Perilaku Berisiko Pada Remaja

Post on 28-Dec-2015

33 views 1 download

description

asdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfdasdsafdsafasfasfd

Transcript of Perilaku Berisiko Pada Remaja

PERILAKU BERISIKO DI KALANGAN ORANG MUDA

Rita Damayanti Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia

TUJUAN PEMBE-

LAJARAN

• Mahasiswa memahami tahap perkembangan remaja, konsep/model dan berbagai pandangan tentang Perilaku Berisiko

• Mahasiswa mampu menghindari faktor risiko dan meningkatkan faktor protektif sehingga terhindari dari Perilaku Berisiko

TOPIK BAHASAN

1. Perkembangan remaja dan tahapannya

2. Pandangan antropologis dan sosiologis

3. Definisi dan teori PL Berisiko serta faktor-faktornya

4. Model struktural perilaku berisiko tertular HIV pada remaja

1 PERKEMBANGAN

REMAJA DAN TAHAPANNYA

• ”Ibarat kepompong yang kelak menjadi kupu kupu”

• Merupakan masa yang paling kompleks perubahan besar baik fisik maupun psikisnya.

Merupakan masa transisi dari dunia

Kanak-kanak menuju dunia dewasa

DEFINISI REMAJA MENURUT USIA

Remaja awal

Remaja Pertengahan

Remaja akhir Dewasa muda

Feldman & Elliot 10-14 15-17 18-20

Stantrock 10-13 14-17 18-22 (youth)

James-Traore 10-14 15-19 20-24

Indonesia 10-19 Belum menikah

WHO 10-24 (YOUTH)

TAHAP PERKEM-BANGAN

Tahapan pada orang muda (Feldman dan Elliot, 2000)

1. Remaja awal (10-14 tahun): pubertas mulai tertarik pada lawan jenisnya.

2. Remaja pertengahan (15-17 tahun): keinginan untuk mandiri dan menjadi diri sendiri.

3. Remaja akhir (18-20 tahun): penunda masa dewasanya karena tuntutan sekolah dan pekerjaan/karir.

4. Dewasa muda (21-24 tahun): persiapan menuju dewasa, diharapkan mandiri dan mulai mempersiapkan diri keluarga dan berfungsi secara sosial.

Perkembangan Biologis Remaja

• Perubahan hormonal ditandai dengan cepatnya pertumbuhan fisik

– laki-laki: perkembangan dada yang semakin bidang dan tubuh yang semakin berotot

– Perempuan: pinggulnya membesar dan munculnya lemak

• Perempuan dua tahun lebih cepat dibandingkan dengan anak laki-laki (Berk, 1998).

Perkembangan Psikologis Remaja

• Perkembangan identitas diri.

• Identitas diri: adalah pikiran-pikiran dan perasaan yang dimiliki mengenai diri (Gardner, 1992); bagaimana remaja mendeskripsi diri secara terorganisir, merupakan ekspansi dari rasa harga diri (Berk, 1998)

Perkem- bangan

Identitas Diri

Tahapan Perkembangan

Identitas Diri (ID) Melalui eksplorasi

Tanpa eksplorasi

ID +

1. Identity Achievement:

Menemukan ID sudah memutuskan tujuan dan dan nilai-nilai hidup

2. Identity foreclosure: Hanya mengikuti identitas figur otoritas.

ID -

3. Moratorium: Belum menetapkan komitmennya Masih dalam proses eksplorasi.

4. Identity diffusion: Belum memiliki tujuan hidup yang jelas, tidak berusaha mencari, atau takut menghadapi tugas perkembangan nya

KONFLIK PSIKOLOGIS PADA REMAJA

KONFLIK PSIKOLOGIS REMAJA

TIDAK MAU DIANGGAP ANAK, PUNYA IDOLA

PENGAMBIL KEPUTUSAN IMPULSIF DAN KURANG PERHITUNGAN

PEMBERANI , CENDERUNG MENENTANG/ MEMBERONTAK

KURANG PD, CENDERUNG SERBA RAGU

LEBIH INTROVERT MEMISAHKAN DIRI DARI ORANG TUA/KELUARGA

LEBIH DEKAT DENGAN TEMAN SEBAYANYAMEMBENTUK KELOMPOK2 UNTUK BERSAING

SERING MELAMUN, MURUNG TANPA PENYEBABNYA, KADANG MERASA PUTUS ASA

SENANG MENCARI HAL YANG BARU/ BERPETUALANG, CENDERUNG MELANGGAR TATA SUSILA

2. PANDANGAN ANTROPOLOGIS

DAN SOSIOLOGIS

• Pada suku primitif:

– tidak dilewati jedah yang panjang

– setelah akil balik inisiasi masuk dalam dunia dewasa

• Masyarakat modern:

– remaja dituntut untuk sekolah dan berkarir sehingga masa selibat menjadi lebih panjang

Tiga Tatanan Masyarakat

yang Berpengaruh

pada PL Berisiko pada

Remaja

Modern

• Daerah urban atau pada negara-negara maju

• Budaya permisivitas, tuntutan pendidikan dan kariernya tinggi

• HUS usia muda namun menikah terlambat usia

• Risiko kehamilan dan penyakit IMS tinggi

Tradisional

• Daerah rural atau pada negara-negara berkembang

• Budaya permisivitas rendah, tuntutan pendidikan dan kariernya rendah

• Menikah dan punya anak pada usia muda

Transisi

• Remaja yang hidup di kota-kota besar di negara berkembang

• Tuntutan untuk memperoleh pendidikan tinggi, permisivitas juga tinggi, namun masyarakatnya masih menganut nilai tradisional.

BPS (2001): Remaja urban usia 15-19

tahun 5,53% pernah menikah, remaja di

daerah rural 10,27%

3 DEFINISI: PERILAKU BERISIKO

• Adalah perilaku yang dapat membahayakan aspek-aspek psikososial sehingga remaja sulit berhasil dalam melalui masa perkembangannya

• Merupakan ancaman terhadap tahapan perkembangan selanjutnya:

– peran sosial yang diharapkan

– tercapainya ketrampilan tertentu,

– terbangunnya rasa percaya diri dan kompetensi

AKIBAT PERILAKU BERISIKO

• Berisiko terhadap kesehatan:

– Merokok, minum alkohol, narkoba, tawuran

• Berisiko terhadap masa depan:

– putus sekolah, kehamilan

– konsep diri yang tidak adekuat.

• Berisiko terhadap lingkungan sosialnya:

– bermasalah dengan hukum

– pengangguran

Mengapa Remaja

melakukan PL

Berisiko?

• Perilaku berisiko dilakukan remaja dengan tujuan tertentu yaitu untuk dapat memenuhi perkembangan psikologisnya.

– Merokok, penggunaan narkoba agar diterima teman sebayanya, bukti kemandirian dari orang tua

• “Just to say no” merupakan intervensi yang gagal karena perilaku berisiko memiliki fungsi yang penting baik secara sosial maupun personal

Perilaku berisiko saling terkait

• Terdapat saling keterkaitan dari perilaku berisiko sehingga harus dilihat secara keseluruhan dan tidak bisa dilihat secara terpisah-pisah.

• Life Style: cara hidup seseorang yang dapat dikenali karena kekhasannya.

• Remaja yang menggunakan obat-obatan biasa merokok, biasanya juga minum alkohol dan melakukan seks dengan pasangan berganti-ganti.

• INTERVENSI YANG TERPISAH-PISAH ADALAH MUBASIR

Peran faktor

risiko dan faktor

protektif

• Faktor risiko adalah faktor yang bila ada akan menyebabkan meningkatnya kecenderungan dari terjadinya PL Berisiko.

• Faktor protektif adalah faktors yang bila ada akan mencegah atau mengurangi kecenderungan untuk terjadinya PL Berisiko.

Kerangka Konseptual

(Jessor)

• Konsep ABC:

– Antecedent Behavior Consequence

Pertentangan antara dua sistim

di otak

Sistim

Sosio-emosional

Sistim

kognitif kontrol

• Aktif pada masa

pubertas

• Teraktifasi

dengan adanya

Teman sebaya

• matang secara

bertahap

hingga usia 20

•Mengatur PL

dan Pengambilan

Keputusan

Indikasi adanya keterlambatan kematangan otak

remaja menjadi impulsif dan berani

mengambil keputusan yang berbahaya

Monitoring the Future

• Center for Deseases Control and Prevention (CDC) di US sejak tahun 1989 melakukan Youth Risk Behavior Surveillance System (YRBSS) untuk memonitor masa depan USA. Perilaku yang dipantau:

– Safety driving

– Tobacco use

– Drinking alcohol and or using drugs

– Unprotected sex

– Eating pattern

– Physical activities

Survei HRB of

AR

Indonesia YARH

Survei

Sur-Nas

Penyalahguna

an Narkoba Riskesdas

PL

berisiko

L

(%)

P

(%)

L

(%)

P

(%)

L

(%)

P

(%)

L

(%)

P

(%)

Merokok 47,0 2,7 49 1,4 46.2 5,3

Akohol 42,2 3,0 33,7 2,6 22,0 2,7

Narkoba 22,4 2,3 20,7 3,1 6,5 0,5

Seks-

pranikah

4,7 3,2 6,7 0,94 - -

•Sumber: HRB of AR: Survey of High Risk Behavior of Adolescent

including sexuality and HIV/AIDS Prevention With mplication of

Reproductive Health, 2002. Lembaga Demografi UI & UNFPA

• YARH; Indonesia Young Adult Reproductive Health

Survey 2002-2003. BPS

• Analisa data sekunder: Survei Survei Nasional Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Narkoba pada Kelompok Rumah Tangga di

Indonesia (2005)

2/23/2012 23

SOSIAL EKONOMI

KELUARGA

AKTIVITAS

TERSTRUKTUR

FAKTOR RISIKO

DALAM KELUARGA

TEMPERAMEN

BERISIKO

PORNOGRAFI

LINGKUNGAN

YANG KUMUH

TEMAN SEBAYA

NEGATIF

PENGETAHUAN SEKS

DAN NARKOBA

PERMISIVITAS

PERILAKU ANTARA:

ROKOK DAN ALKOHOL PEIRLAKU BERISIKO

DETERMINASI DIRI

0,06

0,07

0,45

0,25

0,26

0,52

-0,21

-0,31

0,11

0,76

0,47

0,39

0.15

0,32

0,05

-0.10

0.13

FAKTOR PROTEKTIF

DALAM KELUARGA

MODEL STRUKTURAL PERILAKU BERISIKO TERTULAR HIV PADA REMAJA

L=-0,31, P=-0.62