Post on 08-Feb-2016
1
PEMBENTUKAN DAN PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN KELOMPOK PEMBINAAN KELOMPOK
USAHA BERSAMAUSAHA BERSAMA
DIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHA PENANGKAPAN IKANDIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP
2010
Oleh:Ir. Yunisdianti
subdit KELEMBAGAAN USAHA
2
PENGERTIAN KUB Perikanan Tangkap :
• Badan usaha non badan hukum ataupun yg sudah berbadan hukum yg berupa KELOMPOK• Dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan/musyawarah • Dilandasi oleh keinginan bersama untuk berusaha bersama dan dipertanggungjawabkan secara bersama• Meningkatkan pendapatan anggota.• Kesamaan jenis usaha maupun bersifat multi usaha yang saling terkait.• Diupayakan mengakomodasi seluruh anggota keluarga nelayan (termasuk wanita dan taruna nelayan), saling menunjang menuju tercapainya efisiensi usaha serta meningkatnya pendapatan keluarga nelayan.
3
MENGAPA KUB ?• Amanat UUD 1945 Pasal 33 : Ekonomi Nasional Dibangun Berdasarkan USAHA
BERSAMA• Amanat UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Bab X Pemberdayaan Nelayan Kecil
dan Pembudidaya Ikan Kecil) – Pasal 60 : penyediaan skim kredit bagi nelayan kecil; diklat dan penyuluhan;
penumbuhkembangan kelompok nelayan kecil dan Koperasi Perikanan
Nelayan Kecil : orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tanpa atau menggunakan kapal berukuran < 5 GT.
– Pasal 61 : Harus mendaftarkan diri, usaha dan kegiatannya kepada instansi perikanan setempat, TANPA DIPUNGUT BIAYA.
– pasal 62 : pemerintah mengusahakan dana untuk memberdayakan nelayan– Pasal 63 : pengusaha perikanan mendorong kemitraan usaha yang saling menguntungkan
dengan kelompok nelayan
• Adanya keterbatasan kemampuan nelayan dalam mengakses sumberdaya, permodalan, teknologi, informasi, dan pasar;
• Masih rendahnya tingkat pendapatan dan kesejahteraan nelayan;
Perlu upaya peningkatan skala ekonomi usaha melalui wadah Kelompok Usaha Bersama (KUB) untuk meningkatkan pendapatan nelayan.
4
PENDAPATAN NELAYAN
• Nilai jual• Produktivitas• Efisiensi
usaha
USAHA PENANGKAPAN
Faktor Penentu
Faktor-Faktor Penentu Usaha Penangkapan
Nilai jual
Produktivitas
Efisiensi Usaha
• Mutu• Daya serap pasar
• Teknologi• SDI
• Biaya • Skala usaha• Kapasitas produksi
5
GAMBARAN USAHA KUB No. Uraian Kondisi Umum Keterangan
1 Jumlah KUB 3.631 KUB Yang berkategori sebagai KUB
2. Struktur Organisasi Sedang-lengkap kriteria lengkap adalah pengurus harian plus seksi / bidang
3. Bidang Usaha Penangkapan ikan, pemasaran dan pengolahan hasil perikanan,
Beberapa KUB juga mempunyai bidang usaha diluar kegiatan perikanan
4. Jumlah Angota untuk setiap kelompok
10 – 400 orang Pada umumnya berkisar antara 20-30 orang
5. Klasifikasi KUB 50% KUB kelas pemula, 20% KUB kelas madya, 20% kelas lanjut, 10% KUB kelas utama
5 Sarana Kesekretriatan Kurang lengkap Sebagian besar KUB belum memiliki bangunan kantor sekrertariat secara mandiri (masih menumpang)
6 Jumlah Modal Usaha Rp 20 juta s/d 400 juta Pada umumnya sekitar Rp. 50 juta Modal yang dimiliki oleh organisasi KUB
(tidak termasuk modal yang dimiliki oleh individu angota KUB
7 Sumber Modal Usaha Sendiri (anggota) dan pinjaman Beberapa KUB mendapat bantuan dari swasta
8 Keuntungan Usaha / tahun 5 s/d 250 Pada umumnya sekitar Rp. 25 juta
9 Nilai Asset yang dimiliki 15.000.000 s/d 750.000.000,- Pada umumya sekitar Rp. 50 juta
10 Tambahan pendapatan bagi anggota/bulan/ anggota
Rp. 75 000,- s/d Rp. 2 000 000,- Tambahan pendapatan terbesar terjadi pada unit usaha pemasaran ikan
TUJUAN DAN SASARAN
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota (nelayan, wanita nelayan dan taruna nelayan)
TUJUAN
meningkatnya daya serap terhadap teknologi dan informasi,
terjalinnya kerjasama yang baik dalam perencanaan usaha dan implementasinya,
tumbuhnya motivasi untuk pengembangan kader,
meningkatnya pengembangan dan diversifikasi usaha
meningkatnya kemampuan nelayan dalam melaksanakan: pengadaan sarana dan prasarana, pemupukan modal, dan pentaatan terhadap perjanjian dalam kemitraan,
meningkatnya kinerja pengelolaan usaha.
SASARAN
PENUMBUHAN & PENGEMBANGAN KUB
KUB
Kepentingan sama
Pengelolaan usaha
Akses permodalan
Pertukaran informasi
Kesempatan kerja
Struktur Sosial
Produktivitas usaha
Pemasaran
Teknologi Informasi
Kemitraan
Standar Ekspor
Pendapatan naik
Bidang Usaha
Utama
Bidang usaha
Pendukung
PENGEMBANGAN
KUB (gabungan KUB, Kemitraan, Koperasi)
MANFAAT DAN PENGEMBANGAN MANFAAT DAN PENGEMBANGAN KUBKUB
LANGKAH PEMBENTUKAN KUB
• Identifikasi sumberdaya• Identifikasi jenis usaha potensial• Identifikasi calon anggota• Penjelasan kepada calon anggota
tentang manfaat dan konsepsi KUB• Rapat untuk pembentukan KUB ,
kesepakatan tentang : nama, tempat, sekretariat kepengurusan, bidang usaha, permodalan dll AD / ART
• Operasional KUB
PERSIAPAN MENDIRIKAN KUB
Nelayan/wanita nelayan/taruna nelayan yang akan mendirikan KUB harus mengerti maksud dan tujuan KUB serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan. (KUB dibentuk untuk meningkatkan pendapatan dan memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi anggota)
Pendiri KUB dapat meminta penyuluhan dan pendidikan serta pelatihan dari Departemen Kelautan dan Perikanan, dengan berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi/Kabupaten/Kota.
KEPENGURUSAN KUB
KETUA
SekretarisBendahara
Sie. Produksi Sie, Usaha Sie. Alat Sie. Pemasaran
- Dipilih secara aklamasi/musyawarah/voting- Periode pengurus maks 5 tahun- Pengurus tercantum pada Anggaran Dasar
CONTOHCONTOH
TUGAS & WEWENANG PENGURUS KUB
# Tugas pengurus KUB :
- Mengelola KUB dan usahanya
- Mengajukan rancangan rencana kerja secara sederhana
- Menyelenggarakan pertemuan
- Mengajukan laporan keuangan & pertanggungjawaban tugas
- Menyelenggarakan pembukuan keuangan & inventaris
- Memelihara daftar buku anggota & pengurus
- Membuat laporan tahunan
# Wewenang pengurus :
- Mewakili KUB
- Bertindak dan berupaya utk kepentingan & kemanfaatan KUB
PERMODALAN KUB
Rp
-Tabungan anggota-Penjualan saham
-Kelayakan usaha-Selektif
-Stimulan-Kredit lunak-Paket bantuan
Mandiri
Lembaga Keuangan
Pemerintah/Pihak Ketiga
ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA
SSuussuunnaann
- Nama, waktu dan tempat, tujuan, fungsi dan azas- Nama, waktu dan tempat, tujuan, fungsi dan azas
- Ketentuan keanggotaan dan kepengurusan- Ketentuan keanggotaan dan kepengurusan
- Modal, bentuk usaha & badan usaha, serta kegiatan- Modal, bentuk usaha & badan usaha, serta kegiatan
- Pembagian keuntungan dan/atau kerugian- Pembagian keuntungan dan/atau kerugian
- Rapat & musyawarah- Rapat & musyawarah
- Sanksi dan aturan tambahan- Sanksi dan aturan tambahan
RReennccaannaa
KKe e r r j j aa
- Penetapan tujuan dan langkah pencapaian- Penetapan tujuan dan langkah pencapaian
- Penetapan jadwal kegiatan & pembagian tugas- Penetapan jadwal kegiatan & pembagian tugas
- Penetapan jenis & volume usaha- Penetapan jenis & volume usaha
- Permodalan & sumbernya serta pengembaliannya- Permodalan & sumbernya serta pengembaliannya
- Pengadaan bahan baku & pemasaran hasil- Pengadaan bahan baku & pemasaran hasil
- Rencana & pola pengembangan usaha - Rencana & pola pengembangan usaha
- Rapat pengurus & Rapat Anggota- Rapat pengurus & Rapat Anggota
PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB)
1. PENINGKATAN KUALITAS SDM
• peningk. Ketrampilan teknis dan mgt.
• membangun kewirausahaan dilakukan melalui diklat & upaya mandiri
2. PENINGKATAN PENGELOLAAN USAHA a. keunggulan komoditas
b. pemilihan jenis usaha yang sesuai untuk ditingkatkan
c. perencanaan, pengorganisasian & monev.
d. peningk. adm usaha dan pengel. keuangan
e. peningkatan akses: modal, pasar dan info.
f. pengembangan kemitraan
PENGEMBANGAN KUBPENGEMBANGAN KUB
PENILAIAN
LEMBAGA PEMBINA
FKKUB
Pelatihan Manajemen
Apresiasi Kelompok
Studi banding
Rapat Anggota
Bimbingan petugas
•DITJEN PT
•DINAS PROPINSI
•DINAS KAB/KOTA
•PP/PPI
KUBKAPASITAS
MENINGKAT
Intensifikasi
Perluasan
Pemupukan modal
Kemitraan
Pembinaan Teknis
Pembinaan
ASPEK PENILAIAN
1 Kelembagaan
2 Ekonomi
3 Keuangan
4 Teknis : -penangkapan -pengolahan/ pemasaran)
Kelas Nilai Pengukuhan
Pemula ≤ 50 Kab/Kota
Lanjut 51 – 65 Kab/Kota
Madya 66 – 80 Kab/Kota
Utama ≥ 81 Propinsi
KLASIFIKASI KUB
5 Lingkungan Fisik
Aspek Penilaian Sosial dan Kelembagaan (bobot: 20%)1. dasar pembentukan KUB,
2. anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART),
3. struktur organisasi dan ketertiban organisasi,
4. jumlah dan perkembangan anggota,
5. kualitas SDM (kemampuan, prakarsa, kreatifitas),
6. pengembangan kader,
7. proses perencanaan kerja, evaluasi pelaksanaan rencana kerja dan tingkat kerjasama dalam melaksanakan rencana,
8. pemanfaatan akses informasi teknologi usaha dan pemasaran,
9. pelaksanaan kemitraan dengan fihak luar ,
10. keikutsertaan dalam kegiatan-kegiatan pelatihan,
11. rencana pengembangan usaha,
12. intensitas pembinaan dari instansi teknis terkait, dan
13. kepedulian dalam menjaga kelestarian lingkungan
Aspek Penilaian Ekonomi (bobot: 20%)1. perkembangan usaha,
2. kelancaran perguliran modal,
3. pemupukan modal,
4. tingkat produksi unit usaha, dan
5. penyisihan keuntungan
Aspek Penilaian Keuangan (bobot: 20%)1. jumlah dan perkembangan modal,
2. tabungan anggota/kegiatan simpan pinjam,
3. perkembangan aset, omzet, keuntungan dan likuiditas usaha, dan
4. kecermatan dan kerapian pembukuan keuangan kelompok
Aspek Penilaian Teknis KUB Penangkapan Ikan (bobot: 20%)
1. pemilikan perahu, alat penangkapan dan alat bantu penangkapan lainnya,
2. cara penangkapan,
3. rencana operasional penagkapan ikan,
4. rata-rata jumlah hari operasi penangkapan ikan,
5. penanganan hasil tangkapan ikan diatas kapal dan saat pembongkaran,
6. pemeliharaan alat tangkap, mesin dan kasko kapal,
7. ketrampilan pengoperasian peralatan penangkapan,
8. pengetahuan nakhoda kapal dan anak buah kapal (sertifikat kecakapan), dan
9. pengetahuan mengenai daerah penangkapan dan komoditas ikan sasaran.
Aspek Penilaian Lingkungan Fisik (bobot: 20%)
1. Pengetahuan terhadap pemanfaatan dan pengelolaan SDI secara bertanggung-jawab,
2. Penyampaian informasi dan pemahaman pemanfaatan/pengelolaann SDI dan lingkungannya,
3. Seleksi terhadap komoditas tangkapan, terutama komoditas non target yang dilindungi,
4. Komitmen dan intensitas kegiatan perlindungan SDI dan lingkungannya,
5. Peranserta aktif dalam kegiatan perlindungan SDI dan lingkungannya.
No. Aspek yang dinilai Bobot (%) Nilai Maksimal Nilai kinerja/Aspek
1 Sosial dan Kelembagaan 20 100 N1
2 Ekonomi 20 100 N2
3 Keuangan 20 100 N3
4 Teknis 20 100 N4
5 Lingkungan Fisik 20 100 N5
Nilai Total Kinerja KUB (NT) N1-5
Cara Pemberian Nilai
Aspek Penilaian KUB Teladan
1. Aspek Pengelolaan Usaha:• Indikatornya: Perencanaan, Pengorganisasian,
Pelaksanaan dan Pengawasan thd program kerja, keuangan dan investasi.
• Kelengkapan dan Ketertiban pencatatan data, administrasi dan informasi kegiatan usaha.
• Perkembangan/perluasan usaha/kerjasama kemitraan.
• Pemupukan modal, investasi dan pengelolaan keuangan kelompok.
• Kemampuan/ketaatan dalam pengembalian kredit
23
Lanjutan ……………
2. Aspek teknis:Indikatornya: Kemampuan penguasaan dan penerapan teknologi PI untuk menciptakan kegiatan usaha yg efesien dan produktif serta penanganan ikan diatas kapal untuk mempertahankan mutu.
3.3.Dampak:Dampak:Indikatornya: manfaat bagi anggota KUB dan Indikatornya: manfaat bagi anggota KUB dan masyarakat sekitar, meliputi: 1) aspek sos-bud, 2) masyarakat sekitar, meliputi: 1) aspek sos-bud, 2) aspek ekonomi, 3) aspek teknologi, 4) peningkatan aspek ekonomi, 3) aspek teknologi, 4) peningkatan kualitas SDM, dan 5) peningkatan kualitas kualitas SDM, dan 5) peningkatan kualitas sumberdaya ikan dan lingkungannya.sumberdaya ikan dan lingkungannya.
Lanjutan….Lanjutan….
24
Lanjutan ……………
• Peningkatan akses permodalan usaha bagi KUB/anggota KUB melalui kerjasama dengan lembaga keuangan (skim kredit dari pegadaian, kredit usaha mikro dari perbankan, kredit ketahanan pangan dan energi, dan sertipikasi tanah bagi nelayan)
• Pengembangan kemitraan usaha bagi KUB• Pengembangan dan pembinaan diversifikasi usaha bagi
KUB• Peningkatan kompetensi pengelolaan usaha bagi
pengelola KUB• Pembinaan dan pendampingan KUB bersama dengan
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi/ Kabupaten/Kota serta Pelabuhan Perikanan dan PPI
Lanjutan….Lanjutan….
FORUM KOMUNIKASI KUB
KUB
KUB
KUB
FKKUB Kab/Kota
KUB
KUB
KUB
FKKUB Kab/Kota
FKKUB PROPINSI
KUB
KUB
KUB
FKKUB Kab/Kota
KUB
KUB
KUB
FKKUB Kab/Kota
FKKUB PROPINSI
FKKUB NASIONAL
PEMANTAUAN EVALUASI KUB
KUB
KUB
KUB
DINAS KOTA/KAB
DINAS PROPINSI
DITJEN PERIKANAN TANGKAP
6 bulan
Lingkup Pembinaan
1. Kelembagaan:Pembinaan Manajemen kelompok
2. Input sarana Produksi: Intensifikasi Usaha, Pengembangan/Perluasan Usaha.
3. Kewirausahaan:Pembinaan Manajemen Usaha, Pembinaan Teknis dll.
4. Akses Permodalan: Pemupukan Modal, Skim Kredit, SHAT, Kemitraan Usaha dll
5. Pemasaran: perluasan jaringan, kemitraan Usaha, promosi produk perikanan dll.
28
LANGKAH-LANGKAH PEMBINAAN KUB KE DEPAN
• Intensifikasi penumbuhan dan pengembangan KUB• Ditjen Perikanan Tangkap menerbitkan Surat Keputusan Dirjen
Perikanan Tangkap Nomor: 4536/DPT.5/PI.630.D5/X/08 tentang Penetapan KUB Perikanan Tangkap yang ada di seluruh Indonesia untuk keperluan pembinaan dan kesinambungan program pengembangan KUB KUB yang telah ditetapkan mendapat prioritas untuk: 1)
memperoleh pembinaan dan stimulasi usaha, 2) memperoleh akses dan jaminan permodalan usaha serta kemitraan, 3) memperoleh bantuan sarana dan prasarana produksi
• Memfasilitasi agar setiap KUB mempunyai mitra usaha (Perusahaan Perikanan Swasta, Koperasi, KUB, Perbankan, dsb..)
• Mendorong KUB menjadi badan usaha (koperasi, dsb..) • Meningkatkan intensitas pembinaan KUB
Pembinaan dari Pemerintah Daerah sangat menentukan dicapainya tujuan karena KUB berada di sentra-sentra nelayan di daerah
29
DUKUNGAN PROGRAM DAN KEGIATAN UNTUK PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN KUB • Sosialisasi penumbuhan dan pengembangan KUB;• Penerbitan dan sosialisasi pedoman umum, Juklak dan
Juknis pembinaan KUB perikanan tangkap sebagai panduan bagi aparat pembina dan pengurus KUB di daerah
• Pelatihan manajemen bagi pengurus, pengelola dan anggota KUB;
• Pelatihan teknis usaha bagi anggota dan pengurus KUB;• Pelatihan (TOT) bagi tenaga pendamping (pemandu
lapang) KUB;• Penyelenggaraan lomba antar KUB melaui Adi Bakti
Mina Bahari; • Dukungan sarana usaha bagi KUB (paket pembinaan);
30
Lanjutan ……………
• Peningkatan akses permodalan usaha bagi KUB/anggota KUB melalui kerjasama dengan lembaga keuangan (skim kredit dari pegadaian, kredit usaha mikro dari perbankan, kredit ketahanan pangan dan energi, dan sertipikasi tanah bagi nelayan)
• Pengembangan kemitraan usaha bagi KUB• Pengembangan dan pembinaan diversifikasi usaha bagi
KUB• Peningkatan kompetensi pengelolaan usaha bagi
pengelola KUB• Pembinaan dan pendampingan KUB bersama dengan
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi/ Kabupaten/Kota serta Pelabuhan Perikanan dan PPI
Lanjutan….Lanjutan….
Catatan: Tanda (*) merupakan persyaratan wajibSyarat Bankable jika persyaratan wajib terpenuhi dan memenuhi minimal 80% semua persyaratan
FEASIBLEFEASIBLE
Analisis Kuantitatif, dengan cara:1. Analisis B/C ratio,
Jika B/C > 1, usaha layak dijalankan Jika B/C < 1, usaha tidak layak dijalankan
2. Analisis Internal Rate of Return (IRR) Jika IRR > suku bunga yang berlaku, usaha layak dijalankan Jika IRR < suku bunga yang berlaku, usaha tidak layak dijalankan
3. Analisis Net Present Value (NPV) Jika NPV > 0, usaha layak dijalankan Jika NPV < 0, usaha tidak layak dijalankan
Catatan: Syarat Feasible terpenuhi jika B/C > 1, IRR > suku bunga dan NPV > 0Syarat Feasible terpenuhi jika minimal 2 persyaratan diatas terpenuhi
Strategi Peningkatan Kemampuan/Status KUB
Kelompok Bankable-Feasiblea) Peningkatan produktivitas usahab)Peningkatan lingkup usaha, baik secara hulu – hilir maupun spektrum usahac) Peningkatan kompetensi dan kapabilitas manajemend) Peningkatan dalam bidang legalitas formal.
Kelompok Non Bankable-Feasiblea) Peningkatan dokumentasi hukum dan perijinanb) Peningkatan efisiensi operasionalc) Peningkatan pengetahuan dasar manajemen
Kelompok Non Bankable-Non Feasiblea) Pemberdayaan kegiatan usahab) Peningkatan efisiensi dan efektifitas operasionalc) Peningkatan dokumentasi hukum dan perijinan
34
TERIMAKASIH
Melalui Pengembangan KUB
dan Kemitraan Kita Wujudkan Usaha Perikanan
Tangkap yang kokoh, mandiri dan lestari
35
PENGUATAN KELEMBAGAAN
MELALUIKEMITRAAN USAHA
LANDASAN HUKUM PENGEMBANGAN & PEMBINAAN
KEMITRAAN1. PASAL 63 UU PERIKANAN NO 31 TAHUN 2004 pengusaha perikanan mendorong kemitraan yang saling
menguntungkan dengan kelompok nelayan kecil atau pembudi daya-ikan kecil dalam kegiatan usaha perikanan.
2. UNDANG UNDANG RI NO. 9 TAHUN 1995 TENTANG USAHA KECIL
3. PERATURAN PEMERINTAH NO. 44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN
4. KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127 TAHUN 2001 TENTANG BIDANG/JENIS USAHA YANG DICADANGKAN UNTUK USAHA KECIL DAN BIDANG/JENIS USAHA YANG TERBUKA UNTUK USAHA MENENGAH ATAU BESAR DENGAN SYARAT KEMITRAAN
37
Kemitraan Usaha Perikanan adalah pola pengembangan usaha perikanan dengan suatu sistem kemitraan antara kegiatan usaha nelayan perikanan secara perorangan maupun kelompok atau gabungan kelompok nelayan atau Koperasi Perikanan sebagai Kelompok Mitra dengan perusahaan perikanan atau Perusahaan Bukan Perusahaan Perikanan ( Koperasi, BUMN, BUMD dan Swasta) sebagai perusahaan Mitra dengan prinsip saling membutuhkan dan saling menguntungkan secara berkesinambungan.
Perusahaan Mitra adalah Perusahaan Perikanan maupun Perusahaan Bukan Perusahaan perikanan baik swasta, BUMN maupun BUMD yang melakukan kerjasama dengan Kelompok Mitra.
Kelompok Mitra adalah Nelayan secara perorangan maupun berkelompok dan atau Koperasi Perikanan yang melakukan kerjasama dengan Perusahaan Mitra.
DEFINISI & PENGERTIANDEFINISI & PENGERTIAN
DEFINISI KEMITRAAN• PP NO.44 TAHUN 1997 TENTANG KEMITRAAN Kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah dan atau
dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah dan atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan
• PEDOMAN UMUM PEMBINAAN KEMITRAAN USAHA PERIKANAN TANGKAP
Kemitraan Usaha Perikanan adalah pola pengembangan usaha perikanan dengan suatu sistem kemitraan antara kegiatan usaha nelayan perikanan secara perorangan maupun kelompok atau gabungan kelompok nelayan atau Koperasi Perikanan sebagai Kelompok Mitra dengan perusahaan perikanan atau Perusahaan Bukan Perusahaan Perikanan ( Koperasi, BUMN, BUMD atau Swasta) sebagai perusahaan Mitra dengan prinsip saling membutuhkan dan saling menguntungkan secara berkesinambungan.
MENDORONG BERKEMBANGNYA KERJASAMA YANG SALING MENGUNTUNGKAN ANTARA PENGUSAHA / LEMBAGA USAHA PERIKANAN DENGAN MASYARAKAT NELAYAN YANG TERGABUNG DALAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) ATAU KOPERASI YANG BERORIENTASIKAN KEPADA KEUNTUNGAN EKONOMI PARA PIHAK SECARA ADIL DAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NELAYAN, DENGAN TETAP MENGINDAHKAN KELESTARIAN SUMBERDAYA PERIKANAN.
TUJUAN PEMBINAAN & PENGEMBANGAN
KEMITRAAN USAHA PERIKANAN TANGKAP
• PENGEMBANGAN KEMITRAAN USAHA PERIKANAN TANGKAP DALAM RANGKA REVITALISASI TUNA; BERUPA PELATIHAN DAN PRAKTEK MAGANG LAUT DENGAN ALAT BANTU JAKET TUNA DI GORONTALO (2008) DAN PENANGANAN IKAN DI ATAS KAPAL DENGAN ALDI (air laut yang didinginkan)
• DISTRIBUSI PEDOMAN UMUM PEMBINAAN KEMITRAAN USAHA PERIKANAN TANGKAP
• TEMU TEKNIS KEMITRAAN USAHA PERIKANAN TANGKAP
• PAKET BANTUAN KEMITRAAN USAHA PERIKANAN TANGKAP
PEMBINAAN KEMITRAAN yang telah dilakukan
NET INCOME
NELAYAN
•Nilai jual•Produktivitas•Efisiensi usaha
USAHA PENANGKAPAN
Faktor Penentu
Nilai jual
Produktivitas
Efisiensi Usaha
• Mutu• Daya serap pasar
• Teknologi• SDI
• Biaya • Skala usaha• Kapasitas produksi
FAKTOR PENENTU USAHA PENANGKAPAN
PERUSAHAAN MITRA
- PT / CV / Unit Dagang
perikanan/non perikanan
- Pengolah tradisional
- Pengolah modern
- Koperasi yg maju
KELOMPOK MITRA
- KUB
- Nelayan Perorangan
- Koperasi
PELUANG KEMITRAAN
Akses SDI/Produksi
Akses Perbankan
Akses Faktor Produksi
Akses Pemasaran
Dll
Tenaga Kerja Produktif
Memiliki keterbatasan akses
Membantu menjaga ketersediaan supply bahan baku perusahaan
Dll
PAYUNG AZAS KEMITRAAN
Saling memerlukanSaling memperkuat
Saling menguntungkan
KEDUDUKAN, KESELARASAN YANG DISERTAI DENGAN PENINGKATAN
KETERAMPILAN KELOMPOK MITRA OLEH PERUSAHAAN MITRA MELALUI
PERWUJUDAN SINERGI KEMITRAAN YAITU HUBUNGAN :
AZAS KEMITRAAN
SALING MEMERLUKANSALING MEMPERKUATSALING MENGUNTUNGKAN
MENGATASI BERBAGAI HAMBATAN DAN KENDALA YANG SELAMA INI DIALAMI OLEH NELAYAN BAIK YANG BERSIFAT INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL DALAM RANGKA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN BAGI NELAYAN, BAIK PERORANGAN, KELOMPOK MAUPUN KOPERASI NELAYAN.
MANFAAT KEMITRAAN
PERLUNYA KEMITRAAN USAHA
• MENINGKATKAN AKSES NELAYAN TERHADAP MODAL, TEKNOLOGI, PASAR DAN INFORMASI
• MENCIPTAKAN IKLIM USAHA YANG KONDUSIF (keamanan, lokasi dll)
• PEMERATAAN KESEMPATAN USAHA• PENINGKATAN MANAGEMENT DAN
ORGANISASI• ADANYA PENJAMINAN USAHA
POLA-POLA KEMITRAAN
• Pola Inti Plasma• Pola Dagang Umum
• Pola Waralaba• Pola Sub-Kontrak• Pola Keagenan
47
PLASMA
I N T I
PLASMA
PLASMA
PLASMA
Skema Inti PlasmaCatatan:Penghasilan plasma dihitung dari jumlah produksi dikurangi biaya operasional dan manajemen
POLA INTI PLASMA
48
USAHA BESAR ( UB ) /
USAHA MENENGAH
( UM )
USAHA KECIL ( UK )
UB dan UM:
1.Pemasaran
2.Penyediaan lokasi usaha
3.Penerimaan pasokan barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan UB dan UM
UK :
1. Pengadaan hasil produksi
2. Memberi pasokan barang dan jasa secara kontinyu
Skema. Pola Dagang Umum
Usaha Besar atau menengah bertindak dalam pemasaran hasil produksi Usaha Kecil, penyediaan lokasi usaha, atau penerimaan pasokan dari Usaha Kecil mitra usahanya untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh Usaha Besar dan atau Usaha Menengah yang bersangkutan.
Pola Dagang Umum
49
Perusahaan Pembeli
Waralaba
Perusahaan Pembeli
Waralaba
Perusahaan Pembeli
Waralaba
Perusahaan Pembeli
Waralaba
PERUSAHAAN PEMBERI WARALABA
MODAL
• hak penggunaan lisensi• merek dagang- saluran distribusi- Bimbingan manajemen
Pola waralaba adalah pola hubungan kemitraan dimana perusahaan pemberi waralaba dengan berbagai persyaratan tertentu memberikan hak penggunaan lisensi, merek dagang, saluran distribusi perusahaannya kepada perusahaan/nelayan/usaha kecil perikanan tangkap penerima waralaba dengan disertai bantuan bimbingan manajemen.
50
USAHA BESAR/USAHA MENENGAH
SUB KONTRAK/ VENDOR
SUB KONTRAK/ VENDOR
SUB KONTRAK/V
ENDOR
SUB KONTRAK/ VENDOR
Skema Pola Sub Kontrak
Vendor: (memiliki kekuatan permodalan, lokasi/tempat kerja dan peralatan).a) memproduksi komponen yang diperlukan oleh Usaha Menengah atau Usaha Besar sebagai bagian dari produksinya, b) memberikan supply beberapa jenis produk, jasa dan atau pekerjaan kepada kontraktor utamanya usaha besar melakukan bimbingan peningkatan kemampuan teknis produksi atau manajemen dan biaya.
POLA SUB KONTRAK
51
AGEN memberikan jaminan usaha dan permodalan
AGEN + HAK EKSKLUSIF
PEMASARAN
PERUSAHAAN
MITRA
KONSUMEN
Skema Pola Keagenan
Pola keagenan adalah hubungan kemitraan, dimana Usaha Kecil (agen) diberi Hak Khusus dalam pemasaran produk atau jasa Usaha Menengah atau Usaha Besar mitranya.
POLA KEAGENAN
BEBERAPA ALTERNATIF
MODEL KEMITRAAN USAHAantara
Perusahaan-nelayan
MODEL KEMITRAANMODEL KEMITRAANPERUSAHAAN DENGAN NELAYANPERUSAHAAN DENGAN NELAYAN
PEMERINTAH (DKP, Pemprov / Pemkab/Pemkot)
ENTITAS BISNIS (KUB,
KOPERASI, BLU)
PERUSAHAAN PERIKANAN
LEMBAGA KEUANGAN
PERJANJIAN KEMITRAAN
USAHA
Pembayaran melalui
Rekening KUB, Koperasi, dsb
Penyaluran/ Pengembalian
Kredit
Sisa Dana Hasil
Pernjualan
-Pembinaan Teknologi-Pengembangan SDM-Pembinaan SDM-Fasilitasi Permodalan
SUPERVISI & PENGEMBANGAN
PENJUALAN HASIL TANGKAPANPENJUALAN HASIL TANGKAPAN
MODEL KEMITRAANMODEL KEMITRAANPERUSAHAAN DENGAN NELAYANPERUSAHAAN DENGAN NELAYAN
PEMERINTAH (DKP, Pemprov / Pemkab/Pemkot)
ENTITAS BISNIS (KUB, KOPERASI,
BLU)
PERUSAHAAN PERIKANAN
PERJANJIAN PERJANJIAN KEMITRAAN KEMITRAAN
USAHAUSAHA
PEMBAYARAN-Pembinaan Teknologi-Pengembangan SDM-Pembinaan SDM-Fasilitasi Permodalan
SUPERVISI & PENGEMBANGAN
PENJUALAN HASIL TANGKAPANPENJUALAN HASIL TANGKAPAN
MODEL KEMITRAANMODEL KEMITRAANPERUSAHAAN DENGAN NELAYANPERUSAHAAN DENGAN NELAYAN
BIAYA BIAYA OPERASI OPERASI
PENANGKAPAPENANGKAPANN
KUB, KUB, KOPERASI, KOPERASI,
BLUBLU
++
HARGA DASAR HARGA DASAR (Rp 5,000,-)(Rp 5,000,-)
HARGA BELI HARGA BELI (Rp 5,000)(Rp 5,000)
++BIAYA PENANGANAN/ BIAYA PENANGANAN/
PENGOLAHAN & PENGOLAHAN & PEMASARAN (Rp 3,000)PEMASARAN (Rp 3,000)
HARGA POKOK (Rp 8,000)HARGA POKOK (Rp 8,000)
++KEUNTUNGAN (Rp 2,000)KEUNTUNGAN (Rp 2,000)
HARGA JUAL (Rp 10,000,-)HARGA JUAL (Rp 10,000,-)
PE
RU
SA
HA
AN
PE
RU
SA
HA
AN
MARJINMARJINJika :Jika :
HARGA JUAL >Rp HARGA JUAL >Rp 10,000 10,000 Misalnya Misalnya
Rp 11,000Rp 11,000
Maka :Maka :
KELEBIHANNYA KELEBIHANNYA Rp 1,000 Rp 1,000
Rp Rp 400,- 400,- (40%)(40%) Rp Rp
600,- 600,- (60%)(60%)KUB, KUB,
KOPERAKOPERASI, BLUSI, BLU
PERUSAHAPERUSAHAANAN
1. Harus ada keterbukaan (transparansi) bisnis dan pembagian keuntungan wajar dan terbuka antar para pihak yang terlibat kemitraan
2. Harga beli untuk nelayan ditentukan perusahaan dengan mengikuti harga pasar
3. Perusahaan menjamin pasar, harga dan pembayaran
UPAYA UNTUK MENGATASI KENDALA DALAM KEMITRAAN USAHA
4. Pemerintah menjamin terciptanya iklim usaha yang kondusif serta mendukung penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan pelaku usaha
PERSETUJUAN / REKOMENDASI
KEMITRAAN USAHA PERIKANAN
1.Dirjen Perikanan Tangkap untuk jenis usaha penangkapan ikan dengan kapal perikanan berukuran lebih dari 30 gross ton dan atau menggunakan modal asing/tenaga asing.
2.Gubernur untuk jenis penangkaoan ikan dengan menggunakan kapal berukuran 10 s/d 30 GT.
3.Bupati/Walikota untuk jenis usaha menggunakan kapal berukuran kurang dari 30 GT.
TUGAS DAN KEWENANGAN
DALAM PEMBINAAN KEMITRAAN
1. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
• Menyusun juknis pembinaan kemitraan usaha.• Memfasilitasi peluang kerjasama kemitraan, melalui
pendekatan kelompok mitra dan perusahaan mitra.• Melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan,
seminar, pertemuan dll.• Memberi dukungan kemitraan antara lain : informasi
peluang kerjasama kemitraan• Menyampaikan laporan secara berkala.• Melakukan pemantauan, supervisi dan evaluasi
pembinaan kemitraan.
TUGAS DAN KEWENANGAN
DALAM PEMBINAAN KEMITRAAN
2. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten / Kota :
• Memfasilitasi peluang kerjasama kemitraan melalui pendekatan kepada kelompok mitra.
• Memberi dukungan kemitraan antara lain pelatihan dan penyuluhan kemitraan serta memberi informasi peluang kerjasama dan kemitraan.
• Menyusun juklak kemitraan.• Mengalokasikan dana pembinaan kemitraan.• Melakukan pemantauan, supervisi, dan evaluasi
pembinaan kemitraan.• Menyampaikan laporan secara berkala ke Dirjen
Perikanan Tangkap.
60
TERIMAKASIH
Melalui Pengembangan KUB
dan Kemitraan Kita Wujudkan Usaha Perikanan
Tangkap yang kokoh, mandiri dan lestari