PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ......vii ABSTRAK Mutmainna. 105251108516.2016.Pengaruh...
Transcript of PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ......vii ABSTRAK Mutmainna. 105251108516.2016.Pengaruh...
-
i
PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG
PERBANKAN SYARIAH TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI
NASABAH BANK SYARIAH
(Studi kasus Mahasiswa Fakultas Agama Islam)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Hukum (S.H) Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
MUTMAINNA
105 251 108 516
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1441 H/ 2020 M
-
ii
PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG
PERBANKAN SYARIAH TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI
NASABAH BANK SYARIAH
(Studi kasus Mahasiswa Fakultas Agama Islam)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Hukum (S.H) Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
MUTMAINNA
105 251 108 516
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1441 H/ 2020 M
-
iii
-
iv
-
v
-
vi
-
vii
ABSTRAK
Mutmainna. 105251108516.2016.Pengaruh pengetahuan dan persepsi mahasiswa
tentang perbankan syariah terhadap keputusan menjadi nasabah Bank Syariah.
Dibimbing oleh Saidin Mansyur, S.S.,M.HUM dan Hasanuddin, SE.Sy.,ME.
Penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan
persepsi mahasiswa terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menggunakan jenis
peneltian kuantitaif, yaitu penelitian yang informasi atau datanya dianalisis
menggunakan teknik statistik. dengan membagikan kuesioner kepada mahasiswa
Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar dengan tujuan mengetahui pengaruh
pengetahuan dan persepsi mahasiswa terhadap keputusan menjadi nasabah bank
syariah. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi liner
berganda. Berdasarkan hasil penelitan yang diolah dengan menggunakan Aplikasi
Mixrosoft Exsel dan SPSS 21 dapat diketahui bahwa variabel pengetahuan dan
persepsi memiliki pengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap
keputusan menjadi nasabah di bank syariah. Pada uji R Square, menjelaskan
bahwa variabel pengetahuan dan persepsi memiliki pengaruh terhadap variabel
keputusan menjadi nasabah di bank syariah sebesar 86,5%.
Kata Kunci : Pengetahuan, Persepsi, Perbankan Syariah Dan Keputusan Menjadi
Nasabah
-
viii
ABSTRACT
Mutmainna. 105251108516.2016. The influence of students' knowledge and
perceptions about Islamic banking on the decision to become a customer of
Islamic Bank. Supervised by Saidin Mansyur, S.S., M.HUM and Hasanuddin,
SE.Sy., ME.
This study aims to determine the effect of student knowledge and
perceptions on the decision to become a customer of Islamic banks.
This research is a quantitative research. Using this type of quantitative
research, namely research in which information or data is analyzed using
statistical techniques. by distributing questionnaires to students of the Faculty of
Islamic Religion, Unismuh Makassar with the aim of knowing the influence of
student knowledge and perceptions on the decision to become a customer of
Islamic banks. The analytical method used is multiple linear regression analysis
method. Based on the results of research processed using the Mixrosoft Exsel and
SPSS 21 applications, it can be seen that the variables of knowledge and
perception have an effect both partially and simultaneously on the decision to
become a customer in Islamic banks. In the R Square test, it explains that the
knowledge and perception variables have an influence on the decision variable to
become a customer in Islamic banks by 86.5%.
Keywords: Knowledge, Perception, Islamic Banking and Decision to Become a
Customer
-
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt, Tuhan semesta alam atas izin dan limpahan
rahmat-Nya berupa kesehatan, keimanan, dan kesempatan berfikir kepada
manusia, sehingga mampu melangsungkan hidup di atas muka bumi dan mampu
berpikir rasional, kritis, kreatif dan ulet dalam bertindak. Shalawat dan salam atas
kehadiran Rasulullah saw. Atas akhlak dan contoh tauladan yang dimiliki
menjadikannya sebagai panutan bagi ummat manusia sebagai rahmatanlil alamin.
Nabi yang membawa risalah kebenaran dan pencerahan bagi umat, yang
merubah wajah dunia dari wajah biadab menuju jalan yang beradab, dari alam
yang gelap menuju alam yang terang benderang. Kedatangannya juga
membebaskan manusia dari belenggu kebodohan (jahiliyah) dan perbudakan, lalu
mencerahkan dengan kecerdasan sehingga membuat umatnya taat, tetapi bukan
ketaatan tanpa rasio dan kecerdasan tetapi tidak membuatnya angkuh dan
sombong.
Penulis menghadirkan karya tulis ilmiah tentu masih jauh dari
kesempurnaan dengan segala kekurangan dan keterbatasannya, penulis berharap
semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi yang
berminat pada tema kajian ini, yang berjudul “Pengaruh pengetahuan dan
persepsi mahasiswa tentang Perbankan syariah terhadap keputusan menjadi
nasabah Bank Syariah” Penulis menyadari dengan sepenuh hati, selama
mengikuti program perkuliahan di Fakultas Agama Islam Universita
Muhammadiyah Makassar sampai selesainya skripsi ini telah memperoleh banyak
pelajaran dalam dunia proses dan arti kebersamaan yang sesungguhnya , motivasi,
semangat hidup untuk tetap melangkah menggapai cita-cita serta bantuan dari
berbagai pihak yang menjadi motivator tersendiri bagi penulis.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga, penulis hanturkan kepada
kedua orang tua tercinta, bapak Basri dan ibu Hafipa yang senantiasa mendoakan,
-
x
memberi dukungan moril maupun materil selama menempuh pendidikan. Dan
ucapan terimakasih pula penulis haturkan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, MM, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar;
2. Bapak Dr. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Agama
Islam;
3. Bapak Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP. Selaku Ketua Prodi Hukum
Ekonomi Syariah;
4. Bapak Hasanuddin, SE. Sy., selaku Sekretaris Prodi Hukum Ekonomi
Syariah yang senantiasa memberikan arahan-arahan selama menempuh
pendidikan.
5. Bapak Saidin Mansyur, S.S.,M.HUM ( Selaku Pembimbing I ) dan Bapak
Hasanuddin, SE. Sy., ( selaku pembimbing II ) dalam menyelesaikan Skripsi
ini;
6. Bapak/Ibu para dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Makassar yang senantiasa membimbing penulis selama menempuh
pendidikan di Hukum Ekonomi Syariah.;
7. Terakhir ucapan terima kasih kepada teman dan sahabat penulis, yang selalu
memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak
yang sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak
akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan skripsi ini
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi
penulis.
Aamiin.
Makassar, 19 Dzulqaidah 1441
10 Juli 2020 M
Penulis :
-
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................ iii
BERITA ACARA MUNAQASYAH ............................................................ iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 6
C. Tujuan penelitian ................................................................................................. 6
D. Manfaat penelitian ............................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 8
A. Pengetahuan dan Persepsi ................................................................................... 8
1. Pengertian pengetahuan .................................................................................. 8
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ............................................ 8
3. Objek ilmu dan cara memperolehnya ............................................................. 9
4. Pengertian persepsi........................................................................................ 10
5. Jenis-jenis persepsi ........................................................................................ 11
6. Proses terjadinya persepsi ............................................................................. 12
B. Perbankan Syariah ............................................................................................. 13
1. Pengertian Bank Syariah ............................................................................... 13
2. Prinsip-prinsip Bank Syariah ........................................................................ 13
-
xii
3. Produk perbankan syariah ............................................................................. 16
4. Daya tarik Bank Islam dan Bank Syariah ..................................................... 21
C. Keputusan Nasabah ........................................................................................... 22
1. Pengertian nasabah ........................................................................................ 22
2. faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan .......................... 23
D. Kerangka Pikir................................................................................................... 26
E. Kerangka Konseptual......................................................................................... 27
F. Hipotesis ............................................................................................................ 27
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 29
A. Jenis Penelitian .................................................................................................. 29
B. Lokasi Penelitian dan Objek Penelitian ............................................................. 29
C. Variabel Penelitian ............................................................................................ 30
D. Definisi Operasional Variabel ........................................................................... 31
E. Populasi dan Sampel .......................................................................................... 33
F. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 34
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 34
H. Uji kualitas data ................................................................................................ 36
H. Teknik Analisi Data .......................................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…................................41
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................................. 41 1. Fakultas Agama Islam .................................................................................. 41 2. Visi dan Misi ................................................................................................ 42 3. Tujuan….. ..................................................................................................... 43
B. Deskripsi Karakteristik Responden ................................................................. 43 C. Distribusi Tanggapan Responden ...................................................................... 45 D. Hasil Uji Kualitas Data...................................................................................... 48
1. Pengujian Validitas ....................................................................................... 48 2. Uji Realibilitas ............................................................................................. 50
E. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 51
1. Hasil Uji Normalitas ..................................................................................... 51 2. Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................................... 53 3. Hasil Uji Heteroskedasitas ........................................................................... 54
F. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................... 55 1. Uji t (Parsial) Hasil ....................................................................................... 56 2. Uji F (Simultan) ............................................................................................ 57
-
xiii
3. Hasil Uji Koefisien Determinasi ( R2 ) ......................................................... 57 G. Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian ......................................................... 58
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 60
A. Kesimpulan... ..................................................................................................... 60 B. Saran ……… ..................................................................................................... 61 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
-
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Indikator Variabel Pengetahuan Konsumen ............................................. 30
Tabel 2 Indikator Variabel Persepsi ....................................................................... 31
Tabel 3 Indikator Variabel Keputusan Menjadi Nasabah ...................................... 31
Tabel 4 Daftar Mahasiswa FAI Unismuh .............................................................. 33
Table 5 Skala Likert .............................................................................................. 35
Tabel 6 Karakteristik Responden ........................................................................... 44
Tabel 7 Variabel Pengetahuan .............................................................................. 45
Tabel 8 Variabel Persepsi....................................................................................... 47
Tabel 9 Variabel Keputusan Menjadi Nasabah .................................................... 48
Tabel 10 Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan .............................................. 49
Tabel 11 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi...................................................... 50
Tabel 12 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Menjadi Nasabah ..................... 50
Tabel 13 Hasil Uji Realibialitas ............................................................................. 51
Tabel 14 Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 52
Tabel 15 Hasil Uji Multikolinearitas...................................................................... 53
Tabel 16 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ........................................................ 55
Tabel 17 Hasil Uji t ............................................................................................... 56
Tabel 18 Hasil Uji F ............................................................................................... 57
Tabel 19 Uji Koefisien Determinasi ( R2) ............................................................. 58
-
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Pikir....................................................................................... 26
Gambar 2 Uji Normalitas P-Plot ............................................................................ 52
Gambar 3 Hasil Uji Heroskedastisitas ................................................................... 54
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.1 Bank syariah adalah bank
yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.2
Perbankan Syariah dikenal sebagai islamic bangking atau juga disebut
dengan interest-free bangking. Seperti halnya bank konvensional bank
syariah mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima simpanan uang,
meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang. 3
Bank Syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan
operasionalnya berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Di dalam sejarah
perekonomian umat Islam, pembiayaan yang di lakukan dengan akad yang
sesuai syariah telah menjadi bagian tradisi umat Islam sejak zaman
Rasulullah SAW. Praktik-praktik seperti menerima titipan harta,
meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan bisnis,
serta melakukan pengiriman uang, telah lazim di lakukan sejak zaman
Rasulullah SAW. Dengan demikian, fungsi-fungsi utama perbankan modern,
1 Undang-undang RI nomor 7 tahun 1992, pasal 1.
2 Undang-undang RI nomor 21 tahun 2008, pasal 3.
3Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi revisi ke 10, (Jakarata: Rajawali pers, 2011), h 11.
-
2
yaitu menerima simpanan, menyalurkan dana, dan melakukan transfer dana
telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat islam,
bahkan sejak zaman Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW pernah menunjukkan bagaimana urgensi pelarangan
riba dalam sebuah bangunan ekonomi dengan menerankan bahwa pemberian
hadiah yang tak lazim atau sekadar memberikan tumpangan pada kendaraan
di karenakan seseorang merasa ringan akibat sebuah pinjaman adalah
tergolong riba.4 Perkembangan perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas
dari sistem perbankan secara umum. Ada alasan utama berdirinya perbankan
syariah di Indonesia yaitu adanya pandangan bahwa bunga pada bank
konvensional hukumnya haram dan dari segi ekonomi dimana penyerahan
risiko dibebankan pada salah satu pihak dinilai melanggar norma keadilan.5
Perkembangan perbankan syariah dari sisi institusi bermula pada tahun
1991 dengan didirikannya Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan resmi
beroperasi pada tahun 1992. Menurut Rae (2008), perkembangan Perbankan
Syariah yang pesat baru terjadi setelah tahun 1998. Perbankan Syariah
semakin mendapat perhatian setelah beberapa seri krisis ekonomi terjadi.
Krisis yang dimaksud adalah krisis ekonomi dunia tahun Pada tahun 1998
terjadi krisi ekonomi yang pengaruhnya sangat dirasakan oleh negara-negara
4 Ascarya, Akad dan produk Bank syariah (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2011) cet.
Ke-3, h 13.
5 Siti kholila, “ Pengaruh motivasi menghindari riba dan pengetahuan produk perbankan
syariah terhadap keputusan menjadi nasabah bank muamalat kc Surabaya-Mas Mansyur”, (Skripsi
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2018).
http://digilib.uinsby.ac.id/22715/2/Siti%20Kholila_G74214066.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/22715/2/Siti%20Kholila_G74214066.pdf
-
3
di rantau Asia termasuk Indonesia.6 Di Indonesia, Bank Syariah yang pertama
didirikan pada tahun 1992 adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI).
Walaupun perkembangannya agak terlambat bila dibandingkan dengan
negara-negara muslim lainnya, perbankan syariah di Indonesia akan terus
berkembang. Bila pada periode tahun 1992-1998 hanya ada satu unit Bank
Syariah, maka pada tahun 2005, jumlah Bank Syariah di indonesia telah
bertambah menjadi 20 unit, yaitu 3 bank umum syariah dan 17 unit usaha
syariah. Sementara itu, jumlah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)
hingga akhir tahun 2004 bertambah menjadi 88 buah.7
Keberadaan Bank Syariah saat ini seolah-olah hanya bisa dinikmati oleh
kalangan tertentu saja padahal seharusnya perbankan syariah di Indonesia
disalurkan ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah. Ini berarti potensi
pengembangannya masih besar dengan keberpihakan kepada masyarakat
kelas menengah ke bawah. Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa perbankan
syariah mempromosikan stabilitas keuangan dan lebih tahan krisis.8
Perkembangan lembaga keuangan syariah tergolong cepat dan salah satu
alasannya adalah karena adanya keyakinan yang kuat dikalangan masyarakat
muslim bahwa perbankan konvensional itu mengandung unsur riba yang di
larang oleh agama Islam. Penilaian tersebut diperkuat dengan munculnya
fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan
6 Mutiara dwi sari, Zakaria bahari, Zahri hamat, “Perkembangan perbankan syariah di
indonesia”, Jurnal aplikasi bisnis, Vol.3, No. 2 (April, 2013), h 123.
7 Adiwarman A. Karim, Bank Islam analisis fiqih dan keuangan, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2011), cet ke-8, h 25.
8 Erlangga Djumena , “Bank Syariah Lebih Tahan Krisis” di akses tanggal 30 November
2019dari https://money.kompas.com/read/2012/11/28/08163610/Bank.Syariah.Lebih.Tahan.Krisis.
https://money.kompas.com/read/2012/11/28/08163610/Bank.Syariah.Lebih.Tahan.Krisis
-
4
bahwa bunga Bank sama dengan riba dan hukumnya haram dalam syariah
Islam. Sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Qur‟an banyak sekali yang
menyebutkan diharamkannya riba, salah satu di antaranya surah Al-Baqarah
ayat 275 sebagai berikut.
ٍُ ْيَطٰ ب يَقُُٕو ٱنَِّزٖ يَتََخبَُّطُّ ٱنشَّ ًَ ٌَ إَِلَّ َك ۟ا ََل يَقُُٕيٕ ٰٕ بَ ٌَ ٱنّشِ ٍَ يَأُْكهُٕ ٱنَِّزي
ب ٱْنبَْيُع ِيثُْم ٱ ًَ ۟ا إََِّ ٕٓ ُْٓى قَبنُ ِنَك بِأَََّّسِ ۚ رَٰ ًَ ٍَ ٱْن َو ِي َحشَّ َٔ ُ ٱْنبَْيَع أََحمَّ ٱَّللَّ َٔ ۟ا ۗ ٰٕ بَ نّشِ
ۖ ِ أَْيُشُِۥٓ إِنَٗ ٱَّللَّ َٔ ٰٗ فَهَُّۥ َيب َسهََف َٓ بِِّّۦ فَٲَتَ ٍ سَّ ِعَظتٌ ّيِ ْٕ ٍ َجبَٓءُِۥ َي ًَ ۟ا ۚ فَ ٰٕ بَ ٱنّشِ
ٌَ ِهذُٔ ب َخٰ َٓ ُْْى فِي ُب ٱنَُّبِس ۖ ئَِك أَْصَحٰٓ نَٰ ۟ٔ ُ ٍْ َعبدَ فَأ َي َٔ
Terjemahannya:
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan
dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya
apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba),
maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya.9
Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Adanya larangan riba dalam melakukan kegiatan di
lembaga perbankan syariah yang diatur oleh agama Islam sangat
mempengaruhi kegiatan umat Islam dalam kehidupan sehari-hari, khususnya
9 Al- Qur‟an Al-Karim
-
5
dalam memutuskan untuk menjadi nasabah di sebuah bank yang mampu
menunjang aktivitas ekonomi. Oleh karena itu, bank syariah hadir di
Indonesia sebagai alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga
bank dan riba. Riba berarti menetapkan bunga atau melebihkan jumlah
pinjaman pokok secara bathil, dan menurut jumhur ulama riba hukumnya
haram. Dalam ajaran agama Islam melarang adanya bunga bank (riba),
namun dalam praktiknya bentuk kegiatan usaha, produk dan jasa perbankan
syariah yang secara konseptual tidak berdasar pada bunga kurang dimengerti
oleh masyarakat. Tidak hanya itu, sebagian masyarakat sudah memahami apa
itu bank syariah namun masih awam mengenai produk yang dimilikinya,
sehingga menyebabkan masyarakat enggan menggunakan produk-produk
yang ditawarkan namun hanya diminati bagi masyarakat yang ingin
menabung untuk minghindari adanya unsur riba. Padahal fasilitas yang
ditawarkan oleh bank syariah tidak kalah unggul dengan bank konvensional.
Pengetahuan nasabah berfokus pada informasi yang diketahui mengenai
suatu hal tertentu. Pengetahuan tersebut mencakup pengetahuan produk,
pengetahuan pembelian, dan pengetahuan pemakaian. Nasabah yang
mengetahui mengenai produk dan jasa yang ditawarkan maka nasabah
cenderung mengambil keputusan untuk menggunakan jasa atau produk
tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan diatas, maka
penelitian ini dimaksudkan untuk menguji tentang seberapa pengaruhnya
pengetahuan masyarakat tentang sistem perbankan syariah sebagai calon
nasabah dengan mengambil judul “PENGARUH PENGETAHUAN DAN
-
6
PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PERBANKAN SYARIAH
TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH BANK SYARIAH”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh pengetahuan mahasiswa tentang perbankan syariah
terhadap keputusan menjadi nasabah Bank Syariah?
2. Bagaimana pengaruh persepsi mahasiswa tentang perbankan syariah
terhadap keputusan menjadi nasabah Bank Syariah?
3. Apakah terdapat pengaruh pengetahuan dan persepsi mahasiswa tentang
perbankan syariah secara simultan terhadap keputusan menjadi nasabah di
bank syariah?
C. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan mahasiswa tentang perbankan
syariah terhadap keputusan menjadi nasabah Bank Syariah.
2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa tentang perbankan
syariah terhadap keputusan menjadi nasabah Bank Syariah.
3. Untuk mengetahui apakah pengetahuan dan persepsi mahasiswa tentang
bank syariah secara simultan berpengaruh terhadap keputusan menjadi
nasabah di bank syariah.
-
7
D. Manfaat penelitian
1. Kegunaan akademis Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk
pengembangan keilmuan khususnya di bidang perbankan syariah, sebagai
bahan referensi atau rujukan.
2. Secara Praktis
a. Bagi nasabah hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan
pada pengetahuan nasabah pada perbankan Syariah.
b. Bagi Lembaga Dapat memberi kontribusi kepada Bank syariah dalam
meningkatkan jumlah nasabah.
c. Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memberikan pengetahuan
tentang lembaga keuangan syariah sehingga nantinya dapat
melakukan pengkajian lebih mendalam dengan cara mengkaji
pengaruh lain selain yang dalam penelitian ini.
-
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan dan Persepsi
1. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau
disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi
pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang
secara probabilitas bayesian adalah benar atau berguna.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang
ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan
muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali
benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan
sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru
dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan
aroma masakan tersebut.
2. Faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan
Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
antaranya:
a. Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita
kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Informasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Deskripsihttps://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesishttps://id.wikipedia.org/wiki/Konsephttps://id.wikipedia.org/wiki/Teorihttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_(asas)&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Prosedurhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Probabilitas_Bayesian&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Benarhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berguna&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Masakan
-
9
b. Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang
sangat luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio,
koran, dan majalah.
c. Informasi menurut Oxford English Dictionary, informasi adalah "that
of which one is apprised or told: intelligence, news". Kamus lain
menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui,
namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer
pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga memiliki arti yang lain
sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi informasi yang
mengartikannya sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan,
menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan,
menganalisis, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu.
Sedangkan informasi sendiri mencakup data, teks, gambar, suara,
kode, program komputer, basis data. Adanya perbedaan definisi
informasi dikarenakan pada hakikatnya informasi tidak dapat
diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu dijumpai dalam
kehidupan.10
3. Objek Ilmu dan Cara Memperolehnya
Objek ilmu pengetahuan dapat dibagi dalam dua bagian pokok yaitu
alam materi dan alam non materi. Sains mutakhir mengarahkan
pandangan kepada alam materi, sehingga mereka membatasi ilmu pada
10 Wikipedia, “Pengetahuan”, di akses tanggal 14 Januari 2020, pukul 07 : 57, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Basis_datahttps://id.wikipedia.org/wiki/Penilaian
-
10
bidang tersebut. Bahkan sebagian mereka tidak mengetahui adanya realita
yang tidak dapat dibuktikan didalam materi.
Pada dasarnya potesi yang dimiliki oleh manusia untuk mengetahui
sesuatu terdiri atas tiga macam, yaitu indra, akal, dan hati.11
Sebagaimana
yang dijelaskan dalam surat An- Nahl : 78
َجعََم نَُكُى َٔ ٌَ َشْيئًب ٕ ًُ بتُِكْى ََل تَْعهَ َٓ ٌِ أُيَّ ٍْ بُُطٕ ُ أَْخَشَجُكْى ِي َّللاَّ َٔ
ٌَ اْْلَْفئِذَةَ نَعَهَُّكْى تَْشكُُشٔ َٔ اْْلَْبَصبَس َٔ َع ًْ انسَّ
Terjemahannya:
Dan Allah mengeluarkan kamu dariperut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun. Dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati agar kamu bersyukur. (16: 78)12
4. Pengertian persepsi
Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan
menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna
memberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan. Persepsi
meliputi semua sinyal dalam sistem saraf, yang merupakan hasil dari
stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra. Seperti misalnya
penglihatan yang merupakan cahaya yang mengenai retina pada mata,
pencium yang memakai media molekul bau (aroma), dan pendengaran
yang melibatkan gelombang suara. Persepsi bukanlah penerimaan isyarat
11
Adian Huasaini, Filsafat Ilmu Perspektif Barat dan Islam, (Jakarta: Gema Insani,
2013), h 109.
12 Al-Qur‟an Al-karim
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sarafhttps://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_suara
-
11
secara pasif, tetapi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan, harapan, dan
perhatian. Persepsi bergantung pada fungsi kompleks sistem saraf, tetapi
tampak tidak ada karena terjadi di luar kesadaran.
5. Jenis-jenis persepsi
Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh
oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis
a. Persepsi visual, persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan.
Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi,
dan memengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.
Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara
umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan
dalam konteks sehari-hari. Persepsi kaum muslimin harus mengacu
pada Al-Qur'an dan As-Sunnah, ini yang kemudian disebut Islamic
Worldview. Persepsi visual merupakan hasil dari apa yang kita lihat
baik sebelum kita melihat atau masih membayangkan dan sesudah
melakukan pada objek yang dituju.
b. Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga
c. Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
d. Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera
penciuman yaitu hidung.
e. Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera
pengecapan yaitu lidah.
https://id.wikipedia.org/wiki/Stimulushttps://id.wikipedia.org/wiki/Inderahttps://id.wikipedia.org/wiki/Inderahttps://id.wikipedia.org/wiki/Penglihatanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bayihttps://id.wikipedia.org/wiki/Balitahttps://id.wikipedia.org/wiki/Pendengaranhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taktil&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Penciumanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pengecapan
-
12
f. Persepsi selektif adalah menginterpretasikan secara selektif apa yang
dilihat seseorang yang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman,
dan sikap seseorang.13
6. Proses Terjadinya Persepsi
Dari segi Psikologi dikatakan bahwa tingkah laku seseorang
merupakan fungsi dari cara dia memandang. Oleh karena itu, untuk
mengubah tingkah laku seseorang harus mulai dari mengubah
persepsinya. Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen utama
berikut:
a. Seleksi, yaitu proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan
dari luar, intensitas dan jenisnya bisa banyak ataupun sedikit.
b. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga
mempunyai arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh berbagai
factor, seperti pengalaman masa lalu, system yang dipakai, motivasi,
kepribadian, dan kecerdasan.
c. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk
tingkah laku sebagai reaksi.
Dari penjelasan tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa proses
persepsi adalah melakukan seleksi, interpretasi, dan pembulatan terhadap
informasi yang sampai.14
13
Wikipedia, “Persepsi”, di akses tanggal 14 Januari 2020, pukul 07: 56, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Persepsi.
14 Alex Sobur, Psikologi Umum (Bandung; Pustaka Setia, 2003), h 447.
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minat&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Pengalamanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sikaphttps://id.wikipedia.org/wiki/Penilaian
-
13
B. Perbankan Syariah
1. Pengertian bank syariah
Istilah bank dalam Al-qur‟an tidak disebutkan secara eksplisit, tetapi
jika yang dimaksud adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti
struktur, manajemen, fungsi, hak, dan kewajiban maka semua itu disebut
secara jelas, seperti zakat, shadaqah, ghadimah (rampasan perang), bai
(jual beli), dayn (utang dagang), maal (harta) dan sebagainya yang
memiliki fungsi ekonomi.
Di tinjau dari segi imbalan atau jasa atas penggunaan dana, baik
simpanan maupun pinjaman, (Susilo,dkk, 2000) bank dapat dibedakan
menjadi:
a. Bank Konvensional, yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik
penghimpunan dana maupun penyaluran dana, memberikan dan
mengenakan imbalan berupa bunga atau sejumlah imbalan dalam
persentase tertentu dari dana bank untuk suatu periode tertentu.
b. Bank Syariah yaitu bank yang dalam aktivitasnya, Bank
penghimpunan dana dalam rangka penyaluran dana memberikan atau
mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi
hasil.15
2. Prinsip-prinsip Bank Syariah
Bank Syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan
operasionalnya berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Bank yang
15 Mahmud Nuhung, BANK SYARIAH Studi kualitas jasa dan pemasaran relasional
(Makassar: Fahmis Pustaka, 2014), h 37.
-
14
beroperasi sesuai prinsip-prinsip syariah islam adalah bank yang dalam
beroperasinya itu mengikuti ketentuan-ketentuan syariah islam
khususnya yang menyangkut tata-cara bermuamalat secara islam.16
Dalam
tata cara bermuamalat itu dijauhi praktek-praktek yang dikhawatirkan
mengandung unsur-unsur riba untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan
investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan.17
Prinsip
utama operasional bank yang berdasarkan syariah adalah hukum islam
yang bersumber dari Al-Qur‟an dan Sunnah Rasulullah SAW. Larangan
terutama berkaitan dengan kegiatan bank yang dapat diklasifikasikan
sebagai riba. Sebagaimana dalam firman Allah dan Rasulnya yaitu:
a. Al-Qur‟an Surah al-Imran: 130
َ اتَّقُٕا َّللاَّ َٔ بَب أَْضعَبفًب ُيَضبَعفَتً ۖ ٍَ آَيُُٕا ََل تَأُْكهُٕا انّشِ ب انَِّزي َٓ يَب أَيُّ
ٌَ نَعَهَُّكْى تُْفِهُحٕ
Terjemahannya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan.18
Tentang sebab turunnya ayat di atas, Mujahid mengatakan,
“Orang-orang Arab sering mengadakan transaksi jual beli tidak
tunai. Jika jatuh tempo sudah tiba dan pihak yang berhutang belum
mampu melunasi maka nanti ada penundaan waktu pembayaran
16
Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h
503. 17
Karnaen Perwataatmadja, dan Muhammad Syafi‟i, Apa dan Bagaimana Bank Islam,
(Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1992), h 1. 18
Al- Qur‟an al-karim
-
15
dengan kompensasi jumlah uang yang harus dibayarkan juga
menjadi bertambah maka alloh menurunkan firman-Nya… (ayat di
atas).”
Syaikh Abu Bakar Jabir al Jazairi mengatakan, “Ketahuilah
wahai orang yang beriman bahwa riba yang dipraktekkan oleh bank
konvensional pada saat ini itu lebih zalim dan lebih besar dosanya
dari pada jahiliah yang Allah haramkan dalam ayat ini dan beberapa
ayat lain di surat al Baqarah. Hal ini disebabkan riba dalam bank itu
buatan orang-orang Yahudi sedangkan Yahudi adalah orang yang
tidak punya kasih sayang dan belas kasihan terhadap selain mereka.19
b. Hadist
ِ ٍَ َسُسُٕل َّللاَّ ِّ -ملسو هيلع هللا ىلص-نَعَ ذَْي ِْ َشب َٔ َكبتِبَُّ َٔ ُيِٕكهَُّ َٔ بَب آِكَم انّشِ
اءٌ َٕ ُْْى َس قَبَل َٔ
Artinya:
“Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam melaknat pemakan riba
(rentenir), orang yang menyerahkan riba (nasabah), pencatat riba
(sekretaris) dan dua orang saksinya.” Beliau mengatakan, “Mereka
semua itu sama.”(HR. Muslim no. 1598).
Secara umum, setiap Bank Islam dalam menjalankan usahanya
minimal mempunyai prinsip operasional, yaitu sebagai berikut:
1) Prinsip simpanan giro, yaitu fasilitas yang diberikan pleh Bank untuk
memberikan kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana untuk
menyimpan dananya dalam bentuk al wadiah, yang diberikan untuk
19
Aris Munandar, “Tafsir Al-Qur‟an Surat Ali Imron Ayat 130: Riba” Jahiliah di akses
tanggal 9 Desember 2019 dari https://muslim.or.id/574-riba-jahiliah.html
https://muslim.or.id/574-riba-jahiliah.html
-
16
tujuan keamanan dan pemindah bukuan, bukan untuk tujuan investasi
guna mendapatkan keuntungan seperti halnya tabungan atau deposito.
2) Prinsip bagi hasil, yaitu meliputi tata cara pembagian hasil usaha
antara pemilik dana (shahibul mal) dan pengelola dana (mudharib).
Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara Bank dengan
penyimpan dana maupun antara Bank dengan nasabah penerima dana.
Prinsip ini dapat digunakan sebagai dasar untuk produksi pendanaan
(tabungan dan deposito) maupun pembiayaan.
3) Prinsip jual beli dan mark-up, yaitu pembiayan Bank yang
diperhitungkan secara lump-sum dalam bentuk nominal di atas nilai
kredit yang diterima nasabah penerima kredit dari bank. Biaya Bank
tersebut ditertapkan sesuai dengan kesepakatan antara Bank dengan
nasabah.
4) Prinsip sewa, terdiri dari dua macam, yaitu sewa murni (operating
lease/ijarah) dan sewa beli (financial lease/bai‟ al ta‟jir).
5) Prinsip jasa (fee), meliputi seluruh kekayaan non-pembiayaan yang
diberikan bank seperti kliring, inkaso, transfer, dan sebagainya.20
3. Produk Perbankan Syariah
Produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal
memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh
konsumen. Produk biasanya digunakan untuk konsumsi baik untuk
20
Amir Machmud dan Rukmana, Bank Syariah (Jakarta: Erlangga, 2010), h 27.
-
17
kebutuhan rohani maupun jasmani. Secara garis besar produk yang
ditawarkan oleh Perbankan Syariah menjadi tiga bagian besar, yaitu:
a. Produk penghimpunan dana (Funding)
1) Tabungan
Menurut Undang-undang Perbankan Syariah nomor 21 tahun
2008, tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadi‟ah atau
investasi dana berdasarkan mudharabah atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya dapat
dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati,
tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Dalam fatwah dewan syariah nasional no. 02/DSN-
MUI/IV/2000, tabungan ada dua jenis, yaitu: pertama, tabungan
yang tidak diberdasarkan perhitungan bunga. Kedua, tabungan
yang dibenarkan secara prinsip syariah yakni tabungan yang
berdasarkan prinsip mudharabah dan wadi‟ah.
Tabungan adalah bentuk simpanan nasabah yang bersifat
likuid, hal ini memberikan arti produk ini dapat diambil sewaktu-
waktu apabala nasabah membutuhkannya, namun bagi hasil yang
ditawarkan kepada nasabah penabung kecil. Akan tetapi jenis
penghimpunan dana tabungan merupakan produk penghimpunan
yang lebih minimal biaya bagi pihak Bank karena bagi hasil yang
ditawarkannya pun kecil namun biasanya jumlah nasabah yang
-
18
menggunakan tabungan lebih banyak dari pada produk
penghimpunan yang lain.
2) Deposito
Deposito menurut Undang-undang Perbankan Syariah nomor
21 tahun 2008 adalah investasi dana berdasarkan akad
mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan akan antara nasabah penyimpan dan Bank
syariah dan/atau unit usaha syariah (UUS).
Dalam fatwa dewan syariah nasional no. 03/DSN-
MUI/IV/2000, deposito terdiri atas dua jenis: pertama, deposito
yang tidak dibenarkan secara prinsip syariah yaitu deposito yang
berdasarkan perhitungan bunga. Kedua, deposito yang dibenarkan
secara syariah yaitu deposito yang berdasarka prinsip mudharabah.
Deposito adalah bentuk simpanan nasabah yang mempunyai
jumlah minimal tertentu, jangka waktu tertentu dan bagi hasilnya
lebih tinggi daripada tabungan . Nasabah membuka deposito
dengan jumlah minimal tertentu dengan jangka waktu yang telah
disepakati, sehingga nasabah tidak dapat mencairkan dananya
sebelum jatuh tempo yang telah disepakati, akan tetapi bagi hasil
yang ditawarkan jauh lebih tinggi daripada tabungan biasa
maupun tabungan berencana. Produk penghimpunan dana ini
biasanya dipilih oleh nasabah yang memiliki kelebihan dana
-
19
sehingga selain bertujuan untuk menyimpan dananya, bertujuan
pula untuk salah satu sarana berinvestasi.
3) Giro
Giro menurut undang-undang perbankan syariah nomor 21
tahun 2008 adalah simpanan berdasarkan akad wadi‟ah atau akad
lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan
perintah pemindahbukuan.
Sementara dalam fatwah dewan syariah nasional no. 01/DSN-
MUI/IV/2000 disebutkan bahwa giro adalah simpanan dana yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan penggunaan cek,
bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan
pemindahbukuan. Giro ada dua jenis yaitu: pertama, giro yang
tidak dibenarkan secara syariah yaitu giro yang berdasarkan
perhitungan bunga. Kedua, giro yang dibenarkan secara syariah
yaitu giro yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadi‟ah.
b. Produk penyaluran dana (Financing)
Pembiayaan atau financing ialah pendanaan yang diberikan oleh
suatu pihak lain unruk mendukung investasi yang direncanakan, baik
dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain pembiayaan
adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang
telah direncanakan.
-
20
Menurut undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan
syariah yang dimaksud dengan pembiayaan adalah penyediaan dana
atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:
a) Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.
b) Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli
dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik.
c) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan
istishna.
d) Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qaradh.
e) Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi
multijasa.
Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah
dan/atau unit usaha syariah (UUS) dan pihak lain yang mewajibakn
pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk
mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan
imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.
c. Produk jasa
Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaris
(penghubung) antara pihak yang kelebihan dana (surplus of fund) dan
kekurangan dana (deficit of fund), Bank Syariah dapat pula melakukan
berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapat
imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan tersebut antara
lain berupa:
-
21
1) Sharf ( jual beli valuta asing)
Pada prinsip jual beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf
jual beli mata uang yang tidak sejenis ini, penyerahannya harus
dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil
keuntungan dari jual beli valuta asing.
2) Wadi‟ah titipan
Jenis produk jasa tambahan yang dapat diterapkan adalah
wadi‟ah, namun wadi‟ah yang diterapkan adalah wadia‟ah yad al-
amanah. Aplikasi perbankan wadi‟ah yad al-amanah adalah
penyewaan kotak simpanan (safe deposit box) sebagai sarana
pentitipan barang berharga nasabah.21
4. Daya tarik Bank Islam atau Bank Syariah
Dengan demikian yang menjadi daya tarik Bank Islam dalam
mengerahkan dana masyarakat karena Bank Islam tidak memberikan
imbalan bunga kepada penyimpan dana, maka daya tarik bank Islam bagi
penyandang dana (shohibul maal) adalah bank islam dapat memberikan
kembalian (return on investment) yang memadai. Perbedaan prinsip
manajemen antara Bank Islam dengan Bank Konvensional dalam
mengharmonisasikan kepentingan penyandang dana, pemegang saham,
dan pemakai dana yaitu:
a. Pada Bank Konvensional, kepentingan penyandang dana adalah
diperolehnya imbalan berupa bunga simpanan yang tinggi, sedang
21
Mahmud Nuhung, Op.cit., h 52.
-
22
kepentingan pemegang saham adalah diperolehnya spread yang
optimal antara suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman
(mengoptimalkan interest difference). Di lain pihak kepentingan
pemakai dana adalah biaya yang lebih murah berupa tingkat bunga
yang rendah . Dengan demikian terhadap ketuga kepentingan tersebut
sulit di harmonisasikan.
b. Pada Bank Islam kepentingan penyandang dana pemegang saham, dan
pemakai dana dapat diharmonisasikan karena dengan sistem bagi hasil
kepentingan ketiga pihak tersebut paralel yaitu memperoleh imbalan
bagi hasil sesuai dengan keadaan yang benar-benar terjadi. Untuk itu
manajemen bank akan berusaha mengoptimalkan keuntungan pemakai
dana.22
C. Keputusan Nasabah
1. Pengertian keputusan
Menurut G.R Terry mengemukakan bahwa pengambilan keputusan
dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental yang
membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa
alternatif yang tersedia.23
Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan
final. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau
tindakan.
22
Karnaen Perawaatmadja, dan Muhammad Syafi‟i Antonio, op.cit., h 7.
23 Ibnu syamsi, Pengambilan keputusan dan sistem informasi, (Jakarata: Bumi Aksara,
2000), h 5.
-
23
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Menurut kotler, faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan antara lain:24
a. Faktor budaya
Faktor-faktor budaya memberikan pengaruh luas dan dalam
terhadap tingkah laku konsumen. Pemasar harus mengetahui peran
yang dimainkan oleh budaya, sub-budaya, dan kelas sosial. Setiap
kelompok atau masyarakat mempunyai budaya, dan pengaruh budaya
pada perilaku pembelian bisa sangat bervariasi dari satu Negara ke
Negara lain. Didalam budaya, masing-masing mengandung subbudaya
yang lebih kecil atau kelompok orang yang berbagi sistem nilai
berdasarkan pengalaman hidup dan situasi umum, subbudaya meliputi
kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan daerah geografis.
b. Faktor sosial
Hal yang mempengaruhi faktor sosial dalam pengambilan
keputusan ialah meliputi, kelompok yaitu perilaku seseorang
dipengaruhi oleh banyak kelompok. Kelompok ini memberikan
pengaruh langsung terhadap pengambilan keputusan sang pembeli bisa
melalui pemberian informasi atau penekanan untuk mengikuti norma-
norma kelompok. Faktor sosial adalah faktor yang dipengaruhi oleh
orang-orang disekitar kita.
24
Rizky Rika Yanti, Pengaruh pengetahuan ilmu perbankan terhadap pilihan bank syariah
dan bank konvensional Mahasiswa Hukum ekonomi syariah, (Studi objek Jurusan hukum ekonomi
syariah Unismuh Makassar), Skripsi-Unismuh Makassar, 2019).
-
24
Keluarga ialah poin kedua dari kelompok dalam faktor faktor
sosial sosial dimana keluarga merupakan organisasi pembelian
konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti
secara ekstensif.
Peran dan status juga merupakan pengaruh dalam pengambilan
keputusan dimana seseorang telah menjadi anggota banyak kelompok,
keluarga, klub, dan organisasi. Posisi seseorang dalam masing-masing
kelompok dapat didefinisikan sebagai peran dan status. Peran terdiri
dari kegiatan yang diharapkan dilakukan seseorang sesuai dengan
orang-orang di sekitarnya.
c. Faktor pribadi
Faktor pribadi, yaitu sebagai berikut:
1) Situasi ekonomi, situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi
pilihan produk. Pemasar barang-barang yang sensitif terhadap
pendapatan mengamati gejala pendapatan pribadi, tabungan dan
sukuk. Jadi, indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat
mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, mereposisi,
dan menetapkan harga kembali untuk produk mereka secara
seksama.
2) Gaya hidup, ialah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam
keadaan psikografisnya.
3) Usia dan tahap siklus, orang mengubah barang dan jasa yang
mereka beli selama mereka hidup. Pembelian juga dibentuk oleh
-
25
tahap siklus keluarga, tahap-tahap yang dilalui keluarga ketka
mereka menjadi matang dengan berjalannya waktu.
4) Pekerjaan, pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa
yang mereka beli. Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan diri
membuat produk yang diperlukan oleh kelompok pekerjaan
tertentu.
5) Kepribadian, merupakan karakteristik psikologi yang berbeda pada
masing-masing orang yang menyebabkan tantangannya relatif
konsisten dan bertahan lama terhadap pilihan produk atau merek.
d. Faktor psikologi
Faktor pribadi, yaitu sebagai berikut:
1) Pembelajaran, pembelajaran menggambarkan perubahan dalam
perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Ahli teori
pembelajaran mengatakan bahwa perilaku manusia yang paling
utama ialah belajar.
2) Keyakinan dan sikap, keyakinan ialah pemikiran deskriptif yang
dimiliki seseorang tentang sesuatu, keyakinan bisa didasarkan pada
pengetahuan nyata, pendapat atau iman dan bisa membawa muatan
emosi maupun tidak.
3) Persepsi, ialah proses diaman seseorang memilih, mengatur dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia
yang berarti, cara orang tersebut bertindak dipengaruhi oleh
persepsi dirinya tentang sebuah situasi.
-
26
D. Kerangka Pikir
Al-Qur‟an
QS. Al-Baqarah : 275
QS. Al-Imran: 130
As-Sunnah
HR. Muslim no. 1598
Studi Teoritik
1. Pengetahuan adalah berbagai
gejala yang ditemui dan
diperoleh manusia melalui
pengamatan akal.
2. Persepsi (adalah tindakan
menyusun, mengenali, dan
menafsirkan informasi
sensoris guna memberikan
gambaran dan pemahaman
tentang lingkungan.
3. Bank Syariah yaitu bank yang
dalam aktivitasnya, Bank
penghimpunan dana dalam
rangka penyaluran dana
memberikan atau
mengenakan imbalan atas
dasar prinsip syariah yaitu
jual beli dan bagi hasil
Rumusan Masalah
Hipotesis
Skripsi
1. Pengembangan ilmu
2. Manfaat karya ilmiah
3. Motifasi penelitian lanjutan
4. Kesimpulan dan
5. Rekomendasi
Analisis Kuantitatif
Studi Empirik
1. Rizky RikaYanti/2019
pengaruhpengetahuan
ilmu perbankan
terhadap pilihan bank
syariah dan bank
konvensional
Mahasiswa Hukum
Ekonomi Syariah
2. Mutiara dwi sari,
Zakaria bahari, Zahri
hamat/2013
Perkembangan
perbankan syariah di
indonesia
Studi
Gambar 1 Kerangka Pikir
-
27
E. Kerangka Konseptual
F. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
sebenarnya masih harus diuji secara empiris. Berdasarkan latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, dan studi pustaka, maka dalam penelitian
ini dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: ”Diduga pengetahuan dan persepsi
Mahasiswa berpengaruh terhadap keputusan menjadi nasabah Bank Syariah.
Hipotesis pada dasarnya adalah dugaan sementara dari rumusan masalah
terhadap masalah yang diidentifikasi. Dari uraian diatas maka penulis
menyusun hipotesis sebagai berikut:
1) Ho : Tidak terdapat pengaruh pengetahuan mahasiswa tentang perbankan
syariah terhadap keputusan menjadi nasabah di bank syariah.
H1 : Terdapat pengaruh pengetahuan mahasiswa tentang perbankan
syariahterhadap keputusan menjadi nasabah di bank syariah.
Persepsi (𝜗)
Pengetahuan
(𝛽)
Keputusan
menjadi nasabah
Bank syariah (𝛾)
-
28
2) Ho : Tidak terdapat pengaruh persepsi mahasiswa tentang perbankan
syariah terhadap keputusan menjadi nasabah di bank syariah.
H2 : Terdapat pengaruh persepsi mahasiswa tentang perbankan
syariahterhadap keputusan menjadi nasabah di bank syariah.
3) Ho : Tidak terdapat pengaruh secara simultan pengetahuan dan persepsi
mahasiswa tentang perbankan syariah terhadap keputusan menjadi
nasabah di bank syariah.
H3 : Terdapat pengaruh secara simultan pengetahuan dan persepsi
mahasiswa tentang perbankan syariahterhadap keputusan menjadi
nasabah di bank syariah.
-
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan
langsung pada mahasiswa dengan menggunakan skala Likert dengan 1
sampai 5 skor berdasarkan data-data yang diperoleh.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang informasi atau datanya
dianalisis menggunakan teknik statistik. Dengan demikian, hipotesis pada
penelitian kuantitatif diuji dengan prosedur pengujian statistik.25
Tujuan
penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-
model matematis dan teori-teori serta hipotesis yang berkaitan dengan
fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam
penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental
antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis serta hubungan-hubungan
kuantitatif.
B. Lokasi dan Objek Penelitian
Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Jl. Sultan Alauddin No. 259 di
Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas Agama Islam. Peneliti
memilih lokasi ini karena melihat kondisi, dimana pada Fakultas Agama
Islam kita mempelajari tentang apa saja yang menyangkut dalam kehidupan
kita tentang Islam , sehingga nantinya dapat melakukan pengkajian lebih
mendalam maka peneliti tertarik melakukan penelitian di lokasi tersebut.
25 Ronny kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis Edisi Revisi 2.
Jakarta: Penerbit PPM, 2007.h 89
-
30
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi penyebab perubahan pada variabel lain. Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel bebas diantaranya pengetahuan ( dan persepsi
( ). Variabel ini dikatakan variabel bebas dikarenakan keberadaan
variabel ini tidak bergantung pada adanya variabel lain atau bebas dari
ada atau tidaknya variabel lain.
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat adalah variabel yang keberadaannya dipengaruhi
atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah keputusan menjadi nasabah Bank Syariah ( ).
Dinamakan variabel terikat karena kondisi atau variasinya terikat atau
dipengaruhi oleh variasi variabel lain, yaitu dipengaruhi oleh variabel
bebas.
Tabel 1
Indikator Variabel Pengetahuan Konsumen
Variabel Uraian Indikator Pengukuran
Pengetahuan
Mahasiswa
Tentang
Perbankan
Syariah (X1)
Pengetahuan
produk
perbankan
syariah
Wadiah
Murobahah
Musyarakah
Mudharabah
Ijarah
Produk Jasa
Skala Likert
Pengetahuan
Instansi
Perbankan
Syariah
Lokasi
Jumlah Bank Syariah
Skala likert
-
31
Pengetahuan
Prinsip
Perbankan
Syariah
Prinsip bagi hasil
Prinsip jual beli
Prinsip keadilan
Prinsip kesamaan
Investasi halal
Skala likert
Tabel 2
Indikator Variabel Persepsi
Variabel Uraian Indikator Pengukuran
Persepsi
Konsumen
Tentang
Perbankan
Syariah(X2)
Operasional
Bank Syariah
Menggunakan
sistem bagi hasil
Kejelasan dalam
transaksi
Skala likert
Pelayanan di
Bank Syariah
Mendapatkan
kepuasan dalam
bertransaksi
Skala likert
Tabel 3
Indikator Variabel Keputusan Menjadi Nasabah
Variabel Uraian Indikator Pengukuran
Keputusan
Menjadi Nasabah
di Bank Syariah
(Y)
Perspektif
Pengambilan
keputusan
Faktor dari
dalam Individu
Skala Likert
Perspektif
Exsperiensial
Faktor emosional Skala Likert
Perspektif
Pengaruh
Behavioral
Faktor motif
social
Skala Likert
D. Defenisi Operasional Variabel
Berikut ini adalah pengertian tentang defenisi operasional variabel:
1. Variabel pengetahuan adalah variabel yang mengarah pada suatu
pengetahuan yang berpotensi untuk memengaruhi persepsi dan keputusan
-
32
menjadi nasabah bank syariah. Variabel mempengaruhi nilai korelasi dan
pengaruh sehingga dapat menjadi nilai persepsi dan keputusan menjadi
nasabah bank syariah. Pengaruh dari variabel pengetahuan akan
memunculkan nilai korelasi dan pengaruh yang dikategorikan positif
signifikan atau pengaruh lemah negatif. Variabel pengetahuan memiliki
muatan loading faktor dari indikator sebagai pencerminan dari variabel
tersebut. Pengaruh untuk variabel pengetahuan mendistribusi pengaruh
kedua variabel yang dipengaruhinya.
2. Variabel persepsi selain dipengaruhi juga berpengaruh terhadap variabel
sebagai pengisi variabel persepsi tersebut. Variabel ini Menimbulkan
pengaruh dan melepaskan pengaruhnya terhadap variabel keputusan
menjadi nasabah bank syariah. Potensi yang dimiliki oleh variabel
pengetahuan tersebut selain nilai muatan loading dari distribusi variabel
bantuanpengetahuan, variabel pengembangan jaringan tersebut melepas
pengaruhnya terhadap variabelkeputusan menjadi nasabah bank syariah.
3. Variabel keputusan menjadi nasabah bank syariah adalah variabel yang
dipengaruhi dari kedua variabel masing-masing variabel bantuan
pengetahuan dan variabel persepsi ini menjadikan variabel keputusan
menjadi nasabah bank syariah adalah variabel akhir dari tujuan analisis.
-
33
E. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristrik yang di miliki
oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari penelitian ini mahasiswa
Fakultas Agama Islam.
Pada saat penelitian berlangsung menggunakan Rumus sloving,
sebagai berikut :
Rumus Sloving : n = )1( 2Ne
N
= 21,0651
65
= 01,0651
65
=
3965,1
65
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Tingkat error (10%) kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
dalam pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.
-
34
F. Instrumen Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder.Data primer, yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan secara
langsung objek yang diteliti, yang berupa angket.Sedangkan data sekunder,
yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian arsip yang
memuat peristiwa masa lalu yang dapat dapat diperoleh dari jurnal, majalah,
buku, data statisitik maupun dari internet.Selain itu, data juga dapat diperoleh
dalam bentuk yang sudah dipublikasikan yang tersedia di perusahaan seperti
literatur, company profile, jurnal, dan sebagainya. Selanjutnya dalam kegiatan
penelitian ini,penulis menggunakan bebarapa alat yang mendukung dalam
melakukan penelitian ini, yaitu : handphone, alat tulis, serta kamera.
G. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendukung penelitian ini, ada beberapa teknik pengumpulan data,
antara lain:
1. Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan dengan menggunakan
bukti yang akurat dari benda-benda tertulis seperti buku, majalah, jurnal
dan sebagainya. Hasil penelitian akan lebih dapat dipercaya apabila
dilengkapi dengan dokumentasi.
2. Kuesioner (Angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Teknik ini digunakan untuk
mengetahui secara pasti variabel yang akan diukur dan mengetahui apa
yang diharapkan responden. Angket diberikan kepada mahasiswa
-
35
Fakultas Agama Islam yang dipilih sebagai sampel penelitian. Angket
diberikan langsung kepada responden dengan tujuan agar lebih efektif dan
efesien menjangkau jumlah sampel dan mudah memberikan penjelasan
berkenaan dengan pengisian angket tersebut. Instrument yang digunakan
untuk mengukur variabel penelitian ini menggunakan skala Likert, yaitu:
Table 4
Skala Likert
ALTERNATIF JAWABAN
JAWABAN SKOR
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (R) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
-
36
H. Uji Kualitas Data
1. Pengujian Validitas
Uji Validitas bertujuan untuk melihat ketepatan instrument
penelitian. Validitas adalah ukuran yang sebenarnya, untuk mengukur
apa yang akan diukur yaitu ketepatan dan kecermatan tes dalam
menjalankan fungsi pengukurannya. Uji validitas dilakukan dengan
cara menghitung korelasi antara skor jawaban instrument dengan skor
total instrument dikatakan valid jika nilai korelasi lebih besar dari r-
Tabel Priduct Moment, atau juga dapat dilihat dari nilai r
(signifikansi), dikatakan valid jika r
-
37
koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,6 atau 60% maka dapat
dikatakan semua instrument tersebut sudah reliable.
I. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau
tidaknya suatu distribusi data. Uji normalitas menjadi hal penting
karena salah satu syarat pengujian parametric –test (uji parametik)
yaitu data harus memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini di
langgar, maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang
sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel
bebas. Bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika variabel bebas
saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama
variabel bebas=0.Uji ini perlu dilakukan jika jumlah variabel
independen lebih dari satu, cara untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinieritas yaitu dengan melihat nilai VIF (variace-inflating
factor). Jika VIF ˂ 10, tingkat kolinearitas dapat ditoleransi.
-
38
c. Heteroskedastisitas
Heteroskedasitas menunjukan bahwa varians variabel tidak sama
untuk semua pengamatan/observasi. Jika pengamatan ke pengamatan
yang lain tetep maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang
baik adalah terjadi homokedasitas dalam model, atau dengan kata lain
tidak terjadi heterokedasitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah model terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara untuk mendeteksi
adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik scatterplot.
2. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model
regresi berganda. Analisis regresi ganda adalah satu teknik statistik yang
dapat digunakan Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan
menggunakan model regresi berganda. Analisis regresi ganda adalah satu
teknik statistik yang dapat digunakan untuk menganalisa hubungan
antara satu variabel dependenuntuk menganalisa hubungan antara satu
variabel dependen. 86Teknik analisis regresi linear berganda bertujuan
untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu pengetahuan dan
persepsi mahasiswa tentang perbankan syariah terhadap variabel terikat
yaitu keputusan menjadi nasabah di bank syariah. Persamaan regresi
berganda adalah sebagai berikut:
22110 XbXbbY
-
39
Keterangan:
Y : Keputusan Menjadi Nasabah
b0,b1, b2 : Koefisien Regresi
X1 : Variabel Pengetahuan
X2 : Variabel Persepsi
e : Variabel Eror
a. Uji Parsial ( Uji t)
Uji Parsial bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel independen secara individual (parsial)
terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan adalah
menentukan Ho : Ha = 0, berarti tidak terdapat pengaruh yang
nyata antara variabel independen dengan variabel dependen. Pada
tingkat signifikan 10% dengan dasar pengambilan keputusan
sebagai berikut:
Jika nilai probabilitas lebih kecil dari pada atau sama
dengan nilai probabilitas atau dengan nilai Sig ≥ 0,1 maka Ho
diterima (Ha ditolak). Artinya, tidak signifikan. Jika nilai nilai
probabilitas lebih besar dari pada atau sama dengan nilai
probabilitas atau dengan nilai Sig ≤ 0,1 maka Ho ditolak (Ha
diterima). Artinya, signifikan.
b. Uji simultan (Uji F)
Uji simultan F digunakan untuk mencari apakah semua
variabel Independen yang digunakan dalam model regresi secara
-
40
bersama sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Pada
tingkat signifikan 10% dengan kriteria pengujian yang digunakan
sebagai berikut:
Apabila F hitung ≥ F tabel atau nilai Sig ≤ 0,1 maka Ha
diterima dan Ho ditolak, artinya variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen secara
nyata.
Apabila F hitung ≤ F tabel atau nilai Sig ≥ 0,1 makaHa ditolak dan
Ho diterima artinya variabel independen secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen secara nyata.
c. Uji Determinasi (R2 )
Uji Determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Dimana kontribusi variabel independen dapat mempengaruhi
variabel dependen dan sisanya dapat dipengaruhi oleh variabel lain
di luar model penelitian ini.
Uji deteminasi dalam penelitian ini menggunakan aplikasi
SPSS dengan kaidah hipotesis yang digunakan jika nilai
signifikansi ≥ 0,1 maka Ho diterima, dan sebaliknya jika nilai
signifikansi ≤ 0,1 maka Ho ditolak.
-
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Fakultas Agama Islam
UNISMUH-Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas
Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu fakultas favorit di
persyarikatan Muhammadiyah saat ini. Maka tidak heran jika dalam
penerimaan calon mahasiswa baru tahun ajaran 2019/2020 FAI banyak
menyedot peminat.
Sebanyak enam program studi yang dibina, yakni Pendidikan
Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Hukum Ekonomi Syariah
(Mu‟amalah), Ahwal Syakhsiyah (Hukum Keluarga), Komunikasi
Penyiaran Islam, dan Pendidikan Ulama Tarjih (PUT). Dua prodi
diantaranya sudah terakreditasi A, yakni Prodi Pendidikan Agama Islam
dan Prodi Hukum Ekonomi Syariah (Mu‟amalah). Dua prodi
terakreditasi B, yakni Prodi Pendidikan Bahasa Arab dan Prodi Ahwal
Syakhsiyah, serta lainnya sudah terakreditasi.
Tidak hanya karena prodinya yang menarik, tetapi ada juga
banyak keunggulan yang dimilikii FAI sehingga ini
menjadi salah satu pertimbangan calon maba. Sedikitnya ada 8
keunggulan yang dimiliki FAI, yakni mahasiswa dapat mengikuti
program kuliah di Ma‟had Al-Birr Unismuh, miliki program kelas
internasional khusus untuk Prodi Ahwal Syaksiyah. KKP/KKN nasional
-
42
dan internasional, PKL nasional, jasa pendamping (sertifikat Toefl),
miliki kelas bahasa, program studi tour dalam dan luar negeri serta lama
studi hanya 3 tahun, 8 bulan.
Menariknya lagi calon mahasiswa baru FAI bisa
mendapatkan bantuan beasiswa, yang berasal dari beasiswa bidikmisi,
beasiswa kementerian agama RI, beasiswa pemprov sulsel, beasiswa
pemda, dan beasiswa berprestasi. Dan yang juga sangat menarik khusus
untuk prodi Ahwal Syakhsiyah dan Prodi Komunikasi Penyiaran Islam
dibebaskan dari biaya kuliah dan asrama dari AMCF ( Yayasan Muslim
Asia) serta mahasiswa yang ikut program ulama tarjih (PUT) juga
dibebaskan dari biaya kuliah dan asrama.26
2. Visi dan Misi
a. Visi
Mewujudkan insan akademik yang unggul, kompetitif, dan
berwawasan nilai-nilai Islam pada tahun 2024.
b. Misi
a) Melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang profesional;
b) Melaksanakan penelitian (riset) dan pengabdian masyarakat yang
berdayaguna;
c) Membangun kemitraan dengan berbagai institusi dalam rangka
peningkatan mutu dan penyerapan alumni;
26 Arfan Rauf, “Fakultas Agama Islam Diminati Calon Mahasiswa Baru” diakses dari
http://www.unismuh.ac.id/berita/2019/05/27/fakultas-agama-islam-diminati-calon-mahasiswa-
baru/, pada tanggal 7 Juli 2020 pukul 06:59.
http://www.unismuh.ac.id/berita/2019/05/27/fakultas-agama-islam-diminati-calon-mahasiswa-baru/http://www.unismuh.ac.id/berita/2019/05/27/fakultas-agama-islam-diminati-calon-mahasiswa-baru/
-
43
d) Mengembangkam potensi mahasiswa sebagai kader bangsa, kader
ummat, kader Persyarikatan Muhammadiyah, dan cendekiawan
Muslim;
e) Memberdayakan masyarakat melalui pelatihan, bimbingan,
konsultasi, penyuluhan, pendampingan, dan sosialisasi untuk
kemaslahatan ummat.
3. Tujuan
a) Menghasilkan tenaga profesional dalam bidangnya yang berkualitas
dan berkarakter islami;
b) Menghasilkan tenaga profesional yang mampu menerapkan dan
mengembangkan pembelajaran yang inovatif;
c) Meningkatkan kemitraan dengan berbagai lembaga dan institusi
terkait berlandaskan pengabdian kepada masyarakat.27
B. Deskripsi Karakteristik Responden
Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai latar belakang
sampel penelitian, maka pada sub bab ini akan disampaikan beberapa
gambaran karakteristik responden yang dijadikan sampel penelitian.
Karakteristik pada penelitian ini meliputi pada Fakultas, Angkatan, dan
Jurusan. Berdasarkan tanggapan responden dari data kusioner yang
terkumpul, maka hasil dari identifikasi karakteristik responden ialah sebagai
berikut:
27 Unismuh Makassar “Fakultas Agama Islam” diakses dari
http://www.unismuh.ac.id/agama-islam/ pada tanggal 7 Juli 2020 pukul 07:02.
-
44
Tabel 5
Karakteristik Responden
Variabel Klasifikasi Jumlah responden
Nominal (%)
Jumlah
kuisioner
Disebar
Tidak dapat diolah
Dapat diolah
50
11
39
50%
11%
39%
Jenis
Kelamin
Pria
Wanita
26
13
26%
13%
Total
39 39%
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Bahasa Arab
Hukum Ekonomi Syariah
Hukum Keluarga
Komunitas Penyiaran Islam
8
8
8
8
7
8%
8%
8%
8%
7%
Total 39 39%
Data penelitian diperoleh dari hasil kuesioner yang telah
disebarkan kepada seluruh responden yang berjumlah 39 mahasiswa. Hasil
kuesioner dapat di lihat pada tabel 10. Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui
bahwa responden perempuan lebih banyak dari pada responden laki-laki.
Responden perempuan sebanyak 26% sedangkan responden laki-laki
hanya sebesar 13%. Ditinjau dari jurusan responden, nampak bahwa
jurusan Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Hukum
Ekonomi Syariah, Hukum Keluarga (Akhwal Syahsiah) adalah 8% dan
selanjutnya Komunitas Penyiaran Islam sebesar 7%.
-
45
C. Distribusi Tanggapan Responden
Pengaruh Pengetahuan dan Persepsi mahasiswa terhadap bank
syariah akan dilihat dari masing-masing variable. Berikut ini adalah hasil
tanggapan responden berdasarkan kuesioner yang disebar.
Tabel 6
Variabel Pengetahuan Mahasiswa Tentang Perbankan Syariah
No.
Pernyataan
Alternatif Jawaban Total
SS S RR TS STS
5 4 3 2 1
1 Produk Wadiah dalam bank
syariah digunakan untuk
tabungan.
3 23 13 0 0 39
2 Produk Murobahah
digunakan untuk transaksi
jual beli.
13 18 7 1 0 39
3 Di bank syariah terdapat
produk pembiayaan dengan
akad musyarakah.
9 21 9 0 0 39
4 Produk Mudharabah dalam
dana bank syariah digunakan
untuk simpanan.
5 17 16 0 1 39
5 Di bank syariah terdapat
produk pembiayaan sewa
menyewa dengan akad ijarah.
8 20 11 0 0 39
6
Di bank syariah terdapat
produk jasa dengan akad
wakalah.
6 21 12 0 0 39
7
Lokasi bank syariah mudah
dijangkau oleh mahasiswa
17 18 4 0 0 39
-
46
8
Lokasi ATM bank syariah
dekat dengan area kampus
17 18 4 0 0 39
9
Di Indonesia terdapat bank
syariah (Muamalat,Bank
Mandiri Syariah, Bank BRI
Syariah, Bank BNI Syariah
dll).
25 12 1 1 0 39
10
Saya mengetahui bahwa
produk di bank syariah tidak
mengandung unsur riba.
5 24 9 1 0 39
11
Saya mengetahui bahwa
produk di bank syariah tidak
mengandung unsur spekulasi.
3 20 14 2 0 39
12 Bank syariah hanya bersedia
membiayaiinvestasi yang
halal
9 22 8 0 0 39
13 Transaksi bank syariah
didasarkan prinsip saling
ridho.
9 28 2 0 0 39
14 Uang hanya sebagai satuan
nilai dan alat tukar bukan
sebagai komoditas
5 20 14 0 0 39
15 Bank syariah menerapkan
prinsip jual beli
6 18 15 0 0 39
16 Bank syariah menggunakan
sistem bagi hasil.
11 21 7 0 0 39
17 Bank syariah
mengedepankan prinsip
keadilan.
8 24 7 0 0 39
-
47
Tabel 7
Variabel Persepsi Mahasiswa Tentang Perbankan Syariah
No.
Pernyataan
Alternatif jawaban Total
SS S N TS STS
5 4 3 2 1
1 Menurut saya sistem dan produk perbankan syariah
sudah sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah
3 23 13 0 0 39
2 Menurut saya sistem operasional di bank syariah
tidak sama dengan bank
konvensional.
13 18 7 1 0 39
3 Menurut saya bank syariah adalah bank yang bebas dari
bunga/riba
9 21 9 0 0 39
4 Pelayanan di bank syariah ramah
11 22 5 1 0 39
5 Karyawan di bank syariah menggunakan bahasa yang
sopan
10 27 2 0 0 39
6 Fasilitas Atm di bank syariah mudah didapatkan
9 18 11 1 0 39
-
48
Tabel 8
Variabel Keputusan Menjadi Nasabah Mahasiswa Tentang Perbankan
Syariah
No.
Pernyataan
Alternatif jawaban Total
SS S N TS STS
5 4 3 2 1
1 Dengan pengetahuan perbankan syariah yang saya
miliki, saya memutuskan untuk
menjadi nasabah di bank
syariah
10 21 8 0 0 39
2 Menabung dibank syariah tidak dikenakan biaya
administrasi perbulannya
8 14 13 4 0 39
3 Saya berminat menjadi nasabah dibank syariah karena
tidak menggunakan sistem
bunga
9 18 12 0 0 39
4 Sistem bagi hasil yang diterapkan dalam bank syariah
memberikan saya kenyamanan
7 22 10 0 0 39
5 Saya memilih menggunakan produk yang ada di bank
syariah karena lebih amanah
dalam mengelola dana nasabah
7 23 9 0 0 39
6 Saya memilih bank syariah karena lebih menguntungkan
6 15 17 1 0 39
7 Menjadi nasabah di bank syariah merupakan kebutuhan
saya sebagai mahasiswa
10 20 8 1 0 39
-
49
D. Hasil Uji Kualitas Data
1. Pengujian Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu butir pernyataan dikatakan valid jika nilai dari tiap butir
pernyataan atau r hitung tersebut positif lebih besar dari r tabel. Peneliti
menggunakan rumus df = N – 2 untuk mencari nilai r tabel. Jumlah responden
dikurangi 2, jadi 39- 2 = 37 dan didapati nilai 0,2605 sebagai r tabel. Berikut ini
adalah hasil uji validitas pada variabel penelitian.
a. Variabel independen
Tabel 9
Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Mahasiswa Tentang
Perbankan Syariah
Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan
P1 0,637 0,2673 Valid
P2 0,549 0,2673 Valid
P3 0,716 0,2673 Valid
P4 0,614 0,2673 Valid
P5 0,692 0,2673 Valid
P6 0,596 0,2673 Valid
P7 0,339 0,2673 Valid
P8 0,193 0,2673 Valid
P9 0,552 0,2673 Valid
P10 0,614 0,2673 Valid
P11 0,503 0,2673 Valid
P12 0,633 0,2673 Valid
P13 0,755 0,2673 Valid
P14 0,457 0,2673 Valid
P15 0,674 0,2673 Valid
P16 0,589 0,2673 Valid
P17 0,558 0,2673 Valid
-
50
Tabel 10
Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Mahasiswa Tentang
Perbankan Syariah
Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan
PR1 0,635 0,2673 Valid
PR2 0,730 0,2673 Valid
PR3 0,774 0,2673 Valid
PR4 0,826 0,2673 Valid
PR5 0,775 0,2673 Valid
PR6 0,611 0,2673 Valid
b. Variable dependen
Tabel 11
Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Menjadi Nasabah
di Bank Syariah
Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan
K1 0,799 0,2673 Valid
K2 0,720 0