Post on 20-May-2019
Page 1
Penyelenggaran Kurikulum dan Proses
Belajar Mengajar Berbasis Kewirausahaan
dan Syariah
Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe,SE,M.Si
Ketua Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi USU
Pertemuan Dekanat Fakultas Ekonomi PTN Seluruh Indonesia
Universitas Padjajaran
Bandung 2009
Page 2
Fenomena • Indonesia sebagai negara dengan
anugrah sumberdaya yang begitu
melimpah ternyata belum mampu
dikelola untuk menghasilkan
kemakmuran yang adil dan merata
bagi rakyat.
• Tingginya angka kemiskinan,
pengangguran dan ketimpangan
ekonomi merupakan masalah yang kian
mendesak untuk segara diatasi.
Page 3
• Daya saing bangsa atau daerah
ditentukan terutama oleh daya saing
sektor-sektor ekonomi, industri,
perusahaan serta unit-unit kegiatan
usaha yang efisien dari sektor strategis
di negara tersebut
• pesatnya pertumbuhan ekonomi berbasis
syariah dalam beberapa tahun terakhir
Page 4
Kurikulum ?Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Menurut Grayson, kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out- comes) yang diharapkan dari suatu
pembelajaran.
Page 5
suatu hal yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan atau
industri untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya
terutama dengan :
• teknologi,
• kewirausahaan (entepreneurship),
• efisiensi atau produktivitas yang tinggi,
• proses produksi dengan skala ekonomis, differensiasi produk,
• modal dan prasarana serta sarana lainya yang cukup,
• jaringan distribusi di dalam dan di luar negeri yang luas serta diorganisasikan dan dikelola secara profesional,
• dan proses produksi dilakukan dengan sistem tepat waktu
Page 6
• Pemerintah, dunia usaha, dan perguruan tinggi merupakan lembaga yang paling strategis mengemban tugas meningkatkan daya saing bangsa.
• Peran dunia perguruan tinggi diharapkan mampu menjadi lokomotif perubahan ke arah daya saing global, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab tantangan perubahan itu sendiri
Page 8
• Masalahnya sekarang bagaimana
mengubah mindset lama mengenai
relevansi antara proses pendidikan
di PT dengan kebutuhan pasar
tenaga kerja, menjadi mindset baru
mengenai kemampuan perguruan
tinggi menghasilkan lulusan
pencipta kerja.
Page 9
Kurikulum Berbasis Entepreneur
• Kurikulum S-1 selama ini memberikan bobot
lebih besar pada teori (>60%) dan praktek riil
lapangan yang masih minim (<20%).
• Kurikulum ini harus direvisi sesuai dengan
kebutuhan untuk menghasilkan lulusan yang
mampu menciptakan peluang kerja dengan
menerapkan teori dan praktek.
Page 10
Desain Kurikulum Berbasis Entepreneur
• Kurikulum yang dibuat harus mengacu kepada kebutuhan daya saing bangsa, serta visi dan misi universitas dalam menghasilkan lulusan.
• Oleh karena itu, universitas yang belum memiliki komitmen terhadap daya saing bangsa, perlu me-reorientasikan visi dan misinya.
• Perubahan visi dan misi diperlukan dalam rangka menghasilkan lulusan yang mampu meningkatkan daya saing bangsa, yaitu lulusan-lulusan yang bukan sekedar mencari kerja tetapi lulusan yang juga mampu menciptakan peluang kerja
Page 11
• Kurikulum berbasis
kewirausahaan merupakan
kurikulum kunci yang akan
menjadi ukuran keberhasilan
perguruan tinggi menciptakan
lulusan yang berdaya saing tinggi
di pasar kerja.
Page 12
Siapa yang harus terlibat
• Kurikulum baru atau revisi kurikulum
yang lama harus melibatkan berbagai
pihak, sehingga memperlancar proses
verifikasi dan evaluasi dari stakeholders:
– alumni,
– dunia usaha,
– pemerintah dan
– civitas akademika.
Page 13
How to use a Entrepreneur Curriculum
• setiap dosen pengampu harus memilah dan memilih materi (teori) yang paling relevan dengan tujuan setiap mata kuliah dan semaksimal mungkin memberikan bobot aplikasi dengan praktek dari kasus-kasus riil yang ada di lokasi sekitar (local context).
• Bila perlu games-games di lapangan dapat diberikan.
• Metode pengajaran, juga harus diubah dari pembelajaran kelas (class room) yang monoton menjadi pembelajaran yang aktraktif dan di lapangan (field study).
Page 14
Teknologi dan Kurikulum
Penerapan teknologi dalam bidang pendidikan
khususnya kurikulum ada dalam dua bentuk yaitu
bentuk perangkat lunak dan bentuk perangkat keras.
Penerapan teknologi perangkat keras dalam
pendidikan dikenal sebagai teknologi alat, sedangkan
penerapan teknologi perangkat lunak disebut teknologi
sistem.
Page 15
Kegiatan Belajar Mengajar
Berpusat pada peserta didik
Mengembangkan kreativitas
Menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang
Kontekstual
Menyediakan pengalaman belajar yang beragam
Belajar melalui berbuat
Page 16
• Ekonomi syariah
– Di semester keenam
• Kewirausahaan
– Semester 3
• Konsentrasi kewirausahaan diterapkan
oleh Departemen Manajemen
sejak tahun 2005 demikinan juga
• Mata kuliah Manajemen keuangan syariah
bekerja sama dengan Bank Syariah
Mandiri dan Bank Muamalat (sebagai staff
pengajar)sejak semester genap
2006/2007
Mata kuliah keahliah berkarya
Page 17
• Pengembangan kurikulum ekonomi berbasis
Islam tersebut juga ditambah dengan kewajiban
terhadap penguasaan bahasa asing, antara lain
bahasa Inggris dan Arab untuk menunjang
kemampuan lulusan dalam mengaplikasikan
keahlian yang dimiliki
Page 18
Peran serta ??
• pengembangan kurikulum ekonomi
berbasis syariah harus didukung oleh
kerja sama yang dilakukan dengan
berbagai pihak untuk meningkatkan
kompetensi lulusan, meliputi
perencanaan, implementasi, maupun
evaluasi kurikulum