Post on 13-Jan-2015
description
TESIS
“PENGARUH MOTIVASI KERJA GURU, MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA GURU SMP
MUHAMMADIYAH 1, 2, DAN 3 YOGYAKARTA”
Wahyu SyamrohaniNIM : 08081060
Diajukan KepadaProgram Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Untuk MememuhiPersyaratan Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Dalam Bidang Manajemen Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA2011
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pesatnya kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta
meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah mengubah
pola dan cara kegiatan bisnis, industri, perdagangan, dan pemerintahan.
Perkembangan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan informasi telah
menjadi paradigma global yang dominan. Kemampuan untuk terlibat
secara efektif dalam revolusi jaringan informasi akan menentukan masa
depan kesejahteraan bangsa.
Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan pelaksanaan
kurikulum oleh suatu lembaga pendidikan agar dapat mencapai tujuan
pendidikan yang ditetapkan. Sekolah sebagai salah satu lembaga
pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk memberikan
bantuan kepada siswa agar memperoleh pengalaman pendidikan yang
diperlukan. Dan guru merupakan bagian dari setiap kebijakan kurikulum
yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu proses pembelajaran.
Namun demikian guru bukanlah penanggung jawab mutlak terhadap usaha
pencapaian tujuan pendidikan karena lingkungan belajar siswa bukan
hanya di sekolah tetapi juga di lingkungan tempat tinggal mereka. Oleh
sebab itu berhasil atau tidaknya usaha pencapaian tujuan pendidikan
2
tersebut sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik
ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal.
Lingkungan sosial sekolah yang terdiri dari para guru, karyawan
administrasi, pegawai kebersihan, dan teman-teman sekelas berpengaruh
pada kegiatan belajar siswa. Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata
tertib dan bekerja dengan baik tentu memberikan pengaruh positif
terhadap proses belajar-mengajar di kelas. Selain kedisiplinan semua staf,
proses belajar-mengajar juga dipengaruhi oleh interaksi yang ada dalam
proses tersebut. Interaksi yang baik antara guru dengan guru, guru dengan
siswa, serta siswa dengan siswa akan menciptakan kondisi belajar yang
menyenangkan.
Penemu ilmu suggestologi Grogi Lozalov (Porter dkk., 1999),
dalam ilmu suggesti diungkapkan metode yang dikenal secara kolektif
sebagai pembelajaran dipercepat, menunjukkan bahwa pengaruh guru
sangat jelas terhadap kesuksesan murid. Pendapat ini diperkuat oleh
Michael Gazzaniga (Porter dkk., 1999) yang berpendapat dorongan
biologis alamiah itu sederhana, kemampuan atau keterampilan baru akan
berkembang jika diberikan lingkungan model yang sesuai. Guru adalah
faktor penting dalam lingkungan belajar dan kehidupan siswa. Karena saat
itu guru juga berperan sebagai rekan belajar, model, pembimbing,
fasilitator dan penggubah kesuksesan siswa.
3
Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab XI pasal 39 ayat 2 (Undang-
undang RI No. 20 Tahun 2003, 26: 2003) menyatakan bahwa,
“Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama pendidikan pada
perguruan tinggi”
Pasal tersebut menunjukan kepada guru, bahwa guru adalah
pendidik yang merupakan tenaga profesional yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dari perencanaan,
pelaksanaan pembelajaran sampai dengan evaluasi dan tindak lanjut
pembelajaran. Evaluasi dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses
kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik, yang hasilnya dapat
dijadikan umpan balik bagi guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukannya.
Salah satu tanda bahwa proses pembelajaran yang berhasil adalah
diperolehnya nilai hasil evaluasi yang baik oleh peserta didik, sehingga
dengan nilai yang didapatnya itu terpenuhi persyaratan untuk dapat
melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi,
sebaliknya proses pembelajaran dikatakan tidak berhasil ditandai dengan
diperolehnya nilai oleh peserta didik, tetapi tidak dapat digunakan untuk
4
memenuhi persyaratan melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan
selanjutnya yang lebih tinggi.
Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utata. Proses
pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan
timbal balik itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses
pembelajaran. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti
yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara gutu dengan siswa, tetapi
berupa interaksi edukatif.
Sistem pembelajaran manapun, guru menjadi bagian yang tidak
terpisahkan, dalam proses pembelajaran guru berperan dan bertanggung
jawab dari merencanakan dan melaksanakan pembelajaran di sekolah.
Sebagai pengajar guru seharusnya mampu menciptakan situasi yang
kondusif, mampu mengelola kelas, mampu menguasai materi pelajaran,
mampu menguasai teori belajar dan terampil menerapkan berbagai metode
dalam menyampaikan materi kepada peserta didik sehingga pelaksanaan
proses pembelajaran yang dilakukan guru adalah pekerjaan yang tidak
dapat digantikan oleh orang lain.
Sudjana (2002: 13), pekerjaan yang bersifat professional adalah
pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang secara khusus
disiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang
5
karena tidak dapat atau tidak memperoleh pekerjaan lain. Kemampuan
professional yang harus dimiliki seorang guru menurut Glasser (Sudjana,
2002: 13), adalah (1) menguasai bahan pelajaran, (2) kemampuan
mendiagnosa tingkah laku siswa, (3) kemampuan melaksanakan proses
pengajaran, (4) kemampuan mengukur proses belajar siswa.
Dalam suatu organisasi atau instansi, kepemimpinan berkaitan
dengan pengarahan kepada pegawai untuk melakukan pekerjaan. Ini
menjadi bagian penting dalam memahami perilaku kerja. Beberapa
penelitian telah memperlihatkan bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk
memimpin bawahan. Ini tergantung pada pemimpinnya, bawahan, dan
situasi yang ada. Pemimpin yang baik pasti akan mendapatkan hasil
pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin
yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka
tidak hanya melihat posisinya sebagai pemimpin yang menghendaki
segalanya telah dilakukan, tetapi mereka harus pula bekerja dalam struktur
yang ada secara efektif.
Permasalahan-permasalahan tersebut harus dicari solusinya.
Karena permasalahan yang berkaitan dengan kondisi intern dan ekstern
guru sangat berpengaruh terhadap kinerjanya. Salah satu solusinya dengan
melakukan penelitian-penelitian yang relevan.
6
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, terlihat
bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi guru dalam kinerja
mengajarnya, yaitu :
1. Faktor dari dalam diri guru, diantaranya motivasi kerja guru dan
kemampuan manajemen TI yang dapat memberikan pengaruh yang
berbeda pada kinerja guru.
2. Faktor dari luar diri guru, salah satunya adalah kepemimpinan yang
berperan penting pada kinerja guru.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini
yang dikaji dan diteliti lebih mendalam mengingat luasnya masalah yang
berhubungan dengan kinerja guru yaitu hanya pengaruh motivasi kerja
guru, manajemen TI dan kepemimpinan terhadap kinerja guru SMP
Muhammadiyah 1, 2, dan 3 Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka dalam penelitian ini
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Sejauh mana pengaruh motivasi kerja guru, manajemen TI, dan
kepemimpinan terhadap kinerja guru SMP Muhammadiyah 1, 2, dan 3
Yogyakarta ?
7
2. Sejauh mana pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SMP
Muhammadiyah 1, 2, dan 3 Yogyakarta ?
3. Sejauh mana pengaruh manajeman TI terhadap kinerja guru SMP
Muhammadiyah 1, 2, dan 3 Yogyakarta ?
4. Sejauh mana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja guru SMP
Muhammadiyah 1, 2, dan 3 Yogyakarta ?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Mengetahui sejauh mana pengaruh motivasi kerja guru, manajemen TI,
dan kepemimpinan terhadap kinerja guru SMP Muhammadiyah 1, 2
dan 3 Yogyakarta.
2. Mengetahui sejauh mana pengaruh motivasi kerja guru terhadap
kinerja guru SMP Muhammadiyah 1, 2 dan 3 Yogyakarta.
3. Mengetahui sejauh mana pengaruh manajeman TI terhadap kinerja
guru SMP Muhammadiyah 1, 2 dan 3 Yogyakarta.
4. Mengetahui sejauh mana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja
guru SMP Muhammadiyah 1,2 dan 3 Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sabagai
berikut :
8
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat memberikan motivasi dan arahan bagi peneliti
untuk mempersiapkan diri menjadi guru yang profesional.
2. Bagi Guru
Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi proses
belajar mengajar yang telah dilaksanakan, sehingga untuk kegiatan
berikutnya dapat berjalan lebih baik dan sukses.
3. Bagi Pengetahuan
Dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan
referensi bagi peneliti yang lain.
G. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan penafsiran maka perlu dikemukakan
beberapa batasan pengertian yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Motivasi kerja guru adalah besarnya skor yang diperoleh guru dari
angket mengenai pengaruh motivasi kerja guru yang berasal dari
motivasi kerja guru.
2. Pengaruh manajemen TI adalah upaya guru untuk mengelola dan
merencanakan pemanfaatan berbagai media TI yang optimal. Dengan
kata lain ialah kegiatan-kegiatan untuk mengelola, merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran yang optimal bagi terjadinya proses
belajar-mengajar. Besarnya skor dinyatakan dari angket pengaruh
manajemen TI yang diperoleh dari guru.
9
3. Pengaruh kepemimpinan adalah besarnya skor yang diperoleh guru
dari angket mengenai pengaruh kepemimpinan yang berasal dari
kepemimpinan di sekolah.
4. Kinerja guru adalah tinggi rendahnya skor kinerja guru yang diperoleh
dari angket mengenai kinerja guru.
10