Post on 08-Jul-2016
description
1
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia)
SKRIPSI
Oleh:
MUFIDA MAULIDIYAH
NIM: 11102137
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ASIA MALANG
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2015
2
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia)
SKRIPSI
Diajukana Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Oleh:
MUFIDA MAULIDIYAH
NIM : 11102137
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ASIA MALANG
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2015
3
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia)
Oleh:
MUFIDA MAULIDIYAH
NIM : 11102137
Diterima dan Disetujui
Pada tanggal : .......................
Ketua Program Studi Akuntansi Dosen Pembimbing
Murtianingsih, SE., MM Amelia Ika Pratiwi, SE., AK., MSA
Mengetahui,
Pembantu Ketua I
Dr. Fathorrahman, SE., MM
4
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI PADA
SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK
INDONESIA)
OLEH :
MUFIDA MAULIDIYAH
NIM : 11102137
Diterima dan Disetujui
Pada Tanggal ……………
Ketua Program Studi Akuntansi
Murtianingsih, S.E.,MM.
Dosen Pembimbing
Amelia Ika Pratiwi, SE., AK., MSA
5
BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI
Nama : Mufida Maulidiyah
NIM : 11102137
Judul Skripsi : Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada
Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek
Indonesia)
Tanggal ujian :
Hasil Ujian Skripsi Mahasiswa di atas telah dinyatakan :
LULUS/TIDAK LULUS
Dengan Nilai :
A/B/C/D dengan REVISI/TIDAK REVISI
Ketua Penguji : Agus Rahman A, SE, MM ………………
Anggota Penguji I : Zainul Muchlas, SE, MM ………………
Anggota Penguji II : Amelia Ika Pratiwi, SE., AK., MSA………………
Catatan
Kritaria Nilai
85 = A80-84 = B+70-79 = B65-69 = C+60-64 = C50-59 = D
6
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah :
Nama : Mufida Maulidiyah
Tempat/ Tgl Lahir : Malang, 21 Agustus 1993
NIM : 11102137
Program/ Jurusan : STIE/ Akuntansi (Konsentrasi Keuangan)
Alamat : Jl. Masjid Boro Jambangan, Saptorenggo
Kec. Pakis
RT/RW : 001/011 Malang
Menyerahkan bahwa karya ilmiah/skripsi yang berjudul :
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI PADA
SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK
INDONESIA)
Adalah bukan merupakan karya tulisan orang lain, baik sebagian maupun
keseluruahan, kecuali dalam bentuk kutipan yang disebut sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat sebesar-besarnya dan apabila pernyataan
ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi akademi.
Malang, 2015
Dosen Pembimbing Yang Menyatakan
Amelia Ika Pratiwi, SE., AK., MSA Mufida Maulidiyah
7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Mufida Maulidiyah
NIM : 11102137
Jurusan / Konsentrasi : Akuntansi / Keuangan
Alamat :Jl. Masjid Boro Jambangan, Saptorenggo
Kec. Pakis
RT/RW : 001/011 Malang
Email : mufida.maulidiyah@gmail.com
Riwayat Pendidikan
SD : Tahun 1999-2005
SMP : Tahun 2005-2008
SMA : Tahun 2008-2011
Kuliah : Tahun 2011-Sekarang
ABSTRAKSI
8
Maulidiyah, Mufida. 2015. Pengaruh struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan (studi pada entitas manufaktur di Indonesia periode 2012-2014). Jurusan Akuntansi, STIE ASIA Malang, Dosen pembimbing : Amelia Ika Pratiwi, S.E., Ak., MSA..
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan (studi pada entitas manufaktur di Indonesia periode 2012-2014) secara parsial maupun simultan serta untuk mengetahui variabel yang lebih dominan berpengaruh terhadap harga saham nilai perusahaan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 19 perusahaan sektor industri barang konsumsi dengan menggunakan metode purposive sampling. Data penelitian merupakan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah Uji T dan Uji F. Data diperoleh dari laporan keuangan yang diambil dari www.idx.co.id
Hasil penelitian menunjukan bahwa : struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci : struktur modal, profitabilitas, ukuran perusahaan, nilai perusahaan
ABSTRACTi
9
Maulidiyah, Mufida. 2015. The Influence of capital structure, profitability and the Size of the companyto the value of the company (study in entitas manufactur in Indonesia period 2012-2014). The department of accounting of financial concentration., STIE ASIA Malang, Supervisor : Amelia Ika Pratiwi, S.E., Ak., MSA..
The research aims to find out how big the influence of variabel capital structure, profitability and the size of the company to the value of the company (study in entitas manufactur in Indonesia period 2012-2014)partially or simultan usually as well as to know the more dominant variables affect the value of the compan’s share price on consumer goods.
The sample used in this research is the 19 company,s consumer goods with purposive sampling technique was used. Data analysis, the t Test is used and test F. Data obtained from the financial reports taken from the www.idx.co.id
The results showed that partially structure capital as measured a positive effect significantly to the value of the company’s, profitability as measured a positive effect significantly to the value of the company’s, while the size company’s as measured a positive effect significantly to the value of the company’s.
Keywords : capital structure, profitability, the size of the company and the value
of the company.
KATA PENGANTAR ii
10
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Struktur Modal, Profitabilitas dan Ukuran perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek
Indonesia)”.
Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Hal ini
dikarenakan adanya keterbatasan waktu penulisan. Namun, berkat bimbingan dan
petunjuk dari dosen pembimbing, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan
usulan penelitian tepat waktu.
Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari beberapa pihak yang telah
memberikan bantuan kepada penulis. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat-Nya
2. Kedua orang tua, nenek, kakek dan adik penulis yang turut mendoakan
dan memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
3. Bapak Ir. Teguh Widodo, MM selaku Ketua STIE ASIA Malang.
4. Bapak Faturrohman, SE., MM selaku Pembantu Ketua I STIE ASIA
Malang.
5. Ibu Amelia Ika Pratiwi, SE,. AK., MSA selaku dosen pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktunya dan banyak memberi arahan demi
selesainya laporan ini.
6. Bapak Zainul Muchlas, SE., MM selaku dosen pembanding iii
11
7. Bapak Agus Rahman A, SE., MM Selaku dosen penguji
8. Ibu Murtianingsih, Selaku Ketua Jurusan Akuntansi
9. Kriselly, Arif, Evit, Dita, Pyur, Rama, Sofyan, Dwi, Wahyuni, Renita dan
teman-teman angkatan 2011 terima kasih atas semangat, bantuan dan
dorongan dalam penyusunan skripsi ini.
10. A.Z.kifli atas dukungan, semangat dan doanya kepada penulis
11. My Sippirilly, atas segala doa dan semangatnya
12. Seluruh teman-teman penulis yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang
senantiasa memberi bantuan dan semangat serta dorongan hingga
terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun akan menjadi perhatian penulis.
Penulis berharap laporan usulan penelitian ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan penulis pada khusunya.
Malang, Juni 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN COVERiv
12
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
BERITA ACARA PENGUJIAN
ABSTRAKSI…................................................................................................i
ABSTRACT.......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6
C. Batasan Masalah ................................................................................. 6
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian .......................................................... 7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Penelitian Terdahulu ........................................................... 9
B. Landasan Teori .................................................................................... 12
1. Struktur Modal ................................................................................12
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal .................. 13
b. Pendekatan Modigliani-Miller (MM) ....................................... 15
2. Profitabilitas ..................................................................................... 16
3. Ukuran Perusahaan .......................................................................... 18
4. Nilai Perusahaan .............................................................................. 20
C. Kerangka Konseptual .......................................................................... 21
v
13
D. Hipotesis .............................................................................................. 22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 26
B. Populasi Dan Sampel ........................................................................... 26
1. Populasi ...........................................................................................26
2. Sampel .............................................................................................26
C. Jenis Dan Sumber Data ........................................................................ 28
1. Jenis Data ........................................................................................28
2. Sumber Data ...................................... .............................................28
D. Metode Dan Pengumpulan Data .......................................................... 28
E. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 29
1. Variabel Bebas (Independen) ..........................................................29
2. Variabel Terikat (Dependen) ...........................................................30
F. Metode Analisis Data ........................................................................... 31
G. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 31
1) Uji Normalitas .................................................................................32
2) Uji Multikolinearitas .......................................................................32
3) Uji Heteroskedastisitas ....................................................................33
4) Uji Autokorelasi ..............................................................................33
H. Analisis Regresi .................................................................................... 34
I. Uji Hipotesis ......................................................................................... 35
1) Uji F (Uji Simultan) .........................................................................35
14
2) Uji T (Uji Parsial) ............................................................................35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................... 37
B. Sejarah Perkembangan Bursa Efek Indonesia ..................................... 37
C. Gambaran Umum Perusahaan Industri Barang Konsumsi .................. 39
D. Analisis Data ........................................................................................ 40
1) Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 41
a. Uji Normalitas .......................................................................... 41
b. Uji Normalitas 2 ....................................................................... 43
c. Uji Multikolonieritas ................................................................ 44
d. Uji Heterikedastisitas ................................................................ 45
e. Uji Auto Korelasi ..................................................................... 47
2) Analisis Regresi Linier Berganda ................................................... 48
3) Uji Hipotesis ................................................................................... 50
a. Uji t .......................................................................................... 50
b. Uji f .......................................................................................... 53
4) Koefisien Determinasi atau R Square (R²) ...................................... 54
E. Pembahasan .......................................................................................... 55
BAB V
PENUTUP
A. Implikasi Hasil Penelitian .................................................................... 59
B. Kesimpulan .......................................................................................... 60
C. Keterbatasan ......................................................................................... 60
D. Saran .................................................................................................... 61
vi
15
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu ................................................................. 8
Tabel 3.1 : Kriteria pemilihan sampel ......................................................... 27
Tabel 4.1 : Daftar Perusahaan Sampel ........................................................ 38
Tabel 4.2 : Hasil Uji Normalitas ................................................................. 42
Tabel 4.3 : Hasil Uji Multikolonieritas ....................................................... 44
Tabel 4.4 : Hasil Uji Autokorelasi .............................................................. 47
Tabel 4.5 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .................................... 48
Tabel 4.6 : Hasil Uji t Test .......................................................................... 51
Tabel 4.7 : Hasil Uji f Test .......................................................................... 53
Tabel 4.8 : Hasil Koefisien Determinasi atau R Square (R²) ...................... 54
vii
16
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual ........................................................... 21
Gambar 4.1 : Hasil Uji Normalitas (Histogram) ........................................ 43
Gambar 4.2 : Pendekatan Heterokedastisitas ............................................. 46
viii
17
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Perusahaan Sampel
Lampiran 2 : Perhitungan Struktur Modal
Lampiran 3 : Perhitungan Profitabilitas
Lampiran 4 : perhitungan Ukuran Perusahaan
Lampiran 5 : Perhitungan Nilai Perusahaan
Data Statistik
ix
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan sebagai entitas ekonomi pasti memiliki tujuan yang jelas
dan harus dicapai. Tujuannya adalah memakmurkan para pemilik dan juga
untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya serta untuk memaksimalkan
nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Tujuan jangka panjang
perusahaan adalah untuk mengoptimalkan nilai perusahaan. Semakin tinggi
nilai perusahaan maka semakin sejahtera para pemilik perusahaan. Nilai
perusahaan dapat dilihat dari harga sahamnya (Novrita, 2013). Ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yaitu struktur modal,
profitabilitas, ukuran perusahaan.
Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh
suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap
perusahaan. Menurut Laila (2011) dalam penelitian Sukirni (2012)
menjelaskan bahwa peningkatan nilai perusahaan dapat tercapai apabila ada
kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi
shareholder maupun stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan
keuangan dengan tujuan memaksimumkan modal kerja yang dimiliki. Apabila
tindakan antara manajer dengan pihak lain tersebut berjalan sesuai, maka
x
1
19
masalah diantara kedua pihak tersebut tidak akan terjadi. Kenyataannya
penyatuan kepentingan kedua pihak tersebut sering kali menimbulkan
masalah. Adanya masalah diantara manajer dan pemegang saham disebut
masalah agensi (agency problem). Adanya agency problem tersebut akan
menyebabkan tidak tercapainya tujuan keuangan perusahaan, yaitu
meningkatkan nilai perusahaan dengan cara memaksimumkan kekayaan
pemegang saham. Hal ini membutuhkan sebuah kontrol dari pihak luar
dimana peran monitoring dan pengawasan yang baik akan mengarahkan
tujuan sebagaimana mestinya.
Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek
yang bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen dan saham
biasa. (Sartono, 2001:225). Tujuan struktur modal adalah memadukan sumber
pendanaan yang digunakan oleh perusahaan untuk memaksimumkan nilai
perusahaan dengan cara memaksimumkan harga saham, meminimumkan
biaya modal (Cost of capital) dan menyeimbangkan antara risiko dan tingkat
pengembalian. Struktur modal dapat diukur menggunakan rasio debt to equity
ratio (DER). DER dapat menunjukkan tingkat resiko suatu perusahaan dimana
semakin tinggi rasio DER, maka perusahaan semakin tinggi resikonya karena
pendanaan dari unsur hutang lebih besar daripada modal sendiri (equity)
mengingat dalam perhitungan hutang dibagi dengan modal sendirinya.
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri
Sartono (2001:122). Dimana investor sebelum menanamkan modalnya kepada
2
20
suatu perusahaan wajib melihat terlebih dahulu bagaimana profitabilitas suatu
perusahaan. Karena tujuan investor menanamkan modal adalah untuk
mendapatkan laba serta untuk kemakmuran para pemegang saham.
Perusahaan-perusahaan dengan profit tinggi cenderung menggunakan lebih
banyak pinjaman untuk memperoleh manfaat pajak. Hal ini karena
pengurangan laba oleh bunga pinjaman akan lebih kecil dibandingkan apabila
perusahaan menggunakan modal yang tidak dikenai bunga, namun
penghasilan kena pajak akan lebih tinggi (Hermuningsih, 2013).
Ukuran perusahaan menjadi tolak ukur investor sebelum melakukan
investasi. Ukuran perusahaan dibagi menjadi tiga yaitu: ukuran perusahaan
kecil, ukuran perusahaan sedang dan ukuran perusahaan besar. Investor akan
lebih memilih berinvestasi kepada ukuran perusahaan yang besar karena
dengan memilih perusahaan yang besar maka laba yang akan diperoleh
perusahaan juga akan besar dan dapat disimpulkan bahwa semakin besar
perusahaan maka akan semakin besar pula keuntungan yang akan diperoleh
para pemegang saham (investor). Ukuran perusahaan dilihat dari total assets
yang dimiliki perusahaan dan dapat digunakan untuk kegiatan operasi
perusahaan. Jika perusahaan mempunyai total assets yang tinggi, pihak
manajemen lebih leluasa dalam menggunakan assets perusahaan karena
kemudahan yang dimilikinya dalam mengendalikan perusahaan akan
meningkatkan nilai perusahaan.
Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk
Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2014
3
21
mencapai Rp. 2.480,8 triliun sedangkan PDB atas dasar harga konstan
mencapai Rp. 724,1 triliun. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-
2014 mencapai 5,12%. Dimana pertumbuhan tersebut didorong oleh semua
sector kecuali pada sektor pertambangan dan penggalian mengalami
penurunan sebesar 0,21%. (Sumber : www.bps.go.id).
Bursa Efek Indonesia terdapat beberapa sektor diantaranya sektor
utama yang terdiri dari sektor pertanian, pertambangan. Yang kedua Sektor
Manufaktur yang terdiri dari sektor dasar dan kimia, aneka industri, industri
barang konsumsi. Ketiga adalah sektor jasa yaitu sektor property dan real
estate, infrastruktur utilitas dan transportasi, keuangan, perdagangan jasa dan
investasi. Dalam penelitian ini menggunakan sektor manufaktur yang berfokus
pada sektor industri barang konsumsi karena sektor industri barang konsumsi
dalam perkembangannya sangat pesat. Meningkatknya laju pertumbuhan
sektor manufaktur adalah hasil dari permintaan domestik, terutama untuk
logam, makanan, bahan kimia, dan suku cadang otomotif. Permintaan
domestik seolah tidak terpengaruh oleh krisis keuangan global dan tumbuh
sebesar 6,4 persen di paruh pertama 2012, berkat investasi dan konsumsi
(Sumber : www.worldbank.org).
Perkembangan pada sektor manufaktur sangat pesat dimana dalam
perkembangan sektor manufaktur ini sebagian besar didorong oleh sektor
industri barang konsumsi karena banyaknya permintaan domestik. Selain itu,
meningkatnya industri barang konsumsi juga disebabkan karena tingginya
tingkat konsumsi masyarakat seiring meningkatnya pendapatan kelas
4
22
menengah dan perubahan gaya hidup. Dalam perkembangannya industri
barang konsumsi tumbuh sebesar 28% dimana kenaikan ini merupakan
tertinggi kenaikan kedua dari sepuluh sektor yang ada. Sektor industri barang
konsumsi diperkirakan masih akan terus tumbuh seiring kenaikan jumlah
penduduk dan daya beli masyarakat. (Sumber : www.kemenperin.go.id)
Penelitian tentang struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan
terhadap nilai perusahaan juga masih belum memperlihatkan hasil yang
konsisten pada hubungan antar variabel tersebut. Penelitian yang dilakukan
oleh Oktoria (2014) menunjukkan hasil penelitian bahwa struktur modal dan
ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Akan tetapi secara parsial struktur modal berpengaruh terhadap nilai
perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Sedangkan menurut Hermuningsih (2013) Menunjukkan bahwa
variabel profitabilitas, growth opportunity dan struktur modal, berpengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. variabel struktur modal
merupakan variabel intervening bagi growth opportunity dan tidak bagi
profitabilitas. Yang disebabkan karena profitabilitas memiliki pengaruh yang
berlawanan dengan struktur modal. Ini berarti, struktur modal akan
memperbesar pengaruh positif profitabilitas perusahaan terhadap nilai
perusahaan tersebut.
Penelitian Novrita (2011) Menunjukkan bahwa secara parsial
profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dari hasil
penelitian diatas, terdapat perbedaaan hasil penelitian yang telah dilakukan.
5
23
Pada penelitian Oktoria (2014) menyatakan bahwa struktur modal secara
parsial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan menurut
penelitian Hermuningsih (2013) struktur modal berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan. Dimana struktur modal merupakan variabel intervening bagi
growth opportinuty.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas,
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Sektor
Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang diteliti adalah:
1. Apakah struktur modal berpengaruh secara signifikan terhadap nilai
perusahaan?
2. Apakah profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap nilai
perusahaan?
3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai
perusahaan?
4. Apakah struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh
secara signifikan terhadap nilai perusahaan?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya menggunakan tiga varibel independen yaitu
struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Sedangkan perusahaan
6
24
yang diteliti dalam penelitian ini hanya menggunakan perusahaan sektor
industri barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah:
1) Untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana pengaruh struktur
modal terhadap nilai perusahaan.
2) Untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana pengaruh
profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
3) Untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana pengaruh ukuran
perusahaan terhadap nilai perusahaan.
4) Untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana pengaruh struktur
modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.
b. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada ilmu akuntansi dan
menambah wawasan serta pengetahuan mengenai struktur modal,
profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.
2. Manfaat Praktis
a) Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan, pengembangan wawasan dan pola pikir penelitian.
7
25
b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh investor
sebagai pertimbangan sebelum melakukan keputusan investasi
pada pembelian saham.
c) Dapat digunakan sebagai pertimbangan manajemen dan
penyusunan laporan keuangan yang akan datang.
d) Sebagai salah satu sumber referensi perluasan untuk penelitian-
penelitian selanjutnya.
8
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Landasan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti JudulVariabel
PenelitianHasil Penelitian
Oktoria(2014)
Pengaruh struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan ada industry semen yang listing di BEI periode 2002-2013
Variabel Independen: Struktur Modal dan Ukuran perusahaanVariable Dependen: Nilai Perusahaan
Struktur modal (DER)dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV)Secara parsial struktur modal (DER) merupakan variabel yang berpengaruh sedangkan variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap Nilai perusahaan (PBV)
Nofrita (2013) Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Deviden Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris
Profitabilitas (X) Nilai perusahaan (Y) Kebijakan Deviden sebagai variable intervening
Profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. profitabilitas tidak berpengaruh signifikan positif terhadap kebijakan deviden. kebijakan deviden berpengaruh secara signifikan positif terhadap nilai
9
27
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei)
perusahaan.
Hermuningsih (2013)
Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik Di Indonesia
Profitabilitas (X1) Growth Opportunity (X2) Struktur Modal (X3) Nilai Perusahaan (Y)
variabel profitabilitas, growth opportunity dan struktur modal, berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. struktur modal merupakan variabel intervening bagi growth opportunity dan tidak bagi profitabilitas. struktur modal akan memperbesar pengaruh positif profitabilitas perusahaan terhadap nilai perusahaan tersebut
Utami (2011) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai PerusahaanDengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility DanGood Corporate Governance SebagaiVariabel Pemoderasi
Variabel Independen: Return On AssetsVariabel Pemoderasi : CSR (Corporate Social Responsibility) dan GCG (Good Corporate Governance)Variabel Dependen : Nilai Perusahaan
Return On Assets berpengaruhterhadap nilai perusahaan. Nilai ROA yang tinggi diikuti denganpeningkatan nilai perusahaan.Corporate Social Responsibility yang bertindaksebagai variabel moderating berpengaruh terhadap hubungan kinerjakeuangan dengan nilai perusahaan.Good Corporate Governance yang diproksikanoleh kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating berpengaruhterhadap hubungan kinerja keuangan dengan nilai perusahaan
10
28
Susanti (2010) Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Go Publik Yang Listed Tahun 2005-2008)
Variabel Independen : Ownership Structure, Corporate Governance, Cash Holding, Profitabilitas, Resiko Keuangan, Investment Opportunities, DPR (Leverage)Variabel Dependen : Nilai Perusahaan
Variabel corporate governance berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
OWNS (ownership structure) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Variabel cash holding atau kepemilikan kas yang diukur melalui logaritma natural nilai kas akhir tahun menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Variabel profitabilitas yang diukur melalui net profit margin (NPM) menunjukkan profitabiilitas bepengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Variabel leverage yang merupakan proksi dari variabel finance risk menunjukkan leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Variabel dividend payout ratio (DPR) yang merupakan proksi dari variabel dividen menunjukkan dividen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Variabel investment opportunity yang diukur melalui variabel market
11
29
book value of assets (MBVA) menunjukkan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Ada beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya yaitu dengan beberapa variabel pada variabel independen yang
terdiri dari struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan dan objek
yang digunakan yaitu pada perusahaan Manufaktur yang berfokus pada
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode
2012-2014.
B. Landasan Teori
1. Struktur Modal
Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka
pendek yang bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen
dan saham biasa. Sementara itu struktur keuangan adalah perimbangan
antara total hutang dengan modal sendiri. Dengan kata lain struktur modal
merupakan bagian dari struktur keuangan (Sartono, 2001:225).
Tujuan struktur modal adalah memadukan sumber pendanaan yang
digunakan oleh perusahaan untuk memaksimumkan nilai perusahaan
dengan cara memaksimumkan harga saham, meminimumkan biaya modal
(Cost of capital) dan menyeimbangkan antara risiko dan tingkat
pengembalian. Ross (1977) mengembangkan model dimana struktur
modal (pengguna hutang) merupakan sinyal yang disampaikan oleh
manajer ke pasar. Jika prospek perusahaan baik, manajer ingin agar harga
12
30
saham meningkat dan ia ingin mengkomunikasikan hal tersebut kepada
investor. Manajer dapat menggunakan banyak hutang sebagai sinyal yang
lebih credible karena perusahaan yang memiliki hutang banyak dapat
dikatakan bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik.
Dengan demikian hutang merupakan tanda atau sinyal positif.
Menurut pendekatan teori keagenan, struktur modal disusun untuk
mengurangi konflik antar berbagai kelompok kepentingan. Konflik antara
pemegang saham dengan manajer adalah konsep free cash flow
(Jensen:1986). Rasio hutang atau Debt Ratio (Debt to total asset ratio)
digunakan intik mencerminkan struktur modal perusahaan. Debt to total
asset ratio merupakan rasio antara total hutang (total debt) baik hutang
jangka pendek (current liability) maupun hutang jangka panjang (long
term debt) terhadap total aktiva (total assets) baik aktiva lancar maupun
aktiva tetap dan aktiva lainnya. Semakin besar rasio Debt to total asset
ratio menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan
terhadap pihak eksternal (kreditur) dan semakin besar pula beban biaya
hutang (biaya bunga) yang harus dibayar oleh perusahaan.
a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
Menurut Sartono (2001) beberapa faktor yang mempengaruhi struktur
modal adalah sebagai berikut:
1) Tingkat penjualan perusahaan dengan penjualan yang relati stabil
berarti memiliki aliran kas yang relatif stabil pula, maka dapat
13
31
menggunakan utang lebih dari dari pada perusahaan dengan
penjualan yang tidak stabil.
2) Struktur asset perusahaan yang memiliki asset tetap dalam jumlah
besar dapat menggunakan utang dalam jumlah besar hal ini
disebabkan karena dari skalanya perusahaan besar akan lebih
mudah mendapatkan akses ke sumber dana di bandingkan dengan
perusahaan kecil. Kemudahan besarnya asset tetap dapat di
gunakan sebagai jaminan atau kolateral utang perusahaan. Memang
penggunaan utang dalam jumlah besar akan mengakibatkan
financial risk meningkat, semantara asset tetap dalam jumlah besar
tentu akan memperbesar business riks dan pada akhirnya berarti
total risk juga meningkat.
3) Tingkat pertumbuhan perusahaan semakin cepat pertumbuhan
perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan
ekspancy. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan mendatang
maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba.
4) Profitabilitas periode sebelumnya merupakan faktor penting dalam
menentukan stuktur modal. Dengan laba di tahan yang besar,
perusahaan akan lebih sanang menggunakan laba ditahan sebelum
menggunakan utang. Hal ini sesuai dengan packing order theory
yang menyarankan bahwa manajer lebih senang menggunakan
pembiayaan dari pertama, laba ditahan. Kemudian utang, dan
terakhir penjualan saham baru.
14
32
5) Variabel laba dan perlindungan pajak ini sangat erat kaitanya
dengan stabilitas penjualan. Jika variabilitas atau volatilitas laba
perusahaan kecil maka perusahaan mempunyai kemampuan yang
lebih untuk menanggung beban tetap dari utang. Ada
kecenderungan bahwa penggunaan utang akan memberikan
manfaat berupa perlindungan pajak.
6) Skala perusahaan yang besar yang sudah well-established akan
lebih mudah memperoleh modal di pasar modal dibanding dengan
perusahaan kecil. Karena kemudahan akses tersebut berarti
perusahaan besar memiliki fleksibilitas yang lebih besar pula. Bukti
empiri menyatakan bahwa skala perusahaan berhubung positif
dengan rasio antara utang dengan nilai buku ekuitas atas debt to
book value of equity.
7) kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro. Perusahaan perlu
mananti saat yang tepat untuk menjual saham dan obligasi. Secara
umum kondisi yang paling tepat untuk menjual saham dan obligasi
adalah pada saat tingkat bunga pasar sedang rendah dan pasar
sedang bullish.
b. Pendekatan Modigliani-Miller (MM)
Franco Modigliani dan Merton Miller (MM) memperkenalkan
model teori struktur modal secara matematis, scientific dan atas dasar
penelitian yang terus-menerus. Perlu diperhatikan bahwa MM
15
33
memperkenalkan teori struktur modal dengan beberapa asumsi sebagai
berikut:
1) Risiko bisnis perusahaan dapat diukur dengan standar deviasi laba
sebelum bunga dan pajak dan perusahaan yang memiliki resiko
bisnis sama dikatakan berada dalam kelas yang sama.
2) Semua investor dan investor potensial memiliki estimasi sama
terhadap EBIT perusahaan di masa datang: dengan demikian semua
investor memiliki harapan yang sama atau homogeneous
expectations tentang laba perusahaan dan tingkat risiko perusahaan.
3) Saham dan obligasi di perdagangkan dalam pasar modal yang
sempurna perfect capital market. Adapun kriterai pasar modal yang
efisien adalah:
i. Informasi selalu tersedia bagi semua investor (symmetric
information) dan dapat diperoleh tanpa biaya
ii. Tidak ada biaya transaksi dan infestor bersikap rasional
iii. Investor dapat melakuka diversifikasi investasi secara
sempurna.
iv. Tidak ada pajak pendapatan perseorangan.
v. Investor baik individu mampu dapat meminjam dengan tingkat
bunga yang sama seperti halnya perusahaan sebesar tingkat
bunga bebas risiko.
2. Profitabilitas
16
34
Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan
keputusan manajemen perusahaaan (Brigham dan Gapenski, 2006).
Menurut Sartono (2001:122) profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,
total aktiva maupun modal sendiri.
Menurut Munawar (1995) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi profitabilitas perusahaan, yaitu :
1. Jenis Perusahaan
Profitabilitas perusahaan akan sangat bergantung pada jenis
perusahaan, jika perusahaan menjual barang konsumsi atau jasa
biasanya akan memiliki keuntungan yang stabil dibandingkan
dengan perusahaan yang memproduksi barang-barang modal.
2. Umur Perusahaan
Sebuah perusahaan yang telah lama berdiri akan lebih stabil
bila dibandingkan dengan perusahaan yang baru berdiri. Umur
perusahaan ini adalah umur sejak berdirinya perusahaan hingga
perusahaan tersebut masih mampu menjalankan operasinya.
3. Skala Perusahaan
Jika skala ekonominya lebih tinggi, berarti perusahaan dapat
menghasilkan produk dengan biaya yang rendah. Tingkat
biaya rendah tersebut merupakan cara untuk memproleh laba
yang diinginkan.
4. Harga Produksi
17
35
Perusahaan yang biaya produksinya relatif lebih murah akan
memiliki keuntungan yang lebih baik dan stabil daripada
perusahaan yang biaya produksinya tinggi.
5. Habitat Bisnis
Perusahaan yang bahan produksinya dibeli atas dasar
kebiasaan (habitual basis) akan memperoleh kebutuhan lebih
stabil dari pada non habitual basis.
6. Produk yang Dihasilkan
Perusahaan yang bahan produksinya berhubungan dengan
kebutuhan pokok biasanya penghasilan perusahaan tersebut akan
lebih stabil daripada perusahaan yang memproduksi barang
modal.
3. Ukuran Perusahaan
Menurut Sartono (2001) ukuran perusahaan yang besar yang
sudah well-established akan lebih mudah memperoleh modal di pasar
modal disbanding dengan perusahaan kecil. Karena kemudahan akses
tersebut berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas yang lebih
besar pula. Bukti empiris menyatakan bahwa skala perusahaan
berhubung positif dengan rasio antara utang dengan nilai buku ekuitas
atas debt to book value of equity.
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu
perusahaan yang dapat dinyatakan dengan total aktiva atau total
penjualan bersih. Semakin besar total aktiva maupun penjualan maka
18
36
semakin besar pula ukuran suatu perusahaan. Semakin besar aktiva
maka semakin besar modal yang ditanam, sementara semakin banyak
penjualan maka semakin banyak juga perputaran uang dalam
perusahaan. Dengan demikian, ukuran perusahaan merupakan ukuran
atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan.
Menurut Badan Standarisasi Nasional dalam Sulistiono (2010)
yang dikutip oleh Novita (2011), kategori ukuran perusahaan ada 3
yaitu:
1. Perusahaan Kecil
Perusahaan dapat dikategorikan perusahaan kecil apabila
memiliki kekayaan bersih lebih dari 50.000.000,- dengan paling
banyak 500.000.000,- tidak termasuk bangunan tempat usaha, atau
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 300.000.000,- sampai
dengan paling banyak 2.500.000.000,-.
2. Perusahaan Menengah
Perusahaan dapat dikategorikan perusahaan menengah
apabila memiliki kekayaan bersih lebih dari 500.000.000,- sampai
dengan paling banyak 10.000.000.000,- tidak termasuk bangunan
tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
2.500.000.000,- sampai dengan paling banyak 50.000.000.000,-.
3. Perusahaan Besar
Perusahaan dapat dikategorikan perusahaan besar apabila
memiliki kekayaan bersih lebih dari 10.000.000.000,- tidak
19
37
termasuk bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari 50.000.000.000,-
4. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai
oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat
terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama
beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai
dengan saat ini. Masyarakat menilai dengan bersedia membeli saham
perusahaan dengan harga tertentu sesuai dengan persepsi dan
keyakinannya. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi,
yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan
meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga
akan meningkat.
Nilai perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai
perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran
pemegang saham (Brigham dan Gapenski, 1996). Semakin tinggi
harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Kekayaan pemegang
saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham
yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan
(financing), dan manajemen aset.
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap
perusahaan, yang sering dikaitkan harga saham. Harga saham yang
20
38
tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Harga saham merupakan
harga yang terjadi pada saat saham diperdagangkan di pasar. Dalam
realitasnya tidak semua perusahaan menginginkan harga saham tinggi
(mahal), karena takut tidak laku dijual atau tidak menarik investor
untuk membelinya. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya perusahaan-
perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia yang melakukan
stock split (memecah saham). Itulah sebabnya harga saham harus
dapat di buat seoptimal mungkin. Artinya harga saham tidak boleh
terlalu tinggi atau terlalu rendah. Harga saham yang terlalu murah
dapat berdampak buruk pada citra perusahaan dimata investor.
C. Kerangka Konseptual
Variable penelitian ini terdiri dari variable dependen nilai perusahaan.
Variable independen yaitu struktur modal, profitabilitas dan ukuran
perusahaan. Maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Nilai Perusahaan
Struktur Modal
Profitabilitas
Ukuran Perusahaan
H1
H2
H3
H4
21
39
Sumber : Diolah, 2015
D. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
Teori trade-off ( teori pertukaran) menjelaskan bahwa (dengan
asumsi titik target belum optimum) peningkatan rasio hutang pada
struktur modal akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar tarif pajak
dikali dengan jumlah hutang. Hermuningsih (2013) dalam penelitiannya
menjelaskan bahwa struktur modal berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan
penambahan hutang merupakan sinyal positif bagi investor dan
mempengaruhi nilai perusahaan. Bagi perusahaan, adanya hutang dapat
membantu untuk mengendalikan penggunaan dana kas secara bebas dan
berlebihan oleh pihak manajemen. Peningkatan kontrol ini pada gilirannya
dapat meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin dari peningkatan
harga saham. Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dirumuskan
hipotesis berikut:
H1 : Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
2. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu
diraih oleh perusahan pada saat menjalankan operasinya. Keuntungan
yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan
22
40
setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan yang diperoleh
semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayarkan
devidennya, dan hal ini berdampak pada kenaikan nilai perusahaan.
Hermuningsih (2013) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa
profitabilitas memiliki pengaruh langsung yang positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Novrita (2013) dimana Profitabilitas yang tinggi
menunjukkan prospek perusahaan yang bagus sehinggga memicu
permintaan saham oleh investor. Respon positif dari investor tersebut akan
meningkatkan harga saham dan selanjutnya akan meningkatkan nilai
perusahaan. Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dirumuskan
hipotesis berikut
H2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
3. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Perusahaan besar lebih dapat mengakses pasar modal dalam
memperoleh pendanaan. Karena Investor cenderung lebih tertarik pada
perusahaan dengan skala besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan
besar cenderung memiliki kondisi yang lebih stabil. Kestabilan
tersebut menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut,
hal ini akan menyebabkan naiknya harga saham di pasar modal.
Peningkatan tersebut menunjukan bahwa perusahaan dianggap
memiliki nilai perusahaan yang besar (Tantri, 2010). Itturiaga dan Sanz
(1998) dalam Novita (2011) menyatakan bahwa semakin besar ukuran
23
41
perusahaan akan semakin tinggi nilai perusahaan tersebut.
Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dirumuskan hipotesis berikut :
H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.
4. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan
Struktur modal yang menunjukkan perbandingan antara modal
eksternal jangka panjang dengan modal sendiri, merupakan aspek yang
penting bagi setiap perusahaan karena mempunyai efek langsung terhadap
posisi finansial perusahaan. Perusahaan yang memiliki aktiva berwujud
cukup besar, cenderung menggunakan hutang dalam proporsi yang lebih
besar dibandingkan dengan perusahaan dengan aktiva tak berwujud besar.
Peningkatan rasio hutang pada struktur modal akan meningkatkan nilai
perusahaan sebesar tarif pajak dikali dengan jumlah hutang.
Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham.
Dengan rasio profitabilitas yang tinggi yang dimiliki sebuah perusahaan
akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan.
Tingginya minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan
dengan ROI yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan yang
tercermin pada harga saham.
Ukuran perusahaan merupakan cerrminan besar kecilnya
perusahaan yang nampak dalam nilai total aktiva perusahaan. Dengan
24
42
semakin besar ukuran perusahaan, maka ada kecenderungan lebih banyak
investor yang menaruh perhatian pada perusahaan yg kondisinya stabil
karena perusahaan yang besar cenderung memiliki kondisi yang lebih
stabil. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas naiknya harga saham
perusahaan di pasar modal. Peningkatan permintaan saham perusahaan
akan dapat memacu pada peningkatan harga saham di pasar modal.
Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dianggap memiliki
nilai perusahaan yang lebih besar,
H4 : Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan
berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan
25
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini tergolong penelitian Kausal. Menurut Sugiyono (2006)
mendefinisikan penelitian kausal merupakan tipe penelitian untuk
menganalisis pengaruh beberapa variabel terhadap variabel lainnya.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro & Supomo, 1999:115).
Sedangkan menurut pendapat lain, Sugiyono (2006:72) populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pada perusahaan manufaktur sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 -
2014.
2. Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti
(Arikunto 2002:108). Sedangkan menurut Sugiyono (2006:73) sampel
merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
26
44
purposive sampling, yaitu dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu.
kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1) Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
2) Perusahaan yang terdaftar dalam sektor industri barang konsumsi di
Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
3) Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan berturut-turut selama
masa penelitian yaitu tahun 2012-2014.
4) Perusahaan yang membukukan laba bersih dan tidak mengalami
kerugian pada periode 2012-2014.
Tabel 3.1
Tabel Kriteria Pemilihan Sampel
No Kriteria Jumlah
1Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
32 x 3 tahun = 96 perusahaan
2Perusahaan yang tidak konsisten listing dalam sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014
1 x 3 tahun = 3 perusahaan
3Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan berturut-turut selama masa penelitian yaitu tahun 2012-2014
8 x 3 tahun = 24 perusahaan
4 Perusahaan yang tidak membukukan laba bersih dan mengalami kerugian pada periode 2012-2014
4 x 3 tahun = 12 perusahaan
Total Sampel 19 x 3 tahun = 57 sampel
27
45
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang dipublikasikan
tahunan oleh Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2012 sampai
dengan tahun 2014.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan ini diperoleh melalui penelusuran
dari Bursa Efek Indonesia STIE ASIA Malang, website www.idx.co.id,
dan dari media internet dan website.
D. Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder, maka
metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode studi
kepustakaan dan dokumentasi. Metode kepustakaan yaitu suatu cara
memperoleh data dengan cara membaca, dan mempelajari buku-buku yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam lingkup penelitian.
Sedangkan dokumentasi, yaitu suatu cara memperoleh data dengan
menggunakan dokumen yang berdasarkan pada laporan keuangan yang
dipublikasikan oleh BEI.
28
46
E. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Independen
1) Pengertian struktur modal menurut Bambang Riyanto (2001) adalah
perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang
dengan modal sendiri. Jika suatu perusahaan memiliki hutang yang
banyak maka perusahaan tersebut dapat dikatakan baik karena itu
menandakan bahwa perusahaan tersebut beroperasi dengan baik.
Maka dari itu struktur modal diproxy menggunakan DER yang
merupakan perbandingan antara total hutang terhadap modal sendiri.
Pemakaian proxy dimaksudkan untuk mempermudah pengukuran
karena faktor tersebut tidak dapat diukur secara langsung. DER dapat
menggambarkan mengenai jumlah aktiva yang didanai oleh kreditur
untuk setiap Rp. 1.00 aktiva yang didanai oleh perusahaan. Dalam
penelitian ini struktur modal diukur menggunakan DER (Debt Equity
Ratio)
2) Menurut Sartono (2001:122) profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,
total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian, investor jangka
Debt Equity Ratio =Total Debt
Total Assetsx 100 = %
29
47
panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini,
misalnya bagi pemegang saham, pemegang saham akan melihat
keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk deviden.
Menurut S. Munawir (2007:89) Return On Investment merupakan
salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk
dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana
yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Dalam penelitian ini,
profitabilitas diukur dengan ROI (Return On Invesment).
3) Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan
yang dapat dinyatakan dengan total aktiva atau total penjualan
bersih. Semakin besar total aktiva maupun penjualan maka semakin
besar pula ukuran suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dinilai
dengan Log Of Total Assets yang digunakan untuk mengurangi
perbedaan signifikan antara ukuran perusahaan yang terlalu besar
dengan ukuran perusahaan yang terlalu kecil. Dalam penelitian ini
ukuran perusahaan diukur menggunakan Log Of Total Assets.
2. Variabel Dependen
Size = Log Of Total Assets
Total Aktiva
Laba Setelah PajakROI = x 100 = %
30
48
Nilai perusahaan merupakan proksi yang menggambarkan
kemakmuran para pemegang saham. Nilai perusahaan merupakan persepsi
investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan harga saham.
Perusahaan yang berjalan baik umumnya mempunyai PBV diatas 1 yang
menunjukkan nilai pasar lebih tinggu dari nilai bukunya. Semakin tinggi
PBV, semakin tinggi pula return saham. Semakin tinggi return saham akan
menambah pendapatan perusahaan sehingga meningkatkan kemampuan
perusahaan untuk membagikan deviden. Nilai perusahaan diukur dengan
rasio pasar yaitu price book value (PBV) (Weston dan Brigham, 2001:92).
F. Metode Analisa Data Dan Uji Hipotesis
1. Statistik Deskriptif
Statistik Diskriptif merupakan alat statistik yang berfungsi
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan
analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum dari data tersebut
(Sugiyono, 2004). Statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsi suatu
data yang dilihat dari mean, median, deviasi standar, nilai minimum, dan
nilai maksimum. Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah
memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.
2. Uji Asumsi Klasik
PBV =Nilai Pasar
Nilai Bukux 100 = %
31
49
Pengujian asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui dan
menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam penelitian
ini. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk memastikan bahwa di dalam
model regresi yang digunakan tidak terdapat multikolonieritas dan
heteroskedastisitas serta untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan
berdistribusi normal (Ghozali, 2006).
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel independent dan variabel dependent atau keduanya
terdistribusikan secara normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk
mendeteksi normalitas data dapat diuji dengan kolmogorof-Smirnof,
dengan pedoman pengambilan keputusan :
1) Nilai sig atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, distribusi
adalah tidak normal.
2) Nilai sig atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, distribusi
adalah normal (Ghozali, 2006)
b. Uji Multikolonieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak. Model yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel
bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam
model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance
32
50
inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas
yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.
Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena
VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi.
Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama
dengan nilai VIF di atas 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual pengamatan 1 ke pengamatan
yang lain tetap. Hal seperti itu juga disebut sebagai homokedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya
heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linier berganda adalah
dengan melihat grafik scatterplot atau nilai prediksi variabel terikat
yaitu ZPRED dengan residual error yaitu SRESID. Jika ada pola
tertentu dan tidak menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linear terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual
periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang
bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi
33
51
ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW).
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi (Ghozali, 2006) :
1) Bahwa nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du)
dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti
tidak ada autokorelasi positif.
2) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound
(dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol berarti ada
autukorelasi positif.
3) Bila nilai DW lebih besar daripada batas bawah atau lower bound
(4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol berarti ada
autokorelasi negatif.
4) Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl)
atau DW terlatak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak
dapat disimpulkan.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variable
bebas dalam mempengaruhi variable tidak bebas secara bersama-sama
ataupun secara parsial. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah :
Y = α + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e
Keterangan :
Y : nilai perusahaan
α : konstanta
b1,b2,b3 : koefisien regresi
34
52
X1 : struktur modal
X2 : profitabilitas
X3 : ukuran perusahaan
e : variable residual
4. Pengujian Hipotesis
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R²
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi-variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati
satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen
(Ghozali, 2006).
a. Uji statistik F (F-test)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variable
bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variable dependen (Ghozali, 2006). Jika Fhitung
> dari Ftabel, maka koefisien jalur dapat dilanjutkan atau diterima.
Dengan tingkat kepercayaan untuk pengujian hipotesis adalah 95% atau
(α) = 0,05.
b. Uji statistik t (t-test)
Pengujian dilakukan untuk melihat pengaruh dari masing-masing
variabel independen secara individu terhadap variabel dependen (Ghozali,
35
53
2007:128). Pengujian dilakukan dengan tingkat signifikansi atau
kepercayaan 95% atau (α) = 0,05 dengan kriteria pengujian :
1) Jika nilai signifikansi α < 0,05 dan βeta dengan arah positif, maka
hipotesis 1,2 dan 3 diterima.
2) Jika nilai signifikansi α > 0,05 dan βeta dengan arah negatif, maka
hipotesis 1,2 dan 3 ditolak.
36
54
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
Berdasarkan metode purposive sampling dan kriteria-kriteria
pengambilan sampel yang telah ditetapkan pada perusahaan manufaktur, yang
memiliki struktur modal, profitabilitas, ukuran perusahaan dan nilai
perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2012
hingga tahun 2014 terpilih 19 perusahaan sampel yang mewakilli dalam tiga
tahun berturut-turut sehingga diperoleh sebanyak 19 x 3 periode maka
didapatkan sampel data sebanyak 57 sampel. Selanjutnya sejumlah data
tersebut digunakan untuk analisis data dan pengujian hipotesis. Identifikasi
nilai perusahaan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus
Price Book Value yang merupakan perbandingan antara Nilai Pasar dengan
Nilai buku yang selanjutnya digunakan sebagai variabel dependen.
B. Sejarah Perkembangan Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek (pasar modal) yang paling besar di Indonesia adalah
Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang juga dikenal dengan nama asingnya JSX
(Jakarta Stock Exchange). Sekuritas yang diperdagangkan adalah saham
preferen (Prefered Stock), saham biasa (common stock), hak (rights), dan
37
55
obligasi konvertibel (convertible bonds). Saham biasa mendominasi
volume transaksi BEJ. Bursa Efek Terbesar kedua adalah Bursa Efek
Surabaya (BES) atau Surabaya Stock Exchange (SSX). Sekuritas BEJ juga
diperdagangkan di BES.
BEI aktif pada bulan November 2007 setelah diadakannya rapat
RUPSLB (Rapat Umum Pemegan Saham Luar Biasa) tanggal 30 Oktober
2007, dimana BEJ dan BES bergabung menjadi BEI. Produk yang
diperdagangkan di BEI juga adalah produk yang diperdagangkan di BEJ
dan BES. Pada awalnya nilai kapitalisasi setelah BEI dibentuk adalah Rp.
1.200 Trilliun. Sampai akhir tahun 2007, terdapat 385 saham yang tercatat
dan diperdagangkan di BEI. Kapitalisasi pasar BEI mencapai Rp. 1.500
Trilliun.
Era pasar modal Indonesia dapat dibagi menjadi enam periode.
Periode pertama adalah periode jaman belanda mulai tahun 1912 yang
merupakan didirikannya pasar modal pertama. Periode kedua adalah
periode orde lama yang dimulai dari tahun 1952. Periode ketiga adalah
periode orde baru dengan diaktifkannya kembali pasar modal pada tahun
1997. Periode keempat dimulai tahun 1988, yang adalah periode
bangunnya pasar modal dari tidur panjang. Periode kelima adalah periode
otomatisasi pasar modal mulai tahun 1995. Periode keenam adalah periode
kriris moneter mulai bulan agustus 1997 (jogiyanto, 2010:61-88). `Periode
ketujuh adalah periode tanpa warkat mulai bulan juli 2000. Periode
kedelapan adalah periode penyembuhan mulai bulan oktober 1998 sampai
38
56
bulan desember tahun 2002. Periode Kesembilan adalah periode
kebangkitan kembali mulai bulan januari tahun 2003 sampai januari tahun
2008. Periode kesepuluh adalah periode bursa efek indonesia mulai bulan
oktober tahun 2007. Periode kesebelas adalah periode krisis global yang
dimulai akhir bulan januari 2008. Periode keduabelas adalah periode pasca
krisis global yang dimulai akhir januari 2009 sampai tahun 2010.
C. Gambaran Umum Perusahaan Industri Barang Konsumsi
Sektor Industri Barang Konsumsi merupakan sektor Penyumbang
utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sektor industri barang konsumsi
merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam memicu
pertumbuhan ekonomi Negara. Sektor industri barang konsumsi sangat di
butuhkan karena semakin meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat
Indonesia. Dalam pelaksanaanya Sektor Industri Barang Konsumsi terbagi
menjadi lima macam yaitu subsektor makanan dan minuman, subsektor
Rokok, subsektor Farmasi, subsektor kosmetik dan keperluan rumah tangga,
subsektor peralatan rumah tangga. Dalam hal ini penulis membahas subsektor
industri barang konsumsi secara keseluruhan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode Tahun 2012 -2014 yang mana merupakan sampel dari
penelitian ini:
Tabel 4.1
Daftar Perusahaan Sampel
1 ADES Akasha Wira International Tbk
2 CEKA Cahaya Kalbar Tbk
3 DVLA Darya-Varia Tbk
39
57
4 GGRM Gudang Garam Tbk
5 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
6 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
7 KAEF Kimia Farma (persero)
8 KICI Kedaung Indah Can Tbk
9 KLBF Kalbe Farma Tbk
10 MBTO Martina Berto Tbk
11 MERK Merck Tbk
12 MYOR Mayora Indah Tbk
13 PYFA Pyridam Farma Tbk
14 ROTI Nippon Indisari Corporindo Tbk
15 SKLT Sekar Laut Tbk
16 STTP Siantar Top Tbk
17 TCID Mandom Indonesia Tbk
18 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk
19 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
D. Analisis Data
Analisis data bertujuan untuk melakukan pengujian atas hipotesis yang
telah diajukan sebelumnya. Pengujian hipotesis atas semua variabel yang
diteliti dimaksudkan untuk membuktikan adanya pengaruh antar variabel
bebas terhadap variabel terikat secara simultan maupun secara parsial.
40
58
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2005)
Dalam penelitian ini uji normalitas secara statistik juga
menggunakan alat analisis One Sample Kolmogorov - Smirnov.
Pedoman yang digunakan dalam pengambilan kesimpulan ialah
sebagai berikut:
1. Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05 maka distribusi data normal
2. Jika nilai sig (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data tidak normal
Berikut ini hasil pengujian normalitas dengan menggunakan One
Sample Kolmogorov – Smirnov.
41
59
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 57
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.85919044
Most Extreme Differences Absolute .085
Positive .085
Negative -.057
Kolmogorov-Smirnov Z .645
Asymp. Sig. (2-tailed) .800
a. Test distribution is Normal.
Sumber Data : One Sample Kolmogorov - Smirnov
Dari hasil pengujian normalitas terlihat nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,800 maka hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa data penelitian telah terdistribusi normal atau
memenuhi asumsi normalitas.
42
60
b. Uji Normalitas 2 (Histogram)
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas 2 (Histogram)
Sumber : Data diolah 2015
Dari Grafik terlihat sebaran data mempunyai kurva yang dapat
dianggap berbentuk lonceng. Karena itu error model regresi dapat
dikatakan berdistribusi normal.
43
61
c. Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas adalah keadaan dimana pada model regresi
ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna
antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna diantara
variabel bebas (korelasi 1 atau mendekati 1). Hal ini bida dilakukan
dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)
pada model regresi.
Untuk mengetahui suatu model regresi bebas dari
multikolonieritas yaitu dengan mempunyai nilai VIF (Variance
Inflation Factor) kurang dari 10 dan mempunyai nilai Tolerance lebih
dari 0,1. Untuk lebih jelasnya hasil uji multikolonieritas dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolonieritas
44
62
Dari hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.3 Terlihat variabel-
variabel independen yang telah diinteraksikan dengan variabel
pemoderasi memiliki nilai Tolerance > 0,1 dan nilai Variance
Inglation Factor < 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah multikolonieritas pada model regresi.
d. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas adalah keadaan dimana dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi
yang tidak mengalami heterokedastisitas. Pada penelitian ini peneliti
mendeteksi adanya heterokedastisitas dengan melihat pola titik-titik
pada scaterplots regresi dengan memperhatikan bahwa:
1. Apabila terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit) maka terjadi heterokedastisitas.
45
63
2. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
Gambar 4.2
Pendekatan Heterokedastisitas
Sumber : Data Diolah 2015
46
64
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa titik-titik tidak
membentuk pola yang jelas. Titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah heterokedastisitas dalam model regresi.
e. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana pada model regresi ada
korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode
sebelumnya (t-1). Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat
masalah autokorelasi. Metode pengujian menggunakan Durbin –
Watson (DW Test). Pengambilan keputusan pada uji Durbin – Watson
(DW Test) adalah sebagai berikut:
1. D < dL terdapat autokorelasi positif
2. dL < d < dU ragu – ragu
3. dU < d < 4-dU tidak terdapat autokorelasi
4. 4-dL < d terdapat autokorelasi negatif
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi
47
65
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .913a .833 .824 1.91108 1.610
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data diolah, 2015
Dari pengujian autokorelasi dapat diketahui bahwa nilai d hitung
adalah 1,610. Bila nilai k = 3, n adalah 57 dan tingkat signifikansi adalah
5% dari tabel Durbin Watson didapatkan nilai dU = 1,4637. Dengan
demikian berlaku kondisi dU < d < 4-dU = 1,4637 < 1,610 < 2,5363 yang
menyatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
1) Uji Analisis Regresi Berganda
Setelah metode penelitian dirumuskan langkah selanjutnya yaitu
mengolah data untuk mendapatkan model regresi. Dengan menggunakan
alat bantu komputer program SPSS, perhitungan statistik yang didapat dari
pengolahan data yaitu: 19 perusahaan industri manufaktur dengan Price
Book Value (Sebagai variabel terikat/Y), Debt Equity Ratio, Return On
Investment dan Ukuran perusahaan (Sebagai variabel bebas/X)
Tabel 4.5
48
66
Hasil Regresi Berganda
Sumber : Data diolah, 2015
Y = α + b1x1 + b2x2 + b3x3
PBV = -14,529 + 1,592X1 + 0,445X2 + 1.040X3
Keterangan :
X1 = Struktur Modal
X2 = Profitabilitas
X3 = Ukuran Perusahaan
Adapun interpretasi dari persamaan tersebut adalah:
1. Konstanta (α) = -14,529
Nilai konstanta sebesar -14,529 menunjukkan bahwa price
book value adalah sebesar -14,529 dengan anggapan jika tidak ada
pengaruh variabel Debt Equity Ratio (X1), Return On Investment (X2)
dan Ukuran perusahaan (X3)
49
67
2. Koefisien regresi Debt Equity Ratio = 1,592
Nilai koefisien regresi 1,592 menunjukkan bahwa setiap
kenaikan 1% Debt Equity Ratio, maka Price book value akan naik
sebesar 159,2% dengan asumsi variabel bebas yang lain tetap atau
konstan.
3. Koefisien regresi Return On Investment = 0,445
Nilai koefisien regresi 0,445 menunjukkan bahwa setiap
kenaikan 1% Return On Investment maka Price book value akan naik
sebesar 44,5 % dengan asumsi variabel bebas yang lain tetap atau
konstan.
4. Koefisien regresi Ukuran Perusahaan = 1,040
Nilai koefisien regresi 1,040 menunjukkan bahwa setiap
kenaikan 1 rupiah total assets, maka Price book value akan naik
sebesar Rp. 104 dengan asumsi variabel bebas yang lain tetap atau
konstan.
Hasil analisa regresi yang diperoleh dari output regresi
menunjukkan koefisien determinasi (adjusted R square) antara Debt Equity
Ratio, Return On Investment dan Ukuran perusahaan terhadap Price book
value adalah sebesar 0,833 atau 83,3%. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan variabel Debt Equity Ratio, Return On Investment dan Ukuran
50
68
perusahaan dalam mempengaruhi Price book value sebesar 83,3%.
Sedangkan sisanya 16,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
2) Uji Hipotesis
a. Uji t
Untuk menentukan tingkat signifikansi secara parsial antara masing-
masing variabel debt equity ratio, return on investment dan total
assets terhadap price book value maka hipotesis harus diuji dengan uji
– t dengan tingkat signifikansi 5%. Pengambilan keputusan didasarkan
pada perbandingan dengan tabel distribusi t dengan derajat kebebasan
(df) = n – k – 1 atau 57 – 3 – 1 (k adalah jumlah variabel independen).
Selanjutnya diambil keputusan diterima atau ditolaknya hipotesis
yaitu dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan
membandingkan nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil uji
statistik dengan nilai signifikan 0,05 atau 5%. Jika t hitung > t tabel
maka secara parsial variabel bebas berpengaruh terhadap variabel
terikat dan sebaliknya apabila t hitung < t tabel maka secara parsial
variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.
Tabel 4.6
Perhitungan Pengujian t Test
51
69
Sumber : Data diolah, 2015
Pengujian uji t yang dilakukan menggunakan tingkat
signifikansi α = 0,05 dengan jumlah periode pengamatan (n) = 57 dan
jumlah variabel bebas (k) = 3 sehingga degree of freedom (df) yang
menghasilkan adalah df = n-k-1 = 57 – 3 -1 = 53. Hasil t tabel yang
diperoleh yakni 2.000, dengan demikian dengan menggunakan data
yang disajikan oleh tabel 4.9 dapat dilakukan uji hipotesis parsial atau
uji t masing-masing variabel dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan.
Seperti yang telah ditunjukkan tabel 4.6 Bahwa nilai t hitung dari
variabel struktur modal (X1) sebesar 2.442 > 2000 atau
signifikansi 0,018 < 0,05 (tingkat signifikansi) yang berarti H0
ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
b) Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
52
70
Seperti yang telah ditunjukkan tabel 4.6 Bahwa nilai t hitung dari
variabel profitabilitas (X2) sebesar 13.376 > 2000 atau signifikansi
0,000 < 0,05 (tingkat signifikansi) yang berarti H0 ditolak dan H1
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
c) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.
Seperti yang telah ditunjukkan tabel 4.6 Bahwa nilai t hitung dari
variabel struktur modal (X3) sebesar 2.816 > 2000 atau
signifikansi 0,007 < 0,05 (tingkat signifikansi) yang berarti H0
ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan.
b. Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk menentukan tingkat signifikansi
pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel
variabel terikat. Pengujian ini akan membandingkan nilai signifikansi
dari hasil pengujian data dengan membandingkan nilai signifikansi
yang telah ditetapkan sebesar 0,05 atau 5% dengan jumlah sampel (n)
= 57 dan jumlah variabel (k) = 4, df1 = (k-1) = 4 – 1 = 3 dan df2 = (n-
k) = 57 – 4 = 53. Jika F hitung > F tabel, maka secara simultan
variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Untuk lebih
jelasnya hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut:
53
71
Tabel 4.7Perhitungan pengujian F test
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 966.599 3 322.200 88.220 .000a
Residual 193.569 53 3.652
Total 1160.168 56
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data diolah, 2015
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai F hitung
adalah sebesar 88,220 dengan signifikansi 0,000 ( lebih kecil dari
0,05). Hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 2,78, sehingga nilai f
hitung > F tabel (88,220 > 2,78) dan tingkat signifikansi lebih kecil
dari 0,05 yaitu 0,000. Jadi terbukti bahwa H0 ditolak dan Hₐ
diterima, artinya perubahan debt equity ratio, return on investment
dan total assets secara bersama-sama atau simultan berpengaruh
signifikan terhadap price book value. Artinya setiap perubahan
secara simultan variabel bebas memberikan pengaruh positif atau
searah terhadap perubahan price book value.
3) Koefisien Determinasi atau R Square (R²)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
54
72
menjelaskan variasi-variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen (Ghozali, 2006).
Tabel 4.8
Hasil Koefisien Determinasi atau R Square (R²)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .913a .833 .824 1.91108 1.610
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data diolah, 2015
55
73
Tabel 4.8 mengungkapkan nilai koefisien korelasi regresi berganda
(R), kemampuan variabel bebas (independent) untuk menjelaskan variabel
terikat (dependent) R2, R2 yang disesuaikan (Adjusted R2) R2 dan nilai Durbin
Watson untuk melihat autokorelasi. Tabel 4.8 atau tabel R Square (R2)
mengungkapkan bahwa nilai koefisien determinasi atau R Square yang
diperoleh dari penelitian ini adalah 0.833. dengan kata lain model atau
variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan atau
menerangkan kondisi sebenarnya sebesar 83,3%. Maka dapat diartikan bahwa
83,3% terhadap Nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh tiga variabel bebas.
2. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diatas, maka dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan uji yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa
struktur modal berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini mengandung makna bahwa kebijakan penambahan
hutang merupakan sinyal positif bagi investor dan mempengaruhi nilai
perusahaan karena dengan adanya hutang dapat membantu untuk
mengendalikan penggunaan dana kas secara bebas dan berlebihan oleh
pihak manajemen. Peningkatan kontrol ini juga dapat meningkatkan nilai
perusahaan yang tercermin dari peningkatan harga saham. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktoria (2013) yang menyebutkan
56
74
bahwa debt equity ratio berpengaruh signifikan terhadap price book value.
Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
hermuningsih (2010) yang menyebutkan bahwa struktur modal memiliki
pengaruh langsung dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
2. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan uji yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa
profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini mengandung makna bahwa hal tersebut berarti bahwa
apabila profitabilitas semakin meningkat maka nilai perusahaan tersebut
juga akan meningkat. Hal ini sesuai dengan teori Weston dan Brigham
(2001) yang menyatakan bahwa profitabilitas yang tinggi mencerminkan
posisi perusahaan yang bagus sehingga nilai yang diberikan pasar yang
tercermin pada harga saham terhadap perusahaan tersebut juga akan bagus.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh hemuningsih (2010)
yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan. Hal ini berarti bahwa perusahaan mampu menghasilkan
laba relatif dari penjualan, total aktiva dan modal sendiri. Karena
perusahaan-perusahaan dengan profit tinggi cenderung menggunakan lebih
banyak pinjaman untuk memperoleh manfaat pajak.
3. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan uji yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hasil penelitian ini mengandung makna bahwa total assets
57
75
yang tinggi dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan
teori Jogiyanto (2010) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun hal ini tidak sejalan
dengan penelitian dengan penelitian yang dilakukan Oktoria (2013) yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh
terhadap nilai perusahaan. Perbedaan hasil penelitian ini mungkin
dikarenakan perbedaan periode penelitian dan objek penelitian. Pada
penelitian Oktoria (2013) data menunjukkan bahwa periode penelitian
mulai tahun 2002 – 2013 dan hanya menggunakan 3 objek penelitian. Pada
tahun 2002-2013 ukuran perusahaan cenderung meningkat namun hal ini
tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan.
4. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Berpengaruh
Terhadap Nilai Perusahaan.
Berdasarkan uji yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa
struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai perusahaan. Besarnya pengaruh secara simultan
sebesar 83,3%. Sedangkan sisanya 16,7% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak diteliti. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa secara
bersama-sama setiap perubahan variabel bebas mengakibatkan perubahan
terhadap variabel terikat sebesar 83,3%. Dengan demikian hipotesis 1
yang menyatakan bahwa variabel struktur modal (X1), profitabilitas (X2)
dan ukuran perusahaan (X3) berpengaruh secara simultan terhadap
variabel terikat price book value (Y) daat dibuktikan kebenarannya.
58
76
Sehingga H0 ditolak dan Hₐ diterima. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan Oktoria (2013) yang menyimpulkan bahwa secara
bersama-sama variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat (price
book value).
BAB V
PENUTUP
A. Implikasi Hasil Penelitian
Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa analisis dengan
menggunakan debt equity ratio, return on investment dan total assets dapat
digunakan oleh investor atau pihak lain untuk membuat keputusan investasi.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa debt equity ratio, return on investment
dan total assets berpengaruh terhadap nilai perusahaan (price book value).
77
Hal ini menunjukkan bahwa nilai debt equity ratio, return on investment dan
total assets dapat dijadikan pedoman oleh investor sebelum melakukan
investasi.
Manajer sebaiknya lebih mengetahui bagaimana perkembangan nilai
suatu perusahaan. Apabila manajer dapat meningkatkan profit dan aset
perusahaan maka nilai perusahaan yang tercermin dalam harga saham juga
mengalami peningkatan. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa debt equity
ratio, return on investment dan total assets berpengaruh terhadap nilai
perusahaan (price book value). Hal ini menunjukkan bahwa pihak manajemen
mampu untuk mendapatkan informasi dan menarik minat inveator untuk
berinvestasi karena investor dapat mengetahui secara langsung bagaimana
pergerakan nilai suatu perusahaan yang tercermin dalam harga sahamnya.
Investor sebelum melakukan investasi sebaiknya memperhatikan nilai
DER, ROA dan total aset suatu perusahaan, karena DER, ROI dan total aset
suatu perusahaan dapat menunjukkan bagaimana perkembangan nilai suatu
perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya agar investor dalam
menanamkan modalnya tidak salah dan mendapatkan return atau keuntungan.
Dalam penelitian ini diketahui bahwa debt equity ratio, return on investment
dan total assets berpengaruh terhadap nilai perusahaan (price book value).
Hal ini menunjukkan bahwa investor sudah memperhatikan debt equity ratio,
return on investment dan total assets sebelum melakukan investasi.
B. Kesimpulan
59
60
78
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan
pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan analisis terhadap sampel sektor Industri Barang Konsumsi di
Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2014, maka hasil penelitian
menunjukkan bahwa Struktur Modal berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan,
Profitabilitas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan dan Ukuran Perusahaan
juga berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
Secara simultan variabel Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran
Perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Ketiga
variabel bebas tersebut sama-sama berpengaruh besar terhadap variabel
terikat (Nilai Perusahaan).
C. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Adapun keterbatasan-
keterbatasannya sebagai berikut:
1. Masih ada sejumlah variabel lain yang belum digunakan sedangkan variabel
tersebut memiliki kontribusi dalam mempengaruhi nilai perusahaan.
2. Tehnik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling
mengakibatkan jumlah sampel yang akan diteliti sedikit, hal ini dapat
berakibat terhambatnya proses pengolahan data untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.
D. Saran
Berdasarkan keterbatasan yang melekat pada penelitian ini, maka
saran dari penelitian ini adalah :
61
79
1. Bagi Perusahaan
Perusahaan baiknya lebih meningkatkan total aset agar nilai perusahaan
yang tercermin dalam harga saham juga meningkat dan dapat menarik
minat investor untuk berinvestasi. Sehingga saham suatu perusahaan
banyak diminati banyak investor dan perusahaan akan mendapatkan
keuntungan yang lebih banyak.
2. Bagi Investor
Investor sebaiknya memperhatikan nilai DER, ROI dan total aset
suatu perusahaan sebelum melakukan investasi, karena DER, ROI dan
total aset suatu perusahaan dapat menunjukkan bagaimana perkembangan
nilai suatu perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya agar investor
dalam menanamkan modalnya tidak salah dan mendapatkan return. Selain
itu, investor juga harus memperhatikan dan menganalisis tingkat suku
bunga dan nilai tukar rupiah sebelum melakukan investasi di pasar modal.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Untuk penelitian selanjutnya baiknya menggunakan sektor yang
berbeda dan lebih banyak agar mendapatkan hasil yang bervariatif.
Misalnya pada keseluruhan sektor manufaktur atau seluruh sektor yang
ada pada Bursa Efek Indonesia.
b. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan teknik pengukuran lain
yang tidak diteliti oleh peneliti misalnya TATO (Total Asset
62
80
TurnOver), Deviden per share, kebijakan deviden, pertumbuhan
perusahaan, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang, Sudiyatno. 2010. “Peran Kinerja Perusahaan dalam Menentukan Pengaruh Faktor Fundamental Makro Ekonomi, Risiko Sistematis, dan Kebijakan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan”.Disertasi. Semarang : UNDIP.
Brigham, E.F. dan Gapenski, Louis C.1996.“Intermediate finance management” (5Th ed.). Harbor Drive: The Dryden Press.
Brigham, E. F. dan J. F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Dewi, M. P. 2011. “Pengaruh Struktur Modal Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Free Cash Flow Dan Kebijakan Dividen Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia”. Tesis. Denpasar: Universitas Udayana.
81
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 4. Semarang: Universitas Diponegoro.
Hermuningsih, S. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Sruktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik Di Indonesia. Yogyakarta: Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa
Indriantoro, Supomo B, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE: Yogyakarta
Jensen, M C. 1986. Agency Cost Of Free Cash Flow, Corporate Finance, and Takeover. American Economic Review. Vol 76. Pp. 323-339
Jogiyanto, 2004, Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE: Yogyakarta.
Nofrita, R. 2013. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Deviden Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI). Universitas Negeri Padang.
Novita. 2011. Analisis Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009 (Studi Kasus Pada Sektor Industri Food And Beverages). Semarang: Universitas Diponegoro.
Permanasari, W. I. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusional, Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Riyanto, Bambang, 2001, “Dasar-dasar Pembelajaran Perusahan”, Edisi 4, BPFE: Yogyakarta
Sartono, A. 2010. Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta. BPFE.
Sukirni, D. 2012. “Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden Dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai Perusahaan”. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.
Suharli, michell, 2006. “Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Dagang”, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
http://www.neraca.co.id/article/37815/menangkap-keuntungan-di-industri-barang-konsumsi (Online). Diakses pada 12 Agustus 12.00
82
http://www.kemenperin.go.id/artikel/7014/Manufaktur-Ditopang-Sektor-Barang-
Konsumsi (Online). Diakses pada 12 Agustus 12.15
http://www.bps.go.id (Online). Diakses pada 15 Juli 11.14
http://www.worldbank.org (Online). Diakses pada 15 Juli 11.30
Lampiran 1
DAFTAR PERUSAHAAN SAMPEL
1 ADES Akasha Wira International Tbk
2 CEKA Cahaya Kalbar Tbk
3 DVLA Darya-Varia Tbk
4 GGRM Gudang Garam Tbk
5 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
6 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
83
7 KAEF Kimia Farma (persero)
8 KICI Kedaung Indah Can Tbk
9 KLBF Kalbe Farma Tbk
10 MBTO Martina Berto Tbk
11 MERK Merck Tbk
12 MYOR Mayora Indah Tbk
13 PYFA Pyridam Farma Tbk
14 ROTI Nippon Indisari Corporindo Tbk
15 SKLT Sekar Laut Tbk
16 STTP Siantar Top Tbk
17 TCID Mandom Indonesia Tbk
18 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk
19 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Lampiran 2
STRUKTUR MODAL
No. Nama Perusahaan Tahun
Struktur Modal
Total Hutang Total Ekuitas DER
1 ADES2012 179.972.000.000 209.122.000.000 0,862013 176.286.000.000 264.778.000.000 0,672014 209.066.000.000 296.799.000.000 0,70
84
2 CEKA2012 564.289.732.196 463.402.986.308 1,222013 541.352.365.829 528.274.933.918 1,022014 746.598.865.219 537.551.172.122 1,39
3 DVLA2012 233.144.997.000 841.546.479.000 0,282013 275.351.336.000 914.702.952.000 0,302014 273.816.042.000 962.431.483.000 0,28
4 GGRM2012 14.903.612.000.000 26.605.713.000.000 0,562013 21.353.980.000.000 29.416.271.000.000 0,732014 24.991.880.000.000 33.228.720.000.000 0,75
5 HMSP2012 12.939.107.000.000 13.308.420.000.000 0,972013 13.249.559.000.000 14.155.035.000.000 0,942014 14.882.516.000.000 13.498.114.000.000 1,10
6 ICBP2012 5.835.523.000.000 11.984.361.000.000 0,492013 8.001.739.000.000 13.265.731.000.000 0,602014 9.870.264.000.000 15.039.947.000.000 0,66
7 KAEF2012 634.813.891.119 1.441.533.689.666 0,442013 847.584.859.909 1.624.354.688.981 0,522014 1.157.040.676.384 1.811.143.949.913 0,64
8 KICI2012 28.398.892.246 66.557.077.885 0,432013 24.319.143.497 73.976.578.603 0,332014 18.065.657.377 78.680.086.844 0,23
9 KLBF2012 2.046.313.566.061 7.371.643.614.897 0,282013 2.815.103.309.451 8.499.957.965.575 0,332014 2.607.556.689.283 9.817.475.678.446 0,27
10 MBTO2012 174.931.100.594 434.562.913.348 0,402013 160.451.280.610 451.318.464.718 0,362014 165.633.948.162 453.749.133.904 0,37
11 MERK2012 152.689.086.000 416.741.865.000 0,372013 184.727.696.000 512.218.622.000 0,362014 162.908.670.000 553.690.856.000 0,29
12 MYOR2012 5.234.655.914.665 3.067.850.327.238 1,712013 5.816.323.334.823 3.893.900.119.177 1,492014 6.190.553.036.545 4.100.554.992.789 1,51
13 PYFA2012 48.144.037.183 87.705.472.878 0,552013 81.217.648.190 93.901.273.216 0,862014 76.177.686.068 96.558.938.621 0,79
14 ROTI2012 538.337.083.673 666.607.597.550 0,812013 1.035.351.397.437 787.337.649.671 1,32
85
2014 1.182.771.921.472 960.122.354.744 1,23
15 SKLT2012 120.263.906.808 129.482.560.948 0,932013 162.339.135.063 139.650.353.636 1,162014 178.206.785.017 153.368.106.620 1,16
16 STTP2012 670.149.495.580 579.691.340.310 1,162013 775.930.985.779 694.128.409.113 1,122014 882.610.280.834 817.593.813.061 1,08
17 TCID2012 164.751.376.538 1.096.821.575.914 0,152013 282.961.770.795 1.182.990.689.957 0,242014 569.730.901.368 1.283.504.442.268 0,44
18 TSPC2012 1.279.828.890.909 3.353.156.079.810 0,382013 1.545.006.061.565 3.862.951.854.240 0,402014 1.460.391.494.410 4.132.338.998.550 0,35
19 ULTJ2012 744.274.268.607 1.676.519.113.422 0,442013 796.474.448.056 2.015.146.534.086 0,402014 651.985.807.625 2.265.097.759.730 0,29
Lampiran 3
PROFITABILITAS
No. Nama Perusahaan Tahun
Profitabilitas
Laba Stlah Pajak Total Aktiva ROI
1 ADES2012 83.376.000.000 389.094.000.000 21,432013 55.656.000.000 441.046.000.000 12,622014 31.021.000.000 504.865.000.000 6,14
2 CEKA2012 58.344.237.476 1.027.693.000.000 5,682013 65.068.958.558 1.069.627.299.747 6,08
86
2014 41.001.414.954 1.284.150.037.341 3,19
3 DVLA2012 148.909.089.000 1.074.691.000.000 13,862013 125.796.473.000 1.190.054.288.000 10,572014 80.929.476.000 1.236.247.525.000 6,55
4 GGRM2012 4.068.711.000.000 41.509.325.000.000 9,802013 4.383.932.000.000 50.770.251.000.000 8,632014 5.395.294.000.000 58.220.600.000.000 9,27
5 HMSP2012 9.945.296.000.000 26.247.527.000.000 37,892013 10.818.486.000.000 27.404.594.000.000 39,482014 10.181.083.000.000 28.380.630.000.000 35,87
6 ICBP2012 4.871.745.000.000 59.324.207.000.000 8,212013 2.235.040.000.000 21.267.470.000.000 10,512014 2.531.681.000.000 24.910.211.000.000 10,16
7 KAEF2012 205.763.997.378 2.076.348.000.000 9,912013 215.642.329.977 2.471.939.548.890 8,722014 236.531.070.864 2.968.184.626.297 7,97
8 KICI2012 2.259.475.494 94.955.000.000 2,382013 7.419.500.718 98.295.722.100 7,552014 4.703.508.241 96.745.744.221 4,86
9 KLBF2012 1.775.098.847.932 9.417.957.000.000 18,852013 1.970.452.449.686 11.315.061.275.026 17,412014 2.121.090.581.630 12.425.032.367.792 17,07
10 MBTO2012 45.523.078.819 609.494.000.000 7,472013 16.162.858.075 611.769.745.328 2,642014 2.925.070.199 619.383.082.066 0,47
11 MERK2012 107.808.155.000 569.431.000.000 18,932013 175.444.757.000 696.946.318.000 25,172014 181.472.234.000 716.599.526.000 25,32
12 MYOR2012 744.428.404.309 8.302.506.000.000 8,972013 1.013.558.238.797 9.710.223.454.000 10,442014 409.824.768.594 10.291.108.029.334 3,98
13 PYFA2012 5.308.221.363 135.850.000.000 3,912013 6.195.800.338 175.118.921.406 3,542014 2.657.655.405 172.736.624.689 1,54
14 ROTI2012 149.149.548.025 1.204.945.000.000 12,382013 158.015.270.921 1.822.689.047.108 8,672014 188.577.521.074 2.142.894.276.216 8,80
15 SKLT 2012 7.962.693.771 249.746.000.000 3,19
87
2013 11.440.014.188 301.989.488.699 3,792014 16.480.714.984 331.574.891.637 4,97
16 STTP2012 74.626.183.474 1.249.841.000.000 5,972013 114.437.068.803 749.402.740.231 15,272014 123.456.403.948 799.430.399.430 15,44
17 TCID2012 150.373.851.969 1.261.573.000.000 11,922013 160.148.456.833 1.465.952.460.752 10,922014 174.314.394.101 1.853.235.343.636 9,41
18 TSPC2012 635.176.093.653 4.632.985.000.000 13,712013 638.535.108.795 5.407.957.915.805 11,812014 174.314.394.101 5.592.730.492.960 3,12
19 ULTJ2012 353.431.619.485 2.420.793.000.000 14,602013 325.127.420.664 2.811.620.982.142 11,562014 283.360.914.211 2.917.083.567.355 9,71
Lampiran 4
UKURAN PERUSAHAAN
No. Nama Perusahaan Tahun
Ukuran Perusahaan
Total AktivaLog of Total Assets
1 ADES2012 389.094.000.000 11,592013 441.046.000.000 11,642014 504.865.000.000 11,70
2 CEKA2012 1.027.693.000.000 12,012013 1.069.627.299.747 12,032014 1.284.150.037.341 12,11
3 DVLA 2012 1.074.691.000.000 12,03
88
2013 1.190.054.288.000 12,082014 1.236.247.525.000 12,09
4 GGRM2012 41.509.325.000.000 13,622013 50.770.251.000.000 13,712014 58.220.600.000.000 13,77
5 HMSP2012 26.247.527.000.000 13,422013 27.404.594.000.000 13,442014 28.380.630.000.000 13,45
6 ICBP2012 59.324.207.000.000 13,772013 21.267.470.000.000 13,332014 24.910.211.000.000 13,40
7 KAEF2012 2.076.348.000.000 12,322013 2.471.939.548.890 12,392014 2.968.184.626.297 12,47
8 KICI2012 94.955.000.000 10,982013 98.295.722.100 10,992014 96.745.744.221 10,99
9 KLBF2012 9.417.957.000.000 12,972013 11.315.061.275.026 13,052014 12.425.032.367.792 13,09
10 MBTO2012 609.494.000.000 11,782013 611.769.745.328 11,792014 619.383.082.066 11,79
11 MERK2012 569.431.000.000 11,762013 696.946.318.000 11,842014 716.599.526.000 11,86
12 MYOR2012 8.302.506.000.000 12,922013 9.710.223.454.000 12,992014 10.291.108.029.334 13,01
13 PYFA2012 135.850.000.000 11,132013 175.118.921.406 11,242014 172.736.624.689 11,24
14 ROTI2012 1.204.945.000.000 12,082013 1.822.689.047.108 12,262014 2.142.894.276.216 12,33
15 SKLT2012 249.746.000.000 11,402013 301.989.488.699 11,482014 331.574.891.637 11,52
89
16 STTP2012 1.249.841.000.000 12,102013 749.402.740.231 11,872014 799.430.399.430 11,90
17 TCID2012 1.261.573.000.000 12,102013 1.465.952.460.752 12,172014 1.853.235.343.636 12,27
18 TSPC2012 4.632.985.000.000 12,672013 5.407.957.915.805 12,732014 5.592.730.492.960 12,75
19 ULTJ2012 2.420.793.000.000 12,382013 2.811.620.982.142 12,452014 2.917.083.567.355 12,46
Lampiran 5
NILAI PERUSAHAAN
No. Nama Perush Thn
Nilai Buku
Nilai Persh
Total Ekuitas Jumlah Saham Beredar
Nilai Buku
Harga Pasar Saham
PBV
1 ADES2012 209.122.000.000 589.896.800 355 1.920 5,422013 264.778.000.000 589.896.800 449 2.000 4,462014 296.799.000.000 589.896.800 503 1.375 2,73
2 CEKA2012 463.402.986.308 297.500.000 1.558 1.300 0,832013 528.274.933.918 297.500.000 1.776 1.160 0,652014 537.551.172.122 297.500.000 1.807 1.500 0,83
3 DVLA2012 841.546.479.000 1.120.000.000 751 1.690 2,252013 914.702.952.000 1.120.000.000 817 2.200 2,69
90
2014 962.431.483.000 1.120.000.000 859 1.690 1,97
4 GGRM2012 26.605.713.000.000 1.924.088.000 13.828 56.300 4,072013 29.416.271.000.000 1.924.088.000 15.288 42.000 2,752014 33.228.720.000.000 1.924.088.000 17.270 60.700 3,51
5 HMSP2012 13.308.420.000.000 4.383.000.000 3.036 59.900 19,732013 14.155.035.000.000 4.383.000.000 3.230 62.400 19,322014 13.498.114.000.000 4.383.000.000 3.080 68.650 22,29
6 ICBP2012 11.984.361.000.000 5.830.954.000 2.055 7.800 3,802013 13.265.731.000.000 5.830.954.000 2.275 10.200 4,482014 15.039.947.000.000 5.830.954.000 2.579 13.100 5,08
7 KAEF2012 1.441.533.689.666 5.554.000.000 260 740 2,852013 1.624.354.688.981 5.554.000.000 292 590 2,022014 1.811.143.949.913 5.554.000.000 326 1.465 4,49
8 KICI2012 66.557.077.885 138.000.000 482 270 0,562013 73.976.578.603 138.000.000 536 270 0,502014 78.680.086.844 138.000.000 570 268 0,47
9 KLBF2012 7.371.643.614.897 50.780.072.110 145 1.060 7,302013 8.499.957.965.575 46.875.122.110 181 1.250 6,892014 9.817.475.678.446 46.875.122.110 209 1.830 8,74
10 MBTO2012 434.562.913.348 1.070.000.000 406 380 0,942013 451.318.464.718 1.070.000.000 422 305 0,722014 453.749.133.904 1.070.000.000 424 200 0,47
11 MERK2012 416.741.865.000 22.400.000 18.605 152.000 8,172013 512.218.622.000 22.400.000 22.867 189.000 8,272014 553.690.856.000 22.400.000 24.718 160.000 6,47
12 MYOR2012 3.067.850.327.238 766.584.000 4.002 20.000 5,002013 3.893.900.119.177 894.347.989 4.354 26.000 5,972014 4.100.554.992.789 894.347.989 4.585 20.900 4,56
13 PYFA2012 87.705.472.878 535.080.000 164 177 1,082013 93.901.273.216 535.080.000 175 147 0,842014 96.558.938.621 535.080.000 180 135 0,75
14 ROTI2012 666.607.597.550 1.012.360.000 658 6.900 10,482013 787.337.649.671 5.061.800.000 156 1.020 6,562014 960.122.354.744 5.061.800.000 190 135 0,71
15 SKLT2012 129.482.560.948 690.740.500 187 180 0,962013 139.650.353.636 690.740.500 202 180 0,892014 153.368.106.620 690.740.500 222 300 1,35
16 STTP 2012 579.691.340.310 1.310.000.000 443 1.050 2,37
91
2013 694.128.409.113 1.310.000.000 530 1.550 2,932014 817.593.813.061 1.310.000.000 624 2.880 4,61
17 TCID2012 1.096.821.575.914 201.066.667 5.455 11.000 2,022013 1.182.990.689.957 201.066.667 5.884 11.900 2,022014 1.283.504.442.268 201.066.667 6.383 17.525 2,75
18 TSPC2012 3.353.156.079.810 4.500.000.000 745 3.725 5,002013 3.862.951.854.240 4.500.000.000 858 3.250 3,792014 4.132.338.998.550 4.500.000.000 918 2.856 3,11
19 ULTJ2012 1.676.519.113.422 2.888.382.000 580 1.330 2,292013 2.015.146.534.086 2.888.382.000 698 4.500 6,452014 2.265.097.759.730 2.888.382.000 784 3.720 4,74
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 X3, X1, X2a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .913a .833 .824 1.91108
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
92
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .913a .833 .824 1.91108
b. Dependent Variable: Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 966.599 3 322.200 88.220 .000a
Residual 193.569 53 3.652
Total 1160.168 56
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
93
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -14.529 4.377 -3.320 .002
X1 1.592 .652 .138 2.442 .018
X2 .445 .033 .821 13.376 .000
X3 1.040 .369 .174 2.816 .007
a. Dependent Variable: Y
94
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -1.4664 18.5106 4.3325 4.15460 57
Std. Predicted Value -1.396 3.413 .000 1.000 57
Standard Error of Predicted
Value.288 .918 .486 .143 57
Adjusted Predicted Value -1.5890 18.2680 4.3152 4.08541 57
Residual -3.46447 5.64623 .00000 1.85919 57
Std. Residual -1.813 2.954 .000 .973 57
Stud. Residual -1.871 2.989 .004 1.016 57
Deleted Residual -3.68858 6.37131 .01723 2.03061 57
Stud. Deleted Residual -1.917 3.247 .010 1.049 57
Mahal. Distance .291 11.930 2.947 2.497 57
Cook's Distance .000 .546 .024 .073 57
Centered Leverage Value .005 .213 .053 .045 57
a. Dependent Variable: Y
Charts