PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN ...

13
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA UNTUK SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN IMAM SYUHODO Naskah Publikasi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Disusun Oleh : Mutsani Kusumaningrum Hernawan Sulistyanto, S.T,.M.T PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Transcript of PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN ...

Page 1: PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN ...

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN

PENERIMA BEASISWA UNTUK SANTRI

DI PONDOK PESANTREN MODERN IMAM SYUHODO

Naskah Publikasi

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Komunikasi dan Informatika

Disusun Oleh :

Mutsani Kusumaningrum

Hernawan Sulistyanto, S.T,.M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN ...
Page 3: PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN ...
Page 4: PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN ...
Page 5: PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN ...

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN PENERIMA

BEASISWA UNTUK SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN IMAM SYUHODO

Mutsani Kusumaningrum, Hernawan Sulistyanto

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email: [email protected]

ABSTRAKSI

Mendapatkan penerima beasiswa yang tepat dan tidak salah sasaran adalah tujuan diadakan program beasiswa. Namun proses yang mampu menangani proses seleksi dan belum ada aturan baku yang mengatur tentang penerima beasiswa menyebabkan hasil yang didapat kurang sesuai dengan yang diharapkan. Sistem Pengambil Keputusan penerima beasiswa untuk santri dibuat untuk membantu pengelola di Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo untuk mengetahui santri mana yang tepat untuk mendapat kan rekomendasi beasiswa.

Sistem pengambil keputusan penerima beasiswa menggunakan pengembangan konsep dasar dari Analytical Hierarchy Process (AHP) yang akan digunakan sebagai teori dasar untuk melakukan perhitungan pembobotan dari tiap kriteria yang digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan beasiswa di Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo. Sistem dibuat dengan bahasa PHP dan basis data MySQL.

Sistem berhasil dibangun dan diujikan di Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo dari pihak pengelola dan santri menyatakan dari segi kelengkapan 70% sudah sesuai dan dari segi tampilan, manfaat dan tujuan 80% sesuai dengan kebutuhan. Hal ini menunjukkan sistem dapat memenuhi kebutuhan calon pengguna sistem pengambil keputusan.

Kata Kunci : Beasiswa, Sistem Pengambil Keputusan, AHP.

Page 6: PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN ...

Pendahuluan

Pendidikan merupakan aspek yang wajib

didapatkan oleh setiap individu. Termasuk

didalamnya pendidikan formal dan non

formal. Namun, pada kenyataannya tidak

setiap orang mendapatkan kesempatan

untuk mengenyam pendidikan formal

karena permasalahan ekonomi. Beasiswa

yaitu pemberian bantuan keuangan kepada

seseorang yang dimaksudkan untuk

kelangsungan pendidikannya.

Proses seleksi penerima adalah

ujung tombak dan tahap paling penting

yang membutuhkan ketelitian supaya tidak

salah sasaran. Proses seleksi beasiswa di

Ponpes Modern Imam Syuhodo masih

dilakukan secara manual dan belum

mampu menghasilkan penerima yang

cocok dan tepat. Kurangnya nilai

pembobotan pada kriteria yang digunakan

sebagai syarat penerima mengakibatkan

hasil seleksi tidak memenuhi kriteria

persyaratan yang ada di Ponpes Modern

Imam Syuhodo.

Sistem pengambil keputusan penerima

beasiswa dirasa perlu untuk dirancang

guna meningkatkan kualitas keputusan

sebagai solusi dari sistem lama yang masih

terdapat kelemahan didalamnya

diantaranya pengolahan data yang

memakan waktu lama serta kurang akurat.

Tinjauan Pustaka

Wibowo, dkk (2009) dalam penelitiannya

menjelaskan untuk menentukan penerima

beasiswa berdasarkan kriteria dan bobot

yang telah ditentukan, semakin banyak

sampel yang dimiliki maka akan semakin

naik tingkat validitasnya. Dan hasil yang

didapat adalah alternatif terbaik dari yang

alternatif yang ada.

Metode Penelitian

1. Analisis Kebutuhan Hardware

Analisis kebutuhan yang berupa

spesifikasi komputer yang digunakan

untuk membuat sistem yaitu :

2. Analisis Kebutuhan Software

Analisis kebutuhan yang meliputi

program aplikasi yang dipakai untuk

membangun sistem, diantaranya :

a. Notepad++.

Notepad++ adalah sebuah perangkat

lunak bebas untuk menyunting teks dan

berbagai macam bahasa pemrograman.

Salah satunya adalah HTML code.

Notepad++ juga sudah memiliki

kemampuan untuk mengedit kode

Javascript, XML, dan dokumen teks lain

secara langsung.

Page 7: PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN ...

b. Adobe Photoshop

Adobe Photoshop adalah perangkat lunak

pengolah citra yang sudah cukup populer.

Kegunaan dari software diantaranya

mendesain gambar, mengedit image grafis,

dan mengolah foto digital. Program Adobe

Photoshop banyak digunakan oleh

pengguna komputer dibidang komputer

grafis dan pengembang web.

c. Appserve

Appserve merupakan aplikasi web server,

didalamnya terdapat apache sebagai web

server, dan phpmyadmin untuk mengolah

basis data MySQL.

d. Google chrome

Google Chrome adalah web browser yang

digunakan untuk menampilkan konten

website baik dalam bentuk html maupun

php.

3. Metode Pengambilan Keputusan

Metode Penilaian kelayakan penerima

rekomendasi sebagai berikut:

a) Pengetahuan umum

Kriteria pengetahuan umum akan diambil

dari nilai rata-rata dari mata pelajaran

umum yaitu selain pendidikan agama

islam. Kriteria pengetahuan umum dibagi

menjadi 2, yakni ≤69 dan ≥70.

1) Nilai rata-rata ≥70 (bobot = 4)

Nilai rata-rata ≥70 mempunyai bobot

tertinggi karena santri dengan nilai rata-

rata tinggi atau berprestasi lebih

diutamakan daripada yang memiliki

nilai rata-rata rendah.

2) Nilai rata-rata ≤69 ( bobot= 1)

Kriteria nilai rata-rata mempunyai nilai

yang rendah karena santri tidak

berprestasi tidak akan terpilih kecuali

jika mempunyai nilai lebih banyak pada

kriteria peghasilan orang tua rendah

atau baban pembiayaan banyak.

b) Pengetahuan agama

Kriteria pengetahuan agama akan

diambil dari nilai rata-rata dari mata

pelajaran pendidikan agama islam yang

mencakup pelajaran-pelajaran materi

khas pesantren. Kriteria pengetahuan

umum dibagi menjadi 2, yakni ≤74 dan

≥75.

1) Nilai rata-rata ≥75 (bobot = 4)

Nilai rata-rata ≥75 mempunyai bobot

tertinggi karena santri dengan nilai

rata-rata tinggi atau berprestasi lebih

diutamakan daripada yang memiliki

nilai rata-rata rendah.

2) Nilai rata-rata ≤74 ( bobot= 1)

Kriteria nilai rata-rata mempunyai

nilai yang rendah karena santri tidak

berprestasi tidak akan terpilih kecuali

jika mempunyai nilai lebih banyak

pada kriteria peghasilan orang tua

rendah atau baban pembiayaan

banyak.

c) Penghasilan orang tua

Kriteria penghasilan orang tua dibagi

menjadi 3 range, yakni penghasilan

Page 8: PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN ...

dibawah 1 juta rupiah per bulan, antara

1-2 juta rupiah per bulan, dan diatas 2

juta rupiah per bulan.

1) Penghasilan ≤1 juta rupiah (bobot

= 4)

Penghasilan ≤1 juta rupiah

mempunyai bobot tertinggi karena

santri tidak mampu dengan

penghasilan orang tua rendah lebih

layak mendapatkan beasiswa.

2) 1 juta ˂ Penghasilan ≤ 2 juta

(bobot =2)

Penghasilan orang tua cukupan

mendapat nilai tengah karena santri

yang memiliki orang tua

berpenghasilan tengah yang masih

memiliki beban pembiayaan banyak

juga layak mendapatkan beasiswa.

3) Penghasilan ≥ 2 juta perbulan

(bobot = 0)

Penghasilan orang tua diatas 2 juta

rupiah per bulan mendapat nilai

terendah karena sedikit dari orang tua

yang merasa keberatan untuk

membayar uang pendidikan, sehingga

sub kriteria penghasilan tinggi tidak

disarankan untuk dipilih menjadi

penerima beasiswa.

d) Jumlah beban pembiayaan

Kriteria jumlah beban pembiayaan

dibagi menjadi 3 range, yakni jumlah ≤

2, jumlah 3-5, dan jumlah ≥6.

1) Jumlah beban ≥6 orang (bobot = 4)

Sub kriteria jumlah beban ≥6 orang

mempunyai bobot tertinggi karena

santri yang mempunyai saudara-

saudara yang sebagian besar masih

duduk dibangku sekolah lebih layak

mendapatkan beasiswa.

2) Jumlah beban 3-5 orang

(bobot = 2)

Jumlah beban pembiayaan antara 3-5

orang mendapat nilai tengah karena

santri yang memiliki saudara kandung

berjumlah cukup banyak yang harus

dibiayai orang tuanya cukup layak

mendapatkan beasiswa.

3) Jumlah beban ≤ 2 orang

(bobot = 0)

Jumlah beban pembiayaan ≤ 2

mendapat nilai terendah karena sedikit

orang tua yang merasa keberatan

untuk membayar uang pendidikan,

sehingga sub kriteria jumlah beban

biaya sedikit tidak disarankan untuk

dipilih menjadi penerima beasiswa.

e) Akhlaq

Kriteria akhlaq akan dibagi menjadi 2

sub kriteria, yakni baik dan kurang baik.

Penilaian berdasarkan dari data

pelanggaran yang dilakukan santri. Santri

yang berakhlaq baik memiliki bobot = 4

atau bobot tertinggi. Sedangkan santri

berakhlaq kurang mendapat bobot

terendah yaitu 0.

Page 9: PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN ...

f) Keaktifan dalam organisasi

Kriteria keaktifan dalam organisasi akan

dibagi menjadi 2 range, yakni aktif dan

tidak aktif. Santri yang aktif dalam

organisasi memiliki bobot = 4 atau bobot

tertinggi. Sedangkan santri tidak aktif

mendapat bobot terendah yaitu 0.

g) Pernah mendapat beasiswa lain

Kriteria pernah mendapat beasiswa lain

dibagi menjadi 2 sub kriteria yaitu pernah

dan tidak pernah. Sub kriteria tidak

pernah mendapat beasiswa lain mendapat

bobot tertinggi yaitu 4. Santri yang sudah

atau sedang menerima beasiswa lain

mendapat bobot terendah yaitu 0.

h) Kelas

Kriteria kelas dibagi menjadi 3 sub

kriteria yaitu santri yang duduk di tahun

awal, tahun pertengahan dan tahun

akhir.

1) Tahun ˂ 2 (bobot = 0)

Santri yang berada pada tahun

pertama mendapat bobot terendah

karena tahun pertama merupakan

masa penjajagan untuk mengetahui

kualitas santri dan sebagian besar

santri keluar adalah pada tahun

pertama sehingga tidak disarankan

untuk mendapat beasiswa.

2) Tahun 2-5 (bobot = 4)

Santri yang berada di tahun ke-2

sampai ke-5 mendapat bobit tertinggi

karena diharapkan dengan beasiswa

dapat meningkatkan semangat belajar

dan aktif dalam organisasi.

3) Tahun 6 (bobot = 2)

Santri pada tahun akhir mempunyai

bobot tengah karena masih memiliki

beban biaya untuk ujian akhir

sedangkan sudah tidak dapat aktif

dalam organisasikarena harus

konsentrasi pada ujian akhir, sehingga

cukup layak untuk mendapatkan

beasiswa.

Setiap sub kriteria memiliki nilai

bobot, untuk bisa mendapatkan hasil

semua kriteria harus diberi nilai dengan

cara menjawab pertanyaan, setelah itu

nilai dari masing masing kriteria akan

dijumlahkan dan didapatkan hasil. Total

nilai yang didapatkan jika semua kriteria

penilaian terpenuhi adalah 32, namun

dalam sistem pengambil keputusan ini

telah ditentukan batas mendapatkan

rekomendasi adalah total nilai lebih dari

atau sama dengan 30 (tiga puluh) jika

hasil penjumlahan mencapai 30 maka

mendapat rekomendasi namun jika

kurang dari 30 maka tidak dapat

rekomendasi.

Hasil dan Pembahasan

Tahap pengujian adalah tahap yang

sangat penting untuk dilakukan. Hal ini

digunakan untuk memeriksa dan

memastikan bahwa sistem yang dibangun

sudah berjalan dengan baik dan sesuai

Page 10: PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN ...

dengan kriteria yang telah ditetapkan pada

perancangan sistem. Form login akan

muncul pada saat aplikasi dijalankan

pertama kali.

Jika login berhasil maka akan tampil

halaman utama. Tampilan halaman utama

jika belum login.

Untuk dapat menggunakan sistem

santri harus didaftarkan oleh admin untuk

bisa login. Setelah login maka santri harus

mengisi beberapa form.

Kriteria yang diisikan akan

dijumlahkan bobotnya dan jika

mencapai nilai 30 maka santri akan

mendapatkan rekomendasi beasiswa,

namun jika tidak mencapai maka tidak

dapat rekomendasi.

Laporan dari pendaftar juga dapat

dicetak.

Page 11: PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN ...

Analisis dan Pembahasan

Pengembangan Aplikasi Sistem

Pengambil Keputusan Penerima

Beasiswa di Pondok Pesantren Imam

Syuhodo telah diuji menggunakan

kuisioner dan mendapatkan perolehan

suara seperti digambarkan pada grafik.

Berdasarkan dari pernyataan dari

pengelola Pondok Pesantren Imam

Syuhodo dan Santri Pondok Pesantren

Imam Syuhodo dapat disimpulkn bahwa

sistem pengambil keputusan mudah

digunakan dan dipelajari, punya tampilan

menarik, membantu mengambil

keputusan, menu cukup jelas, membantu

pengolahan data, dan telah berjalan

dengan lancar dan baik. Ini ditunjukkan

oleh presentasi tertinggi pada kedua

grafik hasil responden pengelola Pondok

Pesantren Imam Syuhodo dan Santri

Pondok Pesantren Imam Syuhodo pada

gambar 5 dan 6 dengan presentase lebih

dari 80 %. Presentase terendah pada

perbandingan kedua responden terletak

pada menu yang cukup lengkap,

walaupun presentase paling rendah

diantara yang lainnya tetapi kedua

responden setuju bahwa sistem ini

memiliki menu yang cukup lengkap

ditunjukkan dengan presentase diatas

70%.

Kesimpulan

Dari hasil pengujian

Pengembangan Aplikasi Sistem

Pengambil Keputusan Penerima

Beasiswa di Ponpes Imam Syuhodo

menggunakan metode AHP, dapat

diambil kesimpulan bahwa sistem ini

mampu memberikan pertimbangan

kepada pengelola untuk menentukan

prioritas terpilih dari seleksi beasiswa

berdasarkan persepsi pengelola. Sehingga

dapat membantu proses seleksi beasiswa.

Page 12: PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN ...

Daftar Pustaka

1. Amborowati, Armadyah, 2011. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilian Karyawan

Berprestasi Berdasarkan Kinerja (Studi Kasus Pada Stmik

AmikomYogyakarta)”http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1667/1449 .

Diakses tanggal 2 Oktober 2013 pukul 10:30.

2. Hamzah, dkk 2010.”Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Dosen Dengan

Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus: Universitas

RespatiYogyakarta)”.http://repository.upnyk.ac.id/424/1/E10_SISTEM_PENDUKUNG

_KEPUTUSAN_PENILAIAN_KINERJA_DOSEN_DENGAN_METODE_BALANCED_

SCORECARD.pdf. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2013 pukul 11.50.

3. Jumadi. “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN SISWA

PENERIMA BEASISWA”. http:// jumadi.files.wordpress.com/2011/06/spk-dss-

beasiswa.doc. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2013 pukul 06.30.

4. Kirom, Dali Nuzul dkk.2012.Sistem Informasi Manajemen Beasiswa ITS Berbasis

Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Analytical Hierarchy Process. Jurnal

Teknik ITS, ISSN: 2301-9271.

5. Salengke, 2011. “DRAF BUKU AJAR MATAKULIAH EKONOMI TEKNIK.

http://www.unhas.ac.id/lkpp/tani/Bahan%20Ajar%20Salengke.pdf . diaksespada tanggal

2 Oktober 2013 pukul 13.15.

6. Sunarto, 2011. “Sistem Pendukung Keptusan pemilihan Handphone Metode Analytical

Hierarchy Process berbasis PHP”. http://repo.eepis-its.edu/229/1/740603020. Diakses

tanggal 3 Oktober 2013 pukul 05:25.

7. Wibowo, dkk, 2009. “Sistem Pendukung Keputusan Untuk menentukan Penerima

Beasiswa Bank BRI menggunakan FMADM (Studi kasus: Mahasiswa Fakultas

Teknlogi Industri Universitas Islam Indonesia)”.

http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1073/998. Diakses pada tanggal 3

Oktober 2013 pukul 05:20.

Page 13: PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PENGAMBIL KEPUTUSAN ...

BIODATA PENULIS

Nama : Mutsani Kusumaningrum

NIM : L200100007

TTL : Sukoharjo, 7 Juli 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : S1

Jurusan/Fakultas : Teknik Informatika/ Komunikasi dan Informatika

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Alamat Rumah : Wonorejo RT 04 RW 02 Polokarto Sukoharjo Jawa Tengah

Email : [email protected]