Post on 15-Feb-2018
TESIS
PERILAKU TERITORIALITAS NELAYAN
DI RELOKASI PERUMAHAN NELAYAN
KOTA MATARAM
TJOK ISTRI WIDYANI UTAMI DEWI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
i
TESIS
PERILAKU TERITORIALITAS NELAYAN
DI RELOKASI PERUMAHAN NELAYAN
KOTA MATARAM
TJOK ISTRI WIDYANI UTAMI DEWI
NIM 1291 861 006
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR-PERENCANAAN DAN
MANAJEMEN PEMBANGUNAN DESA DAN KOTA (PMPDK)
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
ii
PERILAKU TERITORIALITAS NELAYAN
DI RELOKASI PERUMAHAN NELAYAN
KOTA MATARAM
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi
Arsitektur-Perencanaan dan Manajemen Pembangunan Desa dan Kota (PMPDK),
Program Pascasarjana Universitas Udayana
TJOK ISTRI WIDYANI UTAMI DEWI
NIM 1291 861 006
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR-PERENCANAAN DAN
MANAJEMEN PEMBANGUNAN DESA DAN KOTA (PMPDK)
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
iii
Lembar Persetujuan Pembimbing
TESIS INI TELAH DISETUJUI
PADA TANGGAL 11 AGUSTUS 2015
Mengetahui
Pembimbing I,
I Nyoman Widya Paramadhyaksa, ST.,MT.,PhD
NIP 19740911 200012 1 001
Pembimbing II,
Prof. Ir. Ngakan Putu Sueca, MT.,PhD
NIP 19601204 198803 1 003
Ketua Program Studi Arsitektur
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,
Gusti Ayu Made Suartika, ST.,MEngSc.,PhD
NIP. 19691018 199412 2 001
Direktur
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,
Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K)
NIP 19590215 198510 2 001
iv
Tesis Ini Telah Diuji dan Dinilai
oleh Panitia Penguji pada
Program Pascasarjana Universitas Udayana
pada Tanggal 11 Juli 2015
Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana
No. : 2196/UN/14.4/HK/2015
Tanggal : 10 Juli 2015
Panitia Penguji Tesis adalah :
Ketua : I Nyoman Widya Paramadhyaksa, ST., MT., PhD.
Anggota :
1. Prof. Ir. Ngakan putu Sueca, MT., PhD.
2. Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP.
3. Gusti Ayu Made Suartika, ST., MEngSc., PhD.
4. Dr. Eng I Wayan Kastawan, ST., MA.
v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Tjok Istri Widyani Utami Dewi
NIM : 1291 861 006
Program Studi : Magister (S2) Arsitektur Universitas Udayana
Judul Tesis : Perilaku Teritorialitas Nelayan Di Relokasi Perumahan
Nelayan Kota Mataram
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas plagiat. Apabila
dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan Peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun
2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, 11 Agustus 2015
Yang membuat pernyataan,
Tjok Istri Widyani Utami Dewi
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
dan rahmat-NYA lah penulis dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya.
Tujuan yang menjadi dasar penyusunan dari tesis dengan judul Perilaku
Teritorialitas Nelayan di Perumahan Relokasi Nelayan Kota Mataram. Tesis ini
merupakan tugas karya tulis ilmiah dari hasil penelitian yang mandiri untuk
memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan S-2 pada
Program Magister Arsitektur, Program Pascasarjana, Universitas Udayana.
Penghargaan dan ucapan terima kasih, penulis sampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu, mendukung kelancaran studi dan penulisan tesis ini,
terutama kepada: Bapak I Nyoman Widya Paramadhyaksa, ST., MT., PhD dan
Bapak Prof. Ir. Ngakan putu Sueca, MT., PhD selaku dosen pembimbing tesis dan
semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penyelesaian tesis ini.
Sangat disadari bahwa tesis ini jauh dari sempurna, karenanya kritik dan
saran yang bersifat mambangun akan penulis terima demi kesempurnaan
penyusunan tesis ini. Sedangkan segala kesalahan yang terdapat dalam tesis ini,
sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Semoga tesis ini nantinya dapat
berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan menjadi bahan pertimbangan
dalam perencanaan desain perumahan relokasi nelayan Kota Mataram.
Denpasar, 11 Agustus 2015
Penulis,
Tjok Istri Widyani Utami Dewi
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat-Nya tesis ini dapat diselesaikan. Dalam penulisan dan penyusunan
tesis ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan maupun saran dari berbagai pihak,
karenanya diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang telah
member dukungan dan membantu sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan
yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Ibu Prof. Dr. dr. A.A. Raka
Sudewi, Sp.S(K) selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana.
Terima kasih kepada Ibu Gusti Ayu Made Suartika, ST., MEngSc., PhD selaku
Ketua Program Studi Arsitektur Program Pascasarjana Universitas Udayana,
dosen pengempu mata kuliah seminar dan dosen penguji yang telah memberikan
dukungan dan motivasi terhadap kelancaran penyusunan tesis ini.
Terima kasih pula yang sebesar-besarnya disampaikan kepada Bapak I
Nyoman Widya Paramadhyaksa, ST., MT., PhD selaku pembimbing I dan Bapak
Prof. Ir. Ngakan putu Sueca, MT., PhD selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan terhadap penyusunan tesis ini.
Tidak lupa ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam
Paturusi, MSP dan Bapak Dr. Eng I Wayan Kastawan, ST., MA. selaku dosen
penguji yang telah memberikan masukan dan koreksi terhadap penyusunan tesis
ini. Ucapan terima kasih juga diberikan kepada seluruh Dosen yang memberi mata
kuliah, pengajaran, pendidikan dan kepada Pegawai Administrasi Program yang
memberi kelengkapan administrasi sehingga terselesaikan masa perkuliahan.
viii
Ucapan terima kasih juga kepada para Pejabat dan Pegawai Pekerjaan
Umum Kota Mataram divisi Cipta Karya dan bagian perumahan, Lurah Ampenan
dan Tanjung Karang, RT dan Kepala Lingkungan Gatep, Karang Panas dan
Kapitan, yang dengan sukarela membantu dalam memberi data dan informasi
terkait penyusunan tesis ini. Kepada para responden yang telah menyempatkan
waktunya untuk diwawancarai, saya ucapkan terima kasih banyak.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua tersayang
Tjokorda Sudira Muliarsa, SE., dan Sagung Mirah Candrawati, SH, serta saudara
tersayang Tjok Istri Indira Pramita Dewi, SKG., Tjokorda Ananta Wira Darma
yang telah memberikan dukungan dan semangat dengan rasa tulus ikhlas, sabar,
tekun memberikan dukungan moril dan material serta doa restu sehingga dapat
menyelesaikan Studi Magister Arsitektur, Program Pascasarjana Universitas
Udayana. Terima kasih juga kepada I Gusti Ngurah Gede Suryawan, AMd.Kom.,
Sagung Ayu Yulita Dewantari, dan teman-teman kuliah terutama teman sengkatan
(2012) serta sahabat yang selalu memberikan dukungan serta motivasi untuk bisa
menyelesaikan studi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan
rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan tesis ini.
Denpasar, 11 Agustus 2015
Tjok Istri Widyani Utami Dewi
ix
ABSTRAK
PERILAKU TERITORIALITAS NELAYAN
DI RELOKASI PERUMAHAN NELAYAN KOTA MATARAM
Pesisir pantai barat Kota Mataram merupakan kawasan pesisir yang rawan
gelombang pasang. Bencana alam berupa gelombang pasang telah terjadi sejak
1997 di sepanjang pantai Ampenan dan Tanjung Karang. Pemerintah Kota
Mataram telah berupaya memberikan bantuan berupa relokasi permukiman
nelayan. Berdasarkan hasil pengamatan selama grand tour, ditemukan beberapa
fenomena berkenaan dengan aspek keruangan di lokasi penelitian, antara lain: (1)
penambahan fungsi bangunan; (2) penambahan elemen ruang purnahuni; (3)
masalah kekurangan sistem utilitas permukiman; dan (4) berbagai fenomena
keruangan berkenaan teritorialitas. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi
proses perluasan area teritori, mengetahui gambaran teritori komunal yang
terbentuk hingga saat ini ditinjau dari tingkat privasi dan mengidentifikasi faktor
penyebab adanya varian perwujudan elemen penanda teritori di lokasi penelitian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan naturalistik. Metode penelitian ini
digunakan untuk menggambarkan fakta-fakta yang terjadi terkait dengan
fenomena teritorialitas di lokasi penelitian. Beberapa kasus dipilih berdasarkan
peralihan fungsi bangunan rumah tinggal, pemanfaatan lahan sisa di area rumah
tinggal, pemanfaatan lahan sisa di area lingkungan, pembangunan pembatas
antarrumah, perluasan area rumah tinggal, dan perubahan profesi.
Ada beberapa kesimpulan dalam penelitian ini, yakni: (a) proses perluasan
teritori bermula dari kurangnya fasilitas ruang dalam yang disediakan oleh
pemerintah daerah, sehingga masyarakat cenderung melakukan invasi terhadap
lahan sisa, (b) gambaran teritori komunal di lokasi penelitian terbentuk dari pola
pergerakan penghuni perumahan. Teritori primer yang dalam kasus ini adalah
masing-masing rumah tinggal di lingkungan lokasi penelitian. Teritori sekunder
yang dalam kasus ini adalah lingkungan perumahan. Teritori tersier yang dalam
kasus ini adalah lingkungan di luar lokasi penelitian di sesuaikan dengan profesi
penghuni, dan (c) faktor penyebab adanya varian perwujudan elemen penanda
teritori di lokasi penelitian adalah profesi, tingkat ekonomi, visual atau estetika,
dan ketidaksengajaan penghuni. Dalam upaya penyediaan perumahan, Pemerintah
Daerah seharusnya melakukan beberapa upaya pendekatan awal untuk
mengetahui aktifitas dan perilaku nelayan pesisir sehingga desain yang dihasilkan
sesuai dengan kebutuhan penghuni rumah.
Kata kunci: Ampenan, nelayan, perumahan relokasi dan teritorialitas.
x
ABSTRACT
BEHAVIOR TERRITORIALITY OF FISHERMEN
IN FISHERMEN HOUSING RELOCATION MATARAM CITY
West coast of Mataram City is coastal areas are vulnerable to the tidal wave.
Natural disasters such as tidal waves have occurred since 1997 along Ampenan
and Tanjung Karang beach. The Government of Mataram City tried to provide
support in the form of relocation settlements of fishermen. Based on observations
during the grand tour, found some phenomena with regard to the spatial aspect of
the study sites, among other things: (1) the addition of building functions; (2) the
addition of elements after occupied; (3) the problem of shortage utilities system;
and (4) various spatial phenomenon regarding territoriality. The purpose of this
study is to identify the territory expansion, identify the description of the
communal territory and identify some factors caused the marker element
embodiment variant territory at the sites.
This research used a naturalistic approach. This research method is used to
describe the facts that occurred in relation to the phenomenon of territoriality at
the sites. Some cases are selected based on the transitional function of residential
buildings, land use of remaining land in residential areas, land use of remaining
land in the neighborhood areas, construction of the fence between houses,
expansion of residential areas, and profession changes.
There are several conclusions in this research, namely: (a) the process of
territorial expansion are begins from the shortage of space facility provided by the
local government, therefore people tend to execute invasion of remaining land, (b)
an overview of communal territory is formed of occupant movement patterns.
Primary territory which in this case is the several residences in the study sites.
Secondary territories which in this case is a residential neighborhood.
Tertiary territory which in this case is the environment outside research sites
adjusted by profession occupant, and (c) some factors caused variant embodiment
territory marker element in the study site are profession, economic level, visual or
aesthetic, and unintentional occupants. In efforts to provide housing, local
government should do some preliminary approach attempts to determine the
activity and behavior of coastal fishing so that the design produced in accordance
with the needs of the residents.
Keywords: Ampenan, fishermen, housing relocation and territoriality.
xi
RINGKASAN
PERILAKU TERITORIALITAS NELAYAN
DI RELOKASI PERUMAHAN NELAYAN KOTA MATARAM
Pesisir pantai barat Kota Mataram merupakan kawasan pesisir yang rawan
gelombang pasang. Bencana alam berupa gelombang pasang telah terjadi sejak
1997 di sepanjang pantai Ampenan dan Tanjung Karang. Pemerintah Kota
Mataram telah berupaya memberikan bantuan berupa relokasi permukiman
nelayan. Upaya relokasi dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama
dilaksanakan di Kecamatan Ampenan, Kelurahan Ampenan Selatan pada tahun
2007. Tahap kedua dan ketiga dilaksanakan di Kecamatan Sekarbela, tepatnya di
Kelurahan Tanjung Karang. Tahap kedua dilaksanakan pada tahun 2008. Tahap
ketiga dilaksanakan pada tahun 2013. Berdasarkan hasil pengamatan selama
grand tour, ditemukan beberapa fenomena berkenaan dengan aspek keruangan.
Fenomena tersebut di antaranya adalah: (1) penambahan fungsi bangunan; (2)
penambahan elemen ruang purnahuni; (3) masalah kekurangan sistem utilitas
permukiman; (4) berbagai fenomena keruangan berkenaan teritorialitas. Diantara
keempat fenomena yang dapat diidentifikasi pada saat grand tour, fenomena yang
berkenaan dengan teritorialitas ternyata berlaku tidak hanya dalam skala mikro.
Dalam skala makro dan meso, fenomena keruangan tersebut juga berlaku dalam
area lokasi penelitian. Mencermati dari gambaran fenomena tersebut, muncullah
gagasan untuk memfokuskan arah penelitian ini kearah teritorialitas yang terjadi
di lokasi penelitian purnahuni. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi
proses perluasan area teritori di lokasi penelitian, mengetahui gambaran teritori
komunal yang terbentuk hingga saat ini ditinjau dari tingkat privasi dan
mengidentifikasi faktor penyebab adanya varian perwujudan elemen penanda
teritori di lokasi penelitian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan naturalistik. Metode penelitian ini
digunakan untuk menggambarkan fakta-fakta yang terjadi terkait dengan
fenomena teritorialitas di lokasi penelitian. Beberapa kasus dipilih berdasarkan
peralihan fungsi bangunan rumah tinggal, pemanfaatan lahan sisa di area rumah
tinggal, pemanfaatan lahan sisa di area lingkungan, pembangunan pembatas
antarrumah, perluasan area rumah tinggal, dan perubahan profesi.
Dari hasil dan pembahasan ditemukan beberapa tema-tema temuan yang
kemudian didialogkan dengan teori terkait. Tema-tema temuan yang didapat
adalah kesesuaian perwujudan elemen pembatas teritori dengan profesi terbaru
penghuni, adanya konsensus dalam pemanfaatan penggunaan ruang terbuka/ruang
bersama, teritori komunal penghuni di perumahan relokasi. Teori terkait tema-
tema temuan adalah teori teritorialitas dan teori invasi ruang.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di lokasi penelitian, maka
kesimpulan pertama terkait rumusan masalah pertama adalah proses perluasan
area teritori yang terjadi di lokasi penelitian memiliki kesamaan. Perluasan teritori
bermula dari kurangnya fasilitas ruang dalam yang disediakan oleh pemerintah
daerah. Kurangnya fasilitas ruang dalam memaksa penghuni memanfaatkan lahan
sisa terdekat yang ada di luar area bangunan rumah tinggalnya. Penghuni terdekat
xii
mulai meletakkan properti-properti pribadi di area lahan sisa. Lahan sisa yang
telah dimanfaatkan oleh salah satu penghuni dapat dimanfaatkan bersama pada
saat akan diadakannya upacara keagamaan. Hingga saat ini, pola invasi ringan ini
belum menimbulkan konflik dikarenakan adanya rasa senasib dan toleransi
antarpenghuni perumahan yang juga merupakan korban gelombang pasang yang
terjadi di kawasan pesisir pantai Ampenan dan Tanjung Karang. Kesimpulan
kedua adalah gambaran teritori komunal di lokasi penelitian terbentuk dari pola
pergerakan penghuni perumahan. Berdasarkan teori teritori yang berdasar pada
sifat teritori yang terbagi atas privat, semi-privat dan publik, teritori yang dimiliki
oleh masing-masing keluarga di lokasi penelitian, dapat digambarkan menjadi
tiga, antara lain : (1) teritori primer yang dalam kasus ini adalah masing-masing
rumah tinggal; (2) teritori sekunder yang dalam kasus ini adalah lingkungan di
sekitar lokasi penelitian; (3) teritori tersier yang dalam kasus ini adalah
lingkungan di luar lokasi penelitian. Kesimpulan ketiga adalah empat faktor
penyebab terjadinya varian perwujudan elemen penanda teritori di lokasi
penelitian, yakni: (a) profesi, (b) tingkat ekonomi, (c) visual atau estetika, dan (d)
ketidaksengajaan penghuni. Dalam upaya penyediaan perumahan relokasi
nelayan, Pemerintah Daerah seharusnya melakukan beberapa upaya pendekatan
awal untuk mengetahui aktifitas dan perilaku nelayan pesisir sehingga perubahan
profesi dapat di minimalisir. Desain perumahan relokasi nelayan diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan ruang dan menggambarkan karakter perilaku nelayan
pesisir. Pemerintah Daerah diharapkan dapat menyikapi penggunaan lahan sisa
oleh penghuni terdekat dengan mengeluarkan aturan tertulis yang disepakati oleh
seluruh penghuni perumahan relokasi. Aturan Pemerintah Daerah tersebut bersifat
mengikat seluruh penghuni perumahan agar dapat memanfaatkan lahan sisa
sebagai ruang bersama sehingga konsensus dalam penggunaan lahan sisa tidak
menyebabkan konflik dikemudian hari.
xiii
DAFTAR ISI
Sampul Depan
Sampul Dalam............................................................................................... i
Prasyarat Gelar Magister............................................................................... ii
Lembar Persetujuan....................................................................................... iii
Penetapan Panitia Penguji............................................................................. iv
Surat Pengantar Bebas Plagiat...................................................................... v
Kata Pengantar.............................................................................................. vi
Ucapan Terima Kasih.................................................................................... vii
Abstrak.......................................................................................................... ix
Abstract......................................................................................................... x
Ringkasan...................................................................................................... xi
Daftar Isi....................................................................................................... xiii
Daftar Diagram............................................................................................. xvi
Daftar Gambar............................................................................................... xvii
Daftar Skema................................................................................................. xxi
Daftar Tabel.................................................................................................. xxii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................ 3
1.4. Manfaat Penelitian.......................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL
PENELITIAN................................................................................. 5
2.1. Kajian Pustaka................................................................................ 5
2.1.1 Penelitian Mengenai Elemen Penanda Teritori.............. 6
2.1.2 Penelitian Mengenai Invasi Ruang................................. 8
2.1.3 Penelitian Mengenai Teritori.......................................... 9
xiv
2.2. Kerangka Pikir................................................................................ 15
2.3. Konsep............................................................................................ 17
2.3.1 Perilaku Teritorialitas..................................................... 17
2.3.2 Perumahan Relokasi....................................................... 18
2.3.3 Perilaku Masyarakat Pesisir Pascarelokasi.................... 20
2.3.4 Penanda Teritori............................................................. 22
2.3.5 Tingkat Prvasi Teritori................................................... 22
2.4. Tinjauan Teori................................................................................. 23
2.4.1 Invasi Ruang................................................................... 23
2.4.2 Teritorialitas................................................................... 23
2.4.3 Hubungan Perilaku Manusia – Lingkungan................... 27
2.4.4 Teori Perilaku................................................................. 31
2.4.5 Teritori Komunal............................................................ 35
2.4.6 Rumah Tinggal............................................................... 39
2.5. Model Penelitian............................................................................. 44
BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 47
3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian................................................. 47
3.2 Lokasi Penelitian............................................................................. 48
3.3 Jenis dan Sumber Data.................................................................... 50
3.4 Instrumen Penelitian....................................................................... 51
3.5 Pemilihan Kasus Rumah dan Narasumber...................................... 53
3.6 Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 55
3.7 Teknik Analisis Data...................................................................... 59
3.8 Teknik Penyajian Data.................................................................... 60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum............................................................................ 62
4.1.1 Gambaran Singkat Kronologi Pemindahan
Perumahan...................................................................... 62
4.1.2 Gambaran Fisik Kasus................................................... 69
xv
4.1.3 Perubahan Tata Ruang Perumahan Relokasi
Purnahuni....................................................................... 77
4.1.4 Perubahan Sosial dan Budaya di Lokasi Relokasi......... 85
4.2 Tema-Tema Temuan Penelitian...................................................... 93
4.2.1 Tema-Tema Temuan Kasus di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama................................................. 93
4.2.2 Tema-Tema Temuan Kasus di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua................................................... 115
4.3 Dialog Antar Tema Temuan Penelitian.......................................... 134
4.3.1 Adanya Perluasan Area Teritori di Lokasi
Penelitian……………………………………………… 134
4.3.2 Teritori Komunal Penghuni di Lokasi Penelitian……… 138
4.3.3 Faktor-Faktor Penyebab adanya Varian
Perwujudan Elemen Penanda Teritori………………… 139
4.4 Dialog Antar Tema Temuan dengan Teori..................................... 144
4.4.1 Adanya Perluasan Area Teritori di Lokasi
Penelitian……………………………………………… 145
4.4.2 Teritori Komunal Penghuni di Lokasi Penelitian……… 147
4.4.3 Faktor-Faktor Penyebab adanya Varian
Perwujudan Elemen Penanda Teritori………………… 149
BAB V SIMPULAN DAN SARAN............................................................. 153
5.1 Simpulan......................................................................................... 153
5.2 Saran............................................................................................... 158
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 159
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 2.1 Kerangka Berpikir................................................................. 16
Diagram 2.2 Model Penelitian.................................................................... 46
Diagram 4.1 Persentase Mata Pencaharian di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 86
Diagram 4.2 Persentase Mata Pencaharian di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 92
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Lokasi Penelitian................................................................... 49
Gambar 4.1 Kondisi Pesisir Pantai Ampenan dan Tanjung Karang......... 63
Gambar 4.2 Kondisi Kawasan Sepanjang Pesisir Pantai Ampenan dan
Tanjung Karang..................................................................... 67
Gambar 4.3 Pelaksanaan Perumahan Relokasi Tahap Pertama................ 68
Gambar 4.4 Pelaksanaan Perumahan Relokasi Tahap Kedua................... 69
Gambar 4.5 Balai Pertemuan Nelayan dan Lembaga Keuangan Mikro
(LKM) Wanita Mandiri di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 70
Gambar 4.6 Perencanaan Fasilitas Lingkungan oleh Masyarakat............. 71
Gambar 4.7 Kasus Pemanfaatan Lahan Rumah no.48 di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 72
Gambar 4.8 Kasus Pemanfaatan Lahan Rumah no.53 di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 73
Gambar 4.9 Ruang Bersama di Perumahan Relokasi Tahap Kedua......... 74
Gambar 4.10 Bangunan PAUD di Perumahan Relokasi Tahap Kedua...... 75
Gambar 4.11 Bangunan Masjid di Perumahan Relokasi Tahap Kedua...... 75
Gambar 4.12 Bangunan Dapur pada Lahan Sisa di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 76
Gambar 4.13 Jalan Lingkungan di Perumahan Relokasi Tahap Kedua...... 76
Gambar 4.14 Bangunan Musholla Sementara di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 78
Gambar 4.15 Bangunan Musholla Baru di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 79
Gambar 4.16 Bangunan PAUD di Perumahan Relokasi Tahap Pertama.... 79
Gambar 4.17 Kondisi Awal di Perumahan Relokasi Tahap Pertama......... 80
Gambar 4.18 Perubahan Tata Ruang Rumah no.8 di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 80
xviii
Gambar 4.19 Variasi Pagar Pembatas Rumah di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 81
Gambar 4.20 Akses Jalan Menuju Perumahan BRIMOB di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 82
Gambar 4.21 Keadaan Lingkungan di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 83
Gambar 4.22 Perluasan Area Huni blok 6C di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 84
Gambar 4.23 Perletakan Mesin Kapal oleh Masyarakat Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 85
Gambar 4.24 Peralihan Profesi di Perumahan Relokasi Tahap Pertama.... 87
Gambar 4.25 Kegiatan Para Istri Nelayan di Pesisir Pantai Ampenan dan
Tanjung Karang..................................................................... 88
Gambar 4.26 Kegiatan Para Istri Nelayan di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 89
Gambar 4.27 Pemanfaatan Lahan Sisa di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 90
Gambar 4.28 Perubahan Sosial dan Budaya Rumah blok 4D di
Perumahan Relokasi Tahap Kedua........................................ 92
Gambar 4.29 Peralihan Bangunan Rumah Tinggal menjadi PAUD........... 93
Gambar 4.30 Batas Wilayah di Perumahan Relokasi Tahap Pertama........ 103
Gambar 4.31 Akses Jalan Menuju Pantai di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 104
Gambar 4.32 Perluasan Area non-permanen Rumah no.6 dan no.43 di
Perumahan Relokasi Tahap Pertama..................................... 105
Gambar 4.33 Perluasan Area non-permanen Rumah no.21 dan no.31 di
Perumahan Relokasi Tahap Pertama..................................... 106
Gambar 4.34 Perluasan Area permanen di Rumah no.35 di
Perumahan Relokasi Tahap Pertama..................................... 107
Gambar 4.35 Perluasan Area permanen di Rumah no.52 di
Perumahan Relokasi Tahap Pertama..................................... 108
xix
Gambar 4.36 Kasus Rumah no.12 di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 109
Gambar 4.37 Kasus Rumah no.41 di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 109
Gambar 4.38 Kasus Rumah no.8 di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 110
Gambar 4.39 Pemanfaatan Ruang Publik di Perumahan Relokasi
Tahap Pertama....................................................................... 111
Gambar 4.40 Pemanfaatan Jalan 1 di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 112
Gambar 4.41 Pemanfaatan Jalan 2 di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 113
Gambar 4.42 Pemanfaatan Lahan Sisa di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 114
Gambar 4.43 Bangunan PAUD di Perumahan Relokasi Tahap Kedua...... 116
Gambar 4.44 Batas Wilayah di Perumahan Relokasi Tahap Kedua........... 120
Gambar 4.45 Akses Jalan Menuju Pantai di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 121
Gambar 4.46 Akses Jalan Menuju Perumahan BRIMOB di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 122
Gambar 4.47 Perluasan Area non-permanen Rumah blok 8E di
Perumahan Relokasi Tahap Kedua........................................ 123
Gambar 4.48 Perluasan Area permanen Rumah blok 13D di
Perumahan Relokasi Tahap Kedua........................................ 124
Gambar 4.49 Perluasan Area permanen Rumah blok 3B di
Perumahan Relokasi Tahap Kedua........................................ 125
Gambar 4.50 Kasus Rumah blok 14B di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 126
Gambar 4.51 Kasus Rumah blok 18C di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 126
xx
Gambar 4.52 Kasus Rumah blok 9B di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 127
Gambar 4.53 Kasus Rumah blok 4D di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 128
Gambar 4.54 Pemanfaatan Jalan blok B di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 129
Gambar 4.55 Pemanfaatan Jalan blok C di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 130
Gambar 4.56 Pemanfaatan Jalan blok D di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 130
Gambar 4.57 Pemanfaatan Jalan blok E1 di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 131
Gambar 4.58 Pemanfaatan Jalan blok E2 di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 132
Gambar 4.59 Pemanfaatan Lahan Sisa blok E2 di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 133
Gambar 4.60 Peta dan Gambar Kasus 1.1 di Lokasi Satu………………… 135
Gambar 4.61 Peta dan Gambar Kasus 1.2 di Lokasi Satu………………… 136
Gambar 4.62 Peta dan Gambar Kasus 1.1 di Lokasi Dua………………… 136
Gambar 4.63 Peta dan Gambar Kasus 1.2 di Lokasi Dua………………… 137
Gambar 4.64 Pemetaan Teritori Komunal di Perumahan Relokasi
Tahap Pertama dan Kedua..................................................... 139
Gambar 4.65 Peta dan Gambar Kasus 2.1 di Lokasi Satu………………… 140
Gambar 4.66 Peta dan Gambar Kasus 2.2 di Lokasi Satu………………… 141
Gambar 4.67 Peta dan Gambar Kasus 2.3 di Lokasi Satu………………… 142
Gambar 4.68 Peta dan Gambar Kasus 2.1 di Lokasi Dua………………… 143
Gambar 4.69 Peta dan Gambar Kasus 2.2 di Lokasi Dua………………… 143
Gambar 4.70 Peta dan Gambar Kasus 2.3 di Lokasi Dua………………… 144
Gambar 4.71 Pembagian Teritori Primer, Sekunder dan Tersier di
Perumahan Relokasi Tahap Pertama dan Kedua................... 148
xxii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian Sejenis...................................... 14
Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Responden di Lokasi Satu...................... 54
Tabel 3.2 Kriteria Pemilihan Responden di Lokasi Dua....................... 54
Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data.................................................... 57
Tabel 3.4 Teknik Analisis dan Penyajian Data..................................... 61
Tabel 4.1 Kronologi Relokasi Perumahan Nelayan.............................. 63
Tabel 4.2 Lingkungan Perumahan Relokasi Tahap Pertama................. 64
Tabel 4.3 Lingkungan Perumahan Relokasi Tahap Kedua................... 65
Tabel 4.4 Bangunan PAUD di Perumahan Relokasi Tahap Pertama.... 94
Tabel 4.5 Bangunan Posyandu di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 95
Tabel 4.6 Bangunan Musholla Sementara di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 96
Tabel 4.7 Balai Pertemuan Nelayan dan Lembaga Keuangan Mikro
(LKM) Wanita Mandiri di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 97
Tabel 4.8 Aktifitas Harian Penghuni di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 101
Tabel 4.9 Aktifitas Bulanan Penghuni di Perumahan
Relokasi Tahap Pertama........................................................ 102
Tabel 4.10 Aktifitas Harian Penghuni di Perumahan
Relokasi Tahap Kedua........................................................... 119