Post on 04-Apr-2022
Page 1
Penurunan BOD dan COD Pada AirLimbah Katering Menggunakan
Konstruksi Subsurface-Flow Wetlanddan Biofilter Dengan Tumbuhan Kana
(Canna indica)
Oleh : Dinda Wahyu Setiarini3309100059
Page 2
LATAR BELAKANG
POPULASI PENDUDUK
BERKEMBANGNYA RUMAH MAKAN
LIMBAH DOMESTIK (KATERING)
KEPMEN LH NO. 112 TAHUN 2003BOD < 3 mg/liter
COD < 25 mg/liter
Page 3
RUMUSAN MASALAH
PERUSAHAAN KATERING
kelurahan BendulMerisi KecamatanWonocolo, Surab
aya
TIDAK MEMENUHI BAKU MUTU
WETLAND + BIOFILTER
Page 4
TUJUAN
• TUJUAN PENELITIAN
1. mendapatkan nilai removal BOD dan COD yang optimum
2. mendapatkan rasio BOD/COD yang stabil3. mendapatkan waktu detensi dan kerapatan tanam
tumbuhan yang optimum
Page 5
VARIASI REAKTOR
Debit
(Liter/hari)
Kerapatan (mg/cm2)
8 10
50 √ √
100 √ √
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Page 6
PENELITIAN PENDAHULUAN
• AKLIMATISASI TUMBUHAN
1. Waktu aklimatisasi ± 2 minggu
2. Ditanam di bak diameter ± 80 cm masing-masingbak 15 tumbuhan kana yang berumur ± 2 bulan.
3. Massa tumbuhan ± 240 gr/tumbuhan.
Page 7
No. Reaktor Kerapatan (mg/cm) Jumlah Tumbuhan
1 R8/50 50 6
2 R8/100 100 3
3 R10/50 50 6
4 R10/100 100 3
5 RK-50 50 6
6 RK-100 100 3Sumber : Hasil Analisis dan Perhitungan, 2013
Page 9
DESAIN REAKTOR UJI
20 cm 20 cm
6 cm
24 cm
15 cm
Air Limbah
Tanah
Gravel Ø 0,8 cm
Gravel Ø 3,2 cm
Page 13
HASIL ANALISA COD
Kerapatan kecil = Banyak Tumbuhan = Efisiensi Removal
Tinggi
R8/50EFISIENSI REMOVAL 75 %
WAKTU DETENSI OPTIMUM HARI KE-2
ADA PENGARUH DEBIT TAHAPAN FITOPROSES (FITOSTABILISASI)
(Mangkoedihardjo, 2010)
Page 15
HASIL ANALISA BOD
TERJADI NAIK TURUNNYA GRAFIK
BAKTERI AEROBIK MEREMOVAL KONTAMINAN
ORGANIK
TUMBUHAN MENGELUARKAN
EKSUDAT
TERJADINYA SHOCK LOADING
Page 16
RASIO BOD/COD
Hari
Ke-Inlet R8/50 R8/100 R10/50 R10/100
0 0.67 0.37 0.18 0.42 0.26
2 0.29 0.13 0.30 0.20 0.20
4 0.24 0.18 0.14 0.41 0.28
6 0.81 0.45 0.55 0.15 0.24
8 0.75 0.15 0.46 0.07 0.26
10 0.06 0.11 0.03 0.07 0.05
12 0.78 0.59 0.17 0.68 0.53
SUMBER : HASIL ANALISIS DAN PERHITUNGAN, 2013
Page 17
HASIL ANALISA RASIO BOD/COD
BOD/COD influen > BOD/COD efluen
1. Fungsi Tumbuhandan mikrobamembiodegradabelair limbah hinggamendekati stabil
2. Rasio BOD/COD > 0,1 -Biodegradabel
3. Rasio BOD/COD < 0,1 - Stabil
Page 18
DERAJAT KEASAMAN (pH)
66.5
77.5
88.5
99.510
0 5 10 15
pH
Hari Ke
8 508 10010 5010 100Inlet
7.5
8
8.5
9
9.5
10
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
0 5 10 15
BO
D/C
OD
Waktu (Hari Ke-)
Inlet
rasio BOD/COD
Page 19
• Rasio BOD/COD mengalami peningkatan maksimumpada pH netral dibandingkan pH basa (Setiadi, et al. 2007)
• Hal ini terjadi karena proses biologis sulit terjadi padakondisi pH yang tidak netral (Sugiharto, 1987).
• Pada rentang nilai pH yang cenderung mendekati netralnilai rasio BOD/COD mengalami peningkatan yang berupa turunnya nilai rasio BOD/COD sehingga air limbah hasil olahan bersifat biodegradabel yang mendekati stabil
• bakteri tumbuh dan berkembang pada kondisi pH netral
Page 20
SUHU
27
27.5
28
28.5
29
29.5
30
30.5
0 2 4 6 8 10 12
Suhu
(C)
Waktu (Hari Ke-)
R8/50R8/100R10/50R10/100Inlet
Page 21
1. peningkatan rasio BOD/COD optimum terjadi padasuhu 37oC dibandingkan dengan waktu pengoperasianpada temperatur ruang karena pada temperatur ruangaktivitas mikroorganisme dalam mereduksi kandungankontaminan limbah lebih rendah dibandingkan denganaktivitas mikroorganisme pada temperatur 37 oC(Setiadi, et al. 1997).
2. Menurut Akratos (2006), efisiensi removal rendahterjadi apabila temperatur juga rendah dan terjadinyatemperatur yang tidak signifikan disebabkan olehaktifitas mikroba aerobik.
.
HASIL ANALISA SUHU
Page 22
MORFOLOGI
•GR : Growth Rate•Nt : tinggi tumbuhan waktu
ke-t•No : tinggi tumbuhan waktu
ke-0 (awal)
•Reaktor uji memiliki nilai GR dengan rentang nilai 0,125 % - 3,250 %•Reaktor Kontrol memiliki nilai GR dengan rentang nilai0,250 % - 3,000 %•CONCLUSION : tumbuhan kana bertahan dan tumbuhdengan cepat pada lingkungan yang dialiri air limbahkatering daripada air keran (PDAM).
Page 23
KESIMPULAN
1. Kualitas efluen air limbah katering masih belum memenuhibaku mutu air limbah domestik berdasarkan Kepmen LH No. 112 Tahun 2003. Konsentrasi BOD akhir berkisar antara 48-616 mg/liter dengan baku mutu kadar maksimum BOD 100 mg/liter.
2. Efisiensi removal tertinggi BOD dan COD terjadi pada reaktoruji R8/50 dengan variabel debit 8 liter/hari dan kerapatantanam 50 mg/cm2 dengan efisiensi removal sebesar 90% dan75%.
3. Kondisi air limbah katering yang dihasilkan bersifatbiodegradabel yang menuju stabil dengan hasil rasioBOD/COD sebesar 0,03-0,68.
4. Waktu detensi optimum terjadi pada hari ke-2 pada reaktor ujiR8/50 dengan efisiensi removal sebesar 75% yang terjadipada fase vegetatif tumbuhan kana.
Page 24
SARAN
• Dilakukan penelitian dengan parameter lain selain BOD danCOD.
• Pada reaktor kontrol juga diteliti tentang konsentrasi BOD danCOD sehingga dapat diketahui apakah ada pengaruh eksudatterhadap air limbah katering hasil olahan.
• Dalam mengolah air limbah, perlu diperhatikan keadaanpH, suhu agar efisiensi removal BOD dan COD tinggi.
• Perlu dilakukan aklimatisasi gravel pada biofilter agar mikrobatumbuh sehingga kondisi air limbah yang dihasilkan bersifatstabil.
• Dilakukan perhitungan luas lahan yang dibutuhkan dalammengolah air limbah katering dengan menggunakan tumbuhankana dan biofilter untuk menerapkan penelitian ini.