Post on 25-Dec-2019
i
TINGKAT MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA ETNIS DAYAK BENUAQ
( Studi Deskriftif pada Siswa SMP 32 Sendawar Kutai Barat Tahun Ajaran 2012/2013)
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh : Nama: Imran Gregorius
NIM : 081114062
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Harapan yang tertunda menyedihkan hati,
Tetapi keinginan yang terpenuhi
Adalah pohon kehidupan
Amsal 13: 12
”Lihatlah ke atas ’tuk meneladan kesuksesan,
lihatlah ke bawah ’tuk menikmati kebahagiaan”
Terus naik bukan turun,
Jadilah kepala bukan ekor.
(sebuah refleksi di akhir masa studi)
SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA:
Ayahku : Merang, dan Ibuku : Teresia Seneq, saudara-saudara ku Dion, Arman
ngudau, Yuliana Fransiska Ima, Hadi Christianus, dan Feronika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
TINGKAT MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA ETNIS DAYAK BENUAQ
(Studi Deskriftif pada Siswa SMP 32 Sendawar Kutai Barat Tahun Ajaran 2012/2013)
Imran Gregorius
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2014
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat motivasi
belajar siswa SMP Negeri 32 Sendawar tahun ajaran 2012-2013 dan mengidentifikasi butir-butir instumen motivasi belajar yang masih rendah pada diri para siswa SMP Negeri 32 Sendawar tahun ajaran 2012/2013 yang berdampak implikatif terhadap pemilihan topik-topik program bimbingan belajar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Populasi penelitian adalah seluruh siswa-siswi SMP Negeri 32 Sendawar, Kutai Barat Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 120 siswa. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti. Kuesioner ini memiliki 45 butir pernyataan yang mengungkapkan empat aspek motivasi belajar, yaitu dorongan mencapai sesuatu, komitmen, inisiatif dan optimis. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif yang meliputi penyajian data melalui tabel, perhitungan mean, standar deviasi serta pengkategorisasian. Motivasi belajar siswa dikategorikan menjadi lima kategori, yaitu: sangat tinggi, tinggi, cukup tinggi, rendah dan sangat rendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa-siswi SMP Negeri 32 Sendawar tahun ajaran 2012/2013 cukup tinggi (72,5%). Menurut hasil analisis capaian skor-skor butir instrument penelitian terdapat 4 butir motivasi belajar yang berada pada kategori rendah dan 7 butir motivasi belajar yang berada pada kategori sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
THE LEARNING MOTIVATION LEVEL OF STUDENTS FROM DAYAK BENUAQ
(A Descriptive Study on the Students at SMP 32 Sendawar, Kutai Barat in 2012/2013 Academic Year)
Imran Gregorius
Sanata Dharma University
Yogyakarta 2014
The aim of this research is to describe the students’ learning motivation level at SMP 32 Sendawar in 2012/2013 academic year and to identify the instrument items of learning motivation which are categorized as low on the students at SMP 32 Sendawar in 2012/2013 academic year. This will result implicatively to determine the topics of learning guidance program.
The type of this research is descriptive analysis with survey method. The research population is from all students at SMP 32 Sendawar, Kutai Barat in 2012/2013 academic year which consists of 120 students. The instrument of this research is a questionnaire made by the researcher himself. The questionnaire consists of 45 statements describing four learning motivation aspects, namely motivation to achieve something, commitment, initiative, and optimism. The technique of data analysis is using table, mean calculation, deviation standards as well as categorization. The students’ learning motivation is categorized into 5 categories, namely very high, high, fairly high, low, and very low.
The result of the research shows that students’ learning motivation at SMP 32 Sendawar in 2012/2013 academic year is fairly high (72.5%). According to the score analysis in the result, there are 4 learning motivation elements that are categorized low and 7 learning motivation elements which are categorized very low.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang sangat luar biasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus
Kristus yang telah memberikan segalanya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul tingkat motivasi belajar pada
siswa etnis dayak benuaq (study deskriftif pada siswa SMP Negeri 32 Sendawar
Kutai Barat Tahun Ajaran 2012/2013)
Penyusunan skripsi TINGKAT MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA ETNIS
DAYAK BENUAQ (Studi Deskriftif pada Siswa SMP 32 Sendawar Kutai
Barat Tahun Ajaran 2012/2013) ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.Dalam masa studi
dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapat dukungan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada :
1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu
dan memberi kelancaran dalam penulisan skripsi sekaligus sebagai dosen
pembimbing yang dengan penuh pengertian, kesabaran, keceriaan, dan
ketulusan hati memberikan bimbingan, waktu, tenaga, pikiran, saran, dan
semangat kepada penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
2. Seluruh keluarga besar SMP Negeri 32 Sendawar Kabupaten Kutai Barat
Provinsi Kalimantan Timur yang telah bersedia memberikan ijin tempat
untuk melaksanakan penelitian ini.
3. Kedua orang tua saya Bapak Merang dan Ibu Teresia Seneq serta saudara-
saudara ku Dion, Arman ngudau, Yuliana Fransiska Ima, Hadi
Christianus, dan Feronika, yang telah menjadi semangat saya dalam
menyelesaikan skripsi, terimakasih untuk dukungan berupa materi, doa
dan penghiburan selama penyusunan skripsi.
4. Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat yang telah memberikan
beasiswa kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ..................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
ABSTRACT ................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5
E. Definisi Operasional .............................................................. 7
BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................... 8
A. Hakikat Motivasi Belajar......................................................... 8
1. Definisi Motivasi .............................................................. 8
2. Teori Motivasi .................................................................. 9
3. Pengertian Motivasi Belajar .............................................. 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
4. Aspek-Aspek dalam Motivasi Belajar ............................... 13
5. Ciri-Ciri Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar ............... 15
6. Jenis-Jenis Motivasi Belajar ............................................. 16
7. Fungsi Motivasi Belajar ................................................... 21
8. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ........ 22
9. Bentuk-Bentuk Motivasi dalam Belajar ............................ 24
10. Faktor yang Menyebabkan Menurunnya Motivasi Belajar
Siswa ............................................................................... 27
B. Hakikat Bimbingan Belajar .................................................... 28
1. Definisi Bimbingan Belajar ............................................... 28
2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Belajar ............................... 30
3. Topik-Topik Bimbingan Belajar ........................................ 32
C. Gambaran Pendidikan Di Masyarakat Kutai Barat .................. 32
1. Kutai Barat Secara Umum ................................................ 32
2. Ciri Khas Kutai Barat ....................................................... 33
3. Sarana dan Prasarana ........................................................ 33
4. Kebiasaan Belajar Siswa .................................................. 34
5. Lingkungan Sekitar .......................................................... 35
6. Lingkungan Keluarga ....................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 36
A. Jenis Penelitian ...................................................................... 36
B. Subjek Penelitian ................................................................... 36
C. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ............... 38
D. Pengujian Instrumen Penelitian .............................................. 38
E. Teknik Analisis Data .............................................................. 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 47
A. Hasil Penelitian ...................................................................... 47
B. Pembahasan ........................................................................... 52
C. Dampak Implikatif Hasil Penelitian ........................................ 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 60
A. Kesimpulan ............................................................................ 60
B. Saran ...................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 62
LAMPIRAN ................................................................................................ 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar ........................................... 38
Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas .................................................... 40
Tabel 3 Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar ............................. 41
Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................... 42
Tabel 5 Kisi-Kisi Koesioner Motivasi Belajar Setelah Uji
Coba ............................................................................................. 43
Tabel 6 Kategori Motivasi Belajar ............................................................. 44
Tabel 7 Gambaran Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 32 Sendawar ...... 45
Tabel 8 Penggolongan Motivasi Belajar Berdasarkan PAP I ...................... 46
Tabel 9 Penggolongan Motivasi Belajar Siswa SMPN 32 Sendawar
Tahun Ajaran 2012/2013 ............................................................... 48
Tabel 10 Komposisi Capaian Skor Butir Motivasi Belajar ........................... 49
Tabel 11 Item-Item Motivasi Belajar Siswa SMP N 32 Sendawar Tahun
Ajaran 2012/2013 yang Berkategori Rendah dan Sangat Rendah .. 51
Tabel 12 usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar ........................................................................... 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Hierarki Kebutuhan Maslow ...................................................... 10
Gambar 2 Grafik Motivasi Belajar Siswa ................................................... 49
Gambar 3 Grafik Komposisi Capaian Skor Butir Motivasi Belajar .............. 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Satuan Pelayanan Bimbingan ............................................ 65
Lampiran 2 Kuesioner ......................................................................... 87
Lampiran 3 Hasil Ujicoba Kuesioner .................................................... 91
Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian .......................................................... 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan diuraikan beberapa hal yang berhubungan
dengan latar belakang masalah, rumusan masalah yang menjadi dasar
untuk mencari jawaban terhadap permasalahan penelitian, kemudian
tujuan dilaksanakan penelitian, terakhir manfaat dan definisi operasional
penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Motivasi sangat erat hubungannya dengan belajar, tanpa motivasi
siswa tidak akan dapat belajar dengan baik. Motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai (Sardiman,
2008:75).
Motivasi belajar siswa merupakan faktor yang paling menentukan
dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Siswa belajar dengan
penuh perhatian agar mendapat nilai ujian yang baik. Dengan motivasi,
siswa dapat menguasai bahan mata pelajara dengan baik. Idealnya, siswa
bersekolah dengan tujuan agar menguasai bidang ilmu pengetahuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
ia pelajari. Sehingga dalam mempelajari setiap bahan mata pelajaran
tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan, bukan hanya untuk sekedar
lulus meski dengan nilai yang sangat baik sekalipun. Siswa dapat
dimotivasi untuk mengerahkan segala tenaga yang dibutuhkan untuk
belajar, antara lain dengan motivasi dari dalam diri dan motivasi dari luar
diri (Djiwandono, 2002:356). Dari dalam diri mahasiswa seperti adanya
kebutuhan mengenai mata pelajaran tersebut sehingga ia terdorong untuk
belajar lebih giat lagi. Dari dirinya juga sudah ditanamkan tekad bahwa ia
harus menyelesaikan sekolahnya tepat waktu. Dari luar dirinya seperti
lingkungan yang mendukung perkembangan, guru yang mengajar, teman,
orang tua dan lain-lain.
Dengan motivasi belajar siswa yang tinggi, maka ia dapat
mengetahui prestasi belajar dari dirinya yang dinyatakan dalam nilai, baik
hasil ujian tengah semester maupun akhir semester. Prestasi belajar
diperoleh melalui proses belajar mengajar, dimana siswa mendapat
informasi melalui materi yang diajarkan guru, buku-buku penunjang dan
informasi lainnya
Tanpa motivasi belajar, siswa tidak bersemangat dalam
menyelesaikan sekolah tepat waktu, mendapat nilai pas-pasan bahkan
kurang baik. Siswa tidak memiliki minat yang lebih mengenai materi yang
telah diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan
beberap orang tua wali murid (khususnya di sekitar SMP N 32 Sendawar),
menunjukkan bahwa anak-anak mereka akan belajar dengan rajin hanya
pada saat akan menghadapi ujian atau ulangan umum. Keadaan yang
demikian menggambarkan bahwa motivasi belajar siswa etnis Dayak
Benuaq masih rendah. Kondisi ini didukung oleh keadaan penduduk di
daerah tersebut, dimana sebagian besar adalah petani karet. Anak-anak
mereka juga sudah terbiasa membantu orangtua untuk menambah
penghasilan keluarga. Mulai dari anak-anak yang usia sepuluh tahun sudah
dapat memperoleh penghasilan sendiri (mendapatkan uang) sampai
dengan orang dewasa. Keadaan inilah yang menjadi penyebab anak-anak
usia sekolah menjadi malas sekolah, mereka beranggapan bahwa dari pada
saya harus sekolah lebih baik saya mencari uang untuk memenuhi
kebutuhan saya. Hal ini lah yang menjadi salah satu penyebab motivasi
belajar siswa rendah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa orang tua siswa
ketika menerima raport putra-putrinya diperoleh gambaran bahwa hasil
ujian kurang memuaskan, hal ini terlihat dari hasil raport yang pas-pasan
yang telah dikemukakan oleh orang tua dari beberapa siswa yang di
wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Berdasarkan hasil wawancara peneliti, peneliti mengamati bahwa
motivasi siswa SMP Negeri 32 sendawar rendah. Ini dapat dilihat dari
hasil perolehan nilai dari setiap akhir semester. Pada kenyataannya ada
kecenderungan bahwa siswa kurang melakukan belajar secara mandiri
karena siswa kurang sadar akan tugas dan kewajibannya.
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 32 Sendawar Kutai Barat,
Kalimantan Timur. Sekolah ini dipilih karena dari hasil wawancara dan
observasi peneliti, ditemukan bahwa sebagian besar siswa di SMP Negeri
32 Sendawar memiliki nilai akademik yang rendah Peneliti ingin
mengetahui sejauh mana tingkat motivasi belajar yang dimiliki siswa SMP
Negeri 32 Sendawar.
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini secara spesifik masalah-masalah yang ingin
dipecahkan adalah sebagai berikut :
1. Seberapa tinggi tingkat motivasi belajar siswa etnis Dayak Benuaq
pada SMP Negeri 32 Sendawar tahun ajaran 2012/2013?
2. Butir-butir pengukur motivasi belajar manakah yang terindikasi
rendah untuk diusulkan sebagai topik-topik bimbingan belajar yang
implikatif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP Negeri
32 Sendawar tahun ajaran 2012/2013?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan tingkat motivasi belajar siswa SMP Negeri 32
Sendawar tahun ajaran 2012-2013.
2. Mengidentifikasi butir-butir pengukuran motivasi belajar yang skor
capaiannya masih rendah pada diri para siswa SMP Negeri 32
Sendawar tahun ajaran 2012/2013 yang berdampak implikatif
terhadap pemilihan topik-topik program bimbingan belajar
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi para pembaca
khususnya mahasiswa Bimbingan dan Konseling untuk
mengembangkan dan memperkaya pengetahuan yang dimiliki
menyangkut teori-teori tentang motivasi belajar siswa sebagai
bekal seorang calon guru Bimbingan dan Konseling di sekolah.
2. Praktis
a. Bagi Guru Pembimbing
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru
Bimbingan dan Konseling untuk pengembangan program
Bimbingan Konseling, khususnya dalam rangka meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
motivasi belajar siswa agar siswa semakin mampu
meningkatkan motivasi dalam belajar.
b. Bagi Siswa
Siswa semakin sadar untuk berefleksi sampai sejauh
mana tingkat motivasi belajar siswa dan dapat memperoleh
bantuan-bantuan yang sesuai untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengentahuan peneliti
dalam hal tingkat motivasi belajar siswa SMP dan
memperkaya pengentahuan penelitian dalam bidang
bimbingan dan konseling sebagai modal sebagai seorang
konselor sekolah.
E. Definisi Operasional
1. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah
pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subyek belajar itu dapat tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Siswa dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 32 Sendawar
tahun ajaran 2012/2013.
3. SMP Negeri 32 Sendawar adalah salah satu SMP Negeri yang
berada di Kutai Barat, Kalimantan Timur.
4. Topik bimbingan adalah tema/pokok bimbingan yang akan dibahas
atau disajikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II KAJIAN TEORI
Bab ini memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan landasan teori
antara lain pengertian motivasi belajar, bimbingan, remaja kutai barat.
A. Hakikat Motivasi Belajar
1. Definisi Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berati menggerakkan.
Banyak orang menyebut ”motif”, diartikan sebagai daya upaya untuk mendorong
seseorang dalam melakukan sesuatu (Sardiman, 2011). Menurut Santrock (2007),
motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Hal
ini berarti perilaku yang mempunyai motivasi adalah perilaku yang penuh
semangat, dan terarah.
Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman, 2011), motivasi adalah perubahan
energi yang ada dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut,
terdapat tiga elemen penting, yaitu:
a. Motivasi itu mengawali terbentuknya perubahan energi pada diri individu.
b.Motivasi ditandai dengan munculnya rasa (feeling), afeksi seseorang.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.
Dari ketiga elemen tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi akan
menyebabkan terjadinya perubahan dalam diri manusia, sehingga menimbulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
perasaan dan juga emosi, yang kemudian mendorongnya untuk bertindak karena
adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan (Sardiman, 2011).
2. Teori Motivasi
Teori motivasi lahir dari kalangan para psikolog. Menurut ahli jiwa,
dijelaskan bahwa dalam motivasi terdapat suatu hierarki atau tingkatan-tingkatan,
yakni dari bawah ke atas. Dalam hal ini ada beberapa teori tentang motivasi yang
sesuai dengan soal kebutuhan, yaitu teori yang dikemukakan oleh Abraham
Maslow (Sardiman, 2011):
a. Kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, kebutuhan untuk istirahat dan
sebagainya.
b. Kebutuhan akan keamanan, yaitu rasa aman, bebas dari rasa takut dan
kecemasan.
c. Kebutuhan akan cinta dan kasih; kasih, rasa diterima dalam suatu masyarakat
atau golongan (keluarga, sekolah, kelompok).
d. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yaitu mengembangkan bakat
dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, pembentukan
pribadi.
Sesuai kebutuhan-kebutuhan di atas, Maslow menciptakan piramida hierarki
kebutuhan seperti gambar di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Under Standing and
knowledge (6)
Self actualization (5)
Self esteem (4)
Love and belonging (3)
Safety (2)
Physiological (1) (Sumber: Sardiman, 2011)
Gambar 1 Hierarki Kebutuhan Maslow
Gambar di atas menunjukkan tingkatan-tingkatan dari kebutuhan manusia
mulai dari yang paling bawah sampai yang paling atas. Kebutuhan yang ada di
tingkat atas hanya akan terpenuhi apabila kebutuhan yang di bawahnya telah
terpenuhi.
Selain teori motivasi di atas, terdapat teori-teori lain yang berkaitan dengan
motivasi, yaitu (Sardiman, 2011):
a. Teori insting
Menurut teori ini tindakan setiap diri individu diasumsikan seperti tingkah
binatang, yakni berkaitan dengan insting atau pembawaan. Dalam
memberikan respon terhadap adanya kebutuhan seolah-olah tanpa dipelajari.
Tokoh dari teori ini adalah Mc. Dougall.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Teori fisiologis
Teori ini disebut juga behavior theories. Teori ini menjelaskan bahwa semua
tindakan manusia berakar pada usaha memenuhi kepuasan dan kebutuhan
organik atau kebutuhan untuk kepentingan fisik atau kebutuhan primer.
c. Teori psikoanalitik
Teori ini mirip dengan teori insting, tetapi lebih ditekankan pada unsur-unsur
kejiwaan yang ada dalam diri manusia, yaitu id dan ego. Tokoh dari teori ini
adalah Sigmund.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teori motivasi terdiri
atas teori kebutuhan Abraham Maslow, teori insting, teori fisiologis dan teori
psikoanalitik. Dalam penelitian ini teori motivasi yang digunakan adalah teori
kebutuhan Abraham Maslow.
3. Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Winkel (1995) motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak
psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan-kegiatan belajar, dan
memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Menurut
Sardiman (2011), motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Sedangkan menurut Prayitno (1989) motivasi dalam belajar tidak hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
merupakan suatu energi yang menggerakan siswa untuk belajar, tetapi juga suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar”.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
merupakan sesuatu yang mampu mendorong siswa untuk belajar baik itu dari
dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Dengan adanya motivasi belajar,
siswa akan merasa bersemangat untuk belajar yang pada akhirnya dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Prestasi belajar siswa diperoleh siswa tergantung dari usaha belajar yang
telah dilakukan oleh siswa yang bersangkutan. Prestasi yang diperoleh siswa
mencerminkan sejauh mana siswa tersebut memahami meteri-materi yang
diberikan guru di dalam kelas, dan maupun menjawab soal-soal dari materi yang
telah dipahaminya itu dalam sebuah tes/ulangan yang diberikan pada siswa
tersebut. Dalam menerima materi ada perbedaan reaksi siswa yang satu dengan
yang lain. Ada yang menerima materi pelajaran dengan perasaan senang ada juga
yang menerima materi dengan terpaksa, malas, bahkan ada juga yang tidak
tertarik, dan bahkan ada juga siswa menerima dengan perasaan takut.
Terjadi perbedaan reaksi dalam belajar itu dikarenakan adanya perbadaan
motivasi dalam belajar dari setiap siswa. Menurut Prayitno (1989) motivasi dalam
belajar tidak saja merupakan suatu energi penggerak untuk belajar, tetapi juga
sebagai sesuat yang mengarahkan aktivitas siswa pada tujuan belajar. Dalam hal
ini tujuan belajar adalah perolehan prestasi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Menurut Djamarah (2000) dalam proses belajar motivasi sangat dibutuhkan,
sebab seorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak mungkin
melakuakan aktivias belajar.
4. Aspek-Aspek dalam Motivasi Belajar
Seseorang yang memiliki motivasi belajar yang baik, memiliki aspek-aspek
sebagai berikut (Chemis dan Goleman, 2001 dalam Sardiman, 2011):
a. Dorongan mencapai sesuatu
Suatu kondisi yang mana individu berjuang terhadap sesuatu untuk
meningkatkan dan memenuhi standar atau kriteria yang ingin dicapai dalam
belajar.
b. Komitmen
Salah satu aspek yang cukup penting dalam proses belajar adalah adanya
komitmen di kelas. Siswa yang mempunyai komitmen dalam belajar,
mengerjakan tugas pribadi dan kelompoknya tentunya mampu
menyeimbangkan tugas yang harus didahulukan terlebih dahulu. Siswa yang
memiliki komitmen juga merupakan siswa yang merasa bahwa ia memiliki
tugas dan kewajiban sebagai seorang siswa, yaitu harus belajar. Selain itu,
dengan kelompoknya siswa juga memiliki komitmen untuk mengerjakan
tugas secara bersama-sama.
c. Inisiatif
Kesiapan untuk bertindak atau melakukan sesuatu atas peluang atau
kesempatan yang ada. Inisiatif merupakan salah satu proses siswa yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dilihat kemampuannya, apabila siswa memiliki pemikiran dari dalam diri
untuk melakukan tugas dengan disuruh orang tua atau siswa sudah memiliki
pemahaman untuk menyelesaikan tugas pekerjaan rumah tanpa di suruh orang
tua. Siswa yang memiliki inisiatif, merupakan siswa yang sudah mempunyai
pemikiran dan pemahaman sendiri dan melakukan sesuatu berdasarkan
kesempatan yang ada. Ketika siswa menyelesaikan tugas belajar untuk ujian,
maka siswa memiliki kesempatan untuk memperluas pengetahuan serta dapat
menyelesaikan hal lain yang lebih bermanfaat lagi.
d. Optimis
Suatu sikap yang gigih dalam mengejar tujuan tanpa perduli adanya
kegagalan dan kemunduran. Siswa yang memiliki sikap optimis, tidak akan
menyerah ketika belajar ulangan, meskipun mendapat nilai yang jelek, tetapi
siswa yang memiliki rasa optimis tentunya akan terus belajar giat untuk
mendapat nilai yang lebih baik. Optimis merupakan sikap yang seharusnya
dimiliki oleh setiap siswa, agar siswa belajar bahwa kegagalan dalam belajar
bukanlah suatu akhir belajar dan bukan berarti siswa itu merupakan siswa
yang bodoh.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi motivasi
belajar terdiri atas aspek dorongan mencapai sesuatu, adanya komitmen, inisiatif
dan selalu optimis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
5. Ciri-Ciri Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar
Seseorang yang termotivasi dapat dilihat dari ciri-ciri yang ada pada
dirinya. Menurut Supriyadi (2005), siswa yang memiliki motivasi belajar
memiliki ciri-ciri berikut ini.
a. Memperhatikan materi pelajaran
b. Ketekunan dalam belajar
c. Ketertarikan dalam belajar
d. Keseringan belajar
e. Komitmennya dalam memenuhi tugas-tugas sekolah
f. Semangat dalam belajar
g. Kehadiran siswa di sekolah
Menurut Sardiman (2011), ciri-ciri orang yang mempunyai motivasi
adalah sebagai berikut:
a. Tekun menghadapi tugas
b. Ulet menghadapi kesulitan
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
d. Lebih senang bekerja mandiri
e. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin
f. Dapat mempertahankan pendapatnya
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu
h. Senang memecahkan masalah soal-soal
Adapun orang-orang yang memiliki motivasi dalam belajar menurut Uno
(2008) antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri siswa
yang memiliki motivasi belajar antara lain adalah adanya keinginan untuk
berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, komitmennya dalam
memenuhi tugas-tugas sekolah, tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya,
lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas rutin, senang
memecahkan masalah soal-soal, semangat dalam belajar, kehadiran di sekolah,
dan ulet menghadapi kesulitan.
6. Jenis-jenis Motivasi dalam Belajar
Dalam proses belajar siswa, ada dua jenis motivasi belajar, yaitu motivasi
yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang disebut motivasi intrinsik dan motivasi
yang berasal dari luar diri siswa yang disebut motivasi ekstrinsik.
a. Motivasi belajar intrinsik
Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 2011).
Motivasi yang segala sesuatunya berasal dari diri tanpa ada pengaruh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
luar. Misalnya, dari diri siswa senang membaca, menulis, dan lain-lain tanpa
ada paksaan dari orang lain.
Bila seeorang telah memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya, maka ia
secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi
dari luar dirinya. Dalam aktivitas belajar motivasi instrinsik sangat
diperlukan, terutama pada saat belajar sendiri. Seseorang yang memiliki
motivasi instrinsik selalu ingin maju dalam belajarnya. Keinginan itu
dilatarbelakangi oleh pemikiran positif, bahwa semua mata pelajaran yang
dipelajari sekarang akan berguna masa mendatang (Djamarah, 2000).
Dalam proses belajar, siswa yang bermotivasi secara instrinsik dapat
dilihat dari kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar.
Hal tersebut dikarenakan siswa ingin mencapai tujuan belajar yang
sebenarnya. Tujuan belajar yang sebenarnya adalah menguasai apa yang
sedang dipelajari dan memperoleh prestasi belajar yag baik bukan untuk
mendapat pujian dari guru atau orang tua.
Menurut Djamarah (2000) siswa yang memiliki motivasi instrisik
cendrung akan menjadi orang yang terdidik. Memiliki pengentahuan, yang
cendrung memilikin keahlian tertentu.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi
intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri siswa, yang
mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Motivasi Ekstrisik
Motivasi ekstrisik merupakan kebalikan dari motivasi instrinsik.
Menurut Sardiman (2011), motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang motif-
motifnya aktif, dan berfungsi karena ada rangsangan dari luar.
Menurut Djamarah (2000) motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila
siswa mendapatkan tujuan belajarnya di luar faktor-faktor belajar situasi
belajar. Siswa belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal
yang dipelajarinya, misalnya untuk mendapat nilai tinggi, mendapat gelar,
untuk kehormatan, dan sebagainya.
Menurut Santrock (2007), motivasi ekstrinsik yaitu melakukan sesuatu
untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi
ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan
hukuman. Misalnya, siswa belajar keras dalam menghadapi ujian untuk
mendapatkan nilai yang baik.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri siswa yang
mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik berfungsi sebagai penggerak,
penggerak dalam wujud suatu perbuatan. Motivasi dapat berfungsi sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan usaha karena
adanya motivasi. Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama disadari
adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat meraih hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
prestasi yang baik. Motivasi seorang siswa akan menentukan tingkat
pencapaian prestasinya.
Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya, dibagi menjadi dua, yaitu
(Sardiman, 2011):
a. Motif-motif bawaan
Motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada
tanpa dipelajari. Misalnya dorongan untuk makan, minum, bekerja,
beristirahat. Motif-motif tersebut sering disebut motif-motif yang disyaratkan
secara biologis.
b. Motif-motif yang dipelajari
Motif-motif yang dipelajari yaitu motif-motif yang timbul karena dipelajari
oleh seseorang. Misalnya: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu
pengetahuan, mengajar sesuatu di dalam masyarakat. Motif-motif tersebut
sering disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial. Hal ini
disebabkan karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama
manusia lainnya, yang akhirnya membentuk motivasi.
Frandsen (Sardiman, 2011) menyebutkan bahwa jenis-jenis motif terdiri atas:
a. Cognitive motives
Motif ini menunjuk pada gejala intrinsik, yaitu menyangkut kepuasan
individual yang berada dalam diri manusia dan biasanya berwujud proses dan
produk mental. Jenis motif ini sangat penting dalam kegiatan belajar di
sekolah, terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Self-expression
Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Kebutuhan individu
itu tidak hanya tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga
mampu membuat suatu kejadian. Oleh karena itu diperlukan kreativitas, dan
imajinasi. Dengan demikian, seseorang memiliki keinginan untuk aktualisasi
diri.
c. Self-enhancement
Dengan aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan
kemajuan diri seseorang yang menjadi salah satu keinginan bagi setiap
individu. Dalam kegiatan belajar, dapat diciptakan suasana kompetensi yang
sehat bagi siswa untuk mencapai prestasi.
Woodworth dan Marquis (Sardiman, 2011) membagi jenis motivasi menjadi
tiga jenis, yaitu:
a. Motif atau kebutuhan organis, meliputi kebutuhan untuk minum, makan,
bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat.
b. Motif-motif darurat. Misalnya dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan
untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu, yang disebabkan karena
rangsangan dari luar.
c. Motif-motif objektif, menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi,
melakukan manipulasi, untuk menaruh minat, yang muncul karena dorongan
untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.
Berdasarkan uraian di atas, motivasi belajar terbagi menjadi motivasi
intrinsic, motivasi ekstrinsik, motivasi bawaan, motivasi yang dipelajari, cognitive
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
motives, self-expression, self-enhancement, motif atau kebutuhan organis, motif-
motif darurat dan motif-motif objektif.
7. Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi mempunyai fungsi bagi seseorang, karena motivasi dapat
menjadikan seseorang mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Menurut
Sardiman (2011), fungsi motivasi antara lain:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan mana yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Lebih lanjut Sardiman (2011) menyebutkan bahwa masih ada fungsi-fungsi
lain, yaitu pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seorang melakukan suatu
usaha karena adanya motivasi. Dengan adanya motivasi yang baik dalam belajar
akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang
tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seorang siswa yang belajar
dengan tekun akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi
belajar seorang siswa sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
Menurut Uno (2008), fungsi motivasi dalam belajar adalah sebagai berikut:
a. Mendorong manusia untuk melakukan suatu aktivitas yang didasarkan atas
pemenuhan kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b. Menentukan arah tujuan yang hendak dicapai
c. Menentukan perbuatan yang harus dilakukan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi
dalam belajar adalah untuk mendorong, menggerakkan dan mengarahkan
kegiatan-kegiatan peserta didik dalam belajar sehingga dapat mencapai hasil yang
maksimal.
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Demiyati dan Mudjiono (1990) mengatakan bahwa yang mempengauhi
motivasi belajar antara lain:
a. Cita-cita dan Aspirasi Siswa
Setiap manusia mempunyai cita-cita dalam hidupnya, termasuk siswa. Cita-
cita dan aspirasi senantiasa ia kejar dan perjuangkan bahkan tidak jarang ada
rintangan yang ditemuinya dalam mengejar cita-cita itu siswa akan berusaha
semaksimal mungkin. Dengan adanya cita-cita siswa dapat memperkuat
motivasi belajarnya.
b. Kemampuan Siswa
Keinginan siswa perlu diiringi dengan kemampuan dan kecakapan untuk
mencapainya. Keinginan siswa untuk memperoleh nilai yang baik misalnya,
perlu diiringi dengan usaha yang diperlukan dalam memperoleh nilai yang
baik, entah itu dengan cara mencatat yang perlu atau mengerjakan tugas yang
diberikan, mendengarkan penjelasan dengan saksama. Dengan di dukung oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kecakapan dan kemampuan maka keinginan siswa untuk mendapat nilai yang
baik akan tercapai.
c. Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi rohani dan jasmani mempengaruhi
motivasi belajar siswa. Seseorang yang sedang sakit, lapar, atau sedih akan
mengganggu kegiatan belajar. Sebaliknya siswa yang sehat, kenyang dan
senang/gembira akan mudah memusatkan perhatian dalam belajar. Dengan
demikian keadaan jasmaniah dan rohaniah mempengaruhi motivasi belajar.
d. Kondisi Lingkungan Belajar
Lingkungan balajar meliput lingkunan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan fisik antara lain, lingkungan tempat belajar, fasilitas belajar, dan
suasana balajar. Sedangkan lingkungan sosial antara lain, hubungan dengan
teman dikelas, teman sebaya, dengan rekan guru dan sebagainya.
e. Unsur-unsur Dinamis Belajar
Siswa tinggal di lingkunan yang berbeda-beda, misalnya lingkungan tempat
tinggal, lingkungan tempat bermain, dan lingkungan disekitar. Dari lingkunga
siswa dapat meningkatkan motivasi belajar misalnya, siswa mengagumi
seorang dokter, maka siswa akan belajar dengan tekun supaya bisa menjadi
dokter juga.
f. Upaya Guru dalam Membantu Siswa
Guru adalah seorang pendidik ysng profesional, ia bergaul setiap hari dengan
siswa. Sebagai seorang yang professional, sudah tugasnya supaya siswa dapat
dengan mudah belajar di kelas serta mendapat prestasi yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar adalah cita-cita dan aspirasi siswa, kemampuan
siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan belajar, unsur-unsur dinamis belajar, dan
usaha guru dalam membantu siswa.
9. Bentuk-bentuk Motivasi dalam Belajar
Menurut Djamarah (2000) ada beberapa bentuk motivasi secara ekstrinsik
yag dimanfaatkan dalam menggairahkan siswa dalam belajar di kelas, antara lain:
a. Memberi angka
Angka dimaksudkan sebagai simbol, atau nilai dari hasil aktivitas siswa.
Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberi rangsangan pada siswa
untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan prestasinya di masa
mendatang.
b. Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan
atau kenang-kenangan. Dalam dunia pendidikan biasanya hadiah dijadikan
alat motivasi. Hadiah dapat diberikan kepada anak yang berprestasi, rangking
satu, dua dan tiga dari siswa yang lainya. Pemberian hadiah ini juga
mendorong siswa lainnya untuk berusaha lebih baik lagi dan berupaya untuk
memperbaiki nilai yang dimilikinya.
c. Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan. Dalam kelas persaingan dapat dijadikan alat
motivasi, untuk mendorong anak untuk bergairah dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d. Ego-innvolvement
Seorang yang berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi
dengan baik dapat menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik
adalah simbol kebanggaan dan harga diri. Begitu pula siswa sebagai subyek,
siswa akan belajar dengan keras karena harga dirinya.
e. Memberi Ulangan
Ulangan dapat dijadikan alat motivasi, siswa biasanya akan mempersiapkan
diri dengan belajar dari jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan. Dengan
diadakan maka siswa secara tidak langsung akan belajar untuk
mempersiapkan ulangan itu agar memperoleh nilai yang baik.
f. Mengetahui Hasil
Mengentahui hasil biasanya dijadikan alat motivasi. Dengan mengentahui
hasil, siswa terdorong untuk belajar lebih giat. Apabila hasil belajar itu
mengalami kemajuan, siswa berusaha mempertahankan bahkan meningkatkan
intensitas belajarnya guna mendapat prestasi belajar yang lebih baik
dikemudian hari.
g. Pujian
Pujian yang diberikan pada waktu yang tepat dapat dijadikan alat motivasi.
Pujian adalah bentuk reinforcement positif dan sekaligus merupakan motivasi
yang baik. Dengan diberi pujian siswa akan lebih bergairah mengerjakan
tugas yang diberikan padanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
h. Hukuman
Meskipun hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi bila dilakukan
dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.
i. Hasrat untuk Belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.
Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan segala kesengajaan tanpa
maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri siswa memang ada motivasi
untuk belajar, sehingga sudah pasti hasil akan lebih baik daripada siswa yang
tidak berhasrat untuk belajar.
j. Minat
Minat adalah kecendrungan yang menetap untuk mempertahankan dan
mengenang beberapa aktivitas. Seseorang berminat terhadap suatu aktivitas
akan memperhatikan aktivitas tersebut secara konsisten dengan rasa senang.
Siswa yang berminat terhadap sesuatu cendrung untuk memberikan perhatian
yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati. Minat dapat dibangkitkan
dengan cara-cara sebagai berikut:
1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan
2) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau
3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
4) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
k. Tujuan yang Diakui
Rumusan tutuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa merupakan alat
motivasi yang sangat penting, sebab dengan memahami tujuan yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dicapai akan menguntungkan siswa sehingga menimbulkan gairah untuk
belajar terus.
Menurut Rohani dan Ahmadi (2007), motivasi pada siswa dapat tumbuh
melalui beberapa cara, yaitu:
a. Mengajar yang bervariasi
b. Mengadakan pengulangan informasi
c. Memberikan stimulus baru, misalnya dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan kepada siswa
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan belajaranya.
e. Menggunakan media dan alat bantu yang menarik perhatian siswa, seperti
gambar, foto, video dan lain sebagainya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi ssiwa dapat
ditumbuhkan melalui bentuk-bentuk mengajar yang bervariasi sehingga mampu
menumbuhkan hasrat dan menarik perhatian siswa, memberikan ulangan dapat
memberi kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan dan untuk mengetahui
keberhasilan siswa dalam belajar, pemberian pujian dan hadiah atas prestasi siswa
juga dapat meningkatkan semangat siswa untuk lebih giat dalam belajar, sehingga
tujuan pendidikan dan keberhasilan pembelajaran dapat tercapai.
10. Faktor yang Menyebabkan Menurunnya Motivasi Belajar Siswa
Pada saat ini di sekolah-sekolah banyak dijumpai bahwa motivasi belajar
siswa menurun. Hal ini terlihat dari gejala-gejala yang muncul, seperti
berkurangnya perhatian siswa saat pelajaran di kelas, kelalaian mengerjakan tugas
(PR), rendahnya persiapan saat ulangan/ujian, adanya pandangan asal lulus, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
sebagainya. Menurut Winkel (1995), faktor yang mendasari adanya gejala tersebut
antara lain:
a. Kehidupan di luar sekolah menawarkan berbagai bentuk rekreasi yang dapat
membuat orang merasa puas, meskipun rasa puas itu tidak bertahan lama.
b. Pengaruh dari teman yang tidak menghargai prestasi tinggi dalam belajar di
sekolah dan di bidang lain.
c. Kekaburan mengenai cita-cita kehidupan sesudah tamat sekolah.
d. Keadaan keluarga yang kurang menguntungkan, karena sejak kecil anak
kurang di tantang untuk memberikan prestasi yang patut dibanggakan atas
dasar usaha sendiri.
e. Sikap keritis orang muda terhadap masyarakat, sehingga mereka meragukan
kegunaan dari belajar di sekolah.
B. Hakikat Bimbingan Belajar
1. Definisi Bimbingan Belajar
Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk bimbingan, pengajaran, dan
latihan. Bimbingan atau membimbing memiliki dua makna yaitu bimbingan
secara umum yang mempunyai arti sama dengan mendidik atau menanamkan
nilai-nilai, membina moral, mengarahkan siswa supaya menjadi orang baik.
Bimbingan juga mempunyai arti khusus, yaitu sebagai suatu upaya atau program
membantu mengoptimalkan perkembangan siswa. Bimbingan ini diberikan
melalui bantuan pemecahan masalah yang dihadapi, serta dorongan bagi
pengembangan potensi-potensi yang dimiliki siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Istilah “bimbingan” merupakan terjemahan dari kata “guidance”. Kata
“guidance” yang kata dasarnya "guide" memiliki beberapa arti: (a) menunjukkan
jalan (showing the way), (b) memimpin (leading), (c) memberikan petunjuk
(giving instruction), (d) mengatur (regulating), (e)mengarahkan (governing), dan
(f) memberi nasihat (giving advice) (Winkel dan Hastuti, 2004).
Miller (Surya, 1988), menyatakan bahwa bimbingan merupakan proses
bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri
sangat dibutuhkan untuk melakukan penyesuian diri secara maksimum kepada
sekolah (dalam hal ini termasuk manusia), keluarga, dan masyarakat. Selanjutnya
Surya (1988) mengutip pendapat Crow & Crow (1960) menyatakan bahwa
bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun
perempuan yang memiliki pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada
seseorang (individu) dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan
kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri,
membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri
Menurut Tohirin (2011) bimbingan juga berarti proses bantuan atau
pertolongan yang diberikan oleh pembimbing kepada terbimbing agar individu
yang dibimbing mencapai perkembangan yang optimal. Apabila proses bimbingan
berlangsung dalam sistem sekolahan atau madrasah, maka bimbingan bisa
dikonsepsikan sebagai proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh guru
pembimbing kepada siswa agar tercapai tingkat perkembangan yang optimal.
Apabila merujuk kepada persoalan-persoalan yang dihadapi individu (siswa),
maka bimbingan bisa dikonsepsikan sebagai proses bantuan atau pertolongan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
yang diberikan oleh pembimbing kepada individu (siswa) agar individu yang
dibimbing mampu mengenal, menghadapi, dan memecahkan masalah-masalah
dalam hidupnya mencakup masalah pribadi, sosial, pendidikan (akademik), karier,
penyesuaian diri, dan lain sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan
adalah suatu proses bantuan yang diberikan seorang pembimbing kepada seorang
terbimbing agar mampu memecahkan masalah yang dihadapi serta mempunyai
kemampuan dalam menghadapi semua tantangan.
2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Belajar
a. Tujuan Bimbingan
Tujuan bimbingan di bagi menjadi dua, yaitu tujuan jangka panjang dan
jangka pendek. Tujuan jangka panjang dari program ini adalah agar para siswa di
sekolah mencapai perkembangan yang optimal, yaitu perkembangan yang
setinggi-tingginya sesuai dengan potensi-potensi yang dimilikinya. Tujuan jangka
pendek terdiri atas (Sukmadinata, 2009):
1) Pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, tentang lingkungannya dan
tentang arah perkembangan dirinya,
2) Memiliki kemampuan dalam memilih dan menentukan arah perkembangan
dirinya, mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya dan bagi lingkungannya
3) Mampu menyesuaikan diri baik dengan dirinya maupun dengan
lingkungannya
4) Memiliki produktivitas dan kesejahteraan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b. Fungsi Bimbingan
Fungsi bimbingan, yaitu:
1) Fungsi pemahaman individu.
Bimbingan penyuluhan membantu para siswa di dalam pemahaman
individu, baik individu dirinya maupun orang lain. Pemahaman diri siswa
oleh siswa sendiri, seringkali cukup sulit, maka sebelum sampai ke sana
pertama-tama konselorlah yang harus berusaha memahami kondisi,
kemampuan dan sifat-sifat siswa. Atas dasar hasil pemahaman ini, konselor
membantu siswa dalam memahami dirinya.
2) Fungsi pencegahan dan pengembangan.
Siswa memiliki sejumlah potensi dan sifat-sifat. Potensi dan sifat-sifat
tersebut dapat berkembang ke arah yang positif, ataupun negatif. Bimbingan
dan konseling dapat diibaratkan sebuah mata uang yang bermuka dua, satu
muka adalah berfungsi mencegah perkembangan ke arah yang negatif-
destruktif dan muka lainnya mendorong perkembangan ke arah yang positif-
konstruktif.
3) Fungsi membantu memperbaiki penyesuaian diri.
Perkembangan dan kehidupan individu berintikan penyesuaian diri,
baik dengan dirinya sendiri maupun dengan lingkungannya. Masalah atau
kesulitan akan timbul apabila individu tidak bisa atau salah dalam
menyesuaikan diri. Agar perkembangan individu lancar, dan dapat menikmati
kesejahteraan hidup maka ia harus dapat menyesuaikan diri, mencari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
keserasian atau keharmonisan dengan segala tuntutan dan kondisi baik dari
dalam dirinya maupun dari luar dirinya (Sukmadinata, 2009).
3. Topik-Topik Bimbingan yang Diusulkan
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa maka diusulkan beberapa
topik bimbingan, yaitu:
a. Motivasi untuk berprestasi
b. Belajar kelompok
c. Menghilangkan rasa malas belajar
d. Cara belajar yang efektif dan efisien
C. Gambaran Pendidikan Di Kutai Barat
1. Kutai Barat Secara Umum
Kabupaten Kutai Barat merupakan kabupaten baru hasil pemekaran
Kabupaten Kutai Kartanegara yang dibentuk berdasarkan UU No. 47 Tahun 1999
(www.kubarkab.go.id). Letak desa-desa pada umumnya berada di daerah tepian
sungai (119 desa), di daerah dataran (86 desa) dan di lereng/punggung bukit (18
desa). Mayoritas Penduduk Kabupaten Kutai Barat adalah Masyarakat Adat yang
terdiri dari bermacam suku, bahasa, adat-istiadat serta kultur dan budayanya.
Konsepsi kepemilikan wilayah-wilayah Adat (kawasan kelola) dipahami mereka
secara utuh dalam satu kesatuan berdasarkan faktor genealogis dan teritorial yang
ada, berdasarkan asal-usul (sejarah) yang sudah ada secara turun-temurun jauh
sebelum Repulik Indonesia ada. Kabupaten Kutai Barat dibagi menjadi beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
kecamatan dan setiap kecamatan dibagi menjadi beberapa kampung atau setingkat
desa/kelurahan (dalam, www.kubarkab.go.id).
2. Ciri khas Kutai Barat
Dari kecil hingga dewasa penulis tumbuh dan berkembang di wilayah
tercinta di kabupaten Kutai Barat. Lingkungan alam dan budaya yang beraneka
ragam menjadi ciri khas yang menonjol di masyarakat. Alam yang asri
merupakan lambang kemakmuran bagi masyarakat Kutai Barat saat ini, dimana
telah menyediakan hasil bumi yang luar biasa berupa hutan rimba, yang
menghasilkan beraneka ragam kebutuhan masyarakat yang melimpah seperti
kayu, rotan, damar, babi hutan yang selalu diburu oleh masyarakat desa, buah-
buahan hutan, serta sungai yang menjadi transpotasi utama masyarakat
pedalaman. Masyarakat Kutai Barat kebanyakan menjadi petani ladang yaitu
menanam padi yang hanya setahun sekali panen, tidak seperti di Jawa petaninya
membuat sawah hingga panennya tiga sampai empat kali dalam setahun (dalam,
www.kubarkab.go.id).
3. Sarana dan Prasarana
Untuk sarana dan prasarana Kabupaten Kutai Barat secara umum sudah
lumayan mendukung. Tetapi ada bagian yang sangat penting untuk diperhatikan
seperti sarana dan prasana untuk pendidikan. Alat bantu pendidikan untuk proses
kegiatan belajar mengajar bisa dikatakan memprihatinkan dan perlu
dikembangkan seperti alat pelajaran, alat peraga, dan media pendidikan. Fasilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
yang memadai dalam suatu sekolah merupakan hal yang sangat penting untuk
diperhatikan karena ini semua berhubungan langsung dalam kegiatan belajar
mengajar di suatu sekolah. Bahkan sarana dan prasarana yang lengkap merupakan
salah satu kunci sukses dalam suatu pembelajaran. Oleh karena itu, hal ini harus
selalu menjadi perhatian oleh semua pihak. Sarana dan prasana yang dimaksudkan
adalah menyangkut lingkungan fisik dan non fisik.
Dari pengalaman penulis semenjak sekolah yang namanya lingkungan
fisik secara umum sudah cukup mendukung dalam proses belajar mengajar.
Secara umum gambaran untuk sarana dan prasarana belajar di Kabupaten Kutai
Barat sudah cukup baik tapi jika dibanding dengan sarana dan prasarana belajar di
pulau Jawa sangat ketinggalan. Hal ini dapat terlihat tidak semua sekolah di
Kabupaten Kutai Barat memiliki Lab. Dari pengalaman yang penulis pernah tahu,
kalaupun sarana dan prasarananya ada jumlahnya sangat terbatas dan pada
umumnya hampir tidak layak lagi digunakan buat belajar.
4. Kebiasaan Belajar Siswa Etnis Dayak Benuaq
Kebiasaan belajar siswa merupakan hal yang menarik untuk dipelajari
lebih mendalam karena sukses atau tidaknya seorang siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar di sekolah ataupun di rumah sangat ditentukan oleh
kebiasaan belajarnya. Berdasarkan pengalaman penulis dan pemantauan penulis
selama menempuh pendidikan di SMA, hal mencolok yang sering dilakukan
adalah sistem belajar yang kurang tertata dengan baik. Maksudnya siswa-siswi
pada umumnya hanya menunggu tugas ataupun penjelasan dari guru, kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
mulai belajar. Hal ini menyebabkan konstruksi pengetahuan dari siswa yang
bersangkutan sangat jarang dilakukan akibatnya dalam pola pikir siswa terbentuk
belajar itu harus ada guru dan penjelasan darinya. Dari uraian tersebut
menunjukkan bahwa kebiasan belajar siswa etnis Dayak Benuaq belum baik,
masih diperlukan bimbingan agar siswa mempunyai motivasi yang tinggi dalam
belajar.
5. Lingkungan Sekitar
Khusus untuk lingkungan sebenarnya belum banyak gangguannya
dibanding kota-kota besar seperti di Jawa, karena dunia internet dan dunia
permainan seperti play staysion, tempat-tempat hiburan lainnya belum banyak.
Kalaupun ada gangguan paling-paling kebiasaan nonton TV yang berlebihan
tanpa mengenal batas waktu. Namun dengan perkembangan zaman hal ini harus
menjadi perhatian serius oleh para guru dan orang tua. Karena saat ini
perkembangan dunia teknologi informasi semakin cangih dari tahun – tahun
sebelumnya.
6. Lingkungan Keluarga
Keluarga pada umumnya cukup mendukung kita dalam belajar. Hal ini
dapat terlihat dengan dorongan semangat yang selalu mereka berikan agar kita
rajin belajar. Selain itu mereka juga sangat menaruh harapan besar kalau suatu
hari nanti kita lah yang akan memimpin diri sendiri, keluarga dan masyarakat
dalam kehidupan mendatang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memuat beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian,
antara lain jenis penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data dan
instrumen penelitian, prosedur pengumpulan data dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei.
Furchan (2004) mengatakan penelitian deskriptif dengan metode survei
dirancang untuk memperoleh informasi dengan mengumpulkan data yang
relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya.
Penelitian deskriftif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran tentang tingkat motivasi belajar siswa/siswi SMP
NEGERI 32 Sendawar Kutai Barat tahun ajaran 2012/2013.
B. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa/siswi
SMP Negeri 32 Sendawar, Kutai Barat Tahun Ajaran 2012/2013 yang
berjumlah 120 siswa. Pemilihan subyek dalam penelitian ini berdasarkan
berbagai pertimbangan antara lain:
Sebagian besar siswa pada sekolah ini tergolong beretnis Dayak Benuaq,
ada indikasi bahwa di sekolah ini motivasi belajar siswa rendah. Sekolah
terbuka untuk dilakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
C. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006). Bentuk kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan tipe pertanyaan
tertutup, di mana responden memilih jawaban yang telah disediakan oleh
peneliti. Kuesioner disusun berdasarkan aspek-aspek motivasi belajar yaitu
dorongan mencapai sesuatu, komitmen, inisiatif dan optimis.
Koesioner disusun dengan menggunakan skala Likert, yang dilengkapi
dengan empat alternatif jawaban yaitu: selalu, sering, jarang dan tidak pernah.
Pernyataan positif yang dipilih siswa kemudian diskor sebagai berikut: sangat
setuju dengan skor 4, setuju dengan skor 3, tidak setuju dengan skor 2, dan
sangat tidak setuju dengan skor 1. Sedangkan pernyataan negatif dilakukan
penskoran kebalikan dari penskoran positif sebagai berikut: sangat setuju
dengan skor 1, setuju dengan skor 2, tidak setuju dengan skor 3, dan sangat
tidak setuju dengan skor 4.
Berikut ini adalah kisi-kisi kuesioner motivasi belajar .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 1 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar
Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah
Dorongan mencapai sesuatu
1. Keinginan untuk berhasil 1,2,3 4,5,6 6 2. Adanya dorongan
dalam belajar 7,8,9 10,11,12 6
3. Adanya kebutuhan dalam belajar
13,14 15, 16 4
Komitmen 4. komitmennya dalam memenuhi tugas-tugas sekolah
17,18,19 20,21 5
5. tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya
22,23,24 25,26 5
Inisiatif 6. lebih senang bekerja mandiri
27,28 29,30
4
7. cepat bosan pada tugas-tugas rutin
31,32 33,34 4
8. senang memecahkan masalah soal-soal
35,36, 37,38 4
Optimis 9. semangat dalam belajar 39,40 41,42 4 10. kehadiran di sekolah 43,44 45,46 4 11. ulet menghadapi
kesulitan 47,49 48,50 4
Jumlah 50 Sumber: Indikator dirangkum dari Supriyadi (2005), Sardiman (2008) dan Uno (2008)
D. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas yaitu sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas digunakan untuk
mengetahui kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada proyek yang diteliti, sehingga dapat diperoleh
data yang valid. Instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur dan mampu mengungkap data yang diteliti secara tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pemeriksaan keterpenuhan validitas isi didasarkan pada
pertimbangan yang dilakukan oleh Gendon Barus (expert judgment), guna
menelaah secara logis kesesuaian dan ketepatan rumusan setiap butir
pernyataan kuesioner agar setiap item pernyataan yang dibuat tepat dengan
aspek tujuan dan isi indikator atributnya sebagaimana dikonstruk dalam
kisi-kisi instrumen, sehingga dapat dinyatakan baik (Nurgiyantoro, 2009:
339).
Hasil telaah ahli dilengkapi dengan uji empirik untuk memeriksa
keterpenuhan kriteria konsistensi internal setiap item terhadap aspeknya.
Teknik uji yang digunakan adalah dengan pendekatan analisis korelasi
Pearson Product Moment. Rumusnya:
Formula; XYr =
2222 YYNXXN
YXXYN
Keterangan :
XYr = Indeks korelasi validitas item
N = jumlah subyek
X = skor butir kuesioner
Y = skor total aspek yang memuat item yang di uji validitasnya
Untuk menguji validitas data dalam penelitian ini, dengan melihat
output Cronbach Alpha pada kolom Correlated Item-Total Correlation.
Hal ini dikarenakan hasil analisis korelasi Pearson Product Moment dan
hasil analisis dengan melihat output Cronbach Alpha pada kolom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Correlated Item-Total Correlation adalah identik karena keduanya
mengukur hal yang sama (Ghozali, 2011).
Syarat umum untuk dianggap valid dilihat dari ketentuan sebagai
berikut:
a. Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau variabel
tersebut dinyatakan valid.
b. Jika r hasil negatif, dan r hasil < r tabel, maka butir atau variabel
tersebut tidak valid.
Hasil ujicoba yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari 50
item pernyataan, terdapat 5 item yang nilai r hasilnya lebih kecil dari r
tabel (r = 0,2732), sehingga tidak valid dan sisanya sebanyak 45 item
termasuk dalam item yang valid karena nilai r hasilnya lebih besar dari r
tabel (r = 0,2732). Item-item yang tidak valid tidak dipakai dalam
pengambilan data yang sesungguhnya. Perhitungan ujicoba ini
menggunakan bantuan bantuan SPSS (Statistic Program for Social
Sciences) versi 17.0. Rekapitulasi hasil uji validitas terhadap instrumen
motivasi belajar adalah sebagai berikut.
Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
No Aspek Jumlah Soal Valid Gugur
1 Dorongan mencapai sesuatu 16 15 1
2 Komitmen 10 8 2
3 Inisiatif 12 12 0
4 Optimis 12 10 2
Jumlah 50 45 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Berdasarkan hasil uji validitas di atas, maka item – item yang valid dan gugur
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3 Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar
Aspek Indikator Nomor-Nomor Item Jumlah
Valid Gugur Dorongan mencapai sesuatu
1. Keinginan untuk berhasil 1,2,4,5,6 3 6 2. Adanya dorongan dalam
belajar 7,8,9,10,11,12
6
3. Adanya kebutuhan dalam belajar
13,14,15,16 4
Komitmen 4. komitmennya dalam memenuhi tugas-tugas sekolah
17,19,20,21 18 5
5. tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya
22,24,25,26 23 5
Inisiatif 6. lebih senang bekerja mandiri 27,28,29,30 4 7. cepat bosan pada tugas-tugas
rutin 31,32,33,34 4
8. senang memecahkan masalah soal-soal
35,36,37,38 4
Optimis 9. semangat dalam belajar 39,40,41,42 4 10. kehadiran di sekolah 43,44,46 45 4 11. ulet menghadapi kesulitan 47,49,50 48 4
Jumlah 45 5 50
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan ukuran kestabilan
dan konsistensi dari konsep ukuran instrumen atau alat ukur, sehingga nilai
yang diukur tidak berubah dalam nilai tertentu. Data yang reliabel dalam
instrumen penelitian berarti data tersebut dapat dipercaya. Uji reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan nilai Cronbach Alpha dengan ketentuan
apabila nilai Alpha lebih dari 0,60 maka instrumen tersebut reliabel
(Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Rumusnya:
tKKr 2
2
11b1
1
Keterangan :
r11 : Reliabilitas instrumen
K : Jumlah butir pertanyaan
σb2 : Jumlah varian butir
σ2t : Jumlah varian total
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.942 45
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas di atas, diperoleh nilai
alpha sebesar 0,942. Nilai tersebut lebih dari 0,60. Dengan demikian
kuesioner tersebut reliabel. Adapun hasil akhir kuesioner yang baru dapat
dilihat pada tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 5 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Setelah Uji Coba
Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah
Dorongan mencapai sesuatu
1. Keinginan untuk berhasil1,2 4,5,6 5 2. Adanya dorongan
dalam belajar 7,8,9 10,11,12 6
3. Adanya kebutuhan dalam belajar
13,14 15, 16 4
Komitmen 4. komitmennya dalam memenuhi tugas-tugas sekolah
17,19 20,21 4
5. tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya
22,24 25,26 4
Inisiatif 6. lebih senang bekerja mandiri
27,28 29,30
4
7. cepat bosan pada tugas-tugas rutin
31,32 33,34 4
8. senang memecahkan masalah soal-soal
35,36, 37,38 4
Optimis 9. semangat dalam belajar 39,40 41,42 4 10. kehadiran di sekolah 43,44 46 3 11. ulet menghadapi
kesulitan 47,49 50 3
Jumlah 45
E. Tekik Analisis Data
Langkah yang ditempuh untuk analisis data adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa:
a. Menskor jawaban subyek dan memasukkan ke dalam tabulasi skor data
penelitian
b. Menghitung jumlah skor setiap subyek
c. Menggolongkan tingkat motivasi belajar siswa berdasarkan kriteria
PAP (Masidjo, 1995) dengan kategori sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 6 Kategori Motivasi Belajar
Kategori Tingkat Motivasi Belajar Sangat tinggi 90 % -100 % Tinggi 80 % - 89% Cukup tinggi 65 % - 79 % Rendah 55 % - 64 %
Sangat Rendah < 55%
2. Untuk mengetahui indikator motivasi belajar siswa yang rendah, maka
dilakukan analisis item. Langkah-langkahnya:
a. Menghitung jumlah skor setiap item
b. Menghitung skor total maksimum yang mungkin dapat dicapai per
aspeknya (per indikatornya)
c. Menggolongkan tingkat pencapaian motivasi belajar siswa per
indikatornya dengan menggunakan kriteria PAP (seperti di atas)
Perhitungan kategorisasi tinggi rendahnya motivasi belajar siswa
kelas VIII dan IX SMP Negeri 32 Sendawar, Kutai Barat Tahun Ajaran
2011/2012 dengan item total 45 diperoleh sebagai berikut:
Skor maksimal perbutir : 4
Jumlah item : 45
Total skor maksimal : 4 x 45 = 180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 7 Gambaran Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 32 Sendawar
Perhitungan persentase Rentang skor Kategori 90% x 180 = 162 162 – 180 Sangat tinggi 80% x 180 = 144 144 – 161 Tinggi 65% x 180 = 117 117 – 143 Cukup 55% x 180 = 99 99 – 116 Rendah 0% x 180 = 0 0 – 98 Sangat rendah
Persentase komposisi siswa SMP Negeri 32 Sendawar, Kutai Barat (N
= 120) dalam kategori tingkat motivasi belajar adalah sebagai berikut:
Rumus Persentase = Jumlah siswa yang didapat per tingkatN X 100 %
Diketahui:
Jumlah siswa (responden) : 120
Jumlah siswa yang berkualifikasi sangat tinggi : 0
Jumlah siswa yang berkualifikasi tinggi : 21
Jumlah siswa yang berkualifikasi cukup : 87
Jumlah siswa yang berkualifikasi rendah : 12
Jumlah siswa yang berkualifikasi sangat rendah : 0
Perhitungan persentase:
1. Sangat Tinggi = ଵଶ
x 100% = 0%
2. Tinggi = ଶଵଵଶ
x 100% = 17,5%
3. Cukup = ଼ଵଶ
x 100% = 72,5%
4. Rendah = ଵଶଵଶ
x 100% = 10%
5. Sangat Rendah = ଵଶ
x 100% = 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
d. Perhitungan kategori tinggi rendah skor item-item secara keseluruhan
dengan N = 120 adalah sebagai berikut:
Skor maksimal : 4
Jumlah siswa : 120
Total maksimal : 120 x 4 = 480
Tabel 8 Penggolongan Motivasi Belajar Berdasarkan PAP I
Perhitungan persentase Kategori 90% x 480 = 432 Sangat tinggi 80% x 480 = 384 Tinggi 65% x 480 = 312 Cukup 55% x 480 = 264 Rendah
0% x 480 = 0 Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan yang sesuai dengan
pertanyaan penelitian pada bab sebelumnya, yaitu (1) Seberapa tinggi tingkat
motivasi belajar siswa etnis dayak benuaq pada SMP Negeri 32 Sendawar tahun
ajaran 2012/2013? (2) Berdasarkan analisis butir-butir instrument motivasi belajar
yang terindikasi rendah topik-topik bimbingan apakah yang inflikatif diusulkan
untuk topik bimbingan belajar pada siswa SMP Negeri 32 Sendawar tahun ajaran
2012/2013? Berikut ini adalah uraian hasil penelitian.
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Tingkat Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 32 Sendawar Tahun
Ajaran 2012/2013
Deskipsi motivasi belajar siswa SMP Negeri 32 Sendawar tahun ajaran
2012/2013 digolongkan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I.
Penggolongan motivasi belajar Siswa SMP Negeri 32 Sendawar tahun ajaran
2012/2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 9. Penggolongan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 32 Sendawar Tahun
Ajaran 2012/ 2013
Rumus PAP Tipe I
Rentang Skor
Frekuensi Persentase (%)
Kualifikasi
90% - 100% 162 – 180 0 0% Sangat Tinggi
80% - 89% 144 - 161 21 17,5% Tinggi
65% - 79% 117 – 143 87 72,5% Cukup
55% -64 % 99 -116 12 10% Rendah
≤54% 0 - 98 0 0% Sangat Rendah
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa motivasi belajar
siswa SMP Negeri 32 Sendawar tahun ajaran 2012/2013 bergradasi ada 21
siswa (17,5%) yang mempunyai motivasi belajar tinggi, 87 siswa (72,5%)
mempunyai motivasi belajar cukup dan, 12 siswa (10%) mempunyai
motivasi belajar rendah, sedangkan untuk motivasi belajar yang sangat
tinggi dan sangat rendah tidak ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
grafik berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Gambar 2: Grafik Motivasi Belajar Siswa
Gambar di atas menunjukkan bahwa sebagian besar motivasi belajar siswa
termasuk dalam kategori cukup tinggi.
2. Hasil Analisis Capaian Skor Butir-Butir Motivasi Belajar
Hasil perhitungan kategorisasi capaian skor masing-masing butir-butir
motivasi belajar siswa SMP Negeri 32 Sendawar tahun ajaran 2012/2013
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 10 Komposisi Capaian Skor Butir Motivasi Belajar
Rentang Skor
Kategori No. Item N
432 – 480 Sangat Tinggi
1,7,13,19,20,22,39 7
384 – 431 Tinggi 2,8,11,14,15,16,21,28,34,36,40,43,44,49 14 312 – 383 Cukup 5,10,12,17,24,25,26,30,31,35,41,46,47 13 264 – 311 Rendah 4,27,29,33,37,50 6 0 – 263 Sangat
Rendah 6,9,32,38,42 5
Total 45
0102030405060708090
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Berdasarkan tabel di atas, terdapat 11 butir skor yang termasuk
kategori rendah dan sangat rendah. Berikut ini item-item dengan capaian
skor yang termasuk kategori rendah dan sangat rendah. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Gambar 3: Grafik Komposisi Capaian Skor Butir Motivasi Belajar
Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa capaian skor butir
motivasi belajar sebagian besar termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar item-item dalam butir pernyataan
motivasi belajar mampu dipahami oleh siswa
0
2
4
6
8
10
12
14
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 11 Item – item Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 32 Sendawar Tahun Ajaran
2012-2013 yang Berkategori Rendah dan Sangat Rendah
Indikator Item
1. Keinginan untuk berhasil 4. saya belajar mata pelajaran yang sulit
6. saya belajar saat akan menghadapi ujian
2. Adanya dorongan dalam belajar 9. saya belajar untuk mendapat hadiah dari orang tua
3. Lebih senang bekerja mandiri 27. saya lebih suka belajar sendiri daripada belajar kelompok
29. saya akan bertanya kepada teman apakah bersedia mengerjakan tugas bersama-sama
4. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin 32. saya merasa bosan bila disuruh mengerjakan tugas yang sama setiap hari
33. saya merasa kesulitan bila mengerjakan tugas yang belum pernah diajari sebelumnya.
5. Senang memecahkan masalah soal-soal 37. saya pantang mengerjakan soal-soal matematika 38. saya lebih suka mengerjakan soal-soal pilihan ganda
6. Semangat dalam belajar 42. saya sudah belajar maksimal untuk menghadapi ujian semester ini
7. Ulet menghadapi kesulitan 50. setiap ada kesulitan, saya minta tolong teman
Dari 11 butir kuesioner motivasi belajar yang masuk kategori
rendah dan sangat rendah dibuatkan usulan topik-topik bimbingan belajar.
Usulan topik bimbingan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP
Negeri 32 Sendawar tahun ajaran 2012/2013 dapat dilihat pada tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
B. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, hasil penelitian
menunjukkan motivasi belajar sebagian besar siswa SMP Negeri 32 Sendawar
tahun ajaran 2012/2013 termasuk kategori cukup, yaitu sebanyak 87 siswa
(72,5%). Kondisi ini disebabkan karena kebiasaan belajar dari siswa etnis
Dayak Benuaq itu sendiri. Berdasarkan pengalaman dan observasi di
lapangan, siswa etnis Dayak Benuaq mempunyai sistem belajar yang belum
tertata dengan baik. Misalnya, siswa belajar hanya pada saat ulangan saja atau
ketika ada tugas dari guru. Hal ini mengindikasikan keinginan atau motivasi
siswa untuk belajar belum tinggi. Oleh karena itu, motivasi belajar siswa perlu
ditingkatkan dengan melakukan beberapa tindakan seperti pemberian pujian
baik oleh guru di sekolah atau orang tua di rumah, pemberian hadiah apabila
siswa mencapai prestasi belajar yang baik dan lain sebagainya. Seperti yang
diungkapkan oleh Djamarah (2000) yang menyebutkan bahwa motivasi
belajar siswa dapat ditingkatkan dengan memberi angka, hadiah, kompetisi,
memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar,
minat dan tujuan yang diakui.
Apabila bentuk-bentuk peningkatan motivasi di atas dijalankan oleh
guru di kelas, maka motivasi belajar siswa akan meningkat. Motivasi belajar
yang tinggi akan membuat siswa merasa bersemangat untuk pergi ke sekolah.
Seperti yang diungkapkan oleh Supriyadi (2005), siswa yang mempunyai
motivasi belajar dapat dilihat dari perilaku belajarnya, seperti memperhatikan
materi pelajaran, ketekunan dalam belajar, ketertarikan dalam belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
keseringan belajar, komitmennya dalam memenuhi tugas-tugas sekolah,
semangat dalam belajar dan kehadiran siswa di sekolah (Supriyadi, 2005).
Sedangkan menurut Uno (2008), ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi belajar
antara lain adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan
dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar,
kegiatan yang menarik dalam belajar dan lingkungan belajar yang kondusif.
Berdasarkan dua pendapat ahli di atas, menunjukkan bahwa siswa
yang mempunyai motivasi belajar cenderung untuk selalu berpikir positif
untuk masa depan dan tidak pernah putus asa, terutama dalam hal belajar.
Dalam penelitian ini, membuktikan bahwa motivasi belajar yang dimiliki
siswa sudah cukup tinggi, yang dapat dilihat dari aspek dorongan mencapai
sesuatu, komitmen, inisiatif dan optimis. Belum tingginya motivasi belajar
siswa di SMP Negeri 32 Sendawar tahun ajaran 2012/2013 disebabkan karena
penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar belum
mencukupi untuk mendukung kegiatan proses belajar mengajar.
Penelitian ini juga membuktikan sebanyak 12 siswa (10%)
mempunyai motivasi belajar yang rendah. Rendahnya motivasi belajar siswa
ini mungkin disebabkan karena masih minimnya sarana dan prasarana yang
menunjang pendidikan di kabupaten Kutai Barat. Menurut observasi peneliti,
alat bantu pendidikan untuk proses belajar mengajar di Kutai Barat terutama di
Sendawar bisa dikatakan memprihatinkan dan perlu dikembangkan seperti
pengadaan alat pelajaran, alat peraga dan media pendidikan yang lainnya.
Sarana dan prasarana di SMP Negeri 32 Sendawar jumlahnya sangat terbatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dan ada beberapa sarana yang kondisinya tidak layak lagi untuk menunjang
proses belajar mengajar. Kondisi ini menyebabkan siswa menjadi malas untuk
menggunakan sarana dan prasarana belajar, yang pada akhirnya akan
menurunkan motivasi mereka untuk belajar.
Siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah ini perlu ditingkatkan
dengan cara memberikan stimulus atau rangsangan-rangsangan yang mampu
memberikan dorongan agar siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.
Pemberian stimulus atau rangsangan tersebut dapat dilakukan oleh guru di
sekolah dengan memberikan pujian apabila siswa berhasil menjawab
pertanyaan guru atau memberikan nilai yang tinggi apabila siswa mampu
menjawab semua pertanyaan guru.
Peningkatan motivasi belajar juga dapat dilakukan guru dengan
mengubah metode pembelajaran yang selama ini diterapkan dalam mengajar
di kelas. Hal ini disebabkan banyak siswa yang merasa malas untuk belajar
karena faktor ketidaksukaan siswa terhadap cara mengajar guru yang
monoton. Penggunaan metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk aktif
dan ikut serta dalam proses belajar mengajar diyakini dapat meningkatkan
motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Oleh karena itu,
diharapkan guru dapat menemukan cara tepat dalam mengajar sehingga siswa
termotivasi untuk belajar yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi
belajarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Rohani dan Ahmadi (2007) yang
menyebutkan bahwa guru dapat meningkatkan motivasi siswa yang rendah
dengan cara mengajar yang bervariasi, mengadakan pengulangan informasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
memberikan stimulus baru, memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyalurkan belajarnya dan menggunakan media dan alat bantu yang menarik
perhatian siswa.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat tujuh butir
pengukur motivasi belajar yang mempunyai skor capaian rendah. Tujuh butir
pengukur motivasi belajar tersebut diusulkan sebagai topik untuk dilakukan
bimbingan belajar dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa. Topik-
topik bimbingan yang diusulkan untuk meningkatan motivasi belajar siswa
adalah motivasi untuk berprestasi, belajar kelompok, menghilangkan rasa
malas belajar dan cara belajar yang efektif dan efisien. Topik motivasi untuk
berprestasi mendorong siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar agar
memperoleh prestasi yang baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi siswa
memiliki motivasi berprestasi adalah tingkat laku dan karakteristik model
yang ditiru oleh anak melalui observational learning, harapan orang tua,
lingkungan, penekanan kemandirian dan praktik pengasuhan anak.
Topik belajar kelompok mendorong siswa untuk memilih belajar
kelompok sebagai salah satu media pembelajaran. Dengan belajar kelompok,
siswa dapat belajar memecahkan masalah secara bersama-sama dengan teman
satu kelompok, belajar mengeluarkan pendapat dan belajar untuk menghargai
pendapat orang lain. Topik menghilangkan rasa malas belajar mendorong
siswa untuk tetap bersemangat dalam belajar. Beberapa cara yang dapat
ditempuh siswa untuk menghilangkan rasa malas belajar antara lain berpindah
atau berganti tempat duduk, berpindah lokasi atau ruangan, melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
relaksasi atau penyegaran, berbincang-bincang ringan, membuat minuman dan
mengubah kebiasan belajar.
Topik cara belajar yang efektif dan efisien mendorong siswa untuk
mengetahui bagaimana cara belajar yang baik. Agar belajar menjadi efektif
dan efisien, dapat dilakukan dengan cara belajar kelompok, rajin membuat
catatan atau intisari dari setiap pelajaran, disiplin dan tekun dalam belajar,
bertanya apabila belum paham, hindari sikap yang tidak jujur, ciptakan
suasana yang kondusif, lihat garis besarnya dulu dan berlatih teknik
kemampuan meningkat. Dengan cara-cara belajar seperti yang disebutkan
tersebut, siswa akan memperoleh manfaat yaitu nilai belajar yang semakin
baik.
C. Dampak Implikatif Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian item-item motivasi belajar, maka peneliti
memperoleh dampak implikatif hasil penelitian. Hasil implikatif tersebut
berupa usulan-usulan topik bimbingan belajar yang bertujuan untuk membantu
siswa dalam usaha meningkatkan motivasi belajar agar menjadi lebih
maksimal. Alasan dikembangkannya usulan-usulan topik-topik bimbingan
adalah dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa SMP Negeri 32
Sendawar tahun ajaran 2012/2013 dan diharapkan usulan-usulan topik
bimbingan belajar ini dapat diberikan secara intensif kepada siswa agar siswa
memiliki motivasi belajar yang tinggi. Adapun usulan topik-topik bimbingan
belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 12
Usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
No Pernyataan Topik Bimbingan
Bidang Bimbingan Tujuan Waktu Kegiatan Sumber
1. a. Saya belajar mata pelajaran yang sulit (item no. 4)
b. Saya belajar saat akan menghadapi ujian (item no.6)
“Cara Belajar yang Efektif dan Efisien”
Akademik 1. Agar siswa belajar dengan rajin.
2. Agar siswa mempelajari semua mata pelajaran
1x45 menit
Ceramah, tanya jawab dan diskusi kelompok
www.belajarpsikologi.com/cara_belajar_yang_baik/
2. a. Saya belajar untuk mendapat hadiah dari orang tua (item no.9)
b. Saya merasa bosan bila disuruh mengerjakan tugas yang sama setiap hari (item no. 32)
“Motivasi untuk berprestasi”
Akademik 1. Agar siswa tetap belajar dengan rajin tanpa harus disuruh.
2. Agar siswa mempunyai kesadaran bahwa belajar merupakan tugas seorang pelajar
1x45 menit
Ceramah, tanya jawab dan diskusi kelompok
www.academia.edu/4480880/pentingnya_motivasi_berprestasi_dalam_belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
No Pernyataan Topik Bimbingan
Bidang Bimbingan Tujuan Waktu Kegiatan Sumber
3. a. Saya lebih suka belajar sendiri daripada belajar kelompok (item no.27)
b. Saya akan bertanya kepada teman apakah bersedia mengerjakan tugas bersama-sama (item no. 29)
c. Saya merasa kesulitan bila mengerjakan tugas yang belum pernah diajari (item no. 33)
d. Setiap ada kesulitan, saya minta tolong teman (item no. 50)
“Belajar kelompok”
Akademik 1. Agar siswa lebih mandiri dalam belajar
2. Agar siswa tidak cepat putus asa apabila menemui kesulitan dalam belajar
3. Agar siswa menerapkan belajar kelompok untuk berdiskusi
1x45 menit
Ceramah, tanya jawab dan diskusi kelompok
www.penggarisku.blogspot.com/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
No Pernyataan Topik Bimbingan
Bidang Bimbingan Tujuan Waktu Kegiatan Sumber
4. a. Saya pantang mengerjakan soal-soal matematika (item no.37)
b. Saya lebih suka mengerjakan soal-soal pilihan ganda (item no. 38)
c. Saya sudah belajar maksimal untuk menghadapi ujian semester ini (item no. 42)
“Menghilangkan rasa malas belajar”
Pribadi sosial
1. Agar siswa mengerjakan semua tugas yang diberikan guru.
2. Agar siswa belajar dengan rajin sehingga memperoleh nilai yang bagus
1x45 menit
Ceramah, tanya jawab dan diskusi kelompok
www.mi-kalimulyo.blogspot.com/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB V PENUTUP
Bab ini menyajikan kesimpulan dan saran-saran dari hasil penelitian yang
telah dibahas pada bab sebelumnya.
A. Kesimpulan
1. Sebagian besar siswa-siswi SMP Negeri 32 Sendawar tahun ajaran
2012/2013 memiliki motivasi belajar yang cukup tinggi cukup tinggi.
2. Berdasarkan hasil analisis capaian sekor-skor butir pengukuran motivasi
belajar teridentifikasi terdapat 4 butir motivasi belajar yang berada pada
kategori rendah dan 7 butir motivasi belajar yang berada pada kategori
sangat rendah. Oleh karena itu, item-item motivasi belajar pada kedua
kategori tersebut diusulkan sebagai topik-topik bimbingan belajar agar
dapat membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajarnya.
B. Saran
1. Guru pembimbing
Sebagian besar motivasi belajar siswa SMP Negeri 32 Sendawar tahun
ajaran 2012/2013 sudah cukup tinggi. Oleh karena itu, guru pembimbing
perlu meningkatkan bimbingan belajar kepada siswa agar motivasi
belajarnya meningkat atau menjadi tinggi.
2. Peneliti selanjutnya
Diharapkan mampu mengembangkan penelitian ini dengan menambah
topik lain yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
3. Bagi siswa
Diharapkan hasil penelitian ini dapat diolah menjadi topik-topik
bimbingan yang relevan untuk mendorong siswa agar lebih rajin dalam
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Demiyati, M., dan Mudjiono, 1990, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka. Djamarah, Bahri, Syaful. 2000. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Estiwuryani, Djiwandono, Sri. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo. Furchan, Arief. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: BP UNDIP. Hernanta, Agus. Artikel Online.
www.belajarpsikologi.com/cara_belajar_yang_baik/. Diakses tanggal 6 November 2013.
Masidjo, Ign., 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius. Mulyo. Artikel Online. www.mi-kalimulyo.blogspot.com/. Diakses tanggal 21
Januari 2014. Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Prayitno, Elida, 1989. Motivasi dalam Belajar. Jakarta: Depdikbud. Rohani, Ahmad dan Ahmadi, Abu. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
Jakarta: Rineka Cipta. Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Sardiman A,M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajagrafindo Persada Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Cet.
Kelima. Bandung: Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Supriyadi, Dedi. 2005. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Surya, M. 1988. Dasar-Dasar Penyuluhan (Konseling). Jakarta: Proyek
Pengembangan LPTK. Surya, Aji. Artikel Online. www.academia.edu/. Diakses tanggal 6 November 2013.
Suryadi. Didi. Artikel Online. www.penggarisku.blogspot.com/. Diakses tanggal 21 Januari 2014.
Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta: RajaGrafindo Persada. Uno, Hamzah B. 2008. Profesi Kependidikan: Problema, Solusi dan Reformasi
Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Wingkel, W.S. 1995. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.
Winkel dan Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo
www.kubarkab.go.id.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
LAMPIRAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN
A. Pokok Bahasan : Cara Belajar yang Efektif dan Efisien
B. Tugas perkembangan : Mampu belajar dengan efektif dan efisien
C. Bidang Bimbingan : Akademik
D. Jenis Layanan : Bimbingan Belajar
E. Fungsi Layanan : Pengembangan
F. Sasaran Pelayanan Bimbingan (Bimbing / Konseli ) : Siswa SMP
G. Standar Kompetensi : Menggerakan seluruh daya penggerak dalam diri
sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki.
H. Kompetensi Dasar (Tujuan Umum) : Siswa dapat memperoleh manfaat dari kegiatan
yang dilaksanakan.
I. Indikator (Tujuan Khusus) :
Agar peserta :
a. Dapat menjelaskan definisi belajar
b. Dapat menjelaskan cara belajar yang efektif dan efisien
J. Materi Pelayanan :
a. Pengertian belajar
b. Tips cara belajar yang efektif dan efisien
K. Metode : ceramah, tanya jawab dan diskusi kelompok
L. Waktu ( Tanggal, Jumlah Menit ) : September 2013, (1JP @ 45 menit)
M. Tempat Penyelenggara : ruang kelas
N. Media : kertas, pulpen, laptop, viewer
O. Prosedur :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Intrakurikuler Pertemuan
1. Pembukaan
2. Menjelaskan tujuan
3. Ceramah Materi
4. Siswa diminta membentuk kelompok beranggotakan 4 orang berdiskusi
5. Meminta beberapa siswa (dipilih secara acak/sukarela) untuk menyampaikan hasil
diskusi ke depan kelas.
6. Mengevaluasi kegiatan
7. Refleksi (menuliskan pernyataan hasil belajar)
8. Kesimpulan
9. Penutup
P. Penilaian :
a. Proses :
1. Apakah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan antusias ?
2. Apakah siswa memperhatikan penjelasan fasilitator ?
3. Apakah siswa melakukan diskusi dengan aktif ?
b. Hasil :
1. Jelaskan definisi belajar!
2. Sebutkan cara-cara belajar yang efektif dan efisien!
c. Refleksi :
1. Apa yang kamu pelajari dari kegiatan hari ini?
2. Sebutkan rencana tindakanmu setelah mengikuti kegiatan ini!
Q. Rencana Tindak Lanjut : -
R. Sumber pustaka :
www.belajarpsikologi.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Mengetahui Yogyakarta, September 2013
Koordinator BK Fasilitator
(...............................) (Imran)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Handout
Cara Belajar yang Efektif dan Efisien
Pengertian Belajar
1. Apa itu Belajar?
Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengelolaan pemahaman. Definisi lain menyebutkan belajar
merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang
kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari
perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
Pengertian Belajar menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of
Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan
dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum
individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan
yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau
latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau
perilaku yang bersifat naluriah.
Moh. Surya (1981), definisi belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua
pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari
diri seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Dari beberapa pengertian belajar di atas maka dapat disimpulkan
bahwa semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang
sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara
sesudah belajar dan sebelum belajar
2. Cara belajar yang efektif dan efisien
Waktu belajar setiap orang tidak sama. Satu hal yang penting adalah tidak memaksakan belajar hingga larut malam karena biasanya hasilnya tidak akan maksimal. Berikut ini adalah beberapa tips cara belajar yang efektif dan efisien:
a. Belajar kelompok Belajar kelompok merupakan salah satu belajar yang baik dan efektif. Dengan belajar kelompok kegiatan belajar akan menjadi sangat menyenangkan karena ada temannya. Belajar secara kelompok sebaiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar bisa termotivasi dan ketularan pintar
b. Rajin membuat catatan atau intisari dari setiap pelajaran Setiap bab pelajaran selalu ada bagian-bagian yang penting. Nah bagian yang penting ini sebaiknya dibuat catatan di buku tersendiri. Cara belajar yang baik dengan merangkum bahan atau materi pelajaran juga sangat berguna saat menghadapi ujian
c. Disiplin dan tekun dalam belajar Yang penting di sini adalah kualitas belajarnya. Walaupun hanya 1-2 jam sehari tapi kalau di lakukan setiap hari pasti akan lebih baik dari pada belajar dalam waktu yang sangat lama pada waktu tertentu saja. Misalnya hanya belajar kalau ada ulangan atau ujian saja
d. Bertanya kalau belum paham Biasanya saat guru selesai membahas satu mata pelajaran akan bertanya pada murid muridnya. Apakah sudah jelas? Jangan ragu dan takut untuk bertanya kalau memang kurang paham atau kurang mengerti
e. Hindari sikap tidak jujur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Sekarang ini banyak siswa membuat catatan untuk mencontek saat ada ulangan atau ujian. Dengan belajar dengan jadwal yang teratur seorang murid akan selalu siap jika ada ulangan dadakan dan tidak perlu mencontek.
f. Ciptakan suasana yang kondusif Cara ini merupakan salah satu cara belajar yang baik karena bagaimanapun jika ingin materi yang kamu pelajari itu bener-bener masuk ke otakmu, kamu harus tenang dan dalam keadaan yang nyaman. Sehingga nggak mengganggu konsentrasi. Belajar di luar ruangan mungkin adalah pilihan yang cukup baik, karena selain lebih fresh, kita juga bisa lebih tenang dan nggak penat dalam belajar
g. Lihat garis besarnya dahulu Jika membaca bahan pelajaran yang baru, jangan langsung menceburkan diri kedalamnya. Kamu bisa lebih meningkatkan pemahaman bila melihat sepintas garis besarnya. Lihatlah semua subjudul, keterangan gambar dan ringkasan yang ada. Jik membaca bacaan yang cukup panjang, maka bacalah dahulu kalimat pertama dari setiap paragrafnya
h. Berlatih teknik kemampuan mengingat Agar lebih mudah kamu ingat sebaiknya materi yang akan kamu hafal itu diubah menjadi sebuah singkatan atau kata kunci (Mnemonics) dengan formulasi yang mudah diingat-ingat. Seperti MeJiKuHiBiNiU untuk singkatan-singkatan dari warna pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Walaupun kamu jika menghafal langsung dalam 1 minggu sudah lupa, dengan menggunakan mnemonics seperti ini kamu bisa ingat sampai puluhan tahun lamanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN
A. Pokok Bahasan : Motivasi untuk Berprestasi
B. Tugas perkembangan : Mampu meningkatkan prestasi belajar
C. Bidang Bimbingan : Akademik
D. Jenis Layanan : Bimbingan Belajar
E. Fungsi Layanan : Pengembangan
F. Sasaran Pelayanan Bimbingan (Bimbing / Konseli ) : Siswa SMP
G. Standar Kompetensi : Menggerakan seluruh daya penggerak dalam diri
sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki.
H. Kompetensi Dasar (Tujuan Umum) : Siswa dapat memperoleh manfaat dari kegiatan
yang dilaksanakan.
I. Indikator (Tujuan Khusus) :
Agar peserta :
a. Dapat menjelaskan definisi motivasi
b. Dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi
J. Materi Pelayanan :
a. Pengertian motivasi
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi
K. Metode : ceramah, tanya jawab dan diskusi kelompok
L. Waktu ( Tanggal, Jumlah Menit ) : September 2013, (1JP @ 45 menit)
M. Tempat Penyelenggara : ruang kelas VIII
N. Media : kertas, pulpen, laptop, viewer
O. Prosedur :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Intrakurikuler Pertemuan
1. Pembukaan
2. Menjelaskan tujuan
3. Ceramah Materi
4. Siswa diminta membentuk kelompok beranggotakan 4 orang berdiskusi
5. Meminta beberapa siswa (dipilih secara acak/sukarela) untuk menyampaikan hasil
diskusi ke depan kelas.
6. Mengevaluasi kegiatan
7. Refleksi (menuliskan pernyataan hasil belajar)
8. Kesimpulan
9. Penutup
P. Penilaian :
a. Proses :
1. Apakah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan antusias ?
2. Apakah siswa memperhatikan penjelasan fasilitator ?
3. Apakah siswa melakukan diskusi dengan aktif ?
b. Hasil :
1. Jelaskan definisi motivasi!
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi
seseorang!
c. Refleksi :
1. Apa yang kamu pelajari dari kegiatan hari ini?
2. Sebutkan rencana tindakanmu setelah mengikuti kegiatan ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Q. Rencana Tindak Lanjut : -
R. Sumber pustaka
:www.academia.edu/4480880/pentingnya_motivasi_berprestasi_dalam_belajar
Mengetahui Yogyakarta, September 2013
Koordinator BK Fasilitator
(...............................) (Imran)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Handout
Motivasi Berprestasi
Pengertian Motivasi
1. Apa itu Motivasi?
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berati menggerakkan.
Banyak orang menyebut ”motif”, diartikan sebagai daya upaya untuk
mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu (Sardiman, 2011). Menurut
Santrock (2007), motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah,
dan kegigihan perilaku. Hal ini berarti perilaku yang mempunyai motivasi
adalah perilaku yang penuh semangat, dan terarah
Menurut Mc. Donald (Sardiman, 2011), motivasi adalah perubahan energi
yang ada dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi akan menyebabkan
terjadinya perubahan dalam diri manusia, sehingga menimbulkan perasaan
dan juga emosi, yang kemudian mendorongnya untuk bertindak karena
adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan (Sardiman, 201).
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
berprestasi Pada umumnya Individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi memiliki standar berprestasi, lebihsuka bekerja pada situasi ketika ia mendapatkan umpan balik sehingga dapat mengetahuiseberapa baik tugas yang telah dilakukan, tidak menyukai keberhasilan yang bersifatkebetulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
atau karena tindakan orang lain, dan lebih suka bekerja pada pada tugas yangtingkat kesulitannya menengah dan realistis dalam pencapaian tujuannya, individu bersifatinovatif dalam melakukan suatu tugas, serta individu dapat menerima kegagalan atau tugas-tugas yang telah dilakukannya.
Faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi menurut Morgan (1990) antara lain:
a. Tingkah laku dan karakteristik model yang ditiru oleh anak melalui observational learning
b. Harapan orang tua c. Lingkungan d. Penekanan kemandirian e. Praktik pengasuhan anak
Tingkat motivasi berprestasi individu dapat dibedakan dengan melihat empat aspek, yaitu:
a. Mengambil tanggung jawab atas perbuatannya b. Memerhatikanumpan balik tentang perbuatannya c. Mempertimbangkan risiko d. Kreatif dan inovatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN
A. Pokok Bahasan : Belajar Kelompok
B. Tugas perkembangan : Siswa lebih bersemangat dalam belajar
C. Bidang Bimbingan : Akademik
D. Jenis Layanan : Bimbingan Belajar
E. Fungsi Layanan : Pengembangan
F. Sasaran Pelayanan Bimbingan (Bimbing / Konseli ) : Siswa SMP
G. Standar Kompetensi : Menggerakan seluruh daya penggerak dalam diri
sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki.
H. Kompetensi Dasar (Tujuan Umum) : Siswa dapat memperoleh manfaat dari kegiatan
yang dilaksanakan.
I. Indikator (Tujuan Khusus) :
Agar peserta :
a. Dapat menjelaskan definisi belajar kelompok
b. Dapat menjelaskan belajar kelompok yang efisien
J. Materi Pelayanan :
a. Pengertian belajar kelompok
b. Belajar kelompok yang efisien
K. Metode : ceramah, tanya jawab dan diskusi kelompok
L. Waktu ( Tanggal, Jumlah Menit ) : September 2013, (1JP @ 45 menit)
M. Tempat Penyelenggara : ruang kelas
N. Media : kertas, pulpen, laptop, viewer
O. Prosedur :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Intrakurikuler Pertemuan
1. Pembukaan
2. Menjelaskan tujuan
3. Ceramah Materi
4. Siswa diminta membentuk kelompok beranggotakan 4 orang berdiskusi
5. Meminta beberapa siswa (dipilih secara acak/sukarela) untuk menyampaikan hasil
diskusi ke depan kelas.
6. Mengevaluasi kegiatan
7. Refleksi (menuliskan pernyataan hasil belajar)
8. Kesimpulan
9. Penutup
P. Penilaian :
a. Proses :
1. Apakah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan antusias ?
2. Apakah siswa memperhatikan penjelasan fasilitator ?
3. Apakah siswa melakukan diskusi dengan aktif ?
b. Hasil :
1. Jelaskan definisi belajar kelompok!
2. Sebutkan tips belajar kelompok yang efisien!
c. Refleksi :
1. Apa yang kamu pelajari dari kegiatan hari ini?
2. Sebutkan rencana tindakanmu setelah mengikuti kegiatan ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Q. Rencana Tindak Lanjut : -
R. Sumber pustaka :
www.penggarisku.blogspot.com/belajar_kelompok/
Mengetahui Yogyakarta, September 2013
Koordinator BK Fasilitator
(...............................) (Imran)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Handout
Belajar Kelompok
Pengertian Belajar Kelompok
1. Apa itu belajar kelompok?
Belajar kelompok adalah salah satu metode belajar yang bisa
diandalkan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa. Dengan belajar
kelompok siswa diajarkan untuk saling bertukar pikiran dan berdiskusi
mengenai permasalahan dan solusi yang tepat dalam menyelesaikan soal-
soal yang ada.
Namun belajar kelompok terkadang menjadi tidak efisien karena berubah
menjadi acara bercanda dan ngrumpi. bagaimana mengatasi hal tersebut.
berikut tips agar belajar kelompok tidak menjadi ajang ngerumpi
2. Belajar kelompok yang efisien
Tips belajar kelompok yang efisien:
a. Jumlah anggota kelompok maksimal adalah 5 orang. Dengan anggota kelompok yang tidak terlalu banyak diharapkan siswa bisa lebih focus dalam berdiskusi.
b. Tentukan materi belajar jauh-jauh hari sebelum belajar kelompok dilaksanakan. Menentukan materi belajar sebelum belajar kelompok dilakukan adalah sangat penting agar semua anggota bisa mempersiapkan diri terhadap materi yang akan didiskusikan.
c. Waktu belajar kelompok minimal 2 jam tiap pertemuan dan dilakukan 3 kali dalam seminggu. Waktu belajar yang efektif adalah siang hari atau sore hari setelah istirahat di rumah. Usahakan agar setiap anggota datang tepat pada waktunya di tempat yang disepakati sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
d. Ciptakan suasana belajar yang serius tapi santai. Setiap anggota kelompok diharapkan untuk fokus terhadap materi yang didiskusikan. Hindari bercanda yang berkepanjangan atau bermain HP saat belajar kelompok. Apabila anda teman yang bercanda terlalu lama jangan sungkan untuk menegurnya demi tercapainya tujuan belajar kelompok.
e. Pilihlah tempat belajar yang nyaman dan tenang, jauh dari televisi atau keramaian. Tempat belajar kelompok yang tenang dan nyaman sangat membantu dalam meningkatkan konsentrasi dalam proses belajar dan berdiskusi.
f. Manfaatkan waktu untuk mengerjakan soal-soal yang telah disepakati. Tiap-tiap anggota harus mengerjakan soalnya sendiri-sendiri. Apabila ada anggota yang tidak bisa mengerjakan suatu soal, anggota yang lain harus menjelaskan kepadanya sampai ia mengerti. Janganlah sungkan untuk bertanya apabila tidak bisa mengerjakan soal. Bila semua anggota kelompok tidak ada yang mampu, catatlah soal tersebut untuk ditanyakan kepada guru di sekolah.
g. Jangan sungkan-sungkan membantu menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain. Semakin sering anda menjelaskan suatu materi kepada orang lain maka semakin dalam juga penguasaan anda terhadap materi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN
A. Pokok Bahasan : Menghilangkan rasa malas belajar
B. Tugas perkembangan : Menumbuhkan semangat untuk belajar
C. Bidang Bimbingan : pribadi-sosial
D. Jenis Layanan : Bimbingan Belajar
E. Fungsi Layanan : Pengembangan
F. Sasaran Pelayanan Bimbingan (Bimbing / Konseli ) : Siswa SMP
G. Standar Kompetensi : Menggerakan seluruh daya penggerak dalam diri
sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki.
H. Kompetensi Dasar (Tujuan Umum) : Siswa dapat memperoleh manfaat dari kegiatan
yang dilaksanakan.
I. Indikator (Tujuan Khusus) :
Agar peserta :
Dapat menghilangkan rasa malas belajar
J. Materi Pelayanan :
Menghilangkan rasa malas belajar
K. Metode : ceramah, tanya jawab dan diskusi kelompok
L. Waktu ( Tanggal, Jumlah Menit ) : September 2013, (1JP @ 45 menit)
M. Tempat Penyelenggara : ruang kelas
N. Media : kertas, pulpen, laptop, viewer
O. Prosedur :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Intrakurikuler Pertemuan
1. Pembukaan
2. Menjelaskan tujuan
3. Ceramah Materi
4. Siswa diminta membentuk kelompok beranggotakan 4 orang berdiskusi
5. Meminta beberapa siswa (dipilih secara acak/sukarela) untuk menyampaikan hasil
diskusi ke depan kelas.
6. Mengevaluasi kegiatan
7. Refleksi (menuliskan pernyataan hasil belajar)
8. Kesimpulan
9. Penutup
P. Penilaian :
a. Proses :
1. Apakah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan antusias ?
2. Apakah siswa memperhatikan penjelasan fasilitator ?
3. Apakah siswa melakukan diskusi dengan aktif ?
b. Hasil :
Menghilangkan rasa malas belajar
c. Refleksi :
1. Apa yang kamu pelajari dari kegiatan hari ini?
2. Sebutkan rencana tindakanmu setelah mengikuti kegiatan ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Q. Rencana Tindak Lanjut : -
R. Sumber pustaka :
www.mi-kalimulyo.blogspot.com/menghilangkan_rasa_malas_belajar/
Mengetahui Yogyakarta, September 2013
Koordinator BK Fasilitator
(...............................) (Imran)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Handout
Malas Belajar
Cara menghilangkan rasa malas belajar
berikut ini beberapa tips menghilngkan rasa malas belajar:
1. Malas karena kantuk. Rasa kantuk sering kali menurunkan semangat belajar. Tips untuk menghilangkannya cukup sederhana yakni dengan mandi atau membasuh muka. Mungkin akan lebih afdhol jika sekalian mengambil air wudlu.
2. Berganti tempat duduk. Jika rasa malas mulai muncul, terutama saat membaca, cobalah untuk berdiri sebentar kemudian berganti tempat duduk atau cukup dengan berganti posisi duduk.
3. Berpindah lokasi atau ruangan. Dengan berpindah lokasi atau ruang belajar seperti ke beranda, raung tamu, dan lain-lain akan mampu mengurangi tingkat kebosanan yang memicu rasa malas saat belajar.
4. Lakukan relaksasi atau penyegaran. Rasa malas belajar sering kali disebabkan oleh kepenatan dan rasa bosan, untuk mengatasinya silakan lalukan relaksasi atau penyegaran dengan berjalan sebentar ke luar ruangan, kebun, atau halaman untuk menghirup udara segar.
5. Selingi dengan kegiatan lain. Hampir sama dengan relaksasi, jika rasa malas mulai menyerang cobalah untuk melakukan aktifitas-aktifatas kecil yang berbeda seperti menata buku di rak, merapikan buku, merapikan tempat tidur, ataupun sholat sunnah dan melakukan peregangan otot (olah raga sederhana) agar otot-otot kembali rileks.
6. Berbincang-bincang ringan. Saat mulai didatangi rasa bosan dan malas, belajar dapat dihentikan sebentar kemudian pergilah berbincang-bincang atau bercanda dengan teman atau keluarga. Jika memiliki alat komunikasi bisa juga dengan menggunakan telpon. Namun harus diingat jangan sampai perbincangan yang dilakukan berlarut-larut dan melupakan belajarnya.
7. Buatlah minuman. membuat dan meminum teh hangat, susu, juice, dan minuman lain akan sangat berguna dalam menghilangkan rasa malas dan bosan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
8. Ubah kebiasaan belajar. Jika selama ini kamu kerap belajar dengan cara menghafalkan berbagai isu tulisan buku, cobalah alternatif lainnya seperti dengan mendengarkan materi pelajaran melalui media audio visual, seperti halnya DVD, laptop, atau melalui alat perekam yang dipunyai misalnya ponsel atau tape recorder.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
KUESIONER
A. Identitas Responden
Nama : ………………………….
Kelas : …………………………
Jenis Kelamin : L/P
B. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda checklist pada jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda.
Pilihan alternative jawaban sebagai berikut:
SL: Selalu
SR : Sering
J : Jarang
TP : Tidak Pernah
C. Pernyataan
No Pernyataan SL SR J TP
1 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru
2 Saya mempelajari semua pelajaran
3 Saya berani bertanya guru mengenai pelajaran yang
tidak dimengerti
4 Saya belajar mata pelajaran yang sulit
5 Saya belajar jika disuruh orang tua
6 Saya belajar saat akan menghadapi ujian
7 Saya belajar untuk memperoleh nilai bagus
8 Saya belajar untuk menjadi yang unggul di kelas
9 Saya belajar untuk mendapat hadiah dari orang tua
10 Saya belajar hanya untuk mendapat pujian dari
orang tua
11 Saya tidak suka bila belajar karena dipaksa
12 Saya belajar agar dipuji oleh teman
13 Saya belajar untuk mencapai cita-cita
14 Saya belajar untuk memperoleh pengetahuan baru
15 Saya merasa malas bila membaca buku
pengetahuan
16 Saya bosan bila harus mendengarkan penjelasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
guru di kelas
17 Saya tepat waktu menggumpulkan tugas
18 Saya tidak pernah menolak bila diberi tugas oleh
guru
19 Saya akan mengerjakan setiap tugas dengan baik
20 Saya lebih suka melihat tugas teman daripada
mengerjakan sendiri
21 Saya mengerjakan tugas rumah setelah tiba di
sekolah
22 Saya percaya pada kemampuan yang saya miliki
23 Saya yakin dapat menyelesaikan tugas dengan cara
saya sendiri
24 Saya tidak akan menyerah sebelum mencoba
sendiri
25 Saya merasa tidak yakin dengan kemampuan yang
saya miliki
26 Saya akan mencocokkan hasil jawaban saya dengan
jawaban teman sebelum dikumpulkan
27 Saya lebih suka belajar sendiri daripada belajar
kelompok
28 Apabila saya sedang mengerjakan tugas, saya tidak
suka diganggu
29 Saya akan bertanya kepada teman apakah bersedia
mengerjakan tugas bersama-sama
30 Saya tidak segan-segan untuk meminta tolong
teman untuk mengerjakan tugas
31 Saya merasa tertantang untuk mengerjakan tugas
baru
32 Saya merasa bosan bila disuruh mengerjakan tugas
yang sama setiap hari
33 Saya merasa kesulitan bila mengerjakan tugas yang
belum pernah diajari sebelumnya
34 Saya merasa malas bila harus membuka-buka buku
untuk mencari jawaban atas pertanyaan
35 Setiap soal-soal yang sulit sebisa mungkin saya
kerjakan sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
36 Saya pantang menyerah sebelum berhasil
menemukan jawaban yang pasti atas pertanyaan
37 Saya pantang mengerjakan soal-soal matematika
38 Saya lebih suka mengerjakan soal-soal pilihan
ganda
39 Saya yakin saya mampu mendapat nilai bagus
dengan belajar
40 Saya yakin mampu menjadi yang terbaik semester
ini
41 Saya mengabaikan hasil ujian semester ini
42 Saya sudah belajar maksimal untuk menghadapi
ujian semester ini
43 Sebisa mungkin saya masuk sekolah setiap hari
44 Menurut saya absensi penting untuk menambah
nilai yang kurang
45 Saya merasa malas berangkat sekolah jika sedang
tidak enak badan
46 Saya akan rajin ke sekolah apabila di suruh orang
tua
47 Setiap permasalahan yang berhubungan dengan
belajar saya coba pecahkan sendiri
48 Saya merasa tidak yakin bisa menghadapi setiap
kesulitan
49 Saya yakin dengan berusaha, saya mampu
memecahkan permasalahan
50 Setiap ada kesulitan, saya minta tolong teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Hasil Ujicoba Kuesioner
validitas Item-Total Statistics
Pernyataan Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
Mengerjakan tugas yang diberikan 152.17 564.538 .461 .936
Mempelajari semua pelajaran 152.12 561.437 .511 .936
Bertanya mengenai pelajaran yang tidak dimengerti 151.37 584.550 .036 .939
Belajar mata pelajaran yang sulit 152.06 563.859 .456 .936
Belajar jika disuruh orang tua 150.77 575.083 .287 .937
Belajar saat akan menghadapi ujian 152.23 561.750 .544 .936
Belajar untuk memperoleh nilai bagus 151.98 565.509 .400 .937
Belajar untuk menjadi yang unggul di kelas 150.75 576.623 .274 .937
Belajar untuk mendapatkan hadiah dari orangtua 151.44 550.879 .514 .936
Belajar untuk mendapatkan pujian dari orangtua 151.38 540.986 .697 .934
Tidak suka belajar dengan paksaan 151.02 557.000 .514 .936
Belajar agar dipuji teman 151.54 546.489 .573 .935
Belajar untuk mencapai cita-cita 150.33 578.695 .308 .937
Belajar untuk memperoleh pengetahuan baru 150.52 564.725 .492 .936
Malas membaca buku pengetahuan 150.90 552.873 .677 .935
Bosan mendengarkan penjelasan guru di kelas 150.94 555.153 .581 .935
Tidak pernah telat mengumpulkan tugas 150.87 552.864 .671 .935
Tidak pernah menolak bila diberi tugas oleh guru 150.50 576.608 .223 .938
Mengerjakan tugas dengan baik 150.27 576.397 .428 .937
Melihat tugas teman daripada mengerjakan sendiri 150.48 568.686 .542 .936
Mengerjakan PR di sekolah 150.87 569.217 .355 .937
percaya pada kemampuan diri sendiri 150.52 570.137 .493 .936
Yakin dapat menyelesaikan tugas 150.54 574.920 .242 .938
Pantang menyerah sebelum mencoba 150.65 553.211 .781 .934
Tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri 151.02 569.392 .309 .937
Mencocokan jawaban sendiri dengan jawaban teman 150.42 571.268 .554 .936
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lebih suka belajar sendiri daripada kelompok 150.85 569.584 .345 .937
Tidak suka diganggu bila sedang mengerjakan tugas 150.46 571.312 .541 .936
Bertanya kepada teman untuk mengerjakan tugas
secara kelompok
150.62 554.986 .757 .934
Tidak segan meminta tolong teman membantu
mengerjakan tugas
150.67 555.832 .758 .934
Tertantang mengerjakan tugas baru 150.29 576.798 .400 .937
Bosan mengerjakan tugas yang sama setiap hari 150.65 555.643 .741 .934
Kesulitan mengerjakan tugas baru 150.88 553.163 .668 .935
Malas membuka buku pelajaran 151.04 554.665 .621 .935
mengerjakan soal yang sulit 150.87 556.550 .618 .935
Pantang menyerah menemukan jawaban yang benar 150.63 568.158 .458 .936
Pantang mengerjakan soal matematika 150.69 555.354 .751 .934
Suka mengerjakan soal pilihan ganda 152.17 564.538 .461 .936
Mampu mendapat nilai bagus dengan belajar 150.46 572.724 .420 .936
Yakin mampu menjadi yang terbaik 152.08 566.151 .411 .936
Mengabaikan hasil ujian semester ini 151.04 570.548 .289 .937
Belajar maksimal untuk menghadapi ujian 150.81 559.178 .619 .935
Masuk sekolah setiap hari 150.87 572.276 .277 .937
Absensi penting untuk menambah nilai yang kurang 150.69 567.041 .489 .936
Malas berangkat sekolah jika sedang sakit 151.37 575.021 .181 .939
Rajin sekolah bila disuruh orangtua 151.71 559.699 .426 .937
Memecahkan masalah belajar sendiri 150.77 562.848 .493 .936
Tidak yakin akan mampu menghadapi masalah sendiri 151.54 570.685 .273 .938
Dengan usaha, mampu memecahkan masalah 151.04 565.646 .370 .937
Bila kesulitan meminta tolong teman 151.81 559.100 .489 .936
Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.942 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI