Post on 14-Mar-2019
PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM
(Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)
(Skripsi)
Oleh
LUKAS POSMA TED REDORICO MARBUN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
PENGARUH LEVERAGE PROFITABILITAS DAN UKURANPERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM
(Studi Pada Perusahaan Sektor Makanan Dan Minuman YangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)
Oleh
Lukas Posma
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap return saham.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan
teknik purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 11 perusahaan
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. Teknik analisis
data menggunakan analisis regresi berganda model panel data dengan alat
uji program eviews 10. Berdasarkan uji F (simultan) menunjukkan bahwa
variabel leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan memiliki hubungan
yang sangat kuat terhadap return saham. Secara parsial menunjukkan
bahwa variabel leverage berpengaruh signifikan dan memiliki arah
hubungan yang negatif terhadap return saham, variabel profitabilitas
berpengaruh signifikan dan memiliki arah hubungan yang positif terhadap
return saham, dan variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh dan
memiliki arah hubungan yang positif terhadap return saham.
Kata Kunci; Return Saham, Leverage, Profitabilitas, UkuranPerusahaan.
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF LEVERAGE, PROFITABILITY AND FIRMSIZE TOWARD STOCK RETURN
(Studi Of Food and Beverage Sector Companies Listed in IndonesiaStock Exchange on 2011-2015)
By
Lukas Posma
The purpose of this study was to determine the effect of leverage,
profitability and firm size toward stock return. Sampling taking technigue
used in this research was Purposive Sampling and has gained 11
enterprises that enrolled at Indonesia Stock Exchange period 2011-2015 as
the research sample. Doubled regression panel data model within analysis
vehicle Eviews 10 program was used as analysis data technigue. Based on
the t test result (partial) shows that leverage variable was significantly
influential and has negative correlation way toward stock return.
Profitability variable was significantly influential too and has positive
correlation way toward stock return and firm size variable was not
influential and has positive correlation way toward stock return. Based on
the F test (simultaneous) shows that variables of leverage, profitability and
firm size were significant toward return stock.
Key Words: Stock Return, Leverage, Profitability and Firm Size.
PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM
(Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)
Oleh
Lukas Posma Ted Redorico Marbun
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA ADMINISTRASI BISNIS
pada
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis Lahir di Kotabumi pada tanggal 18 Oktober 1996,
sebagai putra pertama Bapak Joni Marbun dan Ibu Rita
Simatupang. Latar belakang pendidikan yang ditempuh
penulis yaitu TK Xaverius Kotabumi 2002, SDS Xaverius
Kotabumi tahun 2008, SMP Xaverius Kotabumi tahun 2011
dan SMAN 2 Kotabumi tahun 2014.
Pada tahun 2014, penulis melanjutkan pendidikan pada Program Studi Strata 1
(satu) di Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam organisasi
Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Administasi Bisnis (HMJ Ilmu Administrasi
Bisnis) FISIP UNILA dan menjabat sebagai Anggota HMJ Ilmu Administrasi
Bisnis FISIP UNILA periode 2015/2016 serta menjabat sebagai Ketua Bidang
Entrepreneur periode 2016/2017. Penulis juga aktif di organisasi tingkat
universitas, penulis menjabat sebagai Kepala Bidang Kaderisasi di UKM Katolik
Unila periode 2016/2017. Penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
Kampung Sri Agung, Kecamatan Padang Ratu, Kabupaten Lampung Tengah,
Provinsi Lampung Periode I tahun 2017.
MOTTO
“Strength does not come from winning. Your Struggles develop your strengths.
When you go through hardships and decide not to surrender that is strength”
-Mahatma Gandhi-
“If you do what you love, you’ll never work a day in your life”
-Marc Anthony-
“I can do all things through Christ who strengthens me”
-Philippians 4:13-
PERSEMBAHAN
Dengan Mengucapkan Puji Dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Atas Kasih dan Karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
Karya Ini Kupersembahkan Kepada :
Kedua Orang Tuaku Tercinta, Papa dan Mama yang Telah Membesarkanku,
Mendidik dan Membimbingku, Selalu Memberikan Cinta dan
Kasih Sayang yang Tiada Habisnya yang Selalu Menjadi Motivasi
Terbesarku Selama Ini.
Keluarga Besar dan Sahabat-Sahabatku Tercinta
Dosen Pembimbing dan Penguji yang Sangat Berjasa
Untuk Almamater Tercinta
SANWACANA
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Leverage, Profitabilitas dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan
Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011-2015)”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis di Universitas
Lampung. Penulis menyadari bahwa selama proses penulisan dan penyusunan
skripsi ini mendapatkan bantuan dan bimbingan dari banyak pihak. Dengan segala
kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Syarief Makhya, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Susetyo, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang
Keuangan dan Umum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lampung.
4. Bapak Drs. Dadang Karya Bhakti, M.M. selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung.
5. Bapak Ahmad Rifa’i, S.Sos., M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lampung dan selaku dosen penguji. Terimakasih atas bimbingan dan
arahan yang diberi semasa perkuliahan dan proses bimbingan skripsi.
6. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos., M.Sc, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lampung. Terimakasih atas ajaran, bimbingan, motivasi yang diberi
semasa perkuliahan dan diluar perkuliahan.
7. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B. selaku Dosen Pembahas yang telah
banyak meluangkan waktu, motivasi, dukungan, arahan, masukan, nasihat,
saran dan kritik serta memberikan banyak pengetahuan sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
8. Ibu Damayanti, S.A.N., M.A.B. selaku Dosen Pembimbing Utama yang
telah banyak meluangkan waktu, bimbingan, motivasi, dukungan, arahan,
masukan, nasihat, saran dan kritik serta memberikan banyak pengetahuan
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
9. Bapak M. Iqbal Harori, S.A.B., M.Si. selaku Dosen Pembimbing
Pembantu yang telah banyak meluangkan waktu, bimbingan, motivasi,
dukungan, arahan, masukan, nasihat, saran dan kritik serta memberikan
banyak pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
10. Bapak Hartono, S.Sos., M.A. selaku Pembimbing Akademik yang selalu
memberikan dukungan.
11. Ibu Mertayana, selaku staff jurusan Ilmu Administrasi Bisnis yang telah
membantu kelancaran hingga selesai.
12. Terimakasih untuk seluruh dosen dan karyawan Jurusan Ilmu Administrasi
Bisnis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
13. Teristimewa untuk kedua Orang Tuaku tercinta Joni Marbun dan Rita
Simatupang terimakasih selama ini telah membesarkanku dengan rasa
cinta dan kasih sayang yang tidak ada batasnya, mengajarkanku banyak
hal, memberikan motivasi, semangat, serta kepercayaan kepada penulis
selama proses menyelesaikan skripsi ini dan senantiasa mendoakan agar
penulis menjadi anak yang sukses dan berguna bagi keluarga, bangsa dan
negara.
14. Adikku tersayang, Agata Cristy M., Margaretha Nita Uli M. dan Bismark
Junior M. yang selalu memberikan dorongan motivasi kepadaku untuk
selalu berusaha sampai batas kemampuan terakhir.
15. Keluarga Besar Ayah dan Ibu. Keluarga besar Op. Posma Marbun dan
Keluarga Op. Aril Simatupang terimakasih karena selalu memberikan doa
dan motivasi selama menempuh masa perkuliahan.
16. Teruntuk teman tersayang dan teman bertengkarku Sabrina Nurul Afifah
(Atun) terimakasih atas dukungan motivasi dan rasa malas yang telah anda
tularkan serta warna-warni untuk pada hidup saya.
17. Kumpul Kebo (Kiki, Kornel, Aldo, Tigor, Adel, Risthi, Adina, Wawan,
Uli, Andika, Willy), Kumpuls (Iben, Sandy, Ajo, Lucy, Farrah, Putri,
Rahma, Inas, Bang Freddy) persahabatan sampai tua yah!
18. Keluarga Elvindo VVIP dan Bali Life (Torffel, Kornel, Roy, Derick,
Kevin, Timo, Dewi, Bang Jobest, Kak Terry, Adik Ikhsan, Nares, Winda)
Terimakasih telah memperlama saya mengerjakan skripsi dan
menghambat saya selama ini.
19. Rekan-rekan seperjuangan Ilmu Administrasi Bisnis 2014 rombongan
lelaki kardus (Ersu, Aldi, Tiwi, Utta, Nury, Tiara Canggu, Tari, Muti,
Niken, Refki, Umar, Pontoh, Adi, Fajar dll). Terima kasih atas
pengalaman dan kisah yang telah kalian berikan dan semoga kita dapat
bertemu lagi dikemudian hari dengan membawa kesuksesan kita untuk
membanggakan orang-orang disekitar.
20. Demisioner HMJ Ilmu Administrasi Bisnis 2016-2017 (Arif, Andre, Laras,
Akbar, Imas, Ade, Fitria, Mei, Pontoh, Utta, Eko, Utta, Aprida, Ferlina).
Terima kasih selama satu periode yang udah mau belajar bareng, berbagi
kisah, pengalaman dan kerjasamanya untuk bangun HMJ Ilmu
Administrasi Bisnis 2016-2017. Semoga pengalaman ini bisa membawa
kita menuju kesuksesan dimasa depan.
21. Demisioner Ukm Katolik Unila 2016-2017 (Mba atin, Wilda, Yohana,
Shasa, Ucok, Hanggoro, Viggi, Chyta, Tamaria, Fony, Bang Teja, Indri,
Olin). Terima kasih selama satu periode yang udah mau belajar bersama,
berbagi kisah, pengalaman dan kerjasamanya untuk berproses di Ukm
Katolik Unila 2016-2017. Semoga pengalaman ini bisa membawa kita
menuju kesuksesan dimasa depan.
22. Keluarga KKN Kampung Sri Agung, Kecamatan Padang Ratu, Kabupaten
Lampung Tengah (Bang Agung, Bang Devanda, Ayi, Deby, Mora dan
Mba epi). Terima kasih untuk kalian atas kebersamaan, kekompakan,
kekeluargaan, motivasi, dukungan dan doanya, semoga kita sukses, bisa
kumpul lagi dan tetap terjaga kekeluargaan kita setelah 40 hari bersama.
23. 18+ (Andre dan Afi) Terima kasih atas kebersamaan persahabatan yang
sudah kita bangun bersama atas waktu yang telah kalian berikan akan
menjadi kenangan tak terlupakan di masa mendatang. See u on top!
24. Kakak-kakak seperjuangan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Lampung
yang senantiasa membantu saya dalam memberikan kritik dan saran untuk
kemajuan saya kedepannya.
25. Adik-adikku Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Lampung. Buat kalian
semangat terus kuliahnya dan lekas gapai impian kalian.
26. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang membantu
saya selama kuliah maupun dalam menyelesaikan skripsi ini.
27. Almamater tercinta Universitas Lampung.
Bandar Lampung,
Penulis
Lukas Posma Ted Redorico Marbun
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI......................................................................................................i
DAFTAR TABEL .............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang .............................................................................. 11.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 51.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 51.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Landasan Teori.............................................................................. 7
2.1.1 Pasar Modal Efisien........................................................... 72.1.2 Efficient Market Hypothesis .............................................. 82.1.3 Teori Sinyal........................................................................ 92.1.4 Leverage............................................................................. 11
2.1.4.1 Pengertian Leverage .............................................. 112.1.4.2 Pengukuran Leverage ............................................ 13
2.1.5 Profitabilitas....................................................................... 132.1.6 Ukuran Perusahaan ............................................................ 16
2.1.6.1 Definisi Ukuran Perusahaan .................................. 162.1.6.2 Klasifikasi Ukuran Perusahaan.............................. 17
2.1.7 Return Saham ................................................................ 202.2 Penelitian Terdahulu .................................................................... 222.3 Model Konseptual ........................................................................ 262.4 Hipotesis....................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN3.1 Jenis Penelitian.......................................................................................313.2 Populasi dan Sampel ..............................................................................31
3.2.1 Populasi........................................................................................313.2.2 Sampel..........................................................................................32
3.3 Jenis Data dan Sumber Data ..................................................................333.4 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................343.5 Definisi Konseptual Variabel.................................................................35
3.5.1 Hubungan Leverage terhadap Return Saham ..............................353.5.2 Hubungan Profitabilitas terhadap Return Saham.........................363.5.3 Hubungan UP terhadap Return Saham ........................................36
3.6 Definisi Oprasional Variabel .................................................................37
ii
3.6.1 Return Saham...............................................................................373.6.2 Leverage.......................................................................................383.6.3 Profitabilitas.................................................................................383.6.4 Ukuran Perusahaan ......................................................................39
3.7 Teknik Analisis Data.............................................................................413.7.1 Statistik Deskriptif .......................................................................413.7.2 Analisis Regresi Berganda Model Panel Data .............................423.7.3 Pemilihan Model..........................................................................45
3.8 Uji Hipotesis .........................................................................................473.8.1 Uji Parsial (Uji Statistik t)............................................................483.8.2 Uji Simultan (Uji Statistik F).......................................................493.8.3 Uji Determinasi (R ) ...................................................................50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................52
4.1.1 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk ...............................................534.1.2 PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk..............................................544.1.3 PT Delta Djakarta Tbk .................................................................554.1.4 PT Indofood Sukses Makmur Tbk...............................................564.1.5 PT Multi Bintang Indonesia Tbk .................................................574.1.6 PT Mayora Indah Tbk..................................................................574.1.7 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk.....................................................584.1.8 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk...........................................604.1.9 PT Sekar Laut Tbk .......................................................................614.1.10 PT Siantar Top Tbk....................................................................624.1.11 PT Ultra Jaya Milk Tbk .............................................................63
4.2 Hasil analisis Data..................................................................................644.2.1 Hasil Analisis Deskriptif..............................................................644.2.2 Analisis Regresi Model Panel Data .............................................654.2.3 Pemilihan Model Regresi Data Panel ..........................................67
4.2.3.1 Uji Chow..........................................................................674.2.3.2 Uji Hausman ....................................................................68
4.3 Interpretasi Model ..................................................................................694.4 Hasil Pengujian Hipotesis ......................................................................70
4.4.1 Uji T .............................................................................................704.4.2 Uji F .............................................................................................724.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R) .....................................................73
4.5 Pembahasan............................................................................................744.5.1 Pengaruh Leverage terhadap Return Saham................................754.5.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Return Saham ..........................764.5.3 Pengaruh UP terhadap Return Saham..........................................774.5.4 Pengaruh Leverage, Profitabilitas, UP terhadap Return Saham ..784.5.5 Uji Koefisien Determinasi (R) .....................................................81
4.6 Keterbatasan Penelitian.........................................................................82
iii
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN5.1 Kesimpulan ............................................................................................835.2 Saran ......................................................................................................83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 Return Saham dan Leverage .................................................................2
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................24
Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan ....................................................................33
Tabel 3.2 Definisi Oprasional Variabel ................................................................40
Tabel 3.3 Intrepetasi Koefisien Korelasi.…...........................................................51
Tabel 4.1 Sampel Penelitian.…..............................................................................52
Tabel 4.2 Analisis Statistik Deskriptif....…...........................................................64
Tabel 4.3 Pooled Least Square..........…................................................................66
Tabel 4.4 Fixed Effect..........…..............................................................................66
Tabel 4.5 Uji Chow..............…..............................................................................67
Tabel 4.6 Random Effect.........…..........................................................................68
Tabel 4.7 Uji Hausman…......................................................................................69
Tabel 4.8 Hasil Regresi Linear....................…......................................................69
Tabel 4.9 Uji t.........................…...........................................................................71
Tabel 4.10 Uji F.........................…........................................................................73
Tabel 4.11 Uji Koefisien Determenasi ( )..........................................................73
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Model Konseptual .............................................................................35
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman milenial ini ada banyak cara investor melalui berbagai sarana untuk
berinvestasi salah satunya adalah dengan berinvestasi di pasar modal. Pasar modal
adalah tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan resiko untung dan rugi.
Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana
jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi (Jogiyanto,
2003). Dalam melakukan investasi, para investor atau calon investor tentunya
menghararapkan keutungan dari investasi yang ditanamkan. Investor
menginvestasikan modalnya dengan mengharapkan keuntungan yaitu berupa
return saham dan deviden. Return saham merupakan tingkat pengembalian atau
keuntungan yang diperoleh investor berupa capital gain dan yield (dividen) yang
diperoleh dari hasil jual beli saham (Ang, 1997).
Peningkatan atau penurunan return saham yang diperoleh para investor dapat
ditentukan oleh kinerja keuangan, untuk mengetahui kinerja perusahaan. Pada
umumnya investor akan melakukan analisa pada laporan keuangan perusahaan,
hasil analisa tersebut akan menjadi acuan investor apakah perusahaan memilki
kinerja keuangan yang baik atau tidak dan apakah layak untuk menanamkan
investasi pada perusahaan tersebut. Untuk menilai kinerja keuangan dapat diukur
2
dengan menggunakan anlisis rasio, baik dengan profitabilitas maupun leverage
keuangan.
Sebagai contoh persaingan perusahaan makanan dan minuman yang sangat ketat
di Indonesia karena mereka harus selalu beradaptasi dan berinovasi mengikuti
perkembangan zaman dan keinginan pasar. Fluktuatifnya return saham dan
leverage pada perusahaan makanan dan minuman menjadi salah satu latar
belakang peneliti memilih perusahaan makanan dan minuman untuk diteliti dalam
penelitian ini. Berikut adalah contoh kasus return adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Return Saham dan Leverage 2010-2012
No Tahun Nama Perusahaan Harga Penutupan Return Saham Leverage30-Des-09 30-Des-10 Rupiah Persen
1
2010
PT Tiga Pilar SejahteraFood Tbk
5200 9200 4000 77% 0,54
2 PT Indofood SuksesMakmur Tbk
3550 4875 1325 37% 1,33
3 PT Delta Jakarta Tbk 1400 3150 1750 125% 1,134 PT Mayora Indah Tbk 4500 10750 6250 139% 1,845 PT Sekar Laut Tbk 2550 5000 2450 96% 1,146 PT Siantar Top Tbk 750 1270 320 43% 0,96
30-Des-11 30-Des-117
2011
PT Tiga Pilar SejahteraFood Tbk
9200 9950 750 8% 0,86
8 PT Indofood SuksesMakmur Tbk
4875 4600 (275) -6% 0,69
9 PT Delta Jakarta Tbk 3150 3825 675 21% 1,1810 PT Mayora Indah Tbk 10750 14250 3500 33% 1,7211 PT Sekar Laut Tbk 5000 6400 1400 28% 1,0612 PT Siantar Top Tbk 1070 1360 290 27% 0,69
30-Des-12 30-Des-1213
2012
PT Tiga Pilar SejahteraFood Tbk
9950 12000 2050 21% 0,79
14 PT Indofood SuksesMakmur Tbk
4600 5850 1250 27% 0,73
15 PT Delta Jakarta Tbk 3825 6150 2325 61% 1,3016 PT Mayora Indah Tbk 14250 20000 5750 40% 1,7017 PT Sekar Laut Tbk 6400 6550 150 2% 0,8118 PT Siantar Top Tbk 1360 2525 1165 86% 0,75Sumber: www.sahamok.com (Data diolah 2017)
3
Berdasarkan data tabel 1.1 menunjukan bahwa perusahaan makanan dan minuman
mengalami fluktuasi dalam return dan leverage. Sebagai contoh PT Fast Food
Indonesia Tbk pada tahun 2010 membagikan 77% return kepada investor
sedangkan pada tahun 2011 turun pesat ke angka 8% dan 2012 naik lagi menjadi
21%. Hal ini berbeda dengan leverage PT Fast Food Indonesia Tbk pada tahun
2010 sebesar 0,54 sedangkan pada tahun 2011 naik ke angka 0,86 dan 2012 turun
lagi menjadi 0,79. Peneliti melihat jika return turun dan leverage naik dan
sebaliknya, jika return turun menunjukan bahwa kinerja perusahaan yang
menurun menyebabkan harga saham juga ikut turun diikuti pula dengan turunya
nilai perusahaan.
Rasio Leverage adalah penggunaan aset dan sumber dana (source of funds) oleh
perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar
meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham (Sartono, 2008). Leverage
dapat memengaruhi keuntungan para pemegang saham perusahaan, namun tidak
dapat memengaruhi biaya permodalan keseluruhan dalam suatu perusahaan.
Perhitungan untuk mengukur leverage yang digunakan yaitu Debt to Equity Ratio
(DER) merupakan suatu rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan
mendapatkan modal dari dana hutang.
Rasio selanjutnya adalah profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan
untuk menghasilkan profit (Jannati, 2010). Profit ini yang akan menjadi suatu
ukuran dividen dalam perusahaan. Dilihat apakah dividen tunai atau dividen
saham. Salah satu alat untuk mengukur rasio profitabilitas yaitu ROE (Return On
Equity) merupakan ukuran dari pembagian keuntungan dalam perusahaan, karena
4
rasio ini melihatkan bahwa keuntungan dari keseluruhan dana yang di
investasikan. Perusahaan tidak hanya mendapat modal dari aset sendiri ada pula
yang disediakan dari pendanaan utang. Perusahaan yang memiliki tingkat
pengembalian modal sendiri yang sangat tinggi menggunakan utang yang relatif
sedikit (Sampurno, 2013).
Variabel selanjutnya yang dapat mempengaruhi return saham adalah ukuran
perusahaan. Ukuran perusahaan dapat di gunakan untuk mewakili karekteristik
keuangan perusahaan. Ukuran perusahaan sebagai variabel bebas dengan alasan
bahwa investor menanamkan modalnya dengan mempertimbangkan besar
kecilnya ukuran perusahaan. Besar kecilnya ukuran perusahaan akan
mempengaruhi kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin timbul
akibat berbagai situasi yang dihadapi perusahaan berkaitan dengan operasinya
(Ismail, 2004). Ukuran perusahaan dapat diukur menggunakan total aset.
Dalam penelitian (Mariani, 2016) yang menguji adanya pengaruh profitabilitas
dan leverage terhadap return saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia, Ada
pengaruh positif dan signifikan dari profitabilitas dan leverage terhadap return
saham dengan sumbangan pengaruh sebesar 52,1%, pengaruh positif dan
signifikan dari profitabilitas terhadap return saham dengan sumbangan pengaruh
sebesar 2,6% dan ada pengaruh negatif dan signifikan dari leverage terhadap
return saham dengan sumbangan pengaruh sebesar 49,3%. Selain itu dalam
penelitian Putra (2016) yang menguji apakah terdapat pengaruh signifikan dari
Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan terhadap Return
Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di BEI, dengan hasil penelitian
5
yang menunjukan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh postif
dan signifikan terhadap return saham, leverage dan likuiditas berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap return saham.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan
Terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan pokok-pokok
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, antara lain :
1. Apakah leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap return saham?
2. Apakah leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap return saham?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang dijelaskan di atas, maka tujuan penelitian
ini, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan
secara parsial terhadap return saham.
2. Untuk mengetahui pengaruh leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan
secara simultan terhadap return saham.
6
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti lainnya
Dapat menjadikan penelitian ini sebagai referensi dan dasar pengembangan
penelitian selanjutnya yang bersifat sejenis.
2. Bagi Investor
Penelitian ini dapat dijadikan alat bantu analisis mengenai faktor-faktor yang
memengaruhi Return Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman sebagai
pertimbangan dalam memilih pilihan perusahaan untuk investasi yang paling
tepat.
3. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi perusahaan dalam mengambil
kebijakan dan perbaikan kinerja perusahaan makanan dan minuman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pasar Modal Efisien
Pasar modal efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang
diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Dalam hal
ini, informasi yang tersedia bisa meliputi semua informasi yang tersedia baik
informasi di masa lalu, maupun informasi saat ini, serta informasi yang bersifat
sebagai pendapat atau opini rasional yang beredar dipasar yang bisa
mempengaruhi perubahan harga saham (Tandelilin, 2010).
Konsep pasar efisien menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian harga
sekuritas menuju harga keseimbangan yang baru, sebagai respons atas informasi
baru yang masuk ke pasar. Meskipun proses penyesuaian harga tidak harus
berjalan dengan sempurna, tetapi yang dipentingkan adalah harga yang terbentuk
tidak bias. Dengan demikian, pada waktu tertentu pasar bisa overadjusted atau
underjusted ketika bereaksi terhadap informasi baru, sehingga harga baru yang
terbentuk tersebut bisa jadi bukan merupakan harga yang mencerminkan nilai
intrinsik dari sekuritas tersebut. Jadi hal yang penting dari mekanisme pasar
efisien adalah harga yang terbentuk tidak bias dengan estimasi harga
keseimbangan. Harga keseimbangan akan terbentuk setelah investor sudah
sepenuhnya nilai dampak dari informasi (Tandelilin, 2010).
8
2.1.2 Efficient Market Hypothesis
Pasar dikatakan efisien dikaitkan dengan informasi atau signal tertentu hanya jika
harga saham berperilaku seakan-akan semua pelaku pasar menangkap signal
tersebut dan segera merevisi harga saham harapannya kemudian mengambil
strategi investasi sehingga terjadi ekuilibrium baru (Suwardjono, 2005). Hipotesis
pasar efisien merupakan teori dasar dari karekteristik suatu pasar modal yang
efisien, yaitu para pemodal atau investornya berpengalaman luas dan informasi
tersedia secara luas kepada pemodal sehingga mereka beraksi cepat atas informasi
baru yang akhirnya menyebabkan harga saham menyesuaikan secara tepat dan
akruat (Samsul,2006).
Efisiensi pasar hanya dapat dikaitkan dengan informasi atau signal tertentu dalam
suatu mekanisme penyediaan informasi (Suwardjono, 2005), ada tiga tingkatan
dalam efisiensi pasar yaitu:
1. Efisiensi pasar bentuk lemah
Dikatakan lemah jika efisiensi pasar dalam proses pengambilan keputusan
jual-beli saham investor menggunakan data harga dan volume masa lalu.
Analisis teknis mengasumsikan bahwa harga saham selalu berulang kembali,
yaitu setelah naik dalam beberapa hari, pasti akan turun dalam beberapa hari
berikutnya, kemudian naik lagi dan turun lagi, demikian seterusnya. Analisis
teknis mempelajari pola pergerakan harga suatu saham menurut setiap kondisi
ekonomi yang sedang berlangsung. Kelemahannya adalah bahwa analisis itu
mengabaikan variabel lain yang mempengaruhi harga saham di masa datang,
sehingga kesalahan estimasi harga mungkin saat terjadi (Samsul,2006).
9
2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat
Dikatakan setengah kuat jika efisiensi pasar dalam keadaan di mana harga-
harga bukan hanya mencerminkan harga di waktu yang lalu, tetapi juga semua
informasi yang dipublikasikan. Informasi tersebut antara lain pengumuman
laba dan dividen, perkiraan laba perusahaan, perubahan akuntansi, merger dan
akuisisi, dan stock split (Martalena dan Malinda,2011).
3. Efisiensi pasar bentuk kuat
Dikatakan kuat jika dalam efisiensi pasar investor menggunakan data yang
lebih lengkap yaitu harga masa lalu, volume masa lalu, informasi yang
dipublikasikan, dan informasi privat yang tidak dipulikasikan secara umum.
Penghitungan harga estimasi dengan menggunakan informasi yang lebih
lengkap ini diharapkan akan menghasilkan keputusan jual beli saham yang
lebih tepat dan return yang lebih tinggi. Kegiatan riset untuk menganalisis
variabel-variabel yang berpengaruh terhadap harga saham sangat penting
dilakukan walaupun harus mengeluarkan biaya riset yang tinggi, asalkan dapat
meningkatkan return perusahaan. Peningkatan return akan terjadi apabila
kebijakan portofolio atau pun keputusan jual-beli saham yang didasarkan pada
hasil riset tepat mengenai sasaran (Samsul,2006: 271).
2.1.3 Teori Sinyal
Teori sinyal menjelaskan tentang alasan perusahaan mempunyai dorongan untuk
memberikan informasi laporan keuangan kepada pihak eksternal. Dorongan
perusahaan untuk memberikan informasi disebabkan karena adanya asimetri
informasi antara perusahaan dan pihak luar. Asimetri informasi dapat terjadi di
antara dua kondisi ekstrem yaitu perbedaan informasi yang kecil sehingga tidak
10
mempengaruhi manajemen, atau perbedaan yang sangat signifikan sehingga dapat
berpengaruh terhadap manajemen dan harga saham (Sartono, 1996).
Perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai kondisi internalnya sendiri dan
prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor, kreditor). Kurangnya
informasi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri
dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat
meningkatkan nilai perusahaan, dengan mengurangi informasi asimetri. Salah satu
cara untuk mengurangi terjadinya asimetri informasi adalah dengan memberikan
sinyal pada pihak luar (Linandarini, 2010). Teori sinyal menjelaskan bagaimana
seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan
keuangan, dalam hal ini adalah pihak luar (investor, kreditor). Sinyal dapat berupa
promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut
memiliki kinerja lebih baik daripada perusahaan lain. Di pasar modal, perusahaan
yang memiliki performa baik akan memiliki insentif kuat untuk melaporkan
hasilnya ke pasar modal. Karena adanya kompetisi di pasar modal, maka ini
menjadi desakan bagi perusahaan lain untuk juga melaporkan hasil mereka. Bagi
perusahaan yang kinerjanya biasa-biasa, melaporkan hasil mereka berarti
menghindarkan diri dari kesan buruk para investor karena perusahaan yang tidak
berani melaporkan hasil mereka diasumsikan sebagai perusahaan yang kinerjanya
buruk.
Perusahaan yang hasil kerjanya memang sudah buruk juga dipaksa untuk
melaporkan hasilnya untuk menjaga kredibilitas di mata investor. Perusahaan
harus melaporkan hasilnya secara sukarela agar kredibilitasnya terjaga. Salah satu
11
informasi yang dapat dijadikan suatu sinyal adalah pengumuman yang dilakukan
oleh suatu emiten. Informasi berupa pengumuman perubahan peringkat obligasi
yang dipublikasikan diharapkan dapat menjadi sinyal kondisi keuangan
perusahaan dan menggambarkan kemungkinan yang terjadi terkait dengan return
saham yang dimiliki.
2.1.4 Leverage
2.1.4.1 Pengertian Leverage
Leverage merupakan rasio untuk mengukur besarnya aktiva yang dibiayai oleh
utang atau proporsi total utang terhadap rata-rata ekuitas pemegang saham
(Kasmir, 2003). Rasio leverage memberikan gambaran mengenai struktur modal
yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat resiko tak tertagihnya suatu
utang. Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan
tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan. Perusahaan yang
mempunyai tingkat leverage tinggi berarti sangat bergantung pada pinjaman luar
untuk membiayai asetnya, sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat
leverage lebih rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri.
Rasio leverage merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara dana yang
disediakan oleh pemilik perusahaan dengan dana yang berasal dari kreditor
perusahaan.
Rasio ini menunjukkan risiko finansial yang dihadapi perusahaan. Dengan
adanya komponen modal yang berasal dari utang, pemilik akan memperoleh
manfaat berupa keuntungan yang diperoleh dari pertambahan modal, tetapi di sisi
lain pemilik harus membayar bunga utang. Jika perusahaan memeroleh hasil yang
12
lebih besar dari dana yang dipinjam dari pada yang harus dibayar sebagai bunga,
maka hasil pengembalian untuk para pemilik akan meningkat. Pembiayaan
dengan utang atau leverage keuangan menurut (Brigham dan Houston, 2001)
memiliki tiga implikasi penting, yaitu:
1. Memperoleh dana melalui utang membuat pemegang saham dapat
mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan investasi yang
terbatas.
2. Kreditur melihat ekuitas atau dana yang disetor pemilik untuk memberikan
marjin pengaman, sehingga jika pemegang saham hanya memberikan
sebagian kecil dari total pembiayaan, maka risiko perusahaan sebagian besar
ada pada kreditur.
3. Jika perusahaan memeroleh pengembalian yang lebih besar atas investasi yang
dibiayai dengan dana pinjaman dibanding pembayaran bunga, maka
pengembalian atas modal pemilik akan lebih besar.
2.1.4.2 Pengukuran Leverage
Rasio leverage yang banyak digunakan diantaranya:
1. Total Debt to Total Assets (DAR)
Rasio ini merupakan rasio yang mengukur besarnya total aktiva yang dibiayai
oleh kreditur perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin banyak uang
kreditur yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan laba. Hal itu akan
menyebabkan perusahaan yang mempunyai beban utang besar, tetapi aktiva yang
dibeli dengan utang tersebut memberi penghasilan yang lebih besar dibanding
13
biaya utangnya sehingga leverage mampu menambah laba perusahaan Formulasi
dari Total Debt Total Asset adalah sebagai berikut (Brigham dan Houston, 2005):
Total Debt to Total Assets=2. Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan antara total utang dan ekuitas atau
pemegang sahan perusahaan. Semakin besar risiko yang dihadapi, maka investor
akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Formulasi dari Debt to
Equity Ratio adalah sebagai berikut (Brigham dan Houston, 2005):
Debt to Equity Ratio =Penelitian ini akan menggunakan Debt to Equity untuk mengukur leverage
perusahan manufaktur.
2.1.5 Profitabilitas
Profitabilitas (Kasmir, 2010) adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
memperoleh keuntungan (profit). Rasio profitabilitas juga merupakan suatu
indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan
perusahaan. Penelitian lain dilakukan oleh Fitriani (2001) menunjukkan adanya
faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela laporan
keuangan yang salah satunya adalah net profit margin.
Perusahaan dengan profitabilitas tinggi akan melakukan pengungkapan laporan
keuangan secara berlebih. Semakin tingginya rasio profitabilitas perusahaan,
menunjukkan semakin tingginya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
dan semakin baik kinerja perusahaannya. Dengan laba yang tinggi perusahaan
14
memiliki cukup dana untuk mengumpulkan, mengelompokkan dan mengolah
informasi menjadi lebih bermanfaat serta dapat menyajikan pengungkapan yang
lebih komprehensif. Oleh karena itu perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi
akan lebih berani mengungkapkan laporan. Dengan demikian semakin tinggi
profitabilitas perusahaan maka akan semakin luas pengungkapan laporan
keuangannya.
Rasio profitabilitas diproporsikan dengan Return On Equity, ROE merupakan
ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan
menggunkan modal sendiri, sehingga ROE ini sering disebut sebagai rentabilitas
modal sendiri. Untuk mengukur profitabilitas perusahaan, peneliti menggunakan
a) ROA (return on asset) rasio ini mengukur tingkat pengembalian total
aktiva setelah beban bunga dan pajak, dimana rumus atau formula
perhitungan adalah :
ROAEkuitas
pajaksesudahbersihlaba
b) ROE (return on equity) rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas
investasi dari pemegang saham biasa. ,dimana rumus atau formula
perhitungan adalah :
ROEEkuitas
pajaksesudahbersihlaba
c) Margin laba bersih (Profit Margin On Sales) Rasio ini mengukur jumlah laba
bersih per nilai dollar penjualan, dihitung dengan membagi laba bersih dengan
penjualan ,dimana rumus atau formula perhitungan adalah :
15
MLBPenjualan
pajaksesudahbersihlaba
(Singhvi, 1971) Telah mengidentifikasi profit margin dan earning return (2
karakter yang mencerminkan profitabilitas perusahaan) sebagai variabel yang
berhubungan secara positif dalam variasi yang ditemukan dalam luas
pengungkapan perusahaan. (Singhvi, 1971) Untuk menguji variabel (profit margin
dan earning return) adalah bahwa earning yang lebih tinggi akan memotivasi
manajemen untuk lebih menyajikan informasi yang lebih banyak, karena manajer
merasa bahwa pengungkapan yang lebih luas memberikan keyakinan pada
investor tentang profitabilitas sehingga akan meningkatkan kompensasi untuk
manajemen. Selain itu, perusahaan yang memiliki berita baik cenderung untuk
mengungkap informasi yang lebih rinci dan lebih tepat daripada perusahaan yang
memiliki berita buruk.
2.1.6 Ukuran Perusahaan
2.1.6.1 Definisi Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah salah satu variabel yang paling sering digunakan dalam
beberapa literatur untuk menjelaskan luas tingkat pengungkapan yang dilakukan
oleh perusahaan. Banyak penelitian terdahulu yang menggunakan ukuran
perusahaan sebagai variabel untuk menguji pengaruhnya dengan tingkat
pengungkapan perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap luas pengungkapan perusahaan
(Fitriani, 2001). Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin tinggi tingkat
pengungkapan karena perusahaan besar harus memenuhi public demand atas
pengungkapan yang lebih luas (Halim et al, 2005).
16
Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan besar cenderung akan
mengungkapkan lebih banyak informasi daripada perusahaan kecil. (Wallace
at.al., 1994) meneliti laporan tahunan perusahaan non-keuangan di Spanyol dan
menitikberatkan pada pengungkapan wajib. Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa indeks pengungkapan secara signifikan berhubungan positif dengan ukuran
perusahaan yang diukur dengan total aktiva. Perusahaan yang berukuran lebih
besar cenderung memiliki biaya produksi informasi yang lebih rendah yang
berkaitan dengan pengungkapan mereka atau competitive disadvantage yang lebih
rendah pula. Perusahaan besar mungkin juga lebih kompleks dan mempunyai
dasar pemilikan yang lengkap dibanding perusahaan kecil (Suripto, 1999) dengan
fokus penelitian pada pengungkapan sukarela perusahaan manufaktur.
Subiyantoro (1996) menduga bahwa Perusahaan kecil mungkin tidak memiliki
sumber daya untuk mengumpulkan dan menampilkan informasi yang luas pada
laporan tahunan mereka sebab banyak aktivitas banyak pula biaya yang
dikeluarkan. Singhvi (1996) menambahkan bahwa manajemen perusahaan kecil
mungkin percaya bahwa pengungkapan yang terperinci akan membahayakan
posisi kompetitifnya.
Ukuran perusahaan dapat didasarkan pada jumlah aktiva, volume penjualan dan
kapasitas pasar. Secara umum perusahaan besar akan mengungkapkan informasi
lebih banyak daripada perusahaan kecil. Hal ini karena perusahaan besar
mempunyai sumber daya yang besar, sehingga perusahaan perlu dan mampu
untuk membiayai penyediaan informasi untuk keperluan internal. Informasi
tersebut sekaligus menjadi bahan untuk keperluan pengungkapan informasi
17
kepada pihak eksternal, sehingga tidak perlu ada tambahan biaya yang besar untuk
dapat melakukan pengungkapan dengan lebih lengkap. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan total aktiva sebagai standar dalam menentukan ukuran
perusahaan.
2.1.6.2 Klasifikasi Ukuran Perusahaan
UU No. 20 Tahun 2008 mengklasifikasikan ukuran perusahaan ke dalam 4
kategori yaitu usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar.
Pengklasifikasian ukuran perusahaan tersebut didasarkan pada total asset yang
dimiliki dan total penjualan tahunan perusahaan tersebut. UU No. 20 Tahun 2008
pasal 1 tersebut mendefinisikan usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan
usaha besar sebagai berikut:
1. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorang dan badan usaha
perorang yang memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-
undang ini.
2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha
besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang ini.
3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan
18
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
undang-undang ini.
4. Usaha besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari
usaha menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha
patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
(www.bi.go.id, 2014)
Mengacu pada undang-undang nomor 20 tahun 2008 pasal 6, kriteria usaha
kecil/ukuran perusahaan kecil dilihat dari segi keuangan dalam modal yang
dimilikinya adalah:
1. Kriteria Usaha Makro adalah sebagai berikut :
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,- (tiga
ratus juta rupiah).
2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,-(tiga ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,- (dua
milyar lima ratus juta rupiah).
19
3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,-(sepuluh
milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,-(dua
milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah).
4. Kriteria Usaha Besar adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp10.000.000.000,-(sepuluh milyar
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp50.000.000.000,-(lima
puluh milyar rupiah).
Dari pengungkapan kriteria pengklasifikasian ukuran perusahaan diatas dapat
disimpulkan bahwa ukuran perusahaan adalah sesuatu yang dapat mengukur atau
menentukan nilai dari besar atau kecilnya perusahaan melalui batas asset dan
omset penjualan yang dimiliki sebuah perusahaan.
2.1.7 Return Saham
Return (Hartono, 2010) merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.
Return dibedakan menjadi dua, yaitu return realisasi (return yang terjadi atau
dapat juga disebut return sesungguhnya) dan return ekspektasi (return yang
diharapkan oleh investor). Return saham adalah tingkat keuntungan yang
dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya (Robert dkk
1997). Setiap investasi baik jangka panjang maupun jangka pendek mempunyai
20
tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan yang disebut return, baik langsung
maupun tidak langsung (Robert dkk 1997). Investasi secara sederhana dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih asset
selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan atau
peningkatan nilai investasi.
Konsep risiko tidak terlepas kaitannya dengan return, karena investor selalu
mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap risiko investasi yang
dihadapinya. Penghitungan return saham (total return) terdiri dari capital gain
(loss) dan yield (Jogiyanto, 1998). Capital gain (loss) merupakan selisih antara
nilai pembelian saham dengan nilai penjualan saham. Pendapatan yang berasal
dari capital gain disebabkan harga jual saham lebih besar dari harga belinya.
Sebaliknya jika harga jual saham lebih kecil dari harga beli disebut capital loss.
Sedangkan yield (dividen) merupakan pembagian laba bersih badan usaha kepada
pemegang saham yang diputuskan melalui rapat umum pemegang saham.
Besarnya dividen yang dibagikan tergantung dari besar kecilnya laba yang
diperoleh badan usaha dan kebijakan pembagian dividen.
Return Total = Capital gain (loss) + yield
Capital gain (loss) merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan
harga periode lalu (Jogiyanto, 1998) :
21
Capital Gain (Loss)1
1
t
tt
P
PP
Keterangan :
tP = Harga saham periode sekarang
1tP = Harga saham periode sebelumnya
Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi
periode tertentu dari suatu investasi, untuk saham biasa dimana pembayaran
periodik sebesar tD rupiah per lembar, maka yield dapat dituliskan sebagai
berikut (Jogiyanto, 1998) :
Yield1
t
t
P
D
Keterangan :
Dt = Dividen kas yang dibayarkan
1tP = Harga saham periode sebelumnya
Sehingga return total dapat dirumuskan sebagai berikut (Jogiyanto, 1998) :
Return Total1
1
11
1
t
ttt
t
t
t
tt
P
DPP
P
D
P
PP
Keterangan :
tP = Harga saham periode sekarang
1tP = Harga saham periode sebelumnya
Dt = Dividen kas yang dibayarkan
Namun mengingat tidak selamanya perusahaan membagikan dividen kas secara
periodik kepada pemegang sahamnya, maka return saham dapat dihitung sebagai
berikut (Jogiyanto,1998) :
22
Return Saham1
1
t
tt
P
PP
Keterangan :
tP = Harga saham periode sekarang
1tP = Harga saham periode sebelumnya
2.2 Penelitian Terdahulu
1 Mariani (2016) melakukan penelitian dengan hasil penelitian. Variabel bebas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas dan leverage. Data
dikumpulkan dengan teknik pencatatan dokumen, dan dianalisis dengan
analisis regresi liniar berganda. Dengan hasil penelitian menunjukan bahwa
ada pengaruh positif dan signifikan dari profitabilitas dan leverage terhadap
return saham dengan sumbangan pengaruh sebesar 52,1%, pengaruh positif
dan signifikan dari profitabilitas terhadap return saham dengan sumbangan
pengaruh sebesar 2,6% dan ada pengaruh negatif dan signifikan dari leverage
terhadap return saham dengan sumbangan pengaruh sebesar 49,3%
2 Putra (2016) melakukan penelitian dengan hasil penelitian. Variabel bebas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas ,leverage, likuiditas
dan ukuran perusahaan. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah return saham. Dengan menggunakan metode asosiatif dan teknik
analisis regresi linear berganda dibantu dengan program SPSS, yang meliputi
uji asumsi klasik, serta uji parsial (uji t) dengan taraf nyata (α) = 5 persen.
Berdasarkan hasil olah data, diperoleh bahwa profitabilitas dan ukuran
perusahaan berpengaruh postif dan signifikan terhadap return saham,
23
leverage dan likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
return saham.
3 Setiyono (2016) melakukan penelitian dengan hasil penelitian. Variabel
bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan dan
ukuran perusahaan. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah return saham. Dengan menggunakan metode analisis regresi linier
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER)
dan Earning Per Share (EPS) secara signifikan berpengaruh positif terhadap
Return Saham, sedangkan Current Ratio (CR), Return On Asset (ROA), dan
Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan positif terhadap
Return Saham.
4 Suryanto (2015) melakukan penelitian dengan hasil penelitian. Variabel
bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah abnormal return. Variabel
terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah announcement of
investment grade Indonesia. Dengan menggunakan metode analisis regresi
linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengumuman
mengenai perubahan peringkat obligasi mengandung informasi yang penting.
Terdapat abnormal return di sekitar hari pengumuman perubahan peringkat.
Tetapi hasil menunjukkan bahwa kejadian ini tidak direspon oleh pasar, ini
dilihat dari tidak adanya perbedaan signifikan antara rata-rata abnormal
return sebelum dan sesudah pengumuman. Tidak adanya perbedaan ini
karena tendensi investor yang menggunakan strategi menunggu dan melihat.
24
Tabel 2.3Ringkasan Penelitian Terdahulu
NO Peneliti Judul PenelitianVariabel
BebasVariabelTerikat
Hasil Penelitian
1 Ni LuhLinaMarianidkk (2016)
PengaruhProfitabilitas danLeverage TerhadapReturn Saham.
ProfitabilitasLeverage
Return Saham Ada pengaruhpositif dansignifikan dariprofitabilitas danleverage terhadapreturn sahamdengan sumbanganpengaruh sebesar52,1%, adapengaruh positifdan signifikan dariprofitabilitasterhadap returnsaham dengansumbanganpengaruh sebesar2,6%, ada pengaruhnegatif dansignifikan darileverage terhadapreturn sahamdengan sumbanganpengaruh sebesar49,3%.
2 I MadeGunarthaDwi Putra(2016)
PengaruhProfitabilitas,Leverage,Likuiditas danUkuran Perusahaanterhadap ReturnSaham.
ProfitabilitasLeverageLikuiditas danUkuranPerusahaan
Return Saham Profitabilitas danUkuran Perusahaanberpengaruh postifdan signifikanterhadap returnsaham, Leveragedan Likuiditasberpengaruh positifdan tidak signifikanterhadap returnsaham.
3 ErikSetiyono(2016)
Pengaruh KinerjaKeuangan danUkuran PerusahaanTerhadap ReturnSaham
KinerjaKeuangan danUkuranPerusahaan
Return Saham Debt to EquityRatio (DER) danEarning Per Share(EPS) secarasignifikanberpengaruh positifterhadap ReturnSaham, sedangkanCurrent Ratio(CR), Return OnAsset (ROA), danUkuran Perusahaantidak berpengaruhsecara signifikanpositif terhadapReturn Saham.
4 Suryanto(2015)
Analysis ofAbnormal Return
Abnormalreturn
Announcementof investment
Pengumumanmengenai
25
Before and Afterthe Announcementof InvestmentGrade Indonesia
gradeIndonesia
perubahanperingkat obligasimengandunginformasi yangpenting. Terdapatabnormal return disekitar haripengumumanperubahanperingkat. Tetapihasil menunjukkanbahwa kejadian initidak direspon olehpasar, ini dilihatdari tidak adanyaperbedaansignifikan antararata-rata abnormalreturn sebelum dansesudahpengumuman.Tidak adanyaperbedaan inikarena tendensiinvestor yangmenggunakanstrategi menunggudan melihat.
Sumber: Skripsi dan Jurnal 2017
Perbedaan Penelitian Penelitian yang berjudul “Pengaruh Leverage, Profitabilitas
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Makanan dan
Minuman Yang Terdaftar di BEI tahun 2011-2015 ini menggunakan 3 variabel
independen dan 1 variabel dependen. Penelitian ini menggunakan data panel yaitu
gabungan dari time series dan cross section menggunakan software eviews.
2.3 Model Konseptual
Kinerja perusahaan adalah sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam
periode tertentu dengan mengacu kepada standar yang telah ditetapkan. Penilaian
kinerja perusahaan merupakan penilaian atas efisiensi dan produktivitas dalam
usaha secara berkala atas dasar laporan keuangan. Pada dasarnya, penilaian
26
kinerja merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu perusahaan secara
efektif dan efisien.
Untuk menilai kinerja perushaan biasanya dapat tercermin melalui laporan
keuangan. Laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui informasi-informasi
dalam suatu periode tertentu yang digunakan untuk menggambarkan kinerja suatu
perusahaan serta memberikan informasi kepada pihak-pihak berkepentingan
dalam pengambilan keputusan salah satunya adalah investor.
Dalam dunia pasar modal kinerja perusahaan dapat mempengaruhi harga jual-beli
saham. Pada dasarnya tujuan investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan
keuntungan salah satunya adalah return saham untuk investasi yang dilakukannya.
Oleh karena itu, dalam melakukan investasi dalam bentuk saham investor harus
melakukan analisis terhadap faktor yang dapat memengaruhi kondisi perusahaan
publik.
Umumnya, untuk menganalisis laporan keuangan dapat dengan cara menghitung
rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan adalah alat analisis yang dipergunakan
untuk menilai kinerja perusahaan berdasarkan hasil perbandingan satu pos laporan
keuangan dengan pos keuangan lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan
dan signifikan. Perbedaan jenis perusahaan dapat menimbulkan perbedaan rasio-
rasio yang penting. Misalnya, rasio ideal likuiditas untuk perusahaan manufaktur
tidak sama dengan rasio pada perusahaanh industri, perdagangan atau jasa.
Adapun rasio keuangan dalam variabel penelitian ini adalah rasio leverage dan
rasio profitabilitas.
27
Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung
pada kreditur dalam membiayai asset perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan rasio utang jangka panjang dengan ekuitas DER. Untuk mengukur
leverage. DER menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan
kewajiban agar untuk membayar hutang dengan ekuitas (modal sendiri). Yuliaty
(2008) menyatakan bahwa semakin tinggi rasio DER, semakin rendah pendanaan
perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham.
Menurut teori sinyal jika manajer mempunyai keyakinan bahwa prospek
perusahaan baik, dan karenanya ingin agar saham tersebut meningkat, ia ingin
mengkomunikasikan hal tersebut kepada investor. Manajer bisa menggunakan
hutang lebih banyak sebagai sinyal yang lebih credible. Karena perusahaan yang
meningkatkan hutang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan
prospek perusahaan di masa
mendatang. Investor diharapkan akan menangkap sinyal tersebut, sinyal bahwa
perusahaan mempunyai prospek yang baik. Sedangkan menurut pecking order
theory menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi
justru tingkat hutangnya rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya
tinggi memiliki sumber dana internal yang berlimpah.
Hal ini sesuai dengan teori sinyal, perusahaan memberikan sinyal berupa promosi
bagaimana prospek perusahaan kepada investor untuk menanamkan modal di
perusahaanya. Debt to equity ratio memberikan jaminan tentang seberapa besar
hutang perusahaan dijamin oleh modal sendiri. Pemilihan alternatif karena hutang
memiliki keunggulan yaitu bunga mengurangi pajak sehingga beban hutang
28
rendah. Penggunaan hutang yang semakin tinggi, yang dicerminkan oleh DER
yang semakin besar pada perolehan laba sebelum bunga dan pajak yang sama
akan menghasilkan laba per saham yang lebih besar. Jika laba per saham
meningkat, maka akan berdampak pada meningkatnya return saham. Dapat
disimpulkan bahwa leverage memiliki pengaruh positif terhadap return saham.
Adapun rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
keuntungan perusahaan dalam mencari suatu keuntungan. Profitabilitas suatu
perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara keuntungan atau laba
yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau asset yang
dimiliki untuk menghasilkan keuntungan perusahaan. Rasio profitabilitas terdiri
dari Profit Margin On Sales, Return On Invesmen, Return On Equity, Laba Per
Lembar Saham, dan rasio pertumbuhan (Kasmir, 2010). Penelitian ini
menggunakan ROE sebagai rasio profitabilitas. ROE yaitu rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan
modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut
pandang pemegang saham.
Karena salah satu alasan utama perusahaan adalah agar dapat menghasilkan laba
yang bermanfaat bagi para pemegang saham, ukuran dari keberhasilan pencapaian
alasan ini adalah angka ROE yang tinggi berhasil dicapai. Semakin besar ROE
berarti mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keutungan
yang tinggi bagi pemegang saham, maka return yang akan diterima pemegang
saham pun akan semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan teori sinyal perusahaan
memberikan sinyal berupa informasi kinerja perusahaan dengan profitabilitas
29
sehingga membuat investor berinvestasi di perusahaan tersebut. Selain itu, salah
satu alasan utama perusahaan beroperasi yaitu menghasilkan laba bagi pemegang
saham, ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah ROE. Dapat
disimpulkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap return
saham.
Selain itu Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan
yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan
dan rata-rata total aktiva. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan
menggunakan total aktiva. Tingkat pengembalian (return) saham perusahaan
besar lebih besar dibandingkan return saham pada perusahaan berskala kecil,
karena tingkat pertumbuhan perusahaan besar relatif lebih besar dibanding
perusahaan kecil.
Oleh karena itu, investor akan lebih berspekulasi untuk memilih perusahaan besar
dengan harapan memperoleh keuntungan (return) yang besar pula. Hal ini sesuai
dengan teori sinyal, bahwa perusahaan memberikan sinyal pada investor berupa
laporan keuangan dengan total asset sehinggan investor tertarik untuk berinvestasi
di perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki total aktiva dalam jumlah yang
besar maka perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan karena pada
tahap tersebut arus kas telah positif dan dianggap memiliki prospek yang lebih
baik dalam jangka relatif lama. Hal ini sesuai dengan teori sinyal, bahwa ukuran
perusahaan menimbulkan sinyal positif pada investor. Dapat disimpulkan bahwa
ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap return saham.
30
Investasi harus benar-benar menyadari bahwa di samping akan memperoleh
keuntungan tidak menutup kemungkinan mereka akan mengalami kerugian.
Keuntungan atau kerugian tersebut sangat di pengaruhi oleh berbagai yaitu
leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Berdasarkan latar belakang
permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan landasan teori yang
telah dikemukakan diatas maka hubungan antar variabel dalam penelitian ini
dapat dinyatakan dalam sebuah Model Konseptual.
Model Konseptual dapat ditunjukkan oleh model gambar 2.1 sebagai berikut :
Leverage
Profitabilitas Return Saham
Ukuran Perusahaan
Gambar 2.1 Model Konseptual
2.4 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, dapat
disusun beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Ho1= Leverage tidak berpengaruh terhadap return saham.
Ha1= Leverage berpengaruh signifikan terhadap return saham.
2. Ho2= Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap return saham.
Ha2= Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap return saham.
31
3. Ho3= Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham.
Ha3= Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap return saham.
4. Ho4= Leverage, Profitabilitas, Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
return saham.
Ha4= Leverage, Profitabilitas, Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
return saham.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat explanatory research
(penelitian penjelasan). Menurut Zulganef (2013), penelitian penjelasan adalah
penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau membuktikan hubungan atau
pengaruh antar variabel. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif yang menggambarkan hubungan sebab akibat antara variabel dependen
dengan variabel independen (Ferdinand, 2006). Adapun variabel dependen dalam
penelitian ini adalah Return Saham (Y) dan variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Leverage (X1), Profitabilitas (X2) dan Ukuran
Perusahaan (X3).
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2014). Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2015.
3.2.2 Sampel
32
Menurut Sugiyono (2014), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel merupakan bagian dari populasi
yang diambil untuk keperluan penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian
dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu sampel ditentukan
berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Metode ini
dipilih untuk memperoleh sampel yang representatif (mewakili) berdasarkan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Berikut ini adalah kriteria
penerimaan sampel penelitian ini:
Kriteria pemilihan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
yang tidak mengalami delisting selama periode pengamatan (2011-2015)
2. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesiayang menerbitkan laporan keuangan selama periode pengamatan
(2011-2015)
3. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
yang mencantumkan harga saham penutupan selama periode pengamatan
(2011-2015)
4. Berdasarkan kriteria tersebut maka perusahaan di Bursa Efek Indonesia
periode 2011-2015 yang memenuhi kriteria sebagai sampel dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan
33
No Nama Perusahaan
1 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
2 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
3 PT Delta Djakarta Tbk
4 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk
6 PT Multi Bintang Indonesia Tbk
7 PT Mayora Indah Tbk
8 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk
9 PT Nippon Indosari Corporindo Tbk
10 PT Sekar Laut Tbk
11 PT Siantar Top Tbk
12 PT Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company Tbk
(Sumber: Data Diolah 2017)
3.3 Jenis Data dan Sumber Data
Ada dua jenis data dalam metode penelitian yaitu data primer dan data sekunder.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. (Hermawan,
2005) berpendapat bahwa data sekunder adalah struktur data historis mengenai
variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak
lain. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Data
sekunder ini biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data lalu
dipublikasikan kepada masyarakat. Data dalam penelitian ini bersumber dari
www.idx.co.id, www.yahoofinance.com. Metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah studi
dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data-data yang berasal dari jurnal
34
penelitian atau buku-buku serta laporan keuangan maupun informasi lainnya yang
berkaitan dengan penelitian ini. Data yang berisi laporan keuangan perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diperoleh dari situs
www.idx.co.id dan www.yahoofinance.com .
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
(Sugiyono, 2014). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi
penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan
laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan
(Nazir, 2003). Teknik pengumpulan data studi pustaka yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data melalui berbagai
referensi terkait dengan variabel-variabel atau masalah yang diteliti.
2. Dokumentasi
(Sugiyono, 2014) Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seorang. Metode dokumentasi dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen di Bursa Efek
35
Indonesia dan data lainnya yang dianggap mempunyai hubungan erat dengan
masalah yang diteliti.
3.5 Definisi Konseptual Variabel
Definisi konseptual merupakan pemaknaan dari konsep yang digunakan sehingga
memudahkan peneliti untuk mengoperasikan konsep tersebut. Definisi ini
menunjukkan bahwa teori merupakan kumpulan construct atau konsep (consept),
definisi (definition), dan proporsi (proporsition) yang menggambarkan suatu
fenomena yang terjadi secara sistematis melalui penentuan hubungan antara
variabel (Sinarimbun dan Effendi dalam Adisaputra, 2012).
3.5.1 Hubungan Leverage dengan Return Saham
Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung
pada kreditur dalam membiayai asset perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER)
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan kewajiban agar
untuk membayar hutang dengan ekuitas (modal sendiri). Yuliaty (2008)
menyatakan bahwa semakin tinggi rasio DER, semakin rendah pendanaan
perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Rasio leverage yang tinggi
menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin buruk, karena tingkat
ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar semakin besar.
Dengan demikian apabila Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan tinggi, maka
harga saham perusahaan akan rendah karena jika perusahaan memperoleh laba,
perusahaan cenderung untuk menggunakan laba tersebut untuk membayar
utangnya dibandingkan dengan membagi dividen (return saham) (Fara
36
Dharmastuti, 2004). Artinya, Leverage memiliki hubungan negatif terhadap
return saham.
3.5.2 Hubungan Profitabilitas dengan Return Saham
Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara
keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan
kekayaan atau asset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan perusahaan.
Rasio profitabilitas terdiri dari Profit Margin On Sales, Return On Invesmen,
Return On Equity, Laba Per Lembar Saham, dan rasio pertumbuhan (Kasmir,
2010). Penelitian ini menggunakan ROE sebagai rasio profitabilitas. ROE yaitu
rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan
ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Karena salah satu
alasan utama perusahaan adalah agar dapat menghasilkan laba yang bermanfaat
bagi para pemegang saham, ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah
angka ROE yang tinggi berhasil dicapai. Semakin besar ROE berarti
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keutungan yang
tinggi bagi pemegang saham, maka return yang akan diterima pemegang saham
pun akan semakin tinggi. Artinya Profitabilitas memiliki hubungan positif
terhadap return saham.
3.5.3 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Return Saham
Ukuran perusahaan menunjukan suatu perusahaan apakah tergolong dalam
perusahaan kecil, perusahaan menengah, atau perusahaan besar. Kriteria ukuran
37
perusahaan dapat dinilai dari omset penjualan, jumlah produk yang dijual, modal
perusahaan dan total asset. Perusahaan yang besar dianggap mempunyai risiko
yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil karena
perusahaan yang besar dianggap lebih mempunyai akses ke pasar modal (Elton
dan Gruber, 1994). Perusahaan besar mengindikasikan tingkat return yang baik.
Dalam teori akuntansi positif menyatakan bahwa ukuran perusahaan digunakan
sebagai biaya politik dan biaya politik akan meningkat seiring dengan
meningkatnya ukuran dan risiko perusahaan (Watts dan Zimmerman,1978 dalam
Sukartha, 2007). Artinya Ukuran Perusahaan memiliki hubungan positif terhadap
return saham.
3.6 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu
variabel dengan memberikan arti atau spesifikasikan kegiatan atau membenarkan
suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sugiyono,
2014).
3.6.1 Return Saham
Return saham merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi
dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor mengambil resiko atas
investasi yang dilakukannya. Para investor biasanya memilih resiko yang kecil
karena mereka tidak mau kehilangan dananya. Pada penelitian ini return saham
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Return Saham1
1
it
ititit R
RRR
38
3.6.2 Leverage
Leverage merupakan rasio untuk mengukur besarnya aktiva yang dibiayai oleh
utang atau proporsi total utang terhadap rata-rata ekuitas pemegang saham. Rasio
leverage memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki
perusahaan, sehingga dapat dilihat resiko tak tertagihnya suatu utang. Rasio ini
menunjukkan risiko finansial yang dihadapi perusahaan. Dengan adanya
komponen modal yang berasal dari utang, pemilik akan memeroleh manfaat
berupa keuntungan yang diperoleh dari pertambahan modal, tetapi di sisi lain
pemilik harus membayar bunga utang. Leverage dapat diukur dengan cara
menghitung:
Debt to Equity RatioEkuitas
guTotal tan
Penelitian ini akan menggunakan Debt to Equity untuk mengukur leverage
perusahan.
3.6.3 Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh
keuntungan (profit). Rasio profitabilitas juga merupakan suatu indikator kinerja
yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan. Perusahaan
dengan profitabilitas tinggi akan melakukan pengungkapan laporan keuangan
secara berlebih. Semakin tingginya rasio profitabilitas perusahaan, menunjukkan
semakin tingginya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan semakin
baik kinerja perusahaannya.
39
Dengan laba yang tinggi perusahaan memiliki cukup dana untuk mengumpulkan,
mengelompokkan dan mengolah informasi menjadi lebih bermanfaat serta dapat
menyajikan pengungkapan yang lebih komprehensif. Dengan rentabilitas ekonomi
dan profit margin yang tinggi akan mendorong para manajer untuk memberikan
informasi yang lebih rinci, sebab mereka ingin meyakinkan investor terhadap
profitabilitas perusahaan dan mendorong kompensasi terhadap manajemen. Untuk
mengukur profitabilitas perusahaan, peneliti menggunakan ROE (return on
equity) dimana rumus atau formula perhitungan adalah:
Ekuitas
pajaksesudahbersihlabaROE
3.6.4 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah ukuran sebuah perusahaan diukur dengan
menggunakan logaritma natural dari total aset perusahaan. Bentuk logaritma
digunakan karena pada umumnya nilai aset perusahaan sangat besar, sehingga
untuk menyeragamkan nilai dengan variabel lainnya nilai aset sampel diubah
kedalam bentuk logaritma terlebih dahulu. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari
total aktiva yang dimiliki perusahaan, karena total aktiva perusahaan bernilai
milyaran rupiah, maka hal ini dapat disederhanakan dengan
mentransformasikannya ke dalam logaritma natural. Ukuran perusahaan juga
dapat di hitung dengan:
assettotalLogSize n
40
= −
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Alat Pengukuran Skala
Variabel Independen1 Leverage Diukur dengan
total hutangdibagi dengantotal modal = Total HutangTotal Aset
Rasio
2 Profitabilitas Ukurankemampuanperusahaandalammenghasilkankeuntungandenganmenggunakanmodal sendiri
Ekuitas
pajaksesudahbersihlabaROE
Rasio
3 Ukuran
Perusahaa n
Logaritma atasjumlah totalaset/aktiva Size = Log n × total Asset
Rasio
Variabel Dependen
4
Return
Saham
Keutunganyang dinikmatiinvestor atasinvestasisahamdilakukan yangdapat dihitungdenganmembandingkan harga sahamtahun inidikurangiharga sahamtahunsebelumnya
Rasio
41
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Statistik Deskriptif
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis data
statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2014), statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data dan meringkas data
yang diobservasi. Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya
hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan
analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata
data sampel atau populasi. Uji statistik deskriptif tersebut dilakukan dengan
program Econometric Views (Eviews).
Menurut Ghozali (2011) statistik deskriptif merupakan metode-metode statistik
yang digunakan untuk menggambarkan data yang telah dikumpulkan. Statistik
deskriptif digunakan untuk mengetahui tingkat pengungkapan pengaruh bond
rating, leverage, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap peringkat return
saham. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai minimum,
nilai maximum, mean, dan standar deviasi. Dengan tahapan sebagai berikut:
1. Mengkonversikan data-data yang diperoleh dari laporan keuangan kedalam
proksi-proksi yang akan digunakan sebagai variabel bebas dengan
42
menggunakan software microsoft excel untuk tiap-tiap tahun selama periode
penelitian, yakni sejak tahun 2010 sampai dengan 2015.
2. Kemudian dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda
dengan menggunakan software eviews.
3.7.2 Analisis Regresi Berganda Model Panel Data
Analisis linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh dan hubungan
variabel independen dengan variabel dependen (Sugiyono, 2014). Analisis regresi
linier berganda pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bond
rating, leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-
2015. Model persamaan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
RS = α + + + + +℮.....
Dimana:RS = Return sahamα = Konstanta
= Koefisien regresi
1X = bond rating
2X = Leverage
3X = Profitabilitas
4X = Ukuran perusahaan
℮ = Error
Untuk mengestimasi parameter model data panel terdapat beberapa teknik yaitu:
1. Pooled Least Square (PLS)
Teknik PLS atau common effect ini merupakan penggabungkan antara data
time series dan cross section. Kemudian data gabungan ini diperlakukan
43
sebagai satu kesatuan pengamatan untuk mengestimasi model dengan metode
OLS. Teknik PLS atau Common Effect mengabaikan adanya perbedaan
dimensi individu maupun waktu atau dengan kata lain perilaku data antar
individu sama dalam berbagai kurun waktu. Langkah-langkah estimasi model
Common Effect dengan Eviews adalah sebagai berikut:
a. Dari jendela data panel klik Quick-Estimasi Equation
b. Pada bingkai Dependent Variabel, tuliskan variabel independen penelitian
c. Pada bingkai Common Coeficient, tuliskan variabel independen penelitian
d. Pada bingkai Intercept dengan mengklik pilihan Pooled Least Squares.
Rumus estimasi dengan menggunakan PLS atau common effect:= + + +⋯+ + .....
Keterangan:
i = 1,2,…,N (dimana N adalah jumlah unit atau individu cross section)t = 1,2,…,T (dimana T adalah jumlah periode waktunya)
= Vektor berukuran P x 1 merupakan parameter hasil estimasi= komponen error cross section
2. Fixed Effect (FE)
Setiap objek mempunyai perbedaan, pada suatu waktu memiliki kemungkinan
berbeda di setiap waktu dan kondisi. Diperlukan suatu model yang dapat
menunjukkan perbedaan konstan antar objek, meskipun dengan koefisien
regresor sama. Untuk membedakan satu objek dengan objek lain, digunakan
variabel boneka (dummy). Pendekatan dengan memasukkan variabel boneka
(LSDV). Keputusan untuk memasukkan variabel boneka dalam model efek
tetap tidak dapat dipungkiri akan dapat menimbulkan konsekuensi (trade off).
Penambahan variabel boneka ini akan dapat mengurangi banyaknya derajat
44
kebebasan (degree of freedom) yang pada akhirnya akan mengurangi efisiensi
dari parameter yang diestimasi.
Persamaan model ini adalah sebagai berikut:= + + … + + + … + + ...
Keterangan:
i = 1,2,…,N (dimana N adalah jumlah unit atau individu cross section)t = 1,2,…,T (dimana T adalah jumlah periode waktunya)
= Konstanta= Vektor berukuran P x 1 merupakan parameter hasil estimasi= error cross section
Model ini memiliki intercept persamaan yang tidak konstan atau terdapat
perbedaan pada setiap individu (data cross section) dari model di atas terlihat
bahwa sesungguhnya Fixed Effect Model (FEM) adalah sama dengan regresi
yang menggunakan dummy variabel bebas, sehingga dapat diestimasi dengan
Ordinary Least Square (OLS) atau PLS. Nilai tersebut dibandingkan dengan
Tabel F, jika nilai hasil penghitungan lebih besar dibandingkan Tabel F, maka
α tidak konstan pada setiap I dan t, atau FEM lebih baik.
3. Random Effect (RE)
Pendekatan model Fixed effect dan model dummy untuk data panel
menimbulkan permasalahan hilangnya derajat bebas dari model. Bila model
efek tetap atau fixed effect model, perbedaan individu dan atau waktu
dicerminkan lewat intercept, maka pada model efek random, perbedaan
tersebut diakomodasi lewat error. Teknik ini juga memperhitungkan bahwa
error mungkin berkorelasi sepanjang time series dan cross section. Terdapat
45
dua komponen yang mempunyai kontribusi pada pembentukan error, yaitu
individu dan waktu maka random error pada random effect model juga perlu
diuraikan menjadi error untuk komponen individu dan error untuk komponen
waktu. Persamaan random effect model diformulasikan sebagai berikut
(Winarno, 2009):= + + + + .....= + + .....
Keterangan
= komponen error cross section
= komponen error time series
= komponen error gabungan
Untuk menguji hipotesis yang diajukan digunakan teknik analisis regresi berganda
dalam mengolah dan membahas data yang sebelumnya telah diperoleh. Teknik
analisis berganda digunakan untuk menjelaskan pengaruh masing-masing variabel
bebas secara parsial maupun secara simultan. Dalam menyelesaikan masalah-
masalah data yang berbentuk time series dan cross section program Eviews dipilih
untuk digunakan dalam penelitian ini.
3.7.3 Pemilihan Model
Untuk memilih model yang tepat, ada beberapa uji pada eviews yang perlu
dilakukan, yaitu dengan menggunakan Uji Chow dan Uji Hausman, Uji Chow
adalah pengujian F Statistics untuk memilih apakah model yang digunakan
46
Pooled Least Square (PLS) atau Fixed Effect, sedangkan Uji Hausman adalah uji
untuk memilih model fixed effect atau random effect.
Berikut adalah Uji Chow dan Uji Hausman:
a. Uji Chow
Uji Chow atau signifikan fixed effect (uji F) merupakan pengujian yang
dilakukan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan fixed
effect lebih baik dari model regresi data panel dengan pooled least square.
Menurut Chow, jika tidak terjadi perubahan struktural di dalam persamaan
regresi maka RRSS (Restricted Residual Sun Square) dan URSS (Unrestricted
Residual Sum Square) seharusnya sama secara statistik. Jika nilai F diterima,
sedangkan jika F hitung lebih kecil dari nilai F kritis maka tidak akan terjadi
perubahan struktural. Adapun uji F statistiknya adalah:
CHOW =( )/( )/( ) .....
Keterangan:RRSS = Restricted Residual Sum Square (merupakan Sum of Square
Residual yang diperoleh dari estimasi data panel dengan metodepooled least square atau common intercept).
URSS = Unrestricted Residual Sum Square (merupakan Sum of SquareResidual yang diperoleh dari estimasi data panel dengan metodefixed effect)
N = Jumlah data cross sectionT = Jumlah data time seriesK = Jumlah variabel penjelas
Dasar pengambilan keputusan menggunakan Chow-test atau Likelihood ratio test,
yaitu:
1. Jika nilai CHOW statistik F hitung > F tabel= H ditolak, maka menggunakan
model Fixed Effect.
47
2. Jika nilai CHOW statistik F hitung < F tabel= H diterima, maka
menggunakan model Pooled Least Square.
Apabila hasil dari uji Chow menyatakan H diterima, maka pengujian
menggunakan teknik regresi data panel dengan model pool (common effect)
dan pengujian terhenti sampai hasil itu. Sedangkan jika hasil uji Chow
menyatakan H ditolak, maka teknik data panel menggunakan model fixed
effect yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji Hausman.
b. Uji Hausman
Uji Hausman digunakan untuk memilih antara fixed effect atau random effect.
uji Hausman didapat melalui command eviews yang terdapat pada direktori
panel. Model fixed effect mengasumsikan variabel independen berkorelasi
dengan errornya, sedangkan untuk random effect sebaliknya. Model panel data
fixed effect diestimasi dengan GLS (Generalized Least Square).
Untuk mengetahui model mengikuti random effect atau fixed effect maka dasar
pengambilan keputusan menggunakan uji Hausman, yaitu:
a. Jika H diterima, maka model random effect
b. Jika H ditolak, maka model fixed effect
3.8 Uji Hipotesis
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen, yaitu Leverage, Profitabilitas, dan Ukuran Perushaan terhadap
variabel dependen yaitu Return Saham. Untuk menguji signifikansi pengaruh
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) baik secara parsial
48
maupun secara simultan dilakukan dengan uji parsial (uji t), uji simultan (uji F)
dan uji determinasi (R ).3.8.1 Uji Parsial (Uji Statistik t)
Uji parsial merupakan uji yang dilakukan dalam mengetahui pengaruh dari
masing-masing variabel, yaitu variabel independen (bebas) yang terdiri dari
Leverage (X ), Profitabilitas (X ) dan Ukuran Perushaan (X ), terhadap variabel
dependen yaitu Return Saham (Y). Pada uji ini nilai t hitung akan dibandingkan
dengan t tabel, apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka H diterima, dan
sebaliknya. Pengujian ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat
kebebasan (alpha) 5% dengan dƒ= (n-k-1). Dirumuskan:
t = /√ .....
Keterangan:X = Rata-rata Hitung Sampelμ = Rata-rata Hitung PopulasiS = Standar Deviasi Sampeln = Jumlah Sampel
Formula hipotesis:
1. H = Bond Rating, Leverage, Profitabilitas, dan Ukuran Perushaan secara
parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2015.
2. H = Bond Rating, Leverage, Profitabilitas, dan Ukuran Perushaan secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2015.
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
49
a. Jika t-hitung < t-tabel, maka variabel independen secara parsial berpengaruh
tidak signifikan terhadap variabel dependen (H diterima).
Jika t-hitung > t-tabel, maka variabel independen secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen (H ditolak).
b. Berdasarkan nilai probabilitas dasar pengambilan keputusan adalah :
Jika probabilitas > 0,05 maka H diterima dan H ditolak.
Jika probabilitas < 0,05 maka H ditolak dan H diterima.
3.8.2 Uji Simultan (Uji Statistik F)
Uji F adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui semua variabel independen (Y)
secara bersama-sama. Uji statistik F pada dasarnya dilakukan untuk menguji
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen atau terikat.
Pengujian ini dilakukan dengan uji F pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat
kesalahan analisis (α) = 5% derajat bebas pembilang = (k-1) dan derajat bebas
penyebut = (n-k), k merupakan banyaknya parameter (koefisien) model
regresi linier dan n merupakan jumlah pengamatan. Uji F ini dilakukan untuk
mengetahui signifikasi pengaruh variabel perubahan Bond Rating, Leverage,
Profitabilitas, dan Ukuran Perushaan terhadap variabel dependen yaitu Return
Saham. Nilai F dapat dirumuskan sebagai berikut:
F = .....
50
Keterangan:
n = Jumlah sampelk = Jumlah variabel bebas
= Koefisien determinasi
Formula hipotesis:
1. H = Bond Rating, Leverage, Profitabilitas, dan Ukuran Perushaan secara
simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap Return Saham pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2010-2015.
2. H = Bond Rating, Leverage, Profitabilitas, dan Ukuran Perushaan secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2015.
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan:
a. Jika F hitung < F tabel, maka H diterima, maka variabel independen secara
simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen.
Jika F hitung > F tabel, maka H ditolak, maka variabel independen secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (H ditolak).
b. Berdasarkan nilai probabilitas (signifikan) dasar pengambilan keputusan
adalah :
Jika probabilitas > 0,05 maka H diterima dan H ditolak
Jika probabilitas < 0,05 maka H ditolak dan H diterima
51
3.8.3 Uji Determinasi ( )Uji determinasi (R ) digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana ketepatan
atau kecocokan garis regresi yang terbentuk dalam mewakili kelompok data hasil
observasi. Koefisien determinasi menggambarkan bagian dari variasi total yang
dapat diterangkan oleh model. Koefisien determinasi (R ) dilakukan untuk
melihat seberapa besar kemampuan individu independen secara bersama mampu
memberi penjelasan terhadap variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah 0<R2<1 atau antara 0 (nol) dan 1 (satu). NilaiR yang kecil maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu maka, variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan dalam
memprediksi variasi variabel dependen. Rumus koefisien determinasi adalah:R = .....
Keterangan:R = Koefisien determinanb = Koefisien regresi variabel dependen= Variabel Dependen
y = Return Saham
Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi.Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah0,20-0,399 Rendah0,40-0,599 Sedang0,60-0,799 Kuat0,80-1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2014)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil Penelitian ini menunjukkan bukti empiris bahwa:
1. Hasil Penelitian ini secara parsial menunjukkan bahwa Profitabilitas
berpengaruh signifikan dengan arah hubungan positif dan Leverage
berpengaruh signifikan dengan arah hubungan negatif terhadap Return Saham
pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdafatar Di BEI tahun 2011-
2015, sedangkan Ukuran Perushaaan berpengaruh tidak signifikan dengan arah
hubungan negatif terhadap Return Saham pada Perusahaan Makanan dan
Minuman Yang Terdafatar Di BEI tahun 2011-2015.
2. Secara simultan Leverage, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan berpengaruh
signifikan dengan arah hubungan positif terhadap Return Saham pada
Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdafatar Di BEI tahun 2011-2015.
5.2 Saran
Saran yang diberikan berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Saran Praktis
a. Bagi investor. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan beberapa
kontribusi penting, khususnya bagi investor dalam menentukan keputusan
investasinya di pasar modal, dengan memanfaatkan laporan arus kas dan
laba akuntansi, di sisi lain untuk menilai sekuritas juga mempertimbangkan
84
dan menganalisis lingkungan ekonomi dan industri selama proses penilaian
berlangsung hal ini berpengaruh besar dalam perusahaan. Sebaiknya
investor lebih selektif dalam mengambil keputusan berinvestasi khususnya
pada perusahaan makanan dan minuman di Indonesia yang tingkat nilai
DER yang tinggi.
b. Bagi perusahaan. Perusahaan terdapatnya pengaruh antara leverage,
profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap return saham Perusahaan
Makanan dan Minuman, diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu
perusahaan dalam mempertimbangkan keputusan pendanaan yang akan
diambil, bagi perusahaan agar meningkatkan profitabilitas dan dengan cara
mengelola total aktiva dengan efektif agar dapat lebih menarik minat
investor untuk berinvestasi dan meningkatkan kinerja perusahan agar
semakin membaik sehingga akan menarik minat investor untuk
menanamkan modalnya.
2. Saran Akademis
a. Bagi Penelitian Selanjutnya. Penelitian selanjutnya direkomendasikan
untuk menggunakan periode penelitian yang lebih panjang, sampel ang
digunakan dalam penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan seluruh
sampel yang terdaftar di BEI sehingga diperoleh hasil yang lebih baik lagi,
dan memperluas ruang lingkup penelitian, baik itu dengan perluasan subjek
penelitian maupun dengan memperhatikan variabel-variabel independen
yang mempengaruhi return saham yang tidak di masukkan dalam penelitian
ini, seperti kondisi inflasi dan kurs mata uang.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono. 2008. Manajemen keuangan teori, dan aplikasi. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
----------------. 1996. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Ketiga. Penerbit
Ang, Robert (1997), Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta, MediasoftIndonesia.
Bambang Suripto, 1999. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap LuasPengungkapanSukarela dalam Laporan Keuangan Tahunan. SimposiumNasional Akuntansi II.
Brigham, Eugene.F dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi KedelapanBuku 2. Jakarta: Erlangga.
-----------------------. dan J. F. Weston. 2005. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. EdisiKesembilan. Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Dharmastuti, Fara.2004. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Keuangan Terhada
Harga Saham Perusahaan Go Pulbik di BEJ. Jurnal Manajeman Vol 1
No.1. Jakarta Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya.
Elton. E.J dan M. Gruber. 1995. Modern Portfolio Theory and InvestmentAnalysis,Edisi.5 John Willy and Sons Inc, Toronto.
Ermi Linandari. 2010. Kemampuan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi PeringkatObligasi Perusahaan Di Indonesia. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.
Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untukskripsi, Tesis dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang. Universitas Diponegoro
Fitriani. 2001. Signifikansi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajibdan Sukarela pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang Terdaftardi Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, et al. 2005. Pengaruh Manajemen Laba pada Tingkat Pengungkapan LaporanKeuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Termasuk Dalam IndekLQ 45. SNA VIII. Solo.
Hartono, Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
86
Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.
Jannati, Attina. (2010). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Growth TerhadapKebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Consumer Goods Industry yangListing di Bursa Efek Indonesia. Tasikmalaya: Program Studi Akuntansi FakultasEkonomi Universitas Siliwangi
Jogiyanto, 1998, Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi pertama. BPFE.Yogyakarta.
-----------. 2003, Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima. BPFE.Yogyakarta.
Kasmir, 2003. Manajemen Perbankan, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
---------. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Moch.Nazir. (2003), Metode Penelitian, Salemba Empat, Jakarta,63.
Pribadi, S. A. dan R. D. Sampurno. 2012. Analisis Pengaruh Cash Position, Firm Size,Growth Opportunity, Ownership, dan Return on Asset terhadap Dividend PayoutRatio. Diponegoro Journa of Managemen 1(1): 211-212
S. Singhvi & Desai. (1971). An Empirical Analysis of the Quality of Corporate FinancialDisclosure.The Accounting Review. Vol 46, No 1. American AccountingAssociation.
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian (Editor). 2011. Metode PenelitianSurvay.Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif DanR&D. Bandung: Alfabeta.
Subiyantoro, Edi. 1996. Hubungan antara Kelengkapan Laporan Keuangan denganKarakteristik Perusahaan Publik di Indonesia. Tesis Master, Penerbit UniversitasGajah Mada, Yogyakarta.
Sukartha, Made. (2007). Pengaruh Manajemen Laba, Kepemilikan Manajerial, danUkuran Perusahaan pada Kesejahteraan Pemegang Saham Perusahaan TargetAkuisisi. Jurnal Riset Akuntansi.
Watts, R. L. and Zimmerman, J. L.1978. Towards a positive theory of the determinationof accounting standards, Accounting Review, 53(1),pp.112-133.
Winarno, Wing Wahyu. 2009. Analisis Ekonometri dan Statistika dengan Eviews.Yogyakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN
Yuliaty, Erma. 2008. Pengaruh PER, PBV, NPM, GPM, dan DER terhadap ReturnSaham periode Pengamatan 2001-2005. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 13(2): h: 54-59.
Zulganef. 2008. Metode Penelitian Sosial dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu
JURNAL :
87
Mariani, Ni Luh dkk. 2016. Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Terhadap ReturnSaham, Universitas Pendidikan Ganesha
Putra, I Made Gunarta Dwi. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas danUkuran Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan Farmasi yang terdaftardi Bei, Universitas Udayana
Setiyono, Erik. 2016. Pengaruh Kinerja Keuangan dan Ukuran Perusahaan TerhadapReturn Saham, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya
Suryanto. 2015. Analysis of Abnormal Return Before and After the Announcement ofInvestment Grade Indonesia, University of Padjajaran
Internet :
www.idx.co.id
www.sahamok.com
www.yahoofinance.com