Post on 25-Jan-2017
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN
PENERIMA BEASISWA UNTUK SANTRI
DI PONDOK PESANTREN MODERN IMAM SYUHODO
Naskah Publikasi
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Komunikasi dan Informatika
Disusun Oleh :
Mutsani Kusumaningrum
Hernawan Sulistyanto, S.T,.M.T
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN PENERIMA
BEASISWA UNTUK SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN IMAM SYUHODO
Mutsani Kusumaningrum, Hernawan Sulistyanto
Jurusan Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: mutsani.kn@gmail.com
ABSTRAKSI
Mendapatkan penerima beasiswa yang tepat dan tidak salah sasaran adalah tujuan diadakan program beasiswa. Namun proses yang mampu menangani proses seleksi dan belum ada aturan baku yang mengatur tentang penerima beasiswa menyebabkan hasil yang didapat kurang sesuai dengan yang diharapkan. Sistem Pengambil Keputusan penerima beasiswa untuk santri dibuat untuk membantu pengelola di Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo untuk mengetahui santri mana yang tepat untuk mendapat kan rekomendasi beasiswa.
Sistem pengambil keputusan penerima beasiswa menggunakan pengembangan konsep dasar dari Analytical Hierarchy Process (AHP) yang akan digunakan sebagai teori dasar untuk melakukan perhitungan pembobotan dari tiap kriteria yang digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan beasiswa di Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo. Sistem dibuat dengan bahasa PHP dan basis data MySQL.
Sistem berhasil dibangun dan diujikan di Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo dari pihak pengelola dan santri menyatakan dari segi kelengkapan 70% sudah sesuai dan dari segi tampilan, manfaat dan tujuan 80% sesuai dengan kebutuhan. Hal ini menunjukkan sistem dapat memenuhi kebutuhan calon pengguna sistem pengambil keputusan.
Kata Kunci : Beasiswa, Sistem Pengambil Keputusan, AHP.
Pendahuluan
Pendidikan merupakan aspek yang wajib
didapatkan oleh setiap individu. Termasuk
didalamnya pendidikan formal dan non
formal. Namun, pada kenyataannya tidak
setiap orang mendapatkan kesempatan
untuk mengenyam pendidikan formal
karena permasalahan ekonomi. Beasiswa
yaitu pemberian bantuan keuangan kepada
seseorang yang dimaksudkan untuk
kelangsungan pendidikannya.
Proses seleksi penerima adalah
ujung tombak dan tahap paling penting
yang membutuhkan ketelitian supaya tidak
salah sasaran. Proses seleksi beasiswa di
Ponpes Modern Imam Syuhodo masih
dilakukan secara manual dan belum
mampu menghasilkan penerima yang
cocok dan tepat. Kurangnya nilai
pembobotan pada kriteria yang digunakan
sebagai syarat penerima mengakibatkan
hasil seleksi tidak memenuhi kriteria
persyaratan yang ada di Ponpes Modern
Imam Syuhodo.
Sistem pengambil keputusan penerima
beasiswa dirasa perlu untuk dirancang
guna meningkatkan kualitas keputusan
sebagai solusi dari sistem lama yang masih
terdapat kelemahan didalamnya
diantaranya pengolahan data yang
memakan waktu lama serta kurang akurat.
Tinjauan Pustaka
Wibowo, dkk (2009) dalam penelitiannya
menjelaskan untuk menentukan penerima
beasiswa berdasarkan kriteria dan bobot
yang telah ditentukan, semakin banyak
sampel yang dimiliki maka akan semakin
naik tingkat validitasnya. Dan hasil yang
didapat adalah alternatif terbaik dari yang
alternatif yang ada.
Metode Penelitian
1. Analisis Kebutuhan Hardware
Analisis kebutuhan yang berupa
spesifikasi komputer yang digunakan
untuk membuat sistem yaitu :
2. Analisis Kebutuhan Software
Analisis kebutuhan yang meliputi
program aplikasi yang dipakai untuk
membangun sistem, diantaranya :
a. Notepad++.
Notepad++ adalah sebuah perangkat
lunak bebas untuk menyunting teks dan
berbagai macam bahasa pemrograman.
Salah satunya adalah HTML code.
Notepad++ juga sudah memiliki
kemampuan untuk mengedit kode
Javascript, XML, dan dokumen teks lain
secara langsung.
b. Adobe Photoshop
Adobe Photoshop adalah perangkat lunak
pengolah citra yang sudah cukup populer.
Kegunaan dari software diantaranya
mendesain gambar, mengedit image grafis,
dan mengolah foto digital. Program Adobe
Photoshop banyak digunakan oleh
pengguna komputer dibidang komputer
grafis dan pengembang web.
c. Appserve
Appserve merupakan aplikasi web server,
didalamnya terdapat apache sebagai web
server, dan phpmyadmin untuk mengolah
basis data MySQL.
d. Google chrome
Google Chrome adalah web browser yang
digunakan untuk menampilkan konten
website baik dalam bentuk html maupun
php.
3. Metode Pengambilan Keputusan
Metode Penilaian kelayakan penerima
rekomendasi sebagai berikut:
a) Pengetahuan umum
Kriteria pengetahuan umum akan diambil
dari nilai rata-rata dari mata pelajaran
umum yaitu selain pendidikan agama
islam. Kriteria pengetahuan umum dibagi
menjadi 2, yakni ≤69 dan ≥70.
1) Nilai rata-rata ≥70 (bobot = 4)
Nilai rata-rata ≥70 mempunyai bobot
tertinggi karena santri dengan nilai rata-
rata tinggi atau berprestasi lebih
diutamakan daripada yang memiliki
nilai rata-rata rendah.
2) Nilai rata-rata ≤69 ( bobot= 1)
Kriteria nilai rata-rata mempunyai nilai
yang rendah karena santri tidak
berprestasi tidak akan terpilih kecuali
jika mempunyai nilai lebih banyak pada
kriteria peghasilan orang tua rendah
atau baban pembiayaan banyak.
b) Pengetahuan agama
Kriteria pengetahuan agama akan
diambil dari nilai rata-rata dari mata
pelajaran pendidikan agama islam yang
mencakup pelajaran-pelajaran materi
khas pesantren. Kriteria pengetahuan
umum dibagi menjadi 2, yakni ≤74 dan
≥75.
1) Nilai rata-rata ≥75 (bobot = 4)
Nilai rata-rata ≥75 mempunyai bobot
tertinggi karena santri dengan nilai
rata-rata tinggi atau berprestasi lebih
diutamakan daripada yang memiliki
nilai rata-rata rendah.
2) Nilai rata-rata ≤74 ( bobot= 1)
Kriteria nilai rata-rata mempunyai
nilai yang rendah karena santri tidak
berprestasi tidak akan terpilih kecuali
jika mempunyai nilai lebih banyak
pada kriteria peghasilan orang tua
rendah atau baban pembiayaan
banyak.
c) Penghasilan orang tua
Kriteria penghasilan orang tua dibagi
menjadi 3 range, yakni penghasilan
dibawah 1 juta rupiah per bulan, antara
1-2 juta rupiah per bulan, dan diatas 2
juta rupiah per bulan.
1) Penghasilan ≤1 juta rupiah (bobot
= 4)
Penghasilan ≤1 juta rupiah
mempunyai bobot tertinggi karena
santri tidak mampu dengan
penghasilan orang tua rendah lebih
layak mendapatkan beasiswa.
2) 1 juta ˂ Penghasilan ≤ 2 juta
(bobot =2)
Penghasilan orang tua cukupan
mendapat nilai tengah karena santri
yang memiliki orang tua
berpenghasilan tengah yang masih
memiliki beban pembiayaan banyak
juga layak mendapatkan beasiswa.
3) Penghasilan ≥ 2 juta perbulan
(bobot = 0)
Penghasilan orang tua diatas 2 juta
rupiah per bulan mendapat nilai
terendah karena sedikit dari orang tua
yang merasa keberatan untuk
membayar uang pendidikan, sehingga
sub kriteria penghasilan tinggi tidak
disarankan untuk dipilih menjadi
penerima beasiswa.
d) Jumlah beban pembiayaan
Kriteria jumlah beban pembiayaan
dibagi menjadi 3 range, yakni jumlah ≤
2, jumlah 3-5, dan jumlah ≥6.
1) Jumlah beban ≥6 orang (bobot = 4)
Sub kriteria jumlah beban ≥6 orang
mempunyai bobot tertinggi karena
santri yang mempunyai saudara-
saudara yang sebagian besar masih
duduk dibangku sekolah lebih layak
mendapatkan beasiswa.
2) Jumlah beban 3-5 orang
(bobot = 2)
Jumlah beban pembiayaan antara 3-5
orang mendapat nilai tengah karena
santri yang memiliki saudara kandung
berjumlah cukup banyak yang harus
dibiayai orang tuanya cukup layak
mendapatkan beasiswa.
3) Jumlah beban ≤ 2 orang
(bobot = 0)
Jumlah beban pembiayaan ≤ 2
mendapat nilai terendah karena sedikit
orang tua yang merasa keberatan
untuk membayar uang pendidikan,
sehingga sub kriteria jumlah beban
biaya sedikit tidak disarankan untuk
dipilih menjadi penerima beasiswa.
e) Akhlaq
Kriteria akhlaq akan dibagi menjadi 2
sub kriteria, yakni baik dan kurang baik.
Penilaian berdasarkan dari data
pelanggaran yang dilakukan santri. Santri
yang berakhlaq baik memiliki bobot = 4
atau bobot tertinggi. Sedangkan santri
berakhlaq kurang mendapat bobot
terendah yaitu 0.
f) Keaktifan dalam organisasi
Kriteria keaktifan dalam organisasi akan
dibagi menjadi 2 range, yakni aktif dan
tidak aktif. Santri yang aktif dalam
organisasi memiliki bobot = 4 atau bobot
tertinggi. Sedangkan santri tidak aktif
mendapat bobot terendah yaitu 0.
g) Pernah mendapat beasiswa lain
Kriteria pernah mendapat beasiswa lain
dibagi menjadi 2 sub kriteria yaitu pernah
dan tidak pernah. Sub kriteria tidak
pernah mendapat beasiswa lain mendapat
bobot tertinggi yaitu 4. Santri yang sudah
atau sedang menerima beasiswa lain
mendapat bobot terendah yaitu 0.
h) Kelas
Kriteria kelas dibagi menjadi 3 sub
kriteria yaitu santri yang duduk di tahun
awal, tahun pertengahan dan tahun
akhir.
1) Tahun ˂ 2 (bobot = 0)
Santri yang berada pada tahun
pertama mendapat bobot terendah
karena tahun pertama merupakan
masa penjajagan untuk mengetahui
kualitas santri dan sebagian besar
santri keluar adalah pada tahun
pertama sehingga tidak disarankan
untuk mendapat beasiswa.
2) Tahun 2-5 (bobot = 4)
Santri yang berada di tahun ke-2
sampai ke-5 mendapat bobit tertinggi
karena diharapkan dengan beasiswa
dapat meningkatkan semangat belajar
dan aktif dalam organisasi.
3) Tahun 6 (bobot = 2)
Santri pada tahun akhir mempunyai
bobot tengah karena masih memiliki
beban biaya untuk ujian akhir
sedangkan sudah tidak dapat aktif
dalam organisasikarena harus
konsentrasi pada ujian akhir, sehingga
cukup layak untuk mendapatkan
beasiswa.
Setiap sub kriteria memiliki nilai
bobot, untuk bisa mendapatkan hasil
semua kriteria harus diberi nilai dengan
cara menjawab pertanyaan, setelah itu
nilai dari masing masing kriteria akan
dijumlahkan dan didapatkan hasil. Total
nilai yang didapatkan jika semua kriteria
penilaian terpenuhi adalah 32, namun
dalam sistem pengambil keputusan ini
telah ditentukan batas mendapatkan
rekomendasi adalah total nilai lebih dari
atau sama dengan 30 (tiga puluh) jika
hasil penjumlahan mencapai 30 maka
mendapat rekomendasi namun jika
kurang dari 30 maka tidak dapat
rekomendasi.
Hasil dan Pembahasan
Tahap pengujian adalah tahap yang
sangat penting untuk dilakukan. Hal ini
digunakan untuk memeriksa dan
memastikan bahwa sistem yang dibangun
sudah berjalan dengan baik dan sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan pada
perancangan sistem. Form login akan
muncul pada saat aplikasi dijalankan
pertama kali.
Jika login berhasil maka akan tampil
halaman utama. Tampilan halaman utama
jika belum login.
Untuk dapat menggunakan sistem
santri harus didaftarkan oleh admin untuk
bisa login. Setelah login maka santri harus
mengisi beberapa form.
Kriteria yang diisikan akan
dijumlahkan bobotnya dan jika
mencapai nilai 30 maka santri akan
mendapatkan rekomendasi beasiswa,
namun jika tidak mencapai maka tidak
dapat rekomendasi.
Laporan dari pendaftar juga dapat
dicetak.
Analisis dan Pembahasan
Pengembangan Aplikasi Sistem
Pengambil Keputusan Penerima
Beasiswa di Pondok Pesantren Imam
Syuhodo telah diuji menggunakan
kuisioner dan mendapatkan perolehan
suara seperti digambarkan pada grafik.
Berdasarkan dari pernyataan dari
pengelola Pondok Pesantren Imam
Syuhodo dan Santri Pondok Pesantren
Imam Syuhodo dapat disimpulkn bahwa
sistem pengambil keputusan mudah
digunakan dan dipelajari, punya tampilan
menarik, membantu mengambil
keputusan, menu cukup jelas, membantu
pengolahan data, dan telah berjalan
dengan lancar dan baik. Ini ditunjukkan
oleh presentasi tertinggi pada kedua
grafik hasil responden pengelola Pondok
Pesantren Imam Syuhodo dan Santri
Pondok Pesantren Imam Syuhodo pada
gambar 5 dan 6 dengan presentase lebih
dari 80 %. Presentase terendah pada
perbandingan kedua responden terletak
pada menu yang cukup lengkap,
walaupun presentase paling rendah
diantara yang lainnya tetapi kedua
responden setuju bahwa sistem ini
memiliki menu yang cukup lengkap
ditunjukkan dengan presentase diatas
70%.
Kesimpulan
Dari hasil pengujian
Pengembangan Aplikasi Sistem
Pengambil Keputusan Penerima
Beasiswa di Ponpes Imam Syuhodo
menggunakan metode AHP, dapat
diambil kesimpulan bahwa sistem ini
mampu memberikan pertimbangan
kepada pengelola untuk menentukan
prioritas terpilih dari seleksi beasiswa
berdasarkan persepsi pengelola. Sehingga
dapat membantu proses seleksi beasiswa.
Daftar Pustaka
1. Amborowati, Armadyah, 2011. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilian Karyawan
Berprestasi Berdasarkan Kinerja (Studi Kasus Pada Stmik
AmikomYogyakarta)”http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1667/1449 .
Diakses tanggal 2 Oktober 2013 pukul 10:30.
2. Hamzah, dkk 2010.”Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Dosen Dengan
Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus: Universitas
RespatiYogyakarta)”.http://repository.upnyk.ac.id/424/1/E10_SISTEM_PENDUKUNG
_KEPUTUSAN_PENILAIAN_KINERJA_DOSEN_DENGAN_METODE_BALANCED_
SCORECARD.pdf. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2013 pukul 11.50.
3. Jumadi. “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN SISWA
PENERIMA BEASISWA”. http:// jumadi.files.wordpress.com/2011/06/spk-dss-
beasiswa.doc. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2013 pukul 06.30.
4. Kirom, Dali Nuzul dkk.2012.Sistem Informasi Manajemen Beasiswa ITS Berbasis
Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Analytical Hierarchy Process. Jurnal
Teknik ITS, ISSN: 2301-9271.
5. Salengke, 2011. “DRAF BUKU AJAR MATAKULIAH EKONOMI TEKNIK.
http://www.unhas.ac.id/lkpp/tani/Bahan%20Ajar%20Salengke.pdf . diaksespada tanggal
2 Oktober 2013 pukul 13.15.
6. Sunarto, 2011. “Sistem Pendukung Keptusan pemilihan Handphone Metode Analytical
Hierarchy Process berbasis PHP”. http://repo.eepis-its.edu/229/1/740603020. Diakses
tanggal 3 Oktober 2013 pukul 05:25.
7. Wibowo, dkk, 2009. “Sistem Pendukung Keputusan Untuk menentukan Penerima
Beasiswa Bank BRI menggunakan FMADM (Studi kasus: Mahasiswa Fakultas
Teknlogi Industri Universitas Islam Indonesia)”.
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1073/998. Diakses pada tanggal 3
Oktober 2013 pukul 05:20.
BIODATA PENULIS
Nama : Mutsani Kusumaningrum
NIM : L200100007
TTL : Sukoharjo, 7 Juli 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Jurusan/Fakultas : Teknik Informatika/ Komunikasi dan Informatika
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alamat Rumah : Wonorejo RT 04 RW 02 Polokarto Sukoharjo Jawa Tengah
Email : mutsani.kn@gmail.com