HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR...
Transcript of HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR...
HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR
DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI IPA
SMA N 2 KOTO XI TARUSAN
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar sarjana Strata satu (S1)
DEASTY DWI PUSPADITA
NIM. 12010089
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2018
iv
ABSTRAK
Deasty Dwi Puspadita (NIM:12010089), Hubungan Kemandirian Belajar dan
Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI
Tarusan, Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera
Barat, Padang, 2018.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan antara lain,
kemandirian belajar siswa yang masih rendah dan fasilitas belajar di rumah masih
kurang tercukupi yang akan berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar biologi
siswa kelas XI SMA N 2 Koto XI Tarusan. Rendahnya hasil belajar dipengaruhi
oleh beberapa faktor, salah satunya ada faktor internal yang berasal dari dalam diri
seseorang yang dilihat dengan kemandirian belajar siswa kemudian faktor eksternal
yang berasal dari kurangnya fasilitas belajar di rumah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar biologi
kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan, untuk mengetahui hubungan antara
fasilitas belajar dengan hasil belajar biologi kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI
Tarusan, serta untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar dan fasilitas
belajar dengan hasil belajar biologi kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif (korelasional). Sampel dalam
penelitian ini adalah kelas XI SMA N 2 Koto XI Tarusan yang berjumlah 84 orang
siswa yang di ambil secara keseluruhan yang terdaftar pada semester ganjil tahun
pelajaran 2018/2019. Instrumen yang digunakan adalah angket sebanyak 49 butir
pernyataan. Analisis data dilakukan dengan membandingkan uji-t dengan kriteria
thitung > ttabel dengan taraf signifikan 0,05, dan uji-f dengan kriteria fhitung > ftabel
dengan taraf signifikan 5%.
Hasil penelitian untuk kemandirian belajar terhadap hasil belajar siswa
didapatkan nilai thitung> ttabel yaitu 1,685 > 1,6638, hal ini menunjukkan thitung> ttabel
berarti berhubungan. Hasil penelitian untuk fasilitas belajar di rumah terhadap hasil
belajar siswa didapatkan nilai thitung< ttabel yaitu 1,392 < 1,6638, berarti tidak
berhubungan. Hasil penelitian untuk kemandirian belajar dan fasilitas belajar
dengan hasil belajar siswa didapatkan nilai Fhitung 2,711 > Ftabel 2,71 hal ini
menunjukkan Fhitung> Ftabel berarti berhubungan dan signifikan. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kemandirian belajar
dengan hasil belajar siswa, terdapat hubungan signifikan antara kemandirian belajar
dan fasilitas belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar siswa dan tidak
terdapat hubungan signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang maha kuasa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini dengan judul “Hubungan Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar
dengan Hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan”.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Liza Yulia Sari, M.Pd sebagai pembimbing I yang telah menyediakan
waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta masukan dan saran
kepada penulis demi menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Evrialiani Rosba, M.Pd sebagai pembimbing II yang telah menyediakan
waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta masukan dan saran
kepada penulis demi menyelesaikan skripsi ini.
3. Dosen penguji yang telah memberikan masukan, arahan dan saran untuk
kesempurnaan skripsi ini.
4. Ibu Dr. Erismar Amri, M.Si sebagai penasehat akademik yang telah
membimbing dan mengarahkan selama perkuliahan disetiap semesternya.
5. Pimpinan Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat.
6. Pimpinan beserta Karyawan/i STKIP PGRI Sumatera Barat.
7. Bapak dan Ibu dosen di lingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat.
8. Pegawai Perpustakaan dan Karyawan STKIP PGRI Sumatera Barat.
9. Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
vi
10. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah, Majelis Guru, Staf Tata Usaha dan
Siswa/i Kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan.
11. Bapak guru Rayandra Nurdi, S.Pd dan Ibu guru Salfina Sari, S.Pd, M.Si selaku
guru Biologi SMA N 2 Koto XI Tarusan
12. Teristimewa Kedua Orang Tua tercinta Ayahanda Edison dan Ibunda Melati
yang tidak pernah berhenti memberikan do’a, semangat dan motivasi serta
keluarga besar penulis yang ikut serta membantu dan mendoakan dalam
penulisan skripsi ini.
13. Terimkasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan namanya satu-persatu.
Semoga bimbingan, bantuan dan dorongan yang telah Bapak, Ibu dan
rekan-rekan berikan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis mengharapkan
skripsi ini berguna bagi penulis, pembaca dan memberikan sumbangan
pemikiran dalam pengajaran biologi. Akhir kata penulis ucapkan selamat
membaca dan terima kasih.
Padang, Agustus 2018
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ i
HALAMAN PENGSAHAN .................................................................... ii
ABSTRAK ................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 5
C. Batasan Masalah.............................................................................. 5
D. Rumusan Masalah ........................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
F. Kegunaan Penelitian........................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar ............................................................................................. 8
B. Kemandirian Belajar ....................................................................... 9
C. Fasilitas Belajar ............................................................................... 13
D. Hasil Belajar .................................................................................... 15
viii
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................... 17
F. Kerangka Fikir ................................................................................ 23
G. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 25
B. Jenis Penelitian ................................................................................ 25
C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 25
D. Variabel dan Data ............................................................................ 26
E. Prosedur Penelitian.......................................................................... 27
F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 28
G. Instrumen Penelitian........................................................................ 28
H. Teknik Analisis Data ....................................................................... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ................................................................................................ 35
B. Pembahasan ..................................................................................... 40
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 44
B. Saran ................................................................................................ 44
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN 47
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Populasi dan Sampel ............................................................................ 25
2. Kisi-kisi Instrumen Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar........... 29
3. Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r ............................................... 32
4. Hasil Uji Korelasi ................................................................................ 37
5. Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 39
6. Hasil Uji Linieritas ............................................................................... 39
7. Lampiran 1. Lembar Validasi Angket Penelitian................................. 47
8. Lampiran 2. Kisi-kisi Angket............................................................... 48
9. Lampiran 3. Angket Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar ......... 49
10. Lampiran 3. Contoh Angket Kemandirian Belajar dan Fasilitas
Belajar yang Telah Diisi Oleh Responden .......................................... 56
11. Lampiran 4. Tabulasi Data Angket Penelitian ..................................... 63
12. Lampiran 5. Korelasi Data Penelitian X1, X2, dan Y ........................... 67
13. Lampiran 6. Hasil Olahan SPSS 16 ..................................................... 70
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Kerangka Pikir..................................................................................... 23
2. Grafik 1. Kemandirian belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar 36
3. Lampiran 6. Hasil Olahan SPSS 16..................................................... 78
4. Lampiran 7. Dokumentasi................................................................... 79
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Lembar Validasi Angket Penelitian ..................................................... 47
2. Lembar Kisi-kisi Angket ...................................................................... 48
3. Lembar Angket Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar ................ 49
4. Tabulasi Hasil Penelitian Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar . 56
5. Korelasi Data Penelitian X1, X2, dan Y ............................................... 58
6. Uji Analisis Deskriptif ......................................................................... 60
7. Uji Normalitas ...................................................................................... 65
8. Uji Linieritas ........................................................................................ 65
9. Uji Korelasi .......................................................................................... 66
10. Dokumentasi Penelitian ....................................................................... 70
70
Lampiran 6. Hasil Olahan SPSS 16
A. Uji Analisis Deskriptif
1. Kemandirian Belajar
Tabel 1. Statistics
KEMANDIRIAN BELAJAR
N Valid 84
Missing 0
Mean 9,5119
Std. Error of Mean ,24921
Median 9,0000
Mode 9,00
Std. Deviation 2,28401
Variance 5,217
Skewness ,338
Std. Error of Skewness ,263
Kurtosis ,275
Std. Error of Kurtosis ,520
Range 12,00
Minimum 4,00
Maximum 16,00
Sum 799,00
(Sumber: Olahan SPSS 16 )
Tabel 2. Kemandirian Belajar
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4,00 1 1,2 1,2 1,2
5,00 1 1,2 1,2 2,4
6,00 5 6,0 6,0 8,3
7,00 9 10,7 10,7 19,0
8,00 9 10,7 10,7 29,8
9,00 20 23,8 23,8 53,6
10,00 16 19,0 19,0 72,6
11,00 8 9,5 9,5 82,1
12,00 5 6,0 6,0 88,1
71
13,00 6 7,1 7,1 95,2
14,00 2 2,4 2,4 97,6
15,00 1 1,2 1,2 98,8
16,00 1 1,2 1,2 100,0
Total 84 100,0 100,0
(Sumber: Olahan SPSS 16 )
2. Fasilitas Belajar
Tabel 3. Statistics
FASILITAS BELAJAR
N Valid 84
Missing 0
Mean 18,3810
Std. Error of Mean ,42339
Median 19,0000
Mode 17,00a
Std. Deviation 3,88046
Variance 15,058
Skewness -,377
Std. Error of Skewness ,263
Kurtosis ,604
Std. Error of Kurtosis ,520
Range 19,00
Minimum 8,00
Maximum 27,00
Sum 1544,00
(Sumber: Olahan SPSS 16 )
72
Tabel 4. Fasilitas Belajar
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 8,00 1 1,2 1,2 1,2
9,00 1 1,2 1,2 2,4
10,00 4 4,8 4,8 7,1
13,00 2 2,4 2,4 9,5
14,00 3 3,6 3,6 13,1
15,00 3 3,6 3,6 16,7
16,00 7 8,3 8,3 25,0
17,00 11 13,1 13,1 38,1
18,00 9 10,7 10,7 48,8
19,00 11 13,1 13,1 61,9
20,00 9 10,7 10,7 72,6
21,00 9 10,7 10,7 83,3
22,00 3 3,6 3,6 86,9
23,00 5 6,0 6,0 92,9
24,00 1 1,2 1,2 94,0
25,00 2 2,4 2,4 96,4
26,00 1 1,2 1,2 97,6
27,00 2 2,4 2,4 100,0
Total 84 100,0 100,0
(Sumber: Olahan SPSS 16 )
3. Hasil Belajar
Tabel 5. Statistics HASIL BELAJAR
N Valid 84
Missing 0
Mean 51,0595
Std. Error of Mean 1,34010
Median 50,0000
Std. Deviation 12,28218
Variance 150,852
Skewness ,212
Std. Error of Skewness ,263
Kurtosis -,606
73
Std. Error of Kurtosis ,520
Range 53,00
Minimum 23,00
Maximum 76,00
Sum 4289,00
(Sumber: Olahan SPSS 16 )
Tabel 6. Hasil Belajar
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 23,00 1 1,2 1,2 1,2
30,00 3 3,6 3,6 4,8
33,00 3 3,6 3,6 8,3
35,00 1 1,2 1,2 9,5
38,00 4 4,8 4,8 14,3
40,00 9 10,7 10,7 25,0
43,00 2 2,4 2,4 27,4
45,00 8 9,5 9,5 36,9
48,00 10 11,9 11,9 48,8
50,00 8 9,5 9,5 58,3
53,00 5 6,0 6,0 64,3
55,00 5 6,0 6,0 70,2
58,00 3 3,6 3,6 73,8
60,00 3 3,6 3,6 77,4
63,00 4 4,8 4,8 82,1
65,00 1 1,2 1,2 83,3
68,00 4 4,8 4,8 88,1
70,00 4 4,8 4,8 92,9
73,00 5 6,0 6,0 98,8
76,00 1 1,2 1,2 100,0
Total 84 100,0 100,0
(Sumber: Olahan SPSS 16 )
74
B. Uji Normalitas
Tabel 7. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 X2
N 84 84
Normal Parametersa,b
Mean 9,5119 18,3810
Std. Deviation 2,28401 3,88046
Most Extreme
Differences
Absolute ,142 ,111
Positive ,142 ,083
Negative -,114 -,111
Kolmogorov-Smirnov Z 1,298 1,017
Asymp. Sig. (2-tailed) ,069 ,252
(Sumber: Olahan SPSS 16 )
C. Uji Linearitas
Tabel 8. ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
HASIL
BELAJAR *
FASILITAS
BELAJAR
Between
Groups
(Combined) 1956,80
4
17 115,106 ,719 ,772
Linearity 289,096 1 289,096 1,806 ,184
Deviation
from Linearity
1667,70
7
16 104,232 ,651 ,830
Within Groups 10563,8
99
66 160,059
Total 12520,7
02
83
(Sumber: Olahan SPSS 16 )
75
D. Uji Korelasi
1. Kemandirian belajar dengan hasil belajar
Tabel 9. Model Summary
Mo
del
R
R
Squar
e
Adjusted
R Square
Std.
Error of
the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Chang
e df1 df2
Sig. F
Change
d
i
m
e
n
s
i
o
n
0
1 ,183a ,034 ,022 12,14771 ,034 2,848 1 82 ,095
a. Predictors: (Constant), KEMANDIRIAN BELAJAR
(Sumber: Olahan SPSS 16 )
76
(Sumber: Olahan SPSS 16 )
2. Fasilitas belajar dengan dengan hasil belajar
Tabel 10. Model Summary
Mo
del
R
R
Squar
e
Adjuste
d R
Square
Std.
Error of
the
Estimate
Change Statistics
R
Square
Change
F
Chan
ge df1 df2
Sig. F
Change
d
i
m
e
n
s
i
o
n
0
1 ,152a ,023 ,011 12,2133
5
,023 1,938 1 82 ,168
a. Predictors: (Constant), FASILITAS BELAJAR
77
3. Kemandirian belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar
Tabel 11. Model Summary
Mod
el
R
R
Squar
e
Adjusted
R Square
Std.
Error of
the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Chang
e df1 df2
Sig. F
Change
d
i
m
e
n
s
i
o
n
0
1 ,287a ,082 ,060 11,90999 ,082 3,634 2 81 ,031
a. Predictors: (Constant), FASILITAS BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR
(Sumber: Olahan SPSS 16 )
Histogram
Grafik 1. Kemandirian belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar
00,5
11,5
22,5
3
KemandirianBelajar dengan
Hasil BelajarSiswa (rX1Y)
Fasilitas Belajardengan HasilBelajar (rX2Y)
KemandirianBelajar dan
Fasilitas Belajardengan HasilBelajar Siswa
(rX1X2Y)
rhitung
KP
thitung
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha mendewasakan dan memandirikan manusia
melalui kegiatan yang terencana dan disadari melalui kegiatan belajar dan
pembelajaran yang melibatkan siswa dan guru. Sekolah adalah salah satu
lembaga pendidikan yang bertanggung jawab melaksanakan fungsi pendidikan.
Dalam pelaksanaan fungsi pendidikan ini sekolah mengadakan kegiatan belajar
mengajar. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di sekolah yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan siswa. Kemampuan belajar siswa dapat
meningkat apabila dalam kegiatan belajar yang dilakukan di kelas, siswa lebih
aktif dan tekun mempelajari materi-materi yang diajarkan oleh guru.
Belajar mandiri merupakan kemampuan yang tidak banyak berkaitan
dengan pembelajaran seperti apa, tetapi lebih berkaitan dengan bagaimana
proses belajar tersebut dilaksanakan. Kegiatan belajar mandiri merupakan salah
satu bentuk kegiatan belajar yang lebih menitikberatkan pada kesadaran belajar
seseorang atau lebih banyak menyerahkan kendali pembelajaran kepada diri
siswa sendiri. Kegiatan belajar mandiri merupakan suatu bentuk kegiatan
belajar yang memberikan keleluasaan kepada siswa untuk dapat memilih atau
menetapkan sendiri waktu dan cara belajarnya sesuai dengan ketentuan sistem
kredit semester di sekolah. Oleh karena itu, kegiatan belajar mandiri ini
berkaitan dengan perilaku siswa dalam melakukan kegiatan belajar (Rusman,
2014: 357-358).
1
2
Hal yang terpenting dalam proses belajar mandiri ialah peningkatan
kemauan dan keterampilan peserta didik dalam proses belajar tanpa bantuan
orang lain, sehingga pada akhirnya peserta didik tidak bergantung pada
guru/instruktur, pembimbing, teman, atau orang lain dalam belajar. Dalam
belajar mandiri, peserta didik akan berusaha sendiri untuk memahami materi
pembelajaran yang dibaca atau dilihatnya melalui program audiovisual. Kalau
mendapat kesulitan barulah bertanya atau mendiskusikan dengan teman,
guru/instruktur atau orang lain. Peserta didik yang mandiri akan mampu
mencari sumber belajar yang dibutuhkan (Warsita, 2011: 148).
Oleh karena itu kemandirian harus ditanamkan pada siswa agar mampu
bertanggung jawab sebagai seorang pelajar yaitu belajar. Kesiapan belajar
siswa merupakan bagian dari kepribadian diri siswa yang berkembang dari
waktu ke waktu melalui interaksi sosialnya. Kemandirian belajar siswa
merupakan kemampuan siswa untuk melakukan kegiatan belajar yang
bertumpu pada aktivitas, tanggung jawab, dan motivasi yang ada dalam diri
siswa sendiri (Rusman, 2014: 359).
Menurut Slameto (2015: 63) menyatakan bahwa, anak yang sedang belajar
harus terpenuhi kebutuhan pokoknya misalnya, makan, minum, pakaian,
perlindungan kesehatan dan lain-lain, selain itu juga membutuhkan fasilitas
belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-
buku dan lain-lain. Selanjutnya agar anak dapat belajar dengan baik perlulah
diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. Di dalam suasana rumah
3
yang tenang dan tentram selain anak kerasan/betah tinggal di rumah, anak juga
dapat belajar dengan baik.
Syah (2010: 154) juga mengatakan bahwa “alat-alat belajar merupakan
faktor yang berpengaruh dalam menentukan tingkat keberhasilan belajar
siswa”. Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
proses pembelajaran. Jadi, proses pembelajaran akan semakin produktif pada
siswa, guru, dan materi pelajaran didukung oleh fasilitas yang memadai serta
pemanfaatan yang baik sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar yang
optimal.
Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMA N 2 Koto XI Tarusan pada
bulan Februari tahun 2018 ditemukan bahwa kemandirian belajar siswa
terbilang rendah yang persentasenya kisaran 85% siswa yang tingkat
kemandiriannya rendah dikarenakan masih banyaknya siswa yang bergantung
kepada guru sehingga menjadikan guru sebagai sumber belajar utama dan guru
juga terkadang enggan untuk meminta siswa agar aktif dalam belajar di kelas,
kalaupun ada guru hanya meminta siswa yang memang sudah terbiasa aktif
dalam pembelajaran. Ketergantungan siswa terhadap guru mengakibatkan
siswa tidak percaya diri pada kemampuannya sendiri untuk dapat berpartisipasi
dalam belajar sehingga hanya mengandalkan kemampuan siswa lain yang
memang sudah terbiasa aktif di kelas. Hal ini berdampak pada kasus
mencontek yang terjadi ketika mengerjakan latihan dan ujian merupakan salah
satu faktor pendukung kurangnya kemandirian belajar pada siswa. Kurikulum
yang digunakan sekolah masih kurikulum 2006 (KTSP) yang pembelajarannya
4
masih berpusat kepada guru sehingga siswa hanya menerima pengetahuan yang
diberikan oleh guru tanpa ikut serta aktif dalam proses pembelajaran.
Kemudian penyebaran angket awal tentang fasilitas belajar di rumah juga
diberikan kepada siswa kelas X di SMA N 2 Koto XI Tarusan menyatakan
bahwa fasilitas belajar di rumah kurang memadai bahkan tidak ada,
persentasenya berkisar 90%. Seperti, penerangan, meja, kursi, lemari/rak buku,
ruangan belajar, serta alat-alat tulis yang masih kurang lengkap. Hal ini
berpengaruh dalam proses belajar karena fasilitas belajar di rumah merupakan
suatu sarana dan prasarana yang terdapat di rumah dan dimiliki oleh siswa
untuk menunjang proses belajar siswa di rumah, biasanya fasilitas ini
disediakan oleh orang tua siswa.
Kurangnya kemampuan siswa kelas XI dilihat dari nilai Ujian Akhir
Semester genap tahun pelajaran 2017/2018 yang peneliti ambil ketika siswa
masih duduk di kelas X dan berdasarkan hasil observasi serta wawancara
peneliti dengan guru biologi SMA N 2 Koto XI Tarusan diperoleh informasi
bahwa nilai Ujian Akhir Semester siswa kelas X pada mata pelajaran biologi
masih rendah di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 76 yang
ditetapkan oleh sekolah. Hal ini dapat dilihat dari nilai Ujian Tengah Semester
siswa pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018 adalah X1 (51,58), X2
(39,15), X3 (54,51) X4 (58,75), X5 (48,27), X6 (47,93), X7 (59,02), X8 (54,75).
Hal itu mungkin terjadi dikarenakan kurangnya kemandirian siswa dan fasilitas
belajar siswa di sekolah maupun di rumah.
5
Sehubungan dengan hal ini peneliti telah melakukan penelitian di SMA N
2 Koto XI Tarusan dengan judul penelitian “Hubungan Kemandirian Belajar
dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA SMA N 2
Koto XI Tarusan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penelitian ini dapat
diidentifikasikan sebagai berikut ini.
1. Rendahnya kemandirian siswa dalam belajar di sekolah maupun di rumah.
2. Kurangnya fasilitas belajar siswa di sekolah maupun di rumah.
3. Hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA masih tergolong rendah, yaitu
dibawah KKM yang terlihat dari nilai Ujian Akhir Semester genap pada
kelas X Tahun Pelajaran 2017/2018.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan lebih terfokus dan terarah, maka penulis
membatasi masalah yaitu:
1. Hubungan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar biologi siswa
di SMA N 2 Koto XI Tarusan.
2. Hubungan antara fasilitas belajar terhadap hasil belajar biologi siswa di
SMA N 2 Koto XI Tarusan.
3. Hubungan antara kemandirian belajar dan fasilitas belajar terhadap hasil
belajar biologi siswa di SMA N 2 Koto XI Tarusan.
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah terdapat hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar
biologi kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan ?.
2. Apakah terdapat hubungan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar
biologi siswa kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan ?.
3. Apakah terdapat hubungan antara kemandirian belajar dan fasilitas belajar
dengan hasil belajar biologi kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan ?.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil
belajar biologi kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan.
2. Untuk mengetahui hubungan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar
biologi kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan.
3. Untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar dan fasilitas
belajar dengan hasil belajar biologi kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI
Tarusan.
F. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai berikut:
1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat menjadi informasi dan bahan
pertimbangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
7
2. Bagi guru, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai pedoman untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Bagi orang tua, sebagai informasi dan pedoman orang tua siswa dalam
mengambil kebijakan yang baik bagi anak-anaknya yang sedang belajar.
4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memberi wawasan dan pengetahuan
serta alat memotivasi diri dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
maksimal dengan mengetahui hubungan antara kemandirian belajar dengan
prestasi belajar siswa.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikimotor
(Djamarah, 2011: 13). Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman
dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2010:
68).
Belajar merupakan proses penting yang terjadi dalam kehidupan setiap
orang. Karenanya, pemahaman yang benar tentang konsep belajar sangat
diperlukan, terutama bagi kalangan pendidik yang terlibat langsung dalam
proses pembelajaran. Dalam kehidupan sehari-hari, istilah belajar digunakan
secara luas. Hal ini disebabkan karena aktivitas yang disebut belajar itu muncul
dalam berbagai bentuk. Membaca buku, menghafal ayat Al-Qur‟an, mencatat
pelajaran, hingga menirukan perilaku tokoh dalam televisi, semua disebut
belajar (Khodijah, 2014: 47).
Menurut Chaplin pada bukunya Dictionary of Psichology dalam Syah
(2010: 88) membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama
berbunyi: “acquistion of any relatively permanent change in behavior as a
result of practice and experince” yang berarti belajar adalah perolehan
perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan
pengalaman. Rumusan keduanya adalah process of acquiring responses as a
8
9
result of special practice yang berarti belajar adalah proses memperoleh
respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.
Menurut W. S. Winkel dalam Susanto (2014: 4) belajar adalah suatu
aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang
dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap-sikap yang bersifat relatif
konstan dan berbekas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu
aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk
memperoleh suatu pengetahuan atau pemahaman baru yang membuat
seseorang itu terjadi perubahan perilaku dalam berpikir maupun bertindak.
B. Kemandirian Belajar
Kata mandiri mengandung arti tidak tergantung kepada orang lain, bebas,
dan dapat melakukan sendiri (Rusman, 2014: 353). Kemandirian belajar siswa
disini berarti kemandirian siswa dalam belajar. Kemandirian siswa dalam
belajar ini maksudnya siswa mampu belajar secara mandiri dengan inisiatif
sendiri.
Menurut Panen dalam Rusman (2014, 355) menyatakan bahwa belajar
secara mandiri tidak berarti belajar sendiri. Belajar mandiri bukan merupakan
usaha untuk mengasingkan peserta didik dari teman belajarnya dan dari
guru/instrukturnya. Hal yang terpenting dalam belajar mandiri ialah
peningkatan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam proses belajar
tanpa bantuan orang lain, sehingga pada akhirnya peserta didik tidak
10
tergantung pada guru/pendidik pembimbing, teman atau orang lain dalam
belajar.
Menurut Moore (dalam Rusman, 2014: 365) kemandirian belajar peserta
didik adalah sejauh mana dalam proses pembelajaran itu siswa dapat ikut
menentukan tujuan, bahan dan pengalaman belajar serta evaluasi pembelajaran.
Sejalan dengan itu, Haris (2011: 1 ) juga menyatakan bahwa kemandirian
belajar sebagai kegiatan aktif yang didorong oleh motif untuk menguasai suatu
kompetensi dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang
telah dimiliki. Kemandirian belajar yang dimaksudkan disini adalah kegiatan
belajar yang memiliki ciri keaktifan pembelajaran, kegigihan, keterarahan, dan
keaktivitas untuk mencapai tujuannya. Pengetahuan yang dimiliki tersebut
diperoleh dari sumber belajar yang digunakan untuk memecahkan masalah.
Dalam hal ini pembelajaran sepenuhnya menjadi pengendali kegiatan
belajarnya.
Rusman (2014: 366) mengatakan bahwa peserta didik yang sudah sangat
mandiri mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a) Sudah mengetahui dengan pasti apa yang ingin dia capai dalam kegiatan
belajarnya. Karena itu dia ingin ikut menentukan tujuan pembelajarannya.
b) Sudah dapat memilih sumber belajar sendiri dan mengetahui kemana dia
dapat menemukan bahan-bahan belajar yang diinginkan.
c) Sudah dapat menilai tingkat kemampuan yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan atau untuk memecahkan permasalahan yang
dijumpainya dalam kehidupannya.
11
Haris (2011: 9-10) mengemukakan ciri-ciri seseorang yang belajar mandiri
yaitu:
1) Kegiatan belajar bersifat self-directing yaitu mengarahkan diri sendiri,
tidak tergantung orang lain.
2) Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses pembelajaran dijawab
sendiri atas dasar pengalaman, bukan mengharapkan jawaban dari guru
atau orang lain.
3) Tidak mau didikte guru, karena mereka tidak mengharapkan secara terus-
menerus diberitahu apa yang harus dilakukan.
4) Orang dewasa mengharapkan penerapan dengan segera dari apa yang
dipelajari; mereka tidak dapat menerima penerapan yang tertunda.
5) Lebih senang dengan problem-centered learning daripada content-
centered learning.
6) Lebih senang dengan partisipasi aktif daripada mendengarkan ceramah
guru.
7) Selalu memanfaatkan pengalaman yang telah dimiliki (konstruktivistik),
karena mereka tidak datang belajar „dengan tangan kosong‟.
8) Lebih menyukai collaborative learning, karena belajar dan tukar
pengalaman sangat menyenangkan dan bisa berbagi.
9) Merencanakan dan mengevaluasi belajar dalam batas tertentu bersama-
sama dengan guru.
10) Belajar dengan berbuat, tidak hanya cukup dengan mendengarkan dan
menyerap
12
Dalam proses belajar mandiri, peran teman sangatlah penting. Teman
dapat menjadi mitra dalam belajar bersama dan berdiskusi. Disamping itu,
teman juga dapat dijadikan alat untuk mengukur kemampuannya. Dengan
berdiskusi dengan teman, peserta didik akan mengetahui tingkat
kemampuannya dibandingkan dengan kemampuan temannya. Bila peserta
didik merasa kemampuannya masih kurang dibandingkan dengan kemampuan
temannya, ia akan terdorong untuk belajar lebih giat. Jika kemampuannya
dirasakan sudah melebihi kemampuan temannya, ia akan terdorong untuk
mempelajari topik atau bahasan lain dengan lebih bersemangat (Rusman, 2014:
355).
Kemandirian belajar diberikan kepada peserta didik dengan maksud
peserta didik mempunyai tanggung jawab untuk mengatur dan mendisiplinkan
diri serta mengembangkan kemampuan belajar atas kemauan sendiri. Sikap-
sikap tersebut perlu dimiliki peserta didik karena hal tersebut merupakan ciri
kedewasaan orang yang terpelajar. Sampai tingkat tertentu, setiap program
pendidikan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secra
mandiri. Ada program pendidikan yang tingkat kemandirian peserta didiknya
sangat besar, sebaliknya ada juga yang tingkat kemandirian peserta didiknya
sangat kecil (Rusman, 2014: 359-360).
Tonny Dodds (dalam Warsita, 2011: 147) Konsep kemandirian belajar
menggambarkan adanya kendali belajar serta penentuan waktu dan tempat
belajar yang berada pada diri siswa yang belajar.
13
Dapat disimpulkan bahwa, berdasarkan pengetahuan dari kemandirian
belajar maka kemandirian belajar merupakan kegiatan belajar mandiri.
Kedewasaan merupakan ciri dari siswa yang memiliki kemandirian belajar.
Siswa yang mandiri akan berusaha mencari sumber belajar yang diperlukannya
dalam belajar. Dalam belajar mandiri ini siswa akan berusaha terlebih dahulu
untuk memahami isi pelajaran yang dibaca atau didengarnya sehingga siswa
tidak akan bergantung pada bantuan orang lain. Dengan mengerjakan tugas
atau menjawab soal latihan, siswa mencoba menafsirkan isi pelajaran yang
diajarkan. Dengan mencocokkan jawaban yang disediakan, siswa mengetahui
tafsirannya benar atau salah. Ketika siswa mengalami kesulitan dalam belajar,
maka siswa akan bertanya atau mendiskusikan dengan teman, guru/instruktur
atau orang lain yang lebih mengerti tentang materi tersebut.
C. Fasilitas Belajar
Menurut Djamarah (2011: 47) “fasilitas adalah segala sesuatu yang
memudahkan seseorang untuk mencapai tujuan belajar”. Fasilitas yang
mendukung seseorang dalam kegiatan belajar akan membuat proses belajar
yang menyenangkan. Fasilitas belajar yang memadai sangat penting dalam
pencapaian hasil belajar yang memuaskan.
Menurut Slameto (2015: 63) dalam bukunya yang berjudul Belajar dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, “Anak yang sedang belajar juga
membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan,
alat tulis-menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya akan
terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang”. Fasilitas belajar yang
14
memadai sangat mendukung kegiatan belajar siswa sehingga siswa dapat
memperoleh hasil belajar yang baik pula.
Pola asuh orang tua, fasilitas belajar yang disediakan, perhatian, dan
motivasi merupakan dukungan belajar yang harus diberikan orang tua untuk
kesuksesan belajar anak (Khodijah, 2014: 60).
Syah (2010: 154), mengatakan bahwa “alat-alat belajar merupakan faktor
yang berpengaruh dalam menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa”.
Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses
pembelajaran. Jadi, proses pembelajaran akan semakin produktif jika siswa,
guru dan materi pelajaran didukung oleh fasilitas yang memadai serta
pemanfaatan yang baik sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar yang
optimal.
Menurut Hamalik (2003) terkait fasilitas belajar sebagai unsur penunjang
belajar, bahwa: “Ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian kita, yakni media
atau alat bantu belajar, peralatan-perlengkapan belajar dan ruangan belajar.
Ketiga komponen ini saling mengait dan mempengaruhi. Secara keseluruhan
ketiga komponen ini memberikan kontribusinya, baik secara sendiri-sendiri
maupun secara bersama-sama terhadap kegiatan dan keberhasilan belajar”.
1. Fasilitas fisik
Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat
dibendakan yang mempunyai peranan untuk memudahkan dan
melancarkan suatu usaha. Fasilitas fisik dalam kegiatan belajar meliputi
15
ruang dan tempat belajar, alat pelajaran sekaligus, media belajar dan lain
sebagainya.
2. Fasilitas uang
Fasilitas uang ini dapat memegang peranan penting dalam kegiatan
belajar.Uang dapat dijadikan sarana untuk melengkapi fasilitas fisik dalam
belajar. Slameto (2015: 63) berpendapat bahwa anak yang sedang belajar
harus tercukupi kebutuhan pokoknya misal, makan, minum, pakaian,
perlindungan kesehatan, dan lain lain selain itu juga membutuhkan fasilitas
belajar seperti ruang belajar, meja kursi, penerangan, alat tulis menulis,
buku-buku dan lain lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika
keluarga cukup uang.
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan di atas, bahwa fasilitas belajar
adalah segala hal yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan
kegiatan belajar dapat berupa sarana dan prasarana kegiatan belajar sehingga
pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
D. Hasil Belajar
Menurut Nawawi (dalam K. Brahim, 2007: 39) menyatakan bahwa hasil
belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari
hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Secara sederhana hasil
belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar (Susanto, 2014: 5).
16
Hasil belajar adalah suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang
telah ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu (Khodijah, 2014: 189). Hasil
belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar sebagai hasil interaksi dalam
dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung kepada apa
yang telah diketahui pembelajaran: konsep-konsep, tujuan dan motivasi yang
mempelajari interaksi dengan bahan yang dipelajari (Suyono, 2011: 127).
Menurut Sudijarto (1993) dalam Khodijah (2014: 189), hasil belajar
adalah tingkat pernyataan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program
pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Oleh sebab itu
hasil belajar siswa mencakup tiga aspek, yaitu: aspek kognitif, aspek afektif,
dan aspek psikomotor. Rusman (2012: 123) mengemukakan bahwa hasil
belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup
ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Belajar tidak hanya penguasaan konsep
teori mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi,
kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, macam-macam keterampilan,
cita-cita, keinginan dan harapan.
Sudjana (2010: 22) mengemukakan secara garis besar membagi hasil
belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotor.
a. Ranah kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut
17
kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif
tingkat tinggi.
b. Ranah afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan
internalisasi.
c. Ranah psikomotor
Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotor, yakni (a)
gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan
perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan keterampilan
kompleks dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku dari suatu proses pembelajaran
yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Sudjana (1989: 39) dalam Susanto (2014: 15) menyatakan bahwa
hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi dua faktor utama, yakni
faktor dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor
lingkungan.
Secara garis besar, Suryabrata (1989) dalam Khodijah (2014: 58)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu:
18
1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pembelajar yang meliputi:
a. Faktor-faktor Fisiologis
1) Keadaan tonus jasmaniah pada umumnya. Keadaan tonus
jasmaniah berpengaruh pada kesiapan dan aktivitas belajar. Orang
yang keadaan jasmaninya segar akan siap dan aktif dalam
belajarnya, sebaliknya orang yang keadaan jasmaninya lesu dan
lelah akan mengalami kesulitan untuk menyiapkan diri dan
melakukan aktivitas untuk belajar.
2) Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu. Keadaan fungsi-fungsi
fisiologis tertentu terutama kesehatan pancaindra akan
mempengaruhi belajar. Pancaindra merupakan alat untuk belajar
oleh karena itu pancaindra yang berfungsi dengan baik
merupakan syarat untuk belajar tersebut berlangsung dengan baik.
b. Faktor-faktor Psikologis
a. Minat
Minat, adanya minat terhadap objek yang dipelajari akan
mendorong orang untuk mempelajari sesuatu dan mencapai hasil
belajar yang maksimal. Karena minat merupakan komponen
psikis yang berperan mendorong seseorang untuk meraih tujuan
yang diinginkan, sehingga ia bersedia melakukan kegiatan
berkisar objek yang diamati.
19
b. Motivasi
Motivasi belajar seseorang akan menentukan hasil belajar
yang dicapainya. Bahkan dua orang yang sama-sama menunjukan
perilaku belajar yang sama, namun memiliki motivasi belajar
yang berbeda akan mendapat hasil belajar yang relatif berbeda.
c. Inteligensi
Inteligensi merupakan modal utama dalam mlaksanakan
aktivitas belajar dan mencapai hasil belajar yang maksimal.
Orang yang berintelegensi rendah tidak akan mungkin mencapai
hasil belajar yang melebihi oraang yang berintelegensi tinggi.
d. Memori
Memori merupakan kemampuan untuk merekam,
menyimpan, dan mengungkapkan kembali apa yang telah
dipelajari dalam proses belajar dan mencapai hasil belajar yang
baik.
e. Emosi
Penelitian tentang otak menunjukkan bahwa emosi yang
posistif akan sangat membantu kerja saraf otak untuk
“merekatkan” apa yang dipelajari ke dalam memori, karena
informasi pelajaran yang dikirim ke pusat memori melalui
amygdala sebagai pusat emosi berjalan tanpa halangan.
20
2. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pembelajar, meliputi:
a) Faktor-faktor Sosial
1. Orang tua
Orang tua sangat berperan penting dalam belajar anak. Pola
asuh orang tua, fasilitas belajar yang disediakan, perhatian, dan
motivasi merupakan dukungan belajar yang harus diberikan orang
tua untuk kesuksesan belajar anak (Khodijah, 2014: 60).
Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan
anaknnya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar
anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-
kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar,
tidak mengatur waktu belajarnya, tidak memperhatikan apakah
anak belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan
belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar,
dan lain-lain dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam
belajarnya. Hasil yang didapatkan, nilai/hasil belajarnya tidak
memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya. Namun
adapula orang tua yang menginginkan anaknya mencapai prestasi
yang sangat baik sehingga ketika orang tua mengetahui bahwa
anaknya bodoh tetapi tidak tahu apa yang menyebabkan, sehingga
anak dikejar-kejar untuk mengatasi/mengejar kekurangannya
(Slameto, 2015: 61-62).
21
2. Guru
Kompetensi pribadi dan profesionalis guru sangat
berpengaruh pada proses dan hasil belajar yang dicapai anak didik
(Khodijah, 2014: 60).
Metode mengajar guru yang kurang baik akan
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode
mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru
kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga
guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap
siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik,
sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya
(Slameto, 2015: 65).
Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab,
menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga
siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara
aktif dalam belajar (Slameto, 2015: 66).
3. Teman-teman atau orang-orang di sekitar lingkungan belajar
Kehadiran orang lain secara langsung maupun tidak
langsung dapat berpengaruh buruk atau baik pada belajar
seseorang (Khodijah, 2014: 61). Relasi siswa dengan siswa yang
tidak baik akan menyebabkan adanya grup di dalam kelas yang
saling bersaing secara tidak sehat. Siswa yang mempunyai sifat-
sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain,
22
mempunyai rasa rendah hati atau sedang mengalami tekanan-
tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok, akibatnya semakin
parah masalahnya dan akan mengganggu belajarnya. Perlunya
menciptakan relasi yang baik antar siswa dapat memberikan
pengaruh posistif terhadap belajar siswa (Slameto, 2015: 66-67).
Selain itu teman bergaul siswa juga mempengaruhi hasil
belajar siswa. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik
terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang
buruk pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga. Agar siswa
dapat belajar dengan baik, maka perlu diusahakan agar siswa
memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan
yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus
cukup bijaksana (Slameto, 2015: 71).
b) Faktor-faktor Non Sosial
1. Keadaan udara, suhu, dan cuaca.
Keadaan udara dan suhu yang terlalu panas dapat membuat
seseorang tidak nyaman belajar sehingga juga tidak dapat
mencapai hasil belajar yang optimal.
2. Waktu (pagi, siang, atau malam)
Sebagian besar orang lebih mudah memahami pelajaran di waktu
pagi hari dibandingkan pada waktu siang atau malam hari.
3. Tempat (letak dan pergedungan)
Seseorang biasanya sulit belajar di tempat yang ramai dan bising.
23
4. Alat-alat atau perlengkapan belajar.
Dalam pelajaran tertentu yang memerlukan alat, belajar tidak
akan mencapai hasil yang maksimal jika tanpa alat tersebut
(Khodijah, 2014: 60).
F. Kerangka Pikir
Agar penelitian ini lebih terarah, maka dapat dilihat dari bagan kerangka
pikir pada kemandirian belajar, fasilitas belajar serta kaitannya dengan hasil
belajar siswa berikut ini:
Gambar 1. Kerangka Pikir
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis 1 :
Terdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar
terhadap hasil belajar biologi kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI
Tarusan.
Kemandirian belajar
(X1)
Fasilitas belajar (X2)
Hasil Belajar Siswa
(Y)
1)X1.Y
2)X2.Y
2)X1,X2 . Y
24
Hipotesis 2 :
Terdapat hubungan yang signifikan antara fasilitas belajar di rumah
terhadap hasil belajar biologi kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI
Tarusan.
Hipotesis 3 :
Terdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dan
fasilitas belajar di rumah dengan hasil belajar biologi kelas XI IPA
SMA N 2 Koto XI Tarusan.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di SMA N 2 Koto XI Tarusan. Pelaksanaan
penelitian dilaksanakan pada bulan Juli Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2018/2019.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara
langsung dari responden.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA N
2 Koto XI Tarusan.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini merupakan teknik total
sampling yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan
yang berjumlah 84 responden. Populasi dan sampel dalam penelitian,
dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Populasi dan Sampel Penelitian
No Kelas Jumlah
1. XI1 IPA 23
2. XI2 IPA 21
3. XI3 IPA 20
4. XI4 IPA 20
Total 84
Sumber. Guru Biologi SMA N 2 Koto XI Tarusan.
25
26
D. Variabel dan Data
1) Variabel
Ada dua macam variabel dalam penelitian ini, antara lain:
1. Variabel Bebas (Variabel Independen) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2011: 61). Pada penelitian ini
yang menjadi variabel bebas adalah Kemandirian belajar (X1) dan
Fasilitas belajar (X2).
2. Variabel Terikat (Variabel Dependen) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2011: 61). Penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya
adalah Hasil Belajar (Y).
2) Data
a. Jenis data
Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder, yakni sebagai berikut:
1. Data Primer, data yang diperoleh melalui angket yang dibagikan
kepada siswa di sekolah tentang kemandirian belajar yaitu masih
banyaknya siswa yang bergantung kepada guru sehingga
menjadikan guru sebagai sumber belajar utama dan data yang
diperoleh di rumah pada fasilitas belajar berupa penerangan,
meja, kursi, lemari/rak buku, ruangan belajar, serta alat-alat tulis
27
yang masih kurang lengkap yang dikhususkan pada fasilitas fisik
(dirumah).
2. Data Sekunder, data yang diperoleh langsung dari guru kelas XI
IPA tentang hasil belajar siswa pada kelas X semester genap yaitu
berupa nilai Ujian Akhir Semester SMA N 2 Koto XI Tarusan
Tahun Pelajaran 2017/2018.
b. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA N 2
Koto XI Tarusan yang menjadi sampel penelitian.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
1. Melakukan observasi.
2. Menemukan masalah penelitian.
3. Menyusun proposal penelitian.
4. Membuat angket.
5. Menvalidasi angket.
6. Mempersiapkan surat penelitian.
7. Menyebar angket kepada responden.
8. Menganalisis data penelitian.
9. Menyusun laporan penelitian.
28
F. Teknik Pengumpulan Data
Ada dua teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Metode Kuesioner (Angket)
Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang diberikan
kepada responden. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data
mengenai kemandirian belajar dan fasilitas belajar.
2. Metode Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil
belajar Biologi siswa kelas X SMA N 2 Koto XI Tarusan. Penelitian ini
menggunakan dokumen nilai Ujian Akhir Semester pada mata pelajaran
biologi di Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018.
G. Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan untuk mengumpul data adalah kuisioner atau
angket. Angket yang digunakan adalah angket dengan alternatif jawaban yang
disediakan (angket tertutup) dengan menggunakan skala Gutman.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis instrumen penelitian, yaitu
instrumen untuk mengungkapkan data tentang kemandirian belajar
berdasarkan teori dari Rusman (2014) dan instrumen untuk mengungkapkan
data tentang fasilitas belajar berdasarkan teori dari Slameto (2015).
29
Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Kemandirian Belajar
Variabel Sub Variabel Indikator No Pernyataan
Positif Negatif
Hubungan
Kemandirian
Belajar Dan
Fasilitas
Belajar
Dengan Hasil
Belajar Biologi
Kelas XI IPA
di SMA N 2
Koto XI
Tarusan
1. Kemandirian
belajar
1. Tujuan
belajar
1-4 1, 2, 4 3
2. Cara dan
bahan belajar
5-14 5, 6, 8,
10. 11,
12, 13,
14
7, 9
3. Evaluasi
pembelajaran
15-17 16, 17,
18 15
Jumlah 17
14 4
Sumber. Rusman (2014)
Tabel 3. Kisi-kisi Kuesioner Fasilitas Belajar
Variabel Sub Variabel Indikator No Pernyataan
Positif Negatif
Hubungan
Kemandirian
Belajar Dan
Fasilitas
Belajar
Dengan Hasil
Belajar Biologi
Kelas XI IPA
di SMA N 2
Koto XI
Tarusan
2. Fasilitas
belajar di
rumah
1. Ruangan
belajar di
rumah
18-24 20, 21,
22, 23 18, 24
2. Meja belajar 25-29 27, 28,
29 25, 26
3. Kursi belajar 30-32 31, 32 30
4. Rak buku 33-37
34, 35,
36, 37 33
5. Penerangan 38-39 38 39
6. Buku
pegangan
40-41 40 41
7. Jaringan
internet 42-43 42 43
8. Alat tulis
menulis 44-50
44, 45,
46, 47,
48
49
Jumlah 33 20 11
Sumber. Slameto (2015)
Dalam angket kemandirian belajar dan fasilitas belajar di rumah sudah
tersedia struktur pernyataan yang telah disediakan jawabannya dan responden
30
hanya memberi tanda betul/ceklis () pada kolom yang telah disediakan,
pilihan jawaban yang disediakan mempunyai rentang skor tertinggi satu dan
terendah nol. Misalnya yaitu untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak
setuju diberikan skor 0 (Maolani, 2015: 130). Dalam penelitian ini
menggunakan pernyataan positif dan negatif, misalnya pada pernyataan
positif yaitu jawaban ya maka skornya 1 dan jawaban tidak skornya 0
sedangkan pada pernyataan negatif yaitu jawaban ya maka skornya 0 dan
jawaban tidak skornya 1.
H. Teknik Analisis Data
Tujuan analisis data adalah menjawab atau mengkaji kebenaran
hipotesis yang diajukan. Penelitian ini adalah jenis penelitian asosiatif yang
bersifat menjelaskan hubungan fungsional antara kemandirian belajar dan
fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa sehingga teknik yang digunakan
adalah teknik analisis korelasi.
1. Analisis Deskriptif
Teknik analisis deskriptif dalam penelitian ini adalah bertujuan
untuk mendeskripsikan data penelitian, untuk variabel kemandirian
belajar dan fasilitas belajar di rumah. Dengan bantuan SPSS 16.
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebaran data
penelitian tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
31
dilakukan dengan metode Kolmogorov-Smirnov, dengan bantuan
program komputer SPSS 16. Dengan melihat nilai signifikan pada
0,05. Jika nilai signifikan yang dihasilkan >0,05 maka data
berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah antara variabel
bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak. Uji
liniearitas dilakukan dengan menggunakan test of linierity dengan
bantuan program komputer SPSS 16. Variabel dikatakan mempunyai
hubungan yang linier apabila memiliki nilai sig linearity-nya
dibawah 0,05 dan nilai Sig. Deviation from linearity-nya di atas 0,05.
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis korelasi antara satu variabel bebas dengan
satu variabel terikat, menggunakan rumus korelasi pearson product
moment (Riduwan, 2012: 138) sebagai berikut:
( ) ( ) ( )
√* ( ) + * ( ) +
Keterangan :
rxy : Angka indeks korelasi “r” product moment
N : Jumlah responden
∑ xy : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
∑ x : Jumlah seluruh skor X (kemampuan metakognisi)
∑ y : Jumlah seluruh skor Y (hasil belajar)
Apabila dari hasil perhitungan rhitung ≥ rtabel pada taraf signifikansi
5% berarti terdapat korelasi antara variabel bebas (X1 atau X2) dengan
32
variabel terikat (Y), sebaliknya jika rhitung ≤ rtabel berarti tidak terdapat
korelasi antara variabel bebas (X1 atau X2) dengan variabel terikat (Y).
Selanjutnya memberikan interprestasi terhadap angka indeks
korlasi “r” product moment, yaitu dengan mencocokkan perhitungan
dengan angka indeks korelasi “r” product moment, terlihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Sumber: Riduwan (2014:319)
Untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi variabel X terhadap Y
ditentukan dengan rumus koefisien diterminan sebagai berikut.
Keterangan :
KP = Nilai Koefisien Diterminan
r = Nilai Koefisien korelasi
Untuk pengujian signifikansi koefisien korelasi dapat
menggunakan rumus uji-t (Riduwan, 2012: 139) sebagai berikut:
√
√
Keterangan:
thitung = nilai t
r = nilai koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Pengujian signifikansi hubungan variabel bebas dengan variabel
terikat dilakukan sesuai rumusan hipotesis berikut ini:
33
Hipotesis 1 :
Terdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar
terhadap hasil belajar biologi kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan.
Hipotesis 2 :
Terdapat hubungan yang signifikan antara fasilitas belajar di rumah
terhadap hasil belajar biologi kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan.
Hipotesis 3 :
Terdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dan
fasilitas belajar di rumah dengan hasil belajar biologi kelas XI IPA SMA
N 2 Koto XI Tarusan.
Untuk menguji hipotesis korelasi dua variabel bebas dengan satu
variabel terikat, dihitung menggunakan rumus korelasi ganda. Menurut
Riduwan (2012: 141) rumus korelasi ganda adalah:
√ ( ) ( ) ( )
Apabila dari hasil perhitungan rhitung≥ rtabel pada taraf signifikansi
5% berarti terdapat korelasi antara variabel bebas (X1dan X2) dengan
variabel terikat (Y), sebaliknya jika rhitung≤ rtabel berarti tidak terdapat
korelasi antara veriabel bebas (X1dan X2) dengan variabel terikat (Y).
Uji signifikansi koefisien korelasi ganda dengan rumus:
( )
34
Keterangan:
Fh = nilai F yang dihitung
R = nilai koefisien korelasi ganda
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel bebas (independent)
Kriteria keputusan:
Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima
Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak.
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian yang dilakukan di SMA N
2 Koto XI Tarusan, kabupaten Pesisir Selatan. Data hasil penelitian diperoleh
dari angket (kuesioner) yang diberikan kepada siswa kelas XI IPA yang
diambil secara keseluruhan yaitu dari 84 responden. Hasil yang didapatkan
dari hubungan kemandirian belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar
biologi kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan didapatkan adanya
hubungan yang signifikan antara dua variabel bebas (X1-X2) dengan satu
variabel terikat (Y). Pernyataan ini dapat dilihat dari tabel grafik histogram
kemandirian belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa.
Didapatkan hasil penelitian tentang hubungan kemandirian belajar dan
fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 5 hasil uji
korelasi bahwa kemandirian belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar
siswa presentase dari semua sub variabel “sangat kuat” kontribusi
kemandirian belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar biologi kelas XI
IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan adalah sebesar 8,23% dan sisanya 91,77%
ditentukan oleh variabel lain. Misalnya variabel faktor internal siswa seperti,
intelegensi siswa, motivasi siswa, dan lain-lain.
Pada variabel pertama (X1) yaitu kemandirian belajar dengan hasil
belajar siswa didapatkannya koefisien determinasi sebesar 3,34% yang
artinya “besar” kontribusi kemandirian belajar dengan hasil belajar biologi
35
36
kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan adalah sebesar 3,34% dan sisanya
96,66% ditentukan oleh variabel lain. Misalnya variabel faktor internal siswa
seperti, intelegensi siswa, motivasi siswa, dan lain-lain. Pada variabel kedua
(X2) yaitu fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa didapatkannya koefisien
determinasi sebesar 2,31% yang artinya “sangat kecil” kontribusi fasilitas
belajar dengan hasil belajar biologi kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan
adalah sebesar 2,31% dan sisanya 97,69% ditentukan oleh variabel lain.
Misalnya variabel faktor internal siswa seperti, intelegensi siswa, motivasi
siswa, dan lain-lain.
Histogram
Grafik 1. Hasil Uji Korelasi
AB
C
0,18 0,15 0,27 3,34%
2,31% 8,23%
1,68
1,39
2,71
Keterangan :
A : kemandirian belajar
dengan hasil belajar
B : fasilitas belajar dengan
hasil belajar
C : kemandirian belajar dan
fasilitas belajar dengan
hasil belajar
rhitung KP thitung
37
Tabel 5. Hasil Uji Korelasi
No. Korelasi Hasil Perhitungan Keterangan
1.
Kamandirian belajar
dengan hasil belajar
siswa (rX1Y)
1. rhitung = 0,183 > rtabel 0,1786
2. KP = 3,34%
3. thitung = 1,685 > ttabel 1,6638
Berhubungan
Signifikan
2.
Fasilitas belajar
dengan hasil belajar
siswa (rX2Y)
1. rhitung = 0,152 < rtabel 0,1786
2. KP = 2,31 %
3. thitung = 1,392 < ttabel 1,6638
Tidak
Berhubungan
Signifikan
3.
Kemandirian belajar
dan fasilitas belajar
dengan hasil belajar
siswa (RX1X2Y)
1. rhitung = 0,278 > rtabel 0,1786
2. KP = 8,23%
3. Fhitung = 2,711 > Ftabel 2,71
Berhubungan
Signifikan
Sumber: Olahan SPSS 16
Pengujian hipotesis penelitian ini adalah mengenai terdapat tidaknya
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Berdasarkan Tabel 5
di atas bahwa hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
a. Hasil Hubungan Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan Tabel 5 menunjukan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel dan
thitung lebih besar dari ttabel, ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Hal tersebut
mengartikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian
belajar (X1) dan hasil belajar siswa (Y). Besarnya sumbangan hubungan
kemandirian belajar dengan hasil belajar yang didapatkannya koefisien
determinasi sebesar 3,34% yang artinya besar kontribusi kemandirian belajar
dengan hasil belajar biologi kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan adalah
sebesar 3,34% dan sisanya 96,66% ditentukan oleh variabel lain. Misalnya
variabel faktor internal siswa seperti, intelegensi siswa, motivasi siswa, dan
lain-lain.
38
b. Hasil Hubungan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan Tabel 5 menunjukan hasil bahwa rhitung lebih kecil dari rtabel
dan thitung lebih kecil juga dari ttabel, hal ini mengartikan bahwa tidak
terdapatnya hubungan yang signifikan antara fasilitas belajar (X2) dengan
hasil belajar (Y). Tidak terdapatnya hubungan fasilitas belajar dengan hasil
belajar yang didapatkannya koefisien determinasi sebesar 2,31% yang artinya
sangat kecil kontribusi fasilitas belajar dengan hasil belajar biologi kelas XI
IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan adalah sebesar 2,31% dan sisanya 97,69%
ditentukan oleh variabel lain. Misalnya variabel faktor internal siswa seperti,
intelegensi siswa, motivasi siswa, dan lain-lain.
c. Hasil Hubungan Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar dengan
Hasil Belajar siswa
Berdasarkan Tabel 5 menunjukan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel dan
Fhitung lebih besar juga dari Ftabel, hal tersebut menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara variabel kemandirian belajar (X1) dan
variabel fasilitas belajar (X2) secara bersama-sama dengan hasil belajar siswa
(Y). Kecilnya sumbangan hubungan (X1,X2-Y) didapatkan koefisien
determinasi sebesar 8,23% yang artinya sangat kuat kontribusi kemandirian
belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar biologi kelas XI IPA SMA N
2 Koto XI Tarusan adalah sebesar 8,23% dan sisanya 91,77% ditentukan oleh
variabel lain. Misalnya variabel faktor internal siswa seperti, intelegensi
siswa, motivasi siswa, dan lain-lain.
39
1. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis korelasi merupakan prosedur yang harus
dilaksanakan dan dipenuhi sehingga hasil analisis korlasi dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya apabila syarat-syarat analisisnya telah terpenuhi.
a. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut.
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas
No. Uji Normalitas Hasil Perhitungan Keterangan
1. Kemandirian belajar dengan
hasil belajar (X1-Y)
Asymp. Sig. (2-tailed) =
0,069 Normal
2. Tingkat fasilitas belajar
dengan hasil belajar (X2-Y)
Asymp. Sig. (2-tailed) =
0,252 Normal
Sumber: Olahan SPSS 16
Tabel 6 di atas menunjukan hasil uji normalitas dapat disimpulkan
bahwa variabel kemandirian belajar, fasilitas belajar, dan hasil belajar siswa
mempunyai sebaran data yang berdistribusi normal karena Asymp. Sig. (2-
tailed) besar dari 0,05.
b. Uji Linieritas
Perhitungan hasil uji linieritas diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 7. Uji Linieritas
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
HASIL BELAJAR *
FASILITAS
BELAJAR DAN
KEMANDIRIAN
BELAJAR
Between
Groups
(Combined) 1956,804 17 115,106 ,719 ,772
Linearity 289,096 1 289,096 1,806 ,184
Deviation from
Linearity
1667,707 16 104,232 ,651 ,830
Within Groups 10563,899 66 160,059
Total 12520,702 83
Sumber: Olahan SPSS 16
40
Berdasarkan Tabel 7 di atas dengan hasil uji liniearitas diketahui nilai
Sig. Deviation from linearity di atas sebesar 0,830 > 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel
kemandirian belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa.
B. Pembahasan
a. Hubungan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kemandirian belajar memiliki hubungan signifikan dengan
keberhasilan dalam proses belajar mengajar siswa di kelas. Hasil analisis
koefisien korelasi menunjukan bahwa nilai koefisien korelasi rhitung =
0,183 pada variabel bebas (X1) yaitu kemandirian belajar terhadap hasil
belajar siswa yang merupakan variabel terikat (Y). Nilai koefisien
korelasi tersebut menunjukan bahwa adanya hubungan dan berkatagori
sangat rendah. Sedangkan pengujian signifikansi antara kemandirian
belajar terhadap hasil belajar siswa adalah signifikan. Berdasarkan hasil
penelitian dengan menggunakan penyebaran angket kepada siswa
ditemukan bahwa masih banyaknya siswa yang kemandiriannya
tergolong rendah sehingga hanya bergantung dengan bantuan orang lain
saja seperti kepada guru dan teman yang biasa aktif atau pintar di kelas
dan masih banyaknya siswa yang tidak bertanggung jawab atas tugas
yang diberikan oleh guru di sekolah, oleh sebab itu dapat dikatakan juga
bahwa semakin tinggi kemandirian belajar dan motivasi belajar siswa,
maka semakin tinggi juga hasil belajarnya. Kemandirian belajar harus
dimiliki siswa agar hasil belajarnya juga akan semakin meningkat karena
41
kalau hanya mengandalkan bantuan orang lain saja maka hal tersebut
tidak akan selalu membantu proses belajar dan hasil belajarnya. Hal ini
juga sejalan dengan penelitian Hadi (2012) yang menyatakan bahwa
rendahnya kemandirian belajar siswa disebabkan oleh rendahnya
tanggung jawab terhadap tugasnya, rendahnya tanggung jawab siswa
disebabkan juga oleh sebagian siswa lebih suka bercanda atau pergi
keluar kelas jika guru tidak datang atau masuk kelas, siswa juga tidak
mengerjakan tugas atau latihan soal jika tugas tersebut tidak
dikumpulkan, dan sebagian siswa juga sering terlambat mengumpulkan
tugas yang diberikan oleh guru. Sehingga solusi yang tepat untuk dapat
meningkatkan kemandirian belajar siswa perlu adanya kerja sama dari
pihak keluarga maupun pihak sekolah. Hasil penelitian ini juga sejalan
dengan teori yang disampaikan oleh Rusman (2014) yang menyatakan
bahwa kemandirian belajar diberikan kepada peserta didik dengan
maksud supaya peserta didik mempunyai tanggung jawab untuk
mengatur dan mendisiplinkan dirinya dan mengembangkan kemampuan
belajar atas kemampuan sendiri.
b. Hubungan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar
Hasil analisis koefisien korelasi menunjukan bahwa nilai koefisien
korelasi rhitung = 0,152 pada variabel bebas (X2) yaitu fasilitas belajar
terhadap hasil belajar siswa yang merupakan variabel terikat (Y). Nilai
koefisien tersebut menunjukan bahwa tidak adanya hubungan signifikan
antara fasilitas belajar dirumah dengan hasil belajar siswa. Sedangkan
42
pengujian signifikansi fasilitas belajar terhadap hasil belajar adalah tidak
signifikan. Dua variabel dikatakan berasosiasi jika perilaku variabel yang
satu mempengaruhi variabel lain, namun jika tidak terjadi pengaruh maka
kedua variabel tersebut disebut indenpenden. Hal ini juga sejalan dengan
penelitian Wulandari (2012) yang menyatakan bahwa kelengkapan
fasilitas belajar tidak berpengaruh terhadap hasil belajar. Secara parsial
kelengkapan fasilitas belajar tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil
belajar. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya faktor-faktor lain
yang mempengaruhi hasil belajar seperti motivasi belajar, intensitas
belajar siswa, interaksi sosial, dan kepuasan belajar. Dalam penelitian ini
menggunakan kelengkapan fasilitas belajar sebagai variabel penelitian
yang mempengaruhi hasil belajar. Pada penelitian ini yang menggunakan
penyebaran angket kepada siswa dapat disimpulkan bahwa fasilitas
belajar siswa tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa.
c. Hubungan Kemandirian Belajar Dan Fasilitas Belajar Dengan Hasil
Belajar Siswa
Hasil analisis koefisien korelasi menunjukan bahwa nilai koefisien
korelasi rhitung = 0,287 pada variabel bebas kemandirian belajar (X1) dan
fasilitas belajar (X2) dengan hasil belajar (Y) yang merupakan variabel
terikat. Nilai koefisien tersebut menunjukan bahwa adanya hubungan
antara kemandirian belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar
siswa. Hal ini menunjukan bahwa rhitung > rtabel (0,287 > 0,1786), dan
Fhitung > Ftabel (2,711 > 2,71) sehingga dapat disimpulkan melalui
43
penyebaran angket yang diisi oleh siswa untuk variabel bebas yaitu
kemandirian belajar dan fasilitas belajar terhadap variabel terikat yaitu
hasil belajar tidak terdapat korelasi.
Pada hasil analisis uji hipotesis ketiga juga diperoleh nilai R
Square 0,082 yang berarti bahwa 0,82% hasil belajar siswa berhubungan
dengan kemandirian belajar dan fasiitas belajar, sedangkan 99,18%
berhubungan dengan faktor-faktor lain yang tidak dianalisis dalam
penelitian ini. Sedangkan pengujian signifikansi antara kemandirian
belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa adalah signifikan.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mujisuciningtyas
(2014) menyatakan bahwa secara parsial kemandirian belajar dan sarana
prasarana pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar
siswa. Begitu juga dengan secara simultan atau bersama-sama,
kemandirian belajar dan sarana prasarana pembelajaran berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar siswa. Siswa harus sadar akan
pentingnya kemandirian belajar dalam proses pembelajaran yang tidak
harus selalu bergantung kepada orang lain.
44
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Terdapat hubungan signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar
siswa.
2. Terdapat hubungan signifikan antara kemandirian belajar dan fasilitas belajar
secara bersama-sama dengan hasil belajar siswa.
3. Tidak terdapat hubungan signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil
belajar.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis memberikan
beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk
meningkatkan hasil belajar IPA biologi siswa, yaitu agar peneliti selanjutnya
untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian
belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar biologi selain yang diteliti
dalam penelitian ini.
44
45
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hadi, Syamsu, dan Farida, Fitriana Salis. 2012. Pengaruh Minat Kemandirian,
Dan Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
IPS Kelas VII SMP Negeri 5 Ungaran. Jurnal Pendidikan Ekonomi
Dinamika Pendidikan, Vol.VII (1), 8-13.
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Haris, Mudjiman. 2011. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Maolani, Rukaesih. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Pers.
Mujisuciningtyas, Nunuk. 2014. Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Sarana
Prasarana Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Praktik Di SMK Negeri 2
Tuban. Jurnal Ekonomi Pendidikan Dan Kewirausahaan, Vol II (1).
Riduwan. 2012. Belajar mudah penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran berbasis komputer. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
_______2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Suyono dan Hariyanto. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
45
46
Warsita, Bambang. 2011. Pendidikan Jarak Jauh Perancangan, Pengembangan,
Implementasi, dan Evaluasi Diklat. Bandung: Remaja Rosdakarya.
47
Lampiran 1. Lembar Validasi Angket Penelitian
NO KOMPONEN SKALA
PENILAIAN
YA TIDAK
A. Aspek isi
1. Kesesuaian antara variabel dan sub variabel
2. Kesesuaian antara sub variabel dengan
indikator
3. Kesesuaian antara indikator dengan
pernyataan angket
4. Kesesuaian antara pernyataan angket dengan
yang dialami responden
B. Aspek Bahasa
1. Menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
2. Bahasa yang digunakan dapat dipahami siswa
Keterangan
Penilaian Skor
Ya = Jika Hasil Positif
Tidak = Jika Hasil Negatif
Ya = 1
Tidak = 0
Saran Perbaikan
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Padang, Juli 2018
Validator
(Aulia Afza, M.Pd)
48
Lampiran 2. Kisi-kisi Angket
Tabel 1. Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar
Variabel Sub Variabel Indikator No Pernyataan
Positif Negatif
Hubungan
Kemandirian
Belajar Dan
Fasilitas Belajar
Dengan Hasil
Belajar Biologi
Kelas XI IPA di
SMA N 2 Koto
XI Tarusan
3. Kemandirian
belajar
4. Tujuan belajar 1-4 1, 2, 4 3
5. Cara dan
bahan belajar 5-14
5, 6, 8,
10. 11,
12, 13,
14
7, 9
6. Evaluasi
pembelajaran 15-18
16, 17,
18 15
Jumlah 18 14 4
Sumber. Rusman (2014)
Tabel 2. Kisi-kisi Angket Fasilitas Belajar
Variabel Sub Variabel Indikator No Pernyataan
Positif Negatif
Hubungan
Kemandirian
Belajar Dan
Fasilitas Belajar
Dengan Hasil
Belajar Biologi
Kelas XI IPA di
SMA N 2 Koto
XI Tarusan
4. Fasilitas
belajar di
rumah
9. Ruangan
belajar di
rumah
19-24 20, 21,
22, 23 18, 24
10. Meja belajar 25-29 27, 28,
29 25, 26
11. Kursi belajar 30-32 31, 32 30
12. Rak buku 33-37 34, 35,
36, 37 33
13. Penerangan 38-39 38 39
14. Buku
pegangan
40-41 40 41
15. Jaringan
internet 42-43 42 43
16. Alat tulis
menulis 44-49
44, 45,
46, 47,
48
49
Jumlah 31 20 11
Sumber. Slameto (2015)
49
Lampiran 3. Angket Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar
Kepada,
Siswa/i SMA N 2 Koto XI Tarusan
Di tempat
Dengan hormat,
Berkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan dalam rangka
menyelesaikan studi S1 di Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI
Sumatera Barat, mengenai “Hubungan Kemandirian Belajar dan Fasilitas
Belajar Dengan Hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI
Tarusan” maka peneliti mohon kesediaan dari adik-adik untuk mengisi kuesioner
penelitian ini.
Penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang bermanfaat, maka dari
itu dimohon kesediaan adik-adik untuk mengisi/menjawab kuesioner ini dengan
sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya. Jawaban yang adik-adik berikan akan
dijamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan ilmiah.
Atas kerjasama dan kesungguhan adik-adik dalam mengisi kuesioner ini,
peneliti ucapkan terima kasih.
Peneliti,
Deasty Dwi Puspadita
NIM.12010089
50
ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR DAN
FASILITAS BELAJAR DIRUMAH
I. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
A. ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR
1. Silahkan membaca dan memahami setiap pertanyaan dalam angket ini
dengan teliti dan seksama sebelum menjawab.
2. Pilih salah satu jawaban yang sesuai dengan kemandirian belajar ananda,
berikan tanda cheeklist/betul ()sesuai dengan jawaban yang ananda pilih
pada kolom-kolom yang telah di sediakan, yaitu: ya atau tidak. Dikatakan
ya jika hasilnya positif dan dikatakan tidak jika hasilnya negatif.
3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai mata pelajaran yang
bersangkutan.
B. ANGKET FASILITAS BELAJAR DI RUMAH
1. Silahkan membaca dan memahami setiap pernyataan dalam angket ini
dengan teliti dan seksama sebelum menjawab.
2. Berikan tanda cheeklist/betul () sesuai dengan jawaban yang ananda
pilih pada kolom-kolom yang telah di sediakan, yaitu: ya atau tidak.
Dikatakan ya jika hasilnya positif dan dikatakan tidak jika hasilnya
negatif.
3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai mata pelajaran yang
bersangkutan.
51
ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR
Kelas/No. Absen :
ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Tujuan Pembelajaran
1. Saat mengulang kembali pelajaran di rumah, saya
menentukkan sendiri tujuan pembelajaran yang akan
saya capai.
2. Saat mengulang kembali pelajaran di rumah, saya
menargetkan berapa jumlah tujuan pembelajaran yang
akan saya capai.
3. Saya menentukan sendiri tujuan pembelajaran yang
akan saya capai saat mengulang kembali pelajaran di
rumah dengan bergantung kepada orang lain.
4. Saya menentukan sendiri tujuan pembelajaran yang
akan saya capai saat mengulang kembali pelajaran di
rumah secara disiplin.
2. Cara Dan Bahan Belajar
5. Saya membuat catatan belajar biologi pada bagian
yang penting supaya tidak mudah terlupakan.
6. Saya melanjutkan pembelajaran di rumah meskipun
besoknya tidak ada ulangan harian/ujian.
7. Saya tidak bertanya kepada guru jika ada materi
biologi yang tidak atau belum saya pahami.
8. Saya mengikuti les tambahan di luar proses belajar
mengajar di sekolah.
9. Saya senang mendengarkan ceramah guru sepenuhnya
dalam proses belajar mengajar dibandingkan dengan
belajar secara aktif di dalam kelompok.
10. Saya senang bertukar pikiran dengan teman satu
kelompok.
11. Saya menggunakan sumber belajar seperti buku teks/
vidio pembelajaran/ sumber belajar lain untuk
52
memahami materi biologi yang saya pelajari.
12. Saya meminjam buku dari perpustakaan jika tidak
memiliki buku teks untuk memahami materi biologi
yang saya pelajari.
13. Saya mendownload video pembelajaran dari internet
untuk memahami materi biologi yang saya pelajari.
14. Saya mengakses website terkait materi biologi untuk
memahami materi biologi yang saya pelajari.
3. Evaluasi Pembelajaran
15. Saya tidak dapat menilai tingkat kemampuan sendiri
dalam mata pelajaran biologi.
16. Saya senang berdiskusi dengan teman untuk
mengetahui tingkat kemampuan saya sehingga saya
akan terdorong untuk belajar lebih giat.
17. Saya tidak mengeluh ketika hasil ulangan biologi saya
rendah, melainkan saya gunakan sebagai evaluasi
bahwa saya harus lebih tekun lagi dalam belajar.
18. Saya mengerjakan soal-soal latihan terkait materi
biologi kemudian mengevaluasinya dengan cara
mencocokkan jawaban dengan kunci jawaban/
bertanya kepada guru mengenai jawaban yang benar.
Sumber. Rusman (2014)
53
ANGKET FASILITAS BELAJAR
Kelas/No. Absen :
ANGKET FASILITAS BELAJAR
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Ruangan Belajar Di Rumah
19. Orang tua saya tidak menyediakan ruangan belajar
untuk saya di rumah.
20. Saya selalu menyelesaikan tugas biologi yang
diberikan guru di ruangan belajar saya di rumah (kalau
ada ruangan belajar).
21. Di ruangan belajar saya terdapat pendingin ruangan
(kipas angin/AC) yang bertujuan agar saya lebih
nyaman dalam belajar.
22. Ruangan belajar saya di cat dengan warna yang
menarik yang bertujuan agar saya lebih nyaman dalam
belajar.
23. Dinding ruangan belajar saya terdapat hiasan yang
menarik yang bertujuan agar saya lebih nyaman dalam
belajar.
24. Ruang belajar saya tidak memiliki ventilasi (jendela)
sehingga suasana di dalam kamar saya menjadi
pengap.
2. Meja Belajar
25. Orang tua saya tidak menyediakan meja belajar
khusus untuk saya belajar di rumah.
26. Meja yang saya gunakan kurang nyaman untuk
belajar.
27. Meja belajar saya kuat untuk meletakan banyak buku.
28. Meja belajar yang saya gunakan dalam kondisi baik
(kuat/kokoh).
29. Kondisi meja di ruang belajar saya ditata dengan rapi
yang bertujuan agar saya lebih nyaman dalam belajar.
3. Kursi Belajar
30. Kursi belajar yang saya gunakan dalam kondisi kurang
baik (kurang kuat/kurang kokoh).
31. Kondisi kursi belajar saya ditata dengan rapi didekat
meja belajar saya.
32. Kursi yang saya gunakan sangat nyaman.
54
4. Rak Buku
33. Orang tua saya tidak menyediakan rak buku khusus
untuk saya di rumah.
34. Rak buku yang saya gunakan dalam kondisi baik
(kuat/kokoh).
35. Saya memiliki rak buku yang besar untuk menampung
banyak buku.
36. Saya selalu meletakan buku- buku pelajaran di rak
buku.
37. Saya belajar menggunakan buku-buku yang ada di rak
buku rumah saya.
5. Penerangan
38. Bila cuaca sedang mendung, saya tetap dapat belajar
karena di ruang belajar difasilitasi dengan lampu
penerangan.
39. Penerangan di ruangan belajar saya kurang baik.
6. Buku Pegangan
40. Orang tua saya memfasilitasi untuk membeli
buku/menyediakan buku-buku pegangan seperti buku
pokok atau buku tambahan pelajaran biologi di rumah
(jenis buku yang sama dengan yang
disediakan/dipinjamkan di sekolah).
41. Orang tua saya tidak memfasilitasi untuk membeli
buku/menyediakan buku-buku pegangan seperti buku
pokok atau buku tambahan pelajaran biologi di rumah
(selain jenis buku yang disediakan/dipinjamkan di
sekolah).
7. Jaringan Internet
42. Orang tua saya memfasilitasi untuk mengakses
internet (biaya beli pulsa, biaya ke warnet, wifi dan
lain-lain).
43. Orang tua saya tidak menyediakan media
komputer/laptop/handphone yang bisa terhubung
dengan jaringan internet.
8. Alat Tulis Menulis
44. Orang tua saya memenuhi alat tulis saya berupa pena.
45. Orang tua saya memenuhi alat tulis saya berupa
pensil.
46. Orang tua saya memenuhi alat tulis saya berupa
penggaris.
47. Orang tua saya memenuhi alat menulis saya berupa
55
buku tulis.
48. Orang tua saya memenuhi alat tulis menulis saya
berupa penghapus atau tipe-x
49. Orang tua saya tidak memenuhi alat tulis menulis saya
berupa pensil warna untuk menggambar
Sumber. Slameto (2015)
56
Lampiran 3. Contoh Angket Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar
yang Telah Diisi Oleh Responden
Kepada,
Siswa/i SMA N 2 Koto XI Tarusan
Di tempat
Dengan hormat,
Berkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan dalam rangka
menyelesaikan studi S1 di Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI
Sumatera Barat, mengenai “Hubungan Kemandirian Belajar dan Fasilitas
Belajar Dengan Hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI
Tarusan” maka peneliti mohon kesediaan dari adik-adik untuk mengisi kuesioner
penelitian ini.
Penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang bermanfaat, maka dari
itu dimohon kesediaan adik-adik untuk mengisi/menjawab kuesioner ini dengan
sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya. Jawaban yang adik-adik berikan akan
dijamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan ilmiah.
Atas kerjasama dan kesungguhan adik-adik dalam mengisi kuesioner ini,
peneliti ucapkan terima kasih.
Peneliti,
Deasty Dwi Puspadita
NIM.12010089
57
ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR DAN
FASILITAS BELAJAR DIRUMAH
I. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
C. ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR
1. Silahkan membaca dan memahami setiap pertanyaan dalam angket ini
dengan teliti dan seksama sebelum menjawab.
2. Pilih salah satu jawaban yang sesuai dengan kemandirian belajar ananda,
berikan tanda cheeklist/betul ()sesuai dengan jawaban yang ananda pilih
pada kolom-kolom yang telah di sediakan, yaitu: ya atau tidak. Dikatakan
ya jika hasilnya positif dan dikatakan tidak jika hasilnya negatif.
3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai mata pelajaran yang
bersangkutan.
D. ANGKET FASILITAS BELAJAR DI RUMAH
1. Silahkan membaca dan memahami setiap pernyataan dalam angket ini
dengan teliti dan seksama sebelum menjawab.
2. Berikan tanda cheeklist/betul () sesuai dengan jawaban yang ananda pilih
pada kolom-kolom yang telah di sediakan, yaitu: ya atau tidak. Dikatakan
ya jika hasilnya positif dan dikatakan tidak jika hasilnya negatif.
3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai mata pelajaran yang
bersangkutan.
58
ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR
Kelas/No. Absen :
ANGKET KEMANDIRIAN BELAJAR
No. Pernyataan Ya Tidak
4. Tujuan Pembelajaran
1. Saat mengulang kembali pelajaran di rumah, saya
menentukkan sendiri tujuan pembelajaran yang akan
saya capai.
2. Saat mengulang kembali pelajaran di rumah, saya
menargetkan berapa jumlah tujuan pembelajaran yang
akan saya capai.
3. Saya menentukan sendiri tujuan pembelajaran yang
akan saya capai saat mengulang kembali pelajaran di
rumah dengan bergantung kepada orang lain.
4. Saya menentukan sendiri tujuan pembelajaran yang
akan saya capai saat mengulang kembali pelajaran di
rumah secara disiplin.
5. Cara Dan Bahan Belajar
5. Saya membuat catatan belajar biologi pada bagian
yang penting supaya tidak mudah terlupakan.
6. Saya melanjutkan pembelajaran di rumah meskipun
besoknya tidak ada ulangan harian/ujian.
7. Saya tidak bertanya kepada guru jika ada materi
biologi yang tidak atau belum saya pahami.
8. Saya mengikuti les tambahan di luar proses belajar
mengajar di sekolah.
9. Saya senang mendengarkan ceramah guru sepenuhnya
dalam proses belajar mengajar dibandingkan dengan
belajar secara aktif di dalam kelompok.
10. Saya senang bertukar pikiran dengan teman satu
kelompok.
11. Saya menggunakan sumber belajar seperti buku teks/
vidio pembelajaran/ sumber belajar lain untuk
59
memahami materi biologi yang saya pelajari.
12. Saya meminjam buku dari perpustakaan jika tidak
memiliki buku teks untuk memahami materi biologi
yang saya pelajari.
13. Saya mendownload video pembelajaran dari internet
untuk memahami materi biologi yang saya pelajari.
14. Saya mengakses website terkait materi biologi untuk
memahami materi biologi yang saya pelajari.
6. Evaluasi Pembelajaran
15. Saya tidak dapat menilai tingkat kemampuan sendiri
dalam mata pelajaran biologi.
16. Saya senang berdiskusi dengan teman untuk
mengetahui tingkat kemampuan saya sehingga saya
akan terdorong untuk belajar lebih giat.
17. Saya tidak mengeluh ketika hasil ulangan biologi saya
rendah, melainkan saya gunakan sebagai evaluasi
bahwa saya harus lebih tekun lagi dalam belajar.
18. Saya mengerjakan soal-soal latihan terkait materi
biologi kemudian mengevaluasinya dengan cara
mencocokkan jawaban dengan kunci jawaban/
bertanya kepada guru mengenai jawaban yang benar.
Sumber. Rusman (2014)
60
ANGKET FASILITAS BELAJAR
Kelas/No. Absen :
ANGKET FASILITAS BELAJAR
No. Pernyataan Ya Tidak
9. Ruangan Belajar Di Rumah
19. Orang tua saya tidak menyediakan ruangan belajar
untuk saya di rumah.
20. Saya selalu menyelesaikan tugas biologi yang
diberikan guru di ruangan belajar saya di rumah (kalau
ada ruangan belajar).
21. Di ruangan belajar saya terdapat pendingin ruangan
(kipas angin/AC) yang bertujuan agar saya lebih
nyaman dalam belajar.
22. Ruangan belajar saya di cat dengan warna yang
menarik yang bertujuan agar saya lebih nyaman dalam
belajar.
23. Dinding ruangan belajar saya terdapat hiasan yang
menarik yang bertujuan agar saya lebih nyaman dalam
belajar.
24. Ruang belajar saya tidak memiliki ventilasi (jendela)
sehingga suasana di dalam kamar saya menjadi
pengap.
10. Meja Belajar
25. Orang tua saya tidak menyediakan meja belajar
khusus untuk saya belajar di rumah.
26. Meja yang saya gunakan kurang nyaman untuk
belajar.
27. Meja belajar saya kuat untuk meletakan banyak buku.
28. Meja belajar yang saya gunakan dalam kondisi baik
(kuat/kokoh).
29. Kondisi meja di ruang belajar saya ditata dengan rapi
yang bertujuan agar saya lebih nyaman dalam belajar.
11. Kursi Belajar
30. Kursi belajar yang saya gunakan dalam kondisi kurang
baik (kurang kuat/kurang kokoh).
31. Kondisi kursi belajar saya ditata dengan rapi didekat
meja belajar saya.
32. Kursi yang saya gunakan sangat nyaman.
61
12. Rak Buku
33. Orang tua saya tidak menyediakan rak buku khusus
untuk saya di rumah.
34. Rak buku yang saya gunakan dalam kondisi baik
(kuat/kokoh).
35. Saya memiliki rak buku yang besar untuk menampung
banyak buku.
36. Saya selalu meletakan buku- buku pelajaran di rak
buku.
37. Saya belajar menggunakan buku-buku yang ada di rak
buku rumah saya.
13. Penerangan
38. Bila cuaca sedang mendung, saya tetap dapat belajar
karena di ruang belajar difasilitasi dengan lampu
penerangan.
39. Penerangan di ruangan belajar saya kurang baik.
14. Buku Pegangan
40. Orang tua saya memfasilitasi untuk membeli
buku/menyediakan buku-buku pegangan seperti buku
pokok atau buku tambahan pelajaran biologi di rumah
(jenis buku yang sama dengan yang
disediakan/dipinjamkan di sekolah).
41. Orang tua saya tidak memfasilitasi untuk membeli
buku/menyediakan buku-buku pegangan seperti buku
pokok atau buku tambahan pelajaran biologi di rumah
(selain jenis buku yang disediakan/dipinjamkan di
sekolah).
15. Jaringan Internet
42. Orang tua saya memfasilitasi untuk mengakses
internet (biaya beli pulsa, biaya ke warnet, wifi dan
lain-lain).
43. Orang tua saya tidak menyediakan media
komputer/laptop/handphone yang bisa terhubung
dengan jaringan internet.
16. Alat Tulis Menulis
44. Orang tua saya memenuhi alat tulis saya berupa pena.
45. Orang tua saya memenuhi alat tulis saya berupa
pensil.
46. Orang tua saya memenuhi alat tulis saya berupa
penggaris.
47. Orang tua saya memenuhi alat menulis saya berupa
62
buku tulis.
48. Orang tua saya memenuhi alat tulis menulis saya
berupa penghapus atau tipe-x
49. Orang tua saya tidak memenuhi alat tulis menulis saya
berupa pensil warna untuk menggambar
Sumber. Slameto (2015)
Lampiran 4. Tabulasi Data Angket Penelitian "Hubungan Kemandirian Belajar Dan Fasilitas Belajar Dengan hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15 48,39
2 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 83,87
3 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 83,87
4 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 24 77,42
5 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 21 67,74
6 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 80,65
7 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 23 74,19
8 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 74,19
9 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 13 41,94
10 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 17 54,84
11 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 61,29
12 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18 58,06
13 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23 74,19
14 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 26 83,87
15 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 26 83,87
16 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 26 83,87
17 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 21 67,74
18 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 21 67,74
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 30 96,77
20 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 22 70,97
21 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 25 80,65
22 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 18 58,06
23 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 23 74,19
24 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 48,39
25 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 20 64,52
26 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 83,87
27 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 15 48,39
28 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 17 54,84
29 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 18 58,06
30 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 16 51,61
31 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 90,32
32 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 80,65
33 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25 80,65
34 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 58,06
35 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 26 83,87
36 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 74,19
37 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 54,84
38 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 16 51,61
39 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 90,32
40 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 22 70,97
41 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 23 74,19
42 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 17 54,84
43 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 19 61,29
44 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 22 70,97
45 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 90,32
46 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 24 77,42
47 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 22 70,97
48 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 83,87
49 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 23 74,19
RespondenNilai
Nomor Item AngketSkor
50 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 22 70,96774194
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
51 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 93,55
52 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 20 64,52
53 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 24 77,42
54 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23 74,19
55 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 21 67,74
56 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20 64,52
57 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 67,74
58 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 93,55590 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 128 90,32
60 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 27 87,10
61 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23 74,19
62 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 22 70,97
63 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16 51,61
64 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 54,84
65 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 48,39
66 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 83,87
67 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 87,10
68 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 90,32
69 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 23 74,19
70 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 93,55
71 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 12 38,71
72 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22 70,97
73 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22 70,97
74 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 96,77
75 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 23 74,19
76 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 96,77
77 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 23 74,19
78 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 26 83,87
79 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 27 87,10
80 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 24 77,42
81 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 25 80,65
82 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 9 29,03
83 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 16 51,61
84 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 24 77,42
Skor Item 54 90 53 47 50 92 64 93 95 102 93 101 87 105 84 106 88 105 105 113 110 62 93 102 102 127 128 126 130 121 99 1873 6002,00
∑ Skor
% Indikator
Sub Variabel
keterangan :
Pernyataan Negatif
Pernyataan Positif
92,2619048106,4285714
Responden
223 155
132,738095
386 447 293 488 204 731
NilaiSkorNomor Item Angket
113,3680556
76,58730159 121,428571 145,0396825116,2698413 116,1904762
Lampiran 4. Tabulasi Data Angket Penelitian "Hubungan Kemandirian Belajar Dan Fasilitas Belajar Dengan hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA SMA N 2 Koto XI Tarusan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 11 61,11
2 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 13 72,22
3 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 13 72,22
4 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 13 72,22
5 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 11 61,11
6 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 77,77
7 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 61,11
8 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 12 66,66
9 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 9 50
10 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 7 38,88
11 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 8 44,44
12 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 10 55,55
13 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 8 44,44
14 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 10 55,55
15 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 11 61,11
16 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 10 55,55
17 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 11 61,11
18 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 10 55,55
19 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 14 77,77
20 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 13 72,22
21 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 10 55,55
22 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 8 44,44
23 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 14 77,77
24 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 33,33
25 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 11 61,11
26 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 55,55
27 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 6 33,33
28 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 6 33,33
29 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 8 44,44
30 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 5 27,77
31 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 9 50
32 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 9 50
33 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 8 44,44
34 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 10 55,55
35 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 6 33,33
36 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 7 38,88
37 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 7 38,88
38 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 10 55,55
39 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 12 66,66
40 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 13 72,22
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 16 88,88
42 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 8 44,44
43 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 9 50
44 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 11 61,11
45 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 9 50
46 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 14 77,77
47 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 8 44,44
Responden SkorNomor Item Angket
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
48 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 10 55,55
49 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 7 38,88
50 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 12 66,66
51 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 11 61,11
52 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 9 50
53 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 11 61,11
54 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 11 61,11
55 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 7 38,88
56 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13 72,22
57 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 10 55,55
58 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 88,88590 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 9
55
60 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 10 55,55
61 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 8 44,44
62 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 10 55,55
63 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 10 55,55
64 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 11 61,11
65 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 8 44,44
66 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 13 72,22
67 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 72,22
68 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 66,66
69 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 10 55,55
70 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 8 44,44
71 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 9 50
72 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 72,22
73 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 72,22
74 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 14 77,77
75 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 7 38,88
76 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 15 83,33
77 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 7 38,88
78 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 9 50
79 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 12 66,66
80 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 10 55,55
81 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 10 55,55
82 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 4 22,22
83 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 12 66,66
84 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 9 50
Skor Item 23 30 76 45 67 50 67 14 36 87 70 82 39 45 58 94 88 52 852 4711
∑ Skor
% Indikator
Sub Variabel
keterangan :
Pernyataan Negatif
Pernyataan Positif
68,33333333
557
86,9047619
Responden SkorNomor Item Angket
174 292
66,30952381
Nilai
51,78571429
78
Lampiran 7. Dokumentasi
Gambar 1. Proses pembagian angket kepada siswa
Gambar 2. Proses menjelaskan prosedur pengisian angket kepada siswa
79
Gambar 3. Siswa mengisi angket
Gambar 4. Siswa mengumpulkan angket
80
81