Post on 23-Oct-2015
description
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hidrokuinon merupakan salah satu bahan aktif yang telah terbukti efektif sebagai
pemutih khusus untuk mengatasi masalah hipermelanosis (Wester et al., 1999).
Efek dari hidrokuinon adalah depigmentasi dimana hidrokuinon menghalangi
pengeluaran melanin dari melanosit. Melanin ini berperan dalam penentuan warna kulit, dimana
semakin banyak melanin maka semakin gelap warna kulit (Wasitaatmadja, 1997). Hidrokuinon
tidak hanya bekerja dengan menghambat pembentukan melanin baru, tetapi bahan ini juga
merusak melanin yang telah terbentuk. Hal inilah yang menyebabkan hidrokuinon efektif sebagai
agen pemutih (bleaching) (Stephan, 1970 ).
Hidrokuinon termasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan berdasarkan
resep dokter. Bahaya pemakaian hidrokuinon tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan
iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa terbakar juga dapat menyebabkan kelainan pada ginjal
(nephropathy), kanker darah (leukemia), dan kanker sel hati (hepatocelluler adenoma) (Badan
Pengawas Obat dan Makanan, 2007).
Pada tanggal 11 Juni 2009, BPOM telah mengeluarkan peringatan bagi seluruh
masyarakat tentang kosmetika yang mengandung bahan berbahaya atau dilarang. Berdasarkan
hasil pengawasan, sampling, dan pengujian laboratorium sejak September 2008 hingga Mei
2009, Badan POM telah memerintahkan untuk menarik dari peredaran produk kosmetik yang
mengandung bahan berbahaya atau dilarang sebanyak 70 item. Salah satu bahan berbahaya atau
dilarang yang dimaksud adalah hidrokuinon (Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2009).
Kelompok 19 Page 1
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. ANATOMI KULIT
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organ
terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh, pada orang
dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi
mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak
pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit
tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong.
Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah
epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang
berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.
Kelompok 19 Page 2
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
1. Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel
berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel. Tebal
epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan
dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi
regenerasi setiap 4-6 minggu.Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling
atas sampai yang terdalam) :
Stratum corneum (lapisan tanduk) : Terdiri atas beberapa lapis sel yang pipih,
mati, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna
dan sangat sedikit mengandung air. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas
keratin, yaitu jenis protein yang tidak larut dalam air, dan sangat resisten
terhadap bahan-bahan kimia. Hal ini berkaitan dengan fungsi kulit untuk
memproteksi tubuh dari pengaruh luar.
Stratum lucidum (lapisan jernih) : Berada tepat dibawah stratum corneum.
Merupakan lapisan yang tipis, jernih, mengandung eleidin. Lapisan ini tampak
jelas pada telapak tangan dan telapak kaki.
Stratum granulosum (lapisan berbutir-butir) : Tersusun oleh sel-sel keratinosit
yang berbentuk poligonal, berbutir kasar, berinti mengkerut.
Stratum spinosum (lapisan malphigi) : Sel berbentuk kubus dan seperti berduri.
Intinya besar dan oval. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas
serabut protein.
Stratum Basale (Stratum Germinativum) :Terdapat aktifitas mitosis yang hebat
dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan.
Epidermis diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini
tergantung letak, usia dan faktor lain. Merupakan satu lapis sel yang
mengandung melanosit.
Kelompok 19 Page 3
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
2. Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai
“True Skin”. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan
menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling tebal
pada telapak kaki sekitar 3 mm.
Dermis terdiri dari dua lapisan :
Pars Papilare : lapisan tipis yang mengandung jaringan ikat jarang yaitu lapisan
bagian atas yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan
pembuluh darah.
Pars Retikulare : lapisan tebal terdiri dari jaringan ikat padat yaitu lapisan
bagian bawah yang menonjol ke subkutan. Terdiri dari serabut penunjang seperti
kolagen, elastin, dan retikulin. Dasar lapisan ini terdiri dari cairan kental asam
hialuronat dan kondroitin sulfat, dibagian ini terdapat pula fibroblas. Serabut
kolagen dibentuk oleh fibroblas, selanjutnya membentuk ikatan yang
mengandung hidroksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen muda bersifat elastin,
seiring bertambahnya usia, menjadi kurang larut dan makin stabil. Retikulin
mirip kolagen muda. Serabut elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf,
dan mudah mengembang serta lebih elastis.
Serabut-serabut kolagen menebal dan sintesa kolagen berkurang dengan
bertambahnya usia. Serabut elastin jumlahnya terus meningkat dan menebal,
kandungan elastin kulit manusia meningkat kira-kira 5 kali dari fetus sampai
dewasa. Pada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam jumlah besar dan
serabut elastin berkurang menyebabkan kulit terjadi kehilangan kelemasannya
dan tampak mempunyai banyak keriput. Dermis mempunyai banyak jaringan
pembuluh darah. Dermis juga mengandung beberapa derivat epidermis yaitu
folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Kualitas kulit tergantung
banyak tidaknya derivat epidermis di dalam dermis.
Kelompok 19 Page 4
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
3. Subkutis
Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari lapisan lemak.
Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan
di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di tubuh dan keadaan
nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi.
Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk fleksus terletak antara lapisan
papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang kecil
meninggalkan fleksus ini memperdarahi papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu arteri
asenden dan satu cabang vena. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat
nutrient dari dermis melalui membran epidermis.
2.2. FISIOLOGI KULIT
Kulit sebagai organ tubuh yang paling utama mempunyai beberapa fungsi, diantaranya
sebagai berikut:
1. Kulit sebagai pelindung dan filter tubuh
Kulit memiliki kemampuan untuk memilih bahan-bahan penting yang diperlukan oleh
tubuh,seperti mencegah bakteri penyakit dan zat kimia yang masuk kedalam tubuh. Di
samping itu, kulit juga dapat melindungi tubuh dari bahaya lingkungan, seperti panas
sinar matahari, benturan fisik, dingin, hujan, dan angin dengan cara membentuk
perlindung asam kulit secara alamiah, juga berfungsi mengekskresi.
Fungsi proteksi, terjadi karena beberapa hal:
Keasaman (pH) kulit akibat keringat dan lemak kulit (sebum) menahan dan menekan
bakteri dan jamur yang berada di sekitar kulit.
Jaringan kolagen dan jaringan lemak menahan atau melindungi organ tubuh dari
benturan.
Kelompok 19 Page 5
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
2. Kulit sebagai pengatur suhu tubuh
Kulit berfungsi membantu menjaga agar suhu tubuh tetap optimal dengan cara
melepaskan keringat ketika tubuh terasa panas, lalu keringat akan menguap dan tubuh
akan terasa dingin kembali. Sebaliknya, bila tubuh merasa kedinginan maka pembuluh
darah dalam kulit akan menyempit atau mengalami vasokonstriksi sehingga panas tubuh
akan tetap tertahan.
3. Kulit menjaga kelembaban tubuh
Kelembaban dijaga dengan cara mencegah keluarnya cairan dalam tubuh. Lapisan kulit
bersifat kenyal, terutama pada bagian lapisan tanduknya sehingga air tidak mudah keluar
dari dalam tubuh. Kulit juga mempunyai daya mengikat air yang sangat kuat, yaitu
mencapai empat kali beratnya sehingga mampu mempertahankan teksturnya sendiri.
4. Kulit sebagai system syaraf yang sensitif
Kulit memiliki system saraf yang sangat peka terhadap pengaruh atau ancaman dari luar,
seperti dingin, panas, sentuhan, tekanan, dan sakit. Oleh karena itu, kulit akan segera
memberikan reaksi bila ada tanda-tanda awal dari system syaraf tersebut seperti rasa gatal
dan kemerahan.
5. Fungsi absorpsi pada kulit
Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil
fungsi respirasi. Kemampuan absorbsinya bergantung pada ketebalan kulit, hidrasi,
kelembaban, metabolisme, dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat melalui celah antar
sel, menembus sel epidermis, melalui muara saluran kelenjar.
6. Fungsi ekskresi pada kulit
Mengeluarkan zat yang tidak berguna bagi tubuh seperti NaCl, urea, asam urat, dan
amonia. Pada fetus, kelenjar lemak dengan bantuan hormon androgen dari ibunya
memproduksi sebum untuk melindungi kulitnya dari cairan amnion, pada waktu lahir
ditemui sebagai Vernix Caseosa.
Kelompok 19 Page 6
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
7. Fungsi Pembentukan Vitamin D
Kulit mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari. Tapi
kebutuhan vit D tubuh tidak hanya cukup dari hal tersebut. Pemberian vit D sistemik
masih tetap diperlukan.
2.3. JENIS-JENIS KULIT
Kulit digolongkan menjadi tujuh jenis, yaitu: kulit normal, berminyak, berminyak
sensitive (sensitive oily skin), kombinasi (campuran), kering, kering sensitive dan kulit gersang
(yuswati, 1996), yaitu:
a. Kulit Normal
Kulit jenis ini merupakan kulit yang sehat dimana kelenjar lemak memproduksi minyak
tidak berlebihan, sehingga tidak menimbulkan penyumbatan pada pori-pori kulit. Tanda-
tanda kulit normal antara lain : kulit lembut, halus, segar, bercahaya, sehat, pori- pori
tidak kelihatan, tonus (daya kenyal) kulit bagus. Kulit normal biasanya dijumpai pada
anak-anak sampai menjelang remaja.
b. Kulit Berminyak
Kulit berminyak disebabkan oleh sekresi kelenjar sebasea yang berlebihan. Ciri- ciri kulit
berminyak adalah kulit kelihatan basah dan mengkilat, pori-pori jelas terlihat, sering
terdapat jerawat atau acne, kulit terlihat pudar dan kusam. Kulit berminyak umumnya
terdapat pada usia remaja dan dewasa.
c. Kulit Berminyak Sensitive (sensitive oily skin)
Kulit jenis ini tanda-tandanya sama dengan kulit berminyak hanya terdapat pembuluh
darah yang melebar dan rusak, sehingga terlihat garis-garis atau guratan- guratan merah
disekitar hidung dan pipi. Penyebab kulit berminyak sensitive adalah kelenjar lemak
sangat berlebihan dalam memproduksi lemak sehingga kadang berkomedo dan bereaksi
cepat terhadap panas, dingin dan iritasi.
d. Kulit Kombinasi (Campuran)
Kulit kombinasi merupakan gabungan lebih dari satu jenis kulit seperti kulit kering dan
berminyak. Tanda-tandanya kulit kelihatan mengkilat pada bagian tengah muka, di
sekitar hidung, pipi dan dagu. Kulit jenis ini umumnya terdapat pada usia dewasa.
Kelompok 19 Page 7
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
e. Kulit Kering
Kulit kering sering terdapat pada orang dewasa dan orang-orang yang telah lanjut
usianya. Penyebabnya adalah akibat ketidakseimbangan sekresi sebum. Ciri-ciri kulit
kering antara lain: bagian tengah muka normal, disekitar pipi dan dahi kering, tidak
lembab dan tidak berminyak, halus, tipis dan rapuh. Kulit kering cepat menjadi tua
karena kelenjar lemak tidak berfungsi dengan baik.
f. Kulit Kering Sensitive
Jenis kulit ini sama dengan kulit kering hanya terdapat pembuluh darah yang melebar
disekitar hidung dan pipi sehingga timbul garis-garis atau guratan didaerah tersebut.
g. Kulit gersang ( Dehydrated Skin)
Kulit gersang adalah kulit yang sangat kering. Penyebabnya zat cair atau pelembab
didalam kulit sangat terbatas. Umumnya terdapat pada usia remaja, dewasa ataupun usia
lanjut.
Berdasarkan perbedaan genetik yang penting dalam hal kemampuan merespon
terhadap radiasi ultraviolet (UV), maka kulit terbagi atas tipe-tipe tertentu (james, 2009),
yaitu:
a. Tipe I : selalu terbakar, tak pernah menjadi coklat
b. Tipe II : mudah terbakar, jarang menjadi coklat
c. Tipe III : kadang-kadang terbakar, mudah menjadi coklat
d. Tipe IV : tidak pernah terbakar, mudah menjadi coklat
e. Tipe V : secara genetik coklat ( India atau Mongoloid)
f. Tipe VI : secara genetik hitam (Kongoid dan Negroid)
Kelompok 19 Page 8
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Mekanisme Pembentukan Pigmen Kulit
Warna kulit tergantung pada 3 (tiga) komponen menurut derajat yang bervariasi.
Jaringan memiliki warna inheren kekuningan akibat kandungan karoten. Adanya Hb
beroksigen dalam dasar kapiler dari dermis memberinya warna kemerahan. Dan warna
kecoklatan sampai kehitaman adalah akibat jumlah pigmen melanin yang bervariasi.
Dr Retno Iswari Tranggono, SpKK dalam bukunya yang berjudul Buku Pegangan
Ilmu Pengetahuan Kosmetik juga menyebutkan bahwa warna kulit terutama ditentukan
oleh oxyhemoglobin yang berwarna merah, hemoglobin tereduksi yang berwarna merah
kebiruan, melanin berwarna coklat, keratohyalin yang memberikan penampakan opaqe pada
kulit, serta lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-
abuan. Kurang penting adalah caroten, suatu pigmen warna kuning yang sedikit sekali
jumlah dan efeknya, serta eleidin dalam stratum lucidum yang hanya terlihat pada yang
menebal dari telapak kaki bagian tumit.
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit itu, yang paling menentukan warna
kulit adalah pigmen melanin. Jumlah, tipe, ukuran, dan distribusi pigmen melanin ini akan
menentukan variasi warna kulit berbagai golongan ras/bangsa di dunia.
Melanin adalah senyawa biologi yang ditemukan pada manusia, tanaman, hewan,
dan protista, yang berfungsi sebagai pigmen. Pigmen yang dihasilkan biasanya merupakan
turunan dari asam amino tirosina. Melanin merupakan zat yang memberikan warna pada
kulit, rambut dan mata. Pada kulit melanin dibentuk oleh sel yang disebut melanosit dan
melalui proses melanogenesis.
Melanin dibedakan menjadi pheomelanin dan eumelanin. Kedua melanin ini
ditemukan di kulit manusia dan rambut, tetapi eumelanin adalah melanin yang paling
melimpah pada manusia, serta bentuk yang paling sering terjadi kekurangan sehingga
menimbulkan albinisme. Pheomelanin membentuk warna merah, banyak terdapat di rambut
Kelompok 19 Page 9
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
merah dan juga terkonsentrasi di bibir, puting susu, kelenjar penis, dan vagina.
Eumelanin ada dua yaitu hitam dan coklat. Sejumlah kecil eumelanin hitam karena tidak
adanya pigmen lainnya menyebabkan rambut abu-abu. Sejumlah kecil eumelanin coklat
karena tidak adanya pigmen lainnya menyebabkan kuning (pirang) warna rambut.
3.1.1 Histologi Melanosit
Melanosit merupakan sel khusus yang terdapat pada epidermis, dijumpai di bawah atau di
antara sel-sel stratum basalis dan pada folikel rambut. Asal embriologi dari melanosit
berasal dari sel krista neural. Melanosit memiliki bentuk badan sel bulat tempat
bermulanya cabang-cabang panjang yang ireguler dalam epidermis. Cabang-cabang ini
berada di antara sel-sel stratum basalis dan stratum spinosum.
Gambar 1. Diagram Melanosit. Juluran melanosit meluas hingga ke antara
keratonosit. Granul melanin disintesis di dalam melanosit, kemudian bermigrasi ke
dalam keratinosit.
Dengan mikroskop elektron terlihat sel yang berwarna pucat, berisikan banyak mitokondria
kecil, kompleks golgi sangat berkembang, sisterna pendek pada retikulum endoplasma yang
kasar. Meskipun melanosit tidak dilekatkan dengan keratinosit yang berdekatan dengannya oleh
desmosom, melanosit ini diletakkan ke lamina basalis dengan hemidesmosom.
Kelompok 19 Page 10
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
Gambar 2. Gambaran mikroskop electron kulit manusia. Terdiri dari melanosit dan keratinosit.
Terlihat granul melanin yang sangat banyak pada keratinosit di sebelah kanan dibandingkan
yang terdapat di melanosit sendiri. Gambaran material putih di bagian bawah adalah kolagen
dermis.
3.1.2 Mekanisme Pembentukan Pigmen Melanin
Melanin dibentuk oleh melanosit dengan enzim tirosinase memainkan peranan penting dalam
proses pembentukannya. Sebagai akibat dari kerja enzim tironase, tiroksin diubah menjadi 3,4
dihidroksiferil alanin (DOPA) dan kemudian menjadi dopaquinone, yang kemudian dikonversi,
setelah melalui beberapa tahap transformasi menjadi melanin. Enzim tirosinase dibentuk dalam
ribosom, ditransfer dalam lumer retikulum endoplasma kasar, melanosit diakumulasi dalam
vesikel yang dibentuk oleh kompleks golgi.
4 tahapan yang dapat dibedakan pada pembentukan granul melanin yang matang:
Tahap 1 :
Sebuah vesikel dikelilingi oleh membran dan menunjukkan awal proses dari aktivitas
enzim tirosinase dan pembentukan substansi granul halus; pada bagian perifernya.
Untaian-untaian padat elektron memiliki suatu susunan molekul tirosinase yang rapi pada
sebuah matrik protein.
Tahap 2 :
Vesikel (melanosom) berbentuk oval dan memperlihatkan pada bagian dalam filamen-
filamen dengan jarak sekitar 10 nm atau garis lintang dengan jarak sama. Melanin
Kelompok 19 Page 11
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
disimpan dalam matriks protein.
Tahap 3 :
Peningkatan pembentukan melanin membuat struktur halus agak sulit terlihat.
Tahap 4 :
Granul melanin matang dapat terlihat dengan mikroskop cahaya dan melanin secara
sempurna mengisi vesikel. Utrastruktur tidak ada yang terlihat. Granul yang matang
berbentuk elips, dengan panjang 1 μm dan diameter 0,4 μm.
Ketika dibentuk granul melanin migrasi di dalam perluasan sitoplasma melanosit dan
ditransfer ke sel-sel dalam stratum germinativum dan spinosum dari epidermis. Proses
transfer ini telah diobservasi secara langsung pada kultur jaringan kulit. Granul melanin
pada dasarnya diinjeksikan ke dalam keratinosit. Ketika di dalam keratinosit, granul
melanin berakumulasi di dalam sitoplasma di daerah atas inti (supranuklear), jadi
melindungi nukleus dari efek merusak radiasi matahari.
Meskipun melanosit yang membentuk melanin, namun sel-sel epitel/keratinositlah yang
menjadi gudang dan berisi lebih banyak melanin, dibandingkan melanosit sendiri. Di
dalam keratinosit, granul melanin bergabung dengan lisosom sehingga menyebabkan
melanin menghilang pada sel epitel bagian atas.
Faktor-faktor penting dalam interaksi antara keratinosit dan melanosit yang menyebabkan
pigmentasi pada kulit:
1. Kecepatan pembentukan granul melanin dalam melanosit.
2. Perpindahan granul ke dalam keratinosit, dan
3. Penempatan terakhirnya dalam keratinosit
Kelompok 19 Page 12
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
Gambar 3. Diagram Melanosit, ilustrasi gambaran utama melanogenesis. Tirosinase di
sintesis dalam retikulum endoplasma yang kasar dan diakumulasikan dalam vesikel
kompleks Golgi. Vesikel yang bebas sekarang dinamakan melanosom. Sintesis melanin
dimulai pada melanosom tahap II, di mana melanin diakumulasikan dan membentuk
melanosom tahap III. Terakhirstruktur ini hilang dengan aktivitas tirosinase dan
membentuk granul melanin. Granul melanin bermigrasi ke arah juluran melanosit dan
masuk ke dalam keratinosit.
Gambar 4. Pada gambar ini, melanosit terletak di bagian bawah, yang sitoplasmanya menjulur ke
atas yaitu dengan bagian yang lebih dekat dengan permukaan kulit. Melanin dibentuk oleh
melanosit dalam beberapa tahap. Ketika dibentuk, granul melanin migrasi di dalam perluasan
sitoplasma melanosit lalu ditransfer ke keratinosit, terutama pada lapisan stratum germinativum
dan stratum spinosum. Keratinosit merupakan sel-sel yang membentuk jaringan epidermis.
Kelompok 19 Page 13
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
Akibatnya sel-sel keratinosit banyak mengandung melanin, bahkan lebih banyak daripada yang
terdapat pada melanosit yang merupakan penghasil melanin itu sendiri. Artinya, melanosit
hanya bertugas memberi warna pada keratinosit.
3.2. Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
3.2.1 Pengertian Hidroquinon
Hidrokuinon merupakan bubuk berwarna putih atau kristal putih seperti jarum.
Hidrokuinon memiliki nama lain yaitu 1,4-Benzenediol, p-Benzenediol, Kinol, Arctuvin,
Benzohydroquinone, Benzoquinol, p-Dihydroxybenzene, Eldoquin, Hydroquinol dan
Asam Pyrogentistic. Hydroquinone dapat dihasilkan oleh oksidasi anilin atau fenol, oleh
pengurangan kuinon, atau dari reaksi asetilena dan karbon monoksida (Merck, 2006)
Hydroquinone adalah bentuk kuinon tereduksi, mengandung dua gugus
hidroksil; digunakan secara topical untuk memutihkan kembali kulit yang mengalami
hiperpigmentasi. (Kamus Kedokteran Dorland, 2012)
Hidrokuinon atau p-dihidroksibenzen memiliki nama IUPAC yaitu 1,4-
Benzenediol, yang memiliki rumus molekul C6H6O2 dengan berat molekul 110,1 g/mol
(Departemen Kesehatan RI, 1995).
Gambar 1. Hidrokuinon ( Departemen Kesehatan RI, 1995)
Pemberian berbentuk jarum halus, putih, mudah menjadi gelap jika terpapar
cahaya dan udara. Hidrokuinon mudah larut dalam air, dalam metanol, dan dalam eter
(Departemen Kesehatan RI , 1995).
Hydroquinone memiliki beberapa manfaat, terutama sebagai akibat dari sifat
sebagai pereduksi yang larut dalam air. Hal ini digunakan sebagai reduktor dalam
kebanyakan solusi pengembangan fotografi. Hal ini juga digunakan dalam pembuatan
Kelompok 19 Page 14
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
antioksidan karet, antioksidan lain, dan pewarna. Hydroquinone bertindak sebagai
polimerisasi inhibitor untuk beberapa bahan kimia, seperti asam akrilat dan metal
metakrilat. Hal ini digunakan sebagai stabilizer dalam cat, pernis, bahan bakar motor,
dan minyak.
Hidrokuinon merupakan salah satu senyawa golongan Fenol. Fenol merupakan
senyawa yang mudah dioksidasi. Fenol yang dibiarkan di udara terbuka cepat berubah
warna karena pembentukan hasil-hasil oksidasi. Hidrokuinon (1,4- dihidroksibenzena),
reaksinya mudah dikendalikan dan menghasilkan 1,4-benzokuinon sering dinamakan
kuinon ( Hart, 1983).
Gambar 2. Kuinon (Hart, 1983)
Oksidasi hidrokuinon menjadi kuinon bersifat bolak-balik dan pertukaran ini
memainkan peranan penting dalam reaksi-reaksi oksidasi-reduksi biologi ( Hart,1983)
3.2.2. Sifat-sifat fisik dari hidrokuinon
1 Penampakan Bubuk berwarna putih atau kristal putih seperti jarum
2 Titik lebur 172-175 0C
3 Titik didih 285 0C
4 Kerapatan 3,81
5 Tekanan
uap
1 mmHg pada 132 0C
6 Berat jenis 1,33 g/cm3
7 Titik nyala 165 0C
Kelompok 19 Page 15
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
Senyawa ini stabil, mudah terbakar, bertentangan dengan pengoksidasi kuat, basa
kuat, oksigen, dan garam ferik. Bercahaya dan sensitif terhadap udara dan tidak
berwarna di udara.
Dari hasil penelitian toksisitas hidrokuinon adalah sebagai berikut:
Apabila dimakan oleh manusia dengan konsentrasi terkecil 29 mg/kg merupakan
konsentrasi terkecil yang dapat membunuh manusia.
Apabil dimakan oleh tikus dengan dosis 320 mg/kg merupakan dosis yang dapat
membunuh 50 % tikus (LD50).
Apabila di makan oleh anjing dengan dosis 200 mg/kg merupakan dosis yang
dapat membunuh 50 % anjing tersebut (LD50)
3.2.3. Mekanisme hidroquinon didalam kulit
Penghambatan sintesis melanin dilakukan dengan penghambatan enzim,
tirosinase. Obat yang biasanya digunkan dan mampu menghambat enzim tersebut adalah
hidrokuinon, asam kojik, asam azelaik, ekstrak bengkuang, arbutin.
Hydroquinone adalah zat reduktor yang mudah larut dalam air dan lazim
digunakan dalam proses cuci cetak foto. Hydroqninone bekerja pada sistem sel melanosit
dengan menghambat aktivitas enzim tyrosinase menjadi aktif akibat sinar matahari,
hormonal, penyakit, obat, alergi, dan iritasi sehingga memicu pembentukan melanin (zat
pigmen kulit penyebab kulit terlihat lebih gelap, hiperpigmentasi, atau noda kecokelatan)
dengan cara menghancurkan melanosom yaitu bagian dari melanosit, tempat menyimpan
pigmen-pigimen melanin.
Kelompok 19 Page 16
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
Proses pembentukan melanin pada tubuh manusia dapat direduksi dengan
beberapa mekanisme, seperti antioksidan, inhibitor enzim tirosinase, dan aktivitas
hormonal (Prota & Thompson 1976). Proses pembentukan melanin atau pigmen pada
kulit manusia terjadi dengan bantuan biokatalis (enzim) dan sinar ultraviolet (UV) yang
terdapat dalam matahari, biokatalis yang berperan dalam reaksi pencoklatan ini adalah
tirosinase yang ditemukan pada hewan, tumbuhan dan manusia (Chang 2009).
Antioksidan dan inhibitor enzim tirosinase dapat diperoleh dari senyawa sintetik
ataupun dari bahan alam, senyawa antioksidan dan inhibitor tirosinase yang telah
ditemukan dalam bahan kosmetik sebagai pencegah terbentuknya melanin diantaranya
adalah asam askorbat (Vitamin C), arbutin, asam kojat, merkuri dan hidrokuinon.
Hidrokuinon termasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan
berdasarkan resep dokter (Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2009). Hidrokuinon
berkhasiat sebagai agen pencerah kulit yang telah dilakukan penelitian terhadap dua studi
yaitu terhadap hewan dan manusia. Secara klinis hidrokuinon telah diaplikasikan
kedalam sediaan topikal untuk pengobatan hipermelanosis (Wester et al., 1999). Sel
pembentuk pigmen kulit (melanosit) terletak di lapisan basal epidermis. Jumlah melanosit
serta jumlah dan besarnya melanin yang terbentuk menentukan warna kulit
(Wasitaatmadja, 1997).
Kelompok 19 Page 17
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
Hidrokuinon telah disarankan sebagai obat yang aktif dalam kosmetik pemutih.
Bahan ini tidak hanya menghambat pembentukan melanin yang baru, namun juga
menghancurkan melanin yang sudah berkembang dan oleh karena itu hidrokuinon efektif
sebagai agen pemutih. Di sisi lain penggunaan hidrokuinon sering menimbulkan alergi
sehingga harus ditangani dengan perawatan khusus ( Stephan, 1970).
3.2.4 Dampak Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, hidrokuinon dapat
menyebabkan toksisitas akut dan kronik. Hidrokuinon juga dilaporkan dapat
menyebabkan kelainan pada ginjal (nephropathy), proliferasi sel, dan berpotensi sebagai
karsinogenik dan teratogenik (Wester et al., 1999 ).
Efek samping yang umum terjadi setelah paparan hidrokinon pada kulit adalah
iritasi, kulit menjadi merah (eritema), dan rasa terbakar. Efek ini terjadi segera setelah
pemakaian hidrokinon konsentrasi tinggi yaitu diatas 4%. Sedangkan untuk pemakaian
hidrokinon dibawah 2% dalam jangka waktu lama secara terus-menerus dapat terjadi
leukoderma kontak dan okronosis eksogen.
Kesan allergi kepada hydroquinone juga telah dilihat kepada si pemakai. Allergic contact
dermatitis adalah alahan kulit apabila terkena zat ini. (lihat gambar di atas).
Kelompok 19 Page 18
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
a. Leukoderma kontak/Vitiligo
Vitiligo atau leukoderma
adalah penyakit kulit yang dicirikan
dengan hilangnya pigmen kulit
akibat disfungsi atau matinya
melanosit. Leukoderma kontak dapat
terjadi jika kulit terpapar senyawa
kimia dengan struktur mirip tirosin.
Leukoderma akibat hidrokinon
paling sering terjadi setelah
bersentuhan dengan cairan untuk
cuci cetak foto. Pada satu kasus, dampak ini terjadi pada seorang pria kulit hitam
yang terpapar larutan hidrokinon 0,06% setelah 8-9 bulan.
Penggunaan krim untuk menghilangkan pigmen atau mencerahkan kulit
dapat menyebabkan hilangnya pigmen secara keseluruhan di area yang dioleskan.
Kondisi ini menyebabkan noda-noda depigmentasi atau tanpa pigmen dengan area
hiperpigmentasi berupa bintik-bintik hitam (leukoderma-en-confetti).
b. Okronosis Eksogen
Okronosis merupakan diskolorisasi kulit berwarna biru kehitaman yang
biasanya disebabkan penyakit alkaptonuria (penumpukan homogentisic acid /
HGA). Alkaptonuria juga berhubungan dengan efek sistemik lainnya seperti
Kelompok 19 Page 19
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
gejala osteoartritis dini, urin yang berwarna gelap dan warna kehitaman yang
tampak pada sklera dan telinga.
Tidak ada gejala sistemik yang berhubungan dengan okronosis eksogen.
Okronosis eksogen akibat hidrokinon terjadi setelah pajanan terhadap hidrokinon
secara terus-menerus dan dalam waktu yang panjang (kronik). Pada beberapa
kasus, pasien mengalami okronosis setelah menggunakan hidrokinon dalam
konsentrasi rendah sekitar 2% selama 10-20 tahun. Pada kasus lain, pasien yang
menggunakan hidrokinon dengan konsentrasi tinggi (6%) mulai mengalami
okronosis setelah pemakaian beberapa tahun. Karena hidrokinon menyerap sinar
ultraviolet, adanya sinar matahari akan memperburuk dan mempercepat terjadinya
okronosis eksogen.
Sejak tahun 1982, oleh lembaga pengawasan obat dan makanan di Amerika FDA
(Food and Drug Administration), produk obat bebas atau kosmetik pemutih/pencerah
kulit yang mengandung 1,5 – 2 % hidrokinon dikategorikan sebagai produk yang secara
umum diakui aman dan efektif (Generally Recognized As Safe and Effective/GRASE).
Penggunaan hidrokinon dalam kosmetik pun masih berlangsung hingga hampir 30 tahun.
Seiring dengan banyaknya efek samping yang ditimbulkan akibat pemakaiannya, negara-
negara lain seperti Jepang, Kanada, Australia, Inggris dan Uni Eropa telah melarang
pemakaian hidrokinon sebagai pemutih/pencerah kulit.
Berdasarkan dari hasil penelitian, terdapat bukti yang menunjukkan bahwa
hidrokinon dapat menyebabkan kanker pada tikus setelah pemberian oral dan juga dapat
menyebabkan okronosis (kulit gelap dan noda hitam) jika dioleskan pada kulit. Karena
itu, pada tahun 2006, FDA pun mengusulkan peraturan yang melarang penggunaan
hidrokinon sebagai obat bebas, namun hingga kini belum ada keputusan untuk menarik
peraturan tahun 1982 tersebut karena masih banyak ahli kulit yang mendukung
penggunaan hidrokinon sebagai pemutih/pencerah. Meskipun tidak dilarang, namun saat
ini penggunaan hidrokinon dalam kosmetik atau obat bebas di dalam negeri telah
dibatasi.
Kelompok 19 Page 20
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
Di Indonesia, peraturan yang membatasi penggunaan hidrokinon dalam kosmetik
telah dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan RI sejak tahun 2008, yaitu
Peraturan Kepala Badan POM Republik Indonesia Nomor : HK.00.05.42.1018 Tentang
Bahan Kosmetik, dan melalui surat edaran Kepala Badan POM RI pada September 2008
semua kosmetik yang tidak memenuhi ketentuan ditarik dari peredaran dan dimusnahkan.
Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa hidrokinon sebagai bahan kosmetik hanya
boleh digunakan untuk bahan pengoksidasi warna pada pewarna rambut dengan
ketentuan kadar maksimum sebesar 0.3% dan untuk kuku artifisial dengan kadar
maksimum sebesar 0.02% setelah pencampuran sebelum digunakan dan hanya boleh
digunakan oleh tenaga professional.
Kelompok 19 Page 21
Penggunaan Hidroquinon pada Kulit
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Warna kulit tergantung pada 3 (tiga) komponen menurut derajat yang bervariasi. Jaringan
memiliki warna inheren kekuningan akibat kandungan karoten. Adanya Hb beroksigen dalam
dasar kapiler dari dermis memberinya warna kemerahan. Dan warna kecoklatan sampai
kehitaman adalah akibat jumlah pigmen melanin yang bervariasi.
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit itu, yang paling menentukan warna
kulit adalah pigmen melanin. Jumlah, tipe, ukuran, dan distribusi pigmen melanin ini akan
menentukan variasi warna kulit berbagai golongan ras/bangsa di dunia.
Hidroquinon adalah inhibitor yang kuat terhadap produksi melanin, yang berarti
mencegah kulit untuk membuat senyawa yang bertanggung jawab terhadap warna kulit Efek
dari hidrokuinon adalah depigmentasi dimana hidrokuinon menghalangi pengeluaran melanin
dari melanosit. Hidrokuinon tidak hanya bekerja dengan menghambat pembentukan melanin
baru, tetapi bahan ini juga merusak melanin yang telah terbentuk.
Efek samping yang umum terjadi setelah paparan hidrokinon pada kulit adalah iritasi,
kulit menjadi merah (eritema), dan rasa terbakar. Efek ini terjadi segera setelah pemakaian
hidrokinon konsentrasi tinggi yaitu diatas 4%. Sedangkan untuk pemakaian hidrokinon dibawah
2% dalam jangka waktu lama secara terus-menerus dapat terjadi leukoderma kontak dan
okronosis eksogen.
Kelompok 19 Page 22