REFORMASI PENGADAAN BARANG/JASA DI INDONESIA … Kepala LKPP... · Kepala Lembaga Kebijakan...
Transcript of REFORMASI PENGADAAN BARANG/JASA DI INDONESIA … Kepala LKPP... · Kepala Lembaga Kebijakan...
REFORMASI PENGADAAN
BARANG/JASA DI INDONESIA
PADA ASPEK TRANSPARANSI
DAN AKUNTABILITAS
Disampaikan pada Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2018
Jakarta, 17 Juli 2018
Dr. Ir. Agus Prabowo, M.Eng.Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
PRINSIPPENGADAANBARANG/JASAPEMERINTAH7
EFISIEN
EFEKTIF
TRANSPARAN
TERBUKA
BERSAING
ADIL
AKUNTABEL
1
2
3
4
5
7
6
2
Prinsip Integritas Pengadaan(Referensi : OECD Principles for Integrity in Public Procurement)
• Transparan
• Manajemen yang Baik
• Pencegahan Pelanggaran, Kepatuhan,
dan Monitoring
• Akuntabilitas dan Pengendalian
3
Mengapa Pengadan Harus Transparan dan Akuntabel?• Total pengadaan barang/jasa Pemerintah seluruh dunia sekitar
USD 9,5Triliun atau Rp13.000 Triliun setiap tahun.
• Namun demikian informasi yang tersedia bagi masyarakat, terkait
dengan bagaimana, kapan, dimana, dan untuk apa uang tersebut
dibelanjakan, sangat terbatas.
• Di Indonesia, Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang dilakukan
oleh K/L/PD nilainya sekitar Rp 700Triliun atau kurang lebih 30% dari
APBN dan APBD, dan diperkirakan 60% dari bantuan pembangunan
bilateral dan multilateral dibelanjakan untuk barang dan jasa
(Buehler, 2012).
• Meskipun demikian sistem Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di
Indonesia seringkali didistorsi dengan ketidakefisienan dan
kurangnya akuntabilitas dan transparansi, yang mengakibatkan
kerugian ekonomi yang cukup signifikan.
4
Reformasi Aspek Transparansi
E-Procurement Pasal 69Seluruh Proses Pengadaan menggunakan system
elektronik sejak Perencanaan sampai Kontrak
E-Katalog Pasal 72Memuat Harga dan Penyedia Daftar Barang/Jasa
secara terbuka dan dapat diakses oleh publik
SIRUP (Sistem Informasi Rencana
Umum Pengadaan)Pasal 22
Memuat seluruh rencana pengadaan K/L/PD yang dilengkapi dengan Informasi Jenis Barang/jasa
Pengumuman Tender Pasal 50 Mewajibkan Pengumuman Tender
Pengumuman Pemenang Pasal 50Mewajibkan pengumuman pemenang Tender
ataupun yang melalui Pengadaan Langsung/Penunjukan Langsung
Transparansi dalam Proses (Pembukaan Dokumen
Penawaran, Informasi Kontrak)
Pasal 50Menggunakan Standar Dokumen Pemilihan, dilengkapi kriteria evaluasi, standar kontrak
5
Reformasi Aspek Akuntabilitas
Pembagian Tanggung Jawab Pelaku Pengadaan Yang Jelas
Pasal 8 s.dPasal 17
Pengaturan tanggung jawab yang jelas antara PA/KPA, PPK, Pokja Pemilihan, Pejabat Pengadaan, Agen
pengadaan, PPHP, Penyedia
Penanganan Sanggah Dan Pengaduan
Pasal 50 dan Pasal 77
Mekanisme Sanggah, Sanggah Banding, Pengaduan, Whistleblowing System
Pemberdayaan Organisasi Masyarakat, Media Dan Publik Dalam Mengamati Pengadaan
Pasal 22, Pasal 69, Pasal 72,Pasal 83
Terbukanya Informasi melaui Portal pengadaan, SIRUP, Portal Pengaduan, e-Kontrak, e-Katalog, dan Portal Daftar Hitam bagi Ormas, media dan publik untuk
mengamati proses pengadaan
Profesionalitas Pengadaan Dan Kelembagaan Yang Independen
Pasal 74 dan Pasal 75
Pembentukan Jabatan Fungsional Pengadaan dan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (UKPBJ)
6
- Open Contracting
• Meningkatkan publikasi data kontrak dalam format terbuka
• Menggunakan Open Contracting Data Standard (OCDS) sebagai kerangka panduan
• Memperkenalkan geotagging
• Menciptakan visualisasi data
“Open Contracting mengacu pada norma dan praktik untuk meningkatkan keterbukaan dan partisipasi dalam kontrak termasuk tender, kinerja, dan penyelesaian.”
- Rueben Lifuka (Transparancy International Zambia)
Arah Reformasi Ke Depan :Partisipasi Masyarakat Dalam RangkaPeningkatan Akuntabilitas Melalui Transparansi
7