Post on 06-Apr-2018
8/3/2019 perang pasifik
1/6
PERANG PASIFIK
Oleh :
Syifa M.N
SMA NEGERI 17 BANDUNG
KOTA. BANDUNG
2012
8/3/2019 perang pasifik
2/6
Perang Pasifik
Setelah pemerintah Jepang menerima memorandum pemerintah Amerika Serikat pada
tanggal 2 Oktober 1941 tentang keharusan Jepang untuk menarik seluruh pasukannya dari
daratan Cina dan Vietnam; menghentikan dukungan dan hubungannya dengan rezim boneka
Wang di Cina (Chiang, 1979:202), pihak Jepang menyadari bahwa perundingan yang selama ini
dijalankan dengan Amerika Serikat tidak akan memberikan keuntungan apapun bagi Jepang.1
Karena itu, satu-satunya jalan yang dapat mendukung gerakan Jepang untuk maju ke Selatan
adalah dengan jalan perang menghadapi Amerika Serikat dan sekutunya (Mayer, 1984:43).
Untuk merealisasikan rencana ini, pada tanggal 5 November 1941, Armada Angkatan Laut
Jepang dipusatkan secara rahasia di Teluk Sahaku, kepulauan Kyushu (Toyama, 1974:203).
Tujuan pemusatan ini tidak lain untuk bersamasama bertolak ke jurusan Timur dan menyerang
Pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika Serikat, Pearl Harbor, di kepulauan Hawaii. Setelah
semua kapal kapal perang ini terkumpul, pada tanggal 26 November 1941, berangkatlah iring
iringan Armada Angkatan Laut Jepang untuk melaksanakan misi rahasia, melakukan serangan
pendadakan atas titik sasaran. Armada ini seluruhnya terdiri dari 353 pesawat terbang yang
terdapat pada 6 buah kapal induk, 11 buah kapal perusak, 8 buah kapal tangker, 3 buah kapal
penjelajah, 3 buah kapal selam, dan 2 buah kapal penempur. Operasi yang direncanakan oleh
Laksamana Yamamoto Isoroku, pemimpin tertinggi seluruh Armada Angkatan Laut Jepang yang
pernah belajar di Amerika Serikat ini (Fujimoto, 1975:91), dipimpin oleh Laksamana Nagumo,
dan dibantu oleh Laksamana Kusaka, Kepala Staf Angkatan Laut Jepang. Pada tanggal 8
Desember waktu Jepang atau tanggal 7 waktu Hawaii tahun 1941 (Showa 16), jam 7 pagi di hari
Minggu yang cerah, Pearl Harbor dibombardir dari laut dan udara. Dalam serangan ini Jepang
berhasil menghancurkan 16 buah kapal perang dan 300 buah pesawat terbang Amerika
Serikat (Toyama, 1974:207). Dengan terjadinya pembokongan terhadap Pearl Harbor ini,
bermulalah Perang Pasifik yang menjadi bagian dari Perang Dunia II. Dengan gerak cepatJepang berhasil menguasai dan menduduki daerah-daerah yang kaya akan minyak, dimulai
dengan jatuhnya Malaya pada tanggal 9 Desember 1941, berturut-turut jatuh pula Singapura,
Philipina, Indonesia (yang masih bernama Hindia Belanda) dan Hongkong ke tangan Jepang.
Sehingga hanya dalam jangka waktu 6 bulan, bendera Hi no Maru berkibar antara Lashio di
Birma sampai ke kepulauan Wake di Pasifik Tengah. Pada awal perang, Jepang nampaknya
8/3/2019 perang pasifik
3/6
berada dalam posisi yang ofensif. Tetapi, sejak pertengahan tahun 1942 situasi perang mulai
berubah. Tepatnya ketika Jepang mengalami kekalahan dalam perang laut di Midway tanggal 3
sampai 6 Juni 1942. Sejak saat ini Jepang mulai berada dalam posisi yang defensif, kekalahan
demi kekalahan dialami Jepang, dan mulailah sedikit demi sedikit tentara sekutu dibawah
pimpinan Jendral Douglas MacArthur menapak maju untuk sampai ke daratan Jepang. Penyebab
kekalahan Jepang ini tidak lain karena seluruh industri dalam negeri Amerika Serikat yang lebih
baik keadaannya bila dibandingkan dengan Jepang, dipusatkan pada pembuatan alat-alat yang
berguna bagi keperluan perang. Disamping itu, faktor penentu lainnya adalah terdapatnya
perbedaan pendapat yang besar dalam tubuh Angkatan Perang Jepang, antara Angkatan Darat
dan Angkatan Laut dalam memutuskan masalah-masalah politik nasional yang telah berlangsung
sejak terjadinya insiden Jembatan Markopolo tanggal 7 Juli 1937
(Mayer, 1984:39). Selama berlangsungnya Perang Dunia II, kebijakan negara Sekutu adalah
mengalahkan terlebih dahulu musuh yang berada di medan perang Eropah, setelah itu baru
bersama-sama menghadapi Jepang di medan perang Pasifik (Eisenhower, 1948:657). Strategi ini
tepat, karena letak Jerman dan Italia berada ditengah lingkungan negara Sekutu di Eropah,
sehingga kedua negara ini akan dengan mudah dikepung dan diserang dari segala arah. Dalam
pelaksanaan kebijakan ini, Amerika Serikat diberikan kebebasan untuk tetap dalam prinsip
yang dianutnya, yakni, selain turut aktif membantu sekutu di medan perang Eropa, juga terus
menghadapi Jepang di medan perang Pasifik (Eisenhower, 1948:55). Akibat menyerahnya Italia
pada tahun 1943, situasi perang di medan Eropa mulai memperlihatkan hasil positif bagi
kekuatan sekutu. Kondisi ini membuat posisi Jerman semakin terpojok, dikepung dan diserang
dari berbagai arah, jatuhnya Jerman hanyalah tinggal soal waktu. Akhirnya apa yang diinginkan
Sekutu berhasil dicapai, Jerman menyerah pada tanggal 7 Mei 1945. Denganberakhirnya perang
di medan Eropah, memungkinkan pengalihan seluruh potensi perang sekutu untuk menghadapi
Jepang di medan perang Pasifik. Melalui ofensif besar-besaran dari pasukan sekutu dibawah
pimpinan Jendral Douglas MacArthur, kondisi Jepangpun mengarah pada hal yang sama, yakni,
kalah. Setelah melakukan operasi yang banyak memakan korban jiwa, akhirnya bulan Juni 1945
tentara sekutu mendarat di pulau Okinawa. Pulau ini mempunyai arti yang sangat strategis bagi
pasukan Jendral Douglas MacArthur, dimana tanpa bantuan kapal induk pun, seluruh kota-kota
besar Jepang sudah berada dalam jangkauan pesawat-pesawat pembom berat sekutu yang
berpangkalan di Okinawa.2 Sebaliknya, dengan jatuhnya Okinawa ini, rakyat Jepang pun sadar,
8/3/2019 perang pasifik
4/6
bahwa mereka bukan saja terancam bahaya, tapi sekaligus berada diambang kekalahan. Pada
bulan November 1945, Jendral Douglas MacArthur merencanakan akan mendaratkan
pasukannya di pulau-pulau utama Jepang. Pada saat daratan Jepang sedang dalam suasana kalut
akibat serangan udara dan laut sekutu di bulan Juli 1945, para pemimpin pemerintahan negara
sekutu yang memperkirakan bahwa akhir dari Perang Dunia II di medan perang Pasifik akan
segera berakhir mulai berembuk dan mempersiapkan keputusan serta kebijakan politik apa yang
akan mereka terapkan untuk menghadapi masa sesudah kekalahan Jepang nantinya.
Sejarah Perang Pasifik
Sejarah - Perang Pasifik, yang dikenal di Jepang dengan nama Perang Asia Timur Raya dan di
Tiongkok sebagai Perang Perlawanan Terhadap Agresi Jepang ) ( kang-Ri zhanzheng ), terjadi di
Samudra Pasifik, pulau pulaunya, dan di Asia.
Konflik ini terjadi antara tahun 1937 dan 1945, namun peristiwa peristiwa yang lebih penting
terjadi setelah 7 Desember 1941, ketika Jepang menyerang Amerika Serikat serta wilayah
wilayah yang dikuasai Britania Raya dan banyak negara lainnya.
Perang ini dimulai lebih awal dari Perang Dunia II yaitu pada tanggal 8 Juli 1937 oleh sebuah
insiden yang disebut Insiden Jembatan Marco Polo Peristiwa tersebut menyulut peperangan
antara Tiongkok dengan Jepang.
Konflik antara Jepang dan Tiongkok dan beberapa dari peristiwa dan serangannya yang penting
juga merupakan bagian dari perang tersebut.Perang ini terjadi antara Jepang dan pihak Sekutu
(yang termasuk Tiongkok, Amerika Serikat, Britania Raya, Filipina, Australia, Belanda dan
Selandia Baru ).
Uni Soviet berhasil memukul mundur Jepang pada 1939 , dan tetap netral hingga 1945, saat ia
memainkan peranan penting di pihak Sekutu pada masa masa akhir perang.
8/3/2019 perang pasifik
5/6
Thailand , setelah dijajah pada 1941 , dipaksa bergabung dengan pihak Jepang. Jerman Nazi dan
Italia juga adalah sekutu Jepang, dan angkatan laut mereka beroperasi di Samudra Pasifik dan
Hindia antara tahun 1940 dan 1945.
Antara tahun 1942 dan 1945, terdapat empat wilayah otorita Sekutu yang berperang melawan
Jepang: Tiongkok, wilayah Samudra Pasifik, Asia Tenggara dan wilayah Pasifik Barat Daya .
Perang Pasifik berakhir pada 15 Agustus 1945 dan perjanjian menyerahnya Jepang
ditandatangani oleh wakil dari sekutu yaitu Jendral Douglas McArthur dan Jepang diwakili oleh
Mamoru Shigemitsu diatas kapal USS Missouri .
Berikut ini adalah beberapa akibat dari Perang yang terjadi antara tahun 1937 sampai
1945 ini:
Kekalahan Jepang membuatnya kehilangan wilayah jajahannya seperti Manchuria, Korea, Asia
Tenggara dan daerah mandat di kepulauan Pasifik yang diberikan pada akhir Perang Dunia I .
Beberapa negara yang sebelumnya dijajah oleh negara negara Eropa berhasil memperoleh
kemerdekaan seperti Indonesia.
Kaisar Jepang kehilangan statusnya sebagai dewa.
Amerika Serikat sebagai pemenang perang di Pasifik tidak ingin mengadili Hirohito, kaisar
Jepang saat itu.
Amerika Serikat membutuhkan daerah penyangga ( buffer ) untuk menahan arus pengaruh
komunisme karena Rusia sudah mencapai kawasan timur Asia.
Jepang tidak diperbolehkan mempunyai angkatan perang, kecuali pasukan pembela diri.
8/3/2019 perang pasifik
6/6