PERMINTAAN TENAGAKERJA JANGKA PENDEK

Post on 07-Feb-2016

94 views 6 download

description

PERMINTAAN TENAGAKERJA JANGKA PENDEK. Input : faktor produksi → menghasilkan output Teknologi tetap , input T.K. dan modal yang lebih besar maka output akan lebih besar Hubungan input – output : Sumbu vertical input modal dan sumbu horizontal input tenagakerja - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PERMINTAAN TENAGAKERJA JANGKA PENDEK

PERMINTAAN TENAGAKERJAJANGKA PENDEK

• Input : faktor produksi → menghasilkan output• Teknologi tetap , input T.K. dan modal yang

lebih besar maka output akan lebih besar• Hubungan input – output : Sumbu vertical input

modal dan sumbu horizontal input tenagakerja• Kurva isoquants : memperlihatkan berbagai

macam kombinasi tenagakerja dan modal yang digunakan untuk menghasilkan kuantitas yang sama

PERMINTAAN TENAGA KERJA

Permintaan konsumen terhadap barang dan jasa karena barang itu memberikan utility (kegunaan, kenikmatan).

Permintaan pengusaha atas tenaga kerja : karena pekerja membantu memproduksi barang dan jasa untuk dijual kepada masyarakat

Pertambahan permintaan akan tenaga kerja tergantung pertambahan permintaan masyarakat terhadap barang yang diproduksi

Permintaan tenagakerja disebut derived demand

istilah

• MR : Marginal revenue atau penerimaan marjinal

• VPPL : Value marginal physical product of labor atau nilai pertambahan hasil marjinal dari karyawan

• MPPL : marginal physical product of labor• P : harga jual barang yang diproduksi per

unit

APA TINDAKAN PENGUSAHA

• Membandingkan MR dengan biaya mempekerjakan tambahan seorang karyawan

• Jumlah biaya =W (upah) = Biaya Marjinal atau marginal cost (MC)

• Jika MR > MC atau W maka tambahan pegawai akan menguntungkan perusahaan

PASAR TENAGAKERJA (LABOR MARKET)

• Definisi: – suatu tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli

tenagakerja– Seluruh aktivitas dari para pelaku yang mempertemukan pencari

kerja dan lowongan kerja• Pelaku-pelaku : (1) pengusaha (2) pencari kerja (3)

perantara : DepNaker, konsultan atau badan swasta• Fungsi dan manfaat pasar tenagakerja : sarana penyalur

tenagakerja, sarana informasi tentang ketenagakerjaan,sarana mempertemukan pencari kerja dan lembaga yang membutuhkan tenaga kerja

Proses mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja

• Pencari kerja punya : pendidikan, ketrampilan, kemampuan dan sikap

• Perusahaan punya lingkungan : eksternal (output), input, manajemen, teknologi, pasar dll.

• Informasi terbatas• Diperlukan titik temu kepentingan

keduanya.

HUKUM DIMINISHING RETURNS

• Jika tenagakerja terus ditambah sementara alat-alat dan faktor produksi lainnya jumlahnya tetap maka perbandingan antara alat-alat produksi dan tenagakerja semakin kecil

• Semakin bertambah karyawan yang dipekerjakan, semakin kecil MPPL dan VMPPL ini yang dinamakan hukum diminishing returns

Kesimpulan Hubungan antara tingkat upah, MPPL, harga barang dan jumlah karyawan yang

dipekerjakan• Pengusaha menuntut peningkatan produktivitas

kerja karyawan sedemikian rupa sehingga pertambahan produksi yang dihasilkan karyawan senilai dengan pertambahan upah yang diterimanya; atau bila ini tidak dapat terlaksana– Pengusaha terpaksa menaikkan harga jual barang

dan atau– Pengusaha mengurangi jumlah karyawan yang

bekerja atau– Pngusaha melakukan kombinasi dari dua di antara

ketiga alternatif di atas atau kombinasi ketiganya

ELASTISITAS PERMINTAAN TENAGAKERJA

• Pengertian : sebagai persentase perubahan permintaan tenagakerja sehubungan dengan perubahan satu persen pada tingkat upah

e = Δ N/N / Δ W/W atau e = ΔN/ ΔW x W/N atau dalam bentuk

differensial E = dN/dW x W/N

keterangan

• e = elastisitas permintaan akan tenagakerja

• ΔN = perubahan jumlah pekerja yang terjadi

• N = jumlah yang bekerja mula-mula• ΔW = besarnya perubahan tingkat upah• W = tingkat upah yang sedang berlaku

lanjutan

• Jika upah naik ---jml orang yang dipekerjakan menurun dan sebaliknya

• Jadi ΔN/ΔW dan dN/dW adalah negatif• Elastisitas permintaan akan tenagakerja

negatif

4 faktor yang menentukan e

• Kemungkinan substitusi tenagakerja dengan faktor produksi yang lain

• Elastisitas permintaan terhadap barang yang dihasilkan

• Proporsi biaya karyawan terhadap seluruh biaya produksi

• Elastisitas persediaan dari faktor produksi pelengkap lainnya

Kemungkinan substitusi tenagakerja dengan faktor produksi lain

• Semakin kecil/sulit kemungkinan menyubstitusikan tenagakerja dengan faktor produksi lain, semakin kecil elastisitas permintaan akan tenagakerja.Contoh bandingkan dokter spesialis, pilot dan buruh tani, bangunan mana yang lebih elastis?

Elastisitas permintaan terhadap barang yang dihasilkan

• Jika upah naik maka harga barang naik, mengakibatkan permintaan akan barang turun,pengusaha akan menurunkan permintaan akan tenagakerja

• Semakin besar elastisitas permintaan terhadap barang hasil produksi, semakin besar elastisitas permintaan tenagakerja. Contoh semen dan mobil.Mana yang lebih elastis permintaan tenagakerjanya?

Proporsi biaya karyawan tehadap seluruh biaya produksi

• Perusahaan dengan padat karya dan padat modal. Mana yang lebih tinggi elastisitas permintaan tenagakerjanya?

• Elastisitas permintaan akan tenagakerja relatif tinggi bila proporsi biaya pekerja (labor cost) terhadap biaya produksi total (total cost) juga besar.– Metode produksi padat modal : labor cost hanya 20 %

dari total cost. Maka kenaikan upah 19 % Akan menaikkan biaya produksi 2%.

– Padat karya : kenaikan 10% upah dimana labor cost 80% dari total cost akan menaikkan biaya produksi 8%

Elastisitas persediaan faktor produksi pelengkap lainnya

• Elastisitas permintaan akan tenagakerja tergantung dari elastisitas penyediaan bahan-bahan pelengkap dalam produksi seperti modal, tenaga listrik, bahan mentah dsb.

• Semakin besar kapasitas dan jumlah mesin yang dioperasikan, semakin banyak tenagakerja yang diperlukan

Pergeseran (shift) dalam Permintaan

• Perubahan permintaan tenagakerja bisa terjadi dalam jangka pendek dan jangka panjang– Jangka pendek :4 faktor diatas adalah perubahan

dalam jangka pendek yang terjadi sepanjang garis permintan (garis DD)

– Jangka panjang :pergeseran/loncatan/shift fungsi permintaan (DD) terjadi karena • Perubahan pola konsumsi• Peningkatan produktivitas karyawan• Penggunaan teknologi baru

PENYERAPAN TENAGA KERJA dan ELASTISITAS KESEMPATAN KERJA

• Penyerapan Tenagakerja terjadi diberbagai sektor : Pertanian, pertambangan, industri, listrik, bangunan, transpor, jasa

• Perbedaan laju pertumbuhan persektor mengakibatkan 2 hal– Terdapat perbedaan laju peningkatan produktivitas

kerja di masing-masing sektor– Secara berangsur-angsur terjadi perubahan sektoral,

baik dalam penyerapan tenagakerja maupun kontribusi thd. pendapatan nasional

Elastisitas kesempatan kerja• Def : perbandingan laju pertumbuhan

kesempatan kerja dengan laju pertumbuhan ekonomi– E = Δ N/N : ΔY/Y– Ei = ΔNi/Ni : ΔY/Yi

• Jika tingkat pertumbuhan kesempatan kerja = 3,011% per tahun (1991-2000)

• Jika tingkat pertumbuhan pendapatan nasional 8,092 % per tahun (1991-2000)– E = 3,011/8,092 = 0,372 artinya bila PDB bertambah

dengan satu persen, kesempatan kerja yang diciptakan untuk itu adalah 0,372 persen

Kegunaan konsep elastisitas• Memperkirakan pertambahan kesempatan kerja

– Bila k = tingkat pertumbuhan kesempatan kerja– E = elastisitas kesempatan kerja– g = tingkat pertumbuhan PDB– Maka k = E x g

• Misal : Jumlah pekerja th 2000 = 51.553,1 dan 2001 PDB tumbuh 7,5 % jika elastisitas kerja dalam tahun 2001 sama dengan tahun 1991-2000, maka tingkat pertumbuhan kesempatan kerja tahun 2001 adalah 0,372 x 7,5 % = 2, 79%.

• Pertambahan kesempatan kerja dalam tahun 2001 = 2,79 % x 51,553 juta = 3,9 juta

lanjutan

• Memperkirakan kebutuhan tenaga untuk suatu periode tertentu

• Menyusun simulasi kebijakan pembangunan bidang ketenagakerjaan (memilih beberapa alternatif tingkat pertumbuhan beberapa sektor)

ANALISIS PASAR KERJA

• Pasar kerja adalah seluruh kegiatan dari pelaku-pelaku yang mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja

• Pelaku-pelaku ;– Pengusaha– Pencari kerja– Perantara atau pihak ketiga ( Depnaker,

konsultan, badan swasta)

Permasalahan dalam mempertemukan pencari kerja dan pengusaha

• Tidak semua pelamar mampu dan dapat diterima untuk satu lowongan tertentu– Pendidikan, keterampilan, kemampuan. kepribadian

• Setiap perusahaan menghadapi lingkungan yang berbeda : – output, input, manajemen, teknologi, pasar, lokasi dll –menentukan

tinggi rendahnya upah, jaminan sosial– Pencari kerja mempunyai produktivitas, harapan tingkat upah yang

berbeda

• Tidak semua perusahaan mampu dan bersedia memberi upah dan memenuhi harapan pelamar

• Informasi terbatas baik dari pelamar maupun dari pengusaha

• Assumsi neoklasik bahwa pekerja adalah homogen tidak berlaku.

DINAMIKA PASAR KERJA

• PENAWARAN TENAGAKERJA DI SUATU DAERAH

• PERMINTAAN TENAGAKERJA DI SUATU DAERAH

• PERMINTAAN DAN PENAWARAN

PASAR KERJA INTERN DAN EKSTERN

• INTERNAL LABOR MARKET• EXTERNAL LABOR MARKET

PASAR KERJA UTAMA DAN BIASA

Pasar kerja dua bentuk atau dual labor market membedakan dua bentuk atau golongan pasar kerja yaitu

1. Pasar kerja Utama atau primary labor market

2. Pasar kerja biasa atau secondary labor market

Karakteristik Pasar kerja utama• Skala perusahaan besar• Manajemen perusahaan baik• Tingkat pendidikan dan ketrampilan tinggi• Produktivitas kerja tinggi• Upah tinggi• Jaminan sosial baik• Lingkungan pekerjaan menyenangkan• Disiplin kerja tinggi• Absensi rendah• Labor turn over kecil

Karakteristik Pasar kerja Biasa• Skala perusahaan kecil• Manajemen kurang baik• Tingkat pendidikan dan ketrampilan rendah• Produktivitas rendah• Upah rendah• Jaminan sosial kurang• Lingkungan kerja kurang baik• Disipin kerja kurang• Absensi tinggi• Labor turn over tinggi

PASAR KERJA TENAGA TERDIDIK DAN TAK TERDIDIK

produktivitas

Penyediaan

Tkt partisipasi

sumber Pengisian lowongan

Lamanya meng-anggur

terdidik tinggi Sekolah, elastisitas kecil

tinggi Keluarga berada

Perlu waktu

Lebih lama

Tak terdidik

rendah Tidak sekolah, elastisitas tinggi

rendah Kurang mampu

cepat Lebih pendek

Sektor Formal dan Informal• Sektor formal : sektor modern (status

hukum, pengakuan dan izin resmi, skala besar

• Sektor informal : kegiatan usaha sederhana, skala usaha relatif kecil, tidak punya izin usaha, beraneka ragam, tingkat penghasilan rendah, keterkaitan dengan usaha lain kecil, bekerja disektor informal lebih mudah

Sektor Pemerintah dan Swasta

• Penyerapan lebih banyak mana?• Pemeritah : pegawai negeri, angkatan

bersenjata, lembaga-lembaga tinggi pemerintah, BUMN

• Swasta

HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA

• Konsep Modal Manusia• Tiga faktor produksi

– Tanah (jml tetap, mutu bisa berubah, output bertambah)

– Pekerja (jumlah pekerja relatif sangat elastis terhadap upah, bermutu dan tidak bermutu)

– modal

PRODUKTIVITAS versus MUTU

Produktivitas pekerja :Produksi Rata-rata : PR = PT/PProduksi Marginal : PM = dPT/dP

PM,PR

P

PR

M P

M

P

PM

PERUBAHAN MUTU PEKERJA

PR

PR’Perubahan mutu pekerja

A

B

PR

Dengan teknologi meningkat

Mutu tenaga kerja meningkat• Bila dengan jumlah satuan pekerja yang sama

dapat dicapai produktivitas lebih tinggi• Mutu tenagakerja dapat meningkat karena :

– Sumber daya alam tersedia dalam jumlah yang lebih besar/dan atau mutu yang lebih tinggi

– Sumberdaya modal phisik tersedia dalam jumlah yang lebih banyak dan atau mutu yang lebih tinggi

– mutu modal manusia itu sendiri yang lebih tinggi

MUTU MODAL MANUSIA

• Dipengaruhi oleh– Pendidikan– Kesehatan– keamanan

Pendidikan dan Latihan(pendekatan Teori Human Capital)

• Menambah pengetahuan• Meningkatkan ketrampilan kerja• Meningkatkan produktivitas kerja• Pendidikan dan latihan : merupakan

investasi yang imbalannya dapat diperoleh beberapa tahun kemudian dalam bentuk pertambahan hasil kerja atau penghasilan.

Pendidikan dan Latihan(pendekatan Teori Human Capital)

• Menambah pengetahuan• Meningkatkan ketrampilan kerja• Meningkatkan produktivitas kerja• Pendidikan dan latihan : merupakan

investasi yang imbalannya dapat diperoleh beberapa tahun kemudian dalam bentuk pertambahan hasil kerja atau penghasilan.

Teori Human Capital

• Assumsi dasar : peningkatan Pendidikan & latihan → kemampuan → pendapatan →investasi dalam “tenaga penghasilan (earning power atau modal tenagakerja)

• Dalam Penanaman modal→interest (dalam bentuk deposito, obligasi, dan sbg)

• Ada faktor resiko

Human capital

• Mengapa upah berbagai jabatan berbeda• Apakah ada perbedaan upah laki-laki dan

perempuan• Apakah ada perbedaan upah antar daerah

dan mengapa?• Mengapa lulusan PT menerima upah lebih

tinggi dari mereka yang bukan lulusan PT

Definisi HC• Investasi di bidang SDM : ada 2 pengorbanan

– dana (modal) dan – kesempatan memperoleh penghasilan selama proses investasi

• Imbalan :– Kemampuan meningkat, tingkat penghasilan lebih tinggi– Tingkat konsumsi lebih tinggi

• Investasi yang demikian disebut Human Capital

• Prinsip investasi di bidang usaha : adalah mengorbankan konsumsi pada saat investasi dilakukan untuk memperoleh tingkat konsumsi yang lebih tinggi beberapa waktu kemudian

INVESTASI DALAM PENDIDIKAN SEKOLAH

• Mengapa ke PT ? → Upah yang lebih tinggi

• Biaya ke PT → mengurangi (mengorbankan) konsumsi sekarang

• Keuntungan (upah lebih tinggi) baru diterima setelah lulus PT (investasi)

• Present Value (nilai sekarang) dari kenaikan pendapatan dikemudian hari

Penerapan HC

• Bidang pendidikan• Migrasi dan urbanisasi• Perbaikan gizi dan kesehatan

INVESTASI DALAM PENDIDIKAN SEKOLAH

• Mengapa ke PT ? → Upah yang lebih tinggi

• Biaya ke PT → mengurangi (mengorbankan) konsumsi sekarang

• Keuntungan (upah lebih tinggi) baru diterima setelah lulus PT (investasi)

• Present Value (nilai sekarang) dari kenaikan pendapatan dikemudian hari

(lanjutan)

• Asumsi dasar : seseorang dapat meningkatkan penghasilannya melalui peningkatan pendidikan

• Net Present Value• Internal rate of return

y

NET PRESENT VALUE• Jika sdr mempunyai uang 1 juta rp sekarang,

apa yang sdr harapkan terhadap nilai uang sdr pada 1 tahun yad?

• Setahun kemudian nilai uang 1 juta paling tidak nilainya harus sama dengan sekarang.

• Nilainya jadi berapa? 10%, 15% dst?• PV = S1 / (1+i)² ; S1 = yg akan diterima 2 tahun

kemudian ; PV= Present Value ; i = interest rate

Net Present Value di bid. Pendidikan

• Lulusan SLTA langsung kerja• Tiap tahun (t) dia peroleh upah V(t)• Sesudah 40 tahun kerja maka jumlah

penghasilan yang diterima seumur hidup dihitung dalam nilai sekarang atau NET PRESENT VALUE

INTERNAL RATE OF RETURN

• Apakah seseorang setelah lulus SMA ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (D3) atau tidak?

• Apa pendapatan setelah tamat D3 dikurangi biaya2 sewaktu menempuh D3 lebih besar pendapatan tamatan SMA

• Opportunity cost (biaya tidak langsung)

IRR• IRR dari melanjutkan sekolah dalam waktu tertentu

adalah tingkat bunga yang mempersamakan hasil dari melanjutkan sekolah dengan biaya total

• Biaya Total = jumlah biaya tidak langsung (opportunity cost) dan biaya langsung

• Y(sla) +Biaya = Y (D3)• Y(sla) = total pendapatan yang diterima oleh lulusan

SMA (upah sampai umur pensiun yang diperhitungkan dengan tingkat bunga)

• Y(D3)= Total pendapatan lulusan D3 (upah sampai umur pensiun yang diperhitungkan dengan tingkat bunga)

Keuntungan pribadi (Private Benefit) dan keuntungan sosial (Social Benefit)• Manfaat pendidikan dapat berupa

– Keuntungan individu/pribadi :penghasilan yang diterima seseorang bisa merupakan keuntungan individu

– Keuntungan masyarakat : penghasilan secara keseluruhan (individu + masyarakat)

Biaya Privat dan Biaya Sosial

• Biaya Privat : biaya yang dikeluarkan oleh individu (pelajar, mahasiswa) atau orang tuanya

• Biaya Sosial : biaya pendidikan berasal dari pelajar/mahasiswa, pemerintah dan masyarakat.

Migrasi dan Urbanisasi• Asumsi dasar: bahwa seseorang mau atau

berusaha pindah kerja dari satu daerah ke daerah lain untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar

• Teori Human Capital : seseorang akan memutuskan pindag temo\pat kerja bila untuk tingkat bunga tertentu biaya perpindahan (langsung dan tidak langsung) lebih kecil daripada arus penghasilan di tempat tujuan.

Perbaikan gizi dan Kesehatan

• Peningkatan produktivitas kerja• Biaya kesehatan dan manfaatnya

terhadap peningkatan produktivitas.• Rendahnya penghasilan akan berdampak

rendahnya anggaran kesehatan.

Kondisi SDM di Indonesia• Pertama adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.

– Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang,

– jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang

– 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.

• Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. – Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia

masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi , angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang.

• Kedua masalah tersebut menunjukkan – ada kelangkaan

kesempatan kerja– rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.

Mengapa orang tidak bekerja• Ada tiga hambatan yaitu :1. kultural, budaya dan etos kerja2. kurikulum sekolah, belum adanya standar

baku kurikulum pengajaran di sekolah yang mampu menciptakan dan mengembangkan kemandirian SDM yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

3. pasar kerja, hambatan pasar kerja lebih disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM yang ada untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja.

Globalisasi Ekonomi• Merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan

perdagangan, di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.

• Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha.

• Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antarnegara.

• Indonesia dalam kancah persaingan global menurut World Competitiveness Report menempati urutan ke-45 atau terendah dari seluruh negara yang diteliti, di bawah Singapura (8), Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38), dan Thailand (40).

Perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi

• Produksi, • Pembiayaan. • Tenaga kerja. • Jaringan informasi. • Perdagangan.

Produksi

• Produksi, sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang

memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.

Pembiayaan• Pembiayaan. Perusahaan global mempunyai

akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari mancanegara.

Tenagakerja• Tenagakerja. Perusahaan global akan

mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional dan\atau buruh diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas

Jaringan Informasi• Jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan

mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak dan lain-lain. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh KFC, Hoka Hoka Bento, Mac Donald, dll melanda pasar di mana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia --baik yang berdomisili di kota maupun di desa-- menuju pada selera global

.

Perdagangan• Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk

penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin ketat dan fair. Bahkan, transaksi menjadi semakin cepat karena "less papers/documents" dalam perdagangan, tetapi dapat mempergunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang semakin canggih.