Post on 07-Mar-2019
PENGARUH PERLAKUAN FUMIGASI AMONIA TERHADAP TINGKAT PEWARNAAN DAN
KEAWETAN BEBERAPA JENIS KAYU RAKYAT
ANDREAS PRADIBTA
DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
2009
PENGARUH PERLAKUAN FUMIGASI AMONIA TERHADAP TINGKAT PEWARNAAN DAN KEAWETAN BEBERAPA JENIS KAYU RAKYAT
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEHUTANAN
Pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
ANDREAS PRADIBTA
DEPARTEMEN HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 2009
Judul : Pengaruh Perlakuan Fumigasi Amonia Terhadap Tingkat Pewarnaan
dan Keawetan Beberapa Jenis Kayu Rakyat.
Nama : Andreas Pradibta
NIM : E24104012
Menyetujui:
Ketua Pembimbing Anggota Pembimbing
Dr. Ir. I Wayan Darmawan, M.Sc Istie Sekartining Rahayu, S.Hut, M.Si
NIP. 1966 0212 199103 1 002 NIP. 1974 0422 200501 2 001
Mengetahui:
Ketua Departemen Hasil Hutan
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Dede Hermawan, M.Sc
NIP. 1963 0711 199103 1 002
Tanggal Lulus:
RINGKASAN
ANDREAS PRADIBTA. Pengaruh Perlakuan Fumigasi Amonia Terhadap Tingkat
Pewarnaan dan Keawetan Beberapa Jenis Kayu Rakyat. Di bawah bimbingan
WAYAN DARMAWAN dan ISTIE SEKARTINING RAHAYU.
Belakangan ini hutan-hutan rakyat telah dikenal sebagai penghasil kayu yang
handal yang memiliki peluang tinggi untuk dijadikan produk bernilai tambah tinggi
khususnya furniture. Namun mengingat rendahnya kualitas tampilan (warna pucat dan
tidak seragam, corak serat kurang menarik) jenis-jenis kayu rakyat tersebut maka perlu
adanya upaya untuk meningkatkan kualitas penampilan alaminya (warna gelap cerah
dan seragam, corak serat menarik) agar dapat bersaing dan diterima konsumen
khususnya internasional seperti layaknya kayu-kayu yang sudah terkenal akan
keindahan coraknya seperti kayu jati.
Salah satu proses penting dalam produksi meubel dan furniture adalah finishing.
Proses ini pada dasarnya adalah memodifikasi penampilan kayu sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan hasil yang kita inginkan.
Menurut Kramer (1989), modifikasi penampilan atau warna kayu dapat
dilakukan melalui dua tehnik yaitu: staining dan dyeing. Staining merupakan metode
merubah warna alami kayu yang paling banyak diterapkan oleh industri kayu saat ini,
karena banyaknya pilihan warna yang tersedia berupa stain. Namun tehnik ini dapat
berimplikasi pada tertutupnya penampilan alami serat kayu yang indah akibat masuknya
pigmen yang mengisi pori kayu sehingga mengurangi keindahan kayu. Ada tehnik lain
yang dapat merubah warna alami kayu yang dicobakan pada penelitian ini, yaitu
fumigasi amonia.
Penelitian fumigasi dilakukan dengan cara menempatkan contoh uji basah
berukuran 2 x 8 x 15 cm dan 5 x 2,5 x 2 cm yang tediri dari kayu Durian, Nangka,
Mahoni, Menteng, Mindi dan Rambutan ke dalam ruang fumigasi yang berukuran
panjang 100 cm x lebar 50 cm x tinggi 70 cm sebanyak masing – masing 2 contoh uji
untuk tiap jenis kayu yang nantinya di gunakan untuk uji daya tahan terhadap cuaca dan
uji daya tahan terhadap rayap kayu kering. Tahap selanjutnya adalah memasukan
larutan amonia pada volume dua, empat dan enam liter ke dalam ruangan tersebut.
Pengamatan dilakukan pada selang waktu 24, 48 dan 72 jam. Contoh uji hasil fumigasi
difoto dan diamati secara makroskopis dan mikroskopis serta dihitung nilai RGBnya.
Hasil yang diperoleh dari serangkaian percobaan di atas adalah perubahan warna
hanya terjadi pada jenis sampel kayu Nangka, Mahoni dan Rambutan. Kayu Nangka
memiliki nilai pergeseran warna yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis kayu
lainya. Peningkatan konsentrasi amonia berpengaruh terhadap tingkat kegelapan yang
dihasilkan. Peningkatan konsentrasi amonia juga berpengaruh terhadap nilai mortalitas
rayap dan persen kehilangan berat sampel kayu. Secara keseluruhan sampel uji kayu
yang difumigasi dengan volume amonia yang lebih besar memiliki nilai mortalitas
rayap lebih besar dan nilai kehilangan berat yang lebih kecil dibandingkan dengan
sampel kayu yang difumigasi dengan volume amonia yang lebih kecil.
Kata kunci : amonia, fumigasi, finishing kayu, kayu berwarna cerah.
(Pembimbing 1) (pembimbing 2)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Lintau, Tanah Datar – Sumatera Barat pada tanggal 23
Desember 1985 dari pasangan bapak Syafrizal (alm) dan ibu Gustina sebagai anak
kedua dari dua bersaudara. Jenjang pendidikan formal yang telah dilalui penulis antara
lain di Sekolah Dasar negeri 40 Balai Tangah Lintau tahun 1992-1998, Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Negeri 3 Lintau tahun 1998-2001 dan Sekolah
Menengah Umum di SMU Negeri 1 Lintau tahun 2001-2004.
Pada tahun 2004 penulis diterima pada program studi Teknologi Hasil Hutan,
Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor melalui jalur
USMI. Tahun 2005 penulis mengambil Sub-Program Studi pengolahan Hasil Hutan dan
pada tahun 2006 memilih Bagian Peningkatan Mutu Kayu sebagai bidang keahlian.
Penulis telah melakukan beberapa kegiatan praktek lapang antara lain Praktek
Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) pada Juli – Agustus 2008 di Non-Getas
Garut, Tasikmalaya. Kemudian pada bulan Februari – April penulis melakukan Praktek
Kerja Lapang di Rakabu Furniture, Solo, Jawa Tengah. Selama masa kuliah penulis
aktif dalam kegiatan kemahasiswaan daerah sebagai ketua Mahasiswa Lintau di Institut
Pertanian Bogor pada tahun 2005.
KATA PENGANTAR
Ucapan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
karunia dan kesempatan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penulisan skripsi ini dengan baik. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu, nenek dan kakek di Lintau – Sumatera Barat, atas kasih sayang, doa dan
dukungan baik itu material ataupun spiritual.
2. Bapak Dr. Ir. I Wayan Darmawan M.Sc yang telah membimbing saya sampai saya
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Ibu Istie Sekartining Rahayu, S.Hut, MSi serta mbak Lastri atas dukungan materi
dan spiritualnya.
4. Helmi yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dalam
menyelesaikan penelitian ini.
5. Rahma Weni teman sebimbingan atas partisipasinya, serta teman – teman THH ’41,
BDH ’41, MNH ’41 dan KSH ’41, Keluarga besar Fakultas Kehutanan IPB serta
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
sangat diharapkan saran dan kritiknya, demi kesempurnaan penulisan karya ilmiah ini.
Bogor, April 2009
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ............................................................................ 2
1.3 Manfaat penelitian ........................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fumigasi Kayu ................................................................................ 3
2.2 Peran Tanin Dalam Fumigasi Amonia ............................................ 4
2.3 Jenis Kayu ....................................................................................... 5
2.3.1 Kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus) .............................. 5
2.3.2 Kayu Mahoni (Swietenia macrophylla) .................................. 6
2.3.3 Kayu Rambutan (Nephelium lappaceum) ............................... 7
2.3.4 kayu Durian (Durio zibethinus) ............................................... 8
2.3.5 Kayu Mindi (Melia azedarach) ............................................... 9
2.3.6 Kayu Menteng (Baccaurea racemosa) .................................... 10
2.4 Pengolahan Citra (Image Prosessing) ............................................... 10
2.5 Rayap Kayu Kering ( Cryptotermes Spp) ......................................... 13
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 15
3.2 Alat dan Bahan Penelitian ................................................................. 15
3.3 Proses Fumigasi Kayu ....................................................................... 16
3.4 Pengolahan Citra Gambar ................................................................. 17
3.5 Pengujian Daya Tahan Warna ........................................................... 18
3.6 Pengumpanan Terhadap Rayap Kayu Kering ................................... 18
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Fumigasi Terhadap Tingkat Pewarnaan .......................... 20
4.1.1 Perngaruh Perlakuan Fumigasi Terhadap Tingkat Pewarnaan
Pada Kayu Nangka ............................................................... 20
4.1.2 Perngaruh Perlakuan Fumigasi Terhadap Tingkat Pewarnaan
Pada Kayu Mahoni ............................................................... 26
4.1.3 Perngaruh Perlakuan Fumigasi Terhadap Tingkat Pewarnaan
Pada Kayu Rambutan ........................................................... 31
4.1.4 Perngaruh Perlakuan Fumigasi Terhadap Tingkat Pewarnaan
Pada Kayu Durian ................................................................. 36
4.1.5 Perngaruh Perlakuan Fumigasi Terhadap Tingkat Pewarnaan
Pada Kayu Mindi .................................................................. 41
4.1.6 Perngaruh Perlakuan Fumigasi Terhadap Tingkat Pewarnaan
Pada Kayu Menteng ............................................................. 46
4.2 Daya Tahan Warna Fumigasi Terhadap Pelunturan ....................... 49
4.3 Daya Tahan Kayu Terfumigasi Terhadap Rayap Kayu Kering ...... 51
4.3.1 Mortalitas Rayap ..................................................................... 51
4.3.2 Persen Kehilangan Berat ......................................................... 59
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 66
5.2 Saran .................................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 67
LAMPIRAN ..................................................................................................... 69
DAFTAR GAMBAR
1. Ruang fumigasi .................................................................................... 17
2. Pengujian daya tahan warna terhadap cuaca ........................................ 18
3. Perlengkapan untuk pengujian contoh uji terhadap
rayap kayu kering ................................................................................ 19
4. Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan
lama waktu reaksi fumigasi pada jenis kayu Nangka ......................... 21
5. Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume
dua liter empat liter dan enam liter pada kayu Nangka ........................ 23
6. Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan
lama waktu reaksi fumigasi pada jenis kayu Mahoni ......................... 28
7. Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume
dua liter empat liter dan enam liter pada kayu Mahoni ........................ 30
8. Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan
lama waktu reaksi fumigasi pada jenis kayu Rambutan ..................... 33 9. Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB
akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume
dua liter empat liter dan enam liter pada kayu Rambutan .................. 34
10. Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan
lama waktu reaksi fumigasi pada jenis kayu Durian .......................... 38
11. Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume
dua liter empat liter dan enam liter pada kayu Durian ......................... 39
12. Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan
lama waktu reaksi fumigasi pada jenis kayu Mindi ........................... 43
13. Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume
dua liter empat liter dan enam liter pada kayu Mindi ........................... 44
14. Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan
lama waktu reaksi fumigasi pada jenis kayu Menteng ....................... 48
15. Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume
dua liter empat liter dan enam liter pada kayu menteng ....................... 50
16. Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Nangka yang difumigasi
dengan amonia ...................................................................................... 53 17. Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Mahoni yang
difumigasi dengan amonia ................................................................... 54
18. Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia ................................................................... 55
19. Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Durian yang difumigasi dengan amonia ................................................................... 56
20. Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia ................................................................... 57
21. Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia ................................................................... 58
22. Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Nangka yang diberi
perlakuan fumigasi dengan amonia ..................................................... 59
23. Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Mahoni yang diberi
perlakuan fumigasi dengan amonia ..................................................... 60
24. Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Rambutan yang diberi
perlakuan fumigasi dengan amonia .................................................... 61
25. Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Durian yang diberi
perlakuan fumigasi dengan amonia ..................................................... 62
26. Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Mindi yang diberi
perlakuan fumigasi dengan amonia ..................................................... 63
27. Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Menteng yang diberi
perlakuan fumigasi dengan amonia ..................................................... 64
DAFTAR LAMPIRAN
1. Perubahan nilai indeks warna RGB setelah difumigasi dan
diuji cuaca ....................................................................................... 68
2. Nilai mortalitas rayap kayu kering dan persen kehilangan
berat pada setiap contoh uji .............................................................. 122
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini hutan rakyat telah banyak dikelola dengan orientasi komersial, untuk
memenuhi kebutuhan pasar komoditas hasil hutan. Tidak seperti pada masa lampau,
dimana kebanyakan hutan rakyat berorientasi subsisten, hanya untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga petani sendiri. Belakangan ini hutan-hutan rakyat telah dikenal
sebagai penghasil kayu yang handal yang memiliki peluang tinggi untuk dijadikan
produk bernilai tambah tinggi khususnya furniture. Jenis-jenis kayu dari hutan rakyat
yang dimaksud diantaranya adalah Karet (Hevea brasiliensis), Afrika (Maesopsis
eminii), Jabon (Anthocephalus chinensis), Gmelina (Gmelina arborea), Sengon
(Paraserianthes falcataria), Mahoni (Swietenia macrophylla), Puspa (Alstonia
scholaris), Rasamala (Altingia excelsa), Durian (Durio zibethinus), Nangka
(Arthocarpus heterophyllus) dan lain-lain.
Namun mengingat rendahnya kualitas tampilan, seperti warna pucat dan tidak
seragam serta corak serat yang kurang menarik dari jenis-jenis kayu rakyat tersebut,
maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas penampilan alaminya agar dapat
bersaing dan diterima konsumen khususnya internasional seperti layaknya kayu-kayu
yang sudah terkenal akan keindahan coraknya seperti kayu jati.
Saat ini proses pewarnaan kayu dilakukan dengan mengaplikasikan bahan-bahan
pewarna sintetis (stain, dye) yang memiliki beberapa kelemahan seperti warna cepat
luntur, sering mengangkat serat-serat kayu, terjadinya emisi komponen penyusun yang
dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan, proses aplikasinya butuh waktu lama
dan harganya relatif mahal. Fumigasi kayu (wood fuming) dengan amonia merupakan
salah satu metode yang dapat dikembangkan dan diterapkan di masa datang untuk
peningkatan kualitas penampilan warna dan corak alami kayu. Metoda fumigasi untuk
bidang perkayuan di Indonesia umumnya masih dipergunakan untuk tujuan pengawetan
produk perkayuan terhadap serangan jamur maupun serangga. Penggunaan untuk tujuan
lain seperti untuk merubah tampilan permukaan kayu sejauh ini belum pernah dilakukan
di Indonesia. Fumigasi menggunakan uap amonia (ammonia fumigation) merupakan
metode unggulan pewarnaan alami kayu untuk menggelapkan dan menyeragamkan
tampilan warna kayu-kayu yang tampilan alaminya pucat.
Melalui penelitian ini metode fumigasi amonia dicobakan pada beberapa jenis
kayu rakyat, seperti kayu Durian (Durio sp.), kayu Mahoni (Swietenia macrophylla),
kayu Menteng (Baccaurea racemosa), kayu Mindi (Melia azedarach), kayu Nangka
(Artocarpus heterophyllus) dan kayu Rambutan (Nephelium lappaceum L). Larutan
amonia yang digunakan adalah amonia cair konsentrasi 25% yang dijual secara
komersil di pasaran. Dengan pertimbangan bahwa banyak faktor yang berpengaruh pada
proses fumigasi, maka pada penelitian ini cakupan penelitian dibatasi pada faktor
volume larutan dan lamanya waktu reaksi.
1.2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi fumigasi optimum
(kombinasi antara volume larutan amonia serta lamanya waktu reaksi fumigasi)
sehingga diperoleh hasil pewarnaan yang menarik. Disamping itu penelitian ini juga
ditujukan untuk mengetahui daya tahan kayu yang difumigasi terhadap serangan rayap
kayu kering (Cryptotermes spp.) dan pelunturan warna oleh pengaruh cuaca.
1.3. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan menghasilkan suatu kondisi fumigasi yang baik
(kombinasi antara volume larutan amonia dan lamanya waktu fumigasi) untuk
mendapatkan warna kayu yang gelap dan tahan terhadap pelunturan akibat pengaruh
cuaca. Selain itu diharapkan diperoleh hasil pengujian daya tahan kayu terfumigasi
terhadap serangan rayap kayu kering, sehingga dapat digunakan sebagai metode
pengawetan kayu. Selanjutnya hasil-hasil ini dapat diterapkan secara nyata dalam
industri furniture, sehingga membantu perkembangan industri pengerjaan kayu di
Indonesia.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fumigasi Kayu
Salah satu proses penting dalam produksi meubel dan furniture adalah finishing.
Proses ini berperan penting karena sangat menentukan hasil akhir dari suatu proses
pengerjaan kayu dan sangat signifikan dalam menentukan harga jual suatu produk
perkayuan. Proses ini pada dasarnya adalah memodifikasi penampilan kayu sedemikian
rupa sehingga sesuai dengan hasil yang kita inginkan.
Kramer (1989) menyatakan bahwa modifikasi penampilan atau warna kayu dapat
dilakukan melalui dua tehnik yaitu: staining dan dyeing. Staining merupakan metode
merubah warna alami kayu yang paling banyak diterapkan oleh industri kayu saat ini,
karena banyaknya pilihan warna yang tersedia berupa stain. Namun tehnik ini
berimplikasi pada tertutupnya penampilan alami serat kayu yang indah akibat masuknya
pigmen yang mengisi pori kayu sehingga mengurangi keindahan kayu. Disamping itu
penggunaan stain sebagai pewarna sangat dikhawatirkan oleh masyarakat konsumen
karena adanya emisi komponen bahan pewarna yang mengganggu kesehatan pada saat
pemakaian. Dyeing adalah suatu proses kimia yang mengkombinasikan penggunaan
bahan pewarna dan penggunaan mordants untuk pewarnaan dan merubah penampilan
serat-serat kayu. Kelemahan metode ini adalah kurang ramah lingkungan karena
menggunakan bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya dan menyebabkan karat pada
alat-alat sambung dari logam.
Metoda pewarnaan menggunakan tehnik fumigasi amonia merupakan salah satu
metoda dalam proses finishing kayu yang bukan saja mudah dilakukan namun hampir
pasti selalu berhasil dan apabila hasilnya kurang memuaskan atau gagal maka
percobaan pewarnaan dapat diulang lagi. Perubahan warna yang telah terjadi pada kayu
diperkirakan dapat bertahan selama ratusan tahun karena pada proses fumigasi amonia
ini yang mengalami perubahan adalah pigmen kayu itu sendiri dan tidak perlu khawatir
akan terjadinya pengelupasan maupun pelunturan (fading) seperti yang sering terjadi
pada tehnik pewarnaan lainnya (staining atau dyeing). Disamping itu metoda
pewarnaan kayu dengan tehnik staining atau dyeing tidak mengubah pigmen alami
kayu, melainkan hanya menutupi permukaan alami kayu dengan pigmen baru, sehingga
menutup corak alami serat-serat kayunya (Bavaro dan Mossman, 1996).
Saat ini telah ada metoda pewarnaan cara fumigasi seperti fumigasi belerang
untuk menggelapkan dan mengkilapkan warna rotan secara alami. Belakangan ini
metoda fumigasi khususnya fumigasi amonia telah mulai dicobakan untuk pewarnaan
alami kayu. Metoda fumigasi (fuming) kayu pada intinya adalah menempatkan kayu
pada lingkungan panas dan terdapat uap amonia sehingga terjadi perubahan warna kayu
hasil reaksi antara komponen kayu yang diduga tanin dengan gas amonia. Kegelapan
dan keseragaman warna yang terbentuk setelah proses fumigasi sangat ditentukan oleh
kandungan dan distribusi tanin dalam kayu. Tanin merupakan polifenol dengan tingkat
keasaman rendah. Tanin terdapat secara alami pada hampir semua jenis kayu hanya
saja kandungannya berbeda-beda. Kayu Oak, Walnut dan Mahoni memiliki kandungan
tanin yang cukup tinggi sehingga variasi warna yang dapat diciptakan juga lebih
banyak mulai dari agak gelap ke gelap.
Waktu yang dibutuhkan mengubah warna kayu Oak sangat terantung pada
tingkat kepekatan kompartemen, secara teori 48 jam merupakan waktu yang cukup.
Apabila proses fumigasi tidak cukup praktis akibat bahan terlalu besar untuk ukuran
kompartemen, dapat digunakan dengan cara lain yaitu menempelkan amonia kuat
langsung ke permukaan bahan dengan bantuan kuas atau spon dengan syarat bahan
tersebut belum mengalami perlakuan staining dan perlakuan lainnya yang mempunyai
efek menutupi pori kayu karena akan menghalangi reaksi yang diinginkan (Dredsner,
2005).
2.2 Peran tanin dalam fumigasi amonia
Asam tanin (tannic acid) merupakan nama komersial untuk tanin. Asam tanin
merupakan bahan baku pembuatan stain (warna). Asam tanin secara alami terdapat
pada kayu Oak, Walnut dan Mahoni, dan dapat diaplikasikan pada kayu yang memiliki
kadar tanin rendah. Perubahan warna yang terjadi pada proses fuming disebabkan oleh
reaksi antara tanin terkondensasi terutama Flavonoids yang memiliki struktur (5-OH)
bebas dengan amonia NH3. Jenis tanin ini antara lain Robinetin, Kaempferol, Quercetin
dan Morin.
Pada penelitian perubahan warna pada empat bagian kayu teras pada kayu
Acacia maerensii dengan perlakuan fuming tidak terjadi perubahan warna sama sekali.
Dari hasil analisis kimia menunjukkan adanya kandungan (3-OH) bebas dalam jumlah
besar di kayu teras dan sedikit sekali kandungan (5-OH) bebas (Marby et al, 1970
dalam Carrodus, 1971).
2.3 Jenis Kayu
2.3.1 Nangka (Artocarpus heterophyllus)
Nangka termasuk ke dalam family Moraceae, nama ilmiahnya adalah
Artocarpus heterophyllus. Pohon Nangka umumnya berukuran sedang, dengan tinggi
rata-rata sekitar 20 m samapai 30 m. Batang bulat silindris, dengan garis tengah sekitar
1 m. Tajuknya padat dan lebat, melebar dan membulat apabila di tempat terbuka.
Seluruh bagian tumbuhan mengeluarkan getah putih pekat apabila dilukai.
Nangka tumbuh dengan baik di iklim tropis sampai dengan 25˚ lintang utara
maupun selatan, walaupun diketahui pula masih dapat berbuah hingga 30˚ lintang utara
maupun selatan. Tanaman ini menyukai wilayah dengan curah hujan lebih dari 1500
mm pertahun di mana musim keringnya tidak terlalu keras. Nangka kurang toleran
terhadap udara dingin, kekeringan dan penggenangan.
Kayu Nangka berwarna kuning di bagian teras, berkualitas baik dan mudah
dikerjakan. Kayu ini cukup kuat, awet dan tahan terhadap serangan rayap atau jamur,
serta memiliki pola yang menarik, gampang mengkilap apabila diserut halus dan
digosok dengan minyak. Karena itu kayu nangka kerap dijadikan perkakas rumah
tangga, mebel, konstruksi bangunan, konstruksi kapal sampai ke alat musik. Kayu
Nangka memiliki serat agak kasar dan bewarna kuning sitrun mengkilat. Warna kuning
ini disebabkan oleh adanya kandungan Morine. Zat ini termasuk dapat diekstrak dengan
air mendidih atau alkohol. Morine dapat juga digunakan sebagai pewarna kuning pada
makanan.
Bailey (1962), dalam Isrianto (1997) mengemukakan klasifikasi nangka sebagai
berikut:
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyladoneae
Ordo : Yrticales
Famili : Moraceae
Genus, sp : Artocarpus heterophyllus Lamk
Kayu Nangka tergolong ke dalam kayu setengah keras, tahan terhadap serangan
rayap, tahan terhadap pembusukan jamur dan bakteri,mudah dikerjakan dan mengkilap
kalau disemir. Walaupun tidak sekuat kayu Jati, kayu Nangka dianggap lebih unggul
daripada kayu Jati untuk pembuatan mebel, konstruksi bangunan, pembubutan, tiang
kapal, dayung, perkakas dan alat musik (Veirheij dan Coronel, 1997).
2.3.2 Mahoni (Swietenia Macrophylla)
Nama botani mahoni adalah Swietenia macrophylla Blume, famili Meliaceae,
meliputi dua jenis yaitu Swietenia macrophylla King (mahoni daun besar) dan Swietenia
mahagoni Jacq (mahoni daun kecil), sedangkan di negara lain terdapat : American
Mahagoni, Baywood (Inggris), Acajou Amerique (Perancis); mahagony, Broadleaf
Mahagoni (USA).
Daerah penyebarannya di seluruh Jawa dengan ciri tinggi pohon mencapai 35
meter, diameter sampai 125 cm bentuk silindris, tidak berbanir tajuk membulat. Kayu
teras bewarna coklat muda sampai coklat tua kemerahan lambat laun menjadi lebih tua.
Tekstur kayu agak halus arah serat berpadu, kadang bergelombang. Permukan kayu
licin dan terdapat variasi gambar yang disebabkan oleh arah serat dan lingkaran tumbuh
yang tidak teratur (Martawijaya, 1995).
Kayu Mahoni memiliki pori soliter dan bergabung 2-3 dalam arah radial
diameter 100-200 mikron, frekuensi 30-65 per mm² , berisi deposit dengan bidang
perforasi yang sederhana. Terdapat Parenkim terminal yang merupakan pita panjang -
panjang pada kayu akhir dalam lingkaran tumbuh, jari-jari multiserat, lebar 30-50
mikron, heteroselular, panjang serat 1.362 mikron dengan diameter 27 mikron, tebal
dinding 3,4 mikron dan diameter rongga sel 10,2 mikron.
Berat jenis kayu Swietenia macrophylla 0,61 (0,53-0,67) kelas kuat II, kelas
awet III dan Swietenia mahagoni 0,64 (0,56-0,72), kelas kuat II, kelas awet III dengan
penyusutan sampa kering udara untuk Swietenia macrophylla 0,9% (radial) dan 1,3
(tangensial) sedangkan untk kering tanur 3,3% (radial) dan 5,7 (tangensial).
Tsoumis (1991) menyatakan bahwa warna kayu disebabkan oleh bahan yang
dapat di ekstrak (Tanin dan sebagainya) yang disebut ekstraktif. Ekstraktif adalah bahan
kimia dalam kayu yang dapat dilarutkan dalam pelarut netral seperti air, eter, alkohol,
benzen dan aseton. Kandungan ekstraktif dalam kayu bervariasi, mulai dari 1 % hingga
lebih dari 10% dan dapat mencapai 20 % untuk kayu-kayu tropis.
Achmadi (1990) menyatakan bahwa flavanoid, stilbena, tanin dan antosianin
termasuk golongan zat warna ekstraktif kayu. Uprichard (1993) juga menyatakan bahwa
polifenol dan tanin pada kayu daun lebar memiliki kontribusi besar pada warna kayu,
khususnya warna kayu teras.
Kayu Mahoni memiliki daya tahan terutama terhadap rayap kayu kering
(Cryptotermes Spp), sukar diawetkan. Kayu mahoni dapat dikeringkan dengan baik
tanpa cacat yang berarti, pengeringan alami pada ketebalan 2,5 sampai 5 cm masing-
masing memerlukan 40-50 hari. Untuk pengeringan dalam Dry Klin disarankan
menggunakan bagan pengeringan moderat pada suhu 43ºC - 76ºC dengan kelembaban
nisbi 75%-33%. Kayu Mahoni mudah dikerjakan meskipun dalam proses pembubutan
kadang timbul bulu-bulu halus dan serat yang patah (Martawijaya 1995).
2.3.3 Rambutan (Nephelium lappaceum)
Rambutan (Nephelium lappaceum) adalah tanaman tropis yang tergolong ke
dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia
Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit
menyerupai rambut. Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika,
Kamboja, Karibia , Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan
Sri Lanka.
Pohon Rambutan berukuran cukup besar di vegetasi alaminya, namun pohon-
pohon hasil perbanyakan (clonal trees) hanya memiliki tinggi sekitar 4-7 m. Daun
majemuk menyirip ganda sempurna (paripinnate) sampai 6 pasang anak daun. Anak-
anak daun berbentuk bulat telur sampai bulat telur sungsang, berukuran panjang 5-28
cm dan lebar 2-10.5 cm, permukaan atas daun halus dan ujung daun meruncing.
Pembungaan umumnya terminal (terkadang pseudo-terminal), terdapat bunga jantan dan
bunga hermafrodit. Bunga bersimetri banyak (actinomorphic), berwarna putih atau
kuning atau hijau. Daun kelopak terdiri atas 4-5 daun yang saling lepas. Umumnya tidak
ada daun-daun mahkota, terkadang dari 4 daun mahkota terreduksi menjadi satu daun
saja dengan ukuran yang tidak lebih dari 0.7-2.1 mm. Tangkai benang sari diselaputi
rambut-rambut panjang khususnya di bagian pangkalnya. Posisi kepala sari terlungkup
menghadap ke samping dan tergolong dapat pecah (anther dehiscing latero-introrse).
putik berkembang dengan baik di bunga hermafrodit. Tangkai kepala putik berkembang
dengan baik. Buah berbentuk samara elips sampai semi globular dengan panjang 7 cm
dan lebar 5 cm, umumnya terdiri atas satu lembaga.
Rambutan dapat tumbuh subur pada daerah dataran rendah tropis lembab, pada
ketinggian dari permukaan air laut hingga 600 mdpl. Tumbuhan ini menyusun lapisan
kanopi bawah dan tengah hutan primer dan sekunder. Curah hujan di habitat alaminya
dapat mencapai 2500 mm per tahun. Jenis ini tumbuh pada tanah subur berpasir yang
kaya humus atau tanah liat yang kaya humus, dengan pH tanah berkisar antara 4.5-6.5.
Kayunya cocok untuk bahan bangunan. Pohon ini dapat ditanam untuk pemulihan
kembali lahan-lahan kritis.
2.3.4 Durian (Durio zibethinus)
Durian (Durio zibethinus) termasuk ke dalam famili Bombacaceae, di Sumatera
Utara dikenal dengan nama andurian, tarutung (toba), drotong (pakpak). Daerah
penyebarannya mulai dari Aceh, Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi dan Maluku. Tinggi
pohon ini bisa mencapai 50-60 m dengan diameter 120-140 cm dan biasanya berbanir.
Durian dapat tumbuh baik di daerah rendah sampai pada ketinggian 600m dpl, yang
mempunyai iklim basah dengan curah hujan antara 1500-2500 mm/tahun dan merata
sepanjang tahun. Suhu udara yang sesuai 20˚-30˚C, dengan pH antara 5,5-7. Kayu
terasnya bewarna coklat merah jika masih segar, lambat laun akan menjadi cokelat
kelabu atau coklat semu-semu lembayung. Kayu gubal berwarna putih dan dapat
dibedakan dengan jelas dari kayu teras, tebal sampai 5 cm. Teksturnya agak kasar dan
merata dengan arah serat lurus atau bepadu. Permukaan kayu agak licin dan mengkilap.
Kayu durian termasuk kelas awet IV/V dan kelas luat II-III dengan berat jenis
0,57. Kayunya mudah digergaji meskipun permukaan cenderung untuk berbulu, mudah
dikupas untuk dibuat vinir. Kayu durian cepat menjadi kering tanpa cacat, tetapi papan
yang tipis cenderung untuk menjadi cekung. Jika diawetkan dapat menyerap bahan
pengawet dengan mudah meskipun dengan proses perendaman. Kayu Durian biasa
dipakai sebagai bahan untuk pembuatan peti, plywood, veneer atau bahan-bahan seperti
papan dan balok untuk kontruksi ringan.
2.3.5 Mindi (Melia azedarach)
Nama botani Mindi adalah Melia azedarach L, famili meliaceae. Nama Mindi di
negara lain adalah Persia lilac (United Kingdom), Arbre de paternoster (France),
Paraiso (Spain), Peternosterbaum (Germany).
Daerah penyebarannya di seluruh Jawa, Bali, NTT dan NTB. Dengan ciri tinggi
pohon mencapai 40 meter, diameter sampai 185 cm dan tidak berbanir. Kayu gubal
bewarna putih kemerah – merahan dan mempunyai batas yang jelas dengan kayu
terasnya. Tekstur kayu sangat kasar dengan arah serat lurus atau agak berpadu.
Permukan kayu agak licin dan mengkilap indah.
Kayu Mindi memiliki pori soliter dan bergabung 2-3 dalam arah radial, dengan
ukuran diameter 30-360 mikron. Frekuensi 1-50 per mm² dan berisi zat bewarna coklat
sampai hitam. Parenkim paratrakeal berbentuk selubung lengkap atau tidak lengkap.
Parenkim apotrakeal tersebar membentuk pita pendek. Jari-jari homoseluler dan
umumnya multiseriat dengan lebar 7-61 mikron dan tinggi sampai 1000 mikron.
Panjang serat 1323 mikron, dengan diameter 27 mikron. Tebal dinding 2,8 mikron dan
diameter lumen 21,0 mikron. Berat jenis kayu Mindi 0,53 (0,42-0,65), dengan kelas
kuat II-III dan kelas awet IV-V.
Kayu Mindi dapat dikeringkan dengan baik tanpa cacat yang berarti,
pengeringan alami pada ketebalan 2,5cm dari kadar air 37 – 15% memerlukan waktu
40-50 hari. Pengeringan dalam Dry Klin disarankan menggunakan bagan pengeringan
moderat pada suhu 60ºC - 80ºC dengan kelembaban nisbi 80%-40%.
2.3.6 Menteng (Baccaurea racemosa)
Pohon Menteng (Baccaurea racemosa) memiliki ketinggian 15-25m,
diameternya 25-70 cm, tajuknya padat dan tidak teratur. Daunnya bundar telur-lonjong
sampai bundar telur sungsang, berukuran (7-18) cm x (37)cm, berkelenjar, bertangkai
daun 0,5-4,5 cm dengan penumpu segitiga. Racemosa dibedakan dalam dua forma:
yang satu daging buahnya putih (menteng), dan yang satu lagi daging buahnya merah
(bencoy). Kayunya digunakan untuk bangunan rumah, perahu, dan mebel. Sama halnya
dengan pohon-pohon kauliflora lainnya, Menteng dianggap sebagai pohon perambat
yang baik. Jenis-jenis yang dibudidayakan membentuk tajuk yang bagus dan dapat
dimanfaatkan juga sebagai tanaman hias dan pohon pelindung. Kulit kayunya dapat
digunakan untuk mewarnai sutra menjadi kuning, merah, atau lembayung muda, melalui
proses pewarnaan yang dalam bahasa Melayu disebut 'pekan'. Kulit kayu ini digunakan
juga untuk mengobati mata bengkak.
2.4 Pengolahan Citra (Image Prosessing)
Pengolahan citra adalah proses mengamati dan menganalisa suatu objek tanpa
berhubungan langsung dengan objek yang diamati. Proses dan analisanya melibatkan
persepsi visual dengan data masukan maupun data keluaran yang diperoleh berupa citra
dari objek yang diamati. Teknik-teknik pengolahan citra meliputi penajaman citra,
penonjolan fitur tertentu dari suatu citra, kompresi citra dan koreksi citra yang tidak
fokus atau kabur (Ahmad, 2005). Sebagaimana layaknya mata dan otak, sistem visual
yang buatan atau vision system (computer vision) adalah suatu sistem yang mempunyai
kemampuan untuk menganalisa objek secara visual, setelah data objek yang
bersangkutan dimasukkan dalam bentuk citra (image) untuk membuat model nyata dari
sistem visual (Ahmad, 2005).
Citra merupakan sekumpulan titik-titik dari gambar yang berisi informasi warna
dan tidak tergantung pada waktu. Umumnya citra dibentuk dari kotak-kotak persegi
empat yang teratur sehingga jarak horizontal dan vertikal antar pixel sama pada seluruh
bagian citra. Warna citra didapat melalui penjumlahan nilai Red, Green dan Blue
(RGB). Permukaan suatu benda yang terlihat sebenarnya hanya memantulkan cahaya
yang jatuh pada benda tersebut, itulah sebabnya mata kita tidak dapat melihat suatu
benda, apapun warnanya, bila ditempatkan dalam ruangan yang gelap sekali
(Ahmad,2005).
Selain memantulkan benda juga dapat memancarkan sinar sendiri agar dapat
terlihat oleh mata. Dengan cara mengalirkan sejumlah energi ke titik-titik penyusun
layar monitor, maka akan tampak suatu benda ke layar monitor. Monitor dan kartu
grafik komputer menggunakan model warna RGB (red, green blue), yaitu suatu model
warna yang didasarkan pada pembentukan warna melalui ketiga warna pokoknya, yaitu
merah, hijau dan biru untuk mempresentasikan suatu warna. Dalam hal ini warna
didefinisikan dengan jumlah relatif dari intensitas ketiga warna tersebut yang diperlukan
untuk membentuk suatu warna. Kekuatan intensitas setiap komponen warna tadi dapat
berkisar dari 0% sampai 100% dimana intensitas dengan nilai nol (0%) untuk ketiga
warna pokok tadi berarti ketiadaan suatu warna maupun kecerahan pada suatu piksel
sehingga tampak sebagai titik hitam pada monitor. Demikian sebaliknya jika nilai
intensitas penuh (100%) untuk ketiga warna pokok berarti semua komponen warna akan
saling menetralkan pada suatu piksel sehingga tampak suatu titik putih pada monitor.
Dengan demikian warna merah murni akan muncul bila komponen warna merahnya
bernilai penuh, sedangkan dua komponen lainya bernilai nol. Sama halnya dengan
keadaan warna hijau murni dan biru murni. Gabungan untuk berbagai nilai komponen
penyusunnya di luar keadaan tadi akan menghasilkan warna campuran yang dalam
kehidupan sehari-hari kita nilai secara kualitatif seperti kuning kemerahan, hijau muda,
kuning kehijauan dan sebagainya (Ahmad, 2005).
Citra masukan diperoleh melalui kamera yang didalamnya terdapat suatu alat
digitasi yang mengubah citra masukan berbentuk analog menjadi citra digital. Alat
digitasi ini dapat berupa penjelajahan solid-state yang menggunakan matrik sel yang
sensitif terhadap cahaya yang masuk, dimana citra yang direkam maupun yang
digunakan mempunyai kedudukan atau posisi yang tetap.
Alat masukan citra yang digunakan adalah kamera CCD (Charge coupled
Device) atau juga menggunakan kamera digital, dimana sensor citra dari alat ini
menghasilkan citra berupa citra analog sehingga dibutuhkan proses digitasi dengan
menggunakan alat digitasi.
Perangkat pengolahan citra terdiri dari perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software). Komponen utama dari perangkat keras citra digital adalah
komputer dan alat peraga komputer baik yang multiguna atau dari jenis khusus yang
dirancang untuk image processing digital. Proses pengolahan citra umumnya dilakukan
dari piksel ke piksel yang bersifat paralel.
Model warna telah banyak dikembangkan oleh para ahli, seperti model RGB
(red, green, blue), model CMY(K) (Cyan, Magenta, Yellow), YcbCr (Luminase serta
dua komponen kromasi Cb dan Cr), dan HSI (Hue, Saturation, Imtensity). Model warna
RGB merupakan model warna pokok aditif, yaitu warna dibentuk dengan
mengkombinasikan energi cahaya dari ketiga warna pokok dalam berbagai
perbandingan (Ahmad, 2005)
Salah satu cara yang mudah untuk menghitung nilai warna dan menafsirkan
hasilnya dalam model warna RGB adalah dengan melakukan normalisasi terhadap
ketiga komponen warna tersebut. Normalisasi perlu dilakukan terutama bila sejumlah
citra ditangkap dengan penerangan yang berbeda-beda. Hasil perhitungan tiap
komponen warna pokok yang telah dinormalisasi akan menghilangkan pengaruh
penerangan, sehingga nilai untuk setiap komponen warna dapat dibandingkan satu sama
lainnya walaupun berasal dari citra dengan kondisi penerangan yang berbeda.
Model warna RGB dapat dinormalisasi dengan rumus sebagai berikut:
Indeks warna merah (I Red) =
Indeks warna hijau (I Green =
Indeks warna biru (I Blue) =
Nilai R, G dan B masing-masing berupa besaran yang menyatakan nilai
intensitas warna merah, hijau dan biru. Nilai warna hasil normalisasi ini kemudian
ditafsirkan dengan melihat besarannya dimana apabila ketiga komponen yang telah
dinormalkan ini, katakanlah masing-masing menjadi indeks warna merah (R), hijau (G)
dan biru (B), mempunyai nilai yang sama (1/3) maka objek tidak berwarna. Bila R lebih
besar daripada G dan B maka objek bewarna merah, dan seterusnya. Warna merah
murni akan mempunyai nilai R yang sama dengan satu, sementara dua indeks lainnya
bernilai nol.
2.5. Rayap kayu kering
Iklim Indonesia yang terletak di daerah tropis sangat mendukung organisme
perusak kayu, termasuk rayap kayu kering (Cryptotermes cynochepalus). Di Indonesia
rayap tergolong ke dalam kelompok serangga perusak kayu utama. Binatang kecil yang
tergolong ke dalam serangga sosial ini, mampu menghancurkan bangunan yang
berukuran besar dan mengakibatkan kerugian yang besar pula. Rayap adalah serangga
berukuran kecil dan hidup dalam kelompok-kelompok sosial yang mempunyai sistem
kasta dan berkembang sempurna. Dalam setiap koloni terdapat tiga kasta yang menurut
fungsinya masing-masing diberi nama kasta pekerja, kasta prajurit, dan kasta
reproduktif (primer dan sekunder). Dalam penggolongan ini bentuk morfologi dari
setiap kasta sesuai dengan fungsinya masing-masing (Nandika dan Tambunan, 1989).
Rayap kayu kering termasuk famili kalotermitidae dan biasanya menyerang
kayu-kayu kering yang digunakan sebagai bahan bangunan, perlengkapan rumah tangga
dan lain-lain. Sarangnya terletak di dalam kayu dan tidak mempunyai hubungan dengan
tanah. Rayap kayu kering dapat bekerja dalam kayu yang mempunyai kadar air 10-12%
atau lebih rendah (Tarumingkeng, 1971)
Rayap kayu kering (Cryptotermes spp) adalah jenis rayap yang sangat umum
terdapat pada daerah-darah tropis, khususnya pada dataran rendah Jawa Barat,
Sumatera, Kalimantan dan Filipina. Penyebaran rayap kayu kering berhubungan dengan
iklim lembab. Nimfa Cryptotermes spp memiliki panjang 5-6 mm dengan warna kuning
kecoklatan. Pada kasta reproduktif muda berukuran 10 mm (Tarumingkeng, 1971).
Tarumingkeng (1971) juga menyatakan bahwa rayap kayu kering merupakan
perusak kayu paling banyak, terutama pada kayu yang berada dalam keadaan kering,
seperti kusen pintu, jendela, alat-alat rumah tangga dan lain-lain. Hampir semua kayu
ringan dan tidak awet diserang. Bahan-bahan lain yang mengandung selulosa seperti
kertas dan kain diserang juga.
Serangan tidak mudah terlihat dari luar karena hanya pada bagian yang
terlindung. Dari bagian luar, kayu yang diserang kelihatan masih utuh, padahal pada
bagian dalam telah berlubang-lubang atau rusak sama sekali. Hanya kotoran berbentuk
butiran halus merupakan ciri khas serangan rayap kayu kering. Rayap kayu kering
menyerang kayu kelas awet rendah sampai sedang, yaitu kelas awet III sampai IV dan
kayu tersebut ternaungi dengan kadar air < 12 %.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini, baik proses fumigasi maupun pengolahan data penelitian
dilakukan di Bagian Teknologi Peningkatan Mutu Kayu, Departemen Hasil Hutan,
Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksakan selama 5 bulan,
mulai dari bulan Juni – November 2008.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Alat-alat yang digunakan sebagai penunjang proses penelitian ini diantaranya:
1. Kilang fumigasi menyerupai bentuk oven yang terbuat dari bahan logam berpintu
kaca dengan alas berbahan aluminium dengan busa (stereoform) sebagai pembatas
antara aluminium dengan kaca. Bagian pintu dibuat dari kaca ditujukan agar
memudahkan pengamatan akan terjadinya perubahan warna. Ruangan fumigasi ini
berukuran 100 x 50 x 70 cm. Ruangan ini dilengkapi dengan 2 unit bohlam yang
masing-masing berdaya 100 watt yang berfungsi sebagai pemanas sekaligus
penerang. Bentuk dari ruang fumigasi disajikan pada Gambar 1a.
2. Wadah penampung amonia yang berupa satu unit bak plastik dengan ukuran 40 x 15
x 8 cm.
3. Satu unit termometer sebagai penunjuk suhu dalam ruangan.
4. Peralatan keselamatan (masker, kacamata, dan sarung tangan).
5. Seperangkat komputer dengan software pencitra warna RGB, aplikasi Adobe
Photoshop 7.0 dan aplikasi Microsoft Office 2007.
6. Alat pencatat, timbangan digital, kaliper, kalkulator dan moisture meter.
Bahan yang digunakan adalah papan dari 6 jenis kayu hutan rakyat, yaitu: kayu
Durian (Durio sp.), kayu Mahoni (Swietenia macrophylla), kayu Menteng (Baccaurea
racemosa), kayu Mindi (Melia azedarach), kayu Nangka (Artocarpus heterophyllus)
dan kayu Rambutan (Nephelium lappaceum L). Persiapan contoh uji dikelompokan
menjadi dua, yaitu contoh uji berukuran 2 x 8 x 15 cm untuk pengujian daya tahan
pewarnaan terhadap cuaca sebanyak 18 contoh uji untuk setiap jenis kayu, dan contoh
uji berukuran 5 x 2,5 x 2 cm untuk pengujian daya tahan terhadap rayap kayu kering
berjumlah 18 contoh uji untuk setiap jenis kayu. Jadi total contoh uji yang dipersiapkan
untuk kedua pengujian ini adalah masing-masing 108 contoh uji.
3.3 Proses Fumigasi Kayu
Proses fumigasi amonia dilakukan pada kilang fumigasi. Kayu direaksikan dengan
uap amonia dalam ruangan fumigasi yang kedap udara dengan lama waktu yang
bervariasi, yaitu 24, 48, dan 72 jam. Tahapan fumigasi dijelaskan secara sistematis pada
uraian di bawah ini :
1. Persiapan contoh uji.
2. Pengambilan data gambar awal (kontrol) untuk tiap sampel yang akan difumigasi.
3. Pemanasan ruang fumigasi dengan menyalakan 2 bohlam berdaya 100 watt.
Pemberian panas ini bertujuan agar gas amonia cepat menguap dan reaksi antara
amonia dan kayu terjadi lebih cepat. Selain berfungsi sebagai pemanas bohlam juga
berfungsi sebagai penerang ruangan. Penyusunan empat contoh uji untuk setiap jenis
kayu, terdiri dari dua contoh uji berukuran 2 x 8 x 15 cm dan dua lainya berukuran 5
x 2,5 x 2 cm (Gambar 1b). Pada tahap ini harus diperhatikan penataan celah antar
sampel kayu supaya gas amonia dapat bereaksi merata keseluruh permukaan kayu.
4. Meletakan bak ke dalam ruang fumigasi.
5. Menuangkan larutan amonia ke dalam bak sesuai dengan volume yang diujikan (dua,
empat dan enam liter). Memakai peralatan keamanan untuk menghindari larutan atau
gas tidak kontak langsung dengan kulit, mata ataupun terhirup saat bernafas.
6. Pintu kaca ditutup agar tidak terjadi kebocoran.
7. Setelah waktu reaksi yang diinginkan tercapai, pintu ruang fumigasi dibuka secara
perlahan dan biarkan beberapa saat sampai kadar amonia dalam ruangan turun.
8. Keluarkan bak amonia sisa dan masukan amonia sisa tersebut ke dalam ember berisi
air untuk dinetralkan.
9. Contoh uji diangkat satu per satu dan didiamkan untuk beberapa saat (±24 jam),
selanjutnya difoto untuk mengamati dan mendokumentasikan perubahan warna yang
terjadi.
10. Setelah ruang fumigasi terbebas dari sisa gas yang masih ada, lantai dasar ruang
kedap dibersihkan dan dilap untuk menghindari terjadinya korosi akibat
pengendapan sebagian gas amonia ini pada lantai ruang kilang.
(a) (b)
Gambar 1 Ruang fumigasi (a), dan penempatan contoh uji kayu dalam ruang fumigasi
(b)
3.4 Pengolahan Citra Gambar
Sampel yang telah di fumigasi didiamkan untuk beberapa saat, dengan tujuan
supaya saat didokumentasikan sampel sudah dalam keadaan kering dan tidak berbau,
serta tidak mengganggu saat proses pendokumentasian.
Pendokumentasian sampel dilakukan dengan menggunakan seperangkat komputer
yang dilengkapi dengan software pengolahan citra gambar yang bernama visual basic
6.0 dan satu unit mikroskop. Mikroskop ini telah terhubung kekomputer dengan
menggunakan kabel data. Selanjutnya setiap sampel akan diamati dibawah mikroskop,
dan kemudian dilakukan proses capture gambar dengan menggunakan Motic Image
Plus 2.0 setelah sebelumnya gambar difokuskan dulu dengan mikroskop. Gambar yang
telah dihasilkan kemudian disimpan kedalam memori hardisk untuk analisa citra lebih
lanjut.
Data diolah menggunakan pencitra warna RGB untuk menentukan nilai
perubahan pada warna utama. Program pengolahan citra secara langsung menentukan
indeks normalisasi pada setiap komponen warna sehingga dapat langsung diperoleh data
RGB pada masing-masing kayu dan volume amonia. Selanjutnya melakukan
pengamatan hasil, pencatatan dan pengolahan data menggunakan Microsoft Office Excel
2007.
3.5 Pengujian Daya Tahan Warna
Daya tahan warna yang akan diujikan adalah daya tahan terhadap pengaruh cuaca.
Contoh uji kayu yang telah difumigasi akan disingkapkan dibawah pengaruh langsung
sinar matahari selama 3 bulan (Gambar 2). Selanjutnya sampel diamati terhadap
kemungkinan terjadinya pelunturan warna.
Gambar 2 Pengujian daya tahan warna terhadap cuaca
3.6 Pengujian daya tahan terhadap rayap kayu kering (Cryptotermes spp)
Pengujian daya tahan rayap kayu kering ini dilakukan dengan mengumpankan
sampel kayu yang berukuran 5 x2,5 x 2 cm yang telah selesai di fumigasi. Sampel ini
tidak langsung diumpankan, melainkan dikondisikan terlebih dahulu dengan cara
mendiamkan sampel di ruangan terbuka yang dilengkapi dengan fan untuk beberapa
saat, sampai bau amonia pada sampel sudah hilang. Setelah bau amonia hilang sampel
tersebut diumpankan ke rayap kayu kering.
Tahap-tahap pengujian terhadap rayap kayu kering (Cryptotermes spp)
lengkapnya sebagai berikut :
1. Contoh uji terfumigasi yang berukuran 6 x 3 x 3 cm dipersiapkan sebanyak 150
buah (Gambar 3a).
2. Ke dalam wadah kaca dimasukkan contoh uji yang sebelumnya telah diketahui
berat awal dan kadar airnya, yang nantinya digunakan untuk mengukur BKT
dugaan dari setiap contoh uji.
3. Selanjutnya ke dalam wadah yang telah berisi sampel kayu dimasukkan 50 ekor
rayap kayu kering (Cryptotermes spp) yang sehat (Gambar 3b).
4. Bagian atas wadah kaca ditutup dengan menggunakan kain kasa yang berpori agak
besar supaya rayap tidak keluar dari wadah dan juga supaya wadah tidak dimasuki
oleh binatang pemakan rayap seperti tikus dan semut. Kemudian bagian atas wadah
yang telah tertutup kain kasa diikat dengan menggunakan karet gelang.
5. Wadah kaca kemudian disimpan di tempat gelap selama 12 minggu.
6. Setelah 12 minggu wadah dan kayu tersebut dibongkar.
7. Contoh uji kayu dibersihkan, sambil menghitung jumlah rayap kayu kering yang
masih hidup dan yang sudah mati untuk mengetahui persentase mortalitas rayap
kayu kering.
8. Selanjutnya contoh uji dimasukan kedalam oven bersuhu 103±2ºC untuk
memperoleh BKT, sehingga dapat dihitung persentase kehilangan berat.
(a)
(b)
Gambar 3 Wadah kaca tempat pengujian daya tahan terhadap rayap kayu kering (a) dan
wadah kaca yang sudah diisi dengan sampel kayu beserta rayap kayu kering (b)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh perlakuan fumigasi terhadap tingkat pewarnaan
4.1.1 Pengaruh perlakuan fumigasi terhadap tingkat pewarnaan pada kayu
Nangka
Hasil pengamatan terhadap tingkat perubahan warna akibat perlakuan
konsentrasi dan lamanya waktu reaksi terhadap kayu Nangka disajikan pada Gambar 4.
Pada Gambar 4 nampak bahwa sampel kayu Nangka telah mengalami perubahan
warna mulai dari perlakuan fumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi
selama 24 jam. Hal ini ditandai dengan terjadinya perubahan warna pada sampel kayu
Nangka dari warna kuning cerah menjadi kecokelatan. Peningkatan waktu reaksi
menjadi 48 jam ternyata menyebabkan terjadinya perubahan warna yang nyata pada
sampel kayu Nangka. Sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume
dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam menghasilkan warna yang lebih gelap
daripada sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan
waktu reaksi selama 24 jam. Peningkatan waktu reaksi menjadi 72 jam ternyata tidak
memberikan hasil yang signifikan. Sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan
amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 72 jam memiliki warna yang hampir
sama dengan warna sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua
liter dan waktu reaksi 48 jam. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan amonia dengan
volume dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam telah memperlihatkan hasil yang
cukup bagus tanpa meningkatkan waktu reaksinya.
Peningkatan volume amonia menjadi empat liter memperlihatkan perubahan
warna yang signifikan pada sampel kayu Nangka. Sampel kayu Nangka yang
difumigasi dengan amonia empat liter menghasilkan warna cokelat kehitaman. Sampel
kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi
selama 72 jam memiliki warna yang lebih gelap dibandingkan sampel kayu Nangka
yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu fumigasi selama 24 dan
48 jam.
Gambar 4 Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan lama waktu
reaksi fumigasi pada jenis kayu Nangka.
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume dua liter
Kontrol
Kontrol
Kontrol
24 jam 48 jam 72 jam
Setelah disingkap
dibawah pengaruh
cuaca selama 12
minggu
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume empat liter
24 jam 48 jam 72 jam
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume enam liter
24 jam 48 jam 72 jam
Setelah disingkap
dibawah pengaruh
cuaca selama 12
minggu
Setelah disingkap
dibawah pengaruh
cuaca selama 12
minggu
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume dua liter
Pada perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume empat liter
terlihat pengaruh peningkatan waktu reaksi terhadap tingkat kegelapan warna yang
dihasilkan. Pada Gambar 4 terlihat sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan waktu
fumigasi yang lebih lama memiliki warna yang lebih gelap dibandingkan dengan
sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan waktu reaksi yang lebih singkat.
Peningkatan volume amonia menjadi enam liter ternyata tidak memberikan
perbedaan yang mencolok dari segi kegelapan warna yang dihasilkan oleh sampel kayu
Nangka. Hal ini diduga karena reaksi antara amonia dengan tanin kayu telah mencapai
titik optimum pada perlakuan fumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi
selama 48 jam, sehingga penambahan amonia dengan volume yang lebih besar tidak
berpengaruh nyata terhadap tingkat kegelapan yang dihasilkan. Pada Gambar 4 terlihat
sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume enam liter, rata-rata
memiliki tingkat kegelapan warna yang hampir sama dengan sampel kayu Nangka yang
difumigasi dengan amonia volume empat liter. Peningkatan waktu reaksi juga tidak
memberikan pengaruh nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Nangka yang
difumigasi dengan amonia volume enam liter.
Hasil pengamatan kualitatif terhadap foto sampel kayu Nangka mengindikasikan
bahwa perlakuan fumigasi amonia untuk meningkatkan perubahan warna menunjukkan
pengaruh yang nyata. Kondisi ini mengindikasikan kayu Nangka reaktif terhadap
amonia.
Kuantifikasi perubahan warna akibat perlakuan fumigasi dilakukan melalui
analisis indeks warna RGB. Hasil pengukuran nilai indeks warna RGB akibat perlakuan
fumigasi disajikan pada Gambar 5. Perubahan indeks warna merah (R), hijau (G) dan
biru (B) menunjukkan besar perubahan warna pada kayu Nangka. Data hasil
pengukuran secara detail disajikan pada Lampiran 1.
Hasil pada Gambar 5 mengindikasikan adanya perubahan warna pada sampel
kayu Nangka, mulai terjadi pada perlakuan fumigasi dengan amonia volume dua liter
dan waktu reaksi selama 24 jam. Kecenderungan perubahan warna kayu menjadi
semakin gelap ditandai dengan terjadinya penurunan indeks
Gambar 5 Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat
perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter (a), empat
liter (b) dan enam liter (c) pada kayu Nangka
(a)
(c)
(b)
warna merah (R). Sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia dua liter dan
waktu reaksi selama 24 jam telah mengalami penggelapan warna yang ditandai dengan
menurunnya indeks warna merah sebesar 0.01 poin. Penurunan nilai indeks warna hijau
(G) terbesar menunjukkan tingkat efektifitas perubahan warna tertinggi pada perlakuan
fumigasi amonia.
Nilai indeks warna hijau (G) juga mengalami penurunan sebesar 0.13 poin pada
sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi
selama 24 jam. Peningkatan indeks warna biru (B) mengindikasikan warna alami kayu
menjadi semakin gelap. Indeks warna biru (B) mengalami peningkatan yang signifikan
pada sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waku
reaksi selama 24 jam sebesar 0.14 poin.
Peningkatan waktu reaksi menjadi 48 jam memberikan pengaruh terhadap
tingkat kegelapan warna yang dihasilkan pada sampel kayu Nangka yang difumigasi
dengan amonia volume dua liter. Hal ini ditandai dengan semakin besarnya penurunan
nilai indeks warna merah yang dihasilkan. Sampel kayu Nangka yang difumigasi
dengan amonia volume dua liter dan waktu fumigasi selama 48 jam mengalami
penurunan nilai indeks warna merah yang lebih besar daripada sampel kayu Nangka
yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam, yaitu dengan
penurunan nilai indeks warna merah sebesar 0.05 poin. Hal ini menandakan sampel
kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam
memiliki warna yang lebih gelap daripada sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan
amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam. Sampel kayu Nangka yang
difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam memiliki
nilai indeks warna hijau yang tidak jauh berbeda dengan sampel kayu Nangka yang
difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam, dengan nilai
penurunan sebesar 0.15 poin. Sementara itu nilai indeks warna biru (B) pada sampel
kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama
48 jam mengalami peningkatan dengan nilai yang lebih besar daripada sampel kayu
Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu fumigasi selama 24
jam, yaitu sebesar 0.21 poin.
Pada perlakuan fumigasi dengan amonia volume dua liter, peningkatan waktu
fumigasi menjadi 72 jam menyebabkan terjadinya penurunan nilai indeks warna merah
yang lebih besar dibandingkan dengan perlakuan fumigasi yang menggunakan waktu
reaksi selama 24 dan 48 jam. Hal ini menandakan bahwa sampel kayu Nangka yang
difumigasi dengan waktu reaksi selama 72 jam memiliki warna yang lebih gelap
dibandingkan sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 24 dan
48 jam. Penurunan nilai indeks warna merah yang diperoleh yaitu sebesar 0.10 poin.
Sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan dua liter amonia dan waktu reaksi selama
72 jam memiliki penurunan nilai indeks warna hijau dan peningkatan nilai indeks warna
biru sebesar 0.07 (indeks warna hijau) dan 0.17 (indeks warna biru), yang menandakan
bahwa warna alami kayu semakin gelap.
Peningkatan volume amonia menjadi empat liter memberikan hasil yang
signifikan terhadap tingkat kegelapan warna yang dihasilkan. Hanya dengan difumigasi
selama 24 jam Sampel kayu Nangka telah mengalami penggelapan warna yang nyata,
yang ditandai dengan penurunan indeks warna merah yang signifikan yaitu sebesar 0.08
poin. Nilai penurunan indeks warna merah terbesar dimiliki oleh sampel kayu Nangka
yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu fumigasi selama 72 jam,
yaitu sebesar 0.14 poin. Nilai ini melebihi nilai yang dihasilkan oleh sampel kayu
Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 48
jam. Penurunan nilai indeks warna hijau terbesar juga dimiliki oleh sampel kayu
Nangka yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 72
jam, yaitu sebesar 0.14 poin, yang menandakan kayu Nangka sangat reaktif terhadap
amonia. Sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan
waktu reaksi selama 72 jam memiliki peningkatan nilai indeks warna biru tertinggi
yaitu sebesar 0.25 poin, yang menandakan bahwa warna alami kayu ini semakin gelap.
Nilai ini juga melebihi nilai yang dicapai oleh sampel kayu Nangka yang difumigasi
dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam.
Peningkatan volume amonia menjadi enam liter tidak memberikan pengaruh
nyata terhadap perubahan warna kayu Nangka. Pada Gambar 5 nampak penurunan nilai
indeks wana merah yang terbesar dimiliki oleh sampel kayu Nangka yang difumigasi
dengan amonia enam liter dan waktu fumigasi selama 24 jam, yaitu 0.10 poin. Nilai ini
tidak lebih besar dari penurunan nilai indeks warna merah yang dimiliki oleh sampel
kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu fumigasi
selama 72 jam. Nilai indeks warna hijau tertinggi juga dimiliki oleh sampel kayu
Nangka yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu fumigasi selama
48 jam, yaitu sebesar 0.12 poin. Nilai indeks warna biru tertinggi dimiliki oleh sampel
kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu fumigasi
selama 48 jam, yaitu sebesar 0.20 poin. Nilai ini tidak lebih besar dari pada nilai indeks
warna biru yang diperoleh sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan amonia empat
liter dan waktu fumigasi selama 72 jam. Hal ini diduga karena pada perlakuan fumigasi
dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 72 jam, reaksi yang terjadi
antara amonia dengan tanin kayu Nangka telah mencapai kondisi optimum, sehingga
dengan penambahan amonia yang lebih besar tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat
kegelapan warna yang dihasilkan.
4.1.2 Pengaruh perlakuan fumigasi terhadap tingkat pewarnaan pada kayu
Mahoni
Hasil pengamatan terhadap tingkat perubahan warna akibat perlakuan
konsentrasi dan lamanya waktu reaksi terhadap kayu Mahoni disajikan pada Gambar 6.
Pada Gambar 6 terlihat secara umum seluruh sampel kayu Mahoni mengalami
penggelapan warna dari warna kemerahan menjadi merah kecokelatan sampai cokelat
kahitaman. Sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan
waktu fumigasi selama 24 jam belum memperlihatkan penggelapan warna yang nyata.
Pada Gambar 6 terlihat sampel kayu Mahoni yang memiliki warna awal kemerahan
tidak memperlihatkan perubahan warna yang berarti setelah difumigasi dengan amonia
dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam, yang berarti dengan waktu reaksi selama 24
jam amonia belum mampu berikatan secara sempurna dengan tanin kayu. Peningkatan
waktu fumigasi menjadi 48 jam memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat kegelapan
yang dihasilkan sampel kayu Mahoni. Fumigasi dengan menggunakan amonia volume
dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam menghasilkan warrna merah kecokelatan pada
sampel kayu Mahoni. Warna yang dihasilkan memiliki tingkat kegelapan yang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan sebelumnya (24 jam waktu fumigasi).
Meningkatkan lama waktu reaksi fumigasi menjadi 72 jam ternyata tidak memberikan
pengaruh nyata terhadap tingkat kegelapan warna yang dihasilkan. Sampel kayu
Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 72
jam ternyata tidak menghasilkan tingkat kegelapan warna yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan waktu reaksi
sebelumnya (48 jam).
Peningkatan volume amonia menjadi empat liter memberikan pengaruh nyata
terhadap perubahan warna sampel kayu Mahoni. Pada Gambar 6 terlihat seluruh sampel
kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume empat liter memiliki tingkat
kegelapan warna yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan warna yang dihasilkan
oleh sampel-sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume dua liter.
Secara kualitatif pada perlakuan fumigasi menggunakan amonia dengan volume
empat liter, seluruh sampel kayu Mahoni dengan tingkat perlakuan berbeda cenderung
berubah warna dari warna kemerahan menjadi merah kecoklatan (Gambar 6), tetapi
dengan intensitas yang lebih gelap jika dibandingkan dengan warna merah kecokelatan
yang dihasilkan oleh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan menggunakan
amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam.
Peningkatan volume amonia menjadi enam liter ternyata juga memberikan hasil
yang nyata terhadap tingkat penggelapan warna sampel kayu Mahoni. Seperti yang
terlihat pada Gambar 6, seluruh sampel kayu Mahoni berubah warna menjadi cokelat
kehitaman setelah difumigasi dengan menggunakan amonia volume enam liter.
Pengaruh lama waktu reaksi tidak terlihat nyata pada perlakuan fumigasi dengan
menggunakan amonia volume enam liter. Seperti yang terlihat pada Gambar 6, seluruh
sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume enam liter secara
kualitatif berubah warna dengan tingkat kegelapan yang hampir sama.
Gambar 6 Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan lama waktu
reaksi fumigasi pada jenis kayu Mahoni
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume dua liter
24 jam 48 jam 72 jam
Setelah disingkap
dibawah pengaruh
cuaca selama 12
minggu
Kontrol
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume empat liter
Kontrol 24 jam 48 jam 72 jam
Setelah disingkap
dibawah pengaruh
cuaca selama 12
minggu
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume enam liter
Kontrol 24 jam 48 jam 72 jam
Setelah disingkap
dibawah pengaruh
cuaca selama 12
minggu
Hasil pengamatan kualitatif terhadap foto sampel kayu Mahoni di atas
mengindikasikan bahwa peningkatan volume amonia untuk meningkatkan perubahan
warna juga menunjukkan penggelapan warna yang berarti. Kondisi ini
menunjukkan kayu Mahoni reaktif terhadap fumigasi amonia, sehingga teknik fumigasi
amonia dapat diaplikasikan.
Kuantifikasi perubahan warna akibat perlakuan fumigasi dilakukan melalui
analisis indeks warna RGB. Hasil pengukuran nilai indeks warna RGB akibat perlakuan
fumigasi disajikan pada Gambar 7.
Penurunan nilai indeks warna merah tertinggi dimiliki pada sampel kayu
Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume dua liter, dimiliki oleh sampel kayu
Mahoni yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.06 poin.
Penurunan nilai indeks warna hijau terbesar dimiliki oleh sampel kayu Mahoni yang
difumigasi dengan waktu reaksi selama 72 jam, yaitu sebesar 0.04 poin. Peningkatan
nilai indeks warna biru juga terjadi pada sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan
waktu reaksi selama 72 jam, yaitu sebesar 0.08 poin.
Peningkatan volume amonia menjadi empat liter memberikan hasil nyata
terhadap perubahan warna pada sampel kayu Mahoni. Sampel kayu Mahoni yang
difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi 24 jam mengalami penurunan
indeks warna merah dengan nilai yang cukup signifikan, yaitu sebesar 0.09 poin, yang
diikuti oleh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume empat liter
dan waktu reaksi 48 dan 72 jam, dengan nilai masing-masing sebesar 0.08 dan 0.06
poin. Penurunan nilai indeks warna hijau tertinggi dimiliki oleh sampel kayu Mahoni
yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu fumigasi selama 72 jam, yang
diikuti oleh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu
reaksi selama 48 dan 24 jam, dengan nilai masing-masing sebesar 0.04 dan 0.02 poin.
Nilai peningkatan indeks warna biru terbesar dimiliki oleh sampel kayu Mahoni yang
difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 72 dan 48jam, dengan
nilai yang sama yaitu sebesar 0.13 poin.
Peningkatan volume amonia menjadi enam liter ternyata memberikan hasil yang
signifikan terhadap tingkat kegelapan yang dihasilkan pada sampel kayu Mahoni. Pada
Gambar 7 dapat dilihat Sampel kayu Mahoni yang difumigasi
Gambar 7 Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat
perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter (a), empat
liter (b) dan enam liter (c) pada kayu Mahoni
(a)
(c)
(b)
dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam memiliki nilai penurunan
indeks warna merah paling besar, yaitu dengan nilai sebesar 0.16 poin. Sampel kayu
Mahoni yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam
juga memiliki nilai peningkatan indeks warna biru yang signifikan, yaitu sebesar 0.19
poin. Peningkatan waktu reaksi menjadi 72 jam ternyata tidak memberikan hasil yang
nyata terhadap tingkat kegelapan warna yang dihasilkan jika dibandingkan dengan
sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amoia enam liter dan waktu reaksi selama
48 jam. Hal ini juga diduga disebabkan karena reaksi antara amonia dengan tanin kayu
Mahoni telah mencapai titik optimum, sehingga dengan peningkatan waktu reaksi
selama 72 jam tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat kegelapan warna
yang dihasilkan. Nilai penurunan indeks warna merah yang dimiliki oleh sampel kayu
Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 72
jam adalah sebesar 0.11 poin, sedangkan nilai peningkatan indeks warna biru yang
dihasilkan hanya 0.15 poin.
4.1.3 Pengaruh perlakuan fumigasi terhadap tingkat pewarnaan pada kayu
Rambutan
Hasil pengamatan terhadap tingkat perubahan warna akibat perlakuan
konsentrasi dan lamanya waktu reaksi terhadap kayu Rambutan disajikan pada Gambar
8.
Pada Gambar 8 terlihat sampel kayu Rambutan yang memiliki warna awal
merah kecokelatan tidak mengalami perubahan warna yang berarti setelah difumigasi
dengan menggunakan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam.
Peningkatan waktu reaksi menjadi 48 jam ternyata berpengaruh terhadap
perubahan warna pada sampel kayu Rambutan, yang dibuktikan dengan bertambah
gelapnya warna yang dihasilkan. Peningkatan waktu reaksi menjadi 72 jam ternyata
juga berpengaruh terhadap perubahan warna yang terjadi. Warna awal sampel kayu
Rambutan yang merah kecokelatan berubah menjadi cokelat kehitaman setelah
difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 72 jam. Dari gambaran
diatas dapat disimpulkan bahwa peningkatan waktu fumigasi berpengaruh terhadap
perubahan warna pada sampel kayu Rambutan.
Peningkatan volume amonia menjadi empat liter ternyata juga memberikan
pengaruh nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Rambutan. Pada Gambar 8
nampak secara keseluruhan sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia
volume empat liter telah mengalami penggelapan warna mulai dari waktu reaksi 24 jam.
Secara kualitatif pada Gambar 8 nampak hampir semua sampel kayu Rambutan yang
difumigasi dengan amonia empat liter memiliki tingkat kegelapan yang hampir sama.
Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan lama waktu reaksi tidak berpengaruh nyata
terhadap perubahan warna pada sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan
menggunakan amonia volume empat liter.
Peningkatan volume amonia menjadi enam liter tidak menunjukkan hasil yang
nyata terhadap perubahan tingkat kegelapan warna yang dihasilkan pada sampel kayu
Rambutan. Pada Gambar 8 dapat kita lihat tingkat kegelapan warna yang dihasilkan
oleh sampel-sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia enam liter tidak
jauh berbeda dengan tingkat kegelapan warna yang dimiliki oleh sampel kayu
Rambutan yang difumigasi dengan amonia empat liter.
Hasil pengamatan kualitatif terhadap foto sampel kayu Rambutan diatas
mengindikasikan bahwa perlakuan fumigasi amonia untuk meningkatkan perubahan
warna menunjukkan pengaruh yang nyata. Kondisi ini menunjukkan kayu Rambutan
reaktif terhadap amonia dan dapat diaplikasikan untuk metode fumigasi amonia.
Gambar 8 Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan lama waktu
reaksi fumigasi pada jenis kayu Rambutan
24 jam 48 jam Kontrol
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume dua liter
24 jam 48 jam 72 jam
Setelah disingkap
dibawah pengaruh
cuaca selama 12
minggu
Kontrol
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume empat liter
Setelah disingkap
dibawah pengaruh
cuaca selama 12
minggu
Kontrol 24 jam 48 jam 72 jam
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume enam liter
24 jam 48 jam 72 jam
Setelah disingkap
dibawah pengaruh
cuaca selama 12
minggu
Kontrol
Gambar 9 Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat
perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter (a), empat
liter (b) dan enam liter (c) pada kayu Rambutan
(a)
(c)
(b)
Kuantifikasi perubahan warna akibat perlakuan fumigasi dilakukan melalui
analisis indeks warna RGB. Hasil pengukuran nilai indeks warna RGB akibat perlakuan
fumigasi disajikan pada Gambar 9.
Pada Gambar 9 nampak perubahan warna yang terjadi pada sampel kayu
Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume dua liter. Penurunan indeks warna
merah terbesar dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia
volume dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.19 poin, yang
mengindikasikan warna kayu bertambah gelap. Sampel kayu Rambutan yang difumigasi
dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 72 jam memiliki nilai
penurunan indeks warna merah sebesar 0.09 poin. Penurunan indeks warna hijau terjadi
pada sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reasi
selama 24 dan 72 jam, namun sebaliknya indeks warna hijau pada sampel kayu
Rambutan yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam
justru mengalami peningkatan sebesar 0.01 poin. Penurunan indeks warna hijau terbesar
dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia dua liter dan
waktu reaksi selama 72 jam, yaitu sebesar 0.01 poin, yang menandakan fumigasi
dengan amonia efektif dilaukan pada kayu Rambutan. Peningkatan indeks warna biru
terbesar dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia dua liter
dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.11 poin. Sampel kayu Rambutan yang
difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 72 jam memiliki nilai
peningkatan indeks warna biru sebesar 0.10 poin.
Peningkatan volume amonia menjadi empat liter ternyata memberikan pengaruh
nyata terhadap tingkat kegelapan warna yang dihasilkan. Sampel kayu Rambutan yang
difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam memiliki nilai
penurunan indeks warna merah terbesar, yaitu sebesar 0.16 poin, yang diikuti oleh
sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu
reaksi selama 72 dan 24 jam, dengan nilai masing-masing 0.10 dan 0.09 poin.
Peningkatan indeks warna biru terbesar dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang
difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu
sebesar 0.16 poin, yang diikuti oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan
amonia empat liter dan waktu reaksi selama 24 jam, yaitu sebesar sebesar 0.09 poin.
Peningkatan volume amonia menjadi enam liter ternyata tidak menunjukkan
hasil yang signifikan terhadap perubahan warna pada sampel kayu Rambutan. Hal ini
mengindikasikan bahwa pada perlakuan fumigasi menggunakan amonia volume empat
liter dan waktu reaksi selama 48 jam, reaksi antara amonia dengan tanin pada kayu
Rambutan telah mencapai titik optimum, sehingga dengan peningkatan volume amonia
yang lebih besar tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kegelapan yang dihasilkan.
Sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu reaksi 48
jam memiliki peningkatan nilai indeks warna merah tertinggi, yaitu sebesar 0.19 poin,
yang diikuti oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume enam
liter dan waktu reaksi selama 24 jam, yaitu sebesar 0.08 poin. Penurunan nilai indeks
warna hijau hanya terjadi pada sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia
enam liter dan waktu reaksi selama 48 dan 72 jam, sedangkan sampel kayu Rambutan
yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam mengalami
peningkatan nilai indeks warna hijau. Penurunan nilai indeks warna hijau terbesar
dimiliki sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan
waktu reaksi selama 48 jam yaitu sebesar 0.01 poin. Peningkatan nilai indeks warna
biru terbesar dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia
volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu dengan nilai sebesar 0.12
poin.
4.1.4 Pengaruh perlakuan fumigasi terhadap tingkat pewarnaan pada kayu
Durian
Hasil pengamatan terhadap tingkat perubahan warna akibat perlakuan
konsentrasi dan lamanya waktu reaksi terhadap kayu Durian disajikan pada Gambar 10.
Pada Gambar 10 terlihat bahwa secara keseluruhan sampel kayu Durian tidak
mengalami perubahan warna yang nyata. Penggelapan warna akibat fumigasi amonia
tidak terlihat dengan jelas pada sampel kayu Durian.
Analisis kualitatif tidak menunjukkan perubahan warna sampel kayu Durian
yang diinginkan secara signifikan. Sampel kayu Durian yang difumigasi dengan
amonia dua liter secara umum tidak memperlihatkan penggelapan warna yang berarti
dan tetap menunjukkan warna yang tidak terlalu berbeda dengan warna awal kayu
Durian (kontrol). Peningkatan waktu reaksi menjadi 48 dan 72 jam ternyata
menunjukkan perbedaan warna yang kecil antara warna awal sampel kayu Durian yang
telah difumigasi dengan warna sampel kayu Durian awal (kontrol). Sampel kayu Durian
yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam menyebabkan
sampel berubah warna menjadi cokelat terang. Sampel kayu Durian yang difumigasi
dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selam 72 jam ternyata juga memiliki warna
yang tidak jauh berbeda dengan warna yang dimiliki oleh sampel sebelumnya, sehingga
terlihat lama waktu fumigasi yang diterapkan tidak berpengaruh nyata terhadap
perubahan warna pada sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume dua
liter.
Pengamatan terhadap Gambar 10 terindikasi bahwa peningkatan volume amonia
menjadi empat liter juga hanya menyebabkan perubahan warna yang kecil pada sampel
kayu Durian. Peningkatan lama waktu reaksi menjadi 48 dan 72 jam ternyata juga tidak
menghasilkan perubahan warna yang nyata terhadap sampel kayu Durian. Hal ini
dibuktikan dengan tidak meningkatnya kegelapan warna kayu Durian seiring dengan
peningkatan waktu reaksi.
Sampel kayu Durian yang diberi perlakuan fumigasi dengan amonia volume
enam liter ternyata juga tidak menyebabkan perubahan warna yang nyata. Pada Gambar
10 dapat dilihat perubahan warna yang sangat kecil terjadi pada sampel kayu Durian
yang difumigasi dengan amonia enam liter. Peningkatan waktu fumigasi juga tidak
mempengaruhi perubahan warna secara signifikan terhadap sampel kayu Durian yang
difumigasi dengan amonia volume enam liter. Pada Gambar 10 juga terlihat seluruh
sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia enam liter dengan tingkat waktu
reaksi bperbeda menghasilkan warna akhir yang relatif sama .
Gambar 10 Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan lama waktu
reaksi fumigasi pada jenis kayu Durian
Setelah disingkap
dibawah pengaruh
cuaca selama 12
minggu
24 jam 48 jam 72 jam
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume empat liter
Setelah disingkap
dibawah pengaruh
cuaca selama 12
minggu
24 jam 48 jam 72 jam
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume enam liter
24 jam 48 jam 72 jam
Setelah disingkap
dibawah pengaruh
cuaca selama 12
minggu
Kontrol
Kontrol
Kontrol
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume dua liter
Gambar 11 Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat
perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter (a), empat
liter (b) dan enam liter (c) pada kayu Durian
(a)
(c)
(b)
Hasil pengamatan kualitatif terhadap foto sampel kayu Durian diatas
mengindikasikan bahwa peningkatan volume amonia dan waktu reaksi untuk
meningkatkan perubahan warna tidak menunjukkan penggelapan warna yang
berarti. Kondisi ini menunjukkan kayu Durian kurang reaktif terhadap fumigasi amonia
dan tidak dianjurkan pengaplikasian atau penggunaan metode fumigasi amonia.
Kuantifikasi perubahan warna akibat perlakuan fumigasi dilakukan melalui
analisis indeks warna RGB. Hasil pengukuran nilai indeks warna RGB akibat perlakuan
fumigasi disajikan pada Gambar 11.
Pada Gambar 11 nampak perubahan indeks warna merah yang kecil
diperlihatkan oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume dua
liter, yang mengindikasikan warna sampel kayu terfumigasi tidak jauh berbeda dengan
warna awalnya. Nilai perubahan indeks warna tertinggi dimiliki oleh sampel kayu
Durian yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu
sebesar 0.05 poin. Sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume dua
liter dan waktu reaksi selama 72 dan 24 jam mengikuti dengan nilai masing-masing
0.04 dan 0.03 poin. Penurunan indeks warna hijau hanya terjadi pada sampel kayu
Durian yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi 72 jam dengan nilai
sebesar 0.05 poin. Berbeda dengan sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia
dua liter dan waktu reaksi 72 jam, sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia
dua liter dan waktu reaksi selama 24 dan 48 jam justru mengalami peningkatan indeks
warna hijau, dengan nilai masing-masing 0.03 dan 0.01 poin. Terjadinya peningkatan
nilai indeks warna hijau mengindikasikan bahwa fumigasi amonia tidak efektif
diterapkan pada kayu Durian. Nilai peningkatan indeks warna biru seiring dengan
peningkatan waktu reaksi. Nilai terbesar dimiliki oleh sampel kayu Durian yang
difumigasi dengan amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 72 jam yaitu
sebesar 0.05 poin.
Peningkatan volume amonia menjadi empat liter ternyata juga tidak
menyebabkan perubahan yang berarti terhadap perubahan warna pada sampel kayu
Durian. Penurunan indeks warna merah hanya terjadi pada sampel kayu Durian yang
difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 24 jam, sedangkan
sampel yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu fumigasi selama 48 dan
72 jam justru mengalami peningkatan. Nilai peningkatan indeks warna hijau terbesar
dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume empat liter
dan waktu reaksi selama 24 jam, yaitu sebesar 0.03 poin, yang diikuti oleh sampel kayu
Durian yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu fumigasi selam 72 dan 48
jam, yaitu dengan nilai masing-masing sebesar 0.02 dn 0.01 poin. Peningkatan indeks
warna biru hanya terjadi pada sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia
empat liter dan waktu reaksi selama 24 dan 72 jam, sedangkan sampel kayu Durian
yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam
mengalami penurunan nilai indeks warna biru. Peningkatan indeks warna biru terbesar
dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia empat liter dan
waktu reaksi selama 24 jam, yaitu sebesar 0.03 poin.
Peningkatan volume amonia menjadi enam liter juga tidak memberikan hasil
nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Durian. Nilai penurunan indeks
warna merah terbesar dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia
volume enam liter dan waktu reaksi selam 48 jam, yaitu sebesar 0.03 poin. Penurunan
indeks warna hijau hanya terjadi pada sampel kayu Durian yang difumigasi dengan
amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.02 poin.
Nilai peningkatan indeks warna biru terbesar juga dimiliki oleh sampel kayu Durian
yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam, dengan
nilai sebesar 0.06 poin.
4.1.5 Pengaruh perlakuan fumigasi terhadap tingkat pewarnaan pada kayu Mindi
Hasil pengamatan terhadap tingkat perubahan warna akibat perlakuan
konsentrasi dan lamanya waktu reaksi terhadap kayu Mindi disajikan pada Gambar 12.
Sama halnya dengan sampel kayu Durian, ternyata perlakuan fumigasi juga
tidak memberikan pengaruh nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Mindi.
Pada Gambar 12 nampak secara keseluruhan sampel kayu Mindi tidak mengalami
perubahan warna yang signifikan setelah diberi perlakuan fumigasi. Sampel kayu Mindi
yang difumigasi dengan amonia volume dua liter memperlihatkan warna yang tidak
jauh berbeda dengan warna sampel awalnya. Peningkatan waktu fumigasi ternyata juga
tidak memberikan hasil nyata terhadap perubaan warna kayu Mindi yang difumigasi
dengan amonia volume dua liter. Pada Gambar 12 terlihat sampel kayu Mindi yang
difumigasi dengan waktu yang lebih lama tidak menghasilkan perubahan warna
dibandingkan dengan sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan waktu yang lebih
singkat.
Peningkatan volume amonia menjadi empat liter juga tidak memberikan hasil
yang nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Mindi. Pada Gambar 12
terlihat seluruh sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia volume empat liter
tidak mengalami perubahan warna yang berarti. Warna yang dihasilkan setelah diberi
perlakuan fumigasi juga tidak terlalu berbeda dengan warna awal kayu Mindi (kontrol).
Peningkatan waktu reaksi menjadi 48 dan 72 jam ternyata juga tidak memberikan hasil
nyata terhadap perubahan warna pada kayu Mindi. Hal ini dibuktikan dengan tidak
bertambah gelapnya warna yang dihasilkan seiring dengan peningkatan waktu reaksi.
Peningkatan volume amonia menjadi enam liter ternyata juga tidak memberikan
pengaruh yang nyata terhadap perubahan warna kayu Mindi. Sampel kayu Mindi yang
difumigasi dengan amonia enam liter memiliki warna yang hanya sedikit gelap jika
dibandingkan dengan sampel kontrol.
Hasil pengamatan kualitatif terhadap foto sampel kayu Mindi diatas
mengindikasikan bahwa peningkatan volume amonia dan waktu reaksi untuk
meningkatkan perubahan warna tidak menunjukkan penggelapan warna yang berarti.
Kondisi ini menunjukkan kayu Mindi kurang reaktif terhadap fumigasi amonia dan
tidak dianjurkan penggunaan metode fumigasi amonia.
Gambar 12 Tingkat pewarnaan karena perlakuan konsentrasi amonia dan lama waktu
reaksi fumigasi pada jenis kayu Mindi
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume dua liter
Setelah disingkap
dibawah pengaruh
cuaca selama 12
minggu
24 jam 48 jam 72 jam Kontrol
24 jam 48 jam 72 jam
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume empat liter
Kontrol
Setelah disingkap
dibawah pengaruh
cuaca selama 12
minggu
24 jam 48 jam 72 jam
Perkembangan warna hasil fumigasi dengan amonia pada volume enam liter
Kontrol
Setelah disingkap
dibawah pengaruh
cuaca selama 12
minggu
Gambar 13 Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat
perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia volume dua liter (a), empat
liter (b) dan enam liter (c) pada kayu Mindi
(a)
(b)
(c)
Kuantifikasi perubahan warna akibat perlakuan fumigasi dilakukan melalui
analisis indeks warna RGB. Hasil pengukuran nilai indeks warna RGB akibat perlakuan
fumigasi disajikan pada Gambar 13.
Pada Gambar 13 nampak kebanyakan sampel kayu Mindi mengalami
peningkatan indeks warna merah, yang berarti kebanyakan sampel kayu Mindi tidak
mengalami penggelapan warna. Pada sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan
amonia volume dua liter, nilai penurunan indeks warna tertinggi dimiliki oleh sampel
kayu Mindi yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 24 jam,
yaitu sebesar 0.01 poin. Pada perlakuan fumigasi dengan amonia volume dua liter ini,
peningkatan indeks warna biru hanya terjadi pada sampel yang difumigasi dengan
waktu reaksi selama 24 dan 48 jam saja, sedangkan sampel yang difumigasi dengan
waktu reaksi 72 jam justru memiliki nilai indeks warna biru yang tidak berubah, yang
mengindikasikan warna alami kayu Mindi tidak mengalami penggelapan warna.
Penurunan indeks warna hijau terbesar dimiliki oleh sampel kayu Mindi yang
difumigasi dengan waktu reaksi selama 48 jam, dengan nilai sebesar 0.01 poin.
Peningkatan nilai indeks warna biru terbesar terjadi pada sampel kayu Mindi yang
difumigasi dengan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.01 poin.
Peningkatan volume amonia menjadi empat liter menyebabkan terjadinya
peningkatan nilai indeks warna merah pada semua sampel kayu Mindi. Hal ini
mengindikasikan warna dari kayu Mindi terfumigasi tidak jauh berbeda dari warna
awalnya. Peningkatan nilai indeks warna biru terbesar terjadi pada sampel kayu Mindi
yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu sebesar 0.01 poin.
Peningkatan volume amonia menjadi enam liter ternyata juga tidak memberikan
hasil nyata terhadap perubahan tingkat kegelapan sampel kayu Mindi. Penurunan nilai
indeks warna merah terjadi pada sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan waktu
reaksi selama 72 jam dengan nilai yang kecil, yaitu sebesar 0.01 poin, yang menandakan
sampel kayu Mindi terfumigasi memiliki warna yang tidak jauh berbeda dengan warna
awalnya, sedangkan sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan waktu reaksi selama
24 dan 48 jam mengalami peningkatan nilai indeks warna merah dengan nilai sama,
yaitu sebesar 0.03 poin. Penurunan nilai indeks warna hijau terjadi pada sampel kayu
Mindi yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 24 dan 48 jam, dengan nilai
masing-masing sebesar 0.03 dan 0.02 poin. Banyaknya sampel kayu Mindi yang
mengalami penurunan nilai indeks warna biru mengindikasikan warna alami kayu
Mindi tidak berubah menjadi gelap setelah difumigasi amonia, sehingga dapat
disimpulkan fumigasi kayu Mindi tidak reaktif terhadap amonia dan tidak dianjurkan
untuk mengaplikasikan metoda fumigasi amonia.
4.1.6 Pengaruh perlakuan fumigasi terhadap tingkat pewarnaan pada kayu
Menteng
Hasil pengamatan terhadap tingkat perubahan warna akibat perlakuan
konsentrasi dan lamanya waktu reaksi terhadap kayu Mindi disajikan pada Gambar 14.
Sama halnya dengan sampel kayu Mindi, ternyata perlakuan fumigasi amonia
juga tidak memberikan pengaruh nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu
Menteng. Pada Gambar 14 nampak secara keseluruhan sampel kayu Menteng juga tidak
mengalami perubahan warna yang nyata setelah diberi perlakuan fumigasi. Pada
perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 24
dan 72 jam ternyata sampel kayu Menteng tidak mengalami perubahan warna yang
berarti. Warna kayu Menteng yang difumigasi dengan perlakuan tersebut masih
memperlihatkan warna cerah seperti warna yang dimiliki oleh sampel kontrol. Sampel
kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi selama 48 jam
memiliki warna yang lebih gelap dibandingkan dengan dua sampel lainya. Hal ini
diduga disebabkan oleh reaksi antara amonia dan tanin sudah mencapai titik optimum
dengan waktu reaksi selama 48 jam.
Peningkatan volume amonia menjadi empat liter juga tidak memberikan hasil
yang nyata terhadap perubahan warna pada sampel kayu Menteng. Pada Gambar 14
terlihat seluruh sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume empat
liter tidak mengalami perubahan warna yang berarti. Warna yang dihasilkan setelah
diberi perlakuan fumigasi juga tidak berbeda dengan warna awal kayu Menteng
(kontrol). Peningkatan waktu reaksi menjadi 48 dan 72 jam ternyata juga tidak
memberikan hasil nyata terhadap perubahan warna pada kayu Menteng.
Peningkatan volume amonia menjadi enam liter ternyata juga tidak memberikan
pengaruh yang nyata terhadap perubahan warna kayu Menteng. Sampel kayu Menteng
yang difumigasi dengan amonia volume enam liter memiliki warna yang hanya sedikit
lebih gelap jika dibandingkan dengan sampel kontrol.
Hasil pengamatan kualitatif terhadap foto sampel kayu Menteng diatas
mengindikasikan bahwa peningkatan volume amonia dan waktu reaksi untuk
meningkatkan perubahan warna tidak menunjukkan penggelapan warna yang berarti.
Kondisi ini menunjukkan kayu Menteng kurang reaktif terhadap fumigasi amonia dan
pengaplikasian metode fumigasi amonia tidak dianjurkan
Kuantifikasi perubahan warna akibat perlakuan fumigasi dilakukan melalui
analisis indeks warna RGB. Hasil pengukuran nilai indeks warna RGB akibat perlakuan
fumigasi disajikan pada Gambar 14.
Pada Gambar 15 terlihat seluruh sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan
amonia volume dua liter mengalami peningkatan nilai indeks warna merah. Hal ini
menandakan bahwa sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume dua
liter tidak mengalami penggelapan warna. Penurunan nilai indeks warna hijau hanya
terjadi pada sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 72 jam
dengan nilai sebesar 0.03 poin, sedangkan sampel kayu Menteng yang difumigasi
dengan waktu reaksi selama 24 dan 48 jam mengalami peningkatan nilai ineks warna
hijau dengan nilai masing-masing 0.02 dan 0.03 poin. Peningkatan waktu reaksi juga
tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan warna yang dihasilkan.
Peningkatan volume amonia menjadi empat liter ternyata juga tidak memberikan
pengaruh nyata terhadap tingkat kegelapan yang dihasilkan pada sampel kayu Menteng.
Pada ambar 15 nampak seluruh sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia
volume empat liter juga tidak mengalami penggelapan warna.
Seluruh sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume empat liter
mengalami penurunan nilai indeks warna biru, yang mengindikasikan tidak terjadi
penggelapan warna alami pada kayu Menteng.
Sama halnya dengan perlakuan sebelumnya, perlakuan fumigasi dengan amonia
volume enam liter ternyata juga tidak memberikan pengaruh nyata terhadap perubahan
warna kayu Menteng. Penurunan nilai indeks warna merah hanya terjadi pada sampel
kayu Menteng yang difumigasi dengan waktu reaksi selama 48 jam dengan nilai
penurunan sebesar 0.06 poin. Peningkatan nilai indeks warna biru juga hanya terjadi
pada sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan waktu waktu reaksi selama 48 jam,
dengan nilai sebesar 0.03 poin.
Pada sampel kayu Nangka, Mahoni dan Rambutan terlihat pengaruh volume
amonia terhadap tingkat kegelapan warna yang dihasilkan. Semakin besar volume
amonia yang digunakan semakin gelap warna kayu yang dihasilkan. Hal ini diduga
disebabkan karena semakin banyaknya ikatan yang terjadi antara amonia dengan tanin
pada kayu, seiring dengan peningkatan volume amonianya. Khususnya pada kayu
Nangka, peningkatan waktu reaksi juga berpengaruh terhadap tingkat kegelapan warna
yang dihasilkan. Hal ini diduga disebabkan dengan bertambahnya lama waktu reaksi,
maka semakin lama waktu yang dimiliki oleh amonia untuk bereaksi/berikatan dengan
tanin kayu, sehingga memungkinkan terjadinya ikatan yang kuat antara amonia dengan
tanin kayu, yang menyebabkan warna kayu semakin gelap.
Kayu Durian, Mindi dan Menteng tidak mengalami perubahan warna yang berarti
setelah difumigasi. Hal ini diduga karena zat tanin didalam kayu tersebut tidak reaktif
apabila direaksikan dengan amonia.
4.2 Daya tahan warna kayu terfumigasi terhadap pelunturan
Pada gambar 4, 6, 8,10,12 dan 14 terlihat terjadi pelunturan warna hasil proses
fumigasi jika terkena cuaca pada seluruh jenis kayu pada semua tingkat perlakuan. Hal
ini diduga karena pengaruh cuaca yang terdiri dari panas matahari, hujan dan udara
yang lembab, menyebabkan terjadinya proses oksidasi oleh iklim atau cuaca pada
permukaan kayu yang mengakibatkan pelunturan warna yang signifikan pada seluruh
contoh uji penelitian ini.
Gambar 15 Hasil kuantifikasi warna kayu menggunakan indeks warna RGB akibat
perlakuan fumigasi dengan menggunakan amonia dua liter (a), empat liter (b)
dan enam liter (c) pada kayu Menteng
(a)
(b)
(c)
Secara keseluruhan sampel kayu hasil fumigasi mengalami pergeseran warna
menjadi lebih cerah/terang yang ditandai dengan meningkatnya indeks warna merah dan
indeks warna hijau, serta menurunya indeks warna biru. Hasil pergeseran warna RGB
untuk setiap jenis sampel setelah pengujian daya tahan terhadap pelunturan warna
disajikan pada Lampiran 1. Dalam rangka mencegah terjadinya pelunturan warna, maka
dapat diaplikasikan bahan-bahan finishing konvensional yaitu sealer.
4.3 Daya tahan kayu terfumigasi terhadap rayap kayu kering
4.3.1. Mortalitas Rayap
Pengumpanan contoh uji terhadap rayap dikondisikan pada keadaan dimana
rayap harus memakan sampel kayu yang dijadikan umpan. Mula-mula rayap akan
melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan yang diberikan sehingga aktivitas rayap
untuk makan masih rendah. Rayap yang tidak mampu menyesuaikan diri akan mati,
sedangkan rayap yang mampu menyesuaikan diri akan tetap hidup dan mulai memakan
sampel kayu uji. Rayap akan mulai memakan sampel kayu dan terus memakannya
apabila bagian itu cocok. Namun bila bagian tersebut tidak cocok sebagai bahan
makanan, maka rayap akan terus mencari bagian kayu yang cocok untuk dimakan sesuai
dengan kemampuan adaptasi rayap. Jika rayap tetap tidak menemukan bagian yang
cocok, maka rayap tersebut akan berpuasa sampai suatu saat akan melemah dan mati.
Rayap-rayap yang lemah dan sakit dapat dibunuh oleh rayap-rayap yang lebih
aktif, karena rayap mempunyai sifat kanibalistik yaitu sifat rayap untuk memakan
individu sejenisnya yang lemah atau sakit. Sifat rayap yang nekropologi (yaitu sifat
rayap untuk memakan bangkai sesamanya) juga berlaku bagi rayap-rayap yang masih
aktif. Oleh karena itu dalam kondisi pengumpanan contoh uji, sering ditemukan bangkai
rayap yang sudah tidak utuh lagi (nekrologi), ataupun berkurangnya jumlah rayap
karena dimakan sesamanya.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ada sebagian rayap mati pada contoh uji
kontrol. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan rayap untuk mengkonsumsi contoh
uji. Secara keseluruhan hasil perhitungan menunjukkan semua sampel yang diberi
perlakuan fumigasi dengan setiap tingkat perlakuan menghasilkan mortalitas rayap kayu
kering yang lebih tinggi dibandingkan dengan contoh uji kontrol. Berikut ini akan
dibahas pengaruh fumigasi amonia terhadap nilai mortalitas rayap kayu kering dan
kehilangan berat contoh uji. Data lengkap hasil pengujian ketahanan kayu hasil
fumigasi terhadap rayap kayu kering disajikan pada Lampiran 2.
Hasil uji mortalitas rayap kayu kering pada kayu Nangka yang difumigasi
dengan amonia volume dua, empat dan enam liter, serta waktu reaksi selama 24, 48 dan
72 jam disajikan pada Gambar 16.
Pada Gambar 16 dapat dilihat contoh uji kayu Nangka yang difumigasi dengan
amonia volume enam liter rata-rata memiliki nilai mortalias yang lebih tinggi
dibandingkan dengan sampel yang difumigasi dengan amonia pada volume dua dan
empat liter. Mortalitas dengan nilai tertinggi terjadi pada sampel yang difumigasi
dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam, yaitu sebesar 100%,
kemudian diikuti secara berturut-turut oleh sampel kayu Nangka yang difumigasi
dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selma 72 jam dan sampel kayu
Nangka yang difumigasi dengan amonia volume dua liter amonia dengan 48 jam
masing-masing dengan nilai 93%, 92%. Hasil diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata
mortalitas untuk sampel yang difumigasi dengan konsentrasi amonia dua liter dan
empat liter tidak jauh berbeda.
Nilai mortalitas rata-rata untuk sampel-sampel yang difumigasi dengan amonia
volume enam liter lebih besar dibandingkan nilai mortalitas untuk sampel-sampel yang
difumigasi dengan volume amonia dua dan empat liter. Hal ini disebabkan karena
sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan volume amonia yang lebih besar
mengandung bahan aktif amonia yang lebih banyak. Perlakuan yang paling efektif
untuk meningkatkan mortalitas rayap kayu kering khusus untuk kayu nangka adalah
dengan volume amonia enam liter dan dengan 24 jam waktu fumigasi.
Gambar 16 Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Nangka yang difumigasi
dengan amonia
Hasil uji mortalitas rayap kayu kering pada kayu Mahoni yang difumigasi
dengan amonia volume dua, empat dan enam liter, serta waktu reaksi selama 24, 48 dan
72 jam disajikan pada Gambar 17.
Pada Gambar 17 dapat kita lihat nilai mortalitas terkecil dimiliki oleh sampel uji
kontrol dengan nilai mortalitas sebesar 35%. Pada dosis penambahan amonia sebesar
dua liter telah menunjukkan daya racun terhadap rayap kayu kering dengan nilai
mortalitas terbesar terjadi pada sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia
volume dua liter dan waktu fumigasi selama 24 jam, yaitu sebesar 65%. Nilai mortalitas
untuk sampel kayu Mahoni yang difuigasi dengan amonia dua liter dan waktu reaksi
selama 48 dan 72 jam memiliki nilai mortalitas yang sama yaitu 60%.
Peningkatan volume amonia menjadi empat liter ternyata juga menyebabkan
peningkatan terhadap nilai mortalitas. Nilai mortalitas terbesar terjadi pada sampel uji
Mahoni yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 72 jam,
yaitu sebesar 84%, diikuti oleh sampel Mahoni yang difumigasi dengan amonia empat
liter dan waktu reaksi selama 24 dan 48 jam, dengan nilai masing-masing sebesar 78%
dan 76%.
Pada Gambar 17 nampak sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan volume
amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam menunjukkan hasil yang
signifikan, dengan nilai mortalitas rayap terbesar diantara keseluruhan sampel uji kayu
Mahoni, yaitu 100%. Nilai kedua terbesar terjadi pada sampel Mahoni yang difumigasi
dengan amonia volume enam liter dan lama waktu fumigasi 72 jam dengan nilai
mortalitas sebesar 92%, yang kemudian diikuti oleh sampel dengan 48 jam waktu
fumigasi dengan nilai sebesar 78%. Dari data yang kita peroleh dapat disimpulkan
bahwa perlakuan 6 liter amonia dengan 24 jam waktu fumigasi merupakan perlakuan
yang paling efektif dalam meningkatkan mortalitas rayap pada kayu Mahoni.
Gambar 17 Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Mahoni yang difumigasi
dengan amonia
Hasil uji mortalitas rayap kayu kering pada kayu Rambutan yang difumigasi
dengan amonia volume dua, empat dan enam liter, serta waktu reaksi selama 24, 48 dan
72 jam disajikan pada Gambar 18.
Pada Gambar 18 terlihat sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan
amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam memiliki nilai mortalitas
rayap tertinggi, yaitu sebesar 89%. Nilai tertinggi kedua dan ketiga secara berurut
dimiliki oleh sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume enam liter
dan waktu reaksi selama 48 jam dan sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan
amonia empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam, dengan nilai masing-masing 82%
dan 74%. Sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia empat liter dan
waktu reaksi selama 48 jam dan sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan
amonia volume empat liter dan waktu fumigasi selama 24 jam memiliki nilai mortalitas
masing-masing 74% dan 70%. Sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan
perlakuan lainnya memiliki nilai mortalitas dibawah 70%.
Waktu fumigasi tidak memilki pengaruh yang nyata terhadap peningkatan nilai
mortalitas rayap kayu kering pada sampel kayu Rambutan. Perlakuan yang paling
efektif dalam meningkatkan mortalitas rayap pada kayu Rambutan fumigasi dengan
amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam.
Gambar 18 Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Rambutan yang
difumigasi dengan amonia
Hasil uji mortalitas rayap kayu kering pada kayu Durian yang difumigasi dengan
amonia volume dua, empat dan enam liter, serta waktu reaksi selama 24, 48 dan 72 jam
disajikan pada Gambar 19.
Pada sampel kayu Durian juga terlihat nyata pengaruh penambahan volume
amonia terhadap peningkatan mortalitas rayap kayu kering. Dari Gambar 19 dapat kita
lihat mortalitas rayap kayu kering pada sampel kayu Durian yang difumigasi dengan
amonia volume enam liter memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi daripada dua tingkat
perlakuan lainya (fumigasi dengan amonia volume dua dan empat liter). Sampel kayu
Durian yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48
dan 72 jam memiliki nilai mortalitas yang sama, yaitu sebesar 67%. Nilai mortalitas
terbesar kedua dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia
volume empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam dan sampel kayu Durian yang
difumigasi dengan amonia enam liter dan waku reaksi selama 24 jam yang juga
memiliki nilai yang sama yaitu 65%. Selanjutnya sampel kayu Durian yang difumigasi
dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 72 jam menunjukkan nilai
mortalitas sebesar 60%. Sampel dengan tingkat perlakuan lainya memiliki nilai
mortalitas dibawah 60%. Nilai mortalitas terendah dimiliki oleh contoh uji kontrol
dengan nilai mortalitas sebesar 30%.
Peningkatan lama waktu fumigasi juga tidak memperlihatkan hasil yang nyata
terhadap peningkatan mortalitas rayap kayu kering. Melihat dari data yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa perlakuan yang paling efektif dalam meningkatkan nilai
mortalitas pada kayu Durian adalah perlakuan fumigasi dengan amonia volume empat
liter dan waktu fumigasi selama 48 jam, karena beda nilai mortalitas antara sampel kayu
Durian yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dengan nilai mortalitas yang
dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume empat liter
memiliki nilai yang tidak jauh berbeda. Dari segi ekonomis perlakuan fumigasi dengan
amonia volume empat liter lebih efektif dalam meningkatkan nilai mortalitas
dibandingkan dengan perlakuan fumigasi dengan amonia volume enam liter karena
lebih murah dari segi biaya.
Gambar 19 Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Durian yang difumigasi
dengan amonia
Hasil uji mortalitas rayap kayu kering pada kayu Mindi yang difumigasi dengan
amonia volume dua, empat dan enam liter, serta waktu reaksi selama 24, 48 dan 72 jam
disajikan pada Gambar 20.
Nilai mortalitas terbesar diiliki oleh sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan
amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 24 jam, dengan nilai sebesar 83%.
Sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu
reaksi selama 48 memiliki nilai mortalitas terbesar kedua dengan nilai sebesar 82%,
sedangkan sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan perlakuan lainnya memiliki nilai
mortalitas dibawah 80%.
Melihat perbandingan nilai mortalitas rayap antara sampel kayu Mindi yang
difumigasi dengan amonia volume empat liter dengan sampel kayu Mindi yang
difumigasi dengan amonia volume enam liter memiliki nilai selisih yang tidak jauh
berbeda, maka perlakuan fumigasi dengan amonia empat liter lebih ekonomis daripada
perlakuan fumigasi dengan amonia enam liter dalam meningkatkan nilai mortalitas
rayap kayu kering jika dilihat dari segi ekonomis.
Gambar 20 Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Mindi yang difumigasi
dengan amonia
Hasil uji mortalitas rayap kayu kering pada kayu Menteng yang difumigasi
dengan amonia volume dua, empat dan enam liter, serta waktu reaksi selama 24, 48 dan
72 jam disajikan pada Gambar 21.
Pada Gambar 21 dpat kita lihat sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan
amonia volume enam liter rata-rata memiliki nilai mortalitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai mortalitas pada sampel-sampel yang difumigasi dengan
amonia dua dan empat liter. Nilai mortalitas tertinggi dimiliki oleh sampel kayu
Menteng yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama
72 jam dengan nilai mortalitas sebesar 100%, kemudian diikuti secara berurut oleh
sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu
reaksi selama 24 jam, dan sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia
volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam dengan nilai masing-masing sebesar
94% dan 90%. Selanjutnya sampel kayu Menteng dengan perlakuan lainya memiliki
nilai mortalitas dibawah 70%. Sampel uji kontrol memiliki nilai mortalitas yang paling
kecil yaitu 27%.
Sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume empat liter rata-
rata memiliki nilai yang hampir sama dengan sampel kayu Menteng yang difumigasi
dengan amonia volume dua liter. Sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan
amonia volume enam liter rata-rata memiliki nilai mortalitas yang jauh lebih besar jika
dibandingkan dengan sampel-sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia
volume dua dan empat liter, sehingga dapat disimpulkan bahwa perlakuan fumigasi
dengan amonia volume enam liter lebih efektif dalam meningkatkan nilai mortalitas
rayap kayu kering.
Gambar 21 Histogram mortalitas rayap kayu kering pada kayu Menteng yang
difumigasi dengan amonia
4.3.2 Persen kehilangan berat
Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Nangka setelah diumpankan pada
rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 22.
Hasil pada Gambar 22 memperlihatkan bahwa kayu Nangka dengan
peningkatan volume amonia menjadi enam liter rata-rata mengalami kehilangan berat
yang cukup signifikan dengan nilai dibawah 0.50%. Nilai persentase kehilangan berat
yang paling besar dimiliki oleh sampel uji kontrol kayu Nangka dengan nilai kehilangan
berat sebesar 3.20%, yang diikuti oleh sampel kayu Nangka yang difumigasi dengan
amonia volume dua liter dan waktu reaksi selama 24 jam dengan nilai sebesar 1.67%.
Sampel kayu Nangka dengan tingkat perlakuan lainya memiliki nilai kehilangan berat
1.50%. Nilai kehilangan berat terkecil dimiliki oleh sampel kayu Nangka yang
difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam dengan
nilai kehilangan berat sebesar 0.07%.
Gambar 22 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Nangka yang diberi perlakuan
fumigasi dengan amonia
Dari Gambar 22 dapat ditarik kesimpulan bahwa penambahan volume amonia
memiliki pengaruh yang nyata terhadap kehilangan berat pada contoh uji kayu Nangka
yang diumpankan, sedangkan lama waktu fumigasi tidak memiliki pengaruh yang nyata
terhadap nilai persentase kehilangan berat pada sampel kayu Nangka.
Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Mahoni setelah diumpankan pada
rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 23.
Pada Gambar 23 nampak secara keseluruan sampel kayu Mahoni yang
difumigasi dengan amonia volume enam liter rata-rata memiliki nilai persentase
kehilangan berat yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai persentase kehilangan berat
yang dimiliki sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volume dua dan
empat liter. Nilai persentase kehilangan berat terkecil dimiliki oleh sampel kayu Mahoni
yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 72 jam,
dengan nilai persentase kehilangan berat sebesar 0.08%. Nilai terkecil kedua dan ketiga
dimiliki oleh sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan amonia volme enam liter
dengan waktu reaksi selama 24 jam dan sampel kayu Mahoni yang difumigasi dengan
amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 24 jam, dengan nilai masing-
masing 0.13% dan 0.25%. Nilai kehilangan berat terbesar dimiliki oleh sampel kontrol,
yaitu sebesar 3.17%. Lebih jelasnya nilai kehilangan berat untuk setiap sampel kayu
Mahoni dapat dilihat pada Gambar 23 dibawah ini.
Gambar 23 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Mahoni yang diberi perlakuan
fumigasi dengan amonia
Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Rambutan setelah diumpankan
pada rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 24.
Hal yang berbeda kita temui pada pengujian dengan menggunakan sampel kayu
Rambutan. Sampel yang difumigasi dengan amonia volume empat liter rata-rata
memiliki nilai kehilangan berat terbesar dibandingkan dengan sampel kayu Rambutan
yang difumigasi dengan amonia volume dua dan enam liter. Penambahan volume
amonia dan lama waktu reaksi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai
persentase kehilangan berat kayu Rambutan.
Sampel yang memiliki nilai kehilangan berat terkecil adalah sampel kayu
Rambutan yang difumigasi dengan amonia empat liter dan waktu reaksi selama 72 jam
dengan nilai sebesar 0.34%. Kemudian diikuti secara berurutan oleh sampel kayu
Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama
24 jam dan sampel kayu Rambutan yang difumigasi dengan amonia volume empat liter
dan waktu reaksi selama 24 jam, dengan nilai persentase kehilangan berat masing-
masing sebesar 0.36% dan 0.39%. Sementara itu sampel dengan tingkat perlakuan
lainya memiliki nilai persentase kehilangan berat diatas 0.50%. Nilai prsentase
kehilangan berat terbesar dimiliki oleh sampel uji kontrol yaitu sebesar 2.19%.
Gambar 24 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Rambutan yang diberi
perlakuan fumigasi dengan amonia
Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Durian setelah diumpankan pada
rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 25.
Secara keseluruhan nilai kehilangan berat yang terkecil dimiliki oleh sampel-
sampel yang difumigasi dengan amonia volume empat liter. Pada sampel kayu Durian
yang difumigasi dengan amonia volume empat liter terlihat pengaruh peningkatan lama
waktu reaksi terhadap nilai persentase kehilangn berat. Pada Gambar 25 dapat kita lihat
bahwa sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia volume empat liter dengan
waktu fumigasi yang lebih lama memiliki nilai kehilangan berat lebih kecil
dibandingkan dengan sampel yang difumigasi dengan waktu reaksi yang lebih singkat.
Namun hal ini tidak terjadi pada sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia
volume dua dan enam liter.
Nilai kehilangan berat terkecil dimiliki oleh sampel kayu Durian yang
difumigasi dengan amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 72 jam dengan
nilai kehilangan berat sebesar 0.55%. Nilai kehilangan berat terkecil kedua dan ketiga
dimiliki oleh sampel kayu Durian yang difumigasi dengan amonia enam liter dan waktu
reaksi selama 72 jam dan sampel kayu Durian yang difumigasi yang difumigasi dengan
amonia empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam, dengan nilai masing-masing
sebesar 0.78% dan 1.00%. Nilai persentase kehilangan berat terbesar dimiliki oleh
sampel uji kontrol, yaitu sebesar 3.95%.
Gambar 25 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Durian yang diberi perlakuan
fumigasi dengan amonia
Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Mindi setelah diumpankan pada
rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 26.
Gambar 26 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Mindi yang diberi perlakuan
fumigasi dengan amonia
Pada Gambar 26 nampak sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia
volume empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam memiliki nilai kehilangan berat
yang terkecil, yaitu 0.62%, yang diikuti oleh sampel kayu Mindi yang difumigasi
dengan amonia enam liter dan waktu reaksi selama 24 dan 48 jam, dengan nilai masing-
masing 0.86% dan 1.00%. Sampel kayu Mindi yang difumigasi dengan amonia volume
dua liter rata-rata memiliki nilai persentase kehilangan berat diatas 1.50%. Nilai
persentase kehilangan berat terbesar dimiliki oleh sampel uji kontrol, yaitu sebesar
3.12%.
Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa sampel uji yang difumigasi dengan
volume enam liter memiliki nilai persentase kehilangan berat yang lebih kecil
dibandingkan dengan dua perlakuan lainya (fumigasi dengan amonia dua liter dan
empat liter). Peningkatan volume amonia seiring dengan penurunan nilai kehilangan
berat, namun lama waktu fumigasi tidak berpegaruh nyata terhadap perubahan nilai
persentase kehilangan berat pada contoh uji kayu Mindi.
Persentase kehilangan berat pada sampel kayu Menteng setelah diumpankan
pada rayap kayu kering selama 12 minggu disajikan pada Gambar 27.
Sama halnya dengan kayu Nangka, contoh uji kayu Menteng yang difumigasi
dengan amonia volume enam liter rata-rata juga memiliki nilai kehilangan berat yang
jauh lebih kecil dibandingkan dengan sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan
amonia volume dua dan empat liter. Lama waktu fumigasi tidak berpengaruh nyata
terhadap perubahan nilai persentase kehilangan berat pada contoh uji kayu Menteng.
Nilai persentase kehilangan berat terkecil dimiliki oleh sampel kayu Menteng
yang difumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 72 jam,
dengan nilai sebesar 0.09%. Nilai persentase kehilangan berat terkecil kedua dan ketiga
dimiliki oleh sampel kayu Menteng yang difumigasi dengan amonia volume enam liter
dan waktu reaksi selama 48 dan 24 jam, dengan nilai masig-masing sebesar 0.12% dan
0.36%. Nilai kehilangan berat terbesar dimiliki oleh sampel uji kontrol, yaitu sebesar
4.38%. Hasil selengkapnya dapat kita lihat pada Gambar 27.
Gambar 27 Histogram kehilangan berat contoh uji kayu Menteng yang diberi perlakuan
fumigasi dengan amonia
Secara keseluruhan dapat kita simpulkan bahwa fumigasi kayu dengan volume
amonia yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap nilai mortalitas rayap dan
persen kehilangan berat pada contoh uji. Hal ini dibuktikan dengan melihat nilai
mortalitas sampel kayu yang telah difumigasi lebih besar daripada nilai mortalitas yang
dimiliki oleh sampel uji kontrolnya. Hampir pada semua jenis kayu terlihat pengaruh
tingkat volume terhadap nilai mortalitas dan persen kehilangan berat. Umumnya sampel
uji kayu yang difumigasi dengan tingkat volume amonia yang lebih tinggi memiliki
nilai mortalitas rayap kayu kering lebih besar dan nilai persentase kehilangan berat yang
kecil dibandingkan dengan sampel kayu yang difumigasi dengan tingkat volume amonia
yang lebih rendah. Namun demikian lama waktu fumigasi tidak memperlihatkan hasil
yang nyata terhadap perubahan nilai mortalitas dan nilai persentase kehilangan berat.
Perlakuan fumigasi yang paling efektif dilakukan pada kayu Nangka dalam
meningkatkan nilai mortalitas rayap adalah fumigasi dengan enam liter amonia dan 24
jam waktu fumigasi. Pada perlakuan ini kita dapat nilai mortalitas rayap 100% dan nilai
kehilangan berat sebesar 0.07%. Pada kayu Mahoni perlakuan yang paling efektif juga
fumigasi dengan amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 24 jam dengan
nilai mortalitas sebesar 100% dan persen kehilangan berat sebesar 0.13%. Perlakuan
dengan fumigasi amonia volume empat liter dan waktu reaksi selama 24 jam adalah
yang paling efektif dalam meningkatkan nilai mortalitas rayap pada sampel kayu Mindi.
Nilai mortalitasnya adalah sebesar 83% dan nilai kehilangan beratnya sebesar 1.38%.
Pada kayu Durian perlakuan yang paling efektif adalah fumigasi dengan amonia
volume empat liter dan waktu reaksi selama 48 jam, yaitu dengan nilai mortalitas rayap
sebesar 65% dan nilai persentase kehilangan berat sebesar 1.00%. Fumigasi dengan
amonia volume enam liter dan waktu reaksi selama 48 jam adalah perlakuan yang
paling efektif dilakukan pada kayu Rambutan dalam meningkatkan nilai mortalitas
rayap kayu kering. Nilai mortalitas rayap yang diperoleh adalah 89%, dan nilai
persentase kehilangan beratnya adalah 0.56%. Sedangkan pada kayu Menteng perlakuan
yang paling efektif adalah fumigasi dengan amonia enam liter amonia dan waktu reaksi
selama 72 jam dengan nilai mortalitas rayap sebesar 100% dan nilai persentase
kehilangan berat sebesar 0.09%.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada data-data hasil pengamatan, dapat diambil beberapa
kesimpulkan sebagai berikut :
1. Teknik fumigasi memiliki pengaruh yang nyata terhadap perubahan warna pada kayu
Mahoni, Nangka dan Rambutan, sedangkan tidak ada perubahan warna pada kayu
Mindi, Menteng, dan Durian.
2. Khusus pada kayu Nangka, Mahoni dan Rambutan peningkatan volume amonia
mengakibatkan adanya peningkatan kegelapan warna yang dihasilkan.
3. Kayu Nangka memiliki nilai pergeseran warna yang paling tinggi dibandingkan
dengan jenis kayu lainya.
4. Seluruh sampel mengalami pelunturan warna pada pengujian cuaca, sehingga kayu
hasil fumigasi dengan amonia tidak cocok digunakan pada tempat yang
terbuka/outdoor (daerah yang langsung terkena cahaya matahari dan hujan).
5. Fumigasi kayu dengan volume amonia yang berbeda memberikan pengaruh nyata
terhadap nilai mortalitas rayap dan persen kehilangan berat, yaitu sampel uji kayu
yang difumigasi dengan volume amonia yang lebih besar memiliki nilai mortalitas
rayap lebih besar dan nilai kehilangan berat yang lebih kecil dibandingkan dengan
sampel kayu yang difumigasi dengan volume amonia yang lebih kecil.
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan pengujian kayu hasil fumigasi terhadap serangan organisme perusak
selain rayap kayu kering, seperti rayap tanah dan jamur/fungi.
2. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai jenis tannin yang berikatan dengan amonia.
3. Aplikasi fumigasi amonia pada jenis kayu yang cepat tumbuh (fast growing Sp.) dan
juga jenis-jenis kayu daun jarum.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, S.S. 1990. Kimia Kayu. Pusat Antar Universitas. Bogor : Institut Pertanian
Bogor.
Ahmad, U. 2005. Pengolahan Citra Digital dan Teknik Pemogramannya, Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Bate-Smith, E. C. & Swain. 1962. T.flavanoids compound, pp.705-809 dalam
comparative Biochemistry vol 3A (mason and Florkin,eds), Academic Press
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Jakarta.
Bavaro, J.J and Mossman, T. L. 1996. The Furniture Of Gustav Stickley. Linden
Publishing Co., Fresno, pp. 84-87.
Budiawan, E. 1995. Pengaruh Tingkat Asetilasi dan Perendaman Panas Selumbar Papan
Partikel Kayu Karet terhadap Daya Tahan Terhadap Serangan Rayap Tanah
(Macrotermes gilvus HAGEN). [Skripsi] Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Carrodus, B. B.1971. Carbon dioxide and the formation Of heartwood. Division of
Forest Products, C.S.I.R.O., Melbourne, Australia . hal 939-943.
http://www.blackwell-synergy.com/doi/abs/ [Diakses tanggal 13 Februari 2009].
Dresdner,Michael.2005.http://www.woodworkersjournal.com/ezine/archive/40/qanda
cmf#2. [Diakses tanggal 17 november 2008].
Fengel, D. Dan G. Wegener. 1993. Kayu : Kimia dan Ultrastruktur Reaksi-Reaksi
(terjemahan H Sastroamidjojo). Gajah Mada Press, Yogyakarta.
Isrianto. 1997.Kajian Anatomi dan Kajian Fisik Kayu Nangka (Artocarpus
heterophyllus Lamk) [Skripsi]. Bogor : Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian
Bogor.
Kramer, John T. 1989. The Colorization Of Wood. Traditional Wood Conservation,
Missouri. http://www.kramers.org/color.htm. [Diakses tanggal 17 November
2008].
Martawijaya et al. 1995. Atlas Kayu Indonesia jilid I. Balai Penelitian Hasil Hutan.
Bogor.
Muhtar, Danang Prihadi. 2008. Pengembangan Tehnik Fumikasi Amonia untuk
Pewarnaan Alami Beberapa Jenis Kayu. [Skripsi] Departemen Hasil Hutan
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak Diterbitkan
Murwetianto, Benny. 2003. Perubahan sifat Keasaman kayu Nangka (Artocarpus
heterophyllus), Manii (Maesopsis Eminii) dan Sengon (Paraserianthes
falcatoria) selama Proses Pengeringan [Skripsi]. Departemen Hasil Hutan,
Fakultas Kehutanan IPB. Bogor
Nandika, D dan B. Tambunan. 1989. Biodeteriorasi Kayu oleh Faktor Biologis. Pusat
Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nandika, D., R. Raffiudin, dan E.A. Husaeni. 1991. Biologi Perusak Kayu. Pusat Antar
Universitas Ilmu Hayati. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nurhayati, Ela. 2008. Pewarnaan Dasar dengan tehnik Fumigasi Amonia untuk
Pewarnaan Alami Beberapa Jenis Kayu. [Skripsi] Departemen Hasil Hutan
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak Diterbitkan.
Perry,Scott.2005.http://www.woodworking.org/cgibin/ubboard/Ultimate.cgi?action=intr
o&BypassCookie=true.[Diakses tanggal 21 september 2008]
Sornuwat, Y. 1996. Studies on Damage Of Construction Caused by
Subterraneantermites and its Control in Thailand. Japanese Society of
Environmental Entomology and zoology. Japan.
Tsoumis, G. 1991. Science And Technology of Wood: Structure, Properties, Utilization.
New York : Van Nostrand Reinhold.
Tarumingkeng, Rudi. 1992. Insektisida. Sifat Mekanisme Kerja dan Dampak
Penggunaanya. Universitas Kristen Krida Wacana. Jakarta.
Tarumingkeng, R. C. 1971. Biologi dan Pengendalian Rayap Perusak Kayu Indonesia.
Laporan LPKK No. 138. Bogor.
Uprichard, J.M. 1993. Wood Extractive. Di dalam J.C.F Walker, B.G. Butterfield, J.M.
harris, T.A.G. Langrish and J.M. Uprichard. Primary Wood Processing:
Principles and Practices. London: Chapman and Hall.
Verheij, EWM dan Coronel, RE. 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara dan Buah –
Buah yang Dapat Dimanfaatkan. Jakarta. Prosea.
LAMPIRAN
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih
R1 52 156 93 R1 37 78 127
2 R2 78 98 127 NANGKA 2 2 R2 87 126 175
R3 87 89 121 (2 LITER 1HARI) R3 56 53 123
R4 87 42 76 R4 129 127 43
R5 81 77 179 R5 26 23 154
R6 46 59 163 R6 31 47 89
R7 82 76 98 R7 26 69 23
R8 46 49 142 R8 72 123 145
R9 113 109 169 R9 11 24 126
R10 74,667 83,889 129,778 R10 52,778 74,444 111,667
G1 135 112 91 G1 87 111 165
2 G2 76 67 56 2 G2 123 127 119
G3 116 72 119 G3 35 52 34
G4 43 45 47 G4 99 99 82
NANGKA 1 G5 113 78 135 G5 80 62 12
(2 LITER 1HARI) G6 87 92 152 G6 41 11 33
G7 88 66 24 G7 87 80 154
G8 71 46 118 G8 53 10 110
G9 92 92 119 G9 62 98 31
G10 91,222 74,444 95,667 G10 74,111 72,222 82,222
B1 31 110 98 B1 77 128 182
B2 43 176 62 B2 41 154 55
2 B3 79 112 98 2 B3 78 113 112
B4 23 24 26 B4 11 34 134
B5 33 107 115 B5 89 67 14
B6 56 99 134 B6 14 88 145
B7 58 89 77 B7 21 29 117
B8 20 83 19 B8 78 176 44
B9 41 116 135 B9 98 94 122
B10 42,667 101,778 84,889 B10 56,333 98,111 102,778
indeks warna RGB Indeks R 0,358 0,323 0,418 -0,036 indeks warna RGB Indeks R 0,288 0,304 0,376 0,016
indeks G 0,437 0,286 0,308 -0,151 indeks G 0,404 0,295 0,277 -0,109
Indeks B 0,205 0,391 0,274 0,187 Indeks B 0,307 0,401 0,346 0,093
I R Rata-rata 0,323 0,313 0,397 -0,010
I G Rata-rata 0,421 0,291 0,293 -0,130
I B Rata-rata 0,256 0,396 0,310 0,140
Lampiran 1. Nilai indeks warna pada masing-masing kayu yang diuji
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih
R1 142 89 47 R1 121 134 78
2 R2 66 19 135 MAHONI 2 2 R2 67 162 145
MAHONI 1 R3 37 82 128 (2 LITER 1 HARI) R3 89 76 34
(2 LITER 1 HARI) R4 78 134 69 R4 1 15 111
R5 42 116 129 R5 37 123 143
R6 88 66 118 R6 76 45 56
R7 98 89 127 R7 81 127 128
R8 12 153 118 R8 41 98 78
R9 24 77 99 R9 77 65 134
R10 65,222 91,667 107,778 R10 65,556 93,889 100,778
G1 87 87 125 G1 12 87 124
G2 34 126 44 G2 132 25 162
2 G3 88 57 37 2 G3 56 241 12
G4 93 128 98 G4 76 126 28
G5 46 46 127 G5 117 104 72
G6 67 87 134 G6 83 58 93
G7 46 47 67 G7 53 81 216
G8 47 132 113 G8 26 131 154
G9 89 114 125 G9 70 83 127
G10 66,333 91,556 96,667 G10 69,444 104,000 109,778
B1 85 125 36 B1 13 67 46
B2 56 111 126 B2 162 128 29
2 B3 68 142 93 2 B3 67 156 52
B4 44 99 67 B4 18 119 48
B5 68 14 28 B5 52 34 112
B6 23 38 99 B6 128 18 156
B7 49 88 123 B7 17 127 23
B8 10 93 129 B8 39 156 93
B9 56 129 35 B9 78 86 127
B10 51,000 93,222 81,778 B10 63,778 99,000 76,222
indeks warna RGB Indeks R 0,357 0,332 0,377 -0,026 indeks warna RGB Indeks R 0,330 0,316 0,351 -0,014
indeks G 0,363 0,331 0,338 -0,032 indeks G 0,349 0,350 0,383 0,001
Indeks B 0,279 0,337 0,286 0,058 Indeks B 0,321 0,333 0,266 0,013
I R Rata-rata 0,344 0,324 0,364 -0,020
I G Rata-rata 0,356 0,341 0,360 -0,016
I B Rata-rata 0,300 0,335 0,276 0,035
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih
R1 92 78 17 R1 25 53 68
MINDI 1 2 R2 52 112 112 MINDI 2 2 R2 83 116 126
(2 LITER 1 HARI) R3 61 65 142 (2 LITER 1 HARI) R3 89 23 112
R4 37 17 87 R4 46 28 101
R5 88 45 118 R5 98 123 120
R6 32 88 110 R6 81 67 99
R7 19 23 78 R7 37 49 62
R8 76 62 2 R8 23 21 76
R9 69 99 98 R9 52 79 89
R10 58,444 65,444 84,889 R10 59,333 62,111 94,778
G1 35 98 125 G1 67 60 31
G2 123 114 92 G2 38 56 35
2 G3 118 26 54 2 G3 55 36 114
G4 67 13 17 G4 26 44 24
G5 83 128 25 G5 89 129 61
G6 37 67 72 G6 83 66 27
G7 35 83 35 G7 59 37 46
G8 60 62 73 G8 24 41 121
G9 91 89 52 G9 51 115 82
G10 72,111 75,556 60,556 G10 54,667 64,889 60,111
B1 117 78 13 B1 24 34 23
B2 121 37 72 B2 72 77 57
2 B3 76 82 45 2 B3 45 123 27
B4 36 17 27 B4 27 53 95
B5 89 117 81 B5 81 25 74
B6 23 165 46 B6 119 87 98
B7 45 11 114 B7 2 39 13
B8 87 63 124 B8 34 40 28
B9 55 87 76 B9 69 100 81
B10 72,111 73,000 66,444 B10 52,556 64,222 55,111
indeks warna RGB Indeks R 0,288 0,306 0,401 0,017 indeks warna RGB Indeks R 0,356 0,325 0,451 -0,031
indeks G 0,356 0,353 0,286 -0,003 indeks G 0,328 0,339 0,286 0,011
Indeks B 0,356 0,341 0,314 -0,015 Indeks B 0,316 0,336 0,262 0,020
I R Rata-rata 0,322 0,315 0,426 -0,007
I G Rata-rata 0,342 0,346 0,286 0,004
I B Rata-rata 0,336 0,338 0,288 0,003
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih
R1 132 24 113 R1 92 128 32
DURIAN 1 2 R2 23 54 118 DURIAN 2 2 R2 121 129 114
(2 LITER 1 HARI) R3 120 117 66 (2 LITER 1 HARI) R3 99 92 127
R4 117 90 178 R4 120 87 53
R5 73 141 87 R5 142 128 116
R6 118 99 85 R6 82 87 59
R7 37 81 91 R7 11 78 131
R8 99 117 73 R8 131 27 210
R9 128 110 117 R9 89 112 87
R10 94,111 92,556 103,111 R10 98,556 96,444 103,222
G1 91 67 76 G1 63 106 87
G2 115 89 56 G2 98 115 74
2 G3 82 82 83 2 G3 33 100 18
G4 12 99 110 G4 128 107 4
G5 116 69 162 G5 120 111 72
G6 105 121 54 G6 99 96 20
G7 66 52 28 G7 17 71 27
G8 47 57 29 G8 71 77 59
G9 35 97 120 G9 66 75 79
G10 74,333 81,444 79,778 G10 77,222 95,333 48,889
B1 98 54 25 B1 69 89 23
B2 78 87 142 B2 55 112 53
2 B3 115 13 62 2 B3 63 92 48
B4 13 88 62 B4 98 104 11
B5 142 117 129 B5 118 117 56
B6 91 116 34 B6 92 95 132
B7 16 76 76 B7 52 63 74
B8 49 48 31 B8 78 56 43
B9 41 95 77 B9 55 16 117
B10 71,444 77,111 70,889 B10 75,556 82,667 61,889
indeks warna RGB Indeks R 0,392 0,369 0,406 -0,024 indeks warna RGB Indeks R 0,392 0,351 0,482 -0,041
indeks G 0,310 0,324 0,314 0,014 indeks G 0,307 0,347 0,228 0,040
Indeks B 0,298 0,307 0,279 0,009 Indeks B 0,301 0,301 0,289 0,001
I R Rata-rata 0,392 0,360 0,444 -0,032
I G Rata-rata 0,309 0,336 0,271 0,027
I B Rata-rata 0,299 0,304 0,284 0,005
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih
R1 64 71 66 R1 89 121 93
MENTENG 1 2 R2 68 94 114 MENTENG 2 2 R2 124 126 143
(2 LITER 1 HARI) R3 71 80 139 (2 LITER 1 HARI) R3 79 107 126
R4 39 71 153 R4 33 54 175
R5 99 83 184 R5 56 57 112
R6 34 70 118 R6 66 82 115
R7 78 44 102 R7 51 66 67
R8 46 37 145 R8 68 73 44
R9 78 80 70 R9 75 67 143
R10 64,111 70,000 121,222 R10 71,222 83,667 113,111
G1 83 89 65 G1 75 115 59
G2 71 92 102 G2 83 78 123
2 G3 76 86 68 2 G3 74 165 57
G4 49 83 106 G4 50 76 43
G5 50 83 122 G5 75 65 132
G6 64 79 79 G6 23 61 118
G7 51 33 52 G7 39 83 131
G8 47 21 119 G8 112 70 89
G9 77 61 84 G9 71 79 106
G10 63,111 69,667 88,556 G10 66,889 88,000 95,333
B1 79 56 39 B1 62 42 56
B2 76 71 79 B2 89 127 81
2 B3 67 72 73 2 B3 118 107 88
B4 40 73 96 B4 51 76 80
B5 96 93 113 B5 72 48 55
B6 55 58 58 B6 93 126 104
B7 41 37 121 B7 44 103 114
B8 41 55 44 B8 91 100 178
B9 88 92 51 B9 90 44 82
B10 64,778 67,444 74,889 B10 78,889 85,889 93,111
indeks warna RGB Indeks R 0,334 0,338 0,426 0,004 indeks warna RGB Indeks R 0,328 0,325 0,375 -0,003
indeks G 0,329 0,336 0,311 0,008 indeks G 0,308 0,342 0,316 0,033
Indeks B 0,337 0,326 0,263 -0,012 Indeks B 0,364 0,333 0,309 -0,030
I R Rata-rata 0,331 0,331 0,400 0,000
I G Rata-rata 0,318 0,339 0,314 0,021
I B Rata-rata 0,350 0,330 0,286 -0,021
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih
R1 87 33 140 R1 57 113 114
RAMBUTAN 1 2 R2 115 57 187 RAMBUTAN 2 2 R2 118 78 105
(2 LITER 1 HARI) R3 23 84 98 (2 LITER 1 HARI) R3 91 70 99
R4 168 98 78 R4 78 153 101
R5 116 99 118 R5 128 110 189
R6 80 118 170 R6 90 62 93
R7 67 129 92 R7 67 57 105
R8 93 62 71 R8 121 73 148
R9 89 106 90 R9 55 67 92
R10 93,111 87,333 116,000 R10 89,444 87,000 116,222
G1 92 42 91 G1 51 66 71
G2 71 58 79 G2 116 78 176
2 G3 115 83 77 2 G3 56 92 59
G4 75 116 93 G4 78 154 54
G5 83 92 115 G5 92 124 109
G6 87 91 119 G6 56 74 51
G7 27 109 84 G7 33 57 33
G8 29 44 15 G8 97 119 88
G9 89 114 52 G9 56 24 46
G10 74,222 83,222 80,556 G10 70,556 87,556 76,333
B1 93 41 80 B1 29 98 61
B2 69 76 77 B2 81 67 89
2 B3 114 100 48 2 B3 67 104 51
B4 68 118 67 B4 60 113 50
B5 74 105 90 B5 80 160 122
B6 55 124 68 B6 33 96 47
B7 29 113 65 B7 25 93 34
B8 36 82 34 B8 78 119 76
B9 82 125 52 B9 89 34 33
B10 68,889 98,222 64,556 B10 60,222 98,222 62,556
indeks warna RGB Indeks R 0,394 0,325 0,444 -0,069 indeks warna RGB Indeks R 0,406 0,319 0,456 -0,087
indeks G 0,314 0,310 0,309 -0,005 indeks G 0,320 0,321 0,299 0,001
Indeks B 0,292 0,365 0,247 0,074 Indeks B 0,273 0,360 0,245 0,087
I R Rata-rata 0,400 0,322 0,450 -0,078
I G Rata-rata 0,317 0,315 0,304 -0,002
I B Rata-rata 0,283 0,363 0,246 0,080
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih
NANGKA 1 R1 70 60 139 R1 76 89 154
(2 LITER 2HARI) R2 102 160 94 NANGKA 2 2 R2 69 126 178
R3 87 91 174 (2 LITER 2HARI) R3 80 64 130
R4 46 35 52 R4 48 110 139
2 R5 81 89 189 R5 60 44 44
R6 87 66 179 R6 23 36 137
R7 68 65 111 R7 26 77 77
R8 62 60 133 R8 46 108 125
R9 67 81 183 R9 34 59 119
rata-rata R 74,444 78,556 139,333 rata-rata R 51,333 79,222 122,556
G1 83 70 94 G1 98 97 105
G2 110 101 48 2 G2 94 147 123
G3 111 86 123 G3 97 64 67
G4 55 31 12 G4 69 110 78
2 G5 91 90 155 G5 79 54 1
G6 102 69 113 G6 30 37 79
G7 79 71 62 G7 43 73 31
G8 78 46 71 G8 63 117 77
G9 83 88 125 G9 47 65 69
rata-rata G 88,000 72,444 89,222 rata-rata G 68,889 84,889 70,000
B1 29 95 101 B1 59 108 90
B2 59 228 50 B2 55 178 116
B3 59 92 119 2 B3 61 92 58
B4 10 45 13 B4 28 122 73
2 B5 41 120 146 B5 34 79 0
B6 61 104 97 B6 0 68 75
B7 37 95 57 B7 9 96 16
B8 29 72 60 B8 19 148 67
B9 38 117 111 B9 4 81 62
rata-rata B 40,333 107,556 83,778 rata-rata B 29,889 108,000 61,889
indeks warna RGB Indeks R 0,367 0,304 0,446 -0,063 indeks warna RGB Indeks R 0,342 0,291 0,482 -0,051
indeks G 0,434 0,280 0,286 -0,154 indeks G 0,459 0,312 0,275 -0,147
Indeks B 0,199 0,416 0,268 0,217 Indeks B 0,199 0,397 0,243 0,198
I R Rata-rata 0,355 0,297 0,464 -0,057
I G Rata-rata 0,446 0,296 0,280 -0,150
I B Rata-rata 0,199 0,406 0,256 0,207
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih
R1 94 89 111 R1 52 103 105
2 R2 85 129 120 MAHONI 2 R2 105 46 145
MAHONI 1 R3 89 94 144 (2 LITER 2HARI) 2 R3 74 189 59
(2 LITER 2HARI) R4 62 117 158 R4 19 98 73
R5 75 29 93 R5 95 47 98
R6 61 119 140 R6 74 75 143
R7 55 78 81 R7 70 85 51
R8 46 116 163 R8 54 147 108
R9 43 130 104 R9 63 47 90
rata-rata R 67,778 100,111 123,778 rata-rata R 67,333 93,000 96,889
G1 73 90 67 G1 56 105 68
G2 75 129 82 G2 121 45 106
2 G3 82 80 97 2 G3 87 201 48
G4 53 134 106 G4 9 101 29
G5 63 15 40 G5 91 53 56
G6 49 115 98 G6 86 75 100
G7 32 73 34 G7 75 80 14
G8 29 105 115 G8 54 155 65
G9 24 143 65 G9 67 59 53
rata-rata G 53,333 98,222 78,222 rata-rata G 71,778 97,111 59,889
B1 56 110 66 B1 41 120 59
2 B2 65 141 79 2 B2 121 50 91
B3 76 113 81 B3 78 225 42
B4 35 178 92 B4 0 108 26
B5 51 48 38 B5 88 51 44
B6 37 129 84 B6 82 77 91
B7 24 93 26 B7 71 77 8
B8 21 137 105 B8 56 176 56
B9 20 162 58 B9 68 71 47
rata-rata B 42,778 123,444 69,889 rata-rata B 67,222 106,111 51,556
indeks warna RGB Indeks R 0,414 0,311 0,455 -0,102 indeks warna RGB Indeks R 0,326 0,314 0,465 -0,012
indeks G 0,325 0,305 0,288 -0,020 indeks G 0,348 0,328 0,287 -0,020
Indeks B 0,261 0,384 0,257 0,123 Indeks B 0,326 0,358 0,247 0,032
I R Rata-rata 0,370 0,313 0,460 -0,057
I G Rata-rata 0,337 0,317 0,288 -0,020
I B Rata-rata 0,293 0,371 0,252 0,078
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih
MINDI 1 R1 47 86 55 MINDI 2 R1 31 48 71
(2 LITER 2HARI) R2 91 78 152 (2 LITER 2HARI) R2 72 74 124
2 R3 81 68 86 2 R3 74 102 149
R4 64 2 66 R4 50 30 77
R5 72 86 94 R5 84 52 134
R6 24 72 89 R6 77 85 112
R7 33 18 85 R7 24 25 53
R8 58 58 103 R8 15 33 91
R9 61 58 40 R9 26 78 103
rata-rata R 59,000 58,444 85,556 rata-rata R 50,333 58,556 101,556
G1 71 103 15 G1 48 62 27
G2 121 92 104 G2 88 87 71
2 G3 111 91 55 2 G3 32 122 102
G4 84 1 20 G4 65 38 28
G5 101 108 50 G5 99 49 77
G6 32 92 53 G6 99 100 70
G7 21 36 54 G7 46 40 13
G8 77 79 65 G8 18 38 41
G9 84 78 10 G9 42 92 52
rata-rata G 78,000 75,556 47,333 rata-rata G 59,667 69,778 53,444
B1 71 95 5 B1 38 49 16
2 B2 129 75 84 B2 78 70 32
B3 109 75 35 2 B3 8 113 86
B4 85 8 7 B4 60 23 23
B5 96 105 37 B5 92 30 57
B6 11 83 29 B6 96 93 48
B7 6 20 51 B7 3 35 1
B8 71 74 54 B8 7 41 14
B9 76 66 0 B9 29 91 25
rata-rata B 72,667 66,778 33,556 rata-rata B 45,667 60,556 33,556
indeks warna RGB Indeks R 0,281 0,291 0,514 0,010 indeks warna RGB Indeks R 0,323 0,310 0,539 -0,013
indeks G 0,372 0,376 0,284 0,004 indeks G 0,383 0,369 0,283 -0,014
Indeks B 0,347 0,333 0,202 -0,014 Indeks B 0,293 0,321 0,178 0,027
I R Rata-rata 0,302 0,301 0,526 -0,002
I G Rata-rata 0,378 0,373 0,284 -0,005
I B Rata-rata 0,320 0,327 0,190 0,007
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol After fuming 12 minggu Selisih
DURIAN 1 R1 141 39 126 DURIAN 2 R1 97 118 23
(2 LITER 2HARI) R2 153 114 218 (2 LITER 2HARI) R2 115 129 119
R3 146 17 156 2 R3 111 119 114
2 R4 46 89 156 R4 120 112 37
R5 185 114 202 R5 142 121 119
R6 149 89 147 R6 130 87 61
R7 89 75 110 R7 89 78 24
R8 108 83 89 R8 128 96 105
R9 58 84 169 R9 79 101 22
rata-rata R 119,444 78,222 152,556 rata-rata R 112,333 106,778 69,333
G1 102 22 65 G1 73 106 12
G2 110 94 152 2 G2 80 115 74
2 G3 97 0 89 G3 71 100 60
G4 8 67 93 G4 107 107 4
G5 163 117 152 G5 113 111 72
G6 109 85 88 G6 100 96 20
G7 46 48 61 G7 62 71 6
G8 73 52 44 G8 93 77 59
G9 21 56 121 G9 66 75 9
rata-rata G 81,000 60,111 96,111 rata-rata G 85,000 95,333 35,111
B1 107 41 46 2 B1 69 108 6
2 B2 104 95 138 B2 61 112 53
B3 92 11 70 B3 63 86 48
B4 7 79 84 B4 98 104 0
B5 150 122 141 B5 99 110 56
B6 110 102 58 B6 92 95 2
B7 53 67 46 B7 43 63 0
B8 77 60 25 B8 78 73 43
B9 29 68 109 B9 60 74 1
rata-rata B 81,000 71,667 79,667 rata-rata B 73,667 91,667 23,222
indeks warna RGB Indeks R 0,424 0,372 0,465 -0,052 indeks warna RGB Indeks R 0,415 0,363 0,543 -0,051
indeks G 0,288 0,286 0,293 -0,002 indeks G 0,314 0,325 0,275 0,011
Indeks B 0,288 0,341 0,243 0,053 Indeks B 0,272 0,312 0,182 0,040
I R Rata-rata 0,419 0,368 0,504 -0,051
I G Rata-rata 0,301 0,305 0,284 0,005
I B Rata-rata 0,280 0,327 0,212 0,047
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
MENTENG 1 R1 69 74 57 R1 67 105 142
(2 LITER 2HARI) R2 68 84 150 MENTENG 2 R2 111 126 169
2 R3 66 80 139 (2 LITER 2HARI) 2 R3 79 128 124
R4 39 71 153 R4 48 74 166
R5 84 83 184 R5 80 69 169
R6 54 70 147 R6 74 130 170
R7 38 35 102 R7 40 66 99
R8 46 22 168 R8 72 73 140
R9 67 74 133 R9 71 79 120
rata-rata R 59,000 65,889 137,000 rata-rata R 71,333 94,444 144,333
G1 71 90 54 G1 68 103 95
G2 77 92 102 2 G2 117 138 106
2 G3 76 85 71 G3 74 165 57
G4 49 83 106 G4 47 76 106
G5 49 85 122 G5 75 70 108
G6 64 79 83 G6 77 136 118
G7 49 41 52 G7 39 73 41
G8 47 21 117 G8 82 70 82
G9 76 77 82 G9 71 80 59
rata-rata G 62,000 72,556 87,667 rata-rata G 72,222 101,222 85,778
B1 79 77 45 B1 73 90 87
2 B2 76 71 79 2 B2 115 126 71
B3 75 65 62 B3 70 157 41
B4 40 73 96 B4 45 62 80
B5 96 82 97 B5 72 54 89
B6 63 58 58 B6 93 126 104
B7 41 37 43 B7 37 55 21
B8 39 3 86 B8 91 61 62
B9 73 60 53 B9 81 75 40
rata-rata B 64,667 58,444 68,778 rata-rata B 75,222 89,556 66,111
indeks warna RGB Indeks R 0,318 0,335 0,467 0,017 indeks warna RGB Indeks R 0,326 0,331 0,487 0,005
indeks G 0,334 0,369 0,299 0,035 indeks G 0,330 0,355 0,290 0,025
Indeks B 0,348 0,297 0,234 -0,051 Indeks B 0,344 0,314 0,223 -0,030
I R Rata-rata 0,322 0,333 0,477 0,011
I G Rata-rata 0,332 0,362 0,294 0,030
I B Rata-rata 0,346 0,305 0,229 -0,041
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
RAMBUTAN 1 R1 142 36 140 RAMBUTAN 2 R1 89 162 127
(2 LITER 2HARI) R2 89 54 116 (2 LITER 2HARI) R2 133 92 188
2 R3 173 84 116 2 R3 91 70 119
R4 94 113 147 R4 116 153 101
R5 116 90 191 R5 116 116 189
R6 80 121 170 R6 87 62 100
R7 49 112 119 R7 67 51 116
R8 54 52 64 R8 121 128 148
R9 104 106 115 R9 55 20 87
rata-rata R 100,111 85,333 130,889 rata-rata R 97,222 94,889 130,556
G1 125 39 81 G1 51 156 71
2 G2 71 64 80 2 G2 109 95 122
G3 166 83 77 G3 56 73 59
G4 75 120 93 G4 86 154 54
G5 83 92 117 G5 92 124 109
G6 59 130 120 G6 53 74 51
G7 27 109 84 G7 22 57 46
G8 21 44 15 G8 97 137 88
G9 89 107 66 G9 22 24 37
rata-rata G 79,556 87,556 81,444 rata-rata G 65,333 99,333 70,778
B1 117 56 77 B1 38 168 74
2 B2 71 76 66 2 B2 81 112 100
B3 147 91 48 B3 34 104 51
B4 68 139 67 B4 60 174 48
B5 74 105 90 B5 80 160 118
B6 56 137 95 B6 44 96 47
B7 29 120 65 B7 25 93 34
B8 28 57 11 B8 95 168 80
B9 82 125 52 B9 13 59 28
rata-rata B 74,667 100,667 63,444 rata-rata B 52,222 126,000 64,444
indeks warna RGB Indeks R 0,394 0,312 0,475 -0,082 indeks warna RGB Indeks R 0,453 0,296 0,491 -0,156
indeks G 0,313 0,320 0,295 0,007 indeks G 0,304 0,310 0,266 0,006
Indeks B 0,294 0,368 0,230 0,074 Indeks B 0,243 0,393 0,242 0,150
I R Rata-rata 0,423 0,304 0,483 -0,119
I G Rata-rata 0,308 0,315 0,281 0,007
I B Rata-rata 0,268 0,381 0,236 0,112
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
RAMBUTAN 1 R1 142 36 140 RAMBUTAN 2 R1 89 162 127
(2 LITER 2HARI) R2 89 54 116 (2 LITER 2HARI) R2 133 92 188
2 R3 173 84 116 2 R3 91 70 119
R4 94 113 147 R4 116 153 101
R5 116 90 191 R5 116 116 189
R6 80 121 170 R6 87 62 100
R7 49 112 119 R7 67 51 116
R8 54 52 64 R8 121 128 148
R9 104 106 115 R9 55 20 87
rata-rata R 100,111 85,333 130,889 rata-rata R 97,222 94,889 130,556
G1 125 39 81 G1 51 156 71
2 G2 71 64 80 2 G2 109 95 122
G3 166 83 77 G3 56 73 59
G4 75 120 93 G4 86 154 54
G5 83 92 117 G5 92 124 109
G6 59 130 120 G6 53 74 51
G7 27 109 84 G7 22 57 46
G8 21 44 15 G8 97 137 88
G9 89 107 66 G9 22 24 37
rata-rata G 79,556 87,556 81,444 rata-rata G 65,333 99,333 70,778
B1 117 56 77 B1 38 168 74
2 B2 71 76 66 2 B2 81 112 100
B3 147 91 48 B3 34 104 51
B4 68 139 67 B4 60 174 48
B5 74 105 90 B5 80 160 118
B6 56 137 95 B6 44 96 47
B7 29 120 65 B7 25 93 34
B8 28 57 11 B8 95 168 80
B9 82 125 52 B9 13 59 28
rata-rata B 74,667 100,667 63,444 rata-rata B 52,222 126,000 64,444
indeks warna RGB Indeks R 0,394 0,312 0,475 -0,082 indeks warna RGB Indeks R 0,453 0,296 0,491 -0,156
indeks G 0,313 0,320 0,295 0,007 indeks G 0,304 0,310 0,266 0,006
Indeks B 0,294 0,368 0,230 0,074 Indeks B 0,243 0,393 0,242 0,150
I R Rata-rata 0,423 0,304 0,483 -0,119
I G Rata-rata 0,308 0,315 0,281 0,007
I B Rata-rata 0,268 0,381 0,236 0,112
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
MAHONI 1 R1 69 178 117 MAHONI 2 R1 64 85 95
(2 LITER 3 HARI) 2 R2 75 132 183 (2 LITER 3 HARI) 2 R2 99 115 109
R3 74 53 120 R3 103 71 191
R4 55 89 119 R4 44 67 174
R5 95 101 139 R5 95 103 134
R6 85 179 164 R6 87 57 170
R7 58 46 48 R7 45 41 121
R8 77 101 146 R8 65 140 144
R9 45 88 91 R9 69 34 106
rata-rata R 70,333 107,444 125,222 rata-rata R 74,556 79,222 138,222
G1 71 201 78 G1 68 84 45
G2 73 112 138 G2 98 127 72
2 G3 75 45 67 2 G3 103 76 117
G4 55 80 78 G4 45 86 126
G5 97 103 92 G5 98 99 106
G6 85 187 111 G6 93 67 103
G7 56 19 0 G7 54 51 73
G8 81 90 104 G8 61 158 98
G9 41 80 39 G9 74 38 62
rata-rata G 70,444 101,889 78,556 rata-rata G 77,111 87,333 89,111
B1 60 235 71 B1 51 100 46
B2 61 121 135 B2 80 125 80
2 B3 67 69 51 2 B3 101 106 108
B4 47 99 60 B4 29 103 112
B5 92 128 82 B5 87 113 94
B6 73 223 93 B6 89 79 128
B7 43 24 0 B7 37 78 69
B8 67 94 82 B8 34 194 85
B9 32 91 18 B9 78 73 51
rata-rata B 60,222 120,444 65,778 rata-rata B 65,111 107,889 85,889
indeks warna RGB Indeks R 0,350 0,326 0,465 -0,024 indeks warna RGB Indeks R 0,344 0,289 0,441 -0,055
indeks G 0,350 0,309 0,291 -0,042 indeks G 0,356 0,318 0,284 -0,037
Indeks B 0,300 0,365 0,244 0,066 Indeks B 0,300 0,393 0,274 0,093
I R Rata-rata 0,347 0,307 0,453 -0,040
I G Rata-rata 0,353 0,314 0,288 -0,040
I B Rata-rata 0,300 0,379 0,259 0,079
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 49 72 192 MINDI 2 R1 49 83 18
MINDI 1 2 R2 70 79 151 (2 LITER 3 HARI) 2 R2 93 101 81
(2 LITER 3 HARI) R3 56 74 71 R3 77 102 133
R4 75 50 102 R4 53 46 44
R5 68 48 153 R5 71 60 102
R6 63 123 120 R6 78 40 147
R7 10 35 133 R7 27 35 22
R8 17 50 48 R8 11 72 53
R9 60 91 24 R9 58 54 77
rata-rata R 52,000 69,111 110,444 rata-rata R 57,444 65,889 75,222
G1 13 87 151 G1 68 95 14
G2 92 83 111 G2 110 122 57
2 G3 67 80 25 2 G3 95 124 103
G4 100 57 67 G4 68 56 7
G5 93 78 109 G5 83 73 73
G6 82 149 87 G6 99 54 106
G7 15 45 99 G7 39 50 13
G8 20 61 20 G8 17 94 19
G9 85 105 8 G9 75 70 43
rata-rata G 63,000 82,778 75,222 rata-rata G 72,667 82,000 48,333
B1 38 80 145 B1 62 93 2
B2 80 69 101 B2 102 117 55
2 B3 61 66 10 2 B3 95 122 92
B4 105 49 65 B4 65 48 0
B5 87 88 96 B5 69 66 77
B6 76 140 78 B6 100 28 104
B7 8 37 89 B7 19 57 0
B8 11 53 19 B8 13 92 9
B9 79 116 8 B9 67 69 18
rata-rata B 60,556 77,556 67,889 rata-rata B 65,778 76,889 39,667
indeks warna RGB Indeks R 0,296 0,301 0,436 0,005 indeks warna RGB Indeks R 0,293 0,293 0,461 0,000
indeks G 0,359 0,361 0,297 0,002 indeks G 0,371 0,365 0,296 -0,006
Indeks B 0,345 0,338 0,268 -0,007 Indeks B 0,336 0,342 0,243 0,006
I R Rata-rata 0,295 0,297 0,448 0,002
I G Rata-rata 0,365 0,363 0,296 -0,002
I B Rata-rata 0,340 0,340 0,255 0,000
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
DURIAN 1 R1 97 101 157 DURIAN 2 R1 70 94 73
(2 LITER 3 HARI) 2 R2 127 99 169 (2 LITER 3 HARI) 2 R2 97 57 98
R3 108 113 145 R3 105 151 83
R4 97 114 172 R4 83 75 124
R5 97 141 159 R5 46 116 95
R6 101 135 144 R6 97 108 54
R7 84 73 97 R7 70 57 102
R8 104 121 172 R8 72 133 119
R9 76 101 103 R9 90 60 95
rata-rata R 99,000 110,889 146,444 rata-rata R 81,111 94,556 93,667
G1 68 83 98 G1 56 77 28
G2 101 71 118 G2 63 33 46
2 G3 84 105 91 2 G3 95 135 43
G4 69 95 112 G4 69 65 77
G5 61 114 102 G5 4 90 48
G6 93 109 86 G6 74 93 1
G7 55 55 51 G7 40 26 45
G8 75 91 122 G8 52 120 60
G9 51 96 60 G9 87 44 43
rata-rata G 73,000 91,000 93,333 rata-rata G 60,000 75,889 43,444
B1 52 83 80 B1 45 95 0
B2 78 70 91 B2 51 55 7
2 B3 71 102 55 2 B3 93 120 17
B4 55 97 102 B4 60 63 49
B5 49 121 85 B5 5 75 28
B6 80 108 64 B6 68 98 0
B7 41 55 38 B7 38 42 26
B8 67 91 99 B8 43 127 44
B9 44 92 51 B9 80 45 19
rata-rata B 59,667 91,000 73,889 rata-rata B 53,667 80,000 21,111
indeks warna RGB Indeks R 0,427 0,379 0,467 -0,049 indeks warna RGB Indeks R 0,416 0,378 0,592 -0,039
indeks G 0,315 0,311 0,298 -0,004 indeks G 0,308 0,303 0,275 -0,005
Indeks B 0,258 0,311 0,236 0,053 Indeks B 0,276 0,319 0,133 0,044
I R Rata-rata 0,422 0,378 0,529 -0,044
I G Rata-rata 0,312 0,307 0,286 -0,005
I B Rata-rata 0,267 0,315 0,184 0,049
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
MENTENG 1 R1 64 88 155 MENTENG 2 R1 86 67 118
(2 LITER 3 HARI) 2 R2 88 91 148 (2 LITER 3 HARI) 2 R2 86 83 171
R3 88 74 175 R3 72 66 121
R4 78 112 153 R4 64 85 160
R5 98 91 156 R5 88 92 182
R6 54 103 145 R6 65 77 141
R7 40 72 130 R7 53 12 174
R8 84 71 152 R8 77 725 153
R9 66 63 136 R9 58 69 75
rata-rata R 73,333 85,000 150,000 rata-rata R 72,111 141,778 143,889
G1 65 99 108 G1 98 97 54
G2 93 86 86 G2 87 84 116
2 G3 83 68 114 2 G3 87 68 58
G4 92 114 81 G4 65 97 106
G5 107 83 83 G5 92 94 110
G6 49 99 78 G6 76 88 91
G7 43 72 82 G7 58 12 116
G8 93 67 90 G8 85 83 91
G9 70 63 78 G9 65 71 13
rata-rata G 77,222 83,444 88,889 rata-rata G 79,222 77,111 83,889
B1 67 85 92 B1 99 107 16
2 B2 97 66 63 2 B2 71 70 86
B3 79 52 85 B3 80 46 23
B4 103 101 57 B4 60 87 70
B5 122 72 68 B5 75 73 86
B6 55 88 59 B6 72 71 68
B7 52 72 68 B7 54 4 105
B8 100 66 75 B8 72 77 66
B9 73 51 58 B9 58 47 0
rata-rata B 83,111 72,556 69,444 rata-rata B 71,222 64,667 57,778
indeks warna RGB Indeks R 0,314 0,353 0,486 0,039 indeks warna RGB Indeks R 0,324 0,500 0,504 0,176
indeks G 0,330 0,346 0,288 0,016 indeks G 0,356 0,272 0,294 -0,084
Indeks B 0,356 0,301 0,225 -0,055 Indeks B 0,320 0,228 0,202 -0,092
I R Rata-rata 0,319 0,426 0,495 0,107
I G Rata-rata 0,343 0,309 0,291 -0,034
I B Rata-rata 0,338 0,265 0,214 -0,073
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
RAMBUTAN 1 R1 130 124 29 R1 140 75 124
(2 LITER 3 HARI) 2 R2 99 64 143 RAMBUTAN 2 2 R2 130 80 141
R3 111 90 140 (2 LITER 3 HARI) R3 143 77 119
R4 133 46 137 R4 96 57 138
R5 104 29 183 R5 126 69 238
R6 170 92 143 R6 104 93 191
R7 108 53 126 R7 119 96 114
R8 116 72 109 R8 149 92 127
R9 115 52 116 R9 100 74 134
rata-rata R 120,667 69,111 125,111 rata-rata R 123,000 79,222 147,333
G1 105 140 9 G1 120 70 62
G2 62 50 81 2 G2 109 47 88
2 G3 95 105 88 G3 119 71 66
G4 101 55 84 G4 72 63 82
G5 64 33 131 G5 94 66 176
G6 154 90 86 G6 74 88 138
G7 71 65 68 G7 101 101 52
G8 117 76 57 G8 133 82 78
G9 79 59 57 G9 98 67 80
rata-rata G 94,222 74,778 73,444 rata-rata G 102,222 72,778 91,333
B1 100 106 2 B1 111 90 47
B2 56 75 66 B2 116 68 80
2 B3 82 138 66 2 B3 106 99 52
B4 86 94 68 B4 68 75 69
B5 65 60 110 B5 99 85 151
B6 131 130 77 B6 86 95 124
B7 53 81 46 B7 99 130 39
B8 100 105 43 B8 134 169 45
B9 81 88 49 B9 99 75 78
rata-rata B 83,778 97,444 58,556 rata-rata B 102,000 98,444 76,111
indeks warna RGB Indeks R 0,404 0,286 0,487 -0,118 indeks warna RGB Indeks R 0,376 0,316 0,468 -0,060
indeks G 0,315 0,310 0,286 -0,006 indeks G 0,312 0,291 0,290 -0,022
Indeks B 0,281 0,404 0,228 0,123 Indeks B 0,312 0,393 0,242 0,081
I R Rata-rata 0,390 0,301 0,477 -0,089
I G Rata-rata 0,314 0,300 0,288 -0,014
I B Rata-rata 0,296 0,398 0,235 0,102
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
NANGKA 1 R1 36 52 54 NANGKA 2 R1 51 67 76
(4 LITER 1HARI) 4 R2 67 74 153 (4 LITER 1HARI) 4 R2 83 95 99
R3 59 50 64 R3 75 88 94
R4 58 128 143 R4 79 90 98
R5 85 117 167 R5 103 115 128
R6 67 84 160 R6 86 11 108
R7 40 108 132 R7 41 55 139
R8 67 75 156 R8 71 64 144
R9 46 38 98 R9 33 75 137
rata-rata R 58,333 80,667 125,222 rata-rata R 69,111 73,333 113,667
G1 58 66 19 G1 53 90 32
4 G2 85 76 114 G2 85 130 68
G3 82 53 28 4 G3 88 108 13
G4 78 149 96 G4 96 99 52
G5 112 130 108 G5 115 122 71
G6 94 64 108 G6 87 28 51
G7 64 133 75 G7 46 63 85
G8 93 90 112 G8 82 89 101
G9 72 58 51 G9 44 89 75
rata-rata G 82,000 91,000 79,000 rata-rata G 77,333 90,889 60,889
B1 20 95 15 B1 13 122 21
B2 43 101 109 B2 45 158 63
4 B3 54 60 16 4 B3 45 159 13
B4 50 180 88 B4 54 128 52
B5 81 164 94 B5 75 151 71
B6 61 118 110 B6 55 56 51
B7 40 173 66 B7 6 84 85
B8 66 123 109 B8 40 119 101
B9 33 85 41 B9 14 118 75
rata-rata B 49,778 122,111 72,000 rata-rata B 38,556 121,667 59,111
indeks warna RGB Indeks R 0,307 0,275 0,453 -0,032 indeks warna RGB Indeks R 0,374 0,257 0,486 -0,117
indeks G 0,431 0,310 0,286 -0,122 indeks G 0,418 0,318 0,261 -0,100
Indeks B 0,262 0,416 0,261 0,154 Indeks B 0,208 0,426 0,253 0,217
I R Rata-rata 0,340 0,266 0,470 -0,075
I G Rata-rata 0,425 0,314 0,273 -0,111
I B Rata-rata 0,235 0,421 0,257 0,185
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
MAHONI 1 R1 67 58 69 MAHONI 2 R1 88 51 90
(4 LITER 1HARI) 4 R2 91 59 75 (4 LITER 1HARI) 4 R2 87 133 150
R3 88 97 112 R3 82 155 129
R4 41 79 24 R4 72 85 158
R5 61 192 179 R5 109 86 135
R6 78 0 175 R6 81 149 116
R7 38 57 67 R7 43 106 133
R8 79 118 98 R8 95 111 94
R9 57 58 135 R9 63 134 118
rata-rata R 66,667 79,778 103,778 rata-rata R 80,000 112,222 124,778
G1 63 64 25 G1 78 66 49
G2 94 65 36 G2 90 163 121
4 G3 95 94 74 4 G3 80 205 81
G4 32 102 9 G4 69 96 114
G5 40 250 118 G5 109 108 101
G6 70 40 130 G6 70 162 83
G7 41 54 23 G7 32 109 93
G8 86 120 49 G8 84 133 61
G9 58 42 87 G9 56 159 73
rata-rata G 64,333 92,333 61,222 rata-rata G 74,222 133,444 86,222
B1 38 88 24 B1 76 87 45
B2 75 87 29 B2 79 165 123
4 B3 79 125 71 4 B3 81 230 61
B4 17 143 4 B4 64 124 101
B5 19 252 115 B5 107 121 100
B6 59 75 137 B6 68 196 90
B7 30 73 14 B7 20 116 94
B8 70 141 35 B8 78 172 46
B9 50 52 87 B9 48 189 68
rata-rata B 48,556 115,111 57,333 rata-rata B 69,000 155,556 80,889
indeks warna RGB Indeks R 0,371 0,278 0,467 -0,094 indeks warna RGB Indeks R 0,358 0,280 0,427 -0,079
indeks G 0,358 0,321 0,275 -0,037 indeks G 0,333 0,333 0,295 0,000
Indeks B 0,270 0,401 0,258 0,130 Indeks B 0,309 0,388 0,277 0,079
I R Rata-rata 0,365 0,279 0,447 -0,086
I G Rata-rata 0,345 0,327 0,285 -0,018
I B Rata-rata 0,290 0,394 0,267 0,104
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 42 87 88 R1 65 63 95
MINDI 1 4 R2 22 86 203 MINDI 2 4 R2 85 47 116
(4 LITER 1HARI) R3 31 36 169 (4 LITER 1HARI) R3 48 78 92
R4 53 106 162 R4 47 67 65
R5 79 48 108 R5 64 115 67
R6 42 81 98 R6 70 30 88
R7 11 85 22 R7 39 47 40
R8 28 89 107 R8 39 77 138
R9 34 61 52 R9 28 56 82
rata-rata R 38,000 75,444 112,111 rata-rata R 53,889 64,444 87,000
G1 44 107 58 G1 84 79 67
G2 32 99 166 G2 106 68 89
4 G3 45 52 127 4 G3 60 94 64
G4 83 131 113 G4 68 87 36
G5 100 49 78 G5 83 135 38
G6 55 88 68 G6 97 43 56
G7 13 118 2 G7 61 68 23
G8 44 107 88 G8 59 93 99
G9 51 77 20 G9 55 76 51
rata-rata G 51,889 92,000 80,000 rata-rata G 74,778 82,556 58,111
B1 33 105 47 B1 91 66 56
B2 22 89 158 B2 101 69 78
4 B3 30 41 111 4 B3 50 68 50
B4 80 136 108 B4 63 86 32
B5 101 51 68 B5 79 133 34
B6 45 81 60 B6 104 36 61
B7 10 125 1 B7 72 63 16
B8 33 117 71 B8 60 86 94
B9 35 77 9 B9 62 75 48
rata-rata B 43,222 91,333 70,333 rata-rata B 75,778 75,778 52,111
indeks warna RGB Indeks R 0,285 0,292 0,427 0,006 indeks warna RGB Indeks R 0,264 0,289 0,441 0,026
indeks G 0,390 0,356 0,305 -0,034 indeks G 0,366 0,371 0,295 0,005
Indeks B 0,325 0,353 0,268 0,028 Indeks B 0,371 0,340 0,264 -0,031
I R Rata-rata 0,275 0,290 0,434 0,016
I G Rata-rata 0,378 0,363 0,300 -0,015
I B Rata-rata 0,348 0,347 0,266 -0,001
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 83 95 129 R1 64 72 111
DURIAN 1 4 R2 111 142 163 DURIAN 2 4 R2 72 121 115
(4 LITER 1HARI) R3 91 127 157 (4 LITER 1HARI) R3 57 105 108
R4 68 52 108 R4 27 42 111
R5 94 105 114 R5 131 115 54
R6 74 100 144 R6 102 107 148
R7 70 47 98 R7 59 100 77
R8 83 119 93 R8 113 108 61
R9 65 80 122 R9 108 127 99
rata-rata R 82,111 96,333 125,333 rata-rata R 81,444 99,667 98,222
G1 67 81 61 G1 64 67 65
G2 103 126 116 G2 74 105 67
4 G3 94 103 114 G3 59 91 73
G4 49 31 46 4 G4 17 37 66
G5 90 94 58 G5 124 106 10
G6 72 78 97 G6 91 105 116
G7 61 30 31 G7 52 103 28
G8 74 103 35 G8 100 100 5
G9 69 55 64 G9 103 133 57
rata-rata G 75,444 77,889 69,111 rata-rata G 76,000 94,111 54,111
B1 51 78 42 B1 52 71 49
B2 90 127 106 B2 63 106 53
4 B3 75 101 95 4 B3 46 88 45
B4 52 40 31 B4 5 31 43
B5 82 100 41 B5 114 111 1
B6 59 81 79 B6 85 110 105
B7 46 38 32 B7 46 112 11
B8 65 106 24 B8 94 111 0
B9 54 61 52 B9 100 131 32
rata-rata B 63,778 81,333 55,778 rata-rata B 67,222 96,778 37,667
indeks warna RGB Indeks R 0,371 0,377 0,501 0,006 indeks warna RGB Indeks R 0,363 0,343 0,517 -0,019
indeks G 0,341 0,305 0,276 -0,036 indeks G 0,338 0,324 0,285 -0,014
Indeks B 0,288 0,318 0,223 0,030 Indeks B 0,299 0,333 0,198 0,034
I R Rata-rata 0,367 0,360 0,509 -0,007
I G Rata-rata 0,340 0,314 0,280 -0,025
I B Rata-rata 0,294 0,326 0,211 0,032
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 54 67 160 R1 64 122 157
MENTENG 1 4 R2 67 86 151 MENTENG 2 4 R2 75 127 141
(4 LITER 1HARI) R3 52 23 113 (4 LITER 1HARI) R3 95 112 164
R4 37 75 124 R4 57 94 115
R5 66 64 155 R5 87 101 183
R6 97 76 154 R6 69 56 178
R7 29 31 126 R7 63 74 114
R8 73 75 128 R8 64 112 130
R9 49 62 135 R9 62 88 176
rata-rata R 58,222 62,111 138,444 rata-rata R 70,667 98,444 150,889
G1 61 74 96 G1 82 123 106
G2 75 98 79 G2 79 134 89
4 G3 66 33 53 4 G3 97 113 89
G4 54 82 65 G4 37 95 54
G5 76 63 84 G5 87 103 145
G6 109 86 83 G6 70 52 130
G7 33 47 79 G7 75 77 30
G8 77 81 71 G8 64 116 66
G9 55 70 74 G9 61 84 115
rata-rata G 67,333 70,444 76,000 rata-rata G 72,444 99,667 91,556
B1 54 58 87 B1 70 115 85
B2 60 76 55 B2 65 118 67
4 B3 52 9 25 4 B3 92 95 60
B4 48 64 49 B4 30 79 33
B5 75 33 64 B5 75 92 156
B6 97 78 51 B6 62 41 108
B7 34 47 71 B7 71 66 19
B8 80 67 51 B8 52 102 39
B9 53 55 33 B9 66 73 97
rata-rata B 61,444 54,111 54,000 rata-rata B 64,778 86,778 73,778
indeks warna RGB Indeks R 0,311 0,333 0,516 0,021 indeks warna RGB Indeks R 0,340 0,346 0,477 0,006
indeks G 0,360 0,377 0,283 0,017 indeks G 0,348 0,350 0,290 0,001
Indeks B 0,329 0,290 0,201 -0,039 Indeks B 0,312 0,305 0,233 -0,007
I R Rata-rata 0,326 0,339 0,496 0,014
I G Rata-rata 0,354 0,364 0,286 0,009
I B Rata-rata 0,320 0,297 0,217 -0,023
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
RAMBUTAN 1 R1 116 0 143 RAMBUTAN 2 R1 34 75 132
(4 LITER 1HARI) 4 R2 168 146 150 (4 liter 1 hari) R2 143 185 188
R3 107 11 107 4 R3 148 105 163
R4 114 114 141 R4 111 56 151
R5 147 102 178 R5 160 67 66
R6 137 132 181 R6 123 23 194
R7 127 58 121 R7 78 65 108
R8 148 143 158 R8 141 90 101
R9 65 69 66 R9 95 35 160
rata-rata R 125,444 86,111 138,333 rata-rata R 114,778 77,889 140,333
G1 86 12 69 G1 17 82 73
G2 159 161 79 G2 103 191 130
4 G3 62 48 94 4 G3 121 113 112
G4 99 110 75 G4 71 63 90
G5 129 112 103 G5 134 74 21
G6 122 118 112 G6 101 17 141
G7 100 69 49 G7 61 52 60
G8 128 153 92 G8 95 97 71
G9 37 70 17 G9 80 40 97
rata-rata G 102,444 94,778 76,667 rata-rata G 87,000 81,000 88,333
B1 86 36 66 B1 27 108 75
B2 152 192 83 B2 104 227 126
4 B3 65 57 85 4 B3 114 134 95
B4 94 127 76 B4 72 82 87
B5 115 124 98 B5 121 100 15
B6 117 141 105 B6 113 31 151
B7 91 101 37 B7 69 70 48
B8 112 178 93 B8 95 116 73
B9 33 98 21 B9 101 70 90
rata-rata B 96,111 117,111 73,778 rata-rata B 90,667 104,222 84,444
indeks warna RGB Indeks R 0,387 0,289 0,479 -0,098 indeks warna RGB Indeks R 0,392 0,296 0,448 -0,096
indeks G 0,316 0,318 0,265 0,002 indeks G 0,297 0,308 0,282 0,010
Indeks B 0,297 0,393 0,255 0,096 Indeks B 0,310 0,396 0,270 0,086
I R Rata-rata 0,390 0,292 0,464 -0,097
I G Rata-rata 0,307 0,313 0,274 0,006
I B Rata-rata 0,303 0,395 0,263 0,091
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
NANGKA 1 R1 91 61 96 R1 95 78 164
(4 LITER 2HARI) 4 R2 87 121 116 NANGKA 2 4 R2 118 132 195
R3 90 99 104 (4 LITER 2HARI) R3 106 48 151
R4 74 63 137 R4 75 91 113
R5 83 42 163 R5 114 153 97
R6 82 53 139 R6 99 70 133
R7 55 48 116 R7 66 83 121
R8 76 113 179 R8 89 86 91
R9 65 103 127 R9 84 91 90
rata-rata R 78,111 78,111 130,778 rata-rata R 94,000 92,444 128,333
G1 103 48 42 G1 98 88 115
4 G2 97 98 62 4 G2 121 137 148
G3 92 74 39 G3 115 40 111
G4 81 77 88 G4 76 111 51
G5 87 46 112 G5 116 180 49
G6 85 52 81 G6 104 71 78
G7 56 61 59 G7 69 98 68
G8 86 110 112 G8 91 107 44
G9 72 121 73 G9 87 115 102
rata-rata G 84,333 76,333 74,222 rata-rata G 97,444 105,222 85,111
B1 63 68 8 B1 53 123 110
B2 47 114 50 B2 64 156 140
4 B3 52 93 37 4 B3 58 53 103
B4 37 106 83 B4 32 164 52
B5 37 83 117 B5 67 210 47
B6 40 92 77 B6 48 102 71
B7 22 78 68 B7 26 131 64
B8 34 141 103 B8 51 136 54
B9 30 143 71 B9 32 141 90
rata-rata B 40,222 102,000 68,222 rata-rata B 47,889 135,111 81,222
indeks warna RGB Indeks R 0,385 0,305 0,479 -0,081 indeks warna RGB Indeks R 0,393 0,278 0,436 -0,115
indeks G 0,416 0,298 0,272 -0,118 indeks G 0,407 0,316 0,289 -0,091
Indeks B 0,198 0,398 0,250 0,199 Indeks B 0,200 0,406 0,276 0,206
I R Rata-rata 0,389 0,291 0,457 -0,098
I G Rata-rata 0,412 0,307 0,280 -0,105
I B Rata-rata 0,199 0,402 0,263 0,203
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 72 56 94 MAHONI 2 4 R1 85 78 158
4 R2 103 32 123 (4 LITER 2HARI) R2 96 114 154
MAHONI 1 R3 61 32 71 R3 62 87 168
(4 LITER 2HARI) R4 67 67 98 R4 57 122 132
R5 83 130 74 R5 83 136 164
R6 59 84 155 R6 57 194 140
R7 68 85 94 R7 43 84 114
R8 89 79 52 R8 78 105 158
R9 48 136 182 R9 64 137 105
rata-rata R 72,222 77,889 104,778 rata-rata R 69,444 117,444 143,667
G1 66 75 45 G1 89 78 110
G2 103 90 84 G2 104 115 83
4 G3 69 65 48 4 G3 61 76 118
G4 49 78 51 G4 60 115 85
G5 83 174 25 G5 78 130 107
G6 59 93 121 G6 42 220 79
G7 68 110 36 G7 38 58 61
G8 89 93 4 G8 72 92 99
G9 48 149 142 G9 62 129 62
rata-rata G 70,444 103,000 61,778 rata-rata G 67,333 112,556 89,333
B1 42 105 51 B1 90 112 108
4 B2 93 114 67 B2 93 143 91
B3 58 100 14 4 B3 41 106 109
B4 29 110 45 B4 53 112 77
B5 71 221 31 B5 48 168 98
B6 49 122 109 B6 13 245 84
B7 57 140 35 B7 16 71 47
B8 79 120 2 B8 50 110 95
B9 14 165 130 B9 41 144 55
rata-rata B 54,667 133,000 53,778 rata-rata B 49,444 134,556 84,889
indeks warna RGB Indeks R 0,366 0,248 0,476 -0,118 indeks warna RGB Indeks R 0,373 0,322 0,452 -0,051
indeks G 0,357 0,328 0,280 -0,029 indeks G 0,362 0,309 0,281 -0,053
Indeks B 0,277 0,424 0,244 0,147 Indeks B 0,266 0,369 0,267 0,104
I R Rata-rata 0,369 0,285 0,464 -0,084
I G Rata-rata 0,359 0,318 0,281 -0,041
I B Rata-rata 0,271 0,396 0,256 0,125
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
MINDI 1 4 R1 23 111 118 MINDI 2 R1 54 89 105
(4 LITER 2HARI) R2 48 54 108 (4 LITER 2HARI) 4 R2 99 80 181
R3 69 66 116 R3 50 106 140
R4 34 60 124 R4 51 62 62
R5 29 81 125 R5 68 157 102
R6 37 71 92 R6 66 65 89
R7 27 44 56 R7 51 85 78
R8 28 95 119 R8 55 82 90
R9 44 8 40 R9 63 39 76
rata-rata R 37,667 65,556 99,778 rata-rata R 61,889 85,000 102,556
G1 53 122 81 G1 72 104 75
G2 50 55 52 G2 118 70 131
4 G3 91 77 93 4 G3 62 117 103
G4 47 81 86 G4 61 72 24
G5 34 91 92 G5 74 176 62
G6 53 76 66 G6 78 77 59
G7 53 54 14 G7 61 101 44
G8 24 115 81 G8 68 94 42
G9 59 11 6 G9 82 42 44
rata-rata G 51,556 75,778 63,444 rata-rata G 75,111 94,778 64,889
B1 44 124 73 B1 56 97 64
B2 39 37 35 B2 112 61 124
4 B3 78 69 85 B3 58 103 87
B4 37 82 83 4 B4 52 61 13
B5 14 83 77 B5 62 190 50
B6 40 69 53 B6 74 73 48
B7 42 43 2 B7 50 90 45
B8 0 106 70 B8 58 90 22
B9 54 4 0 B9 76 35 47
rata-rata B 38,667 68,556 53,111 rata-rata B 66,444 88,889 55,556
indeks warna RGB Indeks R 0,295 0,312 0,461 0,018 indeks warna RGB Indeks R 0,304 0,316 0,460 0,012
indeks G 0,403 0,361 0,293 -0,042 indeks G 0,369 0,353 0,291 -0,016
Indeks B 0,302 0,327 0,246 0,024 Indeks B 0,327 0,331 0,249 0,004
I R Rata-rata 0,299 0,314 0,461 0,015
I G Rata-rata 0,386 0,357 0,292 -0,029
I B Rata-rata 0,314 0,329 0,247 0,014
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 93 93 148 R1 82 36 155
DURIAN 1 4 R2 97 119 101 DURIAN 2 4 R2 95 110 153
(4 LITER 2HARI) R3 121 49 102 (4 LITER 2HARI) R3 104 126 156
R4 99 121 140 R4 69 107 157
R5 106 131 178 R5 88 184 142
R6 15 102 153 R6 66 98 153
R7 97 95 108 R7 79 40 134
R8 98 73 35 R8 97 136 101
R9 73 102 82 R9 66 75 69
rata-rata R 88,778 98,333 116,333 rata-rata R 82,889 101,333 135,556
G1 74 93 96 G1 87 29 112
G2 84 108 59 G2 95 117 103
4 G3 113 36 49 4 G3 110 115 110
G4 74 112 82 G4 51 104 105
G5 102 115 119 G5 66 76 94
G6 105 91 106 G6 54 85 96
G7 73 85 60 G7 84 30 87
G8 93 59 0 G8 102 138 53
G9 59 92 31 G9 58 72 20
rata-rata G 86,333 87,889 66,889 rata-rata G 78,556 85,111 86,667
B1 59 85 82 B1 83 23 95
B2 67 102 37 B2 81 110 80
4 B3 110 43 33 4 B3 110 95 95
B4 70 105 62 B4 47 99 84
B5 99 115 111 B5 55 74 94
B6 96 85 78 B6 40 79 79
B7 63 76 58 B7 80 18 81
B8 89 56 0 B8 105 127 41
B9 50 80 27 B9 56 65 6
rata-rata B 78,111 83,000 54,222 rata-rata B 73,000 76,667 72,778
indeks warna RGB Indeks R 0,351 0,365 0,490 0,015 indeks warna RGB Indeks R 0,354 0,385 0,460 0,032
indeks G 0,341 0,326 0,282 -0,014 indeks G 0,335 0,323 0,294 -0,012
Indeks B 0,308 0,308 0,228 0,000 Indeks B 0,311 0,291 0,247 -0,020
I R Rata-rata 0,352 0,375 0,475 0,023
I G Rata-rata 0,338 0,325 0,288 -0,013
I B Rata-rata 0,310 0,300 0,238 -0,010
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 84 79 143 R1 33 116 168
MENTENG 1 4 R2 107 117 159 MENTENG 2 4 R2 68 115 158
(4 LITER 2HARI) R3 101 76 137 (4 LITER 2HARI) R3 41 108 66
R4 84 94 105 R4 47 96 184
R5 119 107 152 R5 76 131 168
R6 89 116 166 R6 44 118 153
R7 60 64 132 R7 12 67 135
R8 78 108 147 R8 36 100 118
R9 77 76 106 R9 28 72 171
rata-rata R 88,778 93,000 138,556 rata-rata R 42,778 102,556 146,778
G1 85 80 80 G1 36 108 96
G2 109 128 80 G2 80 109 77
4 G3 101 82 80 4 G3 43 100 1
G4 82 88 48 G4 54 84 118
G5 119 110 71 G5 88 123 96
G6 85 126 88 G6 46 110 85
G7 62 54 62 G7 3 58 79
G8 78 115 97 G8 37 96 59
G9 79 82 48 G9 36 65 101
rata-rata G 88,889 96,111 72,667 rata-rata G 47,000 94,778 79,111
B1 79 75 63 B1 19 97 74
B2 108 112 47 B2 68 93 56
4 B3 101 56 50 4 B3 32 97 0
B4 85 72 31 B4 46 68 102
B5 119 83 41 B5 88 121 82
B6 82 115 68 B6 33 99 72
B7 57 52 36 B7 7 41 62
B8 80 108 80 B8 31 71 45
B9 74 70 37 B9 23 59 89
rata-rata B 87,222 82,556 50,333 rata-rata B 38,556 82,889 64,667
indeks warna RGB Indeks R 0,335 0,342 0,530 0,007 indeks warna RGB Indeks R 0,333 0,366 0,505 0,033
indeks G 0,336 0,354 0,278 0,018 indeks G 0,366 0,338 0,272 -0,028
Indeks B 0,329 0,304 0,192 -0,025 Indeks B 0,300 0,296 0,223 -0,005
I R Rata-rata 0,334 0,354 0,517 0,020
I G Rata-rata 0,351 0,346 0,275 -0,005
I B Rata-rata 0,315 0,300 0,208 -0,015
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
RAMBUTAN 1 R1 136 114 159 R1 71 146 121
(4 LITER 2HARI) 2 R2 177 134 92 RAMBUTAN 2 4 R2 89 167 114
R3 127 106 85 (4 LITER 2HARI) R3 93 122 87
R4 117 74 122 R4 128 57 99
R5 190 66 18 R5 164 153 124
R6 133 117 174 R6 100 10 115
R7 96 33 89 R7 139 160 85
R8 85 56 211 R8 97 110 45
R9 55 97 93 R9 84 70 73
rata-rata R 124,000 88,556 115,889 rata-rata R 107,222 110,556 95,889
G1 14 108 101 G1 43 169 56
2 G2 88 136 52 4 G2 38 193 48
G3 81 112 13 G3 54 131 71
G4 87 78 62 G4 110 73 65
G5 161 79 0 G5 140 150 89
G6 96 128 114 G6 60 8 25
G7 64 39 25 G7 117 180 36
G8 53 53 143 G8 63 135 126
G9 35 94 40 G9 80 56 44
rata-rata G 75,444 91,889 61,111 rata-rata G 78,333 121,667 62,222
B1 115 136 79 B1 19 201 117
B2 83 159 40 B2 34 228 26
2 B3 84 128 1 4 B3 47 160 45
B4 87 91 64 B4 108 89 36
B5 163 87 3 B5 114 177 65
B6 87 758 104 B6 61 29 45
B7 67 61 13 B7 94 215 47
B8 68 74 130 B8 51 157 85
B9 44 111 32 B9 49 71 29
rata-rata B 88,667 178,333 51,778 rata-rata B 64,111 147,444 55,000
indeks warna RGB Indeks R 0,430 0,247 0,507 -0,184 indeks warna RGB Indeks R 0,429 0,291 0,450 -0,138
indeks G 0,262 0,256 0,267 -0,006 indeks G 0,314 0,320 0,292 0,007
Indeks B 0,308 0,497 0,226 0,189 Indeks B 0,257 0,388 0,258 0,132
I R Rata-rata 0,430 0,269 0,478 -0,161
I G Rata-rata 0,288 0,288 0,280 0,000
I B Rata-rata 0,282 0,443 0,242 0,160
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
NANGKA 1 R1 51 73 148 R1 64 54 151
(4 LITER 3 HARI) 2 R2 83 76 100 NANGKA 2 4 R2 152 69 100
R3 75 31 130 (4 LITER 3 HARI) R3 33 31 130
R4 79 43 155 R4 81 35 155
R5 103 72 77 R5 100 88 77
R6 86 38 94 R6 92 38 94
R7 41 85 93 R7 64 75 93
R8 71 90 144 R8 87 90 144
R9 35 63 85 R9 125 22 85
rata-rata R 69,333 63,444 114,000 rata-rata R 88,667 55,778 114,333
G1 58 96 87 G1 78 101 95
2 G2 85 65 48 4 G2 96 65 48
G3 88 41 78 G3 88 73 78
G4 96 52 75 G4 96 52 75
G5 115 94 12 G5 136 44 12
G6 87 37 27 G6 87 37 27
G7 46 100 42 G7 46 99 42
G8 82 79 94 G8 82 80 94
G9 46 84 32 G9 46 25 32
rata-rata G 78,111 72,000 55,000 rata-rata G 83,889 64,000 55,889
B1 13 146 84 B1 21 118 79
B2 45 99 37 B2 55 99 37
2 B3 45 77 67 4 B3 45 77 67
B4 54 85 48 B4 61 85 48
B5 75 135 0 B5 75 135 0
B6 55 69 8 B6 62 69 8
B7 6 123 25 B7 10 123 25
B8 40 111 83 B8 20 111 83
B9 16 113 26 B9 21 113 26
rata-rata B 38,778 106,444 42,000 rata-rata B 41,111 103,333 41,444
indeks warna RGB Indeks R 0,372 0,262 0,540 -0,110 indeks warna RGB Indeks R 0,415 0,250 0,540 -0,165
indeks G 0,419 0,298 0,261 -0,122 indeks G 0,393 0,287 0,264 -0,106
Indeks B 0,208 0,440 0,199 0,232 Indeks B 0,192 0,463 0,196 0,271
I R Rata-rata 0,394 0,256 0,540 -0,138
I G Rata-rata 0,406 0,292 0,262 -0,114
I B Rata-rata 0,200 0,452 0,197 0,251
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
MAHONI 1 R1 52 117 99 MAHONI 2 R1 73 82 156
(4 LITER 3 HARI) 4 R2 105 139 165 (4 LITER 3 HARI) 4 R2 101 94 128
R3 74 44 115 R3 72 57 170
R4 19 120 145 R4 68 66 98
R5 95 113 128 R5 62 88 172
R6 74 76 82 R6 78 84 126
R7 70 88 165 R7 57 60 81
R8 54 43 112 R8 62 63 167
R9 63 40 125 R9 53 93 173
rata-rata R 67,333 86,667 126,222 rata-rata R 69,556 76,333 141,222
G1 56 114 63 G1 84 78 84
G2 121 156 107 G2 117 99 112
4 G3 87 47 54 4 G3 84 62 118
G4 9 139 93 G4 77 78 32
G5 91 120 78 G5 70 91 129
G6 86 87 21 G6 86 94 74
G7 75 103 45 G7 67 65 27
G8 54 49 63 G8 76 71 110
G9 67 51 77 G9 63 91 123
rata-rata G 71,778 96,222 66,778 rata-rata G 80,444 81,000 89,889
B1 41 141 41 B1 41 93 85
4 1 121 176 93 B2 70 119 97
B3 78 62 59 4 B3 36 94 105
B4 0 172 95 B4 32 90 42
B5 88 162 81 B5 23 100 139
B6 82 119 26 B6 47 119 50
B7 71 126 104 B7 32 87 25
B8 56 83 49 B8 27 82 103
B9 68 69 63 B9 29 115 124
rata-rata B 67,222 123,333 67,889 rata-rata B 37,444 99,889 85,556
indeks warna RGB Indeks R 0,33 0,28 0,48 -0,043 indeks warna RGB Indeks R 0,371 0,297 0,446 -0,074
indeks G 0,35 0,31 0,26 -0,034 indeks G 0,429 0,315 0,284 -0,114
Indeks B 0,33 0,40 0,26 0,077 Indeks B 0,200 0,388 0,270 0,189
I R Rata-rata 0,349 0,290 0,465 -0,059
I G Rata-rata 0,389 0,315 0,270 -0,074
I B Rata-rata 0,263 0,396 0,265 0,133
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 46 51 104 MINDI 2 4 R1 54 111 69
MINDI 1 4 R2 41 29 200 (4 LITER 3 HARI) R2 99 54 60
(4 LITER 3 HARI) R3 33 96 152 R3 50 66 112
R4 18 24 56 R4 51 60 113
R5 11 71 123 R5 68 81 120
R6 37 72 67 R6 66 71 119
R7 25 31 68 R7 51 44 86
R8 29 73 111 R8 55 95 74
R9 9 55 75 R9 63 8 107
rata-rata R 27,667 55,778 106,222 rata-rata R 61,889 65,556 95,556
G1 72 57 76 G1 72 122 34
G2 54 39 163 G2 118 55 12
4 G3 60 113 120 4 G3 62 77 69
G4 39 33 32 G4 61 81 71
G5 18 83 76 G5 74 91 79
G6 54 76 40 G6 78 76 87
G7 41 47 38 G7 61 54 53
G8 49 89 68 G8 68 115 29
G9 14 75 40 G9 82 11 69
rata-rata G 44,556 68,000 72,556 rata-rata G 75,111 75,778 55,889
B1 71 45 65 B1 56 124 15
B2 45 38 147 B2 112 37 0
4 B3 45 105 109 4 B3 58 69 50
B4 32 28 22 B4 52 82 59
B5 10 69 70 B5 62 83 59
B6 38 62 13 B6 74 69 76
B7 30 47 36 B7 50 43 44
B8 35 89 62 B8 58 106 10
B9 10 64 46 B9 76 4 56
rata-rata B 35,111 60,778 63,333 rata-rata B 66,444 68,556 41,000
indeks warna RGB Indeks R 0,258 0,302 0,439 0,044 indeks warna RGB Indeks R 0,304 0,312 0,497 0,008
indeks G 0,415 0,368 0,300 -0,047 indeks G 0,369 0,361 0,290 -0,008
Indeks B 0,327 0,329 0,262 0,002 Indeks B 0,327 0,327 0,213 0,000
I R Rata-rata 0,281 0,307 0,468 0,026
I G Rata-rata 0,392 0,365 0,295 -0,027
I B Rata-rata 0,327 0,328 0,237 0,001
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
DURIAN 1 R1 97 100 168 R1 75 123 154
(4 LITER 3 HARI) 4 R2 137 125 143 DURIAN 2 4 R2 119 118 131
R3 114 101 65 (4 LITER 3 HARI) R3 105 116 134
R4 81 76 117 R4 89 74 125
R5 146 135 149 R5 64 151 189
R6 122 68 104 R6 109 94 147
R7 73 74 144 R7 48 97 101
R8 95 95 148 R8 96 125 140
R9 70 91 147 R9 98 108 99
rata-rata R 103,889 96,111 131,667 rata-rata R 89,222 111,778 135,556
G1 103 89 96 G1 71 112 105
G2 131 111 76 G2 119 107 83
4 G3 116 96 9 4 G3 92 102 78
G4 62 64 43 G4 93 57 78
G5 155 123 81 G5 48 143 136
G6 128 65 40 G6 100 74 89
G7 72 72 82 G7 42 88 55
G8 89 89 75 G8 96 125 86
G9 67 78 89 G9 96 106 47
rata-rata G 102,556 87,444 65,667 rata-rata G 84,111 101,556 84,111
B1 91 95 72 B1 59 106 90
B2 117 108 47 B2 111 103 61
4 B3 102 92 0 4 B3 84 101 61
B4 58 66 30 B4 94 49 48
B5 154 107 62 B5 32 141 118
B6 118 58 15 B6 95 73 75
B7 67 77 59 B7 44 89 39
B8 63 91 60 B8 94 123 60
B9 52 89 65 B9 81 94 23
rata-rata B 91,333 87,000 45,556 rata-rata B 77,111 97,667 63,889
indeks warna RGB Indeks R 0,349 0,355 0,542 0,006 indeks warna RGB Indeks R 0,356 0,359 0,478 0,003
indeks G 0,344 0,323 0,270 -0,021 indeks G 0,336 0,327 0,297 -0,009
Indeks B 0,307 0,322 0,188 0,015 Indeks B 0,308 0,314 0,225 0,006
I R Rata-rata 0,353 0,357 0,510 0,005
I G Rata-rata 0,340 0,325 0,283 -0,015
I B Rata-rata 0,307 0,318 0,206 0,010
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 91 94 128 R1 115 94 127
MENTENG 1 4 R2 97 112 171 MENTENG 2 4 R2 116 112 200
(4 LITER 3 HARI) R3 34 124 100 (4 LITER 3 HARI) R3 83 124 136
R4 72 105 144 R4 100 105 144
R5 135 116 138 R5 123 116 165
R6 101 103 158 R6 89 103 116
R7 87 66 128 R7 67 66 103
R8 99 97 146 R8 116 97 139
R9 85 81 145 R9 75 81 164
rata-rata R 89,000 99,778 139,778 rata-rata R 98,222 99,778 143,778
G1 91 90 68 G1 108 90 66
G2 85 118 112 G2 115 118 129
4 G3 14 117 25 4 G3 76 117 66
G4 67 106 89 G4 104 106 94
G5 137 101 93 G5 122 101 103
G6 92 96 96 G6 82 96 57
G7 72 67 80 G7 69 67 40
G8 110 88 84 G8 112 88 95
G9 81 72 95 G9 80 72 110
rata-rata G 83,222 95,000 82,444 rata-rata G 96,444 95,000 84,444
B1 83 63 34 B1 102 63 47
B2 69 104 80 B2 95 104 99
4 B3 16 89 0 4 B3 66 89 54
B4 48 100 84 B4 90 100 95
B5 132 72 90 B5 118 72 64
B6 63 68 73 B6 64 68 49
B7 65 62 58 B7 68 62 31
B8 96 81 59 B8 113 81 70
B9 78 63 86 B9 73 63 98
rata-rata B 72,222 78,000 62,667 rata-rata B 87,667 78,000 67,444
indeks warna RGB Indeks R 0,364 0,366 0,491 0,002 indeks warna RGB Indeks R 0,348 0,366 0,486 0,018
indeks G 0,340 0,348 0,289 0,008 indeks G 0,342 0,348 0,286 0,007
Indeks B 0,295 0,286 0,220 -0,010 Indeks B 0,311 0,286 0,228 -0,025
I R Rata-rata 0,356 0,366 0,488 0,010
I G Rata-rata 0,341 0,348 0,287 0,007
I B Rata-rata 0,303 0,286 0,224 -0,017
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
RAMBUTAN 1 R1 136 71 131 R1 105 85 114
(4 LITER 3 HARI) 4 R2 127 58 171 RAMBUTAN 2 4 R2 136 93 161
R3 127 84 118 (4 LITER 3 HARI) R3 155 128 179
R4 117 63 91 R4 123 95 95
R5 190 162 207 R5 102 52 150
R6 133 146 133 R6 147 125 140
R7 96 98 108 R7 108 106 120
R8 85 35 144 R8 170 105 105
R9 55 32 151 R9 127 91 100
rata-rata R 118,444 83,222 139,333 rata-rata R 130,333 97,778 129,333
G1 111 70 74 G1 61 74 64
4 G2 88 82 126 4 G2 85 77 103
G3 81 85 58 G3 105 120 124
G4 87 68 41 G4 71 81 45
G5 161 159 138 G5 54 37 86
G6 96 152 78 G6 114 109 101
G7 64 86 58 G7 59 97 72
G8 53 25 82 G8 111 102 53
G9 35 27 95 G9 77 89 42
rata-rata G 86,222 83,778 83,333 rata-rata G 81,889 87,333 76,667
B1 115 84 57 B1 52 91 53
B2 83 86 120 B2 82 90 99
4 B3 84 106 32 4 B3 96 143 117
B4 87 100 42 B4 60 98 38
B5 163 190 133 B5 52 58 77
B6 87 168 75 B6 107 119 86
B7 67 100 52 B7 63 118 58
B8 68 36 69 B8 97 121 32
B9 44 49 70 B9 76 91 30
rata-rata B 88,667 102,111 72,222 rata-rata B 76,111 103,222 65,556
indeks warna RGB Indeks R 0,404 0,309 0,472 -0,095 indeks warna RGB Indeks R 0,452 0,339 0,476 -0,113
indeks G 0,294 0,311 0,283 0,017 indeks G 0,284 0,303 0,282 0,019
Indeks B 0,302 0,379 0,245 0,077 Indeks B 0,264 0,358 0,241 0,094
I R Rata-rata 0,428 0,324 0,474 -0,104
I G Rata-rata 0,289 0,307 0,282 0,018
I B Rata-rata 0,283 0,369 0,243 0,086
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
NANGKA 1 R1 60 81 123 R1 71 97 126
(6 LITER 1HARI) 6 R2 109 93 189 NANGKA 2 6 R2 99 153 111
R3 74 56 103 (6 LITER 1HARI) R3 70 118 143
R4 60 65 163 R4 66 95 137
R5 91 87 119 R5 60 111 193
R6 98 83 220 R6 76 22 171
R7 57 59 134 R7 55 52 40
R8 86 62 130 R8 60 102 93
R9 71 92 80 R9 51 49 95
rata-rata R 78,444 75,333 140,111 rata-rata R 67,556 88,778 123,222
G1 66 77 72 G1 82 115 85
6 G2 123 98 127 6 G2 115 172 68
G3 48 61 52 G3 82 122 83
G4 24 77 112 G4 75 114 100
G5 53 90 54 G5 68 113 152
G6 81 93 152 G6 84 11 129
G7 33 64 77 G7 65 56 3
G8 63 70 81 G8 74 104 42
G9 47 90 22 G9 61 50 49
rata-rata G 59,778 80,000 83,222 rata-rata G 78,444 95,222 79,000
B1 22 92 53 B1 39 125 83
B2 90 118 42 B2 68 186 59
6 B3 48 93 35 6 B3 34 157 59
B4 24 89 95 B4 30 147 107
B5 53 99 32 B5 21 128 150
B6 81 118 129 B6 45 27 107
B7 33 86 58 B7 30 85 0
B8 63 81 67 B8 25 129 41
B9 47 114 10 B9 27 70 49
rata-rata B 51,222 98,889 57,889 rata-rata B 35,444 117,111 72,778
indeks warna RGB Indeks R 0,414 0,296 0,498 -0,118 indeks warna RGB Indeks R 0,372 0,295 0,448 -0,077
indeks G 0,316 0,315 0,296 -0,001 indeks G 0,432 0,316 0,287 -0,116
Indeks B 0,270 0,389 0,206 0,119 Indeks B 0,195 0,389 0,265 0,194
I R Rata-rata 0,393 0,296 0,473 -0,098
I G Rata-rata 0,374 0,315 0,292 -0,058
I B Rata-rata 0,233 0,389 0,235 0,156
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
MAHONI 1 R1 54 86 119 R1 69 69 120
(6 LITER 1HARI) 6 R2 70 71 148 MAHONI 2 6 R2 97 150 149
R3 82 48 155 (6 LITER 1HARI) R3 68 115 156
R4 64 77 79 R4 64 92 80
R5 56 30 164 R5 58 108 165
R6 82 156 191 R6 74 19 192
R7 47 61 76 R7 53 49 77
R8 53 103 132 R8 58 99 133
R9 67 135 177 R9 49 46 178
rata-rata R 63,889 85,222 137,889 rata-rata R 65,556 83,000 138,889
G1 48 93 75 G1 80 112 76
G2 65 98 115 G2 113 169 116
6 G3 66 84 104 6 G3 80 119 105
G4 60 69 33 G4 73 111 34
G5 52 28 99 G5 66 110 100
G6 76 144 138 G6 82 8 139
G7 35 48 33 G7 63 53 34
G8 42 114 76 G8 72 101 77
G9 69 165 126 G9 59 47 127
rata-rata G 57,000 93,667 88,778 rata-rata G 76,444 92,222 89,778
B1 24 119 6 B1 37 122 7
B2 36 115 110 B2 66 183 111
6 B3 43 132 87 6 B3 32 154 88
B4 35 90 33 B4 28 144 34
B5 25 50 79 B5 19 125 80
B6 62 172 158 B6 43 24 159
B7 19 66 24 B7 28 82 25
B8 10 142 79 B8 23 126 80
B9 58 201 122 B9 25 67 123
rata-rata B 34,667 120,778 77,556 rata-rata B 33,444 114,111 78,556
indeks warna RGB Indeks R 0,411 0,284 0,453 -0,126 indeks warna RGB Indeks R 0,374 0,287 0,452 -0,087
indeks G 0,366 0,313 0,292 -0,054 indeks G 0,436 0,319 0,292 -0,117
Indeks B 0,223 0,403 0,255 0,180 Indeks B 0,191 0,394 0,256 0,204
I R Rata-rata 0,392 0,286 0,453 -0,107
I G Rata-rata 0,401 0,316 0,292 -0,085
I B Rata-rata 0,207 0,399 0,255 0,192
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 39 88 120 R1 59 65 53
MINDI 1 6 R2 75 47 76 MINDI 2 6 R2 119 46 134
(6 LITER 1HARI) R3 71 63 103 (6 LITER 1HARI) R3 60 104 26
R4 36 114 61 R4 17 104 105
R5 98 91 144 R5 94 114 97
R6 73 104 147 R6 37 60 151
R7 42 56 22 R7 54 6 41
R8 25 90 181 R8 51 47 139
R9 8 44 161 R9 107 63 64
rata-rata R 51,889 77,444 112,778 rata-rata R 66,444 67,667 90,000
G1 61 9 78 G1 77 82 21
G2 95 64 47 G2 143 60 93
6 G3 91 62 64 6 G3 89 127 0
G4 61 129 9 G4 39 124 66
G5 114 107 105 G5 120 143 61
G6 100 120 113 G6 58 73 107
G7 61 64 4 G7 83 11 22
G8 18 109 138 G8 71 60 99
G9 13 47 118 G9 130 83 29
rata-rata G 68,222 79,000 75,111 rata-rata G 90,000 84,778 55,333
B1 48 91 64 B1 77 76 6
B2 76 56 33 B2 143 45 91
6 B3 79 68 49 6 B3 93 133 0
B4 57 124 0 B4 27 125 51
B5 111 107 98 B5 119 149 61
B6 91 109 101 B6 51 66 98
B7 57 67 0 B7 89 7 18
B8 10 107 129 B8 80 50 89
B9 6 40 109 B9 144 84 9
rata-rata B 59,444 85,444 64,778 rata-rata B 91,444 81,667 47,000
indeks warna RGB Indeks R 0,289 0,320 0,446 0,031 indeks warna RGB Indeks R 0,268 0,289 0,468 0,021
indeks G 0,380 0,327 0,297 -0,053 indeks G 0,363 0,362 0,288 -0,001
Indeks B 0,331 0,353 0,256 0,022 Indeks B 0,369 0,349 0,244 -0,020
I R Rata-rata 0,279 0,305 0,457 0,026
I G Rata-rata 0,372 0,344 0,292 -0,027
I B Rata-rata 0,350 0,351 0,250 0,001
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 71 72 137 R1 68 89 44
DURIAN 1 6 R2 92 105 139 DURIAN 2 6 R2 126 76 47
(6 LITER 1HARI) R3 67 126 130 (6 LITER 1HARI) R3 100 81 25
R4 46 135 140 R4 110 95 109
R5 76 88 189 R5 121 139 163
R6 62 126 102 R6 45 68 49
R7 27 5 10 R7 72 22 149
R8 73 82 158 R8 97 77 167
R9 69 77 98 R9 53 35 128
rata-rata R 64,778 90,667 122,556 rata-rata R 88,000 75,778 97,889
G1 66 72 85 G1 67 96 11
G2 80 114 84 G2 131 105 22
6 G3 67 128 99 6 G3 101 79 6
G4 55 140 82 G4 106 115 61
G5 65 100 137 G5 127 149 114
G6 54 126 44 G6 44 84 0
G7 36 8 62 G7 85 16 105
G8 72 84 100 G8 88 85 130
G9 73 86 52 G9 52 40 80
rata-rata G 63,111 95,333 82,778 rata-rata G 89,000 85,444 58,778
B1 46 60 64 B1 62 102 2
B2 90 123 64 B2 127 113 17
6 B3 55 123 78 6 B3 83 66 0
B4 54 134 62 B4 103 111 47
B5 71 90 113 B5 123 154 97
B6 43 128 20 B6 52 84 0
B7 41 7 62 B7 94 18 104
B8 80 83 89 B8 91 88 133
B9 76 91 24 B9 57 33 68
rata-rata B 61,778 93,222 64,000 rata-rata B 88,000 85,444 52,000
indeks warna RGB Indeks R 0,342 0,325 0,455 -0,017 indeks warna RGB Indeks R 0,332 0,307 0,469 -0,025
indeks G 0,333 0,341 0,307 0,009 indeks G 0,336 0,346 0,282 0,011
Indeks B 0,326 0,334 0,238 0,008 Indeks B 0,332 0,346 0,249 0,014
I R Rata-rata 0,337 0,316 0,462 -0,021
I G Rata-rata 0,334 0,344 0,295 0,010
I B Rata-rata 0,329 0,340 0,243 0,011
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 72 139 133 R1 60 106 103
MENTENG 1 6 R2 63 108 126 MENTENG 2 6 R2 74 106 160
(6 LITER 1HARI) R3 76 114 131 (6 LITER 1HARI) R3 46 86 166
R4 57 101 81 R4 61 106 135
R5 62 114 172 R5 57 139 150
R6 62 41 131 R6 49 115 139
R7 60 87 102 R7 42 68 187
R8 69 88 172 R8 40 103 143
R9 46 97 145 R9 24 125 140
rata-rata R 63,000 98,778 132,556 rata-rata R 50,333 106,000 147,000
G1 79 151 68 G1 75 103 46
G2 61 116 78 G2 83 103 93
6 G3 82 125 74 6 G3 54 77 96
G4 68 102 23 G4 69 99 72
G5 65 113 116 G5 59 139 90
G6 67 36 88 G6 55 16 57
G7 74 92 44 G7 52 70 126
G8 88 89 121 G8 38 107 68
G9 50 100 103 G9 24 133 73
rata-rata G 70,444 102,667 79,444 rata-rata G 56,556 94,111 80,111
B1 87 139 46 B1 68 94 29
B2 46 101 66 B2 82 84 74
6 B3 80 109 57 6 B3 39 68 64
B4 70 97 11 B4 72 91 37
B5 70 97 81 B5 56 131 64
B6 60 14 79 B6 53 110 33
B7 74 88 20 B7 54 57 107
B8 92 91 102 B8 41 93 47
B9 51 91 87 B9 26 120 46
rata-rata B 70,000 91,889 61,000 rata-rata B 54,556 94,222 55,667
indeks warna RGB Indeks R 0,310 0,337 0,486 0,027 indeks warna RGB Indeks R 0,312 0,360 0,520 0,048
indeks G 0,346 0,350 0,291 0,004 indeks G 0,350 0,320 0,283 -0,031
Indeks B 0,344 0,313 0,223 -0,031 Indeks B 0,338 0,320 0,197 -0,018
I R Rata-rata 0,311 0,348 0,503 0,038
I G Rata-rata 0,348 0,335 0,287 -0,013
I B Rata-rata 0,341 0,317 0,210 -0,024
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 65 106 49 R1 30 51 75
RAMBUTAN 1 6 R2 55 108 220 RAMBUTAN 2 6 R2 129 137 145
(6 LITER 1HARI) R3 103 70 225 (6 LITER 2HARI) R3 118 195 210
R4 112 21 147 R4 90 102 152
R5 106 75 76 R5 147 46 65
R6 134 3 188 R6 194 70 162
R7 101 49 25 R7 115 69 45
R8 129 101 158 R8 96 110 144
R9 95 79 128 R9 29 75 98
rata-rata R 100,000 68,000 135,111 rata-rata R 105,333 95,000 121,778
G1 41 88 2 G1 16 37 9
G2 37 117 152 G2 122 214 145
6 G3 84 58 148 6 G3 86 199 152
G4 98 20 81 G4 55 112 100
G5 73 75 10 G5 127 50 21
G6 125 0 109 G6 178 60 85
G7 72 32 0 G7 95 84 0
G8 97 116 96 G8 70 120 104
G9 69 92 80 G9 22 79 80
rata-rata G 77,333 66,444 75,333 rata-rata G 85,667 106,111 77,333
B1 37 112 0 B1 67 63 14
B2 59 132 133 B2 138 222 110
6 B3 90 98 122 6 B3 87 224 135
B4 111 36 82 B4 77 137 100
B5 100 109 0 B5 136 97 12
B6 130 12 105 B6 191 89 98
B7 74 64 0 B7 96 117 26
B8 108 145 97 B8 73 145 50
B9 72 109 80 B9 29 102 41
rata-rata B 86,778 90,778 68,778 rata-rata B 99,333 132,889 65,111
indeks warna RGB Indeks R 0,379 0,302 0,484 -0,077 indeks warna RGB Indeks R 0,363 0,284 0,461 -0,078
indeks G 0,293 0,295 0,270 0,002 indeks G 0,295 0,318 0,293 0,023
Indeks B 0,329 0,403 0,246 0,074 Indeks B 0,342 0,398 0,246 0,056
I R Rata-rata 0,371 0,293 0,472 -0,078
I G Rata-rata 0,294 0,306 0,281 0,012
I B Rata-rata 0,335 0,400 0,246 0,065
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
NANGKA 1 R1 52 91 132 R1 48 47 118
(6 LITER 2HARI) 6 R2 85 112 118 NANGKA 2 6 R2 78 47 101
R3 80 78 96 (6 LITER 2HARI) R3 75 66 138
R4 47 79 116 R4 63 90 56
R5 89 52 110 R5 70 103 172
R6 45 72 130 R6 41 100 122
R7 38 65 66 R7 43 135 90
R8 53 106 177 R8 37 72 106
R9 47 12 172 R9 41 61 128
rata-rata R 59,556 74,111 124,111 rata-rata R 55,111 80,111 114,556
G1 58 78 85 G1 66 55 73
6 G2 89 122 82 6 G2 99 69 69
G3 92 73 33 G3 93 85 81
G4 49 64 62 G4 78 105 3
G5 88 32 65 G5 93 128 112
G6 48 58 69 G6 62 115 73
G7 39 69 23 G7 60 143 40
G8 54 99 135 G8 52 82 53
G9 46 14 123 G9 58 75 79
rata-rata G 62,556 67,667 75,222 rata-rata G 73,444 95,222 64,778
B1 22 98 67 B1 28 74 50
B2 52 147 63 B2 58 93 54
6 B3 56 105 26 6 B3 55 100 62
B4 25 85 36 B4 45 144 0
B5 57 43 59 B5 64 158 101
B6 17 75 51 B6 23 146 59
B7 5 80 7 B7 26 180 31
B8 22 115 123 B8 9 117 37
B9 18 27 116 B9 13 114 75
rata-rata B 30,444 86,111 60,889 rata-rata B 35,667 125,111 52,111
indeks warna RGB Indeks R 0,390 0,325 0,477 -0,065 indeks warna RGB Indeks R 0,336 0,267 0,495 -0,069
indeks G 0,410 0,297 0,289 -0,113 indeks G 0,447 0,317 0,280 -0,130
Indeks B 0,200 0,378 0,234 0,178 Indeks B 0,217 0,416 0,225 0,199
I R Rata-rata 0,363 0,296 0,486 -0,067
I G Rata-rata 0,429 0,307 0,284 -0,122
I B Rata-rata 0,208 0,397 0,230 0,189
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 72 19 117 MAHONI 2 R1 77 94 97
6 R2 83 0 129 (6 LITER 2HARI) R2 113 97 141
MAHONI 1 R3 92 125 168 6 R3 93 105 116
(6 LITER 2HARI) R4 42 68 143 R4 68 34 96
R5 91 157 118 R5 87 159 183
R6 62 33 84 R6 77 19 131
R7 28 65 113 R7 57 38 78
R8 83 58 140 R8 74 84 205
R9 69 109 233 R9 83 56 102
rata-rata R 69,111 70,444 138,333 rata-rata R 81,000 76,222 127,667
G1 61 44 73 G1 81 108 74
G2 63 29 77 G2 112 116 100
6 G3 80 142 116 6 G3 96 131 67
G4 17 85 95 G4 46 52 46
G5 65 180 70 G5 71 170 127
G6 31 27 34 G6 71 31 80
G7 21 70 70 G7 50 54 19
G8 59 59 83 G8 67 88 154
G9 71 130 182 G9 77 53 44
rata-rata G 52,000 85,111 88,889 rata-rata G 74,556 89,222 79,000
B1 43 66 70 B1 56 145 80
6 B2 43 64 66 6 B2 94 172 108
B3 64 160 95 B3 85 188 86
B4 0 95 81 B4 23 92 35
B5 32 214 58 B5 48 215 138
B6 3 55 46 B6 57 43 79
B7 5 102 61 B7 32 79 37
B8 33 87 72 B8 41 117 161
B9 50 135 181 B9 51 72 43
rata-rata B 30,333 108,667 81,111 rata-rata B 54,111 124,778 85,222
indeks warna RGB Indeks R 0,456 0,267 0,449 -0,190 indeks warna RGB Indeks R 0,386 0,263 0,437 -0,124
indeks G 0,343 0,322 0,288 -0,021 indeks G 0,356 0,307 0,271 -0,048
Indeks B 0,200 0,411 0,263 0,211 Indeks B 0,258 0,430 0,292 0,172
I R Rata-rata 0,421 0,265 0,443 -0,157
I G Rata-rata 0,349 0,315 0,279 -0,035
I B Rata-rata 0,229 0,421 0,278 0,191
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
MINDI 1 R1 40 86 115 MINDI 2 R1 32 95 92
(6 LITER 2HARI) R2 29 102 63 (6 LITER 2HARI) R2 41 130 33
6 R3 60 97 132 R3 44 120 186
R4 47 107 99 6 R4 44 58 97
R5 60 47 130 R5 59 82 115
R6 26 8 130 R6 32 120 189
R7 27 39 108 R7 10 33 108
R8 62 90 127 R8 38 78 152
R9 13 93 134 R9 44 100 66
rata-rata R 40,444 74,333 115,333 rata-rata R 38,222 90,667 115,333
G1 61 101 87 G1 44 115 58
G2 17 121 20 G2 60 146 2
G3 71 115 94 6 G3 75 124 134
6 G4 61 124 61 G4 62 61 65
G5 74 58 98 G5 72 94 85
G6 33 15 96 G6 44 128 144
G7 53 52 71 G7 31 37 73
G8 87 109 96 G8 56 94 116
G9 13 109 94 G9 62 111 38
rata-rata G 52,222 89,333 79,667 rata-rata G 56,222 101,111 79,444
6 B1 54 98 84 B1 40 104 57
B2 3 117 3 B2 56 161 0
B3 51 103 83 6 B3 70 107 120
B4 64 116 50 B4 62 42 50
B5 74 54 85 B5 65 82 75
B6 15 23 86 B6 44 131 125
B7 44 45 65 B7 52 36 54
B8 84 103 93 B8 56 91 100
B9 11 109 86 B9 64 105 27
rata-rata B 44,444 85,333 70,556 rata-rata B 56,556 95,444 67,556
indeks warna RGB Indeks R 0,295 0,299 0,434 0,004 indeks warna RGB Indeks R 0,253 0,316 0,440 0,063
indeks G 0,381 0,359 0,300 -0,022 indeks G 0,372 0,352 0,303 -0,020
Indeks B 0,324 0,343 0,266 0,019 Indeks B 0,375 0,332 0,258 -0,042
I R Rata-rata 0,274 0,307 0,437 0,033
I G Rata-rata 0,377 0,355 0,301 -0,021
I B Rata-rata 0,349 0,338 0,262 -0,012
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 120 90 146 R1 82 142 153
DURIAN 1 6 R2 135 130 185 DURIAN 2 6 R2 75 88 167
(6 LITER 2HARI) R3 129 111 188 (6 LITER 2HARI) R3 76 56 94
R4 115 140 107 R4 77 119 89
R5 159 128 128 R5 91 102 151
R6 114 118 170 R6 104 62 156
R7 81 64 106 R7 76 97 83
R8 121 96 177 R8 49 48 151
R9 59 107 144 R9 96 115 128
rata-rata R 114,778 109,333 150,111 rata-rata R 80,667 92,111 130,222
G1 121 62 104 G1 65 130 99
G2 128 110 128 G2 52 84 117
6 G3 132 97 151 6 G3 57 37 50
G4 109 130 56 G4 65 119 37
G5 156 107 83 G5 60 95 92
G6 107 108 132 G6 95 45 107
G7 77 47 53 G7 58 91 35
G8 112 77 127 G8 21 32 103
G9 44 97 92 G9 91 103 73
rata-rata G 109,556 92,778 102,889 rata-rata G 62,667 81,778 79,222
B1 107 77 88 B1 45 132 87
B2 112 111 111 B2 36 83 118
6 B3 121 96 135 6 B3 42 39 41
B4 93 131 37 B4 49 130 26
B5 147 114 77 B5 55 102 76
B6 97 109 131 B6 78 64 91
B7 71 65 43 B7 48 95 31
B8 107 97 118 B8 18 43 89
B9 37 106 78 B9 72 117 66
rata-rata B 99,111 100,667 90,889 rata-rata B 49,222 89,444 69,444
indeks warna RGB Indeks R 0,355 0,361 0,437 0,006 indeks warna RGB Indeks R 0,419 0,350 0,467 -0,069
indeks G 0,339 0,306 0,299 -0,032 indeks G 0,325 0,311 0,284 -0,015
Indeks B 0,306 0,332 0,264 0,026 Indeks B 0,256 0,340 0,249 0,084
I R Rata-rata 0,387 0,355 0,452 -0,031
I G Rata-rata 0,332 0,308 0,292 -0,024
I B Rata-rata 0,281 0,336 0,257 0,055
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 54 36 175 R1 59 117 161
MENTENG 1 6 R2 75 69 159 MENTENG 2 6 R2 81 112 150
(6 LITER 2HARI) R3 51 56 151 (6 LITER 2HARI) R3 57 97 188
R4 65 68 131 R4 35 114 131
R5 101 57 146 R5 53 92 170
R6 53 58 162 R6 55 51 155
R7 31 36 208 R7 36 77 92
R8 389 71 126 R8 58 120 155
R9 24 28 160 R9 61 62 138
rata-rata R 93,667 53,222 157,556 rata-rata R 55,000 93,556 148,889
G1 57 48 131 G1 52 113 90
G2 85 81 104 G2 91 118 82
6 G3 51 57 80 6 G3 60 104 114
G4 77 76 65 G4 30 120 62
G5 117 59 89 G5 60 94 111
G6 60 70 103 G6 54 42 70
G7 49 53 157 G7 46 75 15
G8 45 83 75 G8 57 129 101
G9 25 46 62 G9 71 58 60
rata-rata G 62,889 63,667 96,222 rata-rata G 57,889 94,778 78,333
B1 62 44 102 B1 46 101 58
B2 77 81 74 B2 83 108 61
6 B3 39 49 48 6 B3 51 89 87
B4 75 65 53 B4 27 116 31
B5 107 56 69 B5 53 73 103
B6 44 66 87 B6 49 33 49
B7 37 61 156 B7 37 62 0
B8 43 69 58 B8 53 124 77
B9 19 32 39 B9 73 47 26
rata-rata B 55,889 58,111 76,222 rata-rata B 52,444 83,667 54,667
indeks warna RGB Indeks R 0,441 0,304 0,477 -0,137 indeks warna RGB Indeks R 0,333 0,344 0,528 0,011
indeks G 0,296 0,364 0,292 0,068 indeks G 0,350 0,348 0,278 -0,002
Indeks B 0,263 0,332 0,231 0,069 Indeks B 0,317 0,308 0,194 -0,010
I R Rata-rata 0,387 0,324 0,503 -0,063
I G Rata-rata 0,323 0,356 0,285 0,033
I B Rata-rata 0,290 0,320 0,212 0,030
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
RAMBUTAN 1 R1 76 131 113 R1 86 116 151
(6 LITER 2HARI) 6 R2 125 176 196 RAMBUTAN 2 6 R2 65 51 118
R3 117 0 122 (6 LITER 2HARI) R3 63 3 81
R4 80 31 104 R4 90 92 64
R5 112 163 69 R5 125 37 113
R6 105 76 115 R6 127 144 223
R7 89 138 105 R7 105 40 169
R8 82 94 135 R8 135 97 174
R9 96 97 163 R9 100 89 85
rata-rata R 98,000 100,667 124,667 rata-rata R 99,556 74,333 130,889
G1 35 158 61 G1 60 128 89
G2 108 228 150 6 G2 30 55 63
6 G3 119 10 85 G3 31 7 26
G4 56 48 56 G4 39 82 19
G5 118 176 31 G5 102 62 45
G6 103 77 71 G6 111 152 155
G7 91 136 59 G7 85 53 51
G8 81 108 72 G8 116 90 114
G9 97 103 114 G9 58 105 35
rata-rata G 89,778 116,000 77,667 rata-rata G 70,222 81,556 66,333
B1 15 153 50 B1 45 144 104
B2 88 249 134 B2 28 84 60
6 B3 116 30 67 6 B3 18 42 32
B4 44 55 52 B4 36 106 24
B5 106 182 46 B5 48 69 46
B6 88 82 58 B6 114 188 142
B7 78 147 43 B7 78 95 40
B8 79 137 67 B8 102 144 113
B9 83 117 97 B9 46 139 26
rata-rata B 77,444 128,000 68,222 rata-rata B 57,222 112,333 65,222
indeks warna RGB Indeks R 0,370 0,292 0,461 -0,077 indeks warna RGB Indeks R 0,439 0,277 0,499 -0,161
indeks G 0,339 0,337 0,287 -0,002 indeks G 0,309 0,304 0,253 -0,005
Indeks B 0,292 0,371 0,252 0,079 Indeks B 0,252 0,419 0,249 0,167
I R Rata-rata 0,404 0,285 0,480 -0,119
I G Rata-rata 0,324 0,320 0,270 -0,004
I B Rata-rata 0,272 0,395 0,250 0,123
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
NANGKA 1 R1 70 107 106 R1 60 84 107
(6 LITER 3 HARI) 6 R2 89 114 150 NANGKA 2 6 R2 97 101 144
R3 74 149 41 (6 LITER 3 HARI) R3 77 73 171
R4 72 106 120 R4 61 45 85
R5 77 72 169 R5 83 102 162
R6 71 49 171 R6 79 101 190
R7 62 49 69 R7 34 54 57
R8 70 121 129 R8 74 116 121
R9 52 40 93 R9 63 34 133
rata-rata R 70,778 89,667 116,444 rata-rata R 69,778 78,889 130,000
G1 81 138 70 G1 70 84 60
6 G2 95 138 98 6 G2 108 96 96
G3 83 179 7 G3 92 79 114
G4 86 133 73 G4 72 41 40
G5 88 111 104 G5 94 109 113
G6 81 75 118 G6 96 100 135
G7 77 78 12 G7 47 48 17
G8 84 129 70 G8 95 120 82
G9 57 59 46 G9 87 36 82
rata-rata G 81,333 115,556 66,444 rata-rata G 84,556 79,222 82,111
B1 49 169 58 B1 35 106 50
B2 51 172 77 B2 74 118 86
6 B3 40 215 0 6 B3 49 103 97
B4 51 160 67 B4 40 56 35
B5 30 152 86 B5 41 137 119
B6 44 98 102 B6 54 132 130
B7 48 96 3 B7 4 62 7
B8 48 150 66 B8 56 149 67
B9 3 73 40 B9 57 61 79
rata-rata B 40,444 142,778 55,444 rata-rata B 45,556 102,667 74,444
indeks warna RGB Indeks R 0,368 0,258 0,489 -0,110 indeks warna RGB Indeks R 0,349 0,303 0,454 -0,047
indeks G 0,422 0,332 0,279 -0,090 indeks G 0,423 0,304 0,287 -0,119
Indeks B 0,210 0,410 0,233 0,200 Indeks B 0,228 0,394 0,260 0,166
I R Rata-rata 0,358 0,280 0,471 -0,078
I G Rata-rata 0,423 0,318 0,283 -0,105
I B Rata-rata 0,219 0,402 0,246 0,183
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
MAHONI 1 R1 82 91 132 MAHONI 2 R1 77 134 84
(6 LITER 3 HARI) 6 R2 96 94 118 (6 LITER 3 HARI) 6 R2 111 84 155
R3 79 63 96 R3 81 153 175
R4 65 8 116 R4 77 51 81
R5 87 70 110 R5 76 70 162
R6 88 100 130 R6 81 147 140
R7 45 66 66 R7 42 68 101
R8 72 64 177 R8 91 56 118
R9 76 64 172 R9 87 91 103
rata-rata R 76,667 68,889 124,111 rata-rata R 80,333 94,889 124,333
G1 73 111 85 G1 75 150 40
G2 90 90 82 G2 112 92 105
6 G3 66 76 33 6 G3 77 188 133
G4 61 36 62 G4 71 82 25
G5 61 76 65 G5 77 75 12
G6 88 118 69 G6 80 107 90
G7 41 68 23 G7 42 83 43
G8 65 74 135 G8 82 62 68
G9 73 71 123 G9 70 107 50
rata-rata G 68,667 80,000 75,222 rata-rata G 76,222 105,111 62,889
B1 55 135 67 B1 63 175 31
6 B2 68 113 63 B2 94 129 108
B3 47 110 26 6 B3 50 220 135
B4 50 57 36 B4 45 110 26
B5 48 112 59 B5 63 104 111
B6 64 142 51 B6 52 202 91
B7 29 89 7 B7 30 104 55
B8 46 101 123 B8 64 76 45
B9 58 97 116 B9 63 132 46
rata-rata B 51,667 106,222 60,889 rata-rata B 58,222 139,111 72,000
indeks warna RGB Indeks R 0,389 0,270 0,477 -0,119 indeks warna RGB Indeks R 0,374 0,280 0,480 -0,094
indeks G 0,349 0,314 0,289 -0,035 indeks G 0,355 0,310 0,243 -0,045
Indeks B 0,262 0,416 0,234 0,154 Indeks B 0,271 0,410 0,278 0,139
I R Rata-rata 0,382 0,275 0,478 -0,107
I G Rata-rata 0,352 0,312 0,266 -0,040
I B Rata-rata 0,267 0,413 0,256 0,147
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 65 48 83 R1 57 88 103
MINDI 1 6 R2 119 55 78 MINDI 2 6 R2 95 99 143
(6 LITER 3 HARI) R3 72 8 88 (6 LITER 3 HARI) R3 125 125 6
R4 62 48 124 R4 84 24 55
R5 83 77 107 R5 98 54 108
R6 89 68 125 R6 98 96 100
R7 56 39 85 R7 26 41 31
R8 65 66 99 R8 47 85 43
R9 66 48 64 R9 48 93 76
rata-rata R 75,222 50,778 94,778 rata-rata R 75,333 78,333 73,889
G1 79 58 60 G1 70 92 70
G2 138 69 62 G2 112 125 94
6 G3 85 25 25 6 G3 150 145 10
G4 73 64 98 G4 104 35 24
G5 90 102 62 G5 114 54 73
G6 102 79 91 G6 113 106 71
G7 70 62 55 G7 17 65 10
G8 72 75 61 G8 67 90 9
G9 77 58 31 G9 47 112 44
rata-rata G 87,333 65,778 60,556 rata-rata G 88,222 91,556 45,000
B1 62 47 42 B1 53 77 53
B2 136 54 49 B2 102 112 89
6 B3 78 9 8 6 B3 154 136 0
B4 69 54 85 B4 103 31 4
B5 83 99 43 B5 113 46 43
B6 93 75 81 B6 108 95 63
B7 57 52 44 B7 12 52 7
B8 54 70 50 B8 66 80 7
B9 62 50 24 B9 27 108 21
rata-rata B 77,111 56,667 47,333 rata-rata B 82,000 81,889 31,889
indeks warna RGB Indeks R 0,314 0,293 0,468 -0,021 indeks warna RGB Indeks R 0,307 0,311 0,490 0,004
indeks G 0,364 0,380 0,299 0,015 indeks G 0,359 0,364 0,298 0,004
Indeks B 0,322 0,327 0,234 0,005 Indeks B 0,334 0,325 0,211 -0,009
I R Rata-rata 0,310 0,302 0,479 -0,008
I G Rata-rata 0,362 0,372 0,299 0,010
I B Rata-rata 0,328 0,326 0,223 -0,002
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 51 113 111 R1 84 47 134
DURIAN 1 6 R2 30 137 146 DURIAN 2 6 R2 128 111 143
(6 LITER 3 HARI) R3 81 82 131 (6 LITER 3 HARI) R3 89 68 105
R4 59 116 113 R4 73 61 149
R5 77 83 138 R5 117 81 94
R6 34 91 143 R6 105 107 130
R7 34 74 79 R7 93 72 88
R8 44 94 113 R8 102 96 180
R9 41 97 109 R9 109 86 104
rata-rata R 50,111 98,556 120,333 rata-rata R 100,000 81,000 125,222
G1 60 119 64 G1 74 53 85
G2 34 143 96 G2 123 110 86
6 G3 87 86 87 6 G3 88 85 54
G4 69 132 66 G4 61 52 92
G5 80 82 85 G5 122 85 25
G6 25 89 95 G6 100 112 76
G7 39 88 26 G7 74 74 32
G8 51 114 69 G8 97 102 124
G9 47 100 72 G9 112 77 48
rata-rata G 54,667 105,889 73,333 rata-rata G 94,556 83,333 69,111
B1 55 115 48 B1 72 41 68
B2 19 129 85 B2 117 106 69
6 B3 75 71 60 6 B3 84 77 25
B4 61 129 50 B4 61 43 83
B5 73 64 71 B5 115 71 20
B6 18 77 72 B6 104 106 52
B7 35 71 8 B7 68 63 19
B8 44 112 44 B8 93 90 101
B9 47 89 54 B9 117 60 33
rata-rata B 47,444 95,222 54,667 rata-rata B 92,333 73,000 52,222
indeks warna RGB Indeks R 0,329 0,329 0,485 0,000 indeks warna RGB Indeks R 0,349 0,341 0,508 -0,007
indeks G 0,359 0,353 0,295 -0,006 indeks G 0,330 0,351 0,280 0,022
Indeks B 0,312 0,318 0,220 0,006 Indeks B 0,322 0,308 0,212 -0,014
I R Rata-rata 0,339 0,335 0,496 -0,004
I G Rata-rata 0,344 0,352 0,288 0,008
I B Rata-rata 0,317 0,313 0,216 -0,004
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
R1 91 105 103 MENTENG 2 R1 60 66 152
MENTENG 1 6 R2 110 86 169 (6 LITER 3 HARI) R2 82 122 144
(6 LITER 3 HARI) R3 61 58 180 R3 41 89 180
R4 94 116 125 R4 47 86 153
R5 92 88 164 6 R5 86 157 60
R6 99 100 153 R6 66 96 172
R7 72 83 32 R7 58 88 93
R8 67 96 155 R8 61 67 125
R9 88 72 113 R9 30 82 140
rata-rata R 86,000 89,333 132,667 rata-rata R 59,000 94,778 135,444
G1 97 107 53 G1 64 53 98
G2 108 81 101 G2 80 107 76
G3 65 46 123 G3 35 87 94
G4 102 119 66 G4 51 85 73
6 G5 96 85 97 6 G5 91 153 4
G6 104 111 94 G6 73 84 91
G7 72 84 10 G7 53 73 25
G8 72 93 97 G8 66 59 42
G9 84 69 54 G9 44 66 75
rata-rata G 88,889 88,333 77,222 rata-rata G 61,889 85,222 64,222
B1 93 83 42 B1 47 36 67
B2 109 61 80 B2 67 100 39
B3 64 46 94 B3 11 74 71
B4 105 110 48 B4 60 80 34
6 B5 95 66 91 6 B5 85 126 5
B6 107 103 78 B6 57 70 64
B7 70 68 12 B7 47 54 4
B8 78 85 71 B8 62 38 12
B9 83 65 36s B9 43 53 53
rata-rata B 89,333 76,333 64,500 rata-rata B 53,222 70,111 38,778
indeks warna RGB Indeks R 0,325 0,352 0,483 0,026 indeks warna RGB Indeks R 0,339 0,379 0,568 0,040
indeks G 0,336 0,348 0,281 0,011 indeks G 0,355 0,341 0,269 -0,015
Indeks B 0,338 0,301 0,235 -0,038 Indeks B 0,306 0,280 0,163 -0,025
I R Rata-rata 0,332 0,365 0,526 0,033
I G Rata-rata 0,346 0,344 0,275 -0,002
I B Rata-rata 0,322 0,290 0,199 -0,031
Lampiran 1. Lanjutan
Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih Jenis Kayu Konsentrasi Value Kontrol 1 minggu 12 minggu Selisih
RAMBUTAN 1 R1 85 38 135 RAMBUTAN 2 R1 65 114 116
(6 LITER 3 HARI) R2 131 143 94 (6 LITER 3 HARI) R2 140 104 84
R3 108 117 108 R3 169 45 151
R4 113 59 144 R4 132 72 153
6 R5 73 174 113 6 R5 107 94 89
R6 106 99 156 R6 51 87 171
R7 94 135 123 R7 68 135 61
R8 108 113 134 R8 58 149 141
R9 113 84 161 R9 96 41 88
rata-rata R 103,444 106,889 129,778 rata-rata R 98,444 93,444 117,111
G1 68 26 66 G1 54 130 75
G2 103 152 45 G2 123 115 47
G3 80 106 45 G3 164 47 94
G4 97 45 72 G4 138 74 104
6 G5 72 206 40 6 G5 90 84 46
G6 86 98 89 G6 36 72 122
G7 67 124 72 G7 51 146 28
G8 90 99 73 G8 48 154 87
G9 78 74 97 G9 88 52 34
rata-rata G 82,333 103,333 66,556 rata-rata G 88,000 97,111 70,778
B1 58 46 50 B1 52 145 71
B2 102 161 30 B2 113 135 29
B3 69 122 36 B3 160 59 83
B4 84 60 75 B4 124 89 99
6 B5 67 217 34 6 B5 96 108 39
B6 85 114 83 B6 39 95 117
B7 60 128 55 B7 57 168 9
B8 90 114 52 B8 39 173 87
B9 84 83 85 B9 77 54 32
rata-rata B 77,667 116,111 55,556 rata-rata B 84,111 114,000 62,889
indeks warna RGB Indeks R 0,393 0,328 0,515 -0,065 indeks warna RGB Indeks R 0,364 0,307 0,467 -0,057
indeks G 0,313 0,317 0,264 0,004 indeks G 0,325 0,319 0,282 -0,006
Indeks B 0,295 0,356 0,221 0,061 Indeks B 0,311 0,374 0,251 0,063
I R Rata-rata 0,378 0,317 0,491 -0,061
I G Rata-rata 0,319 0,318 0,273 -0,001
I B Rata-rata 0,303 0,365 0,236 0,062
Lampiran 1. Lanjutan
kode
sample BA KA BKT setelah BKT setelah A Rayap Sisa rayap mati M
MH1 15,287 16,320 13,142 12,694 3,410 29,000 21,000 0,420
MH2 14,264 19,660 11,920 11,570 2,940 36,000 14,000 0,280
rata-rata 14,776 17,990 12,531 12,132 3,175 32,500 17,500 0,350
NG1 15,626 18,640 13,171 12,768 3,059 27,000 23,000 0,460
NG2 15,058 18,220 12,737 12,301 3,425 31,000 19,000 0,380
rata-rata 15,342 18,430 12,954 12,535 3,242 29,000 21,000 0,420
RB1 21,803 15,350 18,902 18,693 1,104 19,000 31,000 0,620
RB2 19,885 18,360 16,800 16,247 3,294 23,000 27,000 0,540
rata-rata 20,844 16,855 17,851 17,470 2,199 21,000 29,000 0,580
DR1 13,831 14,450 12,085 11,672 3,415 33,000 17,000 0,340
DR2 13,149 14,840 11,450 10,935 4,497 37,000 13,000 0,260
rata-rata 13,490 14,645 11,767 11,304 3,956 35,000 15,000 0,300
MT1 15,240 11,348 13,687 13,198 3,571 34,000 16,000 0,320
MT2 14,540 13,420 12,820 12,154 5,192 39,000 11,000 0,220
rata-rata 14,890 12,384 13,253 12,676 4,382 36,500 13,500 0,270
MD1 12,915 11,720 11,560 11,076 4,188 32,000 18,000 0,360
MD2 13,005 12,480 11,562 11,323 2,068 25,000 25,000 0,500
rata-rata 12,960 12,100 11,561 11,200 3,128 28,500 21,500 0,430
Lampiran 2. % Kehilangan berat dan mortalitas rayap kayu keringcontrol
A = % Kehilangan Berat
M = % Mortalitas Rayap
Lampiran 2. Lanjutankode
sample BA KA BKT_est BKT setelah A Rayap Sisa rayap mati M
MH1 19,108 20,330 15,880 15,578 1,900 19,000 31,000 0,620
MH2 16,846 21,150 13,905 13,687 1,568 16,000 34,000 0,680
rata-rata 17,977 20,740 14,892 14,633 1,734 17,500 32,500 0,650
NG1 19,575 19,400 16,394 16,178 1,320 17,000 33,000 0,660
NG2 15,208 18,530 12,831 12,569 2,038 23,000 27,000 0,540
rata-rata 17,392 18,965 14,612 14,374 1,679 20,000 30,000 0,600
RB1 23,469 14,980 20,411 19,989 2,069 21,000 29,000 0,580
RB2 20,834 15,200 18,085 17,891 1,073 18,000 32,000 0,640
rata-rata 22,152 15,090 19,248 18,940 1,571 19,500 30,500 0,610
DR1 13,418 19,800 11,200 10,927 2,440 32,000 18,000 0,360
DR2 12,916 18,280 10,920 10,824 0,878 16,000 34,000 0,680
rata-rata 13,167 19,040 11,060 10,876 1,659 24,000 26,000 0,520
MT1 15,407 19,200 12,925 12,794 1,016 18,000 32,000 0,640
MT2 15,024 19,130 12,611 12,432 1,423 21,000 29,000 0,580
rata-rata 15,216 19,165 12,768 12,613 1,219 19,500 30,500 0,610
MD1 14,781 18,750 12,447 12,179 2,154 19,000 31,000 0,620
MD2 12,654 20,300 10,519 10,388 1,243 14,000 36,000 0,720
rata-rata 13,718 19,525 11,483 11,284 1,698 16,500 33,500 0,670
2 LITER 24 JAM
A = % Kehilangan Berat
M = % Mortalitas Rayap
Lampiran 2. Lanjutankode
sample BA KA BKT_est BKT setelah A Rayap Sisa rayap mati M
MH1 15,305 21,450 12,602 12,389 1,689 18,000 32,000 0,640
MH2 16,310 20,130 13,577 13,417 1,178 22,000 28,000 0,560
rata-rata 15,808 20,790 13,089 12,903 1,434 20,000 30,000 0,600
NG1 13,556 18,950 11,396 11,293 0,907 8,000 42,000 0,840
NG2 13,135 20,450 10,905 10,896 0,082 0,000 50,000 1,000
rata-rata 13,346 19,700 11,151 11,095 0,495 4,000 46,000 0,920
RB1 21,132 15,850 18,241 17,894 1,901 21,000 29,000 0,580
RB2 21,998 15,500 19,046 18,639 2,136 27,000 23,000 0,460
rata-rata 21,565 15,675 18,643 18,267 2,019 24,000 26,000 0,520
DR1 14,634 19,430 12,253 12,013 1,960 16,000 34,000 0,680
DR2 13,296 18,980 11,175 10,865 2,774 27,000 23,000 0,460
rata-rata 13,965 19,205 11,714 11,439 2,367 21,500 28,500 0,570
MT1 16,108 19,350 13,496 13,271 1,670 20,000 30,000 0,600
MT2 15,701 18,530 13,246 13,068 1,347 19,000 31,000 0,620
rata-rata 15,905 18,940 13,371 13,170 1,509 19,500 30,500 0,610
MD1 12,028 19,600 10,057 9,876 1,798 21,000 29,000 0,580
MD2 14,754 20,230 12,271 11,984 2,343 26,000 24,000 0,480
rata-rata 13,391 19,915 11,164 10,930 2,071 23,500 26,500 0,530
2 LITER 48 JAM
A = % Kehilangan Berat
M = % Mortalitas Rayap
Lampiran 2. Lanjutankode
sample BA KA BKT_est BKT setelah A Rayap Sisa rayap mati M
MH1 18,295 19,750 15,278 14,978 1,961 18,000 32,000 0,640
MH2 14,546 19,350 12,188 11,869 2,615 22,000 28,000 0,560
rata-rata 16,421 19,550 13,733 13,424 2,288 20,000 30,000 0,600
NG1 15,625 18,250 13,214 13,034 1,359 19,000 31,000 0,620
NG2 17,611 18,050 14,918 14,792 0,846 15,000 35,000 0,700
rata-rata 16,618 18,150 14,066 13,913 1,102 17,000 33,000 0,660
RB1 22,216 15,980 19,155 18,764 2,041 23,000 27,000 0,540
RB2 20,965 15,100 18,215 17,941 1,502 27,000 23,000 0,460
rata-rata 21,591 15,540 18,685 18,353 1,772 25,000 25,000 0,500
DR1 14,730 18,230 12,459 12,228 1,852 28,000 22,000 0,440
DR2 13,208 18,050 11,188 11,022 1,488 22,000 28,000 0,560
rata-rata 13,969 18,140 11,824 11,625 1,670 25,000 25,000 0,500
MT1 16,410 18,830 13,810 13,743 0,483 15,000 35,000 0,700
MT2 14,298 17,580 12,160 11,933 1,869 37,000 13,000 0,260
rata-rata 15,354 18,205 12,985 12,838 1,176 26,000 24,000 0,480
MD1 14,857 19,600 12,422 12,109 2,522 21,000 29,000 0,580
MD2 14,100 17,630 11,987 11,726 2,175 17,000 33,000 0,660
rata-rata 14,479 18,615 12,204 11,918 2,348 19,000 31,000 0,620
2 LITER 72 JAM
A = % Kehilangan Berat
M = % Mortalitas Rayap
Lampiran 2. Lanjutankode
sample BA KA BKT_est BKT setelah A Rayap Sisa rayap mati M
MH1 18,333 19,830 15,299 15,251 0,315 16,000 34,000 0,680
MH2 15,705 18,400 13,264 13,238 0,199 6,000 44,000 0,880
rata-rata 17,019 19,115 14,282 14,245 0,257 11,000 39,000 0,780
NG1 15,437 19,050 12,967 12,843 0,955 7,000 43,000 0,860
NG2 13,218 18,050 11,197 11,004 1,723 12,000 38,000 0,760
rata-rata 14,328 18,550 12,082 11,924 1,339 9,500 40,500 0,810
RB1 21,892 16,050 18,864 18,769 0,505 14,000 36,000 0,720
RB2 21,155 14,700 18,444 18,391 0,286 16,000 34,000 0,680
rata-rata 21,524 15,375 18,654 18,580 0,396 15,000 35,000 0,700
DR1 14,153 19,350 11,858 11,678 1,521 28,000 22,000 0,440
DR2 14,481 19,630 12,105 11,959 1,205 23,000 27,000 0,540
rata-rata 14,317 19,490 11,982 11,819 1,363 25,500 24,500 0,490
MT1 15,151 18,200 12,818 12,700 0,921 17,000 33,000 0,660
MT2 14,701 16,550 12,613 12,538 0,598 24,000 26,000 0,520
rata-rata 14,926 17,375 12,716 12,619 0,760 20,500 29,500 0,590
MD1 11,159 18,630 9,407 9,255 1,611 4,000 46,000 0,920
MD2 11,896 19,480 9,956 9,841 1,160 13,000 37,000 0,740
rata-rata 11,528 19,055 9,682 9,548 1,386 8,500 41,500 0,830
4 LITER 24 JAM
A = % Kehilangan Berat
M = % Mortalitas Rayap
Lampiran 2. Lanjutankode
sample BA KA BKT_est BKT setelah A Rayap Sisa rayap mati M
MH1 14,183 21,430 11,680 11,561 1,019 15,000 35,000 0,700
MH2 15,732 20,880 13,015 12,918 0,742 9,000 41,000 0,820
rata-rata 14,958 21,155 12,347 12,240 0,880 12,000 38,000 0,760
NG1 15,101 17,350 12,868 12,762 0,826 11,000 39,000 0,780
NG2 14,563 18,600 12,279 12,196 0,677 11,000 39,000 0,780
rata-rata 14,832 17,975 12,574 12,479 0,752 11,000 39,000 0,780
RB1 20,448 15,750 17,666 17,551 0,649 16,000 34,000 0,680
RB2 21,132 14,850 18,400 18,263 0,743 10,000 40,000 0,800
rata-rata 20,790 15,300 18,033 17,907 0,696 13,000 37,000 0,740
DR1 14,028 19,380 11,751 11,628 1,044 23,000 27,000 0,540
DR2 14,048 19,180 11,787 11,673 0,969 12,000 38,000 0,760
rata-rata 14,038 19,280 11,769 11,651 1,007 17,500 32,500 0,650
MT1 14,313 18,280 12,101 11,845 2,115 26,000 24,000 0,480
MT2 13,680 17,080 11,684 11,530 1,321 20,000 30,000 0,600
rata-rata 13,997 17,680 11,893 11,688 1,718 23,000 27,000 0,540
MD1 11,961 18,830 10,066 9,984 0,811 12,000 38,000 0,760
MD2 13,841 18,980 11,633 11,583 0,430 18,000 32,000 0,640
rata-rata 12,901 18,905 10,849 10,784 0,621 15,000 35,000 0,700
4 LITER 48 JAM
A = % Kehilangan Berat
M = % Mortalitas Rayap
Lampiran 2. Lanjutankode
sample BA KA BKT_est BKT setelah Rayap Sisa rayap mati M
MH1 17,927 21,500 14,755 14,723 0,215 11,000 39,000 0,780
MH2 14,693 20,880 12,155 12,062 0,765 5,000 45,000 0,900
rata-rata 16,310 21,190 13,455 13,393 0,490 8,000 42,000 0,840
NG1 17,516 19,180 14,697 14,663 0,232 19,000 31,000 0,620
NG2 18,909 18,230 15,993 15,814 1,122 14,000 36,000 0,720
rata-rata 18,213 18,705 15,345 15,239 0,677 16,500 33,500 0,670
RB1 22,603 15,180 19,624 19,596 0,143 24,000 26,000 0,520
RB2 21,565 12,600 19,152 19,047 0,548 35,000 15,000 0,300
rata-rata 22,084 13,890 19,388 19,322 0,345 29,500 20,500 0,410
DR1 14,873 19,200 12,477 12,365 0,900 14,000 36,000 0,720
DR2 13,427 19,200 11,264 11,241 0,207 26,000 24,000 0,480
rata-rata 14,150 19,200 11,871 11,803 0,553 20,000 30,000 0,600
MT1 14,887 18,530 12,560 12,531 0,228 21,000 29,000 0,580
MT2 13,759 18,700 11,591 11,489 0,883 33,000 17,000 0,340
rata-rata 14,323 18,615 12,076 12,010 0,556 27,000 23,000 0,460
MD1 14,329 18,880 12,053 11,812 2,002 17,000 33,000 0,660
MD2 14,384 20,580 11,929 11,791 1,157 10,000 40,000 0,800
rata-rata 14,357 19,730 11,991 11,802 1,580 13,500 36,500 0,730
4 LITER 72 JAM
A = % Kehilangan Berat
M = % Mortalitas Rayap
Lampiran 2. Lanjutan
kode
sample BA KA BKT_est BKT setelah Rayap Sisa M
MH1 17,014 16,400 14,617 14,603 0,095 0,000 50,000 1,000
MH2 15,931 21,050 13,161 13,138 0,172 0,000 50,000 1,000
rata-rata 16,473 18,725 13,889 13,871 0,133 0,000 50,000 1,000
NG1 15,854 15,250 13,756 13,745 0,081 0,000 50,000 1,000
NG2 17,438 15,230 15,133 15,123 0,067 0,000 50,000 1,000
rata-rata 16,646 15,240 14,445 14,434 0,074 0,000 50,000 1,000
RB1 21,430 15,330 18,581 18,547 0,185 4,000 46,000 0,920
RB2 22,173 16,180 19,085 18,980 0,550 14,000 36,000 0,720
rata-rata 21,802 15,755 18,833 18,764 0,368 9,000 41,000 0,820
DR1 15,194 18,980 12,770 12,653 0,918 13,000 37,000 0,740
DR2 14,057 19,050 11,808 11,671 1,157 22,000 28,000 0,560
rata-rata 14,626 19,015 12,289 12,162 1,038 17,500 32,500 0,650
MT1 14,681 17,680 12,475 12,469 0,051 0,000 50,000 1,000
MT2 15,053 17,800 12,778 12,691 0,684 6,000 44,000 0,880
rata-rata 14,867 17,740 12,627 12,580 0,368 3,000 47,000 0,940
MD1 14,424 18,550 12,167 12,043 1,019 17,000 33,000 0,660
MD2 14,195 19,630 11,866 11,781 0,714 11,000 39,000 0,780
rata-rata 14,310 19,090 12,016 11,912 0,867 14,000 36,000 0,720
6 LITER 24 JAM
A = % Kehilangan Berat
M = % Mortalitas Rayap
A = % Kehilangan Berat
M = % Mortalitas Rayap
Lampiran 2. Lanjutan
kode
sample BA KA BKT_est BKT setelah A Rayap Sisa rayap mati M
MH1 17,010 19,500 14,234 14,175 0,417 22,000 28,000 0,560
MH2 13,737 20,980 11,355 11,206 1,310 0,000 50,000 1,000
rata-rata 15,374 20,240 12,795 12,691 0,863 11,000 39,000 0,780
NG1 14,526 18,980 12,209 12,195 0,113 13,000 37,000 0,740
NG2 13,453 18,880 11,316 11,309 0,066 0,000 50,000 1,000
rata-rata 13,990 18,930 11,763 11,752 0,089 6,500 43,500 0,870
RB1 21,444 14,900 18,663 18,471 1,030 0,000 50,000 1,000
RB2 19,865 16,100 17,110 17,094 0,095 11,000 39,000 0,780
rata-rata 20,655 15,500 17,887 17,783 0,562 5,500 44,500 0,890
DR1 13,260 19,600 11,087 11,038 0,442 18,000 32,000 0,640
DR2 14,423 18,500 12,171 11,891 2,303 15,000 35,000 0,700
rata-rata 13,842 19,050 11,629 11,465 1,372 16,500 33,500 0,670
MT1 15,202 18,300 12,850 12,842 0,065 0,000 50,000 1,000
MT2 14,708 18,230 12,440 12,417 0,186 10,000 40,000 0,800
rata-rata 14,955 18,265 12,645 12,630 0,126 5,000 45,000 0,900
MD1 12,881 18,330 10,886 10,802 0,769 11,000 39,000 0,780
MD2 13,645 18,730 11,492 11,349 1,248 7,000 43,000 0,860
rata-rata 13,263 18,530 11,189 11,076 1,008 9,000 41,000 0,820
6 LITER 48 JAM
Lampiran 2. Lanjutan
kode
sample BA KA BKT_est BKT setelah A Rayap Sisa M
MH1 15,287 17,380 13,024 13,013 0,081 8,000 42,000 0,840
MH2 14,264 21,280 11,761 11,752 0,078 0,000 50,000 1,000
rata-rata 14,776 19,330 12,392 12,383 0,080 4,000 46,000 0,920
NG1 15,626 19,680 13,056 13,048 0,065 0,000 50,000 1,000
NG2 15,058 17,030 12,867 12,846 0,162 7,000 43,000 0,860
rata-rata 15,342 18,355 12,962 12,947 0,113 3,500 46,500 0,930
RB1 21,803 12,500 19,380 19,245 0,699 11,000 39,000 0,780
RB2 19,885 13,750 17,481 17,121 2,061 22,000 28,000 0,560
rata-rata 20,844 13,125 18,431 18,183 1,380 16,500 33,500 0,670
DR1 13,831 18,830 11,639 11,518 1,042 24,000 26,000 0,520
DR2 13,149 19,500 11,003 10,946 0,521 9,000 41,000 0,820
rata-rata 13,490 19,165 11,321 11,232 0,782 16,500 33,500 0,670
MT1 15,240 17,380 12,983 12,971 0,096 0,000 50,000 1,000
MT2 14,540 18,130 12,308 12,297 0,093 0,000 50,000 1,000
rata-rata 14,890 17,755 12,646 12,634 0,095 0,000 50,000 1,000
MD1 12,915 18,430 10,905 10,839 0,607 12,000 38,000 0,760
MD2 13,005 19,330 10,898 10,712 1,710 17,000 33,000 0,660
rata-rata 12,960 18,880 10,902 10,776 1,158 14,500 35,500 0,710
6 LITER 72 JAM
A = % Kehilangan Berat
M = % Mortalitas Rayap