PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH · PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH...

Post on 27-May-2020

80 views 11 download

Transcript of PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH · PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH...

PERENCANAAN PENGADAAN

BARANG/JASA PEMERINTAH

KEGIATAN PEMBINAAN PENGELOLA DAN PENYEDIA BARANG/JASA Situbondo 14 November 2019

Peraturan Lembaga Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

DASAR PELAKSANAAN

Mewujudkan kesamaan pemahaman dalam Perencanaan

Pengadaan;

Menjadi acuan bagi Pelaku Pengadaan di

Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah dalam Pengadaan

Barang/Jasa;

Mewujudkan pengadaan barang/jasa yang sesuai dengan

tujuan, kebijakan, prinsip, dan etika Pengadaan barang/jasa.

TUJUAN Pasal

2

RUANG

LINGKUP Pasal

3

1. Penyusunan Perencanaan Pengadaan

2.

Identifikasi Kebutuhan

3.

Penetapan Barang/Jasa

4.

Cara Pengadaan Barang/Jasa

5.

Jadwal Pengadaan Barang/Jasa

6.

Anggaran Pengadaan Barang

7. RUP

Pasal 18 ayat (1)

• menetapkan Perencanaan Pengadaan

• menetapkan dan mengumumkan RUP

• konsolidasi pengadaan

Pengguna Anggaran/

Kuasa Pengguna Anggaran

menyusun Perencanaan Pengadaan sesuai kebutuhan K/L/PD untuk tahun

anggaran berikutnya sebelum berakhirnya tahun anggaran berjalan dan dalam

pelaksanaannya dapat dibantu oleh Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.

Pejabat Pembuat Komitmen

PA KPA

Delegasi

tugas &

kewenangan

KPA melaksanakan tugas & kewenangan

sesuai pelimpahan PA

PARA PIHAK Pasal 9

dan Pasal 11

Pasal 4 dan

Pasal 5

KEGIATAN

PERENCANAAN

PENGADAAN K/L/PD

Pasal 6 ayat (1),

(2)

Perencanaan pengadaan DIMULAI DARI identifikasi kebutuhan

barang/jasa berdasarkan Renja K/L/PD

Untuk PENGADAAN STRATEGIS yang sudah teridentifikasi

dalam RENSTRA K/L/PD, identifikasi kebutuhan dapat

dilakukan SEBELUM penetapan Pagu Indikatif/Nota

Kesepakatan KUA-PPAS

Pasal 7 ayat (3)

Perencanaan Pengadaan menjadi MASUKAN dalam penyusunan

RKA-K/L dan RKA Perangkat Daerah

dilakukan bersamaan dengan proses penyusunan Renja K/L

setelah penetapan Pagu Indikatif.

Kementerian/ Lembaga

(Dana APBN)

Arah Kebijakan

dan Prioritas

Pembangunan

Nasional

Perencanaan

Pengadaan

Penyusunan

dan Penetapan

Pagu Indikatif

Penyusunan

Renja K/L

Penyusunan

RKA K/L

Penetapan

Alokasi Anggaran

Pengumuman

RUP

Penyusunan

Perencanaan

Pengadaan

JANUARI - MARET JULI - DESEMBER APRIL - JUNI

KEGIATAN

PERENCANAAN

PENGADAAN K/L

Pasal 6 ayat (3)

Pasal 18 ayat (2)

Penyusunan

RKA-K/L

Bahan masukan

Identifikasi Kebutuhan

Penetapan Barang/Jasa

Cara

Jadwal

Anggaran PBJ

Memperhatikan:

• prinsip efisien dan efektif dalam

Pengadaan Barang/Jasa;

• aspek pengadaan berkelanjutan;

• penilaian prioritas kebutuhan;

• barang/jasa pada katalog elektronik;

• Konsolidasi Pengadaan Barang/ Jasa;

dan/atau

• barang/jasa yang telah tersedia/

dimiliki/dikuasai.

Perencanaan Pengadaan

• Dilakukan berdasarkan rencana kegiatan yang ada di dalam Renja K/L/PD

• Identifikasi kebutuhan T.A. berikutnya dilakukan pada T.A. berjalan

• Dilakukan dengan memperhatikan :

a) prinsip efisien dan efektif

b) aspek pengadaan berkelanjutan

c) penilaian prioritas kebutuhan

d) katalog elektronik

e) konsolidasi

f) barang/jasa yang telah tersedia/dimiliki/ dikuasai

• Bertujuan untuk menunjang tusi organisasi, maka jumlah kebutuhan barang/jasa

mempertimbangkan :

a) besaran organisasi/jumlah pegawai dalam satu organisasi

b) beban tugas serta tanggungjawabnya

c) barang/jasa yang telah tersedia/dimiliki/dikuasai

IDENTIFIKASI

KEBUTUHAN

Pasal 7

• database Barang

Milik Negara/Daerah

(BMN/BMD);

dan/atau

• riwayat rencana

kebutuhan

barang/jasa dari

masing-masing

unit/satker K/L/PD.

Dengan memperhatikan

pasokan (supply) Barang

seperti :

a. Kemudahan mendapatkan

Barang di pasaran

Indonesia

b. TKDN

c. Jumlah produsen

dan/atau jumlah Pelaku

Usaha

d. Produk dalam negeri atau

barang impor, pabrikan

atau produk kerajinan

tangan

a. Jenis, fungsi/kegunaan, ukuran/kapasitas, serta

jumlah Barang yang diperlukan

b. Status kelayakan Barang

c. Dapat segera digunakan

d. Pihak yang memerlukan (pengelola/pengguna)

e. Persyaratan lain, namun tidak terbatas pada :

- Cara pengangkutan

- Penimbunan/penyimpanan

- Pengoperasian/penggunaan

- Pemeliharaan dan pelatihan

IDENTIFIKASI

KEBUTUHAN

BARANG

Pasal 8 dan

Pasal 9

a. Jenis, fungsi/kegunaan, target/sasaran

yang akan dicapai

b. Dapat dilaksanakan oleh Usaha Kecil

c. Waktu penyelesaian

d. Barang/material dari dalam negeri atau

luar negeri

e. Persentase bagian/komponen dalam

negeri

f. Studi kelayakan sebelum pelaksanaan

desain

g. Pelaksanaan desain paling lambat 1

(satu) tahun sebelum pelaksanaan

IDENTIFIKASI

KEBUTUHAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

Pasal 10

h. Apabila kontrak tahun jamak :

• Penyelesaian pekerjaan lebih dari 12

bulan/lebih dari 1 Tahun Anggaran

• Pekerjaan yang memberikan manfaat lebih

apabila dikontrakkan untuk jangka waktu 1-3

Tahun Anggaran

• Dimulai setelah mendapat persetujuan dari

pejabat berwenang

i. Apabila memerlukan lahan, sebelum SPPBJ

diterbitkan harus menyelesaikan :

• Pembebasan lahan

• Pengurusan ijin pemanfaatan tanah

a. Jenis, fungsi/manfaat, target yang diharapkan

b. Pihak yang akan menggunakan

c. Waktu pelaksanaan

d. Ketersediaan Pelaku Usaha yang sesuai

e. Apabila desain konstruksi dan Pekerjaan Konstruksi dilaksanakan pada tahun tunggal :

• Desain bersifat standar, risiko kecil, tidak memerlukan waktu yang lama, tidak memerlukan

penelitian laboratorium yang memerlukan waktu lama

• Desain bersifat mendesak dan biaya sudah dialokasikan

i. Apabila jasa pengawasan pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi :

• Waktu mulai dan penyelesaian Pekerjaan Konstruksi

• Jumlah tenaga ahli pengawasan sesuai bidang keahlian

IDENTIFIKASI

KEBUTUHAN JASA KONSULTANSI

Pasal 11

a. Jenis, fungsi/manfaat, target yang diharapkan

b. Waktu pelaksanaan

c. Apabila bersifat rutin, maka dapat ditetapkan sebagai kebutuhan prioritas yang harus

diadakan setiap Tahun Anggaran

d. Apabila bersifat rutin dan tidak ada peningkatan jumlah/volume/kapasitas/waktu

pengadaan, maka dapat ditetapkan besarnya kebutuhan sama dengan tahun

sebelumnya.

IDENTIFIKASI

KEBUTUHAN JASA LAINNYA

Pasal 12

a. Jenis pengadaan yang akan dilaksanakan

b. Jenis, fungsi/manfaat, target/sasaran yang akan dicapai

c. Waktu penyelesaian pekerjaan

d. Barang/material dari dalam negeri atau luar negeri

e. Persentase bagian/komponen dalam negeri

IDENTIFIKASI

KEBUTUHAN PEKERJAAN TERINTEGRASI

Pasal 13

Identifikasi kebutuhan dituangkan ke dalam dokumen penetapan barang/jasa dengan

memperhatikan kodefikasi pada :

- Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia (KBKI)

- Kodefikasi yang dikeluarkan Kementerian teknis terkait

Penetapan Jenis Pengadaan

Barang Pekerjaan Konstruksi

Jasa Konsultansi

Jasa Lainnya

Pekerjaan Terintegrasi

PENETAPAN

BARANG/JASA

Pasal 14 dan

Pasal 15

Pasal 3 ayat (1),

(2)

SWAKELOLA

PENYEDIA

PERENCANAAN

PENGADAAN Pasal 16

Pasal 18 ayat (4)

Definisi Swakelola

Swakelola adalah cara memperoleh barang/jasa yang dikerjakan sendiri oleh

Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah, Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah

Lain, Organisasi Masyarakat, atau Kelompok Masyarakat

Peran Swakelola

• Barang/jasa yang dibutuhkan tidak dapat disediakan atau diminati oleh pelaku usaha

• Mengoptimalkan sumber daya/kemampuan teknis yang dimiliki pemerintah

• barang/jasa yang bersifat rahasia dan mampu dilaksanakan oleh K/L/PD

• Dalam rangka meningkatkan peran serta/pemberdayaan Ormas dan Pokmas

Kenapa Swakelola

Tujuan Swakelola

• Memenuhi kebutuhan barang/jasa yang tidak disediakan oleh pelaku usaha

• Memenuhi kebutuhan barang/jasa yang tidak diminati oleh pelaku usaha karena nilai pekerjaannya kecil dan/atau lokasi yang sulit dijangkau

• Memenuhi kebutuhan barang/jasa dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki K/L/PD

• Meningkatkan kemampuan teknis sumber daya manusia di K/L/PD

• Meningkatkan partisipasi Ormas/Kelompok Masyarakat

• Meningkatkan efektifitas dan/atau efisiensi jika dilaksanakan melalui Swakelola; dan/atau

• Memenuhi kebutuhan barang/jasa yang bersifat rahasia yang mampu disediakan oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang bersangkutan

barang/jasa yang pelaksanaan pengadaannya

memerlukan partisipasi masyarakat

penyelenggaraan pendidikan

dan/atau pelatihan, kursus,

penataran, seminar, lokakarya

atau penyuluhan

barang/jasa yang dilihat dari segi

nilai, lokasi, dan/atau sifatnya

tidak diminati oleh Penyedia

barang/jasa yang dihasilkan oleh

usaha ekonomi kreatif dan budaya

dalam negeri untuk kegiatan

pengadaan festival, parade

seni/budaya

sensus, survei, pemrosesan/pengolahan data,

perumusan kebijakan publik, pengujian laboratorium

dan pengembangan sistem, aplikasi, tata kelola, atau

standar mutu tertentu

barang/jasa yang masih dalam pengembangan

sehingga belum dapat disediakan atau diminati oleh

penyedia

barang/jasa yang dihasilkan oleh organisasi

kemasyarakatan, kelompok masyarakat, atau

masyarakat

KRITERIA SWAKELOLA Pasal 17 ayat (1)

Contoh Swakelola

Pemeliharaan rutin, pemeliharaan rambu

suar, pbj di lokasi terpenil, renovasi

rumah tidak layak huni

Pelatihan, penataran, seminar, lokakarta

Penyelenggaraan sayembara atau

kontes

Parade seni, Pembuatan film, tarian

music, olahraga

Jasa sensus, survey, pengolahan data,

pengujian lab, aplikasi, tata kelola

Produk kerajinan masyarakat, produk warga binaan lapas,

produk pokmas penyandang disabilitas

Pembangunan Jalan desa, pembanginan saluran irigasi kecil, pengelolaan sampah

Pembuatan soal ujian

Perencanaan Pengadaan Melalui Swakelola meliputi kegiatan :

a. Penetapan tipe Swakelola

b. Penyusunan spesifikasi teknis/KAK

c. Penyusunan perkiraan biaya/RAB

Dalam hal pada kegiatan Swakelola memerlukan Penyedia,

pengadaannya mengacu pada peraturan tentang Swakelola

PERENCANAAN

PENGADAAN MELALUI

SWAKELOLA

Pasal 17 ayat (2),

(3)

Pasal 18 ayat (5)

TIPE SWAKELOLA Pasal 18

Pasal 18 ayat (6)

Perencanaan B/J melalui Swakelola

Perencanaan B/J melalui Swakelola

a. PA/KPA dapat menggunakan pegawai K/L/PD dan/atau tenaga ahli

b. Penggunaan tenaga ahli tidak boleh melebihi 50% dari jumlah tim pelaksana

c. Dalam hal dibutuhkan alat, bahan & material melalui Penyedia, pengadaannya dilaksanakan

sesuai ketentuan dalam Perpres

d. PjPHP/PPHP melakukan pemeriksaan administratif terhadap hasil pekerjaan Swakelola yang

akan diserahterimakan

PA/KPA

UKPBJ/PP

PENYELENGGARA SWAKELOLA :

- Tim Persiapan - Tim Pelaksana - Tim Pengawas

PPK

Ditetapkan oleh PA/KPA

PjPHP/ PPHP

Swakelola Tipe I

1. Dalam hal dibutuhkan alat, bahan & material melalui Penyedia, pengadaannya dilaksanakan

oleh Tim Pelaksana dengan berpedoman pada prinsip dan etika pengadaan barang/jasa

2. Dalam hal pelaksana swakelola type II tidak mampu melaksanakan PBJ maka dapat dibuat

kontrak terpisah dengan PPK

PA/KPA K/L/PD Penanggung

Jawab Anggaran

PENYELENGGARA SWAKELOLA :

- Tim Persiapan - Tim Pengawas

Ditetapkan oleh PA/KPA

K/L/PD Pelaksana Swakelola

TIM PELAKSANA

KONTRAK SWAKELOLA

KESEPAKATAN KERJASAMA

PjPHP/ PPHP

PPK UKPBJ/P

P

Swakelola Tipe II

Swakelola Tipe III

PA/KPA K/L/PD Penanggung

Jawab Anggaran

PENYELENGGARA SWAKELOLA :

- Tim Persiapan - Tim Pengawas

Ditetapkan oleh PA/KPA

Pimpinan Ormas

Pengurus Ormas (selaku Penerima Kuasa)

PiPHP/PPHP

KONTRAK SWAKELOLA

KESEPAKATAN KERJASAMA

PPK UKPBJ/P

P

1. Dalam hal dibutuhkan alat, bahan & material melalui Penyedia, pengadaannya dilaksanakan

oleh Tim Pelaksana dengan berpedoman pada prinsip dan etika pengadaan barang/jasa

2. Dalam hal pelaksana swakelola type III tidak mampu melaksanakan PBJ maka dapat dibuat

kontrak terpisah dengan PPK

1. Dalam hal dibutuhkan alat, bahan & material melalui Penyedia, pengadaannya dilaksanakan

oleh Tim Pelaksana dengan berpedoman pada prinsip dan etika pengadaan barang/jasa

2. Dalam hal pelaksana swakelola type IV tidak mampu melaksanakan PBJ maka dapat dibuat

kontrak terpisah dengan PPK

PA/KPA K/L/PD Penanggung

Jawab Anggaran

PPK Pimpinan Pokmas

TIM PELAKSANA

TIM PENGAWAS

TIM PERSIAPAN

KONTRAK SWAKELOLA

Penanggungjawab Pokmas

KESEPAKATAN KERJASAMA

PjPHP/PPHP

UKPBJ/PP

Swakelola Tipe IV

Persyaratan Penyelenggara Swakelola

Swakelola Tipe I

• Memiliki Sumber daya yang cukup dan kemampuan teknis untuk melaksanakan swakelola

Swakelola Tipe II

• Memiliki Sumber daya yang cukup dan kemampuan teknis untuk menyediakan barang/jasa yang diswakelolakan

• Dilaksanakan oleh K/L/PD Lain yang mempunyai TUSI sesuai dengan pekerjaan swakelola yang akan dilaksanakan

• Badan Layanan Umum • Perguruan Tinggi Negeri

Persyaratan Penyelenggara Swakelola

Swakelola Tipe III

• Berbadan hukum yayasan atau perkumpulan yang telah mendapatkan pengesahan badan hokum dari Kemenkumham

• Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir

• Memiliki struktur organisasi/Pengurus • Memiliki AD dan ART • Mempunyai bidang kegiatan yang berhubungan dengan B/J

yang akan dihasilkan • Mempunyai kemampuan manajerial dan pengalaman teknis

mengerjakan B/J sejenis selama 3 (tiga) tahun terakhir • Memiliki Neraca Keuangan yang telah diaudit selama 3 (tiga)

tahun terakhir

Persyaratan Penyelenggara Swakelola

Swakelola Tipe III • Mempunyai atau menguasai kantor dengan alamat yang benar,

tetap dan jelas (milik atau sewa), dan • Dalam hal Ormas melakukan kemitraan, harus mempunyai

perjanjian kerjasama kemitraan

Swakelola Tipe IV • Memiliki Surat Pengukuhan yang dikeluarkan oleh Pejabat yang

berwenang • Memiliki struktur organisasi • Memiliki AD dan ART • Memiliki Sekretariat dengan alamat yang benar dan jelas • Memiliki kemampuan teknis untuk mengerjakan B/J

PENYELENGGARA

SWAKELOLA

Pasal 18

Pasal 18 ayat (6)

Tipe

Swakelola

Penetapan

Tim Persiapan Tim Pengawas Tim Pelaksana

Tipe I PA/KPA Penanggung Jawab Anggaran

Tipe II

PA/KPA

Penanggung Jawab Anggaran

Pimpinan K/L/PD Pelaksana

Swakelola

Tipe III Penanggung Jawab

Organisasi Masyarakat

Tipe IV Penanggung Jawab Kelompok Masyarakat

TAHAPAN UNTUK

NOTA KESEPAHAMAN

Pasal 19

NOTA KESEPAHAMAN Antara PA/KPA dengan pelaksana Swakelola

Swakelola Tipe II 1. PA/KPA menyampaikan permohonan

kerjasama kepada K/L/P/D lain untuk

menyediakan barang/jasa yang

dibutuhkan T.A. berikutnya

2. penandatanganan Nota Kesepahaman

pelaksanaan Swakelola

Swakelola Tipe III 1. PA/KPA melakukan survei terhadap Ormas yang mampu dan terdekat dengan lokasi

pelaksanaan Swakelola

• bila hanya 1 (satu) Ormas yang memenuhi syarat, maka PA/KPA menyampaikan

undangan kepada Ormas sebagai pelaksana Swakelola dan Penanggungjawab

Ormas menyampaikan surat pernyataan minat

• bila ada beberapa Ormas yang memenuhi syarat, maka PA/KPA melaksanakan

Sayembara

2. penandatanganan Nota Kesepahaman pelaksanaan Swakelola

Swakelola Tipe IV 1. PA/KPA menyampaikan

undangan kepada Pokmas untuk

melaksanakan Swakelola

2. penanggungjawab Pokmas

menyampaikan surat

pernyataan kesediaan

3. penandatanganan Nota

Kesepahaman pelaksanaan

Swakelola

4. dalam hal Swakelola

dilaksanakan berdasarkan

usulan Pokmas, PA/KPA

menandatangani nota

kesepahaman setelah menerima

usulan

TINDAKLANJUT SETELAH

NOTA KESEPAHAMAN

Pasal 20

Swakelola Tipe II

1. K/L/PD pelaksana Swakelola

menyampaikan proposal yang

memuat rencana kerja dan RAB

kepada PA/KPA penanggungjawab

anggaran

2. PPK pada K/L/PD

penanggungjawab anggaran

menyusun Perencanaan Pengadaan

sebagai dasar pengusulan dan

penyusunan RKA-K/L atau RKA

Perangkat Daerah

Swakelola Tipe III

1. Penanggungjawab Ormas

menyampaikan proposal dan RAB

kepada PA/KPA penanggungjawab

anggaran

2. PPK pada K/L/PD

penanggungjawab anggaran

menyusun Perencanaan Pengadaan

sebagai dasar pengusulan dan

penyusunan RKA-K/L atau RKA

Perangkat Daerah

Swakelola Tipe IV

1. Pokmas menyampaikan proposal

memuat rencana kerja dan RAB

kepada PA/KPA penanggungjawab

anggaran

2. PPK pada K/L/PD

penanggungjawab anggaran

menyusun Perencanaan Pengadaan

sebagai dasar pengusulan dan

penyusunan RKA-K/L atau RKA

Perangkat Daerah

Perencanaan Swakelola

a. Dalam hal pekerjaan Swakelola membutuhkan Penyedia, maka

dilampirkan spesifikasi teknis/KAK Penyedia

b. Dalam hal pekerjaan Swakelola membutuhkan pengadaan

Pekerjaan Konstruksi, dilampirkan gambar rencana kerja dan

spesifikasi teknis

c. Dalam hal pekerjaan Swakelola membutuhkan pengadaan Jasa

Konsultansi, dilampirkan KAK Jasa Konsultansi

SPESIFIKASI TEKNIS/KAK

SWAKELOLA

Pasal 21

Penyusunan RAB Swakelola

Tipe I

• PA menyusun perkiraan biaya berdasarkan biaya masukan

Tipe II

• K/L/PD pelaksana swakelola menyampaikan RAB

• PPK melakukan reviu atas usulan proposal dan KAK

Tipe III & IV

• Ormas/Pokmas pelaksana swakelola menyampaikan RAB

• PPK melakukan reviu atas usulan proposal dan KAK

a. Penyusunan spesifikasi teknis/KAK

b. Penyusunan perkiraan biaya/RAB

c. Pemaketan pengadaan

d. Konsolidasi pengadaan

e. Biaya pendukung

PERENCANAAN

PENGADAAN MELALUI

PENYEDIA

Pasal 22

Pasal 18 ayat (7)

Spesifikasi teknis/KAK disusun dengan memperhatikan :

a. Menggunakan produk dalam negeri, sepanjang tersedia dan mencukupi

b. Menggunakan produk bersertifikat SNI, sepanjang tersedia dan mencukupi

c. Memaksimalkan penggunaan produk industri hijau

d. Aspek pengadaan berkelanjutan

e. Tidak mengarah pada merek/produk tertentu, kecuali :

• Pengadaan komponen barang/jasa

• Suku cadang

• Bagian dari 1 (satu) sistem yang sudah ada

• Barang/jasa dalam katalog elektronik

• Barang/jasa melalui Tender Cepat

Spesifikasi teknis/KAK dibuat berdasarkan kebutuhan barang/jasa dari K/L/PD

masing-masing

SPESIFIKASI

TEKNIS/KAK

PENYEDIA

Pasal 23 ayat (1),

(4)

Pasal 19

SPESIFIKASI TEKNIS, paling sedikit berisi :

- Spesifikasi mutu/kualitas

- Spesifikasi jumlah

- Spesifikasi waktu

- Spesifikasi pelayanan

Barang

Pekerjaan

Konstruksi

Jasa Lainnya

KERANGKA ACUAN KERJA, paling sedikit berisi :

• Uraian pekerjaan

a. Latar belakang

b. Maksud dan tujuan

c. Lokasi pekerjaan

d. Produk yang dihasilkan (output)

• Waktu pelaksanaan yang diperlukan

• Spesifikasi teknis Jasa Konsultansi (kompetensi

tenaga ahli dan badan usaha)

• Sumber pendanaan dan total perkiraan biaya

pekerjaan

Jasa Konsultan

SPESIFIKASI

TEKNIS/KAK

PENYEDIA

Pasal 23 ayat (2), (3), (5),

(6)

Membuat spesifikasi teknis /KAK

Membuat spesifikasi bahan dan peralatan

Membuat daftar rincian pekerjaan (aktifitas-aktifitas)

Menghitung volume tiap-tiap pekerjaan

Mendapatkan harga barang atau biaya upah

Menghitung harga satuan dan volume

Menyusun RAB dalam format yang berlaku untuk pengesahan

RAB

Dilakukan dengan berorientasi pada :

a. Keluaran atau hasil yang mengacu pada kinerja dan kebutuhan K/L/PD;

b. Volume barang/jasa berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan barang/jasa di K/L/PD;

c. Ketersediaan barang/jasa di pasar;

d. Kemampuan Pelaku Usaha dalam memenuhi spesifikasi teknis/KAK yang dibutuhkan K/L/PD;

dan/atau

e. Ketersediaan anggaran pada K/L/PD.

PEMAKETAN Pasal 24 ayat (1)

Pasal 20 ayat (1)

a. Dilarang menyatukan paket yang dari sifat pekerjaan dan tingkat efisiensi seharusnya dilakukan di

beberapa lokasi/daerah masing-masing;

b. Dilarang menyatukan paket yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya harus dipisahkan untuk

mendapatkan penyedia yang sesuai

c. Dilarang menyatukan paket yang nilainya seharusnya dilakukan oleh Usaha Kecil

d. Dilarang memecah paket untuk menghindari Tender/Seleksi

e. Menetapkan sebanyak-banyaknya paket untuk Usaha Kecil (s.d. Rp. 2,5 M) tanpa mengabaikan

prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem, dan kualitas kemampuan teknis,

kecuali yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi Usaha Kecil

PEMAKETAN Pasal 24 ayat (2),

(3)

Pasal 20 ayat (2)

Konsolidasi paket dapat dilakukan oleh :

PA

KPA

PPK

Paket antar KPA dan/atau antar PPK

Paket antar PPK

Paket di area kerjanya masing-masing

Konsolidasi dapat

dilakukan :

- Sebelum/sesudah

pengumuman RUP

- Pada kegiatan

pemaketan atau

perubahan RUP

- Dengan memperhatikan

kebijakan pemaketan

KONSOLIDASI Pasal 25

Pasal 21 ayat (2)

Konsolidasi Pengadaan

Manfaat Konsolidasi Pengadaan

▪ Mengurangi jumlah aktivitas pengadaan

▪ Efisien waktu dan sumberdaya dalam proses

pengadaa

▪ Meningkatkan posisi tawar pengguna (user) sebagai

pembeli

• Mengurangi resiko pengadaan

• Menumbuh kembangkan industri lokal/penyedia

lokal

• Meningkatkan skala keekonomian (economies of

scale)

Supply Posioning Model

ATK

Model yang menggambarkan profil / kategorisasi B/J yang akan diadakan pada suatu

organisasi/instansi berdasarkan nilai pembelian dan besar kecil resiko

MAMIN

PANTI

SOSIAL

Jamuan

Rapat,

Pembelian

Komputer

Konsolidasi Pengadaan

Keterangan Routine Leverage Bottleneck Critical

Resiko

Pengadaan thd

Organisasi Rendah Rendah Tinggi Tinggi

Jenis

Barang/Jasa Standar Standard

Variatif

(tidak standar)

Variatif

(tidak

standar)

Jumlah

penyedia B/J Banyak Banyak Sedikit Sedikit

Jumlah

Pembelian Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Daya Tarik

Penyedia B/J Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Konsolidasi Pengadaan

Konsolidasi Pengadaan

Konsolidasi Pengadaan

Konsolidasi Pengadaan

Konsolidasi Pengadaan

Persiapan Pengadaan

KONSOLIDASI

Oleh PPK

•dilaksanakan bersamaan dengan persiapan Pengadaan

Barang/Jasa melalui Penyedia

•Memperhatikan Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia,

kondisi pasar Pelaku Usaha, kapasitas suplai/produksi lokasi

pekerjaan, dan/atau lokasi Pelaku Usaha

Konsolidasi Pengadaan di PPK

PPK menerima Dokumen

Perencanaan Pengadaan

dari PA/KPA.

1

PPK melaksanakan strategi

penggabungan beberapa paket

Pengadaan Barang/Jasa sejenis

apabila terdapat indikasi

pemecahan paket untuk

menghindari Tender/Seleksi.

3

PPK melakukan reviu

Dokumen Perencanaan

Pengadaan untuk

mendapatkan data/informasi

paket Pengadaan

Barang/Jasa sejenis.

2 PPK melakukan Konsolidasi untuk

paket Pengadaan Barang/Jasa

sejenis yang dicadangkan untuk

usaha mikro atau usaha kecil

sampai dengan nilai maksimum

hasil konsolidasi sebesar

Rp2.500.000.000,- (dua miliar lima

ratus juta rupiah).

4

5 7

6

PPK dilarang menyatukan atau

memusatkan beberapa paket Pengadaan

Barang/Jasa yang tersebar di beberapa

lokasi/daerah yang menurut sifat

pekerjaan dan tingkat efisiensinya

seharusnya dilaksanakan/dikerjakan di

beberapa lokasi/daerah masingmasing.

Dalam hal usulan perubahan

pemaketan disetujui oleh PA/KPA,

maka ditindaklanjuti dengan

perubahan RUP. Selanjutnya PPK

menyampaikan hasil Konsolidasi

kepada Pejabat Pengadaan/UKPBJ

untuk dilakukan pemilihan Penyedia.

PPK mengusulkan

perubahan pemaketan

kepada PA/KPA.

Konsolidasi Pengadaan di PPK

Persiapan Pengadaan

KONSOLIDASI

Oleh UKPBJ

•dilaksanakan bersamaan dengan persiapan Pengadaan

Barang/Jasa melalui Penyedia

•Memperhatikan Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia,

kondisi pasar Pelaku Usaha, kapasitas suplai/produksi

lokasi pekerjaan, dan/atau lokasi Pelaku Usaha

Konsolidasi Pengadaan di UKPBJ

UKPBJ menerima Dokumen

Persiapan Pengadaan

melalui Penyedia dari PPK.

1

UKPBJ dapat mengusulkan

perubahan spesifikasi

teknis/KAK, HPS, dan/atau

rancangan kontrak kepada

PPK

3

UKPBJ melakukan reviu

Dokumen Persiapan

Pengadaan untuk

mendapatkan data/informasi

paket-paket Pengadaan

Barang/Jasa sejenis.

2 UKPBJ melakukan koordinasi

kepada PPK untuk melaksanakan

strategi Tender/Seleksi

bersama/Tender itemized atas

beberapa paket Pengadaan

Barang/Jasa sejenis

4

UKPBJ melaksanakan

strategi penggabungan

beberapa paket

Pengadaan Barang/Jasa

sejenis apabila terdapat

indikasi pemecahan

paket untuk menghindari

Tender/Seleksi

5

UKPBJ dilarang menyatukan atau

memusatkan beberapa paket

Pengadaan Barang/Jasa yang

tersebar di beberapa lokasi/

daerah yang menurut sifat

pekerjaan dan tingkat efisiensinya

seharusnya

dilaksanakan/dikerjakan di

beberapa lokasi/daerah masing-

masing. 7

UKPBJ melakukan Konsolidasi untuk paket

Pengadaan Barang/Jasa sejenis yang

dicadangkan untuk usaha mikro atau

usaha kecil sampai dengan nilai

maksimum hasil konsolidasi sebesar

Rp2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus

juta rupiah)

6

Dalam hal usulan perubahan

pemaketan disetujui oleh PA/KPA,

maka ditindaklanjuti dengan

perubahan RUP. Selanjutnya

PPK/PA/KPA menyampaikan hasil

Konsolidasi kepada Pejabat

Pengadaan/UKPBJ untuk dilakukan

pemilihan Penyedia.

9

UKPBJ mengusulkan

perubahan pemaketan

kepada PPK/PA/KPA.

8

Konsolidasi Pengadaan di UKPBJ

Konsolidasi Pengadaan

Konsolidasi

Tender Itemized

Gabung Paket

Tender Bersama

Kontrak Payung

Katalog Sektoral

SWAKELOLA

PERSIAPAN - Penetapan sasaran

- Penetapan penyelenggara

Swakelola

- Penetapan rencana kegiatan

- Penetapan spesifikasi teknis/KAK

- Penetapan RAB

- Finalisasi dan penandatanganan

kontrak Swakelola (kecuali Tipe I)

PELAKSANAAN - Pelaksanaan Swakelola sesuai

rencana/kontrak

- Penyusunan laporan

- Penyerahan hasil kepada PPK

PENYEDIA

PERSIAPAN - Persiapan

pengadaan oleh PPK

- Persiapan pemilihan

oleh Pokja Pemilihan

PELAKSANAAN - Pelaksanaan

pemilihan Penyedia

- Pelaksanaan kontrak

- Serah terima hasil

pekerjaan

Dalam menyusun jadwal,

mempertimbangkan :

a. Jenis/karakteristik

barang/jasa

b. Metode dan waktu

pengiriman

c. Waktu pemanfaatan

barang/jasa

d. Metode pemilihan

e. Jangka waktu proses

pemilihan Penyedia

f. Ketersediaan

barang/jasa di pasar

JADWAL

PENGADAAN

Pasal 26

Anggaran pengadaan merupakan SELURUH BIAYA yang dikeluarkan oleh K/L/PD untuk memperoleh

barang/jasa

BIAYA BARANG/JASA a. Harga barang

b. Biaya pengiriman

c. Biaya suku cadang/purna

jual

d. Biaya personil

e. Biaya non personil

f. Biaya material/bahan

g. Biaya peralatan

h. Biaya pemasangan

i. Biaya sewa

BIAYA PENDUKUNG a. Biaya pelatihan

b. Biaya instalasi/testing

c. Biaya administrasi (untuk T.A.

berjalan/T.A. yang akan datang)

• Biaya pengumuman

• Biaya survei lapangan

• Biaya survei pasar

• Honorarium para pihak

• Penggandaan dokumen

d. Biaya lainnya

• Biaya pendapat ahli hukum

kontrak

• Biaya uji coba

• Biaya sewa

• Biaya rapat

• Biaya komunikasi

ANGGARAN

PENGADAAN

Pasal 27

Perencanaan pengadaan dituangkan ke dalam RUP oleh PPK

RUP Swakelola memuat paling sedikit :

a. Nama dan alamat PA/KPA

b. Nama paket Swakelola

c. Tipe Swakelola

d. Nama penyelenggara Swakelola

e. Uraian pekerjaan

f. Volume pekerjaan

g. Lokasi pekerjaan

h. Sumber dana

i. Total perkiraan biaya Swakelola

j. Perkiraan jadwal pengadaan barang/jasa

RUP Penyedia memuat paling sedikit :

a. Nama dan alamat PA/KPA

b. Nama paket Penyedia

c. Kebutuhan penggunaan produk dalam negeri

d. Peruntukan paket untuk Usaha Kecil/Non Kecil

e. Uraian pekerjaan

f. Volume pekerjaan

g. Lokasi pekerjaan

h. Sumber dana

i. Total perkiraan biaya pekerjaan

j. Spesifikasi teknis/KAK

k. Metode pemilihan

l. Perkiraan jadwal pengadaan barang/jasa

RENCANA UMUM

PENGADAAN

Pasal 28

Pasal 18 ayat (8)

Pengumuman RUP dilakukan

setelah penetapan alokasi

anggaran

Kementerian/

Lembaga

Perangkat

Daerah

Pengumuman RUP dilakukan

setelah Rancangan Perda tentang

APBD disetujui oleh Pemda dan

DPRD

RUP diumumkan kembali

apabila terdapat :

- Perubahan/revisi paket

- Perubahan/revisi DIPA/DPA

Tata cara penggunaan aplikasi SiRUP ditetapkan dalam Keputusan Deputi Bidang Monitoring-Evaluasi dan Pengembangan Sistem Informasi

Pasal 29

Pasal 22

* Dapat ditambahkan dalam situs web

K/L/PD, papan pengumuman resmi, surat

kabar, media lainnya

e-Tendering

e-Purchasing

e-Pengadaan Langsung

e-Swakelola

om

RUP

RUP RUP

Untuk Proses Pemilihan

Untuk Monitoring Penganggaran Untuk Monitoring Perencanaan

Pemanfaatan Data SiRUP

e-Tendering

e-Purchasing

e-Management

Contract

Data

Warehouse

Data Lainnya Survei Monitoring

(SUMON)

BUDGETING

DIPA

RKA/KL

SIMDA/

SIPKD/

SIMRAL/

SIKD

1. RPJMN

2. RKP

3. RENJA

4. ADIK

KRISNA

STRATEGIC PLANNING PROCUREMENT

e-Musrenbang

Perencanaan

Implementasi

Kontrak

PAYMENT

OMSPAN

Aplikasi Keuangan Daerah

Monitoring

REPORT

SISMONT

EPRA

Policy

Recomendation

Audit

Non Tendering

Non Purchasing

Aplikasi LKPP

Lainnya

Skema Pengembangan Integrasi Sistem

Pasal 30

Petunjuk Teknis Perencanaan Pengadaan diatur lebih lanjut

dengan Keputusan Deputi Bidang Monitoring-Evaluasi dan

Pengembangan Sistem Informasi

Pasal 31

Pasal 32

Dengan berlakunya Peraturan Lembaga ini, maka Perka LKPP

Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Perencanaan

PBJP dan Perka LKPP Nomor 13 Tahun 2012 tentang

Pengumuman RUP BJP dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

Peraturan Lembaga ini berlaku pada tanggal diundangkan

(8 Juni 2018)

KETENTUAN PENUTUP

Terima Kasih