Post on 06-Mar-2019
1
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN,
SOSIALISASI PERPAJAKAN, SANKSI PERPAJAKAN, DAN
KEWAJIBAN MORAL TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
(Studi Empiris pada KPP Pratama Kota Surakarta)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
KEVIN CHANDRA
B200140033
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
1
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN,
SOSIALISASI PERPAJAKAN, SANKSI PERPAJAKAN, DAN
KEWAJIBAN MORAL TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
(Studi Empiris pada KPP Pratama Kota Surakarta)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kesadaran wajib pajak,
kualitas pelayanan, sosialisasi perpajakan, sanksi perpajakan, dan kewajiban
moral terhadap kepatuhan wajib pajak.Populasi dalam penelitian ini adalah wajib
pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Surakarta.
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus slovin. Terdapat
74 kuisioner yang dapat diolah. Metode pengumpulan data primer yang dipakai
adalah metode survey dengan menggunakan media kuisioner. Metode analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda
dengan program SPSS 22.Hasil penelitian ini adalah kesadaran wajib pajak dan
kewajiban moral berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Sementara kulaitas
pelayanan, sosialisasi perpajakan, dan sanksi perpajakan tidak berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak.
Kata kunci: awareness, quality, socialization, penalty, obligation, compliance
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of the taxpayer awareness, quality of
service, socialization taxation, tax penalties, and moral obligation on tax
compliance.The population of this study are taxpayer who registered in Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Surakarta. The sample of this study is taken
with Slovin formula. There are 74 questionnaires that can be processed. The
method to gathering the primer data is used survey method with questionnaire
media. The analyze of data used in this study is multiple linear regression test
with SPSS 22 program.Based on the result of research on this study is the
taxpayer awareness and moral obligation has a positive effect on tax
compliance.Quality of service, socialization taxation, tax penalties has no effect
on tax compliance.
Keywords: awareness, quality, socialization, penalty, obligation, compliance
1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang, terbukti dengan adanya
perkembangan kemajuan pembangunan disegala bidang. Untuk meningkatkan
pembangunan tersebut pemerintah membutuhkan biaya yang tidak sedikit
jumlahnya (Widnyani dan Suardana 2016). Berbagai upaya telah dilaksanakan
bangsa kita untuk mengejar ketertinggalan. Berdasarkan asas pemerataan disemua
2
wilayah, sarana pendidikan telah dan sedang dibangun dimana-mana. Hal ini
sangat mampu untuk menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas dan
bermartabat. Pemerintah dalam hal ini harus cermat memanfaatkan dana yang
tersedia. Salah satu sumber penerimaan pemerintah adalah penerimaan dari sektor
pajak. Dengan melakukan pembayaran pajak kepada pemerintah, maka
pemerintah dapat melaksanakan program-program kerjanya sehingga hasilnya
dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Untuk menciptakan masyarakat yang
adil dan makmur, pemerintah melakukan pembangunan di berbagai sektor secara
terus-menerus. Penerimaan dari dalam negeri dan luar negeri adalah sumber
penerimaan negara yang digunakan untuk pembangunan nasional tersebut.
Namun, sebagai upaya mewujudkan kemandirian negara, pemerintah melakukan
peningkatan penerimaan dalam negeri khususnya dari sektor pajak (Pratiwi dan
Supadmi 2016). Hal tersebut karena pajak merupakan sumber penerimaan yang
memiliki umur tidak terbatas berbeda dengan penerimaan dari sumber daya alam
(SDA) yang bersifat tidak dapat diperbaharui dan mempunyai umur terbatas
(Pratiwi dan Supadmi 2016). Pajak sebagai salah satu sumber peneriman negara
memiliki peran yang sangat besar dan semakin diandalkan dalam kepentingan
pembangunan serta pembiayaan pengeluaran pemerintah. Penerimaan dari sektor
pajak memberikan kontribusi yang paling besar bagi pendapatan negara
dibandingkan dengan pendapatan lain seperti penerimaan dari sektor bukan pajak
dan hibah. Pajak merupakan sumber pendanaan dalam melaksanakan tanggung
jawab negara untuk mengatasi masalah sosial, meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran serta menjadi kontrak sosial antara warga negara dengan pemerintah
(Dharma dan Suardana 2014).
Penerimaan pendapatan pajak agar dapat berlangsung secara maksimal
tentunya membutuhkan kesadaran masyarakat untuk mematuhi kewajiban
perpajakan yang berlaku.Persoalan mengenai kepatuhan pajak telah menjadi
persoalan yang penting di Indonesia karena jika Wajib Pajak tidak patuh maka
dapat menimbulkan keinginan untuk melakukan tindakan penghindaran
pembayaran pajak, pengelakan dan pelalaian untuk membayar pajak yang pada
3
akhirnya akan merugikan negara yaitu berkurangnya penerimaan pajak (Pratiwi
dan Setiawan 2014).
Faktor lain untuk mengukur tinggi rendahnya kepatuhan pajak dari wajib pajak
adalah kualitas pelayanan. Semakin baik kualitas pelayanan maka semakin tinggi
tingkat kepatuhan wajib pajak. Selain itu untuk meningkatkan kepatuhan wajib
pajak diperlukan juga adanya sosialisasi mengenai perpajakan di masyarakat.
Sosialisasi perpajakan merupakan hal penting dalam meningkatkan kepatuhan
wajib pajak. Sosialisasi perpajakan merupakan suatu upaya Direktorat Jenderal
Pajak untuk memberikan pengertian, informasi, dan pembinaan kepada
masyarakat pada umumnya dan wajib pajak pada khususnya mengenai segala
sesuatu yang berhubungan dengan perpajakan dan perundang-undangan. Dalam
peraturan perundang-undangan perpajakan merupakan alat untuk mencegah wajib
pajak melanggar peraturan pajak dimana sanksi pepajakan bisa
dituruti/ditaati/dipatuhi oleh wajib pajak (Mardiasmo,2012:59). Sanksi perpajakan
yang dikenakan kepada pelanggar dapat berupa sanksi administrasi maupun
sanksi pidana. Menurut Pranata dan Setiawan (2015), sanksi perpajakan adalah
suatu kebijakan yang efektif untuk mencegah ketidakpatuhan wajib pajak.
Meskipun demikian, masih banyak terdapat wajib pajak yang lalai dengan
kewajibannya dalam membayar pajak. Hal tersebut mendorong kita untuk
mengetahui apakah sanksi perpajakan sudah tidak layak lagi dipakai sebagai
pemberi efek jera kepada wajib pajak, sehingga pengenaan sanksi perpajakan
dapat dibenahi. Sanksi yang dikenakan dalam jumlah yang tinggi akan mendorong
wajib pajak untuk lebih patuh (Pranata dan Setiawan 2015).
Kewajiban moral adalah moral yang berasal dari masing-masing individu yang
kemungkinan orang lain tidak memilikinya. Moral wajib pajak, etika dan norma
sosialnya sangatlah berpengaruh terhadap perilaku wajib pajak, semakin kuat
tingkat kewajiban moral wajip pajak maka akan mampu meningkatkan tingkat
kepatuhan dalam melakukan kewajibannya untuk membayar pajak.
Penelitian mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib
pajak telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu, diantaranya yaitu:
Indriyani dan Sukartha (2014) yang menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak
4
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian yang telah dilakukan oleh
Dharma dan Suardhana (2014) mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap
kepatuhan wajib pajak mendapatkan hasil bahwa kualitas pelayanan berpengaruh
terhdap kepatuhan wajib pajak. Hal ini berseberangan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Masruroh dan Zulaikha (2013) yang menyebutkan bahwa kualitas
pelayanan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Sedangkan
penelitian terkait dengan pengaruh sosialisasi perpajakan terhadap kaptuhan wajib
pajak yang dilakukan oleh Cahyadi dan Jati (2016) mendapatkan hasil bahwa
sosialisasi perpajakan memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Namun
penelitian yang dilakukan oleh Winerungan (2013) menemukan bahwa sosialisasi
perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian terkait
dengan pengaruh sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dilakukan
oleh Layata dan Setiawan (2014) yang menyatakan bahwa sanksi perpajakan
memiliki pengaruh terdapat kepatuhan wajib pajak, hal ini berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Winerungan (2013) yang menyatakan bahwa
sanksi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Sedangkan
penelitian mengenai pengaruh kewajiban moral terhadap kepatuhan wajib pajak
yang dilakukan oleh Artha dan Setiawan (2016) dengan hasil kewajiban moral
memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris
mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, sosialisasi
perpajakan, sanksi perpajakan, dan kewajiban moral terhadap kepatuhan wajib
pajak.
2. METODE
Penelitian ini merupakan dalam penelitian survei, yaitu penelitian yang
mengambil sampel dari populasi dan menggunakannya sebagai alat pengumpulan
data.populasi adalah daerah generalisasi yang terdiri atas: Obyek/Subyek yang
mempuanyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar pada
5
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Surakarta pada tahun periode 2017
sejumlah 114.684 wajip pajak.
Penelitian ini mengambil sampel sejumlah 100 wajib pajak orang pribadi yang
terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Surakarta yang bersedia
menjadi responden dalam penelitian ini. Metode penentuan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode accsidental sampling, yaitu teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila orang yang
kebetulan ditemui dipandang cocok sebagai sumber data.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya pengaruh kesadaran wajib pajak,
kualitas pelayanan, sosialisasi perpajakan, sanksi perpajakan dan kewajiban moral
terhadap kepatuhan wajib pajak. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dengan menguji hipotesis. Metode penelitian kuantatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrument penelitian, analisis data data bersifat kuantitatif atau statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2006: 7).
Sumber data dari penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari
penyebaran kuisioner. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab, Sugiyono (2015 : 249). Sumber data
sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku, jurnal, dan artikel yang
berkaitan dengan penelitian ini.
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang keberadaanya
dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Echar, 2017: 217).
Variabel dependend yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib
pajak. Kepatuhan dalam hal perpajakan merupakan suatu kedisiplinan yang
dimiliki oleh wajib pajak untuk melaksanakan kewajibannya dibidang perpajakan
sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Kepatuhan dalam hokum pajak
memiliki arti umum sebagai melaporkan secara benar dasar pajak,
memperhitungkan secara benar kewajiban, tepat waktu dalam pengembalian, dan
6
tepat waktu membayar jumlah dihitung (Cahyadi dan Jati 2016). Wajib pajak
patuh akan kewajibannya karena menganggap kepatuhan terhadap pajak adalah
suatu norma. Variabel ini diukur dengan menggunakan kuisioner yang berisikan
11 butir pertanyaan yang diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Kusuma
(2016). Variabel kepatuhan wajib pajak diukur dengan indikator sebagai berikut :
kepatuhan dalam mendaftarkan diri ke kantor pajak, kepatuhan dalam melaporkan
SPT tepat waktu, kepatuhan dalam menghitung dan membayar pajak dengan
benar, kepatuhan dalam membayar tunggakan pajak
Kesadaran wajib pajak adalah suatu kondisi saat wajib pajak memahami
ketentuan perpajakan dan melaksanakannya dengan baik dan benar. Kesadaran
wajib pajak dapat dilihat dari kesungguhan dan keinginan wajib pajak untuk
memenuhi kewajiban pajaknya yang ditunjukkan dalam pemahaman wajib pajak
terhadap fungsi pajak dan kesungguhan wajib pajak dalam membayar dan
melaporkan pajak. Variabel ini diukur dengan menggunakan kuisioner yang
berisikan 10 butir pertanyaan yang diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh
Kundalini (2016). Variabel kesadaran wajib pajak diukur dengan indikator
sebagai berikut : Persepsi wajib pajak, Penyuluhan perpajakan. Karakteristik
wajib pajak
kualitas pelayanan adalah penilaian seseorang terhadap kinerja aktual dari
penyedia layanan yang dibandingkan dengan harapan yang diinginkan. Untuk
meningkatkan kepuasan Wajib Pajak yang diharapkan dapat meningkatkan
kepatuhan dalam hal perpajakan diperlukan kuantitas dan kualitas pelayanan yang
semakin baik. Variabel ini diukur dengan menggunakan kuisioner yang berisikan
12 butir pertanyaan yang diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Kusuma
(2016). Variabel kualitas pelayanan diukur dengan indikator sebagai berikut :
Keandalan (Reliability) Ketanggapan (Responsiveness) Jaminan (Assurance)
Empati (Emphaty) Bukti langsung (Tangible)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SPT Tahunan Wajib Pajak
Orang Pribadi yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota
7
Surakarta pada tahun periode 2017 sejumlah 114.684 wajip pajak. Sampel
ditentukan dengan metode accsidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila orang yang kebetulan ditemui
dipandang cocok sebagai sumber data. Adapun yang menjadi kriteria responden
dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Surakarta. Cara menentukan jumlah
sampel dengan menggunakan rumus Slovin (Umar Husein, 2003 : 108), yaitu :
Keterangan:
n = Jumlah anggota sampel
N = Jumlah anggota populasi
e = Nilai Kritis (batas ketelitian 0,1 atau 10%)
Jadi besarnya sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 100 sampel
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov yang disajikan pada tabel 4 diperoleh nilai
Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,058 dengan Asymp Sig 0,200. Nilai Asymp Sig
lebih besar dari pada tingkat signifikasi (0,200 > 0,05) yang berati data residual
terdistribusi dengan normal. Hasil transformasi data yang disajikan dalam tabel 4
menunjukan bahwa data tidak terdapat multikolinearitas karena semua variabel
independen memiliki nilai tolerance ≥ 1 dan VIF ≤ 10. Hasil uji
heteroskedastisitas yang disajikan pada tabel 4 menunjukan bahwa nilai absolut
Residual (ABRES) dari semua variabel independen memiliki nilai signifikansi >
0,05. Dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas.
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari
satu variabel independen terhadap satu variabel dependen dengan skala
8
pengukuran yang bersifat metrik (interval atau rasio) untuk kedua variabel
tersebut (Ghozali, 2012: 7). Model yang digunakan dalam regresi linear berganda
bertujuan untuk menguji pengaruh kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan,
sosialisasi perpajakan, sanksi perpajakan, dan kewajiban moral terhadap
kepatuhan wajib pajak.
Berdasarkan hasil regresi yang disajikan pada tabel 5 maka diperoleh persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut: KWP = 18,578 + 0,259KEWP +
0,080KP - 0,020SOP - 0,174SAP + 0,858KM + e
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa variabel
kesadaran wajib pajak dan kewajiban moral memiliki pengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak. Sedangkan variabel kualitas pelayanan, sosialisasi
perpajakan, dan sanksi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak.
Objek yang diteliti hanya wajib pajak orang pribada yang terdaftar di Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta. Hasil yang berbeda mungkin akan
diperoleh jika objek dan jumlah responden yang diteliti dapat ditambah dan
diperluas.
Terdapat responden yang mengisi kuisioner tidak secara lengkap, serta
adanya kuisioner yang diisi dengan terburu-buru sehingga kurang optimal dan
objektif dalam pengsisian kuisioner.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini hanya menggunakan
kuisioner sehingga dikhawatirkan terjadi respon bias atau jawaban yang kurang
nyata.
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengurangi jawaban yang
kurang nyata dan respon bias, sehingga perlu dilakukan upaya seperti melakukan
metode observasi dan rencana wawancara terprogram atau secara langsung
mendatangi responden.
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat memperluas jangkauan
penelitian dengan memperluas wilayah penelitian serta menambah jumlah
9
responden dan menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi kepatuhan
wajib pajak, sehingga hasil penelitian dapat erguna untuk wilayah dan kota dan
diteliti.
Menambah metode dalam pengumpulan data dengan melakukan observasi,
wawancara, interview dari data responden yang ada dan cara untuk mendapatkan
jawaban responden yang lebih objektif.
DAFTAR PUSTAKA
Pranata, Putu Aditya., dan Setiawan, Putu Ery. 2015. Pengaruh Sanksi
Perpajakan, Kualitas Pelayanan Dan Kewajiban Modal Pada Kepatuhan
Wajib Pajak. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.2 : 456-473.
Cahyadi, I Made Wahyu., dan Jati, I Ketut. 2016. Pengaruh Kesadaran,
Sosialisasi, Akuntabilitas Pelayanan Publik dan Sanksi Perpajakan Pada
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol.16.3. September: 2342-237.
Pratiwi, I G. A. M. Agung Mas Andriani., dan Setiawan, Putu Ery. 2014.
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi
Keuangan Perusahaan, Dan Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan Pada
Kepatuhan Wajib Pajak Reklame Di Dinas Pendapatan Kota Denpasar.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1:139-153.
Dharma, Gede Pani Esa., dan Suardana, Ketut Alit. 2014. Pengaruh Kesadaran
Wajib Pajak,Sosialisasi Perpajakan, Kualititas Pelayanan Pada
Kepatuhan Wajib Pajak. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1:
340-353.
Pratiwi W, Putu Agustini Eka., dan Supadmi, Ni Luh. 2016. Pengaruh
Modernisasi Sistem Administrasi Dan Sanksi Perpajakan Pada
Keaptuhan Wajib Pajak. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.15.1. April: 27-54.
Widnyani, Ida Ayu Dewi., dan Suardana, Ketut Alit. 2016. Pengaruh Sosialisasi
Dan Persepsi Akuntabilitas Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam
Membayar Pajak Kendaraan Bermotor. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana Vol.16.3. September: 2176-2203.
Indriyani, Putu Arika., dan Sukatha, I Made. 2014. Tanggung Jawab Moral ,
Kesadaran Wajib Pajak Dan Kualitas Pelayanan Pada Kepatuhan
10
PelaporanWajib Pajak Badan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
7.2 (2014): 431-443.
Dewi, Anak Agung Sri Intan Komala., dan Setiawan, Putu Ery. 2016. Pengaruh
Kesadaran, Kualitas Pelayanan, Kewajiban Moral, Dan Persepsi Sanksi
Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Reklame. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol.17.1. Oktober (2016): 84-111.
Artha, Ketut Gede Widi., dan Setiawan, Putu Ery. 2016. Pengaruh Kewajiban
Moral, Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib
Pajak Di KPP Badung Utara. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.17.2. November (2016): 913-937.
Wardani, Dewi Kusuma., dan Rumiyatun. 2017. Pengaruh Pengetahuan Wajib
Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Sanski Pajak Kendaraan Bermotor, Dan
Sistem Samsat Drive Thru Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor. Jurnal Akuntansi Vol. 5 No. 1 Juni 2017: 15-24.
Sanjaya, I Putu Adi Putra. 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kewajiban Moral
Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam
Membayar Pajak Hotel. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana ISSN:
2302-8556 7.1 (2014): 207-222.
Layata, Sherly., dan Setiawan, Putu Ery. 2014. Pengaruh Kewajiban Moral,
Kualitas Pelayanan, Pemeriksaan Pajak, Dan Sanksi Perpajakan Pada
Kepatuhan Wajib Badan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana ISSN:
2302-8556 9.2 (2014): 540-556.
Winerungan, Oktaviane Lidya. 2013. Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Fiskus
Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan WPOP Di KPP Manado
Dan KPP Bitung. Jurnal EMBA ISSN 2303-1174 Vol.1 No.3 (September
2013): 960-970.
Masruroh, Siti., dan Zulaikha. 2013. Pengaruh Kemanfaatan NPWP, Pemahaman
Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak. Diponegoro Journal Of Accounting ISSN 2337-
3806 Volume 2 No 4 (2013): 1-15.
Kusuma, Kartika Candra. 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak, Pemahaman
Peraturan Perpajakan Serta Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Membayar Pajak Tahun 2014. Skripsi
Universitas Negeri Yogyakarta Fakultas Ekonomi.
11
Kundalini, Pertiwi. 2016. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Dan Pelayanan
Pegawai Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Kabupaten Temanggung Tahun 2015. Skripsi Universitas
Negeri Yogyakarta Fakultas Ekonomi.
Wijayanto, Guntur Jati. 2016. Pengaruh Sosialisasi Perpajakan Dan Pemahaman
Prosedur Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi
Kewajiban Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan (PBB
P2) Di Kota Magelang Tahun 2015. Skripsi Universitas Negeri
Yogyakarta Fakultas Ekonomi.
Safitri, Arya Herwin. 2010. Pengaruh Jumlah Pemerikasaan Pajak Dan Sanksi
Perpajakan Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Dengan Kepatuhan
Wajib Pajak Sebagai Variabel Intervening. Skripsi Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.
Renza, Ayu Mila. 2015. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kewajiban Moral, Dan
Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar
Pajak Hotel Di Kota Surakarta. Skripsi Universitas Muhammadiyah
Surakarta Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.
Ghozali, Imam. 2011. Ekonometrika Teori, Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS
17. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Ghalia Indonesia.
Karawaci.
Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Penerbit Andi Yogyakarta.
Jakarta.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta.
Bandung.