Post on 17-Oct-2021
“PERANCANGAN PENINGKATAN JALAN
TOMOK – ONAN RUNGU KABUPATEN SAMOSIR – SUMATERA
UTARA STA 221+000 s/d STA 223+100”
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Sains Terapan
Oleh
JONATHAN T.J. HUTAJULU
NIM : 1305131029
PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2017
LEMBAR PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, Dosen Pembimbing Tugas Akhir
menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir dari Mahasiswa:
Nama Mahasiswa : JONATHAN T.J. HUTAJULU
NIM : 1305131029
dengan judul:
“PERANCANGAN PENINGKATAN JALAN TOMOK – ONAN RUNGU
KABUPATEN SAMOSIR – SUMATERA UTARA STA 221+000 s/d STA
223+100”
telah selesai diperiksa dan dinyatakan selesai, serta dapat diajukan dalam Sidang
Pertanggungjawaban Tugas Akhir ini.
Medan, Agustus 2017
Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing,
Ir. SUDARTO, M.T
NIP. 19571208 198403 1 001
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, Dosen Pembimbing Tugas Akhir
menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir dari Mahasiswa:
Nama Mahasiswa : JONATHAN T.J. HUTAJULU
NIM : 1305131029
dengan judul:
“PERANCANGAN PENINGKATAN JALAN TOMOK – ONAN RUNGU
KABUPATEN SAMOSIR – SUMATERA UTARA STA 221+000 s/d STA
223+100”
telah selesai diperiksa dan dinyatakan selesai, serta dapat diajukan dalam Sidang
Pertanggungjawaban Tugas Akhir ini.
Medan, Agustus 2017
Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing, Ketua Penguji,
Ir. Sudarto, M.T Ir.M.Koster Silaen, M.T
NIP: 19571208 198403 1 001 NIP. 19600927 198503 1 004
Kepala Program Studi Ketua Jurusan Teknik Sipil
Amrizal,S.T., M.T Ir. Samsudin Silaen, M.T.
NIP. 19750427 200112 1 002 NIP. 19620204 198903 1 002
ABSTRAK
“PERANCANGAN PENINGKATAN JALAN
TOMOK – ONAN RUNGU KABUPATEN SAMOSIR – SUMATERA
UTARA STA 221+000 s/d STA 223+100”
oleh
Jonathan T.J. Hutajulu
1305131029
Jalan Tomok-Onan Rungu Kab. Samosir merupakan jalan utama yang
menghubungkan beberapa kecamatan ke Ibukota Kabupaten dan termasuk dalam
kawasan jalan lintas wisata. Pemerintah sedang melakukan pembangunan sampai
keseluruh daerah. Pemerintah telah menyetujui meningkatkan status jalan nasional
pada jalan Tomok-Onan Rungu Kab. Samosir. Pada perencanaan ruas jalan
Tomok-Onan Rungu Kab. Samosir ini akan diperlebar menjadi 6,00 meter dengan
bahu jalan sebesar 1,50 meter menggunakan perkerasan lentur dengan umur
rencana 20 tahun. Metode yang digunakan pada perencanaan jalan ini yaitu
dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997
untuk kapasitas jalan, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota
No.038/BM/1997 untuk geometrik, Manual Desain Perkerasan Jalan
No.02/M/BM/2013 untuk perkerasan, Pd T 02-2006-B untuk drainase, danAnalisa
Harga Satuan No.008-01/BM/2010 Tahun 2010 untuk rencana anggaran biaya.
Pada perencanaan pelebaran jalan Tomok-Onan Rungu Kab. Samosir dengan 1
jalur 2 lajur 2 arah tak terbagi dinilai cukup memenuhi kapasitas lalu lintas sampai
dengan tahun 2037, faktor ini didasarkan atas perkiraan pertumbuhan lalu lintas
sebesar 5,00% setiap tahunnya. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan, maka
jalan ini termasuk kedalam Kolektor Primer dengan jenismedan perbukitan. Jalan
Tomok-Onan Rungu Kab. Samosir memiliki 20 tikungan dengan jenis tikungan
Full Circle (FC), Spiral-Spiral (SS), dan Spiral Circle Spiral (SCS). Sesuai
dengan dengan umur rencana 20 tahun adalah 17,5 cm lapisan permukaan, 15 cm
lapisan pondasi atas dan 15 cm lapisan pondasi bawah. Perencanaan dimensi
drainase berbentuk persegi empat. Berdasarkan debit aliran yang didapat, maka
dimensi saluran drainase yaitu lebar saluran (b) = 1,80 m, tinggi basah (h) = 0,90
m, dengan tinggi jagaan (w) = 0,95 m. Dan rencana anggran biaya yang
diperlukan untuk pelebaran ruas jalan Tomok-Onan Rungu Kab. Samosir sebesar
Rp.10.515.725.750,00 (Sepuluh Milyar Lima Ratus Lima Belas Juta Tujuh Ratus
Dua Puluh Lima Ribu Tujuh Ratus Lima Puluh Rupiah)
Kata kunci : Jalan,Kapasitas, Tikungan, Perkerasan Lentur, Drainase , RAB.
ABSTRACT
SAMOSIR RING ROAD DEVELOPMENT PLANNING
DISTRICT SAMOSIR
by
Jonathan T.J. Hutajulu
1305131029
Tomok-Onan Rungu Road Kab. Samosir is the main road connecting several
subdistricts to the Capital District and included in the area of cross-tourist. The
government is building up all over the region. The government has agreed to
improve the status of national road on Tomok-Onan Rungu road Kab. Samosir.
On the Tomok-Onan Rungu road plan, Kab. This Samosir will be widened to 6.00
meters with a 1.50 meter road shoulder using a flexible pavement with a plan life
of 20 years. The method used in this road planning is by using the Indonesian
Road Capacity Manual (MKJI) method 1997 for road capacity, Geometric Road
Planning Procedure No.038 / BM / 1997 for geometric, Road Pavement Design
Manual No.02 / M / BM / 2013 for pavement, Pd T 02-2006-B for drainage, and
Unit Price Analysis No.008-01 / BM / 2010 Year 2010 for cost budget plan. On
the road widening plan Tomok-Onan Rungu Kab. A two-lane 2-lane 2-lane
Samosir is considered sufficient to meet traffic capacity by 2037, this factor is
based on a traffic growth forecast of 5.00% per year. Based on the results of the
analysis and calculation, then this road is included into the Primary Collector with
the type of hilly terrain. Tomok-Onan Rungu Road Kab. Samosir has 20 bends
with Full Circle (FC), Spiral-Spiral (SS), and Spiral Circle Spiral (SCS) types. In
accordance with the plan age 20 years is 17.5 cm surface layer, 15 cm upper layer
foundation and 15 cm bottom layer foundation. Planning drainage dimension is
rectangular. Based on the flow rate obtained, the drainage channel dimension is
channel width (b) = 1.80 m, wet height (h) = 0.90 m, with wavelength (w) = 0.95
m. And the budget plan required for the widening of Tomok-Onan Rungu road
section Kab. Samosir Rp.10.515.725.750,00 (Ten Billion Five Hundred Fifteen
Million Seven Hundred Twenty Five Thousand Seven Hundred and Fifty Rupiah)
Keywords: Road, Capacity, Bends,Flexible Pavement, Drainage, RAB.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Tugas Akhir yang berjudul “PERANCANGAN PENINGKATAN
JALAN TOMOK – ONAN RUNGU KABUPATEN SAMOSIR-SUMATERA
UTARA STA 221+000 s/d STA 223+100” ini merupakan satu syarat yang harus
dilaksanakan untuk meraih gelar Sarjana Sains Terapan, Pendidikan Program
Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan Diploma IV Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis menghadapi berbagai
kendala, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka Tugas
Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak M.Syahrudin, S.T.,M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan;
2. Bapak Ir. Samsudin Silaen, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Medan;
3. Bapak Amrizal, S.T., M.T., Kepala Program Studi D-IV TPJJ;
4. Bapak Sopar Parulian, S.T., M.T., Wali Kelas TPJJ_8A;
5. Bapak Ir. Sudarto, M.T., Desen Pembimbing Tugas Akhir;
6. Seluruh Dosen dan Pegawai Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan;
7. Keluarga besar saya, khususnya kedua orang tua yang telah banyak
membantu baik berupa moral, dukungan, doa, maupun materi;
8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Teknik Sipil Angkatan 2013 Politeknik
Negeri Medan, khususnya TPJJ-8A yang telah banyak membantu dalam
menyusun laporan ini;
9. Kekasih terbaik, Susmita Maria Siahaan yang telah memberikan doa dan
support.
Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun dan
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Namun, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir
ini kemungkinan belum sempurna. Untuk itu, penulis menerima dengan terbuka
segala masukan-masukan, kritik, saran, dan pendapat yang bersifat membangun
guna memperbaiki Tugas Akhir ini.
Akhir kata, penulis meyampaikan terima kasih dan semoga Tugas Akhir
ini berguna dan bermanfaat bagi siapa saja yang membaca.
Medan, Agustus 2017
penulis,
Jonathan T.J. Hutajulu
NIM : 1305131029
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACK .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... v
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR ISTILAH ...................................................................................... xviii
DAFTAR RUMUS ........................................................................................ xxi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xxiv
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
I.2 Topik Pembahasan .................................................................. 2
I.3 Tujuan Pembahasan................................................................. 3
I.4 Manfaat Penelitian................................................................... 4
I.5 Batasan Masalah ...................................................................... 4
I.6 Metode Pengumpulan Data & Pengolahan Data ..................... 4
I.7 Lokasi Studi ............................................................................ 5
I.8 Sistematika Penulisan .............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Umum ..................................................................................... 7
II.2 Aspek Jaringan Jalan dan Klasifikasi Fungsi Jalan ................ 7
II.2.1 Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi/Peranan ................... 7
II.2.2 Sistem Jaringan Jalan .................................................. 8
II.2.2.1 Sistem Jaringan Jalan Primer .......................... 8
II.2.2.2 Sistem Jaringan Jalan Sekunder ...................... 10
II.2.3 Klasifikasi Jalan Menurut Status Jalan ......................... 12
II.2.4 Persyaratan Ruang Jalan ............................................... 14
II.3 Kajian Lalu Lintas dan Kapasitas .......................................... 16
II.3.1 Klasifikasi Kendaraan Rencana. ................................... 16
II.3.2 Volume Lalu Lintas. ..................................................... 18
II.3.3 Ekivalen Mobil Penumpang (emp). .............................. 18
II.3.4 Kapasitas Jalan Antar Kota ......................................... 20
II.3.5 Derajat Kejenuhan (Ds) ................................................ 22
II.4 Parameter Geometrik Jalan Raya ............................................ 23
II.4.1 Kecepatan Rencana. ..................................................... 23
II.4.2 Penentuan Trase Jalan .................................................. 24
II.4.3 Panjang Bagian Lurus................................................... 24
II.4.4 Alinemen Horizontal .................................................... 25
II.4.4.1 Tikungan .......................................................... 26
II.4.4.2 Jari-jari Tikungan ............................................. 31
II.4.4.3 Lengkung Peralihan ......................................... 31
II.4.4.4 Superelevasi ..................................................... 34
II.4.4.5 Diagram Superelevasi ...................................... 36
II.4.4.6 Jarak Pandang .................................................. 38
II.4.4.6.1 Jarak Pandang Henti (Jh) ....................... 38
II.4.4.6.2 Jarak Pandang Mendahului (Jd) ............. 39
II.4.4.6.3 Daerah Bebas Samping di Tikungan...... 42
II.4.4.7 Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan .............. 43
II.4.5 Alinemen Vertikal ........................................................ 45
II.4.5.1 Landai Maksimum ........................................... 46
II.4.5.2 Panjang Landai Kritis....................................... 47
II.4.5.3 Lengkung Vertikal ........................................... 47
II.5 Perencanaan Perkerasan Jalan Raya ....................................... 52
II.5.1 Jenis dan Fungsi Perkerasan ........................................ 52
II.5.2 Konstruksi Perkerasan Lentur ..................................... 53
II.5.3 Sifat Perkerasan Lentur .............................................. 56
II.6 Perencenaan Tebal Perkerasan Lentur dengan Metode
Manual Desain Perkerasan Jalan No.02/M/BM/2013
................................................................................................ 58
II.6.1 Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur dengan
Metode Manual Desain Perkerasan Jalan No.
02/M /BM/2013 ......................................................... 58
II.6.1.1 Umur Rencana ................................................. 58
II.6.1.2 Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas .................... 59
II.6.1.3 Angka Ekivalen ............................................... 60
II.6.1.4 Beban Sumbu Standart Kumulatif .................. 62
II.6.1.5 Traffic Multilier (TM) ..................................... 62
II.6.1.6 Menentukan Nilai CESA5 .............................. 63
II.6.1.7 Pemilihan Struktur Perkerasan ........................ 63
II.6.1.8 Menentukan Subgrade yang Seragam dan
Daya Dukung Subgrade ................................... 64
II.6.1.9 Menentukan Struktur Pondasi Jalan ................ 64
II.6.1.10 Menentukan Struktur Perkerasan .................. 65
II.7 Perencenaan Sistem Drainase ................................................. 67
II.7.1 Umum .......................................................................... 67
II.7.2 Kemiringan Melintang Perkerasan dan Bahu Jalan ..... 68
II.7.2.1 Daerah yang Lurus pada atau Turunan ........... 68
II.7.2.2 Daerah Tikungan ............................................. 69
II.7.3 Saluran Drainase .......................................................... 69
II.7.4 Perhitungan Debit Aliran Rencana (Q) ........................ 70
II.7.5 Bentuk Saluran Penampang ......................................... 75
II.7.6 Perhitungan Dimensi Penampang ................................ 77
II.8 Rencana Anggaran Biaya (RAB) ............................................ 79
II.8.1 Daftar Harga Satuan Alat dan Bahan ........................... 79
II.8.2 Analisa Harga Satuan Pekerjaan ................................. 79
II.8.3 Perhitungan Volume Pekerjaan .................................... 79
II.8.4 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya ......................... 79
II.8.5 Rekapitulasi Biaya ....................................................... 79
BAB III METODE PENELITIAN
III.1 Tahapan Persiapan .................................................................. 80
III.2 Tahapan Penyusunan Tugas Akhir ........................................ 80
III.3 Identifikasi Masalah .............................................................. 82
III.4 Pengamatan Pendahuluan ...................................................... 82
III.5 Perumusan Masalah .............................................................. 82
III.6 Pengumpulan Data ................................................................. 82
III.6.1 Data primer ................................................................. 83
III.6.2 Data sekunder ............................................................. 83
III.7 Analisis Data ......................................................................... 84
III.8 Perancangan ........................................................................... 84
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
IV.1 Kapasitas Jalan ...................................................................... 90
IV.1.1 Volume Lalu Lintas Awal .......................................... 90
IV.1.2 Prediksi Pertumbuhan Lalu Lintas .............................. 91
IV.1.3 Kebutuhan Runag Jalan ............................................. 92
IV.1.3.1 Perhitungan Volume Jam Perencanaan (VJP) .... 92
IV.1.3.2 Perhitungan Kapasitas Jalan ............................... 95
IV.1.3.3 Perhitungan Derajat Kejenuhan ......................... 96
IV.2 Perhitungan Geometrik .......................................................... 97
IV.2.1 Perhitungan Alinemen Horizontal ............................. 97
IV.2.1.1 Perhitungan Sudut .............................................. 98
IV.2.1.2 Perhitungan Jarak Antar Titik ............................ 101
IV.2.1.3 Perhitungan Tikungan ........................................ 103
IV.2.1.3.1 Tikungan Full Circle (FC) ........................ 103
IV.2.1.3.2 Daerah Bebas Samping ............................ 107
IV.2.1.3.3 Pelebaran Tikungan .................................. 110
IV.2.1.3.4 Tikungan Spriral Circle Spiral (SCS) ...... 111
IV.2.1.3.5 Daerah Bebas Samping ............................ 115
IV.2.1.3.6 Pelebaran Tikungan .................................. 118
IV.2.1.3.7 Tikungan Spiral Spiral (SS) ..................... 119
IV.2.1.3.8 Daerah Bebas Samping ............................ 124
IV.2.1.3.9 Pelebaran Tikungan .................................. 127
IV.2.1.4 Perhitungan Stasioning ....................................... 128
IV.2.2 Perhitungan Alinemen Vertikal ................................. 129
IV.2.2.1 Perhitungan Kelandaian Memanjang ................. 130
IV.2.2.2 Perhitungan Lengkung Vertikal ......................... 131
IV.3 Data Perencanaan untuk Tebal Lapis Perkerasan ................. 137
IV.3.1 Perhitungan Tebal Perkerasan dengan Manual Desain
Perkerasan Jalan Tahun 2013 No.02/M/BM/2013 ..... 138
IV.3.1.1 Menentukan Nilai CESA .................................... 138
IV.3.1.2 Penentuan dan Pemilihan Jenis Perkerasan ........ 139
IV.3.1.3 Menentukan Desain Tebal Perkerasana ............. 141
IV.4 Perhitungan Saluran Drainase ................................................. 142
IV.4.1 Menghitung Luasan Daerah Aliran Air ...................... 142
IV.4.2 Besar Koefisien (C)..................................................... 143
IV.4.3 Perhitungan Waktu Konsentrasi (Tc) .......................... 144
IV.4.4 Menentukan Intensitas Curah Hujan ........................... 145
IV.4.5 Perhitungan Debit Air Rencana .................................. 147
IV.4.6 Dimensi Saluran Drainase .......................................... 147
IV.5 Perhitungan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) 2010 . 149
IV.5.1 Perhitungan Kuantitas Pekerjaan ............................... 149
IV.5.2 Perhitungan Total Biaya Pekerjaan ............................ 149
BAB V PEMBAHASAN
V.1 Aspek Lalu Lintas ................................................................... 152
V.2 Aspek Geometrik .................................................................... 152
V.3 Aspek Perkerasan .................................................................... 153
V.4 Aspek Drainase ....................................................................... 156
V.5 Aspek Rencana Anggaran Biaya (RAB) ................................. 156
BAB VI PENUTUP
VI.1 Simpulan ................................................................................. 158
VI.2 Saran ....................................................................................... 160
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar II.1 Lengkung Full Circle ............................................................. 27
Gambar II.2 Lengkung Spiral Circle Spiral .............................................. 29
Gambar II.3 Lengkung Spiral Spiral .......................................................... 30
Gambar II.4 Lengkung Superelevasi .......................................................... 35
Gambar II.5 Pencapaian Superelevasi pada Tikungan tipe FC .................. 36
Gambar II.6 Pencapaian Superelevasi pada Tikungan tipe SCS ................ 37
Gambar II.7 Pencapaian Superelevasi pada Tikungan tipe SS ................... 37
Gambar II.8 Proses Pergerakan Mendahului untuk Jarak Pandang
Mendahului ............................................................................ 41
Gambar II.9 Daerah Bebas Samping di tikungan, untuk Jh< Lt .................. 42
Gambar II.10 Derah Bebas Samping di tikungan, untuk Jh> Lt ................... 43
Gambar II.11 Pelebaran Perkerasan pada Tikungan .................................... 45
Gambar II.12 Lengkung Parabola Sederhana ............................................... 47
Gambar II.13 Lengkung Vertikal Cembung ................................................. 50
Gambar II.14 Lengkung Vertikal Cekung .................................................... 50
Gambar II.15 Lapisan Konstruksi Perkerasan Lentur .................................. 54
Gambar II.16 Saluran Trapesium ................................................................ 76
Gambar II.17 Saluran Empat Persegi .......................................................... 76
Gambar II.18 Penampang Persegi ............................................................... 78
Gambar III.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir ................................. 81
Gambar III.2 Diagram Alir Perhitungan Kapasitas ..................................... 85
Gambar III.3 Diagram Alir Perencanaan Geometrik Jalan Raya................. 86
Gambar III.4 Diagram Alir Perencanaan Tebal Perkerasan untuk
Perkerasan Jalan Raya ............................................................ 87
Gambar III.5 Diagram Alir Perencanaan Dimensi Saluran Drainase ......... 88
Gambar III.6 Diagram Alir Perencanaan Rencana Anggaran Biaya .......... 89
Gambar IV.1 Diagram Perhitungan Pertumbuhan Lalu Lintas ................... 91
Gambar IV.2 Tikungan PI20 (FC) ................................................................ 106
Gambar IV.3 Diagram Superlevasi PI20 (FC) .............................................. 106
Gambar IV.4 Daerah bebas samping PI20 .................................................... 109
Gambar IV.5 Tikungan PI32 (SCS) ............................................................... 114
Gambar IV.6 Diagram Superlevasi PI32 (SCS) ........................................... 115
Gambar IV.7 Daerah bebas samping PI32 .................................................... 118
Gambar IV.8 Tikungan PI56 (SS) ................................................................ 123
Gambar IV.9 Diagram Superelevasi PI56 (SS) ............................................ 123
Gambar IV.10 Daerah bebas samping PI56 .................................................... 126
Gambar IV.11 Lengkung Vertikal Cekung PV20 ........................................... 134
Gambar IV.12 Lengkung Vertikal Cembung PV10 ......................................... 136
Gambar IV.13 Susunan Lapisan Perkerasan menggunakan Manual Desain
Perkerasan Jalan No.02/M/BM/2013 ..................................... 141
Gambar IV.14 Tampak Atas Luasan Pengaliran Air .................................... 143
Gambar IV.15 Kurva Basis ............................................................................ 146
Gambar IV.16 Dimensi Drainase ................................................................... 148
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Tabel Klasifikasi Jalan ................................................................ 13
Tabel II.2 Kriteria dan Dimensi Ruang-Ruang Jalan .................................. 14
Tabel II.3 Ukuran Bagian-Bagian Ruang Milik Jalan ................................. 15
Tabel II.4 Lebar Minimum Badan Jalan ...................................................... 15
Tabel II.5 Lebar Jalur dan Bahu Jalan Antar Kota ...................................... 15
Tabel II.6 Dimensi Kendaraan Rencana untuk Jalan Antar Kota ................ 17
Tabel II.7 Jenis Kendaraan menurut Karakteristik ...................................... 17
Tabel II.8 Faktor Volume (K) dan Variasi (F) untuk Volume Lalu Lintas
Jam Perencanaan ......................................................................... 18
Tabel II.9 Nilai ep Jalan Dua Lajur Dua Arah Tak Terbagi Jalan Antar Kota
(2/2 UD) ..................................................................................... 19
Tabel II.10 Kapasitas Dasar Suatu Ruas Jalan ............................................... 20
Tabel II.11 Faktor Penyesuaian Akibat Lebar Jalan ...................................... 21
Tabel II.12 Faktor Penyesuaian Pemisahan Arah (untuk jalan tak terbagi) .. 22
Tabel II.13 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping dan Lebar Bahu FCSF . 22
Tabel II.14 Kecepatan Rencana (VR) Sesuai Klasifikasi Fungsi dan Kelas
Jalan ............................................................................................ 24
Tabel II.15 Panjang Bagian Lurus Maksimum (Jalan Antar Kota) ............... 25
Tabel II.16 Jari- Jari Minimum, Rmin untuk Jalan Antar Kota (emaks =10%) 31
Tabel II.17 Panjang Lengkung Peralihan (Ls) dan Panjang Pencapaian
Superelevasi (Le) untuk Jalan 1 Lajur-2 Lajur-2 Arah .............. 33
Tabel II.18 Panjang Minimum Lengkung Peralihan ..................................... 34
Tabel II.19 Jari-jari yang Diijinkan Tanpa Superlevasi ................................ 34
Tabel II.20 Jarak Pandang Henti Minimum .................................................. 39
Tabel II.21 Panjang Jarak Pandang Mendahului .......................................... 41
Tabel II.22 Kelandaian Max. yang Diijinkan untuk Jalan Antar Kota .......... 46
Tabel II.23 Panjang Landai Kritis (m) ........................................................... 46
Tabel II.24 Panjang Landai Kritis untuk Jalan Antar Kota ........................... 47
Tabel II.25 Penentuan Faktor Penampilan Kenyamanan (Y) ........................ 51
Tabel II.26 Panjang Minimum Lengkung Vertikal ....................................... 52
Tabel II.27 Perbedaan antara Perkersan Lentur dan Perkerasan Kaku .......... 53
Tabel II.28 Umur Rencana Perkerasan Jalan Baru (UR) ............................... 58
Tabel II.29 Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas (i) Minimum untuk Desain .... 59
Tabel II.30 Nilai VDF Standard atau Ekivalen ............................................ 61
Tabel II.31 Pemilihan Jenis Perkerasan ......................................................... 63
Tabel II.32 Solusi Desain Pondasi Jalan Minimum ..................................... 65
Tabel II.33 Desain Desain Perkerasan Lentur Opsi Biaya Minimum
Termasuk CTB ........................................................................... 66
Tabel II.34 Kemiringan Melintang Normal Perkerasan Jalan ..................... 68
Tabel II.35 Kecepatan Aliran Air yang Diijinkan Berdasarkan Jenis
Material ..................................................................................... 69
Tabel II.36 Harga Koefisien Pengaliran (C) dan Harga Koefisien Limpasan
(fk).............................................................................................. 70
Tabel II.37 Koefisien Hambatan (nd) Berdasarkan Kondisi Permukaan ..... 71
Tabel II.38 Variasi yang Merupakan Fungsi Periode Ulang......................... 73
Tabel II.39 Nilai yang Tergantung pada Jumlah Tahun Pengamatan (Yn) .. 73
Tabel II.40 Standar Deviasi. Merupakan Fungsi dari n, Sn .......................... 73
Tabel II.41 Angka Kekerasan Manning (n) .................................................. 75
Tabel IV.1 Potensi Arus Lalu Lintas Jalan Tomok-Onan Rungu Kab. Samosir
Tahun 2015 ................................................................................. 90
Tabel IV.2. Pertumbuhan LHR Kendaraan Jalan Tomok-Onan Rungu Kab.
Samosir ....................................................................................... 92
Tabel IV.3 Volume Lalu Lintas Jalan Tomok-Onan Rungu Kab. Samosir
Tahun 2015 ................................................................................. 93
Tabel IV.4 Potensi Arus Lalu Lintas Jalan Tomok-Onan Rungu Kab. Samosir
(kend/hari) Tahun 2015 ............................................................... 94
Tabel IV.5 Volume Kendaraan Tahun Tinjauan Jalan Tomok-Onan Rungu
Kab. Samosir (kend/jam) ............................................................ 94
Tabel IV.6 Volume Kendaraan Tahun Tinjauan Jalan Tomok-Onan Rungu
Kab.Samosir(smp/jam)............................................................ 95
Tabel IV.7 Analisis Derajat Kejenuhan Jalan Tomok-Onan Rungu
Kab. Samosir ............................................................................... 97
Tabel IV.8 Data Koordinat dan Sudut............................................................ 100
Tabel IV.9 Jarak antar Titik ......................................................................... 101
Tabel IV.10 Data-data Tikungan dan Perhitungan Stasioning pada Jalan
Tomok-Onan Rungu Kab. Samosir ............................................ 128
Tabel IV.11 Elevasi Tanah Asli dan Tanah Rencana .................................... 129
Tabel IV.12 Kelandaian Memanjang ............................................................. 130
Tabel IV.13 Perhitungan Elevasi Titik untuk Lengkung Cekung .................. 133
Tabel IV.14 Perhitungan Elevasi Titik untuk Lengkung Cembung ................ 136
Tabel IV.15 Data CBR pada STA 221+000 s/d 223+100 ............................... 137
Tabel IV.16 Data Lalu Lintas Harian Rata-Rata pada Tahun 2015 ............... 137
Tabel IV.17 Nilai VDF .................................................................................. 138
Tabel IV.18 Lalu Lintas Harian Rata-rata pada Awal Umur Rencana .......... 138
Tabel IV.19 LHR (awal umur rencana) 2017 ................................................. 139
Tabel IV.20 Penentuan Jenis Perkerasan ....................................................... 140
Tabel IV.21 Desain Perkerasan Lentur .......................................................... 141
Tabel IV.22 Perhitungan Intensitas Curah Hujan ......................................... 145
Tabel IV.23 Perhitungan Total Biaya Pekerjaan .............................................. 150
Tabel IV.24 Hasil Rekapitulasi ....................................................................... 151
DAFTAR RUMUS
Halaman
Rumus II.1 Volume Jam Perencanaan (VJP) ........................................... 18
Rumus II.2 Kapasitas (C) ......................................................................... 20
Rumus II.3 Derajat Kejenuhan (Ds).......................................................... 22
Rumus II.4 Tangen Circle pada Full Circle (TC) ..................................... 26
Rumus II.5 Jarak PI ke lengkung circle pada Full Circle (EC) .............. 26
Rumus II.6 Panjang bagian lengkung circle pada Full Circle (Lc) .......... 26
Rumus II.7 Absis titik SC atau CS pada garis tangen, jarak dari titik TS
ke SC atau jarak dari titik ST ke CS (Xc) .............................. 27
Rumus II.8 Ordinat titik SC atau CS pada garis tegak lurus garis tangen,
jarak tegak lurus ke titik SC atau CS pada lengkung (Yc) ..... 27
RumusII.9 Sudut lengkung spiral (θs) ..................................................... 28
Rumus II.10 Pergeseran tangent terhadap spiral (p) ................................... 28
Rumus II.11 Absis dari p pada aris tangent spiral (k) ................................ 28
Rumus II.12 Panjang tangen dari titik PI ke titik TS atau ke titik ST(Ts) .. 28
Rumus II.13 Jarak dari PI ke busur lingkaran (Es) ..................................... 28
Rumus II.14 Panjang busur lingkaran, panjang dari titik SC ke CS (Lc) .... 28
Rumus II.15 Panjang total busur lingkaran (Ltot) ...................................... 28
Rumus II.16 Panjang bagian lengkung spiral ............................................ 29
Rumus II.17 Pergeseran tangent terhadap spiral (p) ................................. 29
Rumus II.18 Absis dari p pada garis tangent spiral (k) .............................. 29
Rumus II.19 Panjang tangent dari titik PI ke titik TS atau ke titik ST (Ts) 30
Rumus II.20 Jarak dari PI ke busur lingkaran (Es) ..................................... 30
Rumus II.21 Sudut lengkung spiral (θs) ..................................................... 30
Rumus II.22 Jari-jari tikungan minimum (Rmin) ...................................... 31
Rumus II.23 Dd ........................................................................................... 31
Rumus II.24 etjd ........................................................................................... 31
Rumus II.25 VR < 0,8 km/jam ................................................................... 31
Rumus II.26 VR > 0,8 km/jam ................................................................... 31
Rumus II.27 Panjang lengkung peralihan berdasarkan waktu tempuh max.
pada lengkung peralihan (Ls) ................................................ 32
Rumus II.28 Panjang lengkung peralihan berdasarkan antisipasi gaya
sentrifugal .............................................................................. 32
Rumus II.29 Panjang lengkung peralihan berdasarkan tingkat pencapaian
perubahan kelandaian ............................................................ 32
Rumus II.30 Pergeseran tangen terhadap spiral (p) .................................... 34
Rumus II.31 Jarak pandang henti ............................................................... 39
Rumus II.32 Jarak pandang henti yang disederhanakan ............................ 39
Rumus II.33 Jarak pandang mendahului .................................................... 40
Rumus II.34 Jarak yang ditempuh selama waktu tanggap (d1) ................. 41
Rumus II.35 Jarak yang ditempuh selama mendahului sampai dengan
kembali ke lajur semula (d2) ................................................. 41
Rumus II.36 Jarak antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan
yang datang dari arah berlawanan setelah proses mendahului
selesai (d3) ............................................................................ 41
Rumus II.37 Jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang datang dari arah
berlawanan (d4) ...................................................................... 41
Rumus II.38 Jarak pandang henti (Jh) < Panjang tikungan (Lt) ................ 42
Rumus II.39 Jarak pandang henti (Jh) > Panjang tikungan (Lt) ................ 43
Rumus II.40 Lebar lintasan truk pada tikungan (b’) .................................. 44
Rumus II.41 Lebar lintasan truk pada jarak lurus (b) ................................ 44
Rumus II.42 Lebar meintang akibat tonjolan depan (Td) .......................... 44
Rumus II.43 Lebar tambahan akibat kelelahan pengemudi (Z) ................. 44
Rumus II.44 Lebar perkerasan pada tikungan (B) ..................................... 44
Rumus II.45 Pelebaran perkerasan ............................................................. 44
Rumus II.46 Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung (Ev).. 49
Rumus II.47 Panjang lengkung vertikal cembung ...................................... 50
Rumus II.48 Panjang lengkung vertikal cekung ........................................ 51
Rumus II.49 Panjang minimum lengkung vertikal .................................... 51
Rumus II.50 Panjang minimum lengkung vertikal .................................... 51
Rumus II.51 Nilai MR ................................................................................. 56
Rumus II.52 Pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana (R) ............... 59
Rumus II.53 ESA ....................................................................................... 62
Rumus II.54 CESA4 .................................................................................... 62
Rumus II.55 CESA5 .................................................................................... 63
Rumus II.56 CBR Karakteristik ................................................................. 64
Rumus II.57 Kemiringan memanjang saluran (Is) ...................................... 70
Rumus II.58 Koefisien aliran rata-rata (C) ................................................ 71
Rumus II.59 Standar deviasi (Sd) .............................................................. 72
Rumus II.60 Faktor nilai frekuensi (K) ...................................................... 72
Rumus II.61 Reduced Varieted (Yt) ........................................................... 72
Rumus II.62 Hujan dalam periode ulang T tahun (Xt) .............................. 72
Rumus II.63 Tc (Waktu Konsentrasi Total) ................................................ 74
Rumus II.64 Waktu konsentrasi untuk daerah badan jalan t1 ..................... 74
Rumus II.65 Waktu konsentrasiuntuk daerah samping t2 ........................... 74
Rumus II.66 Debit air (Q) .......................................................................... 74
Rumus II.67 Luas penampang saluran basah persegi (A) ......................... 76
Rumus II.68 Keliling basah penampang persegi (P) ................................... 76
Rumus II.69 Jari-jari hidrolis (R) ............................................................... 76
Rumus II.70 Luas penampang basah trapesium (A) ................................... 77
Rumus II.71 Keliling basah penampang trapesium (P) ............................. 77
Rumus II.72 Jari-jari hidrolis (Rs) .............................................................. 77
Rumus II.73 Luas penampang basah (A) ................................................... 77
Rumus II.74 Keliling basah (P) ................................................................... 77
Rumus II.75 Jari-jari hidrolis (R) ................................................................ 77
Rumus II.76 Luas Penampang (A) ............................................................. 77
Rumus II.77 Lebar penampang (b) ............................................................ 77
Rumus II.78 Rumus ekonomis penampang persegi ................................... 77
Rumus II.79 Tinggi jagaan (W) ................................................................. 77
DAFTAR ISTILAH
Adhesi adalah gaya tarik menarik antara partikel partikel yang tidak sejenis.
Angka ekivalen beban gandar adalah angka yang menyatakan perbandingan
tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh lintasan beban gandar sumbu tunggal
kendaraan terhadap tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh satu lintasan beban
standar sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lb)
California Bearing Plate (CBR) adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu
lapisan tanah atau perkerasan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan
kecepatan penetrasi yang sama.
Capping Layer adalah lapisan material berbutir atau lapis timbunan pilihan yang
digunakan sebagai lantai kerja dari lapis pondasi bawah, dan juga meminimalkan
efek dari tanah dasar yang lemah ke struktur perkerasan.
Cement Treated Base adalah campuran dari agregat berbutir dengan semen dan
air dalam proporsi tertentu, dan digunakan sebagai lapis pondasi.
CESA (Cumulative Equivalent Single Axle Load) adalah jumlah kumulatif beban
sumbu lalu lintas desain pada lajur desain selama umur rencana.
Daya dukung tanah adalah daya dukung yang mewakili 90% dari keseluruhan
Daya dukung tanah dasar karakteristik adalah data dari seksi yang seragam
(homogen)
Deformasi adalah perubahan bentuk atau ukuran dari sebuah objek karena
sebuah gaya (energy deformasi dalam hal ini ditransfer melalui kerja) atau
perubahan suhu (energy deformasi dalam hal ini ditransfer melalui panas).
Drainase permukaan adalah sistem drainase permukaan jalan yang terdiri atas
kemiringan melintang perkerasan serta bahu jalan, saluran samping jalan, dan
gorong-gorong.
Drainase bawah permukaan adalah sistem drainase yang dipasang dibawah
perkerasan dengan tujuan untuk menurunkan muka air tanah
Durability discounted whole of life cost adalah biaya konstruksi dan
pemeliharaan yang di diskon ke nilai ekarang (present value) pada nilai bunga
(discount rate) yang disetujui
Faktor ekivalen beban (Vehicle Damage Factor) adalah suatu faktor yang
menunjukkan besar kerusakan dari satu kendaraan dari kelas tertentu terhadap
perkerasan dalam satuan equivalent standard axle load (ESA).
Indekspermukaan (IP) adalah angka yang dipergunakan untuk menyatakan
ketidakrataan dan kekokohan permukaan jalan yang berhubungan dengan tingkat
pelayanan bagi lalu-lintas yang lewat.
Off tracking adalah keluar jalur Reliability adalah kemungkinan (probability)
bahwa jenis kerusakan tertentu atau kombinasi jenis kerusakan pada struktur
perkerasan akan tetap lebih renda atau dalam rentang yang diizinkan selama
umur rencana.
Superelevasi adalah suatu kemiringan melintang di tikungan akan memberikan
komponen berat kendaraan yang berfungsi untuk mengimbangi gaya sentrifugal
yang diterima kendaraan pada saat berjalan melalui tikungan pada kecepatan
rencana (VR).
Struktural Number (SN) adalah indeks yang diturunkan dari analisis lalu-lintas,
kondisi tanah dasar, dan lingkungan yang dapat dikonversi menjadi tebal lapisan
perkerasan dengan menggunakan koefisien kekuatan relatif yang sesuai untuk
tiap-tiap jenis material masing-masing lapis struktur perkerasan.
Soil Cement adalah hasilpencampurantanah, semen dan air, yang
dengantingkatpemadatantertentuakanmenghasilkansuatucampuran material baru,
Strong Base Approach adalah umur rencana pondasi jalan yang lebih besar dari
umur rencana lapis permukaan
Tanah dasar (Subgrade)adalah permukaan tanah asli atau permukaan galian atau
permukaan tanah timbunan yang berhubungan langsung (kontak) dengan lapisan
terbawah perkerasan, umumnya lapis pondasi bawah (sub base).
Tanah ekspansif adalah material tanah yang mengalami perubahan volume akibat
perubahan kadar air.
Traffic Multiplier adalah faktor yang digunakan untuk mengkoreksi jumlah
pengulangan beban sumbu (ESA) pangkat empat menjadi nilai faktor pangkat
lainnya yang dibutuhkan untuk desain mekanistik dengan software CIRCLY.
(Contoh :kelelahan lapisan aspal (fatigue) (pangkat 5), deformasi tanah dasar
pangkat 7).
Umur rencana (UR) adalah jumlah waktu dalam tahun yang dihitung sejak jalan
tersebut mulai dibuka sampai saat diperlukan perbaikan berat atau dianggap
perlu untuk diberi lapis permukaan yang baru.
Viskositas adalah ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya
gesekan di dalam fluida
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Data LHR dan Pertumbuhan Lalu Lintas
Lampiran II Data Geometrik Jalan
Lampiran III Data CBR
Lampiran IV Data Curah Hujan
Lampiran V Kuantitas Pekerjaan dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Lampiran VI Peta Lokasi Proyek
Lampiran VII Dokumentasi
Lampiran VIII Lembar Asistensi dll
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Danau Toba merupakan danau terluas di Asia Tenggara dan daerah tujuan
wisata yang sangat diminati oleh wisatawan dari berbagai kalangan serta dari
berbagai penjuru dunia. Pembangunan destinasi wisata Danau Toba bertaraf
internasional telah dinanti masyarakat Sumut. Tampaknya hal itu akan
direalisasikan. Pemerintah pusat akan melakukan pembangunan sarana dan pra-
sarana infrastruktur menuju lokasi dan di sekitar kawasan wisata Danau Toba,
sehingga menjadi destinasi unggulan Sumatera Utara.
Jalan merupakan satu diantara hal yang sangat penting demi kemajuan
dan pengembangan kepariwisataan. Jalan juga berperan penting dalam
peningkatan perekonamian masyarakat yang tinggal didaerah dimana jalan
tersebut dibangun. Usaha pengembangan perekonomian masyarakat dapat tercapai
jika didukung prasarana jalan yang memadai. Upaya yang dilakukan Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara untuk meningkatkan destinasi pariwisata Danau Toba
adalah pembangunan peningkatan/pelebaran jalan Kabupaten Samosir arah
Tomok-Onan Rungu menjadi satu program nasional dalam rangka percepatan
pengembangan daerah tersebut.
Hal ini sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk percepatan
pembangunan di kawasan Danau Toba sebagai Monacco of Asia. Jalan di kawasan
Kabupaten Samosir selain vital bagi sarana perhubungan lintas warga ke pusat
kabupaten dan menghubungkan beberapa kecamatan juga termasuk jalan kawasan
lintas wisata. Pelebaran jalan ini diharapkan dapat memperlancar arus lalu lintas
perpindahan baik manusia maupun barang/jasa sehingga dapat meningkatkan taraf
hidup masyarakat didaerah sepanjang ruas jalan yang akan dibangun.
Program pemerataan pembangunan sedang gencar-gencarnya dilakukan
pada saat ini. Hal ini, menuntut pemerintah melakukan pembangunan sampai ke
seluruh daerah. Oleh karena itu pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum
Bidang Bina Marga melakukan pembangunan maupun pemeliharaan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
Ruas-ruas jalan yang direncanakan berada pada Kabupaten Samosir dan
Kabupaten Toba Samosir dan tercakup dalam penanganan UPTD-Tarutung.
Penanganan berupa peningkatan/pelebaran jalan pada bagian ruas jalan yang
kondisinya mengalami kerusakan yang cukup berat dan sudah menimbulkan
gangguan pada kelancaran dan kenyamanan pengguna lalu lintas. Umumnya
ruas-ruas yang ditangani berada pada medan perbukitan.
Penanganan dilakukan secara bertahap dan diupayakan pada lokasi yang
prioritas. Penanganan pada ruas-ruas yang direncakan umumnya adalah
peningkatan/pelebaran terhadap jalan eksisting.
Ruas Jalan pada proyek Tomok-Onan Rungu ini dimulai dari desa Tomok
dan berakhir di desa Onan Rungu Km 166,8 dengan panjang ruas 34 Km. Lokasi
efektif berada pada Sta 221+000 s/d Sta 225+500 = 4.500 m. Elevasi berada pada
kisaran 919 meter dpl s/d 1081 meter dpl.
Lebar perkerasan eksisting rata-rata 4,5 meter. Kondisi perkerasan
sebagian besar sudah rusak dengan permukaan yang kasar, banyak retak dan
depresi serta permukaan yang bergelombang. Tetapi terdapat bagian jalan yaitu
pada sekitar Sta 224+772 s/d Sta 225+500 yang telah ditangani dengan lapen.
Penanganan yang direncanakan untuk section I pelebaran dari 4,5 meter menjadi
6,00 meter dan penanganan yang direncanakan untuk section II dan section III
adalah tetap yaitu dengan lebar 4,5 meter dan juga mencakup peningkatan
struktur jalan.
Sejalan dengan pemikiran diatas maka penulis akan melakukan
“PERANCANGAN PENINGKATAN KAPASITAS JALAN
TOMOK – ONAN RUNGU KABUPATEN SAMOSIR – SUMATERA
UTARA STA 221+000 s/d STA 223+100”.
1.2 Topik Pembahasan
Topik pembahasan atau permasalahan yang akan dibahas dalam Tugas
Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kapasitas pada ruas jalan Tomok-Onan Rungu Kab. Samosir
selama umur rencana?
2. Bagaimana perencanaan geometrik yang akan dilaksanakan pada ruas
jalan Tomok-Onan Rungu Kab. Samosir menggunakan Standar
Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.038/BM/1997?
3. Berapa hasil perhitungan tebal perkerasan pada ruas jalan Tomok-Onan
Rungu Kab. Samosir menggunakan metode Manual Desain Perkerasan
Jalan No.02/M/BM/2013?
4. Berapakah hasil perencanaan dimensi drainase pada ruas jalan Tomok-
Onan Rungu Kab. Samosir menggunakan pedoman perencanaan drainase
jalan Departemen Pekerjaan Umum Pd-T-02-2006-B?
5. Berapa rencana anggaran biaya (RAB) yang akan digunakan pada ruas
jalan Tomok-Onan Rungu Kab. Samosir dengan metode Analisa Harga
Satuan No.008-01/BM/2010 Tahun 2010?
1.3 Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan Tugas Akhir ini adalah:
1. Untuk mengetahui kapasitas yang terjadi pada ruas jalan Tomok-Onan
Rungu Kab. Samosir setelah dilakukan peningkatan;
2. Untuk merencanakan geometrik pada ruas jalan Tomok-Onan Rungu Kab.
Samosir menggunakan Standar Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota
No.038/BM/1997;
3. Untuk mengetahui hasil perhitungan tebal perkerasan untuk peningkatan
jalan pada ruas jalan Tomok-Onan Rungu Kab. Samosir menggunakan
Metode Manual Desain Perkerasan Jalan No. 02/M/BM/2013;
4. Untuk mengetahui besar dimensi saluran drainase pada ruas jalan Tomok-
Onan Rungu Kab. Samosir menggunakan pedoman perencanaan drainase
jalan Departemen Pekerjaan Umum Pd-T-02-2006-B;
5. Untuk mengetahui nilai rencana anggaran biaya (RAB) yang akan
digunakan pada pembangunan ruas jalan Tomok-Onan Rungu Kab.
Samosir dengan menggunakan Analisa Harga Satuan No.008-01/BM/2010
Tahun 2010.
1.4 Manfaat Penelitian
Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Secara praktis, hasil Tugas Akhir ini akan memberikan sumbangan
pemikiran bagi instansi pemerintah yang memiliki keterkaitan khususnya
di bidang Perencanaan Jalan.
2. Secara akademis, hasil Tugas Akhir ini dapat menjadi panduan dan
dikembangkan untuk merencanakan jalan nasional. Dan berguna untuk
menambah wawasan agar dapat melaksanakan kegiatan yang sama ketika
bekerja secara langsung di lapangan.
3. Sebagai bahan pendukung Tugas Akhir atau penelitian yang sama jika
diperlukan.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini
adalah sebagai berikut :
1. Ruas jalan yang akan direncanakan pada STA 221+000 s/d STA 223+100;
2. Tidak membahas pelaksanaan pekerjaan di lapangan, perencanaan gorong-
gorong, dan dinding penahan tanah di sepanjang ruas jalan yang akan
dibahas.
1.6 Metode Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis memperoleh data langsung dari
Pihak Pelaksana Proyek.
Data yang diperoleh antara lain:
1. Data Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR)
2. Data Geometrik Jalan;
3. Data Curah Hujan;
4. Gambar Cross Section dan Long Section.
Selanjutnya, penulis juga melakukan studi kepustakaan sebagai bahan
referensi pembahasan data. Pengolahan data menggunakan Standar Perencanaan
Geometrik Jalan Antar Kota No.038/BM/1997 untuk mengevaluasi desain
geometrik yang ada, metode Manual Desain Perkerasan Jalan No.02/M/BM/2013,
metode Departemen Pekerjaan Umum Pd-T-02-2006-B untuk merencanakan
dimensi drainase, dan perhitungan RAB pada ruas jalan Tomok-Onan Rungu Kab.
Samosir dengan menggunakan Analisa Harga Satuan No.008-01/BM/2010 Tahun
2010.
1.7 Lokasi Studi
Lokasi perencanaan adalah ruas jalan Tomok-Onan Rungu Kab. Samosir.
1.8 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi: Latar belakang, topik pembahasan, tujuan
pembahasan, manfaat, batasan masalah, teknik
pengumpulan data, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi landasan teori dan peraturan-peraturan yang
dijadikan sebagai acuan dalam perhitungan kapasitas jalan
antar kota, perencanaan geometrik jalan, tebal perkerasan
lentur, perencanaan saluran drainase serta perhitungan
rencana anggaran biaya.
BAB III METODE PENELITIAN
Meliputi: Tahapan persiapan, tahapan penyusunan Tugas
Akhir, identifikasi masalah, pengamatan pendahuluan,
perumusan masalah, pengumpulan data, analisis data, dan
perencanaan.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Meliputi: Evaluasi kapasitas jalan raya pada pelebaran jalan
Tomok-Onan Rungu Kab. Samosir, perencanaan geometrik
yang akan dilaksanakan pada ruas jalan Tomok-Onan
Rungu Kab. Samosir menggunakan Standar Perencanaan
Geometrik Jalan Antar Kota No.038/M/BM/1997,
perhitungan tebal perkerasan pada Tomok-Onan Rungu
Kab. Samosir menggunakan metode Manual Desain
Perkerasan Jalan No.02/M/BM/2013, perhitungan dimensi
saluran drainase menggunakan pedoman perencanaan
drainase jalan Departemen Pekerjaan Umum Pd-T-02-
2006-B, dan perhitungan rencana anggaran biaya (RAB)
yang akan digunakan pada Tomok-Onan Rungu Kab.
Samosir menggunakan Analisa Harga Satuan No.008-
01/BM/2010 Tahun 2010.
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Meliputi: Penerapan dari analisis yang digunakan untuk
perancangan geometrik, tebal perkerasan, drainase, dan
rencana anggaran biaya.
BAB VI PENUTUP
Meliputi: Kesimpulan dan saran dari hasil pengolahan data
dan pembahasan data.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN