Post on 02-Oct-2021
1
PETUNJUK PRAKTIKUM
MANAJEMEN AGROBISNIS
LABORATORIUM AGROBISNIS
BAGIAN SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN UGM
2016
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, penyusunan diktat Manajemen Agrobisnis ini dapat terselesaikan dengan
baik. Diktat ini disusun dengan harapan untuk membantu kelancaran kegiatan praktikum
Manajemen Agrobisnis.
Kegiatan praktikum lapangan meliputi : manajemen pengadaan bahan baku / faktor
produksi, pengoperasian dan pengawasan produksi, manajemen pasca panen dan pemasaran.
Sehingga mahasiswa dapat memperoleh gambaran lengkap aplikasi Manajemen Agrobisnis
pada industri peternakan di Indonesia.
Penyusun menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan diktat.
Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan, agar di masa yang
akan datang terjadi perbaikan dan peningkatan kualitas diktat Manajemen Agrobisnis menjadi
lebih baik.
Akhir kata, semoga dengan terselesaikannya diktat praktikum Manajemen Agrobisnis,
dapat memberikan manfaat bagi praktikan pada khususnya dan semua pihak pada umumnya.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu
proses penyusunan diktat ini.
Yogyakarta, Februari 2016
Tim Dosen dan Asisten SosEk
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3
TATA TERTIB .............................................................................................................. 5
PRAKTEK LAPANGAN MANAJEMEN AGROBISNIS ........................................... 5
KEGIATAN PRAKTIKUM LAPANGAN ................................................................... 6
Pendahuluan ............................................................................................................... 6
Tujuan ........................................................................................................................ 6
Lokasi ......................................................................................................................... 6
Pelaksanaan ................................................................................................................ 6
Pengumpulan Data ..................................................................................................... 6
Waktu ......................................................................................................................... 6
Tema Bahasan ............................................................................................................ 7
Laporan Praktikum Lapangan .................................................................................... 7
Sistem Penilaian Kegiatan Praktek Lapangan ........................................................... 7
FORMAT LAPORAN ................................................................................................... 8
Garis-garis Besar Program Pelaksanaan Praktikum ...................................................... 9
Manajemen Agrobisnis .................................................................................................. 9
Materi Asistensi I ......................................................................................................... 11
Manajemen Pengadaan Bahan Baku (aktivitas hulu) .................................................. 11
Manajemen Pengoperasian dan Pengawasan Produksi (aktivitas on farm) ................. 11
Sistem Agrobisnis Pada Perusahaan ........................................................................ 12
Struktur Organisasi .................................................................................................. 12
Tipe struktur organisasi............................................................................................ 12
Contoh pertanyaan : Organisasi ............................................................................... 13
Perencanaan Produksi dalam Agrobisnis ................................................................. 14
Proses Produksi ................................................................................................ 16
Manajemen Produksi ....................................................................................... 16
Tipe Produksi ........................................................................................................... 16
Pengendalian Proses Produksi dalam Agrobisnis .................................................... 17
Materi Asistensi II........................................................................................................ 19
Manajemen Pasca Panen dan Pemasaran ..................................................................... 19
(aktivitas hilir) .............................................................................................................. 19
4
Penanganan Pasca Panen ......................................................................................... 19
Jenis-jenis standarisasi ............................................................................................. 20
Diversifikasi Produk ................................................................................................ 20
Tataniaga Produk yang Dihasilkan Perusahaan ........................................................... 22
Lembaga Tataniaga .................................................................................................. 22
Saluran / Jalur Tataniaga .......................................................................................... 23
Daftar Pustaka .............................................................................................................. 25
Daftar Perusahaan ........................................................................................................ 26
Pendampingan Pelaksanaan Praktikum ....................................................................... 28
Contact Person Asisten ................................................................................................ 29
Catatan ......................................................................................................................... 30
5
TATA TERTIB
PRAKTEK LAPANGAN MANAJEMEN AGROBISNIS
1. Seluruh rangkaian acara kegiatan praktikum wajib diikuti oleh semua mahasiswa yang
mengambil mata kuliah MANAJEMEN AGROBISNIS.
2. Bagi mahasiswa yang mengulang kuliah diwajibkan mengikuti seluruh acara praktikum
termasuk kunjungan ke industri peternakan, kecuali bagi mahasiswa yang telah
mengikuti praktikum kunjungan pada industri peternakan sebelumnya.
3. Demi kelancaran pelaksanaan praktikum, praktikan diwajibkan datang 10 menit sebelum
acara asistensi, General Pretest, praktikum dan responsi dimulai.
4. Apabila tidak mengikuti salah satu rangkaian acara praktikum (asistensi, praktikum,
general pretest, diskusi, responsi), maka harus membuat izin yang diserahkan kepada
asisten dan WAJIB mengikuti acara susulan. Khusus untuk praktek lapangan kunjungan
ke industri peternakan praktikan WAJIB mengikutinya. Bagi yang tidak mengikuti
akan mendapatkan nilai TL.
5. Pembuatan laporan diberikan waktu 1 minggu setelah acara kunjungan ke industri
peternakan. Keterlambatan pengumpulan laporan hingga batas waktu yang ditentukan
akan mendapatkan pengurangan nilai.
6. Berpakaian rapi dan sopan, menggunakan baju berkerah dan sepatu tertutup dalam
mengikuti semua acara praktikum.
7. Dilarang merokok, berbuat tidak sopan, membuat gaduh, dan melakukan hal-hal lain
yang dapat mengganggu pelaksanaan praktikum.
8. Menghormati dan berlaku sopan terhadap sesama praktikan, asisten, dosen.
9. Asisten berhak menegur, memperingatkan, dan memberi sanksi kepada praktikan yang
dianggap menggangu pelaksanaan praktikum.
10. Ketentuan lain yang belum tercantum akan diberitahukan kemudian.
6
KEGIATAN PRAKTIKUM LAPANGAN
Pendahuluan
Praktikum lapangan Manajemen Agrobisnis adalah bagian yang tak terpisahkan dari
mata kuliah Manajemen Agrobisnis yang merupakan mata kuliah wajib di Program Studi
Ilmu dan Industri Peternakan
Tujuan
Praktikum lapangan bertujuan agar mahasiswa Fakultas Peternakan UGM:
a. Mengetahui peranan dan pengelolaan masing-masing subsistem dalam sistem
agrobisnis serta pengorganisasiannya.
b. Mengetahui manajemen pengadaan bahan baku
c. Mengetahui manajemen pengoperasian dalam bidang agrobisnis dan pengendalian
proses produksi
d. Mengetahui manajemen pasca panen dan pemasaran
Lokasi
Praktikum lapangan dilaksanakan di perusahaan yang bergerak di bidang agrobisnis.
Pelaksanaan
Praktikum Manajemen Agrobisnis meliputi asistensi, general pretest, kunjungan
lapangan, diskusi, dan responsi. Pemberian asistensi dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan.
Selanjutnya diadakan general pretest dan pengarahan pembuatan kuesioner oleh asisten.
Dengan demikian praktikan akan memperoleh gambaran situasi pengelolaan agrobisnis di
wilayah lokasi praktek lapangan.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara langsung menggunakan
kuesioner kepada pihak perusahaan yang bersangkutan mengenai sejarah dan organisasi
perusahaan, manajemen pengadaan bahan baku, manajemen pengoperasian dan pengawasan
produksi, manajemen pasca panen dan pemasaran.
Waktu
Praktikum lapangan dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016
7
Tema Bahasan
Tema bahasan dalam praktek lapangan ini adalah:
1. Manajemen pengadaan bahan baku / faktor produksi
2. Pengoperasian dan pengawasan produksi
3. Manajemen pasca panen dan pemasaran
Laporan Praktikum Lapangan
Hasil praktikum lapangan dituangkan dalam bentuk laporan yang berupa paper atas
pengarahan Dosen atau Asisten Pembimbing Lapangan.
Cara penulisan laporan dengan menggunakan pedoman penulisan yang telah
ditetapkan dalam Petunjuk Praktek Lapangan dan disesuaikan dengan format laporan.
Laporan diketik satu setengah spasi pada kertas HVS ukuran kwarto dengan kertas
Buffalo sebagai cover yang dapat diambil di Bagian Sosial Ekonomi Peternakan.
Setiap kelompok membuat laporan sebanyak dua buah untuk Bagian Sosial Ekonomi
Peternakan dan perusahaan yang bersangkutan. Laporan Praktikum Lapangan ini
dipertanggungjawabkan dalam bentuk responsi hasil praktek lapangan (secara individu).
Sistem Penilaian Kegiatan Praktek Lapangan
Kegiatan Praktek Lapangan terdiri dari beberapa acara yang memberikan kontribusi
penilaian sebesar 30% dari keseluruhan matakuliah, yaitu:
1. Asistensi 10%
2. General pretest 10%
3. Kunjungan lapangan 20%
4. Diskusi 5%
5. Laporan 25%
6. Responsi 30%
Kehilangan salah satu nilai dari acara-acara tersebut di atas akan mengakibatkan
kehilangan nilai praktikum secara keseluruhan.
8
FORMAT LAPORAN
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Praktek Lapangan
Metode
BAB II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah Perusahaan
Lokasi Perusahaan
Keadaan Perusahaan Saat ini
Visi dan Misi Perusahaan
Struktur Organisasi Perusahaan
Bidang Usaha
BAB III. MANAJEMEN AGROBISNIS PADA PERUSAHAAN
Hubungan subsistem pada perusahaan
Manajemen pengadaan bahan baku dan pengorganisasian
Manajemen pengoperasian dan pengawasan produksi
Manajemen pasca panen dan pemasaran
BAB IV. PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
9
Garis-garis Besar Program Pelaksanaan Praktikum
Manajemen Agrobisnis
Mg Tanggal Pokok Acara
Praktikum
Sub Pokok Acara
Praktikum
Jumlah
(jam)
Ruang Koordinator
I-II
8 Feb –
18 Feb
2016
Survey lokasi
dan
pendaftaran
nama
kelompok
Mencari lokasi
praktikum lapangan
pada industri
peternakan
7-8
jam/mg
Tim
dosen(PIC :
Dr Tri
Anggraeni
K) dan
asisten
III Senin, 22
Februari
Asistensi I Manajemen
pengadaan bahan
baku (aktivitas
hulu)
Manajemen
Pengoperasian dan
pengawasan
produksi (aktivitas
on farm)
1,5 jam
(13.00-
14.30)
III
(mhs
ganjil)
dan IV
(genap)
Asisten
III Selasa, 23
Februari
Asistensi II Manajemen pasca
panen dan
pemasaran
(aktivitas hilir)
1,5 jam
(13.00-
14.30)
III
(mhs
ganjil)
dan IV
(genap)
Assisten
III Jumat, 26
Februari
General
Pretest
Uji kemampuan
kognitif pada materi
asistensi
1 jam
(13.00-
14.00)
III
(mhs
ganjil)
dan IV
(genap)
Asisten
IV 29
Februari–
4 Maret
Pengarahan Penjelasan
pelaksanaan
praktikum,
pembuatan
kuesioner, dan
laporan
2 jam III
(mhs
ganjil)
dan IV
(genap)
Asisten
V-
VII
5–26
Maret
Kunjungan
lapangan
Pengumpulan data
primer tentang :
1. 1. Profil perusahaan
dan organisasi
2. 2. Perencanaan,
operasi, dan
pengawasan
produksi
3. 3. Spesifikasi
produk, penetapan
4-5
jam/mg
Asisten
10
harga, distribusi ,
dan promosi
VIII-
IX
28 Maret-
08 April
Ujian Tengah Semester
X 09 April
– 17
April
Kunjungan
lapangan
Pengumpulan data
primer tentang :
1. Profil
perusahaan dan
organisasi
2. Perencanaan ,
operasi, dan
pengawasan
produksi
3.Spesifikasi
produk, penetapan
harga, distribusi ,
dan promosi
4-5
jam/
mg
Asisten
XI 18–22
April
Penyusunan
laporan
Entry data dan
Tabulasi hasil
wawancara di
perusahaan
4-5 jam Asisten
XII 25-29
April
Penyusunan
laporan
Konsultasi dan
diskusi pembuatan
laporan
4-5 jam Asisten
XIII 5 Mei Pengumpulan
Laporan
Asisten
XIV 9–13 Mei Responsi/Post
Test
Presentasi hasil
kunjungan lapangan
15
mnt/klp
III
(mhs
ganjil)
dan IV
(genap)
Asisten
UJIAN AKHIR SEMESTER
Keterangan :
Dosen Pembimbing : 4 orang
1. Prof. Dr. Ir. Sudi Nurtini, SU.
2. Dr. Ir. Rini Widiati, MS.
3. Dr. Tri Anggraini Kusumastuti, SP., M.P.
4. Dr. Ir. Suci Paramitasari S., MM.
Asisten
Koordinator : Sinta Puspita Sari
Anggota : Maya Kurnia Kusuma Taufik Ismail
Lintang Gia Purwashanti Swastian Ganick
Wahyu Wijayanti Hendri Fatchurahman
Travelia Febrin
11
Materi Asistensi I
Manajemen Pengadaan Bahan Baku (aktivitas hulu)
Manajemen Pengoperasian dan Pengawasan Produksi (aktivitas on farm)
I. Gambaran umum
Macam badan usaha yang biasa dijalankan pada industri peternakan meliputi :
1. Perusahaan perorangan
Dimiliki seorang individu. Pemilik menjalankan manajemen, memikul semua
resiko, dan menikmati sendiri semua keuntungan yang diperoleh.
Contoh : Peternakan Kambing Sahabat Alam Sejati
2. CV (persekutuan komanditer)
CV adalah asosiasi 2 orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan sebagai
milik bersama guna mendapatkan laba dengan ikatan perjanjian akan tanggungjawab
masing-masing orang.
Contoh : CV Adlan Agrinusa, CV Tamto Mandiri, CV Marlin Brothers
3. Firma (Fa)
Firma merupakan persekutuan bagi mereka yang menjalankan perusahaan di
bawah nama bersama.
Contoh : Firma Surya Dairy Farm
4. PT (Perseroan Terbatas)
Merupakan kumpulan orang-orang yang diberi hak dan diakui oleh hukum
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Contoh : PT Indmira, PT Sari Husada Generasi Mahardika
5. Koperasi
Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan
sebagai usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan.
Contoh : Koperasi Susu Warga Mulya, Koperasi Peternakan Sarono Makmur
Hal yang ditanyakan tentang kondisi potensi industri peternakan :
Nama Perusahaan
Alamat (Lokasi usaha)
12
No Izin Usaha
Bentuk Perusahaan
Pendiri I Pemilik Perusahaan
Sejarah Perusahaan
Kapan berdiri (tgI,bl,th)
Latar belakang pendirian
Visi (tujuan umum)
Misi (tujuan khusus)
Bidang usaha yang dijalankan
Perkembangan perusahaan saat ini
- satu lokasi, ada cabang lain, dll sebutkan
- perkembangan unit usaha yang dijalankan
II. Sistem Agrobisnis Pada Perusahaan
1. Jelaskan bagaimana keterkaitan subsistem agrobisnis yang dijalankan pada
perusahaan
2. Perusahaan masuk dalam subsistem agrobisnis hulu, budidaya, hilir / pengolahan, atau
subsistem penyedia jasa / pendukung?.
3. Gambarkan hubungan subsistem yang dijalankan perusahaan dengan subsistem yang
lain dalam suatu sistem agrobisnis (disesuaikan dengan kondisi riil yang dijalankan
perusahaan).
III. Struktur Organisasi
Organisasi hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, personalia dan faktor fisik,
supaya kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian
tujuan bersama.
Tipe struktur organisasi
Berdasarkan prinsip organisasi, tipe utama struktur organisasi dapat dibagi menjadi 3
macam, yaitu :
1. Organisasi lini /departemen, struktur dimana garis wewenang hanya satu, sederhana
dan jelas (top down) cocok untuk agrobisnis kecil.
2. Organisasi staf seperti organisasi lini , ada tempat bagi para ahli
/spesialis/konsultan tetapi tidak diberi wewenang .
3. Organisasi fungsional digunakan untuk mengatasi masalah terkait
13
4. Pembenturan wewenang staf ahli dengan memberi mereka wewenang yang sesuai
dengan bidang keahliannya.
Contoh pertanyaan : Organisasi
1. Bagaimana bentuk struktur organisasi pada perusahaan atau tiap unit usaha?
2. Bagaimana hubungan struktur organisasi unit dengan struktur organisasi pusat dan
hubungan antar organisasi unit/departemen?
3. Apa saja upaya yang dilakukan unit usaha agar tugas masing-masing karyawan
menjadi satu kesatuan yang terpadu.
4. Berapa jumlah karyawan yang ditempatkan pada perusahaan atau masing-masing unit
usaha dan apakah sudah mencukupi kebutuhan perusahaan
5. Bagaimana proses penyampaian perintah /delegasi wewenang dari atasan ke bawahan
6. Apakah terdapat hambatan dalam proses penyampaian perintah, jika ada jelaskan dan
bagaimana cara mengatasi.
7. Pernahkah terjadi konflik dalam perusahaan, jika pernah apa sumber permasalahannya
dan bagaimana pemecahan masalah tersebut?
IV. Manajemen Pengadaan Bahan Baku
1. Jenis bahan baku atau faktor produksi atau input :
Bahan baku dapat berupa pakan, DOC, kandang, vaksin, obat-obatan, peralatan
produksi, tenaga kerja, dll.
2. Asal bahan baku :
Bahan baku dapat berasal dari pasar terdekat, dalam kota, atau luar kota, dll.
3. Cara Pengadaan dan Harga Bahan Baku :
Pengadaan bahan baku dilakukan dengan cara membeli dengan harga tertentu
atau memproduksi sendiri.
V. Manajemen Pengoperasian dan Manajemen Produksi
Manajemen Produksi berhubungan dengan aktivitas hulu yang dilakukan sebelum
suatu proses produksi dimulai meliputi perencanaan input produksi yaitu modal, produk ,
bahan baku, dan tenaga kerja.
1. Modal
Sebelum mulai suatu usaha didirikan maka perlu diketahui sumber permodalan untuk
menjalankan usaha. Hal yang harus diperhitungkan :
Asal/ sumber modal (modal sendiri, pinjaman, atau bantuan permodalan)
Besar modal awal untuk usaha dan diujudkan dalam bentuk apa
14
2. Perancangan / Design Produk
Hal yang ditanyakan ;
Jenis produk (ternak hidup, olahan)
Alasan pemilihan produk
Ada /tidaknya teknologi pada design produk
Peramalan produksi dan harga jual (buat grafik/trend perkembangan produksi dan
harga jual produk dalam periode tertentu minimal 1 bulan) dan jelaskan pada periode kapan
terjadi penurunan atau peningkatan produksi dan harga produk.
3. Pengadaan Bahan Baku
Perencanaan bahan baku meliputi :
macam bahan baku yang digunakan,
jumlah /ketersediaan bahan baku yang diperlukan,
sumber/asal bahan baku beserta harganya , dan
asal supplier untuk menjamin kontinuitas produk.
4. Perencanaan dan pengelolaan input tenaga kerja.
Jumlah tenaga kerja
Deskripsi kerja (tugas dan tanggungjawab)
Spesifikasi kerja (persyaratan kerja meliputi persyaratan fisik, umur,
pendidikan, skill, dll)
Cara penarikan tenaga kerja
Cara seleksi tenaga kerja
Sistem kompensasi tenaga kerja (upah harian/mingguan / bulanan )
Upah insentif (bonus,komisi),
Pembagian laba
VI. Perencanaan Produksi dalam Agrobisnis
1. Merancang produk.
Karakteristik atau ciri-ciri produk yang dirancang akan mempengaruhi rancangan
(design) sistem produksi dan sistem operasi. Material yang digunakan di dalam memproduksi
suatu produk tertentu akan berpengaruh terhadap tipe mesin, peralatan yang sesuai dengan
bentuk produk, bagaimana mengatur tenaga kerja sehingga dapat merangkai produk dengan
baik.
15
2. Perencanaan kapasitas dan merancang proses.
Para manajer operasi harus memikirkan berapa besar akan memproduksi barang/jasa
dan bagaimana cara memproduksinya. Perencanaan kapasitas sangat tergantung pada
sumberdaya yang dimiliki, skala ekonomi dan pasar yang dikuasai.
3. Pemilihan lokasi.
Suatu perusahaan dalam menentukan lokasi pabrik paling tidak harus mengacu pada
beberapa faktor yaitu: 1) sumber bahan baku, 2) ketersediaaan tenaga kerja, 3) lokasi pasar,
dan 4) insentif khusus yang tersedia, sebagai contoh tersedianya fasilitas umum jalan TOL
dan sebagainya.
4. Perencanaan tata letak/Lay out dan fasilitasnya.
Perencanaan tata letak pabrik pada dasarnya berguna untuk mempermudah dalam hal
penanganan bahan baku/sumberdaya dan proses produksi. Pengaturan tata letak pabrik yang
baik akan memberikan manfaat dalam sistem produksi, antara lain :
1) Meningkatkan output produksi per satuan unit input
2) Mengurangi waktu tunggu
3) Mengurangi proses pemindahan bahan
4) Penghematan penggunaan area (produksi, gudang, service, dan sebagainya)
5) Peningkatan pendaya gunaan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas produksi
6) Mengurangi kemacetan dan kesimpang siuran aktivitas dalam proses produksi.
5. Menyusun tugas dan mengorganisasikan tugas.
Pemilihan proses produksi secara langsung mempengaruhi jumlah dan tingkat
kemampuan personel yang dibutuhkan. Beberapa masalah utama yang dihadapi manajer di
bagian ini adalah membangun dan menggunakan standard kerja, mengorganisasi pekerjaan,
peranan masing-masing personel agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
6. Koordinasi sumberdaya produksi dan permintaan.
Manajer dapat mengambil langkah operasi jangka pendek yang efisien dibanding
perencanaan jangka menengah yang telah dibuat sebelumnya untuk mengantisipasi
penyesuaian sumberdaya produksi dengan adanya perubahan permintaan produk. Sebagai
contoh, dengan cara mengkoordinasi kembali personel yang ada, atau dengan
menyewa/menambah tenaga kerja, pelatihan, lembur, penjadwalan kembali proses produksi
dan sub kontrak pekerjaan yang disesuaikan dengan permintaan konsumen.
7. Perencanaan penjaminan mutu produk.
Organisasi bisnis harus mempunyai pemikiran bahwa mutu produk yang dihasilkan
merupakan komponen dari strategi. Namun demikian mutu produk yang dihasilkan
16
berhubungan dengan biaya yang dibutuhkan. Oleh karena itu dalam dalam rangka menjamin
mutu produk dengan biaya yang dapat dihemat harus mempertimbangkan (1) design produk,
(2) tipe peralatan yang digunakan, (3) cara merawat peralatan, (4) kualitas dan pelatihan para
pekerja, (5) kualitas dan penanganan bahan baku, dan (6) prosedur pengujian dan evaluasi
mutu produk.
8. Mengelola material dan penyimpanan.
Dalam jangka pendek manajer operasi harus selalu memikirkan pengelolaan material
dan penyimpanan, penjadwalan operasi dan personelnya. Dalam hal ini manajer harus
membuat perencanaan tentang material apa yang harus dibeli, dari mana suplai
nya/penjualnya, kapan membelinya, dan bagaimana cara membelinya.
9. Penjadwalan personel, peralatan dan pekerjaan.
Kegiatan manajemen disinni meliputi penjadwalan personel, penggunaan mesin-
mesin, tugas-tugas dalam proses produksi. Perencanaan penjadwalan personel, penggunaan
peralatan dan pekerjaan yang tepat akan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam
penghematan biaya produksi.
VII. Manajemen Pengoperasian dan Pengawasan Produksi
1. Proses Produksi
Serangkaian prosedur dan kegiatan/aktivitas yang terjadi dalam penciptaan
produk/jasa. Oleh karena itu untuk menghasilkan produk/jasa yang sesuai perlu direncanakan
dan dikelola proses produksinya (Manajemen Produksi).
2. Manajemen Produksi
Rangkaian keputusan/kebijakan pengelolaan guna mendukung proses produksi. Oleh
karena itu manajemen produksi terkait dengan Interaksi pekerja, bahan dan mesin ,
Pengendalian biaya dan waktu, dan Penataan lokasi fasilitas sehingga produksi dapat
dikatakan sebagai sistem yang menyeluruh untuk menghasilkan produk/jasa. Oleh karena itu
dalam rangka mengelola proses produksi perlu ditetapkan/direncanakan tipe produksinya dan
dikendalikan agar hasil sesuai dengan tujuannya.
Tipe Produksi
a. Berkesinambungan : Arus masukan berlangsung terus melalu sistem yang ditetapkan
standar (distandarisasi) untuk menghasilkan keluaran yang sama. Sebagai contoh :
Produksi telur ayam ras, Produksi daging ayam broiler, dan Produksi pakan ternak yang
terus menerus.
17
b. Terputus-putus : Proses produksi dengan (a) keluaran berbeda-beda, (b) prosedur
berubah-ubah, dan (c) masukan berubah-ubah. Sebagai contoh : Pengolahan susu
menjadi keju, mentega dan ice cream.
3. Pengendalian Proses Produksi dalam Agrobisnis
Secara ringkas pengendalian produksi paling tidak harus dilaksanakan terhadap :
(a) pembelian, (b) persediaan, (c) penjadwalan, dan (d) mutu produk.
a. Pembelian
Dalam agrobisnis, pembelian produk terdiri dari tiga jenis, yaitu :
1) Pembelian produk untuk pemrosesan. Sebagai contoh perusahaan sosis/bakso
daging sapi melakukan pembelian daging sapi untuk diproses menjadi sosis, bakso
dan abon. Demikian juga pada perusahaan pakan ternak pembelian produk sebagai
bahan baku berupa jagung, bekatul, tepung ikan dan berbagai produk lainnya untuk di
proses menjadi pakan yang mempunyai kandungan nutrisi lengkap untuk ternak.
2) Produk untuk dijual kembali. Sebagai gambaran perusahaan yang bergerak dalam
bidang pemasaran susu bubuk, susu pasteurisasi, sosis, bakso dan lain-lain.
Perusahaan melakukan pembelian produk-produk tersebut untuk dijual kembali.
3) Produk yang digunakan langsung, misalnya pembelian pakan ternak pada
perusahaan budidaya sapi atau ayam ras.
b. Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan sangat terkait erat dengan pengendalian pembelian.
Kuantitas persediaan yang besar akan memakan biaya penyimpanan dan pemilikan yang
besar pula. Manajer produksi agrobisnis seharusnya berupaya untuk selalu menghitung
persediannya secara akurat sehingga dapat mengingatkan departemen pembelian apabila
mereka membutuhkan persediaan yang lebih banyak dan dengan demikian mereka dapat
membaca kecenderungan perputaran persediaan (inventory turnover).
c. Pengendalian Penjadwalan.
Implementasi pengoperasian produksi dalam agrobisnis terkait dengan pencapaian
tujuan yang efektif dan efisien dibatasi oleh waktu. Metode penjadwalan (schedulling) yang
digunakan agrobisnis tergantung pada ukuran dan kompleksitas operasinya. Perusahan kecil
cenderung memiliki metode penjadwalan yang relatif sederhana dan bersifat tuntas. Akan
tetapi pada perusahaan besar sering terdapat apa yang disebut sebagai “model jaringan kerja”.
Diantaranya dua yang paling terkenal adalah Teknik peninjauan evaluasi program / program
evaluation review technique (TPEP/PERT) dan MJK/CPM (critical path method) dan
18
metode probabilistic. Metode-metode tersebut dapat di pelajari dari buku “Project
Manajement” dalam N. Mingus (2004) dan buku-buku manajemen proyek lainnya.
d. Pengendalian Mutu
Ada dua macam pengendalian mutu:, yaitu pengendalian masukan dan pengendalian
keluaran. Disini kita hanya akan melihat sekilas mengenai pengendalian keluaran (output)
sedangkan pengendalian masukan sudah diuraikan pada sub bab sebelumnya. Pedoman kunci
dalam pengendalian mutu adalah :
1) memeriksa sekurang – kurangya sejumlah sampel untuk menjamin mutu,
2) kesesuaian dengan kebutuhan pelanggan, dan
3) jumlah retur produk yang telah didistribusikan kepada konsumen.
Pengecekan langsung juga dapat mengungkapkan kekeliruan sebelum terjadi
berlarut – larut dalam produksi yang dapat mendatangkan kerugian yang besar bagi
perusahaan.
19
Materi Asistensi II
Manajemen Pasca Panen dan Pemasaran
(aktivitas hilir)
Sesudah diketahui manajemen produksi mulai dari perencanaan sampai pengawasan
produksi yaitu jumlah ketersediaan bahan baku atau input produksi maka perlu dilanjutkan
dengan analisis laporan keuangan secara sederhana untuk kontrol terhadap pengadaan bahan
baku. Laporan keuangan yang dimaksud adalah mengetahui aset (kepemilikan perusahaan
baik itu berbentuk barang bergerak ataupun barang tetap) yang disebut dengan biaya
investasi, biaya tetap maupun operasinal yang dikeluarkan oleh perusahaan serta penerimaan
yang diperoleh dari cabang usaha yang dijalankan.
Perhitungan pendapatan = (Total penerimaan – total biaya) per periode waktu.
Sebagai contoh usaha ayam broiler :
penerimaan = hasil penjualan ayam umur panen (jumlah ayam terjual * harga per
ekor)
biaya investasi = lahan, kandang (luas * harga per meter) per periode waktu.
biaya tetap = pengadaan DOC (Rp/ekor), listrik dan air (Rp/bulan) per periode waktu.
biaya variabel = pakan obat, vaksin, tenaga kerja (Rp) per periode waktu.
unit analisis pada perhitungan pendapatan bisa dalam bentuk rupiah/tahun,
rupiah/ekor, atau rupiah/perusahaan. Analisis pendapatan secara skematis dapat dituliskan
dalam bentuk tabel.
I. Penanganan Pasca Panen
a. Ada tidaknya standarisasi dan grading
b. Macam teknologi atau bentuk nilai guna untuk menambah kualitas produk
c. Ada tidaknya diferrensiasi produk dan atau diversifikasi produk
d. Pengemasan, merk dagang
e. Jaminan atau garansi jika terjadi kerusakan produk
1. Standarisasi dan Grading
Standarisasi penetapan suatu ukuran atau ketentuan mutu yang diterima umun
berdasar ciri produk baik dari sisi ukuran, bentuk, warna dan lain-lain.
Grading mengelompokkan produk berdasar bobot agar memudahkan proses
pemanenan, menghindari selisih bobot badan yang mencolok, serta menjamin produk yang
diberikan kepada konsumen telah memenuhi klasifikasi.
20
Jenis-jenis standarisasi
a. Standarisasi khusus : Dilakukan oleh perusahaan bersangkutan khusus untuk
kepentingan sendiri (misalnya rasa, aroma, kemasan pada susu Indomilk).
b. Standar umum / kualitas : Dilakukan untuk diikuti oleh seluruh perusahaan. Standar
ini ditetapkan oleh pemerintah untuk melindungi konsumen, badan khusus misalnya
lembaga konsumen atau persetujuan bersama.
c. Standar jual : Menetapkan jumlah tertentu suatu barang dalam bungkus (unit atau
volume).
d. Standar ukuran : Ditetapkan oleh pemerintah, badan khusus atau persetujuan.
2. Diversifikasi Produk
Suatu usaha yang dilakukan untuk menganekaragamkan jenis produk yang bertujuan
untuk memperluas pangsa pasar sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Daging sapi diolah menjadi berbagai produk, yaitu bakso, nugget, sosis, sate,
kornet, dll.
3. Perencanaan pemasaran
Prakiraan penjualan (buatlah peramalan jumlah produk yang terjual dalam periode
tertentu minimal 1 bulan ) dan jelaskan pada periode kapan terjadi penurunan atau
peningkatan permintaan produk. Buatlah analisis persaingan / SWOT Analisis (kekuatan
perusahaan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada pada perusahaan dan buatlah strategi
untuk kemampuan bersaing ) sebagai masukan bagi perusahaan
4. Kebijaksanaan pemasaran
Produk
- Asal pembelian produk
- Asal supplier produk
- Bagaimana cara yang dilakukan untuk
- penanggulangan apabila terjadi over produksi
- ataupun kelangkaan barang?
Harga
Cara penetapan harga jual produk ( berdasar harga pasar, berdasar biaya produksi atau
harga asosiasi ) dan alasan penetapan harga jual
Distribusi
- Bagaimana alur atau saluran pemasaran dan produk-produk yang dihasilkan di
perusahaan?
- Bagaimana sistem pembayaran yang dilakukan dalam pelaksanaan pemasaran?
21
- Apabila terjadi kerusakan pada saat pengiriman barang, yang menanggung bebannya
siapa?
- Bagaimana cara untuk menjaring konsumen di tengah persaingan perdagangan yang
ketat?
- Di daerah mana distribusi pemasaran barang-barangnya?
- Apa resiko dan kegiatan pemasaran barang-barang tersebut?
- Bagaimana atau dengan apa pengangkutan atau transport distribusi dilakukan?
- Apakah ada asuransi dalam kegiatan?
- Konsumen potensial (pelanggan tetap), konsumen yang dituju (segmen pasar)
Distribusi Produk
Strategi saluran atau distribusi pemasaran merupakan salah satu hal penting pada
kebijaksanaan tempat yang harus dilakukan yaitu mendesain saluran pemasaran dan
mengimplementasikannya. Proses desain meliputi segmentasi pasar, identifikasi posisi,
pemilihan target dan menetapkan saluran baru atau memperbaiki saluran yang ada.
Berbagai alternatif saluran dapat dipertimbangkan untuk dipergunakan oleh pemasar
dengan catatan bahwa terdapat kesesuaian saluran terhadap produk dan persyaratan
pelanggan dan juga perbandingan harga jual dan biaya distribusi.
Analisis rantai saluran dapat digunakan untuk membantu menggambarkan saluran
mana yang digunakan pada tahap tertentu, seperti tahap pembelian atau proses pengiriman
produk. Sebagai langkah akhir, perusahaan harus memprediksikan saluran mana yang akan
dipilih.
Kebijakan penyaluran atau distribusi, keputusan saluran akan mempengaruhi 2 hal,
yaitu jangkauan penjualan dan biaya. Setiap alternatif saluran yang dipilih jelas dipengaruhi
unsur-unsur lain yang terdapat dalam bauran pemasaran perusahaan. Misalnya tujuan yang
ingin dicapai, ciri-ciri pasar yang dijadikan sasaran dan karakteristik produk yang ditawarkan
Ada beberapa alternatif yang biasa dipilih peternak dalam distribusi produk
peternakan yaitu:
a) Produsen → Konsumen
b) Produsen → Pedagang eceran → Konsumen
c) Produsen → Pedagang besar → Pedagang eceran → Konsumen
d) Produsen → Agen /pedagang pengumpul → Pedagang besar → Pedagang
eceran → Konsumen
22
5. Tataniaga Produk yang Dihasilkan Perusahaan
Lembaga Tataniaga
Lembaga tataniaga adalah pihak yang menjalankan fungsi tataniaga. Lembaga
tataniaga dapat terdiri dari perseorangan atau kelompok. Masing-masing lembaga tataniaga
dapat menjalankan satu atau beberapa tugas tataniaga sekaligus.
Alasan utama penggunaan jasa perantara tataniaga adalah karena mereka dapat
membantu meningkatkan efisiensi distribusi.
Menurut Kotler (1990) guna memenuhi kegiatan-kegiatan serta penampungan
produksi diperlukan kelembagaan dengan jaringan-jaringan yang mampu melaksanakan
pemenuhan kepuasan manusia. Unsur yang terlibat dalam tataniaga yaitu produsen,
konsumen, dan lembaga perantara (Limbong dan Sitorus, 1985).
Contoh lembaga-lembaga tataniaga
a. Pengumpul, adalah mereka yang aktif membeli dan mengmpulkan barang dari
produsen di daerah produksi dan menjualnya ke pedagang perantara berikutnya dan
jarang menjual kepada kkonsumen akhir, contoh : pengumpul ayam kampung, ayam
layer afkir, ayam broiler, susu (koperasi), telur (ayam/itik/burung puyuh), sapi dan
kambing.
b. Pengolah, adalah mereka yang melakukan pengolahan terhadap produk-produk
peternakan sehingga menjadi barang jadi maupun setengah jadi, untuk selanjutnya
disalurkan kepada konsumen atau perantara berikutnya.
Dibedakan menjadi :
1) Pengolah barang setengah jadi, seperti : jagal sapi / Rumah Potong Hewan
(RPH) dan Rumah Potong Ayam (RPA).
2) Pengolah barang jadi, contoh :
a) Daging sapi/ayam : abon, sosis, dendeng, daging asap, corned beef,
bakso, ayam goreng, ayam bakar, itik goreng, dll.
b) Kulit / tanduk : pabrik kulit, pengrajin kulit / tanduk, pengusaha krupuk
rambak, dll.
c) Kotoran ternak : pembuatan pupuk jadi (sapi / ayam)
d) Telur : telur asin (itik), pembuat roti, makanan siap saji dari telur, dan
lain-lain.
e) Susu : pasteurisasi, yoghurt (susu fermentasi), keju, es krim, susu kuda
liar, dan lain-lain.
23
f) Pakan ternak : hijauan (tebon / rendeng), konsentrat, bahan konsentrat
(pabrik tepung ikan), probiotik (starbio, EM-4, dll)
Saluran / Jalur Tataniaga
Urut-urutan lembaga tataniaga yang harus dilalui oleh produsen peternakan dari tempat
berproduksi sampai ke konsumen disebut saluran tataniaga. Satu jenis produk dimungkinkan
mempunyai lebih dari satu macam saluran tataniaga.
Buckhl dalam Kottler (1990) mendefinisikan saluran tataniaga sebagai suatu saluran
yang digunakan oleh seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan atau fungsi
tataniaga untuk menyalurkan produk dan status kepemilikannya dari produsen ke konsumen.
Snodgrass dan Wallance (1975) berpendapat jalur tataniaga komoditi hasil pertanian
pada umumnya memerlukan model yang relatif pendek sesuai dengan sifatnya yang mudah
rusak, tidak tahan lama serta memakan tempat. Namun demikian oleh Purcell (1979)
dikatakan bahwa bila dalam penanganan komoditi tersebut dapat diproses atau diolah lebih
lanjut sesungguhnya jalur tataniaga yang panjangpun dapat ditempuh.
Jalur tataniaga akan efisien bila masing-masing lembaga dalam jalur tataniaga
mendapatkan bagian proporsi yang merata. Semakin panjang saluran tataniaga yang dilalui
suatu mata dagangan semakin besar biaya tataniaga yang dikeluarkan serta keuntungan yang
diperoleh dari masing-masing lembaga tataniaga yang terlibat dalam proses penyaluran
barang tersebut (Hadijah, 1986).
Contoh 1. Tataniaga Sapi Potong
Peternak : merupakan produsen yang menghasilkan produk berupa ternak sapi,
dengan harga jual di tingkat peternak.
Blantik desa : tugas yang dikerjakan adalah membawa ke pedagang lokal dan lain-lain.
Harga jual/upah?
Pedagang lokal : tugasnya adalah mengangkut, menyimpan, dsb. Biaya? (berapa hari
memberi makan). Harga jual?
Pasar hewan : tugasnya mencari/mendatangkan pembeli (fungsi pertukaran). Biaya
angkut, karcis pasar, upah untuk pembantu pedagang. Harga jual?
Jagal : fungsinya adalah mengolah (menyembelih) komoditas ternak yang
diperjualbelikan. Biaya (pengolahan, transportasi, dll). Harga jual?
24
Margin Tataniaga
Margin tataniaga adalah perbedaan harga konsumen akhir untuk suatu produk dengan
harga yang diterima produsen untuk produk yang sama.
Margin meliputi biaya tataniaga dan keuntungan yang didapat oleh pedagang perantara
mulai dari produsen/peternak sampai dengan pedagang eceran.
Margin tataniaga dapat dirumuskan sebagai berikut :
M = Pk – Pp
Keterangan :
M = margin tataniaga (Rp)
Pk = harga di tingkat konsumen akhir (Rp)
Pp = harga di tingkat produsen (Rp)
Jika hanya menemui 1 lembaga tataniaga saja , sehingga harga jual dari 1 tahap
sekaligus menjadi harga beli untuk tahap berikutnya.
M = Pk –Pg
Keterangan :
M = margin tataniaga (Rp)
Pk = harga jual (Rp)
Pg = harga beli + total biaya tetap dan biaya variabel
Semakin kecil margin tataniaga tidak menjamin sistem tataniaga efisien apabila
mengecilnya margin disertai dengan menurunnya kepuasan konsumen. Dengan
membandingkan margin tataniaga yang diperoleh dari berbagai saluran tataniaga yang akan
dapat dilihat sampai sejauh mana efektivitas pasar tersebut
6. Komunikasi
- Apakah media yang digunakan untuk promosi ? (website,leaflet,brosur, mouth to
mouth ,pameran, dll)
- Apakah ada peran petugas khusus untuk promosi (Research/ Development/
Teknikal Service)
25
Daftar Pustaka
Cliff, R. dan K. Ricketts. 2009. Agribusiness : Fundamentals and Applications 2nd
. Edition.
Delmar Cengage Learning. NY. USA.
Downey, D. And S. P, Erickson. 1987. Agribusiness Management. 2nd Edition, McGraw-Hill
297 Book Co. Inc. New York.
Widiati, R. dan T. A. Kusumastuti. 2013. Manajemen Agrobisnis : Aplikasi pada Industri
Peternakan. PT Citra Gama Sakti. Yogyakarta.
26
Daftar Perusahaan
No Nama Perusahaan Alamat Profil Waktu
Kunjungan
1. Jogja Ice Cream Jalan Raya Tajem,
Maguwoharjo,
Sleman
Produksi dan
Pemasaran Ice Cream
Sabtu, 27
Februari 2016
(08.00 WIB –
selesai)
2. Sahabat Alam Sejati Bromonilan RT 8
RW 3,
Purwomartani,
Kalasan, Sleman,
Yogyakarta
Peternakan Kambing
etawa, pembibitan,
pengolahan susu
kambing dan
pemasaran.
Minggu, 06
Maret 2016
(08.00 WIB –
selesai)
3. PT Indmira Jalan Kaliurang km
16,3, Pakem,
Daerah Istimewa
Yogyakarta
Produsen pupuk
organik, nutrisi hewan
dan bahan-bahan
perbaikan ekosistem
Selasa, 08
Maret 2016
(13.00 WIB –
selesai)
4. Bhumi Nararya Farm Kemirikebo,
Girikerto, Turi,
Sleman
Breeding , fattening,
trading kambing
Jumat, 11
Maret 2016
(13.30 WIB –
selesai)
5. Jogja Telur Mlati, Sleman,
Yogyakarta
Pemasaran dan grosir
telur
Sabtu, 12
Maret 2016
(08.00 WIB –
selesai)
6. Berkah Bukit Turgo Turgo,
Purwobinangun,
Pakem, Sleman
Trading sapi potong Minggu, 13
Maret 2016
(08.00 WIB –
selesai
7. Sahabat Ternak Kemirikebo,
Girikerto, Turi,
Sleman,
Yogyakarta
Budidaya kambing
etawa. Bibit Kambing
PE, Susu Kambing
Etawa
Selasa, 15
Maret 2016
(13.00 WIB –
selesai)
8. CV Adlan Agrinusa Kemirikebo,
Girikerto, Turi,
Peternakan Kambing
Perah
Jumat, 18
Maret 2016
27
Sleman,
Yogyakarta
(13.00 WIB –
selesai)
9. Manding (Pak
Danang)
Jalan Dr.
Wahidin Sudiro
Husodo, Manding,
Sabdodadi, Bantul,
Yogyakarta
Kerajinan Kulit
Sabtu, 19
Maret 2016
(08.00 WIB –
selesai)
10. Manding (Pak
Rusman)
Jalan Dr. Wahidin
Sudiro Husodo,
Manding,
Sabdodadi, Bantul,
Yogyakarta
Kerajinan Kulit
Sabtu, 19
Maret 2016
(08.00 WIB –
selesai)
11. Sinar Andhini Jalan Kaliurang
KM 19, Sleman,
Yogyakarta
Trading, Pemotongan,
Pengolahan daging
sapi
Minggu, 20
Maret 2016
(08.00 WIB –
selesai)
12. Sari Ecco Jalan Wijaya
Kusuma Nomor 1
dan 2B, Condong
Catur, Sleman,
Yogyakarta
Pengolahan daging Minggu, 20
Maret 2016
(08.00 WIB –
selesai)
13. CV Tamto Mandiri Nganggring,
Girikerto, Turi,
Sleman,
Yogyakarta
Pengolahan Susu
kambing bubuk
Sabtu, 26
Maret 2016
(08.00 WIB –
selesai)
14. Koperasi Susu Warga
Mulya
Jl. Palagan Tentara
Pelajar, Bunder,
Purwobinangun,
Pakem, Sleman,
Yogyakarta
Peternakan sapi perah,
koperasi susu,
pengolahan susu
pasteurisasi
Sabtu, 16 April
2016 (09.00
WIB – selesai)
15. Sari Andhini Gondangan Trading, Pemotongan,
Pengolahan daging
sapi
Jumat, 15 April
(13.00 WIB -
selesai )
28
Pendampingan Pelaksanaan Praktikum
Prof. Dr. Ir. Sudi Nurtini, SU.
Lintang Gia Purwashanti : Jogja Ice Cream
Sinar Andhini
Hendri Fatchurahman : PT Indmira
Kerajinan Kulit Manding
Dr. Ir. Rini Widiati, MS.
Taufik Ismail : Bhumi Nararya Farm
Kerajinan Kulit Manding
Wahyu Wijayanti : Sari Ecco
Koperasi Susu Warga Mulya
Dr. Tri Anggraini Kusumastuti, SP., M.P.
Sinta Puspita Sari : Sahabat Alam Sejati
Jogja Telur
Maya Kurnia Kusuma : Sahabat Ternak
CV Tamto Mandiri
Dr. Ir. Suci Paramitasari S., MM.
Swastian Ganick : Sari Andhini
Berkah Bukit Turgo
Travelia Febrin : CV Adlan Agrinusa
29
Contact Person Asisten
No. Nama CP
1. Swastian Ganicka 085717322569
2. Taufik Ismail 085641622420
3. Hendri Fatchurahman 082141447949
4. Travelia Febrin 085729155625
5. Sinta Puspita Sari 085710285859
6. Maya Kurnia Kusuma 085643497970
7. Lintang Gia Purwashanti 085747032231
8. Wahyu Wijayanti 085868978434
30
Catatan