Post on 28-Oct-2020
i
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BELAJAR SERTA
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR
FISIKA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANA TIDUNG TAHUN AJARAN
2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
ANDRY JECSENERI
NIM : 131424008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa
dengan penuh kepercayaan, kamu akan
menerimanya”
(Matius 21:22)“
Tanpa perjuangan, tak mungkin ada
kemajuan.
(Fredrick Douglass)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Andry Jecseneri. 2018. Pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar Serta
Kemandirian Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas VIII SMP
Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018. Program Studi Pendidikan
Fisika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Pembimbing: Prof. Dr. Paulus Suparno, S.J., M.S.T
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah, 1) pengaruh motivasi
belajar terhadap hasil belajar fisika, 2) pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar
fisika, 3) pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar fisika, 4) pengaruh
motivasi belajar, minat belajar, dan kemandirian belajar secara bersama-sama
terhadap hasil belajar fisika kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran
2017/2018.
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tana Tidung pada bulan Oktober
2017. Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII sebanyak 51 siswa
dan obyek penelitian adalah motivasi belajar, minat belajar, kemandirian belajar dan
hasil belajar fisika. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Pearson dengan taraf
signifikansi 0,05 dan uji regresi yang menghasilkan kesimpulan sebagai hasil
penelitian. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel
data penelitian diolah menggunakan SPSS statistics 17 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) terdapat pengaruh yang signifikan
motivasi belajar terhadap hasil belajar fisika dengan sumbangan pengaruh sebesar
12,2%, 2) terdapat pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap hasil belajar
fisika dengan sumbangan pengaruh sebesar 9,4%, 3) terdapat pengaruh yang
signifikan kemandirian belajar terhadap hasil belajar fisika dengan sumbangan
pengaruh sebesar 17%, 4) terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar, minat
belajar dan kemandirian belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar fisika
dengan sumbangan pengaruh sebesar 17,7% dan sisanya 82,3% adalah dipengaruhi
oleh faktor lain.
Kata kunci: Motivasi Belajar, Minat Belajar, Kemandirian Belajar, Hasil Belajar
Fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Andry Jecseneri. 2018. The Influence of Learning Motivation, Learning Interest
and Independence of Student’ Learning On the Results Of Physics Learning
Class VIII State Junior High School 1 Tana Tidung Academic Year 2017/2018.
Majoring Physics Education. Department of Mathematics and Natural Sciences
Education. Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma
University. Yogyakarta.
Counselor: Prof. Dr. Paulus Suparno, S.J., M.S.T
This research wants to understand whether there are: 1) the influence of
learning motivation on the result of physics learning, 2) the influence of learning
interest on the result of physics learning, 3) the influence of independence of
students’ learning on the results of physics learning, 4) the influence of learning
motivation, learning interest, and independence of students’ learning together with
the result of physics learning class VIII of the State Junior High School 1 Tana
Tidung academic year 2017/2018.
The research was conducted in State Junior High School 1 Tana Tidung on
October 2017. The subjects in this research were 51 students of class VIII and the
object of this research is the motivation of learning, learning interest, learning
independence and the results of physics learning. The instruments used were
questionnaire and documentation. Data analysis was done using Pearson correlation
test with level of significance 0,05 and regression test. To know whether there all the
influence of each variable of research the data were processed using SPSS statistics
17 for windows.
The result of the research shows that: 1) there was significant influence on
learning motivation on the results of physics learning with contribution of the
influence was 12,2%, 2) there was significant influence on the interest of learning on
the results of physics learning with contribution of the influence was 9,4%, 3 ) there
was significant influence of the independence of students’ learning on the result of
physics learning with the contribution of the influence was 17%, 4) there were
significant influence on learning motivation, learning interest and independence of
learning together to the results of physic learning with the contribution of the
influence of 17, 7% and the remaining 82.3% were influenced by other factors.
Keywords: Learning Motivation, Learning Interest, Learning Independence, The
Results Of Physics Learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar Serta Kemandirian Belajar
Siswa Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun
Ajaran 2017/2018”. Skripsi ini adalah untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd) pada program studi Pendidikan Fisika di Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari jika skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan
dukungan dari beberapa pihak yang berperan penting dalam penyelesaian skripsi ini.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. Ketua Program Studi Pendidikan Fisika.
3. Prof. Dr. Paulus Suparno, S.J., M.S.T sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang
sabar, penuh pengertian dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini.
4. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D sebagai Dosen Pembimbing
Akademik yang memberikan semangat pada penulis selama menempuh
pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Bapak Drs. Severinus Domi, M.Si., atas waktu yang diberikan untuk
memvalidasi instrumen penelitian yang digunakan dan segala bentuk motivasi
yang menyemangati penulis.
6. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Fisika dan karyawan JPMIPA yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Keluarga tercinta Bapak, Ibu, dan adikku Ansy Silvisli dan Alvin Jevanter yang
selalu memberikan semangat, motivasi, dukungan dan doa dalam penyelesaian
skripsi.
8. Bapak Samian, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Tana Tidung yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
D. Hipotesis .................................................................................................... 7
E. Pembatasan Masalah ................................................................................. 8
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 10
A. Kajian Teori .............................................................................................. 10
1. Kajian Belajar...................................................................................... 10
a. Pengertian Belajar ......................................................................... 10
b. Tujuan Belajar ............................................................................... 12
c. Ciri-Ciri Belajar ............................................................................ 13
2. Kajian Motivasi Belajar ...................................................................... 15
a. Pengertian Motivasi Belajar .......................................................... 15
b. Jenis-Jenis Motivasi Belajar .......................................................... 17
c. Fungsi Motivasi Belajar ................................................................ 18
d. Peranan Motivasi dalam Belajar ................................................... 19
e. Cara Memotivasi Belajar Siswa .................................................... 20
f. Ciri-Ciri Motivasi Belajar ............................................................. 23
3. Kajian Minat Belajar ........................................................................... 25
a. Pengertian Minat Belajar............................................................... 25
b. Faktor-Faktor Menumbuhkan Minat belajar ................................. 27
c. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar .................................. 29
d. Fungsi Minat Dalam Belajar ......................................................... 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
e. Ciri-Ciri Minat Belajar .................................................................. 31
4. Kajian Kemandirian Belajar ................................................................ 32
a. Pengertian Kemandirian Belajar ................................................... 32
b. Karakteristik Kemandirian Belajar ............................................... 34
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar ........... 34
d. Manfaat Belajar Mandiri ............................................................... 36
e. Ciri-Ciri Kemandirian Belajar....................................................... 37
5. Kajian Hasil Belajar ............................................................................ 39
a. Pengertian Hasil Belajar ................................................................ 39
b. Tujuan Evaluasi Hasil Belajar ....................................................... 42
c. Fungsi Evaluasi Dalam Belajar ..................................................... 43
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................... 44
B. Penelitian Yang Relevan ........................................................................... 48
C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 49
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 52
A. Desain Penelitian ....................................................................................... 52
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 52
C. Sampel Penelitian ...................................................................................... 52
D. Variabel Penelitian .................................................................................... 52
E. Instrumen Penelitian.................................................................................. 54
F. Validitas Instrumen ................................................................................... 56
G. Metode Analisis Data ................................................................................ 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 61
A. Sejarah, Visi dan Misi SMP Negeri 1 Tana Tidung.................................. 61
B. Deskripsi Data ........................................................................................... 63
C. Penyebaran Kuesioner ............................................................................... 63
1. Hasil Penyebaran Kuesioner ............................................................... 63
2. Gambaran Umum Responden ............................................................. 64
D. Analisis Univariat...................................................................................... 64
1. Motivasi Belajar .................................................................................. 64
2. Minat Belajar ....................................................................................... 66
3. Kemandirian Belajar ........................................................................... 67
4. Hasil Belajar Fisika ............................................................................. 68
E. Uji Hipotesis ............................................................................................. 70
1. Uji Hipotesis Pertama ......................................................................... 70
2. Uji Hipotesis Kedua ............................................................................ 72
3. Uji Hipotesis Ketiga ............................................................................ 74
4. Uji Hipotesis Keempat ........................................................................ 77
F. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 80
1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018 ............... 82
2. Pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas VIII
SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018 ....................... 83
3. Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas
VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018 ............... 84
4. Pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar dan Kemandirian
Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika .................................................. 85
G. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 87
A. Kesimpulan ................................................................................................ 85
B. Saran .......................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 90
LAMPIRAN .......................................................................................................... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen Motivasi Belajar .................................................... 55
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen Minat Belajar ......................................................... 55
Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen Kemandirian Belajar ............................................. 55
Tabel 3.4 Skor Alternatif Jawaban ........................................................................ 57
Tabel 3.5 Klasifikasi Motivasi Belajar.................................................................. 58
Tabel 3.5 Klasifikasi Minat Belajar ...................................................................... 59
Tabel 3.5 Klasifikasi Kemandirian Belajar ........................................................... 59
Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ................................................................. 63
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 64
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar .................................................. 65
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Minat Belajar ....................................................... 66
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar ............................................ 67
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fisika ............................................. 69
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X1 terhadap Y ............. 70
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X2 terhadap Y ............. 72
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X3 terhadap Y ............. 75
Tabel 4.10 Hasil Uji F Regresi Ganda X1, X2 dan X3 terhadap Y ........................ 77
Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Ganda X1, X2 dan X3 terhadap Y ................... 77
Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Regresi Ganda ....................................................... 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .............................................................................. 51
Gambar 3.1 Hubungan antara variable bebas X1, X2, X3, dan variabel terikat Y . 53
Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar ............................. 65
Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Minat Belajar ................................. 67
Gambar 4.3 Histogram Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar ...................... 68
Gambar 4.4 Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fisika ........................ 70
Gambar 4.5 Ringkasan Hasil Penelitian ............................................................... 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.a Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 95
Lampiran 1.b Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ....................... 96
Lampiran 2.a Uji Validitas Angket ..................................................................... 98
Lampiran 2.b Angket Penelitian ......................................................................... 105
Lampiran 3.a Hasil Sebaran Angket Siswa ......................................................... 111
Lampiran 3.b Tabulasi Data Pokok ..................................................................... 115
Lampiran 3.c Skor Jawaban Angket Penelitian .................................................. 117
Lampiran 3.d Data Hasil Belajar ......................................................................... 120
Lampiran 4.a Analisis Korelasi Pearson ............................................................. 123
Lampiran 4.b Statistik Deskripsi ......................................................................... 124
Lampiran 4.c Analisis Regresi Sederhana .......................................................... 125
Lampiran 4.d Analisis Regresi Ganda ................................................................ 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan aspek penting dalam pembangunan bangsa.
Karakter suatu bangsa dibangun melalui pendidikan. Melalui pendidikan
yang bermutu, suatu bangsa menyongsong masa depan lebih baik.
Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan masyarakat
yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Tujuan pendidikan adalah
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Mengingat di Indonesia
prosentase sumber daya manusia terbesar adalah para generasi muda dan
sebagian besar masih berstatus pelajar (Eti Nurhayati, 2011: 50).
Siswa atau pelajar merupakan salah satu elemen penting dalam
pendidikan dan merupakan sasaran utama dalam peningkatan mutu
pendidikan. Oleh karena itu siswa perlu dibina, dikelola, diatur, ditata,
dikembangkan dan diberdayakan agar menjadi produk pendidikan yang
bermutu. Pendidikan formal yang terjadi di sekolah diharapkan mampu
menciptakan manusia yang mandiri, disiplin, bertanggung jawab dan peduli
terhadap kepentingan bangsa dan Negara. Hal tersebut tercantum dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal (1) ayat (1) yang menjelaskan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
Negara”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Mengacu pada undang-undang tersebut, maka pendidikan haruslah
tetap menjadi prioritas dan menjadi orientasi untuk diusahakan
perwujudannya di sekolah. Salah satu dari tugas pokok sekolah adalah
menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal.
Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangannya secara optimal
apabila siswa dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai
dengan bakat, minat, serta kemampuan yang dimilikinya.
Salah satu indikator yang menyatakan bahwa pendidikan dapat
dikatakan berhasil adalah dengan melihat prestasi belajar siswa. Menurut
Donni Juni Priansa (2015: 66), prestasi belajar adalah perubahan perilaku
individu. Individu akan memperoleh perilaku yang baru, menetap,
fungsional, positif, disadari dan sebagainya.
Dari berbagai pendapat, pelajaran fisika terkenal sebagai pelajaran
yang sulit, sehingga dalam kenyataan banyak orang gagal dalam
mempelajari fisika. Di sisi lain juga banyak pendapat bahwa fisika adalah
pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari, karena manfaatnya terhadap
pengembangan kerangka berpikir dalam menyelesaikan berbagai persoalan
sehari-hari yang cukup kompleks. Banyak orang saat ini yang menerima
kesimpulan bahwa fisika adalah pelajaran yang sangat penting sekaligus
sulit untuk dipelajari, sehingga hanya orang-orang dengan kecerdasan tinggi
yang akan berhasil dalam belajar fisika.
Menurut Marthen Kanginan (1997: 1), fisika adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi gejala-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
gejala alam itu. Di dalam fisika, kita mempelajari gejala-gejala alam, baik
yang terjadi pada benda-benda/materi yang dapat kita amati (makro)
maupun benda-benda yang tidak dapat kita amati langsung (mikro).
Dalam mempelajari fisika beberapa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan dalam belajar peserta didik yaitu, faktor internal dan faktor
eksternal (Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2011: 175).
Faktor internal adalah faktor yang terdapat pada siswa itu sendiri,
misalnya minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif.
Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa,
seperti lingkungan alami, sosial budaya, kurikulum, program, sarana dan
fasilitas, guru (Syaiful Bahri Djamarah, 2011: 177). Dalam penelitian ini,
penulis memfokuskan pada faktor internal yang terdapat pada peserta didik
dengan hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam mempelajari fisika.
Faktor internal tersebut yaitu motivasi belajar, minat belajar serta
kemandirian belajar.
Menurut Aunurrahman (2012: 180), motivasi di dalam kegiatan
belajar merupakan kekuatan yang dapat menjadi tenaga pendorong bagi
siswa untuk mendayagunakan potensi-potensi yang ada pada dirinya dan
potensi di luar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar. Siswa yang
memiliki motivasi belajar akan nampak melalui kesungguhan untuk terlibat
di dalam proses belajar, antara lain nampak melalui keaktifan bertanya,
mengemukakan pendapat, menyimpulkan pelajaran, mencatat, membuat
resume, mempraktekkan sesuatu, mengerjakan latihan-latihan dan evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Siswa-siswa yang tidak atau kurang
memiliki motivasi, umumnya kurang mampu bertahan untuk belajar lebih
lama, kurang sungguh-sungguh di dalam mengerjakan tugas. Oleh karena
itu, rendahnya motivasi merupakan masalah dalam belajar, karena hal ini
memberikan dampak bagi ketercapaian hasil belajar yang diharapkan.
Minat berhubungan erat dengan motivasi. Proses belajar akan
berjalan lancar bila disertai minat. Menurut Dewa Ketut Sukardi (1988: 61-
62), minat dapat diartikan sebagai kesukaan, kegemaran atau kesenangan
akan sesuatu. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai suatu
prestasi, maka seyogyanya setiap siswa harus memahami minat-minatnya
sendiri agar mereka dapat membuat perencanaan dan keputusan secara
tepat. Seorang siswa akan berhasil dalam mempelajari fisika apabila dalam
diri siswa itu ada keinginan untuk belajar. Minat akan terbentuk jika ada
usaha dari dalam dirinya dan juga ada dorongan dari luar baik dari guru,
keluarga maupun lingkungannya untuk menyukai dan memperhatikan
pelajaran fisika dan berminat mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh
guru. Jika siswa mempunyai minat belajar fisika yang tinggi, siswa tersebut
akan sungguh-sungguh dalam belajar, merasa senang mengikuti penyajian
pelajaran fisika, dan bahkan dapat menemukan kesulitan-kesulitan dalam
belajar serta dapat menyelesaikan soal-soal dan praktikum karena ada daya
tarik baginya untuk mempelajari fisika. Namun sebaliknya jika siswa tidak
memiliki rasa suka ataupun tidak memiliki minat untuk belajar fisika, maka
akan sulit untuk meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Kemandirian dalam belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar.
Ketika kemandirian belajar tinggi, diharapkan prestasi belajar siswa juga
tinggi. Di beberapa sekolah tidak dipungkiri bahwa kemandirian belajarnya
masih kurang, hal tersebut terlihat ketika siswa mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru, siswa tersebut masih melihat dan bertanya kepada
teman-temannya, meminta lembar jawaban temannya. Selain itu siswa juga
masih takut untuk mengemukakan pendapatnya ketika guru memberikan
pertanyaan pada saat pelajaran berlangsung. Menurut Ali dan Asrori (2014:
107), dalam konteks proses belajar, gejala negatif yang tampak adalah
kurang mandiri dalam belajar yang berakibat pada kebiasaan belajar tidak
tahan lama dan baru belajar setelah menjelang ujian, membolos, mencontek,
serta mencari bocoran soal ujian.
Banyaknya kebiasaan atau perilaku belajar siswa yang dijumpai
menunjukkan kebiasaan yang tidak baik dalam belajarnya seperti belajar
tidak teratur, daya tahan belajar rendah, belajar bilamana menjelang ulangan
atau ujian, tidak memiliki catatan pelajaran yang lengkap, tidak terbiasa
membuat ringkasan, tidak memiliki motivasi untuk memperkaya materi
pelajaran, senang menjiplak pekerjaan teman, kurang percaya diri dalam
menyelesaikan tugas, sering datang terlambat, dan sebagainya. Oleh sebab
itu perilaku belajar yang tidak baik dapat mempengaruhi belajar siswa dan
pada gilirannya dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh
(Aunurrahman, 2012: 185).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Masalah-masalah diatas mengisyaratkan kurangnya motivasi, minat
serta kemandirian belajar yang dimiliki oleh siswa. Agar proses belajar
mengajar fisika di SMP dapat mencapai hasil yang maksimal dengan
memiliki hasil belajar yang baik, tentunya perlu ditunjang oleh berbagai
faktor internal seperti intelegensi, minat, motivasi, kreativitas, kemandirian,
dan sebagainya. Apabila masalah-masalah diatas diabaikan atau dibiarkan
secara terus menerus, maka proses belajar mengajar di sekolah tidak akan
berjalan dengan baik dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai serta dapat
menyebabkan hasil belajar fisika siswa yang rendah.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian secara lebih mendalam terkait dengan seberapa
besar pengaruh motivasi belajar, minat belajar serta kemandirian belajar
siswa terhadap hasil belajar fisika. Penulis tertarik memberi judul:
“Pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar Serta Kemandirian Belajar
Siswa Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung
Tahun Ajaran 2017/2018”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, masalah
pokok yang ingin diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018?
2. Bagaimanakah pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Bagaimanakah pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar
Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran
2017/2018?
4. Bagaimanakah pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar, Kemandirian
Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, penelitian ini mempunyai
tujuan untuk:
1. Mengetahui pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.
2. Mengetahui pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.
3. Mengetahui pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar
Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran
2017/2018.
4. Mengetahui pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar, Kemandirian
Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.
D. Hipotesis
1. Terdapat pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Terdapat pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.
3. Terdapat pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika
Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.
4. Terdapat pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar dan Kemandirian
Belajar terhadap Hasil Belajar fisika Siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.
E. Pembatasan Masalah
Agar pengkajian masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas,
maka diperlukan batasan masalah. Adapun batasan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana
Tidung.
2. Obyek penelitian adalah pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar dan
Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Tana Tidung.
3. Hasil belajar fisika dengan menggunakan dokumentasi berupa nilai
Ujian Tengah Semester siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan ada manfaatnya, antara lain:
1. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi dan bahan pertimbangan
dalam meningkatkan mutu pendidikan fisika di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Bagi guru
Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai pedoman untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran fisika di sekolah.
3. Bagi penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif
terhadap pengembangan penelitian pendidikan fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kajian Belajar
a. Pengertian Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan
belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa
berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung
kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai
peserta didik. Belajar memegang peranan penting di dalam
perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian,
dan bahkan persepsi manusia. Menurut Slameto (2013: 2), belajar
ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011: 13), belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif dan
psikomotor.
Menurut Makmun Khairani (2014: 5), belajar adalah proses
perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sengaja untuk
mendapatkan perubahan yang lebih baik. Misalnya, dari tidak tahu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari belum dapat
melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu dan lain
sebagainya.
Belajar adalah pemerolehan pengalaman baru oleh seseorang
dalam bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap, sebagai
akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu
obyek (pengetahuan), atau melalui suatu pengetahuan
(reinforcement) dalam bentuk pengalaman terhadap suatu obyek
yang ada dalam lingkungan belajar (Hamzah B. Uno, 2008: 15).
Menurut Siregar dan Hartini Nara (2011: 5), belajar adalah
suatu aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan yang bersifat
relatif konstan. Dengan demikian bahwa seseorang dikatakan telah
belajar kalau sudah terdapat perubahan tingkah laku dalam dirinya.
Selanjutnya Siregar dan Hartini Nara (2011: 4)
mendefinisikan belajar sebagai sebuah proses yang kompleks yang
di dalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut
adalah: a) bertambahnya jumlah pengetahuan, b) adanya
kemampuan mengingat dan mereproduksi, c) ada penerapan
pengetahuan, d) menyimpulkan makna, e) menafsirkan dan
mengaitkannya dengan realitas, dan f) adanya perubahan sebagai
pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Proses belajar telah terjadi dalam diri seseorang hanya dapat
disimpulkan dari hasilnya, karena aktivitas belajar yang telah
dilakukan. Seperti dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti
menjadi mengerti, dari tidak berilmu menjadi berilmu, dan
sebagainya (Syaiful Bahri Djamrah 2011: 175).
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh
setiap individu untuk memperoleh pengalaman baru serta
berubahnya tingkah laku menjadi lebih baik.
b. Tujuan Belajar
Makmun Khairani (2014: 13-15), merumuskan beberapa
tujuan kegiatan belajar adalah:
1) Belajar bertujuan untuk menambah pengetahuan dalam
berbagai bidang ilmu.
2) Belajar bertujuan untuk meningkatkan keterampilan atau
kecakapan.
3) Belajar bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan berpikir peserta didik dari berfikir yang bersifat
convergen¸ yang sifatnya hanya menerima dan mengingat,
menjadi divergen, yang sifatnya lebih terbuka luas, kreatif, dan
inovatif.
4) Belajar bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri antara
lain tingkah laku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
5) Belajar bertujuan mengubah kebiasaan, dari yang buruk menjadi
baik.
6) Belajar bertujuan mengubah sikap dari negatif menjadi positif,
tidak hormat menjadi hormat, benci menjadi sayang, dan
sebagainya.
7) Belajar bertujuan untuk mengubah pola pikir dari pola pikir
yang negatif dan tidak produktif, menjadi pola pikir yang
positif, kreatif dan produktif.
8) Belajar bertujuan untuk merubah sikap mental yang pesimis,
mudah putus asa, suka mengeluh, menjadi orang yang bersikap
optimis, ulet, tekun tanpa mengeluh.
9) Belajar bertujuan untuk mengubah, membangun dan
mengembangkan kepribadian, watak dan karakter yang
merugikan orang lain, menjadi kepribadian, watak dan karakter
yang mempunyai multi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
c. Ciri-Ciri Belajar
Menurut Makmun Khairani (2014: 8), ciri-ciri belajar dapat
dilihat dari penjabaran berikut:
1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change
of behavior). Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat
diamati dari tingkah laku yaitu adanya perubahan tingkah laku,
dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi
terampil, dan lain sebagainya. Tanpa pengamatan dari tingkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
laku hasil belajar orang tidak dapat mengetahui ada tidaknya
hasil belajar. Karena perubahan hasil belajar hendaknya
dinyatakan dalam bentuk yang dapat diamati.
2) Perubahan perilaku relative permanent, ini diartikan bahwa
perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu
tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah, akan tetapi dilain
pihak tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.
3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada
saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan tingkah laku
tersebut bersifat potensial. Artinya hasil belajar tidak serta merta
langsung dapat dilihat setelah belajar melainkan setelah proses
dan kegiatan belajar selesai.
4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau
pengalaman. Artinya belajar itu harus dilakukan secara aktif,
sengaja, terencana, bukan karena peristiwa yang insidental.
5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu
yang memperkuat penguatan. Sesuatu yang memperkuat
memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah
laku.
Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011: 15-16),
ciri-ciri belajar yaitu, sebagai berikut:
1) Perubahan yang terjadi secara sadar.
2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
2. Kajian Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai
daya penggerak dari dalam subyek untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata
“motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak
yang telah menjadi aktif (Sardiman A.M, 2007: 73).
Menurut Hamzah B. Uno (2008: 1), motivasi adalah
dorongan dasar yang mengerakkan seseorang bertingkah laku.
Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk
melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya.
Menurut W.S. Winkel (1983: 27), motivasi merupakan keseluruhan
daya penggerak yang dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang
dikehendaki oleh siswa tercapai.
Menurut Mc. Donald, “Motivation is an energy change
within the person characterized by affective arousal and
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
anticipatory goal reactions”. Motivasi adalah suatu perubahan
energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya
afektif dan reaksi untuk mengantisipasi tercapainya tujuan (dalam
Oemar Hamalik, 2001: 158).
Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk
membelajarkan siswa. Tanpa adanya motivasi, tidak mungkin siswa
memiliki kemauan untuk belajar. Oleh karena itu, membangkitkan
motivasi merupakan salah satu peran dan tugas guru dalam setiap
proses pembelajaran. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan
yang memungkinkan siswa untuk bertindak atau melakukan sesuatu
(Wina Sanjaya, 2006: 133).
Dorongan itu hanya mungkin muncul dalam diri siswa
manakala siswa merasa membutuhkan. Siswa yang merasa butuh
akan bergerak dengan sendirinya untuk memenuhi kebutuhannya.
Oleh sebab itu dalam rangka membangkitkan motivasi, guru harus
dapat menunjukkan pentingnya pengalaman dan materi belajar bagi
kehidupan siswa, dengan demikian siswa akan belajar bukan hanya
sekedar untuk memperoleh nilai atau pujian akan tetapi didorong
oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhannya (Wina Sanjaya,
2006: 133).
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa motivasi belajar merupakan suatu dorongan kekuatan atau
energi penggerak yang terdapat dari dalam diri seseorang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
melakukan kegiatan belajar serta menciptakan proses perubahan
tingkah laku yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan.
b. Jenis-Jenis Motivasi Belajar
Dalam membicarakan jenis-jenis motivasi, akan dibahas dari
dua sudut pandang yakni motivasi intrinsik dan motivasi ektrinsik.
Sardiman A.M (2007: 89-91), menyatakan bahwa motivasi ada dua
yaitu, motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
1) Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai
bentuk motivasi dalam aktivitas belajar dimulai dan diharuskan
berdasarkan suatu dorongan dalam diri dan secara mutlak
berkaitan dengan aktifitas belajarnya.
2) Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar. Rangsangan
itu dapat muncul berupa hadiah atau dukungan dari lingkungan
keluarga maupun masyarakat. Dalam belajar apabila mendapat
fasilitas, pehatian orang tua dan kondisi lingkungan yang ada
disekitarnya maka akan muncul motivasi untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c. Fungsi Motivasi Belajar
Menurut Oemar Hamalik (2001: 161), fungsi motivasi
belajar ada tiga, yaitu:
1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan
Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti
belajar.
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah
Artinya menggarahkan perbuatan ke arah pencapaian tujuan
yang diinginkan.
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak
Motivasi ini berfungsi sebagai mesin, besar kecilnya motivasi
akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan atau
perbuatan.
Menurut Sardiman A.M (2007: 85) ada tiga fungsi
motivasi, yaitu sebagai berikut:
1) Mendorong manusia untuk berbuat
Jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan
Yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian
motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3) Menyeleksi perbuatan
Yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut.
Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat
berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya
motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.
Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama di
dasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat
melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa
akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
d. Peranan Motivasi dalam Belajar
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami
dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang
sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam
belajar dan pembelajaran, antara lain (Hamzah B. Uno, 2008: 27-
28):
1) Peran Motivasi dalam menentukan penguatan belajar
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila
seseorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
yang memerlukan pemecahan, dan hanya dipecahkan berkat
bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya.
2) Peran Motivasi dalam memperjelas tujuan belajar
Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya
dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar
sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui
atau dinikmati manfaatnya bagi anak.
3) Motivasi menentukan ketekunan belajar
Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan
berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan
harapan memperoleh hasil yang baik.
e. Cara Memotivasi Belajar Siswa
Sardiman A.M (2007: 92-95), mengemukakan beberapa
bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar di sekolah, seperti berikut:
1) Memberi angka
Angka dalam hal ini adalah nilai. Banyak siswa yang
beranggapan bahwa belajar itu untuk mendapatkan angka atau
nilai yang baik. Oleh karena itu, langkah yang perlu dilakukan
seorang guru adalah bagaimana memberikan angka yang terkait
dengan values yang terkandung dalam setiap pengetahuan siswa
sehingga tidak hanya nilai kognitif saja tetapi juga keterampilan
afeksinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2) Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah
selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin
tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak
berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut.
3) Saingan/kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar siswa. Persaingan antar individual
maupun kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
4) Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga
bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai
salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Penyelesaian
tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri bagi
siswa.
5) Memberi ulangan
Memberi ulangan merupakan salah satu sarana motivasi. Tetapi
dalam memberikan ulangan jangan terlalu sering, karena siswa
akan merasa bosan dan bersifat rutinitas.
6) Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi
kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat,
maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan
suatu harapan hasilnya terus meningkat.
7) Pujian
Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan
sekaligus merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang
tepat akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan
mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan
membangkitkan harga diri.
8) Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
9) Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, yaitu ada unsur kesengajaan. Hal ini lebih
baik apabila dibandingkan dengan suatu kegiatan yang tanpa
maksud. Berarti dalam diri anak didik itu memang ada motivasi
untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih
baik.
10) Minat
Proses belajar akan lancar apabila disertai dengan minat.
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat
sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang
pokok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
11) Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa,
merupakan alat motivasi yang sangat tepat. Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat
berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk
terus belajar.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
motivasi dapat ditumbuhkan melalui cara-cara mengajar yang
bervariasi sehingga mampu menumbuhkan hasrat dan menarik
perhatian siswa, memberikan ulangan dapat memberi kesempatan
kepada peserta didik menyalurkan dan untuk mengetahui
keberhasilan siswa dalam belajar, pemberian pujian dan hadiah atas
prestasi siswa juga bisa membangkitkan semangat untuk lebih giat
belajar sehingga tujuan pendidikan dan keberhasilan pembelajaran
dapat tercapai.
f. Ciri-Ciri Motivasi Belajar
Pada hakikatnya motivasi belajar adalah dorongan internal
dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan
beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai
peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Menurut
Hamzah B. Uno (2008: 23), indikator motivasi belajar dapat di
klasifikasikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2) Adanya dorongan dalam kebutuhan belajar
3) Adanya harapan dan cita-cita dan masa depan
4) Adanya perhargaan dalam belajar
5) Adanya keinginan menarik dalam belajar
6) Adanya lingkungan yang kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Sedangkan menurut Sardiman A.M (2007: 83), motivasi yang
ada dalam diri seseorang memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
1) Tekun dalam menghadapi tugas (dapat bekarja terus-menerus
dalam waktu yang lama, tidak berhenti sebelum selesai)
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa). Tidak
memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik
mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah
dicapainya).
3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
4) Lebih senang bekerja dan mengerjakan secara mandiri
5) Lebih cepat bosan dengan tugas yang rutin selalu sama atau
berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif
6) Dapat mempertahankan pendapatnya
7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini
8) Senang mencari dan memecahkan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti diatas, maka orang
tersebut selalu memiliki motivasi yang cukup kuat karena ciri-ciri
motivasi tersebut sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Kajian Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Menurut W.S Winkel (1983: 30), minat adalah kecenderungan
yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang/hal
tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.
Sedangkan Menurut Slameto (2013: 180), minat adalah suatu rasa
lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa
ada yang menyuruh. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek
tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar
terhadap subjek tersebut. Eveline Siregar dan Hartini Nara (2011:
176), mendefinisikan minat sebagai kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar untuk sesuatu.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011: 166), minat adalah
kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu
aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan
rasa senang. Minat tidak hanya diekspresikan melalui pernyataan
yang menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai sesuatu
daripada yang lainnya, tetapi dapat juga diimplementasikan melalui
partisipasi aktif dalam suatu kegiatan. Minat besar pengaruhnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
terhadap aktivitas belajar. Anak didik yang berminat terhadap suatu
mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh,
karena ada daya tarik baginya.
Minat belajar adalah sesuatu keinginan atas kemauan yang
disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya
melahirkan rasa senang akan perubahan tingkah laku, baik berupa
pengetahuan, sikap dan ketrampilan (Donni Juni Priansa 2015: 61).
Selanjutnya Y.B Sudarmanto (1993: 3), mendefinisikan bahwa
minat belajar pada dasarnya sebagai sikap "ketaatan" pada kegiatan
belajar, baik lewat jadwal maupun inisiatif spontan. Tidak mudah
bagi seseorang untuk mendapatkan atau merasakan minat itu.
Menurut Gie (1998), minat merupakan salah satu faktor pokok
untuk meraih sukses dalam suatu studi. Penelitian-penelitian di
Amerika Serikat mengenai salah satu sebab utama dari kegagalan
studi para pelajar menunjukkan bahwa penyebabnya adalah
kekurangan minat.
Minat melahirkan perhatian spontan yang memungkinkan
terciptanya konsentrasi untuk waktu yang lama dengan demikian,
minat merupakan landasan bagi konsentrasi. Minat bersifat pribadi,
orang lain tidak bisa menumbuhkannya dalam diri siswa, tidak dapat
memelihara dan mengembangkan minat itu, serta tidak mungkin
berminat terhadap sesuatu hal sebagai wakil dari masing-masing
siswa (Gie, 1995, dalam Makmun Khairani, 2014: 143).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lebih lanjut Gie (1998), mengatakan arti penting minat dalam
kaitannya dengan pelaksanaan studi, yaitu; a) minat melahirkan
perhatian yang serta merta, b) minat memudahkan terciptanya
konsentrasi, c) minat mencegah gangguan dari luar, d) minat
memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan, 5) minat
memperkecil kebosanan belajar di dalam diri sendiri (dalam
Makmun Khairani, 2014: 143).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat
merupakan suatu kondisi atau suatu dorongan dari dalam diri
seseorang untuk cenderung tetap memperhatikan suatu objek atau
kegiatan yang bisa menyebabkan timbulnya kesenangan, kesukaan,
kegemaran dan mendatangkan kepuasan diri.
b. Faktor-Faktor Menumbuhkan Minat belajar
Apabila ada individu mempunyai minat terhadap suatu obyek
atau aktivitas, maka ia akan berhubungan secara aktif dengan obyek
atau aktivitas yang menarik perhatiannya itu. Menurut Y.B
Sudarmanto (1993: 4), ada beberapa langkah untuk menimbulkan
minat belajar pada siswa, diantaranya adalah:
1) Arahkan perhatian siswa pada tujuan yang hendak dicapai!
2) Kenalilah unsur-unsur “permainan” dalam aktivitas belajar!
3) Rencanakan aktivitas belajar dan ikutilah rencana itu!
4) Pastikan tujuan belajar saat ini, misalnya menyelesaikan
pekerjaan rumah atau laporan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
5) Dapatkan “kepuasan” setelah menyelesaikan jadwal belajar!
6) Bersikaplah positif menghadapi kegiatan belajar!
7) Latihlah “kebebasan” emosi selama belajar!
8) Gunakanlah seluruh kemampuan untuk mencapai target belajar
setiap hari!
9) Tanggulangilah gangguan-gangguan selama belajar!
10) Berperan aktif dalam diskusi pelajaran di sekolah!
11) Dapatkan bahan-bahan yang mendukung aktivitas belajar!
12) Carilah pengajar atau guru yang dapat mengevaluasi hasil
belajar!
Sedangkan menurut Makmun Khairani (2014: 148), faktor
yang dapat menumbuhkan minat dalam belajar adalah sebagai
berikut:
1) Faktor kebutuhan dari dalam
Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan
dengan jasmani dan kejiwaan
2) Faktor motif sosial
Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh
motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan,
penghargaan dari lingkungan ia berada
3) Faktor emosional
Faktor emosional merupakan ukuran intensitas seseorang dalam
menaruh perhatian terhadap suatu kegiatan/objek tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
c. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar
Minat pada hakekatnya merupakan sebab akibat dari
pengalaman. Minat berkembang sebagai hasil dari suatu kegiatan
dan akan menjadi sebab yang akan dipakai lagi dalam kegiatan yang
sama (Crow dan Crow, 1973, dalam Makmun Khairani, 2014: 139-
140). Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1) The factor inner urge
Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup
yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseoarang akan
mudah menimbulkan minat. Misalnya kecenderungan terhadap
belajar, dalam hal ini seseorang mempunyai hasrat ingin tahu
terhadap ilmu pengetahuan.
2) The factor of social motive
Minat seseorang terhadap obyek atau sesuatu hal. Disamping itu
juga dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri manusia dan oleh
motif social, misal seseorang berminat pada prestasi tinggi agar
dapat status sosial yang tinggi pula.
3) Emotional factor
Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap
obyek misalnya perjalanan sukses yang dipakai individu dalam
suatu kegiatan tertentu dapat pula membangkitkan perasaan
senang dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami
akan menyebabkan minat seseorang berkembang.
d. Fungsi Minat Dalam Belajar
Minat merupakan salah satu faktor untuk meraih sukses dalam
belajar. Makmun Khairani (2014: 146-147), menjelaskan peranan
dan fungsi penting minat dalam pelaksanaan belajar atau studi antara
lain sebagai berikut:
1) Minat memudahkan terciptanya konsentrasi
Perhatian serta merta yang diperoleh secara wajar dan tanpa
paksaan memudahkan berkembangnya konsentrasi, yaitu
pemusatan pemikiran terhadap suatu pelajaran.
2) Minat mencegah gangguan perhatian dari luar
Minat belajar mencegah terjadinya gangguan perhatian yang
bersumber dari luar misalnya, orang berbicara. Seseorang
mudah terganggu perhatiannya atau sering mengalami
pengalihan perhatian dari pelajaran kepada suatu hal yang lain
disebabkan karena minat belajarnya kecil.
3) Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan
Daya mengingat bahan pelajaran hanya mungkin terlaksana
kalau seseorang berminat terhadap pelajarannya.
4) Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri
Segala sesuatu yang membosankan, sepele dan terus-menerus
berlangsung secara otomatis tidak akan bisa memikat perhatian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Oleh karena itu, penghapusan kebosanan dalam belajar dari
seseorang juga hanya bisa terlaksana dengan menumbuhkan
minat belajar dan kemudian meningkatkan minat tersebut
sebesar-besarnya.
e. Ciri-Ciri Minat Belajar
Menurut Slameto (2010) peserta didik yang berminat dalam
belajar mempunyai ciri-ciri (dalam Nur Alfiyana, 2017), sebagai
berikut:
1) Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus;
2) Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati;
3) Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasaan pada sesuatu
yang diminati. Ada rasa ketertarikan pada sesuatu aktivitas-
aktivitas yang diminati;
4) Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang
lainnya;
5) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan
kegiatan.
Selanjutnya menurut Sukartini (Sukartini, 2001), ciri atau
indikator minat belajar peserta didik terdiri dari (dalam Donni Juni
Priansa, 2015: 62):
1) Keinginan untuk mengetahui/memiliki sesuatu
2) Obyek-obyek atau kegiatan yang disenangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3) Jenis kegiatan untuk memperoleh sesuatu yang disenagi
4) Upaya-upaya yang dilakukan untuk merealisasikan
keinginan/rasa senang terhadap objek atau kegiatan tertentu.
4. Kajian Kemandirian Belajar
a. Pengertian Kemandirian Belajar
Belajar mandiri adalah cara belajar aktif dan partisipatif untuk
mengembangkan diri masing-masing individu yang tidak terikat
dengan orang lain. Belajar mandiri merupakan belajar dalam
mengembangkan diri, ketrampilan dengan cara tersendiri (Martinis
Yamin, 2008: 115). Menurut Ali dan Asrori (2005: 114),
kemandirian merupakan suatu kekuatan internal individu yang
diperoleh melalui proses individuasi.
Menurut Eti Nurhayati (2011: 60), kemandirian belajar tidak
sama dengan otodidak. Kemandirian belajar bukan berarti belajar
seorang diri, tetapi belajar dengan inisiatif sendiri, dengan ataupun
tanpa bantuan orang lain yang relevan untuk membuat keputusan
penting dalam menemukan kebutuhan belajarnya.
Menurut Kozma, Belle dan William (1978), kemandirian
belajar merupakan bentuk belajar yang memberikan kesempatan
kepada pembelajar untuk menentukan tujuan, sumber dan kegiatan
belajar sesuai dengan kebutuhan sendiri. Dalam proses belajar,
pembelajar dapat berpartisipasi secara aktif menentukan apa yang
akan dipelajari dan bagaimana cara mempelajarinya (dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Nurhayati, 2011: 61). Selanjutnya Wedmeyer (1973) menjelaskan,
kemandirian belajar sebagai cara belajar yang memberikan
kebebasan, tanggung jawab dan kewenangan yang lebih besar
kepada pembelajar dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi kegiatan belajarnya (dalam Eti Nurhayati, 2011: 61).
Menurut Wedemeyer (1983), kemandirian perlu diberikan
kepada peserta didik supaya mereka mempunyai tanggung jawab
dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya dalam mengembangkan
kemampuan belajar atas kemauan sendiri (dalam Rusman, 2013:
354). Sikap-sikap tersebut perlu dimiliki peserta didik karena sikap
tersebut merupakan ciri kedewasaan orang terpelajar. Menurut
Herman Holstein (1986: 186), kemandirian merupakan unsur
penting dalam kegiatan belajar dan jelas dapat memperbaiki mutu
karena menyangkut inisiatif pelajar.
Berdasarkan pengertian dari kemandirian belajar diatas, maka
kemandirian belajar merupakan kegiatan belajar mandiri.
Kedewasaan merupakan ciri dari siswa yang memiliki kemandirian
belajar. Siswa yang mandiri akan berusaha mencari sumber belajar
yang diperlukannya dalam belajar. Dalam belajar mandiri ini siswa
akan berusaha terlebih dahulu untuk memahami isi pelajaran yang
dibaca atau didengarnya sehingga siswa tidak akan bergantung pada
bantuan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
b. Karakteristik Kemandirian Belajar
Menurut Hiemstra, ada beberapa karakteristik kemandirian
belajar (dalam Eti Nurhayati, 2011: 69), yaitu:
1) Setiap pembelajar berusaha meningkatkan tanggung jawab
untuk mengambil berbagai keputusan dalam usaha belajarnya.
2) Kemandirian belajar dipandang sebagai suatu sifat yang sudah
ada pada setiap orang dan situasi pembelajaran.
3) Kemandirian belajar bukan berarti memisahkan diri dengan
orang lain dalam pembelajaran.
4) Dengan kemandirian belajar, pembelajar dapat dapat
mentransfer hasil belajarnya yang berupa pengetahuan dan
ketrampilan ke dalam situasi yang lain.
5) Pembelajar dapat melibatkan berbagai sumber daya dan
aktivitas, seperti: membaca sendiri, belajar kelompok, latihan-
latihan, dialog elektronik, dan kegiatan korespondensi.
6) Peran aktif guru masih dimungkinkan, seperti dialog dengan
pembelajar, pencarian sumber, pengevaluasi hasil, dan memberi
gagasan-gagasan kreatif.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
Menurut Hasan Basri (1995: 53-54), kemandirian belajar
siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor yang terdapat
didalam dirinya sendiri (faktor endogen) dan faktor-faktor yang
terdapat diluar dirinya (faktor eksogen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
1) Faktor Endogen (Internal)
Faktor endogen atau internal adalah semua pengaruh yang
bersumber dari dalam dirinya sendiri, seperti keadaan keturunan
dan konstitusi tubuhnya sejak dilahirkan dengan segala
perlengkapan yang melekat padanya. Segala sesuatu yang
dibawa sejak lahir adalah merupakan bekal dasar bagi
pertumbuhan dan perkembangan individu selanjutnya.
Bermacam-macam sifat dasar dari ayah dan ibu mungkin akan
didapatkan di dalam diri seseorang, seperti bakat, dan potensi
intelektual yang akan berpengaruh pada kemandirian
belajarnya.
2) Faktor Eksogen (Eksternal)
Faktor eksogen atau eksternal adalah semua keadaan atau
pengaruh yang berasal dari luar dirinya, sering pula dinamakan
dengan faktor lingkungan. Lingkungan kehidupan yang
dihadapi individu sangat mempengaruhi perkembangan
kepribadian seseorang, baik dalam segi negatif maupun positif.
Lingkungan keluarga dan masyarakat yang baik terutama dalam
bidang nilai dan kebiasaan-kebiasaan hidup akan membentuk
kepribadian, termasuk pula dalam hal kemandirian belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Ali dan Asrori (2014: 118-119), menyebutkan faktor yang
mempengaruhi kemandirian belajar, antara lain:
1) Gen atau keturunan orang tua
Sifat kemandirian yang dimiliki orang tua akan menurun kepada
anaknya.
2) Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua yang diterapkan dalam mendidik anak akan
mempengaruhi perkembangan kemandirian seseorang.
3) Sistem pendidikan
Proses pendidikan di sekolah yang tidak mengembangkan
demokrasi pendidikan akan menghambat perkembangan
kemandirian siswa.
4) Sistem kehidupan di masyarakat
Sistem kehidupan yang terlalu menekan pentingnya hirarki
struktur sosial, dapat menghambat perkembangan kemandirian
siswa.
d. Manfaat Belajar Mandiri
Betapa besar manfaat belajar mandiri belumlah banyak dirasa
oleh peserta didik, karena belajar mandiri ini belum terisolasi di
kalangan peserta didik. Budaya belajar mandiri belum begitu
berkembang di kalangan para siswa di Indonesia, mereka masih
beranggapan bahwa guru satu-satunya sumber ilmu. Sebagian
mereka yang berhasil dalam belajar karena memanfaatkan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mandiri atau belajar yang tidak terfokus kepada kehadiran sang
guru, tatap muka di kelas, dan kehadiran teman belum dilihat
(Martinis Yamin, 2008: 116).
Menurut Martinis Yamin (2008: 117-118), belajar mandiri
memiliki manfaat yang banyak terhadap kemampuan kognisi, afeksi
dan psikomotorik siswa yaitu:
1) Memupuk tanggung jawab
2) Meningkatkan keterampilan
3) Memecahkan masalah
4) Mengambil keputusan
5) Berfikir kreatif
6) Berfikir kritis
7) Percaya diri yang kuat
8) Menjadi guru bagi dirinya sendiri
e. Ciri-Ciri Kemandirian Belajar
Menurut Paul Suparno, dkk (2003: 63), ciri-ciri kemandirian
belajar siswa, yaitu:
1) Sikap-sikap penuh kepercayaan dan dapat dipercaya
2) Sikap-sikap yang penuh tanggung jawab terhadap keputusan
dan perilaku pilihan bebasnya sendiri
3) Keberanian untuk menghadapi permasalahan hidup sendiri
4) Kemampuan berinisiatif
5) Ketidakmampuan pasif pada orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
6) Tidak gampang terpengaruh dari pihak lain
7) Kemampuan untuk memilih dan mengambil keputusan secara
bebas dan sadar.
Menurut Sunaryo Kartadinata (2001), ada 5 aspek yang dapat
dijadikan indikator kemandirian belajar (dalam Rasdjo Dedi, dkk.
2016), antara lain:
1) Bebas bertanggung jawab, dengan ciri-ciri mampu
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan tanpa bantuan orang
lain, tidak menunda waktu dalam mengerjakan tugas, mampu
membuat keputusan sendiri, mampu menyelesaikan masalah
sendiri dan bertanggung jawab atau menerima resiko dari
perbuatannya.
2) Progresif dan ulet, dengan ciri-ciri tidak mudah menyerah bila
menghadapi masalah, tekun dalam usaha mengejar prestasi,
mempunyai usaha dalam mewujudkan harapannya, melakukan
berbagai cara untuk mencapai tujuan dan menyukai hal-hal yang
menantang.
3) Inisiatif atau kreatif, dengan ciri-ciri mempunyai kreatifitas
yang tinggi, mempunyai ide-ide yang cemerlang, menyukai hal-
hal yang baru, suka mencoba-coba dan tidak suka meniru orang
lain.
4) Pengendalian diri, dengan ciri-ciri mampu mengendalikan
emosi, mampu mengendalikan tindakan, menyukai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
penyelesaian masalah secara damai, berpikir dulu sebelum
bertindak dan mampu mendisiplinkan diri.
5) Kemantapan diri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri secara
mendalam, dapat menerima diri sendiri, percaya pada
kemampuan sendiri, memperoleh kepuasan dari usaha sendiri
dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
5. Kajian Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Evaluasi dan belajar berhubungan sangat erat. Suatu usaha
belajar yang dilakukan oleh seseorang baru akan diketahui hasilnya
melalui proses evaluasi. Tanpa evaluasi sulit diketahui apakah usaha
belajar yang dilakukan oleh seseorang telah mencapai hasil yang
diharapkan. Menurut Nyayu Khodijah (2014: 190), hasil belajar
adalah suatu proses dan alat yang digunakan guru untuk membuat
keputusan tentang kemajuan belajar yang dicapai oleh siswa.
Eveline Siregar dan Hartini Nara (2011: 144), berpendapat bahwa
penilaian hasil belajar adalah segala macam prosedur yang
digunakan untuk mendapat informasi mengenai unjuk kerja
(performance) siswa atau seberapa jauh siswa dapat mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Menurut Gronlund (1976), hasil belajar adalah suatu hasil
yang diharapkan dari pembelajaran yang telah ditetapkan dalam
rumusan tertentu (dalam Nyayu khodijah, 2014: 189). Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
menurut Sudijarto (1993), hasil belajar adalah tingkat pernyataan
yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran
sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Karenanya, hasil
belajar siswa mencakup tiga aspek, yaitu: aspek kognitif, aspek
afektif, dan aspek psikomotorik (dalam Nyayu Khodijah, 2014:
189).
Menurut Nana Sudjana (2009: 22), hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Pada hakikatnya hasil belajar siswa adalah
perubahan-perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil
belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif,
afektif, dan psikomotoris (2009: 3).
Nyayu Khodijah (2014: 190), merumuskan beberapa
pendapat mengenai evaluasi hasil belajar, ada tiga unsur evaluasi
hasil belajar, yaitu:
1) Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis dan
berkesinambungan.
2) Dalam evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data
berkenaan dengan objek yang dievaluasi.
3) Evaluasi dalam pembelajaran tidak terlepas dari tujuan
pembelajaran yang dirumuskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Taksonomi Bloom mengatakan prestasi belajar dapat dicapai
melalui tiga kategori ranah. Ranah tersebut antara lain kognitif,
afektif, dan psikomotoris (dalam Nana Sudjana, 2009: 22-23).
1) Ranah kognitif berhubungan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2) Ranah afektif berkaitan dengan sikap meliputi lima aspek, yakni
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi.
3) Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan
dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah
psikomotoris, yakni gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar,
kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan
ketrampilan kompleks, dan gerakan eksperensif dan
interpretatif.
Selanjutnya menurut Rusman (2013: 78), penilaian hasil
belajar adalah kegiatan atau cara yang ditunjukkan untuk
mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dan juga
proses pembelajaran yang telah dilakukan. Penilaian hasil belajar
yang tidak serius akan sangat mengecewakan siswa, sehingga akan
memperlemah belajar siswa.
Oleh karena itu, agar kegiatan penilaian ini dapat
membangun semangat belajar para siswa, maka hendaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dilakukan dengan serius, sesuai dengan ketentuannya, jangan sampai
terjadi manipulasi, sehingga hasilnya dapat objektif (Rusman, 2013:
114).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa evaluasi hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap
hasil-hasil belajar yang dicapai peserta didik dengan prosedur dan
dengan kriteria tertentu untuk mengetahui seberapa jauh peserta
didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah di
tetapkan.
b. Tujuan Evaluasi Hasil Belajar
Pasaribu dan Simanjuntak (dalam Abu Ahmadi dan Widodo
Supriyono, 2013: 200), menegaskan bahwa tujuan evaluasi hasil
belajar ada dua yaitu, tujuan evaluasi umum dan khusus.
1) Tujuan umum dari evaluasi adalah sebagai berikut:
a) Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf
kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang diharapkan;
b) Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/
pengamalan yang didapat;
c) Menilai metode mengajar yang dipergunakan.
2) Tujuan khusus dari evaluasi adalah sebagai berikut:
a) Merangsang kegiatan siswa;
b) Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
c) Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan
perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan;
d) Memperoleh bahwa laporan tentang perkembangan siswa
yang diperlakukan orang tua dan lembaga pendidikan;
e) Memperbaiki mutu pelajaran atau cara belajar dan metode
belajar.
c. Fungsi Evaluasi Dalam Belajar
Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2013: 200),
fungsi evaluasi dalam kaitannya dengan kegiatan belajar-mengajar
mempunyai fungsi yang amat penting, yaitu:
1) Untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru
sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar-mengajar, serta
mengadakan perbaikan program bagi murid;
2) Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau
hasil belajar dari setiap murid. Antara lain digunakan dalam
rangka pemberian laporan kemajuan belajar murid kepada orang
tua, penentuan kenaikan kelas serta penentuan lulus tidaknya
seorang murid;
3) Untuk menentukan situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai
dengan tingkat kemampuan (dan karakteristik lainnya) yang
dimiliki oleh murid;
4) Untuk mengenal latar belakang (psikologis, fisik, dan
lingkungan) murid yang mengalami kesulitan belajar, nantinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pemecahan kesulitan-
kesulitan belajar yang timbul.
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar disebabkan
oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi
belajar, yaitu berasal dari dalam diri peserta didik yang belajar, dan
ada pula dari luar dirinya.
Menurut Suryabrata, (dalam Nyayu Khodijah, 2014: 58-61)
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu:
1) Faktor- faktor yang berasal dari dalam diri pembelajar, yang
meliputi:
a) Faktor-faktor Fisiologis
i. Keadaan tonus jasmani pada umumnya
Keadaan tonus jasmani berpengaruh pada kesiapan dan
aktivitas belajar. Orang yang keadaan jasmaninya
segar akan siap dan aktif dalam belajarnya, sebaiknya
orang yang keadaan jasmaninya lesu dan lelah akan
mengalami kesulitan untuk menyiapkan diri dan
melakukan aktivitas untuk belajar.
ii. Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu
Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu, terutama
kesehatan panca indera akan mempengaruhi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Panca indera merupakan alat untuk belajar. Karenanya,
berfungsinya indera dengan baik merupakan syarat
untuk dapatnya belajar itu dengan dengan baik.
b) Faktor-faktor Psikologis
i. Minat
Adanya terhadap objek yang dipelajari akan
mendorong orang untuk mempelajari sesuatu dan
mencapai hasil belajar yang maksimal. Karena
komponen psikis yang berperan mendorong seseorang
untuk meraih tujuan yang diinginkan, sehingga ia
bersedia melakukan kegiatan berkisar objek yang
diamati.
ii. Motivasi
Motivasi seseorang akan menentukan hasil belajar
yang dicapainya. Bahkan dua orang yang sama-sama
menunjukkan perilaku belajar yang sama, namun
memiliki motivasi belajar yang berbeda akan mendapat
hasil belajar yang relatif berbeda.
iii. Inteligensi
Merupakan modal utama dalam melakukan aktivitas
belajar dan mencapai hasil belajar yang maksimal.
Orang berinteligensi rendah tidak mungkin mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
hasil belajar yang melebihi orang yang berinteligensi
tinggi.
iv. Memori
Kemampuan untuk merekam, menyimpan dan
mengungkapkan kembali apa yang telah dipelajari dan
sangat membantu dalam proses belajar dan mencapai
hasil belajar yang lebih baik
v. Emosi
Penelitian tentang otak menunjukkan bahwa emosi
yang positif sangat membantu kerja saraf otak untuk
“merekatkan” apa yang dipelajari di dalam memori
(Goleman,1995; LeDouk,1993, MacLean, 1990).
Karena informasi pelajaran yang dikirim ke pusat
memori melalui amygdala sebagai pusat emosi berjalan
tanpa halangan.
2) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pembelajar, yang
meliputi:
a) Faktor-faktor Sosial
i. Orang tua
Orang tua sangat berperan penting dalam belajar anak.
Pola asuh orang tua, fasilitas belajar yang disediakan,
perhatian, dan motivasi merupakan dukungan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
yang harus diberikan orang tua untuk kesuksesan
belajar anak.
ii. Guru
Kompetensi pribadi dan profesionalis guru sangat
berpengaruh pada proses dan hasil belajar yang dicapai
anak didik.
iii. Teman-teman atau orang-orang di sekitar lingkungan
belajar
Kehadiran orang lain secara langsung maupun tidak
langsung dapat berpengaruh buruk atau baik pada
belajar seseorang.
b) Faktor-faktor Non Sosial
i. Keadaan udara, suhu, dan cuaca.
Keadaan udara dan suhu yang terlalu panas dapat
membuat seseorang tidak nyaman belajar sehingga
juga tidak dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
ii. Waktu (pagi, siang, atau malam).
Sebagian besar orang lebih mudah memahami
pelajaran di waktu pagi hari dibandingkan pada waktu
siang atau sore hari.
iii. Tempat (letak dan pergedungannya).
Seseorang biasanya sulit belajar di tempat yang ramai
dan bising.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
iv. Alat-alat atau perlengkapan belajar.
Dalam pelajaran tertentu yang memerlukan alat,
belajar tidak akan mencapai hasil yang maksimal jika
tanpa alat tersebut.
Berdasarkan pendapat diatas prestasi belajar yang dicapai
seseorang tidak lepas dari adannya interaksi antar dua faktor yang
saling mempengaruhi, yaitu faktor internal dan faktor ekternal.
Faktor internal adalah segala sesuatu yang ada pada diri seseorang,
sedangkan faktor eksternal yaitu segala sesuatu yang berasal dari
luar diri seseorang.
B. Penelitian Yang Relevan
Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan, terdapat penelitian
yang relevan dengan penelitian ini, yaitu skripsi yang ditulis oleh Pery
Surya Atmaja (2016) dengan judul “Motivasi Belajar Fisika Dan Minat
Pada Bidang Fisika Siswa Jurusan IPA Beberapa SMA Di Yogyakarta”.
Terdapat kemiripan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh
Pery Surya Atmaja yaitu objek yang akan di teliti adalah motivasi belajar
dan minat belajar siswa, namun dalam penelitian ini peneliti menambahkan
objek yang akan diteliti yaitu kemandirian belajar yang serupa dengan
penelitian yang dilakukan oleh Fidelia Destyari Dyan Irianti (2016) dengan
judul “Hubungan Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar Dengan Hasil
Belajar Fisika Kelas XI-IPA Semester 2 SMA Pius Bakti Utama Purworejo
Tahun Ajaran 2015/2016”. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
kuantitatif dengan analisa korelasi person dengan taraf signifikansi 0,05
yang juga serupa dengan penelitian Pery Surya Atmaja (2016) dan Fidelia
Destyari Dyan Irianti (2016).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pery Surya Atmaja (2016)
menunjukan bahwa (1) motivasi siswa terhadap belajar fisika berada dalam
katagori baik. Terdapat perbedaan tingkat motivasi belajar fisika secara
signifikan dari siswa jurasan IPA di empat sekolah yang diteliti. Ada
kemungkinan sistem pembelajaran guru yang berbeda menjadi penyebab
perbedaan motivasi siswa dalam belajar fisika; (2) minat dan perhatian
siswa dalam belajar fisika serta harapan dan cita-cita masa depan yang
berkaitan dengan fisika dalam katagori cukup. Sementara hasil penelitian
yang dilakukan oleh Fidelia Destyari Dyan Irianti (2016) menunjukan
bahwa (1) tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika, (2) terdapat hubungan yang
positif dan tidak signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar
fisika, dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
kemandirian belajar dan fasilitas belajar.
C. Kerangka Berpikir
Setiap individu disertai dengan adanya motivasi. Motivasi
merupakan bagian penting dalam kegiatan, termasuk aktivitas belajar.
Siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi
yang tinggi untuk berprestasi. Dengan kata lain, siswa akan melakukan
aktivitas belajarnya dengan baik apabila ada faktor pendorong (motivasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Artinya semakin besar motivasi berprestasi siswa, makin mendorongnya
untuk belajar lebih konsisten. Ketika seorang siswa mempunyai motivasi
belajar yang tinggi, siswa diharapkan dapat meningkatkan kegiatan
belajarnya sehingga prestasi belajarnya pun akan meningkat. Motivasi
setiap individu pada hakikatnya tidak sama, ada yang tingkat motivasinya
tinggi dan ada juga yang tingkat motivasinya rendah, sehingga setiap siswa
mempunyai prestasi belajar yang berbeda-beda dalam mencapai suatu
tujuan.
Minat terhadap sesuatu merupakan modal yang besar untuk
mencapai tujuan yang diminati itu. Setiap individu yang mempunyai minat
yang besar terhadap pelajaran di sekolah secara otomatis menaruh minat
yang tinggi untuk belajar. Minat belajar fisika yang besar cenderung
menghasikan hasil yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan
menghasilkan prestasi yang rendah.
Fisika merupakan salah satu pelajaran yang banyak dalam hitungan
dibandingkan dengan teori. Oleh karena itu dalam memahami pelajaran
fisika siswa tidak hanya cukup mendengarkan dan membaca untuk
mencapai hasil belajar yang maksimal, tetapi harus dengan memperbanyak
latihan soal-soal atau mengerjakan tugas. Kemandirian belajar seseorang
dapat dipandang sebagai proses dan hasil. Dengan kata lain, kemandirian
belajar dapat dipandang sebagai metode belajar dan juga sebagai hasil
proses belajar yang melekat menjadi karakteristik pembelajar itu sendiri.
Kemandirian belajar sebagai proses mengandung makna pembelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
mempunyai tanggung jawab besar dalam mencapai tujuan belajar tanpa
tergantung kepada orang lain, guru, atau faktor eksternal lainnya.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat digambarkan kerangka
berfikir penelitian pada Gambar 2.1. Pengaruh motivasi belajar, minat
belajar serta kemandirian belajar terhadap hasil belajar fisika.
Gambar 2.1. Kerangka berfikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif bersifat korelatif yang menganalisis data dengan alat statistik
dalam bentuk angka-angka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas yaitu motivasi belajar (X1), Minat Belajar (X2),
Kemandirian Belajar (X3), terhadap variabel terikat Hasil Belajar Fisika (Y).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tana Tidung, beralamat
di Jl. Abdulah, Tanah Merah, Tana Lia, Tana Tidung. Waktu penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Oktober 2017.
C. Sampel Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang dilakukan adalah siswa kelas VIII SMP Negeri
1 Tana Tidung.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang dilakukan adalah motivasi belajar, minat belajar,
kemandirian belajar dan hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Tana Tidung.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah variabel bebas
(independent) dan variabel terikat (dependent).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
1. Variabel bebas (independent):
a. Motivasi Belajar dinyatakan sebagai X1.
b. Minat Belajar dinyatakan sebagai X2.
c. Kemandirian Belajar dinyatakan sebagai X3.
2. Variabel terikat (dependent) penelitian ini adalah Hasil Belajar Fisika
dinyatakan sebagai Y.
Gambar 3.1. Hubungan antar variabel bebas X1, X2, X3, dan variabel
terikat Y
Keterangan:
X1 = Motivasi Belajar
X2 = Minat Belajar
X3 = Kemandirian Belajar
Y = Hasil Belajar Fisika
= Pengaruh X1 terhadap Y, X2 terhadap Y, X3 terhadap Y
= Pengaruh ketiga variabel bebas secara bersama-sama
terhadap Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
E. Instrumen Penelitian
Instrumen ialah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian. Bentuknya dapat berupa tes tertulis, angket, wawancara,
dokumentasi, dan observasi (Suparno, 2014: 53). Untuk penelitian ini
instrumen yang digunakan ada dua jenis yakni angket/kuesioner dan
dokumentasi.
1. Angket/Kuesioner
Angket/kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk
memperoleh informasi dari responden yang diketahui (Paul Suparno,
2014: 59). Kuesioner digunakan sebagai alat untuk mencari data
mengenai motivasi belajar, minat belajar dan kemandirian belajar.
Kuesioner ini dibuat dengan model tertutup, dimana siswa memilih
sendiri jawaban yang telah disediakan. Ada empat alternatif pilihan
jawaban yakni, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),
Sangat Tidak Setuju (STS).
Penyusunan instrumen ini didasarkan pada kerangka teori yang
telah disusun kemudian dikembangkan dalam indikator-indikator yang
selanjutnya dijabarkan dalam butir-butir pernyataan. Adapun kisi-kisi
penyusunan instrumen di tunjukkan pada tabel 3.1, 3.2 dan 3.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar
No. Indikator No Butir Jumlah
1. Tekun mengerjakan tugas 1,2,3,4*,5* 5
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak
mudah putus asa)
6,7,8*,9,10*,11,1
2
7
3. Bosan terhadap tugas yang rutin
dan berulang-ulang
13,14,15,16,17 5
4. Dapat mempertahankan
pendapatnya
18*,19,20 3
5. Lebih senang bekarja sendiri 21*,22*,23,24,25 5
6. Senang dalam memecahkan
masalah soal-soal
26,27*,28,29,30 5
Total 30
Keterangan: *) Butir pernyataan negatif
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar
No. Indikator No Butir Jumlah
1. Senang/tanpa paksaan 31,32,33,34 4
2. Aktif dalam kegiatan belajar 35,36,37,38*,39* 5
3. Berpartisipasi dalam aktivitas 40,41,42 3
4. Memusatkan Perhatian 43*,44*,45,46,47 5
5. Keterlibatan 48,49,50 3
Total 20
Keterangan: *) Butir pernyataan negatif
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Kemandirian Belajar
No. Indikator No Butir Jumlah
1. Percaya diri 51*,52*,53,54,55* 5
2. Memiliki sikap tanggung jawab 56,57*,58*,59 4
3. Dapat memecahkan masalah
sendiri
60,61,62,63* 4
4. Mampu berinisiatif atau kreatif 64,65,66,67 4
5. Tidak bergantung kepada orang
lain
68,69*,70,71,72 5
6. Bebas dalam mengambil
keputusan
73*,74,75 3
Total 25
Keterangan: *) Butir pernyataan negatif
Butir pernyataan tiap-tiap indikator dapat dilihat pada lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data-data lewat pengumpulan
benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, notulen catatan
harian, daftar nilai, foto-foto, dan lain-lain (Paul Suparno, 2014: 62).
Data yang dikumpulkan pada penelitian dengan metode
dokumentasi adalah data berupa daftar nilai ujian tengah semester Fisika
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung.
F. Validitas Instrumen
Menurut Paul Suparno (2014: 65), validitas adalah mengukur atau
menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur apa yang mau diukur,
yaitu apakah sesuai dengan tujuan. Suatu tes disebut valid bila memang
mengukur yang mau di ukur. Artinya valid bila sesuai dengan tujuan
penelitian.
Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah content validity
atau validitas isi. Validitas isi mengukur apakah isi dari intrumen yang akan
digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur (Paul
Suparno, 2014: 65). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
untuk mengetahui motivasi belajar, minat belajar serta kemandirian belajar
siswa berupa kuesioner. Kuesioner tersebut dikembangkan melalui
indikator-indikator seperti pada tabel 3.1, 3.2 dan 3.3. Item pernyataan pada
kuesioner disesuaikan dengan indikator dari teori setiap bagian yang akan
diukur. Sebelum melakukan penelitian peneliti melakukan uji validitas
dengan cara memberikan lembar uji validasi kuesioner kepada pakar ahli,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
disini peneliti meminta bantuan dari dosen pembimbing dan salah satu
dosen validator.
G. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan
menggunakan korelasi Pearson dan Regresi. Dalam hal ini peneliti
menggunakan angket/kuesioner. Angket yang sudah diisi oleh siswa
kemudian dianalisis menggunakan skor-skor yang telah ditetapkan dengan
metode kuantitatif dihubungkan dengan hasil belajar fisika siswa yaitu nilai
Ulangan Tengah Semester. Analisis data kuantitatif untuk angket/kuesioner,
yaitu:
1. Analisis Angket/kuesioner
Untuk melihat tingkat motivasi belajar, minat belajar serta
kemandirian belajar maka dilakukan dengan menganalisa hasil yang
diperoleh. Pengukurannya dinyatakan dalam bentuk skor dimana setiap
pernyataan diberi empat kriteria pilihan jawaban, dan masing-masing
pilihan jawaban diberikan skor antara 1 sampai 4. Skor masing-masing
kriteria jawaban untuk pernyataan positif (+) dan negatif (-) yang
diajukan pada angket, terdapat pada tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4 Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 4
Setuju (S) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2. Klasifikasi
a. Motivasi belajar
Kuesioner motivasi belajar terdiri dari 30 pernyataan dan
memiliki skor maksimal yaitu 4, sehingga perhitungan untuk
menentukan batas kelas masing-masing kuesioner adalah sebagai
berikut:
Skor maksimal : 4 x 30 = 120
Skor minimal : 1 x 30 = 30
Range : 120 – 30 = 90
Panjang kelas interval adalah
P = Range
Jumlah Interval =
90
5 = 18
Panjang interval kelas adalah 18.
Tabel 3.5. Klasifikasi Motivasi Belajar
Interval Klasifikasi
102 - 120 Sangat tinggi
84 - 101 Tinggi
66 - 83 Sedang
48 - 65 Rendah
30 - 47 Sangat rendah
b. Minat belajar
Kuesioner minat belajar terdiri dari 20 pernyataan dan
memiliki skor maksimal yaitu 4, perhitungan untuk menentukan batas
kelas sama seperti pada bagian (a).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 3.6 Klasifikasi Minat Belajar
Interval Klasifikasi
68 - 80 Sangat tinggi
56 - 67 Tinggi
44 - 55 Sedang
32 - 43 Rendah
20 - 31 Sangat rendah
c. Kemandirian belajar
Kuesioner kemandirian belajar terdiri dari 25 pernyataan dan
memiliki skor maksimal yaitu 4, perhitungan untuk menentukan
batas kelas sama seperti pada bagian (a).
Tabel 3.7. Klasifikasi kemandirian Belajar
Interval Klasifikasi
85 - 100 Sangat tinggi
70 - 84 Tinggi
55 - 69 Sedang
40 - 54 Rendah
25 - 39 Sangat rendah
3. Menghitung Koefisien Korelasi
Untuk melihat adanya korelasi motivasi belajar, minat belajar,
kemandirian belajar, dan hasil belajar dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 17 for windows. Korelasi Product Moment Pearson
adalah sebagai berikut (Paul Suparno, 2014: 80-81):
rxy = ∑ (𝒙𝒊−�̅�)(𝒚𝒊−�̅�)
√∑(𝒙𝒊−�̅� )𝟐 ∑(𝒚𝒊−�̅�)𝟐
Keterangan:
xi : variabel x1, x2 dan x3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
�̅� : rata-rata variabel x1, x2 dan x3
yi : hasil belajar
�̅� : rata-rata hasil belajar
Tingkat signifikansi dari koefisien korelasi ditentukan dengan
membandingkan nilai signifikansi yang diperoleh dalam tabel hasil uji
korelasi menggunakan SPSS 17 for windows sighitung dengan taraf
signifikansi (𝛼) sebesar 0,05. Jika sighitung < α maka terdapat korelasi
yang signifikan, sebaliknya jika sighitung > α maka tidak terdapat korelasi
yang signifikan.
4. Menghitung Koefisien Regresi
Analisis regresi adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh
antara variabel bebas terhadap variabel terikat (Danang Sunyoto, 2007:
9–10). Untuk melihat adanya pengaruh motivasi belajar, minat belajar,
kemandirian belajar, dan hasil belajar dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 17 for windows. Pengukuran pengaruh ini melibatkan
satu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dinamakan analisis
regresi linear sederhana. Dirumuskan sebagai:
Y = a + bX
Keterangan:
a = konstanta
b = koefisien regresi untuk variabel X
Untuk mencari persamaan regresi dari dua variabel atau lebih
yang mempunyai kolerasi digunakan persamaan regresi seperti dibawah
ini:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +....+ bnXn
a = konstanta
b1, b2, b3 = koefisien regresi untuk variabel X1, X2, X3,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah, Visi dan Misi SMP Negeri 1 Tana Tidung
1. Sejarah
SMP Negeri 1 Tana Tidung berada di Jln. Imam Abdullah,
Tanah Merah, Tana Lia, Tana Tidung, Kalimantan Utara. Berawal dari
keberadaan/letak geografis desa Tanah Merah, yang terletak di pesisir
pantai timur bagian utara yang jauh dari keramaian kota, alat
transportasi maupun alat komunikasi yang belum ada sehingga
membuat masyarakat desa Tanah Merah jauh tertinggal dan miskin dari
segala unsur, pertama miskin pendidikan karena sampai dengan tahun
1995 hanya ada satu sekolah dasar (SD Inpres 001 Tana merah),
sehingga pada waktu itu mayoritas masyarakat hanya mengeyam
pendidikan sekolah dasar (SD). Jarang yang bisa melanjutkan ke jenjang
sekolah menegah pertama (SMP) karena sulitnya akses dan biaya
maupun tempat tinggal, satu-satunya tempat melanjutkan hanya ke
Tarakan itu pun hanya bagi yang memiliki biaya dan keluarga di
Tarakan. Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, sejak tahun 1995
masyarakat terbantu oleh adanya yayasan milik warga pulau Bunyu
yang prihatin dan peduli dengan pendidikan anak-anak desa Tana
Merah, sehingga berdirilah SMP YPKU milik yayasan, yang di kelola
oleh Bapak Asmarah, S.Pd. yang kebetulan beliau lulusan kuliah pada
tahun tersebut dari IKIF PGRI samarinda, dan beroperasi sampai tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2000. Dan sejak tahun 2000 kembali lagi bersyukur kepada Tuhan yang
Maha Esa karena sudah ada perhatian dari pemerintah Kabupaten
Bulungan, sehingga berdirilah SMPN 2 Bunyu. Yang berkedudukan di
Tanah Merah yang dikelola oleh kepala sekolah yang bernama bapak
Imran, sehingga SMP YPKU milik yayasan dilebur menjadi satu dengan
SMPN 2 Bunyu tersebut karena keterbatasan jumlah siswa. Seiring
dengan perkembangan zaman dan ada pemekaran daerah sehingga Tana
Merah dibentuk menjadi kecamatan dengan nama kecamatan Tana Lia,
sehingga berimbas pada nama sekolah yaitu SMPN 2 Bunyu berubah
menjadi SMPN 1 Tana Lia, yang dikelola oleh bapak Samian, S.Pd
menggantikan bapak Imran, dan lagi-lagi menjadi pemekaran daerah
pada tahun 2007 yaitu terbentuknya kabupaten Tana Tidung, yang salah
satu wilayahnya adalah kecamatan Tana Lia, kemudian pada tahun 2016
terjadi pelemburan nama sekolah yang dilakukan oleh pemerintah
kabupaten Tana Tidung, sehingga SMPN 1 Tana Lia diubah menjadi
SMP Negeri 1 Tana Tidung dan masih bertahan hingga sekarang.
2. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Tana Tidung
Visi
“Berimtaq, beripteg, berprestasi, berjiwa seni, sehat jesmani dan rohani,
berwawasan lingkungan serta siap bersaing dalam era global”
Misi
a) Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
b) Mewujudkan pendidikan yang menghasikna lulusan cerdas, berbudi
pekerti dan kompetitif
c) Menciptakan iklim dan lingkungan pembelajaran yang kondusif
dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran
d) Membentuk kepribadian yang tangguh berdasarkan IMTAQ dan
IPTEK
e) Mewujudkan manajemen berbasis sekolah
f) Mengembangkan semangat keunggulan pada peserta didik, guru,
dan karyawan sehingga berkemauan kuat untuk terus maju
g) Meningkatkan kreasi deni dan olahraga
h) Menjalankan program adiwiyata
B. Deskripsi Data
Responden dalam penelitian ini berjumlah 51 orang siswa yang
merupakan siswa kelas VIII A, VIII B dan VIII C SMP Negeri 1 Tana
Tidung. Kelas VIII A dengan jumlah 20 siswa, kelas VIII B dengan jumlah
19 siswa dan kelas VIII C dengan jumlah 12 siswa. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Oktober 2017.
C. Penyebaran Kuesioner
1. Hasil Penyebaran Kuesioner
Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang disebar 51
Kuesioner yang kembali 51
Kuesioner yang tidak kembali 0
Kuesioner yang kembali tetapi tidak layak digunakan 0
Respon rate 100%
Total kuesioner yang layak dianalisis 51
Sumber: data primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2. Gambaran Umum Responden
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah Prosentase%
Laki-laki 25 49%
Perempuan 26 51%
Total 51 100%
Sumber: data primer yang diolah
D. Analisis Univariat
Data penelitian ini adalah tentang hasil belajar Fisika, motivasi
belajar, minat belajar dan kemandirian belajar. Deskripsi data yang
disajikan dalam penelitian ini meliputi nilai Modus (Mo), Median (Md),
Mean (Me), Standar Deviasi (SD), tabel distribusi frekuensi dan histogram.
Modus adalah skor/nilai paling banyak terjadi dalam suatu distribusi.
Median adalah sesuatu skor/nilai dalam distribusi sedemikian sehingga
banyak skor di bawah dan di atasnya sama. Mean adalah nilai rata-rata dari
seluruh skor data yang didapatkan. Standar deviasi ukuran variabilitas yang
sering digunakan. Deskripsi data masing-masing variabel secara rinci dapat
dilihat dalam uraian berikut:
1. Motivasi Belajar
Data motivasi belajar diperoleh melalui data primer berupa
angket dengan 30 butir penyataan. Berdasarkan data variabel motivasi
belajar yang diolah menggunakan SPSS Statistics 17 for windows,
diperoleh skor tertinggi adalah 102 dan skor terendah adalah 60. Hasil
analisis menunjukkan Modus 81, Median 88, Mean 86,49 Standar
Deviasi 9,33.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar
Interval Frekuensi (f) Frekuensi Kumulatif (cf) Frek % (%f)
97 – 102 7 51 13,73
91 – 96 10 44 19,61
85 – 90 14 34 27,45
79 – 84 11 20 21,57
73 – 78 6 9 11,76
67 – 72 1 3 1,961
60 – 66 2 2 3,922
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi motivasi belajar di atas,
diketahui bahwa terdapat 7 kelas interval dengan rentang skor 6.
Pada interval 97–102 sebanyak 7 siswa (13,73%), interval 91-96
sebanyak 10 siswa (19,61%), interval 85-90 sebanyak 14 siswa
(27,45%), interval 79-84 sejumlah 11 siswa (21,57%), interval 73-78
sejumlah 6 siswa (11,76%), interval 67-72 sejumlah 1 siswa (1,96%),
dan interval 60-66 sejumlah 2 siswa (3,92%).
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.3, selanjutnya
dibuat histogram distribusi frekuensi motivasi belajar yang dapat dilihat
pada gambar 4.1 berikut ini:
Gambar 4.1. Histogram Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar
7
10
14
11
6
12
0
5
10
15
97 - 102 91 - 96 85 - 90 79 - 84 73 - 78 67 - 72 60 - 66
FR
EK
UE
NS
I
INTERVAL
MOTIVASI BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2. Minat Belajar
Data minat belajar diperoleh melalui data primer berupa angket
dengan 20 butir pernyataan. Berdasarkan data minat belajar yang diolah
menggunakan bantuan program SPSS Statistics 17 for windows,
diperoleh skor tertinggi adalah 76 dan skor terendah adalah 42. Hasil
analisis menunjukkan Modus 56, Median 58, Mean 58,52 dan Standar
Deviasi 7,74.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Minat Belajar
Interval Frekuensi (f) Frekuensi Kumulatif (cf) Frek % (%f)
73 - 76 1 51 1,961
68 - 72 6 50 11,76
63 - 67 7 44 13,73
58 - 62 15 37 29,41
53 - 57 10 22 19,61
48 - 52 8 12 15,69
42 - 47 4 4 7,843
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi minat belajar di atas,
diketahui bahwa terdapat 7 kelas interval dengan rentang skor 5. Pada
interval 73-76 sebanyak 1 siswa (1,96%), interval 68-72 sebanyak 6
siswa (11,76%), interval 63-67 sebanyak 7 siswa (13,73%), interval 58-
62 sejumlah 15 siswa (29,41%), interval 53-57 sejumlah 10 siswa
(19,61%), interval 48-52 sejumlah 8 siswa (15,69%), dan interval 42-
47 sejumlah 4 siswa (7,84%).
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.4, selanjutnya
dibuat histogram distribusi frekuensi minat belajar yang dapat dilihat
pada gambar 4.2 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Minat Belajar
3. Kemandirian Belajar
Data kemandirian belajar diperoleh melalui data primer berupa
angket 25 butir pernyataan. Berdasarkan data kemandirian belajar yang
diolah menggunakan bantuan SPSS Statistics 17 for windows, diperoleh
skor tertinggi adalah 88 dan skor terendah adalah 57. Hasil analisis
menunjukkan Modus 70, Median 72, Mean 71,96 dan Standar Deviasi
7,26.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar
Interval Frekuensi (f) Frekuensi Kumulatif (cf) Frek % (%f)
85 - 88 1 51 1,961
81 - 84 8 50 15,69
77 - 80 4 42 7,843
72 - 76 13 38 25,49
67 - 71 14 25 27,45
62 - 66 7 11 13,73
57 - 61 4 4 7,843
Sumber: Data primer yang diolah
1
67
15
10
8
4
0
2
4
6
8
10
12
14
16
73 - 76 68 - 72 63 - 67 58 - 62 53 - 57 48 - 52 42 - 47
FR
EK
UE
NS
I
INTERVAL
MINAT BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kemandirian belajar di
atas, diketahui bahwa terdapat 7 kelas interval dengan rentang skor 4.
Pada interval 85-88 sebanyak 1 siswa (1,96%), interval 81-84 sebanyak
8 siswa (15,69%), interval 77-80 sebanyak 4 siswa (7,84%), interval
72-76 sejumlah 13 siswa (25,49%), interval 67-71 sejumlah 14 siswa
(27,45%), interval 62-66 sejumlah 7 siswa (13,73%), dan interval 57-
61 sejumlah 4 siswa (7,84%).
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.5, selanjutnya
dibuat histogram distribusi frekuensi kemandirian belajar yang dapat
dilihat pada gambar 4.3 berikut ini:
Gambar 4.3. Histogram Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar
4. Hasil Belajar Fisika
Data hasil belajar Fisika diperoleh melalui data sekunder berupa
nilai 51 siswa pada ujian tengah semester I mata pelajaran Fisika tahun
ajaran 2017/2018. Berdasarkan data hasil belajar fisika yang diolah
1
8
4
1314
7
4
0
2
4
6
8
10
12
14
16
85 - 88 81 - 84 77 - 80 72 - 76 67 - 71 62 - 66 57 - 61
FR
EK
UE
NS
I
INTERVAL
KEMANDIRIAN BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
menggunakan SPSS Statistics 17 for windows, diperoleh skor tertinggi
adalah 95 dan skor terendah adalah 76. Hasil analisis menunjukkan
Modus 78, Median 78, Mean 80,09 dan Standar Deviasi 4,47.
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fisika
Interval Frekuensi (f) Frekuensi Kumulatif (Cf) frek % (%f)
94 - 95 1 51 1,961
91 - 93 1 50 1,961
88 - 90 5 49 9,804
85 - 87 0 44 0
82 - 84 4 44 7,843
79 - 81 13 40 25,49
76 - 78 27 27 52,94
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar fisika di atas,
diketahui bahwa terdapat 7 kelas interval dengan rentang skor 3. Pada
interval 94-95 sebanyak 1 siswa (1,96%), interval 91-93 sebanyak 1
siswa (1,96%), interval 88–90 sebanyak 5 siswa (9,8%), interval 85–87
sejumlah 0 siswa (0%), interval 82–84 sejumlah 4 siswa (7,84%),
interval 79–81 sejumlah 13 siswa (25,49%), dan interval 76–78
sejumlah 27 siswa (52,94%).
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.6, selanjutnya
dibuat histogram distribusi frekuensi hasil belajar fisika yang dapat
dilihat pada gambar 4.4 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 4.4 Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fisika
E. Uji Hipotesis
1. Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang
positif antara Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018. Berikut
tabel ringkasan hasil analisis regresi sederhana:
Tabel 4.7. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X1 terhadap Y
Variabel Harga r dan r2 Harga t
Koef Konstanta rx1y r2
x1y thitung ttabel
X1 → Y 0,349 0,122 2,610 1.675 0,167 65,628
Sumber: Data Primer yang diolah
a. Persamaan Garis Regresi
Berdasarkan tabel di atas maka persamaan garis regresi dapat
dinyatakan dalam persamaan berikut:
Y = 65,628 + 0,167 X1
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X1
sebesar 0,167 yang berarti, apabila Motivasi Belajar (X1) meningkat
1 1
5
0
4
13
27
0
5
10
15
20
25
30
94 - 95 91 - 93 88 - 90 85 - 87 82 - 84 79 - 81 76 - 78
FR
EK
UE
NS
I
INTERVAL
HASIL BELAJAR FISIKA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
satu satuan maka Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat sebesar 0,167
poin.
b. Koefisien Korelasi (r)
Hasil analisis koefisien korelasi rx1y menunjukkan nilai
positif sebesar 0,349 yang berarti terdapat hubungan positif antara
Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Fisika.
c. Koefisien Determinasi (r2)
Koefisien determinasi menunjukkan ketepatan garis regresi.
Garis regresi digunakan untuk menjelaskan proporsi dari Hasil
Belajar Fisika (Y) yang diterangkan oleh variabel independennya.
Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan program SPSS
Statistik 17.0 for windows diperoleh hasil analisis regresi sederhana
dengan satu prediktor menunjukkan koefisien korelasi (r) 0,349 dan
koefisien determinasi (r2) sebesar 0,122. Koefisien determinasi
sebesar 0,122 memberikan gambaran bahwa Motivasi Belajar
memberikan kontribusi 12,2% untuk meningkatkan Hasil Belajar
Fisika.
d. Pengujian Signifikansi dengan Uji t
Uji t bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh
Motivasi Belajar (X1) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018.
Berdasarkan hasil analisis data koefisien korelasi (r) sebesar 0,349.
Koefisien korelasi (r) sebesar 0,349 dikonsultasikan pada rtabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dengan n = 51 dengan taraf signifikansi 5%, harga rtabel diperoleh
sebesar 0.279. Harga rhitung lebih besar dari rtabel (0,349 > 0.279)
sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis penelitian diterima.
Setelah dilakukan uji t diperoleh harga thitung sebesar 2,610.
Kemudian harga t dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf
signifikansi 5% sebesar 1.675. Hal ini menunjukkan bahwa thitung
lebih besar dari ttabel (2,610 > 1.675) pada taraf signifikansi 5%.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa Motivasi Belajar
berpengaruh signifikan terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa
Motivasi Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun
ajaran 2017/2018.
2. Uji Hipotesis Kedua
Hipotesis Kedua dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang
positif antara Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018. Berikut tabel
ringkasan hasil analisis regresi sederhana:
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X2 terhadap Y
Variabel Harga r dan r2 Harga t
Koef Konstanta rx2y r2
x2y thitung ttabel
X2 → Y 0,306 0,094 2,253 1.675 0,177 69,753
Sumber: Data Primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
a. Persamaan Garis Regresi
Berdasarkan tabel di atas maka persamaan garis regresi dapat
dinyatakan dalam persamaan berikut:
Y = 69,753 + 0,177 X2
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X2
sebesar 0,177 yang berarti, apabila Minat Belajar (X2) meningkat
satu satuan maka Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat sebesar 0,177
poin.
b. Koefisien Korelasi (r)
Hasil analisis koefisien korelasi rx2y menunjukkan nilai
positif sebesar 0,306 yang berarti terdapat hubungan positif antara
Minat Belajar dengan Hasil Belajar Fisika.
c. Koefisien Determinasi (r2)
Koefisien determinasi menunjukkan ketepatan garis regresi.
Garis regresi digunakan untuk menjelaskan proporsi dari Hasil
Belajar Fisika (Y) yang diterangkan oleh variabel independennya.
Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan program SPSS
Statistik 17.0 for windows diperoleh hasil analisis regresi sederhana
dengan satu prediktor menunjukkan koefisien korelasi (r) 0,306 dan
koefisien determinasi (r2) sebesar 0,094. Koefisien determinasi
sebesar 0,094 memberikan gambaran bahwa Minat Belajar
memberikan kontribusi 9,4% untuk meningkatkan Hasil Belajar
Fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
d. Pengujian Signifikansi dengan Uji t
Uji t bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh
Minat Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018. Berdasarkan
hasil analisis data koefisien korelasi (r) sebesar 0,306. Koefisien
korelasi (r) sebesar 0,306 dikonsultasikan pada rtabel dengan n = 51
dengan taraf signifikansi 5%, harga rtabel diperoleh sebesar 0.279.
Harga rhitung lebih besar dari rtabel (0,306 > 0.279) sehingga hipotesis
nol ditolak dan hipotesis penelitian diterima. Setelah dilakukan uji t
diperoleh harga thitung sebesar 2,253. Kemudian harga t
dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar
1.675. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel (2,253
> 1.675) pada taraf signifikansi 5%.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa Minat Belajar
berpengaruh signifikan terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa Minat
Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran
2017/2018.
3. Uji Hipotesis Ketiga
Hipotesis Ketiga dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang
positif antara Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018. Berikut
tabel ringkasan hasil analisis regresi sederhana:
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana X3 terhadap Y
Variabel Harga r dan r2 Harga t
Koef Konstanta rx3y r2
x3y thitung ttabel
X3 → Y 0,412 0,170 3,170 1.675 0,254 61,829
Sumber: Data Primer yang diolah
a. Persamaan Garis Regresi
Berdasarkan tabel di atas maka persamaan garis regresi dapat
dinyatakan dalam persamaan berikut:
Y = 61,829 + 0,254 X3
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X3
sebesar 0,254 yang berarti, apabila Kemandirian Belajar (X3)
meningkat satu satuan maka Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat
sebesar 0,254 poin.
b. Koefisien Korelasi (r)
Hasil analisis koefisien korelasi rx3y menunjukkan nilai
positif sebesar 0,412 yang berarti terdapat hubungan positif antara
Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar Fisika.
c. Koefisien Determinasi (r2)
Koefisien determinasi menunjukkan ketepatan garis regresi.
Garis regresi digunakan untuk menjelaskan proporsi dari Hasil
Belajar Fisika (Y) yang diterangkan oleh variabel independennya.
Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan program SPSS
Statistik 17.0 for windows diperoleh hasil analisis regresi sederhana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dengan satu prediktor menunjukkan koefisien korelasi (r) 0,412 dan
koefisien determinasi (r2) sebesar 0,170. Koefisien determinasi
sebesar 0,170 memberikan gambaran bahwa Kemandirian Belajar
memberikan kontribusi 17% untuk meningkatkan Hasil Belajar
Fisika.
d. Pengujian Signifikansi dengan Uji t
Uji t bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh
Kemandirian Belajar (X3) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018.
Berdasarkan hasil analisis data koefisien korelasi (r) sebesar 0,412.
Koefisien korelasi (r) sebesar 0,412 dikonsultasikan pada rtabel
dengan n = 51 dengan taraf signifikansi 5%, harga rtabel diperoleh
sebesar 0.279. Harga rhitung lebih besar dari rtabel (0,412 > 0.279)
sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis penelitian diterima.
Setelah dilakukan uji t diperoleh harga thitung sebesar 3,170.
Kemudian harga t dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf
signifikansi 5% sebesar 1.675. Hal ini menunjukkan bahwa thitung
lebih besar dari ttabel (3,170 > 1.675) pada taraf signifikansi 5%.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa Kemandirian Belajar
berpengaruh signifikan terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa
Kemandirian Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung
tahun ajaran 2017/2018.
4. Uji Hipotesis Keempat
Hipotesis keempat dalam penelitian ini menyatakan terdapat
pengaruh positif Motivasi Belajar, Minat Belajar dan Kemandirian
Belajar secara bersama-sama terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018. Ringkasan
hasil uji regresi ganda antara Motivasi Belajar, Minat belajar dan
Kemandirian Belajar disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji F Regresi Ganda X1, X2 dan X3 terhadap Y
Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Ganda X1, X2 dan X3 terhadap Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Regresi Ganda
Variabel Koefisien
Motivasi Belajar (X1) 0,051
Minat Belajar (X2) 0,013
Kemandirian Belajar (X3) 0,198
Konstanta (α) 60,642
Ryx(1,2,3) 0,421
R2yx(1,2,3) 0,177
Fhitung 3,372
Ftabel 2,79
Sumber: Data primer yang diolah
a. Persamaan Garis Regresi
Berdasarkan tabel di atas maka persamaan garis regresi dapat
dinyatakan dalam persamaan berikut:
Y = 60,642 + 0,051 X1 + 0,013 X2 + 0,198 X3
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X1
sebesar 0,051 yang berarti apabila Motivasi Belajar (X1) meningkat
1 poin, maka Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat sebesar 0,051 poin
dengan asumsi variabel yang lain tetap. Koefisien X2 sebesar 0,013
yang berarti apabila Minat Belajar (X2) meningkat 1 poin, maka
Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat sebesar 0,013 poin dengan
asumsi variabel yang lain tetap. Koefisien X3 sebesar 0,198 yang
berarti apabila Kemandirian Belajar (X3) meningkat 1 poin, maka
Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat sebesar 0,198 poin dengan
asumsi variabel yang lain tetap.
b. Koefisien Korelasi (r)
Hasil analisis koefisien korelasi ryx(1,2,3) menunjukkan nilai
positif sebesar 0,421 yang berarti terdapat hubungan positif antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Motivasi Belajar, Minat Belajar dan Kemandirian Belajar secara
bersama-sama terhadap Hasil Belajar Fisika.
c. Koefisien Determinasi (r2)
Koefisien determinasi menunjukkan ketepatan garis regresi.
Garis regresi digunakan untuk menjelaskan proporsi dari Hasil
Belajar Fisika (Y) yang diterangkan oleh variabel independennya.
Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan program SPSS
Statistik 17.0 for windows diperoleh hasil analisis regresi ganda
dengan tiga prediktor menunjukkan koefisien determinasi R2yx(1,2,3)
sebesar 0,177. Hal ini berarti bahwa 17,7% perubahan pada variabel
Hasil Belajar Fisika (Y) dapat dijelaskan oleh variabel Motivasi
Belajar (X1), Minat Belajar (X2) dan Kemandirian Belajar (X3),
sedangkan sisanya 82,3% (100% - 17,7%) dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
d. Pengujian Signifikansi dengan Uji F
Uji F bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh
Motivasi Belajar (X1), Minat belajar (X2) dan Kemandirian Belajar
(X3) secara bersama-sama terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran 2017/2018.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh Fhitung lebih besar dari Ftabel
(3,372 > 2,79) pada taraf signifikansi 5% yang berarti, Motivasi
Belajar (X1), Minat Belajar (X2) dan Kemandirian Belajar (X3)
secara bersama-sama berpengaruh terhadap Hasil Belajar Fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran
2017/2018.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan Motivasi
Belajar (X1), Minat Belajar (X2) dan Kemandirian Belajar (X3)
berpengaruh secara bersama-sama terhadap Hasil Belajar Fisika
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran
2017/2018.
F. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
antara Motivasi Belajar (X1), Minat Belajar (X2) dan Kemandirian Belajar
(X3) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana
Tidung tahun ajaran 2017/2018. Berdasarkan analisis data penelitian,
berikut gambar hasil penelitian:
Gambar 4.5 Ringkasan Hasil Penelitian
Keterangan:
X1 = Motivasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
X2 = Minat Belajar
X3 = Kemandirian Belajar
Y = Hasil Belajar Fisika
= Pengaruh X1 terhadap Y, X2 terhadap Y, X3 terhadap Y
= Pengaruh ketiga variabel bebas secara bersama-sama
terhadap Y
rx1y = Koefisien korelasi Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar
Fisika sebesar 0,349.
r2x1y = Koefisien determinasi Motivasi belajar terhadap Hasil
Belajar Fisika sebesar 0,122.
rx2y = Koefisien korelasi Minat Belajar terhadap Hasil Belajar
Fisika sebesar 0,306.
r2x2y = Koefisien determinasi Minat belajar terhadap Hasil Belajar
Fisika sebesar 0,094.
rx3y = Koefisien korelasi Kemandirian Belajar terhadap Hasil
Belajar Fisika sebesar 0,412.
r2x3y = Koefisien determinasi Kemandirian Belajar terhadap hasil
Belajar Fisika sebesar 0,170.
Ryx(1,2,3) = Koefisien korelasi Motivasi Belajar, Minat Belajar dan
Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika sebesar
0,421.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
R2yx(1,2,3,4) = Koefisien determinasi Motivasi Belajar, Minat Belajar
dan Kemandirian Belajar terhadap Hasil Fisika sebesar
0,177.
1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas
VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.
Dari hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS
Statistik 17 for windows diperoleh harga koefisien korelasi (r) sebesar
0,349. Koefisien korelasi (r) sebesar 0,349 dikonsultasikan pada rtabel
dengan n = 51 dengan taraf signifikansi 5%, harga rtabel diperoleh sebesar
0.279. Harga rhitung lebih besar dari rtabel (0,349 > 0.279) sehingga
hipotesis nol ditolak dan hipotesis penelitian diterima.
Setelah dilakukan uji t diperoleh harga thitung sebesar 2,610.
Kemudian harga t dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikansi
5% sebesar 1.675. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari
ttabel (2,610 > 1.675) pada taraf signifikansi 5%. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa Motivasi Belajar berpengaruh signifikan terhadap
Hasil Belajar Fisika kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun
Ajaran 2017/2018. Berdasarkan hasil perhitungan maka persamaan
garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan Y = 65,628 + 0,167X1.
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X1 sebesar
0,167 yang berarti, apabila Motivasi Belajar (X1) meningkat satu satuan
maka Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat sebesar 0,167 poin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
2. Pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas VIII
SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.
Dari hasil analisis dengan menggunakan bantuan SPSS Statistik
17 for windows diperoleh harga koefisien korelasi (r) sebesar 0,306.
Koefisien korelasi (r) sebesar 0,306 dikonsultasikan pada rtabel dengan n
= 51 dengan taraf signifikansi 5%, harga rtabel diperoleh sebesar 0.279.
Harga rhitung lebih besar dari rtabel (0,306 > 0.279) sehingga hipotesis nol
ditolak dan hipotesis penelitian diterima.
Setelah dilakukan uji t diperoleh harga thitung sebesar 2,253.
Kemudian harga t dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikansi
5% sebesar 1.675. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari
ttabel (2,253 > 1.675) pada taraf signifikansi 5%. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa Minat Belajar (X2) berpengaruh signifikan
terhadap Hasil Belajar Fisika kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung
Tahun Ajaran 2017/2018.
Berdasarkan hasil perhitungan maka persamaan garis regresi
dapat dinyatakan dalam persamaan berikut: Y = 69,753 + 0,177X2.
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X2 sebesar
0,177 yang berarti apabila Minat Belajar (X2) meningkat satu poin maka
Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat 0,177.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
3. Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika
Kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.
Dari hasil analisis dengan menggunakan bantuan SPSS Statistik
17 for windows diperoleh harga koefisien korelasi (r) sebesar 0,401.
Koefisien korelasi (r) sebesar 0,401 dikonsultasikan pada rtabel dengan n
= 51 dengan taraf signifikansi 5%, harga rtabel diperoleh sebesar 0.279.
Harga rhitung lebih besar dari rtabel (0,401 > 0.279) sehingga hipotesis nol
ditolak dan hipotesis penelitian diterima.
Setelah dilakukan uji t diperoleh harga thitung sebesar 3,066.
Kemudian harga t dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikansi
5% sebesar 1.675. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari
ttabel (3,066 > 1.675) pada taraf signifikansi 5%. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa Kemandirian Belajar (X3) berpengaruh signifikan
terhadap Hasil Belajar Fisika kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung
Tahun Ajaran 2017/2018.
Berdasarkan hasil perhitungan maka persamaan garis regresi
dapat dinyatakan dalam persamaan berikut: Y = 62,297 + 0,248X3.
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X3 sebesar
0,248 yang berarti apabila Kemandirian Belajar (X3) meningkat satu
poin maka Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat 0,248.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
4. Pengaruh Motivasi Belajar, Minat Belajar dan Kemandirian
Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika.
Berdasarkan hasil analisis data dengan SPSS Statistik 17 for
windows diperoleh hasil analisis regresi ganda dengan tiga prediktor
menunjukkan koefisien korelasi Ryx(1,2,3) sebesar 0,421 dan koefisien
determinasi R2yx(1,2,3) sebesar 0,177 dan diperoleh Fhitung sebesar 3,372
lebih besar dari Ftabel 2,79. pada taraf signifikansi 5% yang berarti
Motivasi Belajar, Minat Belajar dan Kemandirian Belajar secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Hasil Belajar Fisika
kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung Tahun Ajaran 2017/2018.
Berdasarkan perhitungan analisis regresi ganda, maka
persamaan garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:
Y = 60,642 + 0,051X1 + 0,013X2 + 0,198X3
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X1
sebesar 0,051 yang berarti apabila Motivasi Belajar (X1) meningkat 1
poin, maka Hasil Belajar Fisika (Y) meningkat sebesar 0,051 poin
dengan asumsi variabel yang lain tetap. Koefisien X2 sebesar 0,013
yang berarti apabila Minat Belajar (X2) meningkat 1 poin, maka Hasil
Belajar Fisika (Y) meningkat sebesar 0,013 poin dengan asumsi variabel
yang lain tetap. Koefisien X3 sebesar 0,198 yang berarti apabila
Kemandirian Belajar (X3) meningkat 1 poin, maka Hasil Belajar Fisika
(Y) meningkat sebesar 0,198 poin dengan asumsi variabel yang lain
tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
G. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari beberapa keterbatasan dalam menyusun karya
ilmiah antara lain:
1. Subjek dalam penelitian ini yang hanya menggunakan responden dalam
jumlah yang sedikit.
2. Variabel hasil belajar fisika siswa hanya dilihat dari hasil nilai ulangan
harian sehingga kurang mencerminkan hasil belajar fisika yang
sesungguhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap Hasil
Belajar Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran
2017/2018, dengan rx1y = 0,348; r2x1y = 0,122; dan thitung lebih besar dari
ttabel (2,610 > 1,675), garis regresi linear yang dinyatakan dalam
persamaan Y = 65,628 + 0,167 X1. Sumbangan pengaruh motivasi
belajar terhadap hasil belajar fisika adalah sebesar 12,2% dan sisanya
87,8% dipengaruhi oleh faktor lain.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Minat Belajar terhadap Hasil
Belajar Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran
2017/2018, dengan rx2y= 0,306; r2x2y = 0,094; dan thitung lebih besar dari
ttabel (2,253 > 1,675) garis regresi yang dinyatakan dalam persamaan Y
= 69,753 + 0,177 X2. Sumbangan pengaruh minat belajar terhadap hasil
belajar fisika adalah sebesar 9,4% dan sisanya 90,6% dipengaruhi oleh
faktor lain.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Kemandirian Belajar terhadap
Hasil Belajar Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun
ajaran 2017/2018, dengan rx3y = 0,412; r2x3y = 0,170; dan thitung lebih
besar dari ttabel (3,170 > 1,675) garis regresi yang dinyatakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
persamaan Y = 61,829 + 0,254 X3. Sumbangan pengaruh kemandirian
belajar terhadap hasil belajar fisika adalah sebesar 17% dan sisanya 83%
dipengaruhi oleh faktor lain.
4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Motivasi Belajar, Minat
Belajar dan Kemandirian Belajar secara bersama-sama terhadap Hasil
Belajar Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tana Tidung tahun ajaran
2017/2018, dengan Ryx(1,2,3) = 0,421; R2yx(1,2,3) = 0,177 dan diperoleh
Fhitung sebesar 3,372 lebih besar dari Ftabel 2,79 serta persamaan garis
regresi Y = 60,642 + 0,051X1 + 0,013X2 + 0,198X3. Sumbangan
pengaruh motivasi belajar, minat belajar dan kemandirian belajar
terhadap hasil belajar fisika adalah sebesar 17,7% dan sisanya 82,3%
dipengaruhi oleh faktor lain.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan
saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini memberikan informasi bahwa Motivasi Belajar, Minat
belajar dan Kemandirian Belajar berpengaruh terhadap Hasil Belajar
Fisika sebesar 17,7%. Hal ini menunjukkan bahwa Hasil Belajar Fisika
masih banyak dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Oleh karena itu,
diharapkan dalam penelitian selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi Hasil Belajar Fisika selain yang diteliti dalam
penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
2. Bagi Guru
Guru senantiasa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
dalam kegiatan proses belajar mengajar fisika, sehingga siswa tidak
merasa jenuh dalam belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan metode yang bervariasi dan penggunaan media
pembelajaran yang menarik serta mengaitkan materi pembelajaran
dengan fenomena alam agar siswa lebih termotivasi dan berminat
dengan pembelajaran fisika sehingga meningkatkan hasil belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu & Widodo, Supriyono. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Alfiyana, Nur. 2017. Pengaruh Model Beliefs, Intentions, Action And Reflections
(Biar) Terhadap Minat Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA SMAN 1
Tondong Tallasa Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep. UIN
Alauddin Makassar. Dalam http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/2891/1/Nur%20Alfiyana.pdf. Diakses pada
10 Agustus 2017, Jam 23:41
Ali & Asrori. 2014. Psikologi Remaja; Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Basri, Hasan. 1994. Remaja Berkualitas: Problematika Dan Solusinya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Djamarah, Syaful. B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Fidelia Destyari Dyan Irianti. 2016. (Skripsi) Hubungan Kemandirian Belajar dan
Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar Fisika Kelas XI-IPA Semester 2 SMA
Pius Bakti Utama Purworejo Tahun Ajaran 2015/2016. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Askara
Hamzah, Uno. 2008. Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis di Bidang
pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Holstein, Herman. 1986. Murid Belajar Mandiri. Bandung: Remaja Karya CV
Kanginan, Marthen. 2002. Fisika SMU. Jakarta: Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Khairani, Makmun. 2014. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
NN. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Jakarta: Sekretaris Negara Republik Indonesia. Dalam
http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wpcontent/uploads/2016/08/UU_no_20
_th_2003.pdf. Diakses pada Senin, 18 Juni 2017, Jam 09:17
Nurhayati, Eti. 2011. Bimbingan Konseling Dan Psikoterapi Inovatif. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Pery Surya Atmaja. 2016. (Skripsi) Motivasi Belajar Fisika Dan Minat Pada Bidang
Fisika Siswa Jurusan IPA Beberapa SMA Di Yogyakarta. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma
Priansa, Donni. J. 2015. Manajemen Peserta Didik Dan Model Pembelajaran;
Cerdas, Kreatif, Dan Inovatif. Bandung: Alfabeta
Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sardiman, A.M. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Siregar, Eveline & Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Slameto. 2013. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Renika
Cipta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Sudarmanto, Y.B. 1993. Tuntutan Metodologi Belajar. Jakarta : PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sukardi, Dewa., K. 1998. Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: PT Bina Aksara
Sunyoto, Danang. 2007. Ananlisis Regresi Dan Korelasi Bivariat (Ringkasan dan
Kasus). Yogyakarta: Amara Books
Suparno, Paul., dkk. 2003. Pendidikan Budi pekerti; untuk SMU-SMK. Yogyakarta:
Kanisius
Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma
Winkel, W. S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT
Gramedia
Yamin, Martinis. 2008. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta: Gaung Persada Press
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 1
Lampiran 1.a Surat Ijin Penelitian
Lampiran 1.b Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 1.a. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 1.b Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 2
Lampiran 2.a Uji Validitas Angket
Lampiran 2.b Angket Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 2.a Uji Validitas Angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 2.a Uji Validitas Angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 2.a Uji Validitas Angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 2.a Uji Validitas Angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 2.a Uji Validitas Angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 2.a Uji Validitas Angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 2.a Uji Validitas Angket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 2.b Angket Penelitian
A. Instrumen Penelitian
Tabel 3.1. Kisi-kisi Intrumen Motivasi Belajar
No. Indikator No Butir Jumlah
7. Tekun mengerjakan tugas 1,2,3,4*,5* 5
8. Ulet menghadapi kesulitan (tidak
mudah putus asa) 6,7,8*,9,10*,11,12
7
9. Bosan terhadap tugas yang rutin
dan berulang-ulang 13,14,15,16,17
5
10. Dapat mempertahankan
pendapatnya 18*,19,20
3
11. Lebih senang bekarja sendiri 21*,22*,23,24,25 5
12. Senang dalam memecahkan
masalah soal-soal 26,27*,28,29,30
5
Total 30
Keterangan: *) Butir pernyataan negatif
Tabel 3.2. Kisi-kisi Intrumen Minat Belajar
No. Indikator No Butir Jumlah
6. Senang/tanpa paksaan 31, 32, 33, 34 4
7. Aktif dalam kegiatan belajar 35, 36, 37, 38*, 39* 5
8. Berpartisipasi dalam aktivitas 40, 41, 42 3
9. Memusatkan Perhatian 43*, 44*, 45, 46, 47 5
10. Keterlibatan 48, 49, 50 3
Total 20
Keterangan: *) Butir pernyataan negatif
Tabel 3.3. Kisi-kisi Intrumen Kemandirian Belajar
No. Indikator No Butir Jumlah
7. Percaya diri 51*, 52*, 53, 54, 55* 5
8. Memiliki sikap tanggung jawab 56, 57*, 58*, 59 4
9. Dapat memecahkan masalah sendiri 60, 61, 62, 63* 4
10. Mampu berinisiatif atau kreatif 64, 65, 66, 67 4
11. Tidak bergantung kepada orang lain 68, 69*, 70, 71, 72 5
12. Bebas dalam mengambil keputusan 73*, 74, 75 3
Total 25
Keterangan: *) Butir pernyataan negati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 2.b Angket Penelitian
ANGKET PENELITIAN
A. Petunjuk Pengisian
1. Beri tanda check list (√) pada alternatif jawaban yang adik-adik pilih dan setiap
pernyataan hanya diperbolehkan memilih satu jawaban. Karena jawaban tersebut
sesuai dengan keadaan adik-adik, maka tidak ada jawaban yang dianggap salah.
2. Alternatif jawaban:
a. SS = Sangat Setuju.
b. S = Setuju.
c. TS = Tidak Setuju.
d. STS = Sangat Tidak Setuju.
B. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
No. Absensi :
No. PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas
fisika
2 Saya selalu tertantang oleh tugas-tugas yang
diberikan oleh guru
3 Saya tetap belajar fisika walaupun tidak ada ulangan
4 Saya sering mengerjakan tugas lain ketika mengikuti
pelajaran fisika dikelas
5 Saya malas untuk mengerjakan tugas fisika jadi saya
biasanya meminta hasil pekerjaan teman
6 Saya mencari solusi sendiri ketika saya menghadapi
kesulitan belajar
7 Saya membuat ringkasan agar mudah dalam belajar
8 Saya malas mempelajari kembali materi fisika yang
telah diberikan oleh guru
9 Saya selalu berlatih mengerjakan soal-soal yang tidak
dapat saya pecahkan meskipun saya tidak dapat
menyelesaikannya
10 Saya merasa kecewa bila mendapat nilai rendah
sehingga saya tidak tertarik untuk mempelajari
materi yang saya tidak bisa
11 Saya selalu giat dalam mempelajari materi fisika
maupun soal-soal yang sulit/yang belum diajarkan
oleh guru
12 Apabila saya menemukan kesulitan dalam
mengerjakan soal, saya tetap mengerjakan sampai
saya menemukan jawabannya
13 Saya tidak bosan belajar fisika pada saat pelajaran
berlangsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
No. PERNYATAAN SS S TS STS
14 Saya senang ketika guru memberikan tugas yang
bervariasi
15 Saya merasa senang bila guru selalu memberikan
latihan soal untuk dikerjakan disekolah maupun
dirumah
16 Saya senang bila guru melaksanakan pembelajaran
fisika dengan praktikum
17 Saya merasa senang saat melakukan praktikum fisika
karena saya dapat memahami fisika lebih jauh
18 Saya tidak berani untuk menyampaikan pendapat
saya karena takut pendapat saya salah/tidak diterima
19 Saya lebih percaya pada jawaban ulangan fisika saya
meskipun berbeda dengan jawaban teman
20 Saya berani untuk menyampaikan pendapat saya
didepan teman meskipun pendapat saya berbeda
dengan teman
21 Saya hanya mendengar saat berdiskusi dalam
kelompok
22 Saya sibuk sendiri ketika berdiskusi dalam kelompok
23 Saya selalu menyempatkan waktu untuk mencoba
menyelesaikan soal-soal fisika
24 Saya tidak mencontek ketika ulangan fisika
25 Saya tidak mencontek hasil pekerjaan rumah (PR)
fisika dari teman yang sudah mengerjakan
26 Saya berusaha mengerjakan soal-soal latihan fisika
meskipun sulit
27 Saya lebih senang mengerjakan soal yang mudah
daripada yang sulit
28 Apabila dalam buku ada soal yang belum dikerjakan
maka saya akan mengerjakannya
29 Saya selalu membuat soal-soal sendiri untuk latihan
dirumah
30 Saya membentuk kelompok belajar bersama teman-
teman sebagai usaha mengatasi kesulitan belajar
fisika
31 Saya belajar fisika dengan penuh semangat
32 Saya masuk kelas pelajaran fisika dengan penuh
antusias
33 Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh dari
pelajaran fisika
34 Saya merasa ingin lebih tahu dengan kejadian-
kejadian alam yang terjadi di sekitar saya setelah
mempelajari fisika
35 Saya selalu maju kedepan untuk mengerjakan soal
fisika dipapan tulis tanpa di suruh oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
No. PERNYATAAN SS S TS STS
36 Saya sering mengajukan pertanyaan ketika belum
paham dengan penjelasan guru
37 Apabila ada tugas kelompok saya ikut aktif dalam
mengerjakan tugas tersebut
38 Saya tidak menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru fisika
39 Saya memilih diam ketika saya tidak paham dengan
materi fisika yang dijelaskan guru
40 Saya berdiskusi dengan teman mengenai materi
pelajaran fisika
41 Saya mau mengerjakan soal latihan tanpa disuruh
oleh guru
42 Saya menjawab pertanyaan/kuis dari guru fisika
ketika proses belajar mengajar berlangsung.
43 Saya berbicara dengan teman saat guru menjelaskan
materi pelajaran
44 Saya sering mengantuk saat guru menerangkan
45 Saya memperhatikan guru pada saat menjelaskan
materi pelajaran
46 Saya mencatat materi dari guru
47 Cara guru menyampaikan materi sangat menarik
perhatian saya
48 Saya terlibat aktif dalam pembelajaran fisika di kelas
(tanya jawab)
49 Saya ikut ambil bagian dalam menyimpulkan hasil
eksperimen
50 Saya membentuk kelompok belajar bersama teman-
teman sebagai usaha mengatasi kesulitan belajar
fisika
51 Saya mudah ragu-ragu dalam mengerjakan soal-soal
ujian
52 Saya ragu-ragu menjawab pertanyaan dari guru
53 Saya yakin dengan hasil pengerjaan saya
54 Saya berani menyampaikan/mengemukakan pendapat
dihadapan teman-teman walaupun dikritik.
55 Saya merasa minder apabila teman-teman saya
pandai
56 Saya mengumpulkan tugas fisika yang diberikan oleh
guru tepat waktu
57 Saya tidak mengerjakan tugas fisika dari guru bila
tidak diperiksa/dikumpulkan
58 Saya belajar fisika ketika ada pekerjaan rumah (PR)
saja
59 Saya membuat jadwal tetap belajar fisika sendiri
dirumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
No. PERNYATAAN SS S TS STS
60 Saya terus berusaha keras untuk mengerjakan tugas
fisika saya hingga selesai dengan baik
61 Saya berusaha keras agar nilai ujian saya memuaskan
62 Saya mengerjakan soal-soal ulangan dengan
kemampuan sendiri
63 Apabila saya tidak dapat mengerjakan soal yang
sulit, saya melihat jawaban teman
64 Saya berusaha terlebih dahulu membaca dan
memahami sebelum mata pelajaran fisika dimulai
65 Saya tersaingi bila ada teman yang lebih rajin dari
saya
66 Saya berusaha memecahkan sendiri kesulitan dalam
belajar fisika
67 Saya mengerjakan soal latihan dengan inisiatif
sendiri tanpa diperintah oleh guru
68 Saya belajar fisika atas keinginan saya sendiri
69 Saya meminta teman untuk mengerjakan tugas fisika
70 Saya meningkatkan prestasi belajar fisika saya
karena dari dorongan dari diri saya sendiri
71 Saya mencari sumber lain yang relevan untuk
memahami materi fisika yang saya pelajari
72 Saya mengerjakan soal ulangan sendiri meskipun
teman-teman saya mencontek
73 Saya hanya memanfaatkan buku-buku penunjang
yang saya miliki sebagai sumber belajar saya
74 Saya membaca buku-buku lain selain buku paket
yang diwajibkan oleh sekolah
75 Saya menyempatkan waktu untuk membaca buku di
perpustakaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 3
Lampiran 3.a Hasil Sebaran Angket Siswa
Lampiran 3.b Tabulasi Data Pokok
Lampiran 3.c Skor Jawaban Angket Penelitian
Lampiran 3.d Data Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 3.a Hasil Sebaran Angket Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 3.a Hasil Sebaran Angket Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 3.a Hasil Sebaran Angket Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 3.a Hasil Sebaran Angket Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 3.b Tabulasi Data Pokok
TABULASI DATA POKOK
No. Responden
Motivasi
Belajar
(X1)
Minat
Belajar
(X2)
Kemandirian
Belajar (X3)
Hasil
Belajar
(Y)
1 A1 89 69 81 77
2 A2 81 50 60 78
3 A3 88 65 70 77
4 A4 92 60 74 92
5 A5 85 59 70 78
6 A6 84 62 76 78
7 A7 86 61 69 77
8 A8 79 57 68 78
9 A9 85 55 81 78
10 A10 81 56 66 77
11 A11 98 68 80 88
12 A12 94 70 77 80
13 A13 76 58 64 89
14 A14 74 48 57 78
15 A15 81 59 68 78
16 A16 77 58 70 80
17 A17 90 66 76 77
18 A18 98 64 80 80
19 A19 95 50 76 79
20 A20 89 54 71 77
21 A21 96 60 83 89
22 A22 90 52 75 78
23 A23 90 56 70 79
24 A24 85 54 69 80
25 A25 83 58 73 77
26 A26 102 72 82 79
27 A27 91 58 72 78
28 A28 81 61 69 78
29 A29 79 52 67 82
30 A30 62 50 63 77
31 A31 88 52 59 77
32 A32 93 59 68 82
33 A33 83 56 70 77
34 A34 94 50 75 78
35 A35 60 45 62 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
No. Responden
Motivasi
Belajar
(X1)
Minat
Belajar
(X2)
Kemandirian
Belajar (X3)
Hasil
Belajar
(Y)
36 A36 87 61 72 78
37 A37 98 76 80 82
38 A38 82 56 81 79
39 A39 98 61 76 90
40 A40 77 42 67 78
41 A41 93 65 81 95
42 A42 96 67 88 90
43 A43 74 55 60 78
44 A44 84 42 64 77
45 A45 78 56 72 79
46 A46 100 67 74 79
47 A47 90 69 75 79
48 A48 101 65 81 79
49 A49 70 47 64 80
50 A50 95 72 82 82
51 A51 89 60 62 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 3.c Skor Jawaban Angket Motivasi
Skor jawaban Angket Motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 3.c Skor Jawaban Angket Minat
Skor Jawaban Angket Minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 3.c Skor Jawaban Angket Kemandirian
Skor Jawaban Angket Kemandirian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 3.d Data Hasil Belajar
Data Hasil Belajar Siswa
No. Responden Nilai
1 A1 77
2 A2 78
3 A3 77
4 A4 92
5 A5 78
6 A6 78
7 A7 77
8 A8 78
9 A9 78
10 A10 77
11 A11 88
12 A12 80
13 A13 89
14 A14 78
15 A15 78
16 A16 80
17 A17 77
18 A18 80
19 A19 79
20 A20 77
21 A21 89
22 A22 78
23 A23 79
24 A24 80
25 A25 77
26 A26 79
27 A27 78
28 A28 78
29 A29 82
30 A30 77
31 A31 77
32 A32 82
33 A33 77
34 A34 78
35 A35 76
36 A36 78
37 A37 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 3.d Data Hasil Belajar
No. Responden Nilai
38 A38 79
39 A39 90
40 A40 78
41 A41 95
42 A42 90
43 A43 78
44 A44 77
45 A45 79
46 A46 79
47 A47 79
48 A48 79
49 A49 80
50 A40 82
51 A51 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 4
Lampiran 4.a Korelasi Pearson
Lampiran 4.b Statistik Deskripsi
Lampiran 4.c Analisis Regresi Sederhana
Lampiran 4.d Analisis Regresi Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 4.a Korelasi Pearson
ANALISIS KORELASI PEARSON
Correlations
Motivasi
Belajar
Minat
Belajar
Kemandirian
Belajar
Hasil Belajar
Fisika
Motivasi Belajar Pearson Correlation 1 .656** .706** .349*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .012
N 51 51 51 51
Minat Belajar Pearson Correlation .656** 1 .664** .306*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .029
N 51 51 51 51
Kemandirian Belajar Pearson Correlation .706** .664** 1 .412**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003
N 51 51 51 51
Hasil Belajar Fisika Pearson Correlation .349* .306* .412** 1
Sig. (2-tailed) .012 .029 .003
N 51 51 51 51
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 4.b Statistik Deskripsi
STATISTIK DESKRIPSI
Statistics
Motivasi
Belajar
Minat
Belajar
Kemandirian
Belajar
Hasil Belajar
Fisika
N Valid 51 51 51 51
Missing 0 0 0 0
Mean 86.4902 58.5294 71.9608 80.0980
Median 88.0000 58.0000 72.0000 78.0000
Mode 81.00a 56.00 70.00a 78.00
Std. Deviation 9.33246 7.74688 7.26075 4.46880
Minimum 60.00 42.00 57.00 76.00
Maximum 102.00 76.00 88.00 95.00
Sum 4411.00 2985.00 3670.00 4085.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 4.c Analisis Regresi Sederhana
ANALISIS REGRESI SEDERHANA
1. Variabel motivasi belajar
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Motivasi
Belajara
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Hasil Belajar Fisika
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .349a .122 .104 4.22969
a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 121.886 1 121.886 6.813 .012a
Residual 876.624 49 17.890
Total 998.510 50
a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar
b. Dependent Variable: Hasil Belajar Fisika
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 65.628 5.575 11.772 .000
Motivasi Belajar .167 .064 .349 2.610 .012
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 4.c Analisis Regresi Sederhana
2. Variabel Minat Belajar
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Minat Belajara . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Hasil Belajar Fisika
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .306a .094 .075 4.29707
a. Predictors: (Constant), Minat Belajar
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 93.736 1 93.736 5.076 .029a
Residual 904.774 49 18.465
Total 998.510 50
a. Predictors: (Constant), Minat Belajar
b. Dependent Variable: Hasil Belajar Fisika
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 69.753 4.631 15.064 .000
Minat Belajar .177 .078 .306 2.253 .029
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 4.c Analisis Regresi Sederhana
3. Variabel Kemandirian Belajar
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Kemandirian
Belajara
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .412a .170 .153 4.11224
a. Predictors: (Constant), Kemandirian Belajar (X3)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 169.893 1 169.893 10.047 .003a
Residual 828.617 49 16.911
Total 998.510 50
a. Predictors: (Constant), Kemandirian Belajar (X3)
b. Dependent Variable: Hasil belajar Fisika (Y)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 61.829 5.792 10.674 .000
Kemandirian Belajar (X3) .254 .080 .412 3.170 .003
a. Dependent Variable: Hasil belajar Fisika (Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 4.d Analisis Regresi Ganda
ANALISIS REGRESI GANDA
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Kemandirian
Belajar, Minat
Belajar,
Motivasi
Belajara
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .421a .177 .125 4.18116
a. Predictors: (Constant), Kemandirian Belajar, Minat Belajar,
Motivasi Belajar
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 176.852 3 58.951 3.372 .026a
Residual 821.657 47 17.482
Total 998.510 50
a. Predictors: (Constant), Kemandirian Belajar, Minat Belajar, Motivasi Belajar
b. Dependent Variable: Hasil Belajar Fisika
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 60.642 6.188 9.801 .000
Motivasi Belajar .051 .096 .107 .538 .593
Minat Belajar .013 .109 .023 .119 .906
Kemandirian Belajar .198 .124 .322 1.596 .117
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI