Post on 05-Sep-2020
PENGARUH PEMAKAIAN AIR LIMBAH BEKAS CELUPAN BATIK UNTUK
PEMBUATAN DAN PERAWATAN BETON TERHADAP KUAT TARIK DAN KUAT
TEKAN
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
oleh :
RONY CANDRA KUSUMA
NIM: D100130208
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terhadap karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesejanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya
pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta 2 November 2017
1
PENGARUH PEMAKAIAN AIR LIMBAH BEKAS CELUPAN BATIK UNTUK
PEMBUATAN DAN PERAWATAN BETON TERHADAP KUAT TARIK DAN KUAT
TEKAN
ABSTRAKSI
Beton merupakan batuan buatan yang tersusun dari berbagai bahan campuran tertentu
yaitu dari air, semen, dan agregat baik itu kasar dan halus, seiring berkembangnya jaman
menjadi kebutuhan masyarakat untuk fasilitas kontruski lambat laun semakin meningkat maka
dari itu pemilihan beton sebagai bahan konstruksi bahan bangunan sangatlah penting.
Lingkungan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kualitas beton. Termasuk di
lingkungan limbah batik kontak langsung dengan limbah tidak dapat dihindarkan apa bila
pekerjaan dilakukan di daerah limbah. Kontak dengan limbah tidak hanya terjadi ketika beton
sudah jadi namun juga pada saat perawatan (curing). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kuat tekan maksimum dan kuat tarik belah maksimum beton dengan cara beton
perawatan limbah air batik dan beton menggunakan air limbah batik terhadap beton normal
dengan umur beton 28 hari masing masing variasi dalam penelitian ini menggunakaan fas 0,4
dan 0,5 setiap variasi di buat 3 sampel sehingga total sample yang di buat adalah 36 benda uji.
Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, kuat tekan dan kuat tarik belah rata-
rata maksimal untuk beton normal sebesar 25,56 MPa untuk fas 0,4 sedangkan nilai kuat tarik
didapatkan 2,74 untuk fas 0,4. Nilai kuat tekan dan tarik belah rata-rata maksimal untuk beton
perawatan limbah air batik sebesar 24,43 MPa untuk fas 0,4, sedangkan nilai kuat tarik
didapatkan 2,31 MPa untuk fas 0,4 terjadi penurunan 4,428% dan 15,517% dari kuat tekan dan
tarik belah beton normal. Nilai kuat tekan dan tarik belah maksimal beton menggunakan air
limbah sebesar 20,09 MPa untuk fas 0,4 , sedangkan nilai kuat tarik didapatkan 2,01 MPa untuk
fas 0,4 atau terjadi penurunan 21,402% dan 26,724% dari nilai kuat tekan dan kuat tarik belah
beton normal.
Kata Kunci: faktor air semen, kuat tekan, kuat tarik, limbah batik, perawatan.
ABSTRACK
Concrete is an artificial rock composed of a variety of certain mixtures of water, cement,
and aggregate both rough and smooth, as the development of the era becomes the needs of
society for facilities kontruski gradually increasing then the selection of concrete as a material
construction material is very important . Environment becomes one of the factors that affect the
quality of concrete. Including in the environment of batik waste direct contact with waste is
unavoidable what if the work is done in the waste area. Contact with waste does not only happen
when the concrete is finished but also during the curing. This study aims to determine the effect
of maximum compressive strength and maximum tensile strength of concrete by means of
concrete treatment of batik and concrete water wastewater using batik waste water against
normal concrete with 28 days of concrete age each variation in this research using fas 0,4 and
0, 5 each variation is made 3 samples so that the total sample is made is 36 specimens. The
specimens used were cylindrical in diameter 15 cm and height 30 cm. Based on the result of
research that has been done, the compressive strength and tensile strength of average maximum
for normal concrete is 25,56 MPa for fas 0,4 whereas tensile strength value is 2,74 for fas 0,4.
Maximum compressive strength and tensile strength value for batik waste water treatment
concrete is 24,43 MPa for fas 0,4, while tensile strength value obtained 2,31 MPa for fas 0,4
2
decrease 4,428% and 15,517% from strong press and pull the normal concrete slit. The value
of compressive strength and maximum drag of concrete using wastewater of 20.09 MPa for fas
0,4, while the value of tensile strength obtained 2.01 MPa for fas 0,4 or decrease 21,402% and
26,724% from value of compressive strength and strong normal concrete slit.
Keywords: water cement factor, compressive strength, tensile strength, batik waste,
treatment.
1.PENDAHULUAN
Beton merupakan batuan buatan yang tersusun dari berbagai bahan campuran tertentu
yaitu dari air, semen, dan agregat ( batu pecah, kerikil, pasir). Beton material yang sudah tidak
asing lagi dalam bidang Teknik Sipil, karena hampir setiap bangunan menggunakan beton
sebagai struktur utama maupun pelengkap baik itu jembatan, bangunan air, maupun gedung.
Karena beton merupakan material komposit, maka kualitas beton tergantung dari masing-
masing material pembentuknya. (Tjokrodimuljo. K,1996). Selama ini telah di ketahui beton
mempunyai banyak keunggulan, yaitu komposisi material pembentuk beton dapat diperoleh
dengan relatif mudah baik secara alami maupun dengan cara alternatif bahan lain. Sehingga
biaya pembuatannya relatif rendah, mudah dalam pengerjaan, mudah dibentuk sesuai
keinginan, serta tahan terhadap cuaca.
Semen tidak bisa menjadi pasta tanpa air. air harus selalu ada di dalam beton cair, tidak
saja untuk hidrasi semen, tetapi juga utuk mengubahnya menjadi suatu pasta sehingga betonya
lecak (workable). (Nugraha,P,Antoni,2007)
Bahan pengganti yang berasal dari limbah industri batik digunakan sebagai pengganti air
untuk teknologi beton ramah lingkungan akan dikaji pengaruhnya pada penelitian ini, adapun
bahan pengganti yang digunakan adalah limbah industri batik yaitu (air celupan batik). air
celupan batik merupakan limbah pabrik batik hasil finishing batik yang digunakan untuk
menghilangkan lilin/malam yang masih menempel pada batik atau sering disebut dengan proses
pelorodan, hasil dari pelorodan biasanya hanya dibuang dan dialirkan ke sungai disekitarnya.
Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan studi ekperimental untuk memanfaatkan
limbah batik sebagai bahan alternatif bahan campuran beton.
Penelitian ini merupakan penelitian dimana bahan pengganti berupa limbah air industri batik
akan ditambahkan dan digunakan sebagai perawatan pada beton dengan variasi faktor air semen
yang telah ditetapkan . Selanjutnya beton normal akan dibandingkan dengan beton yang diberi
3
bahan campuran limbah batik dan beton yang dirawat dengan limbah air batik, ditinjau dari
kuat tekan dan kuat tariknya.
1.1 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian adalah :
1) Berapa nilai kuat tekan dan kuat tarik belah silinder beton jika menggunakan air limbah
bekas celupan batik dan perawatan air limbah bekas celupan batik.
2) Bagaimanakah perbandingan nilai kuat tekan dan kuat tarik belah antara beton normal dan
beton yang menggunkan air limbah bekas celupa batik.
3) Bagaimanakah perbandingan nilai kuat tekan dan kuat tarik belah antara beton normal dan
beton normal yang di rawat dengan menggunakan air limbah bekas celupan batik.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Mengetahui nilai kuat tekan dan kuat tarik belah beton jika menggunakan air limbah bekas
celupan batik dan perawatan air limbah bekas celupan batik.
2) Mengetahui perbandingan nilai kuat tekan dan kuat tarik belah antara beton normal dan
beton yang menggunakan air limbah bekas celupan batik.
3) Mengetahui perbandingan nilai kuat tekan dan kuat tarik belah beton antara beton normal
dan beton normal yang dirawat dengan menggunakan air limbah bekas celupan batik.
1.3 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Menambah wawasan tentang pengaruh penggunaan air limbah batik pada pembuatan beton
ditinjau dari kuat tekan dan tariknya.
2) Menambah pengetahuan tentang perbedaan beton normal dengan beton yang menggunakan
air limbah bekas celupa batik.
3) Menambah pengetahuan tentang perbedaan beton normal dengan beton yang dirawat
menggunakan air limbah bekas celupan batik.
2.METODE
2.1 Persipan Alat Dan Penyediaan Bahan
Tahapan ini adalah tahapan dimana alat, tempat dan penyediaan bahan harus dipersiapkan
dengan baik di laboratorium agar nanti tidak mengganggu jalannya penelitian yang dilakukan.
4
2.2 Pemeriksaan Bahan
Beton yang akan dicetak harus terlebih dahulu di periksa bahan penyusunya. Maka dari
itu sebelum mencampurkan campuran beton yang akan dibuat sebaiknya semua bahan harus
diperiksa sesuai syarat dan ketentuan yang ditentukan. Bahan agregat halus, agregat kasar,
air,limbah air batik dan semen harus diperiksa dengan baik sebelum dilakukan pencampuran
campuran beton yang akan dibuat. Pada tahap ini pemeriksaan agregat halus adalah
pemeriksaan berat jenis dan penyerapan,pengujian Surface Dry (SSD), gradasi agregat,
pengujian kandungan lumpur, pengujian kandungan organik. Pemeriksaan agregat kasar adalah
pemeriksaan berat jenis dan penyerapan, pemeriksaan gradasi agregat, pemeriksaan keausan
agregat.
2.3 Perencanaan Campuran Dan Pembuatan Benda Uji
Tahap ini digunakan untuk perencanaan campuran beton yang diharapkan sudah
memenuhi syarat dan ketentuan. Pembuatan silinder beton dilakukan dengan metode ACI
(American Concrete Institute) sampai ditemukan campuran beton yang diharapkan, kemudian
dilakukan pembuatan adukan beton, pengujian slump, pembuatan benda uji dan kemudian beton
dilakukan perawatan di rendam air sampai dengan waktu pengujian pada umur 28 hari.
2.4 Pengujian Benda Uji
Tahap ini dilakukan pengujian sampel-sampel benda uji. Pengujian yang dilakukan yaitu
pengujian kuat tekan silinder beton dan kuat tarik silinder beton pada umur 28 hari.
2.5 Analisis Dan Pembahasan
Dari hasil pengujian yang dilakukan pada Tahap IV, kemudian dilakukan analisis data.
Nilai kuat tekan dan tarik diambil dari kuat rata-rata sampel benda uji. Analisis tersebut
merupakan pembahasan dari hasil penelitian, yang kemudian dapat dibuat beberapa
kesimpulan dari penelitian ini.
3.HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan penelitian dilakukan untuk memperoleh data-data yang menunjang untuk
membahas rumusan masalah dalam penelitian ini. Berdasarkan dari rumusan masalah, maka
diambil data-data kuat tarik belah dan kuat tekan pada umur 28 hari.
3.1 Pengujian Agregat halus
Dari pengujian agregat halus dilakukan beberapa langkah pengujian yaitu kandungan
lumpur, kandungan bahan organik, berat jenis, SSD Saturated Surface Dry,
5
penyerapan/absortion gradasi dan modulus halus butir agregat. Hasil pengujian dapat dilihat
hasilnya pada Tabel 1. dibawah ini
Tabel 1. Hasil Pengujian Agregat Halus
Jenis pemeriksaan Hasil
Pemeriksaan Persyaratan Keterangan
Kandungan organik No.3(kuning kemerahan) 1 – 5 Memenuhi syarat
Pemeriksaan SSD
( Saturated Surface Dry) 1,15 < 3,8 Memenuhi syarat
Berat jenis
1). Berat jenis bulk 2,23 - Memenuhi syarat
2). Berat jenis SSD 2,33 -
Memenuhi syarat
3). Berat jenis semu
2,46 - Memenuhi syarat
Penyerapan/Absortion 4,17% < 5% Memenuhi syarat
Kandungan lumpur
4,72 %
< 5%
Memenuhi syarat
Gradasi pasir Daerah III Daerah I-IV Memenuhi syarat
Modulus halus butir 2,885 1,5-3,8 Memenuhi syarat
Dari pengujian agregat halus yang berasal dari Kaliworo Klaten menurut spesifikasi diatas
bahwa agregat tersebut memenuhi persyaratan, sehingga agregat tersebut baik digunakan
sebagai campuran beton.
3.2 Pengujian Agregat kasar
Dari pengujian agregat kasar dilakukan beberapa langkah pengujian yaitu berat jenis,
keausan, gradasi, penyerapan/absortion , dan modulus halus butir. Hasil pengujian dapat dilihat
hasilnya pada Tabel 2. dibawah ini :
Tabel 2. Hasil Pengujian Agregat Kasar
Jenis pemeriksaan Hasil
Persyaratan Keterangan pemeriksaan
Keausan
Berat jenis
34,80
<40%
Memenuhi syarat
1). Berat jenis bulk 2,24 - Memenuhi syarat
Memenuhi syarat
2). Berat jenis SSD 2,31 -
3). Berat jenis semu 2,39 -
Memenuhi syarat
Penyerapan/Absortion% 2,80 < 3% Memenuhi syarat
Modulus halus butir 6,44 5 - 8 Memenuhi syarat
Dari pengujian agregat kasar yang berasal dari Kaliworo Klaten menurut spesifikasi
diatas bahwa agregat tersebut memenuhi persyaratan, sehingga agregat tersebut baik digunakan
sebagai campuran beton.
3.3 Pengujian Air Limbah Batik
6
Limbah yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari industri Batik Putra Laweyan
yang berasal dari sisa pelorodan lilin batik yang digunakan sebagai penutup desaind batik.
Pengujian terhadap limbah batik dilakukan untuk mengetahui kandungan kimia dari limbah
batik . Pada penelitian ini data hasil pengujian limbah batik sudah tersedia dan diperoleh dari
kutipan (Purwaningsih, 2008). Hasil pengujian yang telah didapat dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Pengujian Kandungan Kimia Limbah Batik (Purwaningsih, 2008)
NO Uraian uji/unsur Hasil uji
mg/L
1 pH 5,8
2 BOD 1260
3 COD 3039,7
4 TSS 855
5 Minyak dan Lemak 60
6 Fenol 0,926
3.4 Hasil Mix Desaign
Dari data bahan-bahan yang telah di uji dari pengujian kualitas bahan, maka selanjutnya
dilanjutkan untuk perhitungan perencanaan campuran beton. Pada penelitian ini digunakan
metode American Concrete Institute (ACI). Setelah dilakukan perhitungan dapat dilihat
hasilnya pada Tabel 4 dan 5 dibawah ini :
Tabel 4. Hasil perhitungan campuran beton fas 0,4
Bahan Proporsi Volume silinder
Campuran per sampel Campuran (m3)
Air 203 liter 0,0053 1,08 liter
Semen 508 kg/m3 0,0053 2,69 kg
Kerikil 842 kg/m3 0,0053 4,46 kg
Pasir 586 kg/m3 0,0053 3,11 kg
Total 11,33 kg
Tabel 5. Hasil perhitungan campuran beton fas 0,5
Bahan Proporsi Volume silinder
Campuran per sampel Campuran (m3)
Air 203 liter 0,0053 1,08liter
Semen 406 kg/m3 0,0053 2,15 kg
Kerikil 842 kg/m3 0,0053 4,46 kg
Pasir 661 kg/m3 0,0053 3,50 kg
Total 11,19 kg
3.5 Hasil Nilai slump
7
Dari penelitian ini pengujian slump betujuan untuk mengetahui kekentalan adukan beton agar
sesuai dengan persyaratan yang dianjurkan.Pengujian slump dilakukan dengan menggunakan
kerucut yang berdiameter atas 10 cm, diameter bawah 20 cm dan tinggi kerucut 30 cm. Hasil
pengujian nilai slump dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Nilai Slump
Kode Nilai Slum
fas 0,4 fas 0.5
BN 11 8,5
BPL 11,7 9,8
BML 10,8 8
3.6 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton
Pengujian kuat tekan beton dilakukan dengan menggunakan alat uji kuat tekan beton
compress testing mechine. Pelaksanaan pengujian ini dilakukan setelah mengukur dimensi
benda uji untuk mengetahui luas bidang beton yang tertekan.
Hasil pengujian kuat tekan beton diperoleh dengan cara mengukur beban maksimum yang
dapat ditahan kemudian dibagi dengan luas penampang benda uji tersebut. Hasil uji kuat tekan
beton dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Data hasil pengujian kuat tekan beton 28 hari dengan fas 0,4 dan 0,5.
8
Gambar 1. Hubungan nilai kuat tekan rata-rata beton dengan variasi beton.
3.7 Hasil Pengujian Kuat Tarik Beton
Tabel 8.Data hasil pengujian kuat tarik beton 28 hari dengan fas 0,4 dan fas 0,5.
Berat A P maks P maks f'c (Mpa) f'c rata-rata
(Kg) (mm2) (kN) (N) (Mpa) (Mpa)
BN-0,5 11,99 17670 435 435000 24,62
BN-0,5 11,13 17670 370 370000 20,94
BN-0,5 11,25 17670 410 410000 23,20
BN-0,4 11,67 17670 465 465000 26,32
BN-0,4 11,65 17670 420 420000 23,77
BN-0,4 11,00 17670 470 470000 26,60
BPL-0,5 11,92 17670 400 400000 22,64
BPL-0,5 11,75 17670 335 335000 18,96
BPL-0,5 11,89 17670 420 420000 23,77
BPL-0,4 11,77 17670 460 460000 26,03
BPL-0,4 11,69 17670 455 455000 25,75
BPL-0,4 11,32 17670 380 380000 21,51
BML-0,5 11,14 17670 350 350000 19,81
BML-0,5 10,56 17670 285 285000 16,13
BML-0,5 10,96 17670 310 310000 17,54
BML-0,4 11,59 17670 400 400000 22,64
BML-0,4 10,97 17670 315 315000 17,83
BML-0,4 11,57 17670 350 350000 19,81
22,92
25,56
17,83
24,43
20,09
21,79
Nama Sampel Kode
Beton Normal
Beton
Menggunakan
Air Limbah
Beton Normal
Perawatan Air
Limbah
9
Gambar 2. Hubungan nilai kuat tarik belah rata-rata beton dengan variasi beton
Dari data yang telah didapat saat penelitian pada Tabel 7 dan Tabel 8 dapat dilihat kuat
tekan dan kuat tarik belah beton rata-rata dengan fas 0,4 dan 0,5 dengan cara beton perawatan
air limbah, beton menggunakan air limbah dan beton normal. Hasil yang didapatkan dari kuat
tekan dan kuat tarik rata-rata maksimal dari variasi tersebut memiliki nilai yang lebih kecil
Berat A P maks P maks f'ct f'ct rata-rata
(Kg) (mm2) (kN) (N) (Mpa) (Mpa)
BN-0,5 11,345 141300 170 170000 2,41
BN-0,5 11,935 141300 150 150000 2,12
BN-0,5 11,585 141300 175 175000 2,48
BN-0,4 11,845 141300 220 220000 3,11
BN-0,4 11,360 141300 170 170000 2,41
BN-0,4 11,550 141300 190 190000 2,69
BPL-0,5 11,660 141300 120 120000 1,70
BPL-0,5 11,145 141300 140 140000 1,98
BPL-0,5 11,550 141300 155 155000 2,19
BPL-0,4 11,275 141300 165 165000 2,34
BPL-0,4 11,775 141300 175 175000 2,48
BPL-0,4 11,280 141300 150 150000 2,12
BML-0,5 11,335 141300 135 135000 1,91
BML-0,5 11,270 141300 120 120000 1,70
BML-0,5 10,890 141300 100 100000 1,42
BML-0,4 11,715 141300 145 145000 2,05
BML-0,4 10,905 141300 130 130000 1,84
BML-0,4 11,345 141300 150 150000 2,12
2,01
1,96
2,31
1,67
2,34
2,74
Nama Sampel Kode
Beton
Menggunakan
Air Limbah
Beton Normal
Perawatan Air
Limbah
Beton Normal
10
dibandingkan dengan beton normal. Hasil kuat tekan rata-rata maksimal untuk beton perawatan
air limbah adalah 24,43 MPa pada fas 0,4, dan untuk beton menggunakan air limbah adalah
20,09 MPa pada fas 0,4 sedangkan hasil dari beton normal adalah 25,56 MPa pada fas 0,4 Untuk
hasil kuat tarik belah rata-rata maksimal dari beton perawatan air limbah adalah 2,31 MPa pada
fas 0,4, dan untuk beton menggunakan air limbah adalah 2,01 MPa pada fas 0,4, sedangkan
hasil dari beton normal adalah 2,79 MPa pada fas 0,4.
4.PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitan analisis dan pembahasan yang sudah dilakukan yaitu tentang
pengaruh pemakaian dan perawatan menggunakan limbah bekas celupan batik diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengujian nilai kuat tekan dan kuat tarik rata-rata pada beton normal didapatkan nilai
kuat tekan sebesar 22,92 MPa untuk fas 0,5 dan 25,56 MPa untuk fas 0,4 sedangkan nilai
kuat tarik didapatkan 2,34 MPa untuk fas 0,5 dan 2,74 untuk fas 0,4.
2. Hasil pengujian nilai kuat tekan dan kuat tarik rata-rata pada beton perawatan air limbah
batik didapatkan nilai kuat tekan sebesar 21,79 MPa untuk fas 0,5 dan 24,43 MPa untuk
fas 0,4, sedangkan nilai kuat tarik didapatkan 1,96 MPa untuk fas 0,5 dan 2,31 MPa untuk
fas 0,4.
3. Hasil pengujian nilai kuat tekan dan kuat tarik rata-rata pada beton menggunakan air
limbah batik digunakan sebagai bahan pengganti air didapatkan nilai kuat tekan sebesar
17,83 MPa untuk fas 0,5 dan 20,09 MPa untuk fas 0,4, sedangkan nilai kuat tarik
didapatkan 1,67 MPa untuk fas 0,5 dan 2,01 MPa untuk fas 0,4.
4. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan terjadi penurunan kuat tekan pada beton
dengan proses perawaatan air limbah dan beton menggunakan air limbah sebagai media
airnya masing-masing sebesar 4,938% dan 22,222% untuk fas 0,5 sedangkan untuk fas 0,4
terjadi penurunan sebesar 4,428% dan 21,402% terhadap kuat tekan beton normal, dan
terjadi juga penurunan pada nilai kuat tarik beton perawatan air limbah dan beton
menggunakan air limbah masing masing sebesar 16,162% dan 28,283% untuk fas 0,5
sedangkan untuk fas 0,4 terjadi penurunan sebesar 15,517% dan 26,724% terhadap kuat
tarik beton normal.
4.2 Saran
11
Berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan penelitian, maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut :
1. Penggunaan air limbah akan menurunkan kekuatan sehingga sebisanya dihindari
penggunaanya.
2. Dalam penelitian, sebaiknya harus sangat teliti dan data harus akurat karena apabila terjadi
kesalahan sekecil apapun dapat mempengaruhi kesesuaian data.
3. Dalam proses pembuatan benda uji harus dipersiapkan dengan baik kerapatan dan kerataan
cetakan karena dapat mempengaruhi hasil ketika dilaksanakan pengujian.
4. Kondisi benda uji yang kurang baik akan berpengaruh terhadap nilai kuat tekan dan tarik
beton meskipun metode yang telah dilakukan benar sesuai yang dianjurkan.
5. Bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan limbah batik terkait dalam
pembuatan IPAL disarankan untuk menggunakan prediksi kualitas beton diatas rencana
karena air limbah batik dapat menurunkan kualitas beton.
6. Ada pelapisan tambahan kedap air untuk mencegah kerusakan dinding IPAL.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pekerjaan Umum, 1982, Persyaratan Umum Bahan Bangunn di Indonesia.
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Http://museumbatikpekalongan.info/?p=256
Mulyono, T., 2004. Teknologi Beton, Andy Offset, Yogyakarta.
Nugroho, (1983) “Kualitas agregat mempengaruhi kualitas beton”.
PBI NI-2 (1997). Peraturan Beton Bertulang Indonesia. Bandung : Direktorat Penyelidikan
Masalah Bangunan, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.
Paul, N., Antoni., 2007, Teknologi Beton Dari Material Pembuatan Ke Beton Kinerja Tinggi,
Yogyakarta.
Purwaningsih, I., 2008, Pengolahan Limbah Cair Industri Batik CV. Batik Indah
Raradjonggrang Yogyakarta Dengan Metode Elektrokoagulasi Ditinjau dari
Parameter Chemical Oxygen Demand (COD) dan Warna, Skripsi, Jurusan Teknik
Lingkungan UII, Yogyakarta.
“Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 71)”, Dirjend Cipta Karya DPU 1971.
Laksono, S.,2012.Pengolahan Biologis Limbah Batik Dengan Media Biofilter,Jurusan Teknik
Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Indonesia,Jakarta.
12
Sutikno. (2003). Panduan Praktek Beton. Universitas Negeri Surabaya.
SNI 03-2491-2002, Metode Pengujian Kuat Tarik Beton.
Tjokrodimuljo, K., 1995. Bahan Bangunan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
Tjokrodimuljo, K., 1996. Teknologi Beton, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.