PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ......vii ABSTRAK Mutmainna. 105251108516.2016.Pengaruh...

91
i PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PERBANKAN SYARIAH TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH BANK SYARIAH (Studi kasus Mahasiswa Fakultas Agama Islam) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar MUTMAINNA 105 251 108 516 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1441 H/ 2020 M

Transcript of PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERSEPSI ......vii ABSTRAK Mutmainna. 105251108516.2016.Pengaruh...

  • i

    PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG

    PERBANKAN SYARIAH TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI

    NASABAH BANK SYARIAH

    (Studi kasus Mahasiswa Fakultas Agama Islam)

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

    Hukum (S.H) Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas

    Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

    MUTMAINNA

    105 251 108 516

    PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS AGAMA ISLAM

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    1441 H/ 2020 M

  • ii

    PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG

    PERBANKAN SYARIAH TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI

    NASABAH BANK SYARIAH

    (Studi kasus Mahasiswa Fakultas Agama Islam)

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

    Hukum (S.H) Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas

    Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

    MUTMAINNA

    105 251 108 516

    PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS AGAMA ISLAM

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    1441 H/ 2020 M

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

  • vii

    ABSTRAK

    Mutmainna. 105251108516.2016.Pengaruh pengetahuan dan persepsi mahasiswa

    tentang perbankan syariah terhadap keputusan menjadi nasabah Bank Syariah.

    Dibimbing oleh Saidin Mansyur, S.S.,M.HUM dan Hasanuddin, SE.Sy.,ME.

    Penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan

    persepsi mahasiswa terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah.

    Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menggunakan jenis

    peneltian kuantitaif, yaitu penelitian yang informasi atau datanya dianalisis

    menggunakan teknik statistik. dengan membagikan kuesioner kepada mahasiswa

    Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar dengan tujuan mengetahui pengaruh

    pengetahuan dan persepsi mahasiswa terhadap keputusan menjadi nasabah bank

    syariah. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi liner

    berganda. Berdasarkan hasil penelitan yang diolah dengan menggunakan Aplikasi

    Mixrosoft Exsel dan SPSS 21 dapat diketahui bahwa variabel pengetahuan dan

    persepsi memiliki pengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap

    keputusan menjadi nasabah di bank syariah. Pada uji R Square, menjelaskan

    bahwa variabel pengetahuan dan persepsi memiliki pengaruh terhadap variabel

    keputusan menjadi nasabah di bank syariah sebesar 86,5%.

    Kata Kunci : Pengetahuan, Persepsi, Perbankan Syariah Dan Keputusan Menjadi

    Nasabah

  • viii

    ABSTRACT

    Mutmainna. 105251108516.2016. The influence of students' knowledge and

    perceptions about Islamic banking on the decision to become a customer of

    Islamic Bank. Supervised by Saidin Mansyur, S.S., M.HUM and Hasanuddin,

    SE.Sy., ME.

    This study aims to determine the effect of student knowledge and

    perceptions on the decision to become a customer of Islamic banks.

    This research is a quantitative research. Using this type of quantitative

    research, namely research in which information or data is analyzed using

    statistical techniques. by distributing questionnaires to students of the Faculty of

    Islamic Religion, Unismuh Makassar with the aim of knowing the influence of

    student knowledge and perceptions on the decision to become a customer of

    Islamic banks. The analytical method used is multiple linear regression analysis

    method. Based on the results of research processed using the Mixrosoft Exsel and

    SPSS 21 applications, it can be seen that the variables of knowledge and

    perception have an effect both partially and simultaneously on the decision to

    become a customer in Islamic banks. In the R Square test, it explains that the

    knowledge and perception variables have an influence on the decision variable to

    become a customer in Islamic banks by 86.5%.

    Keywords: Knowledge, Perception, Islamic Banking and Decision to Become a

    Customer

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah swt, Tuhan semesta alam atas izin dan limpahan

    rahmat-Nya berupa kesehatan, keimanan, dan kesempatan berfikir kepada

    manusia, sehingga mampu melangsungkan hidup di atas muka bumi dan mampu

    berpikir rasional, kritis, kreatif dan ulet dalam bertindak. Shalawat dan salam atas

    kehadiran Rasulullah saw. Atas akhlak dan contoh tauladan yang dimiliki

    menjadikannya sebagai panutan bagi ummat manusia sebagai rahmatanlil alamin.

    Nabi yang membawa risalah kebenaran dan pencerahan bagi umat, yang

    merubah wajah dunia dari wajah biadab menuju jalan yang beradab, dari alam

    yang gelap menuju alam yang terang benderang. Kedatangannya juga

    membebaskan manusia dari belenggu kebodohan (jahiliyah) dan perbudakan, lalu

    mencerahkan dengan kecerdasan sehingga membuat umatnya taat, tetapi bukan

    ketaatan tanpa rasio dan kecerdasan tetapi tidak membuatnya angkuh dan

    sombong.

    Penulis menghadirkan karya tulis ilmiah tentu masih jauh dari

    kesempurnaan dengan segala kekurangan dan keterbatasannya, penulis berharap

    semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi yang

    berminat pada tema kajian ini, yang berjudul “Pengaruh pengetahuan dan

    persepsi mahasiswa tentang Perbankan syariah terhadap keputusan menjadi

    nasabah Bank Syariah” Penulis menyadari dengan sepenuh hati, selama

    mengikuti program perkuliahan di Fakultas Agama Islam Universita

    Muhammadiyah Makassar sampai selesainya skripsi ini telah memperoleh banyak

    pelajaran dalam dunia proses dan arti kebersamaan yang sesungguhnya , motivasi,

    semangat hidup untuk tetap melangkah menggapai cita-cita serta bantuan dari

    berbagai pihak yang menjadi motivator tersendiri bagi penulis.

    Ucapan terima kasih yang tak terhingga, penulis hanturkan kepada

    kedua orang tua tercinta, bapak Basri dan ibu Hafipa yang senantiasa mendoakan,

  • x

    memberi dukungan moril maupun materil selama menempuh pendidikan. Dan

    ucapan terimakasih pula penulis haturkan kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, MM, selaku Rektor Universitas

    Muhammadiyah Makassar;

    2. Bapak Dr. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Agama

    Islam;

    3. Bapak Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP. Selaku Ketua Prodi Hukum

    Ekonomi Syariah;

    4. Bapak Hasanuddin, SE. Sy., selaku Sekretaris Prodi Hukum Ekonomi

    Syariah yang senantiasa memberikan arahan-arahan selama menempuh

    pendidikan.

    5. Bapak Saidin Mansyur, S.S.,M.HUM ( Selaku Pembimbing I ) dan Bapak

    Hasanuddin, SE. Sy., ( selaku pembimbing II ) dalam menyelesaikan Skripsi

    ini;

    6. Bapak/Ibu para dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

    Makassar yang senantiasa membimbing penulis selama menempuh

    pendidikan di Hukum Ekonomi Syariah.;

    7. Terakhir ucapan terima kasih kepada teman dan sahabat penulis, yang selalu

    memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

    Penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak

    yang sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak

    akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan skripsi ini

    dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi

    penulis.

    Aamiin.

    Makassar, 19 Dzulqaidah 1441

    10 Juli 2020 M

    Penulis :

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

    PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................ iii

    BERITA ACARA MUNAQASYAH ............................................................ iv

    PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. v

    SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ vi

    ABSTRAK ...................................................................................................... vii

    ABSTRACT .................................................................................................... viii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    A. Latar belakang ..................................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 6

    C. Tujuan penelitian ................................................................................................. 6

    D. Manfaat penelitian ............................................................................................... 7

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 8

    A. Pengetahuan dan Persepsi ................................................................................... 8

    1. Pengertian pengetahuan .................................................................................. 8

    2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ............................................ 8

    3. Objek ilmu dan cara memperolehnya ............................................................. 9

    4. Pengertian persepsi........................................................................................ 10

    5. Jenis-jenis persepsi ........................................................................................ 11

    6. Proses terjadinya persepsi ............................................................................. 12

    B. Perbankan Syariah ............................................................................................. 13

    1. Pengertian Bank Syariah ............................................................................... 13

    2. Prinsip-prinsip Bank Syariah ........................................................................ 13

  • xii

    3. Produk perbankan syariah ............................................................................. 16

    4. Daya tarik Bank Islam dan Bank Syariah ..................................................... 21

    C. Keputusan Nasabah ........................................................................................... 22

    1. Pengertian nasabah ........................................................................................ 22

    2. faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan .......................... 23

    D. Kerangka Pikir................................................................................................... 26

    E. Kerangka Konseptual......................................................................................... 27

    F. Hipotesis ............................................................................................................ 27

    BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 29

    A. Jenis Penelitian .................................................................................................. 29

    B. Lokasi Penelitian dan Objek Penelitian ............................................................. 29

    C. Variabel Penelitian ............................................................................................ 30

    D. Definisi Operasional Variabel ........................................................................... 31

    E. Populasi dan Sampel .......................................................................................... 33

    F. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 34

    G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 34

    H. Uji kualitas data ................................................................................................ 36

    H. Teknik Analisi Data .......................................................................................... 37

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…................................41

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................................. 41 1. Fakultas Agama Islam .................................................................................. 41 2. Visi dan Misi ................................................................................................ 42 3. Tujuan….. ..................................................................................................... 43

    B. Deskripsi Karakteristik Responden ................................................................. 43 C. Distribusi Tanggapan Responden ...................................................................... 45 D. Hasil Uji Kualitas Data...................................................................................... 48

    1. Pengujian Validitas ....................................................................................... 48 2. Uji Realibilitas ............................................................................................. 50

    E. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 51

    1. Hasil Uji Normalitas ..................................................................................... 51 2. Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................................... 53 3. Hasil Uji Heteroskedasitas ........................................................................... 54

    F. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................... 55 1. Uji t (Parsial) Hasil ....................................................................................... 56 2. Uji F (Simultan) ............................................................................................ 57

  • xiii

    3. Hasil Uji Koefisien Determinasi ( R2 ) ......................................................... 57 G. Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian ......................................................... 58

    BAB V PENUTUP ................................................................................................ 60

    A. Kesimpulan... ..................................................................................................... 60 B. Saran ……… ..................................................................................................... 61 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63

    LAMPIRAN

    RIWAYAT HIDUP

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Indikator Variabel Pengetahuan Konsumen ............................................. 30

    Tabel 2 Indikator Variabel Persepsi ....................................................................... 31

    Tabel 3 Indikator Variabel Keputusan Menjadi Nasabah ...................................... 31

    Tabel 4 Daftar Mahasiswa FAI Unismuh .............................................................. 33

    Table 5 Skala Likert .............................................................................................. 35

    Tabel 6 Karakteristik Responden ........................................................................... 44

    Tabel 7 Variabel Pengetahuan .............................................................................. 45

    Tabel 8 Variabel Persepsi....................................................................................... 47

    Tabel 9 Variabel Keputusan Menjadi Nasabah .................................................... 48

    Tabel 10 Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan .............................................. 49

    Tabel 11 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi...................................................... 50

    Tabel 12 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Menjadi Nasabah ..................... 50

    Tabel 13 Hasil Uji Realibialitas ............................................................................. 51

    Tabel 14 Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 52

    Tabel 15 Hasil Uji Multikolinearitas...................................................................... 53

    Tabel 16 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ........................................................ 55

    Tabel 17 Hasil Uji t ............................................................................................... 56

    Tabel 18 Hasil Uji F ............................................................................................... 57

    Tabel 19 Uji Koefisien Determinasi ( R2) ............................................................. 58

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Kerangka Pikir....................................................................................... 26

    Gambar 2 Uji Normalitas P-Plot ............................................................................ 52

    Gambar 3 Hasil Uji Heroskedastisitas ................................................................... 54

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

    konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

    memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.1 Bank syariah adalah bank

    yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang

    dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.2

    Perbankan Syariah dikenal sebagai islamic bangking atau juga disebut

    dengan interest-free bangking. Seperti halnya bank konvensional bank

    syariah mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima simpanan uang,

    meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang. 3

    Bank Syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan

    operasionalnya berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Di dalam sejarah

    perekonomian umat Islam, pembiayaan yang di lakukan dengan akad yang

    sesuai syariah telah menjadi bagian tradisi umat Islam sejak zaman

    Rasulullah SAW. Praktik-praktik seperti menerima titipan harta,

    meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan bisnis,

    serta melakukan pengiriman uang, telah lazim di lakukan sejak zaman

    Rasulullah SAW. Dengan demikian, fungsi-fungsi utama perbankan modern,

    1 Undang-undang RI nomor 7 tahun 1992, pasal 1.

    2 Undang-undang RI nomor 21 tahun 2008, pasal 3.

    3Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi revisi ke 10, (Jakarata: Rajawali pers, 2011), h 11.

  • 2

    yaitu menerima simpanan, menyalurkan dana, dan melakukan transfer dana

    telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat islam,

    bahkan sejak zaman Rasulullah SAW.

    Rasulullah SAW pernah menunjukkan bagaimana urgensi pelarangan

    riba dalam sebuah bangunan ekonomi dengan menerankan bahwa pemberian

    hadiah yang tak lazim atau sekadar memberikan tumpangan pada kendaraan

    di karenakan seseorang merasa ringan akibat sebuah pinjaman adalah

    tergolong riba.4 Perkembangan perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas

    dari sistem perbankan secara umum. Ada alasan utama berdirinya perbankan

    syariah di Indonesia yaitu adanya pandangan bahwa bunga pada bank

    konvensional hukumnya haram dan dari segi ekonomi dimana penyerahan

    risiko dibebankan pada salah satu pihak dinilai melanggar norma keadilan.5

    Perkembangan perbankan syariah dari sisi institusi bermula pada tahun

    1991 dengan didirikannya Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan resmi

    beroperasi pada tahun 1992. Menurut Rae (2008), perkembangan Perbankan

    Syariah yang pesat baru terjadi setelah tahun 1998. Perbankan Syariah

    semakin mendapat perhatian setelah beberapa seri krisis ekonomi terjadi.

    Krisis yang dimaksud adalah krisis ekonomi dunia tahun Pada tahun 1998

    terjadi krisi ekonomi yang pengaruhnya sangat dirasakan oleh negara-negara

    4 Ascarya, Akad dan produk Bank syariah (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2011) cet.

    Ke-3, h 13.

    5 Siti kholila, “ Pengaruh motivasi menghindari riba dan pengetahuan produk perbankan

    syariah terhadap keputusan menjadi nasabah bank muamalat kc Surabaya-Mas Mansyur”, (Skripsi

    Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2018).

    http://digilib.uinsby.ac.id/22715/2/Siti%20Kholila_G74214066.pdf

    http://digilib.uinsby.ac.id/22715/2/Siti%20Kholila_G74214066.pdf

  • 3

    di rantau Asia termasuk Indonesia.6 Di Indonesia, Bank Syariah yang pertama

    didirikan pada tahun 1992 adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI).

    Walaupun perkembangannya agak terlambat bila dibandingkan dengan

    negara-negara muslim lainnya, perbankan syariah di Indonesia akan terus

    berkembang. Bila pada periode tahun 1992-1998 hanya ada satu unit Bank

    Syariah, maka pada tahun 2005, jumlah Bank Syariah di indonesia telah

    bertambah menjadi 20 unit, yaitu 3 bank umum syariah dan 17 unit usaha

    syariah. Sementara itu, jumlah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)

    hingga akhir tahun 2004 bertambah menjadi 88 buah.7

    Keberadaan Bank Syariah saat ini seolah-olah hanya bisa dinikmati oleh

    kalangan tertentu saja padahal seharusnya perbankan syariah di Indonesia

    disalurkan ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah. Ini berarti potensi

    pengembangannya masih besar dengan keberpihakan kepada masyarakat

    kelas menengah ke bawah. Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa perbankan

    syariah mempromosikan stabilitas keuangan dan lebih tahan krisis.8

    Perkembangan lembaga keuangan syariah tergolong cepat dan salah satu

    alasannya adalah karena adanya keyakinan yang kuat dikalangan masyarakat

    muslim bahwa perbankan konvensional itu mengandung unsur riba yang di

    larang oleh agama Islam. Penilaian tersebut diperkuat dengan munculnya

    fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan

    6 Mutiara dwi sari, Zakaria bahari, Zahri hamat, “Perkembangan perbankan syariah di

    indonesia”, Jurnal aplikasi bisnis, Vol.3, No. 2 (April, 2013), h 123.

    7 Adiwarman A. Karim, Bank Islam analisis fiqih dan keuangan, (Jakarta: PT

    RajaGrafindo Persada, 2011), cet ke-8, h 25.

    8 Erlangga Djumena , “Bank Syariah Lebih Tahan Krisis” di akses tanggal 30 November

    2019dari https://money.kompas.com/read/2012/11/28/08163610/Bank.Syariah.Lebih.Tahan.Krisis.

    https://money.kompas.com/read/2012/11/28/08163610/Bank.Syariah.Lebih.Tahan.Krisis

  • 4

    bahwa bunga Bank sama dengan riba dan hukumnya haram dalam syariah

    Islam. Sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Qur‟an banyak sekali yang

    menyebutkan diharamkannya riba, salah satu di antaranya surah Al-Baqarah

    ayat 275 sebagai berikut.

    ٍُ ْيَطٰ ب يَقُُٕو ٱنَِّزٖ يَتََخبَُّطُّ ٱنشَّ ًَ ٌَ إَِلَّ َك ۟ا ََل يَقُُٕيٕ ٰٕ بَ ٌَ ٱنّشِ ٍَ يَأُْكهُٕ ٱنَِّزي

    ب ٱْنبَْيُع ِيثُْم ٱ ًَ ۟ا إََِّ ٕٓ ُْٓى قَبنُ ِنَك بِأَََّّسِ ۚ رَٰ ًَ ٍَ ٱْن َو ِي َحشَّ َٔ ُ ٱْنبَْيَع أََحمَّ ٱَّللَّ َٔ ۟ا ۗ ٰٕ بَ نّشِ

    ۖ ِ أَْيُشُِۥٓ إِنَٗ ٱَّللَّ َٔ ٰٗ فَهَُّۥ َيب َسهََف َٓ بِِّّۦ فَٲَتَ ٍ سَّ ِعَظتٌ ّيِ ْٕ ٍ َجبَٓءُِۥ َي ًَ ۟ا ۚ فَ ٰٕ بَ ٱنّشِ

    ٌَ ِهذُٔ ب َخٰ َٓ ُْْى فِي ُب ٱنَُّبِس ۖ ئَِك أَْصَحٰٓ نَٰ ۟ٔ ُ ٍْ َعبدَ فَأ َي َٔ

    Terjemahannya:

    “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

    melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

    (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

    disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama

    dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

    mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan

    dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya

    apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan

    urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba),

    maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di

    dalamnya.9

    Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah menghalalkan jual beli dan

    mengharamkan riba. Adanya larangan riba dalam melakukan kegiatan di

    lembaga perbankan syariah yang diatur oleh agama Islam sangat

    mempengaruhi kegiatan umat Islam dalam kehidupan sehari-hari, khususnya

    9 Al- Qur‟an Al-Karim

  • 5

    dalam memutuskan untuk menjadi nasabah di sebuah bank yang mampu

    menunjang aktivitas ekonomi. Oleh karena itu, bank syariah hadir di

    Indonesia sebagai alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga

    bank dan riba. Riba berarti menetapkan bunga atau melebihkan jumlah

    pinjaman pokok secara bathil, dan menurut jumhur ulama riba hukumnya

    haram. Dalam ajaran agama Islam melarang adanya bunga bank (riba),

    namun dalam praktiknya bentuk kegiatan usaha, produk dan jasa perbankan

    syariah yang secara konseptual tidak berdasar pada bunga kurang dimengerti

    oleh masyarakat. Tidak hanya itu, sebagian masyarakat sudah memahami apa

    itu bank syariah namun masih awam mengenai produk yang dimilikinya,

    sehingga menyebabkan masyarakat enggan menggunakan produk-produk

    yang ditawarkan namun hanya diminati bagi masyarakat yang ingin

    menabung untuk minghindari adanya unsur riba. Padahal fasilitas yang

    ditawarkan oleh bank syariah tidak kalah unggul dengan bank konvensional.

    Pengetahuan nasabah berfokus pada informasi yang diketahui mengenai

    suatu hal tertentu. Pengetahuan tersebut mencakup pengetahuan produk,

    pengetahuan pembelian, dan pengetahuan pemakaian. Nasabah yang

    mengetahui mengenai produk dan jasa yang ditawarkan maka nasabah

    cenderung mengambil keputusan untuk menggunakan jasa atau produk

    tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan diatas, maka

    penelitian ini dimaksudkan untuk menguji tentang seberapa pengaruhnya

    pengetahuan masyarakat tentang sistem perbankan syariah sebagai calon

    nasabah dengan mengambil judul “PENGARUH PENGETAHUAN DAN

  • 6

    PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PERBANKAN SYARIAH

    TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH BANK SYARIAH”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah

    dalam penelitian ini sebagai berikut :

    1. Bagaimana pengaruh pengetahuan mahasiswa tentang perbankan syariah

    terhadap keputusan menjadi nasabah Bank Syariah?

    2. Bagaimana pengaruh persepsi mahasiswa tentang perbankan syariah

    terhadap keputusan menjadi nasabah Bank Syariah?

    3. Apakah terdapat pengaruh pengetahuan dan persepsi mahasiswa tentang

    perbankan syariah secara simultan terhadap keputusan menjadi nasabah di

    bank syariah?

    C. Tujuan penelitian

    Adapun tujuan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan mahasiswa tentang perbankan

    syariah terhadap keputusan menjadi nasabah Bank Syariah.

    2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa tentang perbankan

    syariah terhadap keputusan menjadi nasabah Bank Syariah.

    3. Untuk mengetahui apakah pengetahuan dan persepsi mahasiswa tentang

    bank syariah secara simultan berpengaruh terhadap keputusan menjadi

    nasabah di bank syariah.

  • 7

    D. Manfaat penelitian

    1. Kegunaan akademis Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk

    pengembangan keilmuan khususnya di bidang perbankan syariah, sebagai

    bahan referensi atau rujukan.

    2. Secara Praktis

    a. Bagi nasabah hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan

    pada pengetahuan nasabah pada perbankan Syariah.

    b. Bagi Lembaga Dapat memberi kontribusi kepada Bank syariah dalam

    meningkatkan jumlah nasabah.

    c. Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memberikan pengetahuan

    tentang lembaga keuangan syariah sehingga nantinya dapat

    melakukan pengkajian lebih mendalam dengan cara mengkaji

    pengaruh lain selain yang dalam penelitian ini.

  • 8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengetahuan dan Persepsi

    1. Pengertian pengetahuan

    Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau

    disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi

    pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang

    secara probabilitas bayesian adalah benar atau berguna.

    Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang

    ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan

    muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali

    benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan

    sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru

    dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan

    aroma masakan tersebut.

    2. Faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan

    Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, di

    antaranya:

    a. Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku

    seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia

    melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita

    kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Informasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Deskripsihttps://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesishttps://id.wikipedia.org/wiki/Konsephttps://id.wikipedia.org/wiki/Teorihttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hukum_(asas)&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Prosedurhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Probabilitas_Bayesian&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Benarhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berguna&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Masakan

  • 9

    b. Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang

    sangat luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio,

    koran, dan majalah.

    c. Informasi menurut Oxford English Dictionary, informasi adalah "that

    of which one is apprised or told: intelligence, news". Kamus lain

    menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui,

    namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer

    pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga memiliki arti yang lain

    sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi informasi yang

    mengartikannya sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan,

    menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan,

    menganalisis, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu.

    Sedangkan informasi sendiri mencakup data, teks, gambar, suara,

    kode, program komputer, basis data. Adanya perbedaan definisi

    informasi dikarenakan pada hakikatnya informasi tidak dapat

    diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu dijumpai dalam

    kehidupan.10

    3. Objek Ilmu dan Cara Memperolehnya

    Objek ilmu pengetahuan dapat dibagi dalam dua bagian pokok yaitu

    alam materi dan alam non materi. Sains mutakhir mengarahkan

    pandangan kepada alam materi, sehingga mereka membatasi ilmu pada

    10 Wikipedia, “Pengetahuan”, di akses tanggal 14 Januari 2020, pukul 07 : 57, dari

    https://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Basis_datahttps://id.wikipedia.org/wiki/Penilaian

  • 10

    bidang tersebut. Bahkan sebagian mereka tidak mengetahui adanya realita

    yang tidak dapat dibuktikan didalam materi.

    Pada dasarnya potesi yang dimiliki oleh manusia untuk mengetahui

    sesuatu terdiri atas tiga macam, yaitu indra, akal, dan hati.11

    Sebagaimana

    yang dijelaskan dalam surat An- Nahl : 78

    َجعََم نَُكُى َٔ ٌَ َشْيئًب ٕ ًُ بتُِكْى ََل تَْعهَ َٓ ٌِ أُيَّ ٍْ بُُطٕ ُ أَْخَشَجُكْى ِي َّللاَّ َٔ

    ٌَ اْْلَْفئِذَةَ نَعَهَُّكْى تَْشكُُشٔ َٔ اْْلَْبَصبَس َٔ َع ًْ انسَّ

    Terjemahannya:

    Dan Allah mengeluarkan kamu dariperut ibumu dalam keadaan tidak

    mengetahui sesuatupun. Dan Dia memberi kamu pendengaran,

    penglihatan dan hati agar kamu bersyukur. (16: 78)12

    4. Pengertian persepsi

    Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan

    menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna

    memberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan. Persepsi

    meliputi semua sinyal dalam sistem saraf, yang merupakan hasil dari

    stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra. Seperti misalnya

    penglihatan yang merupakan cahaya yang mengenai retina pada mata,

    pencium yang memakai media molekul bau (aroma), dan pendengaran

    yang melibatkan gelombang suara. Persepsi bukanlah penerimaan isyarat

    11

    Adian Huasaini, Filsafat Ilmu Perspektif Barat dan Islam, (Jakarta: Gema Insani,

    2013), h 109.

    12 Al-Qur‟an Al-karim

    https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sarafhttps://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_suara

  • 11

    secara pasif, tetapi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan, harapan, dan

    perhatian. Persepsi bergantung pada fungsi kompleks sistem saraf, tetapi

    tampak tidak ada karena terjadi di luar kesadaran.

    5. Jenis-jenis persepsi

    Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh

    oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis

    a. Persepsi visual, persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan.

    Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi,

    dan memengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.

    Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara

    umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan

    dalam konteks sehari-hari. Persepsi kaum muslimin harus mengacu

    pada Al-Qur'an dan As-Sunnah, ini yang kemudian disebut Islamic

    Worldview. Persepsi visual merupakan hasil dari apa yang kita lihat

    baik sebelum kita melihat atau masih membayangkan dan sesudah

    melakukan pada objek yang dituju.

    b. Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga

    c. Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.

    d. Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera

    penciuman yaitu hidung.

    e. Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera

    pengecapan yaitu lidah.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Stimulushttps://id.wikipedia.org/wiki/Inderahttps://id.wikipedia.org/wiki/Inderahttps://id.wikipedia.org/wiki/Penglihatanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bayihttps://id.wikipedia.org/wiki/Balitahttps://id.wikipedia.org/wiki/Pendengaranhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taktil&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Penciumanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pengecapan

  • 12

    f. Persepsi selektif adalah menginterpretasikan secara selektif apa yang

    dilihat seseorang yang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman,

    dan sikap seseorang.13

    6. Proses Terjadinya Persepsi

    Dari segi Psikologi dikatakan bahwa tingkah laku seseorang

    merupakan fungsi dari cara dia memandang. Oleh karena itu, untuk

    mengubah tingkah laku seseorang harus mulai dari mengubah

    persepsinya. Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen utama

    berikut:

    a. Seleksi, yaitu proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan

    dari luar, intensitas dan jenisnya bisa banyak ataupun sedikit.

    b. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga

    mempunyai arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh berbagai

    factor, seperti pengalaman masa lalu, system yang dipakai, motivasi,

    kepribadian, dan kecerdasan.

    c. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk

    tingkah laku sebagai reaksi.

    Dari penjelasan tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa proses

    persepsi adalah melakukan seleksi, interpretasi, dan pembulatan terhadap

    informasi yang sampai.14

    13

    Wikipedia, “Persepsi”, di akses tanggal 14 Januari 2020, pukul 07: 56, dari

    https://id.wikipedia.org/wiki/Persepsi.

    14 Alex Sobur, Psikologi Umum (Bandung; Pustaka Setia, 2003), h 447.

    https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minat&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Pengalamanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sikaphttps://id.wikipedia.org/wiki/Penilaian

  • 13

    B. Perbankan Syariah

    1. Pengertian bank syariah

    Istilah bank dalam Al-qur‟an tidak disebutkan secara eksplisit, tetapi

    jika yang dimaksud adalah sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti

    struktur, manajemen, fungsi, hak, dan kewajiban maka semua itu disebut

    secara jelas, seperti zakat, shadaqah, ghadimah (rampasan perang), bai

    (jual beli), dayn (utang dagang), maal (harta) dan sebagainya yang

    memiliki fungsi ekonomi.

    Di tinjau dari segi imbalan atau jasa atas penggunaan dana, baik

    simpanan maupun pinjaman, (Susilo,dkk, 2000) bank dapat dibedakan

    menjadi:

    a. Bank Konvensional, yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik

    penghimpunan dana maupun penyaluran dana, memberikan dan

    mengenakan imbalan berupa bunga atau sejumlah imbalan dalam

    persentase tertentu dari dana bank untuk suatu periode tertentu.

    b. Bank Syariah yaitu bank yang dalam aktivitasnya, Bank

    penghimpunan dana dalam rangka penyaluran dana memberikan atau

    mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi

    hasil.15

    2. Prinsip-prinsip Bank Syariah

    Bank Syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan

    operasionalnya berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Bank yang

    15 Mahmud Nuhung, BANK SYARIAH Studi kualitas jasa dan pemasaran relasional

    (Makassar: Fahmis Pustaka, 2014), h 37.

  • 14

    beroperasi sesuai prinsip-prinsip syariah islam adalah bank yang dalam

    beroperasinya itu mengikuti ketentuan-ketentuan syariah islam

    khususnya yang menyangkut tata-cara bermuamalat secara islam.16

    Dalam

    tata cara bermuamalat itu dijauhi praktek-praktek yang dikhawatirkan

    mengandung unsur-unsur riba untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan

    investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan.17

    Prinsip

    utama operasional bank yang berdasarkan syariah adalah hukum islam

    yang bersumber dari Al-Qur‟an dan Sunnah Rasulullah SAW. Larangan

    terutama berkaitan dengan kegiatan bank yang dapat diklasifikasikan

    sebagai riba. Sebagaimana dalam firman Allah dan Rasulnya yaitu:

    a. Al-Qur‟an Surah al-Imran: 130

    َ اتَّقُٕا َّللاَّ َٔ بَب أَْضعَبفًب ُيَضبَعفَتً ۖ ٍَ آَيُُٕا ََل تَأُْكهُٕا انّشِ ب انَِّزي َٓ يَب أَيُّ

    ٌَ نَعَهَُّكْى تُْفِهُحٕ

    Terjemahannya:

    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan

    berlipat ganda] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu

    mendapat keberuntungan.18

    Tentang sebab turunnya ayat di atas, Mujahid mengatakan,

    “Orang-orang Arab sering mengadakan transaksi jual beli tidak

    tunai. Jika jatuh tempo sudah tiba dan pihak yang berhutang belum

    mampu melunasi maka nanti ada penundaan waktu pembayaran

    16

    Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h

    503. 17

    Karnaen Perwataatmadja, dan Muhammad Syafi‟i, Apa dan Bagaimana Bank Islam,

    (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1992), h 1. 18

    Al- Qur‟an al-karim

  • 15

    dengan kompensasi jumlah uang yang harus dibayarkan juga

    menjadi bertambah maka alloh menurunkan firman-Nya… (ayat di

    atas).”

    Syaikh Abu Bakar Jabir al Jazairi mengatakan, “Ketahuilah

    wahai orang yang beriman bahwa riba yang dipraktekkan oleh bank

    konvensional pada saat ini itu lebih zalim dan lebih besar dosanya

    dari pada jahiliah yang Allah haramkan dalam ayat ini dan beberapa

    ayat lain di surat al Baqarah. Hal ini disebabkan riba dalam bank itu

    buatan orang-orang Yahudi sedangkan Yahudi adalah orang yang

    tidak punya kasih sayang dan belas kasihan terhadap selain mereka.19

    b. Hadist

    ِ ٍَ َسُسُٕل َّللاَّ ِّ -ملسو هيلع هللا ىلص-نَعَ ذَْي ِْ َشب َٔ َكبتِبَُّ َٔ ُيِٕكهَُّ َٔ بَب آِكَم انّشِ

    اءٌ َٕ ُْْى َس قَبَل َٔ

    Artinya:

    “Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam melaknat pemakan riba

    (rentenir), orang yang menyerahkan riba (nasabah), pencatat riba

    (sekretaris) dan dua orang saksinya.” Beliau mengatakan, “Mereka

    semua itu sama.”(HR. Muslim no. 1598).

    Secara umum, setiap Bank Islam dalam menjalankan usahanya

    minimal mempunyai prinsip operasional, yaitu sebagai berikut:

    1) Prinsip simpanan giro, yaitu fasilitas yang diberikan pleh Bank untuk

    memberikan kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana untuk

    menyimpan dananya dalam bentuk al wadiah, yang diberikan untuk

    19

    Aris Munandar, “Tafsir Al-Qur‟an Surat Ali Imron Ayat 130: Riba” Jahiliah di akses

    tanggal 9 Desember 2019 dari https://muslim.or.id/574-riba-jahiliah.html

    https://muslim.or.id/574-riba-jahiliah.html

  • 16

    tujuan keamanan dan pemindah bukuan, bukan untuk tujuan investasi

    guna mendapatkan keuntungan seperti halnya tabungan atau deposito.

    2) Prinsip bagi hasil, yaitu meliputi tata cara pembagian hasil usaha

    antara pemilik dana (shahibul mal) dan pengelola dana (mudharib).

    Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara Bank dengan

    penyimpan dana maupun antara Bank dengan nasabah penerima dana.

    Prinsip ini dapat digunakan sebagai dasar untuk produksi pendanaan

    (tabungan dan deposito) maupun pembiayaan.

    3) Prinsip jual beli dan mark-up, yaitu pembiayan Bank yang

    diperhitungkan secara lump-sum dalam bentuk nominal di atas nilai

    kredit yang diterima nasabah penerima kredit dari bank. Biaya Bank

    tersebut ditertapkan sesuai dengan kesepakatan antara Bank dengan

    nasabah.

    4) Prinsip sewa, terdiri dari dua macam, yaitu sewa murni (operating

    lease/ijarah) dan sewa beli (financial lease/bai‟ al ta‟jir).

    5) Prinsip jasa (fee), meliputi seluruh kekayaan non-pembiayaan yang

    diberikan bank seperti kliring, inkaso, transfer, dan sebagainya.20

    3. Produk Perbankan Syariah

    Produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal

    memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh

    konsumen. Produk biasanya digunakan untuk konsumsi baik untuk

    20

    Amir Machmud dan Rukmana, Bank Syariah (Jakarta: Erlangga, 2010), h 27.

  • 17

    kebutuhan rohani maupun jasmani. Secara garis besar produk yang

    ditawarkan oleh Perbankan Syariah menjadi tiga bagian besar, yaitu:

    a. Produk penghimpunan dana (Funding)

    1) Tabungan

    Menurut Undang-undang Perbankan Syariah nomor 21 tahun

    2008, tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadi‟ah atau

    investasi dana berdasarkan mudharabah atau akad lain yang tidak

    bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya dapat

    dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati,

    tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat

    lainnya yang dipersamakan dengan itu.

    Dalam fatwah dewan syariah nasional no. 02/DSN-

    MUI/IV/2000, tabungan ada dua jenis, yaitu: pertama, tabungan

    yang tidak diberdasarkan perhitungan bunga. Kedua, tabungan

    yang dibenarkan secara prinsip syariah yakni tabungan yang

    berdasarkan prinsip mudharabah dan wadi‟ah.

    Tabungan adalah bentuk simpanan nasabah yang bersifat

    likuid, hal ini memberikan arti produk ini dapat diambil sewaktu-

    waktu apabala nasabah membutuhkannya, namun bagi hasil yang

    ditawarkan kepada nasabah penabung kecil. Akan tetapi jenis

    penghimpunan dana tabungan merupakan produk penghimpunan

    yang lebih minimal biaya bagi pihak Bank karena bagi hasil yang

    ditawarkannya pun kecil namun biasanya jumlah nasabah yang

  • 18

    menggunakan tabungan lebih banyak dari pada produk

    penghimpunan yang lain.

    2) Deposito

    Deposito menurut Undang-undang Perbankan Syariah nomor

    21 tahun 2008 adalah investasi dana berdasarkan akad

    mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip

    syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

    tertentu berdasarkan akan antara nasabah penyimpan dan Bank

    syariah dan/atau unit usaha syariah (UUS).

    Dalam fatwa dewan syariah nasional no. 03/DSN-

    MUI/IV/2000, deposito terdiri atas dua jenis: pertama, deposito

    yang tidak dibenarkan secara prinsip syariah yaitu deposito yang

    berdasarkan perhitungan bunga. Kedua, deposito yang dibenarkan

    secara syariah yaitu deposito yang berdasarka prinsip mudharabah.

    Deposito adalah bentuk simpanan nasabah yang mempunyai

    jumlah minimal tertentu, jangka waktu tertentu dan bagi hasilnya

    lebih tinggi daripada tabungan . Nasabah membuka deposito

    dengan jumlah minimal tertentu dengan jangka waktu yang telah

    disepakati, sehingga nasabah tidak dapat mencairkan dananya

    sebelum jatuh tempo yang telah disepakati, akan tetapi bagi hasil

    yang ditawarkan jauh lebih tinggi daripada tabungan biasa

    maupun tabungan berencana. Produk penghimpunan dana ini

    biasanya dipilih oleh nasabah yang memiliki kelebihan dana

  • 19

    sehingga selain bertujuan untuk menyimpan dananya, bertujuan

    pula untuk salah satu sarana berinvestasi.

    3) Giro

    Giro menurut undang-undang perbankan syariah nomor 21

    tahun 2008 adalah simpanan berdasarkan akad wadi‟ah atau akad

    lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang

    penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan

    cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan

    perintah pemindahbukuan.

    Sementara dalam fatwah dewan syariah nasional no. 01/DSN-

    MUI/IV/2000 disebutkan bahwa giro adalah simpanan dana yang

    penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan penggunaan cek,

    bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan

    pemindahbukuan. Giro ada dua jenis yaitu: pertama, giro yang

    tidak dibenarkan secara syariah yaitu giro yang berdasarkan

    perhitungan bunga. Kedua, giro yang dibenarkan secara syariah

    yaitu giro yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadi‟ah.

    b. Produk penyaluran dana (Financing)

    Pembiayaan atau financing ialah pendanaan yang diberikan oleh

    suatu pihak lain unruk mendukung investasi yang direncanakan, baik

    dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain pembiayaan

    adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang

    telah direncanakan.

  • 20

    Menurut undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan

    syariah yang dimaksud dengan pembiayaan adalah penyediaan dana

    atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

    a) Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.

    b) Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli

    dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik.

    c) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

    istishna.

    d) Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qaradh.

    e) Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

    multijasa.

    Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah

    dan/atau unit usaha syariah (UUS) dan pihak lain yang mewajibakn

    pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk

    mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan

    imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

    c. Produk jasa

    Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaris

    (penghubung) antara pihak yang kelebihan dana (surplus of fund) dan

    kekurangan dana (deficit of fund), Bank Syariah dapat pula melakukan

    berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapat

    imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan tersebut antara

    lain berupa:

  • 21

    1) Sharf ( jual beli valuta asing)

    Pada prinsip jual beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf

    jual beli mata uang yang tidak sejenis ini, penyerahannya harus

    dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil

    keuntungan dari jual beli valuta asing.

    2) Wadi‟ah titipan

    Jenis produk jasa tambahan yang dapat diterapkan adalah

    wadi‟ah, namun wadi‟ah yang diterapkan adalah wadia‟ah yad al-

    amanah. Aplikasi perbankan wadi‟ah yad al-amanah adalah

    penyewaan kotak simpanan (safe deposit box) sebagai sarana

    pentitipan barang berharga nasabah.21

    4. Daya tarik Bank Islam atau Bank Syariah

    Dengan demikian yang menjadi daya tarik Bank Islam dalam

    mengerahkan dana masyarakat karena Bank Islam tidak memberikan

    imbalan bunga kepada penyimpan dana, maka daya tarik bank Islam bagi

    penyandang dana (shohibul maal) adalah bank islam dapat memberikan

    kembalian (return on investment) yang memadai. Perbedaan prinsip

    manajemen antara Bank Islam dengan Bank Konvensional dalam

    mengharmonisasikan kepentingan penyandang dana, pemegang saham,

    dan pemakai dana yaitu:

    a. Pada Bank Konvensional, kepentingan penyandang dana adalah

    diperolehnya imbalan berupa bunga simpanan yang tinggi, sedang

    21

    Mahmud Nuhung, Op.cit., h 52.

  • 22

    kepentingan pemegang saham adalah diperolehnya spread yang

    optimal antara suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman

    (mengoptimalkan interest difference). Di lain pihak kepentingan

    pemakai dana adalah biaya yang lebih murah berupa tingkat bunga

    yang rendah . Dengan demikian terhadap ketuga kepentingan tersebut

    sulit di harmonisasikan.

    b. Pada Bank Islam kepentingan penyandang dana pemegang saham, dan

    pemakai dana dapat diharmonisasikan karena dengan sistem bagi hasil

    kepentingan ketiga pihak tersebut paralel yaitu memperoleh imbalan

    bagi hasil sesuai dengan keadaan yang benar-benar terjadi. Untuk itu

    manajemen bank akan berusaha mengoptimalkan keuntungan pemakai

    dana.22

    C. Keputusan Nasabah

    1. Pengertian keputusan

    Menurut G.R Terry mengemukakan bahwa pengambilan keputusan

    dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental yang

    membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa

    alternatif yang tersedia.23

    Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan

    final. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau

    tindakan.

    22

    Karnaen Perawaatmadja, dan Muhammad Syafi‟i Antonio, op.cit., h 7.

    23 Ibnu syamsi, Pengambilan keputusan dan sistem informasi, (Jakarata: Bumi Aksara,

    2000), h 5.

  • 23

    2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

    Menurut kotler, faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan

    keputusan antara lain:24

    a. Faktor budaya

    Faktor-faktor budaya memberikan pengaruh luas dan dalam

    terhadap tingkah laku konsumen. Pemasar harus mengetahui peran

    yang dimainkan oleh budaya, sub-budaya, dan kelas sosial. Setiap

    kelompok atau masyarakat mempunyai budaya, dan pengaruh budaya

    pada perilaku pembelian bisa sangat bervariasi dari satu Negara ke

    Negara lain. Didalam budaya, masing-masing mengandung subbudaya

    yang lebih kecil atau kelompok orang yang berbagi sistem nilai

    berdasarkan pengalaman hidup dan situasi umum, subbudaya meliputi

    kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan daerah geografis.

    b. Faktor sosial

    Hal yang mempengaruhi faktor sosial dalam pengambilan

    keputusan ialah meliputi, kelompok yaitu perilaku seseorang

    dipengaruhi oleh banyak kelompok. Kelompok ini memberikan

    pengaruh langsung terhadap pengambilan keputusan sang pembeli bisa

    melalui pemberian informasi atau penekanan untuk mengikuti norma-

    norma kelompok. Faktor sosial adalah faktor yang dipengaruhi oleh

    orang-orang disekitar kita.

    24

    Rizky Rika Yanti, Pengaruh pengetahuan ilmu perbankan terhadap pilihan bank syariah

    dan bank konvensional Mahasiswa Hukum ekonomi syariah, (Studi objek Jurusan hukum ekonomi

    syariah Unismuh Makassar), Skripsi-Unismuh Makassar, 2019).

  • 24

    Keluarga ialah poin kedua dari kelompok dalam faktor faktor

    sosial sosial dimana keluarga merupakan organisasi pembelian

    konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti

    secara ekstensif.

    Peran dan status juga merupakan pengaruh dalam pengambilan

    keputusan dimana seseorang telah menjadi anggota banyak kelompok,

    keluarga, klub, dan organisasi. Posisi seseorang dalam masing-masing

    kelompok dapat didefinisikan sebagai peran dan status. Peran terdiri

    dari kegiatan yang diharapkan dilakukan seseorang sesuai dengan

    orang-orang di sekitarnya.

    c. Faktor pribadi

    Faktor pribadi, yaitu sebagai berikut:

    1) Situasi ekonomi, situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi

    pilihan produk. Pemasar barang-barang yang sensitif terhadap

    pendapatan mengamati gejala pendapatan pribadi, tabungan dan

    sukuk. Jadi, indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat

    mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, mereposisi,

    dan menetapkan harga kembali untuk produk mereka secara

    seksama.

    2) Gaya hidup, ialah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam

    keadaan psikografisnya.

    3) Usia dan tahap siklus, orang mengubah barang dan jasa yang

    mereka beli selama mereka hidup. Pembelian juga dibentuk oleh

  • 25

    tahap siklus keluarga, tahap-tahap yang dilalui keluarga ketka

    mereka menjadi matang dengan berjalannya waktu.

    4) Pekerjaan, pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa

    yang mereka beli. Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan diri

    membuat produk yang diperlukan oleh kelompok pekerjaan

    tertentu.

    5) Kepribadian, merupakan karakteristik psikologi yang berbeda pada

    masing-masing orang yang menyebabkan tantangannya relatif

    konsisten dan bertahan lama terhadap pilihan produk atau merek.

    d. Faktor psikologi

    Faktor pribadi, yaitu sebagai berikut:

    1) Pembelajaran, pembelajaran menggambarkan perubahan dalam

    perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Ahli teori

    pembelajaran mengatakan bahwa perilaku manusia yang paling

    utama ialah belajar.

    2) Keyakinan dan sikap, keyakinan ialah pemikiran deskriptif yang

    dimiliki seseorang tentang sesuatu, keyakinan bisa didasarkan pada

    pengetahuan nyata, pendapat atau iman dan bisa membawa muatan

    emosi maupun tidak.

    3) Persepsi, ialah proses diaman seseorang memilih, mengatur dan

    menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia

    yang berarti, cara orang tersebut bertindak dipengaruhi oleh

    persepsi dirinya tentang sebuah situasi.

  • 26

    D. Kerangka Pikir

    Al-Qur‟an

    QS. Al-Baqarah : 275

    QS. Al-Imran: 130

    As-Sunnah

    HR. Muslim no. 1598

    Studi Teoritik

    1. Pengetahuan adalah berbagai

    gejala yang ditemui dan

    diperoleh manusia melalui

    pengamatan akal.

    2. Persepsi (adalah tindakan

    menyusun, mengenali, dan

    menafsirkan informasi

    sensoris guna memberikan

    gambaran dan pemahaman

    tentang lingkungan.

    3. Bank Syariah yaitu bank yang

    dalam aktivitasnya, Bank

    penghimpunan dana dalam

    rangka penyaluran dana

    memberikan atau

    mengenakan imbalan atas

    dasar prinsip syariah yaitu

    jual beli dan bagi hasil

    Rumusan Masalah

    Hipotesis

    Skripsi

    1. Pengembangan ilmu

    2. Manfaat karya ilmiah

    3. Motifasi penelitian lanjutan

    4. Kesimpulan dan

    5. Rekomendasi

    Analisis Kuantitatif

    Studi Empirik

    1. Rizky RikaYanti/2019

    pengaruhpengetahuan

    ilmu perbankan

    terhadap pilihan bank

    syariah dan bank

    konvensional

    Mahasiswa Hukum

    Ekonomi Syariah

    2. Mutiara dwi sari,

    Zakaria bahari, Zahri

    hamat/2013

    Perkembangan

    perbankan syariah di

    indonesia

    Studi

    Gambar 1 Kerangka Pikir

  • 27

    E. Kerangka Konseptual

    F. Hipotesis

    Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

    sebenarnya masih harus diuji secara empiris. Berdasarkan latar belakang,

    rumusan masalah, tujuan penelitian, dan studi pustaka, maka dalam penelitian

    ini dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: ”Diduga pengetahuan dan persepsi

    Mahasiswa berpengaruh terhadap keputusan menjadi nasabah Bank Syariah.

    Hipotesis pada dasarnya adalah dugaan sementara dari rumusan masalah

    terhadap masalah yang diidentifikasi. Dari uraian diatas maka penulis

    menyusun hipotesis sebagai berikut:

    1) Ho : Tidak terdapat pengaruh pengetahuan mahasiswa tentang perbankan

    syariah terhadap keputusan menjadi nasabah di bank syariah.

    H1 : Terdapat pengaruh pengetahuan mahasiswa tentang perbankan

    syariahterhadap keputusan menjadi nasabah di bank syariah.

    Persepsi (𝜗)

    Pengetahuan

    (𝛽)

    Keputusan

    menjadi nasabah

    Bank syariah (𝛾)

  • 28

    2) Ho : Tidak terdapat pengaruh persepsi mahasiswa tentang perbankan

    syariah terhadap keputusan menjadi nasabah di bank syariah.

    H2 : Terdapat pengaruh persepsi mahasiswa tentang perbankan

    syariahterhadap keputusan menjadi nasabah di bank syariah.

    3) Ho : Tidak terdapat pengaruh secara simultan pengetahuan dan persepsi

    mahasiswa tentang perbankan syariah terhadap keputusan menjadi

    nasabah di bank syariah.

    H3 : Terdapat pengaruh secara simultan pengetahuan dan persepsi

    mahasiswa tentang perbankan syariahterhadap keputusan menjadi

    nasabah di bank syariah.

  • 29

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan

    langsung pada mahasiswa dengan menggunakan skala Likert dengan 1

    sampai 5 skor berdasarkan data-data yang diperoleh.

    Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang informasi atau datanya

    dianalisis menggunakan teknik statistik. Dengan demikian, hipotesis pada

    penelitian kuantitatif diuji dengan prosedur pengujian statistik.25

    Tujuan

    penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-

    model matematis dan teori-teori serta hipotesis yang berkaitan dengan

    fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam

    penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental

    antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis serta hubungan-hubungan

    kuantitatif.

    B. Lokasi dan Objek Penelitian

    Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Jl. Sultan Alauddin No. 259 di

    Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas Agama Islam. Peneliti

    memilih lokasi ini karena melihat kondisi, dimana pada Fakultas Agama

    Islam kita mempelajari tentang apa saja yang menyangkut dalam kehidupan

    kita tentang Islam , sehingga nantinya dapat melakukan pengkajian lebih

    mendalam maka peneliti tertarik melakukan penelitian di lokasi tersebut.

    25 Ronny kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis Edisi Revisi 2.

    Jakarta: Penerbit PPM, 2007.h 89

  • 30

    C. Variabel Penelitian

    1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

    Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

    menjadi penyebab perubahan pada variabel lain. Dalam penelitian ini

    terdapat dua variabel bebas diantaranya pengetahuan ( dan persepsi

    ( ). Variabel ini dikatakan variabel bebas dikarenakan keberadaan

    variabel ini tidak bergantung pada adanya variabel lain atau bebas dari

    ada atau tidaknya variabel lain.

    2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

    Variabel terikat adalah variabel yang keberadaannya dipengaruhi

    atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel terikat dalam

    penelitian ini adalah keputusan menjadi nasabah Bank Syariah ( ).

    Dinamakan variabel terikat karena kondisi atau variasinya terikat atau

    dipengaruhi oleh variasi variabel lain, yaitu dipengaruhi oleh variabel

    bebas.

    Tabel 1

    Indikator Variabel Pengetahuan Konsumen

    Variabel Uraian Indikator Pengukuran

    Pengetahuan

    Mahasiswa

    Tentang

    Perbankan

    Syariah (X1)

    Pengetahuan

    produk

    perbankan

    syariah

    Wadiah

    Murobahah

    Musyarakah

    Mudharabah

    Ijarah

    Produk Jasa

    Skala Likert

    Pengetahuan

    Instansi

    Perbankan

    Syariah

    Lokasi

    Jumlah Bank Syariah

    Skala likert

  • 31

    Pengetahuan

    Prinsip

    Perbankan

    Syariah

    Prinsip bagi hasil

    Prinsip jual beli

    Prinsip keadilan

    Prinsip kesamaan

    Investasi halal

    Skala likert

    Tabel 2

    Indikator Variabel Persepsi

    Variabel Uraian Indikator Pengukuran

    Persepsi

    Konsumen

    Tentang

    Perbankan

    Syariah(X2)

    Operasional

    Bank Syariah

    Menggunakan

    sistem bagi hasil

    Kejelasan dalam

    transaksi

    Skala likert

    Pelayanan di

    Bank Syariah

    Mendapatkan

    kepuasan dalam

    bertransaksi

    Skala likert

    Tabel 3

    Indikator Variabel Keputusan Menjadi Nasabah

    Variabel Uraian Indikator Pengukuran

    Keputusan

    Menjadi Nasabah

    di Bank Syariah

    (Y)

    Perspektif

    Pengambilan

    keputusan

    Faktor dari

    dalam Individu

    Skala Likert

    Perspektif

    Exsperiensial

    Faktor emosional Skala Likert

    Perspektif

    Pengaruh

    Behavioral

    Faktor motif

    social

    Skala Likert

    D. Defenisi Operasional Variabel

    Berikut ini adalah pengertian tentang defenisi operasional variabel:

    1. Variabel pengetahuan adalah variabel yang mengarah pada suatu

    pengetahuan yang berpotensi untuk memengaruhi persepsi dan keputusan

  • 32

    menjadi nasabah bank syariah. Variabel mempengaruhi nilai korelasi dan

    pengaruh sehingga dapat menjadi nilai persepsi dan keputusan menjadi

    nasabah bank syariah. Pengaruh dari variabel pengetahuan akan

    memunculkan nilai korelasi dan pengaruh yang dikategorikan positif

    signifikan atau pengaruh lemah negatif. Variabel pengetahuan memiliki

    muatan loading faktor dari indikator sebagai pencerminan dari variabel

    tersebut. Pengaruh untuk variabel pengetahuan mendistribusi pengaruh

    kedua variabel yang dipengaruhinya.

    2. Variabel persepsi selain dipengaruhi juga berpengaruh terhadap variabel

    sebagai pengisi variabel persepsi tersebut. Variabel ini Menimbulkan

    pengaruh dan melepaskan pengaruhnya terhadap variabel keputusan

    menjadi nasabah bank syariah. Potensi yang dimiliki oleh variabel

    pengetahuan tersebut selain nilai muatan loading dari distribusi variabel

    bantuanpengetahuan, variabel pengembangan jaringan tersebut melepas

    pengaruhnya terhadap variabelkeputusan menjadi nasabah bank syariah.

    3. Variabel keputusan menjadi nasabah bank syariah adalah variabel yang

    dipengaruhi dari kedua variabel masing-masing variabel bantuan

    pengetahuan dan variabel persepsi ini menjadikan variabel keputusan

    menjadi nasabah bank syariah adalah variabel akhir dari tujuan analisis.

  • 33

    E. Populasi dan sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang

    ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

    penelitiannya merupakan penelitian populasi.

    2. Sampel

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristrik yang di miliki

    oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari penelitian ini mahasiswa

    Fakultas Agama Islam.

    Pada saat penelitian berlangsung menggunakan Rumus sloving,

    sebagai berikut :

    Rumus Sloving : n = )1( 2Ne

    N

    = 21,0651

    65

    = 01,0651

    65

    =

    3965,1

    65

    Keterangan :

    n = Jumlah Sampel

    N = Jumlah Populasi

    e = Tingkat error (10%) kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

    dalam pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.

  • 34

    F. Instrumen Penelitian

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

    sekunder.Data primer, yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan secara

    langsung objek yang diteliti, yang berupa angket.Sedangkan data sekunder,

    yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian arsip yang

    memuat peristiwa masa lalu yang dapat dapat diperoleh dari jurnal, majalah,

    buku, data statisitik maupun dari internet.Selain itu, data juga dapat diperoleh

    dalam bentuk yang sudah dipublikasikan yang tersedia di perusahaan seperti

    literatur, company profile, jurnal, dan sebagainya. Selanjutnya dalam kegiatan

    penelitian ini,penulis menggunakan bebarapa alat yang mendukung dalam

    melakukan penelitian ini, yaitu : handphone, alat tulis, serta kamera.

    G. Teknik Pengumpulan Data

    Untuk mendukung penelitian ini, ada beberapa teknik pengumpulan data,

    antara lain:

    1. Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan dengan menggunakan

    bukti yang akurat dari benda-benda tertulis seperti buku, majalah, jurnal

    dan sebagainya. Hasil penelitian akan lebih dapat dipercaya apabila

    dilengkapi dengan dokumentasi.

    2. Kuesioner (Angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

    dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

    kepada responden untuk dijawabnya. Teknik ini digunakan untuk

    mengetahui secara pasti variabel yang akan diukur dan mengetahui apa

    yang diharapkan responden. Angket diberikan kepada mahasiswa

  • 35

    Fakultas Agama Islam yang dipilih sebagai sampel penelitian. Angket

    diberikan langsung kepada responden dengan tujuan agar lebih efektif dan

    efesien menjangkau jumlah sampel dan mudah memberikan penjelasan

    berkenaan dengan pengisian angket tersebut. Instrument yang digunakan

    untuk mengukur variabel penelitian ini menggunakan skala Likert, yaitu:

    Table 4

    Skala Likert

    ALTERNATIF JAWABAN

    JAWABAN SKOR

    Sangat Setuju (SS) 5

    Setuju (S) 4

    Ragu-ragu (R) 3

    Tidak Setuju (TS) 2

    Sangat Tidak Setuju (STS) 1

  • 36

    H. Uji Kualitas Data

    1. Pengujian Validitas

    Uji Validitas bertujuan untuk melihat ketepatan instrument

    penelitian. Validitas adalah ukuran yang sebenarnya, untuk mengukur

    apa yang akan diukur yaitu ketepatan dan kecermatan tes dalam

    menjalankan fungsi pengukurannya. Uji validitas dilakukan dengan

    cara menghitung korelasi antara skor jawaban instrument dengan skor

    total instrument dikatakan valid jika nilai korelasi lebih besar dari r-

    Tabel Priduct Moment, atau juga dapat dilihat dari nilai r

    (signifikansi), dikatakan valid jika r

  • 37

    koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,6 atau 60% maka dapat

    dikatakan semua instrument tersebut sudah reliable.

    I. Teknik Analisis Data

    1. Uji Asumsi Klasik

    a. Uji Normalitas

    Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau

    tidaknya suatu distribusi data. Uji normalitas menjadi hal penting

    karena salah satu syarat pengujian parametric –test (uji parametik)

    yaitu data harus memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini di

    langgar, maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel

    kecil. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data

    normal atau mendekati normal.

    b. Uji Multikolinearitas

    Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang

    sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel

    bebas. Bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

    ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika variabel bebas

    saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel

    ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama

    variabel bebas=0.Uji ini perlu dilakukan jika jumlah variabel

    independen lebih dari satu, cara untuk mendeteksi ada tidaknya

    multikolinieritas yaitu dengan melihat nilai VIF (variace-inflating

    factor). Jika VIF ˂ 10, tingkat kolinearitas dapat ditoleransi.

  • 38

    c. Heteroskedastisitas

    Heteroskedasitas menunjukan bahwa varians variabel tidak sama

    untuk semua pengamatan/observasi. Jika pengamatan ke pengamatan

    yang lain tetep maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang

    baik adalah terjadi homokedasitas dalam model, atau dengan kata lain

    tidak terjadi heterokedasitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

    menguji apakah model terjadi ketidaksamaan variance dari residual

    satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara untuk mendeteksi

    adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik scatterplot.

    2. Uji Hipotesis

    Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model

    regresi berganda. Analisis regresi ganda adalah satu teknik statistik yang

    dapat digunakan Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan

    menggunakan model regresi berganda. Analisis regresi ganda adalah satu

    teknik statistik yang dapat digunakan untuk menganalisa hubungan

    antara satu variabel dependenuntuk menganalisa hubungan antara satu

    variabel dependen. 86Teknik analisis regresi linear berganda bertujuan

    untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu pengetahuan dan

    persepsi mahasiswa tentang perbankan syariah terhadap variabel terikat

    yaitu keputusan menjadi nasabah di bank syariah. Persamaan regresi

    berganda adalah sebagai berikut:

    22110 XbXbbY

  • 39

    Keterangan:

    Y : Keputusan Menjadi Nasabah

    b0,b1, b2 : Koefisien Regresi

    X1 : Variabel Pengetahuan

    X2 : Variabel Persepsi

    e : Variabel Eror

    a. Uji Parsial ( Uji t)

    Uji Parsial bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh

    masing-masing variabel independen secara individual (parsial)

    terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan adalah

    menentukan Ho : Ha = 0, berarti tidak terdapat pengaruh yang

    nyata antara variabel independen dengan variabel dependen. Pada

    tingkat signifikan 10% dengan dasar pengambilan keputusan

    sebagai berikut:

    Jika nilai probabilitas lebih kecil dari pada atau sama

    dengan nilai probabilitas atau dengan nilai Sig ≥ 0,1 maka Ho

    diterima (Ha ditolak). Artinya, tidak signifikan. Jika nilai nilai

    probabilitas lebih besar dari pada atau sama dengan nilai

    probabilitas atau dengan nilai Sig ≤ 0,1 maka Ho ditolak (Ha

    diterima). Artinya, signifikan.

    b. Uji simultan (Uji F)

    Uji simultan F digunakan untuk mencari apakah semua

    variabel Independen yang digunakan dalam model regresi secara

  • 40

    bersama sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Pada

    tingkat signifikan 10% dengan kriteria pengujian yang digunakan

    sebagai berikut:

    Apabila F hitung ≥ F tabel atau nilai Sig ≤ 0,1 maka Ha

    diterima dan Ho ditolak, artinya variabel independen secara

    bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen secara

    nyata.

    Apabila F hitung ≤ F tabel atau nilai Sig ≥ 0,1 makaHa ditolak dan

    Ho diterima artinya variabel independen secara bersama-sama tidak

    berpengaruh terhadap variabel dependen secara nyata.

    c. Uji Determinasi (R2 )

    Uji Determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

    kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

    Dimana kontribusi variabel independen dapat mempengaruhi

    variabel dependen dan sisanya dapat dipengaruhi oleh variabel lain

    di luar model penelitian ini.

    Uji deteminasi dalam penelitian ini menggunakan aplikasi

    SPSS dengan kaidah hipotesis yang digunakan jika nilai

    signifikansi ≥ 0,1 maka Ho diterima, dan sebaliknya jika nilai

    signifikansi ≤ 0,1 maka Ho ditolak.

  • 41

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    1. Fakultas Agama Islam

    UNISMUH-Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas

    Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu fakultas favorit di

    persyarikatan Muhammadiyah saat ini. Maka tidak heran jika dalam

    penerimaan calon mahasiswa baru tahun ajaran 2019/2020 FAI banyak

    menyedot peminat.

    Sebanyak enam program studi yang dibina, yakni Pendidikan

    Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Hukum Ekonomi Syariah

    (Mu‟amalah), Ahwal Syakhsiyah (Hukum Keluarga), Komunikasi

    Penyiaran Islam, dan Pendidikan Ulama Tarjih (PUT). Dua prodi

    diantaranya sudah terakreditasi A, yakni Prodi Pendidikan Agama Islam

    dan Prodi Hukum Ekonomi Syariah (Mu‟amalah). Dua prodi

    terakreditasi B, yakni Prodi Pendidikan Bahasa Arab dan Prodi Ahwal

    Syakhsiyah, serta lainnya sudah terakreditasi.

    Tidak hanya karena prodinya yang menarik, tetapi ada juga

    banyak keunggulan yang dimilikii FAI sehingga ini

    menjadi salah satu pertimbangan calon maba. Sedikitnya ada 8

    keunggulan yang dimiliki FAI, yakni mahasiswa dapat mengikuti

    program kuliah di Ma‟had Al-Birr Unismuh, miliki program kelas

    internasional khusus untuk Prodi Ahwal Syaksiyah. KKP/KKN nasional

  • 42

    dan internasional, PKL nasional, jasa pendamping (sertifikat Toefl),

    miliki kelas bahasa, program studi tour dalam dan luar negeri serta lama

    studi hanya 3 tahun, 8 bulan.

    Menariknya lagi calon mahasiswa baru FAI bisa

    mendapatkan bantuan beasiswa, yang berasal dari beasiswa bidikmisi,

    beasiswa kementerian agama RI, beasiswa pemprov sulsel, beasiswa

    pemda, dan beasiswa berprestasi. Dan yang juga sangat menarik khusus

    untuk prodi Ahwal Syakhsiyah dan Prodi Komunikasi Penyiaran Islam

    dibebaskan dari biaya kuliah dan asrama dari AMCF ( Yayasan Muslim

    Asia) serta mahasiswa yang ikut program ulama tarjih (PUT) juga

    dibebaskan dari biaya kuliah dan asrama.26

    2. Visi dan Misi

    a. Visi

    Mewujudkan insan akademik yang unggul, kompetitif, dan

    berwawasan nilai-nilai Islam pada tahun 2024.

    b. Misi

    a) Melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang profesional;

    b) Melaksanakan penelitian (riset) dan pengabdian masyarakat yang

    berdayaguna;

    c) Membangun kemitraan dengan berbagai institusi dalam rangka

    peningkatan mutu dan penyerapan alumni;

    26 Arfan Rauf, “Fakultas Agama Islam Diminati Calon Mahasiswa Baru” diakses dari

    http://www.unismuh.ac.id/berita/2019/05/27/fakultas-agama-islam-diminati-calon-mahasiswa-

    baru/, pada tanggal 7 Juli 2020 pukul 06:59.

    http://www.unismuh.ac.id/berita/2019/05/27/fakultas-agama-islam-diminati-calon-mahasiswa-baru/http://www.unismuh.ac.id/berita/2019/05/27/fakultas-agama-islam-diminati-calon-mahasiswa-baru/

  • 43

    d) Mengembangkam potensi mahasiswa sebagai kader bangsa, kader

    ummat, kader Persyarikatan Muhammadiyah, dan cendekiawan

    Muslim;

    e) Memberdayakan masyarakat melalui pelatihan, bimbingan,

    konsultasi, penyuluhan, pendampingan, dan sosialisasi untuk

    kemaslahatan ummat.

    3. Tujuan

    a) Menghasilkan tenaga profesional dalam bidangnya yang berkualitas

    dan berkarakter islami;

    b) Menghasilkan tenaga profesional yang mampu menerapkan dan

    mengembangkan pembelajaran yang inovatif;

    c) Meningkatkan kemitraan dengan berbagai lembaga dan institusi

    terkait berlandaskan pengabdian kepada masyarakat.27

    B. Deskripsi Karakteristik Responden

    Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai latar belakang

    sampel penelitian, maka pada sub bab ini akan disampaikan beberapa

    gambaran karakteristik responden yang dijadikan sampel penelitian.

    Karakteristik pada penelitian ini meliputi pada Fakultas, Angkatan, dan

    Jurusan. Berdasarkan tanggapan responden dari data kusioner yang

    terkumpul, maka hasil dari identifikasi karakteristik responden ialah sebagai

    berikut:

    27 Unismuh Makassar “Fakultas Agama Islam” diakses dari

    http://www.unismuh.ac.id/agama-islam/ pada tanggal 7 Juli 2020 pukul 07:02.

  • 44

    Tabel 5

    Karakteristik Responden

    Variabel Klasifikasi Jumlah responden

    Nominal (%)

    Jumlah

    kuisioner

    Disebar

    Tidak dapat diolah

    Dapat diolah

    50

    11

    39

    50%

    11%

    39%

    Jenis

    Kelamin

    Pria

    Wanita

    26

    13

    26%

    13%

    Total

    39 39%

    Jurusan Pendidikan Agama Islam

    Pendidikan Bahasa Arab

    Hukum Ekonomi Syariah

    Hukum Keluarga

    Komunitas Penyiaran Islam

    8

    8

    8

    8

    7

    8%

    8%

    8%

    8%

    7%

    Total 39 39%

    Data penelitian diperoleh dari hasil kuesioner yang telah

    disebarkan kepada seluruh responden yang berjumlah 39 mahasiswa. Hasil

    kuesioner dapat di lihat pada tabel 10. Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui

    bahwa responden perempuan lebih banyak dari pada responden laki-laki.

    Responden perempuan sebanyak 26% sedangkan responden laki-laki

    hanya sebesar 13%. Ditinjau dari jurusan responden, nampak bahwa

    jurusan Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Hukum

    Ekonomi Syariah, Hukum Keluarga (Akhwal Syahsiah) adalah 8% dan

    selanjutnya Komunitas Penyiaran Islam sebesar 7%.

  • 45

    C. Distribusi Tanggapan Responden

    Pengaruh Pengetahuan dan Persepsi mahasiswa terhadap bank

    syariah akan dilihat dari masing-masing variable. Berikut ini adalah hasil

    tanggapan responden berdasarkan kuesioner yang disebar.

    Tabel 6

    Variabel Pengetahuan Mahasiswa Tentang Perbankan Syariah

    No.

    Pernyataan

    Alternatif Jawaban Total

    SS S RR TS STS

    5 4 3 2 1

    1 Produk Wadiah dalam bank

    syariah digunakan untuk

    tabungan.

    3 23 13 0 0 39

    2 Produk Murobahah

    digunakan untuk transaksi

    jual beli.

    13 18 7 1 0 39

    3 Di bank syariah terdapat

    produk pembiayaan dengan

    akad musyarakah.

    9 21 9 0 0 39

    4 Produk Mudharabah dalam

    dana bank syariah digunakan

    untuk simpanan.

    5 17 16 0 1 39

    5 Di bank syariah terdapat

    produk pembiayaan sewa

    menyewa dengan akad ijarah.

    8 20 11 0 0 39

    6

    Di bank syariah terdapat

    produk jasa dengan akad

    wakalah.

    6 21 12 0 0 39

    7

    Lokasi bank syariah mudah

    dijangkau oleh mahasiswa

    17 18 4 0 0 39

  • 46

    8

    Lokasi ATM bank syariah

    dekat dengan area kampus

    17 18 4 0 0 39

    9

    Di Indonesia terdapat bank

    syariah (Muamalat,Bank

    Mandiri Syariah, Bank BRI

    Syariah, Bank BNI Syariah

    dll).

    25 12 1 1 0 39

    10

    Saya mengetahui bahwa

    produk di bank syariah tidak

    mengandung unsur riba.

    5 24 9 1 0 39

    11

    Saya mengetahui bahwa

    produk di bank syariah tidak

    mengandung unsur spekulasi.

    3 20 14 2 0 39

    12 Bank syariah hanya bersedia

    membiayaiinvestasi yang

    halal

    9 22 8 0 0 39

    13 Transaksi bank syariah

    didasarkan prinsip saling

    ridho.

    9 28 2 0 0 39

    14 Uang hanya sebagai satuan

    nilai dan alat tukar bukan

    sebagai komoditas

    5 20 14 0 0 39

    15 Bank syariah menerapkan

    prinsip jual beli

    6 18 15 0 0 39

    16 Bank syariah menggunakan

    sistem bagi hasil.

    11 21 7 0 0 39

    17 Bank syariah

    mengedepankan prinsip

    keadilan.

    8 24 7 0 0 39

  • 47

    Tabel 7

    Variabel Persepsi Mahasiswa Tentang Perbankan Syariah

    No.

    Pernyataan

    Alternatif jawaban Total

    SS S N TS STS

    5 4 3 2 1

    1 Menurut saya sistem dan produk perbankan syariah

    sudah sesuai dengan prinsip-

    prinsip syariah

    3 23 13 0 0 39

    2 Menurut saya sistem operasional di bank syariah

    tidak sama dengan bank

    konvensional.

    13 18 7 1 0 39

    3 Menurut saya bank syariah adalah bank yang bebas dari

    bunga/riba

    9 21 9 0 0 39

    4 Pelayanan di bank syariah ramah

    11 22 5 1 0 39

    5 Karyawan di bank syariah menggunakan bahasa yang

    sopan

    10 27 2 0 0 39

    6 Fasilitas Atm di bank syariah mudah didapatkan

    9 18 11 1 0 39

  • 48

    Tabel 8

    Variabel Keputusan Menjadi Nasabah Mahasiswa Tentang Perbankan

    Syariah

    No.

    Pernyataan

    Alternatif jawaban Total

    SS S N TS STS

    5 4 3 2 1

    1 Dengan pengetahuan perbankan syariah yang saya

    miliki, saya memutuskan untuk

    menjadi nasabah di bank

    syariah

    10 21 8 0 0 39

    2 Menabung dibank syariah tidak dikenakan biaya

    administrasi perbulannya

    8 14 13 4 0 39

    3 Saya berminat menjadi nasabah dibank syariah karena

    tidak menggunakan sistem

    bunga

    9 18 12 0 0 39

    4 Sistem bagi hasil yang diterapkan dalam bank syariah

    memberikan saya kenyamanan

    7 22 10 0 0 39

    5 Saya memilih menggunakan produk yang ada di bank

    syariah karena lebih amanah

    dalam mengelola dana nasabah

    7 23 9 0 0 39

    6 Saya memilih bank syariah karena lebih menguntungkan

    6 15 17 1 0 39

    7 Menjadi nasabah di bank syariah merupakan kebutuhan

    saya sebagai mahasiswa

    10 20 8 1 0 39

  • 49

    D. Hasil Uji Kualitas Data

    1. Pengujian Validitas

    Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

    kuesioner. Suatu butir pernyataan dikatakan valid jika nilai dari tiap butir

    pernyataan atau r hitung tersebut positif lebih besar dari r tabel. Peneliti

    menggunakan rumus df = N – 2 untuk mencari nilai r tabel. Jumlah responden

    dikurangi 2, jadi 39- 2 = 37 dan didapati nilai 0,2605 sebagai r tabel. Berikut ini

    adalah hasil uji validitas pada variabel penelitian.

    a. Variabel independen

    Tabel 9

    Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Mahasiswa Tentang

    Perbankan Syariah

    Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan

    P1 0,637 0,2673 Valid

    P2 0,549 0,2673 Valid

    P3 0,716 0,2673 Valid

    P4 0,614 0,2673 Valid

    P5 0,692 0,2673 Valid

    P6 0,596 0,2673 Valid

    P7 0,339 0,2673 Valid

    P8 0,193 0,2673 Valid

    P9 0,552 0,2673 Valid

    P10 0,614 0,2673 Valid

    P11 0,503 0,2673 Valid

    P12 0,633 0,2673 Valid

    P13 0,755 0,2673 Valid

    P14 0,457 0,2673 Valid

    P15 0,674 0,2673 Valid

    P16 0,589 0,2673 Valid

    P17 0,558 0,2673 Valid

  • 50

    Tabel 10

    Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Mahasiswa Tentang

    Perbankan Syariah

    Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan

    PR1 0,635 0,2673 Valid

    PR2 0,730 0,2673 Valid

    PR3 0,774 0,2673 Valid

    PR4 0,826 0,2673 Valid

    PR5 0,775 0,2673 Valid

    PR6 0,611 0,2673 Valid

    b. Variable dependen

    Tabel 11

    Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Menjadi Nasabah

    di Bank Syariah

    Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan

    K1 0,799 0,2673 Valid

    K2 0,720 0