentuknya.
2. Ketebalan modul
Kebanyakan dari siswa kurang tertarik
dengan buku-buku yang tebal karena
berat jika dibawa ke sekolah.
3. Bahan kertas
Bahan kertas dibuat yang tidak mudah
robek dan jika diberi pewarna
(stabilo) tidak membekas sampai
halaman berikutnya.
4. Warna modul
Warna yang menarik membuat siswa
tertarik dan bersemangat untuk
membaca dan mempelajari modul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
No Pertanyaan Jawaban
5. Isi modul
Isi modul sesuai dengan materi
pembelajaran, dibuat sejelas mungkin
dan menggunakan bahasa baik.
6. Biaya modul
Biaya disesuaikan dengan rata-rata
kemampuan siswa agar semua siswa
bisa membeli modulnya dan tidak
merasa terbebani dengan harga modul
7. Ukuran kertas
Ukuran kertas disesuaikan dengan
rata-rata besar tas yang dipakai siswa
agar bisa dimasukkan ke dalam tas
dan mudah membawanya.
8. Keawetan modul
Keawetan modul tergantung dari
pemeliharaan modul oleh masing-
masing siswa.
6. Apakah perlu dicantumkan
rangkuman materi pada modul
praktikum IPA?
Perlu.
Karena lebih memudahkan siswa dalam
memahami materi.
7. Menurut anda bagaimana cakupan
fungsi dari 1 modul praktikum
IPA yang baik?
1 modul praktikum > 1 materi
Supaya lebih praktis, dan tidak terlalu
banyak modul yang dibeli oleh siswa.
8. Menurut Bapak/Ibu praktikum
seperti apakah yang efektif untuk
siswa?
Praktikum yang memuat materi
pembelajaran dengan jelas dan langkah-
langkah praktikum dengan jelas.
9. Bagaimana kriteria modul
praktikum IPA yang berkualitas?
Dapat membantu siswa melakukan
praktikum secara mandiri.
Agar siswa tidak hanya melakukan
praktikum di sekolah saja, tetapi juga bisa
melakukan praktikum sendiri di rumah.
10. Sesuai dengan pengalaman
Bapak/Ibu apakah modul
praktikum IPA dapat membantu
siswa memahamimateri dalam
pembelajaran?
Dapat.
Karena ada keseimbangan antara materi
dan praktikum. Siswa dapat langsung
mempraktikan materi yang diajarkan.
Berdasarkan kuesioner analisis kebutuhan yang telah diberikan kepada guru,
peneliti melihat bahwa guru mengharapkan adanya sumber belajar tambahan
untuk mendukung pembelajaran praktikum IPA. Dengan adanya modul praktikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
IPA, diharapkan siswa dapat langsung mempraktikan materi yang diajarkan dan
memudahkan siswa dalam memahami materi.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa, guru dan kepala sekolah.
Peneliti melakukan wawancara dengan 2 siswa, siswa yang pertama adalah siswa
yang nilainya sedang-sedang saja dan siswa yang kedua adalah siswa yang
mendapat peringkat tiga besar di kelas. Hasil dari wawancara dengan siswa yang
pertama pada tanggal 17 Oktober 2015 adalah di kelas ada pembelajaran
praktikum IPA namun guru tidak menggunakan modul praktikum IPA ketika
mengajar. Dalam pembelajaran IPA siswa lumayan paham dengan materi yang
diberikan dan sumber belajar yang digunakan adalah buku siswa, LKS, buku sains
sehingga siswa membutuhkan modul praktikum IPA yang dapat membantu siswa
dalam memahami materi. Modul praktikum IPA yang memiliki banyak gambar,
berwarna dan tidak banyak materi dapat membuat siswa tertarik untuk
mempelajari. Materi yang masih sulit bagi siswa ini adalah materi tentang
vitamin, siswa masih mengalami sedikit kesulitan meskipun materi sudah ada
dibuku dan LKS.
Hasil wawancara dengan siswa yang kedua pada tanggal 21 Oktober 2014
adalah ada praktikum IPA ketika pembelajaran di kelas tetapi guru tidak
menggunakan modul praktikum IPA dan sumber yang digunakan guru adalah
LKS, buku siswa dan buku paket sehingga siswa merasa kurang paham pada
materi IPA yang diajarkan. Siswa membutuhkan modul praktikum IPA yang
memiliki banyak gambar, tulisan yang berwarna dan tebal karena dapat membantu
memahami materi pembelajaran di kelas. Materi yang dianggap siswa masih sulit
adalah materi mengenai vitamin, karbohidrat dan bunyi. Siswa masih merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
belum paham dan bingung ketika mengerjakan tugas IPA karena ketika di kelas
siswa tersebut ramai dan materi yang dipelajari tidak semua ada di buku.
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas pada tanggal
15 Oktober 2014. Hasil dari wawancara dengan guru adalah pendekatan saintifik
di dalam kurikulum 2013 sangat bagus karena memancing anak untuk kreatif
mengeksplorasi apa yang mereka pelajari. Guru menyikapi pendekatan saintifik
dengan melakukan pembelajaran sesuai dengan apa yang sudah ada di buku guru
dan dikembangkan sendiri sehingga tidak hanya buku guru sebagai acuan. Guru
juga mengalami kesulitan dalam menggunakan kurikulum 2013, yaitu dalam
mengkondisikan siswa yang sudah terbiasa belajar dengan mata pelajaran yang
terpisah-pisah untuk mengarahkan siswa mengikuti pembelajaran dengan
kurikulum 2013. Dalam mengatasi kesulitan ketika mengajar dengan kurikulum
2013, guru mempersiapkan diri dengan belajar dahulu sebelum mengajar,
membaca materi agar dapat menjawab pertanyaan dari siswa. Pada kurikulum
2013 terdapat banyak praktikum IPA dan guru belum menggunakan modul
praktikum IPA, guru masih menggunakan praktikum yang ada pada buku siswa.
Materi yang diajarkan tidak begitu sulit namun cakupan yang ada di buku hanya
sedikit sehingga guru tetap mencari materi dari sumber lain seperti dari buku dari
penerbit Erlangga dan juga internet. Guru membutuhkan modul praktikum IPA
karena modul tersebut sangat bagus dan membantu serta memudahkan guru
melakukan praktikum. Kriteria modul yang baik dan menarik bagi guru adalah
mudah dipahami, materi jelas, sebagian berwarna, diberi gambar dari setiap
langkah kerja untuk memudahkan siswa, selain itu juga menambahkan pertanyaan
yang mengacu kegiatan yang sudah mereka lakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Peneliti juga melakukan wawancara dengan kepala sekolah SD Kanisius
Ganjuran pada tanggal 20 Oktober 2014 dan hasil dari wawancara adalah kepala
sekolah berpendapat bahwa butuh penyesuaian dengan adanya pendekatan
saintifik dalam kurikulum 2013 karena dalam pendekatan saintifik banyak siswa
yang aktif mencari tahu sendiri dan guru hanya sebagai fasilitator dan siswa juga
harus menyesuaikan karena belum terbiasa melakukan pembelajaran dengan
saintifik dimana siswa harus aktif dalam mengemukakan pendapat dan mencari
tahu sendiri. Untuk menyikapi pendekatan saintifik, kepala sekolah
mempersiapkan guru untuk pembelajaran dengan mengikutkan guru dalam
workshop dan KKG. Dalam pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 terdapat
praktikum dan guru mengalami kesulitan dalam pembelajaran di dalam kelas
maupun di luar kelas karena belum banyak menguasai materi. Selain itu, kesulitan
lain yang dialami guru adalah mengenai hal-hal yang dipersiapkan untuk
mengajar sangat terbatas karena dibatasi waktu dan tema serta dalam
mempersiapkan anak yang belum terbiasa aktif bertanya dalam pembelajaran
sehingga tidak hanya mendengarkan dan mencatat. Untuk mengatasi kesulitan
yang dialami guru, kepala sekolah mengikutkan guru dalam KKG (kelompok
kerja guru) agar mereka dapat bertukar pendapat (sharing) dengan guru dari
sekolah lain, mengikutkan guru dalam workshop atau pelatihan tentang kurikulum
2013 dan pendekatan saintifik dalam pembelajaran, mengajak diskusi dalam
KKG sekolah.
SD Kanisius Ganjuran belum menggunakan modul praktikum IPA dan
sangat membutuhkan modul tersebut karena pendekatan saintifik dalam
pembelajaran dekat dengan praktikum dan di sekolah hanya menggunakan buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
siswa dan buku guru. Modul praktikum IPA akan sangat membantu guru dan
siswa dalam proses belajar mengajar, guru menjadi lebih fokus dan jelas dalam
melaksanakan pembelajaran dan lebih mudah mengarahkan siswa melakukan
suatu kegiatan. Kriteria modul praktikum IPA yang baik dan menarik bagi siswa
sesuai dengan tema dan keadaan lingkungan yang bisa memfasilitasi kegiatan dari
modul. Kepala sekolah tidak menyebutkan pendapatan rata-rata siswa untuk
membeli modul namun jika diperlukan maka orang tua tidak akan keberatan.
Namun selama ini sekolah mendapat anggaran dari BOS untuk membiayai
pengadaan sumber belajar di sekolah.
Berdasarkan observasi, kuesioner dan wawancara yang telah dilakukan,
maka sekolah, guru dan siswa membutuhkan modul praktikum IPA untuk
membantu dalam pembelajaran di kelas. Modul yang disusun harus mempunyai
banyak gambar, memiliki bentuk modul yang menarik, modul tidak terlalu tebal,
bahan kertas tidak mudah robek dan tidak membekas pada halaman berikutnya
ketika diberi pewarna (stabilo), memiliki warna yang menarik, isi modul sesuai
dengan materi pembelajaran, ukuran kertas disesuaikan dengan rata-rata besarnya
tas dan biaya untuk sebuah modul disesuaikan dengan rata-rata kemampuan
siswa.
4.3 Deskripsi Produk Awal
Modul praktikum IPA dibuat setelah mendapatkan permasalahan dan solusi.
Dalam mendesain modul praktikum IPA dilakukan beberapa tahapan yaitu
menganalisis kurikulum 2013, mengumpulkan materi pembelajaran dan
mendesain modul yang akan dikembangkan. Menganalisis kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dilakukan dengan membaca dan mencatat kompetensi inti, kompetensi dasar,
tema dan materi yang akan digunakan dalam pembuatan modul. Tema yang
dipilih dan digunakan dalam pembuatan modul praktikum IPA adalah Tema 1
Indahnya Kebersamaan dengan materi tentang bunyi. Pengumpulan materi
dilakukan dengan mengumpulkan buku-buku yang berkaitan dengan materi, serta
buku-buku praktikum IPA yang berkaitan dengan materi bunyi. Desain modul
praktikum IPA dilakukan dengan pembuatan desain yang menarik bagi siswa,
dalam modul tersebut dilengkapi dengan gambar pada setiap halaman yang dibuat
untuk membuat siswa tertarik membaca dan membaca dan mempelajari modul
tersebut.
Modul praktikum IPA yang dikembangkan oleh peneliti menggunakan
program Microsoft Word 2007. Aplikasi Microsoft Word 2007 digunakan peneliti
untuk menyusun cover dan isi modul termasuk dalam menyusun materi ajar. Font
yang digunakan Times New Roman. Modul praktikum IPA yang dikembangkan
memiliki komponen-komponen sebagai berikut: 1) sampul modul praktikum IPA,
2) isi, 3) daftar pustaka, 4) biografi. Desain produk awal adalah sebagai berikut:
1) Sampul modul praktikum IPA
Sampul depan modul praktikum IPA terdapat keterangan modul praktikum
IPA, tema yang dipilih yaitu tema 1, sasaran yang dituju adalah siswa SD
kelas IV serta nama peneliti Theresia Dwi Kurniawati dengan NIM
111134061. Sampul modul praktikum IPA menggunakan gambar anak
bermain alat musik gitar, anak bermain alat musik sederhana berupa ember
dan seorang anak yang sedang bernyanyi. Gambar diperoleh dari internet dan
alamat webnya sudah tertera di bawah gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2) Isi
Isi modul praktikum IPA terdiri dari 30 halaman yang terbagi dalam enam
percobaan praktikum. Pada awal halaman terdapat daftar isi lalu kata
pengantar. Pada halaman selanjutnya terdapat kompetensi inti, kompetensi
dasar beserta indikator yang dicapai siswa dalam melakukan praktikum
dengan menggunakan modul praktikum IPA. Halaman berikutnya terdapat
tiga subtema yang berisi beberapa praktikum IPA dari setiap subtema. Setiap
subtema terdapat materi sebagai pengantar siswa untuk melakukan praktikum
IPA. Pada setiap praktikum terdapat langkah kerja yang dapat diikuti oleh
siswa, selain itu terdapat juga pertanyaan pembahasan mengenai praktikum
yang dilakukan serta pertanyaan yang memancing siswa untuk berpikir kritis
dan terdapat gambar yang mendukung praktikum.
Gambar 4.1 Gambar Sampul Modul Praktikum IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3) Daftar pustaka
Daftar pustaka berisi uraian referensi yang digunakan dalam penyusunan
modul praktikum IPA.
4) Biografi
Biografi berisi mengenai pendidikan-pendidikan yang telah dan sedang
ditempuh penulis.
4.4 Data Validasi dan Revisi Produk
Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan modul yang telah dibuat.
Validasi dilakukan oleh dua ahli, ahli Bahasa Indonesia oleh dosen PBSI USD
dan ahli IPA oleh dosen Fisika USD. Aspek yang divalidasi meliputi tujuan dan
pendekatan, desain dan pengorganisasian, isi, topik, metodologi, dan bahasa.
Aspek tujuan dan pendekatan adalah aspek yang meliputi kesesuaian modul
praktikum dengan tujuan yang akan dicapai, sesuai dengan kebutuhan siswa, dan
sesuai untuk suplemen kurikulum 2013 serta modul praktikum dapat
memfasilitasi siswa dan guru.
Gambar 4.2 Gambar Isi Modul Praktikum IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Aspek desain dan pengorganisasian adalah aspek yang meliputi
kelengkapan modul seperti KI, KD, tujuan, materi alat dan bahan, keruntutan,
kejelasan dan kelengkapan langkah-langkah percobaan untuk membantu siswa
memahami materi. Aspek ini juga meliputi tampilan fisik seperti warna, huruf,
gambar/foto yang menarik perhatian siswa, serta penggunaan bahasa tulis yang
baik dan benar
Aspek isi adalah aspek yang meliputi kesesuaian modul dengan keadaan
lingkungan siswa, kesesuaian isi modul dengan pendekatan saintifik, peranan
modul yang dapat meningkatkan sikap berpikir kritis pada siswa. Aspek topik
adalah aspek yang berisi mengenai topik dalam modul yang dapat menarik siswa
dan membantu siswa dalam memperkaya pengalamannya serta kesesuaian topik
dengan perkembangan siswa.
Aspek metodologi adalah aspek yang berhubungan dengan perancangan
modul untuk siswa. Aspek bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan
pemilihan kalimat dalam modul, penggunaan bahasa dan tata bahasa, menghindari
penggunaan kalimat pasif dan negatif, menghindari pemakaian istilah asing yang
ada dalam modul praktikum IPA.
Analisis data yang dilakukan berupa data kualitatif dan data kuantitatif.
Analisis data kualitatif diperoleh dari hasil observasi ketika menggunakan modul
praktikum IPA dalam pembelajaran. Data kualitatif yang berupa observasi selama
pembelajaran bertujuan untuk mengetahui apakah sikap berpikir kritis pada siswa
sudah terlihat atau belum. Pada uji coba pertama dilakukan dalam kelompok kecil
yang berjumlah 4 orang siswa kelas IV SD N Bareng Lor Klaten yang dipilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
secara acak oleh guru kelas. Hasil yang diperoleh ketika melakukan praktikum
dengan modul adalah tidak ada siswa yang bertanya, walaupun peneliti sudah
berusaha bertanya pada siswa. Uji coba yang kedua di dalam kelas yang siswanya
berjumlah 21 siswa kelas IV SD Kanisius Ganjuran, tetapi hanya 19 siswa yang
hadir. Hasil yang diperoleh ketika melakukan praktikum di kelas dengan
menggunakan modul adalah siswa melakukan praktikum dengan mengikuti
langkah-langkah praktikum yang ada di dalam modul. Selama praktikum, siswa
menyiapkan alat dan bahan sendiri dengan sedikit bantuan dari peneliti. Siswa
mengerjakan soal dan membuat kesimpulan sendiri dan selama praktikum hanya
ada satu siswa yang terus bertanya mengenai praktikum yang sedang dilakukan.
Data kuantitatif berupa uji validitas kualitas modul praktikum IPA yang
digunakan untuk menilai kelayakan modul yang digunakan sebagai media
pembelajaran untuk membantu proses pembelajaran. Penilaian yang dilakukan
berdasarkan konversi nilai skala empat yang dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.4 Kriteria Penilaian Ideal
No Interval Skor Kategori
1 X > Xi + 1,80 Sbi Sangat layak
2 Xi + 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi Layak
3 Xi – 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi Cukup layak
4 Xi – 1,80 Sbi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi Kurang layak
Keterangan:
X = skor akhir rata-rata
Xi = rerata ideal (dapat dicari dengan rumus)
Xi = (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal))
Sbi = (skor tertinggi ideal – skor terendah ideal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 4.5 Kriteria Skor Skala Empat
Interval Kategori
X > 3,4 Sangat layak
2,8 < X ≤ 3,4 Layak
2,2 < X ≤ 2,8 Cukup Layak
1,6 < X ≤ 2,2 Kurang Layak
4.4.1.Data Validasi Ahli Bahasa Indonesia dan IPA
Modul praktikum IPA yang telah disusun oleh peneliti divalidasikan oleh
ahli Bahasa Indonesia dan IPA. Validasi ahli Bahasa Indonesia dilakukan oleh
dosen Pendidikan Bahasa Indonesia USD dan validasi ahli IPA dilakukan oleh
dosen Fisika USD. Hasil dari validasi oleh para ahli dapat digunakan sebagai
masukkan dalam penyempurnaan modul yang dikembangkan. Hasil yang didapat
dari para ahli dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6 Hasil Validasi dari dua ahli
No Aspek Validator
1 2
Tujuan dan Pendekatan
1. Modul praktikum sesuai dengan tujuan yang
dicapai.
3 3
2. Modul praktikum sesuai untuk suplemen
kurikulum 2013.
3 4
3. Modul praktikum mempermudah siswa
memahami materi pelajaran.
3 3
4. Modul praktikum sesuai dengan kebutuhan
siswa.
2 4
5. Modul praktiikum merupakan sumber belajar
yang baik bagi siswa dan guru.
3 4
6. Modul praktikum memberikan kesempatan
bagi guru untuk menggunakan beragam
variasi dalam mengajar.
4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
No Aspek Validator
1 2
Desain dan Pengorganisasian
1. Komponen dalam modul lengkap (KI, KD,
tujuan, materi pembelajaran, alat dan bahan,
dan langka-langkah percobaan)
4 4
2. Materi praktikum disusun dari materi yang
sederhana ke yang kompleks
3 4
3. Urutan modul praktikum telah disusun secara
sistematis.
3 4
4. Ruang lingkup materi bahan ajar sesuai
dengan waktu yang tersedia.
3 4
5. Modul praktikum memfasilitasi siswa untuk
belajar mandiri.
2 4
6. Modul praktikum mudah dipahami. 3 3
7. Tampilan fisik ( warna, huruf, gambar/foto)
dalam modul praktikum sesuai dengan
perkembangan siswa dan menarik.
4 4
8. Modul praktikum menggunakan bahasa tulis
yang baik dan benar.
4 3
Isi
1. Kegiatan dalam modul praktikum sesuai
dengan lingkungan siswa (kontekstual).
3 4
2. Proses pembelajaran menggunakan langkah-
lngkah pendekatan saintifik (mengamati,
bertanya, menalar, mencoba, menyimpulkan
dan mengkomunikasikan).
2 4
3. Modul praktikum mampu meningkatkan
keaktifan siswa.
3 4
4. Modul praktikum menuntut siswa untuk
berpikir kritis.
2 4
5. Modul praktikum mencakup pengembangan
keterampilan proses yang sesuai dengan
perkembangan siswa.
2 4
6. Modul praktikum memfasilitasi siswa untuk
melakukan refleksi terhadap sikap ilmiah
yang dikembangkan.
2 3
7. Modul praktikum mengembangkan sikap
ilmiah yang terkait dengan diri sendiri.
3 4
Topik
1 Topik modul praktikum menarik. 3 4
2 Topik modul membantu untuk
mengembangkan kesadaran dan memperkaya
pengalaman siswa.
3 4
3 Topik sesuai dengan lingkungan sekitar
siswa.
3 4
4 Topik sesuai dengan perkembangan siswa. 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
No Aspek Validator
1 2
Metodologi
1 Modul praktikum dirancang dengan berpusat
pada siswa dalam membangun
pengetahuannya sendiri (konstruktivis).
3 4
2 Modul praktikum dirancang menyenangkan
bagi siswa.
3 4
3 Modul praktikum membuat siswa aktif. 3 4
Bahasa
1 Pemilihan kalimat dalam modul sudah
sederhana.
3
2 Penggunaan tata bahasa sudah baik. 3
3 Penggunaan bahasa sudah baik. 3
4 Pemakaian bahasa dalam modul menghindari
penggunaan kalimat pasif dan negatif ganda.
3
5 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian
istilah asing.
4
Total Skor 98 107
Skor Terbobot 2,96 3,82
Skor Total 6,78
Rata-rata 3,39
Kategori Layak
Berdasarkan hasil penilaian validasi dari dua ahli untuk mengetahui kualitas
modul yang dikembangkan sebelum diuji cobakan menunjukkan rata-rata 3,39
dengan kategori “layak”. Modul yang dikembangakn sudah dapat diujicobakan
pada kelompok kecil dan kelompok kelas. Namun, masih perlu diperbaiki
berdasarkan saran dan komentar dari ahli Bahasa Indonesia dan ahli IPA. Berikut
komentar dan saran dari ahli Bahasa Indonesia dan ahli IPA dapat dilihat pada
tabel 4.7 dan 4.8
Tabel 4.7 Komentar dan Saran dari Ahli Bahasa Indonesia
No Komentar dan Saran Revisi
1 Modul ini sudah baik, tetapi akan
lebih baik kalau diperbaiki
berdasarkan catatan.
Memperbaiki ejaan dan pemilihan
kata pada modul yang sudah diberi
catatan oleh ahli Bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Pada tabel tema, kolom bagian indikator menggunakan kata mengetahui
menurut ahli Bahasa Indonesia kurang tepat penggunaan kata tersebut untuk
indikator karena kata tersebut tidak operasional. Sehingga dilakukan revisi dengan
mengganti kata mengetahui menjadi menjelaskan.
Gambar 4.3 Gambar Modul Bagian Tema 1 Sebelum Direvisi
(halaman 5)
Gambar 4.4 Gambar Modul Bagian Tema 1 Sesudah Direvisi
(halaman 5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Pada subtema 2 yaitu perambatan bunyi terdapat kalimat pengantar yang
hanya disajikan dalam satu paragraf, menurut ahli Bahasa Indonesia jika disajikan
dalam satu paragraf kurang tepat sehingga dilakukan revisi dengan menjadikan
kalimat pengantar menjadi dua paragraf agar mudah dipahami oleh siswa.
Gambar 4.5 Gambar Materi Subtema 2 Sebelum Direvisi
(halaman 10)
Gambar 4.6 Gambar Materi Subtema 2 Sesudah Direvisi
(halaman 10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.8 Komentar dan Saran dari Ahli IPA
No Komentar dan Saran Revisi
1 Percobaan 3 dan 4 kurang jelas
apa yang diharapkan dari hasil
pengamatan.
Memperbaiki pertanyaan
pembahasan pada percobaan 3 dan
4.
Gambar 4.7 Gambar Pertanyaan Pembahasan Pada Percobaan 3 Subtema 2
Sebelum Direvisi (halaman 15)
Gambar 4.8 Gambar Pertanyaan Pembahasaan Pada Percobaan 3 Subtema 2
Sesudah Direvisi (halaman 15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Menurut pendapat ahli IPA, pertanyaan pembahasan pada percobaan 3
kurang jelas apa yang diharapkan dari hasil pengamatan. Sehingga peneliti
melakukan revisi dengan memperbaiki pertanyaan pembahasan.
Menurut pendapat ahli IPA, pertanyaan pembahasan pada percobaan 4
nomor 2 dan 3 kurang jelas apa yang diharapkan dari hasil pengamatan. Sehingga
peneliti melakukan revisi dengan memperbaiki pertanyaan pembahasan pada
nomer 2 dan 3.
Gambar 4.9 Gambar Pertanyaan Pembahasan Pada Percobaan 4 Subtema 2
Sebelum Direvisi (halaman 18)
Gambar 4.10 Gambar Pertanyaan Pembahasan Pada Percobaan 4 Subtema 2
Sesudah Direvisi (halaman 18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Berdasarkan komentar dari para ahli, peneliti melakukan revisi sesuai
dengan komentar dari para ahli. Kesimpulan dari kedua ahli Bahasa Indonesia dan
ahli IPA menunjukkan bahwa modul layak digunakan atau ujicoba lapangan
dengan revisi sesuai saran.
4.4.2 Data Validasi oleh Guru Kelas IV
Peneliti juga melakukan uji validitas yang dilakukan oleh guru kelas IV SD
Kanisius Ganjuran. Hasil validasi tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Kualiatas Modul oleh Guru Kelas IV
No Aspek Validator
Guru Kelas IV
Tujuan dan Pendekatan
1. Modul praktikum sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai.
3
2. Modul praktikum sesuai untuk suplemen kurikulum
2013
3
3. Modul praktikum mempermudah siswa memahami
materi pelajaran
4
4. Modul praktikum sesuai dengan kebutuhan siswa. 3
5. Modul praktiikum merupakan sumber belajar yang
baik bagi siswa dan guru.
4
6. Modul praktikum memberikan kesempatan bagi guru
untuk menggunakan beragam variasi dalam
mengajar.
4
Desain dan Pengorganisasian
1. Komponen dalam modul lengkap (KI, KD, tujuan,
materi pembelajaran, alat dan bahan, dan langka-
langkah percobaan)
3
2. Materi praktikum disusun dari materi yang sederhana
ke yang kompleks
3
3. Urutan modul praktikum telah disusun secara
sistematis.
3
4. Ruang lingkup materi bahan ajar sesuai dengan
waktu yang tersedia.
3
5. Modul praktikum memfasilitasi siswa untuk belajar
mandiri.
4
6. Modul praktikum mudah dipahami. 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
No Aspek
Validator
Guru Kelas
IV
7. Tampilan fisik ( warna, huruf, gambar/foto)
dalam modul praktikum sesuai dengan
perkembangan siswa dan menarik.
4
8. Modul praktikum menggunakan bahasa tulis
yang baik dan benar.
3
Isi
1. Kegiatan dalam modul praktikum sesuai dengan
lingkungan siswa ( kontekstual)
3
2. Proses pembelajaran menggunakan langkah-
lngkah pendekatan saintifik ( mengamati,
bertanya, menalar, mencoba, menyimpulkan
dan mengkomunikasikan)
3
3. Modul praktikum mampu meningkatkan
keaktifan siswa.
3
4. Modul praktikum menuntut siswa untuk
berpikir kritis.
4
5. Modul praktikum mencakup pengembangan
keterampilan proses yang sesuai dengan
perkembangan siswa.
3
6. Modul praktikum memfasilitasi siswa untuk
melakukan refleksi terhadap sikap ilmiah yang
dikembangkan.
3
7. Modul praktikum mengembangkan sikap ilmiah
yang terkait dengan diri sendiri
3
Topik
1. Topik modul praktikum menarik 3
2. Topik modul membantu untuk mengembangkan
kesadaran dan memperkaya pengalaman siswa
3
3. Topik sesuai dengan lingkungan sekitar siswa. 3
4. Topik sesuai dengan perkembangan siswa. 3
Metodologi
1. Modul praktikum dirancang dengan berpusat
pada siswa dalam membangun pengetahuannya
sendiri (konstruktivis)
3
2. Modul praktikum dirancang menyenangkan
bagi siswa
3
3. Modul praktikum membuat siswa aktif. 3
Bahasa
1. Pemilihan kalimat dalam modul sudah
sederhana.
4
2. Penggunaan tata bahasa sudah baik. 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Berdasarkan hasil dari uji validitas yang dilakukan oleh guru kelas IV, maka
modul yang dikembangkan memperoleh skor 3,30 dengan kategori “layak”.
Modul praktikum IPA yang dkembangkan peneliti sudah layak digunakan untuk
diuji cobakan pada siswa dalam kelompok kecil dan dalam kelas.
4.4.3 Data Uji Coba terbatas dalam kelompok kecil
Uji validitas terbatas dalam kelompok kecil dilakukan pada tanggal 13
Desember 2014 oleh empat siswa kelas IV SD N 1 Bareng Lor Klaten yang
dipilih oleh guru kelas secara acak. Uji coba dilakukan di luar kelas yaitu di
lapangan SD tersebut. Sebelum melakukan uji coba, peneliti dan siswa saling
berkenalan dan menjelaskan bahwa akan melakukan uji coba. Setelah itu peneliti
membagikan modul yang telah dicetak kepada siswa. Peneliti meminta siswa
untuk membaca rangkuman materi terlebih dahulu secara mandiri. Setelah siswa
selesai membaca, mereka melakukan uji coba berdasarkan langkah-langkah yang
ada pada modul. Selama praktikum berlangsung tidak ada siswa yang bertanya
dan hanya menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Berdasarkan
observasi yang dilakukan oleh peneliti, indikator berpikir kritis tidak nampak pada
No. Aspek Validator
Guru Kelas IV
3. Penggunaan bahasa sudah baik. 3
4. Pemakaian bahasa dalam modul menghindari
penggunaan kalimat pasif dan negatif ganda.
4
5. Pemilihan kalimat menghindari pemakaian
istilah asing.
4
Total Skor 109
Skor Terbobot 3,30
Kategori Layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
siswa saat melakukan uji coba. Berikut adalah hasil observasi pada saat siswa
melakukan uji coba dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut.
Tabel 4.10 Hasil Observasi Berpikir Kritis Siswa dalam Kelompok Kecil
No
Indikator Berpikir Kritis Terlihat
Tidak
Terlihat Keterangan
1.
Siswa dapat menjelaskan fokus
masalah yang muncul dalam
praktikum.
√ Siswa dapat
menjawab
pertanyaan ketika
melakukan tanya
jawab.
2
Siswa menyiapkan alat dan
bahan sesuai dengan praktikum
yang akan dilakukan.
√
3.
Siswa mengajukan pertanyaan
yang jelas sesuai materi yang
belum dipahami ketika
praktikum berlangsung.
√ Tidak ada siswa
yang bertanya.
4.
Siswa menyimpulkan sendiri
hasil dari praktikum yang telah
dilakukan.
√
5.
Siswa dapat menjawab
pertanyaan menggunakan
bahasanya sendiri.
√
6.
Siswa dapat melaksanakan
praktikum sesuai dengan langkah
kerja yang tertulis dalam modul.
√
7.
Siswa mengkonsultasikan kepada
guru hal-hal yang belum
dipahami saat praktikum.
√
8. Siswa saling menghargai
pendapat teman.
√
9.
Siswa tidak memaksakan
kehendak pribadinya saat
melakukan kegiatan praktikum.
√
10. Siswa mau menerima pendapat
teman.
√
11
Siswa mau bertukar pendapat
(berdiskusi) dengan temannya
ketika praktikum berlangsung.
√
Data kuantitatif diperoleh setelah melakukan percobaan yang ada pada
modul dengan mengisi lembar validasi kualitas modul praktikum IPA. Hasil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
uji validitas terbatas dalam kelompok kecil yang dilakukan oleh empat siswa
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Kualiatas Modul dalam Kelompok Kecil
Resp Pertanyaan Kuesioner Total
Skor
Skor
Terbobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 42 3,5
2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 42 3,5
3 3 4 3 3 4 4 1 4 4 2 4 4 40 3,33
4 3 4 3 2 2 3 4 3 3 4 3 3 37 3,08
Total 13,41
Rata-rata 3,35
Kategori Layak
Berdasarkan hasil dari uji validitas yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok
kecil, maka modul yang dikembangkan memperoleh skor 3,35 dengan kategori
“layak”.
Gambar 4.11 Gambar Saat Uji Terbatas Dalam Kelompok Kecil
Berikut komentar dan saran yang diberikan oleh siswa saat uji teerbatas dalam
kelompok kecil:
Tabel 4.12 Tabel Komentar dan Saran Siswa Uji Terbatas Kelompok Kecil
Resp Komentar dan Saran
1 Sudah bagus untuk saya dan layak digunakan yang sangat baik
2 Di dalam buku praktikum IPA baik untuk dipahami
3 Di dalam praktek IPA baik untuk dipahami
4 Warna dan tulisan sudah baik tapi perekatnya kurang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh siswa-siswa maka
peneliti melakukan revisi dengan mengubah bentuk modul praktikum IPA
menjadi sebuah buku.
4.4.4 Data Uji Coba dalam Kelas
Berdasarkan hasil observasi kelompok kecil, peneliti melakukan uji validitas
terbatas dalam kelas dilakukan pada tanggal 18 Desember 2014 oleh 19 siswa dari
21 siswa kelas IV SD Kanisius Ganjuran. Setelah melakukan percobaan yang ada
pada modul dengan mengisi lembar validasi kualitas modul praktikum IPA. Hasil
dari uji validitas terbatas dalam kelas dapat dilihat pada tabel 4.13
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Kualiatas Modul dalam Kelas
Resp Item Pertanyaan Kuesioner Total
skor Skor terbobot
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 4 3 2 4 4 2 4 4 4 3 4 40 3,3
2 3 2 4 3 2 3 2 3 4 3 2 4 35 2,9
3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 37 3,08
4 3 3 4 4 3 2 2 3 4 4 1 2 35 2,9
5 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 35 2,9
6 3 2 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 41 3,41
7 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 2 2 37 3,08
8 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 42 3,5
9 3 2 4 4 4 2 2 4 3 3 4 4 39 3,25
10 3 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 37 3,08
11 3 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 37 3,08
12 3 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 37 3,08
13 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 41 3,41
14 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 43 3,58
15 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 45 3,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Resp Item Pertanyaan Kuesioner Total
Skor
Skor
Terbobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
16 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 45 3,75
17 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 45 3,75
18 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 45 3,75
19 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 45 3,75
Total 63,9
Rata-rata 3,36
Kategori Layak
Berdasarkan hasil dari uji validitas terbatas dalam kelas, maka modul yang
dikembangkan memperoleh skor 3,36 dengan kategori “layak”.
Berikut lembar observasi siswa pada uji terbatas dalam kelas dapat dilihat
pada tabel 4.14
Tabel 4.14 Hasil Observasi Siswa pada Uji Terbatas di Kelas
No Indikator Berpikir Kritis Terlihat Tidak
terlihat Keterangan
1. Siswa dapat menjelaskan fokus
masalah yang muncul dalam
praktikum.
√ Siswa sudah dapat
menjelaskan fokus masalah
dalam praktikum.
2. Siswa menyiapkan alat dan bahan
sesuai dengan praktikum yang akan
dilakukan.
√ Siswa bekerjasama dalam
kelompok menyiapkan sendiri
alat dan bahan yang sudah
disediakan oleh peneliti.
3. Siswa mengajukan pertanyaan yang
jelas sesuai materi yang belum
dipahami ketika praktikum
berlangsung.
√
4.
Siswa menyimpulkan sendiri hasil dari
praktikum yang telah dilakukan.
√ Siswa menyimpulkan sendiri
hasil dari praktikum meskipun
harus dengan berdiskusi
dengan teman dalam
kelompok.
5. Siswa dapat menjawab pertanyaan
menggunakan bahasanya sendiri
√
6. Siswa dapat melaksanakan praktikum
sesuai dengan langkah kerja yang
tertulis dalam modul.
√
7. Siswa mengkonsultasikan kepada guru
hal-hal yang belum dipahami saat
praktikum.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No Indikator Berpikir Kritis Terlihat Tidak
terlihat Keterangan
8.
Siswa saling menghargai pendapat
teman.
√ Ada dua orang siswa yang
saling beradu pendapat,
namun akhirnya mereka saling
menghargai pendapat dari
temannya.
9. Siswa tidak memaksakan kehendak
pribadinya saat melakukan kegiatan
praktikum.
√
10. Siswa mau menerima pendapat teman. √
11. Siswa mau bertukar pendapat
(berdiskusi) dengan temannya ketika
praktikum berlangsung.
√
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dalam uji coba kelas dapat
terlihat bahwa selama praktikum berlangsung, ada 1 siswa yang bertanya “Bu,
apakah kalau isinya beras yang agak banyak suara tetep berbeda?”. Dari situ dapat
terlihat bahwa siswa tersebut berpikir kritis.
Gambar 4.12 Gambar Saat Uji Terbatas Kelas
4.5 Pembahasan
Produk yang dikembangkan oleh peneliti berupa pengembangan modul
praktikum IPA kelas IV SD untuk mendorong berpikir kritis siswa. Prastowo
(2013:106) berpendapat bahwa modul pada dasarnya adalah sebuah bahan ajar
yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta
didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar
sendiri (mandiri) dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa modul adalah sumber belajar tambahan
yang dapat digunakan oleh guru dan siswa. Modul yang dikembangkan bertujuan
untuk mendorong berpikir kritis siswa. Glaser dalam Fisher (2009:3)
mendefinisikan berpikir kritis sebagai suatu sikap mau berpikir secara mendalam
tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman
seseorang; pengetahuan tentang metode-metode pemeriksaan dan penalaran yang
logis; dan semacam suatu keterampilan untuk menerapkan metode-metode
tersebut. Peneliti menyimpulkan bahwa berpikir kritis adalah kegiatan yang
melatih rasa ingin tahu. Modul yang dikembangkan oleh peneliti mengambil tema
1 Indahnya Kebersamaan untuk kelas IV dengan kurikulum 2013.
Modul praktikum IPA tema 1 Indahnya Kebersamaan dikembangkan oleh
peneliti dengan melakukan empat tahapan, yaitu:
1. Melakukan analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan siswa dan
guru terhadap bahan ajar yang mendukung implementasi kurikulum
2013. Peneliti melakukan observasi di kelas IV,wawancara dengan
siswa, guru dan kepala sekolah SD Kanisius Ganjuran serta
penyebaran kuesioner yang diisi oleh siswa dan guru kelas.
Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa sumber belajar yang digunakan masih terbatas
yaitu buku yang diberikan oleh Dinas. Selain itu, guru belum
menggunakan modul praktikum ketika pembelajaran berlangsung.
Selanjutnya, peneliti mengembangkan modul praktikum IPA sebagai
sumber belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2. Desain modul
Dalam proses pembuatan desain modul yang pertama peneliti lakukan
adalah menentukan tema yang akan digunakan dan peneliti memilih
tema 1 yaitu Indahnya Kebersaman. Dalam tema 1 tersebut peneliti
mengembangkan materi mengenai bunyi. Setelah itu peneliti
mengembangkan praktikum sesuai dengan materi dan menggunakan
buku-buku praktikum dan IPA sebagai referensi. Di dalam modul
terdapat subtema yang terdiri dari beberapa praktikum dan ringkasan
materi. Dalam setiap praktikum terdapat alat dan bahan yang
digunakan, langkah-langkah praktikum, tabel pengamatan,
pembahasan dan pertanyaan tindak lanjut. Setelah itu modul dicetak
sesuai dengan kebutuhan lalu divalidasikan ke ahli Bahasa Indonesia
dan ahli IPA sebelum diujicobakan.
3. Melakukan uji coba modul
Peneliti melakukan uji coba sebanyak 2 kali, pertama uji coba terbatas
kelompok kecil dilakukan pada siswa kelas IV SDN 1 Bareng Lor
Klaten pada tanggal 13 Desember 2014. Lalu yang kedua uji coba
terbatas kelas yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Kanisius
Ganjuran Yogyakarta pada tanggal 18 Desember 2014. Praktikum
yang diujikan adalah praktikum ke-1 dengan materi mengenai cara
menghasilkan bunyi. Ketika siswa melakukan praktikum, peneliti
melakukan observasi dan membagikan kuesioner untuk memperoleh
data mengenai kualitas modul yang telah dibuat.
4. Mengumpulkan dan mendeskripsikan data hasil dari uji modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Data yang diperoleh peneliti yaitu hasil dari observasi yang dilakukan
ketika uji coba. Observasi dilakukan untuk melihat sikap berpikir
kritis pada siswa berdasarkan pada indikator berpikir kritis yang telah
dibuat. Pada uji terbatas dalam kelompok kecil terlihat bahwa siswa
mampu menyiapkan sendiri alat dan bahan yang diperlukan. Lalu
mereka melakukan praktikum sesuai dengan langkah-langkah yang
sudah dituliskan didalam modul. Setelah itu mencatat hasil praktikum
pada tabel pengamatan dan menjawab pertanyaan pembahasan serta
membuat kesimpulan menggunakan bahasanya sendiri. selanjutnya
mereka menjawab pertanyaan pada bagian ayo berpikir sebagai
pertanyaan tindak lanjut. Selama kegiatan praktikum tidak ada siswa
yang mau bertanya walaupun peneliti sudah memancing dengan
bertanya pada siswa terlebih dahulu.
Selanjutnya peneliti melakukan uji coba terbatas kelas dan
observasi yang dilakukan sama dengan observasi pada kelompok kecil
yaitu berdasarkan pada indikator berpikir kritis. Pada uji coba ini
terlihat bahwa siswa membaca materi terlebih dahulu, lalu mereka
menyiapkan alat dan bahan serta melakukan praktikum sesuai dengan
yang ada pada modul. Selanjutnya mereka menuliskan hasil percobaan
pada tabel pengamatan, menjawab pertanyaan pembahasan, membuat
kesimpulan sendiri serta menjawab pertanyaan tindak lanjut. Selama
praktikum berlangsung, ada 1 siswa yang bertanya “Bu, apakah kalau
isinya beras yang agak banyak suara tetep berbeda?”. Dari situ dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
terlihat bahwa siswa tersebut berpikir kritis mengenai materi yang ada
pada modul praktikum IPA.
Penilaian Validasi kualitas modul praktikum IPA oleh ahli Bahasa Indonesia
dan ahli IPA menggunakan kuesioner. Peneliti menggunakan kriteria penilaian
ideal dalam Sukardjo (2006: 53). Kriteria penilaian ideal yang digunakan
memiliki empat pilihan. Skor tertinggi tiap butir adalah 4 dan yang terendah
adalah 1. 4 pilihan tersebut mencakup angka 4 untuk sangat layak, angka 3 untuk
layak, angka 2 untuk cukup layak dan angka 1 untuk kurang layak. Kriteria skor
skala empat dalam Sukardjo (2006: 53) yaitu ≥ 3,4 berarti sangat layak, 2,8-3,34
berarti layak, 2,2-2,8 berarti cukup layak, 1,6-2,2 berarti kurang layak. Hasil
perhitungan dari kuesioner tersebut diperoleh bahwa modul praktikum IPA
sebagai suplemen kurikulum 2013 tersebut termasuk dalam kategori “layak”
dengan skor rerata akhir 3,33 hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut 4.15
Tabel 4.15 Rekapitulasi Validasi Guru Kelas IV dan Siswa Kelas IV
No Validator Skor Kategori
1 Guru kelas IV SD 3,30 Layak
2 Siswa kelompok kecil 3,35 Layak
3 Siswa kelas IV SD 3,36 Layak
Total 10,01
Rata-rata 3,33 Layak
Hasil validasi kualitas modul praktikum IPA dari ahli Bahasa Indonesia
memperoleh hasil skor 2,96 dengan kategori “layak”. Validasi produk ahli IPA
diperoleh skor 3,82 dengan kategori “sangat layak”. Selain data kuantitatif peneliti
memperoleh data kualitatif berupa komentar dan saran dari para ahli. Komentar
dan saran dari ahli Bahasa Indonesia adalah modul ini sudah baik, tetapi akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
lebih baik kalau diperbaiki berdasarkan catatan. Berdasarkan komentar dan saran
dari ahli Bahasa Indonesia, peneliti melakukan revisi ejaan dan pemilihan kata
yang sudah diberi catatan oleh ahli Bahasa Indonesia. Sedangkan komentar dan
saran dari ahli IPA adalah percobaan 3 dan 4 pada subtema 2 kurang jelas apa
yang diharapkan dari hasil pengamatan. Peneliti melakukan revisi berdasarkan
komentar dan saran dari ahli IPA yaitu dengan memperbaiki pertanyaan
pembahasan pada percobaan 3 dan 4 dalam subtema 2.
Hasil validasi kualitas modul praktikum IPA dari guru kelas IV SD Kanisius
Ganjuran memperoleh hasil skor 3,30. Hasil skor tersebut termasuk dalam
kategori “layak”. Uji terbatas dalam kelompok kecil dengan jumlah empat siswa
kelas IV SDN 1 Bareng Lor Klaten memperoleh skor 3,35 dan termasuk dalam
kategori “layak”. Uji terbatas ini dilakukan untuk mengetahui kualitas modul
praktikum IPA untuk mendorong berpikir kritis siswa. Berdasarkan observasi
yang dilakukan peneliti, modul yang dikembangkan tidak dapat mendorong
berpikir kritis siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan tidak adanya siswa yang
bertanya mengenai praktikum yang dilakukan. Siswa langsung melakukan
praktikum berdasarkan langkah-langkah yang sudah tercantum di dalam modul.
Komentar dan saran yang diberikan oleh siswa dalam uji kelompok kecil adalah
buku praktikum IPA baik untuk dipahami, warna dan tulisan sudah baik tetapi
perekatnya kurang baik. Berdasarkan komentar dan saran dari siswa peneliti
merevisi tampilan modul dengan membuatnya seperti buku agar halaman-
halamannya tidak mudah lepas.
Pelaksanaan uji terbatas dalam kelas dilakukan setelah peneliti merevisi
modul sesuai dengan saran dan komentar dari siswa uji terbatas kelompok kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Uji terbatas dalam kelas dilaksanakan di kelas IV SD Kanisius Ganjuran. Hasil
penilaian kualitas modul adalah 3,36 dengan kategori “layak”. Berdasarkan
observasi yang dilakukan peneliti, modul praktikum IPA yang dikembangkan
dapat mendorong berpikir kritis siswa. Hal ini terlihat dari seorang siswa yang
bertanya mengenai materi yang ada pada modul. Berdasarkan hasil yang dicapai
sesuai dengan kriteria skala penilaian menurut Sukardjo (2006: 53) modul
praktikum IPA untuk mendorong berpikir kritis siswa dinilai layak untuk
digunakan sebagai salah satu bahan ajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
5.1.1 Modul praktikum IPA yang dikembangkan sampai dengan langkah
ketujuh, yaitu (1) pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3)
pengembangan produk, (4) uji produk awal, (5) revisi produk, (6) uji
lapangan dan (7) revisi produk uji lapangan.
5.1.2 Modul praktikum IPA untuk siswa kelas IV SD, berkualitas layak
digunakan sebagai media pembelajaran. Hal itu ditunjukkan dengan rerata
produk yang memperoleh skor 3,33 dan termasuk kategori “layak” ditinjau
dari aspek yang meliputi (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan
pengorganisasian, (3) isi, (4) topik, (5) metodologi, dan (6) Bahasa.
5.1.3 Modul praktikum IPA tema 1 indahnya kebersaman sebagai suplemen
kurikulum 2013 dapat digunakan untuk mendorong berpikir kritis siswa
kelas IV SD Kanisius Ganjuran selama melakukan praktikum. Hal ini
ditunjukkan dari seluruh indikator berpikir kritis siswa terlihat pada saat
siswa melakukan praktikum IPA dengan tema 1 Indahnya Kebersamaan,
subtema 1 sumber bunyi pada percobaan 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
5.2 Keterbatasan Penelitian
Produk yang dirancang ini mempunyai beberapa keterbatasan antara lain
sebagai berikut:
5.2.1 Modul praktikum IPA yang peneliti kembangkan terbatas pada berpikir
kritis.
5.2.2 Modul praktikum IPA yang peneliti kembangkan terbatas pada materi
bunyi.
5.2.3 Pada perancangan modul sampai pada tahap ke tujuh menurut Borg dan
Gall, yaitu revisi produk uji lapangan.
5.3 Saran
5.3.1 Karakater siswa yang dikembangkan dalam modul sebaiknya tidak hanya
berpikir kritis.
5.3.2 Modul praktikum IPA yang dikembangkan dengan materi yang lebih luas
lagi.
5.3.3 Modul praktikum IPA yang dikembangkan jika sudah layak untuk
digunakan sebaiknya dapat diproduksi secara massal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Arikunto. 2002. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Aryani, Lisa Dwi. 2011. Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar dan
Kemampuan Berpikir Kritis Kategori Kognitif pada Mata Pelajaran IPA.
Skripsi S-1. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Astuti, Elisabeth Dwi. 2014. Pengembangan Modul Bimbingan Belajar
Matematika Berbasis Kecerdasan Kinestetik Badani pada Siswa Berprestasi
Rendah. Skripsi S-1. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Dakir, H. 2010. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka
Cipta.
Fisher, Alec. 2009. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Haryanto. 2013. Sains Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
Irianto, Teguh. 2005. Buku Kerjaku Eksperimen Sains SD Sarana Evaluasi dan
Pengembangan Keterampilan Pengetahuan Alam Kelas IV. Jakarta:
Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Kuswana, Wowo Sunaryo. 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Lela, S&Wahyu Untara. 2007. Percobaan Dengan Bunyi. Semarang: PT.
Bengawan Ilmu.
Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Tes dan Nontes.Yogyakarta: Mitra
Cendikia.
Marthawati, Christina Risma. 2014. Pengembangan Modul Pembelajaran Tematik
Berbasis Multiple Intelligence. Skripsi S-1. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Mulyasa. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Munadi, Yuhdi. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.
Nasution, S. 1984. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Bina Aksara.
Penata, Maria Putri. 2015. Pengembangan Modul Praktikum IPA sebagai
Suplemen Kurikulum 2013 untuk Mendorong Siswa Kelas IV Berpikir
Kritis. Skripsi S-1. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Pramudita, Huda Restu. 2014. Pengembangan Modul Bimbingan Belajar
Matematika Berbasis Kecerdasan Naturalis pada Siswa Berpretasi Rendah.
Skripsi S-1. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: DIVA Press.
Rahayu, Maria Puji. 2011. Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap
Prestasi Belajar dan Berpikir Kritis Kategori Afektif Umum pada Mata
Pelajaran IPA. Skripsi S-1. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sadiman, Arief S.dkk. 2009. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Samatowa, Usman. 2011. Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar. Jakarta: PT
Indeks.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Soemirat. 1980. Sistem Pengajaran dengan Modul. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukardjo. 2006. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Prodi Teknologi
Pembelajaran. PPs U.N.Y.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rodakarya.
Sumantoro, Dodo Hermana. 2009. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam IPA
Kelas 4. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Syah, M. 1997. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Rusda
Karya.
Trianto. 2013. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Untara,Wahyu dan S.Lela. 2007. Percobaan dengan Bunyi.Semarang:
PT.Bengawan Ilmu.
Wonorahardjo, Surjani. 2010. Dasae-dasar Sains Menciptakan Masyarakat Sadar
Sains. Jakarta: PT Indeks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 1. Surat izin penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 2.Validasi Instrumen Analisis Kebutuhan oleh Dosen 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 3. Validasi Instrumen Analisis Kebutuhan oleh Dosen 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 4. Lembar Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 5. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 6. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 7. Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 8. Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 9. Validasi Modul oleh Ahli Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 10. Validasi Modul oleh Ahli IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 11. Validasi Modul oleh Guru Kelas IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 12. Persepsi Siswa terhadap Modul (kelompok 5 siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 13. Persepsi Siswa terhadap Modul (kelompok 21 siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 14. Penilaian RPP oleh Dosem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 15. Validasi RPP oleh Guru Kelas IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 16. RPP Uji Coba Terbatas
RPP TEMATIK SD
Berdasarkan Kurikulum 2013
Sekolah : SD Kanisius Ganjuran
Kelas/semester : IV / 1
Tema : Indahnya Kebersamaan
Pembelajaran ke- : 1
Alokasi waktu : 2 X 40 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
IPA
3.5 Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya
dengan indera pendengaran.
Indikator
3.5.1 Mengidentifikasi sumber bunyi dengan melakukan praktikum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
3.5.2 Mengidentifikasi perambatan bunyi dengan melakukan praktikum.
3.5.3 Mengidentifikasi bunyi pantul (gema dan gaung) dengan melakukan
praktikum.
3.5.4 Mengidentifikasi bunyi tinggi dan bunyi rendah.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan melakukan praktikum, siswa mampu menjelaskan sumber
bunyi yang dihasilkan oleh benda bergetar.
2. Dengan melakukan praktikum, siswa mampu mengetahui perambatan
bunyi melalui benda padat, cair dan gas.
3. Dengan melakukan praktikum, siswa mampu membedakan bunyi tinggi
dan bunyi rendah.
4. Dengan melakukan praktikum, siswa mampu menjelaskan bunyi pantul
(gemas dan gaung).
5. Siswa mampu menyajikan laporan hasil percobaan tentang bunyi.
6. Dengan menjawab pertanyaan, siswa mampu menceritakan pengalaman
tentang praktikum dalam bentuk tulisan dengan menggunakan kosakata
baku.
7. Siswa mampu menceritakan pengalamannya tersebut berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru.
D. Materi Pembelajaran
IPA : Energi Bunyi.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
a. Pendekatan :
Tematik Terpadu
Pendekatan saintifik
b. MetodePembelajaran
Diskusi
Tanya jawab
Praktikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Pengamatan
Penugasan
F. Media, Alat, dan sumber Pembelajaran
Media:
Modul praktikum IPA
Sumber:
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Indahnya
Kebersamaan : Tema 1 Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku
Guru SD / MI Kelas IV. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Hal 107-110.
- Sumantoro, Dodo Hermana. 2009. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam IPA kelas IV. Yogyakarta: Kanisius.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Komponen Kegiatan pembelajaran Alokasi waktu
Awal 1. Siswa memberi salam kepada
guru.
2. Siswa berdoa bersama guru.
3. Guru melakukan presensi.
4. Siswa menjawab pertanyaan
tentang materi energi bunyi.
5. Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru tentang
tujuan dari praktikum yang
akan dilakukan.
Inti 1. Siswa membuka modul
praktikum IPA dan
menyimaknya dengan panduan
dari guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
2. Siswa membaca materi yang
ada.
3. Siswa menyiapkan alat dan
bahan sesuai yang terdapat di
modul.
4. Siswa melakukan praktikum
berdasarkan langkah-langkah
yang sudah dituliskan di dalam
modul.
5. Siswa menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang ada di dalam
modul.
6. Setelah melakukan praktikum,
siswa merapikan alat dan bahan
yang telah digunakan.
7. Guru dan siswa melakukan
tanya jawab mengenai
praktikum yang telah
dilakukan.
Penutup 1. Guru bertanya kembali
mengenai materi yang telah
dipelajari.
2. Guru dan siswa membuat
kesimpulan dari praktikum
yang telah dilakukan.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
Proses
Hasil
2. Pedoman penskoran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
I. Lampiran-lampiran
Yogyakarta, 15 Desember 2014
Pengajar
Theresia Dwi Kurniawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran
Peniaian Berpikir Kritis Siswa
No Kriteria
Sangat
Terlihat
(4)
Terlihat
(3)
Agak
Terlihat
(2)
Tidak
Terlihat
(1)
1 Mengide
ntifikasi
fokus
masalah,
pertanya
an dan
kesimpul
an.
Siswa
dapat
menyeles
aikan
menjawa
b
pertanya
an,
membuat
kesimpul
an
mengena
i sumber
bunyi
tanpa
bantuan
guru.
Siswa
dapat
menyeles
aikan
menjawa
b
pertanya
an,
membuat
kesimpul
an
mengena
i sumber
bunyi
dengan
sedikit
bantuan
guru.
Siswa
dapat
menyeles
aikan
menjawa
b
pertanya
an,
membuat
kesimpul
an
mengena
i sumber
bunyi
dengan
bantuan
guru.
Siswa
tidak
dapat
menyeles
aikan
menjawa
b
pertanya
an,
membuat
kesimpul
an
mengena
i sumber
bunyi.
2 Menyiap
kan alat
dan
bahan
praktiku
m.
Siswa
dapat
menyiap
kan alat
dan
bahan
praktiku
m secara
mandiri
tanpa
bantuan
guru.
Siswa
dapat
menyiap
kan alat
dan
bahan
praktiku
m secara
mandiri
dengan
sedikit
bantuan
guru.
Siswa
dapat
menyiap
kan alat
dan
bahan
praktiku
m secara
mandiri
dengan
bantuan
guru.
Siswa
tidak
dapat
menyiap
kan alat
dan
bahan
praktiku
m secara
mandiri.
3 Mengaju
kan
pertanya
an ketika
Siswa
dapat
mengaju
kan lebih
Siswa
dapat
mengaju
kan
Siswa
dapat
mengaju
kan 1
Siswa
tidak
dapat
mengaju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
melakuk
an
praktiku
m.
dari 3
pertanya
an
selama
melakuk
an
praktiku
m secara
mandiri
maksima
l 3
pertanya
an
selama
melakuk
an
praktiku
m
dengan
sedikit
pertanya
an dari
guru
pertanya
an
selama
melakuk
an
praktiku
m secara
mandiri.
kan
pertanya
an
selama
melakuk
an
praktiku
m secara
mandiri.
4 Memberi
kan
jawaban
atas
pertanya
an yang
diberika
n.
Siswa
dapat
menjawa
b
pertanya
an
dengan
percaya
diri tanpa
bantuan
dari
guru.
Siswa
dapat
menjawa
b
pertanya
an
dengan
sedikit
bantuan
dari
guru.
Siswa
dapat
menjawa
b
pertanya
an
dengan
bantuan
guru.
Siswa
tidak
dapat
menjawa
b
pertanya
an
dengan
percaya
diri.
5 Menyim
pulkan
hasil
dari
praktiku
m.
Siswa
dapat
menyimp
ulkan
hasil dari
pratikum
tanpa
bantuan
dari
guru.
Siswa
dapat
menyimp
ulkan
hasil dari
pratikum
dengan
sedikit
bantuan
dari
guru.
Siswa
dapat
menyimp
ulkan
hasil dari
pratikum
dengan
bantuan
dari
guru.
Siswa
tidak
dapat
menyimp
ulkan
hasil dari
pratikum
.
6 Aktif,
tidak
pasif,
selalu
bertanya
Siswa
mampu
bersikap
aktif,
selalu
Siswa
mampu
bersikap
aktif,
selalu
Siswa
mampu
bersikap
aktif,
selalu
Siswa
tidak
mampu
bersikap
aktif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
. bertanya
terhadap
hal yang
tidak
dimenger
ti saat
praktiku
m tanpa
pertanya
an
pengarah
an dari
guru.
bertanya
terhadap
hal yang
tidak
dimenger
ti saat
praktiku
m
dengan
sedikit
pertanya
an
pengarah
an dari
guru.
bertanya
terhadap
hal yang
tidak
dimenger
ti saat
praktiku
m
dengan
pertanya
an
pengarah
an dari
guru.
selalu
bertanya
terhadap
hal yang
tidak
dimenger
ti saat
praktiku
m.
7
Mengan
alisis
dan
mampu
mengko
munikasi
kan
argumen
Siswa
mampu
mengana
lisis dan
memberi
kan
pendapat
terhadap
praktiku
m yang
dilakuka
n secara
mandiri
tanpa
bantuan
guru.
Siswa
mampu
mengana
lisis dan
memberi
kan
pendapat
terhadap
praktiku
m yang
dilakuka
n dengan
sedikit
bantuan
guru.
Siswa
mampu
mengana
lisis dan
memberi
kan
pendapat
terhadap
praktiku
m yang
dilakuka
n dengan
bantuan
guru.
Siswa
tidak
mampu
mengana
lisis dan
memberi
kan
pendapat
terhadap
praktiku
m yang
dilakuka
n secara
mandiri.
8 Tidak
egois,
terbuka
terhadap
ide dan
hal-hal
baru,
serta
memiliki
keingina
n untuk
Siswa
mampu
bersikap
terbuka
dalam
menyam
paikan
ide dan
hal-hal
baru
mengena
Siswa
mampu
bersikap
terbuka
dalam
menyam
paikan
ide dan
hal-hal
baru
mengena
Siswa
mampu
bersikap
terbuka
dalam
menyam
paikan
ide dan
hal-hal
baru
mengena
Siswa
tidak
mampu
bersikap
terbuka
dalam
menyam
paikan
ide dan
hal-hal
baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
saling
adu
argumen
.
i
praktiku
m
sumber
bunyi
serta
memiliki
keingina
n untuk
saling
adu
argumen
dengan
siswa
lainnya
tanpa
bantuan
dari
guru.
i
praktiku
m
sumber
bunyi
serta
memiliki
keingina
n untuk
saling
adu
argumen
dengan
siswa
lainnya
dengan
sedikit
bantuan
dari
guru.
i
praktiku
m
sumber
bunyi
serta
memiliki
keingina
n untuk
saling
adu
argumen
dengan
siswa
lainnya
dengan
bantuan
dari
guru.
mengena
i
praktiku
m
sumber
bunyi
serta
tidak
memiliki
keingina
n untuk
saling
adu
argumen
dengan
siswa
lainnya.
Rumus perhitungan sebagai berikut:
Jumlah skor yang diperoleh siswa x 100
Skor ideal
Keterangan:
Jumlah skor yang diperoleh siswa adalah jumlah skor yang diperoleh
siswa dari
kriteria 1 sampai kriteria 8.
Skor ideal adalah perkalian dari banyaknya kriteria dengan skor tertinggi.
Pada contoh ini, skor ideal = 8 X 4 = 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Penilaian Sikap
No Sikap Belum
Terlihat
Mulai
Terlihat
Mulai
Berkembang Membudaya Ket
1. Teliti
2. Bertanggung
jawab
3. Percaya diri
Materi Ajar
IPA
Energi Bunyi
Bunyi adalah getaran suara yang ditimbulkan oleh benda bergetar. Pada dasarnya
semua bunyi dihasilkan oleh benda bergetar. Benda yang dapat menghasilkan
bunyi disebut sumber bunyi.
Syarat bunyi bisa di dengar:
1. Ada sumber bunyi
2. Ada perantara/medium
3. Ada pendengar
Benda dapat merambat kemana-mana melalui benda perantara atau medium.
Mediumnya dapat berupa benda padat, cair dan gas.
Sifat-sifat energi bunyi:
a. Benda merambat melalui benda gas
Jika tidak ada udara, kamu tidak bisa mendengar bunyi gitar atau guntur.
Getaran bunyi itu mendorong molekul-molekul udara di sekitarnya. Molekul-
molekul udara ini kemudian menabrak molekul-molekul udara yang lain
sehingga mampu berpindah tempat dan merambat
b. Benda merambat melalui benda cair
Bunyi di dalam air dapat didengar karena gelombang bunyi dapat merambat
melalui media air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
c. Benda merambat melalui benda padat
Bunyi yang merambat melalui benda padat lebih cepat terdengar daripada
melalui benda cair atau benda gas. Kecepatan perambatan bunyi disebut juga
cepat rambat bunyi.
Pemantulan Bunyi:
1. Gema
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar jelas setelah bunyi asli berhenti.
2. Gaung atau kerdam
Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang terdengar sebagian bersamaan
dengan bunyi asli sehingga bunyi asli menjadi terdengar tidak jelas.
3. Penyerapan bunyi
Bunyi juga dapat diserap. Benda-benda yang dapat menyerap bunyi adalah
benda-benda yang permukaannya lunak. Benda yang dapat menyerap bunyi
disebut peredam suara. Misalnya karet, busa, karpet, kertas, kain, spon, dan
wol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
CURRICULUM VITAE
Theresia Dwi Kurniawati lahir di Jakarta, pada tanggal 29
Juni 1993. Pendidikan dasar diawali pada tahun 1999 di
SD Harapan Bunda Jakarta Timur dan lulus pada tahun
2005. Kemudian melanjutkan studi tingkat menengah
pertama di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dan lulus pada
tahun 2008. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta dan lulus tahun 2011.
Pada tahun 2011, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar. Selama menempuh pendidikan di bangku kuliah, peneliti
mengikuti kegiatan yang diselenggarakan pihak kampus untuk melatih soft skills
dan hard skills. Beberapa kegiatan yang diikuti seperti; kursus pembina pramuka
tingkat dasar (KMD), ICEE dan tes TKBI. Masa pendidikan di Universitas Sanata
Dharma diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul
“Pengembangan Modul Praktikum IPA sebagai Suplemen Kurikulum 2013 untuk
Mendorong Siswa Kelas IV Berpikir Kritis”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI