Post on 27-Oct-2015
3. PENJANGKARAN
Penjangkar adalah suatu kemampuan untuk bertahan agar tidak bergerak yang
dimiliki gigi-gigi untuk menyalurkan kekuatan ortodontik
Mempertahankan posisi gigi penjangkar
Penjangkar akan dapat dipertahankan pada posisinya, dengan dua cara :
1. Pemakaian kekuatan ringan
Alat lepasan dapat mempertahankan penjangkar dengan baik sebab alat tersebut
dapat memungkinkan terjadinya gerakan tiping sederhana pada gigi-gigi yang
diinginkan dengan menggunakan tekanan yang paling ringan Kekuatan reaksi
(kekuatan terhadap gigi penjangkar) dapat direduksi dengan mengurangi
jumlah gigi yang akan digerakkan. Hanya satu gigi posterior per sisi yang bisa
digerakkan pada arah dan waktu yang sama. Apabila overjet harus deperkecil gigi
insisivus harus diretrusi ketika gigi-gigi lainnya (kaninus dan premolar) telah
diretraksi kedistal. Dan sangat keliru jika beranggapan bahwa pergeseran gigi
penjangkar akan pasti dapat dihindari apabila telah menggunakan kekuatan ringan.
2. Meningkatkan resistensi gigi penjangkar:
Usaha meningkatkan resistensi gigi penjangkar dapat dilakukan pada :
a. Plat dasar (base plate) :
Resistensi atau pertahanan yang didapat dari ketepatan kontur plat terhadap contur
gigi-gigi dan mukosa akan menghasilkan penjangkar yang bagus pada alat
ortodontik lepasan.
Resistensi akan semakin ditingkatkan dengan jalan menjaga plat akrilik dengan
verkeilung tetap tepat memasuki sebanyak mungkin daerah interdental gigi-gigi yang
tidak digerakkan.
b. Cuspal interlocking :
Bagusnya kontak antar tonjol (cuspal interlock) terhadap gigi-gigi lengkung
antagonisnya akan meningkatkan daya resistensi terhadap terjadinya pergeseran
penjangkar.Pencabutan yang dilakukan pada gigi antagonis, akan mengakibatkan
gigi-gigi yang saling mengunci akan bergereak ke mesial secara bersama-sama.
Apalagi jika disertai dengan pemasangan peninggi gigitan penguncian antar tonjol
akan tidak efektif.
c. Dataran gigitan miring (inclined bite plane) :
Pemakaian dataran gigitan miring pada regio anterior rahang atas akan menguatkan
penjangkar dengan menyalurkan dorongan kearah distal gigi-gigi insisivus ketika
pasien beroklusi. Ini tampaknya lebih cenderung mengakibatkan pasien agar
memaksakan untuk memposisikan mandibulanya ke arah depan dan pada beberapa
kasus akan mengkibatkan proklinasi gigi insisivus bawah. Akan lebih bijaksana jika
untuk mengurangi overbite dilakukan dengan menggunakan peninggi gigitan datar
anterior dan menggunakan metode lain yang lebih baik untuk meningkatkan
resistensi penjangkar apabila diperlukan.
d. d. Busur labial :
Pemakaian busur labial pada bagian 1/3 insisal gigi anterior akan mencegah
proklinasi sebagai akibatnya akan timbul kekuatan ke arah depan melalui plat akrilik
(base plate) pada saat retraksi kaninus. Plat akrilik dan busur labial akan
menimbulkan sepasang kekuatan yang berlawanan arah mencegah gigi insivus
tilting ke depan dan hanya memungkinkan terjadinyagerakan bodily kedepan. Nilai
penjangkar gigi-gigi tersebut terhadap alat akan sangat meningkat.
Dalam praktek sering terdapat jarak vertikal yang sangat sempit antara plat akrilik
dengan busur labial . Pada pemakaian busur labial tipe panjang akan sangat lentur
sehingga mudah bergeser dari posisi yang tepat. Kawat pendek yang pas yang
memeluk dua atau lebih gigi insisivus atas (misalnya klamer Adam) akan lebih rigid
tetapi pengaruh yang utama terhadap penjangkar akan didapatkan dengan
meningkatkan retensi alat dan melekanya alat secara erat dengan gigi dan mukosa.
e. Traksi intermaksila :
Dengan cara pemakain traksi intermaksiler, tetapi ini sangat jarang dilakukan pada
perawatan dengan alat lepasan, tetapi kadang-kadang juga diperlukan mungkin
untuk mendukung busur seksional cekat pada rahang bawah tetapi akan lebih
berguna dengan cara cekat dari pada dengan alat lepasan.
f. Traksi ekstra oral :
Ini merupakan metode yang baik untuk digunakan untuk meningkatkan penjangkar
pada alat lepasan. Cara ini dapat digunakan dengan banyak variasi dan dapat
disesuaikan serta dapat memperluas cakupan perawatan dengan alat lepasan.
Usaha penggeseran penjangkar (loss of anchorage)
Tidak sedikit upaya untuk mendapatkan penjangkar yang baik telah diusaha kan,
pada penggeseran gigi yang yang cukup jauh akan selalu terjadi sedikit pergeseran
gigi-gigi penjangkar kemesial. Pada kasus tertentu pencabutan memang dibutuhkan
tetapi akan mengakibatkan adanya sisa ruang yang cukup besar. Pada kasus ini
gerakan ke depan segmen bukal (gigi-gigi posterior ) sangat diinginkan. Alat lepasan
tidak dapat melakukan dengan baik sebab plat dasar akan menghalangi terjadinya
penyesuaian bentuk lengkung setelah celah merapat.
Apabila pergeseran kemesial gigi penjangkar memang diinginkan harus dilakukan
upaya penyesuaian untuk mempersempit lebar lengkung untuk memudahkan gigi-
gigi bukal bergerak ke depan.
Macam:
1. Penjangkaran Ekstra Oral
2. Penjangkaran Intra Oral
- Intermaksiler, pada peranti lepasan tidak pernah dipakai
- Intramaksiler: gigi yang digerakkan dan penjangkar terletak pada satu
rahang yang sama
Macam berdasar jumlah unit penjangkar:
1. Simple anchorage: penjangkaran menggunakan gigi dengan tahanan lebih
besar sebagai penjangkar, untuk menggerakkan gigi dengan tahanan lebih
kecil, e.g.: gigi 46 sebagai penjangkar gigi 43.
2. Compound anchorage e.g.: semua gigi rahang atas untuk penjangkar gigi 16.
3. Penjangkaran resiprokal.dua gigi atau dua kelompok gigi memiliki tahanan
yang seimbang bergerak pada arah yang berlawanan, e.g.:gigi I sentarl atas
bisa untuk menutup diastema.
LEMPENG AKRILIK (base plate)
Fungsi
- Penahan komponen lainnya
- Meneruskan kekuatan dari komponen aktif ke penjangkaran
- Menghalangi pergeseran gigi yang tidak diinginkan
- Melindungi pegas palatal
- dapat dimodifikasi untuk membuat peninggian gigit anterior maupun
posterior
Peninggian Gigit
- Peninggian Gigit Anterior
·Fungsi untuk mengurangi tumpang gigit
·Bila dibutuhkan pengurangan tumpang gigit seperti pada kasus kelas II divisi I
Angle diperlukan tumpang gigit
·Pada saat oklusi, gigi anterior bawah berkontak dengan peninggian gigit
anterior, gigi anterior bawah tidak berkontak dengan peninggian gigit (gigi
posterior atas dab bamaw terbuka 2-3mm dalam arah vertical) sehingga
tinggi ruang antar maksila bertambah
·Faktor pertumbuhan dalam hal ini memegang peranan penting lebih baik pada
anak-anak daripada orang dewasa
·Problema Peninggian gigit
·apabila insisivus bawah terlalu protrusive atau retrusif perubahan posisi
insisivus yang tidak dikehendaki dapat terjadi
·apabila peranti lepasan dengan peninggian gigit anterior dipakai dalam
jangka waktu yang lama, kekuatan oklusal dapat menyebabkan peranti
terdorong ke anterior proklinasi insisivus atas
- Peninggian Gigit Posterior
·Fungsi membebaskan halangan oklusi pada saat koreksi gigitan silang anterior
maupun posterior
Kasus gigitan silang anterior
·Diperlukan peninggian gigit posterior apabila tumpang gigit lebih besar daripada
freeway space sehingga pada saat oklusi gigi anterior tidak terhalang
sehingga dapat digerakkan le labial
Kasus displacement mandibula unilateral
·Dikoreksi dengan mengekspansi lengkung geligi atas, gigi posterior harus diberi
peninggian gigit untuk membebaskan oklusi dan menghilangkan semua
aktivitas penyebab displacemrnt