Post on 05-Jun-2018
i
PERSEPSI MASYARAKAT UMUM TERHADAP
PERBANKAN SYARIAH
(Study Kasus di Kabupaten Semarang)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi dan Melengkapi Syarat
Sarjana Ekonomi (S.E)
zzzzzzzzzz
Oleh
LUQMAN SANTOSO
NIM : 213-12-079
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
iii
PENGESAHAN
PERSEPSI MASYARAKAT UMUM TERHADAP PERBANKAN
SYARIAH
(Study Kasus di Kabupaten Semarang)
DISUSUN OLEH
LUQMAN SANTOSO
NIM : 213-12-079
Telah depertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 6
September 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar
Sarjana S1 Ekonomi
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Prof. Dr. HM. Zulfa, M.Ag _______________
Sekretaris Penguji : Drs. H. Alfred L, M.Si _______________
Penguji I : Dr. Faqih Nabhan, MM _______________
Penguji II : Qi Mangku B, LC., M.Si _______________
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Tentara Pelajar No. 2 Telp (0298) 323705 Faks. 323433 salatiga 50721
http://www.iainsalatiga.ac.id e-mail: administrasi@iain salatiga.ac.id
Salatiga, 9 September 2016
Dekan
Dr. Anton Bawono, M. Si
NIP. 19740320 200312 001
v
MOTTODAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Semua itu, ada waktunya,
Lebih baik buruk dihadapan hamba, mulya dihadapan Pencipta,
Slenge‟antapi sumbut,
Kunci selamat Dunia Akhirat, berpedoman pada Al-Qur‟an dan As-
Sunah (QS. An-Nisa‟ ayat 14).
PERSEMBAHAN
Ayahku Slamet Nawawi (Almarhum),
Ibuku Siti Munjiyatun tercinta,
Kakakku Nur Arif Sulistyo dan adikkuFatkhur Rokhim,
Sahabat-sahabat seperjuanganku,
Teman-teman S1 Perbankan Syariah angkatan 2012,
Serta teman-teman di kampus IAIN Salatiga.
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Alhamdulillahi Robbil „alamin, segala puji bagi
Allah SWT. yang telah memberikan nikmat, rahmat, hidayah serta
pertolonganNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penulisan
skripsi ini, penulis hanya bisa menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan
Syariah.
4. Bapak Moh. Khusen, M.Ag., M.A. selaku dosen P.A.
5. Bapak Drs. H. Alfred L., M. Si selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Segenap Dosen Jurusan S1 Perbankan Syariah.
7. Seluruh staf dan karyawan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
8. Ayahku Slamet Nawawi (almarhum).
vii
9. Ibuku Siti Munjiyatun, yang telah memberikan dorongan do‟a, moril dan
materil kepada penulis.
10. Kakakku Nur Arif Sulistyo dan Adikku Fatkhur Rokhim yang telah
memberikan motivasi dan dukungan penuh dalam penulisan skripsi ini.
11. Teman-teman S1 Perbankan Syariah angkatan 2012, serta teman-teman
kampus lainnya.
12. Teman-teman KKN IAIN Salatiga tahun 2016 posko 30 dusun dadapan, ds.
Mangli, Kec. Kaliangkrik, Kab. Magelang. Kebersamaan bersama kalian
selalu diwarnai dengan senyuman.
13. Teman-teman MKS C dan teman-teman Hayyah.
14. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada
penulisdalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis
menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Salatiga, 16 Agustus 2016
Luqman Santoso
NIM : 213-12-079
viii
ABSTRAK
Santoso, Luqman. 2016. Persepsi Masyarakat Umum Terhadap Perbankan
Syari‟ah (Study Kasus di Kabupaten Semarang). Skripsi, Jurusan S1
Perbankan Syari‟ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. H. Alfred L., M. Si
Kata Kunci: Persepsi, Pengetahuan, Profesi, Bagi Hasil, Bank Syari‟ah
Penelitian ini menjelaskan persepsi masyarakat umum terhadap perbankan
syari‟ah, adapun persepsi yang dimaksud adalah persepsi yang timbul atau
disebabkan dari pengetahuan dan profesi dari masyarakat dan bagi hasil dari
sistem perbankan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang
digunakan data primer dan skunder. Pengambilan sampel dengan model cluster
random sampling dan dilanjutkan dengan sampel random sampling. Populasi dari
penelitian ini 955481 dengan menggunakan rumus slovin dengan tingkat eror 10%
maka sampel yang didapatkan berjumlah 100. Metode untuk pengumpulan data
menggunakan angket, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan uji validitas, uji riabilitas, uji statistik dan uji asumsi klasik dengan
menggunakan program spss16.0.
Hasil penelitianVariable independen secara bersama-sama mempengaruhi
variable dependen dengan melihat besarnya nilai Sig. pada table ANOVA jika
nilai Sig lebih kecil dari 0,05 berarti variable independen secara bersama-sama
mempengaruhi variable dependen secara signifikan. Pada penelitian ini kolom
Anova besarnya Sig. 0,000, ini berarti lebih kecil dari 0,05. Maka hasil penelitian
variable independen secara bersama-sama mempengaruhi variable dependen
secara signifikan.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................... ii
PENGESAHAN ........................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xv
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................
C. Tujuan Penelitian.....................................................................
D. Kegunaan Penelitian................................................................
E. Sistematika Penulisan ..............................................................
1
9
9
10
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka ...…...…………………....................………...
B. Kerangka Teori ………………………………………………
1. Persepsi …………………………………………………..
12
15
15
x
a. Pengertian Persepsi …………………………………..
b. Proses Pembentukan Persepsi ………………………..
c. Faktor-faktor Persepsi ………………………………..
2. Pengetahuan ……………………………………………...
a. Pengertian Pengetahuan ……………………………...
b. Jenis-jenis Pengetahuan ……………………………...
c. Cara Memperoleh Pengetahuan ……………………...
3. Profesi ……………………………………………………
a. Pengertian Profesi ……………………………………
b. Jenis Profesi ………………………………………….
c. Pilar-pilar Profesi …………………………………….
4. Bagi Hasil ………………………………………………...
a. Pengertian Bagi Hasil ………………………………...
b. Jenis-jenis Bagi Hasil ………………………………...
c. Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil …………………….
5. Perbankan Syariah ……..…………………………………
a. Pengertian Perbankan Syariah …….…………………
b. Fungsi dan Peran Bank Syariah ………...……………
c. Tujuan Bank Syariah …………..………………..……
d. Prinsip-prinsip Bank Syariah ……….………………..
e. Akad-akad Bank Syariah ………….…………………
f. Produk-produk Perbankan Syariah ………….……….
C. Kerangka Penelitian …………………………..………..…….
15
17
19
20
20
22
23
25
25
26
27
28
28
31
38
39
39
41
42
43
43
46
48
xi
D. Hipotesis …………….……………………………………….. 49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .........................................................................
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................
C. Populasi dan Sampel .................................................................
1. Populasi ...............................................................................
2. Sampel ................................................................................
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................
1. Pengertian Data ....................................................................
2. Sumber dan Jenis Data ........................................................
3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................
E. Skala Pengukuran ......................................................................
F. Difinisi Konsep dan Operasional ...............................................
G. Instrument Penelitian .................................................................
H. Uji Instrument Penelitian ...........................................................
1. Uji Riliabilitas ......................................................................
2. Uji Validitas .........................................................................
3. Uji Statistik ..........................................................................
4. Uji Asumsi Klasik ...............................................................
I. Alat Analisis ............................................................................
50
50
51
51
51
53
53
53
54
55
56
57
57
57
58
58
59
59
xii
BAB IV ANALISA PENELITIAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian .........................................
1. Sejarah Perbankan Syariah ................................................
2. Sejarah Kabupaten Semarang .............................................
3. Visi dan Misi Kabupaten Semarang ...................................
B. Deskripsi Data Responden ........................................................
1. Karakteristik Jenis Kelamin ………………………………
2. Karakteristik Usia ………………………………………...
3. Karakteristik Jenjang Pendidikan ………………………...
4. Karakteristik Bidang Pekerjaan …………………………..
C. Analisis Data .............................................................................
1. Uji Reliabilitas dan Validitas .....……………………...…..
a. Uji Reliabilitas ………………………………………..
b. Uji Validitas ………………..…………………………
2. Uji Statistik …………………………………………….....
a. Uji t ………………………………………………...…
b. Uji F ………………………………………………..…
c. Uji R2 (Koefesien Determinasi) …………………...…
3. Uji Asumsi Klasik ……………………………………...…
a. Uji Multicolinearitas ………………………………….
b. Uji Heterocendasticity ………………………………..
c. Uji Autokorelasi ……………………………………....
4. Hasil Uji Hipotesis ……………………………………..…
61
61
62
64
65
65
65
67
68
68
68
68
70
72
72
74
75
76
76
76
77
78
xiii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................
B. Saran .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
80
81
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Pekembanga Lembaga Bank Syariah ......................................
Tabel 1.2 : Perkembangan Aset Perbankan di Indonesia..........................
Tabel 3.1 : Variabel dan Indikator Penelitian ...........................................
Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Responden .......................................................
Tabel 4.2 : Usia Responden .......................................................................
Tabel 4.3 : Jenjang Pendidikan .................................................................
Tabel 4.4 : Bidang Pekerjaan ....................................................................
Tabel 4.5 : Uji Riliabilitas .........................................................................
Tabel 4.6 : Uji Validitas ............................................................................
Tabel 4.7 : Uji t .........................................................................................
Tabel 4.8 : Uji F ........................................................................................
Tabel 4.9 : Uji R2 (Koefesien Determinasi) ………..………………………….
Tabel 4.10 : Uji Multicollinearitas ………………………………………
Tabel 4.11 : Uji Autokorelasi ....................................................................
6
7
56
65
65
67
68
68
70
73
74
75
76
78
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Kerangka Penelitian ............................................................
Gambar 4.1 : Uji Heterocendasticity …………………………………….
48
77
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : SK Pembimbing
Lampiran 2 : Lembar konsultasi pembimbing
Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 : Hasil Data Kuesioner
Lampiran 5 : Output Analisis
Lampiran 6 : Tabel Durbin – Waston
Lampiran 7 : Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan adalah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama,
yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan memberikan jasa
pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan
yang dilakukan dengan akad yang sesuai syariah telah menjadi bagian dari tradisi
umat Islam sejak zaman Rasulullah saw. Praktek-praktek seperti menerima titipan
harta, meninjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan bisnis,
serta melakukan pengiriman uang, telah lazim dilakukan sejak zaman Rasulullah.
Dengan demikian, fungsi-fungsi utama perbankan modern yaitu menerima
deposit, menyalurkan dana, dan melakukan transfer dana telah menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat Islam, bahkan sejak zaman
Rasulullah.
Rasululah SAW yang dikenal dengan julukan Al-Amin, dipercaya oleh
masyarakat Makkah menerima simpanan harta, sehingga pada saat terakhir
sebelum hijrah ke Madinah, ia meminta Ali bin Abi Thalib untuk mengembalikan
semua titipan itu kepada para pemiliknya. Dalam konsep ini, pihak yang dititipi
tidak dapat memanfaatkan harta titipan (Karim, 2004: 18).
Dalam konsep ini, yang dititipi tidak dapat memanfaatkan harta titipan
tersebut. Seorang sahabat Rasulullah, Zubairbin al Awwam, memilih tidak
menerima titipan harta. Beliau lebih suka menerimanya dalam bentuk pinjaman.
Tindakan Zubair ini menimbulkan implikasi yang berbeda: pertama, dengan
1
2
mengambil uang itu sebagai pinjaman beliau mempunyai hak untuk
memanfaatkannya. Kedua, karena bentuknya pinjaman, maka ia berkewajiban
mengembalikannya utuh (Haron, 1996).
Sahabat lain, Ibnu Abbas tercatat melakukan pengiriman uang ke Kufah.
Juga tercatat Abdullah bin Zubair di Mekah juga melakukan pengiriman uang ke
adiknya Misab bin Zubair yang tinggal di Irak (Haron, 1996).
Penggunaan cek juga telah dikenal luas sejalan dengan meningkatnya
perdagangan antara negeri Syam dengan Yaman, yang paling tidak berlangsung
dua kali setahun. Bahkan di jaman Umar bin Khattab, beliau menggunakan cek
untuk membayar tunjangan kepada mereka yang berhak. Dengan cek ini
kemudian mereka mengambil gandum di Baitul Mal yang ketika itu diimpor dari
Mesir (Sadr, 1989).
Pemberian modal untuk modal kerja berbasis bagi hasil, seperti
mudharabah, musyarakah, muzara‟ah, musaqah, telah dikenal sejak awal diantara
kaum Muhajirin dan kaum Anshar (Sadr, 1989).
Jelaslah bahwa ada individu-individu yang telah melaksanakan fungsi
perbankan di zaman Rasulullah SAW, meskipun individu tersebut tidak
melaksanakan seluruh fungsi perbankan.Ada sahabat yang melaksanakan fungsi
menerima titipan harta, ada sahabat yang melaksanakan fungsi pinjam-meminjam
uang, ada yang melaksanakan fungsi pengiriman uang, dan ada pula yang
memberikan modal kerja.
3
Jelas saja institusi bank tidak dikenal dalam kosa kata fiqih Islam, karena
memang institusi ini tidak dikenal oleh masyarakat Islam di masa Rasulullah,
Khulafaur Rasyidin, Bani Umayyah, maupun Bani Abbasiyah. Namun fungsi-
fungsi perbankan yaitu menerima deposit, menyalurkan dana dan transfer
danatelah lazim dilakukan, tentunya dengan akad yang sesuai syariah.
Di zaman Rasulullah saw.fungsi-fungsi tersebut dilakukan oleh
perorangan dan biasanya satu orang hanya melakukan satu fungsi saja. Baru
kemudian, di zaman Bani Abbasiyah, ketiga fungsi perbankan dilakukan oleh satu
individu.Fungsi-fungsi perbankan yang dilakukan oleh satu individu, dalam
sejarah Islam telah dikenal sejak zaman Abbasiyah (Karim, 2001).
Ketika bangsa Eropa mulai menjalankan praktek perbankan, persoalan
mulai timbul karena transaksi yang dilakukan menggunakan instrumen bunga
yang dalam pandangan fiqih adalah riba, dan oleh karenanya haram.Transaksi
berbasis bunga inisemakin merebak ketika RajaHenry VIII pada tahun 1545
membolehkan bunga (interest) meskipun tetap mengharamkan riba (usury)
dengan syarat bunganya tidak boleh berlipat ganda (excessive). Ketika Raja Henry
VIII wafat, ia digantikan oleh Raja Edward VI yang membatalkan kebolehan
bunga uang. Ini tidak berlangsung lama. Ketika wafat, ia digantikan oleh Ratu
Elizabeth I yang kembali membolehkan bunga uang.
Selanjutnya, bangsa Eropa mulai bangkit dari
keterbelakangannya.Penjelajahan dan penjajahan mulai dilakukan ke seluruh
penjuru dunia, sehingga kegiatan perekonomiandunia mulai didominasi oleh
4
bangsa-bangsa Eropa. Pada saat yang sama, peradaban muslim mengalami
kemerosotan dan negara-negara muslim satu per satu jatuh ke dalam cengkeraman
penjajahan bangsa-bangsa Eropa. Akibatnya, institusi-institusi perekonomian
umat muslim runtuh dan digantikan oleh institusi ekonomi bangsa Eropa.
Keadaan ini berlangsung terus sampai zaman modern kini. Karena itu, institusi
perbankan yang ada sekarang di mayoritas negara-negara muslim merupakan
warisan dari bangsaEropa, yang notabene berbasis bunga.
Oleh karena bunga uang secara fiqih dikategorikan sebagai riba yang
berarti haram, di sejumlah negara Islam dan berpenduduk mayoritas Muslim
mulai timbul usaha-usaha untuk mendirikan lembaga bank alternatif non-
ribawi.Hal ini terjadi terutama setelah bangsa-bangsa Muslim memperoleh
kemerdekaannya dari para penjajah bangsa Eropa. Usaha modern pertama untuk
mendirikan bank tanpa bunga pertama kali dilakukan di Malaysia pada
pertengahan tahun 1940-an tetapi usaha ini tidak sukses. Eksperimen
laindilakukan di Pakistan pada akhir tahun 1950-an, di mana suatu lembaga
perkreditan tanpa bunga didirikan di pedesaan negara itu (Haron, 1996: 3).
Kemudian sejarah lainnya bagi perkembangan bank Islam yaitu dengan
didirikannya Islamic Development Bank (IDB). Pendiriannya diawali dengan
sidang menteri luar negeri negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) di
Karachi, Pakistan pada bulan Desember 1970, dimana Mesir mengajukan proposal
untuk mendirikan bank syariah Internasional. Setelah melalui persetujuan negara-
negara OKI lainnya dan tahapan-tahapan tertentu, maka pada tahun 1975
5
berdirilah Islamic Development Bank (IDB) yang beranggota 22 negara Islam
pendiri (Karim, 2003).
Di Indonesia, bank syariah yang pertama didirikan pada tahun 1992 adalah
Bank Muamalat Indonesia (BMI). Walaupun perkembangannya agak terlambat
bila dibandingkan dengan negara-negara muslim lainnya, perbankan syariah di
Indonesia terus berkembang. Bank Muamalat Indonesia yang diprakarsai
olehMajelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim. Bila
pada periode tahun 1992-1998 hanya ada satu unit Bank Syariah, maka pada tahun
2005, jumlah bank syariah di Indonesia telah bertambah menjadi 20 unit, yaitu 3
bank umum syariah dan 17 unit usaha syariah (Karim, 2003: 25).
Bank Muamalat sempat terkena permasalahan oleh krisis moneter pada
akhir tahun 90-an. Kemudian, Islamic Development Bank (IDB) memberikan
pemasukan dana sehingga pada periode 1999-2002 dapat kembali bangkit dan
menghasilkan laba. Saat ini keberadaan Bank Syariah di Indonesia telah diatur
dalam Undang-undang yaitu UU No.10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No.7
Tahun 1992 tentang Perbankan serta lebih spesifiknya pada Peraturan Pemerintah
No.72 tahun 1992 tentang Bank berdasarkan prinsip bagi hasil.
Indonesia adalah suatu negara yang mempunyai jumlahUmat Islam
terbesar di dunia yakni hampir 88% dari 228 juta jiwa penduduk Indonesia
memeluk agama Islam (Effendi, 2006: 57). Oleh karena itu, peluang untuk
6
mengembangkan perbankan syariah di Indonesia sangatlah besar.Hal ini terlihat
dari sangat besarnya pasar potensial dari perbankan syariah di Indonesia.
Table 1.1
Perkembangan Kelembagaan dan Kinerja Perbankan Syariah Indonesia
Indicator 2006 2007 2008 2009 2010 2011 20012
BUS 3 3 5 6 11 11 11
UUS 20 26 27 25 23 24 24
BPRS 105 114 131 138 150 155 155
Jaringan Kantor 693 802 1.069 1.258 1.763 101 380
Aset 27.618 37.754 51.249 68.212 100.258 148.987 149.321
Sumber: www.bi.go.idPerkembangan dan Prospek Perbankan Syariah ... - Bank Indonesia
(diakses tanggal 14 juni 2016)
Sampai dengan bulan Februari 2012, industri perbankan syariah telah
mempunyai jaringan sebanyak 11 Bank Umum Syariah (BUS), 24 Unit
Usaha Syariah (UUS), dan 155 BPRS,dengan total jaringan kantor mencapai
2.380 kantor yang tersebar di hampir seluruh penjuru nusantara (Tabel 1.1).
Total aset perbankan syariah mencapai Rp149,3 triliun (BUS & UUS Rp145,6
triliun dan BPRS Rp3,7 triliun) atau tumbuh sebesar 51,1% dari posisi
tahun sebelumnya. Industri perbankan syariah mampu menunjukkan akselerasi
pertumbuhan yang tinggi dengan rata-rata sebesar 40,2% pertahun dalam
lima tahun terakhir 2007-2011.
Di tengah perkembangan industri perbankan syariah yang pesat tersebut,
perlu disadari masih adanya beberapa tantangan yang harus diselesaikan agar
7
perbankan syariah dapat meningkatkan kualitas pertumbuhannya dan
mempertahankan akselerasinya secara berkesinambungan.
Namun pada tahun 2015 perkembangan bank Indonesia yang meliputi
bank syariah dan bank konvensional berdasarkan kegiatan usaha berjalan lambat
(table 1.2). Upaya pengembangan bank syariah tidak cukup hanya berlandaskan
kepada aspek-aspek legal dan peraturanperundang-undangan, tetapi juga harus
berorientasi kepada pasar atau masyarakat sebagai pengguna jasa (konsumen)
lembaga perbankan. Berikut data perkembangan Bank Syariah dan Bank
Konvensional dari bulan Juni 2015 sampai oktober 2015:
Table 1.2
Perkembangan Aset Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah Berdasarkan
Kegiatan Usaha tahun 2015 (Miliar Rp)
Kelompok Bank Juni Juli Agustus September Oktober
Buku 1 186.312 185.253 184.215 188.545 179.836
Buku 2 887.878 880.500 910.648 953.434 922.968
Buku 3 2.124.858 2.110.716 2.146.797 2.206.688 2.150.643
Buku 4 2.533.931 2.548.412 2.569.008 2.594.592 2.542.398
Buku 1 Syariah 26.434 25.474 25.341 26.077 25.925
Buku 2 Syariah 173.783 175.323 174.738 177.948 175.501
Total 5.933.195 5.925.677 6.010.747 6.147.284 5.997.272
Sumber: www.ojk.go.id (diakses tanggal 17 Juni 2016)
Kegiatan Usaha adalah kegiatan usaha Bank Umum sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992tentang Perbankan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 dan
kegiatan usaha BankUmum Syariah serta Unit Usaha Syariah sebagaimana
8
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentangPerbankan
Syariah.Berdasarkan Modal Inti yang dimiliki, Bank dikelompokkan menjadi 4
BUKU, yaitu:
1. BUKU 1 adalah Bank dengan Modal Inti sampai dengan kurang dari
Rp1.000.000.000.000,00(satu triliun Rupiah).
2. BUKU 2 adalah Bank dengan Modal Inti paling sedikit sebesar
Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun Rupiah) sampaidengan kurang dari
Rp5.000.000.000.000,00 (lima triliun Rupiah).
3. BUKU 3 adalah Bank dengan Modal Inti paling sedikit sebesar
Rp5.000.000.000.000,00 (lima triliun Rupiah) sampaidengan kurang dari
Rp30.000.000.000.000,00 (tiga puluh triliun Rupiah).
4. BUKU 4 adalah Bank dengan Modal Inti paling sedikit sebesar
Rp30.000.000.000.000,00 (tiga puluh triliun Rupiah).
Dari data diatas dapat diketahui untuk tahun 2015 perkembangan antara
bank konvensional dan perbankan syariah berdasarkan kegiatan usahaberjalan
seimbang, maksutnya sama-sama mengalami keterlambatan dalam
perkembangannya.Sehingga ini adalah tantangan terhadap perbankan syariah
untuk bisa bangkit lagi dan memiliki peluang yang sangat baik untuk lebih
berkembang, di banding tahun-tahun sebelumnya.
Dari datamilad ke-8 Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) dan data OJK ada
perbedaan mengenai perkembangan perbankan syariah, sehingga dalam hal ini
9
perlu di tinjau apa penyebab merosotnya perkembangan bank syariah ditahun
2015 padahal di tahun-tahun sebelumnya perkembanhan bank syariah sangat baik.
Sehubungan dengan latar belakang masalah, peneliti tertarik untuk
meneliti variable yang mempengaruhu terhadap perbankan syariah diantaranya
pengetahuan,profesi dan tingkat bagi hasil mempengaruhi persepsi masyarakat
umum terhadap perbankan syariah. Serta mengangkatnyamenjadi sebuah judul
penelitian, yakni “PERSEPSI MASYARAKAT UMUM TERHADAP
PERBANKAN SYARIAH (Study Kasus di Kabupaten Semarang)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang
akan diteliti dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah pengetahuan mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap Perbankan
Syariah?
2. Apakah profesi mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap Perbankan
Syariah?
3. Apakah bagi hasil mempengaruhi persepsimasyarakat terhadap Perbankan
Syariah?
4. Apakah pengetahuan, profesi dan bagi hasil secara bersama-sama
mempengaruhi terhadap Perbankan Syariah.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengetahuan mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap
Perbankan Syariah.
10
2. Untuk mengetahui profesi mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap
Perbankan Syariah.
3. Untuk mengetahui bagi hasil mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap
Perbankan Syariah.
4. Untuk mengetahui pengetahuan, profesi dan bagi hasil secara bersama-sama
mempengaruhi terhadap Perbankan Syariah.
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Peneliti
Bagi peneliti dapat memberikan khasanah keilmuaan dan dapat
memperdalam pengetahuan, khususnya tentang persepsi masyarakat terhadap
perbankan syariah.
2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Fakultas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dokumentasi ilmiah yang
bermanfaat untuk kegiatan akademik bagi peneliti sendiri dan bagi pihak
fakultas dan diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk
penelitian lebih lanjut.
3. Bagi Perbankan
Semoga untuk lebih mengetahui sampai jauh mana persepsi masyarakat
terhadap perbankan syariah khususnya di Kabupaten Semarang.
4. Untuk penelitian yang akan datang
Semoga bisa menjadi bahan acuan untuk penelitian selanjutnya terutama
yang berminat untuk mengkaji tentang persepsi masyarakat umum terhadap
bank syariah dalam ruang lingkup yang berbeda.
11
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini akan disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini akan menguraikan tentang telaah pustaka yang berkaitan dengan
topik dalam penelitian ini yaitu persepsi, pengetahuan, profesi, bagi hasil dan
perbankan syariah, kerangka teori, kerangka penelitian dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, difinisi konsep
dan operasional, instrument penelitian, uji instrument penelitian dan alat analisis.
BAB IV ANALISA PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang deskripsi penelitian dan analisis data
meliputi analisis terhadap tiap variabel, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil
uji hipotesis
BAB V PENUTUP
Bab ini adalah rangkaian terakhir penulisan yang berisi kesimpulan yang
diperoleh dari hasil penelitian, serta saran.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Dalam telaah pustaka ini, penulis akan memaparkan tentang beberapa
sumber yang membicarakan penelitian terdahulu mengenai variabel-variabel
yang berkaitan dalam penelitian ini, mengenai persepsi masyarakat umum
terhadap perbankan syariah diantaranya pengetahuan, profesi dan tingkat
bagi hasil sebagai variabel independen dan perbankan syari‟ah sebagai
variabel dependen. Penelitian terdahulu antara lain:
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Santri Tentang
Perbankan Syariah Memilih Produk Bank Syariah Mandiri Yogyakarta
(Study kasus Santri Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta)”
oleh Ewa Ilyas Yulkifli Fakultas Syariah dan Hukum UIN Yogyakarta.Hasil
yang diperoleh menunjukan hasil uji F menunjukan model berpengaruh
signifikan, yaitu minat santri dipengaruhi bersama-sama oleh pengetahuan,
difinisi, lokasi, prinsip-prinsip dan produk-produk perbankan syariah.
Berdasarkan hasil penelitian dari Harif A. Rifai, dkk bekerja sama
dengan Bank Indonesia dan Center for Banking Research (CBR) Andalas
University, pada tahun 2007 tentang Identifikasi Faktor Penentu Keputusan
Konsumen dalam Memilih Jasa Perbankan: Bank Syariah Vs Bank
Konvensional, diketahui bahwa pengetahuan tentang bank syariah merupakan
salah satu faktor yang meningkatkan peluang adopsi bank syariah (Hasan,
2010: 79).
12
13
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB)
tentang Potensi, Preferensi, dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah
di Jawa Barat, disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang bank
syariah masih dapat dikatakan rendah.Rendahnya pengetahuan masyarakat
tentang bank syariah dan sistem syariah itu menyebabkan menurunnya minat
untuk mengadopsi bank syariah. Oleh karena itu, kampanye yang gencar
tentang bank syariah (system syariah) sangat diperlukan untuk menaikkan
animo masyarakat kepada bank (Muhammad, 2002: 204).
Penelitian tentang bank syariah telah dilakukan oleh Institut Pertanian
Bogor, Universitas Diponegoro dan Universitas Brawijaya yang bekerja sama
dengan bank Indonesia pada tahun 2000, yang berbentuk penelitian diskriptif.
Penelitian ini meliputi potensi, preferensi dan perilaku masyarakat jawa
terhadap bank syariah.Hasil penelitian tersebut menjelaskan karakteristik dan
perilaku masyarakat calon pengguna jasa perbankan syariah di Jawa Barat,
Jawa Tengah dan JawaTimur.Penelitian tersebut juga memberikan hasil yang
berbeda antar provinsi bahwa faktor pendidikan mempengaruhi minat
masyarakat terhadap perbankan syariah.
Skripsi Siska Aulia (2015), yang melakukan penelitian tentang
“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung Nasabah Pada Bank
Syariah Mandiri Cabang Yogyakarta”, dari penelitian tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa semakin baik nisbah bagi hasil yang diberikan pihak BSM
kepada nasabah, maka minat nasabah semakin tinggi.
14
Hasil penelitian yang dilakukan Harviz A. dan Haroni D. H. R. (2013)
hasil regresi menunjukan bahwa pekerjaan, pelayaan, promosi dan bukti fisik
mempengaruhi persepsi etnis China terhadap perbankan syariah di kota
Medan dengan signifikasi pada alpa 5%. Berdasarkan pernyataan terhadap
variabel persepsi terlihat bahwa masyarakat etnis China tidak mengetahui
seluk beluk perbankan syariah sehingga menghasilkan persepsi yang kurang
memuaskan terhadap perbankan syariah untuk itu diperlukan peningkatan
seminar-seminar mengenai produk-produk, prinsip dan mekanisme kerja
Bank Syariah.
Hasil penelitian yang dilakukan Isfi Sholihah (2015) berdasarkan
uraian-uraian dan hasil analisis, maka diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut: pertama, pengujian secara bersama-sama (Uji F)
menunjukkan bahwa pendidikan, usia dan pelayanan secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan pada alpha 5% terhadap persepsi tentang
perbankan syariah di Kecamatan Selong. Kedua, dari ketiga variabel bebas,
terlihat bahwa variabel pelayanan merupakan variabel utama yang
memberikan kontribusi paling besar dalam hubungannya dengan hasil
persepsi masyarakat tentang perbankan Syariah di Kecamatan Selong. Ketiga,
pengujian secara parsial menunjukkan bahwa pendidikan dan usia tidak
berpengaruh signifikan terhadap persepsi masyarakat, sedangkan pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi masyarakat tentang
perbankan syariah di Kecamatan Selong. Keempat, hasil perhitungan
koefisien determinasi R2 yang dihasilkan menunjukkan bahwa nilai
15
R2sebesar 0.406. Hal ini memberi makna bahwa sebesar 40.6% variasi
perubahan variabel terikat yaitu persepsi masyarakat mampu dijelaskan oleh
variasi variabel bebasnya, sedangkan sisanya 59.4% dipengaruhi oleh variasi
variabel lain yang tidak tercakup dalam model regresi.
Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat perbedaan hasil penelitian
atau kesimpulan mengenai pengetahuan masyarakat umum terhadap
perbankan syariah, dan belum menemukan profesi mempengaruhi persepsi
terhadap perbankan syari‟ah, maka peneliti akan meneliti persepsi masyarakat
yang dipengaruhi oleh faktor-faktor meliputi pengetahuan, profesi dan tingkat
bagi hasil terhadap perbankan syariah yang bertujuan untuk mengetahui
apakah pengetahuan, profesi dan tingkat bagi hasil mempengaruhi perbankan
syariah.
B. Kerangka Teori
1. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Kehidupan individu tidak lepas dari lingkungannya, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya.Sejak individu
dilahirkan, sejak itu pula individu secara langsung berhubungan
dengan dunia sekitarnya.Mulai saat itu pula individu secara langsung
menerima stimulus dari luar dirinya, dan ini berkaitan dengan
persepsi.
Manusia mempunyai persepsi yang berbeda-beda terhadap
sesuatu baik itu dilihat dari faktor pengetahuan ataupun
16
pengalamannya terhadap suatu kejadian. Persepsi adalah suatu proses
aktif setiap orang memperhatikan, mengorganisasikan, dan
menafsirkan semua pengalamannya secara selektif (Mulyana, 1996:
39).
Persepsi individu hakikatnya dibentuk oleh budaya karena ia
menerima pengetahuan dari generasi sebelumnya. Pengetahuan yang
diperolehnya itu digunakan untuk memberi makna terhadap fakta,
peristiwa dan gejala yang dihadapinya.
Persepsi sebagai suatu proses dengan mana individu-individu
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar
memberikan makna bagi mereka. Persepsi adalah pengalaman tentang
objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan
meyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan dan memberikan
makna pada stimulasi inderawi (Rakhmat, 2001: 51).
Persepsi adalah proses di mana kita menjadi sadar akan
banyaknya stimulus yang mempengaruhi indera kita (Mulyana, 2005:
168). Persepsi juga merupakan suatu proses pengenalan individu pada
informasi, memperhatikan dan memahami informasi.
Di perpustakaan atau suatu lembaga informasi proses persepsi
timbul dan mempengaruhi pengguna dalam mengakses informasi
yang meliputi koleksi, layanan, fasilitas fisik, SDM, dan fasilitas
teknologi informasi yang ada. Proses pengamatan melalui indera
terhadap suatu objek yang dipengaruhi oleh pengetahuan, kebutuhan,
17
pengalaman, lingkungan sistem dan nilai yang dianut, sehingga
individu menyadari, memperoleh gambaran, menginterpretasikan,
memperoleh kesan dan pandangan tentang objek tersebut (Rakhmat,
2000: 177).
Mengenai pengertian persepsi, Julia T. Wood dalam bukunya
berjudul “Communication In our lives” mengatakan bahwa: Persepsi
adalah merupakan suatu proses meyeleksi, mengorganisasikan dan
menginterpretasikan secara aktif mengenai orang, objek, kejadian
situasi dan kreatifitas (Wood, 1997: 45).
Jadi persepsi pada dasarnya adalah pola respon seseorang
tentang sesuatu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kesiapan, tujuan,
kebutuhan, pengetahuan, pengalaman, dan faktor lingkungannya.
b. Proses Pembentukan Pesepsi
Proses terjadinya persepsi dapat dimulai dari objek yang
menimbulkan stimulus mengenai alat indera atau reseptor.
Prosesstimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman
atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan
oleh syarat sensoris ke otak. Proses ini yang disebut proses fisiologis.
Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga
individu meyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar atau apa
yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat
kesadaran inilah yang disebut sebagi pusat psikologis. Dengan
demikian dapat dikemukakan bahwa taraf terakhir dari proses persepsi
18
ialah individu meyadari tentang misalnya apa yang dilihat, atau apa
yang didengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima
melalui alat indera. Proses ini merupakan proses terakhir dari persepi
dan merupakan persepsi sebenarnya. Respon sebagai akibat persepsi
dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk (Walgito,
2004 : 90).
Dalam proses persepsi perlu adanya perhatian sebagai langkah
persiapan dalam persepsi itu. Hal tersebut karena keadaan
menunjukan bahwa individu tidak hanya dikenai oleh satu stimulus
saja, tetapi individu dikenai berbagai macam stimulus yang
ditimbulkan oleh keadaan sekitarnya.Tidak semua stimulus
mendapatkan respon individu untuk dipersepsi. Stimulus mana yang
akan dipersepsi atau mendapatkan respon dari individu tergantung
pada perhatian individu yang bersangkutan.
Kemudian berkaitan dengan proses persepsi, seperti yang
terungkap dari definisi persepsi yang dikemukakan Robbin (2001)
bahwa persepsi merupakan suatu proses dengan mana individu-
individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka
agar memberi makna kepada lingkungan mereka. Proses ini terdiri
dari proses seleksi, mengorganisasikan dan menginterpretasikan.
Adapun ketiga proses ini berjalan secara terus menerus, saling berbaur
dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. (Robbin, 2001: 88).
19
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Davidoff, stimulus yang
diterima melalui alat inderanya kemudian diorganisasikan,
diinterpretasikan, sehingga individu meyadari dan mengerti tentang
apa yang di indera itu. Inilah yang disebut persepsi.(Walgito, 1997:
53).
Individu mengadakan seleksi terhadap stimulus yang
mengenainya, dan disini berperannya perhatian. Sebagai akibat dari
stimulus yang dipilihnya dan diterima individu, individu meyadari dan
memberi respon sebagai reaksi terhadap stimulus tersebut.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
Menurut Stephen P. Robbin (2001) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi persepsi yaitu :
1) Faktor yang berada dalam diri yang mempersepsi (perceiver)
berupa sikap, alasan atau sebab, minat, pengalaman, dan dugaan.
2) Faktor yang berada dalam objek yang dipersepsikan (target),
berupa sesuatu yang baru, suara, ukuran, latar belakang dan
dekatnya.
3) Faktor yang berada dalam situasi (situation), berupa bentuk,
keadaan pekerjaan dan social setting.
Jadi persepsi pada dasarnya adalah pola respon seseorang
tentang sesuatu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kesiapan, tujuan,
kebutuhan, pengetahuan, pengalaman, faktor lingkungannya dan
sebagainya.
20
Adapun faktor-faktor persepsi dari penelitian ini adalah faktor
dari pengetahuan, profesi dan tingkat bagi hasil terhadap perbankan
syariah.
2. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada
di kepala kita (Prasetyo dan Jannah, 2006: 3). Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
kepandaian yang berhubungan dengan hal mata pelajaran. Kata
pengetahuan dalam bahasa Arab disebut dengan kata ‟ilmu (Alkalali,
1993: 537).
Menurut Muhammad Hatta, yang dimaksud dengan pengetahuan
adalah sesuatu yang didapat dari membaca dan pengalaman.
Pengetahuan sangat berbeda dengan ilmu pengetahuan karena ilmu
pengetahuan merupakan pengetahuan yang didapat dengan jalan
keterangan analisis (Nurdin, 2004: 139). Sebagai contoh dengan
membaca koran, kita menjadi tahu tentang suatu berita atau kejadian
tertentu. Dengan adanya pengetahuan, membuat kita dari sebelumnya
tidak tahu menjadi tahu.
Pengetahuan dapat diartikan sebagai hasil keingintahuan, segala
perbuatan atau usaha manusia untuk memahami obyek yang
dihadapinya. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang fisik yang
pemahamannya dilakukan dengan cara persepsi, baik melalui
21
pancaindera maupun akal. Pengetahuan pada hakikatnya meliputi
semua yang diketahui seseorang terhadap objek tertentu (Wirartha,
2006).
Pengetahuan diartikan sebagai kesan di dalam pikiran manusia
sebagai hasil penggunaan panca indera.Pengetahuan bertujuan untuk
mendapatkan kepastian dan menghilangkan prasangka, sebagai akibat
dari ketidak pastian tersebut.Pengetahuan merupakan suatu bagian
dari kepercayaan yang benar.Setiap hal mengenai pengetahuan
merupakan suatu hal tentang kepercayaan yang benar (Suriasumantri,
2006: 82).
Istilah pengetahuan mengandung makna pengetahuan faktual
dan juga pengetahuan hafalan untuk diingat seperti rumus, definisi,
istilah, nama-nama suatu objek, dan lain-lain (Abdullah, 2012: 20).
Pengetahuan merupakan tipe hasil belajar yang termasuk aspek
yang paling dasar dari domain daerah kognitif.Tipe hasil belajar ini
menjadi prasyarat bagi tipe hasil belajar berikutnya.Hafal menjadi
prasyarat bagi pemahaman.Hal ini berlaku bagi semua bidang studi,
baik matematika, pengetahuan alam, ilmu sosial, maupun bahasa.
Dalam jenjang ini, kemampuan seseorang dituntut untuk dapat
mengenali atau mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah-istilah
dan sebagainya tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya
(Daryanto, 2007: 103).
22
Pengetahuan berhubungan dengan mengingat kepada suatu
bahan yang sudah dipelajari sebelumnya.Istilah pengetahuan disebut
juga sebagai aspek ingatan atau pengingatan kembali.Pengetahuan
juga dapat menyangkut dengan bahan yang luas atau pun sempit,
seperti fakta sempit atau teori luas. Meskipun demikian, apa yang
diketahui hanyalah sekedar informasi yang dapat diingat saja. Oleh
karena itu, tingkat domain kognitif pengetahuan termasuk rendah (Ali,
2008: 42).
Kata pengetahuan („ilm) merupakan kata yang paling sering
diulang dalam Al-Qur‟an. Hanya dengan menjadi manusia yang
berpengetahuanlah („alim), manusia dapat mengklaim bahwa dirinya
superioritas atas makhluk-makhluk Tuhan yang lain.
Hal ini disebabkan karena pengetahuan merupakan alat untuk
membuat suatu barang-barang yang berharga dan mencapai
keselamatan spiritual secara bersama-sama.Oleh karena itu, Islam
membedakan secara jelas antara orang yang bodoh dengan orang yang
berpengetahuan.
b. Jenis- jenis Pengetahuan
Secara umum, pengetahuan dibedakan menjadi pengetahuan
prailmiah (pengetahuan biasa) dan pengetahuan ilmiah. Untuk
menjadi pengetahuan ilmiah, harus memenuhi syarat-syarat antara
lain: mempunyai obyek tertentu, baik formal maupun nonformal dan
23
harus bersistem atau runtut, serta mempunyai metode tertentu yang
bersifat umum (Wirartha, 2006).
Menurut Saefuddin Ansari, pengetahuan dapat dibedakan
menjadi empat macam, yaitu (Nurdin, 2004: 140):
1) Pengetahuan biasa adalah pengetahuan tentang hal-hal biasa,
kejadian sehari-hari, yang selanjutnya disebut pengetahuan.
2) Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang mempunyai sistem
dan metode tertentu, yang selanjutnya disebut ilmu pengetahuan.
3) Pengetahuan filosofis adalah semacam ilmu istimewa yang
mencoba menjawab istilah-istilah yang tidak terjawab oleh ilmu
biasa, yang sering disebut sebagai filsafat.
4) Pengetahuan teologis adalah pengetahuan tentang keagamaan,
pengetahuan tentang pemberitahuan dari Tuhan.
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Pengetahuan dapat diperoleh dengan beberapa macam cara.
Seseorang dapat mengetahui sesuatu berdasarkan pengalaman yang
dia miliki. Selain pengalaman, seseorang juga tahu karena dia
diberitahu orang lain. Pengetahuan juga didapat karena tradisi,
misalnya masyarakat tahu bahwa orang yang lebih tua harus
dihormati, sebaiknya makan tiga kali sehari dan mandi dua kali sehari
(Prasetyo dan Jannah, 2006). Dengan demikian secara garis besar,
manusia memperoleh pengetahuan melalui orang lain dan pengalaman
(Wirartha, 2006).
24
Dari penjelasan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa ada
dua sumber utama yang menyebabkan seseorang memiliki
pengetahuan, yaitu:
1) Experiential Reality adalah sumber pengetahuan yang didapatkan
dengan cara mengalami sendiri. Jadi, dengan pengalaman yang
mereka miliki, mereka menjadi tahu akan sesuatu (Prasetyo dan
Jannah, 2006). Orang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru
yang baik. Pengetahuan dari pengalaman diperoleh dengan
mempelajari pengalaman diri sendiri. Pengalaman diri sendiri
setiap hari, jika direnungkan kembali, akan memberikan banyak
pengetahuan (Wirartha, 2006).
2) Agreement Reality merupakan sumber pengetahuan yang
didasarkan pada kesepakatan-kesepakatan antara diri sendiri
dengan orang lain. Bentuk dari agreement reality ini bermacam-
macam, yakni bisa berdasarkan informasi dari orang lain, tradisi,
serta kebiasaan (Prasetyo dan Jannah, 2006).
Orang lain memberitahukan sesuatu yang mereka anggap
sebagai sesuatu yang benar bagi mereka, baik secara langsung
maupun melalui media. Dalam keluarga, seseorang banyak
memperoleh pengetahuan dari orang tua mereka mulai sejak bayi
hingga dewasa. Di sekolah, seseorang memperoleh pengetahuan dari
guru, teman dan buku bacaan yang ada di perpustakaan.Dalam
pergaulan di masyarakat, seseorang banyak mendapatkan pengetahuan
25
dari rekan atau orang-orang lain yang mereka jumpai.Pengetahuan
yang berasal dari buku juga termasuk di dalamnya (Wirartha, 2006).
3. Profesi
a. Pengertian Profesi
Istilah profesi semakin populer sejalan dengan semakin kuatnya
tuntutan kemampuan profesional dalam pekerjaan.Apapun jenis
maupun bentuk pekerjaannya, kemampuan profesional telah menjadi
kebutuhan individu. Secara etimologi profesi berasal dari bahasa
Inggris yaitu profession atau bahasa latin profecus, yang artinya
mengakui, pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam
melaksanakan pekerjaan tertentu. Profesi adalah bidang pekerjaan
yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan
sebagainya) tertentu (http://kbbi.web.id/profesi).
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa
Inggris "Profess", yang bermakna: Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen. Profesi juga
sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki
asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang
khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada
bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga
pendidik.
26
Seseorang yang berkompeten di suatu profesi tertentu, disebut
profesional.Walau demikian, istilah profesional juga digunakan untuk
suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan kata dari
amatir.Contohnya adalah petinju profesional menerima bayaran untuk
pertandingan tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju tidak
dianggap sebagai profesi.
b. Jenis profesi
Penyandang profesi boleh menyatakan bahwa dia mampu atau
ahli dalam melaksanakan pekerjaan tertentu asalkan pengakuannya
disertai bukti yang nyata bahwa dia benar-benar mampu
melaksanakan suatu pekerjaan yang diklaim sebagai keahliannya.
Namun pengakuan itu idealnya berasal dari masyarakat atau pengguna
jasa penyandang profesi itu atau berangkat dari karya ilmiah atau
produk lain yang dihasilkan oleh penyandang profesi tersebut.
Pengakuan itu terutama didasari atas kemampuan konseptual aplikatif
dari penyandang profesi tersebut.
Berdasarhan pengertian secara terminologi, profesi dapat
diartikan sebagai suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan
tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental, bukan
pekerjaan manual. Kemampuan mental yang dimaksudkan di sini
adalah adanya persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrumen
untuk melakukan perbuatan praktis. Merujuk pada definisi ini,
pekerjaan-pekerjaan yang menuntut keterampilan manual atau fisikal,
27
meskipun levelnya tinggi, tidak digolongkan dalam profesi. Dengan
demikian tidak muncul organisasi profesi, seperti Ikatan Tukang
Becak Indonesia, Ikatan Tukang Kayu Indonesia, Ikatan Penganyam
Rotan Indonesia, Ikatan Petani Indonesia, dsb. Namun yang ada
adalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI), Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI), Ikatan
Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI).
Profesi menunjuk pada suatu kelompok pekerjaan dari jenis
yang ideal, yang sesungguhnya tidak ada dalam kenyataan atau tidak
pernah akan tercapai, tetapi menyediakan suatu model status
pekerjaan yang dapat diperoleh, jika pekerjaan itu telah mencapai
profesionalisasi secara penuh. Istilah “ideal” itu hanya ada dalam
kata, tidak atau sulit dalam realita, karena sifatnya hanya sebuah
abstraksi.Kondisi ideal tidak lebih dari harapan yang tidak selesai
karena fenomena yang ada hanya sebatas mendekati hal yang ideal
tersebut.
c. Pilar-pilar Profesi
Ada tiga pilar pokok yang ditunjukkan untuk suatu profesi, yaitu
pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik (https://id.
wikipedia.org/wiki/Profesi), sebagai berikut:
1) Pengetahuan
Merupakan fenomena yang diketahui dan disistematisasikan
sedemikian rupa sehingga memiliki daya prediksi, daya
28
control,dan daya aplikasi tertentu. Pada tingkat yang lebih tinggi,
pengetahuan bermakna kapasitas kognitif yang dimiliki oleh
seseorang melalui proses belajar.
2) Keahlian
Bermakna penguasaan substan keilmuan yang dapat dijadikan
acuan dalam bertindak.Keahlian juga bermakna pakar dalam
cabang ilmu tertentu untuk dibedakan dengan pakar lainnya.
3) Persiapan akademik mengandung makna bahwa untuk derajat
profesional atau memasuki jenis profesi tertentu, diperlukan
persyaratan pendidikan khusus, berupa pendidikan prajabatan
yang dilaksanakan pada lembaga pendidikan formal, khususnya
jenjang perguruan tinggi.
4. Bagi Hasil
a. Pengertian Bagi Hasil
Keharaman bunga dalam syariah membawa konsekuensi adanya
penghapusan bunga secara mutlak.Teori bagi hasil dibangun sebagai
tawaran baru di luar sistem bunga yang cenderung tidak
mencerminkan keadilan (injustice/dzalim) karena memberikan
diskriminasi terhadap pembagian resiko maupun untung bagi para
pelaku ekonomi.Principles of Islamic finance di bangun atas dasar
larangan riba, larangan gharar, tuntunan bisnis halal, resiko bisnis
ditanggung bersama, dan transaksi ekonomi berlandaskan pada
pertimbangan memenuhi rasa keadilan (Alsadek, et all., 2006).
29
Profit loss sharing berarti keuntungan atau kerugian yang
mungkin timbul dari kegiatan ekonomi/bisnis ditanggung bersama-
sama. Dalam atribut nisbah bagi hasil tidak terdapat suatu fixed and
certain return sebagaimana bunga, tetapi dilakukan profit and loss
sharing berdasarkan produktifitas nyata dari produk tersebut (Karim,
2001).
Sebenarnya dalam perekonomian modern pembiayaan dengan
sistem PLS sudah biasa terjadi dalam berbagai kegiatan penyertaan
modal bisnis.Kepemilikan saham dalam suatu perseroan merupakan
contoh populer dalam penyertaan modal. Pemegang saham akan
menerima keuntungan berupa deviden sekaligus menanggung resiko
jika perusahaan mengalami kerugian (Hendri, 2003).
Dalam perjanjian bagi hasil yang disepakati adalah proporsi
pembagian hasil (disebut nisbah bagi hasil) dalam ukuran persentase
atas kemungkinan hasil produktifitas nyata. Nilai nominal bagi hasil
yang nyata-nyata diterima, baru dapat diketahui setelah hasil
pemanfaatan dana tersebut benar-benar telah ada. Nisbah bagi hasil
ditentukan berdasarkan kesepakatan pihak-pihak yang bekerja sama.
Besarnya nisbah biasanya akan dipengaruhi oleh pertimbangan
kontribusi masing-masing pihak dalam bekerja sama (share and
partnership) dan prospek perolehan keuntungan (expected return)
serta tingkat resiko yang mungkin terjadi (expected risk) (Hendri ,
2003).
30
Pada dasarnya suatu resiko muncul karena ada ketidak pastian
(uncertainty) di masa depan. Van Deer Heidjen (1996) membagi
ketidak pastian menjadi 3 kategori:
1) Risk. Kemunculannya berkemungkinan memiliki preseden
historis dan dapat dilakukan estimasi probabilitas untuk tiap
hasil yang mungkin muncul.
2) Structural uncertainties. Kemungkinan terjadinya suatu hasil
bersifat unik, tidak memiliki preseden di masa lalu. Akan tetapi
tetap berkemungkinan.
3) Unknowables. Kemunculan kejadian secara ekstrim tidak
terbayangkan sebelumnya.
Dalam kategori ini resiko merupakan sebutan bagi
kemungkinan kejadian yang ada preseden historisnya dan mengikuti
suatu distribusi probabilitas. Karenanya, resiko sesungguhnya dapat
diperkirakan setidaknya secara teoritis. Resiko dibagi menjadi 2
aspek, yakni:
1) Pasive risk, yaitu sebuah resiko yang terjadi dan benar-benar
tidak ada perkiraan dan perhitungan yang dapat dipakai, dan tidak
diketahui jawabannya. Perkiraan atas resiko ini hanya
mengandalkan keberuntungan (game of chance), karena seseorang
hanya dapat bersifat pasif.
2) Responsive risk, yaitu resiko yang kemunculannya memiliki
penjelasan kausalitas dan distribusi probabilitas. Resiko ini
31
dapatdiperkirakan dengan menggunakan cara-cara tertentu.
Memperkirakan resiko responsif ini sering disebut game of skill,
karena perkiraannya didasarkan atas skill tertentu.
b. Jenis-jenis Bagi Hasil
Teori PLS dikembangkan dalam dua model, yakni model
mudharabah dan musyarakah. Model Mudharabah merujuk pada
bentuk kerjasama usaha antara dua belah pihak. Pihak pertama
(shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya
menjadi pengelola dana(mudharib) (Zainul, 2000). Model
musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
menjalankan suatu usaha tertentu. Masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana dengan kesepakatan keuntungan dan resiko
ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan (Zainul, 2000). Jenis-
jenis bagi hasil:
1) Mudhorobah
Mudharabah bisa juga disebut dengan qiradh yang berarti
“memutuskan”. Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti
memukul atau berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini
lebih tepatnya adalah proses seseorang memukulkan kakinya
dalam menjalankan usaha. Secara teknis, al mudharabah adalah
akad kerja sama usaha antara kedua belah pihak dimana pihak
pertama (shohibul mal) menyediakan seluruh modal, sedangkan
pihak lainnya menjadi pengelola.
32
Dibawah ini ada beberapa pendapat mengenai pengertian
mudharabah secara istilah, diantaranya:
a) Mudharabah menurut Abdur Rahman L. Doi yaitu:
Mudharabah dalam terminologi hukum adalah suatu kontrak
dimana suatu kekayaan (property) atau persediaan (stock)
tertentu (rabb al mal) kepada pihak lain untuk membentuk
suatu kemitraan yang diantara kedua belah pihak berhak
memperoleh keuntungan (Sjahdeini, 2007: 29).
b) Mudharabah menurut Imam Saraksi, salah seorang pakar
perundangan Islam yang dikenal dalam kitabnya al Mabsut
mendefinisikan mudharabah yaitu:
Perkataan mudharabah diambil dari pada perkataan “darb”
usaha diatas bumi. Dinamakan demikian mudharib berhak
untuk bekerja sama bagi hasil atas jerih payah dan usahanya
(Wiroso, 2005: 33).
c) Mudharabah menurut ahli fiqih yaitu:
Mudharabah menurut ahli fiqih merupakan suatu perjanjian
dimana seseorang memberikan hartanya kepada orang lain
berdasarkan prinsip dagang dimana keuntungan yang diperoleh
akan dibagi berdasarkan pembagian yang disetujui oleh para
pihak (Sjahdeini, 2007: 30).
33
Sedangkan menurut fatwa DSN MUI No. 07/DSN-
MUI/IV/2000, mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan
oleh LKS kepada pihak lain untuk suatu usaha yang produktif.
Jadi, Mudharabah adalah suatu akad kerjasama yang
dilakukan antara kedua belah pihak yakni shohibul mal
manyediakan seluruh modal dan mudharib sebagai pengelola
modal.
Dalam hal rukun akad mudharabah terdapat beberapa
perbedaan pendapat antara ulama hanafiyah dan jumhur
ulama‟. Ulama‟ Hanafiyah berpendapat bahwa yang menjadi
rukun akad mudharabah adalah ijab dan qabul. Sedangkan
menurut jumhur ulama‟ menyatakan bahwa rukun akad
mudharabah adalah terdiri atas orang yang berakad, modal,
keuntungan, kerja dan akad, tidak hanya terbatas pada rukun
sebagaimana yang dikemukakan ulama‟ hanafiyah, akan tetapi
ulama‟ hanafiyah memasukkan rukun-rukunnya yang disebutkan
jumhur ulama‟ itu, selain ijab dan qabul sebagai syarat akad
mudharabah.
Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN), rukun dan
syarat pembiayaan Mudharabah adalah sebagai berikut:
a) Penyedia dana (shohibul mal) dan pengelola (mudharib)
harus cakap hukum.
34
b) Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak
untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan
kontrak (akad), dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut: Pertama, penawaran dan penerimaan harus secara
eksplisit menunjukkan tujuan kontrak (akad). Kedua,
penerimaan dari penawaran dilakukan pada saat kontrak.
Ketiga,akad dituangkan secara tertulis, melalui
korespondensi atau dengan menggunakan cara-cara
komunikasi modern.
c) Modal ialah sejumlah uang dan atau aset yang diberikan oleh
penyedia dana kepada mudharib untuk tujuan usaha dengan
syarat sebagai berikut: pertama, modal harus diketahui
jumlah dan jenisnya. Kedua, modal dapat berbentuk uang
atau barang yang dapat dinilai. Jika modal diberikan dalam
bentuk asset, maka asset tersebut harus dinilai pada waktu
akad. Ketiga, modal tidak dapat berbentuk piutang dan harus
dibayarkan kepada mudharib, baik cara bertahap maupun
tidak, sesuai dengan kesepakatan dalam akad.
d) Keuntungan mudharabah adalah jumlah yang didapat sebagai
kelebihan dari modal. Syarat keuntungan berikut ini harus
dipenuhi: pertama, harus diperuntukkan bagi kedua belah
pihak dan tidak boleh disyaratkan hanya untuk satu pihak.
Kedua, bagian keuntungannya proporsional bagi setiap pihak
35
harus diketahui dan dinyatakan pada waktu kontrak
disepakati dan harus dalam bentuk prosentase (nisbah) dari
keuntungan sesuai kesepakatan. Perubahan nisbah harus
berdasarkan kesepakatan. Ketiga, penyedia dana menanggung
semua kerugian akibat dari mudharabah dan pengelola tidak
boleh menanggung kerugian apapun kecuali diakibatkan
dari kesalahan yang disengaja, kelalaian atau pelanggaran
kesepakatan.
e) Kegiatan usaha oleh pengelola (mudharib), sebagai
perimbangan (muqabil) modal disediakan oleh penyedia
dana, harus memperhatikan hal-hal berikut:pertama, kegiatan
usaha adalah hak eksklusif mudharib, tanpa campur tangan
penyedia dana tetapi ia mempunyai hak untuk melakukan
pengawasan. Kedua,penyedia dana tidak boleh
mempersempit tindakan pengelola sedemikian rupa yang
dapat mengahalangi tercapainya tujuan mudharabah, yaitu
keuntungan. Ketiga,pengelola tidak boleh menyalahi hukum
syariah Islamdalam tindakan yang berhubungan dengan
mudharabah, dan harus mematuhi kebiasaan yang berlaku
dalam aktifitas itu.
Secara umum, mudharabah terbagi menjadi 2 jenis,
mudharabah muthlaqah dan mudharabah muqayyadah.
36
a) Mudharabah Muthlaqah
Yang dimaksud dengan mudharabah muthalaqah adalah
bentuk kerjasama dimana antara shahibul mall dan mudharib
yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh
spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. Dalam
pembahasan fiqih ulama salafus shaleh seringkali
dicontohkan dengan ungkapan: if`al masyi`ta(lakukanlah
sesukamu) dari shahibul mal ke mudharib yang memberikan
kekuasaan sangat besar.
b) Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah muqayyadahatau disebut juga dengan istilah
restricted mudharabah atau specified mudharabah adalah
kebalikan dari mudharabah muthalaqah, si mudharib
dibatasi dengan batasan-batasan jenis usaha, waktu, atau
tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali
mencerminkan kecenderungan umum si shahibul mal dalam
memasuki jenis dunia usaha.
Di dalam mudharabah terdapat beberapa manfaat, diantaranya:
a) Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat
keuntungan usaha nasabah meningkat.
b) Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada
nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan
pendapatan atau hasil usaha.
37
c) Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash
flow atau arus kas usaha nasabah sehingga tidak
memberatkan nasabah.
d) Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang
benar-benar halal, aman dan menguntungkan karena
keuntungan yang konkrit dan benar-benar terjadi itulah yang
akan dibagikan.
e) Prinsip bagi hasil dalam mudharabah ini berbeda dengan
prinsip bunga tetap, dimana Bank akan menagih penerima
pembiayaan (nasabah) satu jumlah bunga tetap berapapun
keuntungannya yang dihasilkan nasabah, sekalipun merugi
dan terjadi krisis ekonomi.
2) Musyarokah
Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau
lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing masing pihak
memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa
keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian
berdasarkan porsi kontribusi dana berupa kas maupun aset non
kas yang diperkenankan oleh Syariah.
Musyarakah permanen adalah Musyarakah dengan
ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan
jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.
38
Musyarakah menurun (Musyarakah muttanaqisah) adalah
Musyarakah dengan ketentuan bagian dana pihak pertama akan
dialihkan secara bertahap kepada pihak kedua sehingga bagian
dana pihak pertama akan menurun dan pada akhir masa akad
pihak kedua tersebut akan menjadi pemilik penuh usaha
tersebut.
Mitra aktif adalah mitra yang mengelola usaha
Musyarakah, baik mengelola sendiri atau menunjuk pihak lain
atas nama mitra tersebut. Mitra pasif adalah mitra yang tidak
ikut mengelola usaha musyarakah.
c. Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil
Dengan berlandaskan kerangka teori fiqih mu‟amalah maka
dapat dinyatakan, bahwa sistem bunga masuk dalam kategori ruang
lingkup gharar. Menurut Safii Antonio (2007) Secara operasional
perbedaan bunga dan NBH (nisbah bagi hasil) sebagai berikut:
1) Bunga
a) Tidak terdapat risk and return sharing. Besarnya bunga
ditentukan pada saat akad. Jadi, terdapat asumsi pemakaian dana
pasti mendatangkan keuntungan.
b) Besarnya bunga berdasarkan persentase atas modal (pokok
pinjaman). Besaran bunga biasanya lebih ditentukan
berdasarkan tingkat bunga pasar (market interest rate).
39
c) Pembayaran bunga tetap sebagai mana dalam perjanjian, tidak
terpengaruh pada hasil riil dari pemanfaatan dana.
d) Eksistensi bunga diragukan oleh hampir semua agama samawi,
para pemikir besar, bahkan ekonom.
2) Bagi hasil
a) Berdasarkan risk and return sharing. Besarnya nisbah bagi hasil
disepakati pada saat akad dibuat dengan berpedoman pada
kemungkinan adanya resiko untung-rugi.
b) Besaran nisbah bagi hasil berdasarkan persentase atas
keuntungan yang diperoleh. Besaran nisbah bagi hasil disepakati
lebih didasarkan atas konstribusi masing-masing pihak, prospek
perolehan keuntungan, dan tingkat resiko yang mungkin terjadi.
c) Jumlah nominal bagi hasil akan berfluktuasi sesuai dengan
keuntungan riil dari pemanfaatan dana.
d) Eksistensinya berdasarkan nilai-nilai keadilan yang bersumber
dari syariah Islam.
5. Perbankan Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Istilah bank telah menjadi istilah umum yang banyak dipakai di
masyarakat dewasa ini. Kata Bank berasal dari kata banque dalam
bahasa Prancis, dan dari banco dalam bahasa italia, yang dapat berarti
peti/lemari atau bangku (Zainul, 2006). Konotasi kedua kata ini
menjelaskan dua fungsi dasar yang ditunjukkan oleh bank
40
komersial. Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai
tempat menyimpan benda-benda berharga, seperti peti emas, peti
berlian, peti uang, dan sebagainya. Istilah perbankan di dalam Al-
Qur‟an tidak disebutkan secara eksplisit tetapi yang dimaksud
adalah sesuatu yang memiliki unsur -unsur seperti struktur,
manajemen, fungsi, hak dan kewajiban maka semua itu
disebutkan dengan jelas, seperti zakat, sadaqah, ghanimah
(rampasan perang), bai‟ (jual beli), dayn (utang dagang), maal
(harta) dan sebagainya, yang memiliki fungsi yang dilaksanakan
oleh pihak tertentu dalam kegiatan ekonomi (Heri,2008: 45).
Dalam Peraturan Bank Indonesia, yang dimaksud dengan
Bank adalah Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998
(Khotibul, 2009).Termasuk kantor cabang bank asing. Sedangkan
yang dimaksud dengan Bank Syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas BUS dan BPRS Pasal 1 angka 7 UU
Perbankan Syari‟ah (Zubairi, 2009: 5).
Sebelum undang-undang perbankan syariah disahkan, posisi
perbankan syariah di Indonesia cukup mengambang, meskipun
didukung oleh konstitusi, namun tidak diatur dalam peraturan undang-
undang yang ada dibawahnya. Akhirnya, perbankan syariah berjalan
41
sesuai dengan kreatifitas pendukung dan pejuang perbankan syariah
dengan segala macam. Rancangan undang-undang perbankan syariah
sebenarnya sudah lama di bahas DPR, namun baru disahkan pada 17
Juni 2008 lalu. Sebagai undang-undang yang khusus mengatur
perbankan syariah, dalam undang-undang ini diatur mengenai
masalah kepatuhan syariah yang kewenangannya berada pada
majelis ulama Indonesia (MUI) yang di reperentasikan melalui
Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang harus dibentuk pada masing-
masing bank syariah.
b. Fungsi dan Peran Bank Syariah
Selayaknya suatu usaha yang dibangun atas dasar kemaslahatan
umat baik didunia dan akhirat, maka bank syariah hendaknya
melakukan fungsi dan perannya sesuai dengan ajaran Islam dimana
ajaran ini berlandaskan Al-Qur‟an dan Hadist. Adapun fungsi dan
peran bank Syariah yang diantaranya tercantum dalam pembukaan
standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI (Accounting and
Auditing Organization for Islamic Financial Institution) (Heri, 2008:
43). Sebagai berikut:
1) Manajer investasi, Bank Syariah dapat mengelolah investasi dana
nasabah.
2) Investor, Bank Syariah dapat menginvestasikan dana yang
dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.
42
3) Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, Bank
Syariah dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan
perbankan sebagaimana lazimnya.
4) Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada
entitas keuangan syariah, Bank Islam juga memiliki kewajiban
untuk mengeluarkan dan mengelolah (menghimpun,
mengadministrasikan, mendistribusikan) zakat serta dana-dana
sosial lainnya.
c. Tujuan Bank Syariah
Dibandingkan dengan Bank konvensional, Bank Syariah
memiliki tujuan lebih luas daripada Bank konvensional, namun tetap
mencari keuntungan dimana keuntungan tersebut didapatkan dengan
cara-cara yang syariah dan berasal dari sektor rill sehingga tidak
adanya unsur riba. Adapun tujuan bank syariah sebagai berikut (Heri,
2008:57):
1) Menyediakan lembaga keuangan perbankan untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat.
2) Memotivasi masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan.
3) Merubah cara berpikir masyarakat agar lebih baik dan lebih
ekonomis agar masyarakat tersebut lebih baik dalam hidupnya.
4) Melalui produk perbankan syariah yang ada, akan menyadarkan
masyarakat mengenai pentingnya berbagi dan bagi hasil. Artinya
masyarakat tidak lagi melakukan riba.
43
d. Prinsip-prinsip Bank Syariah
Pada dasarnya prinsip-prinsip perbankan syariah paling tidak
ada dua yaitu (Zainul, 2006:11):
1) Prinsip At Ta‟awun, yaitu saling membantu dan saling bekerja
sama diantara anggota masyarakat untuk kebaikan.
2) Prinsip menghindari Al Iktinaz, yaitu menahan penggunaan
uang (dana) dengan membiarkan menganggur (idle) dan tidak
berputar dalam transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat umum.
e. Akad-Akad Bank Syariah
Bank syariah dengan sistem bagi hasil dirancang untuk
terbinanya kebersamaan menanggung risiko usaha dan berbagi
hasil usaha antara pemilik dana (shahibul mal) yang menyimpan
uangnya di lembaga, lembaga selaku pengelola dana (mudharib), dan
masyarakat yang membutuhkan dana yang bisa berstatus peminjam
dana atau pengelola usaha. Pengelolaan dana tersebut didasarkan
pada akad-akad yang disesuaikan kaidah muamalat (Amir, 2010:
26-27). Menurut fiqh muamalat membagi akad menjadi dua yaitu:
1) Akad tabarru‟, yaitu segala macam perjanjian yang
menyangkut non-profit transaction. Transaksi ini dilakukan
dengan tujuan tolong menolong dalam rangka berbuat kebaikan
yang hakikatnya bukan transaksi bisnis untuk mencari keuntungan
komersil. Contoh akad tabaru‟ adalah sebagai berikut:
44
a) Wadiah (Depository) adalah titipan dari satu pihak kepada
pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus
dijaga dan dikembalikan setiap saat bila pemilik menghendaki.
b) Kafalah(Guaranty) adalah akadpemberian garansi/jaminan
oleh pihak bank kepada nasabah untuk menjamin pelaksanaan
proyek dan pemenuhan kewajiban tertentu oleh pihak yang
dijamin.
c) Wakalah(Deputyship)adalah Akad pemberiankuasa (muwakil)
kepada penerima kuasa (wakil) untuk melaksanakan suatu tugas
(tuakil) atas nama pemberi kuasa.
d) Hiwalah(Transfer Service)adalahAkadyang mengharuskan
pemindahan utang dari yang bertanggung kepada penanggung
jawab yang lain.
e) Ar-Rahn(Mortgage) Menahan salah satu harta milik nasabah
yang memiliki nilai ekonomis sebagai jaminan atas pinjaman
yang diterimanya.
f) Al-Qardh(Soft and Benevolent Loan) Pemberian harta kepada
nasabah yang dapat ditagih atau diminta kembali atau
dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.
g) Dhaman Menggabungkan dua beban (tanggungan) untuk
membayar utang, menggadaikan barang, atau menghadirkan
orang pada tempat yang telah ditentukan.
45
2) Akad tijaroh(compensational contract) adalah segala macam
perjanjian yang menyangkut profit transaction.Akad ini
dilakukan dengan mencari keuntungan atau bersifat komersil,
akad tijaroh antara lain sebagai berikut :
a) Mudharabah berasal dari kata dharb yang artinya
memukul. Atau lebih tepatnya adalah proses seseorang
dalam menjalankan suatu usaha. Secara teknis,
mudharabah adalah sebuah akad kerja sama antara pihak
dimana pihak pertama (shahib al mal) menyediakan
seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.
b) Murabahah(Deferred Payment Sale)Akad jual beli barang
dengan harga asal dengan tambahan keuntungan yang
disepakati. Penjual harus memberitahu harga produk
yang dia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan
sebagai tambahannya.
c) Musyarakah (Partnership, Project Financing Participation)
Akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk
usaha tertentu, dimana masing-masing pihak melakukan
kontribusi dana (atau amal/expertise ) dengan kesepakatan
bahwa keuntungan atau resiko akan ditanggung bersama
sesuai dengan kesepakatan.
d) Salam (In-front Payment Sale) Pembiayaan jual beli dimana
pembeli memberikan uang terlebih dahulu terhadap barang
46
yang dibeli yang telah disebutkan spesifikasinya dengan
pengantaran kemudian.
e) Istishna(Purchase by Order or Manufacture) Pembiayaan
jual beli yang dilakukan bank dan nasabah dimana penjual
(pihak bank) membuat barang yang dipesan oleh nasabah.
f) Ijarah(Operational Lease) Perjanjian sewa yang
memberikan kepada penyewa untuk memanfaatkan barang
yang akan disewa dengan imbalan uang sewa sesuai
dengan persetujuan dan setelah masa sewanya berakhir
maka barang dikembalikan kepada pemilik, namun
penyewa juga dapat memiliki barang yang disewa
dengan pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang
disewa dari pihak bank oleh pihak lain.
g) Muzara‟ah Yaitu bentuk kontrak bagi hasil yang diterapkan
tanaman pertanian setahun.
h) Musyaqoh Yaitu bentuk kontrak bagi hasil yang diterapkan
pada tanaman pertanian tahunan.
i) Mukhabarah Yaitu muzara‟ah tetapi bibitnya berasal dari
pemilik tanah.
f. Produk-produk Perbankan Syariah
Produk umum perbankan syariah merupakan penabungan
berkenaan cara penghimpunan dan penyaluran dana yang
dilakukan oleh bank syariah seperti yang telah diuraikan. Dalam
47
sistem perbankan syariah, terdapat beberapa produk yang telah
dioperasikan atau diaplikasikan dalam kehidupan sosial ekonomi
masyarakat.
Namun demikian, terdapat sejumlah produk perbankan
syari‟ah yang belum diterapkan karena beberapa alasan. Namun, telah
diterapkan dibeberapa Negara yang mayoritas berpenduduk
muslim. Produk-produk perbankan syariah yang telah mendapat
rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional untuk dijalankan antara
lain sebagai berikut (Zainuddin, 2007:40):
1) Mudharabahberasal dari kata dharb yang artinya memukul.
Atau lebih tepatnya adalah proses seseorang dalam menjalankan
suatu usaha. Secara teknis, mudharabah adalah sebuah akad
kerja sama antara pihak dimana pihak pertama (shahib al mal)
menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi
pengelola.
2) Murabahah merupakan salah satu produk perbankan syariah baik
kegiatan usaha yang bersifat produktif maupun bersifat
konsumtif. Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal
dengan tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak
penjual dengan pihak pembeli.
3) Musyarokah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau
lebih untuk suatu usaha tertentu.
48
4) Wadiah juga diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak
kepihak lain. Dapat dikatakan bahwa sifat dari wadiah menjadi
produk perbankan syariah berbentuk giro yang merupakan
titipan murni (yad dhomanah).
5) Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau
jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan
pemindahank kepemilikan atas barang itu sendiri.
6) Qord Al-Hasan dalam operasional perbankan syariah merupakan
salah satu prodak yang ditawarkan dari segi pembiayaan. Qord
ak-hasan adalah suatu pinjaman lunak yang diberikan atas
dasar kewajiban sosial semata-mata.
C. Kerangka Penelitian
Pada penelitian ini terdapan empat variabel yang diidentifikasikan
sebagai masalah penting, tiga variable independen yaitu: pengetahuan, profesi
dan tingkat bagi hasil serta variabel dependen yaitu perbankan syariah.
Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Berikut skema kerangka penelitian:
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
Pengetahuan (X1)
Bagi Hasil (X3)
Profesi (X2) Perbankan Syari‟ah
(Y)
49
D. Hipotesis
Teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif akan
mengidentifikasi hubungan antar variabel. Hubungan antar variabel bersifat
hipotesis. Hipotesis merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya,
atau merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian (Prasetyo
dan Jannah, 2001: 76)
Adaun hipotesis penelitian ini mengenai persepsi masyarakat umum
terhadap perbankan syariah. Menurut Rakhmat (2001: 51) persepsi adalah
pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan meyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan dan
memberikan makna pada stimulasi inderawi.
Sehingga hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. H-1= semakin baik pengetahuan maka semakin baik Persepsi masyarakat
terhadap perbankan syariah
2. H-2= profesi di duga mempengaruhi Persepsi masyarakat terhadap
perbankan syariah
3. H-3= bagi hasil di duga mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap
perbankan syariah.
4. H-4= pengetahuan, profesi dan bagi hasil secara bersama-sama di duga
mempengaruhi terhadap perbankan syariah.
50
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research). Dalam
penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh data
dari masyarakat di kabupaten Semarang mengenai persepsi masyarakat umum
terhadap perbankan syariah. Penelitian lapangan atau dapat pula disebut
sebagai penelitian empiris, yaitu penelitian yang data dan informasinya
diperoleh dari kegiatan di kancah (lapangan) kerja penelitian (Supardi, 2005:
34).
Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu
suatu pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan
ekonomi.Pendekatan ini berangkat dari data yang bersifat angka. Data ini bisa
berupa angka seperti 1,2,3,4, dan seterusnya dan dapat pula berasal dari
kualitatif yang ditransformasikan menjadi angka-angka atau dengan kata
lain memberikan kode (skor) data kualitatif tersebut sesuai dengan
jenjangnya kemudian diproses dan dimanipulasi menjadi informasi yang
berharga bagi pengambilan keputusan (Tika, 2006: 57).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Kabupaten Semarang yang terdiri dari 19
kecamatan yaitu: Ambarawa, Bancak, Bandungan, Banyubiru, Bawen, Bergas,
Bringin, Getasanan, Jambu, Kaliwungu, Pabelan, Pringapus, Sumowono,
Suruh, Susukan ,Tengaran, Tuntang, Ungaran Barat dan Ungaran Timur.
Penelitian dilakukan selama bulan November 2015 hingga Agustus 2016.
50
51
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi memiliki pengertian sebagai seluruh kumpulan elemen
(orang, kejadian, produk) yang dapat digunakan untuk membuat beberapa
kesimpulan (Wijaya, 2013: 27). Sedangkan menurut Bawono (2006:28)
definisi populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek
penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan
oleh peneliti. Sedangkan menurut Supardi (2005: 101) dalam bukunya
Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Populasi adalah suatu
kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu serta dengan
kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti. Dalam penelitian ini,
populasinya adalah seluruh masyarakat kabupaten Semarang berjumlah
955481 jiwa (https://semarangkab.bps. go.id/).
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil/ditentukan
berdasarkan karakteristik dan teknik tertentu (Wijaya, 2013: 27).Sampel
adalah bagian dari populasi yang dijadikan subyek penelitian sebagai
“wakil” dari para anggota populasi (Supardi, 2005: 103).
Penentuan jumlah sampel sangat tergantung dari karakteristik dan
jumlah populasi.Apabila jumlah populasi diketahui secara jelas jumlahnya
maka dapat digunakan beberapa rumus atau table. Salah satu rumus yang
sering digunakan adalah rumus Slovin (Wijaya, 2013: 29):
52
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁𝑒2
Keterangan n = sampel, N = populasi, e = eror sampel yaitu 1-15%
Dalam penelitian ini populasi yaitu penduduk atau masyarakat
Kabupaten Semarang berjumlah 955481, sampel dihitung dengan eror
sebesar 10%, maka sampel di tentukan sebesar:
𝑛 =955481
1 + 955481𝑥0.12
n = 99,989/100
Sesuai perhitungan di atas, dari populasi yang berjumlah 955481
jiwa, peneliti akan mengambil sampel 100 jiwa.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik
probability sampling sebagai suatu istilah yang lebih tepat teknik
pengambilan sampel dengan pendekatan ilmu statistic. Pada teknik ini,
penentuan sampel penelitian dengan prinsip memberikan kemungkinan
(probability) yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi
sampel terpilih (Supardi, 2005: 108).
Model probability sampling yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah model cluster random sampling merupakan teknik penentuan
sampel berdasarkan kelompok demografi maupun geografi yang tidak
memiliki tingkatan secara strata dari anggota populasi penelitian.Pada
teknik ini berarti subyek penelitian dikelompokkan menurut area atau
tempat domisili (Supardi, 2005: 113).
53
Kabupaten semarang terdapat 19 kecamatan sedang masing-masing
kecamatan rata-rata terdapat 12 kelurahan atau desa (https://id.wikipedia.
org/wiki/Kabupaten_Semarang). Dengan demikian untuk mengambil
sampel individu- individu masyarakat kabupataen Semarang agar dapat
mewakili perlu menentukan area sampel terlebih dahulu baik pada tingkat
kecamatan maupun desa.
Setelah sampel wilayah di tentukan maka selanjutnya akan dapat
ditentukan sampel individu-individu dari anggota masyarakat menurut area
yang terpilih sebagai sampel penelitian (Supardi, 2005: 113). Pemilihan
sampel individu peneliti menggunakan teknik sampel random sampling
yaitu pengambilan sampel penelitian yang dilakukan dengan menggunakan
cara acak sederhana (undian) (Supardi, 2005: 108).
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengertian Data
Menurut Tika (2006:57) data adalah sekumpulan bukti atau fakta
yang dikumpulkan dan disajikan untuk tujuan tertentu. Data adalah
segala informasi yang dijadikan dan diolah untuk suatu kegiatan
penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan (Muhammad, 2008: 97).
2. Sumber dan Jenis Data
a. Data Primer
Menurut Muhammad (2008:101) data primer adalah data yang
dikumpulkan dan dioalah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan
54
langsung dari objeknya. Dalam penelitian ini data diperoleh langsung
dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden tentang beberapa
variabel yang diteliti.
b. Data Skunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian
arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder dapat
diperoleh dari jurnal, majalah, buku, data statisitik maupun dari
internet (Bawono, 2006:30).
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Angket (kuesioner)
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis bersifat terbuka
atau tertutup yang harus dijawab oleh responden yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden tentang pribadinya
atau hal-hal yang responden ketahui (Wirartha, 2006: 226). Dengan
angket ini, peneliti dapat mengetahui hal-hal yang tidak dapat
diungkapkan secara langsung.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup karena alternatif jawaban telah disediakan.Data yang diperoleh
Dari kuesioner ini, tentang persepsi masyarakat yaitu pengetahuan,
profesi dan bagi hasil serta Perbankan Syariah.
b. Wawancara
Wawancara adalah metode untuk mendapatkan data dengan
mengadakan hubungan secara langsung atau tatap muka (face to
55
face)antara peneliti dengan responden maupun dengan menggunakan
media komunikasi.
Dari wawancara langsung dengan masyarakat di kabupaten
Semarang peneliti mencari data tentang persepsi Masyarakat umum
khususnya di kabupaten Semarang terhadap perbankan syariah.
c. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-
barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi,
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian
dan sebagainya (Arikunto, 1998: 149).
E. Skala Pengukuran
Skala Pengukuran adalah penentuan atau penetapan skala atas suatu
variabel berdasarkan jenis data yang melekat dalam variabel penelitian
(Muhamad, 2008: 120). Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan
skala interval, banyak juga yang menyebut dengan skala linkert. Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena social (Sugiyono, 2001: 73).
Menurut Sugiyono (2001) Skala likert terdiri dari angka 1-5, dengan
tingkat jawaban sebagai berikut:
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Ragu-ragu
56
4. Setuju
5. Sangat Setuju
F. Difinisi Konsep dan Operasional
Definisi operasional adalah penjabaran masing-masing variabel
terhadap indikator-indikator yang membentuknya. Dalam penelitian ini,
indikator-indikator variabel tersebut antara lain sebagai berikut:
Table 3.1
Variable dan Indikator Penelitian
No Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Ukur
1 Variabel
Pengetahuan
(X1)
Pengetahuan dapat
berwujud barang-barang
fisik yang
pemahamannya
dilakukan dengan cara
persepsi, baik melalui
panca indera maupun
akal (Wirartha, 2006).
Pemahaman,
kemampuan,
penguasaan.
Diukur melalui
angket dengan
menggunakan
skala likert 1-5
2 Variabel Profesi
(X2)
Profesi adalah bidang
pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian
(ketrampilan, kejuruan,
dan sebagainya)tertentu
(KBBI).
Proses kegiatan,
berdasarkan
pengetahuan.
Diukur melalui
angket dengan
menggunakan
skala likert 1-5
3 Variabel Bagi
Hasil (X3)
Keuntungan atau
kerugian yang mungkin
timbul dari kegiatan
ekonomi/bisnis
Kerjasama,
tanggung jawab,
rasa
kebersamaan.
Diukur melalui
angket
dengan
menggunakan
57
ditanggung bersama-
sama. (Karim, 2001).
skala likert 1-5
4 Variabel
Perbankan
Syariah (Y)
Bank Syariah adalah
bank yang menjalankan
kegiatan usahanya
berdasarkan Prinsip
Syari‟ah (Zubairi, 2009).
Melakukan
aktifitas,
aplikasi, hukum
islam.
Diukur melalui
angket 1-5
dengan
menggunakan
skala likert
G. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah (Arikunto, 2010: 203).
Instrument atau alat yang digunkan dalam penelitian ini adalah berupa
kuisioner yang memuat daftar pertanyaan yang berhubungan dengan masalah
dan tujuan penelitian.
H. Uji instrument Penelitian
Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan
dengan beberapa langkah antara lain:
1. Uji Reliabilitas
Merupakan proses pengukuran yang menunjukkan suatu
pengukuran dapat memberikan hasil yang relative sama jika dilakukan
pengukuran ulang terhadap subyek yang sama, semakin kecil perbedaan
hasil yang diperoleh, semakin andal tesnya (Wijaya, 2013: 17). Teknik
58
yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah teknik
cronbach alpha.
2. Uji Validitas
Validitas merupakan proses pengukuran untuk menguji kecermatan
butir-butir dalam daftar pertanyaan untuk melakukan fungsi ukurnya,
semakin kecil varians kesalahan, semakin valid alat ukurnya (Wijaya,
2013: 17).
Uji validitas dari penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan
apakah pertanyaan pada kuesioner tersebut sahih atau tidak (Bawono,
2006). Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan komputer
program SPSS (Statistical Package for Social Science).
3. Uji Statistik
Uji statistik di sini digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau
keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data
yang kita analisa.Uji statistik ini dapat dilihat dari nilai t hitung, F hitung
dan nilai koefesien determinasi.
a. 𝑈𝑗𝑖𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 (uji secara individu)
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara individu atau sendiri-
sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu, dengan
menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas
dengan tingkat kepercayaan tertentu.
b. 𝑈𝑗𝑖𝐹𝑡𝑒𝑠𝑡 (uji secara serempak)
59
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006:91).
c. Uji 𝑅2 (koefisien determinasi)
Menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel
dependen (Y) dengan variabel independen (X), atau sejauh mana
kontribusi variabel independen (X) mempengaruhi variabel dependen
(Y).
4. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dalam
analisis regresi. Melalui uji asumsi klasik ini, diharapkan model regresi
yang tidak bias dan handal. Pelanggaran terhadap asumsi klasik berarti
model regresi yang diperoleh tidak banyak bermanfaat dan kurang
valid. Di samping itu uji Asumsi Klasik berguna untuk melengkapi uji
statistik yang telah dilakukan yaitu uji F, t dan determinasi. Uji asumsi
klasik dalam penelitian ini terdiri dari Multicolinearity,
Heterocendasticitydan Autocorrelation.
I. Alat Analisis
Penelitian ini merupakan data kuantitatif dimana data dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke
dalam olah data SPSS. SPSS merupakan sebuah program komputer
statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data
statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang
60
dikehendaki oleh para pengambil keputusan. SPSS merupakan sebuah
program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam
memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan
berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistik
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan
data, meringkas atau menyajikan data kemudian menganalisis data dengan
menggunakan metode tertentu, dan menginterpretasikan hasil dari analisis
tersebut. Dalam penghitungan statistik, alat yang sering digunakan adalah
olah data SPSS forwindows. Program olah data SPSS ini sangat
membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang
dicapai juga dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya.
SPSS yang digunakan dalam penelitian ini adalah program komputer
SPSS 16.0. Analisis ini memberikan gambaran (deskripsi) tentang suatu
data yang selanjutnya akan di interpretasikan dalam pembahasan.
61
BAB IV
ANALISA PENELITIAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Perbankan Syariah
Indonesia adalah suatu negara yang mempunyai jumlah Umat
Islam terbesar di dunia yakni hampir 88% dari 228 juta jiwa penduduk
Indonesia memeluk agama Islam (Effendi, 2006: 57).
Di Indonesia, bank syariah yang pertama didirikan pada tahun
1992 adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Walaupun
perkembangannya agak terlambat bila dibandingkan dengan negara-
negara muslim lainnya, perbankan syariah di Indonesia terus berkembang.
Bank Muamalat Indonesia yang diprakarsai olehMajelis Ulama Indonesia
(MUI) dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendekiawan Muslim
Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim. Bila pada periode
tahun 1992-1998 hanya ada satu unit Bank Syariah, maka pada tahun
2005, jumlah bank syariah di Indonesia telah bertambah menjadi 20 unit,
yaitu 3 bank umum syariah dan 17 unit usaha syariah (Karim, 2003: 25).
Bank Muamalat sempat terkena permasalahan oleh krisis moneter
pada akhir tahun 90-an. Kemudian, Islamic Development Bank (IDB)
memberikan pemasukan dana sehingga pada periode 1999-2002 dapat
kembali bangkit dan menghasilkan laba. Saat ini keberadaan Bank
Syariah di Indonesia telah diatur dalam Undang-undang yaitu UU No.10
Tahun 1998 tentang perubahan UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan
61
62
serta lebih spesifiknya pada Peraturan Pemerintah No.72 tahun 1992
tentang Bank berdasarkan prinsip bagi hasil.
2. Sejarah Berdirinya Kabupaten Semarang
Kabupaten Semarang pertama kali didirikan oleh Raden Kaji
Kasepuhan dikenal sebagai Ki Pandan Arang II pada tanggal 2 Mei1547
dan disahkan oleh Sultan Hadiwijaya. Kata "Semarang" konon merupakan
pemberian dari Ki Pandan Arang II, ketika dalam perjalanan ia
menjumpai deretan pohon asam (Bahasa Jawa: asem) yang berjajar secara
jarang (Bahasa Jawa: arang-arang), sehingga tercipta nama Semarang.
Ketika masa pemerintahan Bupati Raden Mas Soeboyono, pada
tahun 1906 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Kotapraja (gemente)
Semarang, sehingga terdapat dua sistem pemerintahan, yaitu kotapraja
yang dipimpin oleh burgenmester, dan kabupaten yang dipimpin oleh
bupati.
Kabupaten Semarang secara definitif ditetapkan berdasarkan UU
Nomor 13 tahun 1950 tentang pembentukan kabupaten-kabupaten dalam
lingkungan provinsi Jawa Tengah.Pada masa pemerintahan Bupati
Iswarto (1969-1979), ibukota Kabupaten Semarang secara de facto
dipindahkan ke Ungaran.Sebelumnya pusat pemerintahan berada di
daerah Kanjengan (Kota Semarang).
Pada tahun 1983, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29
Tahun 1983 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Semarang ke Kota
Ungaran di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang, Kota
63
Ungaran yang sebelumnya berstatus sebagai kota kawedanan ditetapkan
sebagai ibukota Kabupaten Semarang, yang sebelumnya berada di
wilayah Kotamadya Semarang. Sejak itulah setiap tanggal 20 Desember
1983 ditetapkan sebagai hari jadi Kota Ungaran sebagai ibukota
Kabupaten Semarang.
Pada tahun 2005, kecamatan Ungaran dimekarkan menjadi dua,
yakni Ungaran Barat dan Ungaran Timur (https://id.wikipedia.org/
wiki/Kabupaten_Semarang).
Kabupaten Semarang adalah sebuah kabupaten di ProvinsiJawa
Tengah. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Semarang di utara;
Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan di timur; Kabupaten
Boyolali di timur dan selatan; serta Kabupaten Magelang, Kabupaten
Temanggung, dan Kabupaten Kendal di barat. Slogan Kabupaten ini
adalah sebagai Bumi Serasi yang merupakan akronim dari "Sehat, Rapi,
Aman, Sejahtera, dan Indah".
Kabupaten ini terdiri dari 19 kecamatan yaitu: Ambarawa, Bancak,
Bandungan, Banyubiru, Bawen, Bergas, Bringin, Getasanan, Jambu,
Kaliwungu, Pabelan, Pringapus, Sumowono, Suruh, Susukan ,Tengaran,
Tuntang, Ungaran Barat dan Ungaran Timur. Yang dibagi lagi atas 208
desa dan 27 kelurahan.Ibukota kabupaten adalah Ungaran.
64
3. Visi dan Misi Kabupaten Semarang
Adapun visi dan misi kabupaten semarang adalah sebagai berikut
(http://www.semarangkab.go.id/skpd/dishubkominfo/profil/visi-danmisi.
html):
a. Visi
Terwujudnya Kabupaten Semarang MANDIRI, TERTIB,
SEJAHTERA (MATRA).
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas SDM yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan YME, berbudaya serta menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi
2) Mengembangkan produk unggulan berbasis potensi lokal
(intanpari) yang sinergi dan berdaya saing serta berwawasan
lingkungan untuk menciptakan lapangan kerja dan peningkatan
pendapatan.
3) Menciptakan pemerintahan yang katalistik dan dinamis dengan
mengedepankan prinsip good governance didukung kelembagaan
yang efektif dan kinerja aparatur yang kompeten, serta
pemanfaatan teknologi informasi.
4) Menyediakan infrastruktur daerah yang merata guna mendukung
peningkatan kualitas pelayanan dasar dan pembangunan.
65
5) Mendorong terciptanya partisipasi dan kemandirian masyarakat,
kesetaraan dan keadilan gender serta perlindungan anak di semua
bidang pembangunan.
B. Diskripsi Data Responden
1. Karakteristik Jenis Kelamin
Responden dikelompokan berdasarkan jenis kelamin yaitu pria dan
wanita sebagai berikut:
Table 4.1
Jenis Kelamin Responden
jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pria 51 51.0 51.0 51.0
Wanita 49 49.0 49.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang di olah, 2016
Berdasarkan table 4.1 responden berdasarkan jenis kelamin pria
berjumlah 51 atau 51% dan wanita berjumlah 49 atau 49%.
2. Karakteristik Usia
Adapun data usia responden pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Table 4.2
Usia Responden
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 17 1 1.0 1.0 1.0
66
18 1 1.0 1.0 2.0
22 1 1.0 1.0 3.0
23 4 4.0 4.0 7.0
25 2 2.0 2.0 9.0
27 1 1.0 1.0 10.0
28 1 1.0 1.0 11.0
29 2 2.0 2.0 13.0
30 2 2.0 2.0 15.0
31 1 1.0 1.0 16.0
32 3 3.0 3.0 19.0
33 1 1.0 1.0 20.0
34 6 6.0 6.0 26.0
35 2 2.0 2.0 28.0
36 2 2.0 2.0 30.0
37 3 3.0 3.0 33.0
38 4 4.0 4.0 37.0
39 1 1.0 1.0 38.0
40 2 2.0 2.0 40.0
41 5 5.0 5.0 45.0
42 2 2.0 2.0 47.0
43 9 9.0 9.0 56.0
44 3 3.0 3.0 59.0
45 4 4.0 4.0 63.0
46 3 3.0 3.0 66.0
47 3 3.0 3.0 69.0
48 2 2.0 2.0 71.0
49 6 6.0 6.0 77.0
50 1 1.0 1.0 78.0
51 3 3.0 3.0 81.0
52 2 2.0 2.0 83.0
67
53 5 5.0 5.0 88.0
54 3 3.0 3.0 91.0
55 3 3.0 3.0 94.0
56 2 2.0 2.0 96.0
58 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan data 4.2 diatas dapat diketahui responden dalam
penelitian ini berumur antara 17 tahun sampai 58 tahun, dengan
persentase bervariasi persentase paling banyak adalah umur 43 dengan
persentase 9%.
3. Karakteristik Jenjang Pendidikan
Adapun karakteristik responden berdasarkan berdasarkan jenjang
pendidikan adalah sebagai berikut:
Table 4.3
Jenjang pendidikan
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Smp 2 2.0 2.0 2.0
Sma 71 71.0 71.0 73.0
Sarjana 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan data table 4.3 dapat dilihat bahwa, persentase berdasarkan
pendidikan dengan tingkat pendidikan SMP sebanyak 2 responden atau
2%, SMA 71 responden atau 71%, Sarjana 27 responden atau 27%.
68
4. Karakteristik Bidang Pekerjaan
Adapun karakteristik responden berdasarkan bidang pekerjaan
adalah sebagai berikut:
Table 4.4
Bidang pekerjaan
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Petani 24 24.0 24.0 24.0
Pns 8 8.0 8.0 32.0
TNI/polri 5 5.0 5.0 37.0
Swasta 42 42.0 42.0 79.0
lain-lain 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan data table 4.4 dapat diketahui data responden
dikelompokan berdasarkan bidang pekerjaan dengan pekerjaan petani 24
responden atau 24%, PNS 8 responden atau 8%, TNI/Polri 5 responden
atau 5%, Swasta 42 responden atau 42% dan lain-lain 21 responden atau
21%.
C. Analisis Data
1. Uji Reliabilitas dan Validitas
a. Uji Reliabilitas
Analisis ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran
data dapat memberikan hasil relative konsisten atau tidak berbeda jika
diukur ulang pada subyek yang sama. Teknik yang digunakan dalam
pengukuran reliabilitas ini adalah teknik alpha dari cronbach.Adapun
hasilnya sebagai berikut:
69
Table 4.5
Uji Riliabilitas
Variabel Alpha
Pengetahuan .735
Profesi .562
Bagi Hasil .654
Bank Syari‟ah .544
Sumber: data primer yang diolah, 2016
Metode pengambilan keputusan pada uji riliabelitas biasanya
menggunakan batasan 0,6 (Priyatno, 2010). Karena ada nilai crobach
alpha dibawah 0,6 harus membuang jawaban responden yang tidak
konsisten. Responden yang menjawab seperti ini kita buang (Ghozali,
2013: 52).Jawaban yang tidak konsisten adalah jawaban no 11, 13, 16,
25, 26, 27, 28, 30, 32, 34, 35, 37, 39, 40, 61, 66, 70, 91, 93, 94, 95, 96
dan 99. Dengan hasil sebagai berikut:
Table 4.6
Uji Riliabilitas Alpha di atas 0,6
Variabel Alpha
Pengetahuan .728
Profesi .602
Bagi Hasil .633
Bank Syari‟ah .607
Sumber: data primer yang diolah, 2016
70
b. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan
pada questioner terseb ut sahih atau tidak. Berdasarkan data yang
diolah oleh spss data yang signifikan adalah sebagai berikut:
Table 4.7
Uji Validitas
Correlations
B1 B2 B3 B6 pengetahuan_X1
B1 Pearson Correlation 1 .381** .630
** .417
** .719
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77
B2 Pearson Correlation .381** 1 .271
* .413
** .716
**
Sig. (2-tailed) .001 .017 .000 .000
N 77 77 77 77 77
B3 Pearson Correlation .630** .271
* 1 .244
* .653
**
Sig. (2-tailed) .000 .017 .033 .000
N 77 77 77 77 77
B6 Pearson Correlation .417** .413
** .244
* 1 .670
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .033 .000
N 77 77 77 77 77
penge
tahua
n_X1
Pearson Correlation .719** .716
** .653
** .670
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
B10 B12 B14 profesi_X2
B10 Pearson Correlation 1 .429** .272
* .721
**
Sig. (2-tailed) .000 .017 .000
71
N 77 77 77 77
B12 Pearson Correlation .429** 1 .436
** .804
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 77 77 77 77
B14 Pearson Correlation .272* .436
** 1 .764
**
Sig. (2-tailed) .017 .000 .000
N 77 77 77 77
profesi_X2 Pearson Correlation .721** .804
** .764
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 77 77 77 78
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
B15 B17 B19 bagi_hasil_X3
B15 Pearson Correlation 1 .268* .382
** .462
**
Sig. (2-tailed) .018 .001 .000
N 77 77 77 77
B17 Pearson Correlation .268* 1 .415
** .637
**
Sig. (2-tailed) .018 .000 .000
N 77 77 77 77
B19 Pearson Correlation .382** .415
** 1 .612
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000
N 77 77 77 77
bagi_hasil_X3 Pearson Correlation .462** .637
** .612
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 77 77 77 77
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
72
Correlations
B24 B26 B28
perbankan_syari
ah_Y
B24 Pearson Correlation 1 .576** .302
** .656
**
Sig. (2-tailed) .000 .008 .000
N 77 77 77 77
B26 Pearson Correlation .576** 1 .304
** .608
**
Sig. (2-tailed) .000 .007 .000
N 77 77 77 77
B28 Pearson Correlation .302** .304
** 1 .567
**
Sig. (2-tailed) .008 .007 .000
N 77 77 77 77
perbankan_syariah_Y Pearson Correlation .656** .608
** .567
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 77 77 77 77
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan data diatas dapat diketahui nilai pada table
pengetahuan, profesi, bagi hasil dan perbankan syariah semuanya
berbintang yang maksudnya adalah menunjukkan hasil yang
signifikan.
2. Uji Statistik
a. 𝑼𝒋𝒊𝒕𝒕𝒆𝒔𝒕 (uji secara individu)
Uji t test, menunjukkan nilai ini untuk menguji apakah variabel
independen (pengetahuan, profesi, bagi hasil) secaraindividu
mempengaruhi variabel dependen (perbankan syariah). Adapun hasil
uji t test dalam penelitian ini sebagai berikut:
73
Table 4. 8
Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
95% Confidence
Interval for B
B Std. Error Beta Lower Bound
Upper
Bound
1 (Constant) 7.311 2.035
3.592 .001 3.255 11.367
pengetahuan_X1 .102 .086 .148 1.190 .238 -.069 .273
profesi_X2 .266 .120 .264 2.211 .030 .026 .505
bagi_hasil_X3 .041 .114 .041 .357 .722 -.186 .268
a. Dependent Variable:
perbankan_syariah_Y
Sumber: data primer yang diolah, 2016
Di table di atas, pada bagian unstandardized coefficients, dapat
dibuatkan model persamaan fungsi seperti berikut:
Perbankan syari‟ah = 7,311 + 0,102 pengetahuan + 0,266 profesi +
0,041 bagi hasil
Artinya adalah:
1) Konstan: 7,311
Bahwa ketika pengetahuan, profesi dan bagi hasil konstan
atau tidak ada atau sebesar 0, maka perbankan syariah akan
mengalami penurunan sebesar 7,311 dengan asumsi ceteris
paribus.
2) Pengetahuan 0,102
Bahwa jika pengetahuan mengalami peningkatan 1 satuan
sedangkan profesi dan bagi hasil konstan atau tidak ada atau
74
sebesar 0, maka perbankan syariah akan mengalami peningkatan
sebesar 0,102, dengan asumsi ceteris paribus.
3) Profesi 0,266
Bahwa jika profesi mengalami peningkatan 1 satuan
sedangkan pengetahuan dan bagi hasil konstan atau tidak ada atau
sebesar 0, maka perbankan syariah akan mengalami peningkatan
sebesar 0,266, dengan asumsi ceteris paribus.
4) Bagi Hasil 0,041
Bahwa jika bagi hasil mengalami peningkatan 1 satuan
sedangkan profesi dan profesi konstan atau tidak ada atau sebesar
0, maka perbankan syariah akan mengalami peningkatan sebesar
0,041, dengan asumsi ceteris paribus.
b. 𝑼𝒋𝒊𝑭𝒕𝒆𝒔𝒕 (uji secara serempak)
Nilai ini untuk menguji apakah variable pengetahuan, profesi, bagi
hasil secara bersama-sama mempengaruhi variable perbankan syariah.
Adapun data hasil uji f sebagai berikut:
Table 4. 9
Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 19.470 3 6.490 3.551 .018a
Residual 133.413 73 1.828
Total 152.883 76
a. Predictors: (Constant), bagi_hasil_X3, profesi_X2, pengetahuan_X1
b. Dependent Variable: perbankan_syariah_Y
Sumber: data primer yang diolah, 2016
75
Signifikan dan tidaknya variable independen secara bersama-sama
mempengaruhi variable dependen dengan melihat besarnya nilai Sig.
pada table ANOVA jika nilai Sig lebih kecil dari 0,05 berarti: bahwa
pada α sebesar 0,05, variable independen secara bersama-sama
mempengaruhi variable dependen secara signifikan. Pada kolom
diatas besarnya Sig. 0,018, ini berarti lebih kecil dari 0,05.
c. Uji𝐑𝟐 (Koefesien Determinasi)
Hasil uji Uji R2 (Koefesien Determinasi) sebagai berikut:
Table 4.10
Uji 𝐑𝟐 (Koefesien Determinasi)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .357a .127 .091 1.35188
a. Predictors: (Constant), bagi_hasil_X3, profesi_X2,
pengetahuan_X1
Sumber: data primer yang diolah, 2016
Koefesien korelasi (R) sebesar: 0,357, artinya bahwa hubungan
yang kuat antara variable independen dan dependen (karena dekat
dengan angka 1).
Koefisiensi diterminasi ( R2 ) sebesar: 0,127 , artinya bahwa
kontribusi variable independen mempengaruhi variable dependen
sebesar 12,7% sedangkan sisanya 87,3 dipengaruhi oleh variable di
luar model.
Koefesien adjusted R2 (Adj R2) sebesar: 0,091 ini merupakan
korelasi dariR2sehingga gambarnya lebih mendekati populasi.
76
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multicollinearitas
Table 4. 11
Uji Multicollinearitas
Coefficient Correlationsa
Model bagi_hasil_X3 profesi_X2 pengetahuan_X1
1 Correlations bagi_hasil_X3 1.000 .114 -.312
profesi_X2 .114 1.000 -.400
pengetahuan_X1 -.312 -.400 1.000
Covariances bagi_hasil_X3 .013 .002 -.003
profesi_X2 .002 .014 -.004
pengetahuan_X1 -.003 -.004 .007
a. Dependent Variable: perbankan_syariah_Y
Sumber: data primer yang diolah, 2016
Dari table diatas hubungan antar variable masih dibawah 90%
maka bisa dikatakan bahwa semua variable lolos dari gejala
multikolinearitas (Bawono 2006).
b. Uji Heterocendasticity
Heterocendasticity terjadi apabila varian dari variable pengganggu
tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul apabila terjadi
Heterocendastucuty penaksir tidak bias tetapi tidak efisien lagi baik
dalam sampel besar maupun sampel kecil, serta uji t-test dan F-test
akan menyebabkan kesimpulan yang salah. Teknik yang di gunakan
dalam penelitian ini adalah teknik grafik scatterplot hasilnya sebagai
berikut:
77
Gambar 4.1
Uji Heterocendasticity
Sumber: data primer yang diolah, 2016
Grafik di atas tampak tidak berpola dan tidak beraturan baik di atas
maupun dibawah angka 0 (nol).Sehingga dapat disimpulkan tidak ada
gejala heteroscendastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi menunjukan hubungan antara nilai-nilai yang
berurutan dari variable-variabel yang sama. Dalam penelitian ini
menggunakan teknik Uji Durbin Watson hasilnya sebagai berikut:
78
Table 4. 12
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .357a .127 .091 1.35188 1.817
a. Predictors: (Constant), bagi_hasil_X3, profesi_X2, pengetahuan_X1
b. Dependent Variable: perbankan_syariah_Y
Sumber; data primer yang diolah, 2016
1) Nilai DW test nya 1,817
2) Dibandingkan dengan nilai table
a) Jumlah sampel = 77
b) Jumlah variable independen = 3
c) Dengan asumsi kepercayaan = 5%
d) Mencari nilai table 𝑑𝐿 = 1,55
e) Mencari nilai table 𝑑𝑈 = 1,71
f) Mencari nilai 4 - 𝑑𝑈 = 4 – 1,71 = 2,29
3) Karena nilai DW test diantara 𝑑𝑈 dan 4 - 𝑑𝑈 maka dapat di
simpulkan bahwa tidak terdapat gejala penyakit autokorelasi
dalam model regresi.
4. Hasil Uji Hipotesis
Variable pengetahuan terhadap perbankan syariah tidak terdapat
pengaruh signifikan di buktikan dengan hasil dari uji t bahwa hasil Sig.
sebesar 0,238 yang artinya lebih besar dari 0,05. Hasil uji t dikatakan
signifikan ketika nilai Sig. lebih kecil dari 0,05.
79
Variable profesi berpengaruh signifikan dengan di buktikan hasil
uji t dengan nilai Sig. profesi bernilai 0,030 lebih kecil dari 0,05 yang
berarti hasilnya signifikan.
Variable bagi hasil berpengaruh tidak signifikan terhadap
perbankan syariah karena nilai Sig. 0,722 yang artinya lebih besar dari
0,05, yang berarti hasilnya tidak signifikan.
Variable independen secara bersama-sama mempengaruhi variable
dependen dengan melihat besarnya nilai Sig. pada table ANOVA jika
nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 berarti: bahwa pada α sebesar 0,05, variable
independen secara bersama-sama mempengaruhi variable dependen
secara signifikan. Pada kolom Anova besarnya Sig. 0,018, ini berarti lebih
kecil dari 0,05. Maka hasil penelitian variable independen secara
bersama-sama mempengaruhi variable dependen secara signifikan,
dengan arti persepsi mempengaruhi terhadap perbankan syariah.
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan tentang persepsi masyarakat umum
terhadap perbankan syariah, adapun persepsi yang dimaksud adalah persepsi
yang timbul atau disebabkan dari pengetahuan, profesi dan bagi hasil dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Variable pengetahuan terhadap perbankan syariah tidak terdapat
pengaruh signifikan di buktikan dengan hasil dari uji t bahwa hasil Sig.
sebesar 0,238 yang artinya lebih besar dari 0,05. Hasil uji t dikatakan
signifikan ketika nilai Sig. lebih kecil dari 0,05.
2. Variable profesi berpengaruh signifikan dengan di buktikan hasil uji t
dengan nilai Sig. profesi bernilai 0,030 lebih kecil dari 0,05 yang berarti
hasilnya signifikan terhadap variable Y yaitu perbankan syariah.
3. Variable bagi hasil berpengaruh tidak signifikan terhadap perbankan
syariah karena nilai Sig. 0,722 yang artinya lebih besar dari 0,05, yang
berarti hasilnya tidak signifikan.
4. Variable independen secara bersama-sama mempengaruhi variable
dependen dengan melihat besarnya nilai Sig. pada table ANOVA jika
nilai Sig lebih kecil dari 0,05 berarti: bahwa pada α sebesar 0,05, variable
independen secara bersama-sama mempengaruhi variable dependen
secara signifikan. Pada kolom Anova besarnya Sig. 0,018, ini berarti
lebih kecil dari 0,05. Maka hasil penelitian variable independen secara
80
81
bersama-sama mempengaruhi variable dependen secara signifikan,
dengan arti persepsi mempengaruhi terhadap perbankan syariah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari persepsi masyarakat
umum terhadap perbankan syari‟ah (study kasus di Kabupaten Semarang),
maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya untuk memperluas penelitian
sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang persepsi
masyarakat umum terhadap perbankan syariah.
2. Diperlukan edukasi dan sosialisasi tentang bank syariah yang lebih dini
kepada masyarakat, terutama di saat mereka masih anak-anak, remaja
mulai dari tingkat SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, sehingga tidak
lagi muncul kesalahan persepsi tentang perbankan syariah.
3. Pada penelitian yang akan datang diharapkan jumlah sampel yang
digunakan lebih banyak. Dengan menggunakan sampel yang lebih banyak,
maka hasil penelitian yang didapatkan lebih akurat.
1
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Shodiq. 2012. Evaluasi Pembelajaran: Konsep Dasar, Teori dan
Aplikasi. Semarang: Pustaka Rizki Putra
Ali, Muhammad. 2008. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.Asad, M.
Alkalali. 1993. Kamus Indonesia Arab. Jakarta: Bulan Bintang.
Alsadek H. Gait &Andrew C. Worthington. 2006. An Empirical Survey of
Individual Consumer, Busness Firm and Financial Institution Attitudes
towards Islamic Methods, School of Accounting & Finance University
of Wollongong.
Amir, Machmud. 2010. Bank Syariah (Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di
Indonesia). Jakarta: Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta
_________ 2010.Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Aulia, Sisca. 2015.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung Nasabah
Pada Bank Syari‟ah Mandiri Cabang Yogyakarta. Skrips, Fakultas
Syariah Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga press.
Daryanto. 2007. Evaluasi Pendidikan: Komponen MKDK. Jakarta: Rineka Cipta.
Effendi. 2006. Peluang dan Tantangan Bank Syariah di Indonesia. Jakarta: Al-
Kautsar-Prima.
Fatwa DSN MUI No. 07/DSN-MUI/IV/2000
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21. Semarang: Badan Penerbit Undip.
Haron, Sudin. 1996. Prinsip dan Operasi Perbankan Islam. Kuala Lumpur.
Hasan, Ali. 2010. Marketing Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia.
Harviz & Haroni D. H. R. 2013.persepsi etnis china terhadap perbankan syariah
di kota Medan.
Heidjen, Van Deer dalam Achsien, Iggi H. 2000.Investasi Syariah di Pasar
Modal: Menggaga Konsep dan Praktek Manajemen Portofolio Syariah.
Jakarta: Gramedia
2
Hendri, Anto. 2003. Pengantar Ekonomi Mikro Islami. Yogyakarta: Penerbit
Ekonosia.
Heri, Sudarsono. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan
Ilustrasi. Yogyakarta: EKONISIA.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Semarang (di akses tanggal 25 juni
2016)
https://id.wikipedia.org/wiki/Profesi (diakses tanggal 11 Juni 2016)
http://kbbi.web.id/profesi (di akses tanggal 18 Juli 2016)
https://semarangkab.bps.go.id/ (di akses tanggal 25 juni 2016)
https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2015/09/PAPSI-BPRS-4.2-Akad-Bagi-
Hasil-Musyarakah-191213.pdf (diakses tanggal 11 Juni 2016)
http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/statistik-perbankan-
indonesia/Documents/Pages/Statistik-Perbankan-Indonesia-Oktober-2015/
SPI%20 Oktober %202015-I.pdf (diakses tanggal 17 juni 2016)
http://www.semarangkab.go.id/skpd/dishubkominfo/profil/visi-dan-misi.html
(diakses tanggal 31 Juli 2016)
Karim, Adiwarman. 2001a. Bankir Yahudi pada Zaman Abbasiyah: Ekonomi
Islam Suatu Kajian Kontemporer. Jakarta: Gema Insani Press.
_________ 2001b.Ekonomi Islam: Suatu Kajian Kontemporer. Jakarta: Bina
Insani.
_________ 2003.Praktik Pengembangan Perbankan Syariah di Negara-negara
Islam. FHUI, Depok.
_________ 2004.Bank Islam; S.E.,M.B.A.,M.A.E.P. Jakarta: Rajawali Pers.
Khotibul, Umam. 2009. Bank Umum Syariah. Yogyakarta: BPFE.
Muhamad. 2008. Metodologi Penelitian Ekonomi Isalam Pendekatan Kuantitatif
(Dilengkapi dengan Contoh-Contoh Aplikasi Proposal Penelitian dan
Laporannya). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: (UPP) AMP YKPN.
Mulyana, Deddy. 1996. Ilmu Komunikasi: suatu pengantar. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
_________ Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: suatu pengantar.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
3
Nurdin, Muhammad. 2004. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta:
Prismasophie.
Penelitian Bank Indonesia Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan
bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor. 2000. Bank Syariah,
Potensi, Preferensi &Perilaku Masyarakat di Wilayah Jawa Barat.
Prastyo, Bambang,& Lina Miftahul Jannah. 2001. Metode Penelitian Kuantitatif.
Jakarta: PT. Raja Garfindo Persada.
_________ 2006.Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data
Penelitian dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran.Yogyakarta:
Gava Media.
Rakhmat, Jalaluddin. 2000. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
_________2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Robbin, Stephen P. 2001. Organization Theor : Structure, Design
andApplications, (Terjemahan Hadyana Pujaatmaka, Benyamin
Molan.2006) Jakarta: Prenhallindo.
Sadr, Kadim. 1989. Money and Monetary Policies inEarly Islam: Essay on
Iqtisad, Nur Copr. Silver Spring.
Safii, Antonio Muhammad. 2007. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta:
Penerbit Gema Insani.
Sholihah, Isfi. 2015. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
masyarakat tentang perbankan syariah di kecamatan selong kabupaten
lombok timur.
Sjahdeini, Sutan Remy. 2007. Perbankan Dan Kedudukannya dalam Tata Hukum
Perbankan Indonesia. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Supardi, 2005.Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press.
Suriasumantri, Jujun. 2006. Ilmu dalam Perspektif Sebuah Kumpulan Karangan
Tentang Hakekat Ilmu. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Tika, Moh Pabundu. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Tim Redaksi. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta:
PTGramedia Pustaka Utama.
Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi.
4
________ 1997.Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis (Teori dan
Praktik). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wirartha, I Made. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta:
andi.
Wiroso. 2005. Penghimpunan Dana Dan Distribusi Hasil Usaha Bank
Syariah. Jakarta:IKAPI.
Wood, Julia T. 1997. Communication in our Lives. Washington: Wadsworth
Publishing Company
www.bi.go.idPerkembangan dan Prospek Perbankan Syariah ... - Bank Indonesia
milad ke-8 Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI)(diakses tanggal 14 Juni
2016)
Yulkifli, Ewa Ilyas. 2014. Pengaruh Pengetahuan Santri Tentang Perbankan
Syari‟ah Memilih Produk Bank Syari‟ah Mandiri Yogyakarta (Study kasus
Santri Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta. skripsi,
Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Yogyakarta.
Zainul, Arifin. 2000. Memahami Bank Syariah : Lingkup, Peluang, Tantangan
dan Prospek. Jakarta:AlvaBet.
________ 2006.Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka
Alvabet.
Zainuddin, Ali. 2007. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.
Zubairi, Hasan. 2009.Undang-Undang Perbankan Syariah. Jakarta: Rajawali
Pers.
9
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara/i
di Tempat
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Bapak/Ibu/Saudara/i dalam rangka menyelesaikan karya ilmiah
(skripsi) pada Jurusan S-1 Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam (FEBI), Institut Agama Islam Neger (IAIN) Salatiga maka saya,
Nama : Luqman Santoso
NIM : 213-12-079
Judul : Persepsi Masyarakat Umum Terhadap Perbankan Syariah (Study
Kasus di Kabupaten Semarang)
Untuk membantu kelancaran penelitian ini, Saya mohon dengan
hormat kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner penelitian ini.
Peran serta Bapak/Ibu/Saudara/i akan sangat bermanfaat bagi keberhasilan
penelitian yang dilaksanakan.
Atas ketersediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab pertanyaan atau
pernyataan pada kuesioner ini, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.
Hormat saya,
(Luqman Santoso)
10
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda silang pada pertanyaan yang harus dipilih, sesuai dengan
keadaan Bapak/Ibu/Saudara/i. Dan mohon beri jawaban pada pertanyaan berikut
ini:
DATA KARAKTERISTIK RESPONDEN
A. Identitas Diri
Nama : .................................................... (Boleh Tidak Diisi)
Alamat : .................................................................................
B. Karakteristik Personal
1. Jenis Kelamin :
2. Usia :
3. Jenjang pendidikan :
4. Bidang pekerjaan :
C. Daftar Pertanyaan
Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan-pertanyaan/pernyatan-pernyataan
berikut. Keterangan untuk skala dalam kuesioner, yaitu:
1. Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Tidak Setuju (TS)
3. Ragu-ragu (RR)
4. Setuju (S)
5. Sangat Setuju (SS)
No Daftar Pertanyaan STS TS RR S SS
Variable Pengetahuan (X1)
1 Saya memahami konsep perbankan Syariah.
2
Saya memahami peraturan perbankan
nasional.
3 Saya memahami peraturan perbankan syariah.
4 Saya memahami bunga itu haram.
5 Saya mampu melaksanakan prinsip-prinsip
11
syariah Islam dalam setiap praktik transaksi
diperbankan.
6
Saya tahu tentang produk-produk bank
syariah.
7
Apakah perbankan syariah di Indonesia cukup
berkembang?
Variable Profesi (X2)
8
Profesi adalah melakukan suatu tugas khusus
secara tetap/permanen.
9
Nasabah bank di pengaruhi oleh tingkatan
profesi.
10
Kegiatan salah satu penunjang untuk
menabung di perbankan syariah.
11
Pendapatan yang baik tergantung dari tingkat
profesi.
12
Semakin baik pengetahuan maka semakin
tinggi tingkat menabung di perbankan
syariah.
13 Profesi tergantung dari tingkat pendidikan.
14
Tingkat ketrampilan berdampak terhadap
perbankan syariah.
Variable Bagi Hasil (X3)
15
Bagi hasil didasarkan pada besar kecilnya
keuntungan yang diperoleh dari hasil kegiatan
usaha kerja sama.
16
Dalam kerja sama usaha antara pemilik modal
dan Pelaku usaha, keuntungan dan kerugian
ditanggung bersama sesuai kesepakatan.
17
Sistem bagi hasil lebih adil dan
menentramkan.
12
18 Prinsip bagi hasil adalah kerja sama.
19
Pengguna dana wajib bertanggung jawab atas
dana yang digunakan.
20
Pembagian keuntungan didasarkan pada besar
kecilnya modal yang disertakan dalam
kegiatan usaha sesuai kesepakatan.
21
Bagi hasil merupakan pembagian keuntungan
hasil kerja sama usaha antara pemilik modal
dengan pelaku usaha.
22
Keberadaan bunga diragukan dan dilarang
oleh semua agama sedangkan bagi hasil tidak
ada yang meragukan keabsahannya.
Perbankan Syariah (Y)
23
Bank Syariah adalah bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip
Syari‟ah.
24
Bank Syariah memiliki tujuan lebih luas
daripada Bank konvensional.
25 Perbankan syariah terdapat prinsip social.
26
Kegiatan bank syariah mengutamakan
keadilan.
27
Bank syariah dengan sistem bagi hasil
dirancang untuk terbinanya kebersamaan,
menanggung risiko usaha dan berbagi hasil
usaha.
28
Perbankan syariah lembaga penghimpun dan
penyalur dana sesuai dengan prinsip ajaran
islam.
29
Investasi/pembiayaan Bank syariah untuk
bisnis yang halal dan baik.
13
30
Perbankan syariah adalah salah satu
bermuamalah sesuai dengan ajaran islam.
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA
14
Lampiran 4
Hasil Data Kuesioner
No B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 3 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 3 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 3 4
2 3 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 3 5 5 5 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5
3 3 2 2 3 2 3 4 4 4 5 4 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5
4 3 3 4 5 4 3 3 5 3 2 3 3 5 3 5 4 5 5 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3
5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 3 3 4 5 4 3 4 5 3 4 2 2 4 5 3
6 4 4 4 3 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 5
7 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5
8 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4
9 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4
10 1 2 2 3 4 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 1 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4
11 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5
12 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4
13 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 3 4 3 4 3 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4
14 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4
15 3 2 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 2 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5
16 4 5 5 5 4 5 4 3 4 5 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5
17 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4
18 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 3
19 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
20 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 5 3 4 3 4 3 5 3 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4
21 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5
22 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5
23 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4
24 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5
25 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4
26 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
27 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4
28 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
29 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5
30 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5
31 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4
32 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4
33 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4
34 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5
35 5 5 4 4 5 4 5 4 5 3 3 5 4 3 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 3 3 3 5
15
36 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4
37 3 4 3 4 3 3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5
38 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 5 4 3 4 4 5 2 4 5 4 5 4 5 4
39 3 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 5
40 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4
41 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4
42 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4
43 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5
44 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4
45 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5
46 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5
47 5 4 5 4 5 3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5
48 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4
49 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5
50 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4
51 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
52 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4
53 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5
54 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4
55 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5
56 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5
57 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5
58 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4
59 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4
60 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 5 3 3 4 3 4 3 4 5 3 4 3 4 4 4 4
61 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4
62 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4
63 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
64 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5
65 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4
66 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4
67 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5
68 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5
69 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5
70 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5
71 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4
72 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5
73 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5
74 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4
75 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4
76 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4
16
77 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5
78 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5
79 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5
80 4 3 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4
81 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5
82 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5
83 3 4 3 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4
84 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5
85 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5
86 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4
87 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5
88 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5
89 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5
90 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5
91 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5
92 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4
93 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4
94 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4
95 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5
96 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4
97 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5
98 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4
99 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4
100 3 3 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5
17
Lampiran 5
Hasil Output Analisis
Karakteristik Responden
jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid pria 51 51.0 51.0 51.0
wanita 49 49.0 49.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 17 1 1.0 1.0 1.0
18 1 1.0 1.0 2.0
22 1 1.0 1.0 3.0
23 4 4.0 4.0 7.0
25 2 2.0 2.0 9.0
27 1 1.0 1.0 10.0
28 1 1.0 1.0 11.0
29 2 2.0 2.0 13.0
30 2 2.0 2.0 15.0
31 1 1.0 1.0 16.0
32 3 3.0 3.0 19.0
33 1 1.0 1.0 20.0
34 6 6.0 6.0 26.0
35 2 2.0 2.0 28.0
36 2 2.0 2.0 30.0
37 3 3.0 3.0 33.0
38 4 4.0 4.0 37.0
39 1 1.0 1.0 38.0
40 2 2.0 2.0 40.0
41 5 5.0 5.0 45.0
42 2 2.0 2.0 47.0
43 9 9.0 9.0 56.0
44 3 3.0 3.0 59.0
45 4 4.0 4.0 63.0
46 3 3.0 3.0 66.0
18
47 3 3.0 3.0 69.0
48 2 2.0 2.0 71.0
49 6 6.0 6.0 77.0
50 1 1.0 1.0 78.0
51 3 3.0 3.0 81.0
52 2 2.0 2.0 83.0
53 5 5.0 5.0 88.0
54 3 3.0 3.0 91.0
55 3 3.0 3.0 94.0
56 2 2.0 2.0 96.0
58 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid smp 2 2.0 2.0 2.0
sma 71 71.0 71.0 73.0
Sarjana 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Petani 24 24.0 24.0 24.0
Pns 8 8.0 8.0 32.0
TNI/polri 5 5.0 5.0 37.0
Swasta 42 42.0 42.0 79.0
lain-lain 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.735 .731 7
19
Inter-Item Correlation Matrix
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7
B1 1.000 .365 .645 .177 .277 .369 .161
B2 .365 1.000 .278 .446 .250 .420 .271
B3 .645 .278 1.000 .158 .428 .255 .106
B4 .177 .446 .158 1.000 -.014 .401 -.023
B5 .277 .250 .428 -.014 1.000 .158 .567
B6 .369 .420 .255 .401 .158 1.000 .183
B7 .161 .271 .106 -.023 .567 .183 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
B1 25.1800 5.563 .536 .482 .681
B2 25.0300 5.060 .552 .362 .676
B3 25.1600 5.934 .498 .515 .693
B4 24.9600 6.362 .322 .291 .730
B5 25.0100 6.212 .421 .468 .710
B6 25.0200 5.697 .486 .295 .694
B7 24.9600 6.463 .319 .390 .730
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.562 .553 7
Inter-Item Correlation Matrix
B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14
B8 1.000 -.096 .166 -.012 .149 .182 .087
B9 -.096 1.000 .174 .349 -.039 .109 .060
B10 .166 .174 1.000 .197 .363 -.009 .337
B11 -.012 .349 .197 1.000 .052 .374 .109
B12 .149 -.039 .363 .052 1.000 .042 .414
B13 .182 .109 -.009 .374 .042 1.000 .152
B14 .087 .060 .337 .109 .414 .152 1.000
20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
B8 26.0500 4.028 .147 .096 .570
B9 26.0200 4.000 .167 .155 .563
B10 26.0500 3.422 .396 .251 .480
B11 25.9600 3.574 .327 .264 .507
B12 26.0000 3.535 .320 .243 .509
B13 25.8900 3.695 .256 .209 .534
B14 26.0100 3.283 .375 .232 .485
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.654 .644 8
Inter-Item Correlation Matrix
B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22
B15 1.000 .023 .309 -.099 .361 .256 .198 -.151
B16 .023 1.000 .208 .415 .208 .301 .229 .121
B17 .309 .208 1.000 .136 .364 .187 .307 .150
B18 -.099 .415 .136 1.000 .180 .322 .029 .281
B19 .361 .208 .364 .180 1.000 .337 .307 -.129
B20 .256 .301 .187 .322 .337 1.000 .131 .219
B21 .198 .229 .307 .029 .307 .131 1.000 -.029
B22 -.151 .121 .150 .281 -.129 .219 -.029 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
B15 30.3100 5.873 .244 .258 .650
B16 30.3500 5.563 .399 .251 .610
B17 30.3600 5.283 .437 .261 .598
B18 30.4300 5.601 .323 .292 .630
B19 30.3900 5.230 .448 .331 .595
B20 30.4500 5.038 .472 .285 .586
B21 30.3400 5.924 .307 .171 .633
B22 30.4100 6.426 .120 .206 .671
21
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.544 .544 8
Inter-Item Correlation Matrix
B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30
B23 1.000 -.042 .315 -.049 -.009 .120 .035 .095
B24 -.042 1.000 .195 .474 .173 .260 .083 .204
B25 .315 .195 1.000 .021 .180 -.041 .045 -.050
B26 -.049 .474 .021 1.000 .250 .330 -.050 .255
B27 -.009 .173 .180 .250 1.000 .141 .188 -.141
B28 .120 .260 -.041 .330 .141 1.000 .197 .302
B29 .035 .083 .045 -.050 .188 .197 1.000 .154
B30 .095 .204 -.050 .255 -.141 .302 .154 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
B23 30.9400 4.623 .117 .153 .561
B24 31.0600 3.976 .399 .295 .458
B25 30.8800 4.551 .193 .196 .532
B26 30.9800 3.979 .358 .353 .472
B27 30.9000 4.414 .224 .196 .523
B28 30.9800 4.161 .387 .228 .468
B29 30.8900 4.564 .174 .126 .539
B30 30.8900 4.463 .233 .210 .519
Karena ada nilai crobach alpha dibawah 0,6 harus membuang jawaban responden
yang tidak konsisten, jawaban yang tidak konsisten adalah jawaban no 11, 13, 16,
25, 26, 27, 28, 30, 32, 34, 35, 37, 39, 40, 61, 66, 70, 91, 93, 94, 95, 96 dan 99.
Dengan hasil sebagai berikut:
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.728 7
22
Inter-Item Correlation Matrix
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7
B1 1.000 .381 .630 .237 .249 .417 .108
B2 .381 1.000 .271 .431 .222 .413 .182
B3 .630 .271 1.000 .146 .465 .244 .100
B4 .237 .431 .146 1.000 -.008 .413 -.036
B5 .249 .222 .465 -.008 1.000 .128 .541
B6 .417 .413 .244 .413 .128 1.000 .180
B7 .108 .182 .100 -.036 .541 .180 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
B1 25.0130 5.592 .560 .665
B2 24.9481 5.339 .523 .675
B3 24.9740 6.078 .500 .683
B4 24.8182 6.467 .340 .719
B5 24.8961 6.542 .398 .706
B6 24.8831 5.841 .499 .681
B7 24.8571 6.914 .259 .733
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.602 .596 7
23
Inter-Item Correlation Matrix
B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14
B8 1.000 -.128 .188 -.079 .109 .255 .000
B9 -.128 1.000 .272 .422 -.015 .169 .112
B10 .188 .272 1.000 .246 .429 .018 .272
B11 -.079 .422 .246 1.000 .111 .444 .176
B12 .109 -.015 .429 .111 1.000 .039 .436
B13 .255 .169 .018 .444 .039 1.000 .186
B14 .000 .112 .272 .176 .436 .186 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
B8 26.1169 4.341 .102 .204 .629
B9 26.1169 4.052 .241 .251 .588
B10 26.0779 3.520 .441 .335 .519
B11 25.9740 3.710 .398 .377 .538
B12 26.0390 3.670 .353 .319 .552
B13 25.9091 3.794 .321 .333 .563
B14 26.1039 3.489 .367 .241 .546
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.633 .625 8
Inter-Item Correlation Matrix
B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22
B15 1.000 .023 .268 -.097 .382 .281 .179 -.148
24
B16 .023 1.000 .285 .394 .197 .219 .266 .068
B17 .268 .285 1.000 .132 .415 .187 .258 .143
B18 -.097 .394 .132 1.000 .093 .227 -.013 .306
B19 .382 .197 .415 .093 1.000 .322 .242 -.178
B20 .281 .219 .187 .227 .322 1.000 .156 .222
B21 .179 .266 .258 -.013 .242 .156 1.000 .002
B22 -.148 .068 .143 .306 -.178 .222 .002 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
B15 30.3766 5.554 .245 .242 .624
B16 30.4675 5.279 .393 .275 .584
B17 30.3766 5.001 .459 .292 .564
B18 30.4805 5.411 .263 .273 .620
B19 30.3766 5.001 .412 .361 .576
B20 30.5714 4.853 .441 .257 .566
B21 30.4026 5.612 .286 .150 .612
B22 30.4935 6.095 .110 .254 .650
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.607 .605 8
Inter-Item Correlation Matrix
B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30
B23 1.000 -.073 .405 -.154 -.017 .169 .149 .175
25
B24 -.073 1.000 .195 .576 .222 .302 .167 .231
B25 .405 .195 1.000 .185 .119 .031 .054 .083
B26 -.154 .576 .185 1.000 .316 .304 -.030 .221
B27 -.017 .222 .119 .316 1.000 .113 .091 -.073
B28 .169 .302 .031 .304 .113 1.000 .199 .289
B29 .149 .167 .054 -.030 .091 .199 1.000 .253
B30 .175 .231 .083 .221 -.073 .289 .253 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
B23 30.8831 5.236 .154 .306 .617
B24 31.0260 4.341 .460 .391 .522
B25 30.8701 4.930 .294 .262 .578
B26 30.9870 4.513 .399 .463 .544
B27 30.8701 5.088 .211 .148 .602
B28 30.9740 4.815 .391 .224 .552
B29 30.7922 5.088 .228 .147 .596
B30 30.8701 4.878 .317 .206 .571
Uji Validitas
Berdasarkan data yang diolah oleh spss data yang valid adalah sebagai berikut:
Correlations
B1 B2 B3 B6 pengetahuan_X1
B1 Pearson Correlation 1 .381** .630
** .417
** .719
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77
B2 Pearson Correlation .381** 1 .271
* .413
** .716
**
Sig. (2-tailed) .001 .017 .000 .000
26
N 77 77 77 77 77
B3 Pearson Correlation .630** .271
* 1 .244
* .653
**
Sig. (2-tailed) .000 .017 .033 .000
N 77 77 77 77 77
B6 Pearson Correlation .417** .413
** .244
* 1 .670
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .033 .000
N 77 77 77 77 77
penge
tahua
n_X1
Pearson Correlation .719** .716
** .653
** .670
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 77 77 77 77 77
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
B10 B12 B14 profesi_X2
B10 Pearson Correlation 1 .429** .272
* .721
**
Sig. (2-tailed) .000 .017 .000
N 77 77 77 77
B12 Pearson Correlation .429** 1 .436
** .804
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 77 77 77 77
B14 Pearson Correlation .272* .436
** 1 .764
**
Sig. (2-tailed) .017 .000 .000
N 77 77 77 77
profesi_X2 Pearson Correlation .721** .804
** .764
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 77 77 77 78
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
27
Correlations
B15 B17 B19 bagi_hasil_X3
B15 Pearson Correlation 1 .268* .382
** .462
**
Sig. (2-tailed) .018 .001 .000
N 77 77 77 77
B17 Pearson Correlation .268* 1 .415
** .637
**
Sig. (2-tailed) .018 .000 .000
N 77 77 77 77
B19 Pearson Correlation .382** .415
** 1 .612
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000
N 77 77 77 77
bagi_hasil_X3 Pearson Correlation .462** .637
** .612
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 77 77 77 77
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
B24 B26 B28
perbankan_syari
ah_Y
B24 Pearson Correlation 1 .576** .302
** .656
**
Sig. (2-tailed) .000 .008 .000
N 77 77 77 77
B26 Pearson Correlation .576** 1 .304
** .608
**
Sig. (2-tailed) .000 .007 .000
N 77 77 77 77
B28 Pearson Correlation .302** .304
** 1 .567
**
Sig. (2-tailed) .008 .007 .000
N 77 77 77 77
perbankan_syariah_Y Pearson Correlation .656** .608
** .567
** 1
28
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 77 77 77 77
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji statistic
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .357a .127 .091 1.35188
a. Predictors: (Constant), bagi_hasil_X3, profesi_X2,
pengetahuan_X1
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 19.470 3 6.490 3.551 .018a
Residual 133.413 73 1.828
Total 152.883 76
a. Predictors: (Constant), bagi_hasil_X3, profesi_X2, pengetahuan_X1
b. Dependent Variable: perbankan_syariah_Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
95% Confidence
Interval for B
B Std. Error Beta Lower Bound
Upper
Bound
1 (Constant) 7.311 2.035
3.592 .001 3.255 11.367
pengetahuan_X1 .102 .086 .148 1.190 .238 -.069 .273
profesi_X2 .266 .120 .264 2.211 .030 .026 .505
bagi_hasil_X3 .041 .114 .041 .357 .722 -.186 .268
29
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
95% Confidence
Interval for B
B Std. Error Beta Lower Bound
Upper
Bound
1 (Constant) 7.311 2.035
3.592 .001 3.255 11.367
pengetahuan_X1 .102 .086 .148 1.190 .238 -.069 .273
profesi_X2 .266 .120 .264 2.211 .030 .026 .505
bagi_hasil_X3 .041 .114 .041 .357 .722 -.186 .268
a. Dependent Variable:
perbankan_syariah_Y
Uji Multikolinearitas
Coefficient Correlationsa
Model bagi_hasil_X3 profesi_X2 pengetahuan_X1
1 Correlations bagi_hasil_X3 1.000 .114 -.312
profesi_X2 .114 1.000 -.400
pengetahuan_X1 -.312 -.400 1.000
Covariances bagi_hasil_X3 .013 .002 -.003
profesi_X2 .002 .014 -.004
pengetahuan_X1 -.003 -.004 .007
a. Dependent Variable: perbankan_syariah_Y
30
Uji Heteroscedasticity
Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .357a .127 .091 1.35188 1.817
a. Predictors: (Constant), bagi_hasil_X3, profesi_X2, pengetahuan_X1
b. Dependent Variable: perbankan_syariah_Y
32
Lampiran 7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Luqman Santoso
Tempat/Tanggal lahir : Kab. Semarang, 3 Maret 1993
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Krajan Bancak rt 1, rw 1, Ds. Bancak, Kec. Bancak,
Kab. Semarang
Riwayat Pendidikan : 1. SDN Bancak 02 lulus tahun 2005
2. SMP IT AL-QOMAR Patianrowo Nganjuk lulus
tahun 2008
3. MA Sunan Kalijaga Patianrowo Nganjuk lulus tahun
2011
Demikian riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian bagi
yang berkepentingan harap maklum adanya.
Bancak, 16 Agustus 2016
Penulis,
Luqman Santoso
NIM : 213-12-079
33
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertandatangan di bawahini :
Nama : Luqman Santoso
NIM : 213-12-079
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan : S1 Perbankan Syariah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat temuan orang lain
yang terdapat dalam skripsi ini dikutip / dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga
Salatiga, 15
September
2016
Penulis
Luqman
Santoso
NIM. 213-12-
079