Post on 03-Mar-2019
PENGELOLAAN ANGGARAN DAN KINERJA PUSKESMAS
Studi pada Puskesmas Danurejan I Yogyakarta
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Francisca Erni Dwi Pamungkas
NIM : 022214013
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
PENGELOLAAN ANGGARAN DAN KINERJA PUSKESMAS
Studi pada Puskesmas Danurejan I Yogyakarta
Oleh :
Francisca Erni Dwi Pamungkas
NIM : 022214013
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I
A. Budi Susila, S.E., M.Soc., Sc. Tanggal 30 Juni 2010
Pembimbing II
V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. Tanggal 30 Juni 2010
iii
HALAMAN PENGESAHAN
S K R I P S I
PENGELOLAAN ANGGARAN DAN KINERJA PUSKESMAS
Studi pada Puskesmas Danurejan I Yogyakarta
Dipersiapkan dan Ditulis oleh :
Nama : Francisca Erni Dwi Pamungkas
NIM : 022214013
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 27 Juli 2010
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda tangan
Ketua M. T. Ernawati, S.E., M.A. …………….
Sekretaris Drs. Th. Sutadi, M.B.A. ……………
Anggota A. Budi Susila, S.E., M.Soc., Sc. ……………
Anggota V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. ……………
Anggota Drs. P. Rubiyatno, M.M. ……………
Yogyakarta, 31 Juli 2010 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Dekan
Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA
iv
MOTTO
IA membuat segala sesuatu indah pada waktunya,
bahkan ia memberikan kekekalan dalam hati mereka.
Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan
yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir
( Pengkotbah 3:11)
IMPOSSIBLE IS NOTHING
Dan apa saja yang kamu minta dalam DOA dengan penuh
kepercayaan, kamu akan menerimanya
(Matius 21:22)
Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang telah dimiliki,
tetapi selalu menyesali yang belum dicapai
(Schopenhauer)
Sukses bukanlah sebuah kebetulan, tetapi sebuah kerja keras,
ketabahan, pengertian, pembelajaran, pengorbanan, dan lebih dari
itu, kecintaan pada apa yang kamu lakukan/kamu pelajari
(Pele)
Kesabaran itu memang pahit,
tetapi buah yang dihasilkannya akan manis
(Rousseau)
v
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan :
Tuhan Yesus dan Bunda Maria, pemilik hidupku yang membuat segala sesuatu
indah pada waktuNya
Bapak dan Ibu yang selalu sabar dan mempunyai cinta yang sangat luar biasa
Masku, Fx. Ari Eko S. yang selalu menuntunku menjadi orang yang lebih baik
My Betterman, Eko Widiatmoko, i knew i love you
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 Agustus 2010
Penulis
Francisca Erni Dwi Pamungkas
vii
ABSTRAK
PENGELOLAAN ANGGARAN DAN KINERJA PUSKESMAS
Studi pada Puskesmas Danurejan I Yogyakarta
Francisca Erni Dwi Pamungkas
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2010
Dalam era otonomi, puskesmas sebagai sektor kesehatan, diberi kesempatan dan keleluasaan oleh pemerintah untuk mengelola anggaran keuangannya secara ekonomis, efisien, dan efektif agar dapat meningkatkan kinerja puskesmas. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1) Menggambarkan kinerja penyelenggaraan tata kelola anggaran Puskesmas Danurejan I pada periode Tahun 2007-2009; 2) Mengevaluasi kebijakan subsidi pemerintah dalam mendukung tujuan-tujuan pelayanan puskesmas. Subjek penelitian ini adalah Puskesmas Danurejan I Yogyakarta. Sedangkan objek penelitian adalah pengelolaan anggaran dan laporan keuangan Puskesmas Danurejan I Yogyakarta pada periode Tahun 2007-2009. Penelitian ini menggunakan data time series pada periode Tahun 2007-2009. Adapun teknik analisis data menggunakan analisa deskriptif melalui teknik pengukuran Value for Money. Dan Analisis Regresi untuk menjelaskan subsidi pemerintah dengan kinerja anggaran Puskesmas Danurejan I. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dengan cara melihat dokumen-dokumen, seperti gambaran umum organisasi dan laporan keuangan yang dibutuhkan. Hasil analisis data menunjukkan : 1) Melalui analisis deskriptif, puskesmas sudah mengelola anggaran secara baik dilihat dari tingkat ekonomis dan efektivitasnya, namun terdapat ketidakefisienan karena subsidi pemerintah yang tidak sesuai dengan keadaan puskesmas 2) Melalui analisis regresi, puskesmas tidak mampu mengoptimalkan pelayanannya karena persediaan obat serta alat dan bahan kesehatan tidak signifikan tetapi puskesmas mampu mengoptimalkan pelayanannya melalui persediaan alat dan bahan gigi serta laboratorium yang signifikan. 3) Secara keseluruhan, Puskesmas Danurejan I dapat mengelola anggaran secara baik dan mandiri. Subsidi pemerintah yang tidak tepat sasaran, mengakibatkan puskesmas tidak efisien, menghambat pengelolaan anggaran dan kinerja puskesmas.
viii
ABSTRACT
PUBLIC HEALTH CENTER BUDGET AND PERFORMANCE
MANAGEMENT
Studies at the PHC (Public Health Center) Danurejan I Yogyakarta
Francisca Erni Dwi Pamungkas
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2010
In the era of autonomy, public health center as the health sector, given the
opportunity and flexibility by the government to manage its financial budget economically, efficiently, and effectively in order to improve their performance. Therefore, the purpose of this study was: 1) To describe the performance management of Public Health Center budget Danurejan I during the period of 2007-2009; 2) Evaluate the policies of government subsidies in support of health service objectives.
The subject of this research is PHC Danurejan I Yogyakarta. While the object is the management of budgets and financial reports PHC Danurejan I Yogyakarta during the period of 2007-2009. This study uses time series data on the period of 2007-2009. The data analysis techniques use descriptive analysis through measurement Value for Money techniques. And Regression Analysis to explain the government's subsidy to the performance of PHC Danurejan I budget. Data collection techniques used were the documentation, which is collecting data by seen the documents, such as an overview of organizational and financial reports as required.
Data analysis result shows: 1) the descriptive analysis, the health center has been good managing the budget in terms of economic level and their effectiveness, but there is inefficiency due to government subsidies that are inconsistent with PHC condition 2) Through regression analysis, the PHC is not able to optimize its service because of medical supplies as well as tools and materials are not significant but they are able to optimize its services through the supply of dental equipment and materials also significant laboratory. 3) Overall, the PHC Danurejan I manage the budget good and independently. Government subsidies that is not on target cause PHC inefficient, and even hinder the budgets management and PHC performance.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus dan
Bunda Maria atas segala berkat dan karunia yang luar biasa sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Manajemen,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Skripsi ini tersusun berkat bantuan, dukungan, bimbingan, dan arahan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Ketua Jurusan
Manajemen, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Terima kasih untuk
dukungan dan bantuannya selama penulis menjadi mahasiswa di Fakultas
Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak A. Budi Susila, S.E., M.Soc., Sc. selaku Dosen Pembimbing I yang
dengan sabar telah membimbing, mengarahkan, dan mendukung penulis
selama penulisan skripsi. Anda adalah mukjizat yang diberikan Tuhan kepada
penulis. Terima kasih tak terhingga untuk semua yang telah diberikan. Tuhan
memberkati selalu.
4. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Dosen Pembimbing II
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan selama penulisan
x
skripsi ini. Terima kasih yang tak terhingga pula untuk semua yang telah
diberikan. Tuhan memberkati selalu.
5. Drs. P. Rubiyatno, M.M, selaku Dosen Penguji. Terima kasih Pak. Tuhan
memberkati.
6. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menuntut ilmu di
perguruan tinggi ini.
7. Segenap karyawan Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, Mas Frans & Mas Yuli, yang telah banyak memberikan
bantuan dalam pengurusan segala sesuatu tentang perkuliahan.
8. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tercinta beserta
karyawan yang telah menyediakan semua demi selesainya skripsi ini.
9. Bapak, Ibu, dan Mas Ari tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan
seluruh jiwa raganya untukku. Semua hal terbaik yang aku lakukan
kupersembahkan untuk kalian. Terima kasih. I love u all.
10. EKO WIDIATMOKO, hooligans dan pendukung setiaku.. Kau buatku berarti
walaupun kita mendukung kesebelasan yang berbeda. Thanks for all your love
in the world. Selalu percaya cinta, percaya keajaiban.
11. RATNA, PAK INGGAR, DIAH, EVI..... Kalian seperti Bintang, tak selalu
nampak tapi selalu ada.
12. ENDAH dan SANDRA, terima kasih untuk semuanya. Kalian adalah sahabat
yang menyenangkan.
xi
13. drg. Dyah Librania Nugrahini, selaku Kepala Puskesmas Danurejan I
Yogyakarta, terima kasih atas ijin dan bantuannya.
14. Seluruh dokter, karyawan, dan staf Puskesmas Danurejan I, terima kasih untuk
bantuan dan dukungannya, dan terima kasih telah membuatku mengerti
tentang ’kehidupan luar’.
15. Pak Joko, dr. Fetty, Bu Hesty, Mba Endang, Bu Tatik, Bu Wena, Mas Danu,
Pak Isnadi, Likhah, drg. Aan, dr. Yulia, Bu Luluk, Bu Indri yang tidak bosan-
bosannya nanyain kapan lulus..?! Akhirnya... Semua indah pada waktuNya.
16. Temen-temen Manajemen Kelas A 2002 : Andi Suki, Anton Austerity, Windi,
Sani, Retnu, Gepenx, dll. Thank’s for being my friends.
17. Romo-romo yang selama 4 tahun ini selalu aku minta doanya pas ngaku dosa.
Terima kasih. Ini semua berkat kalian juga.
18. Aspire 4720Z & IP1700, tanpamu aku tak bisa menyelesaikan skripsi ini.
19. Pak Totok, Pak Bega, Mas Nardi, Kluntung, Pak Gondrong, Pak Londho, Pak
Ndut, Pak Ari, dll terima kasih telah jadi sahabat di parkiran.
20. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan mendukung dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak
kekurangan dikarenakan oleh keterbatasan yang dimiliki oleh penulis. Oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
para pembaca. Akhirnya semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca sekalian.
xii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Francisca Erni Dwi Pamungkas
Nomor Mahasiswa : 022214013
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ” PENGELOLAAN
ANGGARAN DAN KINERJA PUSKESMAS ” beserta perangkat yang
diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 30 Agustus 2010
Yang menyatakan
(Francisca Erni Dwi Pamungkas)
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
MOTTO ....................................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................................................................... xii
DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 3
C. Batasan Masalah ....................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian...................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian .................................................................... 4
xiv
F. Sistematika Penelitian .............................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Politik dan Kebijakan Publik .................................................... 6
B. Puskesmas Sebagai Organisasi Sektor Publik ........................... 11
C. Kebijakan Pemerintah Tehadap Puskesmas .............................. 16
D. Anggaran Sektor Publik ............................................................ 20
E. Pengukuran Kinerja Sektor Publik ............................................ 31
F. Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor Publik .......................... 33
G. Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 40
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 40
C. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................... 40
D. Definisi Operasional ................................................................. 41
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .................................... 41
F. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 42
G. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 43
H. Teknik Analisis Data ................................................................ 43
I. Interpretasi Data ....................................................................... 43
xv
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Keadaan Geografis Kota Yogyakarta ........................................ 45
B. Kependudukan Kelurahan Tegal Panggung .............................. 52
C. Visi dan Misi Puskesmas Danurejan I ....................................... 59
D. Keadaan Ketenagaan di Puskesmas Danurejan I ....................... 60
E. Kinerja Pembangunan Kesehatan.............................................. 67
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Anggaran Puskesmas ............................................ 69
1. Tingkat Ekonomi ................................................................ 69
2. Tingkat Efisiensi ................................................................. 70
3. Tingkat Efektivitas ............................................................. 71
B. Subsidi Pemerintah ................................................................... 73
1. Uji Prasyarat ....................................................................... 73
2. Analisis Regresi Linear Berganda ....................................... 75
C. Pembahasan.............................................................................. 79
1. Pengelolaan Anggaran Puskesmas ...................................... 79
2. Subsidi Pemerintah ............................................................. 82
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 83
B. Saran ........................................................................................ 86
C. Keterbatasan ............................................................................. 87
xvi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Jumlah Sekolah di Kelurahan Tegal Panggung ......................... 57
Tabel IV.2 Kegiatan Lintas Sektoral .......................................................... 66
Tabel V.1 Uji Normalitas ........................................................................... 72
Tabel V.2 Uji Multikolinearitas ................................................................. 73
Tabel V.3 Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 73
Tabel V.4 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ..................................... 74
Tabel V.5 Tingkat Ekonomi Pengelolaan Anggaran ................................... 80
Tabel V.6 Tingkat Efisiensi Pengelolaan Anggaran.................................... 81
Tabel V.7 Tingkat Efektivitas Pengelolaan Anggaran ................................ 82
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kebijakan Pemerintah Tentang Puskesmas ............................ 20
Gambar 2.2 Pengukuran Value For Money ............................................... 28
Gambar 4.1 Daerah Istimewa Yogyakarta ................................................. 46
Gambar 4.2 Kota Yogyakarta.................................................................... 49
Gambar 4.3 Kelurahan Tegal Panggung .................................................... 50
Gambar 4.4 Jumlah Penduduk Kelurahan Tegal Panggung ....................... 52
Gambar 4.5 Jumlah Penduduk Menurut KK ............................................. 53
Gambar 4.6 Jumlah Penduduk Miskin dan KK Miskin .............................. 55
Gambar 4.7 Ketenagaan Puskesmas Danurejan I ....................................... 59
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era reformasi saat ini memberikan peluang bagi perubahan
paradigma pembangunan nasional, dari paradigma pertumbuhan menuju
paradigma pemerataan pembangunan secara lebih adil dan berimbang.
Perubahan paradigma ini antara lain diwujudkan melalui kebijakan otonomi
daerah dan perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diatur dalam satu
paket undang-undang yaitu Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 25 tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Dalam sektor
kesehatan, konsep kebijakan otonomi memberi wewenang dan keleluasaan
kepada puskesmas untuk mengelola sendiri anggaran dan pendapatannya
guna membiayai kegiatan puskesmas.
Puskesmas Danurejan I merupakan salah satu puskesmas di Kota
Yogyakarta yang sebagian besar pendapatannya berasal dari retribusi
masyarakat dengan menyediakan layanan rawat jalan. Pertanggungjawaban
puskesmas dilakukan dengan laporan keuangan yang dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta setiap bulannya. Kinerja keuangan puskesmas
dapat dicapai melalui aspek ekonomis, efisiensi, dan efektivitas. Aspek
ekonomis menekankan realisasi pengeluaran lebih kecil dari anggarannya,
aspek efisiensi menekankan output yang dihasilkan lebih besar dari input,
2
dan aspek efektivitas menekankan realisasi pendapatan lebih besar dari
anggarannya.
Dalam organisasi publik, salah satunya adalah puskesmas,
pengelolaan keuangan harus transparansi yang mulai dari proses
perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan anggaran. Selain itu,
akuntabilitas dalam pertanggungjawaban publik juga diperlukan, dalam arti
bahwa proses penganggaran mulai dari perencanaan, penyusunan, dan
pelaksanaan harus benar-benar dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan
kepada pemerintah daerah dan masyarakat.
Dengan adanya penerapan prinsip-prinsip tersebut, maka akan
menghasilkan pengelolaan keuangan yang benar-benar mencerminkan
kepentingan dan pengharapan masyarakat daerah setempat secara
ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan bertanggung jawab. Sehingga
nantinya kinerja keuangan organisasi publik tersebut akan melahirkan
kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Persoalannya bagaimana
pengelolaan keuangan puskesmas berpengaruh terhadap kinerja keuangan
puskesmas.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian dengan judul “Anggaran dan Kinerja
Puskesmas, studi pada Puskesmas Danurejan I Yogyakarta”.
3
B. Perumusan Masalah
Sejauh mana kebijakan anggaran pemerintah dapat mencapai tujuan-tujuan
pelayanan?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, ada dua tahapan pertanyaan
yang berurutan untuk menjawabnya, yaitu :
1. Bagaimana pengelolaan anggaran di puskesmas dalam pengertian
tingkat ekonomis, efisiensi, dan efektivitas?
2. Sejauh mana kebijakan anggaran tersebut dapat mencapai tujuan-
tujuan pelayanan puskesmas?
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak terlampau luas, maka penulis
memberikan batasan masalah di mana:
1. Data penelitian yang digunakan hanya antara Tahun 2007 sampai dengan
Tahun 2009.
2. Atribut yang diteliti dalam subsidi pemerintah hanya 4 faktor saja, yaitu
persediaan obat, persediaan alat dan bahan kesehatan, persediaan alat
dan bahan gigi, serta persediaan alat dan bahan laboratorium.
D. Tujuan penelitian
1. Untuk menggambarkan kinerja penyelenggaraan anggaran Puskesmas
Danurejan I pada Tahun 2007-2009.
4
2. Untuk mengevaluasi kebijakan anggaran dalam mencapai tujuan-tujuan
pelayanan puskesmas.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas Danurejan I
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Puskesmas Danurejan I
dalam upaya memperbaiki pengelolaan anggaran dan kinerja puskesmas,
sehingga dapat meningkatkan kinerja puskesmas secara keseluruhan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengembangan
ilmu pengetahuan di lingkungan Universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman, serta sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh
dari bangku kuliah ke dalam permasalahan yang sesungguhnya.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
5
BAB II : Landasan Teori
Bab ini berisi tentang berbagai teori yang berkaitan dengan
topik penelitian yang penulis lakukan.
BAB III: Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, subjek dan objek
penelitian, waktu dan tempat penelitian, teknik
pengumpulan data, definisi operasional, variabel dan
pengukurannya, teknik analisis data, dan metode analisis
data.
BAB IV: Gambaran Umum Daerah Penelitian
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum Puskesmas
Danurejan I di mana penelitian dilaksanakan.
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini, data yang dikumpulkan dianalisis
berdasarkan teknik analisis data yang telah ditentukan.
BAB VI: Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang
didasarkan atas analisis data.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Politik dan Kebijakan Publik
Di era reformasi, tuntutan pemberian otonomi kepada daerah
adalah hal yang wajar. Hal tersebut disebabkan 2 alasan, pertama, karena
intervensi pemerintah pusat yang terlalu besar di masa lalu telah
menimbulkan masalah rendahnya kapabilitas dan efektivitas pemerintah
daerah dalam mendorong proses pembangunan dan kehidupan demokrasi di
daerah (Mardiasmo, 1999). Arahan dan permintaan yang terlalu besar dari
pemerintah pusat menyebabkan inisiatif dan prakarsa daerah cenderung
mati sehingga pemerintah daerah seringkali menjadikan pemenuhan aturan
sebagai tujuan, bukan sebagai alat untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat. Alasan kedua, tuntutan pemberian otonomi muncul sebagai
jawaban untuk memasuki era new game (permainan baru) yang membawa
new rules (aturan baru) pada semua aspek kehidupan manusia di masa yang
akan datang. Untuk mengahdapi new game yang penuh dengan new rules
tersebut, dibutuhkan new strategy (strategi baru). Berbagai Ketetapan MPR
yang telah dihasilkan melalui Sidang Istimewa merupakan new strategy
untuk keluar dari krisis ekonomi dan kepercayaan serta menghadapi
globalisasi. Salah satunya adalah Tap MPR No.XV/MPR/1998 tentang
”Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Pengaturan, Pembagian, dan
Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan, serta Perimbangan
7
Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.” Tap MPR tersebut merupakan landasan hukum keluarnya UU
No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Kedua UU ini telah membawa perubahan mendasar pada pola hubungan
antar-pemerintahan dan keuangan antara pusat dan daerah. Otonomi daerah
perlu dilakukan karena tidak ada suatu pemerintahan dari suatu negara yang
luas yang mampu secara efektif membuat kebijakan publik di segala bidang
atau pun mampu melaksanakan kebijakan tersebut secara efisien di seluruh
wilayah tersebut. Dengan adanya otonomi diharapkan beban pemerintah
pusat dapat berkurang, dan otonomi juga diharapkan akan mempercepat
pelayanan kepada masyarakat.
1. Pengertian Otonomi
Sarundajang (1999:27) mengartikan daerah otonom sebagai hak
wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Dari penjelasan tersebut ada dua hal mendasar yang terkandung dalam
pengertian otonomi daerah, yaitu :
a. Hak dan wewenang yang dimiliki untuk mengelola daerah secara
luas,
b. Tanggung jawab yang dipikul dalam pengelolaan tersebut.
8
Baswir (299:26) menyatakan bahwa tujuan peningkatan otonomi
daerah dapat diperinci menjadi empat, yaitu : pertama, meningkatkan
pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah; kedua meningkatkan
jumlah dan mutu pelayanan masyarakat di masing-masing daerah;
ketiga, meningkatkan kondisi sosial dan budaya masyarakat di masing-
masing daerah; dan keempat, meningkatkan demokratisasi kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Di era otonomi daerah dan demokratisasi, pemerintah dituntut
untuk mampu merespons berbagai perubahan dan kebutuhan publik yang
makin kompleks. Untuk itu diperlukan good governance atau
pemerintahan yang baik untuk menjawab kebutuhan publik yang
beraneka ragam. Menurut UNDP (BPKP, 2007:7), karakteristik good
governance adalah sebagai berikut :
a. Participation. Setiap warga negara mempunyai suara dalam
pembuatan keputusan, baik secara langsung maupun melalui
intermediasi institusi yang mewakili kepentingannya.
b. Rule of Law. Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa
pandang bulu, terutama hukum untuk hak asasi manusia.
c. Transparency yang dibangun atas dasar kebebasan arus informasi.
d. Responsiveness. Setiap lembaga dan proses penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan harus mencoba melayani setiap
stakeholders.
9
e. Consensus orientation. Good governance menjadi perantara
kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan terbaik bagi
kepentingan yang lebih luas, baik dalam hal kebijakan-kebijakan
maupun prosedur.
f. Equity. Semua warga negara mempunyai kesempatan untuk
meningkatkan atau menjaga kesejahteraan mereka.
g. Effectiveness dan efficiency. Proses-proses dan lembaga-lembaga
menghasilkan produknya sesuai dengan yang telah digariskan,
dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia sebaik mungkin.
h. Accountability. Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor
swasta, dan masyarakat (civil society), bertanggung jawab kepada
publik dan lembaga-lembaga stakeholders.
2. Pengertian Politik
Ada beberapa hal penting untuk dapat mendefinisikan politik,
yaitu :
a. Politik adalah ilmu yang mempelajari negara, tujuan-tujuan negara,
dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu,
hubungan antara negara dengan warga negaranya serta dengan
negara-negara lain (Saltou, 1961:4).
b. Politik adalah ilmu yang mempelajari pembentukan dan pembagian
kekuasaan (Laswelll dan Kaplan, 1950).
c. Politik (atau ilmu politik) adalah studi mengenai terbentuknya
kebijakan publik (David Easton, 1971:128).
10
3. Kebijakan Publik
Ada beberapa definisi tentang kebijakan publik, yaitu :
a. Kebijakan publik adalah serangkaian tindakan atau kegiatan yang
diusulkan oleh seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu
lingkungan tertentu di mana terdapat hambatan-hambatan (kesulitan-
kesulitan) dan kemungkinan-kemungkinan (kesempatan-kesempatan)
di mana kebijakan tersebut diusulkan agar berguna dalam
mengatasinya untuk mencapai tujuan yang dimaksud (Carl Friedrich,
2963:79).
b. Kebijakan publik adalah serangkaian kegiatan yang mempunyai
maksud/tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang
aktor atau sekelompok aktor yang berhubungan dengan suatu
permasalahan atau suatu hal yang diperhatikan (James Anderson,
1984:3).
Dalam kaitannya dengan definisi-definisi tersebut di atas, maka
dapat disimpulkan beberapa karakteristik utama dari suatu kebijakan
publik. Pertama, pada umumnya kebijakan publik perhatiannya ditujukan
pada tindakan yang mempunyai maksud atau tujuan tertentu daripada
perilaku yang berubah atau acak. Kedua, kebijakan publik pada dasarnya
mengandung bagian atau pola kegiatan yang dilakukan oleh pejabat
pemerintah daripada keputusan yang terpisah-pisah. Ketiga, kebijakan
publik merupakan apa yang sesungguhnya dikerjakan oleh pemerintah
11
dalam mengatur perdagangan, mengontrol inflasi, atau menawarkan
perumahan rakyat, bukan apa maksud yang dikerjakan atau yang akan
dikerjakan. Keempat, kebijakan publik dapat berbentuk positif maupun
negatif. Secara positif, kebijakan melibatkan beberapa tindakan pemerintah
yang jelas dalam menangani suatu permasalahan; secara negatif, kebijakan
publik dapat melibatkan suatu keputusan pejabat pemerintah untuk tidak
melakukan suatu tindakan atau tidak mengerjakan apapun padahal dalam
konteks tersebut keterlibatan pemerintah amat diperlukan. Terakhir, kelima,
kebijakan publik, paling tidak secara positif didasarkan pada hukum dan
merupakan tindakan yang bersifat memerintah.
B. Puskesmas Sebagai Organisasi Sektor Publik
1. Pengertian Organisasi
Menurut Sutarto, organisasi adalah sistem saling pengaruh antar
orang dalam kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu (Sutarto,1979:36).
Organisasi menurut Gibson dan kawan-kawan adalah organisasi
sebagai kesatuan yang memungkinkan masyarakat mencapai berbagai
tujuan yang tidak dapat dicapai hanya dengan kegiatan satu orang secara
sendirian (Muhyadi, 1989:5).
Pengertian lain organisasi adalah sekelompok orang yang
berkumpul dan bekerja sama dengan cara yang terstruktur untuk
12
mencapai tujuan atau sejumlah sasaran tertentu yang telah ditetapkan
bersama (Mahsun, 2006:1).
2. Tipe Organisasi
Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi tergantung pada tipe
organisasi. Pada dasarnya terdapat 4 tipe organisasi (Mahsun, 2006:5),
yaitu :
a. Pure Profit Organization
Tujuan organisasi ini adalah menyediakan atau menjual
barang dan/atau jasa dengan maksud utama memperoleh laba
sebanyak-banyaknya sehingga bisa dinikmati oleh para pemilik.
Sumber pendanaan organisasi ini berasal dari investor dan kreditor.
b. Quasi-Profit Organization
Tujuan organisasi ini adalah menyediakan atau menjual
barang dan/atau jasa dengan maksud utama memperoleh laba dan
mencapai sasaran atau tujuan lainnya sebagaimana yang
dikehendaki para pemilik. Sumber pendanaan organisasi ini berasal
dari investor swasta, investor pemerintah, kreditor, dan para
anggota.
c. Quasi-Nonprofit Organization
Tujuan organisasi ini adalah menyediakan atau menjual
barang dan/atau jasa dengan maksud untuk melayani masyarakat
dan memperoleh keuntungan. Sumber pendanaan organisasi ini
berasal dari investor swasta, investor pemerintah, dan kreditor.
13
d. Pure-Nonprofit Organization
Tujuan organisasi ini adalah menyediakan atau menjual
barang dan/atau jasa dengan maksud untuk melayani dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sumber pendanaan
organisasi ini berasal dari pajak, retribusi, utang, obligasi, laba
BUMN/BUMD, penjualan aset negara, dan sebagainya.
3. Pengertian Sektor Publik
Sektor publik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa kepada publik
yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur
dengan hukum (Mahsun,2006:7).
4. Pengertian Organisasi Sektor Publik
Organisasi sektor publik bukan semata-mata organisasi sosial yang
non-profit oriented, karena organisasi sektor publik ada yang bertipe
quasi-non profit. Organisasi sektor publik adalah organisasi yang
berhubungan dengan kepentingan umum dan penyediaan barang atau
jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara
lain yang diatur dengan hukum (Mahsun,2006:14).
5. Puskesmas sebagai Organisasi Sektor Publik
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian
wilayah kecamatan (Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004).
14
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes 1991).
a. Visi Puskesmas
Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia
Sehat 2010. masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan
perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
b. Misi Puskesmas
• Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di
wilayah kerjanya.
• Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya.
• Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakannya.
• Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,
dan masyarakat, beserta lingkungannya.
c. Tujuan Puskesmas
Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional,
yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
15
sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
puskesmas.
d. Fungsi Puskesmas
• Sebagai Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
− Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di
wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan
yang berwawasan kesehatan.
− Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya.
− Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
• Pusat pemberdayaan masyarakat
Berupaya agar perorangan, terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat :
− Memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani
diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat.
− Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan,termasuk pembiayaan.
− Ikut menetapkan, menyelenggarakan, dan memantau
pelaksanaan program kesehatan
16
• Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
C. Kebijakan Pemerintah Terhadap Puskesmas
1. Peningkatan kapasitas kelembagaan puskesmas
a. Program Puskesmas
1) Program kesehatan dasar
− Promosi kesehatan
− Kesehatan lingkungan
− Kesehatan ibu dan anak (KIA), Keluarga Berencana (KB)
− Gizi
− Pemberantasan penyakit menular
− Pengobatan
2) Program kesehatan pengembangan
Program sesuai dengan permasalahan kesehatan dan tuntutan
masyarakat setempat sesuai potensi yang ada.
b. Manajemen Puskesmas
1) Perencanaan
− Langkah : identifikasi masalah, menetapkan kegiatan
− Lingkup : kegiatan program, kegiatan rutin puskesmas
− Output : rencana usulan kegiatan, rencana pelaksanaan
kegiatan
17
2) Penggerak pelaksanaan
Melalui Lokakarya Mini (forum pertemuan)
− Lokmin Bulanan : lintas program (antar pemegang program
puskesmas)
− Lokmin Tribulanan : lintas sektoral (masyarakat)
3) Evaluasi
Instrumen penilaian kinerja puskesmas.
c. Sistem Pembiayaan
1) Sumber : APBD, masyarakat, retribusi, swasta, APBN
2) Jenis : pelayanan publik dan pelayanan pribadi
3) Kewenangan : pengelolaan biaya
d. Sistem Ketenagaan
1) Tenaga Kesehatan (sesuai PP No. 23/1996)
− Tenaga medis
− Tenaga keperawatan
− Tenaga kesehatan masyarakat
− Tenaga gizi
2) Tenaga Non Kesehatan Lainnya
2. Peningkatan mutu pelayanan melalui Standar Pelayanan Minimal
(SPM)
Berdasarkan Peraturan Menkes RI No.
741/MENKES/PER/VII/2008, pemerintah mengeluarkan Standar
18
Pelayanan Minimal (SPM). SPM bidang kesehatan di kabupaten/kota
dapat digunakan sebagai acuan bagi perangkat kesehatan di daerah
kabupaten/kota dalam menyelenggarakan urusan yang sangat
mendasar yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar kepada
masyarakat. Dengan kata lain, SPM diharapkan agar pelayanan
kesehatan yang paling mendasar dapat dipenuhi pada tingkat yang
paling minimal secara nasional sehingga dapat megurangi kesenjangan
pelayanan kesehatan.
3. Penilaian Kinerja Puskesmas
Penilaian kinerja puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan
penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas (Dirjen BKM Depkes RI,
2006:2).
a. Tujuan
1) Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara
optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan kabupaten/kota.
2) Tujuan Khusus
− Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan
dan mutu kegiatan serta manajemen puskesmas pada
akhir tahun kegiatan.
19
− Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun
berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok
puskesmas.
− Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan
bahan masukan dalam penyusunan rencana kegiatan
puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota untuk
tahun yang akan datang.
b. Manfaat
1) Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian/prestasi kunjungan
dibandingkan dengan target yang harus dicapainya.
2) Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah,
mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah
kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan
pencapaian kinerja puskesmas (output dan outcome).
3) Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota dapat
menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan
segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
4) Dinas Kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan
mendukung kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi
pembinaan puskesmas.
c. Ruang Lingkup Penilaian Kenerja Puskesmas
Ruang lingkup penilaian kenerja puskesmas meliputi (Dirjen BKM
Depkes RI, 2006:3) :
20
1) Penilaian pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan
2) Manajemen puskesmas
3) Mutu pelayanan
Kecukupan dan Kemampuan : Mutu Pelayanan : Hasil jangka panjang Pelayanan : -Staff Mekanisme & Prosedur Terbangunnya MASYARAKAT SEHAT -Obat -Pelayanan -Laboratorium -Organisasional -Gedung, dll -Tindakan medis Hasil segera Pelayanan : Hasil jangka menengah Pelayanan : 1. Jumlah pelayanan medis 1. Mutu hidup meningkat 2. Jumlah kunjungan 2. Perilaku hidup bersih meningkat 3. Jumlah penyuluhan - kebersihan lingk. menjadi terbiasa
- Epidemi DB menurun Pengelolaan Anggaran (Rencana & Realisasi)
Pengelolaan Anggaran dan Kinerja Puskesmas (Anggaran dan Hasil Capaian)
Alokasi Anggaran Kinerja Puskesmas/Hasil Capaian
Gambar 2.1
Kebijakan Pemerintah tentang Puskesmas
D. Anggaran Sektor Publik
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang
hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam
ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk
KEBIJAKAN PUBLIK/PEMERINTAH TENTANG PUSKESMAS
INPUT
MUTU PELAYANAN
ANGGARAN INTERNAL : RETRIBUSI
EFEKTIVITAS
EKONOMIS
PROSES
GOALS
OUTCOME
OUTPUT
EFISIENSI
ANGGARAN PEMERINTAH
HASIL PELAYANAN
21
mempersiapkan suatu anggaran. Anggaran publik merupakan suatu rencana
finansial yang menyatakan :
1) Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja)
2) Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk
mendanai rencana tersebut (pendapatan)
Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi
(Mardiasmo,2002:61) :
1) Aspek perencanaan
2) Aspek pengendalian
3) Aspek akuntabilitas publik
1. Fungsi Anggaran Sektor Publik
Fungsi anggaran sektor publik antara lain (Mardiasmo,2002:63) :
a. Sebagai alat perencanaan (Planning Tool)
Anggaran dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan
dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan
berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.
b. Sebagai alat pengendalian (Control Tool)
Anggaran digunakan untuk menghindari adanya overspending,
underspending dan salah sasaran dalam pengalokasian anggaran
pada bidang lain yang bukan merupakan prioritas. Anggaran
memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran
22
pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik.
c. Sebagai alat kebijakan fiskal (Fiscal Tool)
Anggaran digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong
pertumbuhan ekonomi.
d. Sebagai alat politik (Political Tool)
Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan
kebutuhan keuangan terhadap prioritas tersebut. Anggaran
merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan
kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk
kepentingan tertentu.
e. Sebagai alat koordinasi dan komunikasi (Coordination and
Communication Tool)
Anggaran merupakan alat koordinasi antar bagian dalam
pemerintahan. Anggaran publik yang disusun dengan baik akan
mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dalam
pencapaian tujuan organisasi.
f. Sebagai alat penilaian kinerja (Performance Measurement Tool)
Anggaran merupakan wujud komitmen dari eksekutif kepada
pemberi wewenang (legislatif). Kinerja eksekutif akan dinilai
berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan
anggaran.
23
g. Sebagai alat motivasi (Motivation Tool)
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer
dan stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam
mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
h. Sebagai alat menciptakan ruang publik (Public Sphere)
Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh pemerintah. Masyarakat
dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam proses
penganggaran publik.
2. Jenis-jenis Anggaran Publik
Jenis anggaran publik ialah (Mardiasmo,2002:66) :
a. Anggaran Operasional
Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan
sehari-hari dalam menajalankan pemerintahan.
b. Anggaran Modal
Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan
pembelanjaan atas aktiva tetap, seperti gedung, peralatan, kendaraan,
perabot, dan sebagainya.
3. Prinsip-prinsip Anggaran Publik
Prinsip-prinsip anggaran publik adalah (Mardiasmo,2002:67) :
24
a. Otoritas oleh legislatif
Anggaran publik harus mendapatkan otoritas dari legislatif terlebih
dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.
b. Komprehensif
Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran
pemerintah.
c. Keutuhan anggaran
Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam
dana umum.
d. Nondiscretionary Appropriation
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan
secara ekonomis, efisien, dan efektif.
e. Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat
tahunan maupun multi-tahunan.
f. Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang
tersembunyi yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong
pemborosan dan inefisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan
munculnya underestimate pendapatan dan overestimate pengeluaran.
g. Jelas
Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan
tidak membingungkan.
25
h. Diketahui publik
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
4. Evaluasi Pengelolaan Anggaran Melalui Value For Money
(Ekonomis, Efisiensi, Efektivitas)
Sektor publik sering dinilai sebagai sarang inefisiensi, pemborosan,
sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu merugi. Tuntutan baru
muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value for money
dalam menjalankan aktivitasnya.
a. Elemen Value For Money
Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor
publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu :
1) Ekonomi :
pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada
harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input
dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Ekonomi terkait dengan sejauh aman organisasi sektor publik
dapat meminimalisir input resources yang digunakan, yaitu
dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.
2) Efisiensi :
pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau
penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu.
26
Efisiensi merupakan perbandingan output/input yang dikaitkan
dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan.
3) Efektivitas :
tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.
Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome
dengan output.
• Input
Input merupakan sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan
suatu kebijakan, program dan aktivitas. Contoh input adalah : dokter
di rumah sakit, tanah untuk jalan baru, dan sebagainya.input dapat
dinyatakan secara kuantitatif, misalnya jumlah dokter, luas tanah,
jumlah guru, dan sebagainya. Input dapat pula dinyatakan dengan
nilai uang, misalnya biaya dokter, harga tanah, gaji guru, dan
sebagainya.
• Output
Output merupakan hasil yang dicapai dari suatu program, aktivitas,
dan kebijakan. Pada umumnya output yang diinginkan saja yang
dibicarakan, sedangkan output yang tidak diinginkan atau efek
samping, misalnya peningkatan polusi yang terjadi akibat dibuatnya
jalan baru, jarang dibicarakan. Mengukur output lebih sulit dilakukan
terutama untuk pelayanan sosial, seperti pendidikan, keamanan, atau
kesehatan. Sebagai misal, output yang dihasilkan polisi adalah
27
tegaknya hukum dan peraturan atau rasa aman masyarakat. Akan
tetapi bagaimana mengukur output tersebut? Barangkali dapat
dikatakan bahwa ukuran output adalah turunnya angka kriminalitas,
tetap hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena turunnya angka
kriminalitas dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti peran
pendidikan, perbaikan ekonomi, dan sebagainya. Pada pelayanan
kesehatan masyarakat, output diukur dengan kenaikan jumlah pasien
yang mampu bertahan hidup dan kembali sehat, peningkatan angka
harapan hidup, penurunan angka kematian bayi, atau peningkatan
kualitas hidup. Ringkasnya, output merupakan kenaikan nilai atau
nilai tambah.
• Outcome
Outcome adalah dampak yang ditimbulkan dari suatu aktivitas tertentu.
Sebagai contoh, outcome yang diharapkan terjadi dari aktivitas
pengumpulan sampah oleh dinas kebersihan kota adalah terciptanya
lingkungan kota yang bersih dan sehat. Outcome seringkali dikaitkan
denga tujuan atau target yang hendak dicapai.
Value for money dapat tercapai apabila organisasi telah menggunakan
biaya input paling kecil untuk mencapai output yang optimum dalam
rangka mencapai tujuan organisasi.
28
Gambar 2.2
Pengukuran Value For Money
Sumber : (Mardiasmo,2002:132)
b. Manfaat Value For Money
Konsep value for money sangat penting bagi pemerintah sebagai
pemberi pelayanan kepada masyarakat karena pemakaian konsep
tersebut akan memberi manfaat berupa (Halim, 2002:14) :
1) Efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat sesuai dengan apa yang telah
direncanakan dan tepat sasaran.
2) Meningkatkan mutu pelayanan publik.
3) Dengan menghilangkan setiap inefisiensi dalam seluruh tindakan
pemerintah, maka biaya pelayanan yang diberikan menjadi
murah dan selalu dilakukan penghematan dalam pemakaian
sumber daya.
Pengukuran Value For Money
TUJUAN OUTCOME OUTPUT PROSES INPUT NILAI INPUT (Rp)
EFEKTIVITAS (berhasil guna)
EKONOMI (hemat)
EFISIENSI (berdaya guna)
Cost - Effectiveness
29
4) Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik.
5) Meningkatkan publik cost awareness sebagai akar dari
akuntablitas publik.
c. Teknik Pengukuran Value For Money
Ada 3 cara teknik pengukuran Value For Money, yaitu (Mahsun,
2006:186) :
1) Tingkat Ekonomi
Mengukur tingkat kehematan dari pengeluaran-pengeluaran yang
dilakukan organisasi sektor publik. Pengukuran tingkat ekonomi
memerlukan data-data anggaran pengeluaran dan realisasinya.
Tingkat Ekonomi :
Realisasi Pengeluaran Anggaran Pengeluaran
X 100%
Kriteria Ekonomi adalah :
• Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x <100%) berarti
ekonomis.
• Jika diperoleh nilai sama dari 100% (x =100%) berarti
ekonomis berimbang.
• Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x >100%) berarti tidak
ekonomis.
2) Tingkat Efisiensi
Mengukur tingkat input dari organisasi sektor publik terhadap
tingkat outputnya sektor publik. Pengukuran tingkat efisiensi
30
memerlukan data-data realisasi biaya untuk memperoleh
pendapatan dan data realisasi pendapatan.
Tingkat Efisiensi :
Realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan Realisasi pendapatan
X 100%
Kriteria Efisiensi adalah :
• Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x <100%) berarti
efisien.
• Jika diperoleh nilai sama dari 100% (x =100%) berarti
efisiensi berimbang.
• Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x >100%) berarti tidak
efisien.
3) Tingkat Efektivitas
Mengukur tingkat output dari organisasi sektor publik terhadap
target-target pendapatan sektor publik. Pengukuran tingkat
efektivitas memerlukan data-data realisasi pendapatan dan
anggaran atau target pendapatan.
Tingkat Efektivitas :
Realisasi Pendapatan Anggaran Pendapatan
X 100%
Kriteria Efektivitas adalah :
• Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x <100%) berarti
tidak efektif.
31
• Jika diperoleh nilai sama dari 100% (x =100%) berarti
efektivitas berimbang.
• Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x >100%) berarti
efektif.
E. Pengukuran Kinerja Sektor Publik
1. Definisi Kinerja
Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang
dalam strategic planning suatu organisasi.
2. Definisi Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja (performance measurement) adalah :
a. Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas
operasional suatu perusahaan dan karyawannya berdasarkan
sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya
(Gary Siegel dan Helene Romanouskan-Marconi, 1989:199).
b. Penilaian kinerja merupakan suatu perencanaan, pengumpulan, dan
mengevaluasi bukti-bukti yang cukup, relevan, material, dan
kompeten oleh pemeriksaan yang bebas dengan sasaran untuk
menentukan apakah manajemen atau para karyawan suatu unit
usaha telah atau belum menerima dan melaksanakan prinsip-
prinsip akuntansi, kebijakan-kebijakan manajemen, atau norma-
32
norma operasional dengan tepat untuk mencapai penggunaan
sumber-sumber secara ekonomis, efisien, dan efektif, kemudian
dari bukti-bukti atas sasaran pemeriksaan tersebut pemeriksa
menarik kesimpulan, merumuskan saran-saran perbaikan, serta
melaporkan hasilnya kepada pihak-pihak yang membutuhkan
(Setyawan, 1988:21).
c. Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan
pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan
sebelumnya, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumber
daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan
jasa; hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan;
dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan (Robertson, 2002).
d. Pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian
pencapaian target-target tertentu yang diderivasi dari tujuan
strategis organisasi (Lohman, 2003).
3. Aspek-aspek Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Oleh karena sifat dan karakteristiknya yang unik, maka organisasi
sektor publik memerlukan ukuran penilaian kinerja yang lebih luas,
tidak hanya tingkat laba, efisiensi, dan ukuran finansial. Pengukuran
kinerja sektor publik meliputi aspek-aspek antara lain (Mahsun,
2006:31) :
33
a. Kelompok masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan
agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan
keluaran.
b. Kelompok proses (process) adalah ukuran kegiatan, baik dari segi
kecepatan, ketepatan, maupun tingkat akurasi pelaksanaan kegiatan
tersebut.
c. Kelompok keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan
langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berwujud
(tangible) maupun tidak berwujud (intangible).
d. Kelompok hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang
mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka
menengah yang mempunyai efek langsung.
e. Kelompok manfaat (benefit) adalah sesuatu yang terkait dengan
tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan.
f. Kelompok dampak (impact) adalah pengaruh yang ditimbulkan
baik positif maupun negatif.
F. Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor Publik
Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang
bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi
melalui alat ukur finansial dan nonfinansial. Sistem pengukuran kinerja
dapat dijadikan sebagai alat pengendalian organisasi, karena pengukuran
kinerja diperkuat dengan menetapkan reward and punishment system.
34
Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga
maksud:
• Dimaksudkan untuk membantu memperbaiki kinerja pemerintah.
• Digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan.
• Dimaksudkan untuk mewujudkan pertanggungjawaban publik dan
memperbaiki komunikasi kelembagaan.
1. Tujuan sistem pengukuran kinerja
Tujuan sistem pengukuran kinerja adalah (Mardiasmo,2002:122) :
a. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik (top down and
bottom up).
b. Untuk mengukur kinerja finansial dan non finansial secara
berimbang sehingga dapat ditelusur perkembangan pencapaian
strategi.
c. Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level
menengah dan bawah serta memotivasi untuk mencapai goal
congruence.
d. Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan
individual dan kemampuan kolektif yang rasional.
2. Manfaat pengukuran kinerja
Manfaat pengukuran kinerja antara lain (BPKP, 2000) :
35
a. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk
menilai kinerja manajemen.
b. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah
ditetapkan.
c. Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan
membandingkannya dengan target kinerja serta melakukan tindakan
korektif untuk memperbaiki kinerja.
d. Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (reward
and punishment) secara objektif tas pencapaian prestasi yang diukur
sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.
e. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka
memperbaiki kinerja organisasi.
f. Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah
terpenuhi.
g. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.
h. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara
objektif.
3. Ukuran Kinerja Organisasi Sektor Publik
a. Menurut Agus Daryanto (1995) :
a) Produktivitas
b) Kualitas layanan
c) Responsivitas
36
d) Responsibilitas
e) Akuntabilitas
b. Menurut Kumorotomo (1995) :
a) Efisiensi
b) Efektivitas
c) Keadilan (equity)
d) Daya tanggap (responsiveness)
4. Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan (BPKP,2000). Sementara menurut Lohman (2003), indikator
kinerja adalah suatu variabel yang digunakan untuk mengekspresikan
secara kuantitatif efektivitas dan efisiensi proses atau operasi dengan
berpedoman pada target-target dan tujuan organisasi.
Penggunaan indikator kinerja sangat penting untuk mengetahui
apakah suatu aktivitas atau program telah dilakukan secara efisien dan
efektif. Penentuan indikator kinerja perlu mempertimbangkan komponen
berikut (Mahsun, 2006:73) :
a. Biaya pelayanan (cost of service)
b. Penggunaan (utilization)
c. Kualitas dan standar pelayanan (quality and standards)
d. Cakupan pelayanan (coverage)
37
e. Kepuasan (satisfaction)
5. Estimasi Indikator Kinerja
Suatu unit organisasi perlu melakukan estimasi untuk menentukan
target kinerja yang ingin dicapai pada periode mendatang. Penentuan
target tersebut didasarkan pada perkembangan cakupan pelayanan atau
indikator kinerja. Estimasi dapat dilakukan dengan menggunakan
(Mardiasmo, 2002:136) :
a. Kinerja tahun lalu
b. Expert Judgment
c. Trend
Y = a + bt
Di mana :
Y = indikator kinerja
A = indikator kinerja autonomous
T = time lag
d. Regresi
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
G. Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
38
diidentifikasikan sebagai masalah penting (Uma Sekaran dalam Murti
Sumarni dan Wahyuni Salamah, 2006 : 27). Suatu kerangka berpikir akan
menghubungkan secara teoritis antar variabel penelitian, yaitu antar variabel
bebas (independent) dan tergantung (dependent). Begitu pula apabila ada
variabel lain yang menyertai, maka peran variabel juga harus dijelaskan.
Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini adalah :
1. Dalam analisis deskriptif, menggunakan metode Value For Money, yaitu
pengukuran kinerja anggaran berdasar tingkat ekonomis, tingkat
efisiensi, dan tingkat efektivitas.
2. Dalam analisis regresi menggunakan variabel x (variabel dependent) dan
variabel y (variabel independent).
x1 : jumlah persediaan obat sebulan
x2 : jumlah persediaan alat dan bahan kesehatan sebulan
x3 : jumlah persediaan alat dan bahan gigi sebulan
x4 : jumlah persediaan alat dan bahan laboratorium sebulan
y : jumlah pasien puskesmas selama sebulan
Variabel y dipilih jumlah pasien puskesmas karena penilaian kinerja
puskesmas berkaitan dengan jumlah pasien yang berkunjung/dikunjungi
oleh puskesmas. Apakah dengan berbagai fasilitas (obat, alat kesehatan,
gigi, dan laboratorium) yang tersedia di psukesmas sesuai/sebanding
dengan jumlah pasien?
Variabel x1 dipilih jumlah persediaan obat sebulan, karena subsidi dari
pemerintah yang diberikan kepada puskesmas bukan berupa nominal
39
rupiah tetapi sudah dalam bentuk obat. Obat dipilih sebagai variabel
penelitian karena setiap pasien yang periksa ke puskesmas kemungkinan
pasti mendapat obat.
Variabel x2, x3, dan x4 dipilih jumlah persediaan alat dan bahan
kesehatan, gigi, dan laboratorium karena itu semua adalah pendukung
pengobatan yang akan diberikan kepada pasien. Dan sama dengan obat,
subsidi yang diberikan pemerintah langsung berupa barang, bukan
nominal rupiah.
Hasil penelitian antara analisis deskriptif dan regresi
tersebut akan menghasilkan apakah pengelolaan anggaran dan kinerja
puskesmas sudah baik atau belum baik.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian evaluasi
yaitu penelitian yang diharapkan dapat memberi masukan atau mendukung
pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif
tindakan.
B. Lokasi dan Waktu
1. Lokasi penelitian
Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Danurejan I Yogyakarta.
2. Lama penelitian
Waktu penelitian ini adalah selama Bulan Juni 2010.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek
Subjek penelitian dalam studi kasus ini adalah Puskesmas Danurejan I
Yogyakarta.
2. Objek
Objek penelitiannya adalah pengelolaan anggaran dan laporan keuangan
Puskesmas Danurejan I Yogyakarta dari Tahun 2007-2009.
41
D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang dapat dibuat spesifik
sesuai dengan kriteria pengujian atau pengukuran (Simamora, 2004:25).
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Anggaran
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak
dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran
finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk
mempersiapkan suatu anggaran. Anggaran publik merupakan suatu
rencana finansial yang menyatakan :
− Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja)
− Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk
mendanai rencana tersebut (pendapatan)
2. Kinerja
Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic
planning suatu organisasi.
E. Variabel penelitian dan pengukurannya
Variabel-variabel dari penelitian ini ada 2, yaitu :
1. Pengelolaan puskesmas
Menggunakan 3 cara teknik pengukuran Value For Money, yaitu :
42
a. Tingkat Ekonomi :
Realisasi Pengeluaran Anggaran Pengeluaran
X 100%
b. Tingkat Efisiensi :
Realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan Realisasi pendapatan
X 100%
c. Tingkat Efektivitas :
Realisasi Pendapatan Anggaran Pendapatan
X 100%
2. Subsidi pemerintah
Menggunakan rumus Regresi :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
F. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, jenis dan sumber data yang digunakan adalah data
sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah diolah dan dipublikasikan,
dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dan data bulanan yang
mendukung penelitian. Penelitian ini menggunakan data selama 36 bulan,
dari 2007-1 sampai dengan 2009-12.
43
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dengan cara melihat dokumen-
dokumen, seperti gambaran umum organisasi dan laporan keuangan yang
dibutuhkan.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipakai adalah Analisis Regresi, untuk
menentukan seberapa besar pengaruh variabel-variabel independen mampu
mempengaruhi variabel dependen (kinerja unit). Dan rasio keuangan
berdasarkan value for money; yaitu tingkat ekonomi, tingkat efisien, dan
tingkat efektivitas.
I. Interpretasi Data
Pada pengolahan dengan SPSS (dan sebagian besar pengolah data
statistika), cukup lihat nilai significance (sig.) atau probability (p.)
sig. < α → H0
ditolak dan H1
diterima
sig. ≥ α → H0
diterima
H0
: persediaan obat, persediaan alat dan bahan kesehatan, persediaan alat
dan bahan gigi, dan persediaan alat dan bahan laboratorium tidak
44
menyebabkan peningkatan (tidak berpengaruh terhadap) jumlah
pasien (R = 0)
H1
: persediaan obat, persediaan alat dan bahan kesehatan, persediaan alat
dan bahan gigi, dan persediaan alat dan bahan laboratorium
menyebabkan peningkatan (berpengaruh positif terhadap) jumlah
pasien (R > 0)
X = variabel bebas = variabel yang mempengaruhi = persediaan obat,
persediaan alat dan bahan kesehatan, persediaan alat dan bahan gigi,
dan persediaan alat dan bahan laboratorium
Y = variabel tidak bebas = variabel yang dipengaruhi = jumlah pasien
Secara hipotetikal, diduga ada hubungan positif (R > 0) antara X dan Y
X naik, Y naik
Nilai α ditetapkan, α = 0.10
45
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Keadaan Geografis Kota Yogyakarta
Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Propinsi DIY dan
merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping 4
Daerah Tingkat II lainnya yang berstatus Kabupaten. Kota Yogyakarta terletak
di tengah-tengah Propinsi DIY. Letak wilayah Kota Yogyakarta terbentang
antara 110”24”19” sampai 110” 28”53” Bujur Timur dan 07”15’24” sampai
07” 49’ 26” Lintang Selatan. Di tengah wilayah kota tersebut mengalir tiga
buah sungai dari arah utara ke selatan, yaitu Sungai Winongo yang terletak di
bagian barat kota, Sungai Code terletak di bagian tengah dan Sungai Gadjah
Wong terletak di bagian timur. Pada skala makro, Kota Yogyakarta diapit oleh
dua sungai besar, yaitu Sungai Progo di sebelah barat dan Sungai Opak di
sebelah timur. Adapun wilayah Kota Yogyakarta ini di sebelah utara dibatasi
oleh Kabupaten Sleman, di sebelah timur dibatasi oleh Kabupaten Sleman dan
Bantul, di sebelah selatan oleh Kabupaten Bantul dan sebelah barat oleh
Kabupaten Bantul dan Sleman (Pemerintah Kota Yogyakarta, 2002, hlm. 3).
Kedudukan kota Yogyakarta sejak kemerdekaan hingga masa kini ialah
menjadi Ibu Kota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang dipimpin oleh
Gubernur, dan masa kini dijabat oleh Sultan Hamengku Buwono X. Selain itu
kota Yogyakarta pada masa kini juga menjadi Ibu Kota Pemerintah Kota
Yogyakarta yang dipimpin oleh seorang Wali Kota. Kota Yogyakarta
46
memiliki luas wilayah tersempit dibandingkan dengan daerah tingkat II
lainnya, yaitu 32,5 Km² yang berarti 1,025% dari luas wilayah Propinsi DIY.
Dengan luas 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 Kecamatan, 45
Kelurahan, 617 RW, dan 2.531 RT, serta dihuni oleh 490.433 jiwa (Kota
Yogyakarta Dalam Angka, 1999).
Kondisi tanah Kota Yogyakarta cukup subur dan memungkinkan
ditanami berbagai tanaman pertanian maupun perdagangan, disebabkan oleh
letaknya yang berada di dataran lereng Gunung Merapi dengan kemiringan
yang relatif datar (0-2%) dan pada ketinggian 114 meter di atas permukaan air
laut yang garis besarnya mengandung tanah regosol atau tanah vulkanis muda.
Sejalan dengan perkembangan Perkotaan dan Pemukiman yang pesat, lahan
pertanian Kota setiap tahun mengalami penyusutan. Data tahun 1999
menunjukkan penyusutan 7,8% dari luas area Kota Yogyakarta (3.249,75)
karena beralih fungsi (lahan pekarangan).
Curah hujan rata-rata 2.012 mm/thn dengan 119 hari hujan, suhu rata-
rata 27,2°C dan kelembaban rata-rata 24,7%. Angin pada umumnya bertiup
angin muson dan pada musim hujan bertiup angin barat daya dengan arah
220° bersifat basah dan mendatangkan hujan, pada musim kemarau bertiup
angin muson tenggara yang agak kering dengan arah ± 90° - 140° dengan rata-
rata kecepatan 5-16 knot/jam.
47
Gambar 4.1
Daerah Istimewa Yogyakarta
Pionir dan titik sentral dari kesenian serta budaya masyarakat
Yogyakarta adalah kesultanan. Beragam kesenian Jawa klasik, seperti seni
tari, tembang, geguritan, gamelan, seni lukis, sastra serta ukir-ukiran,
berkembang dari dalam keraton dan kemudian menjadi kesenian rakyat. Dari
sisi budaya semacam ini, sosok Sultan Yogyakarta kemudian diyakini sebagai
pembawa rezeki. Rakyat Yogyakarta, misalnya, tidak pernah melewatkan
tradisi ngalap berkah atau mencari berkah dari gunungan tumpeng nasi beserta
lauk pauknya yang diberikan oleh Sultan pada upacara gerebeg. Kesatuan
budaya dengan kehidupan masyarakat inilah yang di kemudian hari menjadi
dasar bagi perekonomian kota kesultanan itu. Yogyakarta, seakan juga tidak
pernah kehabisan seniman-seniman handal. Daya kreasi mereka selalu
tertampung dalam berbagai festival yang digelar tiap tahun, seperti Festival
48
Kesenian Yogyakarta (FKY), Festival Gamelan, dan bahkan berbagai festival
seni yang melibatkan siswa sekolah. Festival-festival itulah yang membuat
banyak wisatawan nusantara maupun mancanegara mengunjungi Yogyakarta.
Sebagai kota yang sarat dengan kebudayaan, Yogyakarta telah pula menjadi
Daerah TujuanWisata (DTW) utama di Indonesia. Kota itu hanya kalah
bersaing dengan Pulau Bali. Dari tahun ke tahun-kecuali dua tahun setelah
krisis moneter 1997-jumlah wisatawan nusantara maupun mancanegara terus
bertambah. Untuk tahun 2000, misalnya, jumlah wisatawan yang berkunjung
ke Yogyakarta telah mencapai 1,63 juta orang. Program pariwisata Kota
Yogyakarta sendiri memang selalu dikaitkan dengan daerah sekitarnya, seperti
Candi Borobudur, Candi Prambanan, wilayah Kaliurang di lereng Gunung
Merapi, Pantai Parang Tritis, atau Goa Selarong tempat persembunyian
Pangeran Diponegoro. Namun, tetap saja, daya tarik kota itu sebagai obyek
wisata adalah khasanah arsitektur kuno, seperti kompleks Keraton dan Puro
Pakualaman, Istana Air Tamansari, serta berbagai museum. Sebagai sebuah
industri, pariwisata memang melibatkan banyak sektor ekonomi lainnya,
seperti sektor industri jasa hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi,
keuangan, sewa dan jasa perusahaan, serta kerajinan dan perdagangan.
Kontribusi sektor-sektor itu dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
mencapai 79,5 persen dari seluruh kegiatan perekonomian masyarakat
Yogyakarta. Kota itu misalnya-menurut data tahun 1999-memiliki 23 hotel
bintang dan 229 kelas melati yang keseluruhannya mampu menampung
penginap untuk 700.000 orang. Sementara tahun 1999 itu juga, PDRB per
49
kapita Yogyakarta adalah Rp 5,8 juta, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang
Rp 5,5 juta. Salah satu kekayaan lain dari Yogyakarta adalah sekolah. Sejak
berdirinya Universitas Gadjah Mada tahun 1949, kota ini memang dikenal
sebagai kota pelajar. Ribuan siswa dan mahasiswa berdatangan dari luar kota
bahkan dari luar pulau Jawa untuk menempuh pendidikan di kota itu.
Walaupun kini Yogyakarta tidak lagi memiliki perguruan tinggi negeri, karena
UGM berada di Kabupaten Sleman, tetapi julukan sebagai kota pelajar masih
tetap dialamatkan kepadanya. Kota ini masih memiliki 47 perguruan tinggi,
mulai dari tingkat akademi, institut, sekolah tinggi, maupun universitas,
dengan jumlah mahasiswa mencapai 86.000 orang (Yoseptin Titien/Litbang
Kompas, 2001).
Makanan khas Kota Yogyakarta adalah Gudeg, yaitu makanan yang
terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Perlu waktu berjam-
jam untuk membuat masakan ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun
jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan
dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal
goreng krecek.
Dari 14 kecamatan yang terdapat di Kota Yogyakarta, Danurejan
adalah sebuah kecamatan yang letaknya tepat di jantung kota dan memiliki
sejumlah tempat penting terletak di daerah ini. Di antaranya, Stasiun
Lempuyangan, Malioboro, pusat oleh-oleh di Jalan Mataram, Kantor
Gubernur Kepatihan dan DPRD Provinsi. Malioboro adalah nama jalan di
Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke
50
perempatan Kantor Pos Yogyakarta yang terdiri dari Jalan Pangeran
Mangkubumi dan Jalan Jend. A. Yani, Jalan ini merupakan poros Garis
Imaginer Kraton Yogyakarta. Terdapat beberapa obyek bersejarah di jalan ini
antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar
Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan ini sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan
kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual
makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para
seniman-seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti
bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain di sepanjang
jalan ini.
Gambar 4.2
Kota Yogyakarta
51
Kecamatan Danurejan terdiri dari 3 Kelurahan, yaitu Kelurahan
Suryatmajan, Kelurahan Tegal Panggung, dan Kelurahan Bausasran.
Dari ketiga kelurahan tersebut, Kelurahan Tegal Panggung adalah
kelurahan yang terletak di pinggiran Kali Code. Di sepanjang bantaran sungai
ini merupakan wilayah padat rumah penduduk dengan kondisi perumahan
permanen dan semi permanen. Fasilitas, sarana dan pasarana sanitasi belum
cukup memadai dikarenakan terbatasnya lahan, ketinggian tanah dan sosial
ekonomi masyarakat. Selain itu, perilaku dan patisipasi masyarakat untuk
memelihara akses sanitasi masih perlu ditingkatkan. Oleh karena lokasi yang
kurang memadai tersebut, Kelurahan Tegal Panggung termasuk salah satu
kelurahan di Kota Yogyakarta yang miskin.
Gambar 4.3
Kelurahan Tegal Panggung
52
Kelurahan Tegal Panggung terdiri atas 16 RW, 66 RT dan terbagi
dalam 5 kampung, yaitu Kampung Tegal Panggung, Tukangan, Ledok
Tukangan, Tegal Kemuning, dan Kampung Juminahan. Luas wilayah
kelurahan ini kurang lebih 35 Ha, dengan topografi dataran rendah dengan
ketinggian rata-rata 114 m di atas permukaan laut. Secara geografis Kelurahan
Tegal Panggung terletak di Pusat Kota Yogyakarta dengan identifikasi sebagai
berikut; Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 0,3 Km. Jarak dari
Ibukota Propinsi/Kota Yogyakarta : 2,3 Km dan jarak dari ibukota negara
adalah 565 Km. Adapun batas-batas administrasi Kelurahan Tegal Panggung
adalah sebagai berikut; sebelah Utara berbatasan dengan : Kelurahan
Kotabaru, sebelah Timur berbatasan dengan : Kelurahan Bausasran, sebelah
Selatan berbatasan dengan : Kelurahan Purwokinanti dan sebelah Barat
berbatasan dengan : Kelurahan Suryatmajan.
B. Kependudukan Kelurahan Tegal Panggung
1. Kondisi Umum Kependudukan
Jumlah penduduk di Kelurahan Tegal Panggung adalah sebagai
berikut, pada Tahun 2007 jumlah penduduk ada 11.846 jiwa yang terdiri
dari 6.274 jiwa adalah laki-laki dan 5.572 jiwa adalah perempuan. Tahun
2008 jumlah penduduk ada 12.615 jiwa dengan 6.645 jiwa adalah laki-laki
dan 5.970 jiwa adalah perempuan. Dan pada Tahun 2009, jumlah
penduduk di Kelurahan Tegal Panggung ada 10.177 jiwa terdiri dari 5.170
jiwa laki-laki dan 5.007 jiwa perempuan.
53
Gambar 4.4
Jumlah Penduduk Kelurahan Tegal Panggung
Sumber : (Profil Pusk. DN I Tahun 2007 dan Data Monografi Desa
& Kel. Tgl Panggung Tahun 2008, 2009)
Berdasarkan gambar chart di atas, pertumbuhan penduduk di
Kelurahan Tegal Panggung dari Tahun 2007 ke Tahun 2008 mengalami
kenaikan jumlah penduduk sebesar 6,49% dan dari Tahun 2008 ke Tahun
2009 mengalami penurunan jumlah penduduk sebesar 23,96%.
Dengan luas wilayah 35 Ha, maka kepadatan penduduk pada
Tahun 2007 adalah ± 338 jiwa/Ha, pada Tahun 2008 kepadatan penduduk
menjadi ± 360 jiwa/Ha, dan Tahun 2009 kepadatan penduduk mencapai ±
290 jiwa/Ha
Dan berdasarkan jumlah Kepala Keluarga (KK), pada Tahun 2007
Kelurahan Tegal Panggung dihuni oleh 3.029 KK, Tahun 2008 ada 3.224
KK, dan pada Tahun 2009 terdapat 2.731 KK.
54
Gambar 4.5
Jumlah penduduk menurut KK
Sumber : Profil Pusk. DN I Tahun 2007 dan Data Monografi Desa
& Kel. Tgl Panggung Tahun 2008, 2009
Berdasarkan gambar chart di atas, pertumbuhan KK di Kelurahan
Tegal Panggung dari Tahun 2007 ke Tahun 2008 mengalami kenaikan
jumlah KK sebesar 6,44% dan dari Tahun 2008 ke Tahun 2009 mengalami
penurunan jumlah KK sebesar 18,05%.
Dilihat dari jumlah penduduk per tahun, maka dapat diperoleh rata-
rata jumlah anggota tiap KK. Pada Tahun 2007, dengan jumlah penduduk
11.846 jiwa dan 3.029 KK, maka tiap KK rata-rata berpenghuni ± 4 jiwa.
Tahun 2008, jumlah penduduk ada 12.615 jiwa dengan 3.224 KK, maka
tiap KK dihuni ± 4 jiwa. Dan Tahun 2009, jumlah penduduk 10.177 jiwa
dengan 2.731 KK, maka tiap KK dihuni ± 4 jiwa.
Sebagai sebuah kampung kota, Kelurahan Tegal Panggung
mempunyai mobilitas penduduk yang sangat tinggi. Banyak penduduk dari
55
luar wilayah Kota Yogyakarta yang datang/ber-urbanisasi ke Kelurahan
Tegal Panggung. Seperti halnya dengan kota-kota lain, arus urbanisasi
telah menjadikan jumlah penduduk di Kelurahan Tegal Panggung
mengalami naik dan turun. Kenaikan jumlah penduduk yang terjadi pada
Tahun 2007 ke Tahun 2008 terjadi karena urbanisasi tersebut. Letak
Kelurahan Tegal Panggung yang memang berada di jantung kota
Yogyakarta dan berdekatan dengan wisata Malioboro yang banyak
dikunjungi oleh wisatawan, membuat orang-orang dari wilayah lain
berdatangan dan mencari rejeki di Kelurahan ini dengan bekerja sebagai
pedagang/wiraswasta. Dan pada Tahun 2008 ke Tahun 2009, mengalami
penurunan jumlah penduduk yang dikarenakan semakin mahalnya biaya
hidup di Kota, membuat para pendatang tersebut kembali lagi ke wilayah
asalnya. Semakin tinggi kepadatan penduduk namun kesempatan kerja
yang rendah pun menjadi alasan penurunan jumlah penduduk di Wilayah
Kelurahan Tegal Panggung.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, Kelurahan Tegal Panggung
termasuk salah satu kelurahan di Kota Yogyakarta yang miskin. Pada
Tahun 2007, ada 3.549 penduduk miskin dan 1.020 KK miskin. Tahun
2008 menurun menjadi 3.040 penduduk miskin dan 873 KK miskin. Dan
pada Tahun 2009, kemiskinan di Kelurahan Tegal Panggung semakin
menurun menjadi 2.295 penduduk miskin dan 678 KK miskin.
56
Gambar 4.6
Jumlah penduduk miskin dan KK miskin
Sumber : Profil Pusk. DN I Tahun 2007 dan Data Monografi Desa
& Kel. Tgl Panggung Tahun 2008, 2009
Berdasarkan gambar chart di atas, dari Tahun 2007 ke Tahun 2008
mengalami penurunan jumlah KK Miskin sebesar 16,84% dengan jumlah
penduduk miskinnya mengalami penurunan juga sebesar 17,40%. Dari
Tahun 2008 ke Tahun 2009 mengalami penurunan jumlah KK Miskin
sebesar 28,76% dengan jumlah penduduk miskinnya mengalami
penurunan sebesar 32,46%.
Bahkan pada Tahun 2008, Kelurahan Tegal Panggung ditunjuk
sebagai lokasi Pilot Project Penanggulangan Kemiskinan secara terpadu
(TKPK Tegal Panggung).
57
6 Alasan Pemilihan Kelurahan Tegal Panggung sebagai Pilot
Project Program Penanggulangan Kemiskinan Kota Yogyakarta adalah
sebagai berikut :
a. Jumlah KK miskin pada Tahun 2007 ada 1.020 KK dan jumlah
penduduk miskin 3.569 orang. Angka tersebut relatif tinggi,
menempati urutan kedua se-Kota Yogyakarta setelah Kelurahan
Pringgokusuman.
b. Koordinasi antar lembaga yang ada di masyarakat cukup bagus,
sehingga diharapkan intervensi program dari berbagai lembaga dan
instansi pemerintah dapat saling sinergis dalam menjalankan
Program Penanggulangan Kemiskinan.
c. Tinginya semangat penduduk untuk menyelesaikan permasalahan
kemiskinan, yang merupakan potensi dan modal awal dalam
pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan.
d. Kondisi lingkungan geografis di pusat kota merupakan aset
ekonomi yang besar, di mana peluang masyarakat untuk
mengakses ekonomi lebih besar.
e. Status tempat tinggal masyarakat Tegal Panggung berada di
pinggir Sungai Code dan di pinggir rel kereta api. Hal ini
merupakan salah satu ciri kemiskinan di Kota Yogyakarta.
f. Sebagai lokasi pembinaan program Peningkatan Peranan Wanita
menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).
58
2. Kemasyarakatan
Dalam suatu wilayah, ada Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).
Posyandu ini bertujuan untuk memonitor pertumbuhan dan kesehatan
bayi/balita. Namun selain Posyandu Bayi/Balita, ada juga Posyandu Usia
Lanjut. Posyandu usia lanjut ini juga bertujuan untuk melihat kesehatan
para lanjut usia di wilayah Kelurahan Tegal Panggung. Ada 18 Posyandu
Bayi/Balita dan 16 Posyandu Usia Lanjut di Kelurahan Tegal Panggung.
Selama ini, kegiatan posyandu ini berjalan dengan lancar dengan anggota
kader sebanyak 296 orang. Pelayanan Posyandu ini didukung oleh
Puskesmas yang bertugas untuk memantau pertumbuhan atau kesehatan
masyarakat. Jika ada kasus maka Puskesmas akan menindak-lanjuti.
Kelurahan Tegal Panggung, dengan luas wilayah yang kecil,
mempunyai bangunan pendidikan dari TK sampai SMK.
Tabel IV.1
Jumlah sekolah di Kelurahan Tegal Panggung
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Jumlah
Bangunan Jumlah Murid
Jumlah Bangunan
Jumlah Murid
Jumlah Bangunan
Jumlah Murid
TK 4 221 4 230 4 231
SD 8 1.794 8 1.792 6 1.642
SMP 1 150 1 279 1 307
SMK 1 tdk ada data 1 154 1 248
Sumber : Profil Kelurahan Tegal Panggung Tahun 2007 dan Data
Monografi Desa & Kel. Tgl Panggung Tahun 2008, 2009
59
Dengan keadaan wilayah Kelurahan Tegal Panggung yang miskin,
maka tentu saja kesehatan menjadi hal yang seharusnya sangat diperlukan,
mengingat lokasi dan kondisi yang sangat tidak nyaman dan bersih serta
kumuh. Untuk itu perlu adanya campur tangan dari pemerintah, terutama
dalam hal kesehatan. Salah satunya melalui puskesmas sebagai pusat
pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas Danurejan I adalah
puskesmas dengan wilayah kerja Kelurahan Tegal Panggung walaupun
letak/ lokasi bangunannya berada di wilayah Kelurahan Bausasran.
Puskesmas Danurejan I adalah salah satu dari 18 puskesmas yang ada di
Kota Yogyakarta yang mempunyai wilayah kecil karena hanya ada satu
kelurahan, yaitu Kelurahan Tegal Panggung.
C. Visi dan Misi Puskesmas Danurejan I
Dalam melaksanakan pembangunan kesehatan, Puskesmas Danurejan I
mempunyai visi dan misi sebagai berikut :
1. Visi : Tersedianya data dan informasi kesehatan yang akurat menuju
Kecamatan Sehat 2010.
2. Misi : Pembangunan berwawasan sehat
a. Mendorong masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS).
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang merata dan
terjangkau.
60
c. Mendorong masyarakat memelihara kesehatan induvidu, keluarga
dan lingkungannya, sehingga memiliki derajat kesehatan yang
tinggi.
3. Strategi:
a. Mengembangkan kemitraan dan pendekatan wilayah.
b. Mengembangkan Kemandirian Puskesmas.
c. Meningkatkan profesionalisme petugas.
D. Keadaan ketenagaan di Puskesmas Danurejan I :
Dalam mendukung pelayanan di Puskesmas Danurejan I, maka
dibutuhkan tenaga/karyawan yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis,
dan tenaga non paramedis.
Gambar 4.7
Ketenagaan Puskesmas Danurejan I
Sumber : Profil Puskesmas Danurejan I Tahun 2007, 2008
61
Sesuai dengan ketentuan pemerintah, maka pelayanan Puskesmas
Danurejan I adalah sebagai berikut :
HARI JAM PENDAFTARAN JAM PELAYANAN
Senin-Kamis 07.30 - 12.00 07.30 - 14.30
Jumat 07.30 - 10.00 07.30 - 11.30
Sabtu 07.30 - 11.00 07.30 - 13.00
JADWAL PELAYANAN DI PUSKESMAS DANUREJAN I
Senin : Pemeriksaan Balai Pengobatan Umum dan Gigi
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Ibu Hamil
Selasa : Pemeriksaan Balai Pengobatan Umum dan Gigi
Pemeriksaan Laboratorium
Rabu : Pemeriksaan Balai Pengobatan Umum dan Gigi
Pemeriksaan Laboratorium
Penimbangan Balita
Kamis : Pemeriksaan Balai Pengobatan Umum dan Gigi
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Keluarga Berencana
Pemeriksaan Pos Wilayah di Ledok Tukangan
Jumat : Pemeriksaan Balai Pengobatan Umum dan Gigi
Pemeriksaan Laboratorium
62
Pemeriksaan Pos Wilayah di RW IV, V, VI (Jumat Minggu ke-2)
Sabtu : Pemeriksaan Balai Pengobatan Umum dan Gigi
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Pos Wilayah di Juminahan
Adapun pelaksanaan kegiatan untuk masing-masing program, baik di
dalam gedung maupun di luar gedung Puskesmas adalah sebagai berikut :
1. BPU ( Balai Pengobatan Umum )
a. Pemeriksaan pasien tiap hari kerja
b. Rujukan apabila ada kasus yang perlu dirujuk
c. Kegiatan Poswil :
- Ledok Tukangan, tiap Hari Kamis
- Juminahan, tiap Hari Sabtu
- Tukangan (RW IV, V, VI), tiap Hari Jumat minggu ke-2
d. Posyandu (18 Pos)
2. B P G ( Balai Pengobatan Gigi )
a. Pemeriksaan pasien tiap hari kerja
b. Rujukan apabila ada kasus yang perlu dirujuk
c. Pemeriksaan murid anak sekolah
d. Pelatihan kader UKGMD
3. KIA & KB
a. Pelayanan terhadap pasien KB dan KIA, sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan
63
b. Pembinaan terhadap murid TK, kader, dukun bayi, posyandu,
lansia, WUS, PUS, remaja, dll
c. PWS KIA / KPKIA (Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak)
d. DDTKA dan DDTKB (Deteksi dini tumbuh kembang anak, bayi,
balita, dan anak pra sekolah)
4. G I Z I
a. Penimbangan balita
b. Penyuluhan di Posyandu
c. Droping barang UPGK
d. Pemberian Vit A dan Fe
e. Pencegahan defisiensi Yodium
f. Monitoring status gizi
g. Pertemuan kader gizi kelurahan per bulan
h. Refreshing kader
i. PWS PG
j. Pembinaan karang gizi/toga
k. Evaluasi Posyandu tiap 3 bulan sekali
5. P 2 M
a. Imunisasi
Meliputi penyuluhan, pencarian drop out, pengambilan vaksin,
pemberian imunisasi di Puskesmas.
b. Diare : Pencarian kasus, pengobatan pasien, penyuluhan.
c. Kusta : Penyuluhan, case survey, school survey.
64
d. ISPA : Penemuan dan pengobatan penderita, penyuluhan.
e. T B : Penyuluhan dan penemuan serta pengobatan penderita dan
administrasi.
f. Demam Berdarah : PJB 3 bulan sekali, penyuluhan PSN, pelacakan
penderita, abatisasi selektif, fogging.
g. Malaria : Pencarian dan penemuan pengobatan penderita.
6. P K M
Mading, penyuluhan, pertemuan PKMD Kelurahan, Kecamatan,
pembinaan dana sehat, pembinaan SBH, pengelolaan perpustakaan,
inventarisasi barang medis & non medis.
7. H S ( Hygiene Sanitasi )
Pengambilan sampel air, penyuluhan dan pembinaan kesling,
pendataan dan pembinaan perumahan, jaga, spal, TTU, TP3, TP2M,
pembinaan kesehatan kerja, inspeksi sanitarian air bersih.
8. P H N
Kunjungan rumah bagi kelompok resti, keluarga rawan, lanjut usia,
pembinaan usila.
9. U K S
Pendataan murid, bimbingan / penyuluhan, skrening UKS, penataran
dokter kecil, pertemuan TP UKS/3 bulan sekali.
10. Laboratorium
Pemeriksaan sederhana urine, darah, faeces, rujukan bila perlu.
65
11. KESWA
Pengobatan penderita lepas rawat RS, rawat jalan penderita jiwa,
penerimaan penderita baru, penyuluhan, pertemuan dan rujukan ke
RSJ.
12. R / R ( Pencatatan dan Pelaporan )
a. Melaksanakan R/R harian pasien maupun non pasien Puskesmas
b. Laporan Mingguan :
1) W2PU
2) P2ISPA
c. Laporan Bulanan :
1) SP2TP (LB1,LB3,LB4)
2) KIA : PWS (Pemantauan Wilayah Setempat)
3) KB : Laporan bulanan KB
4) Gizi : Laporan Gizi Buruk
5) BP Gigi : Laporan Kunjungan Gigi
6) P2M : Diare, Imunisasi, STP (Surveilan Terpadu Penyakit)
7) Obat : LPLPO
8) Laporan kunjungan ASKIN
9) Laporan Kunjungan ASKES
10) Laporan Imunisasi
11) Laporan TB
12) Laporan Keuangan :
• Laporan Pendapatan
66
• Laporan Pengeluaran
• Laporan ASKES
• Laporan JPKMM
13) HS
d. Laporan Tri Bulan :
KIA : Laporan Tri Bulanan, PWS
e. Laporan Semester : Laporan Kunjungan UKGS dan UKS
f. Laporan Tahunan :
1) Obat : Rencana usulan obat
2) SP2TP :
• Profil
• POA
• LOKMIN
• Laporan data vital tahunan
3) Keuangan :
• Perencanaan rencana kerja 67, 5% umum
• Perencanaan rencana kerja 75% ASKES
• Perencanaan rencana kerja ASKIN
4) PKM : Laporan PHBS
5) Laporan Inventarisasi Barang Medis dan Non Medis
g. Laporan Lima Tahunan : Microplaning
67
E. Kinerja Pembangunan Kesehatan
Di dalam kegiatan-kegiatan multi sektor yang dilaksanakan di
Puskesmas Danurejan I dalam rangka mencapai Kecamatan Sehat, telah
memberikan kegiatan penyuluhan maupun pelaksanaan PSN (Pemberantasan
sarang nyamuk) bersama-sama aparat terkait (Kecamatan, Kelurahan,
RT/RW) setempat, dan juga penyuluhan TTU (Tempat-Tempat Umum).
Di dalam penyuluhan maupun pembinaan Keluarga Berencana (KB)
yang bekerja sama dengan PLKB dari Kecamatan telah melaksanakan dengan
sasaran Pasangan Usia Subur (PUS). Di sekolah-sekolah mengadakan
pembinaan pentingnya kesehatan dan kebersihan, juga kegiatan pemeriksaan
UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) untuk tingkat SD sedangkan untuk
tingkat remaja pembinaan Napza.
Tabel IV.2
KEGIATAN LINTAS SEKTORAL
No Kegiatan Frekuensi Lintas Sektor Terkait Topik
6x Kader/masyarakat AMP
6x Kader/masyarakat PWS
6x Kecamatan Pemb.KPKIA
3x P&K, murid SMP/SMA Reproduksi Remaja
1x Kader Pelatihan kader posyandu materi buku KIA
1x Masyarakat, lansia, dan kelurahan
Pembentukan paguyuban lansia tingkat kelurahan
1 KIA
1x Kader posyandu dan TK DDTKA/DDTKB dan APRAS
2 UKGS 2x Murid TK & SD Kebersihan Gigi
68
Lanjutan Tabel IV.2
No Kegiatan Frekuensi Lintas Sektor Terkait Topik
3x Gizi
2x AIDS
2x Napza
2x Kesehatan reproduksi
2x PHBS
3 UKS
2x
Murid TK, SD, SMP, SMA
Penyakit menular
4 KB 1x Kecamatan,kader,Masyarakat Pap smear
5 Gizi 1x Masyarakat Lansia Sumber : Profil Puskesmas Danurejan I Tahun 2007, 2008
69
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Anggaran Puskesmas
Dalam menghitung anggaran puskesmas, menggunakan 3 cara teknik
pengukuran Value For Money, yaitu :
1. Tingkat Ekonomi :
Realisasi Pengeluaran Anggaran Pengeluaran
X 100%
Kriteria Ekonomi adalah :
• Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x <100%) berarti ekonomis.
• Jika diperoleh nilai sama dari 100% (x =100%) berarti ekonomis
berimbang.
• Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x >100%) berarti tidak
ekonomis.
Perhitungan :
a. Tahun 2007
47.630.725 62.530.040
x 100 % = 76,17 %
x <100%, maka pengelolaan pengeluaran anggaran puskesmas pada
Tahun 2007 adalah Ekonomis.
70
b. Tahun 2008
70.861.185 76.640.200
x 100 % = 92,46 %
x <100%, maka pengelolaan pengeluaran anggaran puskesmas pada
Tahun 2008 adalah Ekonomis.
c. Tahun 2009
98.571.027 94.149.095
x 100 % = 104,70 %
x >100%, maka pengelolaan pengeluaran anggaran puskesmas pada
Tahun 2009 adalah Tidak Ekonomis.
2. Tingkat Efisiensi :
Realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan Realisasi pendapatan
X 100%
Kriteria Efisiensi adalah :
• Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x <100%) berarti efisien.
• Jika diperoleh nilai sama dari 100% (x =100%) berarti efisiensi
berimbang.
• Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x >100%) berarti tidak efisien.
71
Perhitungan :
a. Tahun 2007
162.376.271 76.050.009
x 100 % = 213,51 %
x >100%, maka pengelolaan pengeluaran anggaran puskesmas pada
Tahun 2007 adalah Tidak Efisien.
b. Tahun 2008
178.436.454 135.277.175
x 100 % = 131,90 %
x >100%, maka pengelolaan pengeluaran anggaran puskesmas pada
Tahun 2008 adalah Tidak Efisien.
c. Tahun 2009
195.783.851 155.082.275
x 100 % = 126,24 %
x >100%, maka pengelolaan pengeluaran anggaran puskesmas pada
Tahun 2009 adalah Tidak Efisien.
3. Tingkat Efektivitas :
Realisasi Pendapatan Anggaran Pendapatan
X 100%
Kriteria Efektivitas adalah :
• Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x <100%) berarti tidak
efektif.
72
• Jika diperoleh nilai sama dari 100% (x =100%) berarti efektivitas
berimbang.
• Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x >100%) berarti efektif.
Perhitungan :
a. Tahun 2007
76.050.009 88.890.450
x 100 % = 85,55%
x <100%, maka pengelolaan pendapatan anggaran puskesmas pada
Tahun 2007 adalah Tidak Efektif.
b. Tahun 2008
135.277.175 113.770.000
x 100 % = 118,90 %
x >100%, maka pengelolaan pendapatan anggaran puskesmas pada
Tahun 2008 adalah Efektif.
c. Tahun 2009
155.082.275 108.062.675
x 100 % = 104,70%
x >100%, maka pengelolaan pendapatan anggaran puskesmas pada
Tahun 2009 adalah Efektif.
73
B. Subsidi Pemerintah
Dalam pelayanannya, puskesmas sebagai organisasi publik
mendapat subsidi dari pemerintah. Dalam penelitian ini, subsidi yang
dipakai adalah persediaan obat, persediaan alat dan bahan kesehatan,
persediaan alat dan bahan gigi, dan persediaan alat dan bahan laboratorium.
1. Uji Prasyarat
Analisis dilakukan dengan menggunakan 3 analisis prasyarat agar
dapat diperoleh analisis yang terbaik. Prasyarat yang digunakan adalah :
a. Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data variabel penelitian
berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan
teknik analisis Kolmogorov-Smirnov dan untuk perhitungannya
menggunakan program SPSS 13 for windows.
Kriteria dikatakan normal jika nilai asymp. sig > 0.10
tidak normal jika nilai asymp. sig < 0.10
Berdasarkan data di atas, maka uji normalitas ini adalah NORMAL.
Tabel V.1 Uji Normalitas
36 36 36 36 362062.5278 130614.9 697.5000 207.7708 1653.1831192.33460 32568.74 148.66501 88.48546 556.85981
.099 .183 .134 .192 .092
.099 .163 .134 .192 .056-.085 -.183 -.089 -.120 -.092.591 1.096 .804 1.152 .550.875 .181 .538 .141 .923
NMean Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
pasien stokobt altkes altgigi allab
Sumber : Data primer diolah, 2010.
74
b. Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada
korelasi antar variabel bebas (independen).
Untuk pengujian ini digunakan fasilitas uji Variance Inflation Factor
(VIF) dan Tolerance yang terdapat dalam program SPSS versi 13.0.
Kriteria tidak terjadi multikolinearitas apabila nilai VIF nya kurang
dari 10 dan nilai Tolerance nya lebih besar dari 0.1.
Berdasarkan data di atas, maka uji multikolinearitas ini adalah
TIDAK TERJADI MULTIKOLINEARITAS.
c. Heteroskedastisitas
Tabel V.2 Uji Multikolinearitas
2312.176 223.694 10.336 .000-.001 .001 -.106 -.642 .525 .906 1.104.253 .223 .195 1.135 .265 .835 1.198
-.999 .365 -.460 -2.735 .010 .875 1.143-.083 .058 -.239 -1.419 .166 .870 1.149
(Constant) stokobtaltkesaltgigi allab
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics
Sumber : Data primer diolah, 2010.
Tabel V.3 Uji Heretoskedastisitas
129.674 130.457 .994 .328-.001 .001 -.197 -1.114 .274.190 .130 .270 1.466 .153
-.073 .213 -.062 -.342 .735-.021 .034 -.111 -.615 .543
(Constant) stokobtaltkesaltgigiallab
Model 1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Sumber : Data primer diolah, 2010.
75
Pengujian heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Kriteria dikatakan terjadi heteroskedastisitas jika nilai sig < 0.10
Tidak terjadi heteroskedastisitas jika nilai sig > 0.10
Berdasarkan data di atas, maka uji heteroskedastisitas ini adalah
baik, karena TIDAK TERJADI HETEROSKEDASTISITAS.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Setelah melewati uji prasyarat, maka analisis regresi yang
diperoleh adalah :
Tabel V. 4 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel B t-hitung Sig. Kesimpulan stokobt -0.001 -0.642 0.525 Tidak Signifikan altkes 0.253 1.135 0.265 Tidak Signifikan altgigi -0.999 -2.735 0.010 Signifikan allab -0.083 -1.419 0.166 Signifikan Konstanta = 2312.176 R2 = 0,234 Adjusted R square = 0.135 F hitung = 2.363 Sig. = 0,075
Sumber: Data primer diolah, 2010
Dari hasil analisis regresi linier berganda tersebut diketahui
persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 2312,176-0,001X1+0,253X2-0,999X3-0,083X4
76
a. Uji t (secara parsial)
Uji t ini merupakan pengujian untuk menunjukkan
pengaruh secara individu variabel bebas yang ada didalam model
terhadap variabel terikat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas menjelaskan variasi
variabel terikat. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,10
(p<0,10), maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Penjelasan hasil uji t untuk masing-masing variabel bebas
adalah :
Jika t-hitung >t-tabel, maka Tolak H0, H1 diterima (Signifikan)
Jika t-hitung< t-tabel, makaTerima H0, H1 ditolak (Tidak Signifikan)
Degree of Freedom adalah n-1, yaitu 36-1=35.
t-tabel dengan probabilitas 10% (0,10) adalah 1,306
1) Persediaan Obat (Stokobt)
Hasil statistik uji t untuk variabel persediaan obat diperoleh
nilai t-hitung sebesar -0,642 lebih kecil dari t-tabel 1,306. Oleh
karena nilai t-hitung lebih kecil, maka tidak terdapat pengaruh
persediaan obat terhadap jumlah pasien.
2) Persediaan alat dan bahan kesehatan (altkes)
Hasil statistik uji t untuk variabel persediaan obat diperoleh
nilai t-hitung sebesar 1,135 lebih kecil dari t-tabel 1,306. Oleh
karena nilai t-hitung lebih kecil, maka tidak terdapat pengaruh
77
persediaan alat dan bahan kesehatan terhadap jumlah pasien.
3) Persediaan alat dan bahan gigi (altgigi)
Hasil statistik uji t untuk variabel persediaan obat diperoleh
nilai t-hitung sebesar -2,735 lebih besar dari t-tabel 1,306. Oleh
karena nilai t-hitung lebih besar, maka terdapat pengaruh
persediaan alat dan bahan gigi terhadap jumlah pasien.
4) Persediaan alat dan bahan laboratorium (allab)
Hasil statistik uji t untuk variabel persediaan obat diperoleh
nilai t-hitung sebesar -1,419 lebih besar dari t-tabel 1,306. Oleh
karena nilai t-hitung lebih besar, maka terdapat pengaruh
persediaan alat dan bahan laboratorium terhadap jumlah pasien.
b. Uji F
Uji F (uji Fisher) digunakan untuk menguji signifikansi
model regresi. Tujuan dari uji F ini adalah untuk membuktikan
secara statistik bahwa keseluruhan koefisien regresi yang digunakan
dalam analisis ini signifikan. Apabila nilai signifikansi F lebih kecil
dari 0,10 (p<0,10) maka model regresi signifikan secara statistik.
Dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 2,363 dengan
signifikansi sebesar 0,075. Ternyata nilai signifikansi tersebut lebih
kecil dari 0,10 (p<0,10), hal ini berarti bahwa model regresi dengan
variabel bebas variabel persediaan obat, persediaan alat dan bahan
kesehatan, persediaan alat dan bahan gigi, dan persediaan alat dan
78
bahan laboratorium berpengaruh signifikan secara statistik
terhadap jumlah pasien.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan suatu alat untuk
mengukur besarnya persentase pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat. Besarnya koefisien determinasi berkisar antara
angka 0 sampai dengan 1, semakin mendekati nol besarnya koefisien
determinansi suatu persamaan regresi, maka semakin kecil pengaruh
semua variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya
semakin besar koefisien determinasi mendekati angka 1, maka
semakin besar pula pengaruh semua variabel independen terhadap
variabel dependen.
Hasil uji R2 pada penelitian ini diperoleh nilai R2 sebesar
0,234. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah pasien dipengaruhi oleh
persediaan obat, persediaan alat dan bahan kesehatan, persediaan alat
dan bahan gigi, dan persediaan alat dan bahan laboratorium sebesar
23,4%, sedangkan sisanya sebesar 76,6% dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
79
C. Pembahasan
1. Pengelolaan Anggaran Puskesmas
a. Tingkat Ekonomi
Tabel V.5 Tingkat Ekonomi Pengelolaan Anggaran
TINGKAT EKONOMI
Tahun 2007 76,17% Ekonomis
Tahun 2008 92,46% Ekonomis
Tahun 2009 104,70% Tidak Ekonomis Sumber : Data primer diolah, 2010
Pada Tahun 2007, tingkat ekonomi di Puskesmas Danurejan I
adalah Ekonomis (76,17%), yang berarti Puskesmas Danurejan I
dapat meminimalisir input resources yang digunakan (menghindari
pengeluaran yang boros dan tidak produktif).
Tahun 2008, tingkat ekonomi di Puskesmas Danurejan I adalah
Ekonomis (92,46%), yang berarti Puskesmas Danurejan I dapat
meminimalisir input resources yang digunakan (menghindari
pengeluaran yang boros dan tidak produktif).
Tahun 2009, tingkat ekonomi di Puskesmas Danurejan I adalah
Tidak Ekonomis (104,70%), yang berarti Puskesmas Danurejan I
tidak dapat meminimalisir input resources yang digunakan
(pengeluaran yang boros dan tidak produktif).
80
b. Tingkat Efisiensi
Tabel V.6 Tingkat Efisiensi Pengelolaan Anggaran
TINGKAT EFISIENSI
Tahun 2007 213,51% Tidak Efisien
Tahun 2008 131,90% Tidak Efisien
Tahun 2009 126,24% Tidak Efisien Sumber : Data primer diolah, 2010
Pada Tahun 2007, tingkat efisiensi di Puskesmas Danurejan I
adalah Tidak Efisien (213,51%), yang berarti Puskesmas Danurejan I
tidak dapat menggunakan input yang terendah untuk mencapai
output tertentu. Realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan,
dalam hal ini adalah subsidi dari pemerintah untuk puskesmas, tidak
sesuai atau lebih besar dari realisasi pendapatan puskesmas.
Tahun 2008, tingkat efisiensi di Puskesmas Danurejan I adalah
Tidak Efisien (131,90%), yang berarti Puskesmas Danurejan I tidak
dapat menggunakan input yang terendah untuk mencapai output
tertentu. Realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan, dalam hal
ini adalah subsidi dari pemerintah untuk puskesmas, tidak sesuai atau
lebih besar dari realisasi pendapatan puskesmas.
Tahun 2009, tingkat efisiensi di Puskesmas Danurejan I adalah
Tidak Efisien (126,24%), yang berarti Puskesmas Danurejan I tidak
dapat menggunakan input yang terendah untuk mencapai output
tertentu. Realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan, dalam hal
81
ini adalah subsidi dari pemerintah untuk puskesmas, tidak sesuai atau
lebih besar dari realisasi pendapatan puskesmas.
c. Tingkat Efektivitas
Tabel V.7 Tingkat Efektivitas Pengelolaan Anggaran
TINGKAT EFEKTIVITAS
Tahun 2007 85,55% Tidak Efektif
Tahun 2008 118,90% Efektif
Tahun 2009 104,70% Efektif Sumber : Data primer diolah, 2010
Pada Tahun 2007, tingkat efektivitas di Puskesmas Danurejan I
adalah Tidak Efektif (85,55%), yang berarti tingkat pencapaian hasil
lebih kecil dari target yang ditetapkan atau realisasi anggaran puskesmas
hasilnya lebih kecil/sedikit dari target anggaran puskesmas.
Tahun 2008 (118,90%), tingkat efektivitas di Puskesmas
Danurejan I adalah Efektif, yang berarti tingkat pencapaian hasil lebih
besar dari target yang ditetapkan atau realisasi anggaran puskesmas
hasilnya lebih besar/banyak dari target anggaran puskesmas.
Tahun 2009, tingkat efektivitas di Puskesmas Danurejan I adalah
Efektif (104,70%), yang berarti tingkat pencapaian hasil lebih besar dari
target yang ditetapkan atau realisasi anggaran puskesmas hasilnya lebih
besar/banyak dari target anggaran puskesmas.
82
2. Subsidi Pemerintah
Dari analisis yang telah dilakukan, dalam penelitian ini terlihat
bahwa variabel persediaan obat tidak berpengaruh signifikan dan negatif
terhadap jumlah pasien, atau tidak mendukung dalam jumlah pasien. Hal
ini berarti bahwa persediaan obat yang terdapat di Puskesmas Danurejan
I tidak mempengaruhi jumlah pasien untuk berkunjung atau berobat ke
Puskesmas Danurejan I.
Variabel persediaan alat dan bahan kesehatan tidak berpengaruh
signifikan terhadap jumlah pasien. Hal ini berarti bahwa persediaan alat
dan bahan kesehatan yang terdapat di Puskesmas Danurejan I tidak
mempengaruhi jumlah pasien untuk berkunjung atau berobat ke
Puskesmas Danurejan I.
Variabel persediaan alat dan bahan gigi berpengaruh signifikan
terhadap jumlah pasien. Hal ini berarti bahwa persediaan alat dan bahan
gigi yang terdapat di Puskesmas Danurejan I dapat mempengaruhi
jumlah pasien untuk berkunjung atau berobat ke Puskesmas Danurejan I.
Variabel persediaan alat dan bahan laboratorium berpengaruh
signifikan terhadap jumlah pasien. Hal ini berarti bahwa persediaan alat
dan bahan laboratorium yang terdapat di Puskesmas Danurejan I dapat
mempengaruhi jumlah pasien untuk berkunjung atau berobat ke
Puskesmas Danurejan I.
83
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah diuraikan dalam bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan Analisis Deskriptif :
Tingkat ekonomi Puskesmas Danurejan I sudah dapat dikatakan
bagus karena Tahun 2007 dan 2008 adalah Ekonomis, hanya Tahun
2009 yang Tidak Ekonomis. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
a. Jumlah karyawan Puskesmas Danurejan I pada Tahun 2009
meningkat. Pada Tahun 2007 dan Tahun 2008 Puskesmas Danurejan
I berjumlah 24 karyawan, dan pada Tahun 2009 menjadi 29
karyawan. Peningkatan jumlah karyawan ini berpengaruh pada jasa
pelayanan atau insentif yang dibagikan dan belanja makan minum
harian pegawai.
b. Tidak adanya tenaga cleaning service yang disediakan oleh Dinas
Kesehatan Kota sehingga Puskesmas menganggarkan sendiri.
c. Semakin banyaknya kebutuhan untuk operasional Puskesmas
Danurejan I seperti fotokopi, pembelian printer, pembelian alat-alat
medis dan ATK yang tidak disubsidi oleh pemerintah, dan lain-lain.
Tingkat efisiensi Puskesmas Danurejan I tidak bagus karena dari
Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2009 adalah Tidak Efisien. Hal ini
84
disebabkan karena realisasi biaya untuk memperoleh pendapatan, dalam
hal ini adalah subsidi dari pemerintah untuk puskesmas (dalam bentuk
barang tetapi oleh peneliti telah diolah menjadi rupiah), tidak sesuai
dengan permintaan/kebutuhan dari puskesmas.
Tingkat efektivitas Puskesmas Danurejan I pada Tahun 2007 tidak
efektif, dan Tahun 2008 dengan Tahun 2009 berturut-turut menjadi
efektif. Hal ini disebabkan karena masyarakat Tegal Panggung (Wilayah
binaan Puskesmas Danurejan I) dan masyarakat sekitar sudah memiliki
kesadaran akan pentingnya kesehatan, sehingga masyarakat yang sakit
akan segera berkunjung ke Puskesmas Danurejan I. Dan bagi masyarakat
miskin yang banyak terdapat di sekitar Wilayah Kelurahan Tegal
Panggung yang sebelumnya tidak dapat berobat karena masalah biaya
juga dapat berobat karena ada program kesehatan gratis dari Pemerintah
Pusat melalui program Jamkesmas dan Jamkessos, dan dari Pemerintah
Daerah berupa KMS dan Jamkesda.
2. Berdasarkan Analisis Regresi :
Subsidi pemerintah dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk
persediaan obat, persediaan alat dan bahan kesehatan, persediaan alat
dan bahan gigi, dan persediaan alat dan bahan laboratorium. Berdasarkan
analisis yang telah dilakukan, persediaan alat dan bahan gigi serta
persediaan alat dan bahan laboratorium berpengaruh secara signifikan,
sedangkan persediaan obat dan persedian alat dan bahan kesehatan tidak
berpengaruh signifikan. Jika dilihat secara keseluruhan dari empat
85
persediaan yang disubsidi oleh pemerintah itu, 23,4% mempengaruhi
jumlah pasien untuk berkunjung atau berobat ke Puskesmas Danurejan I,
sedangkan sisanya sebesar 76,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini. Jadi, subsidi merupakan bagian kecil bagi
masyarakat untuk berkunjung atau berobat ke Puskesmas Danurejan I.
Faktor-faktor lainnya mungkin disebabkan oleh motivasi kepada pasien,
semangat karyawan, sikap pelayanan, dan lain-lain. Intinya, faktor
penentu dari keberhasilan puskesmas tidak ditentukan oleh subsidi yang
diberikan oleh pemerintah.
3. Dari hasil analisis deskriptif dan analisis regresi tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa :
a. Secara keseluruhan pengelolaan anggaran dan kinerja Puskesmas
Danurejan I adalah baik. Puskesmas Danurejan I dapat mengelola
anggaran secara mandiri, dan subsidi dari pemerintah yang
mengakibatkan Puskesmas Danurejan I berada dalam kondisi yang
tidak efisien dan hanya 23,4% yang mempengaruhi pasien untuk
berobat ke puskesmas, dapat menghambat pengelolaan anggaran dan
kinerja puskesmas dalam mencapai tujuan-tujuan puskesmas.
b. Puskesmas Danurejan I tidak mampu mengoptimalkan pelayanan,
dengan alasan subsidi tidak sesuai dengan keadaan masyarakat lokal,
yang meliputi kondisi lingkungan geografis dan perilaku hidup
bersih/sehat masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Danurejan I.
86
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian, maka
dapat diusulkan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi pemerintah, subsidi yang diberikan kepada puskesmas disesuaikan
dengan permintaan dan kebutuhan puskesmas serta kebutuhan
masyarakat lokal. Apabila subsidi yang diberikan tidak sesuai dengan
permintaan, maka subsidi tersebut tidak akan bermanfaat atau tidak
akan digunakan. Contoh, persediaan obat diperbanyak sesuai dengan
banyaknya jumlah penyakit yang diderita masyarakat atau pasien di
wilayah tersebut.
2. Bagi Puskesmas Danurejan I, memberikan penyuluhan kepada
masyarakat agar kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang
kesehatan meningkat, yang nantinya akan berimbas dengan semakin
banyaknya masyarakat yang berobat ke Puskesmas Danurejan I
sehingga dapat meningkatkan efektivitas puskesmas (dalam bentuk
realisasi pendapatan) dan mencapai tujuan masyarakat yang sehat.
3. Bagi dokter-dokter di Puskesmas Danurejan I, memberikan alternatif
obat lain apabila obat yang dibutuhkan telah habis dengan obat yang
memiliki kesamaan jenis, agar persediaan obat yang diberikan
pemerintah dapat dimaksimalkan dan dimanfaatkan dengan sebaik
mungkin.
87
4. Dan bagi Puskesmas Danurejan I, untuk mengatur manajemen
puskesmas, baik itu karyawan ataupun pasien yang ingin berobat wajib
mengikuti prosedur pendaftaran yang berlaku.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini mungkin masih banyak kekurangan yang
harus dibenahi. Kekurangan ini disebabkan oleh adanya beberapa hal,
yaitu :
1. Keterbatasan pengalaman, kemampuan, tenaga, dan waktu yang dimiliki
penulis sehingga tidak bisa melakukan penelitian secara maksimal yang
mungkin kurang bisa mencerminkan keadaan yang sesungguhnya pada
Puskesmas Danurejan I.
2. Terbatasnya data yang digunakan dalam penelitian yang mungkin masih
bisa lebih banyak lagi yang dapat dipergunakan.
DAFTAR PUSKTAKA
Tangkilis, Hessel N.S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta : PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Moh. Mahsun, Firma Sulistiyani, and H. Andre P. 2006. Akuntansi Sektor
Publik. Yogyakarta : BPFE.
Mahsun, Moh. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : BPFE.
Agustino, Leo. 2006. Politik dan Kebijakan Publik. Bandung : Penerbit AIPI.
Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004. 2004. Kebijakan Dasar Puskesmas.
Jakarta.
Anonim. 2008. Profil Kelurahan Tegal Panggung Tahun 2007. Yogyakarta:
Kelurahan Tegal Panggung.
Anonim. 2009. Data Monografi Desa dan Kelurahan Tegal Panggung Tahun
2008. Yogyakarta: Kelurahan Tegal Panggung.
Anonim. 2010. Data Monografi Desa dan Kelurahan Tegal Panggung Tahun
2009. Yogyakarta: Kelurahan Tegal Panggung.
Anonim. 2008. Profil Puskesmas Danurejan I Tahun 2007. Yogyakarta:
Puskesmas Danurejan I.
Anonim. 2009. Profil Puskesmas Danurejan I Tahun 2008. Yogyakarta:
Puskesmas Danurejan I.
Anonim. 2001. Paradigma Baru Puskesmas. Jakarta : Depkes dan Kesos RI.
Anonim. 2006. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas. Jakarta : Direktorat
Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Depatemen Kesehatan RI.
Suryo, Djoko. 2004. Penduduk dan Perkembangan Kota Yogyakarta1900-1990.
Surabaya: The 1st International Conference on Urban History Surabaya,
August 23rd-25th 2004.
Titien, Yoseptin. 2001. Kota Yogyakarta. Yogyakarta : Litbang Kompas.
Mardiasmo. 2002. Otonomi Daerah Sebagai Upaya Memperkokoh Basis
Perekonomian Daerah. www.ekonomirakyat.org
Aheruddin. 2008. Pengelolaan Keuangan Daerah di Era Otonomi Daerah.
www.sumbawanews.com
www.jogjakota.go.id. 2010. Kondisi Geografis Kota Yogyakarta. Yogyakarta.
www.wikipedia.com. 2010. Danurejan, Yogyakarta. Yogyakarta.
www.tkpktegalpanggung.blogspot.com, 2008. Ada Apa dengan Tegal
Panggung?. Yogyakarta.
www.danurejan1.surveilans-respon.org, 2009. Peta Wilayah Kelurahan Tegal
Panggung. Yogyakarta.
LAMPIRAN
HASIL UJI NORMALITAS NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
36 36 36 36 362062.5278 130614.9 697.5000 207.7708 1653.1831192.33460 32568.74 148.66501 88.48546 556.85981
.099 .183 .134 .192 .092
.099 .163 .134 .192 .056-.085 -.183 -.089 -.120 -.092.591 1.096 .804 1.152 .550.875 .181 .538 .141 .923
NMeanStd. Deviation
Normal Parameters a,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
pasien stokobt altkes altgigi allab
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan teknik analisis Kolmogorov-Smirnov dan untuk perhitungannya menggunakan program SPSS 13 for windows. Kriteria dikatakan normal jika nilai asymp. sig > 0.10
tidak normal jika nilai asymp. sig < 0.10
HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS
Regression
Variables Entered/Removedb
allab,stokobt,altgigi,altkes
a. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: pasienb.
Coefficientsa
2312.176 223.694 10.336 .000-.001 .001 -.106 -.642 .525 .906 1.104.253 .223 .195 1.135 .265 .835 1.198
-.999 .365 -.460 -2.735 .010 .875 1.143-.083 .058 -.239 -1.419 .166 .870 1.149
(Constant)stokobtaltkesaltgigiallab
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: pasiena.
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk pengujian ini digunakan fasilitas uji Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance yang terdapat dalam program SPSS versi 13.0. Kriteria tidak terjadi multikolinearitas apabila nilai VIF nya kurang dari 10 dan nilai Tolerance nya lebih besar dari 0.1.
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
Regression
Variables Entered/Removedb
allab,stokobt,altgigi,altkes
a. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: abs_resb.
Coefficientsa
129.674 130.457 .994 .328-.001 .001 -.197 -1.114 .274.190 .130 .270 1.466 .153
-.073 .213 -.062 -.342 .735-.021 .034 -.111 -.615 .543
(Constant)stokobtaltkesaltgigiallab
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: abs_resa.
Pengujian heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas Kriteria dikatakan terjadi heteroskedastisitas jika nilai sig < 0.10
Tidak terjadi heteroskedastisitas jika nilai sig > 0.10
HASIL UJI REGRESI Regression
Variables Entered/Removedb
allab,stokobt,altgigi,altkes
a. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: pasienb.
Model Summary
.483a .234 .135 178.90591Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), allab, stokobt, altgigi, altkesa.
ANOVAb
302513.9 4 75628.483 2.363 .075a
992227.0 31 32007.3241294741 35
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), allab, stokobt, altgigi, altkesa.
Dependent Variable: pasienb.
Coefficientsa
2312.176 223.694 10.336 .000-.001 .001 -.106 -.642 .525.253 .223 .195 1.135 .265
-.999 .365 -.460 -2.735 .010-.083 .058 -.239 -1.419 .166
(Constant)stokobtaltkesaltgigiallab
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: pasiena.
Kecukupan dan Kemampuan : Mutu Pelayanan : Hasil jangka panjang Pelayanan : -Staff Mekanisme & Prosedur Terbangunnya MASYARAKAT SEHAT -Obat -Pelayanan -Laboratorium -Organisasional -Gedung, dll -Tindakan medis Hasil segera Pelayanan : Hasil jangka menengah Pelayanan : 1. Jumlah pelayanan medis 1. Mutu hidup meningkat 2. Jumlah kunjungan 2.Perilaku hidup bersih meningkat Pengelolaan Anggaran (Rencana & Realisasi) 3. Jumlah penyuluhan - kebersihan lingkungan menjadi terbiasa - Epidemi DB menurun Pengelolaan Anggaran dan Kinerja Puskesmas (Anggaran dan Hasil Capaian)
Alokasi Anggaran Kinerja Puskesmas/Hasil Capaian
KEBIJAKAN PUBLIK/PEMERINTAH TENTANG PUSKESMAS
INPUT GOALS OUTCOME OUTPUT PROSES
HASIL PELAYANAN MUTU PELAYANAN ANGGARAN PEMERINTAH
ANGGARAN INTERNAL : RETRIBUSI
EFISIENSI
EFEKTIVITAS
EKONOMIS
KOORDINATOR BPUDr. Bondan Dananjoyo
KEPALA PUSKESMASDrg. Dyah Librania Nugrahini
Drg Aan IswantiKOORDINATOR KIADr. Yulia Ratnawati
Urusan Kepeg
Mulyadi
PERAWAT 1Semiyati
PERAWAT 2Deni Salbiyah
PERAWAT 4Diah Arinie
PERAWAT 3Heru H
BIDAN 2Misnawati Wenna Neli Rhena G.J.
BIDAN 1Rumartiningsih
PERAWAT 1 PERAWAT 2Suyanto
GIZI SANITARIANLuluk N. Wiyoto
KOORDINATOR PROGRAM dan PENUNJANGDr. Irma Mayasari
KOORDINATOR BP GIGI
FARMASITatik R
Endang DPL
PKM LABORATORIUMWiyoto
Urusan Keuangan
Sunawi, SKM
KA SUB BAG TU
Sunawi, SKM
Ur. Adm & SIK
Mulyadi
Urusan Umum
Isnadi Sugiyanta
KEPALA PUSKESMASDrg. Dyah Librania Nugrahini
KA SUB BAG TU
Sunawi, SKM
Urusan Kepeg Urusan Umum Ur. Adm & SIK Urusan Keuangan
Dokumentasi Administrasi Umum MR Pasien Bendahara IncomeKearsipan Simpus
Kebersihan Catat-Lapor
KOORDINATOR BPU KOORDINATOR BP GIGI KOORDINATOR KIA KOORDINATOR KESMAS dan PENUNJANGDr. Bondan Dananjoyo Drg Aan Iswanti Dr. Yulia Ratnawati Dr. Irma Mayasari
PERAWAT 1 PERAWAT 2 PERAWAT 3 PERAWAT 4 PERAWAT 1 PERAWAT 2 BIDAN 1 BIDAN 2 GIZI SANITARIAN
TUGIN
CakupanPHN Konselor
Layanan SOP
TUGIN TUGIN TUGIN TUGIN
FARMASIPKM LABORATORIUM
Gaji PegawaiKerumah-tanggaan
KeamananTUGIN
SIK & Net workingTUGIN
Pendataan
Data Base
TUGIN
Operasional PuskAskeskin
TUGIN
PendataanAdministrasi
MONEV
Layanan SOP Layanan SOP Layanan SOPLayanan SOP Layanan SOP PendataanPendataan
PemetaanPHN
PelaporanPencatatanPencatatanPencatatan Pencatatan Pencatatan Pencatatan Data Base
Layanan SOP Layanan SOP Layanan SOP Layanan SOP
PHNTUGIN
PencatatanPelaporanMONEV
PemetaanPHN
TUGIN
PelaporanMONEV
TUGIN
TUGIN
PencatatanPelaporanMONEV
PemetaanPHN
TUGIN
MONEVPemetaan
TUGIN
Pencatatan
Pelaporan
MONEV
PHN
Pelaporan
MONEV
PHN
MONEV
PencatatanPelaporanPemetaanCakupan
PHNMONEV
PelaporanPemetaan
Laporan
Data Base
Pemetaan wil
POAC
Cakupan
Konselor
Laporan
Pemetaan Wil
POAC
Cakupan
Pelaporan
MONEV
PHN
TUGIN
Pelaporan
MONEV
PHN
TUGIN
Laporan
Pemetaan Wil
POAC
Cakupan
Konselor
ENDANGLayananSimpusLPLPO
MTP
Tim PosyanduTim PoswilTim UKKTim P3KTim PHNTim UKS
Bendh OP
PERAWAT 1
Djunaedi
Erni DP
Mulyadi
Erni DP
MulyadiSIK & Net working
Simpus
FARMASI
Mulyadi
DJUNAEDI
GIZI SANITARIAN
Tatik Retnowulan
Askeskin
Operasional Pusk
Kas Pusk
Isnadi
Isnadi
Danu
Djoko Purwoko
Endang DPL
Misnawati
ISNADI
Pendataan Kearsipan
MULYADI
UKGS UKS
Mulyadi
Mulyadi
Mulyadi
TB Paru PTM UKS IspaUKBM
KB KonsultasiDBD
Tim UKS
Tim Poswil
Urusan Kepeg Urusan Umum Ur. Adm & SIK Urusan KeuanganDokumentasi Administrasi Umum MR Pasien Bendahara Income
Catat-Lapor
KEPALA PUSKESMASDrg. Dyah Librania Nugrahini
KA SUB BAG TUSunawi, SKM
Tm PoswilTim P3K
Tim Posyandu
Administrasi Kebersihan
Gaji / TPP Keamanan
Tim PHN
Tim UKKTim P3KTim PHN
Tim UKKTim P3K
Tim Poswil
Tim UKS
Tim P3KTim PHN
Tim UKKTim P3KTim PHN
Tim UKK
Tim UKS
Dr. Irma MayasariKOORDINATOR BPU KOORDINATOR BP GIGI KOORDINATOR KIA KOORDINATOR PROGRAM dan PENUNJANG
Drg Aan Iswanti Dr. Yulia Ratnawati
BIDAN 1 BIDAN 2PERAWAT 2PERAWAT 2 PERAWAT 3 PERAWAT 4
Dr. Bondan Dananjoyo
PKM LABORATORIUMSEMIYATI DENI SAL HERU Hd DIAH Ar MISNAWATI WENNA N RUMARTIN
PERAWAT 1WIYOTO WIYOTO
Layanan Layanan LayananLayanan Layanan Layanan LayananTATIK R
Simpus SimpusLayanan
Simpus SimpusLayanan
SUYANTOLayanan Layanan Layanan Layanan
Rhena G LULUK N
Simpus Simpus Simpus Simpus
Kusta Malaria Mata (STP, W2 C1)
SimpusSimpus SimpusKB
Simpus SimpusKonsultasi Battra
Diare UKK JIWA Surveilans KIA KIA UsilaImunisasi Koord Survei
Haji Kelurahan
Tim UKK
Tim PHN
Tim Posyandu Tim Posyandu Tim Posyandu Tim Posyandu Tim Posyandu Tim PosyanduTim Poswil Tim Poswil
Tim UKKTim P3KTim PHN
Tim PosyanduTim Poswil
Tim Posyandu
Tim UKKTim P3KTim PHN
Tim Posyandu
Tim P3KTim PHN
Tim UKK
Tim UKSBendh Askeskin
Tim UKS
Tim UKKTim Poswil
Tim UKSBendh Barang
Tim Posyandu
Tim UKS Tim UKS Tim UKS
Tim UKK
Tim PosyanduTim Poswil Tim Poswil Tim Poswil Tim Poswil Tim Poswil Tim Poswil Tim Poswil
Tim Posyandu Tim Posyandu
Tim P3K
Bendh Barang Kas PuskTim UKS Tim UKS Tim UKS
Tim P3KTim PHN
Tim P3KTim PHN
Tim UKS
Tim P3KTim PHN
Tim UKKTim P3KTim PHN
Tim UKKTim P3KTim PHN
Pengelola JaringanPerbaikan Sistem Com
Tim Posyandu
Penerimaan BHPPengelola BHPDistribusi BHP
Tim UKK
DJOKO PURWOKOKeamanan Lingk
PertamananPembantu Bendh OP
Tim P3KTim Posyandu
Tim PoswilTim PoswilTim P3K
Tim P3K
ERNI DPPembantu Bendh OP
Tim PosyanduTm Poswil
KOTA YOGYAKARTA LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD
TAHUN 2007
SKPD : Puskesmas Danurejan IPenggunaan Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran : dr. Fetty FathiyahBendahara Penerimaan : Joko Purwoko
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEPT OKT NOV DES2 02.1 02 01.4.1.2.1.1a Retribusi Pelayanan Puskesmas
A. Rawat Jalan 66.405.000 4.234.650 5.460.000 4.252.000 3.712.000 3.928.000 3.690.000 2.947.000 2.757.000 2.656.000 2.525.000 2.868.000 9.328.000 48.357.650 18.047.350
B. Rawat InapC. Kunjungan Rumah 28.125 12.500 21.875 9.375 12.500 56.250 (28.125)
D. Tindakan Medik D1. Bedah 624.375 123.703 67.500 186.375 22.500 137.500 73.125 43.125 16.875 138.250 11.250 7.500 262.500 1.090.203 (465.828)
D2. Penyakit Mata D3. Penyakit THT 136.200 118.575 146.500 112.800 45.400 45.400 56.750 118.775 56.750 45.000 219.725 965.675 (829.475)
D4. Penyakit Kulit dan Kelamin D5. Tindakan KIA dan KB 567.375 57.750 87.750 22.875 36.375 40.500 124.500 29.625 39.000 36.375 474.750 92.625
D6. Tindakan Medik Gigi 7.635.875 624.991 1.031.000 596.625 411.500 475.125 672.375 607.750 294.375 356.375 369.000 417.125 1.471.375 7.327.616 308.259
D7. Tindakan Lain-lain 35.943 36.000 42.000 28.500 14.250 126.000 98.250 75.250 45.750 6.750 48.000 114.750 671.443 (671.443)
D8. Konsultasi 2.073.750 113.750 90.000 171.250 50.000 82.500 88.750 71.250 22.500 16.250 71.250 33.750 526.250 1.337.500 736.250
E. Tarif Penunjang Medis E1. Pemeriksaan Laboratorium 9.972.875 920.313 1.389.625 1.128.500 965.750 851.750 1.103.625 834.000 949.375 571.125 694.500 773.625 2.745.875 12.928.063 (2.955.188)
E2. Elektromedik 37.500 7.500 25.000 22.500 10.000 15.000 7.500 20.000 107.500 (70.000)
E3. Rehabilitasi Medik E4. Pemeriksaan Buta Warna 79.375 1.875 1.875 9.375 1.875 18.125 11.250 18.750 63.125 16.250
F. Pelayanan Non Medis F1. Surat Keterangan 1.330.000 241.109 211.250 142.500 88.125 265.625 309.375 224.375 223.750 140.000 216.875 258.125 233.750 2.554.859 (1.224.859)
F2. Surat Rekomendasi Bid. Kshtn 12.500 12.500 9.375 34.375 (34.375)
F3. Ambulance/Mobil Jenazah 36.000 36.000 (36.000)
F4. Visum
G. Lain-lain 45.000 45.000 (45.000)
JUMLAH 88.890.450 6.420.534 8.458.750 6.712.300 5.390.500 5.859.900 6.109.000 5.004.650 4.457.000 4.176.400 3.999.750 4.490.125 14.971.100 76.050.009 12.840.441
(dalam rupiah)
Kode Rekening Uraian Jumlah Anggaran
PENERIMAANJumlah
Anggaran Yang
Terealisasi
Jumlah Anggaran
Yang Telah
Disetor
Sisa Anggaran
Yang Belum
Terealisasi/ Pelampauan Anggaran
KOTA YOGYAKARTA LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD
TAHUN 2008
SKPD : Puskesmas Danurejan IPenggunaan Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran : dr. Fetty FathiyahBendahara Penerimaan : Joko Purwoko
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEPT OKT NOV DES2 02.1 02 01.4.1.2.1.1a Retribusi Pelayanan Puskesmas
A. Rawat Jalan 87.990.000 7.820.000 2.850.000 2.858.000 3.018.000 3.075.000 2.934.000 3.171.000 3.167.000 13.389.000 3.539.000 3.677.000 26.851.000 76.349.000 76.349.000 11.641.000
B. Rawat InapC. Kunjungan Rumah 9.375 9.375 9.375 28.125 12.500 9.375 9.375 87.500 87.500 (87.500)
D. Tindakan Medik D1. Bedah 1.081.500 252.750 18.750 144.625 16.875 15.000 22.500 16.875 174.375 7.500 11.250 255.000 935.500 935.500 146.000
D2. Penyakit Mata 45.750 45.750 45.750 (45.750)
D3. Penyakit THT 971.500 94.800 17.025 147.550 22.700 17.025 146.950 17.025 242.225 705.300 705.300 266.200
D4. Penyakit Kulit dan Kelamin D5. Tindakan KIA dan KB 261.000 43.125 99.750 60.000 50.250 63.750 293.250 84.750 1.943.625 2.638.500 2.638.500 (2.377.500)
D6. Tindakan Medik Gigi 7.929.500 1.056.250 392.750 448.750 406.125 536.625 329.375 475.250 330.500 1.877.750 558.875 455.000 4.488.750 11.356.000 11.356.000 (3.426.500)
D7. Tindakan Lain-lain 328.750 115.500 50.500 185.000 163.500 75.000 86.500 250.000 125.250 406.750 168.750 158.250 2.113.750 2.113.750 (2.113.750)
D8. Konsultasi 1.055.000 477.500 65.000 8.750 25.000 51.250 37.500 13.750 1.710.000 13.750 8.750 1.793.750 4.205.000 4.205.000 (3.150.000)
E. Tarif Penunjang Medis E1. Pemeriksaan Laboratorium 12.100.250 2.546.375 939.375 747.375 641.000 583.750 1.737.375 933.625 1.283.875 6.483.125 1.265.375 891.125 15.335.500 33.387.875 33.387.875 (21.287.625)
E2. Elektromedik 175.000 67.500 390.000 457.500 457.500 (282.500)
E3. Rehabilitasi Medik E4. Pemeriksaan Buta Warna 25.000 4.375 4.375 5.000 50.000 23.125 30.625 6.875 124.375 124.375 (99.375)
F. Pelayanan Non Medis F1. Surat Keterangan 2.156.250 105.000 206.250 275.625 213.750 193.125 196.875 331.250 159.375 194.375 241.875 463.750 95.625 2.676.875 2.676.875 (520.625)
F2. Surat Rekomendasi Bid. Kshtn 25.000 103.125 28.125 131.250 131.250 (106.250)
F3. Ambulance/Mobil Jenazah 36.000 27.000 63.000 63.000 (63.000)
F4. Visum
G. Lain-lain
JUMLAH 113.770.000 12.760.550 4.691.750 4.524.875 4.563.400 4.791.675 5.447.000 5.231.575 5.270.900 24.562.450 6.093.275 5.776.625 51.563.100 135.277.175 135.277.175 (21.507.175)
(dalam rupiah)
Kode Rekening Uraian Jumlah Anggaran
PENERIMAANJumlah
Anggaran Yang
Terealisasi
Jumlah Anggaran
Yang Telah Disetor
Sisa Anggaran
Yang Belum Terealisasi/ Pelampauan Anggaran
KOTA YOGYAKARTA LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN SKPD
TAHUN 2009
SKPD : Puskesmas Danurejan IPenggunaan Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran : dr. Fetty FathiyahBendahara Penerimaan : Joko Purwoko
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEPT OKT NOV DES2 02.1 02 01.4.1.2.1.1a Retribusi Pelayanan Puskesmas
A. Rawat Jalan 77.835.000 2.809.000 2.668.000 3.328.000 3.044.000 3.880.000 2.946.000 7.661.000 3.489.000 5.563.000 8.986.000 10.551.000 9.838.000 64.763.000 64.763.000 13.072.000
B. Rawat Inap
C. Kunjungan Rumah 9.375 40.625 12.500 9.375 18.750 18.750 109.375 109.375 (109.375)
D. Tindakan Medik
D1. Bedah 729.375 118.375 46.875 5.625 56.500 50.625 97.000 15.000 46.875 65.625 28.125 180.375 711.000 711.000 18.375
D2. Penyakit Mata
D3. Penyakit THT 17.025 146.275 21.000 51.075 39.725 100.450 56.750 17.025 101.250 90.200 101.250 742.025 742.025 (742.025)
D4. Penyakit Kulit dan Kelamin
D5. Tindakan KIA dan KB 877.550 131.000 336.000 100.500 387.875 233.250 295.500 76.875 613.500 1.357.875 1.336.500 1.314.000 6.182.875 6.182.875 (5.305.325)
D6. Tindakan Medik Gigi 7.519.500 508.125 318.125 437.625 377.875 668.000 350.125 1.676.375 436.625 1.017.625 2.903.125 3.020.125 3.923.000 15.636.750 15.636.750 (8.117.250)
D7. Tindakan Lain-lain 2.251.500 85.500 47.375 85.000 169.500 94.500 247.250 202.000 63.500 45.500 28.750 163.500 130.250 1.362.625 1.362.625 888.875
D8. Konsultasi 750.000 13.750 8.750 5.000 12.500 5.000 1.520.000 18.750 27.500 15.000 33.750 1.660.000 1.660.000 (910.000)
E. Tarif Penunjang Medis
E1. Pemeriksaan Laboratorium 15.546.000 1.186.250 869.625 1.252.250 786.000 1.897.375 974.250 3.704.500 685.750 4.341.125 11.728.000 16.270.375 16.929.750 60.625.250 60.625.250 (45.079.250)
E2. Elektromedik 105.000 390.000 105.000 600.000 600.000 (600.000)
E3. Rehabilitasi Medik
E4. Pemeriksaan Buta Warna 130.625 25.625 2.500 9.375 20.625 2.500 1.875 23.125 1.875 4.375 91.875 91.875 38.750
F. Pelayanan Non Medis
F1. Surat Keterangan 2.423.125 137.500 117.500 188.125 148.750 138.750 187.500 175.000 258.125 179.375 379.375 390.000 202.500 2.502.500 2.502.500 (79.375)
F2. Surat Rekomendasi Bid. Kshtn 12.500 12.500 12.500 (12.500)
F3. Ambulance/Mobil Jenazah
F4. Visum 15.000 15.000 15.000 (15.000)
G. Lain-lain 33.750 33.750 67.500 67.500 (67.500)
JUMLAH 108.062.675 4.792.150 4.428.775 5.703.625 4.639.750 7.227.200 5.076.850 15.498.700 5.084.125 11.959.025 26.024.375 31.990.450 32.657.250 155.082.275 155.082.275 (47.019.600)
(dalam rupiah)
Kode Rekening Uraian Jumlah Anggaran
PENERIMAANJumlah
Anggaran Yang
Terealisasi
Jumlah Anggaran
Yang Telah Disetor
Sisa Anggaran
Yang Belum Terealisasi/ Pelampauan Anggaran
PEMERINTAH DAERAH KOTA YOGYAKARTASKPD : DINAS KESEHATAN UNIT KERJA : PUSKESMAS DANUREJAN I
LAPORAN REALISASI ANGGARANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007
NO URUT URAIANANGGARAN
SETELAH PERUBAHAN
REALISASI LEBIH/(KURANG)
1 2 3 4 51 PENDAPATAN
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 88.890.450 76.050.009 (12.840.441) 1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
JUMLAH 88.890.450 76.050.009 (12.840.441)
2 BELANJA 2.1 BELANJA OPERASI
2.1.1 Belanja Pegawai 31.265.099 30.073.010 (1.192.089) 2.1.2 Belanja Barang 28.008.522 16.557.715 (11.450.807)
2.2 BELANJA MODAL2.2.1 Belanja Tanah2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 3.256.419 1.000.000 (2.256.419) 2.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan2.2.4 Belanja jalan, Irigasi, dan Jaringan2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya2.2.6 Belanja Aset Lainnya
JUMLAH 62.530.040 47.630.725 (14.899.315) SURPLUS/DEFISIT (27.739.756)
PEMERINTAH DAERAH KOTA YOGYAKARTASKPD : DINAS KESEHATAN UNIT KERJA : PUSKESMAS DANUREJAN I
LAPORAN REALISASI ANGGARANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2008
NO URUT URAIANANGGARAN
SETELAH PERUBAHAN
REALISASI LEBIH/(KURANG)
1 2 3 4 51 PENDAPATAN
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 113.770.000 135.277.175 21.507.175 1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
JUMLAH 113.770.000 135.277.175 21.507.175
2 BELANJA 2.1 BELANJA OPERASI
2.1.1 Belanja Pegawai 43.405.200 40.916.306 (2.488.894) 2.1.2 Belanja Barang 23.393.000 21.102.879 (2.290.121)
2.2 BELANJA MODAL2.2.1 Belanja Tanah2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 9.842.000 8.842.000 (1.000.000) 2.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan2.2.4 Belanja jalan, Irigasi, dan Jaringan2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya2.2.6 Belanja Aset Lainnya
JUMLAH 76.640.200 70.861.185 (5.779.015) SURPLUS/DEFISIT 15.728.160
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTASKPD : DINAS KESEHATAN UNIT KERJA : PUSKESMAS DANUREJAN I
Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2008
LAPORAN REALISASI ANGGARANA. PENDAPATANNO URAIAN PENDAPATAN ANGGARAN 2008 REALISASI 2008 %1 Penerimaan pendapatan puskesmas 113.770.000 135.277.175 118,902
Penjelasan realisasi :Pendapatan retribusi Puskesmas yang terdiri dari penerimaan pendapatan puskesmas Tahun 2008 terealisasi sebesar Rp 135.277.175,- atau 118,9% dari target. Hal ini disebabkan karena tambahan klaim Maskin Tahun Anggaran 2007.
B. BELANJANO URAIAN BELANJA ANGGARAN 2008 REALISASI 2008 %
BELANJA OPERASIONAL1 Honor pelayanan medis 39.880.200 37.471.306 93,962 Honor tenaga teknis puskesmas 1.125.000 1.120.000 99,563 Belanja kursus singkat & pelatihan 2.400.000 2.325.000 96,884 Belanja ATK 2.400.000 2.366.200 98,595 Belanja alat listrik & elektronik 500.000 500.000 100,006 Belanja perangko, meterai & benda pos 100.000 99.000 99,007 Belanja alat kebersihan & bahan pembersih 1.500.000 1.383.658 92,248 Belanja bahan bakar minyak dan gas 450.000 251.000 55,789 Belanja pengisian tabung gas 150.000 0,00
10 Belanja peralatan rumah tangga 800.000 643.200 80,4011 Belanja bahan baku bangunan 600.000 600.000 100,0012 Belanja bahan atau bibit tanaman 400.000 400.000 100,0013 Belanja bahan kimia atau laboratorium 400.000 375.000 93,7514 Belanja bahan alat kantor, rumah tangga, dan komunikasi 1.200.000 1.195.000 99,5815 Hadiah 400.000 343.700 85,9316 Belanja alat-alat medis 1.750.000 1.750.000 100,00
875.000 - 0,0017 Belanja bahan percontohan (BMHP) 460.000 450.000 97,8318 Belanja telepon 1.800.000 1.581.901 87,8819 Belanja air 300.000 273.000 91,0020 Belanja surat kabar atau majalah 720.000 720.000 100,0021 Belanja cetak 1.200.000 1.198.400 99,8722 Belanja penggandaan 1.214.000 1.212.120 99,8523 Belanja makan dan minum harian pegawai 3.562.000 3.250.700 91,2624 Belanja makan dan minum rapat puskesmas 1.092.000 1.076.000 98,5325 Belanja makan dan minuman tamu 200.000 114.000 57,0026 Belanja perjalanan dalam daerah 1.320.000 1.320.000 100,00
JUMLAH BELANJA OPERASIONAL 66.798.200 62.019.185 92,85BELANJA MODAL
27 BM pengadaan white board 100.000 100.000 100,0028 BM pengadaan penunjuk waktu 400.000 400.000 100,0029 BM pengadaan komputer notebook 6.302.000 6.302.000 100,0030 BM pengadaan kelengkapan komputer 500.000 500.000 100,0031 BM pengadaan software 1.000.000 - 0,0032 BM pengadaan kursi kerja 600.000 600.000 100,0033 BM pengadaan rak buku, tv, kembang 340.000 340.000 100,0034 BM pengadaan piring, gelas 500.000 500.000 100,0035 BM pengadaan konstruksi jaringan air 100.000 100.000 100,00
JUMLAH BELANJA MODAL 9.842.000 8.842.000 89,84TOTAL 76.640.200 70.861.185 92,46
1. Belanja Operasional Puskesmas yang terdiri dari : terlampir Tahun 2008 terealisasi sebesar Rp 62.019.185,- atau 92,85%
dari target. Hal ini disebabkan karena honor pelayanan medis tanggal 19-31 Desember 2008 belum terbayarkan.
2. Belanja BM Puskesmas yang terdiri dari : terlampir Tahun 2008 terealisasi sebesar Rp 8.842.000,- atau 89,84%
dari target. Hal ini disebabkan karena BM pengadaan software tidak dipenuhi.
- Penjelasan Pencapaian Kinerja per Kegiatan :
1. Kegiatan ……………………………… terealisir sebesar Rp. ………………………… atau ………………………… % dari
target. Hal ini disebabkan karena …………………………………………….
NERACA
1. Saldo Kas di Bendahara per 31 Desember 2008 terdiri dari :
1) Kas di Bendahara Pengeluaran Rp. 789.088,-
2) Kas di Bendahara Penerimaan Rp. 0,-
2. Saldo piutang per 31 Desember 2008 terdiri dari :
Piutang jasa pelayanan medis tanggal 19-31 Desember 2008 Rp. 9.562.481,-
JUMLAH Rp. 9.562.481,-
Ditinjau dari umur piutang dapat dirinci sebagai berikut :
Kurang dari 1 tahun Rp. 9.562.481,-
1 tahun sampai dengan 2 tahun Rp. 0,-
lebih dari 2 tahun Rp. 0,-
JUMLAH Rp. 9.562.481,-
3. Saldo persediaan bahan habis pakai per 31 Desember 2008 terdiri dari :
Persediaan ATK Rp. 0,-
Persediaan Bahan/Material Rp. 0,-
Persediaan Bibit/Hewan Rp. 0,-
Persediaan Obat-obatan Rp. 0,-
Persediaan Alat Listrik Rp. 0,-
JUMLAH Rp. 0,-
4. Penambahan Aset Tetap selama Tahun 2008 terdiri dari :
Tanah Rp. 0,-
Peralatan dan Mesin Rp. 8.842.000,-
Bangunan Gedung Rp. 0,-
Jalan, Laringan, dan Instalasi Rp. 0,-
Aktiva Tetap Lainnya Rp. 0,-
Bangunan dalam Pengerjaan Rp. 0,-
JUMLAH Rp. 8.842.000,-
- Penjelasan Realisasi Belanja Operasional dan Belanja Modal :
PEMERINTAH DAERAH KOTA YOGYAKARTASKPD : DINAS KESEHATAN UNIT KERJA : PUSKESMAS DANUREJAN I
LAPORAN REALISASI ANGGARANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2009
NO URUT URAIANANGGARAN
SETELAH PERUBAHAN
REALISASI LEBIH/(KURANG)
1 2 3 4 51 PENDAPATAN
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 108.062.675 155.082.275 47.019.600 1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
JUMLAH 108.062.675 155.082.275 47.019.600
2 BELANJA 2.1 BELANJA OPERASI
2.1.1 Belanja Pegawai 56.740.040 64.004.499 7.264.459 2.1.2 Belanja Barang 29.729.055 27.451.528 (2.277.527)
2.2 BELANJA MODAL2.2.1 Belanja Tanah2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 7.680.000 7.115.000 (565.000) 2.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan2.2.4 Belanja jalan, Irigasi, dan Jaringan2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya2.2.6 Belanja Aset Lainnya
JUMLAH 94.149.095 98.571.027 4.421.932 SURPLUS/DEFISIT 51.441.532
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTASKPD : DINAS KESEHATAN UNIT KERJA : PUSKESMAS DANUREJAN I
Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2009
LAPORAN REALISASI ANGGARANA. PENDAPATAN
NO URAIAN PENDAPATAN ANGGARAN 2009 REALISASI 2009 %1 Penerimaan pendapatan puskesmas 108.062.675 155.082.275 143,512
Penjelasan realisasi :Pendapatan retribusi Puskesmas yang terdiri dari penerimaan pendapatan puskesmas Tahun 2008 terealisasi sebesar Rp 155.082.275,- atau 143,51% dari target. Hal ini disebabkan karena tambahan klaim Maskin Tahun Anggaran 2008 dan Honor Pelayanan Medis antara Tanggal 19-31 Desember 2008 (Oleh Dinas Kesehatan harus tutup buku sampai tanggal 18 Desember 2008).B. BELANJA
NO URAIAN BELANJA ANGGARAN 2009 REALISASI 2009 %BELANJA OPERASIONAL
1 Honor jasa pelayanan kesehatan 51.640.040 59.204.499 114,652 Honor Tenaga Teknis 5.100.000 4.800.000 94,123 Belanja Alat Tulis Kantor 500.000 499.925 99,994 Belanja alat listrik dan elektronik 500.000 495.100 99,025 Belanja perangko, materai, dan benda pos lainnya 50.000 48.000 96,006 Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 569.100 567.500 99,727 Belanja bahan bakar minyak/gas 450.000 152.000 33,788 Belanja Pengisian Tabung Gas 150.000 150.000 100,009 Belanja peralatan rumah tangga 1.554.405 1.554.350 100,00
10 Belanja bahan baku bangunan 3.000.000 2.999.568 99,9911 Belanja Bahan /Bibit Tanaman 400.000 400.000 100,0012 Belanja bahan alat kantor rumah tangga dan komunikasi 2.400.000 2.399.675 99,9913 Hadiah 400.000 - 0,0014 Belanja alat-alat medis 1.000.000 1.000.000 100,0015 Belanja Bahan Percontohan (BMHP) 800.000 799.975 100,0016 Belanja Telepon 2.400.000 1.511.435 62,9817 Belanja Air 300.000 313.850 104,6218 Belanja Surat Kabar/Majalah 720.000 720.000 100,0019 Dokumentasi, Dekorasi, dan Publikasi 331.550 331.500 99,9820 Belanja Penggandaan 2.400.000 2.399.900 100,0021 Belanja Makanan dan Minuman Harian Pegawai 5.400.000 5.400.000 100,0022 Belanja makan dan minum rapat 2.184.000 2.183.750 99,9923 Belanja makan dan minuman tamu 200.000 190.000 95,0024 Belanja Perjalanan Dalam Daerah 1.320.000 665.000 50,3825 Belanja Kursus-kursus singkat/pelatihan 2.700.000 2.670.000 98,89
JUMLAH BELANJA OPERASIONAL 86.469.095 91.456.027 105,77BELANJA MODAL
26 Belanja Modal Pengadaan AC/kipas angin 600.000 600.000 100,0027 Belanja Modal Pengadaan Komputer/PC 4.280.000 4.280.000 100,0028 Belanja Modal Pembelian Printer 800.000 800.000 100,0029 Belanja Modal Pengadaan Scanner 1.000.000 720.000 72,0030 Penggantian Suku Cadang Komputer 1.000.000 715.000 71,50
JUMLAH BELANJA MODAL 7.680.000 7.115.000 92,64TOTAL 94.149.095 98.571.027 104,70
1. Belanja Operasional Puskesmas yang terdiri dari : terlampir Tahun 2009 terealisasi sebesar Rp 91.456.027,- atau 105,77%
dari target. Hal ini disebabkan karena honor pelayanan medis tanggal 19-31 Desember 2008 telah terbayarkan dan adanya
kerusakan pipa ledeng yang menyebabkan tagihan air menjadi meningkat tajam.
2. Belanja BM Puskesmas yang terdiri dari : terlampir Tahun 2009 terealisasi sebesar Rp 7.115.000,- atau 92,64%
dari target. Hal ini disebabkan karena BM pengadaan software tidak dipenuhi.
- Penjelasan Pencapaian Kinerja per Kegiatan :
1. Kegiatan ……………………………… terealisir sebesar Rp. ………………………… atau ………………………… % dari
target. Hal ini disebabkan karena …………………………………………….
NERACA
1. Saldo Kas di Bendahara per 31 Desember 2009 terdiri dari :
1) Kas di Bendahara Pengeluaran Rp. 0,-
2) Kas di Bendahara Penerimaan Rp. 0,-
2. Saldo piutang per 31 Desember 2009 terdiri dari :
Piutang jasa pelayanan medis Rp. 0,-
JUMLAH Rp. 0,-
Ditinjau dari umur piutang dapat dirinci sebagai berikut :
Kurang dari 1 tahun Rp. 0,-
1 tahun sampai dengan 2 tahun Rp. 0,-
lebih dari 2 tahun Rp. 0,-
JUMLAH Rp. 0,-
3. Saldo persediaan bahan habis pakai per 31 Desember 2009 terdiri dari :
Persediaan ATK Rp. 0,-
Persediaan Bahan/Material Rp. 0,-
Persediaan Bibit/Hewan Rp. 0,-
Persediaan Obat-obatan Rp. 0,-
Persediaan Alat Listrik Rp. 0,-
JUMLAH Rp. 0,-
4. Penambahan Aset Tetap selama Tahun 2009 terdiri dari :
Tanah Rp. 0,-
Peralatan dan Mesin Rp. 7.115.000,-
Bangunan Gedung Rp. 0,-
Jalan, Laringan, dan Instalasi Rp. 0,-
Aktiva Tetap Lainnya Rp. 0,-
Bangunan dalam Pengerjaan Rp. 0,-
JUMLAH Rp. 7.115.000,-
- Penjelasan Realisasi Belanja Operasional dan Belanja Modal :
LAPORAN KUNJUNGAN PUSKESMAS DANUREJAN I TAHUN 2007
NO BULAN BP. UMUM BP. GIGI KIA KB LABORAT/KIR/TT JUMLAH
1 Januari 2.016 141 135 70 26 2.388
2 Februari 1.805 156 124 78 39 2.202
3 Maret 1.998 116 139 95 24 2.372
4 April 1.976 134 129 16 22 2.277
5 Mei 1.978 153 157 62 49 2.399
6 Juni 1.334 174 59 67 58 1.692
7 Juli 1.549 159 137 61 64 1.970
8 Agustus 1.590 169 142 95 45 2.041
9 Sept 1.526 155 127 70 29 1.907
10 Oktober 1.417 142 137 84 52 1.832
11 November 1.737 164 140 83 71 2.195
12 Desember 1.461 193 83 74 33 1.844
20.387 1.856 1.509 855 512 25.119TOTAL
LAPORAN KUNJUNGAN PUSKESMAS DANUREJAN I TAHUN 2008
NO BULAN BP. UMUM BP. GIGI KIA KB LABORAT/KIR/TT JUMLAH
1 Januari 1.628 163 104 89 31 2.015
2 Februari 1.601 156 110 67 40 1.974
3 Maret 1.740 168 139 85 98 2.230
4 April 1.698 159 134 81 42 2.114
5 Mei 1.663 165 122 94 38 2.082
6 Juni 1.560 154 129 83 50 1.976
7 Juli 1.609 158 103 98 91 2.059
8 Agustus 1.619 185 117 105 54 2.080
9 Sept 1.710 102 94 90 29 2.025
10 Oktober 1.647 156 105 68 66 2.042
11 November 1.663 162 85 94 131 2.135
12 Desember 1.584 121 83 93 23 1.904
19.722 1.849 1.325 1.047 693 24.636TOTAL
LAPORAN KUNJUNGAN PUSKESMAS DANUREJAN I TAHUN 2009
NO BULAN BP. UMUM BP. GIGI KIA KB LABORAT (TT & KIR) JUMLAH
1 Januari 1.500 175 81 91 24 1.871
2 Februari 1.548 122 91 88 28 1.877
3 Maret 1.783 183 88 75 42 2.171
4 April 1.531 136 121 99 41 1.928
5 Mei 1.607 168 95 69 32 1.971
6 Juni 1.611 141 108 92 50 2.002
7 Juli 1.905 155 87 103 51 2.301
8 Agustus 1.986 131 109 86 68 2.380
9 Sept 1.432 118 86 55 41 1.732
10 Oktober 1.889 171 95 109 126 2.390
11 November 1.662 125 84 85 93 2.049
12 Desember 1.479 137 69 102 27 1.814
19.933 1.762 1.114 1.054 623 24.486TOTAL
REKAP SUBSIDI OBAT, ALAT & BAHAN KESEHATAN, ALAT & BAHAN GIGI, dan ALAT & BAHAN LABORATORIUM
BULAN SUBSIDI (Rp) BULAN SUBSIDI (Rp) BULAN SUBSIDI (Rp)
Januari 2007 12.269.078 Januari 2008 12.584.862 Januari 2009 11.201.456
Februari 2007 14.466.858 Februari 2008 14.499.505 Februari 2009 19.510.895
Maret 2007 12.434.747 Maret 2008 18.877.015 Maret 2009 14.352.102
April 2007 11.656.325 April 2008 15.984.892 April 2009 18.530.683
Mei 2007 15.985.741 Mei 2008 18.647.459 Mei 2009 20.850.289
Juni 2007 16.704.123 Juni 2008 15.234.753 Juni 2009 15.258.554
Juli 2007 14.020.915 Juli 2008 13.690.868 Juli 2009 15.744.295
Agustus 2007 15.359.578 Agustus 2008 10.976.961 Agustus 2009 17.658.046
September 2007 10.571.089 September 2008 20.802.979 September 2009 16.439.969
Oktober 2007 13.545.296 Oktober 2008 10.636.611 Oktober 2009 7.969.492
November 2007 13.284.684 November 2008 12.656.327 November 2009 21.768.055
Desember 2007 12.077.839 Desember 2008 13.844.222 Desember 2009 16.500.016
JUMLAH 162.376.271 JUMLAH 178.436.454 JUMLAH 195.783.851
KETERANGAN : Subsidi pemerintah dalam bentuk unit yang telah diolah dalam bentuk Rupiah
TAHUN 2007 TAHUN 2009TAHUN 2008
BULAN Jumlah Pasien Persediaan Obat (Unit)
Persediaan alat dan bahan kesehatan (Unit) Persediaan alat dan bahan gigi (Unit) Persediaan alat dan bahan
laboratorium (Unit)Januari 2007 2.388 95.572 453 180,00 637,00Februari 2007 2.202 113.426 471 124,00 794,00
Maret 2007 2.372 114.747 742 124,00 735,00April 2007 2.277 113.403 878 123,00 2.130,00Mei 2007 2.399 117.213 875 126,00 1.837,00Juni 2007 1.692 112.571 768 397,00 1.761,10Juli 2007 1.970 110.790 604 416,00 1.275,40
Agustus 2007 2.041 110.262 784 304,75 1.283,80September 2007 1.907 110.634 693 311,00 1.178,50
Oktober 2007 1.832 117.546 755 290,00 1.020,20November 2007 2.195 101.749 624 323,00 2.601,30Desember 2007 1.844 120.149 622 343,25 2.072,70
Januari 2008 2.015 111.949 515 139,00 2.075,35Februari 2008 1.974 126.516 618 126,75 2.348,65
Maret 2008 2.230 142.764 602 159,50 1.995,45April 2008 2.114 138.532 536 115,25 2.012,40Mei 2008 2.082 246.423 614 100,50 2.296,70Juni 2008 1.976 163.028 509 198,00 2.019,30Juli 2008 2.059 141.672 508 144,00 2.353,30
Agustus 2008 2.080 145.041 711 149,50 1.946,20September 2008 2.025 155.879 643 160,25 2.132,50
Oktober 2008 2.042 145.342 624 164,25 2.511,50November 2008 2.135 135.907 569 157,25 2.044,60Desember 2008 1.904 148.195 611 140,25 1.809,30
Januari 2009 1.871 127.951 559 163,00 1.682,30Februari 2009 1.877 142.403 662 119,25 1.582,00
Maret 2009 2.171 138.245 916 170,25 1.346,20April 2009 1.928 144.705 864 165,00 1.247,00Mei 2009 1.971 154.033 815 377,00 1.395,90Juni 2009 2.002 136.853 919 284,00 1.793,32Juli 2009 2.301 140.807 905 281,00 2.024,92
Agustus 2009 2.380 152.239 1.053 245,00 1.566,80September 2009 1.732 145.298 863 237,00 1.371,40
Oktober 2009 2.390 125.107 802 205,75 1.129,20November 2009 2.049 134.986 648 214,75 1.652,00Desember 2009 1.814 120.199 775 201,25 1.672,40
KETERANGAN : Satuan yang digunakan dalam bentuk UNIT, tidak dalam bentuk tablet, kapsul, botol, liter, dll.karena yang dibicarakan adalah stok/persediaan.UNIT adalah jumlah keseluruhan satuan yang kemudian digabungkan dan menjadi stok/persediaan.
DATA SUBSIDI DARI PEMERINTAH DALAM BENTUK BARANG
Dinas Kesehatan Kota YogyakartaPuskesmas : DANUREJAN I
Usulan Perencanaan Kebutuhan Obat, Reagen dan Perbekalan Kesehatan
Pengadaan Tahun : 2010
Kode Barang
Nama Barang Satuan Pemakaian Tahun 2009
Pemakaian Rata - Rata Per Bulan
Sisa Persediaan Per
31/12/2009
Usulan Kebutuhan Puskesmas
Ket
OBAT ESENSIAL GENERIK1001011 Albendazole 400 tab1001021 Allopurinol 100 mg tab 6.304 525,3 380 5.9241001031 Alprazolam 0,5 mg tab 919 76,6 191 7281001051 Ambroxol 30 mg tab 15.070 1.255,8 778 15.7211001061 Aminofilin 200 mg tab 6.897 574,8 543 6.3541001071 Aminofilin inj 24mg/ml 10ml amp1001081 Amitriptilin 25 mg tab 1.944 162,0 216 1.7281001091 Amlodipin 5 mg tab 5.147 467,9 5.1471001101 Amoksisilina 125mg/ 5ml - sirup btl 883 73,6 71 8931001111 Amoksisilina 250 mg cap 11.526 960,5 772 10.7541001121 Amoksisilina 500 mg cap 47.371 3.947,6 2.312 45.0591001131 Antalgin 500 mg tab 9.646 803,8 1.613 8.0331001141 Antalgin inj amp1001151 Antasida DOEN kombinasi tab 18.497 1.541,4 1.185 17.3121001161 Antasida DOEN sirup btl 460 38,3 83 3771001171 Anti Hemorrhoid suppositoria DOEN biji 356 39,6 26 3301001181 Antibakteri salep DOEN kombinasi tube 82 6,8 20 621001191 Antiparkinson DOEN kombinasi tab1001211 Aqua pro injeksi steril 20 ml btl1001221 Aquadest steril 500 ml btl 8 0,7 4 41001231 As.Benz 3%+ as.salislt 6% (Whitefield) pot 40 3,3 17 231001241 As.Salisil 2%+ blrng end 4% (2-4 zalf) pot 111 9,3 15 961001251 Asam Askorbat 50 mg tab 8.309 692,4 1.426 6.8831001261 Asam Mefenamat 500 mg tab 8.039 669,9 803 7.2361001271 Asam Traneksamat 500 mg tab1001281 Asam Traneksamat inj amp1001291 Asetosal 100 mg tab 195 16,3 193 21001301 Asetosal 500 mg tab 94 -941001311 Asiklovir 200 mg tab 100,0 1.2001001321 Asiklovir 400 mg tab 1.927 160,6 224 1.7031001331 Asiklovir krem 5% tube 250 20,8 19 2311001341 Atropin Sulfat inj 0,25mg/ml 1ml amp1001351 Asam Folat 1 mg cap 500,0 6.0001002011 Bekarbon tab 91 7,6 313 -2221002021 Benz.Benzil Penisilin inj 1,2 juta iu vial1002031 Besi (II) Sulfat kombinasi tab slt 3.948 329,0 3.135 8131002051 Betahistin Mesilat 6 mg tab 3.097 309,7 143 3.2491002061 Betametason krem tube 638 53,2 17 6211003011 Captopril 12,5 mg tab 7.760 646,7 432 7.3281003021 Captopril 25 mg tab 29.902 2.491,8 1.990 27.9121003031 Cetirizine 10 mg cap 4.244 353,7 176 4.4741003041 Cimetidin 200 mg tab 9.791 815,9 325 10.4121003051 Clobazam 10 mg tab1003061 Clonidin 0,15 mg tab 3.880 323,3 70 4.1911004011 Dexamethason 0,5 mg tab 30.260 2.521,7 2.177 28.0831004021 Dexamethason inj 5 mg/ml 1ml amp1004031 Dextromethorphan HBr 10mg/ 5ml-sirup btl 122 10,2 12 1101004041 Dextromethorphan HBr 15 mg tab 2.420 201,7 670 1.7501004051 Diazepam 2 mg tab 7.161 596,8 1.297 5.8641004061 Diazepam 5 mg tab1004071 Diazepam inj 5 mg/ml 2ml amp1004081 Difenhydramin HCl inj 10mg/ml 1 ml amp1004091 Digoksin 0,25 mg tab 63 5,3 70 -7
Kode Barang
Nama Barang Satuan Pemakaian Tahun 2009
Pemakaian Rata - Rata Per Bulan
Sisa Persediaan Per
31/12/2009
Usulan Kebutuhan Puskesmas
Ket
1004101 Diltiazem 30 mg tab1004111 Domperidon 10 mg tab 2.667 222,3 360 2.5371004121 Doxyciclin 100 mg cap 1.300 108,3 1.4301005011 Efedrin HCl 25 mg tab 13.523 1.126,9 870 12.6531005021 Ekstrak Belladon 10 mg tab1005031 Epinefrin 0,1% - 1ml inj amp 5 -51005041 Ergotam 1mg + Koffein 50mg, komb tab 4.325 360,4 385 3.9401005051 Eritromisin 250 mg cap 2.4001005061 Eritromisin 500 mg tab 1.894 157,8 314 1.5801005071 Ethambutol 500 mg tab1006011 Famotidin 20 mg tab 664 55,3 86 5781006021 FDC I box 3 0,3 2 31006031 FDC II box 1 0,1 11006041 FDC IV box1006051 Fenobarbital 30 mg tab 680 56,7 129 5511006061 Fenobarbital inj 50mg/ml 2ml amp1006071 Fenoksimetil penisilin 250 mg tab1006081 Fenoksimetil penisilin 500 mg tab1006091 Fenol gliserol tetes telinga 10% btl 60 5,0 9 511006101 Fitomenadion (Vit K1) 10 mg tab 20 1,7 380 -3601006111 Fitomenadion (Vit K1) inj amp1006121 Fitomenadion(K4) 10 mg tab 110 9,2 1101006131 Furosemide 40 mg tab 415 34,6 91 3241006133 FDC Sisipan paket1007012 Gamexan emulsi 1% btl/30ml 21 1,8 1 601007021 Garam Oralit 200 ml zak 1.822 151,8 135 1.6871007031 Gemfibrozil 300 mg cap 900,0 10.8001007041 Gentian Violet lrt 1% btl 32 2,7 13 1201007051 Glibenklamide 5 mg tab 19.689 1.640,8 1.277 18.4121007061 Glimepirida 1 mg tab 555 46,3 275 3081007071 Gliseril guaiacolat 100 mg tab 25.711 2.142,6 2.194 23.5171007081 Glucose lrt infus 5% plb 11007101 Griseofulvin 125 mg tab 126 10,5 317 -1911007111 Glucose lrt infus 10% plb 11008011 Haloperidol 0.5 mg tab1008021 Haloperidol 1.5 mg tab 2.486 207,2 57 2.4291008031 Haloperidol 5,0 mg tab1008041 Hidroklorotiazide 25 mg tab 22.728 1.894,0 753 21.9751008051 Hidrokortison krim 2,5% tube 589 49,1 48 5411008061 Hyoscine N-Butylbromide tab 587 48,9 113 4741009011 Ibuprofen 200 mg tab 9.346 778,8 604 8.7421009021 Ibuprofen 400 mg tab 9.265 772,1 1.106 8.1591009031 Ichthyol salep pot 22 1,8 5 171009041 INH 100 mg tab 97 8,1 898 -8011009051 Isosorbid Dinitrat 5 mg tab 2.199 183,3 152 2.0471011011 Kalium diklofenak 25 mg tab 2.945 245,4 536 2.4091011021 Kalium Permanganat serbuk pot 85 7,1 851011031 Kalsium Laktat 500 mg tab 12.731 1.060,9 1.425 11.3061011041 Karbamazepin 200 mg tab1011052 Ketokonazol 2% krim 5 gr tube 8 0,7 1801011061 Ketokonazol 200 mg tab 1.925 160,4 60 1.8651011071 Kinina (Kinin) inj 25% 2ml amp1011072 Kina inj 25% 2ml ampl1011081 Kinina Sulfat tab1011091 Kloramfenikol 1% tts mata btl 531 44,3 30 5011011101 Kloramfenikol 1% zalf mata tube 233 19,4 7 2261011111 Kloramfenikol 250 mg cap 126 10,5 237 -1111011121 Kloramfenikol 3% tts telinga btl 222 18,5 20 2021011131 Kloramfenikol sirup 125 mg/ 5 ml btl1011141 Klordiazepoxide 5 mg tab1011151 Klorfeniramin Maleat 4 mg tab 6.304 525,3 1.657 4.6471011161 Klorokina difosfat 250 mg tab
Kode Barang
Nama Barang Satuan Pemakaian Tahun 2009
Pemakaian Rata - Rata Per Bulan
Sisa Persediaan Per
31/12/2009
Usulan Kebutuhan Puskesmas
Ket
1011171 Klorpromazin HCl 25 mg tab 15 1,3 510 -4951011181 Klorpromazin HCl 100 mg tab 1.717 143,1 395 1.3221011191 Klorpromazin HCl inj 25mg/ ml 1ml amp1011201 Klorpropamide 250 mg tab1011221 Komb. Pirimetamin + Sulfadoxin tab1011231 Kotrimoksazol 120 mg tab1011241 Kotrimoksazol 240 mg/ 5ml sirup btl 711 59,3 34 6771011251 Kotrimoksazol 480 mg tab 6.088 507,3 777 5.3111011261 Kalium diklofenak 50 mg tab 600 50,0 6001012011 Levertraan zalf pot 37 3,1 11 261012021 Loperamide 2 mg tab 720 60,0 112 6081013031 Magnesium Sulfat inj (IV) 40% 25 ml amp1013041 Mebendazol 100 mg tab1013051 Mekobalamin 500 mg cap 1.612 322,4 3.8681013061 Meloxicam 7,5 mg tab 2.810 234,2 490 2.3201013071 Metformin 500 mg tab 14.662 1.221,8 933 13.7291013081 Methylprednisolon 4 mg tab 2.759 229,9 163 2.8551013091 Metil ergometrin mal 0,125 mg tab 451 37,6 89 3621013101 Metil ergometrin mal inj 0,2 mg/ml 1 ml amp1013111 Metoclopramide 10 mg tab 2.105 175,4 146 1.9591013121 Metronidazol 250 mg tab 1901013131 Metronidazol 500 mg tab 1.442 120,2 158 1.2841013141 Miconazol 2% krim tube 368 30,7 26 3421014151 Natrium bikarbonat 500 mg tab1014161 Natrium diklofenak 25 mg tab 2.130 177,5 325 1.8051014171 Natrium diklofenak 50 mg tab 4.185 348,8 4.1851014191 Natrium fenitoin 100 mg cap1014201 Natrium Klorida infus 0,9% plb 2 0,2 1 11014221 Nifedipin 10 mg tab 2.566 213,8 6 2.5601014231 Nistatin 100.000 iu (vaginal) tab 438 36,5 86 3521014241 Nistatin 500.000 iu ( oral ) tab 100 -1001015011 OAT kategori 1 paket1015021 OAT kategori 2 paket1015031 OAT kategori 3 paket1015041 OAT kategori anak paket1015051 OAT Sisipan paket1015061 Obat Batuk Hitam 100 ml btl 1.434 119,5 108 1.3261015071 Oksiterasiklina HCl salep mata 1% tube 2 0,2 23 -211015081 Oksitetrasiklina HCl salep 3% tube 307 25,6 26 2811015091 Oksitosina inj 10 iu/ml 1ml amp1015101 Omeprazole 20 mg cap 2.140 214,0 2.5681016011 Papaverin 40 mg tab 957 79,8 168 7891016021 Parasetamol 100 mg tab1016031 Parasetamol 500 mg tab 63.313 5.276,1 3.667 59.6461016041 Parasetamol sirup btl 432 36,0 39 3931016071 Pirantel pamoat 125 mg tab 143 11,9 45 981016081 Pirazinamide 500 mg tab1016091 Piridoksini HCl 10 mg tab 5.378 448,2 1.555 3.8231016101 Piridoksini HCl inj amp1016111 Piroksikam 10 mg tab 7.915 659,6 485 7.4301016121 Prednison 5 mg tab 13.509 1.125,8 1.324 12.1851016131 Primakina 15 mg tab1016141 Propil Thio Urasil 100 mg tab 1.400 116,7 86 1.3141016151 Propranolol 10 mg tab 1.605 133,8 95 1.6611016161 Propranolol 40 mg tab 1.160 116,0 40 1.5311017011 Quinine 225 mg tab1018011 Reserpin 0,25 mg tab 16.369 1.364,1 990 15.3791018021 Retinol 6.000 iu tab1018031 Retinol 100.000 iu tab 150 12,5 2001018041 Retinol 200.000 iu tab 1.050 87,5 1.5001018051 Rifampisin 300 mg kapl1018061 Ringer Laktat infus plb 1
Kode Barang
Nama Barang Satuan Pemakaian Tahun 2009
Pemakaian Rata - Rata Per Bulan
Sisa Persediaan Per
31/12/2009
Usulan Kebutuhan Puskesmas
Ket
1018071 Ringer Laktat infus Otsuka plb1018081 Ranitidin injeksi ampul1019011 Salbutamol 2 mg tab 5.384 448,7 585 4.7991019021 Salbutamol 4 mg tab1019031 Salisil bedak 2,5% btl 640 53,3 73 5671019051 Serum Anti Bisa Ular poliv. inj 5 ml (I) vial1019061 Serum Anti Difteri 20000 iu vial1019071 Serum Anti Rabies VERO set1019081 Serum Anti Tetanus 1.500 iu amp 41019091 Sianokobalamin 50 mcg tab 25.284 2.107,0 2.302 22.9821019111 Simvastatin 10 mg tab 3.743 311,9 60 4.1051019121 Siprofloksasin 500 mg tab 7.416 618,0 184 7.2321019141 Streptomycin inj. 1 gr vial1019201 Sulfasetamide t.m. 15% btl 330 27,5 18 3121020011 Tetrasiklin HCl 250 mg cap1020021 Tetrasiklin HCl 500 mg cap 1.930 160,8 120 1.8101020031 Thiamfenicol 500 mg cap 1.005 83,8 1.0051020041 Thiamin HCl 50 mg tab 28.406 2.367,2 2.027 26.3791020051 Thiamin HCl 100 mg/ml 1ml amp1020061 Tramadol 50 mg cap 2.251 187,6 66 2.1851020071 Trihexyphenidil 2 mg tab 2.825 235,4 129 2.6961022011 Vitamine B kompleks tab 21.346 1.778,8 2.984 18.3621025011 Yodium Povidon 10% 1.000 ml btl1025021 Yodium Povidon 10% 30 ml Nova btl 12 1,0 3 241025031 Yodium Povidon 10% 300 ml btl1025041 Yodium Povidon 10% 60 ml btl 1 0,11026011 Zinc tablet 20 mg tab 731 60,9 111 620
OBAT ESENSIAL NON GENERIK1101011 Adona AC 17 tab 362 30,2 118 2441101041 Artemeter inj amp1101052 ACT (Artesdiaquin) strip 8's1101061 Artesunat inj amp1101071 Asifit tab 48 4,0 1201101081 Aspar K tab 208 17,3 67 1411101111 Anacetine syrup btl 265 29,4 4321101121 Amoxsan oral drops btl 1201102011 Bayclin 200 ml btl 10 2,5 101102021 Bayclin 1000 ml btl 11 0,9 111102031 Becefort tab 3.889 324,1 232 3.6571102061 Bestocol tab 3.493 291,1 194 3.2991102071 Betason N krem tube 25,0 3001102091 Bioplacenton Jelly tube 2 0,2 1 51102101 Biosanbe cap 5.102 425,2 598 4.5041102131 Buscopan inj amp1103011 Calcidol sirup btl/60ml 798 66,5 96 7021103021 Calcusol cap 236 19,7 54 1821103031 Celebrex 100 mg cap 418 34,8 92 3261103051 Chloramphecort H cream tube 265 22,1 20 2691103081 Cytotec tab1103091 Combivent Nebules UDV 2.5 ml amp 4,0 501104021 Dekstran 70 infus 6% btl1104031 Depo Progestin inj btl 120 10,0 20 2401105011 Elkana sirup btl/60ml 751105041 Excluton strip 106 8,8 9 971106031 Ferris syrup btl 751108011 Hemafort tab 3.400 283,3 3.4001112011 Laxatab tab 631 52,6 186 4451113071 Mycrogynon strip 31 2,6 14 171114021 Neo Diaform tab 2.948 245,7 1.264 1.6841114071 Neurovit E tab 4.177 348,1 4 4.1731116041 Pehacain inj amp 39 3,3 39
Kode Barang
Nama Barang Satuan Pemakaian Tahun 2009
Pemakaian Rata - Rata Per Bulan
Sisa Persediaan Per
31/12/2009
Usulan Kebutuhan Puskesmas
Ket
1116071 Pehavral tab 3.762 313,5 41 3.7211116121 Primakuin tab 15 mg tab1116141 Pehamoxil inj. 1.000 mg vial1119061 Stelazin 5 mg tab 100 -1001119071 Stesolid 5 mg/ ml 2.5 ml suppo tube1120021 Thrombo Aspilet tab 5.175 431,3 142 5.0331120031 Thrombophob oint tube 2 0,2 21120041 Transamin 500 mg cap 781 65,1 83 6981120061 Trolip 100 mg cap 1.730 144,2 1.7301120071 Tremenza tab 1.372 114,3 270 1.102
ALAT MEDIS PAKAI HABIS1201011 Abocath no. 18 biji1201021 Abocath no. 20 biji1201031 Abocath no. 22 biji1201041 Abocath no. 24 biji1201051 Alat suntik 10 ml biji1201091 Alat suntik sekali pakai 0,5 ml biji1201101 Alat suntik sekali pakai 1 ml Tuberculin biji 200 16,7 2001201111 Alat suntik sekali pakai 3 ml biji 800 66,7 1.0001201121 Alat suntik sekali pakai 5 ml biji 20 1,7 1501201131 Albothyl (Polikresulen/Metakresol) btl1202011 Bisturi + scalpel biji 11202021 Bisturi no 11 lancip biji1202031 Bisturi no 14 bulat biji1202041 Brand Spiritus btl 1 0,1 1 21202051 Bisturi no 15 bulat biji1203011 Catgut Chromic no 2/0 rol 11203021 Catgut Chromic no 2/0 zak1203031 Catgut Chromic no 3/0 rol 11203041 Catgut Chromic no 3/0 zak1203051 Catgut plain no 2/0 rol 11203061 Catgut plain no 2/0 zak1203071 Catgut plain no 3/0 rol 11203081 Catgut plain no 3/0 zak1204011 Daryantulle lembar 8 0,7 1 121204021 Dettol btl 11 0,9 1 201205011 Etakridin 0,1% 100 ml btl 1201205021 Etakridin 0,1% 300 ml btl 111 9,3 131205031 Etanol 70% 1000 ml btl 19 1,6 4 151205041 Etanol 95% 1000 ml btl 2 0,2 1 31207011 Gliserin btl1208011 Handschoon no 6 steril ps1208021 Handschoon 7 steril ps 50 1001208031 Handschoon 7,5 steril ps 50 1001208041 Handschoon 8 steril ps1208051 Handschoon disp non steril L pcs 100 8,3 3001208061 Handschoon disp non steril S pcs 100 8,3 3001208081 Hypafix 5 cm x 1 m rol 12 1,0 121208101 Handschoon 6.5 ps1208111 Handschoon disp non steril M pcs 3001209011 Infusion set Anak set1209031 Infusion set Dewasa set 1 0,1 21209041 IUD Copper T 380 A buah 1 0,1 2 51210011 Jarum jahit Kulit no 21 / 22 set/12 11210021 Jarum Jahit kulit no 23 / 24 set/12 11210041 Jarum Jahit Otot set/12 11210051 Jarum Jahit Otot 1/2 ling no 24 set/12 11210061 Jarum Suntik 18 G biji1210071 Jarum Suntik 23 G biji1210081 Jelly Doppler tube 31211011 Kapas pembalut 250 g bks 17 1,4 2 15
Kode Barang
Nama Barang Satuan Pemakaian Tahun 2009
Pemakaian Rata - Rata Per Bulan
Sisa Persediaan Per
31/12/2009
Usulan Kebutuhan Puskesmas
Ket
1211031 Kasa 4m x 15 cm rol1211041 Kasa kompres 40 x 40 bks1211051 Kasa pembalut hydrofil 2 m x 80 cm rol 11211071 Kasa pembalut hydrofil 4 Y x 10 cm rol1211081 Kasa steril 16 x 16 dos 7 0,6 2 121211091 Kasa verband 40 x 80 cm rol 1 0,1 11212011 Lisol 50% btl1213011 Masker disposible buah 100 8,3 50 3001216011 Paraformaldehyde tab 1 g tab1220041 Transfusi set set1226011 Zyde (= Silk) roll 2/0 rol1226021 Zyde (= Silk) roll 3/0 rol1226031 Zyde (= Silk) 2/0 sak/12 sak 11226041 Zyde (= Silk) 2/0 sak/36 sak
ALAT DAN BAHAN GIGI1301021 Alvogyl btl1301031 Articulating paper btl 11302011 Boor cemara panjang biji 41302021 Boor cemara pendek biji 4 41302031 Boor diamond H Fissure (besar) biji 5 0,4 1 121302041 Boor diamond H Fissure (kecil) biji 6 0,5 1 241302051 Boor diamond H Fissure (sedang) biji 4 0,3 2 121302061 Boor diamond H Inverted (besar) biji 21302071 Boor diamond H Inverted (kecil) biji 21302081 Boor diamond H Inverted (sedang) biji1302091 Boor diamond H Round (besar) biji 2 0,2 1 111302101 Boor diamond H Round (sedang) biji 5 0,4 1 231302111 Boor diamond H Round(kecil) biji 6 0,5 3 91302121 Boor diamond L Fissure (besar) biji 1 0,1 4 21302131 Boor diamond L Fissure (kecil) biji 4 0,3 2 101302141 Boor diamond L Fissure (sedang) biji 3 0,3 1 51302151 Boor diamond L Inverted (besar) biji 1 0,11302161 Boor diamond L Inverted (kecil) biji1302171 Boor diamond L Inverted (sedang) biji1302181 Boor diamond L Round (besar) biji 61302191 Boor diamond L Round (kecil) biji 121302201 Boor diamond L Round (sedang) biji 61302211 Boor Ulir biji 61302221 Boor Veneer halus biji 61302231 Boor Veneer kasar biji 1 51302241 Brush buah 1 51302251 Boor Flame Halus H biji 61302261 Boor Flame Kasar H biji 61303011 Celuloid strip dos 11304011 Dentorit / Caviton buah 3 0,3 2 81304012 Dentorit / Cavit W btl1304021 Devitalisasi pst Non Arsen pot 1 31304031 Devitalisasi pst/ Arsenic pst /Lidoarsen pot 11304041 Dycal tube 31305011 Ekskavator biji 61305021 Etil Klorida semprot btl 17 1,4 3 331305031 Eugenol cairan btl 2 21305041 Etchant & Bonding set 31307011 Glasier A 2 set 3 0,3 31307021 Glasier A 3 set 3 0,3 31307031 Glass ionomer (= Ketac Molar) set 3 0,3 2 81310011 Jarum Cytoject (box/100) box 175 14,6 25 5751311011 Kaca mulut stainless steel buah 1 0,1 9 61311021 Kalsium Hydroxyda Pasta tube 1 21312011 Lidocain comp inj kombinasi amp 75 6,3 10 3001312021 Lidocain non adrenalin inj amp 100
Kode Barang
Nama Barang Satuan Pemakaian Tahun 2009
Pemakaian Rata - Rata Per Bulan
Sisa Persediaan Per
31/12/2009
Usulan Kebutuhan Puskesmas
Ket
1313011 Matrix Band buah 21313021 Minosep gargel 30 ml btl 330 27,5 18 3121313031 Minyak boor Glows btl 31313041 Monoklor kamfer menthol/CHKM btl 1 31313051 Mummifying pasta btl 31314011 N 2 btl 21315011 Oco btl 2 31319011 Semen seng fosf serb & cairan set 1 21319021 Silver amalgam serbuk btl 11319031 Spon gelatin cub 1x1x1 cm / 10 ktk 11319041 Surefile Shade A tube 31319051 Surefile Shade B tube 31320011 Temp Stopping Fletch serb & Cairan set 11320021 Tri Kresol Formalin (TKF) botol 1 31320031 Tri MA 2 tube 3 0,3 1 21320041 Tri MA 3 tube 3 0,3 1 21323011 Whitee Stone Fissure biji 1 21323021 Whitee Stone Round biji 1 21324011 Xeno III Starter pack box 3 0,3 1 21324024 Xylestesin ampul 25 2,1 6001325011 Yodium Glyserin btl/100 41325021 Yodium Povidone gargel 190 ml btl 36
ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM1401011 Accutrend Cholesterol strip 531 45,0 26 8001401021 Accutrend Glucose strip 163 14,0 37 2501401031 Accutrend Triglycerides strip 329 27,0 15 5001401041 Asam Klorida 0,1 N btl/100ml 200 ml 16 ml 120 ml 200.ml1401061 Alcohol Swab biji 250 20,0 150 2001402011 Blood Lancet biji 2.165 180,0 185 3.4001402021 Blue tips brand biji1403011 Cholesterol Diasys kit1403021 Control Normal / Ecoline btl1404011 Deck Glass biji 329 27,0 34 3001405011 Ether Alkohol botol1407011 Glucose Diasys kit1407024 Glucosure 25's strip 954 80,0 1.5001407031 Golongan darah anti A set 1 1 11407051 Golongan darah anti B set 1 1 11407061 Golongan darah anti D set 1 1 11407071 Golongan darah anti AB set1408011 Hemoglobin Ecolin kit1411011 Kertas pembersih lensa plastik1411021 Kertas saring reagen dos1412021 Larutan giemsa stainn btl/100ml 1 btl 0,5 btl 1 btl1412031 Larutan Na Citrat 3,8% btl/100ml 1 btl 0,5 btl 1 btl1412041 Larutan Rees Ecker btl/100ml1412051 Larutan turk btl/100ml 1 btl 0,5 btl 1 btl1412071 Larutan Eosin btl1413011 Metanol btl/100ml 1 btl 2 btl1413091 Minyak Imersi btl/100ml 1 btl 1 btl1413101 Martin Wax biji1415011 Object glass biji 764 65,0 45 1.1521415021 Object glass Frosted biji1415031 Ose biji 3 31416041 Pot Sputum krg 222 18,0 3501420021 Tabung Hematocrit tube 112 9,0 24 2001420031 Tabung Reaksi buah1420041 Test kehamilan strip 84 7,0 41 801420051 Torniquet buah1420061 Trigliserid Diasys kit1421011 UA sure Blood Uric Acid strip strip 684 57,0 14 1.050
Kode Barang
Nama Barang Satuan Pemakaian Tahun 2009
Pemakaian Rata - Rata Per Bulan
Sisa Persediaan Per
31/12/2009
Usulan Kebutuhan Puskesmas
Ket
1421021 Uric Acid Diasys kit1421031 Urin test 3 parameter strip1421041 Urin test 10 parameter strip 169 14,0 41 1501424011 Xylol Teknis btl1425011 Yellow tips brand biji1426011 Zeilnelsen ABC set1705011 Extran Neutral btl/2,5L1904041 Developer Liquid Automatic set1907011 Gelas Kumur Disposibel biji2105011 Etiket Obat ( Kertas ) rim 32111011 Kartu Stok Obat lembar2111021 Kantong Puyer buah 1 krtn2116011 Plastik obat 6x9x0.3 cm lembar 100.0002116021 Plastik obat 11x22x0.3 cm lembar 25.0002119011 Sendok Takar Obat 5 ml biji 2.000
DAFTAR USULAN TAMBAHAN1 Sonde 62 Citoject (Selain merk Medesy) 1 1 rusak3 Natrium fenitoin 30 mg tab 640 53,33 70 570