Post on 19-May-2018
i
TESIS
PENGELOLAAN DAYA TARIK WISATA OLEH DESA PAKRAMAN PECATU, KECAMATAN KUTA
SELATAN, KABUPATEN BADUNG
I KETUT YUDASUARA NIM 1191061012
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI KAJIAN PARIWISATA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
2015
ii
PENGELOLAAN DAYA TARIK WISATA OLEH DESA PAKRAMAN PECATU, KECAMATAN KUTA
SELATAN, KABUPATEN BADUNG
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
pada Program Magister, Program Studi Kajian Pariwisata,
Program Pascasarjana Universitas Udayana
I KETUT YUDASUARA NIM 1191061012
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI KAJIAN PARIWISATA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
2015
iii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI
TANGGAL 27 JULI 2015
Pembimbing I, Pembimbing II,
Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. Dr. Ir. I Made Adhika, MSP NIP 196112051986031004 NIP 195912311986011003
Mengetahui
Ketua Program Studi Kajian Pariwisata Direktur Program Pascasarjana Program Pascasarjana Universitas Udayana, Universitas Udayana,
Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. Prof. Dr. dr. A.A.Raka Sudewi,Sp.S(K) NIP 196112051986031004 NIP 195902151985102001
iv
Tesis Ini Telah Diuji
Tanggal 23 Juli 2015
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor
Universitas Udayana, No. : 2141/UN14.4/HK/2015, Tanggal 10 Juli 2015
Ketua : Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt.
Sekretaris : Dr. Ir. I Made Adhika, MSP
Anggota :
1. Prof. Dr. I Wayan Ardika, MA
2. Prof. Dr. I Made Sukarsa, MS
3. Dr. I Nyoman Madiun, M.Sc
v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas asung kerta wara nugraha-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengelolaan Daya Tarik Wisata Oleh
Desa Pakraman Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung”.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt. selaku
Ketua Program Studi Magister Kajian Pariwisata Universitas Udayana sekaligus
sebagai pembimbing I dan Dr. Ir. I Made Adhika, MSP selaku pembimbing II
yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan
saran kepada penulis.
Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana
Prof. Dr. dr. Ketut Suastika. Sp.PD-KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang
diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan
kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A.A.
Raka Sudewi, Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk
menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas
Udayana. Ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis
yaitu Prof. Dr. I Wayan Ardika, MA, Prof. Dr. I Made Sukarsa, MS dan Dr. I
Nyoman Madiun, M.Sc yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan dan
koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini.
vii
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Pendeta I
Made Budiarsa, M.Si selaku Ketua Yayasan Perguruan Kristen Harapan
Denpasar, Dra. Ni Luh Wardani, MM selaku Sekretaris Bidang Pendidikan
Yayasan Perguruan Kristen Harapan dan I Made Putra Yasa, BA, S.Pd, MM
selaku Kepala SMK Pariwisata Harapan Denpasar yang telah memberikan
kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang program magister serta bantuan
finansial dan dorongan kepada penulis. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada Ayah dan Ibu yang telah mengasuh dan membesarkan penulis. Ucapan
terima kasih kepada istri tercinta Ni Nyoman Lindawati dan anak-anak tersayang I
Wayan Rae Novendra Kusuma Yudha, Ade Octaviendra Dharma Yudha dan Ni
Komang Erlinda Junika Swari yang dengan penuh pengorbanan telah memberikan
kepada penulis kesempatan untuk lebih berkonsentrasi menyelesaikan tesis ini.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan
dan penyelesaian tesis ini, serta kepada penulis sekeluarga.
viii
ABSTRAK
PENGELOLAAN DAYA TARIK WISATA OLEH DESA PAKRAMAN PECATU, KECAMATAN KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNG
Desa Pakraman Pecatu mengembangkan pariwisata sebagai salah satu sumber
pendapatan desa dan masyarakat. Desa Pakraman Pecatu memiliki tujuh daya tarik wisata yang sudah berkembang. Kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Badung kepada Desa Pakraman Pecatu melalui Perda No.20 Tahun 1994 Tentang Pengusahaan dan Retribusi Objek Wisata untuk mengelola daya tarik wisata kawasan luar Pura Uluwatu. merupakan peluang untuk mendapatkan manfaat dari pengelolaan daya tarik wisata sekaligus tantangan dalam pengelolaan daya tarik wisata yang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pengelolaan daya tarik wisata, kendala yang dihadapi dan upaya yang dilakukan oleh Desa Pakraman Pecatu dalam pengelolaan daya tarik wisata.
Teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan adalah teori fungsionalisme struktural, teori strukturasi dan teori hegemoni. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sumber data berasal dari data primer dan data sekunder. Instrumen penelitian terdiri dari camera digital dan pedoman wawancara. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian disajikan secara formal dan informal.
Penelitian ini mengidentifikasikan tujuh daya tarik wisata yang merupakan aset Desa Pakraman Pecatu yaitu kawasan luar Pura Uluwatu, Pantai Suluban, Pantai Padang Padang, Pantai Labuhan Sait, Pantai Bingin, Pantai Nyang Nyang dan Pantai Dream Land. Kawasan luar Pura Uluwatu sudah terbentuk badan pengelola langsung oleh Desa Pakraman Pecatu, sedangkan daya tarik wisata yang lain pengelolaannya oleh warga sekitar dengan memanfaatkan peluang ekonomi dari pariwisata. Ditemukan ada tujuh kendala dalam pengelolaan daya tarik wisata yaitu : keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan fasilitas wisata, keterbatasan dana, sosial kemasyarakatan, regulasi pengelolaan, koordinasi antar lembaga dan kepemilikan lahan. Upaya-upaya yang dilakukan dalam pengelolaan meliputi : pembentukan manajemen daya tarik wisata, penataan daya tarik wisata, menyiapkan regulasi pengelolaan dan retribusi, pemberdayaan masyatakat dan meningkatkan kerja sama antar lembaga.
Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa sebagian besar daya tarik wisata yang ada belum memiliki manajemen pengelolaan, karena beberapa kendala seperti keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan fasilitas wisata, keterbatasan dana, sosial kemasyarakatan, regulasi pengelolaan, koordinasi antar lembaga dan kepemilikan lahan. Upaya ke arah pengelolaan sudah dilakukan dan diprogramkan oleh Desa Pakraman Pecatu. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengelolaan daya tarik wisata kepada Desa Pakraman Pecatu.
Kata kunci : pengelolaan, daya tarik wisata, Pura Uluwatu, pariwisata
berbasis masyarakat.
ix
ABSTRACK
TOURIST ATTRACTION MANAGEMENT BY DESA PAKRAMAN PECATU, SOUTH KUTA DISTRICT, BADUNG REGENCY
Desa Pakraman Pecatu develops tourism as a source of income for the
village and its population. This village has seven tourist attractions which are already developing. The trust of the Badung Regency Goverment towards Desa Pakraman Pecatu, that is shown through the local regulation number 20/1994 concerning the Management and Retribution of Tourist Object to Manage the Uluwatu Temple outer area as a tourist attraction, is a chance to obtain benefits from its management and at the same time is also a challenge in the management of other tourist attractions. The purpose of this research is to find out the form, the obstructions and the efforts of Desa Pakraman Pecatu in the tourist attraction management.
The theory is used to explain the problems are structural functionalism theory, structuration theory and the theory of hegemony. This research uses qualitative approach. The techniques of collecting data are observation, in depth interview and documentation. The data itself comes from primary and secondary sources. The research equipment consists of digital camera and interview guide-lines. The technique of analysis and result of this research is presented formally and informally.
This research identifies seven tourist attractions as the assets of Desa Pakraman Pecatu : The outer areas of Uluwatu Temple, Suluban Beach, Padang Padang Beach, Labuhan Sait Beach, Bingin Beach, Nyang Nyang Beach and Dream Land Beach. The result of this research shows that tourist attraction outside area of Uluwatu Temple is managed directly by Desa Pakraman Pecatu. Other tourist attraction managed by the community around tourist attraction. Seven obstructions are found in the management of tourist attractions, which are limited human resources, limited tourism facilities, limited fund, socio-communal obstruction, management regulation, inter-organizational coordination and property ownership. The efforts in management include the forming of tourist attraction management, the restructurization of tourist attraction, the preparation of the management and retribution regulations, the empowerment of the society and the improvement of inter-organizational cooperation.
The conclusion of this research is that most of the existing tourist attractions have no clear management yet because of several obstructions which are limited human resources, limited tourism facilities, limited fund, socio-communal obstruction, management regulation, inter-organizational coordination and property ownership. The attemps towards management have been conducted and programmed by Desa Pakraman Pecatu. The research is expected to be able to contribute some inputs in the management of tourist attractions to Desa Pakraman Pecatu.
Key words : management, tourist attraction, Uluwatu Temple,
community based tourism.
x
RINGKASAN
Perkembangan pariwisata yang pesat di kawasan Badung selatan membuat
beberapa desa seperti Jimbaran, Ungasan, Kutuh dan Pecatu ikut mengembangkan
potensi pariwisata yang dimiliki dalam rangka meningkatkan pendapatan desa
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Desa Pakraman Pecatu merupakan
salah satu desa yang mengembangkan pariwisata memiliki beberapa daya tarik
wisata yang sudah dikenal oleh wisatawan. Topografi wilayah Desa Pecatu
berpotensi untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Peran dari Desa
Pakraman Pecatu sangat penting karena kepemilikan dari sumber daya pariwisata
merupakan aset dari Desa Pakraman Pecatu. Kepercayaan yang diberikan oleh
Pemerintah Kabupaten Badung kepada Desa Pakraman Pecatu melalui Perda
No.20 Tahun 1994 Tentang Pengusahaan dan Retribusi Objek Wisata untuk
mengelola daya tarik wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu. merupakan peluang
untuk mendapatkan manfaat dari pengelolaan daya tarik wisata serta tantangan
dalam pengelolaan daya tarik wisata yang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bentuk pengelolaan daya tarik wisata oleh Desa Pakraman Pecatu,
kendala-kendala yang dihadapi dan upaya-upaya yang dilakukan oleh Desa
Pakraman Pecatu dalam pengelolaan daya tarik wisata.
Teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan dalam penelitian
ini adalah teori fungsionalisme struktural, teori strukturasi dan teori hegemoni.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Desa
Pakraman Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.Teknik
pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi.
Informan terdiri dari prajuru Desa Pakraman Pecatu, Pemerintah Desa Pecatu,
pengurus lembaga kemasyarakatan, kelompok sadar wisata, tokoh masyarakat dan
Dinas Pariwisata Kabupaten Badung. Sumber data berasal dari data primer dan
data sekunder. Instrumen penelitian yang digunakan berupa camera digital dan
pedoman wawancara. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian disajikan dalam bentuk naratif, tabel dan gambar.
xi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jawaban dari rumusan masalah
pertama yaitu bentuk pengelolaan daya tarik wisata oleh Desa Pakraman Pecatu
mengidentifikasikan ada tujuh daya tarik wisata yang sudah dan sedang
berkembang yaitu Kawasan Luar Pura Uluwatu, Pantai Suluban, Pantai Padang
Padang, Pantai Labuhan Sait, Pantai Bingin, Pantai Nyang Nyang dan Pantai
Dream Land. Semua daya tarik wisata tersebut adalah daya tarik wisata alam
berupa pantai dan satu daya tarik wisata budaya yaitu Kawasan Luar Pura
Uluwatu. Desa Pakraman Pecatu memiliki tanggung jawab, hak dan kewajiban
untuk memelihara, mempertahankan dan mengelola pantai yang ada dalam upaya
untuk menjaga kelestarian alam, adat, budaya dan agama serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya.
Kawasan Luar Pura Uluwatu sudah dikelola dalam bentuk badan
pengelola langsung oleh Desa Pakraman Pecatu. Pengelolaannya bekerja sama
dengan Pemerintah Desa Pecatu dan memberdayakan masyarakat Desa Pakraman
Pecatu. Secara struktur pengelolaan daya tarik wisata kawasan Luar Pura Uluwatu
diketuai oleh Kelihan Desa Adat Pecatu, dibantu oleh prajuru adat yang lain.
Tanggung jawab pengelolaan mencakup pemeliharaan, pelestarian, penataan,
keamanan dan hak melakukan pungutan retribusi masuk bagi wisatawan yang
berkunjung. Daya tarik wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu sudah mampu
memberikan pemasukan bagi Desa Pakraman Pecatu. Secara langsung
pengelolaan daya tarik wisata ini dirasakan manfaatnya oleh para petugas
pengelolaan, para pedagang, sekaha kecak serta warga masyarakat yang mencari
kehidupan di tempat ini. Manfaat tidak langsung yang dirasakan masyarakat
adalah di mana hasil dari pengelolaan daya tarik wisata ini digunakan oleh
prajuru Desa Pakraman Pecatu untuk membiayai berbagai program pembangunan
baik fisik maupun non fisik serta membiayai berbagai kegiatan upacara
keagamaan, sehingga warga masyarakat tidak terbebani dengan biaya-biaya untuk
pembangunan dan upacara keagamaan di lingkungan Desa Pakraman Pecatu. Pola
pembagian dari hasil retribusi masuk Kawasan Luar Pura Uluwatu sebesar 25 %
xii
disetorkan ke kas Daerah Kabupaten Badung dan 75 % untuk Desa Pakraman
Pecatu sebagai pengelola. Pendapatan dari pengelolaan daya tarik wisata Kawasan
Luar Pura Uluwatu selain dari hasil retribusi masuk wisatawan juga berasal dari
penyewaan kios pedagang milik Pemerintah Desa, retribusi parkir harian, retribusi
parkir saat piodalan, retribusi hari-hari khusus dan pungutan pementasan tari
kecak.
Pada daya tarik wisata yang lain belum terbentuk badan pengelola oleh
Desa Pakraman Pecatu. Pengelolaannya selama ini dilakukan oleh warga
masyarakat yang ada di sekitar tempat tersebut dengan memanfaatkan peluang
ekonomi dari kegiatan pariwisata. Pantai Labuhan Sait memberikan pemasukan
bagi Pemerintah Desa dari hasil penyewaan kios, bagi hasil penyewaan toilet dan
karcis parkis kendaraan, sedangkan daya tarik wisata Pantai Dream Land
memberikan pemasukan bagi Desa Pakraman Pecatu dari penyewaan kios.
Berkembangnya daya tarik wisata mengakibatkan berkembangnya usaha-usaha di
bidang pariwisata seperti jasa akomodasi, restoran, mini market, warung,
transportasi dan usaha lain yang ada di sekitar daya tarik wisata. Hal ini
berdampak positif pada pendapatan masyarakat, Pemerintah Desa dan Desa
Pakraman Pecatu. Pemerintah Desa Pecatu sebagai penanggung jawab
kewilayahan secara formal melalui Peraturan Desa (Perdes) telah menetapkan
besarnya pungutan dan sumbangan pihak ketiga seperti pemilik hotel, restoran,
spa, surat rekomendasi keramaian, perijinan dan lain-lain yang harus dibayarkan
ke Pemerintah Desa.
Jawaban dari rumusan masalah kedua yaitu kendala yang dihadapi oleh
Desa Pakraman Pecatu dalam pengelolaan daya tarik wisata ditemukan ada tujuh
kendala yaitu keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan fasilitas wisata,
keterbatasan dana, sosial kemasyarakatan, regulasi pengelolaan, kurangnya
koordinasi antar lembaga dan kepemilikan lahan. Keterbatasan sumber daya
manusia salah satunya disebabkan oleh kondisi demografis, terutama tingkat
pendidikan dan pengalaman dalam manajemen pengelolaan. Pengelolaan daya
xiii
tarik wisata yang ada di Desa Pakraman Pecatu diprioritaskan kepada warga asli
dari Desa Pakraman Pecatu. Dari beberapa daya tarik wisata yang ada, baru
Kawasan Luar Pura Uluwatu yang sudah memiliki tenaga pengelola yang
berpengalaman. Sebagian besar daya tarik wisata yang ada di Desa Pecatu belum
memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Tersedianya fasilitas umum untuk
wisatawan dalam jumlah yang cukup dan dalam kondisi yang layak untuk
digunakan adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh suatu daya tarik
wisata. Masalah keterbatasan dana, yang akan digunakan untuk menyiapkan
fasilitas fisik yang harus terlebih dahulu dibangun pada masing-masing daya tarik
wisata, menyiapkan sumber daya manusia sebagai pengelola yang profesional dan
memberikan pembinaan kepada masyarakat dalam bidang kepariwisataan. Faktor
sosial kemasyarakatan merupakan kendala yang memerlukan proses lama untuk
mengatasinya mengingat banyak faktor yang melatarbelakanginya seperti faktor
kepentingan, ekonomi, pendidikan dan budaya. Pengelolaan daya tarik wisata
harus ada regulasi sebagai dasar hukum. Dari tujuh daya tarik wisata yang ada di
Desa Pakraman Pecatu, hanya daya tarik wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu
yang sudah memiliki dasar hukum pengelolaan. Kurangnya koordinasi antar
lembaga dan unsur masyarakat yang ada di Desa Pecatu merupakan salah satu
kendala dalam pengelolaan daya tarik wisata di Desa Pakraman Pecatu, terutama
koordinasi antar Desa Pakraman dengan Pemerintah Desa. Kendala lahan yang
ada di sekitar daya tarik wisata termasuk akses jalan masuk dimiliki oleh
perseorangan yaitu warga Desa Pakraman Pecatu dan orang luar yang umumnya
adalah investor. Para pemilik memanfaatkan lahannya untuk membangun tempat
usaha, dikontrakkan bahkan ada yang melebarkan usahanya sampai mengambil
sempadan pantai.
Berdasarkan pada kendala-kendala yang dihadapi, Desa Pakraman Pecatu
melakukan upaya-upaya dalam pengelolaan daya tarik wisata meliputi
pembentukan manajemen daya tarik wisata, penataan daya tarik wisata,
menyiapkan regulasi pengelolaan dan retribusi, pemberdayaan masyarakat dan
meningkatkan kerja sama antar lembaga. Pembentukan manajemen daya tarik
xiv
wisata yang ada di Desa Pakraman Pecatu dilakukan secara bertahap yang
dimulai dari daya tarik wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu dan sedang dirancang
untuk daya tarik wisata Pantai Labuhan Sait. Terbentuknya manajemen pada
masing-masing daya tarik wisata, pengelolaan akan menjadi lebih baik dan
mampu memberikan manfaat bagi semua pihak termasuk kenyamanan dan
keamanan wisatawan yang berkunjung. Pembangunan sarana prasarana wisata
yang sudah dilakukan adalah di Kawasan Luar Pura Uluwatu. Program
pembangunan berikutnya adalah pada Pantai Labuhan Sait dan Pantai Suluban.
Desa Pakraman Pecatu merencanakan untuk berkonsultasi dan mengajukan
usulan dengan Pemerintah Kabupaten Badung tentang dasar hukum yang dapat
digunakan dalam pengelolaan dan pungutan retribusi daya tarik wisata Pantai
Labuhan Sait, sehingga pungutan yang dilakukan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Upaya pemberdayaan masyarakat
meliputi bidang ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pelatihan. Pemberdayaan
dilakukan untuk jangka pendek, dan jangka panjang dengan tujuan menyiapkan
sumber daya manusia yang memiliki kompetensi agar nantinya dapat berperan
dalam pembangunan kepariwisataan khususnya di Desa Pakraman Pecatu. Upaya
dalam mengatasi kurangnya koordinasi antar lembaga adalah dengan duduk
bersama dan mencari solusi agar lembaga-lembaga yang ada dapat bersinergi satu
dengan lainnya.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama bentuk
pengelolaan daya tarik wisata di Desa Pakraman Pecatu untuk Kawasan Luar Pura
Uluwatu adalah pengelolaan yang langsung dilakukan oleh prajuru Desa
Pakraman Pecatu bekerja sama dengan Pemerintah Desa Pecatu melalui
pemberdayaan masyarakat warga Desa Pakraman Pecatu. Daya tarik wisata yang
lain belum terbentuk Badan Pengelola oleh Desa Pakraman Pecatu. Pengelolaan
dilakukan oleh warga masyarakat yang berada di sekitarnya dengan
memanfaatkan berbagai peluang di bidang jasa pariwisata. Kedua, dalam
pengelolaan daya tarik wisata mengalami beberapa kendala yaitu keterbatasan
sumber daya manusia, keterbatasan fasilitas wisata, keterbatasan dana, sosial
xv
kemasyarakatan, regulasi pengelolaan, kurangnya koordinasi antar lembaga dan
kepemilikan lahan. Upaya ke arah pengelolaan sudah dilakukan dan diprogramkan
oleh Desa Pakraman Pecatu yaitu pembentukan manajemen daya tarik wisata,
penataan daya tarik wisata, menyiapkan regulasi pengelolaan dan retribusi,
pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan kerja sama antar lembaga. Saran
yang dapat direkomendasikan, pertama kepada para peneliti dan mahasiswa,
khususnya dalam bidang pariwisata, untuk melakukan penelitian lanjutan tentang
potensi pariwisata lainnya yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan
masyarakat di Desa Pakraman Pecatu seperti potensi budaya yang selama ini
belum banyak diangkat sebagai daya tarik wisata. Saran kedua ditujukan kepada
masyarakat di Desa Pakraman Pecatu agar dapat berperan serta dalam
pengelolaan daya tarik wisata dengan selalu mengikuti, mendukung dan
memberikan masukan terhadap program pengelolaan daya tarik wisata, serta
selalu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Saran ketiga kepada prajuru
Desa Pakraman Pecatu dan Pemerintah Desa Pecatu agar dalam pengelolaan daya
tarik wisata dilakukan secara profesional dengan menerapkan prinsip-prinsip
manajemen, tetap memberdayakan masyarakat sekitarnya, dan memperhatikan
aspek ekonomis, kelestarian lingkungan, adat dan budaya.
xvi
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ............................................................................................... i
PRASYARAT GELAR ......................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ..................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................................... v
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................. vi
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
RINGKASAN ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xx
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH ............................................................ xxi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xxiii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, TEORI DAN MODEL PENELITIAN ... 10
2.1 Kajian Pustaka ......................................................................................... 10
2.2 Deskripsi Konsep ..................................................................................... 15
2.2.1 Pengelolaan ..................................................................................... 15
2.2.2 Daya Tarik Wisata ........................................................................... 19
2.2.3 Desa Pakraman Pecatu .................................................................... 22
2.3 Landasan Teori ......................................................................................... 26
2.3.1 Teori Fungsionalisme Struktural ..................................................... 26
2.3.2 Teori Strukturasi .............................................................................. 29
2.3.3 Teori Hegemoni ............................................................................... 31
xvii
2.4 Model Penelitian ...................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 36
3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................... 36
3.2 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 36
3.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 38
3.4 Instrumen Penelitian ................................................................................ 39
3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 39
3.5.1 Observasi ......................................................................................... 40
3.5.2 Wawancara Mendalam ................................................................... 40
3.5.3 Dokumentasi .................................................................................... 40
3.6 Penentuan Informan ................................................................................. 41
3.7 Analisis Data ............................................................................................ 41
3.8 Penyajian Hasil Analisis Data .................................................................. 42
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .................................. 43
4.1 Desa Pakraman Pecatu ............................................................................ 43
4.1.1 Latar Belakang Sejarah Desa Pakraman Pecatu ............................... 43
4.1.2 Kondisi Geografis dan Demografis Desa Pakraman Pecatu ........... 46
4.1.3 Kondisi Sosial, Budaya dan Agama Masyarakat Pecatu ................. 47
4.2 Sistem Kemasyarakatan dan Kelembagaan di Desa Pakraman Pecatu .... 51
4.2.1 Desa Pakraman ................................................................................ 52
4.2.2 Pemerintahan Desa .......................................................................... 55
4.3 Daya Tarik Wisata yang Ada di Desa Pecatu .......................................... 58
4.3.1 Kawasan Luar Pura Uluwatu ........................................................... 59
4.3.2 Pantai Suluban ................................................................................. 60
4.3.3 Pantai Padang Padang ..................................................................... 62
4.3.4 Pantai Labuhan Sait ......................................................................... 63
4.3.5 Pantai Nyang Nyang ........................................................................ 65
4.3.6 Pantai Bingin ................................................................................... 66
4.3.7 Pantai Dream Land .......................................................................... 67
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 70
5.1 Bentuk Pengelolaan Daya Tarik Wisata oleh Desa Pakraman Pecatu ..... 70
xviii
5.1.1 Pengelolaan Daya Tarik Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu ........ 72
5.1.2 Pengelolaan Daya Tarik Wisata Pantai Suluban .............................. 86
5.1.3 Pengelolaan Daya Tarik Wisata Pantai Padang Padang ................... 89
5.1.4 Pengelolaan Daya Tarik Wisata Pantai Labuhan Sait ...................... 91
5.1.5 Pengelolaan Daya Tarik Wisata Pantai Bingin ................................ 95
5.1.6 Pengelolaan Daya Tarik Wisata Pantai Nyang Nyang ..................... 98
5.1.7 Pengelolaan Daya Tarik Wisata Pantai Dream Land ....................... 99
5.2 Kendala yang Dihadapi dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata di Desa
Pecatu ....................................................................................................... 103
5.2.1 Keterbatasan Sumber Daya Manusia ............................................... 104
5.2.2 Keterbatasan Fasilitas Wisata ........................................................... 106
5.2.3 Keterbatasan Dana ............................................................................ 108
5.2.4 Sosial Kemasyarakatan .................................................................... 109
5.2.5 Regulasi Pengelolaan ....................................................................... 113
5.2.6 Koordinasi Antar Lembaga dan Unsur Masyarakat ......................... 114
5.2.7 Kepemilikan Lahan .......................................................................... 116
5.3 Upaya-upaya Desa Pakraman dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata di
Desa Pecatu ............................................................................................... 119
5.3.1 Pembentukan Manajemen Daya Tarik Wisata.................................. 119
5.3.2 Penataan Daya Tarik Wisata ............................................................ 122
5.3.3 Menyiapkan Regulasi Tentang Pengelolaan Daya Tarik Wisata dan
Retribusi ........................................................................................... 126
5.3.4 Pemberdayaan Masyarakat Desa Pakraman Pecatu......................... 128
5.3.5 Meningkatkan Kerja Sama Antar Lembaga ..................................... 134
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 136
6.1 Simpulan .................................................................................................. 136
6.2 Saran ....................................................................................................... 138
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 140
LAMPIRAN .......................................................................................................... 144
xix
DAFTAR TABEL
Halaman
4.1 Potensi yang Dimiliki Daya Tarik Wisata Di Desa Pakraman Pecatu ....... 69
5.1 Komposisi Petugas Pengelolaan Daya Tarik Wisata Kawasan Luar
Pura Uluwatu ……………………………………………………………... 77
5.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan dan Hasil Retribusi Pengelolaan Daya
Tarik Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu Periode Tahun 2006-2011…... 78
5.3 Jumlah Kunjungan Wisatawan dan Hasil Retribusi Pengelolaan Daya
Tarik Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu Periode Tahun 2012-2014…... 81
5.4 Pola Pembagian Hasil Retribusi Pengelolaan Daya Tarik Wisata
Kawasan Luar Pura Uluwatu …………………………………………….. 83
5.5 Pendapatan dari Penyewaan Kios, Parkir dan Pungutan Pementasan Tari
Kecak di Kawasan Luar Pura Uluwatu dari Tahun 2011-2014 …………. 85
5.6 Pendapatan Desa Pecatu dari Pengelolaan Daya Tarik Wisata
Pantai Labuhan Sait ……………………………………………………… 94
5.7 Keadaan Fasilitas Wisata pada Daya Tarik Wisata di Desa
Pakraman Pecatu ………………………………………………………. 107
5.8 Kendala-Kendala dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata ........................ 117
xx
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Model Penelitian ………………………………………………………..... 35
3.1 Peta Wilayah Desa Pecatu ……………………………………………….. 37
4.1 Struktur Prajuru Desa Pakraman Pecatu ………………………………... 49
4.2 Struktur Organisasi Pemerintah Desa Pecatu ………………………........ 57
4.3 Sunset di Pura Uluwatu ............................................................………….. 60
4.4 Pemandangan Pantai Suluban …………………………………................ 61
4.5 Pemandangan Pantai Padang Padang ……………………………............ 63
4.6 Suasana Melasti di Pantai Labuhan Sait ………........................................ 64
4.7 Pemandangan Pantai Nyang Nyang ……………………………….......... 66
4.8 Pemandangan Pantai Dream Land …………………................................ 68
5.1 Penjualam Tiket Masuk Kawasan Luar Pura Uluwatu …………………. 79
5.2 Terowongan Masuk ke Pantai Labuhan Sait ……………………………. 93
5.3 Pemandangan Pantai Bingin …………………………………………… . 96
5.4 Kios Milik Desa Pakraman Pecatu di Pantai Dream Land …………........ 101
5.5 Fasilitas Toilet di Kawasan Luar Pura Uluwatu ………………………… 106
xxi
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
SINGKATAN
APBDes : Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
BPD : Badan Permusyawaratan Desa
BUMDes : Badan Usaha Milik Desa
CSR : Corporate Social Responsibilities
LPD : Lembaga Perkreditan Desa
LPM : Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Musrenbangdes : Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
PAD : Pendapatan Asli Desa
Perda : Peraturan Daerah
Perdes : Peraturan Desa
PKK : Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
RTS : Rumah Tangga Sasaran
SWOT : Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats
ISTILAH
Awig-awig : Ketentuan yang mengatur tata krama pergaulan hidup dalam
masyarakat adat di Bali.
Banjar : Bentuk organisasi tradisional di Bali yang bersifat sosial berada
di bawah Desa Pakraman.
Bangsal : Tempat penambatan perahu nelayan di pantai.
Bhaga : Bagian-bagian atau seksi-seksi yang merupakan unsur dalam
struktur organisasi prajuru Desa Pakraman.
Krama : Warga masyarakat Desa Pakraman.
Moksa : Meninggal dunia tanpa meninggalkan bekas karena tercapainya
kesempurnaan hidup umat Hindu.
Palemahan : Ruang, wilayah, area terbuka, hubungan manusia dengan
lingkungan.
xxii
Pangliman : Posisi wakil ketua dalam struktur prajuru Desa Pakraman.
Parahyangan : Area tempat suci, hubungan manusia dengan Tuhan.
Paras paros, salunglung sabayantaka : Prinsip hidup dalam masyarakat adat di
Bali yang saling mengasihi, saling menghormati dan saling
menghargai satu sama lainnya.
Paruman : Pertemuan atau rapat warga masyarakat Desa Pakraman.
Pawongan : Urusan yang terkait dengan warga masyarakat, hubungan
manusia dengan manusia.
Pecalang : Petugas keamanan tradisional yang berada di bawah Desa
Pakraman.
Penyarikan : Posisi sekretaris dalam struktur Prajuru Desa Pakraman.
Petengen : Posisi bendahara dalam struktur Prajuru Desa Pakraman.
Perbekel : Sebutan untuk Kepala Desa atau Kepala Pemerintah Desa di
Bali untuk desa yang tidak berstatus Kelurahan.
Prajuru : Pengurus, pimpinan,
Sekaha : Kelompok tradisional masyarakat Bali yang bergerak dibidang
tertentu dan memiliki kesamaan tujuan.
Subak : Organisasi tradisional yang ada di Bali yang mengurusi bidang
pertanian.
Tempekan : Bagian atau kelompok krama yang berada di bawah banjar.
xxiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Informan ………………………………………………..... 144
Lampiran 2 Pedoman Wawancara dengan Prajuru Desa Pakraman Pecatu …. 145
Lampiran 3 Pedoman Wawancara dengan Pemerintah Desa Pecatu ………… 147
Lampiran 4 Pedoman Wawancara dengan Pengelola Daya Tarik Wisata, Kepala
Dusun dan Kelompok Sadar Wisata ………….............................. 149
Lampiran 5 Pedoman Wawancara dengan Dinas Pariwisata Kabupaten
Badung………………………………………………………….... 151